ptk_1.15

Upload: abukayyis

Post on 14-Apr-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    1/28

    i

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    Penyusun:

    Prof. Dr. Hasnawi Haris, M.Hum

    Prof. Dr. Jasruddin, M.Si

    Prof. Dr. Fakhri Kahar, M.Si

    Reviewer:

    Drs. H. Bernard, MS.

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    2/28

    227

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    PENELITIAN TINDAKAN KELAS

    PENDAHULUAN

    Sebagaimana ditegaskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional, Pasal 3, pendidikan nasional berfungsi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,yang merupakan salah satu tujuan kemerdekaan bangsa Indonesia, seperti dinyatakan padaalinea keempat Pembukaan UUD 1945. Oleh sebab itu, upaya untuk meningkatkan kualitaspendidikan secara umum dan peningkatan kualitas pembelajaran secara khusus di kelasmerupakan amalan mulia karena memberikan kontribusi dalam mengisi kemerdekaan yangtelah direbut lewat pengorbanan yang besar dari pejuang bangsa.

    Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan maka isu utamanya adalahpembangunan pendidikan dalam segala aspek. Salah satu isu krusial peningkatan kualitaspendidikan adalah efektivitas pembelajaran oleh guru profesional. Guru sebagai pendidikprofesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

    menilai dan mengevaluasi peserta didik membutuhkan peningkatan profesional secaraberkesinambungan dan terus menerus.Di era kurikulum yang senantiasa mengalami pergeseran atau perubahan ini,

    penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran membutuhkan guru yang juga berfungsisebagai peneliti secara most powerfull, yakni guru yang mampu melaksanakan tugas danmengadopsi strategi baru. Jika guru diinginkan mengadopsi sesuatu yang baru, maka harusdiberi waktu untuk merefleksi teori tentang bagaimana peserta didik belajar ataumemperoleh informasi.

    Profesionalisasi guru dari sejak awal harus dikemas dalam rangka pembentukan ilmupengetahuan, dimana meneliti, menulis, dan pertemuan ilmiah adalah tiga serangkaikegiatan yang memberikan kemampuan pembentukan pengetahuan (knowledgeconstruction) tersebut. Melalui penelitian tindakan kelas, seorang guru memperolehpemahaman tentang apa yang harus dilakukan, merefleksi diri untuk memahami danmenghayati nilai pendidikan dan pembelajarannya sendiri, dapat bekerja secara kontekstual,dan mengerti sejarah tentang pendidikan dan persekolahannya, demikian Stephen Kemmisdan Robbin McTaggart (dalam Aswandi, 2006).

    Terkait hal di atas, maka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yangcukup besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran ketika diimplementasikan denganbaik dan benar. Terminologi diimplementasi dengan baik berarti guru mencoba dengan sadaruntuk mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalahpendidikan dan pembelajaran di kelas melalui refleksi dan tindakan bermakna yangdiperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secaracermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya.

    Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakankelas.

    Sesungguhnya apabila guru merasa atau beranggapan bahwa proses pembelajarandalam kelas tidak bermasalah, maka PTK tidak perlu dilakukan. Namun ada guru yang tidakobyektif dalam menilai diri sendiri, mereka telah terjebak dalam kekeliruan rutinitas tahunanyang tidak disadari. Jika guru pada satu titik fase telah menyadari adanya masalah/problemdalam proses belajar mengajar, maka pada saat yang sama harus lahir kesadaran untukmencari akar persoalannya untuk dipecahkan secara profesional. Upaya atas kesadaranuntuk memecahkan problem dalam proses pembelajaran itulah yang menjadi justifikasiakademik untuk melakukan penelitian tindakan kelas.

    Pada prinsipnya, aktivitas penelitian telah banyak dilakukan. Namun sayangnya

    berbagai kegiatan penelitian tersebut kurang dirasakan dampaknya bagi peningkatan mutupembelajaran. Menurut Raka Joni dkk (1998) penyebabnya ada dua hal, yaitu:

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    3/28

    228

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    1. Penelitian bidang pendidikan umumnya dilakukan oleh pakar atau peneliti, baik yangbekerja di berbagai perguruan tinggi, termasuk LPTK maupun di berbagai lembagapenelitian. Meskipun penelitian oleh pakar yang sering dilakukan di sekolah dan mungkinjuga di kelas, namun penelitian semacam ini kurang melibatkan guru dalam proses

    penelitian, implementasi hasil dan pembentukan ilmu pengetahuan;2. Penyebarluasan (dissemination) hasil penelitian melalui publikasi ilmiah ke kalangan gurudi lapangan memakan waktu yang relatif lama bahkan sangat panjang, dan jugadisebabkan karena kurangnya kesempatan guru mengakses hasil penelitian untukperbaikan mutu pembelajaran. Sedangkanpenyebarluasan hasil program penelitian danpengembangan memakan waktu yang jauh lebih panjang.

    Berdasarkan kenyataan tersebut, berikut ini akan dibicarakan secara lebihkomprehensip hal-hal yang berkaitan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kalauanda pernah mempelajarinya, pembicaraan ini berfungsi untuk menyegarkan kembaliatau memperkaya apa yang telah diketahui. Kalau memang belum tahu secara memadai,

    maka melalui pembicaraan ini akan lebih dikenal, dipahami, dan akhirnya dilaksanakan,dengan tujuan untuk meningkatkan keberhasilan dalam mendidik, mengajar, dan melatihsiswa-siswa, yang akan memberikan sumbangan yang signifikan pada peningkatankualitas pendidikan nasional.

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    4/28

    229

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    Kompetensi : Mampu melakukan PTK sebagai upaya peningkatan kualitaspembelajaran

    Sub Kompetensi :1. Mampu menyusun proposal PTK

    2. Mampu menyusun persiapan pelaksanaan PTK

    KEGIATAN BELAJAR 1

    a. Judul : Pengertian, prinsip, tujuan dan manfaat PTKb. Indikator esensial

    1. Mampu mengemukakan arti PTK,2. Mampu mengemukakan prinsip-prinsip PTK3. Mampu mengemukan tujuan dan manfaat PTK bagi guru dalam pembelajaran

    Uraian Materi

    1.

    Pengertian PTKPenelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom action research (CAR) merupakanbagian dari penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru dan pendidik lainnya di dalamkelas. Penelitian tindakan pada hakikatnya merupakan rangkaian riset-tindakan-riset-tindakan- , yang dilakukan secara siklus, yang mana dalam setiap siklus terdiri daritahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.

    Ada beberapa jenis action research, dua diantaranya adalah individual actionresearch dan collaborative action research (CAR). Jadi CAR bisa berarti dua hal, yaituclassroom action researchdan collaborative action research; dua-duanya merujuk pada halyang sama.

    Arikunto dkk (2006) mengartikan penelitian tindakan kelas sebagai suatupencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkandan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Oleh karena itu penelitian tindakan yangdilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjaditanggung jawabnya.

    Hal tersebut sejalan dengan Burns, (1999); Kemmis & McTaggrt (1982); Reason &Bradbury (2001) dalam Madya (2007) yang menjelaskan bahwa penelitian tindakanmerupakan intervensi praktik dunia nyata yang ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis.Karena itu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkansituasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya dan ia disebut penelitian tindakankelas atau PTK.

    Sehubungan dengan itu, maka pertanyaan yang muncul adalah Kapan seorang gurusecara tepat dapat melakukan PTK? Jawabnya: Ketika guru ingin meningkatkan kualitas

    pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya dan sekaligus ia ingin melibatkan pesertadidiknya dalam proses pembelajaran. Karena itu dapat dikatakan bahwa tujuan utama PTKadalah untuk mengubah perilaku pengajaran guru, perilaku siswa di kelas, dan/ataumengubah kerangka kerja pelaksanaan pembelajaran di kelas oleh guru (Madya, 2006)

    1. Prinsip dan Karakteristik PTKHopkins (dalam Aqib, 2007), mengemukakan ada enam prinsip yang harus

    diperhatikan dalam PTK, yaitu: (1) Metode PTK yang diterapkan seyogyanya tidakmengganggu komitmen sebagai pengajar; (2) metode pengumpulan data yang digunakantidak menuntut waktu yang berlebihan karena justru dilakukan dalam proses pembelajaranyang alami di kelas sesuai dengan jadwal; (3) metodologi yang digunakan harus reliable; (4)

    masalah program yang diusahakan atau diperhatikan adalah masalah yang merisaukan, dandidasarkan pada tanggung jawab profesional; (5) Dalam menyelenggarakan PTK, guru harusselalu bersikap konsisten dan memiliki kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    5/28

    230

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    berkaitan dengan pekerjaannya; (6) PTK tidak dilakukan sebatas dalam konteks kelas ataumata pelajaran tertentu melainkan dengan perspektif misi sekolah secara keseluruhan.Selain itu Arikunto (2007), ada empat prinsip PTK antara lain, (1) kegiatan nyata dalamsituasi rutin; (2) adanya kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja; (3) SWOT (Strenght-

    Weaknesses-Opportunity-Threat) sebagai dasar berpijak dan (4) upaya empiris dansistematis dan (5) Mengikuti prinsip SMAT (Sfecific-Managable-Acceptable-Realistic-Timebound) dalam perencanaan.

