renstra & kebijakan
DESCRIPTION
Pemda Halmahera UtaraTRANSCRIPT
PERENCANAAN STRATEJIK
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA
Perencanaan stratejik merupakan suatu proses yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu tahun sampai dengan lima
tahun secara sistimatis dan berkesinambungan dengan memperhatikan
potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses
ini menghasilkan suatu Rencana Stratejik Instansi Pemerintah, yang
setidaknya mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan program
serta menyediakan ukuran keberhasilan/kegagalan dalam pelaksanaannya.
Rencana Stratejik Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara dibawah
kepemimpinan Ir. Hein Namotemo. MSP dan Dr. Rusman Soleman, SE. Ak
(Bupati dan Wakil Bupati periode 2010-2015) yang didasarkan pada analisis
lingkungan stratejik lokal, nasional dan global yang di implementasikan
kedalam Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan ProgramTahun,
diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat Halmahera Utara.
V I S I
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana
Kabupaten Halmahera Utara harus dibawa dan berkarya agar konsisten
dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Dengan bertitik tolak
dari fakta sejarah, potensi dan kondisi faktual yang digali dari nilai-nilai
luhur yang dianut oleh seluruh komponen stakeholders yang ada di
Kabupaten Halmahera Utara, maka pernyataan Visi untuk membangun
Kabupaten Halmahera Utara menuju perubahan yang lebih baik adalah :
“Halmahera Utara yang Aman, Adil, Damai dan Sejahtera
dalam suasana kekeluargaan sejati, Maju dan mampu
bersaing dan tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia.”
1
Adapaun Makna yang terkandung dalam Visi ini adalah:
1. Aman, artinya Masyarakatnya membangun dan bekerja dengan
tidak rasa takut atau was-was;
2. Adil, artinya seimbang dan selaras secara proporsional kadar dan
takar masing-masing komponen;
3. Damai dan Sejahtera, artinya ada rasa percaya satu dengan yang
lain dalam suasana kekeluargaan, persaudaraan dan cinta
lingkungan serta pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan taraf
hidup;
4. Maju, artinya berjuang tanpa pamrih untuk meraih sesuatu yang
lebih baik dan mampu bersaing baik lokal, regional, Nasional
maupun global. Semua itu tetap dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
M I S I
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu
gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen
penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang
diberikannya. Adapun Misi Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara adalah
sebagai berikut :
1. Memantapkan ketertiban dan keamanan yang telah dicapai selama
ini untuk lebih memberikan rasa aman dan nyaman kepada
penduduk yang mendiami Halmahera Utara
2. Membangun sarana dan prasarana wilayah yang seimbang secara
proposional baik jalan dan jembatan, pendidikan, kesehatan,
telekomunikasi, air bersih, pasar, pelabuhan udara, dermaga laut
dan lainnya
3. Mengupayakan dan mendorong saling percaya, dan saling
melindungi baik antar sesama manusia maupun manusia dengan
alam sekitar dan yang paling utama adalah tercipta hubungan yang
sungguh-sungguh antara manusia dan Tuhan Yang Maha Esa
2
4. Menciptakan iklim yang sehat untuk berkompetisi secara sportif
menuju kemajuan yang kompetitif dalam segala hal
5. Menjaga dan melestarikan rasa kebangsaaan dan nasionalisme
yang tinggi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia
TUJUAN
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Daerah
sebagaimana yang diuraikan diatas maka visi dan misi tersebut
dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional , berupa
penetapan tujuan yang akan dilaksanakan oleh masing-masing organisasi
perangkat daerah.
Tujuan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Halmahera Utara Tahun 2011-2015 ditetapkan sebanyak 9 (sembilan)
tujuan yang juga merupakan 9 (sembilan) Prioritas Pembangunan Daerah.
Tujuan pembangunan daerah tersebut yang ingin dicapai oleh Pemerintah
Kabupaten Halmahera Utara selama kurun waktu jangka menengah lima
tahun sesuai dengan misi yang ingin dicapai dijabarkan sebagai berikut :
1. Penegakan supremasi Hukum dan Penataan Tata kelola
Pemerintahan yang Baik sebagai perwujudan peningkatan
layanan Publik. Tujuan ini dalam pencapaiannya akan dijabarkan
dalam program pembangunan daerah mencakup urusan otonomi
daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, dan
kepegawaian, urusan perencanaan pembangunan dan urusan kesatuan
bangsa dan politik dalam negeri.
