hartini ningsih fsh

88
ANALISIS PENGARUH TOTAL ASSET TURN OVER DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH (Studi Kasus pada Bank BTN Kantor Cabang Syariah Jakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) Oleh : HARTINI NINGSIH NIM : 104046101644 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/ 2008 M

Upload: achmadiqbal

Post on 20-Dec-2015

250 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Page 1: Hartini Ningsih Fsh

ANALISIS PENGARUH TOTAL ASSET TURN OVER

DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH

(Studi Kasus pada Bank BTN Kantor Cabang Syariah Jakarta)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)

Oleh :

HARTINI NINGSIH NIM : 104046101644

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/ 2008 M

Page 2: Hartini Ningsih Fsh

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia manerima sanksi yang

berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juni 2008

Hartini Ningsih

Page 3: Hartini Ningsih Fsh

ANALISIS PENGARUH TOTAL ASSET TURN OVER

DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH

(Studi Kasus pada Bank BTN Kantor Cabang Syariah Jakarta)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)

Oleh :

Hartini Ningsih

NIM : 104046101644

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA. Edi Setiadi, SE, MM.

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 4: Hartini Ningsih Fsh

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul Analisis Pengaruh Total Asset Turn Over dan BOPO terhadap

Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada Bank BTN Kantor Cabang Syariah

Jakarta) telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12 Juni 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) pada Program

Studi Muamalat.

Jakarta, 12 Juni 2008

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

NIP. 150 210 422

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua : Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM ( )

NIP. 150 210 422

Sekretaris : Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag ( )

NIP. 150. 318 308

Pembimbing I : Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA ( )

NIP. 150 222 824

Pembimbing II : Edi Setiadi, SE, MM ( )

Penguji I : Drs. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd ( )

NIP. 150 204 484

Penguji II : H. M. Dawud Arif Khan, SE, Ak, M.Si, CPA (

Page 5: Hartini Ningsih Fsh

ABSTRAKSI

HARTINI NINGSIH

Analisis Pengaruh Total Asset Turn Over dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank

Syariah

Kinerja keuangan sektor perbankan Indonesia dinilai menuju ke arah perbaikan

apabila dibandingkan pada masa krisis, akan tetapi belum pada tataran yang ideal. Antara

tahun 1998 dan 2006, total aset sektor perbankan mengalami peningkatan yang cukup

berarti. Pada tahun 1998, total aset sektor perbankan sebesar Rp895,5 triliun, sedangkan

pada tahun 2006 meningkat sebesar 89,1% menjadi Rp1.693 triliun.

Perbankan syariah pun mampu meningkatkan kinerjanya di tengah tingginya tingkat

persaingan perbankan nasional, termasuk perbankan konvensional. Upaya tersebut semakin

penting, karena perbankan syariah masih menemui kendala untuk mengembangkan

usahanya selama ini.

Berbagai jenis aktivitas operasional ditingkatkan oleh Bank syariah, baik dari

pembukaan cabang baru hingga peluncuran produk-produk terbaru. Pertanyaan selanjutnya

yang akan muncul adalah apakah perputaran aset (Total Asset Turn Over) dan Beban

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) mempengaruhi profitabilitas Bank

Syariah? Pertanyaan itulah yang menjadi permasalahan yang akan dipelajari dalam

penelitian ini.

Tujuan dari penelitian ini penulis pilah menjadi tiga, yaitu : (1). Menganalisis

pengaruh total asset turn over dan BOPO baik secara parsial maupun simultan terhadap

profitabilitas Bank Syariah. (2). Menganalisis seberapa besar pengaruh total asset turn over

dan BOPO terhadap profitabilitas Bank Syariah. (3). Menganalisis variabel apa yang

dominan berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Syariah. Penelitian ini menggunakan data

Page 6: Hartini Ningsih Fsh

dari laporan keuangan bulanan Bank BTN Syariah dari Februari 2005 sampai dengan

Desember 2007.

Analisis pengaruh Total Asset Turn Over dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank

Syariah dilakukan dengan Analisis Regresi Linier Berganda dengan variabel independennya

adalah Total Asset turn Over dan BOPO sedangkan variabel dependennya adalah Return On

Asset.

Berdasarkan hasil olah data yang dilakukan dengan menggunakan SPSS for

Windows versi 11.0 menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang

signifikan dari variabel independen yaitu Total Asset Turn Over dan BOPO terhadap tingkat

profitabilitas bank syariah. Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan variabel BOPO

terhadap profitabilitas bank syariah. Sedangkan variabel Total Asset Turn Over secara

parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas Bank Syariah.

Total Asset Turn Over memiliki hubungan positif dengan tingkat profitabilitas bank

syariah sedangkan BOPO memiliki hubungan yang negatif dengan profitabilitas bank

syariah. Besarnya kemampuan variabel independen (Total Asset Turn Over dan BOPO)

menjelaskan variabel dependen, yaitu profitabilitas bank syariah adalah sebesar 62,7%, dan

sisanya 27,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Dan

dari penelitian ini disimpulkan bahwa variabel BOPO menjadi variabel yang dominan

mempengaruhi profitabilitas Bank Syariah.

Page 7: Hartini Ningsih Fsh

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin. Segala puji adalah kepunyaan Allah SWT Rabb

semesta alam, atas segala rahmat dan nikmat-Nya serta pertolongan-Nya yang tiada

terhingga kepada semua makhluk-Nya, khususnya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurah keharibaan

baginda Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya kepada jalan

kebenaran hinggga yaumil qiyamah.

Perkenankan penulis berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan

bantuan, motivasi serta masukan terhadap penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi

ini, diantaranya :

1. Ayah dan bunda tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil

serta doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. My family, thanks for everything.

3. Bapak Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA dan Bapak Edy Setiadi, SE, MM.,

selaku dosen pembimbing I dan II, yang telah meluangkan waktu dan tenaganya

membimbing penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MM., selaku dekan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: Hartini Ningsih Fsh

5. Ibu Euis Amalia, M.Ag., selaku ketua Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)

dan Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M. Ag., selaku sekretaris Program Studi

Muamalat (Ekonomi Islam).

6. Pimpinan serta staff Perpustakaan Utama UIN serta Perpustakaan Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam

melengkapi literatur guna mendukung penulisan skripsi ini.

7. Bapak dan ibu dosen serta segenap Civitas Akademia Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Pimpinan serta seluruh karyawan BTN KCS Jakarta yang telah meluangkan

waktunya disela-sela kesibukkannya demi membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini

9. Bibah, kak yuni, neng, yana, ani, irham, koni, ryan dan semua Rekan-rekan Jurusan

Muamalat Program Studi Perbankan Syariah yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu. Terima kasih untuk semua dukungannya. You are the best !!!

10. Dan semua pihak yang tidak mungkin penulis ucapkan satu persatu, terima kasih

atas bantuan dan dukungannya.

Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat memberikan kontribusi terhadap

pengembangan khazanah keilmuan yang ada, khususnya dalam bidang Ekonomi Islam.

Penulis

Juni 2008

Page 9: Hartini Ningsih Fsh

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI…………………………………………………………………….v

KATA PENGANTAR……………………………….........................................vii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….ix

DAFTAR TABEL……………………………………………………………….xi

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………...xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……………………………........5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………………......6

D. Kajian Kepustakaan…………………………………………………...7

E. Hipotesa……………………………………………………………….9

F. Objek Penelitian...…………………………………………………….11

G. Pedoman dan Sistematika Penelitian…………………………………16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Teoritis Tentang Laporan Keuangan……………………….18

B. Tinjauan Teoritis Tentang Analisa Laporan Keuangan………………27

C. Tinjauan Teoritis Tentang Analisa Total Asset Turn Over, BOPO

dan Profitabilitas……………………………………………………....33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Dasar-Dasar Ilmu Statistik…………………………………………….37

B. Korelasi dan Regresi Ganda…………………………………………...42

C. Test Hipotesis………………………………………………………….50

Page 10: Hartini Ningsih Fsh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif Variabel………………………………………….57

B. Pengujian Asumsi klasik ……………………………………………..62

C. Pengujian Hipotesis…………………………………………………..67

D. Pengujian Koefisien Regresi………………………………………….71

E. Interpretasi Data……………………………………………………....72

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………...73

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....75

LAMPIRAN……………………………………………………………………...78

Page 11: Hartini Ningsih Fsh

DAFTAR TABEL

01. Tabel 1.1 Neraca KCS Jakarta 2005 s/d 2007………………………………11

02. Tabel 1.2 Laba Rugi KCS Jakarta 2005 s/d 2007…………………………...13

03. Tabel 4.1 Return On Asset Bank BTN Syariah Tahun 2005 – 2007………..58

04. Tabel 4.2 Deskripsi Return On Asset (ROA)………………………………..58

05. Tabel 4.3 Total Asset Turn Over Bank BTN Syariah Tahun 2005 – 2007….59

06. Tabel 4.4 Deskripsi Total Asset Turn Over………………………………….60

07. Tabel 4.5 BOPO Bank BTN Syariah Tahun 2005 – 2007…………………...61

08. Tabel 4.6 Deskripsi BOPO…………………………………………………..62

09. Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas………………………………………...63

10. Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi…………………………………………….66

11. Tabel 4.9 Hasil Uji F…………………………………………………………68

12. Tabel 4.10 Hasil Uji t………………………………………………………….69

13. Tabel 4.11 Uji Korelasi TATO, BOPO, dan ROA …………………………....70

Page 12: Hartini Ningsih Fsh

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran……………………………………….10

2. Gambar 3.1 Bagan Pembagian Ilmu Statistik…………………………………..40

3. Gambar 3.2 Bagan Paradigma Penelitian…..…………………………………..42

1. Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas……………………………………...64

1. Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas……………………………………………....65

1. Gambar 4.3 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho…………………………...69

Page 13: Hartini Ningsih Fsh

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

internasional semakin cepat, sehingga mempengaruhi semua aspek kehidupan termasuk

Akuntansi dan Keuangan. Bagi kita di Indonesia fenomena ini mau tidak mau, suka

tidak suka harus kita alami. Dengan semakin majunya perkembangan dunia perbankan,

persaingan antar bank pun semakin meningkat.

Kinerja keuangan sektor perbankan Indonesia dinilai menuju ke arah perbaikan

apabila dibandingkan pada masa krisis, akan tetapi belum pada tataran yang ideal.

Antara tahun 1998 dan 2006, total aset sektor perbankan mengalami peningkatan yang

cukup berarti. Pada tahun 1998, total aset sektor perbankan sebesar Rp895,5 triliun,

sedangkan pada tahun 2006 meningkat sebesar 89,1% menjadi Rp1.693 triliun. Dana

pihak ketiga meningkat sebesar 105,8% dari Rp625 triliun pada tahun 1998 menjadi

Rp1.287 triliun pada tahun 2006. Kredit juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi,

yaitu sebesar 52,7% dari Rp545,5 triliun menjadi Rp832,9 triliun. Rasio kecukupan

modal (CAR) juga meningkat dari -15,7% pada tahun 1998 menjadi 20,5% pada tahun

2006. Namun, besarnya dana pihak ketiga yang digunakan untuk kredit yang terlihat

dari loan to deposit ratio (LDR) masih rendah dibandingkan masa sebelum krisis. Pada

tahun 1998 LDR sektor perbankan tercatat sebesar 87,2%. Sementara itu pada tahun

Page 14: Hartini Ningsih Fsh

1999, LDR turun drastis menjadi sekitar 45%. Kehati-hatian perbankan dalam

menyalurkan kredit pasca krisis merupakan alasan utama rendahnya LDR perbankan.