    Ditinjau dari karakteristiknya PTK setidaknya memiliki 5 karakteristik (Iskandar,2009)antara lain (1) didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional; (2) adanyakolaborasi dalam pelaksanaannya; (3) peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukanrefleksi; (4) bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek instruksionaldan (5) dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

    Sehubungan dengan itu, Madya (2007) mengemukakan bahwa penelitian tindakankelas (PTK): (1) bersifat situasional, kontekstual, berskala kecil, terlokalisasi, dan relevandengan situasi nyata dalam dunia kerja; (2) subyek dalam PTK termasuk siswa-siswa; (3)

    dapat dilakukan dengan bekerjasama (kolaborasi) dengan guru lain yang mengajar bidangpelajaran yang sama atau serumpun, (4) guru dituntut untuk adaptif dan fleksibel agarkegiatan PTK yang dilakukan selaras dengan situasi yang ada, tetapi tetap mampu menjagaagar proses mengarah pada tercapainya perbaikan. (5) guru diharapkan mampu melakukanevaluasi diri secara kontinyu sehingga perbaikan demi perbaikan, betapapun kecilnya, dapatdiraih. (6) diperlukan kerangka kerja agar semua tindakan dilaksanakan secara terencana,hasilnya direkam dan dianalisis dari waktu ke waktu untuk dijadikan landasan dalammelakukan modifikasi.

    2. Tujuan dan Manfaat PTKTujuan PTK menurut Iskandar (2009) antara lain: (1) memperbaiki dan

    meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran di kelasdan atau di sekolah; (2) membantu guru dan pendidik lainnya mengatasi masalahpembelajaran dan pendidikan di dalam dan di luar kelas; (3) mencari jawaban secara ilmiah(rasional, sistimatis, empiris) mengapa dan bagaimana masalah pembelajaran dapatdipecahkan melalui tindakan; (4) meningkatkan sikap profesional sebagai pendidik; (4)menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikapproaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secaraberkelanjutan.

    Sehubungan dengan hal tersebut, maka manfaat yang dapat diperoleh jika guru maudan mampu melaksanakan penelitian tindakan kelas, antara lain: (1) inovasi pembelajaran,(2) pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas, dan (3) peningkatanprofesionalisme guru (Aqib, 2007).

    Sejalan dengan itu, Rustam dan Mundilarto (2004) mengemukakan manfaat PTK bagiguru, yaitu: (1) Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran, (2) Meningkatkanprofesionalitas guru, (3) Meningkatkan rasa percaya diri guru, (4) Memungkinkan gurusecara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.

    RangkumanPenelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom action research (CAR) merupakan

    bagian dari penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru dan pendidik lainnya di dalam kelasyang dilakukan secara siklus, yang mana dalam setiap siklus terdiri dari tahapanperencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi, yang sengaja dimunculkandan terjadi dalam sebuah kelas dan merupakan intervensi praktik dunia nyata untuk

    meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    6/28

    231

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    Pelaksanaan PTK yang benar akan sangat membantu guru dalam peningkatankualitas pembelajarannya, yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kualitas belajarsiswa.

    LatihanBu Ani, seorang guru SD yang memiliki pengalaman mengajar selama 20 tahun. Iahampir setiap 2 tahun berpindah kelas dari kelas 1 hingga kelas 6 menjadi wali kelas. Daripengalamannya menjadi wali kelas ia menemukan banyak permasalahan di kelas. Suatuwaktu ia mengikuti seminar tentang Penelitian Tindakan Kelas. Dari mengikuti seminar itu, iaberniat melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) hingga akhirnya ia betul-betulmelaksanakannya. Langkah yang ia lakukan pertama adalah meminta jadwal khusus kekepala sekolah, lalu ia kumpul seluruh siswa kelas 6 dan menyampaikannya bahwa ia maumelakukan PTK. Diskusikan dengan teman duduk disamping anda, apakah tindakan Bu Anisudah tepat. Kemukakan alasan-alasannya.

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    7/28

    232

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    KEGIATAN BELAJAR 2

    a. Judul : Identifikasi Masalah PTKb. Indikator Esensial:

    1. Mampu memahami permasalahan-permasalahan dalam PTK2. Mampu mengidentifikasi masalah dalam PTK3. Mampu memilih masalah dalam PTK4. Mampu Membuat rumusan masalah dalam PTK

    Uraian MateriSetiap hari guru realitasnya menghadapi banyak masalah dalam menjalankan tugas

    profesionalnya, seakan-akan masalah itu tidak ada putus-putusnya. Oleh karena jika adaguru yang mengaku tidak menemukan masalah untuk melakukan PTK sungguh ironis.Seyogyanya sebagai pendidik merenunglah barang sejenak, atau ngobrollah dengan temansejawat, anda pasti akan segera menemukan seribu satu masalah yang sesungguhnya telah

    merepotkan anda selama ini.Masalah pembelajaran dapat digolongkan dalam tiga kategori, yaitu (a)pengorganisasian materi pelajaran, (b) penyampaian materi pelajaran, dan (c) pengelolaankelas. Jika anda berfikir bahwa pembahasan suatu topik dari segi sejarah dan geografisecara bersama-sama akan lebih bermakna bagi siswa daripada pembahasan secara sendiri-sendiri, anda sedang berhadapan dengan masalah pengorganisasian materi. Jika anda sukadengan masalah metode dan media, sebenarnya anda sedang berhadapan dengan masalahpenyampaian materi. Apabila anda menginginkan kerja kelompok antar siswa berjalandengan lebih efektif, anda berhadapan dengan masalah pengelolaan kelas. Jangan terikatpada satu kategori saja; kategori lain mungkin mempunyai masalah yang lebih penting.Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkandengan PTK.

    1. Masalah Harusnya dibawah Kendali GuruJika Anda yakin bahwa faktor tidak adanya buku yang menyebabkan siswa sukarmembaca kembali materi pelajaran dan mengerjakan PR di rumah, Anda tidak perlumelakukan PTK untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa di rumah. Dengandibelikan buku masalah itu akan terpecahkan, dan itu di luar kemampuan anda.Dengan perkataan lain yakinkan bahwa masalah yang akan anda pecahkan cukuplayak(feasible), berada di dalam wilayah pembelajaran, yang anda kuasai dan dapatdikendalikan. Contoh lain masalah yang berada di luar kemampuan anda adalah:Kebisingan kelas karena sekolah berada di dekat jalan raya.

    2. Masalah Jangan yang Terlalu LuasAdanya standar nasional mengenai sarana, prasarana, standar isi maupun standar

    evaluasi merupakan masalah yang terlalu luas untuk dipecahkan melalui PTK. Faktoryang mempengaruhi hal tersebut sangatlah kompleks. Pilihlah masalah yangsekiranya mampu untuk Anda pecahkan.

    3. Masalah Jangan yang Terlalu Kecil.Masalah yang terlalu kecil, baik dari segi pengaruhnya terhadap pembelajaran secarakeseluruhan maupun jumlah siswa yang terlibat sebaiknya dipertimbangkan kembali.Sangat lambatnya dua orang siswa dalam mengikuti pelajaran anda misalnya,termasuk masalah kecil karena hanya menyangkut dua orang siswa; sementaramasih banyak masalah lain yang menyangkut kepentingan sebagian besar siswa.

    Sebelum melaksanakan PTK, langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan adalah:

    1. Identifikasi MasalahDalam mengidentifikasikan masalah, anda sebaiknya menuliskan semua masalah yanganda rasakan khususnya selama menjalankan tugas profesionalisme sebagai pendidik.

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    8/28

    233

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    2. Pemilihan MasalahAnda tidak mungkin memecahkan semua masalah yang teridentifikasikan itu secarasekaligus, dalam suatu PTK. Masalah-masalah itu berbeda satu sama lain dalam halkepentingan atau nilai strategisnya. Masalah yang satu boleh jadi merupakan penyebab

    dari masalah yang lain sehingga pemecahan terhadap yang satu akan berdampak padayang lain, dua-duanya akan terpecahkan sekaligus.3. Deskripsi Masalah

    Setelah Anda memilih salah satu masalah, deskripsikan masalah itu serinci mungkinuntuk memberi gambaran tentang pentingnya masalah itu untuk dipecahkan ditinjau daripengaruhnya terhadap pembelajaran secara umum maupun jumlah siswa yang terlibat.