2. Penataan infrastruktur dalam rangka peningkatan aksesbilitas
untuk menerobos keterisolasian wilayah sebagai wujud
kesetaraan Pembangunan Daerah. (Kelistrikan, Jalan dan
Jembatan, Drainase dan Air Bersih, Telekomunikasi dan
Transportasi baik Darat, laut dan Udara, Perumahan). Tujuan ini
dalam pencapaiannya akan dijabarkan dalam program pembangunan
daerah mencakup urusan pekerjaan umum, urusan perumahan, urusan
perhubungan dan urusan pertambangan dan energi.
3
3. Penataan Ruang Wilayah. Tujuan ini dalam pencapaiannya akan
dijabarkan dalam program pembangunan daerah mencakup urusan
penataan ruang.
4. Mendorong Investasi dan Optimalisasi Pengelolaan SDA untuk
keberlangsungan Pembangunan Daerah dan kesejahteraan
Masyarakat dengan senantiasa mempertahankan kelestarian
lingkungan Hidup. Tujuan ini dalam pencapaiannya akan dijabarkan
dalam program pembangunan daerah mencakup urusan penanaman
modal, urusan lingkungan hidup, urusan kehutanan, urusan pertanian,
urusan kelautan dan perikanan dan urusan pertambangan dan energi.
5. Memperkokoh dan mempererat kehidupan yang saling
menghargai antar sesama dan antar umat beragama. Tujuan ini
dalam pencapaiannya akan dijabarkan dalam program pembangunan
daerah mencakup urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri.
6. Penguatan Pilar-Pilar Ekonomi melalui pengembangan sentra
Ekonomi yang tersentuh dengan pemanfaatan teknologi dan
terimplementasi dengan Program Pemberdayaan Masyarakat
serta memungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan sebagai
bagian dari implementasi Track Triple Strategy yakni Pro
Growth, Pro Jobs dan Pro Poor. Tujuan ini dalam pencapaiannya
akan dijabarkan dalam program pembangunan daerah mencakup
urusan perindustrian, urusan perdagangan, urusan koperasi dan UKM,
urusan tenaga kerja, urusan sosial, urusan transmigrasi, urusan
kependudukan dan catatan sipil, urusan pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak, urusan pemberdayaan masyarakat dan desa,
dan urusan pertambangan dan energi.
7. Membangun sinerjisitas Sumber Daya Aparatur dan
Masyarakat dalam kerangka Peningkatan kualitas Sumberdaya
Manusia Pembangunan. Tujuan ini dalam pencapaiannya akan
dijabarkan dalam program pembangunan daerah mencakup urusan
pendidikan, urusan kearsipan dan urusan perpustakaan.
8. Peningkatan Layanan Kesehatan. Tujuan Ini selanjutnya akan
dijabarkan dalam sasaran tergabung dalam urusan kesehatan.
4
9. Mendorong Pengembangan Budaya Lokal sebagai alat perekat
persatuan dan kesatuan. Tujuan Ini selanjutnya akan dijabarkan
dalam sasaran tergabung dalam urusan kepemudaan dan olah raga
dan urusan kebudayaan.
S A S A R A N
Adapun sasaran dan indicator yang ditetapkan untuk dicapai
pada tahun 2011 antara lain sebagai berikut :
1. Penegakan dan Kepastian Hukum dan Regulasi Serta Penataan
Tata Kelola Pemerintahan Melalui Sumber Daya Aparatur yang
Profesional, Kreatif, Inovatif yang Mampu Meningkatkan
Pelayanan Publik. Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran
ini diukur dengan 39 indikator :
1) Rasio struktur jabatan yang terisi.
2) Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan formal
sesuai dengan bidang tugasnya.
3) Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan
kepemimpinan.
4) Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan.
5) Penyusunan LPPD Kabupaten tepat waktu.
6) Web site milik pemerintah daerah.
7) Jumlah Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah yang
ditetapkan.
8) Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah tepat waktu.
9) Peningkatan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah.
10) Penyusunan Peraturan Daerah tentang APBD dan Penyusunan
Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD tepat waktu.
11) Penyusunan Neraca Aset Daerah.
12) Persentase Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
13) Persentase SKPD yang menyusun Laporan Keuangan SKPD.
5
14) Sertifikasi Aset Tanah milik Pemerintah Daerah.
15) Penyusunan LKPJ Kabupaten Tepat Waktu.
