pts ku

Upload: yayankaryana

Post on 16-Jul-2015

187 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan komputer dewasa ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Penyelesaian pekerjaan atau tugas sehari-hari menjadi semakin mudah dan tanpa disadari kita semakin tergantung pada mesin komputer. Guru sebagai ujung tombak dalam dunia pendidikan, dituntut untuk senantiasa tanggap dan peka terhadap berbagai pembaharuan yang terjadi di sekelilingnya. Tugas guru untuk senantiasa meningkatkan wawasan keilmuan dan meningkatkan kualitas pendidikannya, sehingga apa yang disampaikan oleh guru kepada siswa bukan hal yang kadaluwarsa. Dengan demikian, guru harus mampu mengikuti pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku sekarang ini,

memerlukan strategi baru terutama dalam kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang sebelumnya lebih banyak didominasi oleh peran guru (teacher centered) diperbaharui dengan sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Dalam implementasi KTSP guru harus mampu memilih dan menerapkan model, motode atau setrategi dan yang tidak kalah pentingnya adalah penggunaan media dalam pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi sehingga mampu mengembangkan daya nalar siswa secara optimal. Salah satu media penting saat ini adalah media teknologi informasi seperti komputer. Di sekolah-sekolah sudah banyak tersedia sarana pendukung pembelajaran seperti komputer/lap top, LCD, CD pembelajaran, internet, video, dan lain-lain, namun kemampuan guru untuk memanfaatkan media canggih tersebut masih sangat terbatas sehingga mediamedia tersebut hanya digunakan oleh guru-guru tertentu saja. Oleh karena itulah peningkatan kemampuan guru dalam memanfaatkan IT khususnya komputer/ lap top dan internet sangat 1

penting sehingga media pembelajaran tersebut benar-benar bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dari survey pendahuluan terhadap 26 orang guru di menggunakan instrumen angket , diperoleh data sebagai berikut :No Aspek Kemampuan Mengoprasikan Komputer Memiliki komputer/Laptop Sendiri Mampu membuka dan menutup program dengan benar Mengetahui cara kerja aplikasi pengolah kata (Microsot Word) Dapat menyusun RPP menggunakan Microsoft Word Dapat membuat tabel absensi siswa menggunakan Microsoft Word Mengetahui cara kerja aplikasi pengolah angka ( Microsoft Excel) Dapat membuat daftar nilai, nilai rata-rata, rangking kelas, nilai tertinggi dan terendah secara otomatis menggunakan aplikasi pengolah angka Mengetahui cara kerja Media Presentasi ( Microsoft Power Point) Dapat membuat bahan presentasi materi pelajaran Dapat mempresentasikannya menggunakan LCD Proyektor Dapat mencetak seluruh dokumen yang telah dibuat menggunakan mesin printer Jumlah Rata-RataJumlah Guru Yang Menjawab Ya %

SMPN 2 Kragilan dengan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

12 23 12 9 10 9 8 9 8 8 12

46 88 46 35 38 35 31 35 31 31 46 462 42

Tabel 1 Survey Pendahuluan Tantang Kompetensi Menggunakan Komputer Dari data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah rata rata guru SMPN 2 Kragilan yang mampu mengoperasikan komputer masih rendah sebanyak 42% Kemudian dari suvey pendahuluan tersebut diperoleh data pula bahwa sebanyak 3 orang guru(12%) mampu menguasai 100% aspek kemampuan, 7 orang guru (27%) mampu menguasai 60% sampai dengan 90 % aspek kemampuan, dan sisanya sebanyak 16 orang guru (62%) hanya menguasai 0% sampai denagan 50% aspek kemampuan.

2

Mencermati kondisi seperti itu peneliti mencoba melakukan upaya pemecahan masalah dengan menyelenggarakan kegiatan In House Training dengan menggunakan teknik peer teaching yaitu sistem pelatihan yang dilakukan di tempat kerja sendiri dengan nara sumber atau instruktur berasal dari kawan-kawan guru sendiri. Cara ini lebih bersifat

kekeluargaan, lebih murah, dan dapat dijamin keberlanjutannya. Guru-guru yang belum mampu menggunakan komputer untuk seluruh aspek kemampuan yang akan diukur, dibagi menjadi tiga kelompok, dan setiap kelompok dibimbing/ diajar oleh seorang guru yang sudah menguasai seluruh aspek kemampuan menggunakan komputer.. Belajar komputer dapat dilakukan pada jam-jam istirahat dan wajib satu kali dalam seminggu yaitu pada hari Senin, Kamis dan Sabtu. Dengan cara seperti itu mereka dapat bertanya dan bertukar pengetahuan secara leluasa sambil langsung praktek mengoperasikan komputer.

B. Identifikasi Masalah. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, serta hasil survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat diidentifikasi masalahnya sebagai berikut: 1. Ketidakmampuan guru dalam mengoperasikan komputer disebabkan oleh rendahnya motivasi dan jarangnya mendapatkan pelatihan; 2. Dalam melakukan tugasnya seperti perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan analisis hasil pembelajaran, sebagian besar guru belum memanfaatkan media komputer/lap top secara optimal; 3. Kegiatan pengimbasan dalam hal kemampuan mengguanakan komputer belum terjadi karena belum difasilitasi oleh program sekolah. C. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penelitian tindakan sekolah ini akan difokuskan pada penelitian masalah kemampuan guru menggunakan komputer/ lap top dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan rumusan sebagai berikut : 3

Apakah kompetensi guru dalam menggunakan komputer untuk pembelajaran dapat ditingkatkan melalui kegiatan In House Training dengan teknik Peer Teaching di SMP Negeri 2 Kragilan? Indikator masalah yang akan dipecahkan: 1. Kemampuan guru dalam membuat RPP dan tabel daftar hadir menggunakan program Microsoft Word. 2. Kemampuan guru dalam membuat daftar nilai dan pengolahan nilai sederhana menggunakan program Microsoft Excel. 3. Kemampuan guru dalam membuat bahan presentasi pembelajaran dan menyajikannya menggunakan program Power Point. 4. Kemampuan guru menggunakan LCD Proyektor sebagai media presentasi. 5. Kemampuan guru dalam mencetak dokument yang telah dibuat.

D. Pemecahan Masalah Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, dapat ditentukan hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah : Kegiatan In House Training dengan teknik Peer Teaching dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan komputer untuk pembelajaran di SMP Negeri 2 Kragilan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari dilaksanakan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru menggunakan

komputer/lap top dalam pembelajaran melalui kegiatan In house Training dengan teknik Peer Teaching di SMP Negeri 2 Kragilan.

4

2. Manfaat Penelitian Hasil Penelitian Tindakan Sekolah ini diharapkan memberikan manfaat yang berarti bagi : a. Guru, dapat merencanakan administrasi perencanaan pembelajaran dan

menyempurnakan media pembelajaran dengan lebih baik sehingga diharapkan proses pembelajaran yang berkualitas ; b. Siswa, meningkatkan pemahaman terhadap bidang studi yang dipelajarinya dan

meningkatkan kepercayaan terhadap guru yang mengajarinya; c. Kepala sekolah, sebagai bahan untuk melakukan pemetaan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kalitas pendidikan melalui pembinaan kompetensi guru. d. Sekolah, dapat meningkatkan performa sekolah sebagai akibat dari meningkatnya profesionalitas guru melalui kompetensi menggunakan komputer.