    4. Perumusan MasalahSetelah anda memilih satu masalah secara seksama dan cermat, selanjutnya anda perlumerumuskan masalah itu secara komprehensif dan jelas. Rumusan masalah bisa dalambentuk pertanyaan atau pernyataan, tetapi sebaiknya dalam bentuk kalimat tanyadengan mengajukan alternatif tindakan yang akan dilakukan dan Sagor (1992) merinci

    rumusan masalah penelitian tindakan menggunakan lima pertanyaan:1. Siapa yang terkena dampak negatifnya?2. Siapa atau apa yang diperkirakan sebagai penyebab masalah itu?3. Masalah apa sebenarnya itu?4. Siapa yang menjadi tujuan perbaikan?5. Apa yang akan dilakukan untuk mengatasi hal itu? (tidak wajib, merupakan hipotesis

    tindakan).

    Beberapa contoh rumusan masalah PTK1. Apakah penerapan pembelajaran Model Problem Based Learningdapat meningkatkan

    kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran X2. Apakah pembelajaran dengan menggunakan model Realistik Mathemamical

    Education dapat meningkatkan hasil belajar matematika

    RangkumanMenemukan masalah dalam PTK merupakan langkah strategis guru dalam

    memecahkan permasalahan di dalam proses pembelajarannya. Masalah tersebut dapatdigolongkan dalam tiga kategori, yaitu (a) pengorganisasian materi pelajaran, (b)penyampaian materi pelajaran, dan (c) pengelolaan kelas.

    Kelayakan masalah untuk dapat dipecahkan melalui PTK harus memperhatikan hal-hal penting seperti (i) masalah di luar kendali guru, (ii) masalah yang terlalu luas, (iii)masalah yang terlalu kecil.

    Sebelum melaksanakan PTK, langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu (i)

    Identifikasi masalah, (ii) Pemilihan masalah, (iii) Deskripsi masalah, dan (iv) Perumusanmasalah.

    LatihanSebagai guru SD (Mi), SMP (MTs), SMA (MA) atau SMK tentu saja Anda memiliki

    sejumlah permasalahan yang dirasakan dan dialami dalam proses pembelajaran. Faktamenunjukkan bahwa hampir seluruh sekolah, dari tahun ke tahun, nilai UN yang tetap masihrendah. Seorang guru SMP bernama Malik ingin mengangkat isu atau masalah rendahnyanilai UN di sekolahnya sebagai topik dalam melaksanakan PTK. Diskusikan dengan anggotakelompok Anda, apakah masalah yang diangkat tersebut layak dan dapat dilakukan.

    Kemukakan pula masalah-masalah yang Anda temukan di sekolah masing-masing yang layakdan dapat dipecahkan melalui PTK.

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    9/28

    234

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    KEGIATAN BELAJAR 3

    a. Judul : Penyusunan Proposal (Usul) Penelitian Tindakan Kelas

    b. Indikator Esensial:1. Mampu menyusun komponen pokok pada suatu proposal PTK berdasarkan hasilidentifikasi masalah pembelajaran di kelas.

    2. Mampu menyusun komponen pokok pada suatu proposal PTK berdasarkan hasilidentifikasi masalah pembelajaran di kelas.

    Uraian Materi1. Menyusun Usulan (Proposal) PTK

    Kerja penelitian dimulai dengan membuat rencana. Rencana penelitian umumnyadisebut usulan penelitian. Pada umumnya usulan penelitian terdiri atas:1.Judul Penelitian

    Judul penelitian dinyatakan dengan kalimat sederhana dan spesifik, namun tampakjelas maksud tindakan yang akan dilakukan dan dimana penelitian dilangsungkan, jikadiperlukan cantumkan penanda waktu caturwulan/semester/tahun ajaran. Atau dengankata lain dalam judul seharusnya ditulis adalah gambaran dari apa yang dipermasalahkan,(misalnya: peningkatan hasil belajar) dan bentuk tindakan yang akan dilakukan untukmengatasi masalahnya (misalnya penggunaan model pembelajaran kooperatif). Apabilamenggunkan sub judul, maka sub judul ditulis untuk menambahkan keterangan lebih rincitentang populasi, misalnya dimana penelitian dilakukan, kapan, di kelas berapa, dan lain-lain.

    Beberapa Contoh Judul PTK:

    No Judul PTK Jenjang

    1. Tebak Gambar dengan Mewarnai Daerah Bilangan sebagai MediaAlternatif Pembelajaran pada Pengembangan Daya Pikir Siswa

    TK

    2. Pemanfaatan Limbah Kertas Percetakan Setia Budi Sebagai SaranaPengembangan Keterampilan Anak

    TK

    3. Efektivitas Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Inggris dengan PermainanDadu

    SD

    4. Pembelajaran Konstruktivisme Model Siklus Belajar pada Sub PokokBahasan Perkembangbiakan

    SD

    5. Peningkatan Kemampuan Membaca Interpretatif dengan TeknikJigsaw SMP

    6. Penggunaan Metode Gen Sederhana dalam Meningkatkan PemahamanMengenai Peluang dan Harapan pada Persilangan Dua Individu denganDua Sifat Beda (DIHIBRIDA)

    SMP

    7. Model Ampermeter: Suatu Upaya Pendekatan Mutu Pembelajaran Fisikayang Berorientasi pada Peningkatan Contextual Reading Learning

    SMP

    8. Penggunaan Kartu Konsep dan Kartu Bertingkat dalam PembelajaranMatematika Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar

    SMP

    9. Model Investasi Kelompok (Group Investigation Model) sebagaiPenerapan Pembelajaran Berbasis Portofolio dalam Menciptakan IklimBelajar PPKN

    SMP

    10. Simulasi Bermain Peran dalam Pembelajaran Sejarah Suatu LangkahEfektif Menanamkan Nilai Nasionalisme dan Rasa Persatuan

    SMP

    11. Penggunaan Metode Cooperative Learningdalam Pembelajaran Sejarah SMA

    12. Strategi MetodeActual Learningdalam Pengintegrasian Life SkilluntukMeningkatkan Proses dan Hasil Belajar Sosiologi

    SMA

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    10/28

    235

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    No Judul PTK Jenjang

    13. Mengorganisasi Siswa dalam Outbound Traininguntuk MeningkatkanAktivitas Pembelajaran Kimia

    SMA

    14. Penggunaan Teknik Eksplorasi Untuk Meningkatkan Kemampuan

    Mencetuskan Gagasan dalam Melukis Dekoratif Siswa Kelas II15. Efektivitas Pembelajaran dengan Menggunakan Bola Berpita Terhadap

    Prestasi Belajar Lempar LembingSMA

    16. Rancang Bangun Layar Pengamatan Model Gerometris dalamMeningkatkan Pemahaman Belajar Siswa pada Sub Kompetensi GambarProyeksi

    SMK

    17. Optimalisasi Belajar Tuntas dengan Media Pembelajaran Modul danTransparansi sebagai Strategi Pembelajaran dalam MempelajariTransmisi Otomatis.

    SMK

    18. Upaya Meningkatkan Minat Belajar IPS dengan Menggunakan Alat PeragaMulti Guna Tabungan

    SLB

    19. Meningkatkan Kemampuan Vocational SkillSiswa Tuna GrahitaMenggunakan Pendekatan Pembelajaran Menggali Potensi PersonalBerdasarkan Kemampuan Motorik (Sebuah Alternatif Model PembelajaranBerbasis Luas)

    SLTPLB

    2.PendahuluanTujuan PTK adalah untuk memecahkan permasalahan pembelajaran. Untuk itu pada

    bagian pendahuluan ini intinya adalah paparan latar belakang penelitian. Pada bagian inimenguraikan kondisi objektif yang mengharuskan dilaksanakannya PTK. Kondisi inimerupakan hasil identifikasi guru terhadap masalah proses pembelajaran yangdiselenggarakan. Selain itu masalah tersebut adalah masalah penting dan mendesak

    untuk dipecahkan serta dapat dilaksanakan.3.Perumusan Masalah dan Pemecahan MasalahRumuskan masalah penelitian dalam bentuk suatu rumusan penelitian tindakan

    kelas. Rumusan masalah dapat menggunakan kalimat tanya atau dapat pulamenggunakan kalimat pernyataan.

    Untuk pemecahan masalah, maka harus diuraikan alternatif tindakan yang akandilakukan untuk memecahkan masalah. Pendekatan dan konsep yang akan digunakanuntuk menjawab masalah hendaknya sesuai dengan kaidah PTK.

    4.Tujuan PenelitianTujuan penelitian merupakan proses yang akan dilakukan atau kondisi yang

    diinginkan setelah dilaksanakannya PTK. Karena itu tujuan penelitian hendaknyadidasarkan pada permasalahan yang dikemukakan.

    5.Kontribusi Hasil PenelitianPada bagian ini dikemukakan kontribusi hasil penelitian terhadap kualitas pendidikan

    atau pembelajaran yang dilakukan sehingga tampak manfaatnya terhadap siswa, guru,maupun komponen pendidikan di sekolah lainnya. Selain itu juga harus diuraikan inovasiyang dihasilkan dari PTK ini.

