puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha ...mataramkota.go.id/file/renstra dkkm...
TRANSCRIPT
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmatNya alhamdulillah kami dapat menyelesaikan RENCANA
STRATEGIS DINAS KEBERSIHAN KOTA MATARAM TAHUN 2011 - 2015.
Adapun Rencana Strategis ini merupakan suatu landasan dalam mewujudkan Visi dan
Misi Dinas Kebersihan Kota Mataram.
Kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk 5 (lima) tahun
yang akan datang diharapkan tidak menyimpang dari Rencana Strategis yang telah
disusun. Rencana Strategis ini mengacu kepada RPJMD Walikota Mataram .
Dengan adanya Rencana Strategis ini diharapkan berbagai program dan kegiatan
yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar dan apa yang menjadi tujuan
dan sasaran pembangunan daerah khususnya pada bidang kebersihan dapat
diwujudkan. Semoga Rencana Strategis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Mataram 2011
Kepala Dinas kebersihan Kota Mataram
Ir. DEDY SUPRIADY, SH. NIP. 19630722 199203 1 006
2
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan strategis merupakan proses secara sistematis dan berkelanjutan
dari keputusan yang beresiko denghan memanfaatkan sebanyak – banyaknya
pengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistemetis usaha – usaha
melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang
terorganisasi dan sistematis.
Perencanaan strategis (renstra) merupakan suatu kebutuhan untuk
mengetahui dan mengatasi persoalan yang dihadapi oleh Dinas kebersihan Kota
Mataram. Selain itu Renstra juga merupakan serangkaian rencana tindakan dan
kegiatan pokok yang dibuat oleh Kepala Dinas untuk diimplementasikan oleh seluruh
pegawai dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
Renstra Dinas Kebersihan Kota Mataram juga menggambarkan apa yang
ingin dicapai untuk suatu keberhasilan dengan tidak merubah selama lima (5) tahun.
Tetapi Dinas Kebersihan Kota Mataram dapat juga menggunakan berbagai cara yang
berbeda-beda (inovatif) untuk diimplementasikan agar dapat tercapai tujuan
organisasi yaitu melalui penyusunan rencana kerja tahunan.
1.2. Landasan Hukum Dalam Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran.
Dalam melaksanakan tugas dalam penyusunan perencanaan dan
penganggaran Dinas Kebersihan Kota Mataram mengacu pada beberapa aturan
sebagai berikut :
a. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kota
Madya Daerah Tingkat II Mataram;
b. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
c. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;
d. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Keuangan Negara
3
e. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
f. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2004;
g. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Pertimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
j. Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2005 tentang Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
k. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada
Masyarakat;
l. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daearah Kabupaten/Kota;
m. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
n. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
o. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
4
p. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang
Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah;
q. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2008 tentang
Kebijakan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
r. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
s. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2005-2025;
t. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2013;
u. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2009-2029;
v. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Pemr[intah Daerah Kota
Mataram;
w. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram;
x. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Mataram Tahun 2005-2025;
5
1.3. Maksud danTujuan Penyusunan Renstra
Maksud penyusunan renstra adalah sebagai pedoman dalam pelaksanaan
program dan kegiatan , sehingga program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
selama lima ( 5 ) tahun sesuai dengan yang direncanakan dan diharapkan
Tujuan penyusunan Renstra Dinas Kebersihan Mataram adalah untuk
menjabarkan renstra pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Kota Mataram,
yang telah disusun untuk merencanakan pembangunan daerah yang komprehensif,
mengadopsi kepentingan banyak pihak dan dapat diterapkan serta memiliki visi dan
misi yang menjadi pedoman dalam penyusunan kegiatan pemerintah, pembangunan
dan pelayanan kepada masyarakat serta untuk memberikan arah kebijakan
pembangunan lima ( 5 ) tahun kedepan.
1.4 Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya.
Sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25
tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka keberadaan
Renstra Dinas Kebersihan Kota Mataram merupakan satu bagian yang utuh dari
manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kota Mataram khususnya dalam
menjalankan rencana pembangunan yang telah tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram tahun 2011-2015.
Setiap tahunnya selama periode perencanaan akan dijadikan pedoman bagi
penyiapan Rencana Kerja (Renja) yang dalam penyusunannya mengacu pada
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram..
Selanjutnya, dalam kaitan dengan sistem keuangan sebagaimana yang
diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, keberadaan Renstra akan menjadi pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran (RKA) dimana substansi RKA tersebut akan tercermin pada Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).Gambaran tentang hubungan
antara Rencana Strategis dengan Dokumen Perencanaan lainnya baik dalam kaitan
dengan sistem perencanaan pembangunan maupun dengan sistem keuangan
sebagaimana ditunjukkan pada diagram dibawah ini :
6
Diagram Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan lainnya
1.5. Sistematika Penulisan sebagai berikut :
C. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum.
1.3. Maksud dan Tujuan.
1.4. Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya
1.5. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEBERSIHAN KOTA
MATARAM
2.1. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi
2.2. Sumber Daya
2.3. Kinerja Pelayanan
2.4.Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Kebersihan
BAB. III. ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI.
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Kebersihan
RPJP Daerah
RPJM Nasional
RPJM Daerah
Renstra SKPD
RKP
RKP Daerah
Renja SKPD
RAPBD
RKA SKPD
APBD
DPA SKPD
Hubungan Antar Dokumen
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diperhatikan Diacu
Diacu
Pedoman
Bahan Bahan
7
3.2. Telaahan Visi , Misi dan Program Walikota dan Wakil
Walikota Terpilih
3.3. Penentuan Isu – Isu Strategis.
BAB. IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Dinas Kebersihan Kota Mataram
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangkah Menengah Dinas Kebersihan
Kota Mataram
4.3. Strategi dan Kebijakan
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA DAN PENDANAAN
BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN
BAB VII P E N U T U P
8
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEBERSIHAN KOTA MATARAM
Dinas Kebersihan Kota Mataram dibentuk berdasarkan beberapa kali
perubahan perda , yang terakhir berdasarkan Perda Kota Mataram No. 5 tahun 2008
tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram ( LD. Kota Mataram
Tahun 2008, nomor ; 3 seri D ), mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang kebersihan.
Seperti kita ketahui bahwa masalah kebersihan/sampah sering dijumpai,
hingga kini masih menjadi topik pembicaraan hangat untuk ditanggulangi. Berbicara
masalah Kebersihan Lingkungan Perkotaan dan Pemukiman sudah tentu tidak akan
terlepas dari pembicaraan masalah sampah yang pada saat ini sudah merupakan suatu
benda yang ditakuti, dibenci bahkan perlu diperangi.
Permasalahan sampah timbul berjalan seiring dengan perkembangan
masyarakatnya. Semakin bertambah penduduk disuatu daerah, maka sampah yang
dihasilkanpun semakin banyak dan semakin banyak pula permasalahan yang
ditimbulkannya.
Masalah penanganan sampah ternyata tidak mudah. Hal ini perlu melibatkan
banyak pihak, memerlukan tekhnologi, memerlukan dana yang cukup besar serta
kemauan dan keinginan yang kuat untuk menanggulanginya.
Undang – undang no. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan sampah dinyatakan
bahwa setiap orang berkewajiban memelihara lingkungan hidup, mencegah serta
menanggulangi kerusakan dan pencemarannya. Dengan demikian demi terciptanya
suatu kondisi lingkungan yang bersih tidak terlepas dari adanya suatu kerja sama
terutama antara pemerintah dengan masyarakat, karena penanggulangan
kebersihan/sampah tidak dapat dihindari dalam kehidupan di masyarakat. Namun
kenyataannya, kita sering lupa menentukan batas-batas sejauh mana tanggung jawab
masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
9
Pengelolaan kebersihan di Kota Mataram, tidak terlepas dari 5 aspek yaitu :
Aspek Intitusi, Aspek Hukum/ Peraturan (Legal), Aspek Tehnik Operasional, Aspek
pembiayaan dan Aspek Peran serta masyarakat.