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kompetensi Guru Majid (2005:6) menjelaskan kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Diyakini Robotham (1996:27), kompetensi yang diperlukan oleh seseorang tersebut dapat diperoleh baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman. Syah (2000:229) mengemukakan pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Usman (1994:1) mengemukakan kompentensi berarti suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif. McAhsan (1981:45), sebagaimana dikutip oleh Mulyasa (2003:38) mengemukakan bahwa kompetensi: is a knowledge, skills, and abilities or capabilities that a person achieves, which become part of his or her being to the extent he or she can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and psychomotor behaviors. Sementara itu dalam Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang kualfikasi akademik dan kompetensi guru, disebutkan bahwa standar kompetensi guru SMP meliputi 4 kompetensi yaitu 1) kompetensi pedagogik 2) kompetensi kepribadian 3) kompetensi sosial 4) kompetensi profesional. 1. Kompetensi pedagogik guru pada intinya guru harus mampu : a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu. d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. 6

f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 2. Kompetensi kepribadian guru pada intinya guru harus mampu : a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. 3. Kompetensi sosial guru pada intinya guru harus mampu : a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi. b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. 4. Kompetensi profesional guru pada intinya guru harus mampu : 7

a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu d. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri secara kreatif. e. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. f. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. Dalam kompetensi pedagogik salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru adalah guru harus mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang diampu. Demikian pula dalam standar kompetensi profesional salah satunya disebutkan bahwa guru harus mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. Dengan demikian kemampuan guru menggunakan komputer/ lap top dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran merupakan syarat yang harus dipenuhi sebagai guru yang profesional dan dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan.

B.

Penggunaan Komputer Untuk Pembelajaran Dalam pemanfaatan ICT ( Information and Communication Technology ), kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru agar dapat memanfaatkan ICT secara maksimal untuk menunjang tugas dan kewajibannya dalam meningkatkan mutu pendidikan, yang antara lain :Memilih penerapan ICT yang tepat untuk meningkatkan kompetensi personal dan efektifitas profesional dengan mampu menggunakan word prosesor untuk mempersiapkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan tugas mereka sebagai pendidik seperti: pembuatan silabus, RPP, penilaian, surat, dan lain-lain, menggunakan software untuk

8

presentasi seperti: powerpoint dan menggunakan ICT: record-keeping, analisis, dan pelaporan. http://menulisbersamaaswir.blogspot.com/2010/03/pemberdayaan-ict-untuk-meningkatkan.html Baron (2006) menyebutkan enam kategori kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, yang pada dasarnya adalah penggunaan program-program dalam perangkat lunak yang terdapat dalam Microsoft Office, sebagai berikut: 1. Operasional: terdiri dari tugas mulai dari menghubungkan peralatan TIK, memuat disk, memformat disk, menyimpan berkas, menemu-balik berkas, dan menggunakan mouse. 2. Pengolah kata: terdiri dari sub keterampilan seperti menyorot teks, menyisipkan teks, memformat karakter dan paragraf, menelusur teks, dan memformat margin halaman. 3. Basis data: terdiri dari sub keterampilan: menemu-balik data, menggunakan penelusuran sederhana, menampilkan grafik data dari basis data, dan mencetak data. 4. Spreedsheet terdiri dari sub keterampilan memahami data, memasukkan data, memanipulasi data, dan memasukkan formula dan setting pada Spreadsheet. 5. Internet/Multimedia terdiri dari sub keterampilan mulai dari browsing, menulis dan mengirim e-mail dengan lampiran, chating atau e-conversation hingga webauthoring, web design, mengakses sumber daya pengajaran hingga mencari pekerjaan, mengikuti kursus atau tutorial online hingga menggunakan Internet sebagai perpustakaan virtual Sementara Nasution (2005), mengemukakan bahwa pengajaran dengan bantuan komputer atau Computer- Assisted Instruction (CAI) adalah pengajaran yang menggunakan komputer sebagai alat bantu. Komputer itu dapat dilengkapi sehingga memperluas fungsinya, misalnya dengan tape recorder, earphones, proyektor untuk slide dan film, layar televisi dan key-board dan dapat digunakan sebagai mesin belajar atau teaching machine.Selain itu komputer dapat memberi macam-macam bantuan lainnya, seperti: a. Menyimpan bahan-bahan pelajaran yang dapat diamanfaatkan kapan saja diperlukan.

9

b. Memberi informasi tentang berbagai referensi dan sumber-sumber serta alat audiovisual yang tersedia. c. Memberi informasi tentang ruangan belajar, murid-murid dan tenaga pengajar. d. Memberi informasi tentang hasil belajar murid. e. Menyarankan kegiatan-kegiatan belajar yang diperlukan oleh seorang murid serta menilai kembali pekerjaan murid pada waktunya serta memberi tugas-tugas baru untuk dikerjakan selanjutnya. Dari beberapa teori yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan penggunaan komputer dalam penelitian ini adalah pengunaan komputer oleh guru sebagai alat bantu untuk menyelesaikan tugas-tugas administrasinya dan sebagai media pembelajaran. C. In House Training Banyak istilah yang digunakan untuk menunjukan pendidikan/latihan yang

diperuntukan bagi para guru sebagai bentuk pengembangan personil. Istilah-istilah tersebut antara lain: in-house training, in-service training,in-service education, dan sebagainya. In House Training adalah program pelatihan / training yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau organisasi dengan menggunakan tempat pelatihan sendiri, peralatan sendiri, menentukan peserta dan dengan mendatangkan Trainer sendiri. http://tikettraining.com/pengertian-in-house-training-tujuan-dan-manfaatnya.html Sementara dalam http://wiki.answers.com/Q/What_is_an_inhouse_training_program disebutkan bahwa, In-house training is a training program for learning opportunities developed by the organization in which they are used. Dari uraian yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan in house training dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah program pelatihan yang dilaksanakan di lingkungan kerja sendiri dengan tujuan untuk meningkatkan 10

kemampuan sumber daya manusia di dalamnya, dalam hal ini kemampuan guru dalam menggunakan komputer untuk pembelajaran.

D.