Namun perlu dicatat bahwa seiring dengan berjalannya waktu, LDR perbankan

menunjukkan peningkatan. Seiring dengan turunnya LDR dan lebih baiknya pengaturan

kehati-hatian perbankan, kredit yang bermasalah atau non performing loan (NPL) juga

turun, yaitu dari 34,7% pada tahun 1998 menjadi 3,6% pada tahun 2006. Kemudian,

pendapatan bersih dari bunga atau net interest income (NII) mengalami peningkatan

yang berarti sebesar 110,6% dari minus Rp73 triliun pada tahun 1998 menjadi Rp7,7

triliun pada tahun 2006.1

Kinerja keungan perbankan ini merupakan alat untuk mengetahui seberapa besar

suatu perusahaan dapat bertahan dalam mencapat target keuntungan yang ingin

dicapainya. Dengan diberlakukannya Undang-Undang No.10 Tahun 1998, perbankan

syariah telah mendapatkan kesempatan yang lebih luas untuk menyelenggarakan

kegiatan usaha, termasuk pemberian kesempatan kepada bank umum konvensional

untuk membuka kantor cabang yang khusus melaksanakan kegiatan berdasarkan prinsip

syariah. Pemberian kesempatan pembukaan kantor cabang syariah ini adalah sebagai

upaya meningkatkan jaringan perbankan syariah yang tentunya akan dilakukan

bersamaan dengan upaya pemberdayaan perbankan syariah. Upaya tersebut diharapkan

akan mendorong perluasan jaringan kantor, pengembangan pasar uang antar bank

syariah, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan kinerja bank syariah, yang pada

1 Fajar, “Kinerja Keuangan Perbankan Setelah krisis : suatu tinjauan”, artikel diakses pada 25 Oktober 2007 dari http/www.starbucks.com/young economists’talk @ starbucks/

Page 15: Hartini Ningsih Fsh

intinya akan menunjang pembentukan landasan perekonomian rakyat yang lebih kuat

dan tangguh.2

Perbankan syariah pun dinilai harus mampu meningkatkan kinerjanya di tengah

tingginya tingkat persaingan perbankan nasional, termasuk perbankan konvensional.

Upaya tersebut semakin penting, karena perbankan syariah masih menemui kendala

untuk mengembangkan usahanya selama ini. Menurut Dewi Astuti Dewi Astuti, dari

Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI), Perbankan syariah memang harus

bisa bersaing dan terus meningkatkan layanan serta efisiensi. Apalagi, kalau melihat

suku bunga perbankan konvensional yang cenderung menurun mengikuti tren

penurunan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) selama ini. Peningkatan daya

saing perbankan syariah ini menjadi semakin penting, karena masih adanya beberapa

kendala yang harus dihadapi. Contohnya, persoalan double tax atau pajak ganda, karena

dalam setiap transaksi jual beli harus dikenai pajak.3

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Studi

Kebanksentralan Bank Indonesia (PPSK BI) yang dilakukan tahun lalu, industri

perbankan syariah dinilai lebih efisien dibandingkan perbankan konvensional. Penelitian

dilakukan dengan mengggunakan data kinerja industri perbankan syariah dan perbankan

konvensional sejak 2002 hingga 2006. Penelitian ini juga menggunakan ukuran

parametrik dan non parametrik. Salah satu bukti bahwa bank syariah lebih efisien

2 Muhammad Syafi’i Antonio, “Bank Syariah dari Teori ke Praktek”, (Jakarta : Gema Insani Press, 2001), h.224 3 “Kinerja Bank Syariah Perlu ditingkatkan”. Artikel diakses pada 10 Agustus 2007 dari http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007

Page 16: Hartini Ningsih Fsh

ditunjukkan oleh rasio pembiayaan dibandingkan dana pihak ketiga (financing to deposit

rati, , FDR). Sejak 2002 hingga 2006, FDR perbankan syariah ternyata lebih tinggi

dibandingkan rasio penyaluran kredit terhadap DPK (loan to deposit ratio, LDR)

perbankan konvensional.4

Salah satu bank yang dinilai baik kinerja keuangannya adalah Bank BTN. Bank

Tabungan Negara (BTN) sebagai Bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan

tahun 2008 ini mengembangkan kantor cabang syariah ke-13 berlokasi di Bekasi Jawa

Barat tepatnya di Ruko Kalimas Bekasi Timur untuk memudahkan masyarakat yang

menggunakan layanan syariah. Menurut Direktur Utama BTN Iqbal Latanro,

Pembukaan cabang syariah ini untuk memenuhi penyediaan alternatif layanan

perbankan dual banking sistem. Sebelumnya 14 Januari 2005 BTN meresmikan kantor

cabang Jakarta. Pengembangan unit syariah di BTN dimaksud untuk mendukung

kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional terutama

pembiayaan rumah bagi masyarakat berpendapatan rendah termasuk program

Rusunami. Masyarakat tinggal memilih apakah mau menggunakan sistem konvensional

atau syariah. 5

Berbagai aktivitas Bank dalam mengembangkan layanan perbankan yang

mempermudah para nasabahnya dijalankan. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan

keuntungan bank secara keseluruhan. Laporan yang belum diaudit sampai dengan 31

Desember 2007, BTN unit syariah memberikan kontribusi pembiayaan Rp396 miliar

4 Republika, “Bank syariah lebih efisien dibanding konvensional”, artikel diakses pada 5 Maret 2008 dari Http://stei-sebi.com/2008/05/bank-syariah-lebih-efisien-dibanding-kinvensional.html. 5 www.kompas.com, “BTN Perluas Cabang Syariah”, senin, 18 Februari 2008

Page 17: Hartini Ningsih Fsh

bagi 4.156 unit rumah. Sementara total kredit yang disalurkan BTN mencapai Rp8,551

triliun untuk 140.192 unit. BTN pada periode yang sama 2007 juga membukukan

kinerja yang baik. Laba yang dicapai Rp613 miliar, aset Rp36,7 triliun, kredit yang

disalurkan Rp23,4 triliun, dana pihak ketiga Rp24,2 triliun. Sementara untuk rasio

keuangan CAR 20,84 persen, LDR 92,42 persen,NPL 2,48 persen dan modal Rp2,7

triliun.6

Atas dasar latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan Kinerja Keuangan Berdasarkan Total Asset Turn Over (TATO) dan

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return On Asset

(ROA) Bank Syariah pada Bank BTN Syariah tersebut, maka penulis tertarik untuk

mengambil judul, “Analisis Pengaruh Total Asset Turn Over dan BOPO Terhadap

Profitabilitas Bank Syariah”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berawal dari uraian dan latar belakang masalah di atas, melihat luasnya

ruang lingkup penelitian maka batasan permasalahan dalam penelitian ini adalah

dikhususkan pada Unit Usaha Syariah yaitu Bank Tabungan Negara Cabang Syariah

Jakarta. Penelitian ini juga dispesifikkan pada Analisis laporan keuangan.dengan

model rasio keuangan yang berupa Total Asset Turn Over, BOPO dan Return On

Asset. 6 Ibid.

Page 18: Hartini Ningsih Fsh

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang ada, penelitian ini diharapkan dapat

menemukan pengaruh secara signifikan antara Total Asset Turn Over dan BOPO

terhadap Return On Asset, maka rumusan masalah diarahkan pada beberapa

pertanyaan sebagai berikut :

a. Apakah terdapat pengaruh Total Asset Turn Over dan BOPO baik secara parsial

maupun simultan terhadap Profitabilitas Bank Syariah ?

b. Seberapa besar pengaruh Total Asset Turn Over dan BOPO terhadap

profitabilitas Bank Syariah ?

c. Variabel apa yang dominan berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Total Asset Turn Over dan BOPO baik

secara parsial maupun simultan terhadap Profitabilitas Bank Syariah.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Total Asset Turn Over dan BOPO

terhadap profitabilitas Bank Syariah.

Untuk mengetahui variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap

profitabilitas bank syariah.

2. Manfaat Penelitian

Page 19: Hartini Ningsih Fsh

Secara lebih spesifik penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,

antara lain :

a. Manfaat terhadap kepentingan dunia akademik

Dimana penelitian ini diharapkan dapat menyajikan informasi sebagai acuan dan

berguna untuk menambah wawasan pemikiran dalam hal akuntansi khususnya

analisis laporan keuangan antara rasio efisiensi biaya, aktivitas dan profitabilitas.

b. Manfaat terhadap dunia praktisi

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat disumbangkan saran-saran kepada

pemimpin sebagai masukan, khususnya yang berkenaan dengan kinerja

keuangan yang berguna dalam menerapkan kebijakan Bank di bidang keuangan

khususnya dalam menganalisis laporan keuangan sebagai upaya meningkatkan

kinerja bank secara keseluruhan.

D. Kajian Kepustakaan

Tema Kinerja Keuangan telah dikaji dalam beberapa penelitian. Namun belum

banyak yang membahas tema Pengaruh Rasio Aktivitas dan efisiensi biaya terhadap

rasio Profitabilitas pada lembaga keuangan syariah secara intensif dan spesifik,

diantaranya sebagai berikut :

1. Siti Cheliyah, “Analisa Pengaruh Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank

Syariah (Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia)”, Perbankan Syariah, UIN Jakarta,

tahun 2006

Page 20: Hartini Ningsih Fsh

Variabel x yang digunakan dalam penelitian adalah Loan to Deposit Ratio

sedangkan variabel y yang digunakan daloam penelitian adalah Return on Asset.

Hasil Penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Loan

to Deposit Ratio dengan Return On Asset. Dengan kata lain, antara Loan to Deposit

Ratio dengan Return On Asset memiliki pengaruh yang negatif.

2.. Rosdiana Awalia, “Analisis Pengaruh kualitas Aktiva Produktif terhadap Net Profit

Margin Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk”, Perbankan Syariah, UIN Jakarta,

tahun 2006.

Variabel x yang digunakan dalam penelitian adalah KAP sedangkan variabel

y yang digunakan dalam penelitian adalah net profit margin. Hubungan yang terjadi

antara kedua variabel adalah hubungan negatif kuat artinya mempunyai sifat terikat

yang berkebalikan, apabila variabel pertama mengalami kenaikan maka variabel

lainnya cenderung mengalami penurunan, dan sebaliknya.

3. Tini Munani, “Analisis Pengaruh Cash Ratio, LDR, NPL dan CAR Terhadap

Profitabilitas Bank Go Public (Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta)”, Manjemen,

Fakultas Ekonomi, UIN, 2006

Ada 4 variabel x yang digunakan dalam penelitian yaitu cash ratio, LDR,

NPL, dan CAR sedangkan variabel y yang digunakan dalam penelitian adalah return

on asset. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel CAR memiliki tingkat signifikan

yang tinggi dengan nilai t hitung sebesar 6,206 pada kurva distribusi t dua arah (two

tailed). Nilai ini jatuh pada daerah penolakan yang berarti t hitung 6,206 > t tabel

1,645 (0,05 / 2 = 0,025).

Page 21: Hartini Ningsih Fsh

E. Hipotesa

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesisnya adalah :

Ho : Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel independen (Total

Asset Turn Over dan BOPO) terhadap variabel dependen (Return On Asset).

Ha : Terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel independen (Total Asset

Turn Over dan BOPO) terhadap variabel dependen (Return On Asset).

Hubungan antar variabel dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut

:

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran

Page 22: Hartini Ningsih Fsh

Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, penulis mencoba merumuskan hipotesis

sebagai berikut: “Terdapat Pengaruh yang Signifikan antara Kinerja Keuangan

Berdasarkan Total Asset Turn Over dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Syariah”.

BTN Syariah

Laporan Keuangan

Rasio Aktivitas &Efisiensi Biaya

Rasio Profitabilitas

ROA1.TATO2. BOPO

Analisis Regresi Linier Berganda

Nomalitas HeterokedastisitasAutokorelasiMultikolinearitas

Interpretasi

Koefisien DeterminasiUji T secara parsialUji F secara simultan

Page 23: Hartini Ningsih Fsh

F. Objek Penelitian

Penelitian dilakukan pada Bank BTN Kantor Cabang Syariah Jakarta-Harmoni

yang berada di Jalan Gajahmada No.1, Jakarta Pusat. Sampel berupa laporan rugi laba

dan laporan neraca Bank BTN Kantor Cabang Syariah Jakarta tersebut.