Keterkaitan dari 5 Aspek ini memang mutlak harus ada dan apabila salah satu
dari 5 aspek tersebut diatas terabaikan/tidak terpenuhi maka akan melemahkan aspek
yang lain serta akibat lebih jauh yang terjadi adalah pola penanganan kebersihan yang
telah direncanakan tidak akan berjalan dengan baik.
Kota Mataram dibentuk dengan Undang-undang Nomor 4 tahun 1993 yang
merupakan Ibukota Propinsi Nusa Tenggara Barat, sebagai kota tempat pusat
perdagangan, pendidikan, pemerintahan dan pusat kegiatan masyarakat kota
Mataram. Kota Mataram dibagi dalam 6 kecamatan terdiri dari 50 kelurahan dan
316 Lingkungan. Luas wilayah Kota Mataram adalah 6.136.887 Ha. Sedangkan luas
daerah urban/ terbangun adalah 1.571.945 Ha atau 25,6 % dari luas wilayah Kota
Mataram.. Bila dilihat dari volume sampah/ wilayah pelayanan angkutan sampah saat
ini baru mencapai 2.929,60 Ha atau 46 % dari luas Kota Mataram dan data terakhir
dari jumlah penduduk Kota Mataram tahun 2011 sebanyak 375 501 jiwa dan baru
terjangkau untuk dilayani sekitar 280 426 jiwa atau 76,37 %.
Permasalahan sampah di suatu kota tidak hanya mengancam aspek keindahan
saja tetapi juga akan memberikan dampak negatif bagi pelestarian lingkungan dan
kesehatan apabila tidak ditangani secara baik. Penanganan sampah perlu diupayakan
dengan cara seefisien dan seekonomis mungkin, cara yang cukup sederhana adalah
dengan memanfaatkan sumber daya manusia serta penerapan tehnologi yang dimiliki
saat ini.
Produksi sampah/ timbunan sampah yang dihasilkan setiap hari di Kota
Mataram pada tahun 2011 diperkirakan sebesar 1126 m3 yang bersumber dari :
a. Daerah pemukiman/ perumahan
b. Perdagangan (pasar dan pertokoan)
c. Industri
d. Daerah Pariwisata dan Hotel
10
e. Daerah pasilitas Sosial (sekolah,rumah sakit,tempat ibadah)
f. Jalan, taman dan Lapangan olah raga
g. Perkantoran
Berdasarkan jumlah produksi sampah yang dihasilkan tiap-tiap sumber
tersebut, penghasil sampah yang terbesar dan terus menerus adalah pusat
perdagangan, perumahan, kantor dan jalanan.
Sampah industri yang berupa hasil sampingan dari proses pengelolaan yang
membahayakan lingkungan harus diolah sendiri oleh industri yang bersangkutan
sedangkan sampah yang diangkut oleh Dinas Kebersihan adalah sampah yang
tergolong tidak membahayakan.
Adapun tugas pokok dan fungsi dari Dinas Kebersihan Kota Mataram
adalah melaksanakan sebagian urusan rumah tangga pemerintah Kota Mataram
dibidang kebersihan dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi, sedangkan
fungsinya antara lain :
1. Perumusan kebijaksanan teknis pemberian bimbingan dan pembinaan
atas pelaksanaan tugas pokoknya sesuai dengan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Walikota berdasarkan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Penyusunan perencanaan program dan pelaksanaan pelayanan
dibidang kebersihan.
3. Pelaksanaan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi dilingkungan
Pemerintah Daerah guna kelancaran pelaksanaan tugas pokok.
4. Pengawasan dan pengendalian tehnis atas pelaksanaan tugas pokok
sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Walikota
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Daerah pelayanan dan pengangkutan sampah yang dilaksanakan oleh Dinas
Kebersihan Kota Mataram adalah :wilayah pemukiman, wilayah komersial, daerah
industri, wilayah tempat hiburan, wilayah lain (kantor, sekolah, tempat-tempat sosial)
dan lain-lain.
11
Sedangkan Produksi timbulan sampah perhari di Kota Mataram diperkirakan
sebagai berikut : Pemukiman 435m3, Pasar 390 m3, Komersial 100 m3, Perkantoran
36 m3, Fasilitas Umum 60 m3, Jalan 34 m3, Industri 18 m3, Saluran 11 m3, Lain-lain
42 m3, sehingga jumlah total sampah yang harus terangkut mencapai 1126 m3/ hari.
Sejalan dengan perkembangan kondisi suatu Kota, kompleksitas
permasalahan sampah pun akan semakin meningkat seperti meningkatnya produksi
sampah dari tahun-ketahun. Masalah penanganan sampah ternyata tidak mudah dan
hal ini perlu melibatkan banyak pihak, memerlukan teknologi dan dana yang cukup
besar serta memerlukan kemauan dan keinginan yang kuat untuk menanggulanginya.
Oleh karena itu maka masalah sampah tidak dapat dianggap sebagai suatu hal
yang sederhana, akan tetapi memerlukan penanganan yang baik dan terus menerus.
Pelayanan kebersihan/ persampahan di Kota Mataram meliputi 6 Kecamatan, 50
Kelurahan dengan perkiraan jumlah penduduk sebanyak 375 501 orang pada akhir
tahun 2010. Timbunan sampah di Kota Mataram setiap harinya diperkirakan
mencapai 1126 m3/hari yang berasal dari pemukiman, pasar komersial, perkantoran,
fasilitas umum, sampah jalan, kawasan industri, saluran/ drainase dan lain-lain. Dari
seluruh timbulan sampah di Kota Mataram (sampah organic 68,70 %, An Organik
31,30 %) yang dapat diangkut sampai ke TPA berdasarkan Ssrana dan prasarana yang
tersedia adalah sekitar 78 % atau 883m3/ hari sedangkan sisanya sebanyak 243 m3
atau 22 % ditanggulangi dengan kebijakan kerja tambahan (Swiping) dan disamping
itu ada yang dimusnahkan sendiri oleh masyarakat. Apabila pelayanan kebersihan ini
ditinjau dari aspek wilayah yang sudah dapat dilayani di Kota Mataram telah
mencapai 80 % atau sebanyak 40 kelurahan dari 50 kelurahan.
Pemeliharaan kebersihan khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan
limbah padat (sampah) di Kota Mataram merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat yang dalam hal ini Dinas Kebersihan selaku dinas teknis
dalam memelihara dan mengelola kebersihan mempunyai kewajiban antara lain :
- Mengatur dan menyediakan TPS, Transper Depo dan TPA.
- Memberikan pelayanan pengangkutan sampah dari TPS ke TPA.
12
- Pemusnahan sampah di TPA menurut teknis yang telah ditetapkan. Sedangkan
tanggung jawab masyarakat adalah menjaga kebersihan lingkungannya dan
diwajibkan membuang sampah pada tempat yang telah ditentukan.