16) Penyusunan LAKIP Kabupaten tepat waktu.
17) Persentase SKPD yang menyusun LAKIP SKPD.
18) Persentase LAKIP SKPD yang dievaluasi.
19) Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) Kabupaten tepat
waktu.
20) Persentase SKPD yang menyusun Penetapan Kinerja (Tapkin)
SKPD.
21) Pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
22) Persentase temuan hasil audit/pengawasan yang ditindak lanjuti.
23) Penyusunan Perkada tentang Sistem Pengendalian Interen
Pemerintah (SPIP).
24) Tersedianya dokumen perencanaan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) yang ditetapkan dengan Peraturan
Daerah.
25) Tersedianya dokumen perencanaan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) yang ditetapkan dengan Peraturan
Daerah.
26) Tersedianya dokumen perencanaan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) yang telah ditetapkan dgn Peraturan Kepala
Daerah.
27) Persentase Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD.
28) Penyusunan Buku ”Kabupaten Halmahera Utara dalam angka”.
29) Penyusunan Buku ”PDRB kabupaten Halmahera Utara”.
30) Penyusunan Buku ”IPM kabupaten Halmahera Utara”.
31) Jumlah Polisi Pamong Praja.
32) Cakupan patroli petugas Satpol PP.
33) Penegakan Peraturan Daerah.
34) Jumlah Linmas per 10.000 Penduduk.
35) Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan.
36) Penyusunan Peraturan Daerah tentang Penyakit Masyarakat (PSK,
Miras, dll).
37) Jumlah LSM.
6
38) Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP.
39) Kegiatan pembinaan politik daerah.
2. Peningkatan aksesibilitas untuk menerobos keterisolasian
wilayah sebagai wujud kesetaraan Pembangunan Daerah.
(Kelistrikan, jalan dan Jembatan, Drainase dan Air Bersih,
Telekomunikasi dan Transportasi baik Darat, laut dan Udara,
Perumahan).
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur dengan 14
indikator :
1) Panjang jaringan jalan dalam kondisi baik.
2) Panjang jembatan dalam kondisi baik.
3) Rasio Jaringan Irigasi.
4) Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik.
5) Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak
tersumbat.
6) Rumah tangga pengguna air bersih.
7) Jumlah arus penumpang angkutan umum.
8) Rasio ijin trayek.
9) Jumlah uji kir angkutan umum.
10) Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis.
11) Angkutan darat.
12) Kepemilikan KIR angkutan umum.
13) Pemasangan Rambu-rambu.
14) Persentase desa yang dialiri listrik.
3. Pengembangan dan pemanfaatan ruang secara seimbang
antara kebutuhan dan daya dukung lahan dalam rangka
mewujudkan Kota Marahai yang berciri budaya dan
berwawasan lingkungan. Untuk menilai keberhasilan pencapaian
sasaran ini diukur 3 dengan indikator :
1) Tersedianya dokumen penataan ruang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
2) Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan.
7
3) Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah pekotaan.
4. Pengembangan investasi berbasis kearifan lokal dengan
keunggulan komparatif serta mempertahankan kualitas
lingkungan. Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini
diukur dengan 16 indikator :
1) Persentase berkurangnya Pertambangan tanpa ijin.
2) Produktivitas tanaman pangan jagung.
3) Produktivitas tanaman perkebunan kelapa.
4) Produktivitas tanaman perkebunan cengkeh dan pala.
5) Produktivitas tanaman perkebunan coklat.
6) Rehabilitasi hutan dan lahan kritis.
7) Kerusakan Kawasan Hutan.
8) Persentase Penanganan Sampah.
9) Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk.
10) Produksi perikanan.
11) Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.
12) Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA).
13) Cakupan bina kelompok petani.
14) Kontribusi Produksi kelompok petani tanaman pangan.
15) Kontribusi Produksi kelompok petani tanaman perkebunan.
16) Cakupan bina kelompok nelayan.
5. Penciptaan kerukunan antar dan inter umat beragama. Untuk
menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur dengan 3 indikator
:
1) Penyelenggaraan Forum Kerukunan Umat Beragama.
2) Perayaan Hari Besar Agama.
3) Bantuan Sarana Ibadah.
6. Pengembangan sentra Ekonomi yang tersentuh dengan
pemanfaatan teknologi dan terimplementasi dengan Program
Pemberdayaan Masyarakat serta memungkinkan terciptanya
lapangan pekerjaan sebagai bagian dari iplementasi Track
8
Triple Strategy yakni Pro Growth, Pro Jobs dan Pro Poor. Untuk
menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur dengan
31indikator :
1) Persentase koperasi aktif.
