ptk nurhadi hartini 2 sudah

Upload: tendi-ependi

Post on 06-Jan-2016

237 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PTK Nurhadi

TRANSCRIPT

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang.

Dalam proses belajar mengajar keberadaan guru atau pendidik menjadi hal yang sangat penting. Keberadaan guru disini mempunyai fungsi utama dalam tercapainya sebuah proses belajar mengajar, sebagaimana tertera dalam tujuan pendidikan yaitu membentuk anak yang sedang tumbuh untuk belajar berfikir secara logis dan membimbing proses pemikiran secara bijak. Allyn dan Bacon, 1996, mengatakan ada 3 tujuan pengajaran aktif, yaitu:

1. membangun team, yang artinya semangat kerja sama

2. penguasaan, yang artinya mempelajari sikap, pengalaman, pengetahuan peserta didik.

3. ketertiban belajar secara seketika dan menciptakan perhatian minat awal siswa dalam mata pelajaran.

Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk menerima dan menguasai pelajaran dengan baik dan terlibat dalam proses belajar mengajar atau katif maka siswa harus dalam kondisi siap baik jasmani atau rohani, dan siap pada setiap materi yang akan disampaikan. Dan disini peran seorang guru untuk membantu proses berfikir anak didik, sehingga anak didik dapat menerima dan memahami tentang apa yang sedang dipelajari, agar proses belajar mengajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka dari itu diperlukan suatu metode yang efektif dan efesien.

Disaat sekarang ini sering kita jumpai para siswa yang tidak punya kesiapan dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar, terutama dalam hal materi pelajaran yang akan disampaikan, bahkan kadang lupa sama sekali, sehingga ketika di dalam kelas siswa tidak tahu materi apa yang dibahas, apalagi mengenai isinya dan sering dari mereka itu melupakannya. Selain itu dalam proses belajar mengajar sering kita jumpai bebagai permasalahan yang salah satunya adalah masalah alokasi waktu yang tidak mencukupi, sehingga menyebabkan interaksi belajar mengajar menjadi tidak efektif dan efesien serta tidak sesuai dengan tuntutan yang diharapkan oleh kurikulum.

Maka untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu cara agar pelaksanaan belajar mengajar dapat terlaksana secara efektif, yang mana salah satunya yaitu dengan menerapkan atau menggunakan metode resitasi atau tugas, sebagai selingan dan variasai teknik penyajian pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia, baik itu tugas individual atau kelompok, rumah / sekolah, merupakan salah satu metode dari sekian banyak metode yang ada, sebagai langkah alternatif dalam rangka mengefisiensikan proses pembelajaran.

Resitasi atau penugasan diharapkan dapat mengatasi persoalan yang timbul dan proses belajar mengajar sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

I.2 Rumusan Masalah

1. Bagaiamana penerapan metode resitasi atau tugas di kelas X SMA Negeri 2 Kendari2. Apakah metode resitasi (tugas) dapat efektif dalam meningkatkan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran mata pelajaran bahasa indonesia sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?I.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan metode resitasi atau tugas di kelas X SMA Negeri 2 Kendari2. Untuk mengetahui apakah metode resitasi dapat efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Kendari1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan pembelajaran di SMA Negeri 2 Kendari, khususnya pada kegiatan pembelajaran bahasa indonesia, diantaranya adalah untuk:

1. Bagi lembagaPenerapan metode resitasi dapat dijadikan bahan pertimbangan atau pijakan bagi lembaga sekaligus sebagai kerangka acuan dalam mengembangkan hal-hal yang berkaitan dengan pengajaran dalam pembelajaran mata pelajaran bahasa indonesia yang lebih baik.

2. Bagi Guru

Penerapan metode rsesitasi diharapkan akan lebih mempermudah para guru dalam mengajarkan atau menyampaikan mata pelajaran dan mengarahkan siswa khususnya terhadap siswa yang sering tidak serius dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Bagi Siswa

Dengan metode resitasi (tugas) yang diterapkan oleh guru diharapkan siswa lebih siap dalam menerima pelajaran dan mengikuti proses belajar mengajar dengan baik, khususnya mata pelajaran bahasa indonesia sehingga siswa dapat mengembangkan berfikirnya dan menerima materi dengan baik.

