analisa dan perencaan kerja pti 1.ppt

Upload: awaludin

Post on 05-Mar-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

    Prodi Teknik MesinFakultas Teknik dan Sains

  • KOMPETENSI MATA KULIAH

    Menguasai pengetahuan dan menerapkan teknik, ketrampilan dan tools di bidang industri.Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya dan terbiasa dengan penggunaan prinsip matematik, fisika, sains, ekonomi teknik dan rekayasa untuk memecahkan persoalan industri.Memiliki kemampuan merancang, menanalisis, memperbaiki, mengoperasikan dan menginstalasi sistem integral yang terdiri dari manusia, material, peralatan, informasi dan sumber daya lain. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, memformulasi, memecahkan persoalan dan keputusan sistem integral menggunakan alat-alat analitik, komputasional, dan atau eksperimental.Memiliki kemampuan untuk memahami tanggung jawab profesi, etika, dan sosial.

  • BAHAN BACAAN 1. Hilk, Philip E., 1977, Introduction to Industrial Engineering And Management Science, Mc Graw-Hill Kogukusha, Tokyo.2. Hari Purnomo, 2004, Pengantar Teknik Industri, Graha Ilmu, Yogyakarta.3. I Nyoman Pujawan, 1995, Ekonomi Teknik, Guna Widya, Jakarta4. P. Siagian, 1987, Penelitian Operasional, Universitas Indonesia Press, Jakarta.5. Sritomo Wignjosoebroto, 1995, Pengantar Teknik Industri, Guna Widya, Jakarta.6. Wayne C. Turner, 1993, Introduction to Industrial And Systems Engineering, Prentice-Hall, Inc, New Jersey.

  • Kompetensi Pokok Bahasan : Memahami permasalahan dalam ruang lingkup teknik industri yang melibatkan manusia, mesin, energi dan informasi secara efisien dan efektif.Sub Pokok bahasan :Definisi2. Perkembangan teknik industri3. Peranan disiplin teknik industri4. Ilmu dasar disiplin teknik industri

  • Aktifitas-aktivitas yg dpt dilakukan disiplin Teknik Industri (menurut American Institute of Industrial Engineering = AIIE) adalah : Perencanaan dan pemilihan metode kerja dalam proses produksi Pemilihan dan perancangan perkakas kerja serta peralatan yang dibutuhkan dalam proses produksi Desain fasilitas pabrik, termasuk perencanaan tata letak Fasilitas produksi, peralatan pemindahan material.

  • 4. Desain dan perbaikan sistem perencanaan dan pengendalian untuk distribusi barang/jasa, pengendalian persediaan, pengendalian kualitas5. Pengembangan system pengendalian ongkos produksi (pengendalian budget, analisa biaya standar produksi, dll). 6. Perancangan dan pengembangan produk. 7.Desain dan pengembangan system pengukuran performans serta standar kerja.

  • 8. Pengembangan dan penerapan system pengupahan dan pemberian insentif.

    9. Perencanaan dan pengembangan organisasi, prosedur kerja.10. Analisa lokasi dengan mempertimbangkan pemasaran, bahan baku, suplai TK.

    11. Aktivitas penyelidikan operasional dengan analisa matematik, simulasi, program linier, teori pengambilan keputusan dll.

  • ILMU DASAR PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

    Analisis dan perancangan kerja. Pengawasan operasi. Manajemen operasiTiga kriteria yang harus dilakukan agar aplikasi TI dapat berhasil yaitu : Kualitas. Waktu. Biaya Ilmu-ilmu operasional yang meliputu :

  • Tujuan TI ~ menjamin bahwa produk/jasa yang dihasilkan berkualitas, tepat waktu dan dengan biaya yang sesuai.

    Ilmu yang termasuk dalam analisis dan perancangan operasi adalah :

    Analisis Perancangan Kerja(Method engineering)

    Merupakan studi yang mempelajari secara sistematis seluruh operasi langsung & tdk langsung unt mendapatkan perbaikan-perbaikan sistem kerja.

  • Dalam ME dibahas studi kerja (work study) & pengukuran kerja (work measurement).

    Studi kerja berkaitan dengan pencarian prosedur pelaksanaan kerja.