1. Laporan Keuangan Bank BTN KCS Jakarta

Laporan keuangan BTN Kantor cabang Syariah Jakarta, dipaparkan sebagai berikut :

Tabel 1.1 NERACA KCS JAKARTA 2005 S/D 2007

ITEM NERACA 2005 2006 2007

AKTIVA KAS 617,964,000 342,177,200 722,104,500 PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA GIRO PADA BANK LAIN 4,678,188,161 163,799,915 220,370,390 PENEMPATAN PADA BANK LAIN 264,045 20,974 107,673 INVESTASI PADA EFEK PIUTANG 1. MURABAHAH - PIUTANG MURABAHAH 27,790,761,282 75,502,055,566 105,087,062,981 - MRG MURABAHAH DITNGGHKN 12,569,388,784- 35,740,016,782- 48,542,509,090- 2. SALAM 3. ISTISHNA - PIUTANG ISTISHNA 0 - MRG IST DITANGGUHKAN 0 PEMBIAYAAN MUDHARABAH 2,000,000,000 2,125,578,716 14,394,969,858 PEMBIAYAAN MUSYARAKAH 895,500,000 2,862,500,000 PINJAMAN QARDH PENYALURAN DANA INV TERIKAT PENYISIHAN PENGHPS AKTV PROD 218,998,247- 540,923,809- 912,712,971- PERSEDIAAN TAGIHAN & KEWAJIBAN AKSEPTASI IJARAH AKT ISTISHNA DLM PENYELESAIAN PENYERTAAN PADA ENTITAS LAIN AKTV TETAP 255,058,918 389,057,526 477,957,526 AKUMULASI PENYUSUTAN 225,119,814- 288,800,137- PIUTANG PENDAPATAN BAGI HASIL 52,594,414 201,476,944 355,879,440 PIUTANG PENDAPATAN IJARAH AKTIVA LAINNYA - UANG MUKA 0 - REKENING ANTAR KANTOR 14,251,331,731 242,571,614,146 - REKENING PERANTARA 0

Page 24: Hartini Ningsih Fsh

- BEBAN DIBAYAR DIMUKA LAIN-LAIN 1,980,000 746,000 3,900,000 TOTAL AKTIVA 22,608,423,789 57,365,684,167 316,952,444,316 KEWJBN INV TDK TERIKAT&EKUITAS KEWAJIBAN KEWAJIBAN SEGERA 234,444,019 410,402,367 757,281,129 BAGI HASIL YG BLM DIBAGIKAN 13,379,215 234,381,086 1,496,590,356 SIMPANAN PIHAK KETIGA 1. GIRO WADIAH 2,580,781,482 2,896,372,203 4,271,505,068 2. TABUNGAN WADIAH 6,063,057,978 2,621,737,220 2,723,347,818 HUTANG 1. HUTANG SALAM 2. HUTANG ISTISHNA 3. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 627,122,400 767,620,000 766,125,000 4. REKENING ANTAR KANTOR 8,190,130,773 5.REKENING PERANTARA 0 KEWJB DANA INVESTASI TERIKAT HUTANG PAJAK EST KERUGIAN KOMTMEN&KONTIJE 6,267,900 19,969,000 PINJAMAN YANG DITERIMA PINJAMAN SUBORDINASI INVESTASI TIDAK TERIKAT INV TDK TERIKAT D/ BUKAN BA TABUNGAN MUDHARABAH 1,584,673,936 4,702,346,756 8,422,783,531 DEPOSITO MUDHARABAH 3,449,054,300 45,021,158,059 296,393,600,954 INVEST TDK TERIKAT DARI BANK TABUNGAN MUDHARABAH DEPOSITO MUDHARABAH EKUITAS MODAL DISETOR TAMBAHAN MODAL DISETOR SALDO LABA RUGI 1. CADANGAN UMUM 2. CADANGAN TUJUAN 3. LABA RUGI - TAHUN LALU 134,220,314- 134,220,314- 705,398,576 - TAHUN BERJALAN 839,618,890 1,395,842,884 TOT KEWJBAN,INV TT DAN EKUITAS 22,608,423,789 57,365,684,167 316,952,444,316 SELISIH AKTIVA/PASIVA 0 0 0

Tabel 1.2 LABA RUGI KCS JAKARTA 2005 S/D 2007

ITEM LABA - RUGI 2005 2006 2007

PENDAPATAN OPERASI UTAMA PANDAPATAN DARI JUAL BELI PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH 271,971,823 3,023,405,962 5,706,120,315 PENDAPATAN SALAM PARALEL

Page 25: Hartini Ningsih Fsh

PENDAPTAN ISTISHNA PARALEL PENDAPATAN ISTISHNA HARGA POKOK ISTISHNA PENDAPATAN BERSIH ISTISHNA TOTAL PENDAPATAN D/JUAL BELI 271,971,823 3,023,405,962 5,706,120,315 PENDAPATAN DARI SEWA PENDAPATAN SEWA KEUNTUNGAN PELPSAN AKTV IJRH KEUNTUNGAN LAINNYA TOTAL PENDAPATAN SEWA BEBAN PENYUSUTAN AKTV IJARAH BBN PEMELIHARAAN AKTV IJARAH BEBAN SEWA AKTIVA IJARAH RUGI PELEPASAN AKTIVA IJARAH TOTAL BEBAN SEWA PENDAPATAN BERSIH SEWA PENDAPATAN DARI BAGI HASIL PENDPTAN BG HSL MUDHARABAH 320,965,032 774,306,190 PENDPTAN BG HSL MUSYARAKAH 167,266,926 56,925,307 PENDAPATAN BAGI HASIL LAINNYA TOTAL PENDAPATAN BAGI HASIL 488,231,958 831,231,497 PENDPTAN OPERASI UTAMA LAINNYA PENDAPATAN BONUS SWBI PDP DR PNMPTN PD BANKSY LAIN 67,931,988 14,399,041 4,254,547 PENDPTN DR PINJAMAN QARDH GANTI RUGI AKTV PROD DR ASSRS SURAT BERHARGA LAINNYA TTL PNDPTN OPERASI UTAMA LAINNYA 67,931,988 14,399,041 4,254,547 HAK PIHAK KE-3 A/ BG HSL INV TT 82,534,709- 1,854,517,326- 20,899,480,297- TOTAL PNDPTN BANK SBG MUDHARIB

257,369,102 1,671,519,635 14,357,873,938-

PENDAPATAN OPERASI LAINNYA PENDAPATAN FEE HAWALAH PENDAPATAN FEE RAHN PENDAPATAN FEE KAFALAH PENDAPATAN FEE WAKALAH 1,155,000 6,898,000 13,975,000 PENDAPATAN FEE INV TERIKAT PENERIMAAN KELEBIHAN QARDH PENDAPATAN ADMINISTRASI 153,510,065 290,143,515 490,674,770 PENDAPATAN KOREKSI PPAP 44,891,403 258,826,112 PENDAPATAN AKRUAL & AMORTISASI 52,594,414 TOTAL PENDAPATAN OPERASI LAINNYA

207,259,479 341,932,918 763,475,882

BEBAN OPERASIONAL BEBAN OPERASI LAINNYA BEBAN BONUS WADIAH 30,205,645- 210,534,393- 241,449,522- BEBAN BAGI HASIL SERI IMA

Page 26: Hartini Ningsih Fsh

BEBAN AKRUAL & AMORTISASI KERUGIAN PENURUNAN NILAI AKTV BN PENYSTN KERUGIAN AKTV PROD 218,998,247- 373,084,865- 644,316,374- BN PENYSTN AKTIVA TETAP 119,313,608- 105,806,206- 63,680,323- BEBAN TRANSAKSI VALAS KRUGIAN PENURUNAN NILAI PERSD BN PREMI DL RK PENJAMINAN RUGI PENGELOLAAN DANA INV TT BEBAN SEWA 34,800,000- 104,072,174- 198,120,514- BEBAN PROMOSI 15,592,095- 31,182,444- 53,975,997- SELISIH PENILAIAN PERSEDIAAN BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM 58,265,916- 167,066,017- 208,613,810- BEBAN TENAGA KERJA 121,676,298- 410,312,391- 681,022,157- TOTAL BEBAN OPERASI LAINNYA 598,851,809- 1,402,058,490- 2,091,178,697- PENDAPATAN NON OPERASI 2,914 243,901,861 17,081,419,637 BEBAN NON OPERASI 15,677,034- 0 ZAKAT PAJAK LABA/RUGI 134,220,314- 839,618,890 1,395,842,884

2. Rasio – Rasio Keuangan pada BTN Syariah :

1) Return On Asset (ROA)

Rumus ROA :

Laba Bersih x 12

Total Aset Jumlah Bulan

Manfaat :

Untuk menghitung berapa besar tingkat laba yang dihasilkan dari penggunaan total

asset yang ada dalam suatu periode.

2) Total Asset Turn Over (TATO)

Page 27: Hartini Ningsih Fsh

Rumus Total Asset Turn Over :

Pendapatan Operasi Utama

Total Aset

Manfaat :

Untuk mengetahui berapa kali banyaknya perputaran aktiva selama satu periode,

seberapa besar perputaran aktiva ini mampu menghasilkan penjualan atau

pendapatan bagi bank syariah.

3) Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rumus BOPO :

Beban Operasi Utama + Beban Operasional Lainnya – FTP

Pendapatan Operasi Utama + Pendapatan Operasional Lainnya

Manfaatnya :

Untuk mengukur efsisiensi biaya dalam menghasilkan laba usaha suatu perusahaan /

Bank. Dimana BOPO ini untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut efisien atau

tidak dalam pengendalian biaya-biayanya.

4) Cost Income Ratio (CIR)

Rumus CIR :

Beban Operasi Utama + Beban Operasional Lainnya – FTP – PPAP - PAT

Pendapatan Operasi Utama + Pendapatan Operasional Lainnya

Manfaat :

Page 28: Hartini Ningsih Fsh

Digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat efisiensi biaya setelah dikurangi

dengan PPAP dan penyusutan Aktiva Tetap.

5). Net income Margin (NIM)

Rumus :

Pendapatan Bersih Operasi Utama

Posisi Pembiayaan (pokok) – netto + Giro Pada Bank Lain

Manfaat :

Digunakan untuk mengukur seberapa besar pendapatan bersih yang dihasilkan dari

aktiva produktif yang ada di Bank Syariah.

G. Pedoman dan Sistematika Penulisan

1. Pedoman Penulisan

Teknik penulisan merujuk pada Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : UIN Jakarta PRESS, 2007.

2. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Kepustakaan, Metode

Penelitian dan Sistematika Penelitian

Page 29: Hartini Ningsih Fsh

BAB II Tinjauan Pustaka, terdiri dari Teori-teori Laporan Keuangan, Analisa Laporan

Keuangan, TATO, BOPO dan Profitabilitas pada Bank BTN Cabang Syariah

Jakarta, Kerangka Pikir, Hipotesis dan Definisi Operasional Variabel

BAB III Metode Penelitian, terdiri dari dasar-dasar ilmu statistik, pengertian dan

manfaat korelasi dan regresi, serta macam-macam uji hipotesis.

BAB IV Penemuan dan pembahasan, terdiri dari Analisis dan pengujian Hipotesis,

Asumsi klasik model regresi Berganda, Hasil pengujian variabel Total Asset

Turn Over dan BOPO yang berpengaruh terhadap Return On Asset, Pengujian

terhadap Hipotesis Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran dari hasil penelitian.

Page 30: Hartini Ningsih Fsh

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Teoritis Tentang Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu

perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Laporan keuangan disusun

dari proses dan prosedur akuntansi sehingga dapat dikatakan bahwa laporan

keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Proses akuntansi

didefinisikan secara berbeda-beda antar penulis. Salah satu yang menjadi pegangan

dasar dalam mendefinisikan akuntansi adalah definisi akuntansi menurut Accounting

Principle Board (APB) Statement No.4 sebagai berikut :

“Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, yang digunakan dalam memilih di antara beberapa alternatif pilihan.”7

Landasan dasar Akuntansi Islam di dalam Al-Qur’an, adalah Surat Al-

Baqarah, ayat 282 yang berbunyi sbb8 :

7 Sofyan syafri Harahap, “analisis Kritis atas Laporan Keuangan”, (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2006), h.59 8 Al-Qur’an Diqital

Page 31: Hartini Ningsih Fsh

”Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah[179] tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al-Baqarah : 282)

Page 32: Hartini Ningsih Fsh

2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan. Informasi tersebut bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dari pengambil keputusan ekonomi. Laporan keuangan

mempunyai arti yang sangat penting bagi pihak yang membutuhkan atau

berkepentingan, pihak-pihak yang membutuhkan antara lain: para pemilik

perusahaan/pemegang saham, manajer perusahaan yang bersangkutan, banker,

kreditor, investor, pemerintah, mereka yang menggunakan laporan keuangan untuk

memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda.

Pada umumnya dalam menganalisa laporan keuangan untuk mengetahui

kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa

tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks, yang

menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan data keuangan yang lainnya.

Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah

tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio

ini akan dapat memperjelas atau memberi gambaran pada penganalisa tentang baik

buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka

rasio tersebut dibandingkan dengan data industri yang digunakan sebagai standar.

Namun walaupun dengan angka-angka distandarkan, seorang analis harus hati-hati

dalam menaksirkan perbandingan itu.

Page 33: Hartini Ningsih Fsh

Informasi bermanfaat yang disajikan dalam laporan keuangan, antara lain,

meliputi informasi :9

Untuk pengambilan putusan investasi dan pembiayaan.

Untuk menilai prospek arus kas baik penerimaan maupun pengeluaran kas di

masa yang datang.