Dinas Kebersihan Kota Mataram telah menetapkan mekanisme pengangkutan
sampah dari TPS, kontainer dan transper depo ke TPA dilakukan oleh Dinas
Kebersihan Kota Mataram sedangkan pengangkutan sampah yang berasal dari rumah
tangga dilakukan sendiri oleh masyarakat atau menunjuk petugas kebersihan dari
lingkungannya dengan upah berasal dari iuran warga yaitu dengan cara sampah
diambil dari masing – masing rumah tangga dengan menggunakan gerobak sampah
kemudian dibuang di TPS, kontainer maupun di transfer depo. Mekanisme penyapuan
yang dilakukan dengan cara sebagai berikut
a. Penanganan sampah pada Fasilitas Umum
Penanganan sampah pada fasilitas umum, jalan-jalan protokol dilakukan
oleh buruh sapu ( tenaga honor daerah ) dari Dinas Kebersihan dengan ketentuan
penyapuan pagi pukul 05.00 – 08.00 dan penyapuan sore pada pukul 16.00 –
18.00 Wita, dan masing-masing buruh sapu menyelesaikan tugas penyapuan
sepanjang 500 m jalan. Sedangkan dari jam 09.00 – 12,00 dan jam 19.00 – 22.00
dilakukan penyapuan oleh satgas kebersihan ( tenaga buruh harian )
b. Pengelolaan sampah di TPA
Sampah yang telah diangkut ke TPA sebelum sampai di areal
pembuangan harus ditimbang terlebih dahulu di jembatan timbang agar diketahui
berat sampah pada masing-masing kendaraan. Sistim pengelolaan sampah di
TPA menggunakan sistim sanitary landfill yaitu dengan memadatkan sampah
kemudian ditimbun dengan tanah.
Kegiatan Dinas Kebersihan juga mempunyai tugas untuk pengelolaan
air limbah yang sampai saat ini masih terbatas pada penyedotan kakus / tinja,
dengan mekanisme kerja penyedotan adalah sebagai berikut :
13
- Setiap orang atau badan mengajukan permohonan secara tertulis atau
melalui telpon dengan Nomor (0370) 672232 - 678839 atau datang
langsung ke Dinas Kebersihan Kota Mataram.
- Perda Kota Mataram No.5 Tahun 2005 Perubahan atas Perda Kodya
Dati II Mataram Nomor 2 Tahun 1999 tentang Retribusi Penyedotan
Kakus Menetapkan tarif retribusi sebagai berikut:
a. Rumah tangga / Sosial
- Untuk satu kali penyedotan dikenakan Retribusi Rp.60.000
(Enam Puluh Ribu Rupiah).
- Untuk dua kali penyedotan dan seterusnya dikenakan tambahan
Retribusi setiap 1 (satu) kali sedot Rp.50.000 (Lima Puluh Ribu
Rupiah).
b. Instansi / Kantor
- Untuk satu kali penyedotan dikenakan Retribusi Rp.75.000
(Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah).
- Untuk dua kali penyedotan dan seterusnya dikenakan tambahan
retribusi setiap 1 (satu) kali sedot Rp.60.000 (Enam Puluh Ribu
Rupiah).
c. Hotel / Perusahaan
- Untuk satu kali penyedotan dikenakan Retribusi Rp.100.000
(Seratus Ribu Rupiah)
- Untuk dua kali penyedotan dan seterusnya dikenakan tambahan
retribusi setiap 1 (Satu) kali sedot Rp.90.000 (Sembilan Puluh
Ribu Rupiah ).
d. Setiap penambahan sambungan s/d 2 (dua) pipa dikenakan biaya
tambahan Rp.1000 (seribu rupiah) dan lebih dari 2 (dua) pipa
dikenakan biaya tambahan Rp.5000 (lima ribu rupiah).
Dinas Kebersihan Kota Mataram mempunyai tugas pokok sebagai pelaksana
teknis dibidang pengelolaan persampahan/kebersihan
14
2.1. Tugas, fungsi dan Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Walikota Mataram No. 19/PERT/2008 Tentang
Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebersihan Kota Mataram antara lain :
1. Sekretariat
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
- Menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan
administrasi kepegawaian, rumah tangga, protocol dan
perlengkapan.
- Menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi penyelenggaraan
administrasi kepegawaian,. rumah tangga, protocol dan
perlengkapan.
- Mengumpulkan, pengolahan dan analisa data kepegawaian dan
kebutuhan perlengkapan.
- Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk tehnis pembinaan PNS
lingkup Dinas.
- Pengkoordinasian pelaksanaan tugas bendaharawan barang.
Sub Bagian Keuangan
- Penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan tehnis di
Bidang penyusunan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan
dan pertanggung jawaban keuangan lingkup dinas.
- Pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka analisa
pelaksanaan anggaran, perbendaharaan, pembukuan dan
verifikasi.
- Pengkoordinasian pelaksanaan tugas satuan pemegang kas yang
terdiri atas PK dan PPK.]
Sub Bagian Perencanaan
- Penyiapan bahan penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja lingkup
Dinas.
15
- Penyiapan bahan penyusunan rencana strategis (renstra) dan
Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta Penetapan Kinerja lingkup
Dinas.
- Pengumpulan, pengelolaan dan analisa data dalam rangka
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) lingkup Dinas.
2. Bidang Pelayanan Kebersihan.
- Pelaksanaan kordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan satuan
kerja perangket kerja daerah (SKPD) dan Instansi terkait dalam
rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program
Pengembangan Pelayanan kebersihan
- Pengkoordinasi pelaksanaan program pelayanan Kebersihan di
daerah dengan pemerintah provnsi, dan Departemen/Lembaga
Pemerintah Non Departemen terkait sesuai ketentuan yang
berlaku
Seksi Operasional Pelayanan Kebersihan
- Pelaksanaan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian pengangkutan sampah dalam upaya peningkatan
pelayanan kebersihan.
- Pelaksanaan pengaturan penggunaan angkutan dan pengaturan
kendaraan operasional di pool.
- Penyiapan bahan bakar minyak/gas untuk operasional angkutan
sampah.
- Pelaksanaan pembinaan teknis operasional terhadap operator
kendaraan dan petugas kebersihan.
16
Seksi Pegelolaaan Air Limbah dan Tempat Pembuangan Akhir
Sampah (TPAS)
- Penyiapan bahan perumusan kebjakan teknis di bidang
Pengelolaan Air Limbah dan Tempat Pembuangan Akhir Sampah
(TPAS)
- Peyiapan bahan penetapan lokasi pembuangan dan pengelolaan
air limbah
- Penyiapan bahan pembina bimbingan teknis kepada masyarakat
tentang pengelolaan limbah, tinja dan sumur resapan.
- Pelaksanaan uji laboratorium dalam rangka peningkatan kualitas
kebersihan lingkungan, pencegahan dan penangulangan
pencemaran serta pemanfaatan sampah
- Penyiapan bahan pelaksanaan pengadaan tanah uruq TPA sampah
sesuai ketentuan yang berlaku.
Seksi Pemeliharaa Peralatan dan Angkutan
- Penyiapan bahan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian pemeliharaan/perawatan kendaraan dan peralatan
operasional kebersihan.
- Pelaksanaan pengkoordinasian penggunaan kendaraan operasional
dan seksi terkait dalam rangka optimalisasi usia pakai kendaraan
operasional kebersihan.
3. Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Kebersihan
Seksi Sarana Kebersihan
- Menyiapakan bahan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian serta bimbngan teknis dibidang pengelolaan sarana
kebersihan baik bermotor maupun tidak bermotor.
- Menyiapkan bahan pelaksanaan pengadaan sarana kebersihan baik
yang bermotor maupun tidak bermotor sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
17
Seksi Prasarana Kebersihan
- Menyiapkan bahan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian serta bimbingan tekns di bidang prasarana fisik
kebersihan dan pengelolaan TPA sampah.
- Menyiapkan bahan pelaksanaan pnegadaan tempat pembuangan
sampah/limbah sementara, transfer depo kebersihan,
kontruksi/sarana TPA sampah dan tanah uruq di TPA sampah.
4. Bidang Pengembangan Peran Serta Masyarakat.
Seksi Informasi, Bimbingan dan Penyuluhan
- Merencanakan bimbingan dan penyuluhan.
- Menyiapkan bahan pengaturan, pembinaan dan pengawasan
- Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan pada masyarakat
Seksi Kemitraan dan Peningkatan Peran Serta Masyarakat
- Menyusun program kerja pemberdayaan institusi kemasyarakatan
- Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian secara
tehnis pemberdayaan institusi kemasyarakatan.
- Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dalam penyelenggaraan
pemberdayaan institusi kemasyarakatan.
18
Struktur Organisasi Dinas Kebersihan Kota Mataram sebagai
berikut :
a. Unsur Pimpinan adalah : Kepala Dinas
b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat terdiri dari :
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
- Sub Bagian Keuangan
- Sub Bagian Perencanaan
c. Unsur Pelaksanaan adalah : Sub Bidang terdiri dari :
1. Bidang Pelayanan Kebersihan membawahi :
- Seksi Operasional Pelayanan Kebersihan.
- Seksi Pemeliharaan Peralatan dan Angkutan
- Seksi Pengelolaan Air Limbah dan Tempat Pembuangan
Akhir Sampah (TPAS)
2. Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Kebersihan
membawahi :
- Seksi Sarana Kebersihan
- Seksi Prasarana Kebersihan
Kelompok Jabatan Fungsional
Sekretariat
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Keuangan
Bidang Pengembangan Peran serta Masyarakat (PSM)
Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Kebersihan
Seksi Sarana kebersihan
Seksi Prasarana Kebersihan
Bidang Pelayanan Kebersihan
Seksi Operasional Pelayanan Kebersihan
Seksi Pemeliharaan Peralatan dan Angkutan
Seksi Pembuangan Air Limbah dan TPA Sampah
KEPALA DINAS
Sub Bagian Perencanaan
Seksi Informasi, Bimbingan & Penyuluhan
Seksi Kemitraan dan Peningkatan Peran Serta Masyarakat
19
3. Bidang Pengembangan Peran Serta Masyarakat (PSM)
membawahi :
- Seksi Informasi, Bimbingan dan Penyuluhan
- Seksi Kemitraan dan Peningkatan Peran Serta Masyarakat
2.2. Sumber Daya pada Dinas Kebersihan Kota Mataram
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Kebersihan Kota Mataram tahun 2011
berjumlah 130 orang, menurut golongan yang paling banyak adalah golongan II
sebanyak 67 orang, disusul golongan I sebanyak 38 orang, untuk golongan III
sebanyak 19 orang dan golongan IV sebanyak 6 orang. Secara rincian PNS
pergolongan kepangkatan pada Dinas Kebersihan Kota Mataram seperti terlihat pada
tabel 1 di bawah ini
Tabel . 1 Jumlah PNS Dinas Kebersihan Kota Mataram Berdasarkan Golongan Kepangkatan
Tahun 2011 Golongan Jumlah
No Unit Kerja I II III IV 1. Sekretariat 0 10 8 3 21 2 Bid. Peng. Sarana dan Prasarana 1 5 4 1 11 3 Bid. Pelayanan Kebersihan 37 47 5 1 90 4 Bid. Peng. Peran Serta Masyarakat 0 5 2 1 8 Jumlah 38 67 19 6 130
Sumber daya manusia pada Dinas Kebersihan Kota Mataram jika dilihat
dari perbandingan antara laki – laki dan perempuan sangat mencolok perbedaannya,
dari 130 PNS pada Dinas kebersihan Kota Mataram yaitu laki – laki berjumlah 112
orang atau sekitar 86 % sedangkan perempuan berjumlah 18 orang atau sekitar 14 %.
Seperti terlihat pada tabel 2 dibawah ini
Tabel 2. Jumlah PNS Dinas Kebersihan Kota Mataram Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2011 No Unit Kerja Jenis Kelamin
Jumlah Persentase (%) Laki-laki Perempuan
1. Sekretariat 11 10 21 17,3 2 Bid. Peng. Sarana dan
Prasarana 10 1 11 8,3
3 Bid. Pelayanan Kebersihan
87 3 90 67,6
4 Bid. Peng. Peran Serta Masyarakat
5 3 8 6,8
Jumlah 113 17 130 100
20
Dari 130 PNS yang tertua berumur 56 tahun dan yang termuda berumur 25
tahun. PNS berdasarkan kelompok umur secara rinci dapat dilihat pada tabel 3
dibawah ini
Tabel 3 Jumlah PNS Dinas Kebersihan Kota Mataram Berdasarkan kelompok Umur
Tahun 2011 No Kelompok Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 ≤ 26 2 1,6 2 27 – 37 52 41,4 3 38 – 48 59 44,3 4 > 49 17 12,7 Jumlah 130 100
Berdasarkan tabel diatas , dapat dilihat bahwa kelompok umur PNS yang paling
besar adalah kelompok umur antara 38 tahun sampai dengan 48 tahun dan yang
paling sedikit adalah kelompok umur dibawah 26 tahun
1. PNS Menurut Status
a. PNS Pusat Dipekerjakan (DPK) - Orang
b. PNS Diperbantukan (DPB) - Orang
c. PNS Daerah Otonom (DD) - 130 Orang
Jumlah 130Orang
2. PEGAWAI NON PNS (HONORER)
a. Honor Daerah 292 orang
b. Satgas ( buruh harian ) 125 orang
c. Tenaga Kontrak 40 orang
Jumlah 457 orang
Keberhasilan Dinas Kebersihan Kota Mataram dalam melaksanakan
operasional pengangkutan sampah sangat dipengaruhi oleh faktor penunjang yaitu
jumlah sarana dan prasarana yang dimiliki. Dan sampai saat ini Dinas Kebersihan
Kota Mataram telah memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut :
a. Pewadahan
- Kontainer 6-8 m2 : 58 Buah
- Mini Bind Kontainer : 5 buah
- TPS : 104 Buah
21
- Lain-lain pewadahan : Disiapkan sendiri oleh Masyarakat
b. Pengumpulan
- Transper Depo : 9 Unit
- Gerobak sampah : 69 Buah
c. Pengangkutan
- Dump Truck : 27 Unit
- Amroll : 17 Unit
- Kijang/Pick Up Panther : 8 Unit
- Mobil tinja : 4 Unit
d. Ritasi Pengumpulan perhari
- Gerobak (ke TPS/TD) : 2 Rit
- Dump Truck (ke TPA) : 1 Rit
- Arm Roll : 4 Rit
e. Pengelolaan akhir di TPA
- Buldozer : 2 Unit
- Whell Loader : 1 Unit
- Escavator : 1 Unit
2.3. Kinerja Pelayanan
Dalam melaksanakan pengelolaan sampah, Dinas Kebersihan Kota
Mataram telah menetapkan 3 (Tiga) pola/sistem yang digunakan yaitu, pola
kantong, pola bins dan pola musnah sendiri.
a. Pola kantong diterapkan pada wilayah yang dilintasi jalur utama kota dan sudah
termasuk jalur pelayanan persampahan. Tanggung jawab pengangkutan sampah
pada pola ini, dibagi antara masyarakat/lingkungan dan Dinas Kebersihan.
Sampah rumah tangga diangkut ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan
pengangkutannya menggunakan kereta dorong serta dilakukan oleh petugas dari
lingkungan. Sedangkan dari TPS menuju ketempat pembuangan akhir (TPA)
pengangkutannya menggunakan truck dari Dinas Kebersihan Kota Mataram.
22
b. Pola Bins. Pola ini telah dikembangkan pada 3 wilayah kelurahan di Kota
Mataram yang dijadikan pilot proyek persampahan dalam rangka pemanfaatan
modul persampahan dari Direktorat Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PLP)
Departemen Pekerjaan Umum. Sistem dengan menggunakan pola Bins ini
dirasakan lebih menjamin keadaan kebersihan suatu wilayah karena sampahnya
terkumpul pada satu titik lokasi.
c. Pola musnah sendiri. Pola ini biasanya diterapkan pada lingkungan dipinggiran
kota dan pada umumnya kepadatan penduduk relatif kurang dan memiliki lahan
kosong. Pola ini dilaksanakan dengan cara :
1. Pembuatan lubang-lubang sampah tiap-tiap pekarangan/ halaman rumah.
2. Pada lubang tersebut sampah dimasukkan kemudian dibakar.
3. Membuat pembuangan akhir sendiri tiap-tiap kelurahan dengan
memamfaatkan tanah lekuk yang ada.
