ptkipsklas5.doc

Upload: yoseph-widyanto

Post on 14-Apr-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    1/46

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Mengingat manusia dalam konteks sosial itu demikian luasnya, maka

    pada pembelajaran IPS setiap jenjang pendidikan, kita harus melakukan

    pembatasan sesuai dengan kemampuan siswa pada tingkat masing-masing.

    Sebagaimanam Nursid (1984: 11) menyatakan bahwa: Radius ruang lingkup

    pengajaran IPS di SD dibatasi sampai gejala dan masalah sosial yang dapat

    dijangkau geografi dan sejarah. Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan

    sehari-hari yang ada pada lingkungan hidup murid SD tersebut. Menyimak

    dari pernyataan di atas bahwa ruang lingkup yang dipelajari IPS adalah

    manusia sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu segala gejala dan

    masalah serta peristiwa tentang kehidupan manusia di masyarakat, dapat

    dijadikan sumber dan materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ).

    IPS adalah bidang pengetahuan yang digali dari kehidupan praktis sehari-hari

    di masyarakat. Oleh karena itu pengajaran IPS yang tidak bersumber kepada

    masyarakat, tidak mungkin akan mencapai sasaran dan tujuan pelajaran IPS.

    Oleh karena itu Nursid (1994: 13) selanjutnya mengatakan bahwa:

    Pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai sumber dan obyeknya,

    merupakan suatu bidang pengetahuan yang tidak berpijak kepada kenyataan.

    Terkait dengan penelitian ini, Peneliti tertarik dengan permasalahan-

    permasalahan yang menyangkut pemanfaatan lingkungan sebagai sumber

    belajar, yang dirumuskan dalam judul penelitian. Peneliti yakin apabila guru

    tidak mengetahui perkembangan anak, maka guru akan menghadapi kesulitandalam melaksanakan tugasnya, sebab guru telah mengabaikan potensi anak,

    sedangkan bila guru melupakan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, maka

    guru akan membina anak didik dalam mimpi-mimpi yang tidak realistis.

    Pengajaran IPS tidak akan mampu membina keterampilan sosial para siswa.

    Hal ini dikemukakan oleh Jhon Dewey, (dalam Numan,S,dkk,1997:23)

    mengungkapkan bahwa:

    1

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    2/46

    Masalah yang utama dalam pengajaran sosial ialah bagaimana menemukan

    bahwa pelajaran yang dapat memberikan dorongan siswa untuk melakukan

    kegiatan-kegiatan yag cocok dengan waktu, kebutuhan serta cita-cita peserta

    didik, karenanya guru seyogyanya berusaha mencari dan merumuskan stimuli-

    stimuli yang mampu membina respon murid ke arah terciptanya kecakapan

    intelektual dan pertumbuhan rasa yang dikehendaki. Untuk itu program

    pengajaran harus mampu menyajikan masalah lingkungan kehidupan anak.

    Kalau kita perhatikan, banyak sekali sumber daya potensial yang

    berada di sekolah yang dapat kita jadikan sebagai sumber belajar. Di sekitar

    sekolah kita terdapat masjid, toko, pasar, kolam, tempat rekreasi, kebun,

    pabrik, grup seni, dan lain-lainnya. Secara fungsional itu semua dapatdimanfaatkan untuk kepentingan dalam proses belajar mengajar siswa.

    Secara umum, proses belajar mengajar dengan mengaplikasikan lingkungan

    alam sekitar adalah upaya pengembangan kurikulum dengan

    mengikutsertakan segala fasilitas yang ada di lingkungan alam sekitar sebagai

    sumber belajar.( Lily Barlia. 2002:2 )

    Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar, akan memberikan

    pengetahuan nyata bagi siswa, juga dimaksudkan untuk menghindari

    verbalisme, sebab menurut Piaget, anak usia SD pada umumnya yaitu pada

    taraf anak belajar mengenal sesuatu melalui benda yang nyata terlihat di

    lingkungan sekitarnya. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat

    mempermudah siswa menyerap bahan pelajaran, lebih mengenal kondisi

    lingkungannya, menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang

    dipelajarinya, serta akrab dengan lingkungannya. Dalam hal ini Lily Barlia

    (2002: 1) menyatakan bahwa: Kebiasaan untuk memanfaatkan fasilitas yang

    tersedia di lingkungan sekitar dalam proses belajar mengajar merupakan

    wujud proses belajar mengajar dengan pendekatan ekologi.

    Salah satu tantangan mendasar dalam pengajaran IPS saat ini adalah

    bagaimana mecari strategi pembelajaran yang inovatif yang memungkinkan

    meningkatnya mutu proses pembelajaran. Perkembangan dan kemajuan

    IPTEK membuka kemungkinan siswa tidak hanya belajar di dalam kelas akan

    tetapi peserta didik dapat belajar di luar kelas. Dengan belajar di luar kelas

    peserta didik akan lebih leluasa menemukan ide-ide yang diperoleh dari

    informasi berbagai sumber, melatih siswa utuk memecahkan suatu masalah

    2

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    3/46

    yang ada di masyarakat. Maka dengan demikian siswa bisa secara kritis dan

    kreatif serta dapat melakukan aktivitas dalam belajar. JJ. Rouseau, (dalam

    Lily, B 2002: 3) menyatakan bahwa: Anak-anak sebaiknya belajar langsung

    dari pengalamannya sendiri, dari pada hanya mengandalkan perolehan

    informasi dari buku-buku, guru pertamaku adalah kakiku, tanganku dan

    mataku, karena dengan inderaku itu mengajariku berpikir.

    Berdasarkan pernyataan di atas, dianggap perlu memperkenalkan,

    memahami, mengembangkan dan menerapkan model pembelajaran dengan

    Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar IPS SD dalam rangka

    meningkatkan prestasi belajar. Oleh karena itu peneliti terdorong untuk

    melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Prestasi Siswa Melalui

    Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas IV SDNCumedak 03 Sumberjambe Jember.

    1.2 Rumusan Masalah

    Agar lebih jelas permasalahan penelitian ini lebih difokuskan pada pertanyaan

    penelitian sebagai berikut:

    1. Bagaimana upaya guru memanfaatkan media lingkungan sebagai sumber

    belajar IPS di SD ?

    2. Bagaimana guru dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran IPS

    memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang dapat

    meningkatkan prestasi belajar siswa ?

    1.3 Tujuan Perbaikan

    Agar penelitian dapat dilakukan sesuai dengan tujuan maka perlu adanya

    rumusan tujuan yang jelas.

    Adapun pada penelitian ini bertujuan:

    a. Dengan menggunakan sumber lingkungan maka guru dapat meningkatkan

    proses pembelajaran IPS.

    b. Ingin meningkatkan hasil belajar siswa dengan memanfaatkan lingkungan

    sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPS di SD.

    3

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    4/46

    1.4 Manfaat Perbaikan

    A. Bagi Peneliti

    a) Sebagai syarat menyelesaikan studi pada Program S.1

    b) Mendapat temuan atau gambaran tentang pemanfaatan lingkungan

    sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPS

    B. Bagi guru

    a) Dapat mengetahui kelemahan siswa dalam pembelajaran IPS dan

    mengetahui kelemahan guru dalam mengajar.

    b) Memberikan pengalaman sebagai bahan pertimbangan dalam

    meningkatkan pembelajaran IPS.

    C. Bagi siswa

    a) Dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPS.

    b) Dapat menciptakan daya nalar siswa untuk berpikir kritis, kreatif dan

    aktif.

    D. Bagi Sekolah

    Dapat menerapkan dan melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan

    lingkungan sebagai sumber belajar.

    4

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    5/46

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian Sumber Belajar

    Peningkatan mutu pendidikan dapat kita lakukan dengan berbagai

    cara, salah satunya adalah dengan berusaha untuk memahami bagaimana

    peserta didik belajar dan bagaimana informasi yang diperoleh dapat di proses

    dalam pikiran mereka sehingga menjadi milik mereka serta bertahan lama

    dalam pikirannya. Dengan kata lain, kita perlu menyadari bahwa peserta didik

    merupakan sumber daya manusia sebagai aset bangsa sangat berharga. Oleh

    sebab itu, perlu diupayakan penerapan iklim belajar yang tepat untukmenciptakan lulusan yang benar-benar kreatif, inovatif dan berkeingina untuk

    maju melalui pemanfaatan sumber belajar untuk mengembangkan potensinya

    seara utuh dan optimal.

    Sumber belajar sebagaimana di ketahui adalah sarana atau fasilitas

    pendidikan yang merupakan komponen penting untuk terlaksananya proses

    belajar mengajar di sekolah. Dalam melaksanakan kegitan belajar mengaja

    guru sewajarnya memanfaatkan sumber belajar, karena pemanfaatan sumber

    belajar merupakan hal yang sangat penting dalam konteks belajar mengajar

    tersebut. Di katakan demikian karena memanfaatkan sumber belajar akan

    dapat membantu dan memberikan kesempatan belajar yang berpartisipa serta

    dapat memberikan perjalanan belajar yang kongkrit. Kemudian dapat juga

    memperluas cakrawala dalam kelas, sehingga tujuan yang telah ditentukan

    dapat di capai dengan efisien dan efektif.

