pengembangan model pembinaan program de-radikalisasi di

5
1 LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI Pengembangan Model Pembinaan Program De-radikalisasi di Indonesia: Alternatif Model Pembinaan Integratif bagi Narapidana Terorisme sebagai Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme di Indonesia Tahun ke 2 dari rencana 2 tahun Ketua/Anggota Tim Setyo Widagdo SH.MHum (0020035902) Milda Istiqomah SH.MTCP (0018018401) Hikmatul Ula SH.MKn (0021058501) Dibiayai oleh : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Melalui DIPA Universitas Brawijaya Nomor : DIPA-023.04.2.414989/2013, Tanggal 5 Desember 2012, dan berdasarkan SK Rektor Universitas Brawijaya Nomor : 295/SK/2013 tanggal12 Juni2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA Desember 2014

Upload: lekhue

Post on 15-Jan-2017

225 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengembangan Model Pembinaan Program De-radikalisasi di

1

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

Pengembangan Model Pembinaan Program De-radikalisasi di Indonesia: Alternatif Model

Pembinaan Integratif bagi Narapidana Terorisme sebagai Upaya Pencegahan dan

Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme di Indonesia

Tahun ke 2 dari rencana 2 tahun

Ketua/Anggota Tim

Setyo Widagdo SH.MHum (0020035902)

Milda Istiqomah SH.MTCP (0018018401)

Hikmatul Ula SH.MKn (0021058501)

Dibiayai oleh :

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Melalui DIPA Universitas Brawijaya

Nomor : DIPA-023.04.2.414989/2013, Tanggal 5 Desember 2012, dan berdasarkan

SK Rektor Universitas Brawijaya Nomor : 295/SK/2013 tanggal12 Juni2013

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Desember 2014

Page 2: Pengembangan Model Pembinaan Program De-radikalisasi di
Page 3: Pengembangan Model Pembinaan Program De-radikalisasi di

4

RINGKASAN

Maraknya isu tentang gerakan radikalisme yang muncul akhir-akhir ini di Indonesia

telah membuat pemerintah Indonesia perlu untuk meninjau kembali strategi dan

upaya yang telah dilakukan dalam rangka meredam gejolak radikalisme.Namun

sejauh ini belum ada penelitian terstruktur tentang keefektifan strategi-strategi

tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang telah dilaksanakan oleh

tim peneliti di tahun 2013 yang mengangkat tema mengenai evaluasi program de-

radikalisasi yang ada dilakukan oleh beberapa instasi terkait yang ada di Indonesia

termasuk diantaranya adalah BNPT, Densus 88 dan Kementrian Hukum dan HAM.

Hasil dari penelitian terdahulu menunjukkan bahwa program de-radikalisasi yang

dilakukan selama ini oleh ketiga instansi tersebut masih belum berjalan secara efektif

mengingat bahwa sebagian besar pelaku terorisme berasal dari residivist.Beberapa hal

yang menjadi kendala dalam implementasi program deradikalisasi tersebut adalah

tidak adanya pengaturan (blue print) yang jelas terkait program deradikalisasi, serta

minimnya sumber daya manusia dan sarana prasarana terkait pelaksanaan program

tersebut.Berdasarkan konteks diatas, maka penelitian ini dalam jangka panjang

bertujuan untuk ikut berkontribusi dalam upaya pencegahan tindak pidana terorisme

di Indonesia melalui pencapaian hasil penelitian jangka pendek yaitu pengembangan

model pembinaan program de-radikalisasi di Indonesia. Aspek pencegahan terhadap

tindak pidana terorisme menjadi tujuan utama dalam perumusan model pembinaan

tersebut. Luaran dari penelitian ini adalah munculnya manual of procedure (MP)

terkait penanganan tersangka terorisme serta model pembinaan deradikalisasi bagi

narapidana terorisme di Pusat Rehabilitasi Deradikalisasi yang dapat digunakan

sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana terorisme di Indonesia.

Oleh sebab itu dalam perumusan model pembinaan tersebut disusun secara

kolaboratif antara tim peneliti dengan menggunakan metode participatorry action

research yang melibatkan stake holders seperti staff Lembaga Pemasyarakatan Kelas

1 Malang serta narapidana terorisme yang sedang menjalani masa pemidanaan di

Lembaga Pemasyarakatan. Untuk memperoleh data yang akurat, maka penelitian ini

akan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis sosiologis dengan

menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi yang cermat di lokasi

penelitian.

Keywords: Pembinaan Narapidana, De-radikalisasi, Terorisme.

Page 4: Pengembangan Model Pembinaan Program De-radikalisasi di

97

DAFTAR PUSTAKA

Literatur

Abolisionisme, Bandung : Binacipta, 1996

Amanda K, Johnston, Assesing The Effectiveness of Deradicalization Programs on Islamist

Extrimists, Thesis, Naval Postgraduate School Monterey, California, 2009

Andrie, Taufik. Paper: Kehidupan di Balik Jeruji: Terorisme dan Kehidupan Penjara di

Indonesia. Yayasan Prasasti Perdamaian. 2011.

Ane Skov Birk, Incredible Dialogues: Religious Dialogue as a Means of Counter-Terrorism

in, 2009

Angel Rabasa, Stacie L, Pettyjohn, Jeremy J. Ghez, Christoper Boucek, Deradicalizing

Islamist Extrimist, RAND Corporation, Santa Monica, 2010.

