pts model pembinaan clck terbarulu

Upload: dimas-barkalangga

Post on 07-Jul-2015

421 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Kenyataan yang ada terbalik berdasarkan hasil supervisi terhadap guru masih dominan menggunakan pengelolaan pembelajaran berdasarkan pola lama yang tidak sesuai karakteristik siswa dan situasi kelas. Bila ditelusuri lebih lanjut, faktor yang menyebabkan guru belum mampu melaksanakan pengelolaan pembelajaran dengan tepat karena kemampuan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran belum optimal. RPP yang dibuat guru pada umumnya belum sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematis. Penyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sangat penting untuk persiapan mengajar di kelas. keunggulan CLCK adalah guru diberikan contoh dan berlatih serta dengan pengawasan dalam kegiatan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan tidak bergantung kepada orang lain. Dengan demikian, apakah Model Pembinaan CLCK dalam program Pembinaan Guru dapat meningkatkan kompetensi Guru Kelas I,2,3 di SDN Pinang Ranti 03 Petang Kecamatan Makasar Jakarta Timur Tahun 2009/2010 ?, Bagaimana pendapat Guru terhadap pembinaan CLCK dalam Program Pembinaan Guru untuk meningkatkan Kompetensi Guru Kelas 1,2,3 SDN Pinang Ranti 03 Petang Kecamatan Makasar Jakarta Timur Tahun 2009/2010?. Oleh karena itu, penelitian ini untuk meningkatkan kompetensi Guru Kelas 1,2,3 dalam Program1

Pembinaan Guru dengan CLCK, untuk mendeskripsikan pendapat guru terhadap pembinaan CLCK dalam Program Pembinaan Guru dapat meningkatkan kompetensi Guru Guru Kelas I,2,3 di SDN Pinang Ranti 03 Petang Kecamatan Makasar Jakarta Timur Tahun 2009/2010. SDN Pinang Ranti 03 Petang sebagai bagian dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mempunyai kewajiban turut berperan serta meningkatkan kompetensi guru. Keberadaan SDN Pinang Ranti 03 Petang dengan segala kelebihan dan kekurangan baik dari kurikulum, proses pembelajaran, sarana prasarana maupun manajemen menjadi hal penting yang mempengaruhi tercapainya peningkatan

mutu,khususnya kemampuan menyusun RPP. Atas dasar pemikiran tersebut maka penulis akan mengkaji lebih lanjut tentang Penggunaan Model Pembinaan CLCK (Contoh,

Latihan,Control,Kerja Mandiri) dalam pembuatan RPP tematik untuk meningkatkan kompetensi guru kelas 1,2,3 di SDN Pinang Ranti 03 Petang Kecamatan Makasar Jakarta Timur. B. Rumusan Masalah. Terdapat banyak masalah yang berkaitan dengan Peningkatan Kompetensi Guru kelas 1,2,3 antara lain : Apakah Pembuatan RPP berpengaruh terhadap pengelolaan pembelajaran di kelas ?

2

Apakah RPP yang dibuat oleh guru di kelas 1,2 dan 3 telah sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematis? Apakah Model Pembinaan CLCK (Contoh, Latihan,Control,Kerja Mandiri) dapat meningkatkan kompetensi guru ? C. Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk : 1.Tujuan Umum: Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi obyektif tentang Penggunaan Model Pembinaan CLCK (Contoh, Latihan,Control,Kerja Mandiri) dalam pembuatan RPP tematik untuk meningkatkan kompetensi guru. 2.TujuanKhusus Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi objektiftentang: a) Kompetensi guru dalam pembuatan RPP khususnya guru kelas I,2,3 . b) Mendapatkan metode yang tepat dalam pembinaan guru kelas. c) Meningkatkan pelayanan guru dalam pengelolaan pembelajaran di kelas 1,2,3. D. Manfaat Penelitian. Hasil Penelitian Tindakan Sekolah ini dapat bermanfaat bagi siswa, guru dan sekolah sebagai berikut:

3

Bagi siswa Meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelas. Terciptanya proses pembelajaran yang sesuai karakteristik usia dini. Bagi guru : Mendapat pemahaman menyeluruh tentang pembuatan RPP tematis. Meningkat situasi pembelajaran yang menyenangkan di kelasnya. Meningkatkan kompetensi guru. Bagi Sekolah : Meningkatkan mutu sekolah.