    Sumber belajar dapat diartikan sebagai segala hal di luar diri anak

    didik yang memungkinkannya untuk belajar yang dapat berupa pesan, orang,

    bahan, alat teknik dan lingkungan. Uraian tersebut dapat di lihat dari defenisi

    AECT (Association For Educaton Communication Technology) yang

    menyatakan penegrtian sumber belajar sebagai berikut :

    Sumber belajar untuk teknologi pendidikan meliputi semua sumber

    (data, orang, barang) yang dapat digunakan oleh peserta didik baik

    secara tepisah maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam

    situasi informal, untuk memberikan fasilitas belajar

    5

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    6/46

    Kenyataan yang kita hadapi selama di sekolah adalah siswa hanya

    menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Dan selama proses belajar

    megajar berlngsung keaktifan siswa sangat kurang sekali. Hal ini

    menggambarkan belajar secara tradisional dimana siswa hanya mendengar

    penjelasan dari guru sebagai satu-satunya sumber. Sedangkan kita ketahui

    kemampuan guru terbatas baik dari segi keterampilan maupun dari

    pengetahuan. Walaupun di gunakan juga sumber lain seperti buku teks, namun

    sumber belajar tidak terbatas pada buku saja masih banyak sumber belajar lain

    yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar.

    Dalam penggunaan sumber belajar tersebut oleh siswa harus di

    arahkan oleh guru. Jadi guru bukan hanya satu-satunya sumber belajar

    melainkan ada sumber lain yang serta bermanfaat bagi perluasan pemahamandan pengalaman siswa. Sumber belajar yang lain tersebut sebenarnya banyak

    tedapat di sekeliling kita sungguhpun itu tidak harus memakai peralatan yang

    mahal. Bahan-bahan sederhanapun bisa di jadikan sumber belajar yang

    berharga.

    Belajar dengan mengutamakan sumber belajar adalah sistem belajar

    yang berorientasi kepada siswa yang di atur sangat rapi untuk belajar

    individual atau kelompok. Kegiatan belajar di lakukan dengan menggunakan

    sumber belajar baik manusia maupun bahan belajar non manusia dalam situasi

    belajar yang di atur secara efektif.

    Fenomena yang kita lihat sekarang ini, sumber-sumber belajar yang

    tesedia di lingkungan kita masih kurang di manfaatkan sehingga pelaksanaan

    proses belajar mengajar juga kurang optimal yang lebih jauh mengakibatkan

    mutu pendidikan yang kita harapkan belum lagi tecapai. Beranjak dari hal

    inilah Peneliti tertarik untuk membahas tentang Pemafaatan Lingkungan

    Sebagai Sumber Belajar. Lebih lanjut dalam penelitian ini .

    Belajar mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang

    tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berintegrasi di

    dalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar.

    Sadiman (1989) menyatakan bahwa segala macam sumber yang ada di luar

    diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan atau memudahkan

    tejadinya proses belajar.

    Menurut pengertian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa sumber

    belajar itu adalah semua sumber. Jadi, dari pegertian ini sumber itu dapat

    6

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    7/46

    berupa manusia maupun non manusia atau juga sumber belajar yang di

    rancang maupun yang dimanfaatkan.

    Menurut Fercipal dan Elinghton (1988:124) memberikan batasan

    bahwa sumber belajar adalah Satu set bahan atau situasi belajar yang dengan

    sengaja diciptakan agar siswa secara individual dapat belajar.

    Dari kutipan ini dikatakan bahwa sumber belajar itu satu set bahan

    atau situasi belajar yang sengaja diciptakan, jadi sumber belajar itu hanya

    yang di rancang saja dan bisa menunjang terjadinya proses belajar.

    Dalam pengertian sempit sumber belajar dapat diartikan seperti seperti

    buku- buku atau bahan tercetak lainnya. Pengertian itu dapat di pakai dewasa

    ini sebagian guru hal ini dapat kita lihat dalam program pengajaran yang di

    susun oleh para guru, biasanya terdapat komponen sumber belajar padaumumya di isi dengan buku tek atau buku wajib yang di anjurkan. Namun

    dalam pengertian yang lebih luas tantang sumber belajar dapat di berikan

    Edgar Dale yang dikutip, yang dikutip oleh Rohani (1990:153) yang

    mengatakan bahwa sumber belajar itu adalah pengalaman. Sumber belajar

    dalam pengertian tersebut menjadi sangat luas maknanya seluas hidup itu

    sendiri karena segala sesuatu yang di alami di anggap sebagai sumber belajar

    sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan belajar.

    Sebagaimana kita ketahui belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan

    tingkah laku ke arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang

    telah dirumuskan sebelumnya.

    2.2 Syarat dan Manfaat Sumber Belajar

    Pada dasarnya sumber belajar yang di pakai dalam pendidikan adalah

    suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan

    dengan sengaja dan di buat agar memungkinkan siswa belajar secara

    individual. Untuk menjamin bahwa sumber belajar tersebut adalah sumber

    belajar yang cocok, gambar tersebut harus memenuhi persyaratan, Fred

    Percipal (1998) ada Tiga Persyaratan Sumber Belajar yaitu sebagai berikut:

    1. Harus tersedia dengan cepat

    2. Harus memungkinkan siswa untuk memacu diri sendiri

    3. Harus bersifat individual misalnya harus dapat memenuhi

    berbagai kebutuhan para siswa dalam belajar mandiri.

    7

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    8/46

    Berdasarkan pada persyaratan tersebut maka sebuah sumber belajar

    harus berorientasi pada siswa secara individu, berbeda dengan sumber belajar

    tradisional yang dibuat berdasarkan pada pendekatan yang berorientas pada

    guru atau lembaga pendidikan

    Dalam kegiatan instruksional ada banyak sumber dan daya yang

    dapat kita manfaatan baik yang tedapat di ruang maupun yang banyak

    tedapat di sekitar kita, dan semuanya bermanfaat untuk meningkatkan

    cakrawala berfikir siswa dalam rangka peningkatan hasil belajar. Berikut ini

    ada beberapa manfaat sumber belajar menurut P&K (1983:7) yaitu :

    1. Sumber belajar dapat memberikan perjalanan belajar yang kongkrit dan

    langsung kepada pelajarnya. Seperti kegiatan darma wisata ke pabrik,

    pusat tenaga lstrik, pelabuhan dan sebagainya.2. Sumber belajar menyajikan sesuatu yang tidak mungkin di adakan atau di

    kunjungi dan di lihat secara langsung oleh siswa. Contohnya seperti

    penggunaan peta, denah, foto dan sebagainya.

    3. Sumber belajar dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang

    ada di dalam kelas, misalnya buku, foto-foto dan nara sumber

    4. Sumber belajar dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru,

    misalnya penggunaan buku teks, majalah, dan orang sumber informasi

    5. Sumber belajar dapat memecahkan masalah pendidikan atau pengajaran

    baik dalam lingkup mikro maupun makro

    6. Sumber belajar dapat memberikan motivasi yang positif, lebih-lebih jika

    di atur dan direncanakan pemanfaatannya dengan tepat.

    7. Sumber belajar dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan

    berkembang lebih lanjut.

    Berdasarkan ke tujuh poin di atas maka dapat kita lihat besarnya

    manfaat sumber belajar dalam proses pembelajaran, dan menggunakan sistem

    pendekatannya berorientasi pada siswa sehingga betul-betul menekankan

    pada perkembangan pola pikir siswa

    2.3 Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

    Kegiatan belajar mengajar bukanlah berproses pada kehampaan tetapi

    berproses pada kemaknaan. Di dalamnya ada sejumlah nilai yang di

    sampaikan kepada anak didik, nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya

    tetapi terampil dari berbagai sumber guna di pakai dalam proses belajar

    8

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    9/46

    mengajar, jadi dari berbagai sumberlah pengajaran itu di ambil dan salah

    satunya dari lingkungan

    Lingkungan yaitu situasi yang tersedia di mana pesan itu di terima

    oleh siswa. Lingkungan terdiri atas lingkungan fisik dan non fisik.

    Lingkungan fisik seperti gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, studio,

    auditorium, taman dan lain-lain. Lingkungan non fisik seperti penerangan

    sirkulasi udara dan lain-lain.

    Selanjutnya lingkungan yang di sebut sebagai sumber belajar adalah

    tempat atau ruangan yang dapat mempengaruhi siswa. Tempat dan ruangan

    tersebut ada yang di rancang (by Design) khusus untuk tujuan pengajaran,

    misalnya gedung sekolah ruang perpustakaan dan laboratorium, studio dan

    sebagainya. selain itu ada juga tempat atau ruangan yang bukan di rancangsecara khusus atau hanya dimanfaatkan sebagai sumber belajar untuk tujuan

    pengajaran, seperti gedung dan peninggalan sejarah, bangunan industri

    lingkungan pertanian, museum, pasar, tempat rekreasi dan lain-lain.

    Menurut Semiawan (1990: 96) ada empat sumber belajar yang

    berkenaan langsung dengan lingkungan sebagai berikut:

    a. Masyarakat kota atau desa sekeliling sekolah

    b. Lingkungan fisik di sekitar sekolah

    c. Bahan sisa yang tidak terpakai dan barang bekas yang terbuang

    yang dapat menimbulkan pemahaman lingkungan

    d. Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi di manfaatkan cukup

    menarik perhatian siswa. Ada peristiwa yang tidak mungkin atau

    tidak dapat dipastikan akan terulang kembali. Jangan lewatkan

    peristiwa itu tanpa adanya catatan pada buku atau alam pikiran

    siswa.

