public health (makalah malaria)
DESCRIPTION
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIATRANSCRIPT
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT
DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
DISUSUN OLEH :
HENDRICO KABANGA’
NIM: 0120840114
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2012 / 2013
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
bimbingannya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KESEIMBANGAN
ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN
PENYAKIT MALARIA”. Ilmu semakin berkembang, pembangun yang semakin baju juga
menambah daftar penyakit baru. Malaria sendiri sebagai penyaki endemic di Papua, masih
menjadi suatu penyakit yang membutuhkan saling kerjama untuk memberantas malaria.
Dalam makalah ini, akan dibahas bagaimana hubungan antara host, agent, dan
environment berhubungan dalam menyebarkan, mencegah, dan menangani malaria.
Lingkungan sendiri sangat berpengaruh dalam perkembangan nyamuk sebagai inang
perantara dalam penyebaran parasit sporozoa plasmodium, dan manusia sendiri sebagai host
harus melakukan pencegahan guna mengurangi perkembangan bibit malaria.
Tidak lupa saya ucapkan terimah kasih atas dorongan keluarga, para dosen, dan rekan
- rekan mahasiswa dalam pembatan makalah ini. kami ucapkan terimah kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Seperti katah pepatah tiada gading yang tak retak, demikian penulisan makalah ini
saya merasa masih jauh untuk dikatakan sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat
membutuhkan saran dan kritik yang membangun dari segenap pembaca, guna kebagagusan
penulisan berikutnya.
Akhir kata saya ucapkan terimah kasih, Tuhan memberkati.
Abepura, February 2012
Penulis
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..
DAFATAR ISI………………………………………………………………………..
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………
1.3 Tujuan……………………………………………………………..
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian………………………………………………………….
2.1.1 Malaria………………………………………………………
2.1.2 Etiologi……………………………………………………...
2.1.3 Daur Hidup Plasmodium…………………………………...
2.2 Penyebab…………………………………………………………..
2.3 Epidemiologi………………………………………………………
2.3.1 Agent………………………………………………………..
2.3.2 Host………………………………………………………….
2.3.3 Environment…………………………………………………
2.4 Menifestasi Klinis…………………………………………………
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
2.5 Pencegahan………………………………………………………...
2.6 Rehabilitas…………………………………………………………
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………...
3.2 Saran……………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Malaria merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini mempengaruhi tingginya angka
kematian bayi, balita dan ibu hamil. Setiap tahun lebih dari 500 juta penduduk dunia
terinfeksi malaria dan lebih dari 1 juta orang meninggal dunia. Kasus terbanyak terdapat
di Afrika dan beberapa negara Asia, Amerika Latin, Timur Tengah dan beberapa bagian
negara Eropa. Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berisiko terhadap
malaria. Pada tahun 2007 di Indonesia terdapat 396 Kabupaten endemis dari 495
Kabupaten yang ada, dengan perkiraan sekitar 45% penduduk berdomisili di daerah yang
berisiko tertular malaria. Jumlah kasus pada tahun 2006 sebanyak 2 juta orang dan pada
tahun 2007 menurun menjadi 1.774.845.1.
Dalam skala global, malaria masih merupakan masalah kesehatan yang ditempatkan
pada peringkat pertama di daerah tropis. Malaria bukan hanya masalah kesehatan semata,
tetapi juga telah menjadi masalah sosial ekonomi, seperti kerugian ekonomi, kemiskinan
dan keterbelakangan (Achmadi, 2005; Mardihusodo dan Dulbahri, 2001). Menurut WHO
(World Health Organization) malaria menyebabkan 1,5-2,7 juta orang meninggal setiap
tahun (Sipe dan Dale, 2003). Sebagai penyebab kematian dari sekurangkurangnya 3.000
orang perhari, malaria akan memperlambat pertumbuhan ekonomi 1,3% per tahun di
daerah endemis (Gallups dan Sachs, 2001 cit Kusnanto, 2004).
Di Indonesia sendiri malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting.
