ptk ips naik pangkat 3c alhepi

74
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makna dan hakikat belajar diartikan sebagai proses membangun makna/pemahaman terhadap informasi dan pengalaman. Proses membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran (pengetahuan awal), dan perasaan siswa (Indra Jati Sidi, 2004:4). Belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru. Buktinya, hasil ulangan siswa berbeda-beda padahal mendapat pengajaran yang sama, dari guru yang sama, dan pada saat yang sama. Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan. Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya sendiri. Dalam konteks ini siswa mengalami dan melakukannya sendiri. Proses pembelajaran yang berlangsung melibatkan siswa

Upload: al-pha

Post on 29-Jan-2016

64 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makna dan hakikat belajar diartikan sebagai proses membangun makna/pemahaman

terhadap informasi dan pengalaman. Proses membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri

oleh siswa atau bersama orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran (pengetahuan

awal), dan perasaan siswa (Indra Jati Sidi, 2004:4). Belajar bukanlah proses menyerap

pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru. Buktinya, hasil ulangan siswa berbeda-beda

padahal mendapat pengajaran yang sama, dari guru yang sama, dan pada saat yang sama.

Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang

mengesankan. Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses

pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya sendiri.

Dalam konteks ini siswa mengalami dan melakukannya sendiri. Proses pembelajaran yang

berlangsung melibatkan siswa sepenuhnya untuk merumuskan sendiri suatu konsep.

Keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator dan moderator dalam proses pembelajaran tersebut.

Merunut Kurikulum Berbasis Kompetensi yang disempurnakan dalam Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan bahwa setiap individu mempunyai potensi yang harus dikembangkan,

maka proses pembelajaran yang cocok adalah yang menggali potensi anak untuk selalu kreatif

dan berkembang.

Page 2: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

2

Namun kenyataan di lapangan belum menunjukkan ke arah pembelajaran yang bermakna. Para

pendidik masih perlu penyesuaian dengan KTSP, para guru sendiri belum siap dengan kondisi

yang sedemikian sehingga untuk mendesain pembelajaran yang bermakna masih kesulitan.

Sistem pembelajaran duduk tenang, mendengarkan informasi dari guru sepertinya sudah

membudaya sejak dulu, sehingga untuk mengadakan perubahan ke arah pembelajaran yang aktif,

kreatif, menyenangkan agak sulit.

Berdasarkan pengamatan awal terhadap proses pembelajaran IPS di SMP diperoleh

informasi bahwa selama proses pembelajaran, guru belum memberdayakan seluruh potensi

dirinya sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang

diperlukan untuk mengikuti pelajaran lanjutan. Beberapa siswa belum belajar sampai pada

tingkat pemahaman. Siswa baru mampu menghafal fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan

gagasan inovatif lainnya pada tingkat ingatan, mereka belum dapat menggunakan dan

menerapkannya secara efektif dalam pemecahan masalah sehari-hari yang kontekstual.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) juga tidak luput dari kecenderungan proses

pembelajaran teacher centered. Kondisi demikian tentu membuat proses pembelajaran hanya

dikuasai guru. Apalagi pembelajaran IPS merupakan mata pelajaran sarat materi sehingga siswa

dituntut memiliki pemahaman yang terhadap materi yang disampaikan guru.

Upaya untuk membangkitkan motivasi siswa kelas IX.1 SMPN 21 Kota bengkulu dalam

pembelajaran IPS sudah dilakukan guru kelas dengan berbagai macam cara, seperti memberi

kesempatan siswa untuk bertanya dan mengemukakan gagasan, serta mendesain pembelajaran

dalam bentuk diskusi kelompok. Namun demikian, hasil pembelajaran IPS pada Ulangan Harian

Page 3: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

3

Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014 belum begitu memuaskan. Hal tersebut dapat dilihat dari

rata-rata nilai IPS yang hanya 71,29 berada pada urutan ke-4 setelah Bahasa Indonesia (rata-rata

79,22), Ilmu Pengetahuan Alam (rata-rata 76,35), dan Matematika (rata-rata 74,12).Hal tersebut

belum menunjukan tercapainya nilai mata pelajaran IPS sesuai KKM yaitu 73.

Sehubungan dengan belum optimalnya hasil belajar IPS siswa kelas IX.1 SMPN 21 Kota

Bengkulu maka penulis berupaya untuk menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching

dan Snowball Throwing secara kolaborasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerja

sama ,berpikir kritis,tanggung jawab,meningkatkan percaya diri siswa,dan dapat membantu

teman yang lain dalam memehamia materi pelajaran secarabersama-sama.Sebagai salah satu

alternatif pembelajaran bermakna yang bermuara pada pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,

dan menyenangkan.Dengan harapan nilai IPS siswa kelas IX.1 dapat meningkat seperti yang di

harapkan

Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis tergerak untuk melakukan penelitian tindakan kelas

dengan judul: "Meningkatkan Hasil Belajar IPS melalui Kolaborasi Model Quantum

Teaching dan Snowball Throwing Siswa kelas IX.1 SMPN 21 Kota bengkulu".

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar IPS Materi Hubungan Unsur

Geografis dan Penduduk Asia Tenggara melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum

Teaching dan Snowball Throwing siswa kelas IX.1 SMPN 21 Kota Bengkulu.

Page 4: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

4

C. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan (1) Untuk mendeskripsikan upaya guru dalam

meningkatkan hasil belajar IPS Materi hubungan unsur geografis dan penduduk asia tenggara

melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing siswa kelas

IX.1 SMPN 21 Kota bengkulu. (2) Untuk meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa melalui

model pembelajaran Quantum Teaching dengan teknik snowball Throwing pada pokok bahasan

hubungan unsur geografis dan penduduk asia tenggara di kelas IX.1 SMPN 21 Kota

Bengkulu.Penelitian ini di laksanakan di kelas IX.1 SMPN 21 Kota Bengkulu yang terdiri dari

25 siswa ,10 siswa laki-laki,15 siswa perempuan.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah pengertian atau salah tafsir tentang makna istilah yang

digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan makna beberapa definisi operasional

sebagai berikut :

1. Hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya

berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Derajat kemampuan yang diperoleh siswa

diwujudkan dalam bentuk nilai hasil belajar IPS.

2. IPS adalah mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, generalisasi

yang berkaitan dengan isu sosial serta berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, nilai,

sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia (Depdiknas,

2004).

Page 5: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

5

3. Quantum Teaching dan Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang melibatkan

siswa secara aktif, baik segi fisik, mental, dan emosionalnya dengan TANDUR (Tumbuhkan,

Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan) yang diramu dengan kegiatan melempar

pertanyaan seperti "melempar bola salju".