    Pengukuran kerja berkaitan dengan penentuan waktu standar yang digunakan dalam melaksanaan kegiatan kerja.

  • Ilmu ini muncul akibat banyaknya kesalahan yang dilakukan dalam proses kerja yaitu kesalahan dalam perancangan atau prosedur kerja. Sejumlah peralatan kerja dirancang tdk sesuai dengan kondisi fisik, psikis dan lingkungannya.Ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan orang dengan lingkungan kerjanya.Ergonomi (Human factor)

  • Empat dasar subkategori utama dlm ergonomi, yaitu : skeletal/muscular (kerangka/otot); sensory (alat indera); environmental (lingkungan) dan mental.

    Perencanaan dan Perancangan FasilitasMeliputi penentuan/penempatan lokasi fasilitas, tata letak fasilitas. Tujuan dari perencanaan & perancangan fasilitas adalah untuk mendapatkan biaya yang minimaum. Material HandlingTujuan dari MH adalah untuk meminimumkan MHC, karena seringkali Mh menimbulkan biaya yang tdk sedikit.

  • Riset Operasional

    Meliputi penentuan pola-pola distribusi barang, pola-pola jaringan yang efisien dan optimalitas.

    Sistem Produksi

    Aktivitas mengolah atau mengatur penggunaan sumber daya (resources) yang ada dlm memproduksi barang/ jasa dengan tujuan efisiensi dan efektifitas dalam proses produksi.Termasuk dalam aktivitas proses produksi al : pemilihan mesin, estimasi biaya, sistem perawatan, sistem produksi tepat waktu (just in time), pengawasan persedian, pengendalian kualitas, dll.

  • Manajemen

    Merupakan karya seni dan ilmu dalam memerintah, mengatur orang dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), dan pengawasan (controlling).

    Simulasi

    Suatu metodologi untuk melakukan percobaan dengan menggunakan model dari sistem nyata. Seperti antrian orang di airport, antrian mobil di SPBU/parkir, nasabah di Bank, barang yang antri di proses produksi dll.

  • Tujuan dari method engineering adalah melakukan perbaikan metode kerja disetiap bagian untuk meningkatkan fleksibilitas sistem kerja, kepuasan pelanggan dan meningkatkan produktivitas kerja.

    STUDI KERJA (WORK STUDY)Perbaikan proses, prosedur dan tata cara pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.Perbaikan dan penghematan penggunaan material, mesin/fasilitas kerja serta tenaga kerja.

    ANALISIS PERANCANGAN KERJA (METHOD ENGINEERING)

  • Perbaikan tata ruang kerja yang mampumemberikan suasana kerja/lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman.Pendayagunaan usaha manusia dan pengurangan gerakan-gerakan (motion) kerja yang tidak perlu ataupun penyederhanaan kerja (work implification).

    Tujuan penyederhanaan kerja : Mencari cara kerja yang terbaik (lebih mudah, lebih cepat, efisien, efektif, dan menghindari pemborosan material, waktu, tenaga dll).

  • Lima langkah penyederhanaan kerja :

    Memilih kegiatan kerja : yaitu kegiatan yang tdk efisien atau kegiatan yang penyelesaiannya lambat dan ingin diperbaiki. Pengumpulan dan pencatatan data / fakta Yang berkaitan dengan metode kerja yang selama ini dilaksanakan : informasi yang berkaitan dg urutan kegiatan, gerakan-gerakan kerja, layout dll. Analisa terhadap langkah-langkah kerja. Langkah2 yg tdk efisien dicari sebab-sebabnya. Usulan altrnatif metode kerja yang lebih baik Diusulkan MK yg dianggap efisien dan efektif, sebelum usulan diputuskan terlebih dahulu di uji coba.Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru. Mengaplikasikan alternatif MK yang lebih baik untuk menggantikan metode yang lama, evaluasi.

  • PETA PETA KERJA PETA PROSES (PROCESS CHART)

    Pendekatan tradisional yang digunakan untuk menganalisis metode kerja. Merupakan alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dari tahap awal sampai akhir.Lambang yang digunakan :

    = Operasi

    = Transportasi = Pemeriksaan

    = Penyimpanan = Menunggu

  • MACAM PETA KERJA Peta Proses Operasi Peta Proses Operasi Diagram Aliran Peta Pekerja dan Mesin Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

    Peta Proses OperasiDiagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urut-urutan operasi dan pemeriksaan. Kegunan peta aliran prosesMengetahui aliran bahan mulai masuk proses sampai aktivitas berakhir.Mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan selama proses berlangsung.Sebagai alat untuk melakukan perbaikan proses atau metode kerjaMemberikan informasi waktu penyelesaian suatu proses.

