ptk ips google eart download

54
B A B I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 mengamanatkan kepada pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalarn rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai perwujudan dari amanat tersebut, pemerintah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah membuat dan memberlakukan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) untuk dijadikan acuan, pedoman dan dasar hukum penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman (UU No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 2). Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 17). Sekolah Dasar merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memegang peranan penting dan fundamental dalam keseluruhan sistem pendidikan serta memberikan landasan bagi pembentukan kepribadian peserta didik. Upaya-upaya perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh terus diupayakan pemerintah baik tenaga kependidikan, sarana prasarana, disamping itu pembahasan kurikulum. Perbaikan kurikulum yaitu kurikulum 1

Upload: sentra71

Post on 04-Jul-2015

2.241 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ptk_ips_sd

TRANSCRIPT

Page 1: Ptk Ips Google Eart Download

1

B A B I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

mengamanatkan kepada pemerintah untuk mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalarn rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa. Sebagai perwujudan dari amanat tersebut, pemerintah

dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah membuat dan

memberlakukan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Sisdiknas) untuk dijadikan acuan, pedoman dan dasar

hukum penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang

berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap

terhadap tuntutan perubahan zaman (UU No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 2).

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi

jenjang pendidikan menengah (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 17). Sekolah

Dasar merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memegang

peranan penting dan fundamental dalam keseluruhan sistem pendidikan serta

memberikan landasan bagi pembentukan kepribadian peserta didik.

Upaya-upaya perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh

terus diupayakan pemerintah baik tenaga kependidikan, sarana prasarana,

disamping itu pembahasan kurikulum. Perbaikan kurikulum yaitu kurikulum

1

Page 2: Ptk Ips Google Eart Download

2

2004 menjadi Kurikulum 2006 atau atau yang disebut Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP).

Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan

kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa

dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.

Peningkatan relevansi pendidikan dimaksud untuk menghasilkan lulusan yang

sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis kompetensi sumber daya alam

Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui

penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan

pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.

Untuk mewujudkan hal tersebut maka peran serta guru sangatlah

penting. Oleh karena itu salah kemampuan yang harus dimiliki karena sebagai

salah satu unsur pendidikan agar mampu melaksanakan tugas profesionalnya

adalah memahami peserta didik belajar dan bagaimana mengorganisasikan

proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan watak

peserta didik, serta memahami bagaimana siswa belajar.

Belajar merupakan usaha memperoleh perubahan tingkah laku ini

mengandung makna bahwa ciri utama dari proses belajar adalah perubahan

tingkah laku dalam diri individu. Guru sebagai pendidik harus mampu dan

berupaya menciptakan proses belajar mengajar yang menggugah motivasi

belajar siswa, sebagai motivator seorang guru senantiasa memberikan

dorongan dan semangat pada siswa, mengupayakan proses belajar yang

menarik yang merangsang motivasi belajar peserta. didik. Beberapa cara untuk

menumbuhkan motivasi adalah melalui cara mengajar yang bervariasi,

Page 3: Ptk Ips Google Eart Download

3

memberikan stimulate dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan

kepada peserta didik menggunakan media dan alat bantu yang menarik

perhatian peserta didik seperti gambar foto dan sebagainya. Secara umum

peserta didik akan terangsang untuk belajar apabila ia melihat bahwa situasi

pengajaran cenderung memuaskan dirinya sesuai kebutuhannya. (Ahmad

Royani, dkk, 1991: 11 – 12).

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

yang harus diajarkan di Sekolah Dasar. Berdasarkan Kurikulum 2006 salah

satu kompetensi dasar yang harus disampaikan kepada siswa di Kelas V

adalah tentang mengenal keragaman kenampakan alam dan pembagian waktu

di Indonesia (Depdikbud, 2006).

Tujuan dari pembelajaran IPS di SD adalah sebagai berikut:

a. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna

dalam kehidupannya kelak di masyarakat.

b. Membekali anak didik dengan pengetahuan mengidentifikasi,

menganalisis dan menyusun alternative pemecahan masalah sosial

yang tejadi dalam kehidupan di masyarakat.

c. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan

sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta

bidang keahlian.

d. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang

positip dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup

yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut.

e. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan

pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembaagan

kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi. (Ischak,

dkk, 2003: 1.38).

Kompleksnya bahan kajian yang termasuk dalam lingkup

pengetahuan sosial dimana dalam tiap jenjang, jenis dan tingkatan sekolah

memiliki karakteristik serta kedalaman materi yang sangat beragaman ternyata

Page 4: Ptk Ips Google Eart Download

4

telah menghantarkan pelajaran ini dari pelajaran yang konon merupakan

pelajaran yang mudah justru menjadi pelajaran yang menyulitkan.

Tetapi untuk memenuhi kebutuhan teresebut diperlukan langkah-

langkah yang tepat yang digunakan dalam proses belajar mengajar IPS. Pada

kenyataannya pembelajaran cenderung membosankan, hal ini disebabkan daya

kreativitas guru yang sangat kurang. Menggunakan metode dan pendekatan

yang cenderung monoton menyebabkan siswa tidak termotivasi dan tidak

bergairah ketika dihadapkan dengan pembelajaran IPS.

Penggunaan media yang sangat minim juga menyebabkan

ketidakberhasilan dalam pembelajaran IPS, sehingga pembelajaran IPS itu

tidak menarik bagi siswa. Kecendrungan guru menggunakan metode ceramah

membuat siswa tidak terlihat antusias dalam pembelajaran IPS. Keadaan ini

ditandai dengan munculnya gejala siswa suka berbicara dengan teman

sebangkunya, sebagian lagi mengantuk saat guru menjelaskan, ada juga yang

lebih suka bermain-main.

Dalam pembelajaran IPS siswa merasa kesulitan memahami jenis

materi tertentu yang menyebabkan dalam pembelajaran kurang tercapainya

suatu kompetensi dasar yang seharusnya itu merupakan satu tujuan yang

diinginkan oleh setiap pendidik. Bila pembelajaran ilmu pengetahuan sosial

(IPS) hanya didominasi dengan metode ceramah maka mata pelajaran IPS

dapat menjadi mata pelajaran yang membosankan bagi siswa, karena mereka

tidak secara langsung mengetahui dari apa yang didengarnya. Yang

menyebabkan antara siswa dan pendidik tidak terjadi interaksi yang aktif,

bertukar informasi, bicara dan mengemukakan pendapat.

Page 5: Ptk Ips Google Eart Download

5

Masih rendahnya motivasi siswa dalam pembelajaran dapat

diketahui pada saat pembelajaran berlangsung dengan melalui pengamatan

yang meliputi aktifitas siswa dalam pembelajaran, interaksi antara guru dan

siswa, interaksi antar siswa dan sikap kritis, ketelitian, keterbukaan serta

ketekunan dalam proses pembelajaran.

Kenyataan di lapangan, dari gambaran awal pada siswa dalam

proses pembelajaran mata pelajaran IPS mempunyai motivasi yang rendah

juga hasil belajar yang rendah pula

Realitas empirik (selama ini di tingkat persekolahan

memperlihatkan, dalam proses pembelajaran IPS, guru kurang optimal baik di

dalam memanfaatkan maupun memberdayakan sumber pembelajaran, karena

dalam proses pembelajaran IPS cenderung masih berpusat pada guru (teacher

centered), textbook centered, dan monomedia. Maka tidak dapat dipersalahkan

apabila banyak siswa mengganggap proses pembelajaran IPS sebagai sesuatu

yang membosankan, monoton, kurang menyenangkan, terlalu banyak hafalan,

kurang variatif, dan berbagai keluhan lainnya padahal pendidikan IPS

merupakan synthetic science.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan proses pembelajaran

yang kondusif agar siswa menggemari pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

dan muaranya adalah siswa menguasai kompetensi di bidang Ilmu

Pengetahuan Sosial. Agar pembelajaran variatif dan tidak monoton atau

menjemukan, dipergunakan metode pembelajaran yang bervariasi, baik teori

maupun praktik sehingga sikap menggemari Ilmu Pengetahuan Sosial mudah

Page 6: Ptk Ips Google Eart Download

6

tertanam dalam diri siswa. Hal ini dapat terwujud apabila dilakukan usaha

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM).

Sementara itu, seiring dengan pesatnya perkembangan media

informasi dan komunikasi, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat

lunak (software), akan membawa perubahan bergesernya peranan guru sebagai

penyampai pesan/informasi. Ia tidak bisa lagi berperan sebagai satu-satunya

sumber informasi bagi kegiatan pembelajaran para siswanya. Siswa dapat

memperoleh informasi dari berbagai sumber terutama dari media massa,

apakah dari siaran televisi dan radio (media elektronik), surat kabar dan

majalah (media cetak), komputer pribadi, atau bahkan dari internet.