    6.Kajian Pustaka (Teori)Kajian pustaka berisikan ulasan-ulasan teori dengan konsep pembelajaran dan

    konteks PTK yang telah lazim digunakan. Kajian teori ini yaitu yang menumbuhkangagasan dan yang mendasari usulan rancangan penelitian tindakan. Sehubungan denganitu, maka sebaiknya dikemukakan teori, temuan dan bahan penelitian lain yangmendukung pilihan tindakan untuk mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Uraian ini

    dapat digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakandalam penelitian. Di bagian akhir dikemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkanindikator keberhasilan tindakan yang diharapkan/diantisipasi.

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    11/28

    236

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    7. Metodologi PelaksanaanMetodologi dalam PTK memuat secara jelas prosedur penelitian yang akan

    dilaksanakan. Pada bagian ini dikemukakan bagian-bagian sebagai berikut:a. Setting penelitian (deskripsi lokasi penelitian)

    b. Prosedur penelitian yang akan dilakukan,c. Objek, waktu dan lamanya tindakan serta lokasi penelitian secara jelasd.Prosedur PTK dalam bentuk siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,

    observasi, dan evaluasi-refleksi yang bersifat daur ulang.e.Tunjukkan siklus-siklus kegiatan penelitian dengan menguraikan indikator keberhasilan

    yang dicapai dalam setiap siklus sebelum pindah ke siklus berikutnya.f. Jumlah siklus minimal 2 siklus.g.Dalam pelaksanaan tindakan hendaknya dijelaskan peranan dan intensitas masing-

    masing anggota peneliti sehingga tampak dengan jelas tingkat dan kualitas kolaborasidalam penelitian tersebut.

    Untuk dapat membantu menyusun bagian ini, disarankan untuk terlebih dahulu

    menuliskan pokok-pokok rencana kegiatan dalam suatu tabel sebagaimana contohberikut:

    SiklusI

    Perencanaan:Identifikasimasalah danpenetapanalternatifpemecahanmasalah

    Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalamPBM

    Menentukan pokok bahasan Mengembangkan skenario pembelajaran (RPP) Menyusun LKS Menyiapkan sumber belajar Mengembangkan format evaluasi pembelajaran

    Tindakan Menerapkan tindakan mengacu pada skenario (RPP) dan LKS

    Pengamatan Melakukan observasi dengan memakai format observasi Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LKM

    Refleksi Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan, meliputievaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macamtindakan.

    Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasitentang skenario, LKS, dan lain-lain.

    Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi,untuk digunakan pada siklus berikutnya.

    Evaluasi tindakan I

    SiklusII

    Perencanaan Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahanmasalah

    Pengembangan progam tindakan II

    Tindakan Pelaksanaan program tindakan II

    Pengaamatan Pengumpulan data tindakan II

    Refleksi Evaluasi Tindakan II

    Siklus-siklus berikutnya

    Kesimpulan, saran, rekomendasi

    Sumber: Arikunto, 2006

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    12/28

    237

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    8.Rencana Jadwal Pelaksanaan PenelitianJadwal pelaksanaan meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan

    laporan. Jadwal ini sebaiknya dibuat dalam bentuk diagram, seperti contoh berikut:

    No Rencana Kegiatan Waktu (Minggu ke)1 2 3 4 5 6

    A. Persiapan

    1. Menyusun konsep pelaksanaan X

    2. Menyepakatai jadwal dan tugas X

    3. Menyusun instrumen X

    4. Seminar konsep pelaksanaan X

    B. Pelaksanaan

    5. Menyiapkan kelas dan alat X

    6. Melakukan tindakan siklus I X XX

    7. Melakukan tindakan siklus II XX X

    C. Penyusunan Laporan8. Menyusun konsep laporan X

    9. Seminar hasil penelitian X

    10. Perbaikan laporan X

    11. Penggandaan dan pengiriman hasil X

    Kerangka isi Usulan PTKBab PendahuluanLatar Belakang Masalah, Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah,Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian

    Bab Kajian/Tinjauan PustakaBab Metodologi PelaksanaanPenjelasan mengenai kegiatan pendukung

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    13/28

    238

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    Contoh: Sampul Usulan PTK

    PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI VARIASI GAYAMENGAJAR DI SEKOLAH X KECAMATAN ..........................

    KABUPATEN ..

    USUL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

    OlehNAMA LENGKAP

    SEKOLAH XKECAMATAN KABUPATEN

    TAHUN.

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    14/28

    239

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    Contoh: Lembar Pengesahan:

    Judul : Peningkatan Efektivitas Pembelajaran IPS Melalui Gaya Mengajar di Sekolah XKecamatan .. Kabupaten ..

    1. Identitas Peneliti :a. Nama :b. NIP :c. Gol/Ruang :d. Jabatan : Guru Utama Mudae. Unit Kerja : Sekolah X

    2. Lokasi Penelitian : Sekolah X

    3. Lama Penelitian : 3 Bulan (Agustus Oktober 2012)

    4. Biaya Penelitian : Mandiri

    Makassar,.2012Peneliti,

    Nama: .NIP:

    Mengetahui/MengesahkanKetua PGRI Kabupaten XX Kepala Sekolah X

    Nama: Nama: .NIP:... NIP:

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    15/28

    240

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELASApabila guru sebagai peneliti telah merasa cukup dengan siklus-siklus kegiatan

    penelitiannya, maka langkah berikutnya adalah menyusun laporan kegiatan. Penyusunanlaporan ini tidak akan menjadi sulit apabila guru sebagai peneliti sejak awal disiplin mencatat

    apa saja yang sudah dilakukan.Ada berbagai sistematika dalam penyusunan Laporan Akhir Hasil Penelitian TindakanKelas, salah satu diantaranya yaitu yang diperkenalkan Dirjen Dikti (2005) sebagai berikut: Lembar Judul Penelitian Lembar Identitas dan Pengesahan Abstrak Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Pendahuluan

    Kajian Pustaka Pelaksanaan Penelitian Hasil Penelitian dan Pembahasan Simpulan dan Saran Daftar Pustaka

    Rincian dari setiap bagian laporan PTK adalah sebagai berikut:a.Abstrak

    Pada bagian ini dituliskan dengan ringkas hal-hal pokok tentang (a) permasalahan,khususnya rumusan masalah, (b) tujuan, (c) prosedur pelaksanaan PTK, dan (d) hasilpenelitian.

    b.PendahuluanMemuat unsur latar belakang masalah, data awal tentang permasalahan, pentingnyamasalah dipecahkan, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaatpenelitian.

    c. Kajian PustakaMenguraikan teori terkait dan temuan penelitian yang relevan, yang member arah padapelaksanaan PTK dan usaha peneliti membangun argumen teoretis bahwa dengantindakan tertentu dimungkinkan dapat meningkatkan mutu proses serta hasil pendidikandan pembelajaran, bukan untuk membuktikan teori. Bab ini diakhiri dengan hipotesistindakan.

    d.Pelaksanaan PenelitianMengandung unsur: Setting penelitian (deskripsi lokasi), waktu, mata pelajaran,

    karakteristik siswa di sekolah sebagai subjek penelitian. Kejelasan tiap siklus; rancangan,pelaksanaan, cara pemantauan beserta jenis instrumen, usaha validasi hipotesis dan cararefleksi. Tindakan yang dilakukan bersifat rasional dan feasible serta collaborative.

    e.Hasil Penelitian dan PembahasanMenyajikan uraian masing-masing siklus dengan data lengkap, mulai dari perencanaan,pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang berisi penjelasan tentang aspek keberhasilandan kelemahan yang terjadi. Perlu ditambahkan hal mendasar, yaitu hasil perubahan(kemajuan) pada diri siswa, lingkungan, guru sendiri, motivasi dan aktivitas belajar,situasi kelas, dan hasil belajar

    f. Simpulan dan SaranMenyajikan simpulan hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Berikan saran

    tindak lanjut berdasarkan pembahasan hasil penelitian.g.Daftar Pustaka

    Memuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian secara alfabetis.

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    16/28

    241

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    h.Lampiran-lampiranMemuat instrumen penelitian, personalia tenaga peneliti, riwayat hidup masing-masingpeneliti, data penelitian, dan bukti lain pelaksanaan penelitian.

    LatihanPermasalahan-Permasalahan dibawah ini merupakan kasus-kasus dalam pembelajaran,diantaranya adalah: Rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran

    (i) Kurangnya motif berprestasi siswa(ii) Konsentrasi siswa yang kurang dalam mengikuti pelajaran(iii) Penerapan model-model pembelajaran yang kurang variatif(iv) Penggunaan media pembelajaran yang tidak produktif(v) Pengelolaan kelas yang kurang berhasil(vi) Prestasi belajar siswa yang rendah(vii) .(permasalahan yang ditemukan di sekolah masing-masing)

    Pilihlah salah satu atau lebih permasalahan di atas untuk diangkat menjadi salah satutopik dalam PTK. Lalu anda menyusunnya dalam bentuk proposal PTK yang utuh.