    Berdasarkan kutipan di atas maka dapat kita lihat bahwa di sekitar

    sekolah terdapat berbagai macam sumber belajar yang dapat di manfaatkan

    oleh guru dan siswa dalam proses belajar engajar. Dengan demikian siswa

    akan lebih mengenal lingkungannya, pengetahuan siswa akan lebih autentif,

    sifat verbalisme pada siswa dapat dikurangi serta siswa akan lebih aktif dan

    lebih banyak berlatih.

    9

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    10/46

    2.4 Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

    Sumber belajar akan dapat digunakan bila sumber belajar itu tersedia

    sebelum proses belajar mengajar berlangsung. Penggunaan sumber belajar

    merupakan komponen yang sangat penting dalam proses belajar mengajar,

    karena tanpa menggunakan sumber belajar maka pesan yang tersimpan dalam

    materi suatu pelajaran tidak akan di terima oleh siswa. Semakin banyak

    sumber belajar yang digunakan semakin banyak pula keterlibatan indera siswa

    dalam penerimaan pesan tersebut dan akan semakin banyak kesan dan

    pengalaman yang di serap oleh siswa.

    Secara teoritis pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar

    mempunyai berbagai arti penting diantaranya lingkungan mudah di jangkau,

    biayanya relatif murah, objek permasalahan dalam lingkungan beraneka

    ragam dan menarik serta tidak pernah habis.

    Sehubungan dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar

    ini, Nasution (1985:125) menyatakan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai

    sumber belajar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : dengan cara membawa

    sumber-sumber dari masyarakat ke atau lingkungan ke dalam kelas dan

    dengan cara membawa siswa ke lingkungan. Tentunya masing-masing cara

    tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan, metoda, teknik dan bahan

    tertentu yang sesuai dengan tujuan pengajaran.

    Lebih lanjut Nasution (1982:134) menjelaskan ada beberapa metode

    yang dapat digunakan dalam rangka membawa siswa ke dalam lingkungan itu

    sendiri yaitu metode Karya wisata, service proyek, school camping, surfer

    dan interviu. Lewat karyawisata umpamanya, siswa akan memperoleh

    pengalaman secara langsung, membangkitkan dan memperkuat belajar siswa,

    mengatasi kebosanan siswa balajar dalam kelas serta menanamkan kesadaransiswa tentang lingkungan dan mempunyai hubungan yang lebih luas dengan

    lingkungan.

    Namun metode karya wisata ini memiliki kelemahan yang berbeda

    yang berkaitan dengan waktu dan follow up karya wisata ini perlu

    diperhatikan secara cermat. Demikian juga dengan metode lain yang

    membawa siswa ke luar kelas, metode yang di pilih memerlukan rencana yang

    lebih cermat dan matang serta harus berpedoman kepada tujuan pengajaran

    yang hendak di capai. Cara yang kedua yaitu dengan cara membawa sumber

    10

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    11/46

    dan lingkungan luar ke dalam kelas, hal tersebut dapat dilakukan dengan

    membawa resourses person, hasil, contoh dan koleksi tertentu ke dalam kelas.

    Kedua cara yang telah dijelaskan di atas sebenarnya saling berkaitan

    satu dengan yang lainnya karena keduanya dapat dikombinasikan. Misalnya

    melalui karya wisata siswa mempunyai kesempatan untuk mengumpulkan

    berbagai benda sehingga koleksi benda tersebut dapat memperkaya khasanah

    laboratorium di sekolah dan sewaktu-waktu benda-benda tersebut dapat

    digunakan sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar.

    2.5 Faktor yang mempengaruhi pemanfaatan lingkungan sebagai sumber

    belajar

    Urgensi pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar seperti yangtelah dijelaskan terdahulu sebenarnya sudah lama disadari oleh pendidik,

    namun kesadaran itu tidaklah berarti bahwa lingkungan sudah dimanfaatkan

    secara maksimal sebagai sumber belajar di sekolah dalam menunjang

    kegiatan belajar mengajar itu sendiri. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai

    faktor yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mempengaruhi lingkungan

    sebagai sumber belajar, mungkin dari segi guru, faktor dana, lembaga dan

    sebagainya. Sehubungan dengan hal ini Hanafi (1986: 23) menyatakan:

    Pemanfaatan sumber belajar tergantung pada kreatifitas guru,

    kemampuan guru, waktu yang tersedia, dana yang tersedia, serta

    kebijakan-kebijakan lainnya.

    Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa dalam

    pemanfaatan sumber belajar termasuk lingkungan oleh siswa sangat

    tergantung pada bimbingan dan arahan dari guru. Berarti di sini guru

    berfungsi sebagai fasilitator, komunikator, motivator dan manager. Fungsi

    guru seperti inilah yang sangat diharapkan untuk mencapai tujuan pendidikan.

    Guru memang sudah tahu dan mengenal dengan baik jenis-jenis

    sumber belajar yang harus digunakan. Itu saja belum cukup karena disini

    dibutuhkan lagi kemauan dan kreatifitas guru-guru tadi untuk menyediakan

    dan mencari pengetahuan tentang cara memanfaatkan sumber belajar tersebut

    secara efektif dan efisien.

    Guru sebagai salah satu komponen penting dalam pendidikan

    seyogyanya harus mengerti dan cakap dalam mencari dan memakai sumber

    belajar yang ada mampu berperan sebagai komunikator, fasilitator, dan

    11

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    12/46

    motivator dalam menumbuhkan kreatifitas siswa untuk memanfaatkan

    lingkungan sebagai sumber belajar. Pihak sekolah juga harus memperhatikan

    kebutuhan akan sumber belajar dalam rangka meningkatkan kualitas

    pendidikan agar dapat menghasilkan keluaran yang berkualitas.

    Untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam memanfaatkan

    lingkungan sebagai sumber belajar diperlukan adanya kerjasama yang baik

    antara pihak sekolah, masyarakat serta lembaga terkait lainnya.

    12

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    13/46

    BAB III

    PELAKSANAAN PERBAIKAN

    3.1 Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah Classroom Action Research (Penelitian

    Tindakan Kelas) adalah suatu actionresearch yang dilakukan di kelas.Action

    Research sesuai arti katanya, diterjemahkan menjadi penelitian tindakan yang

    oleh Carr dan Kemmis (McNiff, J, 1991, p.2) didefinisikan sebagai berikut :

    Action research is a from of self-reflective enquiry undertaken by

    participiants (teachers, students or principals, for example) in social

    (including educational) situations in order to improve the rationality and

    justice of (a) their own social or educational practices, (2) theirunderstanding of these practices, and the situations (and institutions) in which

    the practices are carried out.

    Jika kita cermati pengertian di atas secara seksama, kita akan menemukan

    sejumlah ide pokok sebagai berikut :

    1. Penelitian tindakan

    adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui

    refleksi diri;

    2. Penelitian tindakan

    dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti

    guru, siswa, atau kepala sekolah;

    3. Penelitian tindakan

    dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan;

    4. Tujuan penelitian

    tindakan adalah memperbaiki : dasar pemikiran dan kepantasan dari

    praktek-praktek, pemahaman terhadap praktek tersebut, serta situasi atau

    lembaga tempat praktek tersebut dilaksanakan.

    3.2 Subyek Penelitian

    Penelitian dilaksanakan terhadap 30 siswa Kelas IV SDN Cumedak 03

    Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember.

    3.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

    13

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    14/46

    Tahapan-tahapan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terjadwal

    sebagai berikut:

    1) Persiapan Penelitian mulai Minggu ke-1 bulan April 2009

    2) Pelaksanaan Penelitian Minggu ke-2 sampai minggu ke-4 bulan April

    2009

    3) Pelaporan Minggu ke-2 bulan Mei 2009

    3.4 Rancangan Penelitian

    Pelaksanaan penelitian ini dilakukan mengikuti prosedur penelitian Action

    Research (penelitian tindakan). Dilaksanakan dalam tiga tahap, dengan empat

    tahap pada setiap putarannya, yaitu:

    3.4.1 Tahap I Perencanaan Penelitiana. Refleksi awal, peneliti dengan kepala sekolah mengidentifikasi

    masalah yang selama ini ada dalam pembelajaran Ilmu

    Pengetahuan Sosial (IPS) dengan lebih komprehensif (seksama).

    b. Permasalahan yang telah digali dalam refleksi awal selanjutnya

    dirumuskan peneliti dengan lebih operasional dan menetapkan dan

    merumuskan rancangan tindakan penelitian

    3.4.2 Tahap II Kegiatan dan Pengamatan

    Tahapan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan tahapan-

    tahapan sebagai berikut :

    a. Proses pembelajaran

    Dalam proses pembelajaran ini dilakukan pengamatan terhadap

    aktivitas siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

    Pada kegiatan ini, metode pembelajaran dengan menggunakan

    media lingkungan sebagai sumber belajar yang telah

    direncanakan diimplementasikan. Dalam hal ini, pembelajaran

    Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengenai sumber daya alam

    dan kegiatan ekonomi dilaksanakan sesuai dengan rencana,

    skenario, dan setting pembelajaran serta alokasi waktu yang

    telah ditetapkan.

    Untuk membantu siswa memahami masalah yang diajukan

    guru, siswa diberi bimbingan untuk memahami petunjuk dalam

    LKS berupa pertanyaan dan langkah-langkah dalam melakukan

    kegiatan pengamatan dan diskusi tentang sumber daya alam

    14

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    15/46

    dan kegiatan ekonomi dengan menggunakan media lingkungan

    sebagai sumber belajar dalam kegiatan belajar mengajar.