4

BAB II KAJIAN TEORI A. Model Pembinaan CLCK (Contoh, Latihan,Control,Kerja Mandiri) Model Pembinaan CLCK (Contoh, Latihan, Control, Kerja Mandiri) adalah pola perbuatan membina sesuatu yang disediakan untuk ditiru/diikuti dari hasil berlatih dengan pengawasan dalam kegiatan melakukan sesuatu sehingga tidak bergantung pada orang lain (kamus Pelajar SLTP, 2003 : 751). Dengan demikian Model Pembinaan CLCK (Contoh, Latihan, Control, Kerja Mandiri) dalam penelitian ini adalah pola usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efesien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik untuk ditiru dari hasil latihan dalam pengawasan sehingga dalam melakukan sesuatu tidak bergantung pada orang lain. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007 : 711). B. Pembelajaran Tematik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi topik pembelajaran.5

Manfaat Pembelajaran Tematik Manfaat Pembelajaran Tematik

Menghilangkan tumpang tindih bahan ajar. Peserta didik memahami hubungan yang bermakna antar mata pelajaran. Pembelajaran menjadi utuh oleh peserta didik akan mendapat pengertian mengenai konsep dan materi yang tidak terpecah-pecah. Penguasaan konsep oleh peserta didik akan semakin baik meningkatan.

Karakteristik Pembelajaran Tematik Berpusat pada peserta didik Memberikan pengalaman langsung Tidak terjadi pemisahan mata pelajaran Menyajikan konsep yang terpadu dari berbagai mata pelajaran Bersifat fleksibel Proses pembelajaran mudah disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik Menggunakan prinsip pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran6

PENGERTIAN RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Komponen rencana pembelajaran tematik meliputi : Identitas mata pelajaran Kompetensi dasar dan indikator yang akan dilaksanakan. Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari Strategi pembelajaran (kegiatan pembukaan, inti dan penutup). Alat dan media serta sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik Penilaian dan tindak lanjut

Tahap Pelaksanaan 1. Tahapan/jadwal kegiatan per hari - Kegiatan Pembukaan ( 1 jp)7

- Kegiatan Inti ( 3 jp) - Kegiatan Penutup ( 1 jp) 2. Pengaturan jadwal pelajaran Tahapan Kegiatan Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan.a. Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan (1 jam pelajaran)

Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran berupa kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi b. Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan

berbagai strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil, ataupun perorangan. c. Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut

8

Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantomim, pesan-pesan moral, musik/apresiasi musik. 2. Pengaturan Jadwal Pelajaran Pengaturan jadwal dilakukan untuk memudahkan administrasi sekolah Guru bersama dengan guru mata pelajaran pendidikan agama, guru pendidikan jasmani dan guru muatan lokal dapat bersamasama menyusun jadwal pelajaran

Jadwal pelajaran ini bersifat fleksibel sesuai dengan situasi dan keperluan sekolah.

A. Kerangka Berfikir. Pembinaan Guru berorientasi kepada peningkatan kualitas pengetahuan, penguasaan materi, teknik mengajar, interaksi guru dan siswa metode mengajar dan lain lain yang berfokus pada penciptaan kegiatan belajar mengajar yang aktif.

9

Keberhasilan pengelolaan pembelajaran di kelas I,2,3, disebabkan oleh pemahaman menyeluruh tentang RPP sangat di perlukan. Dengan pemahaman yang baik, maka Model Pembinaan CLCK kepada guru kelas I,II III dapat mengoptimalkan pemahaman guru terhada RPP melalui pembinaan intensif dalam program Pembinaan Guru. Aktivitas ini akan sangat membantu mereka dalam memahami konsep konsep dasar dalam penyusunan RPP serta pada akhirnya nanti mampu menyusun RPP dengan baik dan benar. Dalam kaitanya dengan Model Pembinaan CLCK (Contoh, Latihan, Control, Kerja Mandiri) adalah pola usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efesien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik dan sesuatu yang akan atau disediakan untuk ditiru/diikuti untuk hasil latihan dalam pengawasan.

Penerapan penyusunan RPP tematis Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi topik pembelajaran. Tujuan10

Memusatkan perhatian peserta didik mudah pada suatu tema materi yang jelas; Mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama; Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan; Memudahkan guru dalam mempersiapkan dan menyajikan bahan ajar yang efektif. Manfaat Pembelajaran Tematik Menghilangkan tumpang tindih bahan ajar. Peserta didik memahami hubungan yang bermakna antar mata pelajaran. Pembelajaran menjadi utuh oleh peserta didik akan mendapat pengertian mengenai konsep dan materi yang tidak terpecah-pecah. Penguasaan konsep oleh peserta didik akan semakin baik meningkatkan Tahapan Kegiatan Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan (1 jam pelajaran) Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran berupa kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi11

Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil, ataupun perorangan. Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantomim, pesan-pesan moral, musik/apresiasi musik.