Mengajar Teman Sebaya (Peer Teaching). Peer teaching adalah suatu kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan secara bersamasama di antara sesama si pembelajar. Pengajaran sesama memberi kesempatan untuk mempelajari sesuatu dengan baik dan sekaligus menjadi nara sumber bagi satu sama lain. (Melvin L. Silberman dalam Active Learning, 2005). Lebih lanjut Mel Silberman (2005) mengemukakan bahwa satu mata pelajaran benarbenar dikuasai hanya apabila seorang peserta didik mampu mengajarkan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang sama, saat ia menjadi nara sumber bagi yang lain. Dari pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pengajaran oleh teman sebaya sangat efektif untuk menguasai suatu materi pelajaran, termasuk belajar mengoperasikan komputer yang lebih banyak pada kegiatan praktek langsung. Dengan diajar oleh teman sebaya maka tidak ada jarak antara pengajar dengan yang diajar, tidak ada rasa rendah diri, tidak ada rasa malu, sungkan, ragu dan lain-lain. Pengajaran dengan Peer Teaching ini juga akan menghasilkan kekayaan materi dan informasi yang dapat dibahas atau didiskusikan bersama. Berikut beberapa cara praktis untuk menghasilkan mengajar teman sebaya : 1. Group to Group, Pada strategi ini tugas/permasalahan yang berbeda diberikan kepada kelompok peserta didik yang berbeda. Masing-masing kelompok mengajar apa yang telah dipelajari untuk peserta didik di kelompok yang lain. 2. Jigsaw Learning (belajar jigsaw), merupakan sebuah teknik yang dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik group to group (pertukaran dari kelompok ke kelompok) dengan suatu perbedaan penting yaitu: setiap peserta didik mengajarkan 11

sesuatu. Ini adalah alternatif menarik, ketika ada materi yang dipelajari dapat disingkat atau dipotong dan di saat tidak ada bagian yang harus diajarkan sebelum yang lainlain. Setiap kali peserta didik mempelajari sesuatu yang dikombinasikan dengan materi yang telah dipelajari oleh peserta didik lain. 3. Everyone is a teacher here (setiap orang adalah guru), yaitu: sebuah strategi yang mudah guna memperoleh partisipasi kelas yang besar dan tanggung jawab individu. Strategi ini memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang pengajar terhadap peserta didik lain. Dalam penelitian ini diantara para guru saling mengajari satu sama lain tentang teori atau ketrampilan menggunakan komputer/lap top yang telah dikuasainya .

12

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Subyek,Lokasi dan Waktu Penelitian Subyek Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini adalah semua guru SMP Negeri 2 Kragilan yang berjumlah 26 orang dengan alasan bahwa hasil pengamatan dan survey pendahuluan diketahui bahwa hanya tiga orang guru saja yang mampu menggunakan

komputer / lap top untuk pembelajaran maupun kepentingan mengerjakan tugas-tugas selaku guru. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN Negeri 2 Kragilan yang beralamat di Jl. Pematang Kragilan Km.5 Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang, sedangankan waktu penelitian direncanakan selama 2 bulan mulai tanggal 18 Juli sampai dengan 8 Oktober 2011 B. Prosedur Penelitian Bentuk tindakan dalam penelitian ini berupa pelatihan guru-guru ( In House Training dengan teknik Peer Teaching), agar mampu menggunakan komputer/ lap top untuk program microsoft word, excel, dan power point. Secara rinci bentuk tindakan dalam penelitian ini adalah: 1. Menyampaikan informasi kepada setiap guru agar mampu mengoperasikan komputer untuk program Microsooft Word, Excel, dan Power Point; 2. Menugaskan guru-guru yang sudah menguasai komputer untuk membimbing temanteman guru lainya dalam kegiatan in house training.. 3. Membimbing guru-guru dengan cara peer teaching untuk mengoperasikan komputer. Dalam hal ini peneliti akan melakukan observasi kegiatan. 4. Membimbing guru-guru dengan cara peer teaching dalam 3 kelompok guru untuk membuat RPP dan daftar hadir siswa, membuat daftar nilai dan pengolahan nilai 13

sederhana , dan membuat media presentasi. Pada kegiatan ini peneliti akan melakukan observasi. 5. Membimbing guru-guru dalam praktek memanfaatkan komputer dalam pembelajaran di kelas. Prosedur penelitian yang dilakukan adalah menggunakan model Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang dikembangkan oleh Kemmis & Taggart (2000), dimana pada prinsipnya ada empat tahap kegiatan yaitu, perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi dan evaluasi proses tindakan (observation and evaluation) dan melakukan refleksi (reflecting). Alur penelitian secara keseluruhan dapat digambarkan sebagai berikut :

Pelaksanaan

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan dan Evaluasi

Refleksi Pelaksanaan PerencanaanSilklus lanjutan atau selesai bila tujuan tercapai

SIKLUS II

Pengamatan dan Evaluasi

Refleksi

Gambar 1. Langkah-Langkah PTS Secara rinci prosedur tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Membagi guru ke dalam tiga kelompok sesuai dengan tingkat kompetensi awalnya.

14

2. Peneliti memberi penjelasan tentang pemanfaatan komputer dalam pembelajaran , pengolahan nilai dan laporan hasil belajar siswa. 3. Setiap kelompok menyusun jadwal pertemuan untuk melakukan peer teaching. 4. Guru yang sudah menguasai komputer membimbing guru lain dalam menggunakan komputer sesuai jadwal peer teaching. 5. Setiap guru dalam kelompok membuat membuat RPP dan tabel tabel Daftar Hadir Siswa menggunakan program Microsoft Word. 6. Setiap guru dalam kelompok mambuat daftar nilai dan melakukan pengolahan nilai menggunakan program Microsoft Excel. 7. Setiap guru dalam kelompok membuat bahan presentasi untuk pembelajaran menggunakan program Microsoft Power Point kemudian mempresentasikannya menggunakan LCD Proyektor. 8. Setiap guru dalam kelompok mencetak (printing) semua dokumen yang telah dibuatnya. 9. Peneliti mengevaluasi kemampuan guru menggunakan komputer untuk penyusunan RPP, pembuatan daftar hadir dan daftar nilai, pengolahan nilai pengolahan nilai sederhana, membuat bahan presentasi, mengoperasikan LCD Proyektor dan mencetak dokumen. 10. Dalam kelompok setiap guru di samping melakukan peer teaching juga berbagi pengalaman praktek menggunakan komputer dalam penyusunan RPP, pembuatan daftar hadir dan daftar nilai, pengolahan nilai pengolahan nilai sederhana, membuat bahan presentasi, mengoperasikan LCD Proyektor dan mencetak dokumen. 11. Target yang diharapkan: 1. Guru mampu membuat RPP dan Tabel Daftar Hadir Siswa menggunakan program Microsoft Word;

15

2. Guru mampu membuat daftar nilai dan mengolah nilai sederhana dengan menggunakan program Microsoft Excel 3. Guru mampu membuat bahan presentasi menggunakan program Microsoft Power Point 4. Guru mampu mengoperasikan LCD Proyektor untuk kegiatan presentasi. 5. Guru mampu mencetak (Printing) semua dokumen yang telah dibuatnya.