Mengenai sumber daya ekonomis bank (economic resources), kewajiban untuk

mengalihkan sumber daya tersebut kepada entitas lain atau pemilik saham, serta

kemungkinan terjadinya transaksi dan peristiwa yang dapat mempengaruhi

perubahan sumber daya tersebut.

Mengenai kepatuhan bank terhadap prinsip syariah, termasuk pendapatan dan

pengeluaran yang tidak sesuai dengan prinsip syariah dan bagaimana pendapatan

tersebut diperoleh serta penggunaannya.

Untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab bank terhadap

amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat

keuntunmgan yang layak dan informasi mengenai tingkat keuntungan investasi

terikat.

Mengenai pemenuhan fungsi sosial bank, termasuk pengelolaan dan penyaluran

zakat.

3. Jenis-jenis Laporan Keuangan

9 Tim Penyusun Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (IAI), Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (Jakarta : Ikatan Akuntansi Indonesia, 2003), h. 5-6

Page 34: Hartini Ningsih Fsh

Jenis-jenis laporan keuangan, antara lain :

a. Laporan Neraca (Posisi Keuangan)

adalah suatu laporan yang menunjukkan tentang perkiraan harta, utang,

dan modal Bank pada saat tertentu, biasanya pada akhir suatu periode

pembukuan. Menurut Drs. Muchdarsyah Sinungan, neraca atau balance sheet

adalah suatu gambaran dari laporan keuangan bank yang mengemukakan

perbandingan yang seimbang antara hrta benda, milik atau kekayaan bank

dengan semua kewajiban, utang dan modalnya.10 Jadi, neraca adalah

keseimbangan antara aktiva dan pasiva.

Isi laporan neraca adalah sebagai berikut :

• Harta / Aset / Aktiva11

Harta adalah benda baik yang memiliki wujud maupun yang semu yang

dimiliki oleh perusahaan. Klaim atas harta yang tidak berwujud disebut

ekuitas / equities yang dapat mendatangkan manfaat di masa depan. Aset

merupakan sesuatu yang mampu menimbulkan aliran kas positif atau

manfaat ekonomi lainnya, baik dengan dirinya sendiri maupun dengan aset

yang lain, yang haknya didapat oleh bank syariah sebagai hasil dari transaksi

atau peristiwa masa lalu.12

• Kewajiban / Hutang / Pasiva / Liabilities

10 Drs. Muchdarsyah Sinungan, “Manajemen Dana Bank”, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2000 hal. 186 11 www.organisasi.org/org/macam dan jenis perkiraan atau akun dalam akuntansi 12 Ibid h.203

Page 35: Hartini Ningsih Fsh

Hutang adalah kewajiban perusahaan pada pihak ketiga untuk melakukan

sesuatu yang pada umumnya dalah pembayaran uang, penyerahan barang

maupun jasa pada waktu-waktu tertentu.

• Modal / Capital

Modal adalah hak milik atas kekayaan dan harta perusahaan yang berbentuk

hutang tak terbatas suatu perusahaan kepada pemilik modal hingga jangka

waktu yang tidak terbatas. Rumus modal adalah harta atau aset dikurangi

dengan kewajiban atau hutang. Contoh Modal : modal disetor, prive, modal

komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-

simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.

Rumus ---> Aktiva = Kewajiban + Modal

b. Laporan Rugi Laba

laporan rugi laba menyajikan pendapatan dan biaya – biaya dalam suatu

Bank. Laporan laba rugi adalah Laporan yang menggambarkan kinerja dan

kegiatan usaha bank syariah pada suatu periode tertentu yang meliputi

pendapatan dan beban yang timbul pada operasi utama bank dan operasi

lainnya.13

Penyusunan laporan laba rugi didasarkan pada pendapatan dan biaya

diakui secara akrual sedangkan perhitungan distribusi pendapatan / hasil usaha

13 PAPSI 2003, “Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia”

Page 36: Hartini Ningsih Fsh

menggunakan dasar kas. Oleh karena itu, bank syariah harus mampu

membedakan pendapatan akrual dan pendapatan yang kasnya sudah diterima.

• Pendapatan

Pendapatan adalah kenaikan kotor dalam asset atau penurunan dalam

liabilitas atau gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh

pernyataan pendapatan yang berakibat dari investasi yang halal,

perdagangan, memberikan jasa, atau aktivitas lain yang bertujuan meraih

keuntungan, seperti menajemen rekening investasi terbatas.

• Biaya

Biaya adalah pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam

rangka menciptakan atau memperoleh pendapatan baik itu secara langsung

atau tidak langsung telah dimanfaatkan untuk menciptakan pendapatan dalam

suatu periode tertentu. Biaya diakui secara accrual basis, selalu diakui dan

dibebankan ke dalam perhitungan laba rugi pada saat jatuh waktu tanpa

telebih dahulu menunggu pembayaran.14

c. Laporan Arus Kas

14 N. Lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi, “Akuntansi Perbankan, Akuntansi Transaksi Bank Dalam Valuta Rupiah, (Jakarta : Institut bankir Indonesia, 2000)

Page 37: Hartini Ningsih Fsh

Laporan Arus Kas merupakan laporan yang menunjukkan penerimaan

dan pengeluaran kas dan setara kas pada bank selama periode tertentu yang

dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.15

Aktivitas operasi (Operating) adalah aktivitas pengahasil utama

pendapatan bank (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang

bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Aktivitas investasi (investing) adalah aktivitas perolehan dan pelepasan

aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak setara kas.

Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan

perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman bank.

d. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yang menunjukkan perubahan

ekuitas bank yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih

atau kekayaan selama periode pelaporan.

e. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat (Mudharabah Muqayyadah)

15 PAPSI 2003

Page 38: Hartini Ningsih Fsh

Mudharabah muqayyadah adalah akad mudharabah dimaan shahibul

maal memberikan batasan kepada mudharib menegnai tempat, cara, dan obyek

investasi.

Laporan perubahan dana investasi terikat memisahkan dana investasi

terikat berdasarkan sumber dana dan memisahkan investasi berdasarkan

jenisnya.

e. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZIS

Laporan sumber dan penggunaan dana ZIS merupakan laporan uang

menunjukkan sumber dan penggunaan dana selama suatu jangka waktu tertentu,

serta saldo ZIS pada tanggal tertentu.

f. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan16

Laporan sumber dan penggunaan qardh merupakan laporan yang

menunjukkan sumber dan penggunaan dana selama suatu jangka waktu tertentu,

serta saldo qardh pada tanggal tertentu.

B. Tinjauan Teoritis Tentang Analisa Laporan Keuangan 16 PAPSI 2003, hal.227

Page 39: Hartini Ningsih Fsh

1. Analisa Likuiditas

Suatu bank dikatakan likuid apabila bank yang bersangkutan dapat

memenuhi kewajiban hutang-hutangnya, dapat membayar kembali semua

deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukannya tanpa

terjadi penangguhan.

Untuk berbagai pihak pemakai laporan keuangan bank perhitungan

likuiditas tersebut dapat digunakan melalui perhitungan-perhitungan ratio yang

menggambarkan hubungan timbal balik antara assets dengan liabilities. Rasio ini

untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial

jangka pendeknya. 17

Adapun rumus-rumus perhitungan ratio tersebut adalah sebagai berikut :

1. Quick Ratios = Cash assets

Total Deposit

Rasio ini menunjukkan kemampuan bank untuk membayar kembali simpanan

para deposannya dengan alat-alat yang paling likuid yang dipunyai oleh pihak

bank atau sering juga disebut Quick Ratios.

2. Banking Ratio = Total Loans Total Deposit Banking ratio ini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang banyak

digunakan, dan lebih mendekati sifat dari kegiatan bank yang murni. Semakin

17 www.usudigitallibrary.com, Erlina, “Manajemen Keuangan”, 2002

Page 40: Hartini Ningsih Fsh

tinggi tingkat ratio ini maka tingkat likuiditasnya akan semakin kecil, karena

jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kreditnya semakin banyak.

3. Assets to Loan Ratio = Total Loans Total Assets

Rasio ini juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank, semakin

tinggi tingkat ratio yang ada akan menunjukkan semakin rendahnya tingkat

likuiditas bank yang bersangkutan.

4. Cash Ratio = Liquid Assets

Short term borrowing

Yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan bank untuk melunasi kewajiban-

kewajiban yang segera harus dibayar dengan lat-alat likuid yang dipunyainya.

2. Analisa Solvabilitas

Analisa solvabilitas Bank atau secara teknis disebut juga Analysis of

Bank Capital ini membahas secara bertahap tentang fungsi dari Bank Capital,

cara pengukuran kebutuhan modal dan cara perhitungan ratio dari solvabilitas

suatu bank.

a. Fungsi dari Bank Capital

Sebagai ukuran kemampuan bank tersebut untuk menyerap kerugian –

kerugian yang tidak dapat dihindarkan.

Page 41: Hartini Ningsih Fsh

Sebagai sumber dana yang diperlukan untuk membiayai akegiatan

usahanya sampai batas – batas tertentu, karena sumber – sumber dana

dapat juga berasal dari hutang penjualan assets yang tidak terpakai dan

lain-lain.

Sebagai alat pengukur besar kecilnya kekayaan bank tersebut atau

kekayaan yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya.

Dengan modal yang mencukupi memungkinkan bagi manajemen bank

yang bersangkutan untuk bekerja dengan efisiensi yang tinggi, seperti

yang dikehendaki oleh para pemilik modal pada bank tersebut.

b. Capital ratios

Adanya perhitungan capital ratios tadi dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut :

1. Primary ratio = Equity Capital

Total Assets

Rasio ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana penurunan yang

terjadi dalam total aset yang masih dapat ditutup oleh equity capital yang

tersedia, hingga rasio ini akan berguna untuk memberikan indikasi untuk

mengukur apakah permodalan yang ada telah memadai atau belum.

2. Risk Asset Ratio = Equity Capital

Total Assets – Cash – Securities

Page 42: Hartini Ningsih Fsh

Kegunaan rasio ini juga menyerupai pada primary ratio, tetapi lebih

dikonsentrasikan pada kemungkinan penurunan dari risk assets saja.

3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan rnemanfaatkan

semua sumber daya yang ada pada pengendaliannya. Semua rasio aktivitas ini

melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai

jenis aktiva.

Semakin cepat tingkat perputaran asset maka semakin efektif perusahaan

dalam memanfaatkan sumber daya yang ada dalam perusahaan, percepatan

perputaran asset ini akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba. Rasio Aktivitas, antara lain :18

• ITO (inventory turn over) : sales dibanding dengan inventory. Untuk

mengetahui dana yang tertanam dalam persediaan barang berputar dalam

suatu periode tertentu (rata-rata 9 kali)

Rumus : Penjualan

persediaan

• Receivable Turn Over : Receiveable dibandingkan dengan sales per day.

Adalah rasio untuk mengetahui lama penagihan piutang (rata-rata 20 hari)

Rumus : Penjualan

Piutang 18 www.bi.go.id

Page 43: Hartini Ningsih Fsh

• Total Asset Turn Over : Sales disbanding dengan Total Aset. Adalah rasio

untuk mengetahui perputaran dari seluruh kekayaan (rata-rata 2 kali)

Rumus : Penjualan

Total aset

• Working Capital Turn Over : Sales dibandingkan dengan Current assets

dikurangi Current Liabilities. Merupakan rasio untuk menunjukkan

perputaran dari modal kerja dalam 1 tahun.

Rumus : Penjualan

Aktiva lancar – kewajiban lancar

4. Rasio Profitabilitas

Profitabilitas/Rentabilitas menggambarkan perbandingan antara laba

dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Rasio ini digunakan

untuk mengukur efektifitas manajemen yang dilihat dari laba yang dihasilkan

terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini juga merupakan hasil dari

kebijakan pengelolaan keuangan dalam perusahaan, rasio profitabilitas bisa

berkorelasi positif dan negatif dengan rasio likuiditas, leverage, dan rasio

aktivitas. Macam-macam Rasio Profitabilitas, antara lain :19

19 ibid

Page 44: Hartini Ningsih Fsh

• Profit Margin Ratio : Profit after taxes dibanding sales. Rasio yang dapat

menggambarkan hasil yang dicapai oleh setiap kebijakan dan keputusan

manajemen.

Rumus : Laba setelah pajak

Penjualan

• Return on Assets : Net Profit After Taxes disbanding dengan total asset.

Rasio yang menunjukkan kemampuan modal yang ditanam secara

keseluruhan untuk menghasilkan keuntungan.

