pt. lexion indonesia · teknologi informasi dan komunikasi (tik) yang mampu membantu dalam ... (web...
TRANSCRIPT
Integrated Development System (IDS)
1
Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang
paling mengemuka dalam pengelolaan pemreintahan dewasa ini. Tuntutan
gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk
penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan
meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat, disamping adanya
globalisasi.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai instansi
pemerintah daerah yang berfungsi sebagai “think tank” pembangunan,
khususnya di bidang perencanaan, pemantauan serta evaluasi kinerja
pembangunan harus mampu melaksanakannya secara profesional.
Untuk menjadikan Bappeda sebagai “think tank” yang profesional harus
didukung dengan:
1. Tahapan kerja yang sistematis, terintegrasi dan terukur
2. Pusat Data Pembangunan yang lengkap dan terbaru
3. SDM yang berkualitas dan berdedikasi tinggi untuk kemajuan daerah
4. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang mampu membantu
dalam pengambilan keputusan strategis
Integrated Development System (IDS)
2
Adapun landasan hukum dari Pedoman Pembuatan Sistem Integrated
Deleopmnet System –IDS ini adalah:
1. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2001 tentang “Pengembangan
Telematika di Indonesia”;
2. Undang-Undang No.25 Tahun 2004, tentang “Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN)”;
3. PP No 39 Tahun 2006, tentang “Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan”;
4. Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang “Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang “Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah”
5. Undang-Undang No. 14 Tahun 2008, Tentang Keterbukaan Informasi
Publik (KIP);
6. Instruksi Menpan Tahun 2008 tentang “Perencanaan Berbasis Kinerja
dan Perjanjian Kinerja Di Lingkungan Instansi Pemerintah“
7. PP No. 8 Tahun 2008 tentang ”Tahapan Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah“
8. Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Integrated Development System (IDS)
3
Pembangunan daerah pada hakekatnya adalah upaya terencana untuk
meningkatkan kapasitas pemerintah daerah sehingga tercipta suatu
kemampuan yang andal dan profesional dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat dan mengelola sumberdaya daerah.
Untuk mencapai tujuan yang baik ini diperlukan cara yang baik, dalam hal
ini proses pembangunan, yang dimulai dari perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasinya. Secara sederhana dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Siklus Proses Pembangunan
1) Planning adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan
yang tepat melalui serangkaian pilihan‐pilihan. Menentukan skala
prioritas dari berbagai alternatif dan kemungkinan cara mencapai tujuan
yang telah dirumuskan sebelumnya.
2) Budgetinh adalah suatu proses untuk menentukan anggaran yang
berbasis kinerja.
Integrated Development System (IDS)
4
3) Implementing adalah pelaksanaan rencana pembangunan.
4) Monitoring adalah suatu proses untuk menentukan tingkat kemajuan
pelaksanaan rencana dibandingkan target yang ditentukan sebelumnya.
5) Evaluating adalah suatu proses untuk melihat apakah pencapaian
indikator kinerja (masukan, keluaran dan manfaat) mampu mengatasi
masalah pembangunan yang ingin dipecahkan, mulai dari efisiensi
anggaran, efektifitas hasil dan manfaat dari program dan kegiatan.
Siklus proses pembangunan ini hanya akan bisa berjalan dengan baik,
tepat dan terarah apabila didukung dengan data yang lengkap dan aktual.
Untuk itu Pusat Data menjadi key sucess factor proses pembangunan
(Gambar 2).
Gambar 2. Siklus Proses Pembangunan Yang Terintegrasi
Integrated Development System (IDS)
5
Integated Development System, selanjutnya disebut IDS, merupakan
suatu sistem yang mengkomputerisasi dan mengintegrasikan semua proses
pembangunan sehingga menjadi sebuah siklus tertutup. Siklus tertutup ini
terjadi karena hasil dari proses sebelumnya akan mengupdate dan
dijadikan masukan bagi proses berikutnya secara otomatis.