Jadi yang dimaksud dengan penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball

Throwing dalam pembelajaran IPS adalah upaya guru untuk mengoptimalkan proses

pembelajaran IPS secara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor pada siswa kelas IX.1 SMPN 21

Kota bengkulu.

Page 6: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Pengertian Belajar

Pengertian belajar adalah Sebagai mental yang terjadi dalam diri seseorang yang

melibatkan kegiatan berpikir, sehingga terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah

laku seseorang di berbagai bidang yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus

dengan lingkunganya.Jika didalam peoses belajar tidak mendapatkan peningkatan kualitas

dan kuantitas kemampuan,dapat di katakan bahwa orang tersebut mengalami kegagalan di

dalam proses belajar.

B.Aktifitas Belajar

Aktifitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi

(guru dan siswa ) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Keaktifan siswa selama proses

belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk

belajar. Siswa dikatakan mimiliki keaktifan apabila di temukan ciri-ciri prilaku seperti :

Sering betanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan

guru ,maupun menjawab pertanyaan ,senang diberi tugas belajar,dan lain sebagainya.

Page 7: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

7

1. Hasil Belajar IPS

a. Konsep Dasar Pembelajaran IPS di SMP

Salah satu tugas sekolah adalah memberikan pengajaran kepada siswa. Mereka harus

memperoleh kecakapan dan pengetahuan dari sekolah, di samping mengembangkan pribadinya.

Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada siswa, yang merupakan proses belajar-mengajar

dilakukan oleh guru di sekolah dengan menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu

(B.Suryosubroto, 1997:148).

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP berfungsi untuk mengembangkan

pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa, dan negara

Indonesia (Puskur Balitbang Depdiknas, 2003:2). Terkait dengan tujuan mata pelajaran IPS yang

sedemikian fundamental maka guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang holistik dalam

upaya mewujudkan pencapaian tujuan tersebut.

b. Ranah Hasil Belajar IPS

Pemerian indikator dalam pembelajaran mengacu pada hasil belajar yang harus dikuasai

siswa. Dalam pencapaian hasil belajar siswa, guru dituntut untuk memadukan ranah kognitif,

afektif, dan psikomotor secara proporsional.yakni..

(a) ketrampilan dan kebiasaan,

(b) pengetahuan dan pengertian,

(c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah

ditetapkan dalam kurikulum.

Page 8: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

8

Sedangkan Gagne membagi lima hasil belajar yakitu:

(a) informasi verbal, (b) keterampilan verbal, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) ketrampilan

motoris.

Dalam dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan

kurikuler maupun tujuan instraksional, menggunakan klasikfikasi hasil belajar dari Benyamin

Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah

efektif, dan ranah pisikmotoris (Nana Sudjana, 2002:22).

Ranah kognitif berkenan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,

yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis sintensis, dan evaluasi. Ranah

efektif berkenan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau

reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenan dengan hasil belajar

ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikmotoris,

(a) gerakan refleks,

(b) keterampilan gerakan dasar,

(c) kemampuan perseptual,

(d) keharmonisan atau ketepataan,

(e) gerakan keterampilan,

(f) gerakan ekspresif dan interpretatif.

Berdasarkan konsep di atas maka dapat diperoleh suatu pengertian bahwa hasil belajar

IPS adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa

Page 9: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

9

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Derajat kemampuan yang diperoleh siswa

diwujudkan dalam bentuk nilai hasil belajar IPS.

2. Model Pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing

a. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan Tintin Heryatin (2004) mengenai pengembangan model

pembelajaran Quantum dalam mata pelajaran bahasa Inggris dalam rangka pengembangan

kurikulum berbasis sekolah menyimpulkan bahwa model pembelajaran quantum dapat

meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran Bahasa Inggris di kelas 2 SMU, dengan

hasil belajar rata-rata memuaskan dan dapat mendorong perkembangan psikologis siswa untuk

lebih percaya diri dan menghargai setiap keberhasilan sekecil apapun.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu di atas maka dapat diketahui bahwa

penelitian tindakan kelas mengenai peningkatan hasil belajar IPS materi hubungan giografis dan

penduduk asia tenggara melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan

Snowball Throwing belum pernah dilakukan oleh peneliti lain sehingga orisinilitas konsep ini

dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Terhadap hasil-hasil penelitian yang secara variabel

berhubungan akan semakin membuktikan akurasi hasil-hasil penelitian sebelumnya.

b. Konsep Dasar Quantum Teaching dan Snowball Throwing

Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Quantum Teaching

dengan demikian adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar

Page 10: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

10

momen belajar. Semua unsur yang menopang kesuksesan belajar harus diramu menjadi sebuah

akumulasi yang benar-benar menciptakan suasana belajar (Bobby De Porter, 2002:89).

Secara aplikatif, pembelajaran Quantum Teaching berasaskan sistem TANDUR, yakni:

Jika dicermati, model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing bertalian

erat dengan teori belajar behavioristik dan teori perkembangannya Piaget. Pandangan

Behaviouristik, yang melahirkan Teori Belajar Koneksionisme dan Teori Belajar Kondisioning.

Teori belajar Koneksionisme dengan tokohnya Thorndike berpendapat bahwa belajar merupakan

proses pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan respon. Bilamana terjadi koneksi

antara R - S dan diikuti dengan keadaan yang memuaskan, maka koneksi itu menjadi lebih kuat.

Sebaliknya bila koneksi, diikuti dengan keadaan yang tidak memuaskan, maka kekuatan koneksi

akan menjadi berkurang (Hilgard dan Bower dalam TIM MKDK IKIP Semarang, 1990:110).

Hal lain yang mendasari pentingnya penerapan model pembelajaran Quantum Teaching

dan Snowball Throwing adalah paradigma pembelajaran efektif yang merupakan rekomendasi

UNESCO, yakni: belajar mengetahui (learning to know), belajar bekerja (learning to do), belajar

hidup bersama (learning to live together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be) .

Snowball artinya bola salju sedangkan throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara

keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju. Adapun langkah-langkah pembelajaran

Snowball Throwing sebagai berikut: 1) guru menyampaikan materi yang akan disajikan, 2) guru

membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk

memberikan penjelasan tentang materi, 3) masing-masing ketua kelompok kembali ke

kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru ke

Page 11: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

11

temannya, 4) masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menulis satu

pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah di jelaskan oleh ketua kelompok, 5)

kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lain selama kurang lebih

5 menit. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan pada siswa tersebut

untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergiliran,

6) evaluasi, dan 7) penutup (puskur_balitbang_depdiknas.com).

C. Kerangka Berpikir

Belajar adalah aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, tujuan

dari aktivitas belajar adalah tahu trampil dan memiliki sikap yang lebih baik dari yang

sebelumnya .Kesesuaian antara model pembelajaran dengan materi dapat ditingkatkan aktivitas

dan hasil belajar siswa. Pada umumnya rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran

karna guru tidak memiliki pemahaman akan kesesuaian model dengan materi.Hal ini membuat

suasana pembelajaran menjadi membosankan dan monoton.

Penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing merupakan

salah satu wujud aplikasi pembelajaran bermakna dalam mata pelajaran IPS. Melalui model

pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing, siswa dilibatkan secara baik aspek

fisik, emosional, dan intelektualnya.

Serangkaian kegiatan penerapan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan

Snowball Throwing merupakan refleksi dari sistem Tandur yakni Tumbuhkan (memberikan

apersepsi), Alami (memasangkan kartu kata dan mengomentari salah satu negara ), Namai

(menyimpulkan materi), Demostrasikan (melakukan Snowball Throwing), Ulangi (merangkum

Page 12: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

12

materi dalam lagu), dan Rayakan (memberi reward). Selengkapnya dapat disimak dalam

kerangka berpikir di bawah ini:

C. Hipotesis

Hipotesis adalah kalimat pernyataan penelitian yang dihasilkan dari hasil kajian teoretis

dunia pustaka. Pernyataan ini merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang dikaji

dalam penelitian (Purwadi Suhandini, 2000:7). Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah

dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing ada

peningkatan hasil belajar IPS materi Hubungan unsur geografis dan penduduk asia tenggara pada

siswa kelas IX.I SMPN 21 Kota bengkulu. Adapun indikator kinerjanya adalah sebagai berikut:

1. Guru terampil mengelola proses pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran

Quantum Teaching dan Snowball Throwing .

2. Terjadi perubahan sikap dan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS yang ditandai

dengan aktivitas siswa minimal baik dalam lembar observasi.

3. 85% siswa kelas IX.1 SMPN 21 Kota bengkulu mengalami ketuntasan belajar dalam materi

Hubungan unsur geografis dan penduduk asia tenggara.

Page 13: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

13

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Tempat Penelitian

SMPN 21 Kota Bemgkulu,Jalan Merapi Ujung Kelurahan Panorama,Kecamatan Singaran

pati, Kota bengkulu. Penelitian dilaksanakan Pada Semester 2 selama dua bulan yaitu bulan

februari sampai dengan Maret Tahun Pelajaran 2014/2015.

B.Objek Penelitian

Siswa kelas IX.1 SMPN 21 Kota Bengkulu.Yang berjumlah :25 siswa laki-laki

berjumlah 10 siswa , dan Perempuan berjumlah 15 siswa.

C.Metode Penelitian

Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (action research class) yaitu

sesuatu penelitian tindakan dengan krakteristik yang khas. Langkah-langkah penelitian yang di

rencanakan selalu dalam bentuk siklus yang memungkinkan yang terjadi kerja kelompok

maupun kerja mandiri secara intensif.

D.Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas.Pemilihan tindakan ini didasari

oleh upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa yang berlangsung dalam tahapan

siklus yang berawal dari refleksi , perencanaan tindakan , pelaksanaan tindakan ,observasi dan

refleksi.Penelitian ini dimulai dengan pratindakan yang berbentuk wawancara untuk

Page 14: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

14

mengetahui masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar, selain itu bentuk

pratindakan yang lain yaitu : Dengan melihat hasil belajar siswa selama ini yang dilihat dari

standar KKM yang ditetapkan oleh pihah sekolah.Pratindakan merupakan dasar sebelum

penelitian dilaksanakan agar dapat dilihat sejauh manapeningkatan hasil belajar dapat tercapai.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kalaborasi dengan guru bidang studi.

Dalam penelitian ini peneliti akan merancang perencanaan ,selain itu peneliti juga bertugas

sebagai pengamat sedangkan guru sebagai pelaku tindakan yang bertugas melaksanakan

rancangan pembelajaran. Rencana tindakan berdasarkan permasalahan yang ada, sesuai

dengan hasil wawancara yang dilakukan saat pratindakan , kemudian diterapkan dilapangan

sebagai bentuk perbaikan terhadap permasalahan yang ada. Proses penelitian terdiri dari empat

tahap yaitu : (1) Penyusunan rencana tindakan , (2) Pelaksanaan tindakan , (3) Mengamati dan

merefleksi ,(4)Tindakan ini dilaksanakaan dalam rangkaian siklus dan setiap siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai

E.Prosedur Penelitian

Wawancara awal dilakukan dengan beberapa siswa yang akan dijadikan subjek penelitian

dan seorang guru sebagai kalaborator dengan tujuan untuk menetahui bagaimana proses

pembelajaran IPS yang selama ini di lakukan.

Page 15: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

15

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas terdiri atas dua siklus :

a. Siklus 1 ( 2x Pertemuan)

1. Tahap Perencana ( Planning )

2. Tahap Tindakan ( action )

3. Tahap Pengamatan ( observasi )

4. Repleksi (Reflection )

b. Siklus 2 ( 2x Pertemuan )

1. Tahap Perencanaan ( Planning )

2. Tahap Tindakan ( action )

3. Tahap Pengamatan ( Observasi )

4. Refleksi (reflection )

a. Siklus I

1. Perencanaan

Pada tahap ini penulis menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi pokok

pengertian unsur giografis.

Pada pelaksanaan siklus 1 direncanakan sebanyak dua kali pertemuan.

Page 16: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

16

2. Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada tanggal 17 februari- 24 februari 2015 selama

pembelajaran berlangsung pada pukul (07.00-09.30), Bertempat di SMPN 21 Kota

Bengkulu.Sebelumnya penulis melakukan beberapa hal antara lain:

a. Tumbuhkan, guru menumbuhkan minat belajar siswa dengan mengamati peta tentang wilayah

asia tenggaramen, dilanjutkan dengan pembentukan nama kelompok.

b. Secara berkelompok siswa memberi komentar keadaan letak,luas,batas dan iklim yang ada

disekitar wilayah asia tenggara, kegiatan ini dilakukan secara berkelompok.

c. Siswa menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh sebelumnya dengan

bimbingan guru.

d. Demonstrasikan, siswa melakukan Snowball Throwing dengan cara setiap kelompok

menyiapkan satu pertanyaan yang ditulis dalam kertas kosong, lalu kertas tersebut dikepal

menjadi bulat seperti bola. Setiap kelompok mendapat kesempatan untuk melempar bola tersebut

ke kelompok lain dengan waktu yang sudah ditentukan oleh guru.. Kelompok lain berusaha

menangkap bola tersebut. Kelompok yang terakhir memegang bola mendapat kesempatan untuk

menjawab pertanyaan dari bola tersebut.

e. Ulangi, guru dan siswa bersama-sama merangkum/ materi menyimpulkan pengertian unsur

georafis tersebut.

f. Rayakan, kelompok yang dapat menjawab pertanyaan paling banyak dalam pembelajaran

tersebut berhak mendapatkan reward berupa lagu-lagu seperti lagu "Kamu Anak Cerdas".