  • Perbedaan Peta Aliran Proses dan Peta Proses Operasi.Peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas-aktivitas dasar termasuk transportasi, menunggu dan penyimpanan. Sedangkan peta proses operasi terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja.Peta aliran proses menganalisa setiap komponen yang diproses secara lebih lengkap dibandingkan peta proses operasi. Peta aliran proses tidak bisa digunakan untuk menggambarkan proses perakitan secara keseluruhan. Peta aliran proses hanya menggambarkan dan digunakan untuk menganalisa salah satu komponen dari produk yang dirakit.

  • Tugas 1 :Pembuatan Peta Kerja (OPC dan FPC) Tugas 2 :Pengukuran kerja ( mencari Waktu siklus, Waktu normal dan Waktu baku).

  • PENGUKURAN KERJA(WORK MEASUREMENT)

    Suatu aktivitas untuk menentukan waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh seorang operator (yg memiliki skill rata-rata dan terlatih) dalam melaksanakan kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja yang normal. Kriteria pengukuran kerja adalah pengukuran waktu (time study), yaitu waktu standar atau waktu baku.

  • Pengukuran waktu :Pengukuran waktu secara langsung :Pengukuran dengan stop watchSampling kerjaPengukuran waktu secara tidak langsungData waktu bakuData waktu gerakan, dll.

  • Pengukuran Waktu dengan Stop Watch Prosedur/urutan Pengukuran Waktu Kerja

  • PENGUJIAN DATAUji kecukupan data. Untuk memastikan bahwa data yang telah dikumpulkan telah cukup secara obyektif. Pengujian kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistik, yaitu derajat ketelitian dan tingkat keyakinan/ kepercayaan.

    Derajat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah mencerminkan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan melakukan pengukuran dalam jumlah yang banyak (populasi).

  • Derajat ketelitian (degree of accuracy)Menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.

    Tingkat keyakinan (convidence level)Menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan.Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. :Derajat ketelitian (degree of accuracy)Menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.

    Tingkat keyakinan (convidence level)Menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan.

  • Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. : N = Dengan :k= Tingkat keyakinank= 99% = 3k= 95% = 2s= Derajat ketelitianN= Jumlah data pengamatanN= Jumlah data teoritisJika N N, maka data dianggap cukup, jika N > N data dianggap tidak cukup (kurang) dan perlu dilakukan penambahan data.

  • Contoh :Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali dengan menggunakan stop watch. Bila tingkat keyakinan 95% dan derajat ketelitian 10%, apakah jumlah pengamatan cukup?X= 107(X)2 = 11449X2= 791k= 95% = 2s= 10%

    N =

    Pengamatan (menit)Pengamatan ke123456789101112131415Data Pengamt.877686989685596

  • Karena N < N , maka data dianggap cukup.

    Uji Keseragaman dataUntuk memastikan bahwa data yang terkumpul berasal dari system yang sama dan untuk memisahkan data yang memiliki karakteristik yang berbeda. BKA= X + k BKB= X - k =

    Dengan :BKA= Batas Kontrol AtasBKB= Batas Kontrol Bawah X= Nilai Rata-rata= Standar Deviasi k= Tingkat Keyakinan

  • X= 7,13 (X X)2= 27,73= 1,4BKA = 7,13 + 3 (1,4) = 11,33BKB = 7,13 3 (1,4) = 2,93 Semua data masuk dalam range antara BKA dan BKB, maka data dikatakan seragamContoh: Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali dengan menggunakan stop watch, jika batas kontrol 3. Tentukan apakah data seragam atau tidak.