4. Bagi peneliti

Penggunaan metode resitasi (tugas) akan mempermudah meneliti dalam mengetahui sejauh mana kemampuan siswa terhadap materi mata pelajaran bahasa indonesia yang telah diberikan serta tanggung jawab siswa terhadap tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia dan menambah wawasan bagi calon guru.BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Metode

Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu.

Secara umum atau luas metode atau metodik berarti ilmu tentang jalan yang dilalui untuk mengajar kepada anak didik supaya dapat tercapai tujuan belajar dan mengajar. Prof. Dr.Winarno Surachmad (1961), mengatakan bahwa metode mengajar adalah cara-cara pelaksanaan dari pada murid-murid di sekolah.

Pasaribu dan simanjutak (1982), mengatakan bahwa metode adalah cara sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Jadi metode pelajaran adalah suatu cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan.

Dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru tidak harus terpaku dalam menggunakan berbagai metode (variasi metode) agar proses belajar mengajar atau pengajaran berjalan tidak membosankan, tetapi bagaimana memikat perhatian anak didik. Namun di sisi lain penggunaan berbagai metode akan sulit membawa keberuntungan atau manfaat dalam kegiatan belajar mengajar, bila penggunaannya tidak sesuai dengan situasi dan kondisi yang mendukungnya, serta kondisi psikologi anak didik. Maka dari itu disini guru di tuntut untuk pandai-pandai dalam memilih metode yang tepat, (Syaiful Bahri, D. 2002).

Berkaitan dengan metode yang tepat, dalam hal ini pasiburi dan simanjutak, mengatakan bahwa dalam nenentukan metode mana yang akan di ikuti oleh guru dalam penggunaan metode guru harus memperhatikan berbagai macam faktor, diantaranya yaitu:

1. Metode dan tujuan sekolah

2. Metode dan bahan pengajaran

3. Metode dan tangga-tangga belajar

4. Metode dan tingkat perkembangan

5. Metode dan keadaan perseorangan

6. Dasar tertinggi dari metode

Selain itu Prof Dr. Winarno S, mengatakan ada 5 macam yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar antara lain: tujuan berbagai jenis dan fungsinya, anak didik yang berbagai tingkat kematangannya, situasi yang berbagai macam keadaan, fasilitas yang berbagai kualitasnya, pribadi guru seta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda2.2 Metode Resitasi

a. Pengertian

Yang dimaksud dengan metode resitasi atau penugasan adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, yang mana kegiatan itu dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, dirumah ataupun dimana saj asal tugas itu dapat di selasaikan.

Menurut Roestiyah dikatakan bahwa resitasi adalah suatu metode dengan cara menyusun laporan sebagai hasil dari apa yang di pelajari. Resitasi (penugasan) dapat berupa perintah kemudian siswa mempelajari bersama teman atau sendiri dan menyusun laporan atau resume kemudian diesok harinya hasil laporan didiskusikan dengan seluruh siswa di kelas.

Metode resitasi biasanya diberikan atau digunakan oleh guru dengan tujuan agar siswa itu memiliki hasil belajar yang lebih mantap, dan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. Resitasi di berikan untuk memperoleh pengetahuan dengan cara melaksanakan tugas dan juga dapat memperluas dan memperkaya pengetahuan serta ketrampilan siswa disekolah melalui kegiatan luar sekolah.

Dalam percakapan sehari-hari metode ini dikenal dengan sebutan pekerjaan rumah, tetapi sebenarnya metode ini terdiri dari tiga fase, antara lain (1) pendidik memberi tugas. (2) anak didik melaksanakan tugas (belajar). (3) Siswa mempertanggung jawabkan apa yang telah dipelajari (resitasi).

Panerapan metode resitasi (tugas), diberikan dengan harapan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksakan latihan-latihan selama melaksanakan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Dan dengan metode ini diharapkan siswa dapat belajar bebas tapi bertanggung jawab, dan murid-murid akan berpengalaman, dan bisa mengetahui berbagai kesulitan. Dengan metode ini siswa mendapatkan kesempatan untuk saling membandingkan dengan hasil sisa yang lain, menarik anak didik agar belajar lebih baik, punya tanggung jawab dan berdiri sendiri. (Roesriyah N. K, 1989).