Penilaian Dalam Pembelajaran TematikPenilaian Dalam Pembelajaran Tematik Penilaian dalam pembelajaran tematik adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran. Penilaian di kelas I, II, dan III mengikuti aturan penilaian mata-mata pelajaran lain di Sekolah Dasar. Mengingat bahwa peserta didik kelas I SD12

belum semuanya lancar membaca dan menulis, maka cara penilaian di kelas I tidak ditekankan pada penilaian secara tertulis. Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung merupakan

kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik. Oleh karena itu, penguasaan terhadap ke kemampuan tersebut adalah prasyarat untuk kenaikan kelas. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator masing-masing Kompetensi Dasar dari masing-masing mata pelajaran. Penilaian dilakukan secara terus menerus dan selama proses belajar mengajar berlangsung, misalnya sewaktu peserta didik bercerita pada kegiatan awal, membaca pada kegiatan inti, dan menyanyi pada kegiatan akhir. Hasil karya/kerja peserta didik dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru dalam mengambil keputusan untuk peserta didik misalnya: penggunaan tanda baca, ejaan kata, maupun angka. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian. 1. Obyek Penelitian ini dilakukan di SDN Pinang Ranti 03 Petang dengan jumlah 3 orang guru.13

2. Lokasi. Penelitian Tindakan Sekolah ini dilakukan di SDN Pinang Ranti 03 Petang yang terletak di Jl. Nirbaya Pintu II TMII Kecamatan Makasar Jakarta Timur. 3. Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada 5 Januari 2010 s/ d 28 Pebruari 2010 ( Semester II tahun ajaran 2009-2010). 4. Sasaran/perubahan yang diharapkan. Dengan dilaksanakannya Penelitian Tindakan Sekolah ini diharapkan meningkatnya pelayanan guru dalam pengelolaan pembelajaran di kelas 1,2 dan 3melalui peningkatan kompetensi guru dalam pembuatan RPP tematis.

B. Prosedur Penelitian. Penelitian ini menggunakan 2 siklus. Siklus pertama terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi. Siklus kedua terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi. C. Pengumpulan Data. Jenis data dalam penelitian tindakan sekolah ini sebagai berikut:14

1. Data primer yang dihasilkan dalan penelitian ini antara lain : a) Data hasil angket b) Data supervisi terhadap guru. 2. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu perubahan sikap yang tampak di SDN Pinang Ranti 03 Petang sebagai dampak dilakukannya penelitian ini. Pengumpulan data ini merupakan langkah penting dalam penelitian tindakan sekolah. Proses ini merupakan penentu baik tidaknya proses penelitian.tindakan sekolah. Apabila proses tidak baik, maka simpulan penelitian tindakan sekolah yang dihasilkan akan bias. Akibatnya hasil kesimpulan penelitian tindakan kelas tidak bisa dipakai sebagai acuan dan pedoman pengembangan tindakan sekolah. Untuk mengumpulkan data-data tersebut digunakan beberapa teknik yaitu : 1. Observasi 2. Angket D. Analisa Data. Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi atau pengamatan dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif.15

a. Pembuatan dan Pelaksanaan RPP: dengan melakukan supervisi kelas 1,2 dan 3. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang dan rendah.1) Pelaksanaan

Pembinaan Guru dengan Model Pembinaan CLCK

(Contoh, Latihan, Control, Kerja Mandiri), dengan menganalisis tingkat keberhasilannya, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi berhasil, kurang berhasil dan tidak berhasil. Adapun langkah-langkah analisis data sebagai berikut : 1. Mengorganisir informasi. 2. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode. 3. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya. 4. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori. 5. Melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural . 6. Menyajikan secara naratif.

E. Indikator Keberhasilan. Keberhasilan Penelitian Tindakan Sekolah ini dikatakan berhasil dengan adanya perubahan terhadap pemberdayaan perpustakaan-

Sebelum penelitian dilakukan 20 % guru membuat RPP yang sesuai dengan karakteristik Model Pembelajaran Tematis..16

-

Setelah penelitian dilakukan 75 % guru membuat RPP yang sesuai dengan karakteristik Model Pembelajaran Tematis.