C. Pelaksanaan Tindakan. 1. Siklus I a. Perencanaan Penelitian. Kegiatan penelitian ini direncanakan berlangsung selama dua siklus,mulai Minggu ketiga bulan Agustus sampai dengan minggi pertama bulan oktober 2011, pada jam sekolah 07.00 s/d 15.30 WIB Perencanaan penelitian meliputi: 1). Pertemuan dengan guru guru, menginformasikan tentang pelaksanaan penelitian. 2). Peneliti menyiapkan skenario peer teaching dalam kelompok guru yang akan dilaksanakan selama proses tindakan. 3). Peneliti menyiapkan instrumen penelitian ( lembar observasi, lembar penilaian kemampuan guru). b. Pelaksanaan Penelitian Pada tahap pelaksanaan merupakan tahap inti dimana pelaksanaan Peer Teaching berlangsung dengan langkah-langkah berikut. 1). Pertemuan I a) Peneliti selaku kepala sekolah memberi arahan umum tentang pentingnya pemanfaatan komputer. b) Mengatur pelaksanaan Peer Teaching di masing-masing kelompok . 16

2). Pertemuan II s/d V a) Guru di masing-masing kelompok guru melaksanakan peer teaching untuk belajar menggunakan komputer untuk program Microsoft Word, Excel, Power Point dan mencetak dokumen. b) Peneliti melakukan observasi pada guru terkait dengan kemampuan menggunakan komputer dengan program Microsoft Word, Excel dan Power Point.

3). Pertemuan VI a) Guru-guru melakukan praktek mempresentasikan bahan ajar menggunakan LCD Proyektor. b) c) Guru praktik mencetak dokumen yang telah dibuatnya Peneliti melakukan observasi, terkait dengan praktek presentasi menggunakan LCD dan Praktik mencetak dokumen, d) Evaluasi kemampuan guru.

c. Observasi dan Evaluasi. Observasi dilakukan peneliti saat guru melakukan praktek menggunakan komputer dengan peer teaching dalam setiap pertemuan . Observasi dilakuakan dengan meminta guruguru yang mengajari guru yang lain dalam setiap kelompok. Observasi terhadap kemampuan guru dilakukan dengan menggunakan format observasi Pelaksanaan observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi:

Tabel 2 .Format Observasi NO NAMA GURU ASPEK YG DIOBSERVASI 1 2 3 4 5 JML. SKOR 1 Tri Widjaya Ningrum, S.Pd 2 Dst. 3 17

Keterangan Aspek Kompetensi Yang Diobservasi: 1. Kemampuan guru dalam menggunakan program Microsoft Word; 2. Kemampuan guru dalam menggunakan program Microsoft Excel; 3. Kemampuan guru dalam menggunakan program Microsoft Power Point; 4. Kemampuan guru dalam mempresentasikan bahan presentasi yang telah dibuat; 5. Kemampuan guru dalam mencetak dokumen yang telah dibuat. Adapun skala penilaian yang digunakan adalah Kreteria Penilaian Acuan Patokan Skala Lima dengan 5 katagori sikap yaitu: amat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang. Penilaian dilakukan dengan memberi skor pada kolom yang tesedia dengan ketentuan sebagai berikut : skor 90 100 = amat baik, skor 80 89 = baik, skor 65 79 = cukup, skor 55 64 = kurang, dan skor 0 54 = sangat kurang. Untuk mendapatkan nilai digunakan rumus : NK = Jumlah skor perolehan X 100 Jumlah skor maksimal

Setelah diperoleh nilai,maka nilai tersebut dikonversikan ke dalam bentuk kualitatif untuk memberikan komentar bagaimana kemampuan guru yang diamati pelaksanaan praktek mengoperasikan komputer dengan peer teaching. Tabel 3 Kreteria Penilaian Acuan Patokan Skala Lima Rentang Nilai :0 100 Kriteria: 90 100 80 89 65 79 55 64 0 55 d. Refleksi Berdasarkan hasil observasi selama berlangsungnya kegiatan siklus dilakukan refleksi. Hasil refleksi ini dijadikan acuan untuk merencanakan penyempurnaan dan perbaikan siklus 18 : A : amat baik : B : Baik : C : Cukup : D : Kurang : E : sangat kurang

Sutrinsno Hadi (2000)

berikutnya. Semua tahap kegiatan tersebut mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun observasi dilakukan secara berulang-ulang melalui siklussiklus sampai ada peningkatan sesuai yang diharapkan yaitu mencapai angka katagori baik dengan rentang skor 80 89. Jika skor yang diperoleh kurang dari 80 89 ,berarti belum memenuhi target yang ditetapkan, maka perlu bimbingan pada siklus II.

19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Pada bagian ini secara berturut-turut akan disajikan tentang hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan penelitian ini. Adapun hasil dari pelaksanaan tindakan pada bagian ini akan disajikan secara siklus (per siklus), sehingga terdeskripsikan secara jelas hasil dari tindakan yang dilakukan pada setiap siklusnya. 1. Hasil Penelitian Siklus I. a. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Pertama. Pada tindakan pertemuan pertama ini,setelah dilakukan sosialisasi tentang pentingnya pemanfaatan komputer dalam pembelajaran dan cara praktis untuk meningkatkan kemampuan guru menggunakan komputer melalui peer teaching, maka tampak seluruh guru antusias untuk belajar menggunakan komputer dengan sistem peer teaching itu. Sebagai tindak lanjut pertemuan pertama ini guru-guru dikelompokan menjadi tiga kelompok berdasarkan persamaan tingkat kemampuan awalnya, kemudian mereka menentukan jadwal untuk peer teaching belajar komputer serta menentukan teman guru yang dijadikan sebagai pengajar mereka. Adapun jadwal Peer teaching disepakati adalah sebagai berikut: No Kelompok Jadwal Setiap hari Selasa Anggota Sukardi M.Haris,SE Drs.Ngudi Widodo Lilis Lisnayati,S.Pd M.Saepu,S.Pd Tri Handoko,S.Pd Iksan Iskandar Ahmad Hidayat,S.Pd Paidi Rafjani,S.Pd MurtasiahDra. Tri Widjayaningrum

Nama Tutor/Pengajar Syaefullah, S.Kom

1 Kelompok 1

2 Kelompok 2

Setiap Kamis

Doni Budiono,S.Pd

Drs. H. Supriyanto 20

Salis Suryani,S.Pd Marti,S.Pd

No

Kelompok

Jadwal Setiap hari Selasa

Anggota Khaerudin,S.Pd Saltiyah,S.Ag Sri Mulyani,S.Pd Siti Junayah,S.Pd.I Musinah,S.Pd Rani.P,S.Pd Sri Murni,H,S.Pd Umi Hasanah,S.Pd.I Muayanah,S.Pd

Nama Tutor/Pengajar Sri Yulianti,S.Pd

3 Kelompok 3

Jadwal pelaksanaan peer teaching ini tidak bersifat kaku, artinya jika ada waktu antara guru pengajar dan guru yang belajar, pelaksanaan peer teaching dapat dilakukan kapan saja, semakin banyak volume pertemuan semakin baik. Minimal peer teching dilakukan sekali dalam seminggu oleh setiap kelompok. b.Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pertemuan II s/d VI Pada tindakan pertemuan kedua sampai dengan ke lima ini sudah mulai praktek mengoperasikan komputer dengan peer teaching. Kompetensi yang diharapkan pada tindakan ini meliputi: 1) Kemampuan guru dalam menggunakan program Microsoft Word; 2) Kemampuan guru dalam menggunakan program Microsoft Excel. 3) Kemampuan guru dalam menggunakan program Microsoft Power Point. 4) Kemampuan guru dalam mempresentasikan media presentasi menggunakan LCD proyektor. 5) Kemampuan guru dalam mencetak dokumen. a) Deskripsi hasil penelitian pertemuan II.