Page 17: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

17

Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan evaluasi.

3. Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan kepala sekolah

untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran IPS yang

menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing. Di samping itu,

observasi juga dilakukan terhadap guru yang menerapkan model pembelajaran Quantum

Teaching dan Snowball Throwing dalam pembelajaran IPS.

4. Refleksi

Setelah mengkaji hasil belajar IPS siswa dan hasil pengamatan aktivitas guru, serta

menyesuaikan dengan ketercapaian indikator kinerja maka peneliti mengubah strategi pada

siklus dua agar pelaksanaannya lebih efektif.

b. Siklus II

1. Perencanaan

Pada tahap ini penulis menyusun rencana pembelajaran (RP) Materi sumber daya alam

dikawasan asia tenggara.

Siklus II direncanakan sebanyak dua kali pertemuan.

Page 18: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

18

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret -12 Maret 2015

selama pembelajaran berlangsung (07.30-09.30),Bertempat di SMPN 21 Kota Bengkulu.

Meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. Tumbuhkan, guru menumbuhkan minat belajar siswa dengan menceritakan latar belakang

sumber daya alam di kawasan asia tenggara,di lanjutkan dengan pembentukan kelompok.

b. Secara berkelompok siswa dapat menggolongkan sumber daya alam apa saja yang ada

dikawasan asia tenggara.dengan cara berkelompok.

c. Siswa menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh sebelumnya dengan

bimbingan guru.

d. Demonstrasikan, siswa melakukan Snowball Throwing, setiap kelompok menyiapkan satu

pertanyaan yang ditulis dalam kertas kosong, lalu kertas tersebut digulung dimasukkan ke dalam

bola yang di belah kemudian di tutup dengan isolatif. Setiap kelompok mendapat kesempatan

untuk melempar bola tersebut ke kelompok lain dengan waktu yang sudah ditentukan oleh guru.

Kelompok lain berusaha menangkap bola tersebut. Siswa yang terakhir memegang bola

mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari bola tersebut.

e. Ulangi, guru dan siswa bersama-sama merangkum/menyimpulkan materi sumber daya alam

dikawasan asia tenggara.

Page 19: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

19

f. Rayakan, kelompok yang tergiat dalam pembelajaran tersebut berhak mendapatkan reward

berupa tepuk, misalnya dengan tepuk The Best.

Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan evaluasi

3. Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan kepala sekolah

untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran IPS yang

menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing. Di samping itu,

observasi juga dilakukan terhadap guru yang menerapkan model pembelajaran Quantum

Teaching dan Snowball Throwing dalam pembelajaran IPS.

4. Refleksi Setelah mengkaji hasil belajar IPS siswa dan hasil pengamatan aktivitas guru maka

peneliti mengecek apakah indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya sudah tercapai.

Bila belum tercapai maka peneliti tetap melanjutkan siklus berikut, dan seterusnya sampai

mencapai indikator kinerja.

Untuk lebih jelasnya pelaksanaan penelitian yang dilakukan penulis siklus satu dan siklus dua

dapat pada Reancana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) di bawah ini.

Page 20: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Nama Sekolah : SMPN 21 KOTA BENGKULU

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : IX / II

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan manusia dengan bumi.

Kompetensi Dasar : 5.2. Mendeskripsikan keterkaitan unsur-unsur geografis dan penduduk

di

Alokasi : 6 jam pelajaran ( 2 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :

1. Menunjukkan letak geografis kawasan Asia Tenggara.

2. Menginterprestasikan peta untuk mendapatkan informasi bentang alam di kawasan

Asia Tenggara.

3. Mendeskripsikan keadaan iklim di kawasan Asia Tenggara.

4. Mendeskripsikan Sumber daya alam di kawasan Asia Tenggara.

5. Menyajikan informasi data kependudukan ( jumlah, persebaran, suku bangsa) dan mata

pencaharian di kawasan Asia Tenggara.

6. Memberikan contoh barang-barang perdagangan antar negara di kawasan Asia

Tenggara.

7. Memberikan contoh bentuk kerjasama Indonesia dengan negara-negara di kawasan

Asia Tenggara.

Page 21: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

21

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

Jujur ( fairnes )

Kewarganegaraan ( citizenship )

B. Materi Pembelajaran:

1. Unsur-unsur fisik dan sosial kawasan Asia Tenggara.

2. Bentang alam di kawasan Asia Tenggara.

3. Iklim di kawasan Asia Tenggara.

4. Sumber daya alam di kawasan Asia Tenggara.

5. Penduduk di kawasan Asia Tenggara.

6. Kegiatan ekonomi penduduk di kawasan Asia Tenggara.

7. Kerjasama Indonesia dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

C. Metode Pengajaran :

1. Ceramah bervariasi

2. Diskusi

3. Tanya Jawab

4. Simulasi

5. Pengamatan ( observasi )

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:

1. Pertemuan I

Materi : - Unsur-unsur fisik dan sosial kawawan Asia Tenggara.

Page 22: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

22

- Bentang alam kawasan Asia Tenggara.

- Iklim di kawasan di Asia Tenggara

a. Pendahuluan :

1. Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.

2. Motivasi dengan mengajukan pertanyaan :

- Di negara mana dan tempat tinggal kita?

- Sebutkan iklim di Indonesia ?

3. Apersepsi: Sebutkan negara di kawasan Asia Tenggara.

- Berdasarkan letak astronomisnya kawasan Asia Tenggara mempunyai iklim apa

saja?

b. Kegiatan Inti.

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Guru menyajikan peta Asia Tenggara.

Guru memberi informasi unsur fisik dn sosial dan bentang alam di kawasan Asia

Tenggara.

Guru memberi informasi tentang iklim di kawasan Asia Tenggara.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Membentuk kelompok diskusi a “ 4 kelompok.

Siswa mempresentasikan hasil diskusi.

Siswa mengumpulkan hasil diskusi.

Guru menyimpulkan.

Siswa menulis hasil kesimpulan dari guru.

Page 23: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

23

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

secara konsisten dan terprogram;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik

3. Pertemuan II

Materi : - SDA di kawasan di Asia Tenggara.

- Kependudukan di kawasan di Asia Tenggara.

- Kegiatan ekonomi penduduk dan kerjasama Indonesia dengan negara-negara

di kawasan di Asia Tenggara

a. Pendahuluan :

1. Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.

2. Motivasi, dengan mengajukan pertanyaan :

- Beri contoh daerah penghasil minyak di Indonesia ?

- Adalah keluarga atau tetangga yang bekerja di luar negeri.