Saat ini guru sudah mulai terbiasa memakai laptop dan LCD sebagai

alat bantu pembelajaran namun disayangkan alat ICT tersebut masih

dimanfaatkan secara tradisional, yaitu guru berdiri di depan kelas dan

menggunakan komputer sebagai alat presentasi semata dimana siswa sebagai

subyek pemirsa dan pendengar yang belum mendorong siswa terlibat aktif

dalam pembelajaran.

Pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran IPS

mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. Para siswa dapat

mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan

mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi,

rekaman, laporan, data statistik, atau kutipan yang berkaitan dengan IPS.

Atas dasar hal tersebut dipandang perlu adanya suatu pemikiran

mengenai bagaimana memberikan pelajaran IPS sehingga menjadi lebih

mudah diterima dan diingat oleh peserta didik. Karena tidak mustahil bahwa

Page 7: Ptk Ips Google Eart Download

7

dengan rendahnya nilai rata-rata mata pelajaran IPS tersebut justru telah

terjadi "kesalahan dalam memberikan layanan pembelajaran" atau minimal

telah terjadi kesalahan dalam mengemas materi pembelajaran IPS. Karena

itulah penulis mengadakan penelitian tindakan ini guna mencari solusi

bagaimana meningkatkan prestasi belajar IPS di sekolah ini.

Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji

permasalahan tersebut, dengan judul: ”Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar

Mata Pelajaran IPS Materi Mengenal Keragaman Kenampakan Alam di

Indonesia melalui Media Internet “Google Eart” dengan Model Pembelajaran

Two Stay to Stray pada Siswa Kelas V SDN Kesamben I Kecamatan

Plumpang Kabupaten Tuban”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah peningkatan motivasi siswa kelas V SDN Kesamben I

dalam pembelajaran IPS materi mengenal keragaman kenampakan alam

dengan menggunakan media internet “Google Eart”?

2. Bagaimanakah peningkatan aktivitas siswa kelas V SDN Kesamben I

dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray?

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi

mengidentikasi kenampakan alam di Indonesia dengan menggunakan

media internet ”Google Eart” dengan model pembelajaran Two Stay Two

Stray?

Page 8: Ptk Ips Google Eart Download

8

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dan penulisan yang ingin dicapai oleh penulis

adalah sebagai berikut :

Ingin memperoleh gambaran secara jelas tentang efektifitas

penggunaan media internet “Google Eart” untuk peningkatan motivasi siswa

dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V SDN Kesamben I

Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban tahun pelajaran 2010/2011 pada

materi mengenal keragaman kenampakan alam di Indonesia ".

Sedangkan tujuan khusus dalam penelitian ini ialah :

1. Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SDN Kesamben I

Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban pada pelajaran IPS materi

mengenal keragaman kenampakan alamdi Indonesia melalui penggunaan

media Internet “Google Earth” dengan menggunakan model

pembelajaran Two Stay Two Stary.

2. Meningkatkan aktivitas siswa kelas V SDN Kesamben I Kecamatan

Plumpang Kabupaten Tuabn dalam pembelajaran dengan model

pembelajaran “Two Stay Two Stray”

3. Meningkatkan hasil belajar yang lebih bermakna baik aspek kognitif,

afektif dan psikomotorik siswa siswa kelas V SDN Kesamben I

Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban pada mata pelajaran IPS materi

pada pelajaran IPS materi mengenal keragaman kenampakan alam di

Indonesia melalui pemanfaatan Media internet “Google Earth” dengan

menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stary.

Page 9: Ptk Ips Google Eart Download

9

F. Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi siswa

Memberikan suasana pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan

mendapat pengalaman langsung, dengan menggunakan metode ini, siswa

aktif dalam mendalami konsep.

2. Bagi guru

Memberikan alternatif-alternatif pendekatan pembelajaran dan

menggunakan metode yang variatif dan inovatif sehingga pembelajaran di

kelas tidak monoton, mengetahui model pembelajaran yang bervariasi

untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial, diperolehnya model pembelajaran IPS yang tepat untuk materi

kenampakan alam di Indonesia serta diperolehnya media pembelajaran yang

cocok untuk pembelajaran IPS materi mengenal keragaman kenampakan

alam di Indonesia.

3. Bagi sekolah

Diharapkan adanya peningkatan mutu sekolah tersebut yang ditandai

dengan adanya peningkatan prestasi belajar pengetahuan sosial kelas V,

tumbuhnya motivasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran

yang bermutu serta tumbuhnya iklim pembelajaran siswa yang Aktif,

Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) di sekolah.

Page 10: Ptk Ips Google Eart Download

10

B A B II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Prestasi Belajar

Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para para ahli

terkait dengan belajar. Pendapat masing-masing ahli satu sama lain memiliki

kekhasan dan corak yang berbeda, hal ini semata-mata hanya disebabkan

karena adanya sudut pandang mereka yang berbeda. Di bawah ini akan penulis

kemukakan pendapat beberapa ahli yang dikutip dari Dewa Ketut Sukardi

antara lain :

1. Edward L. Walker:

"Belajar adalah perubahan perbuatan sebagai akibat dari

pengalaman".

2. T. Raka Joni

"Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman,

kecuali perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh proses menjadi

matangnya seseorang atau perubahan instintif atau yang bersifat

temporer.....".

:

3. Cronbach

"Learning is show by a change in behavior as result of experience"

belajar itu ditunjukkan oleh adanya perubahan tingkah laku, perbuatan

sebagai hasil dari pengalaman.

4. HC. Witherington, Lee J Croonbach dan Bapemsi:

"Bahwa perbuatan belajar mengandung semacam perubahan dalam

diri seseorang yang melakukan perbuatan belajar itu. Perubahan itu dapat

dinyatakan sebagai kecakapan, suatu kebiasaan sikap, suatu pengertian

sebagai pengetahuan dan apresiasi”.

10

Page 11: Ptk Ips Google Eart Download

11

Dari beberapa pengertian belajar sebagaimana tersebut maka penulis

dapat menarik kesamaan yang ada dari tiap pengertian belajar yakni sebagai

suatu proses perubahan tingkah laku melalui jalur pendidikan atau latihan.

Perubahan itu ditandai dari suatu yang tidak diketahui, tidak dikenal

menjadi diketahui dan dikenal serta dikuasai bahkan dimiliki. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa :

a. Tidak dikatakan telah belajar apabila tidak ada perubahan tingkah laku.

b. Perubahan tersebut didapatkan karena adanya kecakapan baru

c. Perubahan itu terjadi karena kesengajaan

Sedangkan kata prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(1998:700) prestasi diartikan sebagai hasil yang telah dicapai (dari yang

telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Dari defmisi tersebut dapat

ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar pengetahuan sosial adalah

kemampuan murid atau siswa dalam menyerap materi pelajaran yang

lazimnya ditunjukkan dengan nilai test atau angka nilai yang diberikan

oleh guru setelah mereka mengikuti pembelajaran.

B. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Sebagaimana diketahui dan sering dikemukakan oleh beberapa ahli

bahwa banyak hal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yang pada

dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu faktor intern dan

faktor ekstern.

Dalam penelitian ini sengaja tidak dibahas faktor intern tetapi lebih

menekankan pada faktor ekstern yakni yang berasal dari guru itu sendiri.

Adapun faktor ekstern yang berasal dari guru itu antara lain :

Page 12: Ptk Ips Google Eart Download

12

1. Penguasaan materi oleh guru

Guru yang menguasai materi pelajaran dengan baik tentu akan dapat

menyampaikan pelajaran dengan baik pula. Sebaliknya bagaimana guru dapat

menyampaikan materi pelajaran dengan baik jika guru itu sendiri kurang

bahkan tidak menguasai materi pelajaran. Oleh karena itulah maka pembuatan

rencana pembelajaran dalam hal ini mutlak betapa penting artinya. Disamping

sebagai pengendalian intern juga sekaligus membuat guru untuk mampu

merencanakan pembelajaran dengan baik sehingga dalam pelaksanaannya

dapat mencapai tujuan sebagaimana yang telah ditentukan.

Guru yang menguasai materi dengan baik akan mudah melakukan

evaluasi baik dalam proses pembelajaran, setelah pembelajaran atau bahkan

pada saat diluar jam pelajaran. Sebaliknya guru yang tidak mengasai materi

bagaimana dapat melakukan itu semua, tentu sangat mustahil.

2. Penggunaan Metode Mengajar

Disamping penguasaan materi oleh guru, penggunaan metode mengajar

yang tepat juga sangat penting artinya bagi keberlangsungan dan keberhasilan

proses pembelajaran. Dengan metode pembelajaran yang tepat sekaligus yang

banyak menuntut keterlibatan siswa secara akif, maka akan meningkatkan

peran serta dan perhatian siswa terhadap materi pembelajaran.