Rumus : Laba bersih

Total aset

• Return on Equity (Return on Investment) : Net Profit After Taxes dibanding

Equity/investment. Rasio yang dapat menunjukkan kemampuan modal

sendiri atau investasi untuk menghasilkan keuntungan.

Rumus : Laba bersih

Modal/investasi

C. Tinjauan Teoritis Tentang Analisa Total Asset Turn Over (TATO), Biaya

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan Profitabilitas

1. Total Asset Turn Over (TATO)

Page 45: Hartini Ningsih Fsh

Total Asset turn Over merupakan rasio aktivitas yang menunjukkan

efektivitas manajemen dalam mengelola bisnisnya (sumber-sumber yang ada).

Total Asset Turn Over ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari

volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan manajemen dalam

mengelola semua investasi (aktiva) guna menciptakan penjualan.

Secara umum, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi rasio ini, semakin

baik karena merupakan pertanda bahwa manajemen dapat memanfaatkan setiap

rupiah aktiva untuk menghasilkan penjualan.

Rumus Total Asset Turn Over :

Penjualan

Total Asset

2. Biaya Operasional Terhadap pandapatan Operasional (BOPO)

BOPO merupakan rasio efisiensi biaya yang sering dipakai oleh Bank

dalam penilaian kesehatan Bank. BOPO ini rasio yang digunakan dalam praktek

di Bank Syariah. BOPO adalah rasio yang mengukur seberapa besar suatu

perusahaan atau suatu bank mampu mengendalikan biaya-biaya yang terdapat

dalam bank tersebut untuk menghasilkan pendapatan.

Dengan kata lain, BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank melakukan kegiatan operasinya. Apakah Bank tersebut efisien

atau tidak dalam mengendalikan biaya-biaya yang terjadi. Semakin rendah nilai

Page 46: Hartini Ningsih Fsh

BOPO, maka semakin efisien bank tersebut. Biasanya, BOPO yang baik itu

berkisar antara 75-80%.

Rumus BOPO :

Biaya Operasional

Pendapatan operasional

3. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu

keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun

jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi

perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja

perseroan.20 Rasio profitabilitas ini dapat digunakan juga untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara

keseluruhan.

Profitabilitas/Rentabilitas menggambarkan perbandingan antara laba

dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Rasio profitabilitas

merupakan hasil dari kebijakan pengelolaan keuangan dalam perusahaan, rasio

profitabilitas bisa berkorelasi positif dan negatif dengan rasio likuiditas,

leverage, dan rasio aktivitas. Korelasi negatif (bertolak belakang) rasio 20 www.wikipedia.org/wiki/analisis keuangan

Page 47: Hartini Ningsih Fsh

profitabilitas akan terjadi bila berhubungan dengan rasio likuiditas dan rasio

leverage dalam pengertian bila terjadi penurunan rasio likuiditas maka dapat

meningkatkan rasio profitabilitas bilamana dana yang tersedia dalam perusahaan

dimanfaatkan seoptimal sehingga akan meningkatkan kemampuan dalam

memperoleh laba. Sedangkan korelasi positif rasio profitabilitas akan terjadi bila

berhubungan dengan rasio aktivitas, yaitu semakin tinggi rasio aktivitas maka

kecenderungan akan terjadi peningkatan rasio profitabilitas. Salah satu Rasio

Profitabilitas adalah Return On Asset.21

Return on Assets merupakan perbandingan antara Net Profit After Taxes

dengan total asset. Rasio yang menunjukkan kemampuan modal yang ditanam

secara keseluruhan untuk menghasilkan keuntungan (laba) secara keseluruhan.

Semakin tinggi rasio ini menunjukkan keberhasilan kegiatan operasional

perusahaan atau bank dalam menghasilkan keuntungan atas aktiva yang

digunakan.

Rumus : Laba bersih

Total Aset

21 Anasril Kambut, “Analisis kinerja Keuangan Koperasi Karyawan di Wilayah kota Jakarta pusat”, (Jakarta : Program Pasca Sarjana UPN ”Veteran” Jakarta, 2005) hal. 37-38

Page 48: Hartini Ningsih Fsh

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Dasar-dasar Ilmu Statistik

Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu.22

Dalam bidang manajemen, ilmu statistic berguna untuk membantu dalam

pengambilan keputusan atas masalah tertentu. Misalnya, sebuah perusahaan ingin

mengetahui berapa biaya iklan yang seharusnya dikeluarkan untuk mencapai target

penjualan tertentu. Dengan ilmu statistik, akan dikumpulkan data iklan, penjualan dan

sebagainya, membuat ringkasan data yang penting, melakukan analisis regresi dan

korelasi, dan interpretasi data tersebut, hingga bisa membantu perusahaan mengambil

langkah terbaik, berapa biaya iklan yang seharusnya dikeluarkan.23

1. Jenis Data Statistik

Data adalah keterangan yang dapat memberikan gambaran tentang suatu

keadaan atau masalah.24 Jenis data akan mempengaruhi pemilihan prosedur statistic

yang digunakan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Sebagai contoh,

22 Ali Mauludi, “Statistik I (Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial”, (Jakarta : P3EI, 2006), h.1 23 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2000), h.3 24 Opcit, h.5

Page 49: Hartini Ningsih Fsh

usia seseorang, tinggi seseorang, penjualan dalam sebulan, jumlah bakteri dalam

sebuah percobaan biologi tertentu, rasio keuangan bank dan sebagainya.

Sedangkan data kualitatif adalah sebuah data yang dinyatakan dalam bentuk

bukan angka. Sebaagi contoh, jenis pekerjaan seseorang, status pernikahan,

kepuasan seseorang, dan sebagainya.

2. Metode Statistik

Metode statistik bisa dibagi berdasarkan faktor :

Parameter

Parameter adalah angka-angka yang dapat menggambarkan ciri-ciri

sebuah data. Berdasarkan jenis data yang ada, metode statistik bisa dibagi

menjadi :

o Statistik Parametrik

Berhubungan dengan inferensi statistik (pengambilan keputusan atas masalah

tertentu) yang membahas parameter-parameter populasi, seperti rata-rata,

proporsi, dan sebagainya. Ciri parametric adalah jenis data interval atau

rasio, serta ditribusi data (populasi) adalah normal atau mendekati normal.

o Statistik Non Parametrik

Statistik non parametrik tidak membahas parameter-parameter populasi. Ciri

non parametric adalah jenis data nominal atau ordinal, serta distribusi data

(populasi) tidak diketahui atau bisa disebut tidak normal.

Page 50: Hartini Ningsih Fsh

Dalam penelitian ini, menggunakan statistik parametrik dengan jenis data

berupa data rasio.

Jumlah variabel

Berdasarkan jumlah variabel, metode statistik dapat dibagi menjadi :

o Analisis Univariat

Dalam analisis ini, hanya ada satu pengukuran (variabel) untuk n sampel.

Atau bisa juga pengukuran bebarapa variabel, namun masing-masing

variabel dianalisis tersendiri.

o Analisis Multivariat

Dalam analisis ini, ada dua atau lebih pengukuran (variabel) untuk n sampel,

dimana analisis antar variabel dilakukan bersamaan.

Gambar 3.1 Bagan Pembagian Ilmu Statistik

Mulai

Page 51: Hartini Ningsih Fsh

Analisis Jumlah Variabel ? Analisis Multivariat

Kualitatif Kuantitatif Jenis Data ?

Interval Nominal Rasio Ordinal Statistik Non Parametrik Statistik Parametrik

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Kuantitatif Asosiatif

dengan sampel berupa laporan rugi laba dan laporan neraca Bank BTN kantor

cabang syariah dari bulan Februari 2005 sampai dengan Desember 2007. Untuk

mengolah data tersebut digunakan analisis regresi linier berganda dengan dua

prediktor. Dengan demikian sesuai dengan hipotesis yang diajukan oleh penulis

dapat disimpulkan bahwa “Terdapat pengaruh yang signifikan Total Asset Turn Over

dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank Syariah”.

3. Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan yang berhubungan dengan

masalah yang dibahas adalah sebagai berikut: :

Page 52: Hartini Ningsih Fsh

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Untuk menambah referensi dan kekayaan literatur, penelitian ini mengkaji lebih

dalam mengenai literatur yang ada., baik berupa buku, catatan maupun laporan

hasil penelitian terdahulu.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Peneliti langsung terjun ke lapangan penelitian untuk mendapatkan data hasil

pengamatan lapangan atau informasi dari responden. Dengan menggunakan

metode deskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia,

suatu objek, suatu kondisi, suatu pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang. 25

4. Jenis dan Sumber Data

Data Primer : Wawancara langsung kepada pegawai atau pejabat bank.

Data Sekunder : Data yang diperoleh melalui data yang telah diteliti dan

dipublikasikan oleh pihak lain berkaitan dengan permasalahan penelitian ini.

Data tersebut mencakup neraca dan laporan Rugi Laba dalam laporan keuangan

Bank Tabungan Negara Unit Usaha Syariah.

5. Paradigma Penelitian

Untuk lebih memudahkan berpikir, paradigma penelitiannya adalah sebagai berikut :

• Variabel X (Variabel bebas atau variabel independen)

25 Moh. Nazir, “Metode Penelitian”, (Jakarta : PT. Ghalia Indonesia, 2003), Cet.Kelima, hal.54.

Page 53: Hartini Ningsih Fsh

Merupakan suatu variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab variabel

lainnya. Variabel x dalam penelitian ini adalah Total Asset Turn Over dan

BOPO.

• Variabel Y (Variabel terikat atau variabel dependen)

Merupakan suatu variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel

lainnya. Variabel y dalam penelitian ini adalah Return On Asset.

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian

B. Korelasi dan Regresi Berganda (Multiple Regression)

1. Korelasi

Dalam penelitian deskriptif korelasional besar atau tingginya hubungan antar

variabel dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi yang menentang sejauh mana dua

atau lebih variabel berkorelasi.

Untuk menganalisis data yang diperoleh dan mengetahui ada tidaknya korelasi

antara dua variabel penelitian menggunakan teknik statistik korelasi product moment

pearson dengan rumus :

rs = 1-6∑di2

X1

X2

Y

Page 54: Hartini Ningsih Fsh

n(n2-1)

Dimana :

rs = Ranking Spearman

di = Beda (selisih) setiap rank

n = Jumlah pasang rank

Perhitungan statistik dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi

program SPSS yang akan diinterpretasikan dengan mengacu pada tabel koefisien

korelasi Spearman. Jika perhitungannya lebih besar dari r tabel, maka korelasinya

dianggap signifikan dengan kata lain Ha diterima dan Ho ditolak. Tetapi jika hasil

perhitungannya lebih kecil dari r tabel maka korelasinya dianggap tidak signifikan atau

Ha ditolak dan Ho diterima.

Korelasi termasuk pada analisis multivariat, karena menyangkut hubungan antar

dua variabel atau lebih. Variabel-variabel tersebut dianalisis bersama-sama. Seperti

seberapa besar pengaruh total asset turn over (variabel 1) dan BOPO (variabel 2)

mempengaruhi return on asset (variabel 3).

Analisis korelasi mempelajari apakah ada hubungan anatara dua variabel atau

lebih, sedang analisis regresi memprediksi seberapa jauh pengaruh tersebut. Sehingga

jika dengan analisis korelasi menyatakan adanya hubungan yang positif dan kuat antara

total asset turn over dengan return on asset, analisis regresi akan memperkirakan jika

total asset turn over ditingkatkan sekian persen, berapa persen return on asset yang bisa

dicapai.

Signifikansi hasil korelasi :

Page 55: Hartini Ningsih Fsh

Hipotesis :

Ho : tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel

Ha : ada hubungan (korelasi) antara dua variabel

Uji dilakukan dua sisi

Dasar Pengambilan Keputusan :

Berdasarkan Probabilitas

Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima

Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak

Keputusan :

Jika angka semua angka probabilitas adalah 0,000, maka semua variabel memang secara

nyata berkorelasi. Hal ini bisa juga dilihat pada output SPSS dari adanya tanda ** pada

angka korelasi, yang artinya sama, yaitu angka korelasi memang signifikan.