2) Jumlah UKM non BPR/LKM UKM.
3) Jumlah BPR/LKM.
4) Usaha Mikro dan Kecil.
5) Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal.
6) Pertumbuhan Industri.
7) Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan
masyarakat (LPM).
8) Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK.
9) Posyandu aktif.
10) PKK aktif.
11) Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan
masyarakat.
12) Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat.
13) Angka partisipasi angkatan kerja.
14) Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun.
15) Pencari kerja yang ditempatkan.
16) Tingkat pengangguran.
17) Keselamatan dan perlindungan tenaga kerja.
18) Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah
daerah.
19) Bantuan kepada PMKS .
20) Kepemilikan KTP.
21) Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk.
22) Kunjungan wisata.
23) Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah.
24) Partisipasi perempuan di lembaga swasta.
25) Rasio KDRT.
26) Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur.
27) Partisipasi angkatan kerja perempuan.
9
28) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari
tindakan kekerasan.
29) Rasio akseptor KB.
30) Cakupan peserta KB aktif.
31) Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I .
7. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dan
Peningkatan Kualitas Pendidikan Masyarakat. Untuk menilai
keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur dengan 26 indikator :
1) Angka melek huruf.
2) Angka partisipasi kasar.
3) Angka pendidikan yang ditamatkan.
4) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A.
5) Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B.
6) Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C.
7) Angka partisipasi sekolah (pendidikan dasar).
8) Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah (pendidikan
dasar).
9) Rasio guru/murid (pendidikan dasar).
10) Angka partisipasi sekolah (pendidikan menengah).
11) Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah (pendidikan
menengah).
12) Rasio guru/murid (pendidikan menengah).
13) Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik.
14) Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan
baik.
15) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
16) Angka Kelulusan (AL) SD/MI.
17) Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs.
18) Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA.
19) Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs.
20) Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA.
21) Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV.
22) Pengelolaan arsip secara baku.
10
23) Peningkatan SDM pengelola kearsipan.
24) Jumlah perpustakaan.
25) Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun.
26) Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah.
8. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat, yakni pemenuhan
pelayanan dasar kesehatan. Untuk menilai keberhasilan
pencapaian sasaran ini diukur dengan 14 indikator :
1) Angka kelangsungan hidup bayi.
2) Angka usia harapan hidup.
3) Persentase balita gizi buruk.
4) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani.
5) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan.
6) Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI).
7) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan.
8) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA.
9) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD.
10) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin.
11) Cakupan kunjungan bayi.
12) Cakupan puskesmas.
13) Cakupan pembantu puskesmas.
14) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit malaria.
9. Penyadaran dan penumbuhan nilai-nilai budaya yang
bersinergis dengan keragaman budaya lain serta dapat
mengimbangi arus perkembangan modernisasi. Untuk menilai
keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur dengan 6 indikator :
1) Penyelenggaraan festival seni dan budaya.
2) Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan.
3) Jumlah organisasi/klub olahraga.
4) Jumlah kegiatan kepemudaan.
5) Jumlah kegiatan olahraga.
6) Lapangan olahraga.