    Dalam melakukan pengamatan, peneliti menggunakan

    perangkat penelitian yang telah dipersiapkan sebelumnya.

    b. Posttest

    Posttest dilaksanakan pada akhir pembelajaran, dilakukan untuk

    mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah

    dilakukan oleh guru.

    Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti diamati oleh

    pengamat yang bertugas mengisi lembar observasi yang telah

    disediakan. Dalam hal ini Kepala Sekolah sebagai pengamat tersebut.

    Aspek yang diobservasi adalah aktivitas siswa dan guru dalampembelajaran apakah telah sesuai dengan rencana yang telah disiapkan

    dan tujuan yang ingin dicapai.

    3.4.3 Tahap III Refleksi

    Refleksi merupakan ulasan dari hasil kegiatan dan pengamatan.

    Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi proses belajar mengajar yang

    sudah dilaksanakan. Melalui refleksi dapat diungkapkan kelebihan dan

    kekurangan yang terjadi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung

    pada setiap putaran yang dilihat dari lembar observasi pembelajaran.

    3.4.4 Tahap IV Revisi

    Revisi rancangan dilakukan setelah mengetahui hasil refleksi setiap

    putaran, yang digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan

    belajar mengajar agar berlangsung lebih baik dari sebelumnya. Revisi

    yang dilakukan sebagai penyempurnaan dalam mencapai tujuan

    pembelajaran yang ingin atau harus dicapai

    3.5 Perangkat Penelitian

    Perangkat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    a. Handout Materi Pembelajaran

    Handout siswa bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa

    terhadap materi Sumber Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi yang telah

    disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil

    belajar atau nilai yang diperoleh siswa dalam evaluasi yang diberikan

    guru.

    15

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    16/46

    b. Media Pembelajaran

    Media pembelajaran digunakan adalah lingkungan sebagai sumber belajar

    tentang sumber daya alam dan kegiatan ekonomi yang disesuaikan dengan

    acuan materi dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )

    3.6 Metode Analisis Data

    Jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

    deskriptif. Adapun tahapan analisis yang akan dilakukan adalah :

    a. Analisis Kegiatan Pembelajaran

    Data tentang bagaimana proses pembelajaran dikelas berlangsung, dankemudian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Proses

    pembelajaran yang diamati adalah meliputi: bagaimanakah pembelajaran

    telah dilaksanakan oleh guru dikelas, bagaimanakah aktivitas murid

    tentang penggunaan media lingkungan sebagai sumber belajar, bagaimana

    hasil yang diperoleh sebelum penggunaan media lingkungan sebagai

    sumber belajar pada pembelajaran bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial

    (IPS).

    b. Analisis Respon Siswa

    Respon yang dimaksud adalah tanggapan dan pemahaman siswa terhadap

    pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk mengumpulkan data tersebut

    alat bantu yang digunakan adalah dengan cara menggunakan daftar

    pertanyaan untuk dijawab secara tertulis oleh siswa (angket tertutup).

    Dianalisis dengan menggunakan persentase yaitu banyaknya siswa yang

    berhasil mencapai target hasil belajar yang diharapkan guru dibagi dengan

    jumlah siswa keseluruhan dikali 100 %

    16

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    17/46

    BAB IV

    PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

    4.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan

    4.1.1 Observasi Awal

    Pelaksanaan tindakan I dimulai dengan mengadakan observasi

    awal yang dilakukan pada hari Kamis tanggal 02 April 2009.

    Tujuannya untuk mengetahui lebih mendalam kondisi sekolah, sebagai

    kelas yang akan mendapat perlakuan. Kondisi tersebut mencakup

    kondisi fisik kelas, kondisi siswa, guru, proses pembelajaran dankegiatan belajar mengajar dikelas serta sarana dan prasarana

    pendidikan yang terdapat di kelas maupun di sekolah. Pada observasi

    awal, kegiatan pembelajaran terdiri dari 3 tahapan, 1) Kegiatan

    awal, 2) Kegiatan Inti, dan 3) Penutup. Pada kegiatan awal yang

    berupa appersepsi, siswa diajak tanya jawab tentang materi yang akan

    dibahas, yang akhirnya mengaitkan dengan materi inti; Sedangkan

    pada kegiatan inti dalam pembelajaran banyak menggunakan metode

    ceramah tanpa menggunakan media apapun kecuali buku pelajaran

    Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ). Guru lebih banyak menerangkan

    dengan menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan konsep

    sehingga terkesan siswa hanya mendapatkan konsep yang abstrak dan

    kegiatan belajar mengajar terfokus kepada guru. Selain itu, keterlibatan

    siswa masih tampak kurang optimal, ini terlihat dari kepasifan dan

    kebingungan siswa dalam mengikuti dan memahami pelajaran yang

    disampaikan guru. Adapun kegiatan penutup siswa diberi tugas

    mengerjakan soal atau evaluasi.

    Pada refleksi awal melalui observasi dapat ditemukan

    beberapa kelebihan dan kekurangan pada kegiatan pembelajaran.

    Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain :

    1) proses pembelajaran telah diselenggarakan secara terstruktur dan

    sistematis sesuai dengan rancangan pengajaran, maupun program

    pengajaran;

    17

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    18/46

    2) guru banyak menyampaikan informasi tentang konsep materi

    walau hanya dengan menggunakan metode ceramah dalam setiap

    kegiatan pembelajaran.

    Sedangkan beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran yang

    ditemukan adalah :

    1) guru banyak menghabiskan waktu pembelajaran (sekitar 65-70%)

    hanya menjelaskan secara verbal konsep yang abstrak tanpa dibantu

    dengan sarana dan atau media penunjang yang memadai;

    2) siswa cenderung bersifat pasif (tidak berani menjawab pertanyaan guru

    secara lepas mungkin karena takut salah, kurang antusias mengikuti

    pelajaran, merasa kebingungan memahami konsep yang dijelaskan

    guru.Selama observasi awal ini juga, siswa belum menunjukkan

    perilaku yang diharapkan. Memang, siswa sesekali menjawab pertanyaan

    guru dengan mengungkapkan kembali apa yang disampaikan guru, tetapi

    sangat abstrak sehingga tidak bisa dipahami sedikitpun oleh siswa lainnya.

    Hal ini karena metode konvensional tidak banyak memberi kesempatan

    yang luas bagi siswa untuk memperoleh informasi yang lebih variatif dan

    tahan lama retensinya karena kurang menekankan ketrampilan proses.

    Akibatnya, siswa bahkan kesulitan memvisualisasikan konsep abstrak

    yang didapatkannya.

    4.1.2 Pelaksanaan Siklus I

    Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dari observasi awal,

    peneliti memberi tindakan siklus I yang dilaksanakan pada hari Kamis 07

    April 2009 dalam kegiatan ini dibagi menjadi beberapa tahapan sebagai

    berikut :

    1) Hasil pengamatan terhadap guru

    a) Pada awal pembelajaran yang dilakukan guru, masih terdapat

    sebagian siswa melakukan kegiatan di luar tugas yang diberikan

    b) Siswa dipaparkan tentang contoh media pada hal yang nyata media

    lingkungan sebagai sumber belajar yang tentunya akan menarik

    beberapa siswa baik untuk memahami.

    c) Siswa dipaparkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pola

    belajar siswa dan minat belajarnya terhadap Ilmu Pengetahuan

    18

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    19/46

    Sosial ( IPS ). Siswa yang terkesan sangat tertarik terhadap

    media lingkungan sebagai sumber belajar sumber daya alam dan

    kegiatan ekonomi ditunjukkan oleh lebih antusiasnya seorang

    siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan

    media/ sumber belajar tersebut.

    d) Siswa dipaparkan tentang kaitan waktu pengerjaan, dimana

    diharapkan waktu penjelasan tidak terlalu banyak dan sebaliknya

    waktu untuk mengerjakan soal-soal tes dan LKS hanya diberikan

    waktu sedikit.

    2). Hasil Pelaksanaan Siklus I

    Hasil pelaksaan siklus I terlihat pada table berikut ini:

    Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Siklus 1

    NO NAMA SISWANILAI TUNTAS

    NO NAMA SISWANILAI TUNTAS/

    TDKTUNTAS

    TDKTUNTAS

    1 AHMAD SUBADAR 60 TT 16 DAFIT GAJALI 80 T

    2 MURSIDI 50 TT 17 EEN WAHYUDI 70 T

    3 A. AZIZ 55 TT 18 M. FAISEH 60 TT

    4 BAHRUL 70 T 19 FIRDA LUSIANA 60 TT

    5 CATI YOFA O. 75 T 20 HEMAS RISKI 65 T

    6 ALIWANI 80 T 21 IKEMATUL 45 TT

    7 ALI SUAEDI 65 T 22 LAYINWARDA 50 TT8 MIFTAHUL 60 TT 23 MAHRUS ALI 55 TT

    9 MAS HUDI 65 T 24 MUH RIZAL 70 T

    10 NURAELI 50 TT 25 RISKA ALFIA 70 T

    11 ROFIKA 40 TT 26 SITI FAISAH 65 T

    12 RIFQI MUBAROK 55 TT 27 SITI MUTMAINAH 60 TT

    13 YULI FATIMAH 75 T 28 SRI WAHYUNI 60 TT

    14 HAFIFAH DWI Y 60 TT 29 WIDIA USNUL M. 65 T

    15 ANDI KRISWANTO 75 T 30 ZAENAL ARIFIN 40 TT

    JUMLAH 935 JUMLAH 915

    TUNTAS 14 RATA-RATA 61,67

    TIDAK TUNTAS 16 PROSENTASE KETUNTASAN 46,67

    Keterangan:

    T : Tuntas

    TT : Tidak Tuntas

    Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus I

    No Uraian Hasil Siklus I

    12

    3

    Nilai rata-rata tes formatifJumlah siswa yang tuntas belajar

    Persentase ketuntasan belajar

    61,6714

    46,67

    19

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    20/46

    Dari Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 di atas dapat dijelaskan bahwa

    dengan menerapkan pembelajaran kontekstual model pengajaran

    berbasis masalah diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah

    61,67 dan ketuntasan belajar mencapai 46,67 % atau ada 14 siswa

    dari 30 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

    pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena

    siswa yang memperoleh nilai 65 hanya sebesar 35,71 % lebih kecil

    dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal

    ini disebabkan karena siswa masih asing dengan diterapkannya

    pendekatan kontekstual dengan media lingkungan sebagai sumber

    belajar.