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    17/28

    242

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

    KEGIATAN BELAJAR 4

    Kompetensi : Mampu Merancang Karya Tulis IlmiahSub Kompetensi : Merancang garis besar karya tulis ilmiahIndikator Esensial : Menyusun abstrak KTI berdasarkan deskrispsi pelaksanaan penelitian

    MATERI:I. Pendahuluan

    Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yangmemaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atausebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati olehmasyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian,

    makalah seminar atau simposium, artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itumerupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, kesimpulan, dan informasi lain yangterkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalammelaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

    Dalam prakteknya, untuk menghasilkan karya ilmiah, seperti makalah, laporanpraktikum, dan skripsi (tugas akhir). Yang disebut terakhir ini umumnya merupakan laporanpenelitian berskala kecil tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu makalah yangditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswaberdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis pakar-pakar dalam bidangpersoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswasebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

    II. Sifat dan Isi Tulisan Karya IlmiahSifat dan isi tulisan karya ilmiah setidaknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

    1. Kreatif dan Objektifa. Tulisan berisi gagasan (ide) yang kreatif untuk mencari solusi suatu pemasalahan

    yang berkembang dalam masyarakat. Tulisan itu merupakan hasil pemikiran secaradivergen atau pemikiran yang terbuka.

    b. Tulisan tidak bersifat emosional atau tidak menonjolkan permasalahan subjektif.c. Tulisan didukung oleh data yang dan/atau informasi terpercaya.d. Bersifat asli (bukan karya jiplakan dan bukan rekayasa) dan menjauhi duplikasi.

    2. Logis dan sistematisa. Tiap langkah penulisan dirancang secara sistematis dan runtut.

    b. Pada dasarnya karya tulis ilmiah memuat unsur-unsur identifikasi masalah, analisis-sintesis, simpulan dan sedapat mungkin memuat saran-saran.

    3. Isi tulisan berdasarkan telaah pustaka dan/atau hasil pengamatan/ interview, tetapibukan hasil penelitian eksperimental (yaitu penelitian yang memberikan perlakuan padaobjek yang diamati)

    4. Materi karya ilmiah merupakan isu mutakhir (current issues) atau aktual.

    III. BahasaKarya tulis ilmiah, sesuai dengan sifatnya, harus ditulis dengan memperhatikan hal-

    hal sebagai berikut:1. Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai dengan kaidah Bahasa

    Indonesia).2. Pilihlah kata-kata yang tepat, benar, dan lazim.

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    18/28

    243

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    3. Susunlah kalimat yang singkat, tetapi jelas (subjek, predikat, objek, dan keterangannyajika ada).

    4. Hindarilah penggunaan singkatan dan akronim. Jika terpaksa menggunakan singkatandan akronim, harus ditulis selengkapnya lebih dahulu. Setelah itu singkatannya dapat

    digunakan terus sampai karya tulis itu selesai.Contoh:Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945)Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat),

    5. Gunakanlah istilah-istilah Indonesia. Jika terpaksa menggunakan istilah asing karenabelum ada istilah Indonesianya, tulislah istilah asing itu dalam bahasa asing yang benar,kemudian istilah itu ditulis miring

    6. Gunakanlah istilah penulis (bukan pengarang atau kata ganti orang pertama kami, kita,dan saya) untuk sebutan diri.

    7. Penulisan harus taat asas/konsisten.

    8.

    Buatlah paragraf (alinea) yang seimbang jumlah kalimatnya dan jelas pengait antarkalimatnya.

    IV. Judul Tulisan/PenelitianJudul suatu karya ilmiah menggambarkan keseluruhan isi tulisan. Judul diangkat dari

    intisari tema-topik tulisan. Apabila seseorang membaca judul karya tulis ilmiah, makadiharapkan mendapatkan gambaran umum mengenai masalah yang menjadi pokok tulisan.

    Bagian-bagian atau unsur-unsur yang dapat membentuk judul, terdiri dari: Objek tulisan Subjek tulisan Ruang lingkup tulisan Jenis tulisan

    Judul karya tulis ilmiah harus menggunakan bahasa baku dan bersifat singkat, padatdan jelas. Secara teknis, judul diketik dengan huruf besar (kapital), hendaknya ekspresif,sesuai dengan dengan masalah yang ditulis dan tidak membuka peluang adanya penafsiranganda.

    V. Menuliskan Daftar PustakaKarya ilmiah perlu dilengkapi dengan daftar pustaka, yang memaparkan karya ilmiah

    lain yang digunakan sebagai rujukan. Agar dapat ditelusuri orang lain penulisan karya ilmiahrujukan tersebut perlu memuat nama pengarang, judul karya ilmiah, tahun penerbitan, sertapenerbitnya. Tata cara penulisan daftar pustaka perlu juga memberikan isyarat apakah karyailmiah yang dirujuk itu berupa buku, jurnal, makalah seminar, laporan penelitian yang tidak

    dipublikasi, dokumen Web, dll. Oleh karenanya ada tata cara yang ditetapkan untukmenuliskan daftar pustaka. Namun demikian terdapat banyak versi tata cara penulisan daftarpustaka, bergantung pada tradisi yang dipegang oleh masyarakat keilmuan dalam masing-masing bidang.

    Tata cara apapun dapat saja dipakai asalkan pemakaiannya konsisten. Namundemikian apabila karya ilmiah kita ingin dipublikasikan dalam jurnal tertentu, kita harusmenyesuaikan diri dengan tata cara penulisan daftar pustaka yang ditetapkan oleh redaksijurnal tersebut.

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    19/28

    244

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    VI. Sistematika Karya Ilmiah

    Bab I. PendahuluanA. Latar Belakang Masalah

    Latar belakang penulisan merupakan gambaran umum yang berisi alasan mengapamemilih topik karya tulis tersebut dan untuk menunjukkan mengapa topik tersebut penting.Latar belakang masalah perlu memaparkan secara jelas dan didukung oleh data-data, fakta-fakta dan alasan-alasan yang logis mengenai penting serta layaknya tulisan tersebutdiangkat. Pada bagian ini mencakup masalah tentang alasan mengangkat masalah tersebutmenjadi karya tulis dan penjelasan tentang makna penting serta menariknya masalahtersebut untuk ditelaah.

    Suatu masalah atau topik, diangkat menjadi tulisan dalam karya ilmiah disebabkanoleh beberapa hal, antara lain:1. Masalah itu menyangkut kepentingan umum baik mendesak maupun tidak.2. Masalah itu merupakan bagian dari mata rantai masalah yang jika tidak carikan solusi

    pemecahannya berpotensi melahirkan masalah baru.3. Masalah itu penting dimana pemecahannya dapat mengisi kekosongan atau kekuranganilmu pengetahuan.

    Dalam suatu penulisan latar belakang, sesungguhnya juga harus mengungkapkanmengenai harapan atau keadaan yang diinginkan dari suatu masalah atau topik yangdiangkat. Pada saat yang sama, juga harus mengungkapkan fakta atau kenyataan faktualdari masalah atau topik yang diangkat. Kesenjangan atau gap antara harapan (das sein) dankenyataan (das sollen) melahirkan masalah. Masalah-masalah yang terkait dengan topikpenulisan harus diidentifikasi.

    B. Identifikasi dan Perumusan MasalahMengidentifikasi masalah dimaksudkan untuk menguraikan lebih jelas mengenai

    masalah (gap das sein dan das sollen) yang terdapat dalam latar belakang masalah. Didalamnya berisi rumusan eksplisit masalah yang terkandung pada suatu fenomena.

    Fraenkel dan Wallen (1990:22) mengemukakan rumusan masalah yang baikmempunyai ciri-ciri yakni:1. Masalah harus harus feasible: masalah yang diangkat harus dapat dicarikan solusinya

    melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga dan waktu;2. Masalah harus jelas: seluruh pembaca memberi persepsi yang sama terhadap masalah

    yang diteliti (dikaji);3. Masalah harus signifikan: jawaban masalah yang diberikan harus mampu memberikan

    kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemecahanmasalah kehidupan manusia.

    Bentuk-bentuk rumusan masalah dapat dibedakan atas tiga bagian, yaitu:a. Permasalahan deskriptif: permasalahan yang berkenaan dengan variabel mandiri.

    Contoh: Bagaimana sikap masyarakat terhadap KB Mandiri?b. Permasalahan komparatif: permasalahan yang bersifat membandingkan keberadaan

    suatu variabel pada dua sampel atau lebih. Contoh: Adakah perbedaan produktifitaskerja antara pegawai negeri dan pegawai swasta?

    c. Permasalahan asosiatif: permasalahan yang menghubungkan antara dua varibel.Permasalahan model ini terdiri atas tiga bentuk, yaitu hubungan simetris, hubungankausal maupun interaktif. Contoh:1. Adakah hubungannya antara semut di pohon dengan tingkat manisnya buah?

    (hubungan simetris)

    2. Adakah pengaruh gaji terhadap prestasi kerja? (hubungan kausal)3. Hubungan antara motivasi dengan prestasi. (hubungan interaktif: salingmempengaruhi)

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    20/28

    245

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    Rumusan masalah melahirkan konsekuensi ilmiah terutama terhadap maksud dantujuan penulisan, kegunaan, kerangka pikir dan metode penelitian. Dalam rumusan masalahini harus dirumuskan dengan tegas dan jelas batasannya, atau dengan kata lain dirumuskandalam kalimat yang spesifik. (Poin-poin dalam rumusan masalah inilah yang harus diuraikan

    dalam pokok bahasan-sub pokok bahasan dalam suatu kajian).