11
P R O G R A M
Program pembangunan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
Kabupaten Halmahera Utara untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang
hendak dicapai lima tahun kedepan adalah sebagai berikut:
Untuk mencapai Tujuan pertama yaitu “Penegakan supremasi Hukum
dan Penataan Tata kelola Pemerintahan yang Baik sebagai perwujudan
peningkatan layanan Publik” dengan sasaran “Penegakan dan
Kepastian Hukum dan Regulasi Serta Penataan Tata Kelola
Pemerintahan Melalui Sumber Daya Aparatur yang Profesional, Kreatif,
Inovatif yang Mampu Meningkatkan Pelayanan Publik” .maka ditetapkan
Program Pembangunan daerah sebagai berikut:
1) Program Peningkatan efektifitas peraturan perundang-
undangan, dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat
Daerah:
a) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
b) Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak
kriminal
2) Program Peningkatan tata kelola pemerintahan melalui
peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi,
dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah:
a) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
b) Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
c) Program pengembangan data/informasi/statistik daerah
d) Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan
keuangan daerah
e) Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan
kabupaten/ kota
f) Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan
aparatur pengawasan
g) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
12
3) Program Peningkatan kualitas pelayanan publik, dijabarkan
dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah:
a) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
b) Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak
kriminal
c) Program pengembangan wawasan kebangsaan
d) Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
e) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban
dan keamanan
f) Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat
(pekat)
g) Program pendidikan politik masyarakat
Untuk mencapai Tujuan kedua yaitu “Penataan infrastruktur dalam
rangka peningkatan aksesibilitas untuk menerobos keterisolasian
wilayah sebagai wujud kesetaraan Pembangunan Daerah. (Kelistrikan,
Jalan dan Jembatan, Drainase dan Air Bersih, Telekomunikasi dan
Transportasi baik Darat, laut dan Udara, Perumahan)” dengan sasaran
“Peningkatan aksesibilitas untuk menerobos keterisolasian wilayah
sebagai wujud kesetaraan Pembangunan Daerah. (Kelistrikan, jalan dan
Jembatan, Drainase dan Air Bersih, Telekomunikasi dan Transportasi
baik Darat, laut dan Udara, Perumahan)”. Maka dalam pelaksanaannya
ditetapkan menjadi enam program pembangunan daerah sebagai
berikut:
4) Program Peningkatan kapasitas jalan dan jembatan,
dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah:
a) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
b) Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan
c) Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan
d) Program Pembangunan turap/talud/bronjong
e) Program rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong
f) Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan
jembatan
g) Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
13
5) Program Penataan sistem drainase dan air bersih, dijabarkan
dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah:
a) Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
b) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa
dan jaringan pengairan lainnya
c) Program penyediaan dan pengolahan air baku
d) Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai,
danau dan sumber daya air lainnya
e) Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air
limbah
f) Program pengendalian banjir
6) Program Penyediaan layanan sarana informasi dan
komunikasi pada setiap wilayah, dijabarkan dalam program
Satuan Kerja Perangkat Daerah:
a) Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
b) Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
7) Program Pengembangan MODA transportasi darat, laut dan
udara, dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah:
a) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
b) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas
LLAJ
c) Program peningkatan pelayanan angkutan
d) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
e) Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas
f) Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan
bermotor
8) Program Penataan permukiman yang layak huni, dijabarkan
dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah:
a) Program Pengembangan Perumahan
b) Program Lingkungan Sehat Perumahan
c) Program Pemberdayaan komunitas Perumahan
9) Program Penyediaan pembangkit listrik melalui sumber
energi alternatif yang terbarukan, dijabarkan dalam program
Satuan Kerja Perangkat Daerah:
14
a) Program pembinaan dan pengembangan bidang
ketenagalistrikan
Untuk mencapai Tujuan ketiga yaitu “Penataan Ruang Wilayah”
dengan sasaran “Pengembangan dan pemanfaatan ruang secara
seimbang antara kebutuhan dan daya dukung lahan dalam rangka
mewujudkan Kota Marahai yang berciri budaya dan berwawasan
lingkungan” maka ditetapkan program pembangunan daerah sebagai
berikut:
10)Program Perencanaan RTRW
11)Program Pemanfaatan RTRW
12)Program Pengendalian Pemanfaan RTRW
program pembangunan daerah diatas dijabarkan dalam program
Satuan Kerja Perangkat Daerah:
a) Program Perencanaan Tata Ruang
b) Program Pemanfaatan Ruang
c) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
d) Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
Untuk mencapai Tujuan ke empat yaitu “Mendorong Investasi dan
Optimalisasi Pengelolaan SDA untuk keberlangsungan Pembangunan
Daerah dan kesejahteraan Masyarakat dengan senantiasa
mempertahankan kelestarian lingkungan Hidup” dengan sasaran
“Pengembangan investasi berbasis kearifan lokal dengan keunggulan
komparatif serta mempertahankan kualitas lingkungan” maka
ditetapkan program pembangunan daerah sebagai berikut:
13)Program Konservasi sumber daya alam, dijabarkan dalam
program Satuan Kerja Perangkat Daerah:
a) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
b) Program Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
c) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
d) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
e) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
15
f) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya
Alam
g) Program Peningkatan Pengendalian Polusi
h) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup
i) Program Pengendalian kebakaran hutan
j) Program Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut
k) Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
l) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup
14)Program Intensifikasi dan ekstensifikasi pengelolaan potensi
sumber daya alam, dijabarkan dalam program Satuan Kerja
Perangkat Daerah:
a) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
b) Program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan
c) Program peningkatan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
d) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
e) Program pengembangan budidaya perikanan
f) Program pengembangan perikanan tangkap
g) Program pengembangan sistem Penyuluhan perikanan
h) Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi
perikanan
i) Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan
air tawar
j) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
k) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
l) Program Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana
daerah
m) Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan
16
15)Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
dalam rangka pengelolaan sumber daya alam, dijabarkan
dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah
a) Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan
lapangan
16)Program Penataan regulasi bidang pengelolaan sumber
daya alam, dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat
Daerah
a) Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
Untuk mencapai Tujuan ke lima yaitu “Memperkokoh dan mempererat
kehidupan yang saling menghargai antar sesama dan antar umat
beragama” dengan sasaran “Penciptaan kerukunan antar dan inter
umat beragama” maka ditetapkan program pembangunan daerah
sebagai berikut:
17)Membina kehidupan antar umat beragama melalui kegiatan
sosial keagamaan
18)Meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran
agama pada masyarakat
19)Mewujudkan kehidupan sosial yang rukun dan harmonis
rukun dan damai dalam kehidupan beragama
20)Meningkatkan tata kelola pembangunan di bidang
keagamaan (pembangunan sarana ibadah), program
pembangunan daerah diatas dijabarkan dalam program Satuan
Kerja Perangkat Daerah:
a) Program pembinaan keagamaan
b) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Untuk mencapai Tujuan ke enam yaitu “Penguatan Pilar-Pilar Ekonomi
melalui pengembangan sentra Ekonomi yang tersentuh dengan
pemanfaatan teknologi dan terimplementasi dengan Program
Pemberdayaan Masyarakat serta memungkinkan terciptanya lapangan
pekerjaan sebagai bagian dari implementasi Track Triple Strategy yakni
Pro Growth, Pro Jobs dan Pro Poor” dengan sasaran “Pengembangan
17
sentra Ekonomi yang tersentuh dengan pemanfaatan teknologi dan
terimplementasi dengan Program Pemberdayaan Masyarakat serta
memungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan sebagai bagian dari
iplementasi Track Triple Strategy yakni Pro Growth, Pro Jobs dan Pro
Poor” maka ditetapkan program pembangunan daerah yaitu:
21)Peningkatan peluang dan akses terhadap aset produksi
22)Penguatan kelembagaan ekonomi kerakyatan, koperasi
asosiasi dan kelompok usaha lainnya
23)Peningkatan promosi dan investasi pengembangan sektor
unggulan
24)Pengembangan hubungan kemitraan antara pelaku ekonomi
makro, kecil menengah dan kuat
program pembangunan daerah diatas dijabarkan dalam program
Satuan Kerja Perangkat Daerah:
a) Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif
b) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
c) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah
d) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
e) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
f) Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
g) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam
membangun desa
h) Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
i) Program peningkatan peran perempuan di perdesaan
j) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
k) Program Peningkatan Kesempatan Kerja
l) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
m) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya
n) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
18
o) Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks
narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
p) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
q) Program Penataan Administrasi Kependudukan
r) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
s) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
t) Program Pengembangan Kemitraan
u) Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan
Perempuan
v) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender
dan Anak
w) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan
x) Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam
pembangunan
y) Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender
dan anak
z) Program Keluarga Berencana
aa) Program Kesehatan Reproduksi Remaja
bb) Program pelayanan kontrasepsi
cc) Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan
KB/KR yang mandiri
dd) Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan
konseling KRR
Untuk mencapai Tujuan ke tujuh yaitu “Membangun sinergisitas
Sumber Daya Aparatur dan Masyarakat dalam kerangka Peningkatan
kualitas Sumberdaya Manusia Pembangunan” dengan sasaran
“Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dan Peningkatan
Kualitas Pendidikan Masyarakat” maka ditetapkan Program
pembangunan daerah sebagai berikut:
25)Penyediaan sarana prasarana pendidikan secara berjenjang
disetiap wilayah, dijabarkan dalam program Satuan Kerja
Perangkat Daerah:
19
a) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
b) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
c) Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
d) Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
e) Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana
kerasipan
f) Program peningkatan kualitas pelayanan informasi
26)Penyelenggaraan wajib belajar 12 tahun, dijabarkan dalam
program Satuan Kerja Perangkat Daerah:
a) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
b) Program Pendidikan Anak Usia Dini
c) Program Pendidikan Menengah
27)Penyediaan akses pendidikan bagi keluarga tidak mampu,
dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah:
a) Program Pendidikan Non Formal
b) Program Pendidikan Luar Biasa
28)Penataan sumber daya pendidik, dijabarkan dalam program
Satuan Kerja Perangkat Daerah
a) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Untuk mencapai Tujuan ke delapan yaitu “Peningkatan Layanan
Kesehatan” dengan sasaran “Peningkatan derajat kesehatan
masyarakat, yakni pemenuhan pelayanan dasar kesehatan” maka
ditetapkan Program pembangunan daerah sebagai berikut:
29)Penyediaan fasilitas kesehatan, dijabarkan dalam program
Satuan Kerja Perangkat Daerah:
a) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
b) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
c) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
d) Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
20
e) Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru /rumah sakit mata
f) Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
g) Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
h) Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
i) Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
j) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
30)Peningkatan kualitas tenaga kesehatan, dijabarkan dalam
program Satuan Kerja Perangkat Daerah
a) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
31)Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di
daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan, dijabarkan dalam
program Satuan Kerja Perangkat Daerah
a) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
32)Penyediaan obat-obatan pada RSUD, Puskesmas, Pustu dan
polindes, dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat
Daerah:
a) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
b) Program Pengawasan Obat dan Makanan
33)Peningkatan status kesehatan dan gizi masyarakat,
dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah
a) Program Perbaikan Gizi Masyarakat
34)Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit menular,
dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah
a) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
35)Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada
tingkat rumah tangga, dijabarkan dalam program Satuan Kerja
Perangkat Daerah
a) Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Untuk mencapai Tujuan ke sembilan yaitu “Mendorong Pengembangan
Budaya Lokal sebagai alat perekat persatuan dan kesatuan” dengan
sasaran “Penyadaran dan penumbuhan nilai-nilai budaya yang
bersinergis dengan keragaman budaya lain serta dapat mengimbangi
21
arus perkembangan modernisasi” maka ditetapkan program
pembangunan daerah yaitu
36.Penyediaan sarana bagi pengembangan budaya lokal,
dijabarkan dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah:
a) Program Pengembangan Nilai Budaya
b) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
c) Program Pengelolaan Keragaman Budaya
d) Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan
budaya.
e) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
f) Program peningkatan peran serta kepemudaan
g) Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan
kecakapan hidup pemuda
h) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
i) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
22
DASAR HUKUM :
1. Penyusunan Perencanaan Stratejik
Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah
2. Kebijakan Daerah
Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah
Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi
Perangkat Daerah
23
KEBIJAKAN
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Utara Nomor 8, 9 dan 10 Tahun 2008, maka jumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah pada Kabupaten Halmahera Utara menjadi 14 Dinas, 8 Badan, 3 Kantor, 4 Sekretariat dan 1 RSUD, yaitu :Dinas :1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga2. Dinas Kesehatan3. Dinas Pekerjaan Umum4. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan5. Dinas Perhubungan6. Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan7. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil8. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah9. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi10.Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah11.Dinas Pertanian12.Dinas Kehutanan13.Dinas Pertambangan dan Energi14.Dinas Kelautan dan Perikanan
Badan :1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah2. Badan Lingkungan Hidup3. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat4. Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Latihan5. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa6. Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan7. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana8. Inspektorat Daerah
Kantor :1. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah2. Kantor Pelayanan Perijinan dan Investasi Daerah3. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
Sekretariat :1. Sekretariat Daerah2. Sekretariat DPRD3. Sekretariat Korpri4. Sekretariat KPUD
Rumah Sakit Umum Daerah
24
BEBERAPA PEMIKIRAN TENTANG RENSTRA & KEBIJAKAN
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA
A. RENSTRA
Walaupun tidak harus ditampilkan dalam Renstra, tetapi proses
penentuan strategi, program dan kegiatan dapat juga di masukan
sebagai bagian dari Restra. Analisa internal dan eksternal yang
digunakan serta penggunaan model penentuan strategi, program dan
kebijakan juga merupakan bagian penting dalam perumusan rencana
strategis. Hal ini akan menambah wawasan dan cara berpikir yang
terstruktur tentang perumusan Rencana yang strategis. Karena
manajemen strategik dalam sektor public umumnya memakai
pendekatan dari sisi supply, maka langkah yang dipakai adalah SWOT
(dari dalam keluar atau dari sisi pasokan) bukan TOWS (Nining I Soesilo,
2002;2-16).