    Pengamatan (menit)Pengamatan ke123456789101112131415Data Pengamt.877686989685596

  • Sering terjadi bahwa operator dalam melakukan pekerjaannya tdk selamanya bekerja dlm kondisi wajar, ketidakwajaran dapat terjadi misalanya tanpa kesungguhan, Sangat cepat seolah-olah diburu waktu, atau karena terjadi kesulitan-kesulitan sehingga menjadi lamban dalam bekerja. Bila terjadi demikian maka pengukur harus mengetahui dan menilai seberapa jauh ketidakwajaran tersebut dan pengukur harus menormalkannya dengan melakukan penyesuaian.Penyesuaian (Rating Factor)

  • Penyesuaian dapat dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata dengan faktor penyesuaian (p).

    Tiga kondisi faktor penyesuaian yaitu : Bila operator bekerja diatas normal (terlalu cepat), maka harga p nya lebih besar dari satu (p > 1). Operator bekerja dibawah normal (terlalu lambat), maka harga p nya lebih kecil dari satu (p< 1). Operator bekerja dengan wajar, maka harga p nya sama dengan satu (p = 1).

  • Metode-metode untuk menentukan penyesuaian

    1. The Westing House SystemSistem ini dikembangkan oleh Westing House Electric Corporation dengan mempertimbangkan empat factor al : ketrampilan, usaha, kondisi dan konsistensi. 2. Synthetic RatingDikembangkan oleh Morrow, Synthetic Rating meng-evaluasi kecepatan operator dari nilai waktu gerakan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.

    3. Speed Rating/Performance RatingSistem ini mengevaluasi performansi dengan mempertimbangkan tingkat ketrampilan persatuan waktu saja.

  • 4. Objective RatingDikembangkan oleh Munder dan Danner, Metode ini tdk hanya menentukan kecepatan aktivitas, tetapi juga mempertimbangkan tingkat kesulitan pekerjaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesulitan pekerjaan adalah : jumlah anggota badan yang digunakan, pedal kaki, penggunaan kedua tangan, koordinasi mata dengan tangan, penanganan dan bobot.

    Kelonggaran (Allowance)Adalah faktor koreksi yang harus diberikan kepada waktu kerja operator, karena operator dalam melakukan pekerjaannya sering tergangu pada hal-hal yang tidak diinginkan namun bersifat alamiah, sehingga waktu penyelesaian menjadi lebih panjang (lama).

  • Kelonggaran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :

    Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi. Kegiatan yang termasuk kebutuhan pribadi : minum untuk menghilangkan rasa haus, pergi ke kamar kecil, bercakap-cakap dengan sesama pekerja, dll. Kelonggaran untuk menghilangkan kelelahan (fatigue). Rasa fatigue tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi, bila rasa fatique ini berlangsung terus maka akan terjadi fatigue total, yaitu anggota badan tdk dapat melakukan gerakan kerja sama sekali. Untuk mengurangi kelelahan si pekerja dapat mengatur kecepatan kerjanya sedemikian rupa sehingga lambatnya gerakan-gerakan kerja ditujukan untuk mengilangkan rasa fatigue tersebut.

  • Kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindari.Beberapa kelonggaran untuk hambatan tak terhindarkan :

    Menerima atau meminta petunjuk pada pengawas. Memperbaiki kemacetan-kemacetan singkat seperti mengganti alat potong (komponen) yang patah, memasang kembali komponen yang lepas dll. Mengambil alat-alat khusus atau bahan-bahan khusus dari gudang. Mesin berhenti karena aliran listrik mati, dll.

  • Waktu Baku (Waktun Standar)

    Setelah penentuan penyesuaian dan kelonggaran, maka untuk menghitung waktu baku dapat menggunakan formulasi sebagai berikut :

    WB = [ W siklus x RF ] x Waktu NormaKeterangan :WB= waktu bakuRF= Penyesuaian (Rating Faktor/Performance Rating) All= Kelonggaran (Allowance)

  • Contoh Suatu pekerjaan pengemasan barang dalam kotak kardus terdiri dari empat elemen kegiatan dengan setiap elemen kegiatan dilakukan 10 kali pengamatan seperti pada table berikut. Apabila kelonggaran adalah 15% Tentukan waktu standar.