F. Langkah Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Persiapan. 2. Pelaksanaan 3. Analisis dan persiapan siklus berikutnya 4. Penyusunan laporan penelitian. 5. Penyerahan Laporan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN17

A. Deskripsi Kondisi Awal. Tahun ajaran 2009/2010 SDN Pinang Ranti 03 Petang memiliki 6 rombongan yang terdiri dari kelas I sampai dengan kelas VI, jumlah murid 250 orang. Dibina oleh 6 orang guru kelas, 4 orang guru mata pelajaran dengan data terlampir. Kurikulum yang digunakan oleh sekolah pada tahun ajaran 2009/2010 adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SDN Pinang Ranti 03 petang. Model Pembelajaran yang digunakan bagi kelas 1,2 dan 3 adalah Model Pembelajaran Tematik. Namun berdasarkan pengamatan melalui supervise yang

dilakukan peneliti pada tahap pra siklus I dengan lembar supervise terlampir ditemukan bahwa guru kelas 1,2 dan 3 belum membuat RPP sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik, sehingga pengelolaan pembelajaran yang dilakukan belum maksimal.

B. Deskripsi Tiap Siklus. 18

1. Pra Siklus. 2. Siklus I Perencanaan. Tindakan/observasi. Refleksi/menganalisis dan sintesis. 3. Siklus II Perencanaan. Tindakan/observasi. Refleksi/menganalisis dan sintesis.C. Pembahasan Tiap dan Antar Siklus.

1) `Pra Siklus Peneliti mengadakan supervisi kelas 1,2 dan 3. Menganalisa hasil supervise kelas Menyimpulkan hasil analisa Merencanakan tindakan Siklus I 2) Siklus I Perencanaan.19

Pada Tahap perencanaan siklus I ini peneliti melakukan: Guru yang akan diteliti adalah Guru kelas I Ibu Suparti, Guru Kelas II Delfiani S.Pd dan Guru Kelas III Ibu Suliyah.S.PdSD. Materi adalah Pembuatan RPP tematis. Membuat Satuan Acara Pembinaan Guru (Terlampir) Membuat Contoh RPP tematis yang tepat. Merencanakan waktu mengadakan Latihan Pembuatan RPP Tematis

Tindakan/observasi. Mengadakan pembinaan guru tentang pembuatan RPP tematis. Memaparkan contoh RPP tematis berikut implikasi pembelajaran tematis.

Bersama-sama guru latihan pembuatan RPP tematis. Mengobservasi kelaksanaan pembuatan RPP tematis. Mengadakan supervisi kelas.

Refleksi/menganalisis dan sintesis.20

Pada Tahap refleksi ini ditemukan hal-hal sebagai berikut: Guru mengamati RPP yang selama ini mereka buat dan laksanakan. Guru dapat membuat RPP tematis yang sesuai melalui melihat cantoh, latihan membuat RPP dan kerja mandiri yang dikontrol peneliti. Pada siklus I ini RPP belum sepenuhnya dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Masih terdapat Guru yang membuat RPP untuk 2 kali pertemuan. 3) Siklus II Perencanaan. Pada Tahap perencanaan siklus II ini peneliti melakukan: Merencana tindakan pada siklus II berdasarkan hasil yang didapat pada siklus I. Materi adalah Pembuatan RPP tematis. Membuat Satuan Acara Pembinaan Guru (Terlampir) Merencanakan Pembuatan RPP Tematis

Tindakan/observasi.

21

Mengadakan

diskusi

tentang

pembuatan

dan

pelaksanaan RPP pada siklus I. Memaparkan kembali contoh RPP tematis berikut

implikasi pembelajaran tematis. Bersama-sama guru latihan pembuatan RPP tematis. Mengobservasi kelaksanaan pembuatan RPP tematis. Mengadakan supervisi kelas.

Refleksi/menganalisis dan sintesis. Pada Tahap refleksi ini ditemukan hal-hal sebagai berikut: Guru kelas 1,2 dan 3 telah membuat RPP tematis yang sesuai. Guru dapat membuat RPP tematis yang sesuai melalui melihat cantoh, latihan membuat RPP dan kerja mandiri yang dikontrol peneliti. Pada siklus II ini RPP tematis dibuat dan dilaksanakan dengan tepat dalam pelaksanaan pembelajaran. D. Hasil Penelitian

22

DAFTAR PUSTAKA Ayahbunda, Jakarta, September No. 18, 1983. Lilawati, 1988. Hubungan antara Tingkat Pendidikan Orang tua, Stimulasi Membaca dari Orang Tua dan Intelegensi dengan Minat Membaca pada Anak Kelas V Sekolah Dasar. Skripsi,. Yokyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Akhmad Sudrajat, 2008. Kompetensi Kepla Sekolah.Tinggalkan sebuah tanggapan Go to comments. Harris,A.,and Sipay,E.1980. How to increase Reading Ability. New York:Longman,Inc. Djemari Mardapi,Prof.Ph.D, 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.Mitra Cendekia Offset.Yokyakarta.

23

24