3. Penggunaan alat pelajaran

Penggunaan alat pelajaran/ alat peraga merupakan hal yang sangat

penting dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan alat peraga

pembelajaran akan semakin menarik sekaligus akan mengurangi verbalisme

Page 13: Ptk Ips Google Eart Download

13

bagi siswa. Namun demikian hal yang demikian ini agaknya kini telah banyak

dilupakan oleh guru, walaupun sebenarnya mereka mengetahui peran dan

pentingnya alat peraga.

C. Mata Pelajaran IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS

mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan

dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi

Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS,

peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang

demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan

berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap

saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan

pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial

masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan

terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan

dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan

peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam

pada bidang ilmu yang berkaitan.

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut.

Page 14: Ptk Ips Google Eart Download

14

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat

dan lingkungannya

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan

sosial

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi

dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai

berikut.

1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan

3. Sistem Sosial dan Budaya

4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Page 15: Ptk Ips Google Eart Download

15

Seiring dengan tujuan pembelajaran IPS di atas yaitu dalam hal

Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,

inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial maka

seyogyanya pembelajaran IPS tidak hanya menekankan pada aspek kognitif

tingkat rendah semata yang hanya bersifat hafalan berupa apa, siapa dan kapan

tetapi lebih dari pada itu bagaimana guru mampu membawa siswa untuk dapat

berpikir secara lebih tinggi yaitu siswa dapat menjadikan informasi sebagai

sebuah aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi dengan menngunakan

pertanyaan bagaimana, simpulkanlah, dan lain-lain. Pada kenyataannya banyak

siswa cenderung merasa kesulitan apabila dihadapkan pada pertanyaan yang

mengarah pada kemampuan berpikir tingkat tinggi tersebut. Maka perlu dicari

sebuah alternatif pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk berpikir

tingkat tinggi tersebut.

D. Motivasi Belajar

Motivasi dan Belajar, sangat erat kaitannya seperti sisi mata uang

logam, sisi pertama (motivasi) dan sisi lain (belajar) dinyatakan sebagai dua

hal yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Burton (1962:44) belajar adalah

mengobservasi, mendengar, membaca, meniru, mencoba berbuat sesuatu dan

meniru perintah. Proses belajar terjadi dari pengalaman yang menunjukkan ada

perubahan atau modifikasi dalam pola penyesuaian diri. Perubahan ini

merupakan interaksi antara dirinya dengan lingkungan sehingga kebutuhannya

dapat terpenuhi dan individu tersebut dapat dengan mudah menyesuaikan diri.

Page 16: Ptk Ips Google Eart Download

16

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu

proses perubahan perilaku yang diperoleh sebagai akibat dari latihan dan

pengalaman atau adaptasi individu dengan lingkungan

Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya

penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan

sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan).

Berdasarkan pengertian motivasi dan belajar di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa motivasi belajar suatu konsep yang menggambarkan

tentang kekuatan-kekuatan yang menggerakkan organisme, atau kekuatan-

kekuatan di dalam organisme untuk membangkitkan, mengarahkan dan

mempertahankan perilaku belajar. Tinggi rendahnya motivasi belajar individu

dapat dilihat dari intensitas dan arah serta keajegan kegiatan belajar yang

dilakukannya. Semakin tinggi keseriusan, semakin terarah serta semakin ajeg

kegiatan belajar yang dilakukannya, maka semakin tinggi pula motivasinya

untuk belajar.

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa konsep motivasi belajar

mempunyai tiga aspek, yaitu :

1. Adanya keinginan atau inisiatif untuk belajar. Inisiatif ini merupakan

energi atau kekuatan dalam diri individu. Energi adalah salah satu yang

mendasar pada motivasi belajar. Aspek energi dari motivasi menunjukkan

kesungguhan atau keseriusan individu dalam berperilaku. Kekuatan yang

bersifat internal dalam diri individu inilah yang berfungsi mendorong

individu sehingga memilih keinginan untuk belajar. Semakin tinggi

Page 17: Ptk Ips Google Eart Download

17

kekuatannya untuk belajar, semakin kuat pula keinginannya untuk

belajar.

2. Adanya arah dalam belajar yang meliputi keterlibatan dalam mengerjakan

tugas sebagai wujud interaksi antara kekuatan internal individu dengan

situasi dari luar. Individu yang mempunyai banyak energi untuk

melakukan kegiatan belajar ditandai dengan keterlibatan dan kesungguhan

untuk belajar. Hal ini senada dengan pendapat Elliot, dkk (1999:27)

bahwa fungsi motivasi adalah mempertahankan, mengarahkan dan

mengintegrasikan dengan perilaku tertentu, sehingga akan kelihatan pada

tingkat intensitas perilaku individu yang bersangkutan dalam

melaksanakan suatu kegiatan.

3. Adanya konsistensi atau keajegan. Perilaku timbul karena adanya

keyakinan individu terhadap perilaku tersebut, sehingga individu sulit

untuk meninggalkan perilaku yang telah dipilih (Baron, dkk, 1999:51).

Pilihan terhadap perilaku belajar akan menjadi ajeg atau bertahan setelah

adanya komitmen atau keyakinan yang kuat terhadap nilai dan arah

positip perilaku belajar. Individu yang memiliki komitmen atau keyakinan

yang kuat pada dasarnya sangat sulit dipengaruhi untuk beralih ke

perilaku lain yang bertentangan dengan perilaku yang diyakini.

Berdasarkan tiga aspek motivasi belajar tersebut, maka dalam

melaksanakan proses pembelajaran di kelas, seorang guru perlu memahami

dan mengembangkannya agar siswa memiliki keinginan dan inisiatif dalam

belajar, guru mampu memberikan arah yang jelas bagi siswa apa yang harus

atau dapat dipenuhi (kebutuhan siswa) dalam proses pembelajaran tersebut;

Page 18: Ptk Ips Google Eart Download

18

dan memberikan arahan atau pemahaman bahwa perilaku yang konsisten

dalam belajar dapat memberikan hasil yang positif.

Adapun menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam

diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung

tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya

terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang

karena adanya tujuan.

Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis

yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar,

motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri

siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah

kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan

belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai

motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.

Motivasi ada dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ektrinsik.

1. Motivasi Intrinsik.

Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan

dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.

2. Motivasi Ekstrinsik.

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu,

apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain

Page 19: Ptk Ips Google Eart Download

19

sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau

belajar.

Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan,

bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi,

yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran

sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak

terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada

disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.

Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka

motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak

diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik

sehingga ia mau melakukan belajar.

Dalam Sardiman (2001:81), disebutkan bahwa motivasi yang ada pada

diri siswa, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. tekun menghadapi tugas

b. ulet menghadapi kesulitan

c. menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

d. lebih senang bekerja mandiri

e. cepat bosan pada tugas-tugas rutin

f. dapat mempertahankan pendapatnya

g. tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya.

h. senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Page 20: Ptk Ips Google Eart Download

20

Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah:

a. Cita-cita atau aspirasi siswa.

Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil. Keberhasilan

mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan

dikemudian hari cita-cita dalam kehidupan. Dari segi emansipasi

kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan

semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau

juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan

kemudian kemauan menjadi cita-cita.

b. Kemampuan siswa.

Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau

kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak

untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.

c. Kondisi siswa.

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani sangat

mempengaruhi motivasi belajar. Kondisi lingkungan siswa Lingkungan

siswa berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya,

kehidupan kemasyarakatan. Dengan kondisi lingkungan tersebut yang

aman, tentram, tertib dan indah maka semangat dan motivasi belajar mudah

diperkuat.

d. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.

Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran yang

mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan

teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar.

Page 21: Ptk Ips Google Eart Download

21

e. Upaya guru dalam membelajarkan siswa.

Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul setiap hari dengan

puluhan atau ratusan siswa. Sebagai pendidik, guru dapat memilih dan

memilah yang baik. Partisipasi dan teladan memilih perilaku yang baik

tersebut sudah merupakan upaya membelajarkan dan memotivasi siswa.

Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk

menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut :

1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru

menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapainya kepada

siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

2. Hadiah

Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu

semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa

yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang

berprestasi.

3. Saingan/ kompetisi

Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk

meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi

yang telah dicapai sebelumnya.

4. Pujian

Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan

atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.

Page 22: Ptk Ips Google Eart Download

22

5. Hukuman

Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses

belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa

tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.

6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar

Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta

didik.