Metode resitasi ini digunakan atau di berikan untuk merangsang anak agar tekun, rajin, dan giat belajar, sehingga pada pada saat kegiatan belajar mengajar mereka sudah siap. Selain itu metode ini diberikan karena dirasa bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu sedikit, dalam artian bahan banyak tapi waktu kurang seimbang. Agar bahan yang diberikan dapat sesui dengan waktu yang ada maka metode ini bisa diberikan. Metode resitasi (tugas) dapat berupa antara lain:

1. Menyusun karya tulis

2. Menyusun laporan mengenai bahan bacaan atau menyusun berita.

3. Menjawab pertanyaan yang ada dalam buku

4. tugas lain yang dapat menujang keberhasilan siswa, dll

Pemberian tugas atau resitasi dapat diberikan diawal pelajaran ataupun diakhir pelajaran, baik itu secara individu atau secara kelompok, didalam kelas atau di lar kelas. Dalam pemberian tugas atau resitasi ini agar dapat berhasil dalam pelaksanaannya, maka seoang guru harus memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:

1. Tugas itu harus jelas dan tegas

2. Suatu tugas harus disertai dengan penjelasan tentang yang akan dihadapi.

3. Tugas harus berhubungan dengan yang anak pelajari

4. Tugas harus berhubungan atau di sesuaikan dengan minat siswa

5. Tugas harus disesuaikan dengan waktu yang dimiliki siswa

6. Dan sebagainya

Selain beberapa poin diatas yang harus diperhatikan oleh guru yaitu etiap pemberian tugas diharapkan agar mengecek tugas yang diberikan, sudah dikerjakan atau belum, kemudian dievaluasikan untuk memotivasi siswa dan untuk mengetahui hasil kerja siswa. Dengan demikian dapat bertanggung jawab terhadap tugasnya, selai itu siswa dapat lebih termotivasi untuk mempelajari materi yang akan disampaikan, khususnya pada materi Sosiologi, sehingga ketika menerima pelajaran sudah siap, dan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dan sesuai dengan apa yang diinginkan.

b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Resitasi

Dalam penggunaan suatu metode itu pasti akan luput dari suatu kelebihan dan kekurangan, begitu pula dengan metode ini.

a. Kelebihan Metode Resitasi

1. Pengetahuan siswa akan lebih luas dan sifat verbalismenya akan semakin berkurang.

2. Siswa lebih mendalami dan menglami sediri pengetahuan yang di carinya, sehingga pengetahuan itu akan tinggal lama dalam ingatan jiwanya.

3. Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktifitas belajar individu atau kelompok.

4. Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru.

5. Dapat menumbuhkan kreatifitas, usaha, tanggung jawab, dan sikap mandiri siswa, serta memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa.

b. Kelemahan Metode Resitasi (tugas), antara lain:

1. Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia mengerjakan tugas atau orang lain yang mengerjakan.

2. Sulit memerikan tugas yang sesuai dengan masing-masing individu.

3. Khusus untuk tugas kelompok tidak jarang yang aktif mengerjkan dan menjelasakan hanyalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota yang lain tidak ikut berpartisipasi dengan baik.

4. Sering memberikan tugas yang monoton, dan menimbulkan kebosanan.

5. Penggunaan metode resitasi (tugas) dalam meningkatkan kesiapan dan hasil mata pelajaran Bahasa Indonesia.

c. Penggunaan Metode Resitasi Dalam Menigkatkan Kesiapan Belajar dan prestasi Belajar Siswa.

Dalam penggunaan metode resitasi di kelas X SMA Negeri 2 Kendari ada beberapa langkah yang telah dilakukan oleh pengajar, antara lain:

a. Fase Memberikan Tugas.

Yaitu guru memberikan tugas pada siswa baik itu secara petseorangan atau kelompok. Dan hasil yang diperoleh dapat sesuai dengan yang diinginkan, hendaknya tugas yang diberikan pada siswa memperhatikan:

1. Tujuan yang akan dicapai.

2. Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut

3. Sesuai dengan kemampuan siswa.

4. Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa.

5. Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.b. Langkah pelaksanaan.

1. Diberikan bimbingan atau pengawasan.

2. Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja.