Page 24: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

24

3. Apersepsi: - Apakah negara-negara di kawasan Asia Tenggara juga mempunyai

tambang minyak?

- Kegiatan ekonomi / mata pencaharian utama di kawasan Asia

Tenggara

b. Kegiatan Inti.

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Guru menyajikan peta Asia Tenggara.

Guru memberi informasi SDA & kependudukan di kawasan Asia Tenggara.

Dengan peta siswa menunjukkan persebaran SDA di negara di kawasan Asia

Tenggara.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Dengan tanya jawab siswa dapat menyelesaikan kependudukan negara di

kawasan Asia Tenggara.

Guru menyimpulkan materi SDA & kependudukan di kawasan Asia Tenggara.

Siswa menulis hasil kesimpulan.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber,

memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman

belajar yang telah dilakukan,

Page 25: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

25

memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam

mencapai kompetensi dasar:

berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan

peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang

baku dan benar;

membantu menyelesaikan masalah;

memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil

eksplorasi;

memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

secara konsisten dan terprogram;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik

E. Sumber Belajar;

1. Buku

- Buku Lks IPS kelas IX

- Buku IPS kelas IX penerbit Yudhistira

2. Guru

3. OHP

Page 26: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

26

4. Peta

5. Gambar-gambar

F. Penilaian Hasil Belajar:

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

Menunjukkan letak

geografis kawasan Asia

Tenggara.

Menginterpretasi peta

untuk mendapatkan

informasi bentang alam

kawasan Asia Tenggara.

Mendeskripsikan keadaan

iklim di kawasan Asia

Tenggara.

Mendeskripsikan sumber

daya alam di kawasan Asia

Tenggara.

Penyajikan informasi data

kependudukan (jumlah,

persebaran, suku bangsa),

dan mata pencaharian di

.Tes tulis

Tes unjuk

kerja

Tes tulis

Tes tulis

Tes lisan

Tes Uraian

Produk

Tes Uraian

Tes Uraian

Daftar

pertanyaan

Jelaskan letak geografis kawasan

Asia Tenggara!

Buatlah peta kawasan Asia

Tenggara. Cantumkan pada peta

tersebut obyek-obyek:

- Laut-laut

- Sungai-sungai

- Pegunungan/gunung

Berdasarkan letak lintangnya

beriklim apakah Asia Tenggara?

Sebutkan bahan tambang dari

negara Indonesia dan Malaysia.

Sebutkan negara-negara di Asia

Tenggara yang dihuni oleh Ras

Mongoloid Melayu.

Sebutkan empat komoditas

Page 27: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

27

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

kawasan Asia Tenggara.

Memberikan contoh

barang-barang perdagangan

antar negara di kawasan

Asia Tenggara.

Memberikan contoh bentuk

kerjasama Indonesia

dengan negara-negara di

kawasan Asia Tenggara.

Tes tulis

Tes tulis

Tes Uraian

Tes Uraian

utama dari Negara Thailand

Berikan empatkerjasama

Indonesia dengan Malaysia

bidang kebudayaan!

E.Instrumen Penelitian

Page 28: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

28

a. Lembar tes tertulis

b. Lembar Observasi siswa

c. Lembar Observasi Guru

d. Foto

F.Analisis Data

Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis kuantitatif dan

kualitatif (Supardi, 2006:131). Terhadap perolehan hasil belajar IPS dianalisis secara kuantitatif

dengan memberikan nilai pada hasil belajar siswa. Data-data tersebut dianalisis mulai dari siklus

satu dan siklus dua untuk dibandingkan dengan teknik deskriptif presentase. Hasil perhitungan

dikonsultasikan dengan tabel kriteria deskriptif prosentase, yang dikelompokkan dalam 5

kategori, yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang sebagai berikut:

Tabel 3.1: Klasifikasi Kategori Tingkatan dan Prosentase

Kriteria Nilai Penafsiran

Baik Sekali 86-100 Hasil belajar baik sekali

Baik 71-85 Hasil belajar baik

Cukup 56-70 Hasil belajar cukup

Kurang 41-55 Hasil belajar kurang

Sangat Kurang < 40 Hasil belajar sangat kurang

Page 29: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

29

Hasil observasi dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif yang digambarkan dengan

kata-kata atau kalimat, dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.

Page 30: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Tindakan kelas ( PTK ) dilakukan selama 2 bulan yaitu bulan Februari

2015 sampai dengan bulan Maret 2015 di SMPN 21 Kota Bengkulu.Objek penelitian ini

difokuskan pada siswa kelas IX.1 yang berjumlah 25 siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki, dan

15 siswa perempuan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 (dua) siklus,

yakni siklus I ,pertemuan ke-1.Selasa, 17 februari 2015 ( 3 jam pertemuan) pada pukul 07.30-

09.30 dan Pertemuanke-2. Selasa ,24 Februari 2015 (3 jam pertemuan ) pada pukul 07.30-

09.30 .siklus II. Pertemuan-1.Selasa ,10 Maret 2015 ( 3 jam pertemuan ) pada pukul 07.30-09.30

dan pertemuan-2.Kamis ,12 Maret 2015 ( 3 jam pertemuan) pada pukul 07.30-09.30. Berikut

disajikan paparan hasil penelitian yang terdiri atas hasil belajar IPS melalui kolaborasi model

pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing dan hasil observasi terhadap proses

pembelajaran.

A. Hasil Penelitian

Siklus I

1. Paparan Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan data hasil penelitian siklus I mengenai hasil belajar IPS materi pengertian

unsur geografis dikawasan asia tenggara melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum

Teaching dan Snowball Throwing diperoleh data untuk nilai tertinggi yang diperoleh responden

adalah 100, nilai terendah sebesar 50, dan rata-rata hasil belajar IPS sebesar 81,90. selengkapnya

Page 31: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

31

dapat dibaca pada tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai dengan kategori hasil belajar IPS

sebagai berikut:

Tabel 4.1 Deskripsi Frekuensi Bergolong Hasil Belajar IPS Siklus I

Interval Frekuensi Persentase Kategori

86-100 18 43% Baik sekali

71-85 14 33% Baik

56-70 7 17% Cukup

41-45 3 7% Kurang

<40 0 0% Sangat Kurang

Jumlah 42 100%

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa perolehan hasil belajar IPS melalui kolaborasi model

pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing, 43% siswa berada pada kategori baik

sekali, 33% baik, 17% cukup, dan 7% kurang. Selengkapnya dapat dilihat dalam grafik batang

berikut ini:

Adapun rata-rata hasil belajar IPS Siklus I melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum

Teaching dan Snowball Throwing sebesar 81,90% dan ketuntasan individual baru mencapai

76,19%. Potret pembelajaran IPS belum mencapai tujuan yang diharapkan guru yang tertuang

dalam indikator kinerja > 85% dari jumlah siswa dalam kelas telah mencapai ketuntasan belajar

individual, sehingga perlu dilaksanakan siklus II.