7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik

8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun

kelompok

9. Menggunakan metode yang bervariasi, dan

10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

E. Pembelajaran Multimedia interaktif

Pengetahuan dan keterampilan, perubahan sikap dan perilaku dapat

terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang

pernah dialami sebelumnya. Menurut Bruner dalam Arsyad (2005) ada tiga

tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive),

pengalaman piktorial/gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic).

Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan

teori penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah Dale’s Cone of

Experience (Kerucut Pengalaman Dale) (Dale, 1969).

Pengaruh media dalam pembelajaran dapat dilihat dari jenjang

pengalaman belajar yang akan diterima oleh siswa. Hasil belajar seseorang

diperoleh mulai dari pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di

Page 23: Ptk Ips Google Eart Download

23

lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai pada

lambang verbal (abstrak).

Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin,

nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin)

yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa

sesuatu. Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991)

juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan

informasi (Rachmat dan Alphone, 2005/2006).

Beberapa definisi multimedia menurut beberapa ahli (dalam Rachmat

dan Alphone, 2005/2006; Wahono, 2007; dan Zeembry, 2008) diantaranya:

1. Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat

berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar

(Turban dan kawan-kawan, 2002)

2. Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang

mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video (Robin dan

Linda, 2001)

3. Multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter 2001 adalah:

pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik,

audio, video, dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai

berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.

4. Multimedia sebagai perpaduan antara teks teks, grafik, sound, animasi, dan

video untuk menyampaikan pesan kepada publik (Wahono, 2007)

5. Multimedia merupakan kombinasi dari data text, audio, gambar, animasi,

video, dan interaksi (Zeemry, 2008)

6. Multimedia (sebagai kata sifat) adalah media elektronik untuk menyimpan

dan menampilkan data-data multimedia (Zeemry, 2008)

Page 24: Ptk Ips Google Eart Download

24

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file)

yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video,

interaksi, dll. yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi),

digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik. Pemanfaatan

multimedia sangatlah banyak diantaranya untuk: media pembelajaran, game,

film, medis, militer, bisnis, desain, arsitektur, olahraga, hobi, iklan/promosi,

dll. (Wahono, 2007).

Pengertian interaktif terkait dengan komunikasi 2 arah atau lebih dari

komponen-komponen komunikasi. Komponen komunikasi dalam multimedia

interaktif (berbasis komputer) adalah hubungan antara manusia (sebagai

user/pengguna produk) dan komputer (software/aplikasi/produk dalam format

file tertentu, biasanya dalam bentuk CD). Dengan demikian

produk/CD/aplikasi yang diharapkan memiliki hubungan 2 arah/timbal balik

antara software/aplikasi dengan usernya (Harto, 2008: 3). Interaktifitas dalam

multimedia oleh Zeemry (2008: slide ke-36) diberikan batasan sebagai berikut:

(1) pengguna (user) dilibatkan untuk berinteraksi dengan program aplikasi; (2)

aplikasi informasi interaktif bertujuan agar pengguna bisa mendapatkan hanya

informasi yang diinginkan saja tanpa harus “melahap” semuanya.

Berdasarkan 2 pengertian tersebut (multimedia dan interaktif) maka

dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif adalah suatu tampilan

multimedia yang dirancang oleh desainer agar tampilannya memenuhi fungsi

menginformasikan pesan dan memiliki interaktifitas kepada penggunanya

(user).

Page 25: Ptk Ips Google Eart Download

25

F. Google Eart

Awalnya dikenal sebagai Earth Viewer, Google Earth dikembangkan

oleh Keyhole, Inc., sebuah perusahaan yang diambil alih oleh Google pada

tahun 2004. Produk ini, kemudian diganti namanya menjadi Google Earth

tahun 2005, dan sekarang tersedia untuk komputer pribadi yang menjalankan

Microsoft Windows 2000, XP, atau Vista, Mac OS X 10.3.9 dan ke atas, Linux

(diluncurkan tanggal 12 Juni 2006) dan FreeBSD. Dengan tambahan untuk

peluncuran sebuah klien berbasis update Keyhole, Google juga menambah

pemetaan dari basis datanya ke perangkat lunak pemetaan berbasis web.

Peluncuran Google Earth menyebabkan sebuah peningkatan lebih pada

cakupan media mengenai globe virtual antara tahun 2005 dan 2006,menarik

perhatian publik mengenai teknologi dan aplikasi geospasial.

Global virtual ini memperlihatkan rumah, warna mobil, dan bahkan

bayangan orang dan rambu jalan. Resolusi yang tersedia tergantung pada

tempat yang dituju, tetapi kebanyakan daerah (kecuali beberapa pulau) dicakup

dalam resolusi 15 meter. Las Vegas, Nevada dan Cambridge, Massachusetts

memiliki resolusi tertinggi, pada ketinggian 15 cm (6 inci). Google Earth

membolehkan pengguna mencari alamat (untuk beberapa negara),

memasukkan koordinat, atau menggunakan mouse untuk mencari lokasi.

Google Earth juga memiliki data model elevasi digital (DEM) yang

dikumpulkan oleh Misi Topografi Radar Ulang Alik NASA. Ini bermaksud

agar kita dapat melihat Grand Canyon atau Gunung Everest dalam tiga

dimensi, daripada 2D di situs/program peta lainnya. Sejak November 2006,

pemandangan 3D pada pegunungan, termasuk Gunung Everest, telah

Page 26: Ptk Ips Google Eart Download

26

digunakan dengan penggunaan data DEM untuk memenuhi gerbang di cakupan

SRTM.

Banyak orang yang menggunakan aplikasi ini menambah datanya

sendiri dan menjadikan mereka tersedia melalui sumber yang berbeda, seperti

BBS atau blog. Google Earth mampu menunjukkan semua gambar permukaan

Bumi. dan juga merupakan sebuah klien Web Map Service. Google Earth

mendukung pengelolaan data Geospasial tiga dimensi melalui Keyhole Markup

Language (KML).

Google Earth memiliki kemampuan untuk memperlihatkan bangunan

dan struktur (seperti jembatan) 3D, yang meliputi buatan pengguna yang

menggunakan SketchUp, sebuah program pemodelan 3D. Google Earth versi

lama (sebelum Versi 4), bangunan 3d terbatas pada beberapa kota, dan

memiliki pemunculan yang buruk tanpa tekstur apapun. Banyak bangunan dan

struktur di seluruh dunia memiliki detil 3D-nya; termasuk (tetapi tidak terbatas

kepada) di negara Amerika Serikat, Britania Raya, Irlandia, India, Jepang,

Jerman, Kanada, Pakistan dan kota Amsterdam dan Alexandria. Bulan Agustus

2007, Hamburg menjadi kota pertama yang seluruhnya ditampilkan dalam

bentuk 3D, termasuk tekstur seperti facade. Pemunculan tiga dimensi itu

tersedia untuk beberapa bangunan dan struktur di seluruh dunia melalui

Gudang 3D Google dan situs web lainnya.

Page 27: Ptk Ips Google Eart Download

27

G. Cara menggunakan Google Eart

Cara menggunakan google earth sangat mudah, disamping icon-icon

dalam google earth yang sangat praktis google earth juga mempunyai recorder

yang dapat menyimpan hasil video dalam bentuk file KMZ & KML.

1. Cara menggunakan Koordinat :

Untuk mencari suatu lokasi yang sulit ditemukan atau sudah di tentukan

tetapi dalam bentuk koordinat misalnya 6°19'36.64"S 106°42'26.05"E ←

cara memasukan kode tersebut hanya memindahkan kode tersebut ke dalam

kolom Fly To dimenu sebelah kiri atas, kemudian tekan enter.

Contoh Gambar Hasil ↓↓↓

Page 28: Ptk Ips Google Eart Download

28

2. Cara Menggunakan Rulers:

Menu ini digunakan untuk mengukur jarak lokasi 1 ke lokasi ke 2, dengan

menentukan poin di letak lokasi pertama ke lokasi ke dua. Caranya pilih

menu Ruler di menu sebelah atas.

Contoh Gambar ↓↓

Kemudian tentukan lokasi 1 dengan mengklik mouse dari lokasi 1 ke lokasi

kedua.

Hasil gambar ↓↓

3. Cara menggunakan Google mars, moon atau Google Sky :

Menggunakan menu ini untuk memilih penggantian viewer dari earth ke

mars, bulan, atau penjelajahan angkasa menu tersebut terletak di toolbar

sebelah atas.

Page 30: Ptk Ips Google Eart Download

30

Matahari

4. Menggunakan Lapisan

Fitur Layer di Google Earth menyediakan berbagai titik data lokasi

geografis yang dapat dipilih untuk ditampilkan pada area tampilan Anda.