    Setelah melakukan tindakan ini, peneliti menghasilkan rekomendasi

    berdasarkan refleksi siklus I . Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dan

    ditingkatkan selanjutnya pada tindakan II adalah :

    1) Guru harus lebih menguasai cara penyampaian materi dan pengelolaan

    kelas ketika menggunakan menggunakan lingkungan sebagai sumber

    belajar. Guna lebih memperjelas pemahaman siswa serta memotivasi

    respon siswa agar lebih seksama memperhatikan penjelasan guru

    dengan media yang telah dipersiapkan oleh guru (peneliti), sehingga

    dicapai pembelajaran yang efektif dan hasil belajar yang optimal.

    2) Guru harus memacu semangat siswa untuk aktif menyelesaikan

    masalah yang terdapat di LKS dan menumbuhkan rasa ingin bertanya

    kepada guru untuk meminta bimbingan dan penjelasan lagi bila tidak

    mengerti.

    3) Guru harus memberikan perhatian secara menyeluruh kepada setiapanak terutama yang memiliki kemampuan lebih rendah.

    4) Guru harus memberikan arahan dan bimbingan dengan lebih

    menekankan pada cara memahami media lingkungan sebagai sumber

    belajar, sehingga siswa lebih mudah memahami tentang sumber daya

    alam dan kegiatan ekonomi

    5) Guru harus tetap memotivasi siswa dan memberikan bantuan jika

    diperlukan, terutama siswa yang memiliki kemampuan rendah dalam

    memahami masalah pada LKS.

    20

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    21/46

    6) Sebelum melakukan tindakan selanjutnya (tindakan II), peneliti

    terlebih dahulu menyampaikan kesimpulan yang diputuskan

    berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan .

    4.1.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

    Pelaksanaan Tindakan Siklus II dibagi dalam 2 tahap, yakni tahap

    uji coba dan tahap pemantapan. Dalam hal ini siklus II dilaksanakan 2 kali

    setiap hari Selasa dengan alokasi waktu yang sama.

    Pelaksanaan Tindakan I Siklus II

    Pertemuan Siklus Kedua tindakan I ini dilakukan pada tanggal 15

    April 2009. Pada siklus ini, peneliti memberikan tindakan seperti pada

    Siklus I, namun dalam pelaksanaannya pada kegiatan pembelajaran gurumengunakan sumber belajar lingkungan sekitar seperti lahan pertanian,

    pasar dan lain-lain, dimana guru tidak banyak melakukan persiapan

    sebelumnya. Tindakan ini diberikan dengan tujuan memperoleh perbedaan

    awal antara siklus I dengan siklus II tindakan I. Tindakan ini hanya

    berlangsung 45 menit untuk kemudian diberi evaluasi dan refleksi guna

    tercapainya proses belajar mengajar sesuai skenario pembelajaran yang

    terdapat pada rencana pengajaran pada siklus kedua tindakan I.

    Pertemuan pada tindakan I Siklus II dimulai dengan pertanyaan guru

    tentang apa yang didapatkan dan yang terkesan dari pertemuan pada

    tindakan sebelumnya, kemudian dalam pelaksanaan pembelajaran guru

    memanfaatkan media lingkungan sebagai sumber belajar seperti yang

    dilaksanakan pada siklus I. Guru juga masih menyiapkan soal-soal seperti

    pertemuan sebelumnya dan siswa tampak senang dan sudah mulai paham

    tentang tugas yang diberikan. Melihat kondisi seperti ini dapat ditarik

    kesimpulan bahwa siswa lebih siap daripada pertemuan sebelumnya.

    Setiap siswa lebih merespon soal-soal tersebut dan guru tidak banyak

    memberikan penjelasan seperti pertemuan sebelumnya, hanya memberikan

    bantuan jika ada problem dalam memahami soal yang sedikit kompleks.

    Setelah selesai mengerjakan soal, beberapa siswa secara sukarela

    dan acak disuruh mempresentasikan jawabannya, siswa lain disuruh

    mendengarkan penjelasan dari teman yang sedang mempresentasikan ke

    depan kelas dengan sisa waktu 30 menit. Kegiatan ini dimanfaatkan guru

    untuk memberikan kesempatan siswa menunjukkan ketrampilan proses

    21

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    22/46

    dalam menjelaskan sumber daya alam dan kegiatan ekonomi di depan

    temannya. Setelah pertemuan pada siklus II tindakan I ini selesai

    dilaksanakan, peneliti melakukan refleksi guna membahas tentang

    kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran siklus II

    tersebut. Namun demikian beberapa kekurangan yang terdapat pada siklus

    II tindakan I ditemukan antara lain sebagai berikut :

    1) Peneliti belum bisa menguasai situasi kelas yang berbeda dari

    biasanya;

    2) Para siswa masih sedikit pasif, yakni motivasi kurang karena masih

    kebingungan dengan penjelasan dan demonstrasi guru yang masih

    canggung dan kurang tersistematisasi;

    3) Karena itu masih ada sebagian siswa yang masih enggan untukbertanya karena penggunaan media gambar dan benda sebenarnya

    belum digunakan secara maksimal.

    Pelaksanaan Tindakan II Siklus II

    Kekurangan-kekurangan yang ada pada pertemuan pertama siklus II ,

    dibahas oleh peneliti untuk mencari jalan keluarnya. Pada pertemuan

    pertama siklus II, peneliti belum bisa menguasai situasi kelas yang

    berbeda dari biasanya dalam artian guru masih kurang efektif mengelola

    proses belajar mengajar, sedangkan pada pembelajaran ini seharusnya

    respon dan daya tangkap para siswa lebih bisa diarahkan untuk

    menentukan perolehan hasil pembelajaran yang optimal. Pada siklus

    sebelumnya siswa belum nampak aktif. Hal ini disebabkan karena siswa

    belum memahami konsep dengan efisien, karena guru juga masih sedikit

    canggung dalam menggunakan media lingkungan sebagai sumber belajar

    di depan kelas. karena itu jalan keluar yang ditemukan peneliti diharapkan

    dapat memperbaiki pembelajaran dengan memanfaatkan media yang sama

    namun dengan persiapan yang lebih matang dan materi sumber daya alam

    dan kegiatan ekonomi diubah dengan materi yang lebih kontekstual.

    Pertemuan Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu 15 April 2009.

    Pada awal pertemuan, peneliti menanyakan pada pertemuan kemarin

    apakah ada pertanyaan atau tidak. Pertanyaan yang diajukan salah seorang

    siswa tidak langsung dijawab guru tapi dilemparkan pada para siswa yang

    lain yang tahu jawabannya. Respon siswa benar-benar mengejutkan, di

    atas 50 % siswa mengangkat tangan mencoba untuk memberikan jawaban.

    22

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    23/46

    Setelah tanya jawab dirasa cukup, maka peneliti melanjutkan pertemuan

    ini dengan pola diskusi tentang beragam permasalahan yang dihadapi guru

    dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) di sekolah. Sekaligus

    dengan solusi alternatif yang kiranya bisa digunakan oleh guru di sekolah.

    Dalam siklus II ini, setelah selesai para siswa tetap disuruh maju

    untuk mempresentasikan materi. Hal ini agar dapat dilihat secara nyata

    kemampuan siswa tidak hanya angan-angan tapi sudah merupakan hasil

    yang nyata.

    Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus II

    NO NAMA SISWANILAI

    TUNTAS

    /NO NAMA SISWA

    NILAI TUNTAS/

    TDK

    TUNTAS

    TDK

    TUNTAS

    1 AHMAD SUBADAR 70 T 16 DAFIT GAJALI 85 T

    2 MURSIDI 65 T 17 EEN WAHYUDI 70 T

    3 A. AZIZ 60 TT 18 M. FAISEH 60 TT

    4 BAHRUL 75 T 19 FIRDA LUSI 75 T

    5 CATI YOFA O. 80 T 20 HEMAS RISKI 65 T

    6 ALIWANI 85 T 21 IKEMATUL 55 TT

    7 ALI SUAEDI 65 T 22 LAYINWARDA 65 T

    8 MIFTAHUL 60 TT 23 MAHRUS ALI 55 TT

    9 MAS HUDI 65 T 24 MUH RIZAL 70 T

    10 NURAELI 60 TT 25 RISKA ALFIA 70 T

    11 ROFIKA 65 T 26 SITI FAISAH 65 T12 RIFQI MUBAROK 65 T 27 SITI MUTMAINAH 70 T

    13 YULI FATIMAH 75 T 28 SRI WAHYUNI 70 T

    14 HAFIFAH DWI 70 T 29 WIDIA USNUL 65 T

    15 ANDI KRISWANTO 75 T 30 ZAENAL A 60 TT

    JUMLAH 1035 JUMLAH 1000

    TUNTAS 23 RATA-RATA 67,83

    TIDAK TUNTAS 7 PROSENTASE KETUNTASAN 76,67

    Keterangan:

    T : TuntasTT : Tidak Tuntas

    Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus II

    No Uraian Hasil Siklus I

    1

    2

    3

    Nilai rata-rata tes formatif

    Jumlah siswa yang tuntas belajar

    Persentase ketuntasan belajar

    67,83

    23

    76,67

    Dari Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 di atas diperoleh nilai rata-rata

    prestasi belajar siswa adalah 67,83 dan ketuntasan belajar mencapai

    23

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    24/46

    76,67 % atau ada 23 siswa dari 30 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini

    menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara

    klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I.

    Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena siswa sudah mulai

    akrab dan menemuan keasyikan dengan pendekatan kontekstual

    dengan media lingkungan sebagai sumber belajar. Disamping itu

    kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar dalam

    metode ini juga semakin meningkat sehingga proses belalar-mengajar

    semakin efektif.

    Setelah siklus II selesai dilaksanakan, guru atau peneliti mengadakan

    refleksi akhir. Dari pengamatan peneliti, secara umum pembelajaran pada

    siklus II lebih baik daripada siklus I. Beberapa kelebihan pada siklus II iniadalah sebagai berikut :

    1) peneliti sudah bisa menguasai situasi kelas dengan membawa siswa

    untuk lebih bisa memahami konsep lebih mudah serta lebih aktif

    karena merasa percaya diri dengan kemampuan memahaminya

    tersebut, meskipun masih terdapat siswa yang belum berkosentrasi

    terhadap materi;

    2) Pembelajaran yang dilakukan kepada para siswa semakin lebih efektif

    dengan lebih menekankan pada cara penggunaan metode pembelajaran

    dengan bantuan media lingkungan sebagai sumber belajar.

    4.1.4 Pelaksanaan Siklus III

    Kekurangan-kekurangan yang ada pada pertemuan kedua siklus II ,

    dibahas oleh peneliti untuk mencari jalan keluarnya. Pada pertemuan

    pertama siklus III, peneliti sudah dapat menguasai kelas namun beberapa

    kali masih nampak siswa kurang konsentrasi pada pembelajaran,

    sedangkan pada pembelajaran ini seharusnya respon dan daya tangkap

    para siswa lebih bisa diarahkan untuk menentukan perolehan hasil

    pembelajaran yang optimal. Pada siklus sebelumnya siswa sudah nampak

    aktif. Hal ini disebabkan siswa sebagian sudah termotivasi dengan

    penggunaan media lingkungan sebagai sumber belajar namun terdapat 50

    % siswa yang aktif sisanya masih pasif.

    Pertemuan Siklus III dilaksanakan pada hari Rabu, 22 April 2009.

    Pada awal pertemuan, peneliti menanyakan apakah ada pertanyaan atau

    24

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    25/46

    tidak, kemudian peneliti mengajukan beberapa pertanyaan dan hasilnya

    50% siswa merespon pertanyaan.

    Dalam siklus III ini, peneliti menggunakan sumber belajar

    lingkungan yakni membawa siswa ke pasar untuk mengamati kegiatan

    yang terjadi di sana dan menulis sumber daya alam yang ada di sana.

    Pembelajaran dimulai dengan tanya jawab kemudian guru mengajukan

    sebuah pertanyaan tentang sumber daya alam dan kegiatan ekonomi siswa

    yang merespon masih sedikit. Dengan mengandalkan pasar sebagai

    sumber belajar nampak seluruh siswa sangat antusisias terbukti seluruh

    siswa terkosentrasi untuk memperoleh informasi yang telah ditugaskan

    guru . Setelah pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar tadi peneliti

    memberikan pertanyaan dan hasilnya sangat luar biasa 90 % siswamengangkat tangan dan berebut untuk menjawab pertanyaan peneliti.

    Tabel 4.5 Tabel Hasil Belajar Siklus III

    NO NAMA SISWANILAI TUNTAS/

    NO NAMA SISWANILAI TUNTAS/

    TDK

    TUNTAS

    TDK

    TUNTAS

    1 AHMAD SUBADAR 80 T 16 DAFIT GAJALI 90 T

    2 MURSIDI 70 T 17 EEN WAHYUDI 75 T

    3 A. AZIZ 70 T 18 M. FAISEH 70 T

    4 BAHRUL 75 T 19 FIRDA L 75 T

    5 CATI YOFA O. 80 T 20 HEMAS RISKI 65 T

    6 ALIWANI 85 T 21 IKEMATUL 65 T

    7 ALI SUAEDI 70 T 22 LAYINWARDA 65 T

    8 MIFTAHUL 60 TT 23 MAHRUS ALI 55 TT

    9 MAS HUDI 65 T 24 MUH RIZAL 70 T

    10 NURAELI 60 TT 25 RISKA ALFIA 70 T

    11 ROFIKA 75 T 26 SITI FAISAH 65 T

    12 RIFQI MUBAROK 70 T 27 SITI MUTMAINAH 70 T

    13 YULI FATIMAH 75 T 28 SRI WAHYUNI 70 T

    14 HAFIFAH DWI 70 T 29 WIDIA USNUL 65 T

    15 ANDI KRISWANTO 75 T 30 ZAENAL A 60 TT

    JUMLAH 1080 JUMLAH

    103

    0

    TUNTAS 26 RATA-RATA 70,33

    TIDAK TUNTAS 4 PROSENTASE KETUNTASAN 86,67

    Keterangan:

    T : Tuntas

    TT : Tidak Tuntas

    25

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    26/46

    Tabel 4.6. Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus III

    No Uraian Hasil Siklus III

    1

    2

    3

    Nilai rata-rata tes formatif

    Jumlah siswa yang tuntas belajar

    Persentase ketuntasan belajar

    70,33

    26

    86,67

    Berdasarkan Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 diatas diperoleh nilai

    rata-rata tes formatif sebesar 70,33 dan dari 26 siswa yang telah

    tuntas sebanyak 30 siswa dan 4 siswa belum mencapai ketuntasan

    belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai

    sebesar 86,67 % (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus III ini

    mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan

    hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan

    kemampuan siswa mempelajari materi pelajaran yang telah diterapkan

    selama ini. Disamping itu dengan adanya metode pembelajaran ini

    siswa dapat bertanya dengan sesama temanya, dan ternyata dari proses

    bertanya antar siswa ini, siswa lebih mudah menerima penjelasan dari

    temannya yang lebih paham tentang materi pelejaran tersebut. Juga

    dari hasil pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sebagai

    sumber belajar ini murid jadi lebih mudah untuk bekerja sama dengan

    sesama temannya.

    Setelah siklus III selesai dilaksanakan, guru atau peneliti

    mengadakan refleksi akhir. Dari pengamatan peneliti, secara umum

    pembelajaran pada siklus III lebih baik daripada siklus II. Beberapa

    kelebihan pada siklus III ini adalah sebagai berikut :

    1) peneliti dapat menguasai kelas, serta keaktifan siswa sudah mencapai

    90 %;2) Pembelajaran yang dilakukan kepada para siswa semakin lebih efektif

    dengan lebih menekankan pada cara penggunaan metode pembelajaran

    dengan bantuan media /sumber belajar berupa lingkungan sekitar

    4.2 Deskripsi Data Prestasi Belajar Siswa

    Berdasarkan angket yang disebarkan kepada para guru pada siklus

    tambahan dapat diperoleh beberapa data tentang respon para guru. Adapun

    data hasil respon para siswa dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

    26

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    27/46

    Tabel 4.7. Persentase Respon Siswa

    No Kategori ResponPemilih

    Persentase

    (%)

    Y T Y T

    1 Apakah dengan menggunakan lingkungan

    sebagai sumber belajar dapat membantu

    pemahaman kalian terhadap materi sumber

    daya alam dan kegiatan ekonomi ?

    25 5 80 20

    2 Apakah terdapat kesesuaian dengan apa

    yang kalian ketahui dengan penggunaan

    media lingkungan sebagai sumber belajar

    dapat mempermudah pemahaman kalian

    terhadap materi sumber daya alam dankegiatan ekonomi?

    25 5 80 20

    3 Apakah kalian dapat memahami dengan

    mudah materi sumber daya alam dan

    kegiatan ekonomi dengan menggunakan

    media lingkungan sebagai sumber belajar ?

    27 3 88 12

    4 Apakah kalian merasa lebih menyenangkan

    mengikuti pembelajaran IPS tentang materi

    sumber daya alam dan kegiatan ekonomi

    menggunakan media lingkungan sebagai

    sumber belajar ?

    25 5 80 20

    5 Apakah menurut kalian media/sumber

    belajar yang digunakan di sekolah dalam

    pembelajaran IPS sudah digunakan dengan

    efektif dan efesien ?

    20 10 72 18

    Sumber : Hasil angket respon para guru dan data diolah

    4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

    Berdasarkan data pada tabel tersebut diatas, ditunjukkan bahwa para siswa

    menganggap bahwa pola pembinaan tentang pembelajaran Ilmu Pengetahuan

    Sosial ( IPS ) dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar

    termasuk hal baik yang perlu terus dikembangkan. Pelaksanaan model ini

    mengadaptasi model sebelumnya yang pernah dilaksanakan pada beberapa

    pembelajaran, sehingga beberapa para siswa tidak terlihat mengalami

    kesulitan dalam beraktifitas selama pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu

    27

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    28/46

    beberapa para siswa merasa bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) dengan

    menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar cukup membantu dalam

    memahami tentang pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) dengan

    menggunakan media audio visual, hal ini ditunjukkan dari sekitar 88 %

    menyatakan demikian sedang sisanya tidak. Beberapa hal yang menyebabkan

    para siswa tidak kesulitan cukup menunjukkan bahwa tahapan pembelajaran

    ini tidak sesulit yang dibayangkan namun perlu kesungguhan.