Page 32: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

32

2. Observasi Proses Pembelajaran IPS

Hasil observassi pada siklus I diperoleh gambaran tentang sikap dan perilaku siswa

perihal kesungguhan siswa. Perhatian siswa mulai terpusat pada pelajaran walaupun belum

maksimal. Sedangkan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran IPS mulai meningkat. Siswa

lebih bersemangat jika dibandingkan dengan kondisi awal sebelum model Quantum Teaching

dan Snowball Throwing diterapkan.

Kemajuan siswa juga terlihat dalam hal keberanian siswa ketika mengemukakan

pendapat. Siswa mulai berani mengemukakan pendapatnya, hal ini terlihat dari keaktifan siswa

bertanya tentang materi yang belum dimengerti. Siswa juga tidak malu lagi menjawab

pertanyaan, setiap siswa selalu berusaha menjawab pertanyaan dengan benar tanpa malu-malu

lagi. Keberanian siswa juga semakin terlihat ketika harus tampil di depan kelas, mereka berani

tampil memimpin lagu atau pun menyanyi rangkuman materi di depan kelas.

Perilaku lain yang menujukkan peningkatan yaitu dalam hal ketepatan. Tugas yang

diberikan kepada siswa dapat diselesaikan dengan baik walaupun belum semuanya dapat

diselesaikan tepat waktu. Hal lain yang meningkat yaitu kemampuan siswa dalam menjawab

pertanyaan. Selain itu dalam membuat pertanyaan, siswa mampu membuat pertanyaan sesuai

materi yang sedang dipelajari. Siswa belum dapat menyelesaikan tugas lebih awal dari waktu

yang ditentukan. Hal ini lantaran siswa belum terbiasa menyelesaikan tugas dengan cepat.

Namun kemampuan menjawab pertanyaan ada peningkatan. Siswa dapat menjawab pertanyaan

secara cepat dan tepat.

Page 33: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

33

Dari sudut guru kemampuan mengajar guru mulai ada peningkatan walaupun belum

signifikan. Guru sudah mulai mengelola ruang, fasilitas, strategi, interaksi dengan siswa, dan

evaluasi dengan baik. Namun untuk pengelolaan waktu masih belum dapat terlaksana dengan

efektif, karena guru belum terbiasa menggunakan model pembelajaran secara kolaborasi. Kesan

umum guru dalam mengajar masih sedikit kaku, kurang luwes dan belum terlalu peka terhadap

kondisi siswa.

Siklus II

1. Paparan Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan data hasil penelitian siklus II mengenai hasil belajar IPS materi sumber daya

alam dikawasan asia tenggara melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan

Snowball Throwing diperoleh data untuk nilai tertinggi yang diperoleh responden adalah 100,

nilai terendah sebesar 65. selengkapnya dapat dibaca pada tabel distribusi frekuensi bergolong

sesuai dengan kategori hasil belajar IPS sebagai berikut:

Tabel 4.2 Deskripsi Frekuensi Bergolong Hasil Belajar IPS Siklus II

Interval Frekuensi Persentase Kategori

86-100 23 55% Baik Sekali

71-85 15 36% Baik

56-70 4 9% Cukup

41-45 0 0% Kurang

<40 0 0% Sangat Kurang

Jumlah 42 100%

Page 34: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

34

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa perolehan hasil belajar IPS melalui kolaborasi

model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing, 55% siswa berada pada

kategori baik sekali, 36% baik, dan 9% cukup. Selengkapnya dapat dilihat dalam grafik batang

berikut ini:

Adapun rata-rata hasil belajar IPS Siklus II melalui kolaborasi model pembelajaran

Quantum Teaching dan Snowball Throwing sebesar 87,62 dan ketuntasan individual mencapai

90,48%. Potret pembelajaran IPS sudah mencapai tujuan yang tertuang dalam indikator kinerja

yakni > 85% dari jumlah siswa dalam kelas telah mencapai ketuntasan belajar individual,

sehingga penelitian tindakan kelas dinyatakan berhasil, dan tidak perlu mengadakan siklus

berikutnya.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis tinndakan penelitian yang

menyatakan : "Dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan

Snowball Throwing, ada peningkatan hasil belajar IPS materi hubungan unsur georafis dan

penduduk Asia Tenggara pada siswa kelas IX.1 SMPN 21 Kota bengkulu, berarti diterima

kebenarannya.

2. Observasi Proses Pembelajaran IPS

Hasil observasi siklus II menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Kesungguhan

siswa dalam mengikuti pelajaran IPS lebih meningkat. Perhatian siswa secara penuh tertuju pada

materi pelajaran IPS. Semangat siswa lebih meningkat, semua siswa mengikuti pelajaran dengan

penuh semangat, tidak ada yang malas atau kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran IPS.

Page 35: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

35

Keberanian siswa mebgemukakan pendapat juga semakin meningkat. Siswa sudah berani

mengungkapkan pendapat, mengomentari suatu hal atau pun mengungkapkan ide-idenya.

Keberanian lain yang juga semakin meningkat yaitu keberaniannya menjawab pertanyaan.

Mereka berlomba-lomba untuk memperoleh pertanyaan dan menjawabnya. Peningkatan juga

terlihat pada kemampuan siswa untuk tampil di kelas. Masing-masing siswa berusaha tampil

dengan sebaik-baiknya.

Perubahan yang cukup signifikan juga terjadi di aspek ketepatan. Rata-rata siswa di kelas

mampu menjawab pertanyaan dengan tepat. Mereka juga mampu menyelesaikan tugas tepat

waktu. Selain itu siswa juga lebih mampu membuat pertanyaan yang bagus yang mudah

dipahami dan sesuai dengan materi.

Aspek kecepatan siswa juga mengalami peningkatan. Siswa dapat menyelesaikan tugas

lebih awal. Kecepatan juga terlihat saat siswa menjawab pertanyan. Siswa dapat menjawab

pertanyaan dengan cepat dan tepat. Sehinga pelajaran dapat berlangsung dengan lancar, aktif,

kreatif, bermakna, dan menyenangkan

Perubahan yang cukup signifikan juga terjadi pada guru sebagai fasilitator pembelajaran.

Kualitas guru dalam mengajar lebih meningkat dibandingkan siklus sebelumnya. Guru lebih

tenang, dapat menciptakan suasana pembelajaran yang efektif, terkesan luwes, dan dapat

menguasai kelas, mengelola ruang, menggunakan model pembelajaran, dan strategi dengan tepat.

Hal yang lebih menggembirakan lagi guru terkesan lebih kreatif, lebih bergairah mengajar,

membawa suasana kelas menjadi menjadi segar.