Malaria di Indonesia juga telah mempengaruhi Human Development Index, merupakan
penyebab meningkatnya angka kesakitan dan kematian, gangguan kesehatan ibu dan
anak, produktivitas angkatan kerja serta merugikan kegiatan pariwisata (Achmadi, 2005).
Tercatat ada 6 juta kasus klinis dan 700 kematian setiap tahun (Laihad, 2000). Kasus
malaria banyak dijumpai di luar Pulau Jawa dan Bali, terutama di daerah Indonesia
bagian timur (Depkes, 2003).
Dalam konsep epidemiologi, terdapat tiga faktor yang berpengaruh terhadap kejadian
penyakit malaria, yaitu host (penjamu), agent (penyebab penyakit) dan environment
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
(lingkungan). Penyebab malaria adalah parasit Plasmodium. Host ada dua macam yaitu
manusia yang disebut intermediate host dan nyamuk malaria yang disebut definitive host
(Depkes, 1999). Faktor lingkungan yang berpengaruh pada kejadian malaria dibagi
menjadi faktor lingkungan fisik dan klimatologis, kimiawi dan biologis (Mardihusodo
dan Dulbahri, 2001). Penyebaran malaria tergantung pada adanya interaksi antara agent,
host dan lingkungan (Beaglehole et al.,1993). Faktor lingkungan umumnya sangat
dominan sebagai penentu prevalensi dan insidensi malaria pada suatu wilayah endemis
malaria. Hal ini terjadi karena komponen yang lain (Plasmodium, nyamuk, dan manusia)
sangat erat kaitannya dengan lingkungan (Mardihusodo dan Dulbahri, 2001).
1.2 Rumusan Masalah
Dalam membantu penyususnan makalah dan dengan melihat latar belakang diatas
adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana definisi Malaria?
2. Menjelaskan penyebab Malaria tersebut?
3. Bagaimana cara mencegah penyakit malaria?
4. Bagaimana cara pengobatan penyakit malaria?
5. Bagaimana keseimbangan antara host, agent, dan lingkungan dalam
menjelaskan penyakit malaria?
6. Bagaimana daur hidup penyakit malaria?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah yang dikemukakan diatas maka didapat tujuan dari makala
berikut ini yaitu:
1. Mengetahui hubungan antara host, agent, dan lingkungan dari orang yang
menderita malaria
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
2. Mengetahui parasit yang paling mempengaruhi bagi orang yang mengalami
malaria
3. Mengetahui bagaimana orang bisa terserang malaria
4. Mengetahui daur hidup nyamuk yang membawa parasit tersebut
5. Mengetahui cara mencegah malaria dan mengobati malaria
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.1.1 Malaria
Penyakit malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dari genus
Plasmodium yang termasuk golongan protozoa melalui perantaraan tusukan
(gigitan) nyamuk betina Anopheles spp. Indonesia merupakan salah satu daerah
endmik malaria yang tinggi. 13 Malaria maupun penyakit yang menyerupai malaria
telah diketahui ada selama lebih dari 4.000 tahun yang lalu. Malaria dikenal secara
luas di daerah Yunani pada abad ke-4 SM dan dipercaya sebagai penyebab utama
berkurangnya penduduk kota. Penyakit malaria sudah dikenal sejak tahun 1753,
tetapi baru ditemukan parasit dalam darah oleh Alphonse Laxeran tahun 1880.