21

Kompetensi yang diharapkan dikuasai dalam pertemuan II ini adalah kemampuan guru dalam menggunakan program aplikasi Microsof Word yang meliputi : Guru mampu membuat RPP menggunakan program Microsoft Word. Guru mampu membuat Tabel Daftar Hadir Siswa. Kemampuan guru-guru yang telah dicapai dari kegiatan peer teaching untuk menggunakan komputer dalam tindakan pertemuan II ditunjukan dari hasil observasi sebagi berikut:Skor No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Nama SUKARDI M.HARIS,SE Drs.NGUDI WIDODO LILIS LISNAYATI,S.Pd M.SAEPU,S.Pd TRI HANDOKO,S.Pd IKSAN ISKANDAR ACH.HIDAYAT,S.Pd PAIDI RAFJANI,S.Pd MURTASIAH Dra. TRI WIDJAYANINGRUM Drs. H. SUPRIYANTO SALIS SURYA N,S.Pd MARTI,S.Pd KHAERUDIN,S.Pd SALTIYAH,S.Ag SRI MULYANI,S.Pd SITI JUNAYAH,S.Pd.I MUSINAH,S.Pd RANI P,S.Pd SRI MURNI H,S.Pd UMI HASANAH,S.Pd.I MUAYANAH,S.Pd JUMLAH Rata-Rata Kategori KemampuanSub Sub Rata-rata Kompeten Kompetensi si I II

Ket

90 90 90 75 75 70 70 65 65 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 1530 67 Cukup

90 90 90 75 75 70 70 65 65 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 1530 67 Cukup

90 90 90 75 75 70 70 65 65 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 1530 67 Cukup

b) Deskripsi hasil penelitian pertemuan III.

22

Kompetensi yang diharapkan dikuasai dalam pertemuan III ini adalah kemampuan guru dalam menggunakan program aplikasi Microsoft Excel yang meliputi : (1) Guru mampu membuat daftar nilai menggunakan program Microsoft Excel. (2) Guru mampu melakukan pengolahan nilai sederhana. Kemampuan guru-guru yang telah dicapai dari kegiatan peer teaching dalam tindakan pertemuan III ditunjukan dari hasil observasi sebagi berikut:Skor No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 SUKARDI M.HARIS,SE Drs.NGUDI WIDODO LILIS LISNAYATI,S.Pd M.SAEPU,S.Pd TRI HANDOKO,S.Pd IKSAN ISKANDAR ACH.HIDAYAT,S.Pd PAIDI RAFJANI,S.Pd MURTASIAH Dra. TRI WIDJAYANINGRUM Drs. H. SUPRIYANTO SALIS SURYA N,S.Pd MARTI,S.Pd KHAERUDIN,S.Pd SALTIYAH,S.Ag SRI MULYANI,S.Pd SITI JUNAYAH,S.Pd.I MUSINAH,S.Pd RANI P,S.Pd SRI MURNI H,S.Pd UMI HASANAH,S.Pd.I MUAYANAH,S.Pd JUMLAH Rata-Rata Kategori Kemampuan NamaSub Sub Rata-rata Kompetensi Kompeten iI si II

Ket

90 90 90 80 80 80 80 70 70 70 70 70 65 65 65 65 65 65 65 65 65 50 50 1625 71 Cukup

90 90 90 80 80 80 80 70 70 70 70 70 65 65 65 65 65 65 65 65 65 50 50 1625 71 Cukup

90 90 90 80 80 80 80 70 70 70 70 70 65 65 65 65 65 65 65 65 65 50 50 1625 71 Cukup

c) Deskripsi hasil penelitian pertemuan IV. 23

Kompetensi yang diharapkan dikuasai dalam pertemuan IV ini adalah kekmampuan guru dalam menggunakan program aplikasi Microsoft Power Point, yang meliputi: (1) Kemampuan guru dalam membuat membuat bahan presentasi. (2) Kemampuan guru dalam mempresentasikan bahan ajar . Kemampuan guru-guru yang telah dicapai dari kegiatan peer teaching dalam tindakan pertemuan IV ditunjukan dari hasil observasi sebagi berikut:Skor No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Nama SUKARDI M.HARIS,SE Drs.NGUDI WIDODO LILIS LISNAYATI,S.Pd M.SAEPU,S.Pd TRI HANDOKO,S.Pd IKSAN ISKANDAR ACH.HIDAYAT,S.Pd PAIDI RAFJANI,S.Pd MURTASIAH Dra. TRI WIDJAYANINGRUM Drs. H. SUPRIYANTO SALIS SURYA N,S.Pd MARTI,S.Pd KHAERUDIN,S.Pd SALTIYAH,S.Ag SRI MULYANI,S.Pd SITI JUNAYAH,S.Pd.I MUSINAH,S.Pd RANI P,S.Pd SRI MURNI H,S.Pd UMI HASANAH,S.Pd.I MUAYANAH,S.Pd JUMLAH Rata-Rata Kategori KemampuanSub Sub Rata-rata Kompeten Kompetensi si I II

Ket

90 90 90 70 70 70 70 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 60 60 1575 68 Cukup

90 90 90 70 70 70 70 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 60 60 1575 68 Cukup

90 90 90 70 70 70 70 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 60 60 1575 68 Cukup

d) Deskripsi hasil penelitian pertemuan V.

24

Kompetensi yang diharapkan dikuasai dalam pertemuan V ini adalah kemampuan guru dalam mengoperasikan LCD Proyektor yang meliputi: (1) Guru mampu mengoperasikan LCD Proyektor untuk mempresentasikan bahan ajar.

Kemampuan guru-guru yang telah dicapai dari kegiatan peer teaching dalam tabel sebagai berikut:No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 SUKARDI M.HARIS,SE Drs.NGUDI WIDODO LILIS LISNAYATI,S.Pd M.SAEPU,S.Pd TRI HANDOKO,S.Pd IKSAN ISKANDAR ACH.HIDAYAT,S.Pd PAIDI RAFJANI,S.Pd MURTASIAH Dra. TRI WIDJAYANINGRUM Drs. H. SUPRIYANTO SALIS SURYA N,S.Pd MARTI,S.Pd KHAERUDIN,S.Pd SALTIYAH,S.Ag SRI MULYANI,S.Pd SITI JUNAYAH,S.Pd.I MUSINAH,S.Pd RANI P,S.Pd SRI MURNI H,S.Pd UMI HASANAH,S.Pd.I MUAYANAH,S.Pd Nama Skor Kompetens i 90 90 90 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 60 60 60 60 60 60 60 60 60 1690 73 Cukup Ket