    ElemenKegiatan12345678910XXRFWN1Mengambil Kotak Kardus0,060,080,070,050,070,060,080,080,070,060,680,071,10,072Memasukkan Barang0,150,170,140,140,160,150,170,150,140,161,530,150,90,133MenutupKotak Kardus0,210,230,220,210,250,240,230,260,220,222,290,231,050,244Meletakan Hasil0,080,100,090,120,110,080,080,110,120,080,970,090,950,08Waktu Normal = 0,52 menit/unitWaktu Baku = 0,52 x

  • Pengukuran Waktu dengan Sampling KerjaMelakukan pengamatan dengan mengamati apakah tk dalam kondisi kerja atau menganggur. Pengamatan tidak dilakukan secara terus-menerus melainkan hanya sesaat pada waktu yang telah ditentukan secara acak/random.Melakukan kunjungan ke tk yang akan diukur waktunya secara acak, yaitu setiap kali kunjungan dengan selang waktu yang tidak sama dan didasarkan pada bilangan random yang dikonversi ke satuan waktu.Misal, kunjungan dilakukan sebanyak 100 kali dengan waktu pengamatan secara acak dan 90 kali pengamatan tk dalam kondisi kerja/sibuk, maka prosentase tk dalam kondisi sibuk adalah 90/100 = 0,9. Tk dalam kondisi idle/menganggur adalah 10/100 =0,1

  • Pengujian DataKecukupan Data SP=

    N= Dengan : S= Derajat ketelitianp= Prosentase sibuk/produktifk= Tingkat keyakinanN= Ukuran sample/data

  • Batas kontrol untuk p BKA= BKB= Dengan pengertian sbb: BKA= Batas kontrol atas BKB= Batas kontrol bawah p= Prosentase sibuk/produktif k= Tingkat keyakinan Keseragaman DataContoh :Suatu pengamatan sampling kerja dilakukan selama 10 hari kerja dengan waktu pengamatan setiap hari kerja adalah 6 jam. Ukuran sample adalah 50 setiap hari, tingkat keyakinan 99% dan derajat ketelitian 5%. Tentukan kecukupan dan keseragaman data.

  • Prosentase idle = 0,116, prosentase kerja (p) = 1 0,016 = 0,884k= 99% = 3 N= 500S= 0,05 n= 50N= Karena N < N, maka data dianggap cukup

    BKA =

    BKB =

    Tgl Pengamatan1/12/13/14/15/16/17/18/19/110/1Kondisi idle56810734564Kondisi kerja45464240434746454446Prosentase idle0,10,120,160,20,160,060,080,10,120,08Prosentase kerja0,90,880,840,80,860,940,920,90,880,92

  • Karena nilai prosentase kerja semuanya masuk dalam range BKA dan BKB, maka data seragam.

    Waktu Baku Penentuan waktu baku dengan sampling kerja dihitung dengan menggunakan rumus : Waktu Normal=

    Waktu Baku=

  • Waktu Normal (Wn)=

    Waktu Baku (Wb)=

    Output Standar= Jadi, pekerja mampu mengerjakan penyortiran surat sebanyak 4 surat per menit. Tugas 2 : Penentuan Waktu Baku (Stop Watch & sampling Kerja) Contoh :Seorang pekerja kantor pos bekerja delapan jam sehari untuk melakukan penyortiran surat-surat. Dari pengamatan yang dilakukan ternyata 85% pekerja tersebut dalam kondisi bekerja dan 15% dalam kondisi menganggur. Apabila jumlah surat yang disortir sebanyak 2345 surat, maka tentukan waktu bakunya dengan asumsi rating factor adalah 115% dan kelonggaran 20%.

  • Modul III : Perencanaan dan Pengawasan OperasiKompetensi Pokok Bahasan : Mampu melakukan peramalan produksi dengan beberapa metode peramalan. Mampu melakukan perencanaan produksi berdasarkan hasil peramalan. Mampu melakukan pengawasan dan perencanaan persediaan dengan beberapa metode.