Untuk mewarnai parasit, pada tahun 1883 Marchiafava menggunakan metilen biru
sehingga morfologi parasit ini lebih mudah dipelajari. Siklus hidup plasmodium di
dalam tubuh nyamuk dipelajari oleh Ross dan Binagmi pada tahun 1898 dan
kemudian pada tahun 1900 oleh Patrick Manson dapat dibuktikan bahwa nyamuk
adalah vektor penular malaria. 14,15
Pada tahun 1890 Giovanni Batista Grassi dan Raimondo Feletti adalah dua
peneliti Italia yang pertama kali memberi nama dua parasit penyebab malaria pada
manusia, yaitu Plasmodium vivax dan Plasmodium malariae. Pada tahun 1897
seorang Amerika bernama William H. Welch memberi nama parasit penyebab
malaria tertiana sebagai Plasmodium falciparum dan pada 1922 John William
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
Watson Stephens menguraikan nama parasit malaria keempat, yaitu Plasmodium
ovale.4
Penyakit malaria hingga kini masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat dunia yang utama. Malaria menyebar di berbagai negara, terutama di
kawasan Asia, Afrika,dan Amerika Latin. Di berbagai negara, malaria bukan hanya
permasalahan kesehatan semata. Malaria telah menjadi masalah sosial-ekonomi,
seperti kerugian ekonomi, kemiskinan dan keterbelakangan.13
2.1.2 Etiologi
Malaria disebabkan parasit malaria, suatu protozoa darah yang termasuk dlam
Filum : Phylum Apicomplexa
Class : Sporozoa
Subclass : Coccidiida
Ordo : Eucoccidides
Subordo : haemosporidiidae
Family : Plasmodiidae
Genus : Plasmodium
Terdapat 4 jenis Plasmodium penyebab malaria :
1. Plasmodium falciparum : Penyebab malaria Tropika
2. Plasmodium vivax : Penyabab malaria Tersiana
3. Plasmodium malariae : Penyebab malaria Quartana
4. Plasmodium ovale : Penyebab malaria Ovale
Penyebab infeksi malaria adalah plasmodium, yang selain menginfeksi manusia
juga menginfeksi binatang seperti golongan burung, reptil dan mamalia.
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
2.1.3 Daur Hidup Plasmodium
Siklus seksual dimulai dengan dengan bersatunya gamet janta dan betina
untuk membentuk ookinet dalam perut nyamuk. Ookinet akan menembus dinding
lambung untuk membentuk kista di selaput luar lambung nyamuk dengan proses
Selma 8-25 hari. Kemudian kista akan membentuk ribuan sporosit yang terlepas dn
kemudian tersebar ke seluruh organ nyamuk termasuk ke kelenjar ludah nyamuk.
Pada kelenjar inilah sporost menjadi matang dan sia ditilarkan bila nyamuk menggit
manusia.
manusia yang tergigit nyamuk infektif akan mengakai gejala sesuai dengan
jumlah sporosit, kualitas plasmodium, dan daya tahan tubuhnya. Sporosit akan
memulai stadium eksoeritrositer dengan masuk ke dalam sel hati. Di dalam hati
sporozit menjadi skizon yang akan pecah dan melepaskan merozoid jaringan.
Merozoid akan masuk ke dalam aliran darah dan menginfeksi eritrosit untuk
memulai siklus eritrositer. Merozoit dalam eritrosit akan mengalami perubahan
morfologi yaitu: merozoit -> bentuk cincin -> trofozoit -> merozoid. Proses
perubahan ini memerlukan waktu 2-3 hari. Diantara merozoid – merozoid tersebut
akan ada yang berkembang memebentuk gametosit untuk kembali memulai siklus
seksual menjadi mikrogamet jantan dan makrogamet betina.
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
Eritrosit yang terinfeksi biasanya pecah yang bermafestasi oada gejala klinis.
Masa inkubasi malaria sekitar 7-14 hari tergantung spesiesnya. P. falciparum 7-14
hari, P.vivax dan P.ovale 8-14 hari, sedangkan P. malariae 7-30 hari. Masa inkubasi
ini dapat memanjang karena berbagai factor seperti pengobatan dan pemberian
poriflaksis dengan dosis yang tidak adekuat.
2.2 Penyebab
Selain ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria juga dapat menjanggiti orang lain
melalui bawaan lahir dari ibu ke anak, yang disebabkan karena kelainan pada sawar
plasenta yang menghalangi penularan infeksi vertical. Metode penularan lainnya adalah
melalu penggunaan jarum suntuk yang tidak steril, dan melalu tranfusi darah yang
tercemar bibit malaria.