    Faktor lain yang menyebabkan hal diatas adalah disebabkan kondisi

    pembelajaran yang menyenangkan bagi para guru, hal ini dinyatakan sekitar

    80 %, oleh sebab itulah sekitar 80 % para siswa merasa bahwa fasilitas

    pembelajaran cukup memadai sehingga menumbuhkan sikap senang selama

    pembelajaran berlangsung. Iklim kolaboratif yang dari awal ditumbuhkanmerupakan latar belakang mengapa hal ini terjadi.

    Sekitar 80 % para siswa merasakan bahwa alokasi waktu yang diberikan

    dalam mengikuti pembelajaran cukup memadai. Hal ini turut ditunjang dengan

    setting forum yang baik sehingga 80 % para siswa membenarkan hal ini, dan

    beberapa para siswa menyatakan bahwa suasana ruang pembelajaran demikian

    menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa pembinaan pembelajaran Ilmu

    Pengetahuan Sosial ( IPS ) dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber

    belajar ini mampu menciptakan iklim yang kondusif.

    Dalam aspek penguasaan materi dan metode fasilitator dinyatakan oleh

    para guru terkategori baik dengan berturut 80 % dan 80 % menyatakan hal ini.

    Sedangkan dalam aspek kesesuaian latar belakang pendidikan terhadap materi

    dan metode yang digunakan seluruhnya menyatakan bahwa semuanya sesuai.

    Berkaitan dengan aspek kesesuaian metode dan media yang digunakan sekitar

    80 % dan 88 % menyatakan hal tersebut.

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    28

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    29/46

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan

    pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui pemanfaatan lingkungan

    sebagai sumber belajar, sangat membantu siswa dalam pembelajaran Ilmu

    Pengetahuan Sosial. Namun demikian, pembelajaran dengan menggunakan

    lingkungan sebagai sumber belajar membutuhkan persiapan mengajar dan

    manajemen waktu dan kelas dengan baik guna mencapai efektivitas hasil pada

    setiap aktivitas pembelajaran di kelas. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

    ( IPS ) dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar dapat

    meningkatkan motivasi guru dan mendapat respon positif dari para siswa.

    5.2 Saran Saran

    1) Saran bagi guru

    Untuk mencapai hasil yang maksimal, seorang guru dalam mengajar

    Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) sebaiknya dengan memanfaatkan

    lingkungan sebagai sumber belajar;

    2) Saran bagi sekolah

    Pihak Sekolah tentunya harus menyediakan sarana dan prasarana seperti

    televise, lingkungan sebagai sumber belajar/dvd player, lcd proyektor

    serta alat bantu mengajar yang dibutuhkan oleh guru serta menyiapkan

    buku panduan macam-macam metode pengajaran

    DAFTAR PUSTAKA

    29

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    30/46

    Arikunto, Suharsimi. 1998. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

    Aksara

    Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

    Jakarta: Balai Pustaka

    Dimyati dan Mudjiono. 1999.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

    Nana Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

    Remaja Rosda Karya

    Ngalim Purwanto. 2002.Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

    Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian dalam Pendekatan Praktek.

    Jakarta: Rineka Cipta.

    W.S. Winkel. 1996.Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

    Indonesia.

    Lampiran 1

    30

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    31/46

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    SIKLUS 1

    Mata Pelajaran : IPS

    Kelas / Semester : IV / 2

    Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

    Hari, Tanggal : Kamis, 9 April 2009

    Standar Kompetensi

    Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di

    lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

    Kompetensi Dasar

    Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan

    potensi lain di daerahnya

    Indikator

    Mendeskripsikan aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam

    yang ada di sekitar lingkungan

    Tujuan Pembelajaran

    Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan siswa dapat:

    1. Menyebutkan sumber daya alam yang ada di daerahnya dengan benar

    2. Menjelaskan aktivitas ekonomi yang terjadi di sekitar lingkungan dengan

    benar

    Materi Ajar

    Sumber Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi

    Metode Pembelajaran

    Ceramah

    Diskusi

    Kegiatan Pembelajaran

    Kegiatan Awal

    Salam, Absensi

    Apersepsi: guru melakukan tanya jawab tentang sumber daya alam

    untuk mengetahui kemampuan awal siswa

    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

    Kegiatan Inti

    31

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    32/46

    Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok

    Siswa diajak untuk mengamati sumber daya alam dan kegiatan

    ekonomi yang ada di sekitar sekolah

    Siswa mencatat hal-hal yang penting yang dijumpai

    Guru memberikan tambahan penjelasan

    Siswa mendiskusikan sumber daya alam yang telah mereka jumpai

    tadi, diskusi dilaksanakan di dalam kelas

    Siswa membacakan hasildiskusi kelompok secara bergantian

    Kegiatan Akhir

    Dengan bimbingan guru siswa menarik kesimpulan pembelajaran

    Evaluasi

    Salam

    Alat, Bahan dan Sumber Belajar

    Kurikulum IPS Kelas IV, KTSP

    Buku IPS Kelas IV, Pusat Perbukuan Depdiknas

    Buku IPS Kelas IV, Ganeca

    Lingkungan sekitar

    Penilaian

    Bentuk Penilaian.

    o Tes Tulis

    Instrumen Penilaian

    o Soal

    1. Apa yang dimaksud dengan Negara agraris?

    2. Apa yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi di bidang

    pertanian?

    3. Siapa yang melaksanakan usaha perkebunan?

    4. Apa nama badan usaha pemerintah yang mengelola

    perkebunan?

    5. Sebutkan hasil-hasil perkebunan!

    o Kunci Jawaban

    1. Negara yang sebagaian besar penduduknya bermata

    pencaharian sebagai petani

    2. Kegiatan penduduk dalam mengolah sawah

    32

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    33/46

    3. Masyarakat

    4. PTPN

    5. Kopi, karet, kakao, the, lada dll

    o Pedoman Penskoran

    Nilai maksimal = 100

    Bobot Nilai per item soal = 20

    Nilai = jumlah jawaban benar x 20

    Bogor, 9 April 2009

    Guru Kelas/ Peneliti

    NUNUK PURWATI

    NIM. 814 081 859

    33

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    34/46

    Lampiran 2

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    SIKLUS 2

    Mata Pelajaran : IPS

    Kelas / Semester : IV / 2

    Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

    Hari, Tanggal : Rabu, 15 April 2009

    Standar KompetensiMengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di

    lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

    Kompetensi Dasar

    Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan

    potensi lain di daerahnya

    Indikator

    Mendeskripsikan aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam

    yang ada di sekitar lingkungan

    Tujuan Pembelajaran

    Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan siswa dapat:

    1. Menyebutkan sumber daya alam yang ada di daerahnya dengan benar

    2. Menjelaskan aktivitas ekonomi yang terjadi di sekitar lingkungan dengan

    benar

    Materi Ajar

    Sumber Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi

    Metode Pembelajaran

    Ceramah

    Diskusi

    Kegiatan Pembelajaran

    Kegiatan Awal

    Salam, Absensi

    34

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    35/46

    Apersepsi: guru melakukan tanya jawab tentang sumber daya alam

    untuk mengetahui kemampuan awal siswa

    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

    Kegiatan Inti

    Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok

    Siswa diajak untuk mengamati sumber daya alam dan kegiatan

    ekonomi yang ada di sekitar sekolah ( kebun, sawah, peternakan )

    Siswa mencatat hal-hal yang penting yang dijumpai

    Guru memberikan tambahan penjelasan

    Siswa mendiskusikan sumber daya alam yang telah mereka jumpai

    Siswa membuat laporan hasil pengamatan

    Kegiatan Akhir

    Dengan bimbingan guru siswa menarik kesimpulan pembelajaran

    Evaluasi

    Salam

    Alat, Bahan dan Sumber Belajar

    Kurikulum IPS Kelas IV, KTSP

    Buku IPS Kelas IV, Pusat Perbukuan Depdiknas

    Buku IPS Kelas IV, Ganeca

    Lingkungan sekitar

    Penilaian

    Bentuk Penilaian.

    o Tes Tulis

    Instrumen Penilaian

    o Soal

    1. Binatang apa sajakah yang termasuk binatang ternak?

    2. Apa yang dimaksud dengan kegiatan peternakan?

    3. Sebutkan nama penyakit yang menyerang hewan ternak!

    4. Sebutkan hasil-hasil pertanian!

    5. Sebutkan hasil-hasil perkebunan!

    o Kunci Jawaban

    1. Sapi, kambing, ayam, itik

    35

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    36/46

    2. kegiatan yang dilakukan melalui memelihara, merawat, dan

    membersihkan, memberi makan hewan

    3. Flu burung, antrax

    4. padi, jagung, kedelai, sayuran

    5. Kopi, karet, lada, cengkeh

    o Pedoman Penskoran

    Nilai maksimal = 100

    Bobot Nilai per item soal = 20

    Nilai = jumlah jawaban benar x 20

    Bogor, 15 April 2011

    Guru Kelas/ Peneliti

    NUNUK PURWATI

    NIM. 814 081 859

    36

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    37/46

    Lampiran 3

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    SIKLUS 3

    Mata Pelajaran : IPSKelas / Semester : IV / 2

    Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

    Hari, Tanggal : Rabu, 22 April 2009

    Standar Kompetensi

    Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di

    lingkungan kabupaten/kota dan provinsi Kompetensi Dasar

    Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan

    potensi lain di daerahnya

    Indikator

    Mendeskripsikan aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam

    yang ada di sekitar lingkungan

    Tujuan Pembelajaran

    Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan siswa dapat:

    1. Menyebutkan sumber daya alam yang ada di daerahnya dengan benar

    2. Menjelaskan aktivitas ekonomi yang terjadi di sekitar lingkungan dengan

    benar

    Materi Ajar

    Sumber Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi

    Metode Pembelajaran

    Ceramah

    37

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    38/46

    Diskusi

    Kegiatan Pembelajaran

    Kegiatan Awal

    Salam, Absensi

    Apersepsi: guru melakukan tanya jawab tentang sumber daya alam

    untuk mengetahui kemampuan awal siswa

    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

    Kegiatan Inti

    Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok

    Siswa diajak untuk mengamati kegiatan ekonomi yang ada di pasar

    Siswa mencatat hal-hal yang penting yang dijumpai

    Guru memberikan tambahan penjelasan

    Siswa mendiskusikan sumber daya alam dan kegiatan ekonomi yang

    telah mereka jumpai tadi, diskusi dilaksanakan di dalam kelas

    Guru melakukan tanya jawab

    Kegiatan Akhir

    Dengan bimbingan guru siswa menarik kesimpulan pembelajaran

    Evaluasi

    Salam

    Alat, Bahan dan Sumber Belajar

    Kurikulum IPS Kelas IV, KTSP

    Buku IPS Kelas IV, Pusat Perbukuan Depdiknas

    Buku IPS Kelas IV, Ganeca

    Lingkungan sekitar

    Penilaian

    Bentuk Penilaian.

    o Tes Tulis

    Instrumen Penilaian

    o Soal

    1. Apa yang dimaksud dengan pasar?

    2. Apa saja yang dapat kamu temui di pasar ?

    3. Sebutkan hasil pertanian yang kamu dapat jumpai di pasar?

    4. Sebutkan hasil peternakan yang kamu jumpai di pasar?

    38

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    39/46

    5. Sebutkan hasil-hasil perkebunan!

    o Kunci Jawaban

    1. Tempat bertemunya penjual dan pembeli

    2. bahan makanan, buah-buahan, dll

    3. beras, tepung, sayur mayur

    4. telur, daging

    5. teh, kopi, lada

    o Pedoman Penskoran

    Nilai maksimal = 100

    Bobot Nilai per item soal = 20

    Nilai = jumlah jawaban benar x 20

    Bogor, 22 April 2011

    Guru Kelas/ Peneliti

    NUNUK PURWATI

    NIM. 814 081 859

    39

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    40/46

    Lampiran 4

    REKAPITULASI HASIL BELAJAR PERSIKLUS

    NO NAMA SISWANILAI

    SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3

    1 AHMAD SUBADAR 60 70 80

    2 MURSIDI 50 65 70

    3 A. AZIZ 55 60 70

    4 BAHRUL 70 75 75

    5 CATI YOFA O. 75 80 80

    6 ALIWANI 80 85 857 ALI SUAEDI 65 65 70

    8 MIFTAHUL 60 60 60

    9 MAS HUDI 65 65 65

    10 NURAELI 50 60 60

    11 ROFIKA 40 65 75

    12 RIFQI MUBAROK 55 65 70

    13 YULI FATIMAH 75 75 75

    14 HAFIFAH DWI Y 60 70 70

    15 ANDI KRISWANTO 75 75 75

    16 DAFIT GAJALI 80 85 90

    17 EEN WAHYUDI 70 70 75

    18 M. FAISEH 60 60 70

    19 FIRDA LUSIANA 60 75 75

    20 HEMAS RISKI 65 65 65

    21 IKEMATUL 45 55 65

    22 LAYINWARDA 50 65 65

    23 MAHRUS ALI 55 55 55

    24 MUH RIZAL 70 70 70

    25 RISKA ALFIA 70 70 7026 SITI FAISAH 65 65 65

    27 SITI MUTMAINAH 60 70 70

    40

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    41/46

    28 SRI WAHYUNI 60 70 70

    29 WIDIA USNUL M. 65 65 65

    30 ZAENAL ARIFIN 40 60 60

    RATA-RATA KELAS 61,67 67,83 70,33

    Lampiran 5

    Format Kesedian sebagai Teman Sejawat dalam

    Penyelenggaraan PKP

    Kepada

    Kepala UPBJJ Bogor

    Di Bogor

    Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :

    Nama : BAHDER JOHAN, S.Pd.NIP : 19630521 198303 1 007

    Tempat Mengajar : SDN Kedunghalang 3

    Alamat Sekolah : Jl. Pesantren

    Telepon : -

    Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam

    pelaksanaan PKP atas nama :

    Nama : Marliana

    NIM : 814091638Program Studi : S1 PGSD

    Tempat Mengajar : SDN Cumedak 03

    Alamat Sekolah : Sumberjambe Jember

    Telepon : -

    Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

    Bogor ,6 April 2011

    41

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    42/46

    Mengetahui,

    Kepala Sekolah

    DASUKI,S.Pd

    NIP.19630201 198305 1 002

    Teman Sejawat,

    BAHDER JOHAN, S.Pd.

    NIP. 19630521 198303 1 007

    Lampiran 6

    SURAT PERNYATAAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : NUNUK PURWATI

    NIM : 814 091 638

    UPBJJ-UT : BOGOR

    Menyatakan bahwa:

    Nama : BAHDER JOHAN, S.Pd.

    Tempat Mengajar : SDN CUMEDAK 03 SUMBERJAMBE

    Guru Kelas : V

    adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan

    pembelajaran,yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4904 Pemantapan

    Kemampuan Profesional (PKP).

    Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

    Bogor, 9 April 2011

    Teman Sejawat Yang Membuat Pernyataan

    Mahasiswa,

    42

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    43/46

    BAHDER JOHAN, S.Pd.

    NIP. 19630521 198303 1 007

    NUNUK PURWATI

    NIM. 814 091 638

    Lampiran 7

    SURAT PERNYATAAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : NUNUK PURWATI

    NIM : 814 091 638

    UPBJJ-UT : BOGOR

    Menyatakan bahwa:

    Nama : BAHDER JOHAN, S.Pd.

    Tempat Mengajar : SDN KEDUNGHALANG 3

    Guru Kelas : V

    adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan

    pembelajaran,yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4904 Pemantapan

    Kemampuan Profesional (PKP).

    Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

    Bogor, 15 April 2011Teman Sejawat Yang Membuat Pernyataan

    Mahasiswa,

    43

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    44/46

    BAHDER JOHAN, S.Pd.

    NIP. 19630521 198303 1 007

    NUNUK PURWATI

    NIM. 814 091 638

    Lampiran 8

    SURAT PERNYATAAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : NUNUK PURWATI

    NIM : 814 091 638

    UPBJJ-UT : BOGOR

    Menyatakan bahwa:

    Nama : BAHDER JOHAN, S.Pd.

    Tempat Mengajar : SDN KEDUNGHALANG 3 BOGOR

    Guru Kelas : V

    adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan

    pembelajaran,yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4904 Pemantapan

    Kemampuan Profesional (PKP).

    Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

    Bogor, 22 April 2011

    Teman Sejawat Yang Membuat PernyataanMahasiswa,

    44

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    45/46

    BAHDER JOHAN, S.Pd.

    NIP. 19630521 198303 1 007

    NUNUK PURWATI

    NIM. 814 091 638

    Lampiran 9

    DATA KEADAAN SISWA KELAS IV TAHUN PELAJARAN 2010-2011

    SD NEGERI KEDUNGHALANG 3

    NO NAMA SISWA L/P ALAMAT

    1 AHMAD SUBADAR L BOGOR

    2 MURSIDI L BOGOR

    3 A. AZIZ L BOGOR

    4 BAHRUL L BOGOR

    5 CATI YOFA O. PBOGOR

    6 ALIWANI L BOGOR

    7 ALI SUAEDI L BOGOR

    8 MIFTAHUL L BOGOR

    9 MAS HUDI L BOGOR

    10 NURAELI P BOGOR

    11 ROFIKA P BOGOR

    12 RIFQI MUBAROK P BOGOR

    13 YULI FATIMAH P BOGOR

    14 HAFIFAH DWI Y P BOGOR

    15 ANDI KRISWANTO L BOGOR

    16 DAFIT GAJALI L BOGOR

    17 EEN WAHYUDI L BOGOR

    18 M. FAISEH L BOGOR

    19 FIRDA LUSIANA P BOGOR

    20 HEMAS RISKI P BOGOR

    21 IKEMATUL P BOGOR

    22 LAYINWARDA P BOGOR

    23 MAHRUS ALI L BOGOR

    24 MUH RIZAL L BOGOR25 RISKA ALFIA P BOGOR

    26 SITI FAISAH P BOGOR

    45

  • 7/27/2019 PTKIPSKLAS5.doc

    46/46

    27 SITI MUTMAINAH P BOGOR

    28 SRI WAHYUNI P BOGOR

    29 WIDIA USNUL M. P BOGOR

    30 ZAENAL ARIFIN L BOGOR