3. Diusahakan dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain.

4. Diajurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dan sistematis.

c. Fase mempertanggung jawabkan Tugas

Hal yang harus dikerjkan siswa pada fase ini, antara lain:

1. Laporan siswa baik lisan atau tertulis dari apa yang telah dikerjaknnya.

2. Ada tanya jawab atau diskusi kelompok.

3. Penelitian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau cara lainnya.

Dengan fase mempertanggunag jawabkan inilah yang disebut dengan resitasi. (Drs. Syaiful Bahri D: 2002).

Sedangkan menurut Zakiah Darajat: 2001, pemberian tugas dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Siswa diberi tugas mempelajari bagian dari suatu buku atau teks, baik secara kelompok atau individu, diberi waktu tertentu untuk mengerjakanya, kemudian murid yang bersangkutan mempertanggung jawabkanya.

2. Siswa diberi tugas untuk melaksanakan sesuatu yang tujunnya melatih mereka dalam hal yang bersifat kecakapan mental dan motorik.

3. Siswa diberi tugas untuk mengatasi masalah tertentu denan cara mencobah untuk memecahkannya, dengan tujuan agar siswa biasa berfikir ilmiah dalam memecahkan suatu masalah.

4. Siswa diberi tugas untuk mengerejakan suatu proyek, dengan tujuan agar siswa terbiasa untuk bertanggung jawab terhadap penyalesaian suatu masalah yang telah disediakan dan bagaimana mengelola selanjutnya.

Dalam pemberian metode tugas atau resitasi ini supaya bisa sesuai dengan yang diinginkan maka ada beberapa syarat yang harus diketahui oleh pendidik dan siswa yang diberi tugas, yaitu:

1. Tugas yang diberikan harus berkaitan dengan pelajaran yang telah mereka pelajari, sehingga murid disamping sanggup mengerjakan juga sanggup menghubungkan dengan pelajaran-pelajaran tertentu.

2. Guru harus dapat mengukur dan memperkirakan bahwa tugas yang diberikan kepada siswa akan dapat dilaksanakannya karena sesuai dengan kesanggupan dan kecerdasan yang dimilikinya.

3. Guru harus mananamkan keadaan murid bahwa tugas yang diberikan pada siswa akan dikerjakan atas kesadaran sendiri yang timbul dari hati sanubarinya.

4. Jenis tugas yang diberikan harus dimengerti benar-benar sehingga murid tidak ada keraguan dalam melaksanakanya.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 3 minggu. Minggu pertama, dilakukan menjelaskan materi. Minggu kedua, dilakukan siklus I dengan metode resitasi yaitu memberikan tugas kepada siswa, sedangkan dalam Minggu ketiga yang juga dilakukan siklus II dengan memberikan tugas lain kepada siswa .3.2 Obyek dan Subyek Penelitian

Pada penelian ini yang dijadikan obyek penelitian adalah metode resitasi sebagai upaya untuk meningkatkan belajar dan prestasi siswa, sedangkan subyek penelitian ini adalah siswa X SMA semester pertama tahun Pelajaran 2014/2015 3.3 Prosedur PenelitianPenelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efektifitas resitasi dalam upaya meningkatkan belajar dan prestasi siswa kelas X SMA Negeri 2 Kendari. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka perlu dirumuskan skenario tindakan pembelajaran mulai dari persiapan sampai evaluasi.

Penelitian ini dimulai dari persiapan sebagi berikut:

a. Menguasai meteri yang akan diajarkan

b. Menyediakan alat yang diperlukan

c. Membuat rencana pengajaran dan satuan pelajaran

d. Menulis garis besar pertanyaan dan satuan pelajaran materi yang sudah diajarkan agar siswa lebih mudah mengikuti tanya jawab.

e. Mencatat dan memberi nilai terhadap anak yang menjawab pertanyaan.

f. Memberikan tugas kepada siswa.3.4 Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang lebih akurat, maka peneliti melakukan perekaman data adapun teknik yang dilakukan adalah dengan membuat catatan berdasakan perkembangan siswa setelah memberikan tugas.