Untuk tercapainya Kota Mataram yang bersih, maka Dinas Kebersihan telah
membuat jadwal operasional pengangkutan sampah secara rutin dan
berkesinambungan yakni : Pagi hari mulai jam 06.00 s/d 12.00 WITA sasaran utama
dari jalan protokol sampai dijalan kolektor serta transper Depo dan langsung diangkut
menuju ke TPA. Agar pengangkutan sampah dapat terlaksana dengan baik maka
diterbitkan Keputusan Walikota Mataram tentang Tata Cara Pembuangan Sampah Di
wilayah Kota Mataram, namun dalam kenyataan masih banya warga kota yang
bersifat masa bodoh (Apatis) dengan membuang sampah disembarang tempat, tidak
menepati jadwal pembuangan dan membuang limbah sampah cair tidak melalui
proses penjernihan sebagaimana yang di persyaratkan.
Lokasi pembuangan akhir (TPA) terletak didusun Kongok Desa Suka
Makmur Kecamatan Gerung kurang lebih 20 Km dari pusat kota, dengan luas
mencapai 8,6 Ha, dan berdampingan dengan lokasi instalasi pembuangan lumpur
tinja (IPLT).
Daerah Pelayanan dan Pengangkutan Sampah yang dilaksanakan oleh Dinas
Kebersihan Kota Mataram adalah :wilayah pemukiman, wilayah komersial, daerah
23
industri, wilayah tempat hiburan, wilayah lain (kantor, sekolah, tempat-tempat sosial)
dan lain-lain.
Untuk lima ( 5 ) tahun kedepan dengan prediksi laju pertumbuhan
penduduk Kota Mataram sebesar 3,66 % maka timbunan sampah yang dihasilkan
dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini :
Tabel 4 Prediksi Jumlah Timbulan Sampah Pertahunnya
No T a h u n Jml Penduduk (Jiwa) Jml Sampah (M3)/hari
Keterangan
1 2011 375 501 1126 Dengan asumsi Perorang menghasilkan sampah sebesar 0,003/hari
2 2012 389 244 1167 3 2013 403 490 1210 4 2014 418 257 1254 5 2015 433 565 1301
Dengan pertambahan timbunan sampah pertahun seperti terlihat pada tabel
diatas maka diperlukan sarana dan prasarana kebersihan untuk pertahunnya seperti
terlihat pada tabel 5 dibawah ini :
Tabel 5 Prediksi Penyiapan Sarana dan Prasarana Pertahunnya
No.
Tahun Timbunan Sampah Per
hari (M3) Sarana Yang Dibutuhhkan
Ket. Dump Truck Amroll Container
1. 2. 3. 4. 5.
2011 2012 2013 2014 2015
1126 1167 1210 1254 1301
48 50 52 54 55
25 25 26 27 28
100 100 104 108 112
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa untuk sarana dan prasarana
terutama kebutuhan dump truck, amroll dan container dengan asumsi bahwa
satu ( 1 ) dump truk dapat mengangkut 8 M3/hari dengan ritasi sekali dalam sehari
dan armroll mengangkut sampah dalam sehari sebanyak 4 ( empat ) ritasi dengan
daya tampung tiap container sebanyak 8 M3 sampah.
Capaian kinerja yang telah dilakukan oleh Dinas kebersihan Kota Mataram
serta anggaran yang serta capaian anggaran dapat dilihat pada tabel 6 dan tabel 7
dibawah ini
24
Tabel .6
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kebersihan Kota Mataram
NO
Indikator
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
( % )
Target Capaian Setiap Tahun ( % )
Kondisi Kinerja pada Akhir periode RPMJD
( % )
Tahun 2005 Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008 Tahun 2009
Tahun 2010
1 Bertambahnya jumlah sarana dan prasarana kebersihan 50 50 52 52 52 56 56 2 Kemampuan penanganan sampah 70 76,37 77 77,2 80 90 90 3 Jumlah SDM khususnya buruh sapu 50 53 53 53 53 55 55 5 Jumlah 0rang yang memahami kebersihan dimasyarakat 40 42 42 46 48 50 50
25
Tabel 7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kebersihan
Kota Mataram
Uraian Anggaran pada Tahun (Rp) Realisasi Anggaran pada Tahun (Rp) Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun (%)
2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Belanja Tidak Langsung 3.627.988 3.980.034 4 341 555 4 675 583 3.160.322 3.892.053 421 588 4 573 200 89,58 97,79 97,01 97,81
Belanja Langsung 9.360.690 9.723.992 8 627 833 10 842 125 3.899.797 9.302.594 8 209 861 9 553 424 96,58 95,67 95,16 88,11
Belanja Publik 4.627.940 4.180.391 90,33
Belanja Aparatur 5.172.674 4.977.426 96,23
26
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kebersihan
Dinas Kebersihan Kota Mataram dalam melakukan pengelolaan sampah di kota
Mataram tidak sedikit dihadapkan pada berbagai tantangan antara lain :
a. Dari pihak Masyarakat, masih banyak yang kurang peduli terhadap
kebersihan,dalam arti belum dapat mentaati peraturan/ketentuan untuk tidak
membuang sampah diluar tempat dan waktu yang telah ditentukan sehingga
menjadi penyebab terdapatnya tumpukan sampah diberbagai tempat.
b. Personil terutama tenaga buruh sapu dan tenaga yang mempunyai kwalifikasi
( tenaga professional ) yang diperlukan untuk pengelolaan kebersihan
jumlahnya dirasakan masih belum memadai.
c. Sarana prasana pendukung yang dimiliki Dinas Kebersihan Kota Mataram
belum memadai sehingga pelaksanaan operasional kebersihan belum
mencapai hasil yang maksimal.
d. Dana untuk menunjang operasional pengolahan kebersihan masih kurang.
e. Sebagian besar kendaraan operasional yang digunakan sampai saat ini, umur
ekonomisnya sudah habis.
f. Sulitnya mencari lahan kosong yang dapat dimanfaatkan sebagai empat
embuangan ementara (TPS), transfer depo, container dan mini bin container
g. Lokasi TPA yang sangat jauh dari kota (sekitar 20 km) yang melewati
kawasan Pariwisata dan Pemukiman yang padat.
h. Lahan TPA yang masih kurang luas sesuai dengan standart TPA Regional
harus memiliki lahan 20 Ha dan yang ada pada saat ini hanya 8,6 Ha
Walaupun demikian Dinas Kebersihan Kota Mataram masih mempunyai
peluang dalam memberikan pelayanan kebersihan bagi masyarakat kota yaitu
dengan cara sebagai berikuit : :
27
a. Lebih sering memberikan penyuluhan dan pembinaan pada masyarakat
tentang pengelolaan kebersihan
b. Memfungsikan SDM yang ada secara maksimal dalam pengawasan jalur dan
titik timbunan sampah
c. Mengusulkan penambahan dan penggantian peralatan/ peremajaan kendaraan
sehingga pelayanan kebersihan dapat dioptimalkan
d. Mengadakan sarana dan prasarana pendukung seperti container sebagai
pengganti TPS, mini bin container, gerobak sampah dll.
e. Mengadakan kerjasama dengan PDAM untuk peningkatan retribusi
kebersihan.
f. Memberikan Teknologi / Alternatif dalam pengelolaan sampah dengan cara
pemindahan sampah dan composting.
g. Penambahan anggaran operasional untuk mendukung kegiatan kebersihan
sehingga visi dan misi walikota dan wakil walikota dapat terealisasi
h. Mencari penambahan dana untuk meningkatkan oprasional kebersihan baik
melalui APBD I, APBD II , APBN maupun bantuan luar negreri
28
BAB III
ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan
bai daerah dan masyarakat dimasa mendatang. Apabila isu –isu ini tidak diantisipasi
akan menimbulkan dampak dan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya . Jika itu
sebuah peluang maka akan dapat menghilangkan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dalam jangka panjang
Isu strategis dirumuskan dari permasalahan pembangunan yang dapat
berasal dari lingkungan eksternal maupun internal. Oleh sebab itu dalam membuat
isu – isu strategis dalam renstra Dinas Kebersihan Kota Mataramperlu dipaparkan
permasalahan – permasalahan dalam pemberian pelayanan kebersihan yang dirasakan
pada saat ini. Berikut disampaikan hal – hal yang menjadi isu lingkungan strategis
yang dapat berpengaruh langsung dan tidak langsung dalam rencana pelayanan
kebersihan dalam jangka waktu lima ( 5 ) tahun .