2. Regresi Berganda

Analisis regresi adalah salah satu metode statistik yang paling banyak

digunakan dalam praktek. Dalam aplikasinya, terjadi berbagai variasi dari model

utama regresi, yakni persyaratan data kuantitatif pada variabel dependen ataupun

variabel independen. Ada model regresi yang memasukkan data kualitatif

(pengukuran secara nominal atau ordinal) sebagai variabel independen/bebas. Ada

Page 56: Hartini Ningsih Fsh

pula model regresi yang dibuat dengan memasukkan data kualitatif sebagai variabel

tergantung (dependen).26

Regresi berganda sangat bermanfaat untuk mendeteksi beberapa variabel

yang berelasi dengan variabel yang diuji. Teknik analisis ini sangat dibutuhkan

dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan

manajemen maupun dalam telaah ilmiah semata.27

Analisis ini digunakan untuk berbagai situasi yang pada dasarnya terdiri dari

tiga keadaan berikut ini :28

Digunakan untuk situasi dimana diinginkan memprediksi variabel tidak bebas

dalam hubungan dengan sejumlah variabel bebas.

Digunakan dalam mengendalikan pengaruh beberapa variabel bebas terhadap

variabel tidak bebas yang telah diteatpkan.

Digunakan untuk studi Casual Theories. Hal ini untuk menentukan langsung

tidaknya pengaruh variabel independen apakah secara tidak langsung

berpengaruh terhadap variabel tidak bebas. Analisis ini disebut analisis Path.

Analisa Regresi Berganda dengan rumus :

Y = a + b1X1 + b2X2 + E

Dimana :

26 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2000), h.97 27 Ibnu Subiyanto, “Metodologi Penelitian Manajemen dan Akuntansi “, Ed.3 , (UKP UPP AMP YKPN, Yogyakarta : 2000) 28 Ibid

Page 57: Hartini Ningsih Fsh

Y = Return On Asset

b1-b2 = Koefisien regresi

X1 = Total Asset Turn Over

X2 = BOPO

E = Error

Suatu model dikatakan baik dan sesuai dengan kaidah statistik, apabila

dilakukan pengujian terhadap hasil regresi berganda tersebut. Pengujian-pengujian

yang akan dilakukan yaitu uji statistik terhadap model penduga melalui uji F dan

pengujian untuk parameter-parameter regresi melalui uji t serta melihat berapa

persen variabel bebas dapat dijelaskan oleh variabel-variabel terikatnya melaui

koefisien determinasi (R2). Uji asumsi klasik yang dilakukan antara lain uji

multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas, dan uji autokorelasi.

Dalam regresi berganda ada empat asumsi utama yang harus dipenuhi, yaitu :

a. Multikolinieritas

Multikolinieritas bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

terdapat problem multikolinieritas (multiko). Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Menurut Singgih Santoso untuk mendeteksi ada atau tidaknya

Multikolinieritas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai VIF di sekitar

angka 1 dan mempunyai angka TOLERANCE mendekati 1, serta koefisien korelasi

Page 58: Hartini Ningsih Fsh

antar variabel independent haruslah lemah (dibawah 0,5). Jika korelasi kuat, maka

terjadi problem multiko.29

Jika terjadi Multikolinieritas, bisa dilakukan langkah seperti :30

Mengeluarkan salah satu variabel independent A dan B saling berkorelasi

dengan kuat, maka bisa dipilih variabel A atau B yang dikeluarkan dari model

regresi.

Menggunakan metode lanjut seperti regresi Bayesian atau regresi Ridge.

b. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi,

terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut Heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

Sebagai contoh, seorang kaya akan bervariasi dalam mebelanjakan uangnya,

sedangkan orang miskin hanya bisa sedikit bervariasi dalam berbelanja. Hal ini

menunjukkan varians yang tidak sama antara kedua golongan tersebut, yang berarti

timbul masalah heteroskedastisitas.

Menurut Singgih Santoso mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y

29 Ibid, h.214 30 Ibid, h.136

Page 59: Hartini Ningsih Fsh

yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya)

yang telah di-studentized, dasar pengambilan keputusannya :

Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

telah terjadi Heteroskedastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.31

c. Normalitas

Normalitas bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel

dependen, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal

ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah dstribusi data normal atau mendekati

normal.

Menurut Singgih Santoso mendeteksi ada atau tidaknya normalitas dengan

melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.

Dasar pengambilan keputusannya :

Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas.

Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi tidak meemnuhi asumsi Normalitas.32

31 Ibid, h. 208 32Ibid, h. 214

Page 60: Hartini Ningsih Fsh

d. Autokorelasi

Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pada

periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Autokorelasi pada sebagian besar kasus ditemukan pada regresi yang datanya

adalah time series, atau berdasarkan waktu berkala, seperti bulanan, tahunan, dan

seterusnya.

Menurut Singgih Santoso mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan

melihat pada tabel D-W (Durbin-Watson), dasar pengambilan keputusannya adalah :

Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.

Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.33

Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi yang seharusnya

signifikan (lihat angka F dan signifikansinya), menjadi tidak layak untuk dipakai.

Autokorelasi bisa diatasi dengan bebagai cara, antara lain :34

Melakukan transformasi data

Menambah data observasi

33 Ibid., h. 216 34 Ibid, h.144

Page 61: Hartini Ningsih Fsh

C. Test Hipotesis

Hipotesis statistik merupakan suatu pernyataan tentang probabilitas dari suatu

distribusi populasi yang mungkin saja dalam pengamatan (kenyataannya) dapat betul

atau mungkin juga salah. Hipotasa yang diformulasikn dengan harapan ditolak maka

dapat dinamakan sebagai Hipotesa nol (Ho), dengan menolak Ho berarti akan menerima

suatu hipotesa alternative (tandingan). Sebagai contohnya kita ingin

memutuskan/menyatakan bahwa sebuah mata uang kalau dilempar memiliki probabilitas

keluar H = 0,5 (p) hingga Ho : p = 0,50, sebaliknya hipotesa lain (alternatif) yang

sifatnya berbeda dengan Ho, misal Ha = P ≠ 0,5 atau Ha : P > 0,5 atau P < 0,5 sehingga

prosedur yang digunakan selanjutnya untuk menerima Ho atau menolak Ho serta

menentukan apakah sampel observasi/pengamatan memiliki perbedaan dari hasil yang

diharapkan maka disebut sebagai test hipotesa (test of significance).35

Untuk melakukan proses pengujian hipotesis ada beberapa tahapan yang perlu

dilakukan :36

Menentukan Ho dan Ha, pada prinsipnya adalah menguji karakteristik populasi

berdasar informasi yang diterima dari suatu sampel. Dalam penelitian ini,

hipotesisnya adalah :

Ho : Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel independen (Total

Asset Turn Over dan BOPO) terhadap variabel dependen (Return On Asset).

35 Samsubar Saleh, “Statitik Induktif”, (Yogyakarta : AMP YKPN, 2001), h.195 36 Op Cit Singgih Santoso, h.31-32

Page 62: Hartini Ningsih Fsh

Ha : Terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel independen (Total Asset

Turn Over dan BOPO) terhadap variabel dependen (Return On Asset).

Menentukan tingkat signifikansi (α), yaitu probabilitas kesalahan menolak hipotesis

yang ternyata benar. Kata ‘Sig’ pada output SPSS adalah Signifikansi atau ‘p value’,

dengan arti kemingkinan salah menolak Ho. Sebagai contoh, terdapat angka Sig =

0,02. Hal ini berarti kemungkinan salah menolak Ho (apapun pernyataan Ho

tersebut) adalah 0,02 atau 2%. SPSS selalu menggunakan tolak ukur 5%, yag berarti

risiko kesalahan mengambil keputusan dibatasi sampai 5%, tidak boleh lebih.

Karena 2% < 5%, maka tolak saja Ho, sebab risiko kesalahan mengambil keputusan

cuma 2%, jauh dibawah batasan 5%. Semakin kecil α, berarti semakin mengurangi

risiko salah. Untuk uji dua sisi, maak angka 5% dibagi 2, menjadi 2,5%. Sehingga

untuk uji dua sisi, batas kritis adalah 2,5% atau 0,025.

Menentukan apakah akan dilakukan uji satu sisi atau uji dua sisi.

o Uji dua sisi pada pernyataan Ho dan Ha yang hanya mengandung

pertidaksamaan. Misalnya, akan diuji apakah penjualan di daerah Semarang

sama dengan penjualan di daerah Surabaya. Di sini diuji sama atau tidak,

sehinggga jawaban adalah ‘sama’ atau ‘tidak sama’.

o Uji satu sisi pada pernyataan Ho dan Ha yang mengandung pertidaksamaan yang

mengarah pada kriteria tertentu. Misalnya, akan diuji apakah program penurunan

berat badan di lembaga ‘Kurus Langsing’ sudah efektif. Di sini seharusnya

setelah ikut program, berat badan peserta akan turun (lebih kecil). Jadi ada arah,

yaitu lebih kecil.

Page 63: Hartini Ningsih Fsh

Dalam penelitian ini, uji hipotesis dilakukan dua sisi. Hal ini dikarenakan terdapat

dua arah yang ingin diketahui, ‘berpengaruh’ atau ‘tidak berpengaruh’.

Menentukan statistik tabel dan statistik uji. Jika alat analisis adalah t test, akan dicari

t tabel dan t hitung.

Mengambil kesimpulan berdasar hasil t tabel dan t hitung.

Uji Hipotesis dibagi menjadi tiga, yaitu :

1. Uji Hipotesis dengan t-test (Uji t)

Uji t pada satu populasi akan menguji apakah rata-rata populasi sama dengan

suatu harga tertentu. Sedangkan uji t dua sampel akan menguji apakah rata-rata dua

populasi sama ataukah berbeda secara nyata.

Uji dapat dilakukan jika dipenuhi asumsi tertentu, yakni :37

Varian kedua populasi yang diuji sama.

Sampel yang diambil berdistribusi normal atau mendekati normal atau bisa

dianggap normal.

Jika ternyata sampel tidak berdistribusi normal, bisa dilakukian beberapa

cara :

Jumlah sampel ditambah dan kemudian diuji sekali lagi. 37 Ibid, h. 36

Page 64: Hartini Ningsih Fsh

Data yang ada ditransformasi ke bentuk tertentu, dan kemudian dilakukan

pengujian lagi.

Untuk n ≥ 10 dapat digunakan uji hipotesis dengan t-test yang digunakan

untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki hubungan signifikan atau tidak

dengan variabel terikat secara individual untuk setiap variabel. Rumus yang

digunakan untuk mengetahui nilai t hitung adalah sebagai berikut :

T hitung = r √¯n-2

1-r2

Dimana :

Rs = nilai rank spearman

N = jumlah sample

Setelah didapatkan nilai t hitung melalui rumus diatas, maka untuk

menginterpretasikan hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut :

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak (ada hubungan yang siginifikan)

Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima (tidak ada hubungan yang signifikan)

Estimasi :

Tingkat signifikansi (α) adalah 5%

Df atau derajat kebebasan adalah n (jumlah data) - 1

Pengujian ini ditujukan untuk mengetahui tingkat signifikasi variabel bebas

dengan hipotesis :

Ho : b1 = b2 = … = bi = 0

Ha : bi ≠ 0

Page 65: Hartini Ningsih Fsh

Ktiteria uji :

Probability F-statistik < taraf nyata (α), maka tolak Ho

Probability F-statistik > taraf nyata (α), maka terima Ho

Jika Ho ditolak, maka variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel

tak bebasnya. Sebaliknya, jika Ho diterima berarti variabel bebas tidak berpengaruh

nyata terhadap variabel tak bebas.

2. Uji Hipotesis dengan F-test (ANOVA)

ANOVA sering juga disebut dengan uji F. Tujuan ANOVA (analisis varian)

sama dengan uji t, yakni menguji rata-rata populasi, hanya disni yang akan diuji

lebih dari dua rata-rata populasi. Sedangkan tujan dari uji F adalah untuk menguji

apakah varian dua populasi sama ataukah berbeda.38 Uji F dalam penelitian ini

digunakan untuk mengetahui hubungan variabel independen secara bersama-sama

(simultan) terhadap variabel dependen.

Pengujian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah model penduga yang

diajukan sudah layak untuk menduga parameter yang ada dalam fungsi.39

Hipotesis :

H0 : b1 = b2 = … = bi = 0

Ha : minimal ada salah satu bi ≠ 0

38 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2000), h.51 39 Ibid, h.110

Page 66: Hartini Ningsih Fsh

Mencari F tabel :

Tingkat signifikansi (α) adalah 5%.

Numerator adalah jumlah variabel – 1

Denumerator adalah jumlah kasus – jumlah variabel

Berdasar perbandingan F hitung dengan F tabel :

Jika satistik hitung (angka F output) > satistik tabel (tabel F), maka Ho ditolak.