2.3 Epidemiologi
Di daerah sub tropis dan tropis malaria masih menjadi masalah kesehatan utama, yang
disebabkan oleh parasit protozoa dari genus plasmodium antara lain palasmodium
malariae, plasmodium vivax, plasmodium falciparu, dan plasmodium ovale. Penularannya
sendiri dilakukan oleh nyamuk Anopheles betina. Epidemologi dari malaria membahas
tentang faktor-faktor dari distribusi malaria dan menggunakannya untuk manggulangi
malaria.
Secara parasitologis dalam daur hidup Plasmodium, manusia diketahui sebagai inang
antara karena Plasmodium parasit malaria dalam tubuh manusia masih dalam stadium
aseksual, maksimal sebagai mikrogametosit (jantan muda) dan makrogametosit (betina
muda) yang belum mampu melakukan singami. Parasit malaria dalam tubuh manusia
berhabitat utama dalam sel darah merah (eritrosit) yang memakan hemoglobin.
2.3.1 Agent
Plasmodium yang menyebabkan malaria tersebut ada 4 jenis, yaitu:
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
a.Plasmodium falciparum : Penyebabkan malaria tropika, yaitu penyakit
malaria dengan tanda-tanda parah, dan
menyebabkan banyak kematian.
b.Plasmodium vivax : Penyebabkan malaria tersiana, yaitu penyakit
malaria yang sukar disembuhkan dan sering
kambuh.
c.Plasmodium malariae : Penyebabkan malaria Quartana. Di Indonesia
penyakit tersebut tidak banyak ditemukan lagi.
d.Plasmodium ovale : Penyebabkan malaria ovale yang tidak terdapat
di Indonesia.
Plasmodium tersebut hidup dalam darah manusia dan merusak sel-sel darah
merah. Dalam darah manusia, plasmodium berkembang biak secara membelah diri
dan hidup di dalam tubuh nyamuk anopheles. Di dalam tubuh nyamuk, plasmodium
malaria juga dapat berkembang biak.
2.3.2 Host
Host atau inang merupakan tempat berkembangnya agent (plasmodium).
Inang malaria ada dua, yaitu :
- manusia sebagai host intermediate (inang sementara)
- nyamuk anopheles sebagai host definitif (inang tetap)
Perilaku nyamuk Anopheles sebagai host defenitive, sangat menentukan
proses penularan malaria, seperti tempat hinggap/istirahat yang eksofilik (senang
hinggap di luar rumah) dan endofilik (suka hinggap di dalam rumah), tempat
menggigit yakni eksofagik (menggigit diluar rumah) dan endofagik ( lebih suka
menggigit didalam rumah ), obyek yang digigit yakni antrofilik (manusia) dan
zoofilik ( hewan).
2.3.3 Environment
Lingkungan sebagai tempat hidup nyamuk. Faktor lingkungan yang cukup memberi
pengaruh antara lain :
Lingkungan fisik
- Ketinggian tempat
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
- Curah hujan
- Suhu udara
- Kelembapan
- Kecepatan angin
- Sinar matahari
- Arus air
Lingkungan biologi
- Lumut
- Hutan bakau
- Tambak ikan
- Dan tumbuhan lain
Lingkungan social budaya.
- Aktifitas
2.4 Menifestasi Klinis
Untuk membunuh semua parasit malaria pada berbagai stadium dilakuan pengobatan
secara radikal semua obat antimalaria sebaiknya tidak diberikan dalam keadaan perut
kosong. Ada beberapa jenis obat yang dikenal umum yang dapat digunakan dalam
pengobatan penyakit malaria, antara lain:
1. Klorokuin
2. Primakuin
3. Kina
4. Sulfadoksin Pirimetamin (SP)
5. Sambiloto (Andrographis paniculata Nees)
6. Pulai (Alstonia scholaris R. Br.)
7. Tanaman johar (Cassia siamea Lamk)
8. Bratawali (Tinospora crispa Miers)
9. Vaksin antimalaria
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
JENIS
PENYAKITAGENT HOST LINGKUNGAN PREVENTIF
Penyakit
Malaria
Sifat Gizi Udara
Menular dan
menghancurkan
sel-sel darah
merah yang bisa
mengakibatkan
kematisan bagi
host.