IDS merupakan integrasi dari sekumpulan aplikasi yang LEXION
kembangkan untuk memfasilitasi proses pembangunan, khusunya di
Bappeda, mulai dari: Perencanaan, Evaluasi, Pusat Data dan Sistem
Informasi Geografis (Tabel 1).
No Proses
Pemb.
Tujuan Proses
Pembangunan
Aplikasi
IDS Manfaat Aplikasi
1 Musrenbang Menjaring Aspirasi
masyarakat mulai dari
Desa/Kelurahan,
Kecamatan, Kabupaten/
Kota, Swasta untuk dijadikan pedoman
pembangunan
SIPPD Menampung usulan
Musrenbang, Forum
SKPD yang kemudian
diolah menjadi RKPD.
Mengkorelasikan usulan Musrenbang dengan
APBD.
2 RKPD Menyusun Dokumen
Perencanaan Tahunan
SIPPD Idem
3 KUA-PPAS Menyusun Kebijakan
Anggaran Program dan
Kegiatan serta Prioritas
Pembangunan
SIPPD Mengkorelasikan Usulan
Kegiatan PPAS dengan
RPJMD dan RKPD
Melakukan simulasi skenario perencanaan
4 APBD Menyusun Dokumen APBD SIM APBD Menyusun Dok RKA, Perda APBD dan DPA
5 Monitoring Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana
SIMONEP Menilai kinerja pelaksanaan kegiatan
6 Evaluasi Mengetahui pencapaian indikator program dan
kegiatan
SIMONEP Menilai kinerja pencapaian Indikator
Pembangunan, mulai dari
RPJMD, RKPD dan APBD.
Integrated Development System (IDS)
6
Secara skematis. alur proses IDS dapat dilihat pada (Gambar 3).
Gambar 3. Aplikasi Integrated Development System (IDS)
Dalam Integrated Development System (IDS) ada 4 (Empat) Aplikasi
utama yang terintegrasi, yaitu:
1. Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD)
2. SIM APBD
3. Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Pembangunan (SIMONEP)
4. Data Center (PUSDALIP / PDP3D / SIPD / SIMTARU)
Penjelasan tentang masing-masing aplikasi pada Sistem IDS dapat dilihat
pada halaman berikutnya.
Integrated Development System (IDS)
7
Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD) adalah
aplikasi perencanaan daerah yang memfasilitasi dan mengintegrasikan seluruh
proses perencanaan pembangunan, dimulai dari Proses Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan, Forum SKPD, Renja
SKPD, RKPD, KUA-PPAS hingga Pra RKA.
SIPPD memiliki 5 (lima) Menu Utama, yaitu:
1. Master
Berfungsi sebagai master data aplikasi yang akan menjadi standarisasi data
dan integrasi proses perencanaan.
Gambar 4. Master Data Aplikasi SIPPD
2. Musrenbang
Berfungsi menampung usulan kegiatan dari seluruh masyarakat yang
difasilitasi melalui proses musrenbang kecamatan.
Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Integrated Development System (IDS)
8
Gambar 5. Proses Musrenbang Aplikasi SIPPD
3. Renja
Berfungsi menerima usulan kegiatan dari Musrenbang Kecamatan untuk
disesuaikan dengan usulan kegiatan dari internal SKPD untuk kemudian
menjadi Rencana Kerja Tahunan (Renja) SKPD.
Gambar 6. Proses Renja SKPD Aplikasi SIPPD
Integrated Development System (IDS)
9
4. RKPD
Berfungsi menampung usulan dari Musrenbang Kecamatan dan Renja SKPD
untuk kemudaian diformulasikan dan diproses dalam forum Musrenbang
Kabupaten/Kota dan Tim RKPD Bappeda untuk selanjutnya menjadi RKPD.
Gambar 7. Proses RKPD Aplikasi SIPPD
5. PPAS
Berfungsi mendetailkan usulan kegiatan yang ada di RKPD maupun usulan
Tim Anggaran menjadi jenis belanja (Belanja Pegawai, Modal, dll) serta
menghasilkan berbagai laporan khusus sesuai standar dokumen KUA-PPAS.