JUMLAH Rata-Rata Kategori Kemampuan

25

e)Deskripsi hasil penelitian pertemuan VI Kompetensi yang diharapkan pada peer teaching keenam adalah kekmampuan guru dalam mencetak dokumen, yang meliputi: Guru mampu mencetak dokumen yang telah dibuatnya. Kemampuan guru-guru yang telah dicapai dari kegiatan peer teaching pertemuan keenam ditunjukan dalam tabel hasil observasi sebagi berikut:No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 SUKARDI M.HARIS,SE Drs.NGUDI WIDODO LILIS LISNAYATI,S.Pd M.SAEPU,S.Pd TRI HANDOKO,S.Pd IKSAN ISKANDAR ACH.HIDAYAT,S.Pd PAIDI RAFJANI,S.Pd MURTASIAH Dra. TRI WIDJAYANINGRUM Drs. H. SUPRIYANTO SALIS SURYA N,S.Pd MARTI,S.Pd KHAERUDIN,S.Pd SALTIYAH,S.Ag SRI MULYANI,S.Pd SITI JUNAYAH,S.Pd.I MUSINAH,S.Pd RANI P,S.Pd SRI MURNI H,S.Pd UMI HASANAH,S.Pd.I MUAYANAH,S.Pd Nama Skor Kompetens i 95 95 95 95 95 95 95 80 80 80 80 80 80 80 70 70 70 70 70 70 70 95 95 1845 80 Baik Ket

(1)

JUMLAH Rata-Rata Kategori Kemampuan

26

3.

Refleksi hasil penelitian. Dari hasil observasi pada siklus I dari pertemuan I sampai dengan pertemuan VI dapat diperoleh gambaran kemampuan guru-guru dalam mengunakan komputer, seperti terlihat dalam tabel berikut ini:Skor No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SUKARDI M.HARIS,SE Drs.NGUDI WIDODO LILIS LISNAYATI,S.Pd M.SAEPU,S.Pd TRI HANDOKO,S.Pd IKSAN ISKANDAR ACH.HIDAYAT,S.Pd PAIDI RAFJANI,S.Pd NamaAspek Kompetensi Yang Diobservasi 1 2 3 4 5

Jumlah Skor 455 455 455 400 400 395 395 355 360 355 355 355 350 350 320 320 320 320 320 320 320 295 295

90 90 90 75 75 70 70 65 65 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 1530 67

90 90 90 80 80 80 80 70 70 70 70 70 65 65 65 65 65 65 65 65 65 50 50 1625 71

90 90 90 70 70 70 70 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 60 60 1575 68

90 90 90 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 60 60 60 60 60 60 60 60 60 1690 73

95 95 95 95 95 95 95 80 80 80 80 80 80 80 70 70 70 70 70 70 70 95 95 1845 80

10 MURTASIAH Dra. TRI 11 WIDJAYANINGRUM 12 Drs. H. SUPRIYANTO 13 SALIS SURYA N,S.Pd 14 MARTI,S.Pd 15 KHAERUDIN,S.Pd 16 SALTIYAH,S.Ag 17 SRI MULYANI,S.Pd 18 SITI JUNAYAH,S.Pd.I 19 MUSINAH,S.Pd 20 RANI P,S.Pd 21 SRI MURNI H,S.Pd 22 UMI HASANAH,S.Pd.I 23 MUAYANAH,S.Pd JUMLAH Rata-Rata Kategori Kemampuan

Cukup Cukup Cukup Cukup Baik

Keterangan aspek: 27

1. Kemampuan guru dalam mengoperasikan komputer untuk program Microsoft Word. 2. Kemampuan guru dalam mengoperasikan komputer untuk program Microsoft Excel 3. Kemampuan guru dalam membuat bahan ajar dengan program power point. 4. Kemampuan guru dalam mengoperasikan LCD Proyektor 5. Kemampuan guru dalam mencetak dokumen.. Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian kompetensi guru untuk masing-masing aspek (kompetensi) rata-rata sudah mencapai kereteria cukup. Kemudian untuk tingkat pencapaian kompetensi dari seluruh aspek (kompetensi) untuk masing-masing guru dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut ini:No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SUKARDI M.HARIS,SE Drs.NGUDI WIDODO LILIS LISNAYATI,S.Pd M.SAEPU,S.Pd TRI HANDOKO,S.Pd IKSAN ISKANDAR ACH.HIDAYAT,S.Pd PAIDI RAFJANI,S.Pd Nama Jumlah Skor 455 455 455 400 400 395 395 355 360 355 355 355 350 350 320 320 320 320 320 320 320 295 295 Rata-Rata 91 91 91 80 80 80 79 79 71 72 71 71 71 70 70 64 64 64 64 64 64 59 59 1653 72 Kriteria Amat Baik Amat Baik Amat Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang

10 MURTASIAH 11 Dra. TRI WIDJAYANINGRUM 12 Drs. H. SUPRIYANTO 13 SALIS SURYA N,S.Pd 14 MARTI,S.Pd 15 KHAERUDIN,S.Pd 16 SALTIYAH,S.Ag 17 SRI MULYANI,S.Pd 18 SITI JUNAYAH,S.Pd.I 19 MUSINAH,S.Pd 20 RANI P,S.Pd 21 SRI MURNI H,S.Pd 22 UMI HASANAH,S.Pd.I 23 MUAYANAH,S.Pd JUMLAH Rata-Rata

28

Kategori Kemampuan

Cukup

Dari data observasi tersebut peneliti menyimpulkan bahwa rata-rata kompotensi guru dalam menggunakan komputer untuk pembelajaran masih dalam kategori cukup. Hal ini belum mencapai hasil yang diharapkan yaitu rata-rata kategori baik. Meskipun dari data awal sebelum diadakan tindakan, hanya 3 orang guru yang mampu menggunakan komputer, tetapi setelah diadakan tindakan sudah sebagian besar guru sudah mampu menggunakan komputer meskipun masih dalam kategori cukup. Dari hasil refleksi yaitu dengan wewancara terhadap guru-guru, dapat diketahui bahwa hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang diharapkan, yaitu kategori baik, disebabkan beberapa hal yaitu: 1. Sebagian besar guru-guru ( 17 orang) baru mengenal penggunaan komputer pada saat diaadakan penelitian tindakan ini; 2. Perlu penamabahan waktu untuk pelaksanakan peer teaching baik yang terjadwal maupun tidak ; 3. Disamping peer teaching diperlukan CD Tutorial terutama untuk program aplikasi Microsoft Word,Excel, dan Power Point. 4. Jumlah komputer/lap top di sekolah masih terbatas. Melihat kekurangan-kekurangan pada siklus pertama tersebut maka direncanakan diadakan perbaikan-perbaikan pada siklus ke dua sebagai berikut: 1. Waktu yang digunakan untuk peer teaching tidak lagi terikat pada jadwal kelompok Jadi kapanpun guru-guru siap maka kegiatan peer teaching dapat dilaksanakan.

Semakin sering dilakukan peer teaching diharapkan hasilnya semakin baik dan kemampuan dalam penguasaan komputer akan semakin cepat. Untuk observasi hasil tindakan Siklus II akan dilaksanakan secara serentak setelah masing-masing guru dapat melaksanakan peer teaching.

