pungsi

3
PUNGSI/IRIGASI SINUS A. Pungsi/Irigasi Sinus Pungsi/Irigasi sinus adalah suatu tindakan untuk mengeluarkan sekret yang terkumpul dalam rongga sinus maksila. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk memperbaiki drainase dan pembersihan sekret dari sinus maksila sehingga mengaktifkan silia kembali dan untuk mengambil bahan bagi tes kultur dan sensitivitas jika pengobatan antibiotik secara empiris tidak berhasil. Prosedur ini dilakukan jika terapi dengan medikamentosa gagal mengatasi infeksi dan gejala sinusitis lama sembuh atau ketika diduga sinusitis menimbulkan komplikasi. Pungsi dan irigasi sinus juga dilakukan pada pasien sinusitis yang defisiensi imun, sebab sinusitis pada pasien ini dapat menimbulkan sepsis jika tidak cepat ditangani. Pungsi/irigasi sinus ini dilakukan 2 kali dalam seminggu. Bila setelah 5 sampai 6 kali tidak ada perbaikan dan klinis masih tetap banyak sekret purulen, berarti mukosa sinus sudah tidak dapat kembali normal (irreversible), maka perlu dilakukan operasi radikal. B. Cara Melakukan Pungsi/Irigasi Sinus Pada pasien dewasa, pungsi/irigasi sinus dapat dilakukan dengan anestesi lokal, sedangkan pasien anak-anak biasanya dalam anestesi umum. Terdapat dua cara untuk melakukan pungsi/irigasi sinus maksila, yaitu lewat meatus inferior atau lewat fossa canina. Kedua daerah itu mudah dicapai dan relatif sedikit mengandung pembuluh darah.

Upload: rabecca-beluta-ambarita

Post on 11-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hhh

TRANSCRIPT

Page 1: PUNGSI

PUNGSI/IRIGASI SINUS

A. Pungsi/Irigasi Sinus

Pungsi/Irigasi sinus adalah suatu tindakan untuk mengeluarkan sekret yang terkumpul

dalam rongga sinus maksila.

Tujuan dari tindakan ini adalah untuk memperbaiki drainase dan pembersihan sekret dari

sinus maksila sehingga mengaktifkan silia kembali dan untuk mengambil bahan bagi tes kultur

dan sensitivitas jika pengobatan antibiotik secara empiris tidak berhasil.

Prosedur ini dilakukan jika terapi dengan medikamentosa gagal mengatasi infeksi dan

gejala sinusitis lama sembuh atau ketika diduga sinusitis menimbulkan komplikasi. Pungsi dan

irigasi sinus juga dilakukan pada pasien sinusitis yang defisiensi imun, sebab sinusitis pada

pasien ini dapat menimbulkan sepsis jika tidak cepat ditangani.

Pungsi/irigasi sinus ini dilakukan 2 kali dalam seminggu. Bila setelah 5 sampai 6 kali

tidak ada perbaikan dan klinis masih tetap banyak sekret purulen, berarti mukosa sinus sudah

tidak dapat kembali normal (irreversible), maka perlu dilakukan operasi radikal.

B. Cara Melakukan Pungsi/Irigasi Sinus

Pada pasien dewasa, pungsi/irigasi sinus dapat dilakukan dengan anestesi lokal,

sedangkan pasien anak-anak biasanya dalam anestesi umum. Terdapat dua cara untuk melakukan

pungsi/irigasi sinus maksila, yaitu lewat meatus inferior atau lewat fossa canina. Kedua daerah itu

mudah dicapai dan relatif sedikit mengandung pembuluh darah.

Berikut cara melakukan pungsi/irigasi sinus maksila lewat meatus inferior:

1. Mukosa dinding nasoantral pada meatus inferior di anestesi dengan larutan lidokain

5% atau anestesi/vasokonstriktor lidokain 1% dan efineprin 1:100.000.

2. Trokar dimasukkan dibawah konka inferior di sebelah posterior dinding antrum

dengan arah agak ke atas dan luar, 1 cm di atas dasar hidung, untuk menghindari

dinding yang tebal di daerah tersebut.

3. Pada beberapa kasus, terutama jika ada kista maksila, atau pada bayi dan anak, dasar

antrum sangat tinggi, sehingga tidak mungkin memasukkan trokar di bawah konka

inferior. Maka pada keadaan ini, pungsi dilakukan di bawah konka media, melalui

bagian di bawah membranosa dinding nasoantral.

4. Setelah dinding nasoantral ditembus, trokar diangkat, kanul tetap pada posisi. Tabung

suntik dilekatkan pada kanul. Aspirasi dapat dilakukan untuk mendapatkan bahan

untuk tes kultur dan sensitivitas sebanyak 10 mL.

Page 2: PUNGSI

5. Irigasi dapat dilakukan lewat kanul dengan menggunakan larutan NaCl isotonis

sebanyak 50-100 mL. Sekret yang purulen akan keluar lewat ostium sinus maksila.

6. Prosedur selesai jika sekret yang keluar lewat ostium berwarna jernih.

7. Trokar dikeluarkan dan pasien diminta untuk diistirahatkan.

C. Bolehkan tindakan ini dilakukan pada sinusitis Akut?

Tidak terdapat kontraindikasi absolute bagi tindakan pungsi/irigasi sinus maksila. Namun

pada umumnya, sinusitis akut hanya mendapatkan terapi medikamentosa. Untuk memperbaiki

drainase dapat diberikan vasokonstriktor sistemik atau topikal seperti pseudoefedrin,

fenilpropanolamin, dan fenileprin yang dapat digunakan 10-14 hari dan dapat mengembalikan

fungsi mukosiliar dan meningkatkan drainase.

Tetapi jika sinusitis akut cepat menyebar dan menimbulkan komplikasi ke orbita dan

intracranial, atau bila nyeri yang hebatkarena sekret tertahan oleh sumbatan, maka tindakan

fungsi/irigasi sinus dapat dilakukan.