Penentuan prioritas-prioritas dalam perencanaan juga akan sangat
membantu pemerintah daerah dalam mengalokasikan sumber daya
yang tersedia, sehingga dalam dalam rencana strategis perlu
ditampilkan prioritas program. Salah satu unsur pokok rencana adalah
prioritas (yang mencerminkan pemilihan berbagai alternative) untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran (Doddy H, 2013).
Dalam kebijakan public maka kunci sukses pembangunan adalah kerja
tim. Tanri Abeng (Nining I Soesilo, 2002:10-2) mengemukakan bahwa
ada 3 faktor yang diperhatikan dalam kerja tim yaitu : 1) kapabilitas
atau kemampuan individual. Kualifikasi professional ini harus merata di
bidangnya masing-masing; 2) apakah seluruh anggota tim ekonomi tadi
bias dikoordinasikan dengan baik; 3) apakah langkah tim bisa
“nyambung” dengan visi pimpinannya. Dalam konteks implementasi
strategi inilah dibutuhkan kearifan seorang pemimpin dalam memilih
dan menentukan para pembantunya (pimpinan SKPD). Jika pemilihan
para pimpinan SKPD itu memenuhi ketiga unsur di atas, maka jalannya
25
pembangunan akan seirama dan menuju tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Tetapi tidak sebaliknya, jika salah satu unsur tidak bias
terpenuhi, karena akan menjadi faktor penghambat.
B. KEBIJAKAN PENETAPAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
Jika kita mengacu pada harapan bersama agar terjadi reformasi pada
birokrasi pemerintahan, maka pemerintah daerah Kabupaten
Halmahera Utara juga sudah saatnya menerapkan prinsip right sizing
pada organisasi perangkat daerah. Beberapa Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) yang memiliki Tupoksi yang saling tumpang tindih dapat
digabungkan. Perampingan organisasi ini akan memberi banyak
dampak positif bagi daerah, seperti : penghematan anggaran belanja
pegawai, perencanaan pengembangan kapasitas SDM yang terarah,
perencanaan program dan kegiatan lebih terfokus dan tidak
overlapping (Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2010).
Perampingan Organisasi Perangkat Daerah dapat dilakukan
berdasarkan analisa kebutuhan pelayanan masyarakat dan kebutuhan
daerah, luasan wilayah, sektor unggulan/prioritas pembangunan,
ketersediaan sumber daya manusia, seumberdaya alam serta
pendapatan daerah.
Prinsip-prinsip dasar Good Governance seperti Taat Hukum, Efektif dan
Efisien (LAN, 2007 ; 29), telah memberikan pedoman bagaimana
menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Jika
pemerintah daerah kurang menaati peraturan perundangan, dalam hal
ini yang berhubungan jumlah organisasi perangkat daerah yang sesuai
dengan kondisi daerahnya, dan juga kurang efektif dan efisiennya
pelaksanaan program dan kegiatan karena Tupoksi yang tumpang
tindih, maka perwujudan Good Governance masih jauh dari harapan.
Sebagai contoh: dalam PP No. 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi
Perangkat Daerah, dimana Kabupaten Halmahera Utara memperoleh
total nilai 66 (40 – 70), maka besaran organisasi yaitu : Sekretariat
Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas paling banyak 15, Lembaga Teknis
26
Daerah paling banyak 10, Kecamatan dan Kelurahan. Kenyataannya
Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Utara telah memiliki lebih
dari 25 Dinas dan Lembaga Teknis Daerah. Bappenas (2005) dalam 14
nilai tata kepemerintahan yang baik, juga mengemukakan pentingnya
Keefisienan dan Keefektivan, agar dapat meningkatkan kinerjanya, tata
kepemerintahan membutuhkan dukungan struktur yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Hermiyono, Doddy (2013), Perencanaan Pembangunan Daerah. Bahan Kuliah.
Lembaga Administrasi Negara (2007), Penerapan Good Governance di Indonesia. LAN RI.
Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Utara Nomor 8 Tahun 2008, Tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok Dan Fungsi Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Halmahera Utara.
Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Utara Nomor 9 Tahun 2008, Tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Halmahera Utara.
Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Utara Nomor 10 Tahun 2008, Tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok Dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Halmahera Utara.
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 - 2015.
Soesilo, I Nining (2002), Manajemen Strategik Di Sektor Publik. (Pendekatan Praktis). Buku II. Magister Perencanaan & Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah.
27
28