Gambar 7. Proses PPAS Aplikasi SIPPD
Integrated Development System (IDS)
10
Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Pembangunan (SIMONEP)
adalah aplikasi monitoring dan evaluasi kegiatan pembangunan yang
bersumber dari dana APBD dan APBN. Aplikasi SIMONEP memfasilitasi dan
mengintegrasikan seluruh proses monitoring pelaksanaan kegiatan serta
mengevaluasi realisasi indikator perencanaa pembangunan. Dimulai dari
proses monitoring kemajuan fisik kegiatan serta serapan dananya, untuk
selanjutnya dievaluasi apakah indikator perencanaannya sudah tercapai
berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut dengan ditunjang Peta Online
dan Foto Kegiatan.
SIMONEP memiliki 3 (Tiga) Menu Utama, yaitu:
1. Master Data
- Berfungsi memasukkan data kegiatan dari APBD dan APBN, mulai dari
Urusan, Bidang, Program dan Kegiatan beserta dana dan indikatornya.
- Berfungsi memasukkan data Agenda RPJMD
- Berfungsi memasukkan data Prioritas RKPD
Gambar 8. Master Data DPA-APBD
Sistem Informasi Monitoring & Evaluasi Pembangunan
Integrated Development System (IDS)
11
2. Proses Monitoring
Berfungsi memonitor realisasi dari kemajuan fisik dan serapan dana setiap
kegiatan pembangunan. Selain itu sistem juga mencatat permasalahan-
permasalahan yang ada beserta solusi yang telah dilaksanakan untuk
mengatasi permasalahan tersebut.
Gambar 9. Proses Monitoring
Gambar 10. Laporan Hasil Monitoring
Integrated Development System (IDS)
13
3. Proses Evaluasi
Berfungsi mengevaluasi realisasi dari indikator perencanaan yang sudah
ditetapkan dalam DPA-APBD, Prioritas RKPD dan Agenda RPJMD.
Gambar 11. Proses Evaluasi
4. Dokumentasi Foto
Menyimpan dokumentasi kegiatan pembangunan, mulai dari keadaan
sebelum pelakasanaan kegiatan, kemajuan pelaksanaan dan hasil akhir
pekerjaan.
Gambar 12. Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan
Integrated Development System (IDS)
14
Data Center merupakan system yang akan menampung semua data
pemerintah daerah untuk diolah menjadi informasi bagi pimpinan dalam
mengambil keputusan (EIS) maupun masyarakat sebagai bentuk transparansi
informasi public.
Gambar 13. Konsep Data Center
Begitu besarnya system Data Center ini, maka dalam implementasinya
tidak cukup hanya 1 (satu) aplikasi, tapi minimal ada 3 aplikasi utama yang
harus ada dan terintegrasi, yaitu:
1. Aplikasi Pusat Data, Analisis, Laporan dan Informasi Pembangunan
(PUSDALIP).
PUSDALIP merupakan pusat data pembangunan yang berisi laporan
program strategis yang didukung dengan data dan analisis yang
diperuntukkan bagi pimpinan (eksekutif) untuk mengambil kebijakan.
PUSDALIP PDP3D SIPD-PPEPI
Integrated Development System (IDS)
16
2. Pusat Data Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah (PDP3D).
PDP3D merupakan pusat data pembangunan yang berisi data-data hasil
pembangunan yang dipergunakan untuk mengevaluasi indikator
pembangunan dan bahan untuk perencanaan di tahun berikutnya.
Gambar 15. Aplikasi Pusat Data / PDP3D
3. Sistem Informasi Profil Daerah dan Peta Potensi Ekonomi dan Peluang
Envestasi (SIPD-PPEPI).
SIPD-PPEPI merupakan media expose pemerintah kepada masyarakat dan
pebisnis untuk menunjukkan hasil pelaksanaan pembangunan yang bias
dirasakan dan dilihat oleh masyarakat, selain itu juga menginformasikan
potensi ekonomi dan peluang investasi yang bias dimanfaatkan oleh
investor maupun pebisnis. Untuk meningkatkan akurasinya, maka
informasinya juga ditampilkan dalam bentuk peta dijital sehingga akurasi
datanya bisa semakin baik.