Data ini mencakup tempat tujuan dan data peta, jalan, dataran, bahkan

bangunan. Daftar lengkap layer tersedia pada panel Layer:

Catatan: Pada bidang Tampilan, kita dapat menampilkan semua layer yang

tersedia (Semua Layer), layer penting (Utama) atau hanya yang sedang

ditampilkan (Sedang diaktifkan).

Page 31: Ptk Ips Google Eart Download

31

Kita dapat menggunakan fitur data layer di Google Earth untuk:

Menampilkan dan menyimpan tempat tujuan

Menampilkan fitur peta seperti perbatasan, jalan, dan dataran

Menampilkan Bangunan 3D

Tips: Kita dapat menampilkan atau menyembunyikan negara, negara

bagian, maupun provinsi dengan mencentang atau menghapus centang pada

Perbatasan di panel Layer.

H. Model Pembelajaran Two Stay Two Stray

Model pembelajaran Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu)

merupakan model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada kelompok

untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lainnya. Hal ini

dilakukan dengan cara saling mengunjungi/bertamu antar kelompok untuk

berbagi informasi.

Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut :

1. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4 (empat) orang.

2. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing menjadi tamu kedua

kelompok yang lain.

3. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja

dan informasi ke tamu mereka.

4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan

melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.

5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka.

6. Kesimpulan.

Page 32: Ptk Ips Google Eart Download

32

B A B III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Setting Penelitian

Penelitian ini adalah tindakan yang dilakukan oleh guru dalam upaya

untuk meningkatkan hasil belajar IPS khususnya pada materi tentang

keragaman kenampakan alam di Indonesia pada siswa kelas V SDN

Kesamben I Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban tahun pelajaran

2010/2011.

Kondisi siswa yang heterogen baik dari latar belakang sosial, ekonomi

serta kemampuan awal menyebabkan tingkat kecepatan dan ketepatan serta

kemampuan dalam pemahaman suatu materi pelajaran terjadi keragaman,

khususnya dalam pelajaran IPS materi mengenal keragaman kenampakan alam

di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan suatu media serta model yang tepat

untuk tercapainya tujuan pembelajaran.

B. Subjek Penelitian

Siswa kelas V SDN Kesamben I Kecamatan Plumpang Kabupaten

Tuban tahun pelajaran 2010/2011 terdiri dari 15 anak laki-laki dan 9 anak

perempuan.

C. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi difokuskan pada peningkatan motivasi

siswa dalam pembelajaran mengenal keragaman kenampakan alam di

32

Page 33: Ptk Ips Google Eart Download

33

Indonesia dengan menggunakan media internet “Google Eart” dan keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran melalui model pembelajaran “Two Stay-Two

Stray”.

Adapun variabel tersebut berupa :

1. Variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber

belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan sebagainya

2. Variabel proses pelaksanaan KBM seperti interaksi belajar-mengajar,

keterampilan bertanya guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa,

implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan sebagainya, dan

3. Varaibel output seperti rasa keingintahuan siswa, kemampuan siswa

mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar siswa.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan berbagai metode

pengumpulan data antara lain :

1. Test, metode ini dipergunakan untuk memperoleh gambaran prestasi belajar

Ilmu Pengetahuan Sosial materi keragaman kenampakan alam pada siswa

kelas V SDN Kesamben I Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban tahun

pelajaran 2010/2011.

2. Observasi, metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran pengetahuan sosial siswa

kelas V SDN Kesamben I Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban materi

pokok "Keragaman Kenampakan Alam".

3. Dokumentasi, metode ini digunakan untuk mengumpulkan data siswa.

Page 34: Ptk Ips Google Eart Download

34

D. Indikator Kerja

Tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit

sehingga memudahkan verifikasi untuk tindak perbaikan, maka perlu disusun

suatu instrumen.

Adapaun indikator kerja dalam peneltian ini sebagai berikut :

1. Variabel input yang dijadikan fokus penelitian meliputi guru, bahan

pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar.

2. Variabel proses pelaksanaan KBM difokus pada pengamatan interaksi

belajar-mengajar, keterampilan bertanya guru, gaya mengajar guru, cara

belajar siswa, implementasi berbagai metode mengajar di kelas.

3. Untuk varibel output yang dijadikan fokus dan target penelitian ialah

motivasi siswa yang meliputi : aktivitas siswa, sikap kritis siswa,

kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, ketelitian dan

prestasi siswa dalam menguasai materi pelajaran.

Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindakan yang terkait dengan

Variabel input yang meliputi guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur

evaluasi, lingkungan belajar dan variabel proses pelaksanaan KBM difokus

pada pengamatan tentang interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya

guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa, implementasi berbagai metode

mengajar di kelas sehingga diperlukan kolabarasi dengan teman sejawat untuk

membantu dalam pengamatan penelitian agar data yang digunakan untuk acuan

dalam perbaikan pembelajaran banar-benar valid.

Page 35: Ptk Ips Google Eart Download

35

Adapun instrumen untuk variabel ini disusun sebagai berikut :

Tabel. 3.1

Instrumen Observasi Guru saat Kegiatan Belajar mengajar

No. Aspek yang diobservasi Kemunculan

Saran / Kritik Ada Tidak

I PERSIAPAN

II PELAKSANAAN ….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

….……………………..

a. Kegiatan awal

1. Motivasi siswa

2. Menyampaikan tujuan

3. Apersepsi

b. Kegiatan inti

1. Menjelaskan materi yang

akan disampaikan

2. Memberi kesempatan

siswa bertanya

3. Mengorganisasi siswa

4. Mengamati kerja siswa

5. Membimbing siswa

6. Membahas hasil kerja

siswa

7. Menggunakan media

c. Kegiatan akhir

1. Melaksanakan post tes

2. Mengadakan tindak lanjut

III. SUASANA KELAS

1. Siswa aktif

2. Guru aktif

3. Kondusif

Sedangkan instrumen untuk mengukur keberhasilan tindakan yang

terkait dengan Variabel output yang meliputi aktivitas siswa, sikap kritis siswa,

kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, ketelitian dan

prestasi siswa dalam menguasai materi pelajaran, karena terkait dengan

pengolahan data yang menggunakan data kwalitatif maka instrumen dibuat

Page 36: Ptk Ips Google Eart Download

36

dengan menggunakan skor untuk mengukuantitatifkan data sehingga mudah

dalam pengolahan datanya.

Adapun aspek yang dinilai dalam instrumen untuk variabel ini meliputi

inisiatif, keterlibatan dalam pembelajaran, komitmen, konsistensi, dan

ketekunan. Masing-masing untuk aspek diber skor dengan rentang 0-20.

Adapun instrumen untuk variabel ini disusun sebagai berikut :

Tabel. 3.2

Instrumen Observasi Motivasi Siswa

NO. NAMA

Aspek yang Dinilai

Nilai Akhir Inisiatif

Keterlibatan dalam

Pembelajaran

Komitmen Konsistensi Tekun

0 - 20 0 - 20 0 - 20 0 - 20 0 - 20

1 Dewi Safitri

2 Jihan Budi Sumanto

3 Lili Nur Indah

4 Mochamad Edi Septiawan

5 Mochamad Toyib

6 Ongki Hadi Saputro

7 Ahmad Najibul Firdaus

8 Ahmad Roman Doni

9 Ahmad Amanda Prayogi

10 Ahmad Faisal Setyawan

11 Ahmad Syaifudin

Nurdiansyah

12 Alfin Setya Gunawan

13 Asvianik

14 Dyah Ayu Wardani

15 Dicky Subiantara

16 Evi Yunaetiningsih

17 Fita Dwi Andriani

Page 37: Ptk Ips Google Eart Download

37

NO. NAMA

Aspek yang Dinilai

Nilai Akhir Inisiatif

Keterlibatan dalam

Pembelajaran

Komitmen Konsistensi Tekun

0 - 20 0 - 20 0 - 20 0 - 20 0 - 20

18 Indah Yani

19 Iqbal Hikam Rosyid

20 Joko Prasetyo

21 Khusnul Khotimah

22 Mei Kumalasari

23 Moh.Afif Zaenur Roziqin

24 M.Danang Makruf J U M L A H

RATA-RATA

E. Teknik Analisis Data

1. Data kualitatif dari hasil observasi yang dijaring dengan menggunakan

instrumen dan lembar pengamatan, kemudian dianalisis dengan teknik

inferensi guna mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

pengetahuan sosial materi pokok mengenal keragaman kenampakan alam.