    C. Tujuan PenulisanTujuan penulisan berangkat dari rumusan masalah yang ada. Biasanya sejumlah

    tujuan penelitian (penulisan) harus sesuai dengan sejumlah rumusan masalah. Denganperkataan lain, menjelaskan hal-hal yang ingin dicapai peserta melalui karya tulis tersebutberkaitan dengan permasalahan yang dikemukakan.

    D. Telaah PustakaTelaah pustaka berisi:

    1. Uraian yang menunjukkan landasan teori dan konsep-konsep yang relevan dengan

    masalah yang dikaji. Landasan teori bersumber dari pendapat para ahli melalui buku-buku, internet, majalah, hasil penelitian atau peraturan perundang-undangan.2. Uraian mengenai pendapat berkaitan dengan masalah yang dikaji. Uraian mengenai

    pemecahan masalah yang pernah dilakukan. Hal ini untuk menunjukkan orisinalitaspenulisan

    E. Metode Pengumpulan DataJika tulisan ilmiah tersebut menggunakan data, maka harus menjelaskan secara

    lengkap metode pengumpulan data yang digunakan; serta alasan mengapa memilih metodedan data tersebut, misalnya: studi kepustakaan, observasi lapangan, interview, dll;sedangkan data dapat berupa data primer maupun sekunder.

    F. Ruang Lingkup PenulisanMenjelaskan mengenai wilayah yang menjadi pembahasan dalam karya tulis, serta

    keterbatasan-keterbatasan kalau seandainya ada. Misalnya saja ruang lingkup penelitianyang dilakukan adalah dalam lingkup sekolah tertentu, periode penelitian, jenis kegiatanyang diteliti dan sebagainya.

    Pada sisi lain, sistematika suatu karya ilmiah sangat perlu disesuaikan dengansistematika yang diminta oleh media publikasi (jurnal atau majalah ilmiah), sebab bila tidaksesuai akan sulit untuk dimuat. Sedangkan suatu karya ilmiah tidak ada artinya sebelumdipublikasi. Walaupun ada keragaman permintaan penerbit tentang sistematika karya ilmiahyang akan dipublikasi, namun pada umumnya meminta penulis untuk menjawab empatpertanyaan berikut: (1) Apa yang menjadi masalah?; (2) Kerangka acuan teoretik apa yang

    dipakai untuk memecahkan masalah?; (3) Bagaimana cara yang telah dilakukan untukmemecahkan masalah itu?; (4) Apa yang ditemukan?; serta (5) Makna apa yang dapatdiambil dari temuan itu?

    Tentu saja sistematika karya ilmiah ini tidak baku, atau harga mati. Sistematika karyailmiah sangat bergantung pada tradisi masyarakat keilmuan dalam bidang terkait, jenis karyailmiah (makalah, laporan penelitian, skripsi). Dalam suatu karya ilmiah yang mempunyaitingkat keformalan yang tinggi, seperti misalnya skripsi, sistematika penulisan lebih baku,dan beberapa paparan lainnya sering diminta dari mahasiswa, seperti simpulan danrekomendasi (saran) pada bagian akhir, atau kata pengantar pada bagian awal.

    Banyak jurnal dan majalah meminta abstrak, yakni rangkuman informasi yang adadalam dokumen laporan, makalah, atau skripsi, lengkapnya. Abstrak yang ditulis secara baik

    memungkinkan pembaca mengenali isi dokumen lengkap secara secara cepat dan akurat,untuk menentukan apakah isi dokumen sesuai dengan bidang minatnya, sehingga dokumentersebut perlu dibaca lebih lanjut. Abstrak sebaiknya tidak lebih dari 250 kata (dalam satu

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    21/28

    246

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    atau dua paragraf), menyatakan secara singkat tujuan dan lingkup penelitian/pengkajian,metode yang digunakan, rangkuman hasil, serta kesimpulan yang ditarik.

    G. Bagian Isi /Analisis-Pemecahan Masalah/Pembahasan

    Analisis permasalahan didasarkan pada data dan/atau informasi serta telaah pustakauntuk menghasilkan alternatif model pemecahan masalah yang kreatif. Sub-bab ini berisianalisis penulis terhadap masalah yang merupakan gap antara hal/kondisi yang ada dilapangan dengan kriteria yang ideal dan bukan deskripsi atas temuan yang sudahdiungkapkan sebelumnya. Dalam sub-bab ini fokus pembahasan lebih pada interpretasi atashasil penelitian atau data-data yang telah diungkapkan sebelumnya. Penulis dapatmenjelaskan mengenai kecenderungan apa yang terjadi, arti dari kecenderungan tersebut,hubungan dan perbandingan data, rasio-rasio, dll. Analisis tidak harus selalu kuantitatif,dapat juga kualitatif. Penulis dapat menggunakan alat ukur seperti: SWOT,Balancescorecard, Fishbone, dll, dalam menganalisis data. Namun jika tidak mungkin data-data cukup dideskripsikan saja.

    Pemecahan masalah merupakan pengembangan alternatif solusi/pemecahan masalahyang mungkin/dapat dipilih untuk memecahkan permasalahan. Selanjutnya penulismerekomendasikan solusi terbaik yang dapat dipertanggungjawabkan.

    H. Simpulan dan SaranMerupakan uraian secara singkat mengenai isi dari karya tulis, terutama uraian

    singkat atas pokok masalah, analisis data dan pembahasan. Kesimpulan harus konsistendengan analisis permasalahan.

    Atas hasil analisis dan pembahasan masalah, diharapkan ada saran-saran yang dapatdiberikan. Saran disampaikan berupa kemungkinan atau prediksi transfer gagasan danadopsi teknologi.

    I. Bagian Akhir1. Daftar pustaka ditulis untuk memberi informasi sehingga pembaca dapat dengan

    mudah menemukan sumber yang disebutkan. Penulisan daftar pustaka untuk bukudimulai dengan menulis nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, tempatterbit, dan nama penerbit. Penulisan daftar pustaka untuk jurnal dimulai dengannama penulis, tahun, judul tulisan, nama jurnal, volume dan nomor halaman.Penulisan daftar pustaka yang diperoleh dari internet ditulis alamat websitenya.

    2. Daftar Riwayat Hidup (biodata atau curriculum vitae) peserta minimal mencakupnama lengkap, tempat dan tanggal lahir, karya-karya ilmiah yang pernah dibuat,penghargaan-penghargaan ilmiah yang pernah diraih.Lampiran (jika diperlukan)

    Mempresentasikan Karya IlmiahMempresentasikan karya ilmiah merupakan tahapan penting dari suatu karya tulis

    terutama jika hendak dinilai kelayakan dan kepatutannya. Tidak jarang terjadi, karya ilmiahyang berkualitas akhirnya dinilai rendah oleh seseorang disebabkan caramempresentasikannya kurang baik. Suaranya datar dan terlalu pelan, tidak menarik. Waktuyang digunakan untuk memberikan presentasi terlalu lama, sehingga membosankan bagipendengarnya.

    Kemampuan memberikan sebuah presentasi yang baik merupakan modal yangsangat penting. Jika Anda bekerja di sebuah perusahaan, pasti Anda harus memberikanpresentasi, baik kepada atasan maupun kepada client dari perusahaan Anda. Jadi

    kemampuan memberikan presentasi sangat esensial bagi seorang sarjana.

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    22/28

    247

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    Demikian pula dalam pertemuan formal, seminar, konferensi, sering kali kitadengarkan presentasi yang membosankan. Pembicara yang berbicara melantur, terlalu lama,tidak menarik, dan membosankan. Mengapa mereka tidak menyadari hal ini?

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempresentasikan karya ilmiah.Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita memberikan presentasi, antaralain:

    1. Pendengar (audience),2. Lamanya waktu presentasi,3. Sifat dari presentasi (formal, informal).

    Pengetahuan tentang audiencedari presentasi sangat penting. Presentasi di depanorang yang mengerti teknis (misalnya dalam sidang ujian skripsi, tesis atau tugas akhir)berbeda dengan presentasi di depan juri lomba karya tulis ataupun masyarakat umum yangtidak suka detail. Orang yang mengerti teknis akan merasa kesal apabila narasipenjelasannya terlalu bertele-tele kepada hal-hal yang tidak esensial apalagi yang terkesan

    menggurui. Sementara manajer eksekutif akan bosan dan bingung jika Anda menggunakanistilah teknis (dan memberikan rumus matematik yang njlimet).Secara faktual yang paling berat adalah menyampaikan presentasi di depan audience

    yang memiliki latar belakang berbeda. Bagi yang sudah mengerti, presentasi mungkin akanmenjadi membosankan. Hal ini terjadi jika kita menyajikan materi seminar untuk publik.Penguasaan akan waktu merupakan hal yang sangat krusial. Banyak pembicara atau oratoryang bagus yang tidak dapat mengendalikan waktunya, biasanya molor, sehingga memberidampak negatif.