Bambang Poernomo, Pelaksanaan Pidana Penjara dengan Sistem Pemasyarakatan.

Yogyakarta: Liberty, 1986.

Boucek, Beg and Horgan, Opening up the Jihadi Debate: Yemen‟s Committee for Dialogue,

2010.

Burhan Ashshofa. Metode Penelitian Hukum. Rineka Cipta. Jakarta. 2004.

Burhan Bungim, Metodologi penelitian Kualitatif, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001.

Hamzah, Andi.Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia.PT. Sofmedia, Jakarta. 2012.

Hassan and Pereire, ―An Ideological Response to Combating Terrorism—The Singapore

Perspective. 2010

Hassan, ―The Roles of Religious Rehabilitation Group (RRG) in Singapore,

Johnsen, Yemen‟s Passive Role in the War on Terrorism.

Loebby Loqman, Analisis Hukum dan perundang-undangan Kejahatan terhadap Keamanan

Negara di Indonesia, 1990. Jakarta: UI Press.

Milda Istiqomah dan Muktiono, Evaluasi Program De-radikalisasi di Indonesia, Joint

Research Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, 2012.

Orval Morris, The Future of Imprisonment, Chicago, Ill.: University of Chicago, 1977.

Raid Qusti, ―Coupons Instead of Cash for Needy,‖ Arab News, September 21, 2007.

Raj Vasil, Governing Singapore: A History of National Development and Democracy, St.

Leonards, Australia: Allen and Unwin, 2000.

Ramakrishna, ―A Holistic Critique of Singapore‘s Counter-Ideological Program

RAND, National Security Research Division: Middle Eastern Programs, 2014.

Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum, Penerbit Ghalia Indonesia, 1988,

Sarwono, Sarlito Wirawan. Terorisme di Indonesia. PT. Pustaka Alvabet, Jakarta. 2012.

Siti Rahayu. 1983. Suatu Tinjauan Ringkas Sistem Pemidanaan di Indonesia. Jakarta:

Akademi Pressindo.

Soedarmayanti & Hidayat.Metodologi Penelitian. Mandar Maju. Bandung. 2002,

Soerjono Soekanto, dkk. Penelitian Hukum Normatif, CV. Rajawali, Jakarta, 1985.

Worth, Yemen‟s Deals with Jihadists Unsettle the U.S.,

Page 5: Pengembangan Model Pembinaan Program De-radikalisasi di

98

Skripsi

Anne Dewi Rianna, Pembinaan Terhadap Narapidana Pelaku Tindak Pidana Terorisme

Pada Lembaga Pemasyarakatan (Studi Lembaga Pemasyarakatan Klas 1

Surabaya),Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, 2012.

Intan Nur Nugraheni, Kendala yang Dihadapi lembaga Pemasyarakatan dalam pembinaan

Narapidana Kasus terorisme, Skripsi, 2010

Jurnal

Adam Lankford dan Khaterine Gillespie, ―Rehabilitating Terrorists through Counter-

Indroctination: Lesson Learned from the Saudi Arabian Program.‖ International

Criminal Justice Review vol. 21 no. 2 118-133, Sage Journals, June 2011.

Farid Septian, Pelaksanaan Deradikalisasi Narapidana Terorisme Di Lembaga

Permasyarakatan 1 Cipinang, Jurnal Kriminologi Indonesia, Volume 7, Universitas

Indonesia, 2010.

Geofrey Hazard Jr., dalam Sanford Kadish, Encyclopedia of Crime and Justice, vol. 2,

Government of Singapore, Ministry of Home Affairs, ―Singapore Government Press

Statement on ISA Arrests,‖ January 11, 2002. See also Government of Singapore, The

Jemaah Islamiyah Arrests and the Threat of terrorism, white paper, January 2003,

Annex C.

Gregory D. Johnsen, Yemen‟s Passive Role in the War on Terrorism, Terrorism Monitor4, no.

4, 2006.

Iqrak Sulhin dan Yogo Tri Hendiarto.Identifikasi Faktor Determinan Residivisme.Jurnal

Kriminologi Indonesia Vol. 7 No.III Desember 2011

Iqrak Sulih dan Yogo Tri Hendiarto.Op.Cit.dan Muh. Ali Aranoval: Efektivitas Pelaksanaan

Tugas TPP dalam Menerima Keluhan dan Pengaduan WBP.Jurnal Teropong Vol. VII

No.1, Juni 2008.

Roy J. Eidelson and Judy I. Eidelson.Dangerous Ideas: Five Beliefs That Propel Groups

Toward Conflict. Journal of the American Psychological Association, Vol. 58, No. 3,

182–192. March 2003

Saudi Arabia: Official Prison Visit Leads to the Pardoning of 1,000 Detainees,‖ Asharq

Alawsat, May 4, 2006.

Perundang-undangan

Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: M.02-PK.04.10 Tahun 1990

Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga

Pemasyarakatan

Peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2002

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, yang diubah menjadi Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2003

Perundang-undangan Nomor: M.02.PR.08.03 Tahun 1999 tentang Pembentukan Balai

Pertimbangan Pemasyarakatan dan Tim Pengamat Pemasyarakatan

Surat Keputusan Nomor: M.02-PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan

Narapidana/Tahanan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Lembaga Pemasyarakatan