Kekurangan
encym glucose 6
phospate
dehydrogenase
(G6PD) ternyata
dapat memberi
perlindungan
terhadap infeksi
plasmodium
falciparum.
Makin tinggi suhu
makin pendek masa
inkubasi ekstrinsik
(sporogoni) dan
sebaliknya makin
rendah suhu makin
panjang masa
inkubasi ekstrinsik
Klembaban antara
suhu 20-30oc
1.menggunakan
kelambu.
2. Mengolesi badan
dengan obat anti
gigitan nyamuk
(repellent).
3. Menggunakan
pembasmi nyamuk,
4. Memasang kawat
kasa pada jendela
dan ventilasi.
5. Letak tempat
tinggal diusahakan
jauh dari kandang
ternak.
6. Mencegah
penderita malaria
dan gigitan nyamuk
7. Membersihkan
tempat
hinggap/istirahat
nyamuk dan
memberantas sarang
nyamuk.
8. Hindari keadaan
rumah yang lembab,
gelap, kotor dan
pakaian yang
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
bergantunganserta
genangan air.
9. Membunuh jentik
nyamuk
10. Melestarikan
hutan bakau
virulensi Imunisasi Rumah
Pada penyakit
malaria,bersifat
virulen,karena
malaria di
sebabkan oleh
protozoa yang
menjadi parasit
di dalam tubuh
manusia yang
akan
berkembang di
dalam jaringan
hati,dan juga
dapat
menghancurkan
sel-sel darah
merah.
Imunitas relative
terhadap malaria
bayi telah di
hubungkan dengan
imunitas ibu.
Kekebalan positif
Banyaknya
perabotan atau
pakaian yang di
gantung sehingga
menjadi tempat
hinggap nyamuk.
Letak di atas
ketinggian <1000 m
di atas permukaan
laut
Patogenesi Perilaku hidup Cahaya matahari
Ketika nyamuk
anopheles sp
mengigit
manusia maka
akan
Perilaku nyamuk
anopheles sebagai
host defenitife
sangat menentukan
proses penularan
Cahaya matarahi
mampu mengurangi
populasi nyamuk
karena larva akan
mati apabila terkena
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
meninggalkan
parasit parasi
protozoa yang
akn berkembang
dalam tubuh
host dan akan
menimbulkan
penyakit.
malaria seperti
tempat
hinggap/istirah
yang eksofilik
(senang hinggap di
luar rumah),tempat
menggigit yakni
eksofagik dan
endofogik.obyek
yang di giigt yakni
antrofilik
(manusia).
cahaya matahri yang
panas.
Antigenesi
Penyakit
malaria,memilik
i antigenesi
yang tinggi.
Invectifiti
Mampu
menyesuaikan
diri pada
penjamu,teruta
ma pada daerah-
daerah yang
beriklim
tropis,nyamuk
anopheles sp
mampu
berkembang
biak dengan
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
bebas.
2.5 Pencegahan
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan
dengan menghindari gigtan nyamuk. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan :
- Pengunaan kelambu
- Menggunakan losion antinyamuk
- Menggunakan pembasmi nyamuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan pentilasi
- Tempat tinggal diusahakan jauh dari kandan ternak
- Mengubur barang bekas
- Membersihkan genangan air
- Membersihkan temat hinggap dan memberantas sarang nyamuk
- Hindari kedaan rumah yang kotor, lembab, gelap, pakaian tergantung.