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan fungsi Pelayanan Kebersihan
Permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Kebersihan Kota Mataram dalam
memberikan pelayanan kebersihan adalah sebagai berikut :
1 Dari pihak Masyarakat, masih banyak yang kurang peduli terhadap
kebersihan,dalam arti belum dapat mentaati peraturan/ketentuan untuk
tidak membuang sampah diluar tempat dan waktu yang telah ditentukan
sehingga menjadi penyebab terdapatnya tumpukan sampah diberbagai
tempat.
2 Personil yang diperlukan untuk pengelolaan kebersihan jumlahnya
dirasakan masih belum memadai.
3. Sarana prasana pendukung yang dimiliki Dinas Kebersihan Kota Mataram
belum memadai sehingga pelaksanaan operasional kebersihan belum
mencapai hasil yang maksimal.
29
4. Dana untuk menunjang operasional pengolahan kebersihan masih kurang.
5. Sebagian besar kendaraan operasional yang digunakan sampai saat ini,
umur ekonomisnya sudah habis.
6. Sulitnya mencari lahan kosong yang dapat dimanfaatkan sebagai Tempat
Pembuangan Sementara (TPS), container dan mini bin container
7. Lokasi TPA yang sangat jauh dari kota (sekitar 20 km) yang melewati
kawasan Pariwisata dan Pemukiman yang padat.
8. Lahan TPA yang masih kurang luas sesuai dengan standart TPA Regional
harus memiliki lahan 20 Ha dan yang ada pada saat ini hanya 8,6 Ha
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota
Berdasarkan RPJMD Kota Mataram tahun 2011 – 2015 maka Visi
pembangunan Kota Mataram adalah “ Terwujudnya Masyarakat Kota Mataram
yang Maju, Religius dan Berbudaya “. Sedangkan misi Pemerintah Kota Mataram
adalah :
1. Mewujudkan masyarakat perkotaan yang “ AMAN “ ditunjukkan
dengan kehidupan masyarakat yang kondusif, dinamis dan harmonis.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia ysng handal untuk
mendorong daya saing daerah.
3. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi local yang
berkelanjutan.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan public dan pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat berdasarkan prinsip – prinsip tata pemerintahan yang
baik ( Good Governance ).
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan
Berdasarkan visi dan misi Pemerintah Kota Mataram seperti diatas maka
adanya kaitan antara visi dan misi Pemerintah Kota Mataram dengan tugas dan
fungsi dari Dinas Kebersihan Kota Mataram dalam meningkatkan pelayanan
30
kebersihan kepada masyarakat kota Mataram yaitu dengan cara peningkatan SDM
pengelola kebersihan dan peningkatan sarana dan prasarana kebersihan yang harus
disiapkan agar pelayanan kebersihan dapat optimal
Namun dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Dinas kebersihan Kota
Mataram dihadapkan pada faktor – faktor penghambat antara lain;
1. Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung kebersihan antara lain
keterbatasan kendaraan operasional, TPS/Kontainer, gerobag sampah
dan transfer depo
2. Keterbatasan SDM pengelola kebersihan baik kualitas maupun
kuantitasnya
3. Keterbatasan anggaran untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dalam
pengelolaan kebersihan.
4. Rendahnya kepedulian masyarakat tentang kebersihan.
5. Kurang pedulinya pengambil kebijakan untuk mendukung kegiatan
kebersdihan yaitu salah satunya tidak didukungnya dengan
penambahan anggaran kebersihan yang signifikan
Walaupun demikian masih ada faktor pendorong untuk meningkatkan
pelayanan kebersihan antara lain :
1. Tersedianya SDM yang cukup kuantitasnya
2. Adanya kesamaan semangat yang sama dalam pengelolaan kebersihan
antara masyarakat dan pemerintah daerah.
3. Adanya sarana dan prasarana kebersihan .
4. Adanya dukungan anggaran yang tersedia untuk melaksanakan
kegiatan kebersihan .
5. Mulai tumbuhnya kesadaran dari masyarakat dan pengambil kebijakan
mengenai arti pentingnya kebersihan.
Penentuan Isu – Isu Strategis
Dari uraian diatas yang merupakan permasalahan , hambatan maupun
dorongan dari pelayanan kebersihan maka dapat ditentukan isu – isu strategis yang
31
akan dilakukan oleh Dinas Kebersihan Kota Mataram dalam meningkatkan pelayanan
kebersihan yaitu :
1. Peningkatan SDM pengelola kebersihan baik kualitas maupun
kuantitasnya, sehingga pelayanan kebersihan dapat optimal.
2. Peningkatan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan
pelayanan kebersihan .
3. Penambahan anggaran untuk pengelolan kebersihan.
4. Peningkatan kerjasama dalam pengelolaan kebersihan antara
pemerintah , masyarakat , pihak swasta ( BUMD, BUMN ), dan
lembaga swadaya masyarakat.
5. Sosialisasi, penyuluhan dan pemberian bimtek kepada stake holder
tentang kebersihan.
6. Menginformasikan kepada pengambil kebijakan tentang program
kegiatan kebersihan yang akan dilaksanakan secara jelas agar
mendapat dukungan terutama anggaran yang diperlukan untuk
pengelolaan kebersihan.
32
BAB IV
VISI, MISI , TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
1. VISI
Dinas Kebersihan Kota Mataram sesuai dengan tugas dan fungsinya maka
visi Dinas Kebersihan adalah Mewujudkan Mataram Kota Bersih, Sehat dan
Nyaman yang Berwawasan Lingkungan dengan maksud mendukung visi
Kota Mataram yaitu menuju kota yang Indah, Bersih, Aman, Damai,
Agamis, dan Harmonis, menuju Kota Mataram yang Maju, Religius dan
Berbudaya.
2. MISI
1. Meningkatkan Pelayanan Kebersihan.
Tujuannya memberikan peleyanan kebersihan yang optimal kepada
masyarakat meskipun dengan sarana, prasarana dan dana yang terbatas,
sehingga dapat mewujudkan Kota Mataram yang bersih, sehat dan
nyaman sesuai dengan visi yang akan dicapai.
2. Meningkatkan kemitraan dengan masyarakat dan swasta dalam
Pengelolaan Persampahan.
Tujuannya dalam pengelolaan kebersihan pemerintah tidak bisa
berjalan sendiri kalau tidak ada dukungan dan pemahaman kebersihan
dari masyarakat. Dengan kata lain bahwa pengelolaan kebersihan
dapat optimal apabila ada kerjasama antara masyarakat dan pemerintah.
3. Meningkatkan Sistem Kinerja dalam pengelolaan
kebersihan/persampahan.
Tujuannya dalam pengelolaan kebersihan tidak hanya tergantung pada
sarana dan prasarana saja tetapi juga kwalitas SDM serta kerjasama
yang baik antara pengelola kebersihan baik intern maupun ekstern
pengelola kebersihan sehingga dapat tercipta sistem kinerja yang baik.