Sedangkan untuk mengetahui perkembangan siswa dan untuk mengetahui efektivitas penerapan metode resitasi, terhadap kesiapan belajar siswa. maka, sebelum melanjutkan materi, peneliti memberikan waktu 10 15 menit untuk tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan sehinga hal ini memudahkan peneliti memahami efektivitas penggunaan metode resitasi terhadap pengajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Dalam penelitian ini akan digunakan beberapa cara / teknik pengumpulan data selama proses penelitian yaitu:

1. Obeservasi

Observasi / pengamatan ini dilaksanakan oleh peneliti ketika peneliti mengajar di kelas, dengan menggunakan metode resitasi. Sehingga peneliti memperoleh gambaran suasana kelas dan peniliti dapat mengetahui kemampuan belajar siswa X SMA Negeri 2 Kendari2. Interview / wawancara

Menurut Suharsimi Arikunto Metode interview sering disebut juga dengan wawancara/kuesioner lesan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Suharsimi Arikunto, 1991:126)

3. Pengamatan partisipatif

Cara ini digunakan peneliti agar data yang diinginkan dapat diperoleh sesuai dengan yang dimaksud peneliti. Partisipatif maksudnya adalah peneliti terlibat langsung dan aktif dalam mengumpulkan data yang diinginkan. Kadang-kadang peneliti juga menguraikan obyek yang diteliti untuk melaksanakan tindakan yang mengarah pada data yang ingin diperoleh peneliti.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Proses dan Hasil Pengembangan Program TindakanMasalah pokok yang dihadapi guru baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas (Suryanto dalam Kurnia Triyuli, 1997). Pengeloaan kelas merupakan maslah tingkah laku yang kompleks dan guru menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa sehingga siswa dapat mencapai tujuan pengajaran secara efisien dan memungkinkan mereka dapat belajar. Dengan demikian pengelolaan kelas yang efektif adalah syarat bagi pengajaran yang efektif.Tugas utama yang paling sulit bagi seorang guru adalah pengelolaan kelas, lebih-lebih tidak ada satupun pendekatan yang dikatakan paling baik, semuanya berada pada tangan guru pada saat dia berperan sebagai aktor pendidikan di depan kelas. Guru juga berperan sebagai sutradara yang bertanggung jawab terhadap berhasil atau tidaknya skenario yang sedang dimainkan.4.2.1 Siklus I a. PerencanaanGuru bersama peneliti mendiskusikan tindakan apa yang dapat dilaksanakan untuk mengembangkan metode pembelajaran siswa kelas agar mendukung proses pembelajaran di kelas. Kemudian bersama mengamati kondisi siswa di kelas.b. Tindakan Pada tahap ini guru bahasa indonesia sudah menyiapkan sebelumnya semua perangkat pembelajaran di dalam kelas, antara lain: Pertama, Satuan Pelajaran (SATPEL. Kedua, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Ketiga, skenario yang akan diperagakan oleh guru selama penelitian tindakan kelas ini. Naskah skenario ini merupakan naskah dialog yang akan digunakan sebagai garis besar dalam menerangkan materi yang akan disampaikan oleh guru dengan menggunakan metode pengajaran ceramah dan tanya jawab. Keadaan siswa pada tanggal 15 Februari 2014 itu kelihatan lebih siap jika dibandingkan dengan pertemuan pertama yang terkesan mendadak, tetapi kali ini siswa siap menerima pelajaran. Ketika guru melakukan apersepsi banyak siswa yang langsung memberikan tanggapan yang positif yang mengingatkan akan materi sebelumnya, sehingga materi untuk siklus pertama ini bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana semula.Pembelajaran bahasa indonesia dilaksanakan dengan menerapkan beberapa metode (ceramah, tanya jawab dan tugas). Yang mana dalam hal ini lebih ditekankan pada metode resitasi atau tugas. Dari hasil monitoring selama tindakan proses belajar mengajar berlangsung adalah dapat meningkatkan kesiapan siswa dan prestasi belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaraan bahasa indonesia kelas X SMA Negeri 2 Kendari. Kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar sudah lebih baik. Siswa sudah bersemangat dalam belajar walaupun masih relatif rendah. Hambatan yang diperoleh untuk awal minggu yaitu siswa ada yang tidak mengumpulkan tugas, dan hanya mencotek hasil kerja temannya.d. EvaluasiPererapan metode resitasi dengan menetapkan dan memberikan tugas yang sesuai dengan materi dan disertai dengan LKS serta penilaian sebagai motivasi, Hasil penilaian dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1.