ALUR PENANGGULANGAN MALARIA
AnalisisData SKD Malaria
MoPI meningkat MoPI tidak meningkat
Dua kali bulan lalu, dua kali periode lanjutkan pemantauan
Yang samatahun lalu atau elebihi dengan format SKD-KLB
Jumlah kasus median
Ada kematian dengan gejala malaria
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
atau ada keresahan masyarakat
Tidak ya
MFS MFS atau MBS dan verbal otopsi
padakasus kematian
Ditemukan malaria positif
Pengobatan radikal dan follow up
MoPI : monthly parasite indidence
SKD : system kewaspadaan dini
MFS : mass fefer survey
MBS : mass blood survey
IRS : indoor residual spraying
2.6 Rehabilitasi
Pemulihan kodisi penderita malaria, memberikan dukungan moril kepada penderita
dan keluarga di dalam pemulihan penyakit malaria, melaksanakan rujukan penderita yang
melakukan pelayanan tingkat lanjut. Pemberian rehabilitasi kepada penderita malaria :
Pemuliahan kondisi penderita malaria
Bagaimana agar kondisi penderita mlaria bisa dipulihakan denan cara
pengobatan medis dan terapi.
Dukungan moril,
Memberikan dukungan moril kepada si penerita agar dia tidak merasa
kesepian dan sendiri. Dukungan moril sangat penting kepada penderita agar tidak
mudah menyerah dan terus bertahan.
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit tropis termasuk malaria adalah penyakit yang lazim atau unik untuk daerah
tropis dan subtropis. Penyakit ini kurang lazim di daerah beriklim sedang, sebagian
karena terjadinya musim dingin yang mengontrol populasi serangga dengan memaksa
hibernasi. Serangga seperti nyamuk dan lalat yang jauh pembawa penyakit yang paling
umum, atau vektor. Serangga ini dapat membawa parasit, bakteri atau virus yang menular
kepada manusia dan hewan. Paling sering penyakit ditularkan oleh "menggigit" serangga,
yang menyebabkan transmisi agen menular melalui pertukaran darah subkutan.
Dalam konsep epidemiologi, terdapat tiga faktor yang berpengaruh terhadap kejadian
penyakit malaria, yaitu host (penjamu), agent (penyebab penyakit) dan environment
(lingkungan). Manusia sebagai Host bisa melakukan pencegahan terhadap agent penyakit
malaria dengan menjaga kebersihan lingkungan untuk mengurangi perkembangan agent
penyebab.
3.2 Saran
Dalam pemberantasan malaria sendiri, memerlukan hubungan kersama yang baik, dan
sudah sepaantasnya kesadaran ditingkatkan
1. Pemberikan penyuluhan secara lengkap kepada masyarakat mengenai penyakit
malaria.
2. Melakukan pemberihan lingkungan rutin agar nyamuk tidak membuat sarang untuk
bertelur.
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
Daftar Pustaka
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA
1. Ernawati, Kholis dkk.. 2011. Hubungan Faktor Risiko Individu dan Lingkungan
Rumah Dengan Malaria Punduk Pedada Kbupaten Pasawaran Provinsi Lampung
Indonesia 2010. Jakarta, Program study ilmu lingkungan dan Program pascasarjana,
Universitas Indonesia.
2. Notobroto, Hari Basuki dkk.. 2009. Faktor Risiko Penularan Malaria di Daerah
Perbatasan. Malang, Departemen Biostatika dan Kependudukan, Departemen
Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga.
3. NN. Tinjauan Pustaka Malaria. Medan, Universitas Sumatera Utara.
4. Susantingsih, dkk., 2012, Schizonticidal effect of a combination of Amaranthus
spinosus L. and Andrographis paniculata Burm. f._Nees extracts in Plasmodium
berghei-infected mice. Jakarta, postgraduate study program Biomedical sciences,
Departemen of Biochemistry and molaculer biology, Faculty of Medicine, Universitas
Indonesia.
5. Widoyono. 2005. Penyakit Tropis – Epidemiologi, Penularan, Pendegahan dan
Pemberantasan. Jakarta, Erlangga Medical Series (EMS) – Penerbit Erlangga.
KESEIMBANGAN ANTARA HOST, AGENT, dan ENVIRONMENT DALAM MENYEBABKAN PENYAKIT MALARIA