Page 36: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

36

Dengan suasana kelas yang demikian ternyata siswa lebih mudaah memahami materi

pelajaran. Hasil belajar siswa meningkat dan kualitas guru dalam mengajar juga meningkat.

Sehingga tidak aneh lagi jika anatara guru dan siswa terjalin hubungan yang dinamis, harmonis,

dan menyenangkan.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar IPS

materi Hubungan unsur geografis dan penduduk asia tenggara melalui kolaborasi model

Quantum Teaching dan Snowball Thorwing. Hal tersebut diindikasikan dari perolehan rata-rata

siklus I (81,90) dan siklus II (87,62). Sedangkan pencapaian ketuntasan belajar individu pada

siklus I sebesar 76,19% dan siklus II sebesar 90,48% sehingga indikator kinerja penelitian

tindakan kelas ini seleai pada siklus II.

Terjadinya hipotesis tindakan dalam penelitian ini membuktikan bahwa penerapan

kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Thorwing dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Disampik aspek kognitif siswa, penerapan model tersebut juga mampu

meningkatkan aspek afektif dan psikomotor. Aspek afektif yang tampak yakni kesungguhan,

keberanian, sementara aspek psikomotor dapat dilihat dari kecepatan dan ketepatan siswa

menyelesaikan serangkai tugas.

Hal tersebut dengan pendapat Nana Sudjana (2002) bahwa dalam pembelajaran terdapat

tiga ranah yang menjadi fokus peningkatan kualitas pembelajaran yakni ranah kognitif, ranah

efektif,dan ranah psikomotoris. Dengan demikian hasil penelitian tindakan kelas ini dapat

Page 37: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

37

dijadikan rujukan oleh peneliti lain yang hendak menelaah dan menindakkritisi sebagai

fenomena aktual bidak pendidikan kususnya dalam hal inovasi pembelajaran.

Page 38: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik simpulan bahwa

dalam melalui kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing

terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi hubungan unsur geografis dan penduduk

asia tenggara pada siswa kelas IX.1 SMPN 21 Kota bengkulu. Hal tersebut ditadai dari

ketercapaian indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas dan adanya peningkatan rata-rata

hasil IPS dari siklus I sebesar 81,90 dan 87,62 pada siklus II. Sedangkan untuk pencapaian

ketuntasan belajar individual, siklus I sebesar 76,19% dan siklus II sebesar 90,48%.

Aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran juga terlihat semakin meningkat dari rata-

rata sedang menjadi baik bahkan baik sekali. Demikian juga aktifitas guru semakin meningkat

yakni mampu mengelola proses pembelajaran IPS lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan.

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:

1. Para guru sekolah menengah pertama, hendaknya lebih memiliki komitmen yang tinggi dalam

menjalankan tugasnya dengan melaksanakan tugas pokok secara profesional, mengkaji dan

Page 39: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

39

menerapkan berbagai inovasi pembelajaran secara variatif sebagai upaya untuk meningkatkan

hasil belajar IPS.

2. Para kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, hendaknya lebih mengintensifikiasikan perannya

sebagai supervisor agar guru SMP memiliki motivasi dalam menerapkan model-model

pembelajaran yang bermakna. Selebihnya, pemberian kesmpatan untuk mengikuti penataran,

bintek, workshop, dan sejenisnya kepada guru perlu mendapat perhatian.

Page 40: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

40

BAB V1

DAFTAR PUSTAKA

Bobbi DePorter. 2002. Quantum Teaching. Boston: Allyn Bacon.

B. Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2001. Buku 1 Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah. Jakarta:

Depdiknas.

Indra Jati Sidi. 2004. Pelayanan Profesional, Kegiatan Belajar-Mengajar yang Efektif. Jakarta:

Puskur Balitbang Depdiknas.

Nana Sudjana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Purwadi Suhandini. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Lemlit UNNES.

Puskur Balitbang Depdiknas. 2003. Model-model Pembelajaran Efektif.

(www.puskur_balitbang_depdiknas.com).upadate 28 Agustus 2007.

Supardi, Suharsimi Arikunto, Suhardjono. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Yakarta: Bumi

Aksara.

Tim MKDK IKIP Semarang. 1990. Psikologi Belajar. Semarang: IKIP Semarang Press.

Tintin Heryatin. 2004. Pengembangan Model Pembelajaran Quantum dalam Mata Pelajaran

Bahasa Inggris dalam Rangka Pengembangan Kurikulum Berbasis Sekolah. Hasil Penelitian.

(http://pps.upi.edu/org/ abstrakthesis/abstrakpk/abstrakpk04.html). update 28 Agustus 2007.

Page 41: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

41

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Nama Sekolah : SMPN 21 KOTA BENGKULU

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : IX / II

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan manusia dengan bumi.

Kompetensi Dasar : 5.2. Mendeskripsikan keterkaitan unsur-unsur geografis dan penduduk

di

Alokasi : 6 jam pelajaran ( 2 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :

8. Menunjukkan letak geografis kawasan Asia Tenggara.

9. Menginterprestasikan peta untuk mendapatkan informasi bentang alam di kawasan

Asia Tenggara.

10. Mendeskripsikan keadaan iklim di kawasan Asia Tenggara.

11. Mendeskripsikan Sumber daya alam di kawasan Asia Tenggara.

12. Menyajikan informasi data kependudukan ( jumlah, persebaran, suku bangsa) dan mata

pencaharian di kawasan Asia Tenggara.

13. Memberikan contoh barang-barang perdagangan antar negara di kawasan Asia

Tenggara.

14. Memberikan contoh bentuk kerjasama Indonesia dengan negara-negara di kawasan

Asia Tenggara.

Page 42: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

42

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

Jujur ( fairnes )

Kewarganegaraan ( citizenship )

B. Materi Pembelajaran:

8. Unsur-unsur fisik dan sosial kawasan Asia Tenggara.

9. Bentang alam di kawasan Asia Tenggara.

10. Iklim di kawasan Asia Tenggara.

11. Sumber daya alam di kawasan Asia Tenggara.

12. Penduduk di kawasan Asia Tenggara.

13. Kegiatan ekonomi penduduk di kawasan Asia Tenggara.

14. Kerjasama Indonesia dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

C. Metode Pengajaran :

6. Ceramah bervariasi

7. Diskusi

8. Tanya Jawab

9. Simulasi

10. Pengamatan ( observasi )

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:

1. Pertemuan I

Materi : - Unsur-unsur fisik dan sosial kawawan Asia Tenggara.

- Bentang alam kawasan Asia Tenggara.

- Iklim di kawasan di Asia Tenggara

Page 43: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

43

a. Pendahuluan :

3. Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.

4. Motivasi dengan mengajukan pertanyaan :

- Di negara mana dan tempat tinggal kita?

- Sebutkan iklim di Indonesia ?