29

2. Teman guru yang mengajar ( yang diajak peer teaching ) tidak lagi terikat pada teman guru dalam kelompok yang telah ditetapkan pada jadwal siklus pertama. Siapapun yang sempat dan kapanpun sempat, maka peer teaching dapat dilakukan. Akan tetapi obeservasi hasil tindakan Siklus II akan dilaksanakan bersamaan dan seteleah semua guru melaksanakan peer teaching. 3. Agar guru-guru dapat belajar mandiri disamping kegiatan peer teaching yang telah ditetapkan, sekolah menyediakan CD Tutorial untuk program aplikasi Microsoft Word, Excel, dan Power Point. 4. Di upayakan agar setiap guru memiliki laptop dengan mengundang pihak distributor untuk promosi lap top murah dan dapat dicicil, dan bagi guru-guru yang sudah tersertifikasi wajib memiliki lap top.

2. Hasil Penelitian Siklus II. Setelah diadakan perbaikan atas kekurangan-kekurangan pada siklus pertama maka diadakan tindakan peer teaching sesuai yang direncanakan. Dari hasil observasi yang dilaksanakan setelah masing-masing guru dapat melakukan peer tecahing sebanyak enam kali. Adapun hasil obervasi dapat dilihat sebagai berikut:Skor No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 SUKARDI M.HARIS,SE Drs.NGUDI WIDODO LILIS LISNAYATI,S.Pd M.SAEPU,S.Pd TRI HANDOKO,S.Pd IKSAN ISKANDAR ACH.HIDAYAT,S.Pd PAIDI RAFJANI,S.PdDra. TRI WIDJAYANINGRUM

Nama

Aspek Kompetensi Yang Diobservasi 1 2 3 4 5

Jumlah Skor 470 470 470 435 435 435 435 405 405 400 400 400

95 95 95 90 90 90 90 85 85 80 80 80

95 95 95 80 80 80 80 75 75 75 75 75

90 90 90 80 80 80 80 75 75 75 75 75

95 95 95 90 90 90 90 90 90 90 90 90

95 95 95 95 95 95 95 80 80 80 80 80

10 MURTASIAH 12 Drs. H. SUPRIYANTO

30

13 SALIS SURYA N,S.Pd 14 MARTI,S.Pd 15 KHAERUDIN,S.Pd 16 SALTIYAH,S.Ag 17 SRI MULYANI,S.Pd 18 SITI JUNAYAH,S.Pd.I 19 MUSINAH,S.Pd 20 RANI P,S.Pd 21 SRI MURNI H,S.Pd 22 UMI HASANAH,S.Pd.I 23 MUAYANAH,S.Pd JUMLAH Rata-Rata Kategori Kemampuan

80 80 80 80 80 80 80 80 80 70 70 1915 83 B

70 70 70 70 70 70 70 70 70 65 65 1740 76 C

75 75 75 70 70 70 70 70 70 70 70 1750 76 C

90 90 70 70 70 70 70 70 70 70 70 1905 83 B

80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 1945 85 B

395 395 375 370 370 370 370 370 370 355 355

Dari hasil observasi pada akhir siklus II ini dapat dilihat rata-rata tingkat penguasaan kompetensi guru berada dalam kategori baik. Dari ke lima kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh guru-guru sudah tiga aspek kompetensi yang mencapai kategori baik dan dua aspek lagi yaitu kompetensi mengguanakan Micosoft Excel dan Power Point masih dalam kategori cukup. Namun dapat diasumsikan dua kompetensi tersebut dapat ditingkatkan melalui belajar mamdiri. Kemudian dilihat dari skor rata-rata kompetensi yang dikuasai oleh setiap guru dapat dilihat pada tabel berikut ini:No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SUKARDI M.HARIS,SE Drs.NGUDI WIDODO LILIS LISNAYATI,S.Pd M.SAEPU,S.Pd TRI HANDOKO,S.Pd IKSAN ISKANDAR ACH.HIDAYAT,S.Pd PAIDI RAFJANI,S.Pd Nama Jumlah Skor 470 470 470 435 435 435 435 405 405 400 400 Rata-Rata 94 94 94 87 87 87 87 81 81 80 80 Kategori/Kriteria Amat Baik Amat Baik Amat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

10 MURTASIAH 11 Dra. TRI WIDJAYANINGRUM

31

12 Drs. H. SUPRIYANTO 13 SALIS SURYA N,S.Pd 14 MARTI,S.Pd 15 KHAERUDIN,S.Pd 16 SALTIYAH,S.Ag 17 SRI MULYANI,S.Pd 18 SITI JUNAYAH,S.Pd.I 19 MUSINAH,S.Pd 20 RANI P,S.Pd 21 SRI MURNI H,S.Pd 22 UMI HASANAH,S.Pd.I 23 MUAYANAH,S.Pd JUMLAH Rata-Rata Kategori Kemampuan

400 395 395 375 370 370 370 370 370 370 355 355

80 79 79 75 74 74 74 74 74 74 71 71 1851 80 Baik

Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup

Dari analisis data di atas dapat diketahui bahwa dari 23 guru yang pada siklus I masih terdapat guru yang masuk ke dalam kategori kurang sebanyak 8 orang , setelah siklus II ini terjadi peningkatan sebagai berikut: Guru-guru yang berada dalam kategori amat baik sabanyak 3 orang. Guru-guru yang berada pada kategori baik ada 9 orang. Guru yang berada pada kategori cukup sebanyak 11 orang Rata-rata semua guru berada dalam kategori baik.

B. Pembahasan. Berdasarkan temuan penelitian sebagai mana yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikatakan bahwa upaya peningkatan kemampuan guru menggunakan komputer dalam pembelajaran telah menunjukan peningkatan dan pencapaian yang cukup signifikan dari sebelum dilakukan tindakan. Sebelum dilakukan tindakan terdapat 23 orang atau 88% dari 26 orang guru yang belum mampu mengoperasikan komputer dengan berbagai kategori. Setelah dilakukan tindakan pada siklus pertama terjadi peningkatan 3 orang (13%) dalam kategori

32

amat baik, 2 orang(9%) kategori baik,9 orang (39%) dalam kategori cukup, dan 8 orang (35%) dalam kategori kurang. Nilai rata-rata yang diperoleh untuk lima kompetensi

menggunakan komputer adalah 72 jadi termasuk dalam kategori cukup . Sedangkakan kompetensi yang diharapkan yaitu dengan kategori baik.. Adapun kompetensi penguasaan komputer yang diharapkan dikuasai setelah tindakan penelitian ini adalah: 1. Kemampuan guru dalam mengunakan program MicrosoftWord 2. Kemampuan guru dalam menggunakan program Microsoft Excel. 3. Kemampuan guru dalam membuat bahan ajar mengguanakan program Microsoft Power Point. 4. Kemampuan guru dalam mengoperasikan LCD Proyektor. 5. Kemampuan guru dalam mencetak dokumen. Hasil tindakan dari siklus pertama belum mencapai hasil yang diharapkan yaitu kategori baik. Untuk itulah dilanjutkan dengan tindakan pada siklus ke dua dengan perbaikan-perbaikan/ melengkapi kekuranga-kekurangan pada siklus pertama. Adapun sebabsebab kekurangan pada siklus pertama dari hasil wawancara dengan guru-guru adalah sebagai berikut: 1. Sebagian besar guru-guru ( 16 orang) baru mengenal penggunaan komputer pada saat diadakan penelitian tindakan ini; 2. Perlu penamabahan waktu untuk pelaksanakan peer teaching baik yang terjadwal maupun tidak ; 3. Disamping peer teaching diperlukan CD Tutorial terutama untuk program aplikasi Microsoft Word,Excel, dan Power Point. 4. Jumlah komputer/lap top di sekolah masih terbatas.