    Dampak negatif ini terasa kepada audience, pembicara lain, penguji, dan panitia (jikaini terjadi dalam sebuah seminar). Usahakan tepat waktu. Justru salah satu kemampuanyang harus dimiliki seorang pembicara adalah menempatkan diri dengan waktu yangdiberikan. Kemampuan menjelaskan sesuatu dalam waktu yang singkat merupakan buktikecerdasan dan penguasaan materi oleh presenter tersebut.

    Mempersiapkan presentasiPersiapan sebelum melakukan presentasi merupakan sebuah aktivitas yang esensial.

    Seperti halnya pertandingan olahraga, perlu dipersiapkan strategi untuk memenangkanpertandingan. Sebuah tim sepakbola, misalnya, tidak akan turun ke lapangan tanpamembuat persiapan strategi yang akan dilakukan. Persiapan presentasi meliputi beberapahal sebagai berikut:

    1. Mengetahui karakteristik target pendengar (audience) dan jumlahnya;2. Jenis presentasi (formal, informal);

    Ad.1. Mengetahui target pendengarMengetahui target pendengar merupakan salah satu aktivitas yang penting. Beberapa

    contoh target yang berbeda antara lain: Penguji sidang tesis. Biasanya pendengar adalah orang yang memiliki pengetahuan

    teknis cukup tinggi, jadi jangan terlalu berkesan menggurui. Jumlah pendengarbiasanya sedikit sehingga presentasi bisa lebih interaktif dan serius.

    Seminar umum. Biasanya jumlahnya banyak dengan latar belakang yang berbeda-beda. Umumnya mereka ingin belajar dari Anda. Untuk itu perlu Anda pikirkan nilaitambah apa yang dapat mereka peroleh setelah mendengarkan presentasi Anda?Mereka pulang mendapatkan apa? Seminar yang dihadiri oleh pejabat-pejabat,biasanya bersifat formal meskipun bukan berarti Anda tidak dapat melawak.

    Seminar juga sering dihadiri oleh mahasiswa, tapi kadang-kadang ada acara khususyang lebih banyak mahasiswanya. Untuk acara jenis ini, biasanya pembicaraan haruslebih informal dan santai (populer), dan dapat disertai dengan humor atau lawakan.

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    23/28

    248

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    Siapkan gurauan jika waktunya memungkinkan. Mahasiswa terkadang responsifterhadap yang sifatnya hura-hura namun seringkali tidak responsif untuk topik yangformal. Pada bagian tanya jawab biasanya sepi.

    Persiapan teknisSecara teknis, beberapa hal yang perlu dipersiapkan, antara lain:

    1. Materi presentasi (slide, transparan, materi elektronik, handoutatau makalah yang akandibagikan);

    2. Komputer, notebook, atau perangkat elektronik yang digunakan;3. Percobaan presentasi untuk menghitung lamanya waktu presentasi.

    Perhatikan bahwa materi presentasi dapat dibaca dengan mudah oleh pendengar.Handout (fotocopy) seringkali tidak dapat dibaca dengan mudah karena penggunaan fontyang terlalu kecil, atau warna font gelap (misalnya merah) dengan latar belakang gelap(misalnya biru tua).

    Pastikan perangkat elektronik yang digunakan bekerja dengan baik. Seringkali

    presentasi tertunda gara-gara alat panelLCDyang digunakan tidak cocok dengan komputeratau notebook yang digunakan sehingga gambar tidak muncul di layar.

    Pelaksanaan presentasiSetelah persiapan dilakukan, kini tibalah saatnya anda mengeksekusi rencana yang

    telah disiapkan. Dalam melakukan presentasi, perhatikan hal-hal yang akan dibahas sepertiberikut.1. Ketepatan waktu

    Salah satu kunci rahasia kesuksesan sebuah presentasi adalah tepat waktu.Seseorang harus banyak belajar dan bereksperimen untuk menempatkan waktu sehinggaakhirnya pembicara punya perasaan (feeling) tentang waktu yang dibutuhkan untuk

    mempresentasikan. Presentasi yang terlalu cepat selesai tidak baik. Kesan yang dapatditimbulkan adalah pembicara tidak menguasai topik dan terlihat bodoh. Pada saat yang lain,presentasi yang terlalu lama juga tidak baik. Jika presentasi terlalu cepat selesai yang terlihatbodoh adalah sang pemberi presentasi, maka presentasi yang terlalu lama akan memberikankekesalan kepada pendengar. Jika pendengar sudah kesal, maka apa pun yang anda katakantidak akan didengar lagi. Vonis sudah dijatuhkan. Nilai Anda akan sangat rendah.

    Demikian pula dalam memberikan presentasi (di seminar misalnya), jika kita terlalubanyak berbicara, maka kesan menggurui dan ingin memonopoli pembicaraan akan muncul.Bicara seperlunya saja. Jika memang tidak perlu bicara, tidak usah berbicara. Ketikaberbicara, perhatikan pendengar. Apabila mereka menguap, melihat jam, merenung-renung,mencorat-coret di kertas notes, dan menunjukkan tanda-tanda kejenuhan lainnya, maka

    percepat presentasi. Selesaikan dengan segera.Sekali lagi, jangan sekali sekali terlalu lama berbicara. (Lebih baik terlalu cepat selesaidaripada terlalu lama, tapi tentunya lebih baik jika tepat waktu.)

    Teknik dalam menghadapi pendengarSalah satu tugas pembicara dalam melakukan presentasi adalah menghadapi

    pendengar (audience). Banyak orang yang gemetar dalam melakukan hal ini. Memang hal initidak mudah dan membutuhkan latihan. Ada beberapa teknik yang dapat dikemukakanantara lain:1. Seorang pembaca menanyakan mengenai kata pembukaan. Kata pembukaan bergantung

    kepada bentuk acara, pendengar, dan kebiasaan yang berlaku di tempat tersebut. Untuk

    acara seminar yang dihadiri oleh mahasiswa, kata pembukaan bisa sedikit santai. Namununtuk ujian skripsi atau tesis dengan penguji yang terbatas, biasanya agak lebih formal.Kebiasaan setempat juga menentukan kata pembukaan. Yang pasti, kata pembukaan

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    24/28

    249

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    jangan berlama-lama karena dia akan mengambil waktu presentasi kita yang sudahsangat singkat. Untuk acara yang lebih informal, misalnya seminar, kadang-kadangorang memulainya dengan guyonan (joke). Ini kebiasaan orang Barat (Westerner). Jikadiperhatikan, orang Barat biasanya memulai presentasi dengan guyonan, sementara

    orang Indonesia biasanya memulai presentasi dengan permohonan maaf;2. Ketika menjelaskan sebuah slide, kadang-kadang (tidak selalu) Anda perlu menunjuksesuatu di layar. Tunjukkan bagian itu dengan pointer, laser pointer, atau jika terpaksadengan telunjuk. Jangan hanya mengatakan seperti ini atau itu" tanpa menunjukkanmana yang dimaksud dengan ini" atau itu". Ada juga mahasiswa yang matanya selaluterpaku pada slide diatas Over Head Projector (OHP) sehingga dia tidak tahu bahwaproyeksi di layar (yang terlihat oleh pendengar) miring-miring atau bahkan posisi slideterlalu bawah sehingga tidak dapat dilihat oleh pendengar;

    3. Jangan terlalu sering membelakangi pendengar. Seringkali pembicara melihat layar danmembelakangi pendengar seolah-olah dia takut bertatap muka dengan pendengarnya;

    4. Perhatikan raut wajah dari para pendengar. Apakah mereka sudah bosan? bingung?

    tersenyum? Jadikan ini menjadi umpan balik bagi strategi presentasi Anda. Seringkalipada saat mengikuti presentasi skripsi atau tesis dimana mahasiswa tidak pernah melihatke arah pendengar. Kalau penguji sudah bosan semua, hentikan presentasi atau sudahisesegera mungkin karena mereka tidak akan mendengarkan dan lebih suka jika berhenti;

    5. Ketika memberikan presentasi, Anda harus convincing atau meyakinkan. Bagaimanapendengar akan percaya dengan apa yang Anda presentasikan jika anda sendirikelihatannya tidak percaya? Namun juga jangan sampai menjadi berkesan terlalu aroganatau sok tahu;

    6. Dalam menghadapi pertanyaan, dengarkan dahulu pertanyaannya. Kalau perlu, catatdahulu pertanyaan tersebut. Jangan cepat-cepat ingin menjawab atau bahkan memotongpertanyaan pendengar, kecuali jika anda merasa penanya ini terlalu berlarut-larut dalammengutarakan pertanyaannya. (Sering kali orang berputar-putar dan tidak to the pointdalam mengutarakan pertanyaan.) Menunggu penanya selesai juga memberikan waktukepada kita untuk memikirkan jawabannya;

    7. Jangan pernah ngotot dengan penanya. Kita boleh saja berbeda pendapat. Jika adapenanya yang ngotot, kemudian Anda sudah menjelaskan akan tetapi dia tetap ngotot,maka Anda sepakati saja bahwa Anda dan sang penanya berbeda pendapat.

