pupuk organik untuk bddy ikan.doc

3
Pupuk organik didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi air dan tanah. Definisi tersebut telah dengan jelas telah menerangkan apa itu pupuk organik. Pupuk organik mempunyai beragam jenis dan varian. Jenis-jenis pupuk organik dibedakan dari bahan baku, metode pembuatan dan wujudnya. Dari sisi bahan baku ada yang terbuat dari kotoran hewan, hijauan atau campuran keduanya. Dari metode pembuatan ada banyak ragam seperti kompos aerob, bokashi, dan lain sebagainya. Sedangakan dari sisi wujud ada yang berwujud serbuk, cair maupun granul atau tablet. Teknologi pupuk organik berkembang pesat dewasa ini. Perkembangan ini tak lepas dari dampak pemakaian pupuk kimia yang menimbulkan berbagai masalah, mulai dari rusaknya ekosistem, hilangnya kesuburan air tanah, masalah kesehatan, sampai masalah ketergantungan pembudidaya terhadap obat-obatan kimia. Oleh karena itu, pemakaian pupuk organik kembali digalakan untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, karena pencegahan adalah yang terbaik. Pupuk mikrobiologis atau biofertilizer atau pupuk hayati adalah pupuk organik yang mengandung mikroorganisme hidup yang ketika diterapkan pada air kolam budidaya ikan atau permukaan tanah kolam akan mendorong pertumbuhan dengan meningkatkan kualitas air dan pasokan nutrisi utama serta pakan alami untuk ikan. Berbagai hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar usaha perikanan intensif menurun produktivitasnya dan telah mengalami degradasi pada kualitas air, terutama terkait dengan sangat rendahnya kandungan bahan organik dalam air kolam Gambar 1. Dalam aplikasinya pupuk organik cukup di letakkan di dalam kolam tanpa harus ditabur

Upload: re-athayana

Post on 18-Sep-2015

39 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

TEKNOLOGI PASCA PANEN

Pupuk organik didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi air dan tanah. Definisi tersebut telah dengan jelas telah menerangkan apa itu pupuk organik.

Pupuk organik mempunyai beragam jenis dan varian. Jenis-jenis pupuk organik dibedakan dari bahan baku, metode pembuatan dan wujudnya. Dari sisi bahan baku ada yang terbuat dari kotoran hewan, hijauan atau campuran keduanya. Dari metode pembuatan ada banyak ragam seperti kompos aerob, bokashi, dan lain sebagainya. Sedangakan dari sisi wujud ada yang berwujud serbuk, cair maupun granul atau tablet.

Teknologi pupuk organik berkembang pesat dewasa ini. Perkembangan ini tak lepas dari dampak pemakaian pupuk kimia yang menimbulkan berbagai masalah, mulai dari rusaknya ekosistem, hilangnya kesuburan air tanah, masalah kesehatan, sampai masalah ketergantungan pembudidaya terhadap obat-obatan kimia. Oleh karena itu, pemakaian pupuk organik kembali digalakan untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, karena pencegahan adalah yang terbaik.

Pupuk mikrobiologis atau biofertilizer atau pupuk hayati adalah pupuk organik yang mengandung mikroorganisme hidup yang ketika diterapkan pada air kolam budidaya ikan atau permukaan tanah kolam akan mendorong pertumbuhan dengan meningkatkan kualitas air dan pasokan nutrisi utama serta pakan alami untuk ikan. Berbagai hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar usaha perikanan intensif menurun produktivitasnya dan telah mengalami degradasi pada kualitas air, terutama terkait dengan sangat rendahnya kandungan bahan organik dalam air kolam

Gambar 1. Dalam aplikasinya pupuk organik cukup di letakkan di dalam kolam tanpa harus ditabur

Beberapa manfaat pupuk organik dalam mendukung kegiatan budidaya perikanan, antara lain:

1. Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi perikanan baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.2. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan kualitas air kolam sebagai media budidaya

3. Sumber bahan untuk pupuk organik sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia yang sangat beragam sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk organik terhadap air kolam dan ikan dapat bervariasi.4. Selain itu, peranannya cukup besar terhadap perbaikan sifat fisika, kimia biologi air serta lingkungan.5. Bahan organik juga berperan sebagai sumber energi dan makanan mikroba dalam air kolam sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroba tersebut dalam peningkatan kualitas air

6. Peningkatan aktivitas dari mikroba akan mengurangi dan menekan masuknya bakteri patogen ke dalam lingkungan budidaya.

7. Pemakaian pupuk organik dapat di aplikasikan di berbagai media budidaya, baik tanah, plastik maupun beton.

8. Dilihat dari sifat kimiawi, pupuk organik mempunyai kemampuan meningkatkan kapasitas tukar kation. Air kolam yang memiliki kapaitas kation tinggi lebih mampu menyediakan unsur hara bagi tanaman dibanding tanah dengan kapasitas ion rendah. Penambahan bahan organik di samping sebagai sumber nutrisi alami bagi ikan, juga sebagai sumber energi dan hara bagi mikroba.logam berat

Penggunaan pupuk kandang, limbah industri dan limbah kota sebagai bahan dasar kompos berbahaya karena banyak mengandung HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_organik" \l "cite_note-manfaat-8"

Bahan dasar pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman sedikit mengandung bahan berbahaya. dan asam-asam organik yang dapat mencemari lingkungan.pengomposanHYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_organik" \l "cite_note-manfaat-8"

Selama proses , beberapa bahan berbahaya ini akan terkonsentrasi dalam produk akhir pupuk.Gambar 2. Penambahan bahan organik dan mikroba dalam prose pembuatan puuk organik

Pupuk organik memiliki fungsi kimia yang penting seperti penyediaan hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur) dan mikro seperti zink, tembaga, kobalt, barium, mangan, dan besi, meskipun jumlahnya relatif sedikit.