  • Aktivitas utama dalam system produksi adalah perencanaan dan pengawasan operasi. Sistem produksi adalah suatu aktivitas untuk mengatur penggunaan sumber daya (resources) yang ada dalam proses pembuatan produk/barang atau jasa yang bermanfaat dengan melakukan optimasi terhadap tujuan perusahaan.Perencanaan dan Pengawasan Operasi

  • Produk/Jasa Bahan - TK - Mesin - Fasilitas - Dll.Proses transformasi atau perubahanInformasi umpan balik hasil untuk pengawasan proses

  • Peramalan Perkiraan atau estimasi tingkat permintaan suatu produk untuk periode yang akan datang berdasarkan data penjualan masa lampau yang dianalisis dengan cara tertentu. 2. Perencanaan Operasi/produksiDigunakan untuk mengetahui jumlah barang yang harus diproduksi dengan didasarkan pada hasil peramalan dan persediaan yang ada. Merupakan pegangan untuk merancang jadual produksi. Kegiatan Perencanaan & Pengawasan Operasi al :

  • 3. Pengawasan dan Perencanaan Persediaan

    Persediaan : sumber daya menganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut, berupa kegiatan produksi pada system manufaktur, kegiatan pemasaran pada system distribusi atau kegiatan konsumsi pada system rumah tangga.

    Persediaan digunakan untuk mempermudah atau memperlancar jalannya opersi perusahaan yang dilakukan berturut-turut untuk memproduksi barang untuk dipasarkan pada konsumen.

  • 4. Material Requirement Planning Metode Perencanaan Kebutuhan Material adalah prosedur logis, aturan keputusan dan teknik pencatatan terkomputerisasi yang dirancang untuk menterjemahkan Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule) menjadi kebutuhan bersih (net requirement) material untuk semua item komponen produk.

    5. Line Balancing (Keseimbangan Lintasan) Upaya untuk meminimumkan ketidakseimbangan diantara mesin-mesin untuk mendapatkan waktu yang sama di setiap stasiun kerja sesuai dengan kecepatan produksi yang diinginkan.

  • 6. Konsep Just In Time. Memproduksi output yang diperlukan, pada waktu dibutuhkan, dalam jumlah sesuai kebutuhan. Pada setiap tahap proses dalam system produksi. Dengan cara yang paling ekonomis dan efisien.

  • Peramalan(Forecast)1. Peramalan Subyektif. Menekankan pada keputusan-keputusan hasil diskusi, pendapat pribadi dan institusi. - Metode Delphi. peramalan yang didasarkan pada keputusan bersama dari suatu grup yang terdiri dari para ahli yang berbeda. - Metode Penelitian Pasar : metode ini menganalisa fakta secara sistematis pada bidang yang berhubungan dengan pemasaran. (teknik survei konsumen : kuisioner).Metode Peramalan

  • 2.Peramalan Obyektif. Prosedur peramalan yang mengikuti aturan- aturan matematis dan statistik.

    Metode Intrinsik Peramalan yang hanya berdasarkan proyeksi permintaan histories tanpa mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi besarnya permintaan.

    Untuk peramalan jangka pendek, Analisis deret waktu (Time Series)

    Metode Ekstrinsik Memepertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi besarnya permintaan dimasa datang.

  • Peramalan jangka panjang, karena dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat (disebut metode kausal), Metode Regresi.

    Regresi Linier Dalam metode regresi linear, pola hubungan antara suatu variabel yang mempengaruhinya dapat dinyatakan dengan suatu garis lurus. Persamaan regresi linear dapat dinyatakan sbb: Y = a + bx

    a = b = Dengan : Y = Besarnya nilai yang diramal a = Nilai trend pada periode dasar b = Tingkat perkembangan nilai yang diramal x = Unit tahun yang dihitung dari periode dasar

  • ContohData penjualan produk PT ABC seperti pada tabel berikut, kemudian perusahaan ingin meramal penjualan pada periode ke 11, 12, 13, 14, 15.

    Penjualan (Y)Periode (X)X2XY4511453524703039905041620040525200606363603074921045864360559814946510100650 455 55 385 2680

  • b = a =

    Persamaan garis regresinya adalah :Y = 33,675 + 2,15 (X)

    Ramalan ke 11 Y = 33,675 + 2,15 (11) = 57,325Ramalan ke 12 Y = 33,675 + 2,15 (12) = 59,325Ramalan ke 13 Y = 33,675 + 2,15 (13) = 61,325Ramalan ke 14 Y = 33,675 + 2,15 (14) = 63,475Ramalan ke 15 Y = 33,675 + 2,15 (15) = 65,925

    Rata-rata Bergerak Tunggal Tujuan utama dari penggunaan metode rata-rata bergerak adalah untuk menghilangkan atau mengurangi acakan (randomness) dalam deret waktu.