2. Data nilai prestasi belajar pengetahuan sosial, dianalisis dengan mencari

nilai tertinggi, nilai terendah, rata-rata dan daya serapnya.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian peneliti menggunakan prosedur Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) yang peneliti rencanakan terdiri atas dua siklus, tiap

siklus peneliti harapkan ada perubahan yang ingin peneliti capai. Pada tiap

siklus peneliti memberikan soal baik secara lesan maupun tulis. Selain itu

untuk melengkapi data penelitian di akhir siklus II peneliti juga memberikan

Page 38: Ptk Ips Google Eart Download

38

instrumen tentang pelaksanaan pembelajaran kepada kolaborator (teman

sejawat) yang berisi tentang tanggapan mereka terhadap pembelajaran yang

telah peneliti laksanakan. Adapun perjalanan siklus penelitian dapat

digambarkan bagan sebagai berikut:

Perjalanan Siklus I & II

1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mengadaan :

- Orientasi masalah

- Mengidentifikasi masalah

- Perumusan masalah

- Menentukan tujuan masalah dan manfaat

Selain itu peneliti menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan

pokok bahasan “Mengenal Keragaman Kenampakan Alam di

Indonesia” adalah :

Page 39: Ptk Ips Google Eart Download

39

1. membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)

2. menyiapkan buku paket dan penunjang

3. membuat lembar kerja dan instrument penilaian

4. menyiapkan media pembelajaran berupa jaringan internet,

computer dan LCD

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran IPS dengan pokok bahasan “mengenal

keragaman kenampakan alam di Indonesia”. Adapun langkah-langkah

pembelajaannya adalah sebagai berikut :

1. Guru melakukan apersepsi dan motivasi berupa tanya jawab yang

berkaitan dengan materi

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Menjelaskan cara-cara menggunakan internet “Google Eart”

4. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran

5. Melaksanakan Inti pembelajaran selama 40 menit dengan kegiatan:

a. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang masing-masing

kelompok terdiri dari 4 anak

b. Guru membagikan lembar kerja

c. Tiap kelompok mengerjakan tugas sesuai dengan lembar kerja

yang diterimanya secara bergiliran dengan media internet

”Google Eart”.

d. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing untuk

menyusun laporan sesuai dengan tugasnya.

Page 40: Ptk Ips Google Eart Download

40

e. Secara bergiliran masing-masing kelompok mempresentasikan

hasil tugasnya dalam diskusi kelas.

f. Kelompok lain mencatat hasil laporan tersebut dan selanjutnya

memberi tanggapan untuk penyempurnaan laporan tersebut.

g. Guru membimbing siswa untuk menyempurnakan hasil

laporan tersebut

h. Semua siswa membuat ringkasan dari hasil kerja mereka sesuai

dengan tujuan pembelajaran

i. Guru mengadakan evaluasi

c. Observasi/Evaluasi

Pada tahap ini peneleti mengadakan observasi terhadap tingkah laku

(dalam proses pembelajaran) dan hasil tes, pengamatan tingkah laku

dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Hasil dari observasi ini

digunakan acuan untuk menyusun perencanaan pada siklus II sebagai

upaya intuk perbaikan.

d. Refleksi

Hasil observasi selanjutnya dianalisa dan peneliti refleksi kekurangan

yang terjadi pada pembelajaran berdasarkan deskripsi dan rekomendasi

kolaborator. Keaktifan siswa hanya didominasi oleh beberapa anak

karena memang media yang disediakan hanya satu komputer. Pada

saat presentasi yang tampil tiap kelompok hanya satu sehingga kembali

anak yang aktif dalam kegiatan sebelumnya, akhirnya tampil kembali

untuk memprentasikan hasilnya. Guru terlalu fokus pada kelompok

Page 41: Ptk Ips Google Eart Download

41

yang mendapat giliran menggunakan jaringan internet sehingga

kelompok yang belum mendapat giliran gaduh dan bahkan

mengganggu kelompok lain. Ketidakpuasan peneliti dari hasil

pembelajaran tersebut dijadikan acuan untuk mengulang kembali

siklus pembelajaran. Dari sinilah peneliti mulai melakukan

perencanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Perencanaan siklus 2 sengaja peneliti lakukan dengan mengacu pada

hasil refleksi pada siklus I dengan harapan untuk meminimalisir

kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus1. Pada siklus II ini,

dalam menggunakan media peneliti memperjelas cara penggunaan

media sehingga siswa lebih memahami. Di samping itu, dilakukan

juga penambahan 1 jaringan internet lagi agar kelompok yang belum

mendapat giliran tidak gaduh. Sebenarnya kalau jaringan mencukupi

maka satu kelompok menggunakan 1 jaringan, karena memang

kerterbatasan media tersebut maka hanya dapat menyediakan 2

jaringan internet. Peneliti juga memperbaiki skenario pembelajaran.

Pada tahap ini peneliti mengadaan :

1. Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)

2. Menyiapkan 2 unit komputer dan jaringan internet

3. Membuat lembar kerja siswa

4. Menyiapkan instrument penilaian

Page 42: Ptk Ips Google Eart Download

42

5. Menyiapkan lembar tes kemampuan

6. Menyiapkan lembar penilaian

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran hampir sama dengan siklus satu akan

tetapi perbedaannya adalah model pembelajaran yang digunakan.

Model yang digunakan pada siklus II ini menggunakan Two Stay Two

Stray. Hal ini dimaksudkan untuk membangkitkan keaktifan semua

siswa dalam kegiatan pembelajaran sebagai upaya untuk memperbaiki

salah satu kelemahan yang terdapat di siklus I. Adapun langkah

pembelajarannya adalah sebagai berikut :

1. Guru melakukan apersepsi dan motivasi berupa tanya jawab yang

berkaitan dengan materi

2. Guru menyampaikan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada

pelaksanaan pembelajaran di siklus I terutama yanga terkait dengan

siswa

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah dalam

kegiatan pembelajaran.

4. Menjelaskan kembali cara-cara menggunakan internet “Google

Eart”

5. Melaksanakan Inti pembelajaran selama 40 menit dengan kegiatan:

a. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang masing-masing

kelompok terdiri dari 4 anak

b. Guru membagikan lembar kerja

Page 43: Ptk Ips Google Eart Download

43

c. Tiap kelompok mengerjakan tugas sesuai dengan lembar kerja

yang diterimanya secara bergiliran dengan media internet

”Google Eart”.

d. Guru melakukan bimbingan tentang cara-cara pengerjaan

lembar kerja dan penekanan terhadap langkah-langkah kegiatan

pembelajaran pada kelompok yang menunggu giliran. Hal ini

dimaksudkan agar tidak mengganggu kelompok lain.

e. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menyusun laporan

sesuai dengan tugasnya.

f. Masing-masing kelompok memajang hasil diskusinya.

g. Setiap kelompok menugaskan 2 anggotanya untuk berkunjung

ke kelompok lain dan mencatat hasil dari kelompok yang

dikunjungi tersebut, sedangkan 2 siswa yang tinggal

memberikan penjelasan kepada kelompok yang

mengunjunginya.

h. Masing-masing kembali ke kelompoknya dan mengumpulkan

data yang diperoleh dari hasil kunjungannya.

i. Semua kelompok diberi kesempatan menggunakan media

internet kembali untuk mengecek kebenaran data yang

diperoleh dari hasil kunjungan. (Masing-masing kelompok

hanya diberi kesempatan maksimal selama 4 menit)

j. Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk

memberikan tanggapan dari hasil kerja kelompok lain sebagai

upaya perbaikan untuk laporan.

Page 44: Ptk Ips Google Eart Download

44

k. Guru membimbing siswa untuk menyempurnakan hasil

laporan tersebut

l. Semua siswa membuat ringkasan dari hasil kerja mereka sesuai

dengan tujuan pembelajaran

m. Guru mengadakan evaluasi

c. Observasi/Evaluasi

Pada tahap ini penelti mengadakan observasi terhadap tingkah laku

(dalam proses pembelajaran) dan hasil tes. Sama dengan penilain pada

siklus 1 yaitu pengamatan tingkah laku dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran.

d. Refleksi

Hasil refleksi peneliti tuangkan dalam bentuk angket. Hasil reflikeksi

menunjukkan adanya perobahan dankekuatan ynag terjadi pada siklus

2 yaitu kelebihan-kelebihan yang terjadi dengan adanya media

pembelajaran secra konkrit. Hasil refleksi selain menghasilkan

kelebihan peneliti juga menggunakan kekurangan-kekurangan pada

pembelajaran pada pokok bahasan jenis-jenis uang dan crri-ciri fisik,

yaitu adanya tambahan waktu/jam pelajaran hingga molor masuk jam

berikutnya. Dengan arti ata peragaan media pembelajaran

membutuhkan waktu yang lebih lagi dan juga .tenaga lebih untuk

mengarahkan anak pada peragaan keinginan anak adalah bermain-main

untuk itu peneliti minta bantuan pada teman sejawat.