4. Meningkatkan jumlah tenaga buruh kebersihan.
Tujuannya pelayanan kebersihan dapat lebih optimal .
33
3. S A S A R A N
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata dengan rumusan yang
lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang relatif pendek, disertai dengan
indikator sasaran yangmerupakan ukuran dari tingkat keberhasilan pencapaian
sasaran yang akan dicapai pada tahun yang bersangkutan.
Adapun sasaran yang hendak dicapai oleh Dinas Kebersihan Kota Mataram
berdasarkan visi dan misinya adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan sarana dan prasarana kebersihan.
2. Meningkatkan pengetahuan tentang kebersihan pada masyarakat dan
pengelola kebersihan dengan mengadakan sosialisasi, penyuluhan,
bintek dan lomba kebersihan di lingkungan dan kelurahan
3. Meningkatkan pelayanan kebersihan lebih optimal
4. Menambah sumber daya manusia terutama buruh sapu
Tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan kebersihan yang dilakukan
oleh Dinas Kebersihan kota Mataram dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini
Tabel. 8 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
Dinas Kebersihan Kota Mataram
No
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Target Kinerja Sasaran Pada Tahun 2011
(%)
2012
(%)
2013
(%)
2014
(%)
2015
(%)
1
2
.Memberikan pelayanan kebersihan yang optimal kepada masyarakat meskipun dengan sarana, prasarana dan dana yang terbatas, sehingga dapat mewujudkan Kota Mataram yang bersih, sehat dan nyaman sesuai dengan visi yang akan dicapai. DalamPengelolaan kebersihan pemerintah tidak bisa berjalan sendiri kalau tidak
Menambah sarana dan prasarana kebersihan Meningkatkan pengetahuan tentang kebersihan pada
Peningkatan Jumlah sarana dan prasarana kebersihan Jumlah penduduk Kota Mataram yang telah memahami kebersihan
66
55
75
56
85
70
90
75
95
80
34
3
4
ada dukungan dan pemahaman kebertsihan dari masyarakat Dalam pengelolaan kebersihan tidak hanya tergantung pada sarana dan prasarana saja tetapi juga kwalitas SDM serta kerjasama yang baik antara pengelola kebersihan baik dengan intern dan ekstern pengelola sehingga dapat tercipta system kinerja yang baik. Pelayanan kebersihan dapat lebih optimal .
masyarakat dan pengelola kebersihan dengan mengadakan sosialisasi, penyuluhan, bintek dan lomba kebersihan di lingkungan dan kelurahan . Meningkatkan pelayanan kebersihan lebih optimal yaitu kemampuan mengangkut sampah dari TPS ke TPA
Menambah sumber daya manusia terutama buruh sapu
Jumlah sampah yang dapat diangkut dari TPS ke TPA Jumlah buruh sapu bertambah
78
55
80
65
83
70
84
75
85
80
4. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN.
Strategi adalah cara mencapai tujuan serta sasaran yang dijabarkan dalam
kebijakan serta program-program. Dalam melaksanakan agenda Dinas Kebersihan
Kota Mataram demi tercapainya tujuan dan sasaran, telah ditetapkan strategi sebagai
berikut :
1. Meningkatkan kualitas SDM masyarakat dan aparatur mengenai
pengetahuan arti pentingnya kebersihan dan memberikan pelayanan
kebersihan secara profesional.
2. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan kebersihan dan
peningkatan disiplin untuk menjaga kebersihan.
35
3. Tersediannya dan mengoptimalkan sarana dan prasarana kebersihan
yang ada dan siap pakai .
4. Mengoptimalkan kooordinasi dan kerjasama dengan SKPD lain dan
masyarakat dalam pengelolaan kebersihan
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
yang berwenang sebagai pedoman, pegangan serta petunjuk dalam pelaksanaan
program / kegiatan untuk tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan
sasaran, tujuan, serta visi dan misi Dinas Kebersihan Kota Mataram.
Adapun kebijakan dari Rencana Strategis Dinas Kebersihan Kota Mataram adalah :
1 Mengadaan pelatihan dan bintek serta sosialisasi kepada masyarakat
maupun pihak pengelola kebersihan mengenai kebersihan dan cara
mengelola sampah di masyarakat.
2 Pemetaan lokasi timbunan sampah yang ada di tiap-tiap lingkungan ,
sehingga mempermudah dalam pengangkutan sampah dari TPS ke
TPA
3. Penambahan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kebersihan
sehingga dapat optimal dalam memeberikan pelayanan kebersihan.
4 .Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan SKPD terkait serta
pihak swasta maupun lembaga swadaya masyarakat dalam
pengelolaan kebersihan
36
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
Program dan kegiatan pada Dinas Kebersihan Kota Mataram disusun
berdasarkan kebutuhan dan usulan dari masyarakat , lembaga swadaya masyarakat
dan dari dinas sendiri. Hal ini dilakukan agar visi dan misi kepala daerah dan dinas
dapat tercapai. Adapun program/ kegiatan yang diusulkan selama 5 ( lima ) tahun
dapat dilihat pada tabel 9
37
Tabel 9 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Kebersihan
Kota Mataram
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian Pada Tahun
Awal Perencanaan ( %
)
Target Kinerja Program dan Kerangka
Unit Kerja SKPD
Penanggung Jawab
Lokasi
2011
2012
2013
2014
2015
Kondisi Kinerja pada Akhir periode Renstra SKPD
Target Rp Target Rp Targ
et Rp Target Rp
Target
Rp Targe
t Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Meningkatkatnya pelayanan administrasiperkantoran
Terwujudnya pelayanan admionistrasi perkantoran yang lebih baik
Terbayarnya rekening ristrik, air, STNK, KIR, ATK dan surat kabar.
01 01
Program Pelayanan Admionistrasi Perkantoran
Terpenuhinya kebutuhan untuk pelayanan adm.perkantoran
01 01 02
Penyediaan Administrasi Keuangan
Tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
59,67 100 25,000, 100 25.000. 100 27.500. 100 30.250. 100 33.275. 100 33.275. Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
38
01 01 06
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
Tersedianya dana pembayaran jasa pemeliharaan dan perizinan
50,20 100 33.485. 100 35.955. 100 39.550. 100 43.505. 100
47.856.
100
47.856.
Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
01 01 07 Penyediaan jasa adm keuangan
Tersedianya dana pembayaran jasa administrasi keuangan
90,83 100 209.002. 100 300.000. 100 330. 000. 100 363.000. 100 399.300. 100 399.300. Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
01 01 10 Penyediaan alat tulis kantor
Tersedianya materai, ATK, perangko dll
99,98 100 14.729. 100 14.200. 100 15.620. 100 17.182. 100 18.900. 100 Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
01 01 12
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Tersedianya komponen listrik
75 100 5.000. 100 5.000. 100 5. 500. 100 6.050 100 6.655 100 6.655. Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
01 01 13
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kator
Tersedianya alat-alat perlrngkapan kantor
100 - - 100 10.000 100 11.000. 100 12.100. 100 13.310. - 13.310. Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
01 01 15
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Tersedianya surat kabar dan majalah 91,67 100 5.400. 100 6.000. 100 6.600. 100
7.260.
100
7.986. 100
7.986. Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
01 01 18
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Tersedianya studi banding dan koordinasi/konsultasi ke luar daerah
91,67 100 80.000 100 100.000. 100 110 000 100 121.000.
100 133.100.000
100 133.100.
Dinas kebersihan
Dinas kebersihan dan luar daerah
01 01 19
Penyusunan dokumen perencanaan
Tersedianya dokumen perencanaan
99,84 100 45.035. 100 60.000. 100 66.000. 100 72.600.
100 79.860.
100 79.860.
Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
01 01 26 Penyediaan administrasi keuangan
Tersedianya dana pembayaran tenaga adminitrasi dan kegiatan
97,83 100 3.233.105. 100 4.260.000. 100 4.686.000 100 5.154.600. 100 5.670.060 100 5.670.060. Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
Meningkatkan pelayanan kebersihan lebih optimal
Terpeliharanya sarana dan prasarana kebersih
Bertambahnya jumlah da terpeliharanya sarana dan prasarana kebersihan
01 02
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Bertambahnya jumlah sarana dan prasarana kebersihan
39
an
01 02
Pembangunan gedung kantor
Terbangunya gedung dan aula
- - - 100 950.000. 100 950 000 100 1.149.500. 1.264.450. 100 1.264.450. Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
01 02 05
Pengadaan kendaraan dinas/operasional
Tersedianya 3 unit dumtruk dan 1 unit buldozer
50,64 100 1.424.070. 100 3.620.000. 100 3.982.000. 100 4.380.200. 100 4.818.220 100 4.818.220. Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
01 02 10
Pengadaan mebeleur
Tersedianya mebeleir kantor
- 8.300. 100 20.000. 100 22.000. 100 24.200. 100 26.620. 100 26.620. Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
01 02 12
Pengadaan alat-alat kebersihan dan persampahan
Tersedianya alat-alat kebersihan
100 100 40.000. 100 50.000. 100 55 .000. 100 60.500. 100 66.550. 100 66.550. Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
01 02 22
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Terpeliharanya gedung kantor dinas kebersihan
93,38 100 25.300. 100 50.000. 100 55. 000. 100 60.500. 100 66.550. 100 66.550. Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
01 02 24
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Terpeliharanya 68 kendaraan dinas/oprasional
99,80 100 903.552. 100 1.200.000. 100
1. 320. 000. 100
1.452.000.
100
1.597.200 100
1.597.200.
Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
01 02 28
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Terpeliharanya 4 unit mesin tik dan 8 unit komputer
91,75 100 10.000. 100 11.800 100 12.980. 100 14.278. 100 15.705. 100 15.705. Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
Meningkatkan disiplin aparatur kebersihan
Pengadaa baju kerja buruh sapu
Tersedianya baju kerja bagi buruh
01 03
Program peningkatan disiplin aparatur
Meningkatnya disip[lin aparatur kebersihan
01 03 03
Pengadaan pakaian kerja lapangan
Tersedianya pakaian kerja 458 stel
99,95 - - 100 237.600. 100 261.360. 100 287.496. 100 316.245. 100 316.245. Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
Menyiapkan laporan keuangan dan fisik semesteran dan Lakip
Tersusunnya laporan keuangan dan fisik semesteran dan LAKIP
Termonitornya penggunaan anggaran dan tersusunnya LAKIP
01 06
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Tersdianya laporan keuangan dan fisik semesteran dan LAKIP
01 06 02
Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
Tersedianya laporan kuangan semesteran
99,02 100 3.675. 100 4.000. 100 4.400. 100 4.840. 100 5.324. 100 5.324. Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
40
01 06 07
Penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerjka instansi pemerintah
Tersedianya pelaporan kinerja SKPD Dinas Kebersihan Kota Mataram
98,53 100 8.944. 100 .4.000. 100 4.400 100 4.840. 100
5.324. 100
5.324.
Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
Memperlancar opeasional pengangkutan, peningkatan SDM kebersihan
Penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan utk memperlancar operasional dan peningkatan SDM
Tersedianya BBM, bintek kebersihan, sarana kebersihan dan sosialisasi kebersihan
Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Meningkatkan sarana dan prasarana kebersihan dan SDM ttg kebersihan
01 15 02
Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
Tersedianya prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
92,19 100 20.625. 100 40.000. 100 44.000. 100 48.400. 100 53.240. 100 53.240. Dinas kebersihan
6 Kec.
01 15 04
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
Terlaksananya peningakatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
99,74 100 2.517.665. 100 2.923.724. 100 3.216.096. 100 3.537.706. 100 3.891.476. 100 3.891.476. Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
01 15 10
Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan
Terlaksanaya penyuluhan kebersihan
92,79 100 34.380. 100 30.437. 100 33.480. 100 36.828. 100 40.511. 100 40.511. Dinas kebersihan
6 kec.
01 15 11
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan
Terlaksananya pembentukan orgnisasi pengelolaan kebersihan lingkungan
91,81 100 54.409. 100 71.930. 100 79.123. 100 87.035. 100 95.738. 100 95.738. Dinas kebersihan
6 kec.
Peningkatan kinerja pengangkutan
Tersedianya tanah uruq - 92.950. 102.245. 112.469. 123.716. 123.716.
Dinas kebersihan
TPA
41
persampahan
01 15 15
Penyediaan peralatan penyedotan limbah MCK dan tinja
Tersedianya slang spiral dan stop kran untuk mobil penyedot tinja dan tanah uruq TPAS
98,90 100 11.412. 100 25.000. 100
27.500.
100
30.250.
100
33.275.
100
33.275.
Dinas kebersihan
Dinas kebersihan
Pengadaan sarana dan prasarana TPA
Tersedianya jalan yang baik di TPA
- - - - - - - - - - - - -
01 15 17
Penyediaan sarana dan prasarana kebersihan
Tersedianya landasan kontainer yang baik dan kontainer
99,50 100 345.771. 100 380.348. 100 380.348. 100 418.382. 100
460.221.
100
460.221.
Dinas kebersihan
6 kec.
Pengadaan tanah TPA
- - 2.000.000. 100 2.200.000. 100 2.420.000. 100 2.662.000. 100 2.662.000.
Dinas kebersihan
TPA
Pembangunan Jermbatan di TPA
- - 1.500.000. 100 1.650.000. 100 1.815.000. 100 1.996.500. 100 1.996.500.
Dinas kebersihan
TPA
Pembangunan Perluasan TPA
- - 20.000.000. 100 22.000.000. 100 24.200.000. 100 26.620.000. 100 26.620.000.
Dinas kebersihan
TPA
42
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja kebersihan adalah indikator kinerja yang mencerminkan
keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan pemerintah/daerah. Indikator kinerja
kebersihan lebih menggambarkan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan yang
ditunjukkan dengan parameter yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD dan
dijabarkan dalam renstra Dinas Kebersihan Kota Mataram , seperti dalam tabel 10
dibawah ini
Tabel 10
Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
NO
Indikator
Kondisi Kinerja
pada awal periode
RPJMD ( % )
Target Capaian Setiap Tahun ( % )
Kondisi Kinerja
pada Akhir periode RPMJD
( % )
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
1 Bertambahnya jumlah sarana dan prasarana kebersihan
56 66 75 85 90 95 80
2 Jumlah 0rang yang memahami kebersihan dimasyarakat
55 55 56 70 80 85 85
3 Kemampuan penanganan sampah
82,6 90 90 90 90 90 90
4 Jumlah SDM khususnya buruh sapu
55 56 70 75 75 80 80
43
BAB VII
P E N U T U P
Rencana Strategis (RENSTRA) ini diharapkan dapat berfungsi sebagai alat
pengendalian manajemen, sehingga tujuan yang hendak dicapai dapat lebih terarah
dan terukur. Lebih dari itu dengan adanya Renstra akan dapat menjadi sarana dalam
mewujudkan akuntabilitas Dinas Kebersihan Kota Mataram dalam memberikan
pelayanan publik. Sekaligus meningkatkan kinerja dalam menjalankan tugas pokok
dan fungsinya.
Disadari bahwa pelaksanaan Renstra Dinas Kebersihan Kota Mataram ini
sangat tergantung dari kerjasama semua pihak dan seluruh Satuan Kerja Perangkat
Daerah. Diharapkan dengan adanya kerjasama dan koordinasi yang lebih baik akan
dapat mewujudkan Visi dan Misi Dinas Kebersihan Kota Mataram yang pada
akhirnya diharapkan juga akan memberikan kontribusi bagi pencapaian Visi dan misi
Walikota dan Wakil Walikota Mataram.