Berdasarkan kekurangan-kekurangan pada siklus pertama maka diadakan perbaikanperbaikan antara lain sebagai berikut: 33

1. Waktu yang digunakan untuk peer teaching tidak lagi terikat pada jadwal kelompok Jadi kapanpun guru-guru siap maka kegiatan peer teaching dapat dilaksanakan.

Semakin sering dilakukan peer teaching diharapkan hasilnya semakin baik dan kemampuan dalam penguasaan komputer akan semakin cepat. Untuk observasi hasil tindakan Siklus II akan dilaksanakan secara serentak setelah masing-masing guru dapat melaksanakan peer teaching. 5. Teman guru yang mengajar ( yang diajak peer teaching ) tidak lagi terikat pada teman guru dalam kelompok yang telah ditetapkan pada jadwal siklus pertama. Siapapun yang sempat dan kapanpun sempat, maka peer teaching dapat dilakukan. Akan tetapi obeservasi hasil tindakan Siklus II akan dilaksanakan bersamaan dan seteleah semua guru melaksanakan peer teaching. 6. Agar guru-guru dapat belajar mandiri disamping kegiatan peer teaching yang telah ditetapkan, sekolah menyediakan CD Tutorial untuk program aplikasi Microsoft Word, Excel, dan Power Point. 7. Di upayakan agar setiap guru memiliki laptop yang pengadaanya diupayakan bekerjasama dengan koperasi sekolah. Dengan diadakan perbaikan-perbaikan maka kemampuan guru-guru dalam

mengoperasikan komputer untuk pembelajaran pada tindakan siklus ke dua hasilnya dapat ditingkatkan. Dari hasil tindakan pada siklus pertama yang rata-rata kemampuan guru-guru mencapai 72 % atau kategori cukup, pada tindakan siklus ke dua mencapai hasil rata-rata 80% atau berada dalam kategori baik. Dengan demikian maka kemampuan guru-guru SMP Negeri 2 Kragilan menggunakan komputer/ lap top dalam pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan., walaupun masih terdapat sebanyak 11 orang (48%) yang berkategori Cukup, untuk itu perlu diadakan pelatihan berkelanjutan.

34

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan. 35

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap keseluruhan hasil pelaksanaan tindakan sebagai mana yang dideskripsikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Kompetensi guru dalam menggunakan komputer adalah sebuah keharusan ditengahtengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).Penggunaan Komputer bagi guru dapat menunjang pengembangan kompetensi profesionalnya baik sebagai alat maupun media pembelajaran. 2. Setelah diberikan sosialisasi dan pemahaman tentang urgensi penggunaan komputer bagi guru, mereka tampak antusias untuk mempelajarinya. Pembelajaran dilakukan melalui kegiatan In House Training dengan teknik peer teaching. Kegiatan ini lebih efektif dan familiar karena terasa tidak terlalu formal, tidak mengganggu jawdwal mengajar dan tidak perlu biaya mahal. 3. Setelah pelaksanaan kegiatan In House Training dengan teknik peer teaching ternyata kemampuan guru dalam menggunakan komputer/ lap top dapat di tingkatkan di SMP Negeri 2 Kragilan. Padahal sebelum dilakukan tindakan, dari 26 guru hanya 3 orang saja yang dapat mengoperasikan komputer. Setelah tindakan pada siklus pertama, semua guru sudah dapat mengoperasikan/ menggunakan komputer dalam

pembelajaran dengan tingkat pencapaian skor rata-rata kompetensi sebesar 72 , dengan kategori cukup. Setelah diberikan tindakan pada siklus ke dua maka semua guru sudah dapat mengoperasikan/ menggunakan komputer dalam pembelajaran dengan tingkat pencapaian skor rata-rata kompetensi sebesar 80 dengan kategori baik.

B. Saran-Saran. Berdasarkan dari hasil Penelitian Tindakan Sekolah ini, peneliti mengajukan saransaran sebagai berikut: 36

1. Untuk kawan-kawan guru, kemampuan menggunakan computer adalah suatu keharusan yang tidak dapat dan tidak boleh dihindari sebagai mana diamanatkan oleh undang-undang No. 20 tahun 2003 dan turunannya. Kemampuan menggunakan komputer dapat menunjang pekerjaan tugas-tugas guru dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengnalisis hasil pembelajaran guna memperbaiki kualitas pembelajaran yang kita ampu. 2. Untuk kawan-kawan Kepala Sekolah, untuk meningkatkan performa sekolah secara terus-menrus perlu didukung sumber daya manusia yang berkualitas. Kemampuan guru dalam menguasai TIK merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi. Untuk itu dukungan program, sarana, motivasi yang mengarah pada kekmampuan penguasaan TIK guru perlu menjadi prioritas. 3. Untuk pemerintah pusat dan daerah, bantuan sarana TIK seperti Komputer (PC/Laptop), LCD Proyektor, jaringan internet, CD pembelajaran, dan sejenisnya tampaknya dapat turut serta mempercepat upaya peningkatan mutu pembelajaran dan pendidikan .

DAFTAR PUSTAKA A. Buku

37

Baron, Geoges-Louis. 2006. ICT Competencies, for Students and Teachers: dilemmas paradoxes and perspectives: The French Case I Ketut, Partama.2010. Peningkatan kemampuan guru dalam memanfaatkan computer dalam pembelajaran melalui peer teaching kelompok MGMP di SMP Negeri 4. Penelitian Tindakan Sekolah Majid,Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mel Silberman. 2005. Active Learning:101 Strategi Pembelajaran aktif, Yogyakarta. Mulyasa,E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Nursisto. 2002. Peningkatan Prestasi Sekolah Menengah: Acuan Siswa, Pendidik dan Orang Tua. Insan Cendikia. S. Nasution. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta. Suharsimi, Arikunto.dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Tim. 2011. Penelitian Tindakan Sekolah (PTS), Suplemen Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan Kepasa Sekolah. Jakarta: Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemendiknas. Tim, (2004). Pedoman Pengembangan Instrumen dan Penilaian Ranah Psikomotor. Jakarta: Depdiknas, Dirjen Dikdasmen. Usman,Moh.Uzer. 1994. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya B. Internet http://menulisbersamaaswir.blogspot.com/2010/03/pemberdayaan-ict-untuk-meningkatkan.html http://tikettraining.com/pengertian-in-house-training-tujuan-dan-manfaatnya.html http://wiki.answers.com/Q/What_is_an_inhouse_training_program

FOTO-FOTO KEGIATAN

38

39