Jika satistik hitung (angka F output) < satistik tabel (tabel F), maka Ho diterima.

Kriteria uji berdasar nilai probalilitas :

Probability F-statistik < taraf nyata (α), maka tolak Ho

Probability F-statistik > taraf nyata (α), maka terima Ho

Jika Ho ditolak, berarti minimal ada satu variabel bebas yang berpengaruh

nyata terhadap variabel terikat dan model layak digunakan. Sebaliknya jika Ho

diterima, maka tidak ada satu pun variabel bebas yang berpengaruh nyata.

3. Uji Koefisisen Determinasi

Uji Koefisien Determinasi ditujukan untuk melihat seberapa besar

kemampuan variabel independent menjelaskan variabel dependen yang dilihat

melalui R Square karena variabel independennya dua.

Page 67: Hartini Ningsih Fsh

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif Variabel

Data-data yang diperlukan dalam analisis ini didapat dari laporan keuangan

bulanan Bank BTN Kantor Cabang Syariah Jakarta, yang dimulai dari Februari 2005 -

Desember 2007. Dengan demikian diharapkan dapat diketahui perkembangan laporan

keuangan tiap bulannya. Dari hasil olah data yang dilakukan dengan menggunakan SPSS

for windows versi 11.0 dapat dijelaskan mengenai variabel-variabel yang terdapat pada

model regresi berganda dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini :

1) Return On Asset (ROA)

Return On Asset secara umum dari Januari 2005 sampai Desember 2007

mengalami fluktuasi. Pada tahun 2005, rata-rata Return On Asset sebesar -1,95%.

Kemudian pada tahun 2006, rata-rata Return On Asset naik menjadi 3,71% yang

menunjukkan bahwa pada tahun 2006 tingkat keuntungan yang dihasilkan lebih

besar dibanding tahun 2005. Pada tahun 2007 Rata-rata Return On Asset mengalami

penurunan dibanding tahun 2006 yaitu sebesar 1,09%. Hal ini menunjukkan bahwa

pada tahun 2007 tingkat keuntungan yang dihasilkan dalam Bank tersebut lebih kecil

dibandingkan tahun 2006.

Sebagaimana tercermin dalam tabel 4.1 di bawah ini :

Tabel 4.1

Page 68: Hartini Ningsih Fsh

Return On Asset Bank BTN Syariah Tahun 2005 – 2007

Return On Asset (%) Bulan Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007

Januari 1.89 2.72 Februari -9.74 3.17 4.32 Maret -4.21 4.71 2.18 April -3.88 4.76 0.21 Mei -2.63 6.60 -0.01 Juni -1.57 8.59 0.55 Juli -0.79 4 0.62

Agustus 1.35 3.65 0.74 September -0.40 2.78 0.44 Oktober 0.37 1.87 0.44

November -0.12 1.48 0.42 Desember 0.12 1.07 0.44

Total -21.5 44.57 13.07 Rata-rata -1,95 3,71 1,09

Tabel 4.2 Deskripsi Return On Asset (ROA)

T

Sumber : data olahan SPSS 11.0

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa variabel Y (Return On Asset) sebagai variabel

dependen memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 1,03%, standar deviasi sebesar

3,23140 menunjukkan adanya variasi / perbedaan yang sangat besar sari return on

asset terendah dengan tertinggi dan jumlah data sebanyak 35 data.

2) Total Asset Turn Over (TATO)

Descriptive Statistics

35 -9.74 8.59 1.0326 3.2314035

ROAValid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Page 69: Hartini Ningsih Fsh

Total Asset Turn Over secara umum dari Januari 2005 sampai Desember

2007 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2005, rata-rata Total Asset Turn Over sebesar

0,29%. Kemudian pada tahun 2006, rata-rata Total Asset Turn Over naik menjadi

3,70% yang berarti pada tahun 2006 tingkat perputaran assetnya lebih cepat

dibanding tahun 2005. Hal ini juga memberikan gambaran bahwa pada tahun 2006,

Bank BTN KCS Jakarta semakin efisien dalam menggunakan aktiva untuk

dipergunakan dalam kegiatan operasinya. Pada tahun 2007 Rata-rata Total Asset

Turn Over mengalami penurunan dibanding tahun 2006 yaitu sebesar 1,59%. Hal ini

berarti bahwa pada tahun 2007 tingkat perputaran aktiva dalam Bank tersebut

kurang cepat dibandingkan tahun sebelumnya. Dimana Bank BTN KCS Jakarta

kurang efisien dalam menggunakan aktivanya. Sebagaimana tercermin dalam tabel

4.3 di bawah ini :

Tabel 4.3

Total Asset Turn Over Bank BTN Syariah Tahun 2005 - 2007

Total Asset Turn Over (%) Bulan Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007

Januari 0.40 0.77 Februari 0 1.19 1.01 Maret 0 1.76 0.82 April 0.15 2.39 0.74 Mei 0.14 3.25 0.79 Juni 0.36 3.63 0.95 Juli 0.42 4.19 1.01

Agustus 0.28 4.79 5.46 September 0.41 5.06 1.61 Oktober 0.58 5.65 1.85

November 0.44 5.96 2.05 Desember 0.41 6.12 2.06

Page 70: Hartini Ningsih Fsh

Total 3.19 44.39 19.12 Rata-rata 0,29 3,70 1,59

Tabel 4.4

Deskripsi Total Asset Turn Over (TATO)

Descriptive Statistics

35 .00 6.12 1.9057 1.9475635

Total Asset Turn OverValid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sumber : data olahan SPSS 11.0

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa variabel independent (X1) yaitu total asset

turn over memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 1,91%, hal tersebut menunjukkan

bahwa nilai rata-rata total asset turn over (perputaran asset) per bulan adalah 1,91

persen dari total return on asset yang ada, standar deviasi sebesar 1,94 yang

menunjukkan adanya variasi / perbedaan yang sangat besar dari total asset turn over

terendah dan tertinggi (standar deviasi yang sangat besar itu apabila standar

deviasinya lebih dari 30% mean), serta jumlah data sebanyak 35 data.

3) Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

BOPO secara umum dari Januari 2005 sampai Desember 2007 mengalami

fluktuasi. Pada tahun 2005, rata-rata BOPO sebesar 481,77%. Kemudian pada tahun

2006, rata-rata BOPO turun menjadi 61,32% yang berarti pada tahun 2006 tingkat

efisiensi biaya lebih baik dibanding tahun 2005. Hal ini juga memberikan gambaran

bahwa pada tahun 2006, Bank BTN KCS Jakarta semakin efisien dalam

Page 71: Hartini Ningsih Fsh

pengendalian biaya-biaya. Pada tahun 2007 Rata-rata BOPO mengalami kenaikan

dibanding tahun 2006 yaitu sebesar 63,29%. Hal ini berarti bahwa pada tahun 2007

tingkat efisiensi biaya dalam Bank tersebut menurun dibandingkan tahun

sebelumnya. Dimana Bank BTN KCS Jakarta kurang efisien dalam pengendalian

biaya-biayanya.

Tabel 4.5 BOPO Bank BTN Syariah Tahun 2005 – 2007

BOPO (%) Bulan

Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Januari 45.51 36.80 Februari 1366.67 55.68 25.20 Maret 1200 53.73 23.12 April 1150 58.60 37.43 Mei 750 56.60 33.19 Juni 288 53.56 92.46 Juli 185.19 55.78 91.05

Agustus -59.09 58.91 92.40 September 150 68.02 81.67 Oktober 64.36 75.29 82.15

November 118.68 76.31 83.13 Desember 85.64 77.89 80.89

Total 5299.45 735.88 759.49 Rata-rata 481,77 61,32 63,29

Tabel 4.6 Deskripsi BOPO

Page 72: Hartini Ningsih Fsh

Tab Tabel 4.6 menunjukkan bahwa variabel independent (X2) BOPO

memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 194.14%, standar deviasi sebesar 349,20

menunjukkan terdapat kesenjangan yang sangat besar antara BOPO yang tertinggi

dengan terendah, atau denga kata lain adanya variasi/perbedaan yang sangat besar

dari BOPO terendah dan tertinggi serta jumlah data sebanyak 35 data.

B. HASIL dan PEMBAHASAN

Hasil Pengujian Variabel TATO dan BOPO Yang Berpengaruh Terhadap

Profitabilitas Bank Syariah Tahun 2005 - 2007

a. Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda

Pengujian asumsi klasik meliputi pengujian Mulitkolinieritas, Heterokedastisitas,

Normalitas, dan Autokorelasi.

1. Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat multikolinieritas

(multikol). Dimana model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independent.

Untuk mengetahui adanya korelasi antar variabel independen atau tidak, dapat

dilihat dalam tabel di bawah ini :

Descriptive Statistics

35 -59.09 1366.67 194.1377 349.2031135

BOPOValid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Page 73: Hartini Ningsih Fsh

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa angka tolerance mendekati angka 1 dan

VIF berada disekitar angka 1, maka Ho diterima yang berarti tidak terjadi problem

multikol dan model regresi layak dipakai dalam pengujian.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan

varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka hal

tersebut disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda disebut sebagai

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.40

Berdasarkan gambar terlihat bahwa pola pada penyebaran titik-titik diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model regresi, sehingga model regresi ini layak dipakai untuk memprediksi ROA

terhadap variabel independent lainnya, hal ini terlihat jelas pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas

40 Singgih Santoso, “Modul menggunakan SPSS untuk Statistik Parametrik” (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2005) h. 137

Coefficientsa

.881 1.135

.881 1.135Total Asset Turn OverBOPO

Model1

Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: ROAa.

Page 74: Hartini Ningsih Fsh

3. Uji Normalitas

Uji ini untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen,

variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model

regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Dari hasil pengujian Normalitas diperoleh suatu grafik, dimana pada grafik hasil

uji Normalitas terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta

penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hasil tersebut dapat terlihat pada grafik

hasil pengolahan SPSS versi 11.0 di bawah ini :

Scatterplot

Dependent Variable: ROA

Regression Standardized Predicted Value

10-1-2-3-4

Reg

ress

ion

Stu

dent

ized

Res

idua

l

4

3

2

1

0

-1

-2

NOV 2007SEP 2007JUL 2007JUN 2007APR 2007

MAR 2007

FEB 2007

JAN 2007

NOV 2006

SEP 2006

JUL 2006

JUN 2006

APR 2006MAR 2006

FEB 2006

JAN 2006

NOV 2005SEP 2005JUL 2005JUN 2005

APR 2005MAR 2005

FEB 2005

Page 75: Hartini Ningsih Fsh

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas

4. U

j

i

A

u

t

o

k

orelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pada

periode t-1 (sebelumnya), dengan ketentuan sebagai berikut : -2 < DW < +2, maka tidak

ada autokorelasi sedangkan jika nilai angka berada pada DW < -2 terjadi auotokorelasi

positif dan sebaliknya jika nilai angka berada pada DW > +2 terjadi autokorelasi negatif.

Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi

Normal P-P Plot of Regression Standa

Dependent Variable: ROA

Observed Cum Prob

1.00.75.50.250.00

Expe

cted

Cum

Prob

1.00

.75

.50

.25

0.00

MAR 2006APR 2006FEB 2007MAR 2005APR 2005

FEB 2006JUL 2006JAN 2007

JAN 2006MAR 2007

SEP 2006

JUL 2007JUN 2007NOV 2005SEP 2005SEP 2007JUL 2005NOV 2007APR 2007JUN 2005

NOV 2006

FEB 2005

Model Summaryb

.792a .627 .604 2.03301 .663Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), BOPO, Total Asset Turn Overa.

Dependent Variable: ROAb.

Page 76: Hartini Ningsih Fsh

Terlihat pada gambar diatas bahwa nilai Durbin-Watson yang diperoleh dari

hasil analisis regresi sebesar 0.663. Hal ini menunjukkan bahwa angka DW diantara -2

< DW < +2 maka Ho diterima yaitu model regresi tidak terdapat masalah autokorelasi

dan model ini layak untuk digunakan. Hal ini mempengaruhi pada nilai F yang

signifikan menunjukkan regresi ini layak namun sebaliknya jika pada Durbin-Watson

terdapat autokorelasi maka hasil uji F yang signifikan menjadi tidak layak untuk

digunakan.

5. Hasil Uji Koefisien Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel dependen

dengan variabel independen terdapat hubungan. Tabel 4.8 diatas juga menunjukkan nilai

koefisien korelasi (R) sebesar 0,792 atau 79,2% yang berarti bahwa korelasi atau

hubungan antara variabel independen yaitu TATO dan BOPO dengan variabel dependen

yaitu ROA adalah kuat.

6. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R Square)

Tabel 4.8 diatas juga menunjukkan koefisien determinasi (R Square) adalah

sebesar 0,627 atau 62,7% yang berarti bahwa 62,7% tingkat profitabilitas bank syariah

dapat dijelaskan oleh Total Asset Turn Over (TATO) dan Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO), selebihnya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak

Page 77: Hartini Ningsih Fsh

diketahui dan tidak termasuk dalam analisis ini. Hal tersebut juga menunjukkan

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

mempunyai korelasi cukup kuat.

F. Pengujian Hipotesis

Setelah pengujian persyaratan analisis dan asumsi dasar regresi, langkah

selanjutnya melakukan pengujian signifikan model dan interpretasi model regresi, untuk

melihat pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen secara individual.

Secara statistik dapat diukur dari nilai statistik uji t dan uji F (ANOVA).

1) Hasil Uji F

Tabel 4.9 Hasil Uji F

ANOVAb

222.766 2 111.383 26.949 .000a

132.260 32 4.133355.026 34

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), BOPO, Total Asset Turn Overa.

Dependent Variable: ROAb.

Page 78: Hartini Ningsih Fsh

Uji F digunakan untuk mengetahui hubungan variabel independen secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.

Hasil dari uji pada tabel diatas menunjukkan semua angka signifikan, tingkat

probabilitas sig 0,000. Nilai probabilitas (0,000) lebih kecil dari 0,05. F hitung sebesar

26,949 dan F tabel sebesar 3,29, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara Total Asset Turn Over dan BOPO terhadap Return On Asset, maka Ho

ditolak dan Ha diterima karena F hitung (26,949) > F tabel (3,29).

Uji F-Statistik dapat digambarkan sebagai berikut :

F hitung > F tabel, maka tolak Ho

26,949 > 3,29

Ha : b1 ≠ 0, terdapat pengaruh antara Total Asset Turn Over (x1) dan BOPO (x2) dengan

Return On Asset (y)

Gambar 4.3 Daerah penerimaan Ho dan Penolakan Ho

Uji Dua Pihak

Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak Ftabel = -3,29 Ftabel = 2,306 26,949

2) Hasil Uji t

Tabel 4.10

Page 79: Hartini Ningsih Fsh

Hasil Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen

secara individual terhadap variabel dependen. Berdasarkan pengujian pada tabel di atas

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengaruh variabel total asset turn over terhadap profitabilitas bank syariah tidak

signifikan dimana nilai t uji total asset turn over sebesar 1.901 dimana nilai t hitung

(1,901) > t tabel (1,694) sedangkan tingkat signifikannya 0,066 diatas ά = 5% (0,05).

Maka Ho diterima, yaitu koefisien regresi tidak signifikan, hal ini berarti variabel

total asset turn over tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel ROA periode

Februari 2005 – Desember 2007.

2. Pengaruh variabel BOPO terhadap terhadap profitabilitas bank syariah signifikan

dimana nilai t hitung (-6,001) < t tabel (1,694) dan signifikansi sebesar 0.000 < ά =

5%.(di bawah 0,05), sehinggga Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat dirumuskan

bahwa variabel BOPO berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen ROA

periode Februari 2005 – Desember 2007 yang memiliki hubungan berlawanan arah

Coefficientsa

1.581 .587 2.693 .011.362 .191 .218 1.901 .066

6.38E-03 .001 -.690 -6.001 .000

(Constant)Total Asset Turn OBOPO

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: ROAa.

Page 80: Hartini Ningsih Fsh

Correlations

1 -,345* ,456**, ,042 ,006

35 35 35-,345* 1 -,765**,042 , ,000

35 35 35,456** -,765** 1,006 ,000 ,

35 35 35

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

Total Asset Turn Over

BOPO

ROA

Total AssetTurn Over BOPO ROA

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

(negatif). Semakin besar nilai BOPO maka semakin kecil tingkat profitabilitas yang

dihasilkan oleh Bank Syariah.

HASIL SPSS KORELASI PRODUCT MOMENT

Tabel 4.11 Uji Korelasi TATO, BOPO dan ROA

Dari analisis korelasi pada tabel 4.11 diatas terlihat bahwa korelasi antara Total

Asset Turn Over (TATO) dengan Return On Asset (ROA) sebesar 0,456. Hal ini

menunjukkan hubungan kedua variabel tersebut adalah lemah dan searah (memiliki

hubungan positif). Semakin besar nilai total asset turn over maka semakin besar return

on asset yang didapat oleh bank syariah. Korelasi kedua variabel bersifat signifikan

karena angka signifikansi sebesar 0,006 < 0,05.

Sedangkan korelasi antara Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) dengan Return On Asset (ROA) sebesar -0,765. Hal ini menunjukkan hubungan

kedua variabel tersebut adalah kuat dan berlawanan arah (memiliki hubungan negatif).

Page 81: Hartini Ningsih Fsh

Korelasi kedua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000 <

0,05.

G. Pengujian Koefisien Regresi

Persamaan Regresi Berganda

Persamaan ini bertujuan untuk memprediksi pengaruh yang terjadi antara

variabel independent terhadap variabel dependen.

Dari persamaan Y = 1,581 + 0,362X1 - 6,38 x 10-3 X2 dapat diartikan bahwa :

1. Nilai elastisitas konstanta sebesar 1,581 menunjukkan bahwa apabila nilai Total

asset turn over (X1) dan BOPO (X2) adalah 0 (nol) maka nilai Return On Asset (Y)

adalah 1,581.

2. Nilai elastisitas Total asset turn over sebesar 0,362 menunjukkan bahwa

peningkatan Total asset turn over sebesar 1 persen akan meningkatkan profitabilitas

bank syariah sebesar 0,362 persen.

3. Nilai elastisitas BOPO sebesar 6,38 x 10-3 menunjukkan bahwa penurunan BOPO

sebesar 1 persen akan meningkatkan profitabilitas bank syariah sebesar 6,38 x 10-3

persen.

H. Interpretasi Data

Nilai elastisitas Total Asset Turn over yang bernilai positif dan BOPO yang

bernilai negatif menunjukkan bahwa meningkatnya rasio Total Asset Turn over akan

meningkatkan profitabilitas bank syariah, sebaliknya meningkatnya rasio BOPO akan

Page 82: Hartini Ningsih Fsh

menurunkan tingkat profitabilitas bank syariah. Hubungan ini sesuai dengan kerangka

teori yang menyatakan jika perputaran asset dalam suatu bank syariah yang digunakan

untuk berbagai jenis usaha terutama disalurkan untuk pembiayaan-pembiayaan yang

berlandaskan syariah secara tidak langsung dapat meningkatkan keuntungan bank

(profitabilitas Bank Syariah).

Page 83: Hartini Ningsih Fsh

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dalam pengujian terhadap variabel dependen yaitu Return On Asset, berdasarkan uji

F diketahui bahwa F satistik sebesar 26,949 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih

kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat dikatakan bahwa

secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen

yaitu Total Asset Turn Over dan BOPO terhadap tingkat profitabilitas bank syariah.

Berdasarkan uji t, dapat diketahui bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang

signifikan variabel BOPO terhadap profitabilitas bank syariah. Sedangkan variabel

Total Asset Turn Over secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap profitabilitas Bank Syariah.

2. Berdasarkan uji koefisien korelasi dan regresi, pada variabel Total Asset Turn Over

terdapat hubungan positif dengan tingkat profitabilitas bank syariah. Hubungan ini

sesuai dengan kerangka teoritis, di mana peningkatan rasio aktivitas yang berupa

total asset turn over (perputaran asset) dengan memberikan pinjaman kepada pihak

ketiga yang membutuhkan dana untuk usaha mereka, akan meningkatkan

profitabilitas bank syariah. Sedangkan pada variabel BOPO, terdapat hubungan yang

negatif dengan profitabilitas bank syariah. Semakin tinggi beban / biaya-biaya yang

harus dikeluarkan oleh bank syariah untuk kegiatan operasinya dibandingkan dengan

Page 84: Hartini Ningsih Fsh

pendapatan yang diterima, maka akan menyebabkan tingkat keuntungan bank

syariah menjadi rendah.

Berdasarkan pengujian determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,627, yang

berarti bahwa besarnya kemampuan variabel independen (Total Asset Turn Over dan

BOPO) menjelaskan variabel dependen, yaitu profitabilitas bank syariah adalah

sebesar 62,7%, dan sisanya 27,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan ke dalam model.

3. Variabel BOPO menjadi variabel yang dominan mempengaruhi profitabilitas Bank

Syariah.

Page 85: Hartini Ningsih Fsh

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Digital.

Bank BTN. Laporan Tahunan Annual Report 2006. Jakarta : Bank BTN, 2006.

Cheliyah, Siti. “Analisis Pengaruh Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia)”. Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Jakarta, 2006.

C. Van Horne, James dan John M. Wachowicz. JR. Prinsip-prinsip Manjemen Keuangan.

Terj. Heru Sutojo. Jakarta : Salemba Empat, 1997. Fajar, “Kinerja Keuangan Perbankan Setelah krisis : suatu tinjauan”, artikel diakses pada

25 Oktober 2007 dari http/www.starbucks.com/young economists’talk @ starbucks/ Harahap, Sofyan Syafri. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT.RajaGrafindo

Persada, 2006. Irianto, Agus. Statistik, Konsep, dasar, dan aplikasinya. Jakarta : Prenada Media, 2004. J. Keown, Arthur dkk. Dasar-dasar Manejemen Keuangan. Terj. Chaerul D. Djakman.

Jakarta : Salemba Empat, 2001. Jumingan. Analisis laporan Keuangan. Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2006

Jusuf, Jopie. Analisis Kredit untuk Account Officer. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006

Lapoliwa, N dan Daniel S. Kuswandi. Akuntansi Perbankan, Akuntansi Transaksi Bank

Dalam Valuta Rupiah. Jakarta : Institut Bankir Indonesia, 2000. Mauludi, Ali. Statistik I (Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial). Jakarta : P3EI, 2006. Mulyono, Teguh Pudjo. Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan. Jakarta : Djambatan,

1986 Munawir. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty, 2004, Cet. Ke-4.

Page 86: Hartini Ningsih Fsh

Muslich, Mohammad. Manajemen Keuangan Modern (Analisis, perencanaan, dan kebijaksanaan). Jakarta : PT. Bumi Akasara, 2003.

Nazir, Moh.. Pokok-pokok Materi Metodologi dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia,

2002, Cet. Ke-1. Republika, “Bank syariah lebih efisien dibanding konvensional”, artikel diakses pada 5

Maret 2008 dari Http://stei-sebi.com/2008/05/bank-syariah-lebih-efisien-dibanding-kinvensional.html.

Riyanto. Bambang. Dasar-dasar Manajemen Perusahaan. Yogyakarta : BPFE, 1995. Saleh, Samsubar. Satistik Induktif. Yogyakarta : AMP YKPN, 2001.

Singarimbun, Masri dan Effendi Sofyan. Metodologi Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES, 1995.

Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : PT. Elex Media

Komputindo, 2000. --------------------. Menggunakan SPSS untuk Statistik Parametrik. Jakarta : PT. Elex Media

Komputindo, 2006 --------------------. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik Dengan SPSS Versi 11,5. Jakarta :

PT. Elex Media Komputindo, 2004. Sinungan, Muchdarsyah. Manajemen Dana Bank. Edisi Ke2. Jakarta : PT. Bumi Aksara,

2000 SR, Soemarso. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2000

Suad, Husnan. Dasar-dasar Manejemen Keuangan. Yogyakarta : Liberty, 1995.

Tim Penyusun Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (IAI). Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia. Jakarta : Ikatan Akuntansi Indonesia, 2003.

Trihendradi, Cornelius. Step by step SPSS 13 Analisis data Statistik. Yogyakarta : Andi,

2005. www.organisasi.org/org/macam dan jenis perkiraan atau akun dalam akuntansi

www.bi.go.id

Page 87: Hartini Ningsih Fsh

www.wikipedia.org/wiki/analisis keuangan

“Kinerja Bank Syariah Perlu ditingkatkan”. Artikel diakses pada 10 Agustus 2007 dari http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007

“BTN Perluas Cabang Syariah”. Artikel ini dikases pada 18 Februari 2008 dari

http://www.kompas.com/cetak/2008. www.usudigitallibrary.com, Erlina, “Manajemen Keuangan”, 2002

www.wikipedia.org/wiki/analisis keuangan

Page 88: Hartini Ningsih Fsh