3. Apersepsi: Sebutkan negara di kawasan Asia Tenggara.

- Berdasarkan letak astronomisnya kawasan Asia Tenggara mempunyai iklim apa

saja?

b. Kegiatan Inti.

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Guru menyajikan peta Asia Tenggara.

Guru memberi informasi unsur fisik dn sosial dan bentang alam di kawasan Asia

Tenggara.

Guru memberi informasi tentang iklim di kawasan Asia Tenggara.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Membentuk kelompok diskusi a “ 4 kelompok.

Siswa mempresentasikan hasil diskusi.

Siswa mengumpulkan hasil diskusi.

Guru menyimpulkan.

Siswa menulis hasil kesimpulan dari guru.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa

Page 44: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

44

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

secara konsisten dan terprogram;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik

3. Pertemuan II

Materi : - SDA di kawasan di Asia Tenggara.

- Kependudukan di kawasan di Asia Tenggara.

- Kegiatan ekonomi penduduk dan kerjasama Indonesia dengan negara-negara

di kawasan di Asia Tenggara

a. Pendahuluan :

3. Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.

4. Motivasi, dengan mengajukan pertanyaan :

- Beri contoh daerah penghasil minyak di Indonesia ?

- Adalah keluarga atau tetangga yang bekerja di luar negeri.

3. Apersepsi: - Apakah negara-negara di kawasan Asia Tenggara juga mempunyai

tambang minyak?

- Kegiatan ekonomi / mata pencaharian utama di kawasan Asia

Tenggara

Page 45: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

45

b. Kegiatan Inti.

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Guru menyajikan peta Asia Tenggara.

Guru memberi informasi SDA & kependudukan di kawasan Asia Tenggara.

Dengan peta siswa menunjukkan persebaran SDA di negara di kawasan Asia

Tenggara.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Dengan tanya jawab siswa dapat menyelesaikan kependudukan negara di

kawasan Asia Tenggara.

Guru menyimpulkan materi SDA & kependudukan di kawasan Asia Tenggara.

Siswa menulis hasil kesimpulan.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber,

memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman

belajar yang telah dilakukan,

memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam

mencapai kompetensi dasar:

berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan

peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang

baku dan benar;

Page 46: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

46

membantu menyelesaikan masalah;

memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil

eksplorasi;

memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

secara konsisten dan terprogram;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik

E. Sumber Belajar;

6. Buku

- Buku Lks IPS kelas IX

- Buku IPS kelas IX penerbit Yudhistira

7. Guru

8. OHP

9. Peta

10. Gambar-gambar

Page 47: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

47

F. Penilaian Hasil Belajar:

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

Menunjukkan letak

geografis kawasan Asia

Tenggara.

Menginterpretasi peta

untuk mendapatkan

informasi bentang alam

kawasan Asia Tenggara.

Mendeskripsikan keadaan

iklim di kawasan Asia

Tenggara.

Mendeskripsikan sumber

daya alam di kawasan Asia

Tenggara.

Penyajikan informasi data

kependudukan (jumlah,

persebaran, suku bangsa),

dan mata pencaharian di

kawasan Asia Tenggara.

Memberikan contoh

.Tes tulis

Tes unjuk

kerja

Tes tulis

Tes tulis

Tes lisan

Tes tulis

Tes Uraian

Produk

Tes Uraian

Tes Uraian

Daftar

pertanyaan

Tes Uraian

Jelaskan letak geografis kawasan

Asia Tenggara!

Buatlah peta kawasan Asia

Tenggara. Cantumkan pada peta

tersebut obyek-obyek:

- Laut-laut

- Sungai-sungai

- Pegunungan/gunung

Berdasarkan letak lintangnya

beriklim apakah Asia Tenggara?

Sebutkan bahan tambang dari

negara Indonesia dan Malaysia.

Sebutkan negara-negara di Asia

Tenggara yang dihuni oleh Ras

Mongoloid Melayu.

Sebutkan empat komoditas

utama dari Negara Thailand

Page 48: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

48

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

barang-barang perdagangan

antar negara di kawasan

Asia Tenggara.

Memberikan contoh bentuk

kerjasama Indonesia

dengan negara-negara di

kawasan Asia Tenggara.

Tes tulis Tes Uraian

Berikan empatkerjasama

Indonesia dengan Malaysia

bidang kebudayaan!

BUTIR SOAL TINDAKAN SIKLUS I

Page 49: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

49

Jawablah pertanyaan di bawah ini...

Soal:

1. Apa pengertian unsur geografis...?

2. Jelaskan letak geografis di kawasan sia tenggara...?

3. Sebutkan dan jelaskan apa saja yang termasuk unsur geografis...?

4. Buatlah peta kawasan asia tenggara...?

5. Berdasarkan letak lintangnya,asia tenggara beriklim...?

BUTIR SOAL TINDAKAN SIKLUS II

Page 50: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

50

Jawablah pertanyaan di bawah ini...

Soal:

1. Sumber daya alam ada beberapa golongan,sebutkan dan jelaskan...?

2. Jenis tanah apa saja yang mendominasikn kawasan asia tenggara...?

3. Sebutkan bahan tambang dari negara,indonesia dan malaysia...?

4. Sebutkan negara-negara asia tenggara yg di huni oleh ras mengolaid melayu...?

5. Sebutkan 4 kerja sama indonesia dan malaysia bidang kebudayaan...?

Page 51: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

51

LEMBAR DISKUSI SISWA (LDS)

1. Tema :Sumber daya alam dikawasan Asia Tenggara

2. M.Pelajaran :IPS

3. Kelas/Smstr :IX/II

4. Waktu :20 menit

5. Petunjuk belajar

a. Baca secara cermat sebelum anda mengerjakan tugas

b. Pelajari materi IPS yang berhubungan dengan materi sumber daya alam

dikawasan asia tenggara

c. Kerjakan sesuai dengan langka-langkah sesuai dengan petunjuk guru

d.Kerjakan dengan cara diskusi dengan teknik di tentukan guru

e.Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan mengerjakan tugas

6. Imformasi

Bacalah uraian materi tentang sumber daya alam dikawasan asia tenggara

Tugas dan langkah kerja....

*Untuk melatih berpikir kritis,coba kamu renungkan pertanyaan ini.

“Sumber daya alam yang terkandung di asia tenggara sangat melimpah.akan

tetapi,sumber daya alam yang melimpah tersebut belum memberikan

kemakmuran pada rakyatnya karna blm di menfaatkan secara optimal”.

*Menurut kamu,, Apakah sudah tepat jika pemenfaatan sumber daya alam

dikerjasamakan dengan negara maju??? Berikan alasanya.

Page 52: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

52

Page 53: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

53

Page 54: Ptk Ips Naik Pangkat 3c Alhepi

54