  • Rumus yang digunakan :

    F(t+1) =

    F(t+2) =

    F(t+3) = dst.

    Dengan :

    F(t+i)= Peramalan pada periode t+1Xi= Nilai aktual t= Periode rata-rata bergerak

  • Contoh :

    BulanDataRata-rata bergerakTiga bulananRata-rata bergerakLima bulanan1386--2340--3390--4368372-5425366-6440394,3381,87410411392,68466425406,69330438,7421,810350402414,211375382399,212380351,7386,2

  • Digunakan untuk mengetahui jumlah barang/produk yang harus diproduksi dengan didasarkan pada hasil peramalan dan persediaan yang ada, juga merupakan pegangan untuk merancang jadual produksi.

    Fungsi lain :- Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana strategi perusahaan.- Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.- Sebagai alat monitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi.- Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana produksi.- Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadual induk produksi.

    PERENCANAAN OPERASI / PRODUKSI

  • Untuk melakukan perencanaan produksi dapat dilakukan dengan beberapa strategi :

    Dengan mengendalikan persediaan, (dilakukan pada saat kapasitas produksi dibawah permintaan dan digunakan pada saat diatas kapasitas produksi)Dengan mengendaliakan jumlah tenaga kerja sesuai dengan laju produksi yang diinginkan. Mengadakan subkontrak untuk menaikan kapasitas pada saat perusahaan dalam keadaan sibuk.Mempengaruhi permintaan (potongan harga, pemberian hadiah, layanan-layanan khusus).

    Perencanaan Operasi dapat diklasifikasikan menjadi dua metode yaitu :

  • 1. Metode Kualitatif : Rasio persediaan, konsensus manajemen, grafik dll. 2. Metode Kuantitattif : Heuristik, model matematik, simulasi dll. Contoh : Data dari hasil peramalan :

    BulanPeramalanKomulatif110310321172203115335412145651235796109688789777874851971922107399511811.07612981.174

  • Berdasarkan hasil peramalan maka dapat dilakukan rencana produksi untuk 12 periode.

    Dimisalkan pada rencana 1 tingkat produksi adalah 70 unit/ bln dengan menganggap persediaan awal adalah 340 unit.

    Pada rencana 2 tingkat produksi 120 unit/bln untuk 6 bulan pertama dan 60 unit/bln untuk 6 bulan terakhir, dengan persediaan awal 100 unit, sehingga hasil akhir persediaan seperti pada table berikut :

  • Tabel Rencana Produksi

    BlnPerama lanKomu latifRencana Produksi 1Rencana Produksi 2Persediaan AwalProduksiPersediaan AkhirPersedia an AwalProduksiPersediaan Akhir11031033407030710012011721172203077026011712012031153352607021512012012541214562157016412512012451235791647011112412012161096881117072121120132789777727053132601038748515370491036089971922497048896078107399548704578606511811.07645703465604412981.1743470644606

  • Dari dua rencana produksi tersebut akan dipilih salah satu dari rencana yang ada dengan mempertimbangkan biaya yang terjadi, yaitu biaya terkecil yang akan digunakan sebagai rencana produksi. PENGAWASAN DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN Fungsi utama persediaan yaitu : - Sebagai penyangga, penghubung antar proses produksi dan distribusi untuk memperoleh efisiensi. - Sebagai stabilitor harga terhadap fluktuasi permintaan.

  • 1. Masalah kuantitatif : semua hal yang berhubungan dengan penentuan kebijakan persediaan al: - Berapa banyak jumlah barang yang akan dipesan. - Kapan pemesanan barang harus dilakukan. - Berapa jumlah persediaan pengaman. - Metode pengendalian persediaan mana yang paling tepat.

    Masalah umum persediaan dalam suatu system dapat dibedakan menjadi dua, yaitu masalah kuantitatif dan masalah kualitatif. Masalah kualitatif : Semua hal yang berhubungan dg system pengoperasian persediaan al: - Jenis bahan/barang apa yang masih ada - Dimana barang tersebut ditempatkan- Berapa banyak barang dalam proses pemesanan - Siapa saja yang ditunjuk sebagai pemasok, dsb.