Page 45: Ptk Ips Google Eart Download

45

B A B IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengolahan Data Siklus I

Pada perbaikan pembelajaran siklus pertama ini bagian yang peneliti

amati dari siswa adalah tentang aspek-aspek motivasi belajar siswa. Data

kwalitatif yang diperoleh kemudian dikuantitatifkan untuk mempermudah

dalam pengolahan data. Dari data tersebut didapatkan bahwa rata-rata nilai

untuk motivasi siswa adalah . Dari 24 siswa di kelas V SDN Kesamben I

Kecamatan Plumpang dalam pembelajaran, hanya 8 siswa yang punyai

motivasi tinggi dalam pembelajaran. Berikut ini tabel hasil observasi dalam

kegiatan pembelajaran pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I

Tabel : 4.1

Hasil Observasi Motivasi Siswa dalam Pembelajaran

Pada Siklus I

NO. NAMA

Aspek yang Dinilai

Nilai Akhir

Keterangan Inisiatif Keterlibatan

dalam Pembelajaran

Komitmen Konsistensi Tekun

0 - 20 0 - 20 0 - 20 0 - 20 0 - 20

1 Dewi Safitri 15 16 18 14 18 81 TINGGI

2 Jihan Budi Sumanto 10 9 8 8 10 45 RENDAH

3 Lili Nur Indah 12 10 13 10 9 54 SEDANG

4 Mochamad Edi

Septiawan 11 12 12 10 11 56 SEDANG

5 Mochamad Toyib 13 14 12 10 9 58 SEDANG

6 Ongki Hadi Saputro 9 9 10 9 9 46 RENDAH

7 Ahmad Najibul

Firdaus 19 18 17 19 18 91 TINGGI

8 Ahmad Roman Doni 14 17 15 10 11 67 SEDANG

45

Page 46: Ptk Ips Google Eart Download

46

9 Ahmad Amanda

Prayogi 13 13 12 12 11 61 SEDANG

10 Ahmad Faisal

Setyawan 14 15 12 11 10 62 SEDANG

11 Ahmad Syaifudin

Nurdiansyah 17 16 12 11 10 66 SEDANG

12 Alfin Setya Gunawan 14 11 11 13 11 60 SEDANG

13 Asvianik 14 12 12 12 12 62 SEDANG

14 Dyah Ayu Wardani 15 14 13 12 13 67 SEDANG

15 Dicky Subiantara 13 10 9 9 9 50 RENDAH

16 Evi Yunaetiningsih 18 18 17 18 19 90 TINGGI

17 Fita Dwi Andriani 17 20 20 19 18 94 TINGGI

18 Indah Yani 16 17 17 16 15 81 TINGGI

19 Iqbal Hikam Rosyid 11 10 9 10 10 50 RENDAH

20 Joko Prasetyo 9 8 9 9 10 45 RENDAH

21 Khusnul Khotimah 15 14 13 16 15 73 TINGGI

22 Mei Kumalasari 16 17 17 18 15 83 TINGGI

23 Moh.Afif Zaenur

Roziqin 17 16 15 15 14 77 TINGGI

24 M.Danang Makruf 11 12 12 10 13 58 SEDANG

J U M L A H 333 328 315 301 300 1577

RATA-RATA 13,88 13,67 13,13 12,54 12,50 65,71

Kriteria penilaian :

Motivasi belajar rendah : 0 – 50

Motivasi belajar sedang : 51 – 70

Motivasi belajar tinggi : 71 - 100

Dari hasil observasi selama pembelajaran berlangsung diperoleh data

skor rata-rata tentang motivasi siswa adalah 65,71 dan dalam kriteria yang

telah ditetapkan maka masih dalam kategori sedang. Dari 24 siswa hanya 8

siswa yang mempunyai motivasi tinggi (33%), yang mempunyai motivasi

sedang 11 anak (46 %) dan 5 anak (21%) mempunyai motivasi rendah.

Hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes tulis dan hasil kerja

untuk pembelajaran IPS pada materi mengenal keragaman kenampakan alam

yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut :

Page 47: Ptk Ips Google Eart Download

47

Tabel. 4.2

Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran

Pada Siklus I

NO. NAMA

Jenis Penilaian

Nilai Akhir Ketuntasan Belajar Proyek (Tugas)

Tes Tulis

1 Dewi Safitri 70 78 74 TUNTAS

2 Jihan Budi Sumanto 62 54 58 TIDAK TUNTAS

3 Lili Nur Indah 60 52 56 TIDAK TUNTAS

4 Mochamad Edi Septiawan 60 63 62 TIDAK TUNTAS

5 Mochamad Toyib 67 62 65 TUNTAS

6 Ongki Hadi Saputro 63 62 63 TIDAK TUNTAS

7 Ahmad Najibul Firdaus 86 81 80 TUNTAS

8 Ahmad Roman Doni 65 56 61 TIDAK TUNTAS

9 Ahmad Amanda Prayogi 65 60 63 TIDAK TUNTAS

10 Ahmad Faisal Setyawan 70 56 63 TIDAK TUNTAS

11 Ahmad Syaifudin

Nurdiansyah 74 71 73 TUNTAS

12 Alfin Setya Gunawan 75 61 68 TUNTAS

13 Asvianik 85 75 80 TUNTAS

14 Dyah Ayu Wardani 76 65 71 TUNTAS

15 Dicky Subiantara 63 54 59 TIDAK TUNTAS

16 Evi Yunaetiningsih 80 80 80 TUNTAS

17 Fita Dwi Andriani 83 84 84 TUNTAS

18 Indah Yani 64 56 60 TIDAK TUNTAS

19 Iqbal Hikam Rosyid 65 53 59 TIDAK TUNTAS

20 Joko Prasetyo 63 56 60 TIDAK TUNTAS

21 Khusnul Khotimah 65 57 61 TIDAK TUNTAS

22 Mei Kumalasari 68 62 65 TUNTAS

23 Moh.Afif Zaenur Roziqin 65 58 62 TIDAK TUNTAS

24 M.Danang Makruf 63 62 63 TIDAK TUNTAS

J U M L A H 1657 1518 1584

RATA-RATA 69,04 63,25 66,00

Page 48: Ptk Ips Google Eart Download

48

Kesimpulan : 1. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) : 65

2. Jumlah peserta didik yang belum tuntas : 14 anak

3. Jumlah peserta didik yang memenuhi KKM : 10 anak

Dari data yang disajikan di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata

hasil belajar yang diperoleh siswa dalam siklus I adalah 66. Sedangkan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) adalh 65. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa sudah memenuhi KKM.

Namun demikian jumlah peserta yang belum tuntas belajar masih 14 anak

(58%) sedangkan anak yang sudah tuntas sebanyak 10 anak (42%).

B. Hasil Pengolahan Data Siklus II

Dari hasil observasi selama pembelajaran berlangsung diperoleh data

skor rata-rata tentang motivasi siswa adalah 77,63 dan dalam kriteria yang

telah ditetapkan, sudah dalam kategori tinggi. Dari 24 siswa hanya 5 siswa

yang mempunyai motivasi sedang (21%), mempunyai motivasi tinggi 19 anak

(79%) dan tidak ada siswa yang mempunyai motivasi rendah.