Integrated Development System (IDS)
17
Gambar 16. Aplikasi SIPD-PPEPI
4. Sistem Informasi Manajemen Tata ruang(SITR / SIMTARU).
SIMTARU merupakan media expose pemerintah kepada masyarakat dan
pebisnis tentang Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang dan
Wilayah (RTRW) sebagai wujud dari UU No. 26 Tahun 2007.
SIMTARU adalah aplikasi peta berbasis internet /online (Web GIS).
Integrated Development System (IDS)
19
TUJUAN PENGGUNAAN IDS, adalah :
Mewujudkan pembangunan yang terarah dan tepat sasaran. Dimana
dengan didukung database yang lengkap dan terintegrasi, proses
perencaan, monitoring dan evaluasi menjadi lebih terarah, cepat dan
aspiratif.
MANFAAT PENGGUNAAN IDS, adalah :
Manfaat yang bisa diperoleh dengan mengimplementasikan IDS antara lain:
1. Integrasi. Semua proses saling mendukung dan melengkapi
2. Bank Data. Semua data pembangunan, mulai dari data kegiatan, foto,
film, tabel hingga peta tersimpan dengan baik dan bisa ditampilkan
secara menarik dan aktual
3. Responsif-Dinamis. Segala permintaan data dan permasalahan dengan
cepat ditangani dengan ditunjang data terbaru beserta analisisnya
4. Pusat Informasi dan Laporan Pembangunan. Semua permintaan data,
informasi dan laporan pembangunan ‘cukup satu pintu’ lewat Bappeda
tidak perlu minta ke tiap instansi, ini untuk mencegah terjadinya dua
laporan yang berbeda dan mengurangi beban SKPD untuk memenuhi
permintaan data yang sama dengan format berbeda.
5. Organisasi Profesional. Kerampingan dan kinerja birokrasi bisa terbentuk
akibat efisiensinya pekerjaan dan sumber daya manusia yang
menjalankannya.
Integrated Development System (IDS)
20
Infrastruktur memegang peranan penting, agar supaya aplikasi dalam
Integrated Development System (IDS) bisa berjalan dengan optimal. Adapun
desain infrastruktur yang disarankan, dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Infrastruktur ini tidak harus dipenuhi semuanya, sebagai saja sudah bisa, tapi
akan lebih optimal kalau semuanya sesuai dengan skema diatas.
Gambar 18
Infrastruktur Integrated Development System
Integrated Development System (IDS)
21
Pemerintah daerah tidak harus mengimplementasikan aplikasi-aplikasi
Integrated Development System (IDS) ini dalam 1 (satu) tahun
anggaran tapi bisa bertahap disesuiakan dengan kebutuhan daerah.
Suatu kehormatan bila sistem ini dapat meningkatkan kinerja
pemerintah daerah, khususnya Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda). Dan kami merasa masih banyak yang harus kami
jelaskan dan selesaikan untuk menyempurnakan konsep dan aplikasi
IDS.
Atas kerjasamanya kami sampaikan terima kasih.
PT. LEXION Indonesia
Direktur,
M. Alimin Hp. 0811 340 7175 Emai. [email protected]
NB Referensi Aplikasi Online:
- http://pusdalip.lexion.co.id/ngawi/ - http://sippd.lexion.co.id/trenggalek/ - http://sippd.lexion.co.id/malinau/
- http://smep.jatimprov.go.id/ - http://smep.ngawikab.go.id/
- http://simonep.bappedakaltim.com/ - http://simonep.papua.go.id/ - http://simonep.merauke.go.id/
- etc
Integrated Development System (IDS)
22
Leading in Innovation of Technology and Information
Jl. Bendul Merisi Selatan IV No. 72 Surabaya Telp. 031- 8431081. Fax 031-8431081
Website. www.lexion.co.id
Email. [email protected]