NoNISTugasPemahamanMotivasiNoNISTugasPemahamanMotivasi

01007970(((23008123

02007982(((24008147(((

0300798525008157((

04007991((26008168(((

05007996((27008173((

06007997((28008187(((

07007999((29008197((

08008006((30008229(((

09008010((31008232((

10008013((32008236((

1100801833008243((

12008019(((34008245(

13008037((35008259

14008073(((36008265((

15008078((37008270(((

16008084(((38008273((

17008086(39008280((

18008089(((40008283((

19008092(41008292((

20008096(((42008301

21008107((43008302((

22008115((44008601(

Dari tabel diatas dapat dilihat dalam presentase sebagai berikut :

a. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan (80%).

b. Siswa mendapatkan gambaran tentang maksud dan isi materi yang diajarkan pada saat itu (50%).

c. Siswa terdorong utnuk belajar dan mengerjakan tugas karena kegiatan itu mendapatkan penilaian (50%).4.3.2 Siklus I Ia. PerencanaanGuru menyiapkan tindakan apa yang dapat dilaksanakan untuk mengembangkan metode pembelajaran siswa kelas agar mendukung proses pembelajaran di kelas. Permasalahan-permasalahan pada siklus 1 tadi sehingga dapat diminimalisir tingkat-tingkat kesalahan dalam menuju tujuan yang diinginkan yaitu mengembangkan kemampuan siswa dalam bertanya dengan menggunakan metode ceramah dan metode tanya jawab.b. Tindakan Pada tahap ini guru bahasa indonesia sudah menyiapkan sebelumnya semua perangkat pembelajaran di dalam kelas, antara lain: Pertama, Satuan Pelajaran (SATPEL). Kedua, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Ketiga, skenario yang akan diperagakan oleh guru selama penelitian tindakan kelas ini.

Keadaan siswa pada tanggal 15 Maret 2014 itu kelihatan lebih siap dari pada pertemuan sebelumnya, ketika guru memberikan apersepsi banyak siswa yang langsung memberikan tanggapan yang positif yang mengingatkan materi sebelumnya, sehingga materi untuk siklus kedua ini bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana semula.c. Evaluasipada subbab ini diungkap tentang keadaan siswa yang menunjukkan perkembangan kesiapan siswa dalam prsoses belajar mengajar, hal ini dapat dilihat dari tabel 2 yang menunjukkan frekuensi siswa dalam hal kesiapan siswa dalam proses belajar mengajar yang dicatat pada tanggal 15 Maret 2013 jam ke 7 8.Tabel 2.

NoNISTugasPemahamanMotivasiNoNISTugasPemahamanMotivasi

01007970(((23008123(((

02007982(((24008147(((

03007985(((25008157((

04007991(((26008168(((

05007996(((27008173((

06007997((28008187(((

07007999((29008197((

08008006((30008229((

09008010(((31008232((

10008013((32008236((

11008018(((33008243((

13008037((35008259(((

14008073(((36008265((

15008078((37008270(((

16008084(((38008273((

17008086(39008280((

18008089(((40008283((

19008092(41008292((

20008096(((42008301(((

21008107(((43008302((

22008115((44008601((

Pada tabel 2 diatas menunjukkan bahwa siswa secara keseluruhan mengerjakan tugas yang telah di berikan oleh guru, sedangkan Siswa mendapatkan gambaran tentang maksud dan isi materi yang diajarkan pada saat itu (75 %). Dan siswa yang terdorong utnuk belajar dan mengerjakan tugas karena kegiatan itu mendapatkan penilaian (70 %)BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitan di atas, maka dapat diketahui bahwa :

1. Efektifitas penggunaan metode resitasi dapat meningkatkan kesiapan belajar, menumbuhkan motivasi belajar dan meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas X SMA Negeri 2 Kendari. Hal ini dapat diketahui dari peningkatan terhadap kreativitas siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya.

2. Dalam pembelajaran bahasa indonesia di kelas X SMA Negeri 2 Kendari sangat dibutuhkan metode resitasi.

3. Penerapan metode resitasi (tugas) efektif dapat meningkatkan kesiapan belajar dan prestasi belajar dalam proses belajar mengajar, apabila memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Guru mengenal siswa pada saat proses belajar mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia berlangsung

b. Dalam pembuatan atau pemberian tugas harus jelas dan mudah dipahami serta sesuai dengan waktu, materi dan kemampuan siswa.

c. Setiap kegiatan belajar mengajar siswa mendapat tugas dan guru harus mengecek hasilnya.

d. Tugas yang diberikan harus bisa memperluas pengetahuan dan membantu proses berfikir siswa.