  • Komponen biaya dlm rangka penentuan persediaan1. Biaya pembelian (Purchasing Cost = c - Biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang persediaan. - Besarnya biaya tergantung dari jumlah barang yang dibeli dari harga satuan. 2. Biaya pengadaan (Procurement Cost) Biaya pengadaan dibedakan atas 2 jenis yaitu : - Biaya pemesanan (Ordering Cost = k) Semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang dari luar. - Biaya penentuan pemasok, administrasi pesanan, pengiriman pesanan, pengangkutan, penerimaan dsb.

  • Biaya persiapan (Setup Cost = k) - Semua pengeluaran yang timbul dalam mempersiap-kan produksi suatu barang. - Biaya menyusun peralatan produksi, menyetel mesin, persiapan gambar kerja dsb.Biaya penyimpanan (Holding Cost = h)Semua pengeluaran yang timbul akibat menyimpan barang, meliputi : Biaya modal Biaya gudang Biaya asuransi Biaya administrasi Biaya kadaluarsa Biaya kerusakan dan penyusutan

  • 4. Biaya kekurangan persediaan/kehabisan stock (Shortage Cost = p)

    Biaya yang timbul sebagai akibat terjadinya persediaan lebih kecil dari jumlah yang diperlukan.

    Metode Pengendalian PersediaanMetode TradisionalMetode perencanaan kebutuhan material (MRP)Metode Kanban Metode Pengendalian Persediaan Tradisional/EOQ Dalam metode ini pada dasarnya mencari jawaban optimal dalam menentukan : - Jumlah ukuran pemesanan ekonomis (EOQ) - Titik pemesanan kembali (RO) - Jumlah cadangan pengaman yang diperlukan (SS)

  • Model EOQ didasarkan pada asumsi-asumsi sbb : Hanya satu item barang (produk) yang diperhitungkanKebutuhan (permintaan) setiap periode diketahui Barang yang dipesan diasumsikan dapat segera tersediaWaktu ancang-ancang (lead time) bersifat konstanSetiap pesanan dikirim dan langsung digunakanTidak ada pesanan ulang (back order)Tidak ada diskonTujuan model ini adalah menentukan jumlah ekonomis setiap kali pemesanan (EOQ) sehingga total biaya persediaan minimal.

  • Biaya Total Persediaan = Ordering cost + Holding cost + Purchasing cost.

    Parameter yang dipakai adalah : D: jumlah kebutuhan barang selama satu periode k: ordering cost sekali pesan h: holding cost persatuan nilai persediaan persatuan waktu c: purchasing cost persatuan nilai persediaan t: waktu antara satu pesanan ke pesanan berikutnya

  • Titik saat pemesanan diterima (order point)Rata-rata persediaan = Q/2 Waktu ( t )Tingkat Persediaan (Q) t = Q/DModel Persediaan EOQBiaya Total Persediaan = Ordering cost + Holding cost + Purchasing cost.

  • a). Biaya pesan =

    k : biaya pesan setiap kali pesan D : permintaan per periode Q : jumlah pemesanan optimal b). Biaya simpan =

    h : biaya simpan per unit per periode Q : jumlah pemesanan optimal c). Biaya pembelian = c Rumus persediaan model Q (EOQ) adalah sbb :

    Q (EOQ) =

  • to (waktu antar pemesanan optimal) diperoleh :

    t o =

    Contoh : Permintaan harian suatu jenis barang diperkirakan 100 unit, Biaya pemesanan diketahui Rp 100,- setiap kali pesan. Biaya penyimpanan harian setiap unit persediaan Rp 0,02,- tentukan jumlah pemesanan yang ekonomis dan waktu antar pemesanan yang optimal.Diketahui :D = 100 unit/harik = Rp 100,-/pesanh = Rp 0,02,-/unit/hari

  • Jumlah pemesanan ekonomis :

    EOQ =

    Waktu antar pemesanan :

    to =

  • Modul IV : Perencanaan & Perancangan Tata Letak FasilitasKompetensi Pokok Bahasan :Memahami aspek-aspek yang berkaitan dengan penetapan lokasi fasilitas/pabrikMemahami teknik dan mampu melakukan perancangan tata letak fasilitas produksiMemahami permasalahan yang berkaitan dengan pemindahan bahan (material handling).Memahami macam/type tata letak fasilitas produksi.