Tabel. 4.3

Hasil Observasi Motivasi Siswa dalam Pembelajaran

Pada Siklus II

NO. NAMA

Aspek yang Dinilai

Nilai Akhir

Keterangan Inisiatif Keterlibatan

dalam Pembelajaran

Komitmen Konsistensi Tekun

0 - 20 0 - 20 0 - 20 0 - 20 0 - 20

1 Dewi Safitri 18 18 18 18 20 92 TINGGI

2 Jihan Budi Sumanto 11 12 13 14 15 65 SEDANG

3 Lili Nur Indah 14 17 15 14 16 76 TINGGI

4 Mochamad Edi Septiawan 15 14 15 16 15 75 TINGGI

5 Mochamad Toyib 15 16 15 14 12 72 TINGGI

6 Ongki Hadi Saputro 12 12 15 12 12 63 SEDANG

7 Ahmad Najibul Firdaus 20 20 20 19 20 99 TINGGI

8 Ahmad Roman Doni 16 18 15 12 13 74 TINGGI

9 Ahmad Amanda Prayogi 15 15 14 15 16 75 TINGGI

Page 49: Ptk Ips Google Eart Download

49

10 Ahmad Faisal Setyawan 16 17 12 14 13 72 TINGGI

11 Ahmad Syaifudin

Nurdiansyah 18 17 13 12 10 70 SEDANG

12 Alfin Setya Gunawan 15 14 14 15 13 71 TINGGI

13 Asvianik 18 16 12 13 13 72 TINGGI

14 Dyah Ayu Wardani 18 16 12 13 13 72 TINGGI

15 Dicky Subiantara 15 13 11 11 10 60 SEDANG

16 Evi Yunaetiningsih 20 20 19 19 20 98 TINGGI

17 Fita Dwi Andriani 19 20 20 19 20 98 TINGGI

18 Indah Yani 18 18 17 18 17 88 TINGGI

19 Iqbal Hikam Rosyid 16 16 15 14 13 74 TINGGI

20 Joko Prasetyo 11 12 9 9 11 52 SEDANG

21 Khusnul Khotimah 18 17 17 17 19 88 TINGGI

22 Mei Kumalasari 19 17 18 18 16 88 TINGGI

23 Moh.Afif Zaenur Roziqin 18 17 16 16 15 82 TINGGI

24 M.Danang Makruf 19 18 17 17 16 87 TINGGI

J U M L A H 394 390 362 359 358 1863

RATA-RATA 16,42 16,25 15,08 14,96 14,92 77,63

Pada perbaikan pembelajaran siklus II diperoleh informasi rata-rata

hasil belajar siswa 68,21. Jumlah peserta didik yang tuntas dalam pembelajaran

sebanyak 17 siswa (71%), sedangkan yang belum tuntas sebanyak 7 siswa

(29%). Data hasil belajar siswa siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel. 4.4

Hasil Evaluasi Belajar IPS Siswa pada Siklus II

NO. NAMA

Jenis Penilaian

Nilai Akhir Ketuntasan Belajar Proyek (Tugas)

Tes Tulis

1 Dewi Safitri 76 80 78 TUNTAS

2 Jihan Budi Sumanto 75 58 67 TUNTAS

3 Lili Nur Indah 70 64 67 TUNTAS

4 Mochamad Edi Septiawan 70 64 67 TUNTAS

5 Mochamad Toyib 70 62 66 TUNTAS

Page 50: Ptk Ips Google Eart Download

50

NO. NAMA Jenis Penilaian Nilai Akhir Ketuntasan Belajar

6 Ongki Hadi Saputro 70 65 68 TUNTAS

7 Ahmad Najibul Firdaus 88 85 80 TUNTAS

8 Ahmad Roman Doni 70 60 65 TUNTAS

9 Ahmad Amanda Prayogi 72 60 66 TUNTAS

10 Ahmad Faisal Setyawan 70 62 66 TUNTAS

11 Ahmad Syaifudin

Nurdiansyah 74 71 73 TUNTAS

12 Alfin Setya Gunawan 75 61 68 TUNTAS

13 Asvianik 85 75 80 TUNTAS

14 Dyah Ayu Wardani 76 65 71 TUNTAS

15 Dicky Subiantara 64 53 59 TIDAK TUNTAS

16 Evi Yunaetiningsih 80 80 80 TUNTAS

17 Fita Dwi Andriani 83 84 84 TUNTAS

18 Indah Yani 68 60 64 TIDAK TUNTAS

19 Iqbal Hikam Rosyid 65 53 59 TIDAK TUNTAS

20 Joko Prasetyo 63 56 60 TIDAK TUNTAS

21 Khusnul Khotimah 65 57 61 TIDAK TUNTAS

22 Mei Kumalasari 68 62 65 TUNTAS

23 Moh.Afif Zaenur Roziqin 65 60 63 TIDAK TUNTAS

24 M.Danang Makruf 65 63 64 TIDAK TUNTAS

J U M L A H 1727 1560 1637

RATA-RATA 71,96 65,00 68,21

Kesimpulan : 1. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) : 65

2. Jumlah peserta didik yang belum tuntas : 7 anak

3. Jumlah peserta didik yang memenuhi KKM : 17 anak

Page 51: Ptk Ips Google Eart Download

51

B A B V

P E N U T U P

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam dua siklus

ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Rata-rata skor motivasi belajar anak dalam pembelajaran IPS materi

mengenal keragaman kenampakan alam di Indonesia dengan menggunakan

media internet “Google Eart” pada siklus I mencapai 65,71. Meskipun

masih dalam kategori sedang tetapi kalau berpedoman pada KKM untuk

indikator pada materi pelajaran yang dibahas yaitu 65 maka sudah

memenuhi KKM. Sedangkan pada siklus II diperoleh skor rata-rata 77,63

dan masuk pada kategori motivasi tinggi. Dengan demikian perbaikan

pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II ini sebagai upaya untuk

peningkatan motivasi belajar telah mengalami peningkatan dan dapat

dikatakan berhasil.

2. Aktifitas dan keterlibatan siswa dalam belajar dengan menggunakan model

pembelajaran “Two Stay Two Stray” mengalami peningkatan. Hal ini

terlihat terjadinya peningkatan yang signifikan antara skor rata-rata

motivasi belajar pada siklus I sebesar 65,71 dan 77,63 pada siklus II.

sehingga terjadi peningkatan sebesar 18%. Khususnya pada aspek

keterlibatan siswa dalam pembelajaran pada siklus I rata-rata 13,67

sedangkan pada siklus II 16,25 sehingga terjadi peningkatan sebesar 19%.

Disamping hal tersebut , kesimpulan ini diperoleh dari hasil observasi yang

dilakukan oleh kolaborator, bahwa dalam pembelajaran di siklus II ini

51

Page 52: Ptk Ips Google Eart Download

52

siswa yang membuat gaduh sangat minim sekali. Hal ini disebabkan karena

semua dilibatkan secara aktif dan menyeluruh dalam proses pembelajaran.

3. Peningkatan hasil belajar belajar siswa pada siklus I maupun siklus II

sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Namun demikian

setelah media internet “Google Eart” dipadukan dengan model

pembelajaran “Two Stay Two Stray” dalam penyajiannya maka hasil

belajar mengalami peningkatan. Hal ini dapat berdasarkan hasil belajar

yang diperoleh siswa pada siklus I, rata-rata hasil belajar yang diperoleh

siswa sebesar 66. Sedangkan pada siklus II rata-rata hasil belajar yang

diperoleh siswa 68,21.

B. SARAN

Setelah melakukan penelitian tindakan kelas, peneliti ingin menyampaikan

saran sebagai berikut :

1. Guru sebaiknya lebih intensif dalam memanfaatkan media dalam

pembelajaran, sehingga dalam pembelajaran tidak monoton

2. Pemilihan media harus tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran.

3. Penggunaan media pembelajaran harus disajikan dengan manarik sehingga

ada perubahan pola pikir siswa dalam pembelajaran, oleh karena itu guru

harus dapat membuat skenario pembelajaran yang dapat memotivasi siswa

untuk belajar.

4. Dan pihak sekolah seharusnya lebih melengkapi sarana pembelajaran

untuk menunjang proses pembelajaran.

Page 53: Ptk Ips Google Eart Download

53

5. Pemahaman dan penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

bagi seorang guru tidak dapat ditunda lagi, khususnya dalam upaya untuk

mendukung kegiatan pembelajaran dan untuk peningkatan kualitas

pendidikan pada umumnya.

6. Guru harus banyak berbagi (sharing) dalam hal ilmu dan pengetahuan,

dengan mengikuti forum-forum atau bergabung dengan komunitas

khususnya di bidang pendidikan, baik dalam dunia nyata ataupun dunia

maya.

Page 54: Ptk Ips Google Eart Download

54

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi (1989), Prosedur Penelitian, PT. Bina Aksara, Jakarta.

A Rouf Tayib (1987), Pokok-pokok Strategi Belajar Mengajar, IKIP Surabaya.

Arsyad, Azhar (2005). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Dewa Ketut Sukardi.Bimbingan dan Konseling, PT. Bina Aksara, Jakarta

Sardiman,A.M.(2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta.Rajawali

Press.

Susilaningsih Endang (2008), Ilmu Pengetahuan Sosial 5, PT Galaxy Puspa Mega,

Jakarta

Slamet (1995), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta,

Jakarta.

Syamsiah Siti, dkk. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial 5, PT. Era Pustaka Utama,

Jakarta

_______, 2003, Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

___________________, http://nazwadzulfa.wordpress.com. (diakses tanggal 10 Juli

2010)

______________, ) http://id.wikipedia.org/wiki/Google_Earth. (diakses tanggal 10

Juli 2010)

_____________, http://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_layers.html.

(diakses tanggal 10 Juli 2010)

____________, Pedoman Penulisan Daftar Pustaka from

http://ewinarko.staff.ugm.ac.id/kripto/Penulisan%20daftar%20pustaka.pdf. 24

Juli 2010

Yunus Ahmad. Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet.

http://penayunus.wordpress.com/2010/02/17/cara-penulisan-daftar-pustaka-dari-

internet/ (diakses tanggal 24 Juli 2010)