    Teknik menggunakan presentasi elektronikPenggunaan komputer atau notebook dalam presentasi sudah merupakan hal yang

    lumrah. Bahkan di beberapa institusi, penggunaan komputer merupakan hal yang standar.Umunya presentasi dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Power Point,meskipun ada program-program lain yang juga dapat digunakan.

    Penggunaan media elektronik, seperti penggunaan Microsoft Power Point ini,mengundang debat. Ada sebuah artikel di NY Times2 yang mengatakan bahwa Power Pointini membuat kita menjadi bodoh. Alasannya adalah alat bantu ini memaksa kita untukmemenggal kata dan data sehingga tidak dikenali lagi. Dia mencontohkan bahwa batasan 40kata dalam satu slide merupakan salah satu contoh pemaksaan yang buruk. Sesungguhnyasebagai alat bantu, manfaat dan efeknya tergantung kepada siapa yang menggunakannya.Untuk itu kuasailah cara penggunaan media elektronik dengan baik.

    Penggunaan media elektronik ini memiliki karakteristik tertentu yang harus dikuasaioleh presenter. Berikut ini berapa saran yang dapat Anda gunakan.1. Dalam satu slide, usahakan gunakan kata-kata sesingkat mungkin sehingga layar tidak

    dipenuhi dengan tulisan. Utamakan menggunakan point form. Penjelasan dari point-point

    tersebut yang akan Anda presentasikan. Kemampuan Anda membuat tulisan yangsingkat ini merupakan salah satu ujian. Jika memang ada hal-hal yang terpaksa harusdiuraikan secara panjang, berikan materi tersebut dalam bentuk selebaran (handout);

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    25/28

    250

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    2. Font jangan terlalu kecil. Coba Anda lihat apakah tulisan Anda terbaca dari pendengarpresentasi yang paling belakang. Penggunaan font yang terlalu besar akanmenghabiskan tempat di layar, akan tetapi lebih baik jelas dibaca pendengar daripadamencoba memadatkan tulisan dalam satu halaman dan tidak terbaca. Apa manfaatnya

    jika tidak terbaca?3. Pemilihan font untuk presentasi dengan media elektronik yang menggunakan layarkomputer (screen) seperti situs web atau presentasi biasa perlu mendapat perhatian.Kadang-kadang kita kesal melihat orang yang sembarangan dalam memilih font ini.Konfigurasi bawaan (default) dari Microsoft Power Point adalah menggunakan font Arial.Font Arial ini kurang baik untuk presentasi dengan layar karena sulit untuk membedakanhuruf "i" besar dan huruf "i" kecil. Disarankan agar Anda menggunakan font Georgia,karena font ini memang didesain untuk layar;

    4. Gunakan clip art, atau gambar-gambar, jika perlu. Biasanya penggunaan gambar inicocok untuk presentasi seminar yang bisa informal. Namun penggunaan gambar ini bisajuga digunakan untuk presentasi yang lebih formal asalkan gambar yang diambil tidak

    terlalu norak. Terlalu banyak gambar juga kurang baik. Perlu diperhatikan juga masalahhak cipta (copyright) dari clip artyang Anda gunakan. Jangan dibiasakan nyolongdariorang lain. Berikan referensi darimana clip arttersebut Anda peroleh. Di Internet saat inibanyak tempat yang menyediakan clip artdengan gratis;

    5. Ada yang mengatakan bahwa sebaiknya menggunakan warna background yang agakgelap (misalnya warna biru) dengan warna font tulisan yang cerah (putih atau kuning).

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    26/28

    251

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

    Dari berbagai uraian di atas, dapat dikemukakan format atau Batang Tubuh KaryaTulis dapat digambarkan sebagai berikut :

    1. Sistematika Umum Karya ilmiahBab I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang PenulisanB. Perumusan MasalahC. Tujuan PenulisanD. Metode Pengumpulan DataE. Ruang Lingkup Penelitian/PenulisanF. Sistematika Penulisan

    Bab II ANALISIS MASALAH DAN PEMBAHASAN

    A. Analisis MasalahB. Pembahasan Masalah

    Bab III PENUTUPA. SimpulanB. Saran

    2. Sistematika Penulisan Artikel-Jurnal1. Judul2. Nama Penulis3. Abstrak dan Kata Kunci4. Pendahuluan5. Bagian Inti6. Penutup

    CATATAN TAMBAHAN1. Abstrak Penelitian merupakan intisari dari suatu hasil penelitian. Hal-hal yang

    harus dimuat dalam suatu abstrak penelitian karya tulis ilmiah adalah:a. Nama Penulisb. Judulc. Tujuan Penelitian/penulisand. Manfaat Penelitian/penulisan

    e. Metode penelitian/penulisanf. Hasil Penelitian/penulisang. Kata kunci

    2. Pengetikan1. Tata Letak

    a. Karya tulis diketik 1,5 spasi pada kertas berukuran A4, (font 12, times newroman style).

    b. Batas pengetikan:1) Samping kiri 4 cm2) Samping kanan 3 cm3) Batas atas bawah masing-masing 3 cm

    c. Jarak pengetikan, bab, Sub-bab dan perinciannya1) Jarak pengetikan antara Bab dan Sub-bab 3 spasi, Sub-bab dan kalimatdibawahnya 2 spasi.

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    27/28

    252

    Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru

    Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 1 24

    Universitas Negeri Makassar

    2) Judul Bab diketik di tengah-tengah dengan huruf besar dan dengan jarak4 cm dari tepi atas tanpa digaris-bawahi.

    3) Judul Sub-bab ditulis mulai dari sebelah kiri, huruf pertama setiap kataditulis dengan huruf besar (huruf kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti

    yang, dari, dan.4) Judul anak Sub-bab ditulis mulai dari sebelah kiri dengan indensi 5 (lima)pukulan yang diberi garis bawah. Huruf pertama setiap kata ditulis denganhuruf besar (kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti yang, dari, dan.

    5) Jika masih ada subjudul dalam dalam tingkatan yang lebih rendah, ditulisseperti pada butir (3) diatas, laludiikuti oleh kalimat berikutnya.

    2. Pengetikan KalimatAlenia baru diketik sebaris dengan baris diatasnya dengan jarak 2 spasi.Pengetikan kutipan langsung yang lebih dari tiga baris diketik 1 spasi menjorokke dalam dan semuanya tanpa diberi tanda petik.

    3. Penomoran Halaman

    a.

    Bagian pendahuluan yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggotakelompok, kata pengantar dan daftar isi memakai angka romawi kecil dandiketik sebelah kanan bawah (i, ii, dan seterusnya).

    b. Bagian tubuh/pokok sampai dengan bagian penutup memakai angka arab dandiketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas (1, 2, 3dan seterusnya).

    c. Nomor halaman pertama dari Bab tidak ditulis tapi tetap diperhitungkan.

    LATIHAN:Seorang guru bernama Hamdan dari sejak mahasiswa memiliki keinginan untuk

    menulis karya tulis ilmiah. Kesulitan yang dihadapinya adalah selain kemampuan teknispenulisan yang belum dikuasai dengan baik juga kemampuan memahami format penulisankarya tulis ilmiah yang baku. Hamdan kemudian membuat kerangka penulisan dan disertaiabstrak. Tetapi, seorang rekan Hamdan yang bernama Muhammad Iqbal juga seorang gurumengkritiknya dengan mengatakan, format kerangka penulisan dan abstrak saudara tidaklengkap. Diskusikanlah dengan teman anda dengan menghasilkan kerangka penulisan danabstrak yang lengkap.

  • 7/27/2019 PTK_1.15

    28/28

    DAFTAR PUSTAKA

    Arikunto, Suharsimi dkk.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta.Aswandi. 2006. Guru Sebagai Peneliti. http://www.pontianakpost.com/. Diakses, 15Nopember 2007.

    Aqib, Zainal.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Rama Widya. Bandung.Iskandar.2009. Penelitian Tindakan Kelas. Gaung Persaa Press. Cipayung-Ciputat Jakarta.Madya, Suwarsih. 2006. Teori dan Praktek Penelitian Tindakan Kelas (Action Research).

    Alfabeta. Bandung.Madya,Suwarsih.2006. Praktek Penelitian Tindakan Kelas.

    http://www.ktiguru.org/index.php/ptk-1. Diakses, 15 November 2007.Muhajir, Noeng. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi III. Reka Sarasin. Yogyakarta.Raka Joni dkk.1998. Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas(Makalah). IKIP Malang.

    Wiriatmadja, Rochiati. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. PT Remaja Rosdakarya.Bandung.

    http://www.pontianakpost.com/http://www.ktiguru.org/index.php/ptk-1http://www.ktiguru.org/index.php/ptk-1http://www.pontianakpost.com/