4. Metode resitasi melatih siswa untuk mandiri dan lebih bertanggung jawab.

5. Kendala dalam penelitian ini adalah waktu yang terbatas, kemudian kondisi siswa yang mempunyai latar belakang yang berbeda, kondisi fisik siswa yang payah, serta kurang serius dalam melaksanakannya.Hambatan yang paling bararti dalam pelaksanaan resitasi ini adalah,masih terdapatnya beberapa siswa yang tidak mengerjakan tugas, dan juga ada yang kurang serius dalam mengerjakan, dalam artian mereka tidak mengerjakan tugas yang diberikan selama ini dengan hasil kerja mereka sendiri tapi mencontek milik temannya5.2 Saran1. Guru harus bisa mengembangkan dan memakai berbagai macam metode, yang sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa sehingga siswa tidak bosan dan menerima pelajaran sebagai mestinya.

2. Dalam pemberian tugas guru haruslah pandai-pandai mencari variasi dalam memberikan tugas kepada siswa, sehingga diharapkan siswa dalam mengerjakan tugasnya bias bersemangat dan dapat memahami maksud dan tujuan dari tugas tersebut.3. Materi yang digunakan untuk metode tanya jawab ini haruslah materi yang bersifat umum.

4. Sebelum proses belajar mengajar berlangsung, guru haruslah pandai-pandai membaca kondisi siswa, sehingga metode yang akan digunakan akan sesuai dengan kondisi siswa pada saat itu.

5. Kesiapan siswa yang mengkondisikan bahwa siswa memang siap diajar oleh guru dengan memakai metode ceramah dan tanya jawab.

DAFTAR PUSTAKA

Allyn dan Bacon. 1992. Active Learning. Tokyo: Mel Siberman.Darajat Zakyah. 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaktif Edukatif. Jakarta: PT. Rieneka Cipta.Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rieneka Cipta.Roestyah. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.Surachmad, Winarno. 1994. Pengantar Ilmu Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.Syaiful, Bachri D. 2000. Guru Dan Anak Didik Guru Dan Anak Didik Dalam Berinteraksi Edukatif. Jakarta: PT. Rieneka Cipta.Simandjutak. 1986. Ditaktik Dan Melodik. Bandung: Tarsito.Suharsimi, Rikunto. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rieneka Cipta.

Muhaimin. 2002.Paradigma Pendidikan Agama Islam.Bandung: PT.Rosda Karya.Usman, Uzer & Setiawati Lilis. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.Suryo, Subroto. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT. Rieneka Cipta. PENELITIAN TINDAKAN KELAS(PTK)PENERAPAN METODE RESITASI (TUGAS) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMA NEGERI 2 KENDARI

NAMA

: HARTINI, SPd.,MPd.

NIP

: 19760526 200701 2 012BIDANG STUDI: BAHASA INDONESIA

SMA NEGERI 2 KENDARI

KENDARI

2014KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini dengan judul Penerapan Metode Resitasi (Tugas) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X Sma Negeri 2 Kendari.Penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini untuk dipakai dalam pengurusan kenaikan pangkat/golongan dari III/c ke III/d Tahun 2014

Dalam penyusunan Penelitian ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu Penulis ucapkan terima kasih dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga penelitian ini selesai.

Penulis menyadari bahwa penulisan penelitian ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan.

Semoga Penelitian ini bisa bermanfaat bagi para pembaca

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan Penelitian 2

D. Manfaat Penelitian2

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN 3

A. Kemampuan Membaca 3

B. Teks Berita pada Surat Kabar 3

C. Membaca Teks Berita4

D. Pengaruh Media Surat Kabar Terhadap Peningkatan Kemampuan Membacakan Teks Berita 5

E. Hipotesis Tindakan5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................6

A. Prosedur Penelitian 6

B. Tempat Penelitian 9

C. Subyek Penelitian 9

D. Instrumen Penilaian 9

E. Data dan Sumber Data 9

F. Teknik Pengumpulan Data 10

G. Teknik Analisis Data 10

H. Indikator Keberhasilan10

BAB I V PENUTUP .............................................................................11

A. Kesimpulan 11

B. Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

PAGE