proposal proyek akhir perencaan sistem … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan...

33
i PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH MANDIRI DI KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN PLANNING OF SELF-SUPPORTING CLEAN WATER PIPING NETWORK SYSTEM IN DISTRICT BEJI SUB-PROVINCE PASURUAN PRIMA KURNIASARI RAHAYU NRP. 3110 040 702 Dosen Pembimbing Ir. SISMANTO Program Diploma IV Teknik Sipil Bidang Studi Teknik Perancangan Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

Upload: duongmien

Post on 06-Aug-2018

273 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

i

PROPOSAL PROYEK AKHIR

PERENCAAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN

PENYEDIAAN AIR BERSIH MANDIRI

DI KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN

PLANNING OF SELF-SUPPORTING CLEAN WATER PIPING NETWORK SYSTEM IN

DISTRICT BEJI SUB-PROVINCE PASURUAN

PRIMA KURNIASARI RAHAYU

NRP. 3110 040 702

Dosen Pembimbing

Ir. SISMANTO

Program Diploma IV Teknik Sipil

Bidang Studi Teknik Perancangan Lingkungan Permukiman

Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya 2011

Page 2: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PROYEK AKHIR

PERENCAAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN

PENYEDIAAN AIR BERSIH MANDIRI

DI KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN

PLANNING OF SELF-SUPPORTING CLEAN WATER PIPING NETWORK SYSTEM IN

DISTRICT BEJI SUB-PROVINCE PASURUAN

Disusun Oleh

PRIMA KURNIASARI RAHAYU

NRP. 3110 040 702

Disetujui oleh

Dosen Pembimbing

Ir. SISMANTO

Page 3: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

iii

PERENCANAAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN

AIR BERSIH MANDIRI

DI KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN

URAIAN SINGKAT

Dengan berlakunya UU No.32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, maka Pemerintah

Kabupaten dan Kota mempunyai kewajiban sebagai penyelenggara dan penyedia pelayanan

sarana dan prasarana lingkungan. Sarana dan prasarana di suatu wilayah, seperti sarana dan

prasarana air bersih merupakan komponen penting yang perlu diperhatikan dan diupayakan

agar kegiatan pada wilayah tersebut dapat berjalan lancar sesuai dengan kebutuhan. Sarana

penyediaan air bersih merupakan salah satu kebutuhan bagi masyarakat, dan pemerintah

berkewajiban untuk mengupayakan pemenuhannya, mengingat air bersih merupakan faktor

penting dalam kehidupan dan kesehatan masyarakat.

Pertumbuhan populasi penduduk dan berkembangnya aktifitas ekonomi berdampak

pada makin meningkatnya kebutuhan air bersih. Kebutuhan air bersih masyarakat belum

sepenuhnya dapat dipenuhi dengan baik, terutama kelompok masyarakat perdesaan yang

tinggal di kawasan yang jauh dari kelengkapan dan ketersediaan infrastruktur. Produksi air

yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Pasuruan sampai

dengan pertengahan tahun 2010 baru mampu memenuhi 19,32 % kebutuhan air masyarakat

di Kabupaten Pasuruan dan sisanya mengandalkan air sumur, air tanah dalam (artesis), dan

mata air. Kabupaten Pasuruan memiliki sejumlah mata air yang dimanfaatkan penduduk

untuk berbagai kebutuhan, baik oleh penduduk sekitar kawasan maupun oleh penduduk

lainnya di sepanjang aliran air tersebut. Dalam hal ini sumber air bersih yang dimaksud adalah

mata air untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk.

Kondisi pelayanan air bersih di Kabupaten Pasuruan khususnya Kecamatan Beji saat

ini masih belum memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga perlu adanya upaya lebih

maksimal dengan memanfaatkan sumber air yang ada di desa-desa untuk memenuhi

kebutuhan air bersih. Pengembangan ini bertujuan untuk melayani kebutuhan air bersih bagi

masyarakat di wilayah perdesaan, dimana didalam pelaksanaannya perlu dilakukan prioritas

pelayanan terhadap rencana wilayah pelayanan yang didasari dengan pertimbangan dalam

semua aspek agar tercapai manfaat yang maksimal.

Untuk itu perlu dilakukan suatu perencaanaan sistem jaringan perpipaan air bersih

mandiri di wilayah Kecamatan Beji terutama wilayah perdesaan yang memiliki potensi

sumber air dan belum dimanfaatkan. Pengembangan yang direncanakan adalah penambahan

sejumlah sarana dan prasarana diantaranya adalah pengembangan jaringan pipa, SPAB

Mandiri dan pemanfaatan sumber air yang ada.

Page 4: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

iv

KERANGKA ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ ii

URAIAN SINGKAT ............................................................................. iii

DAFTAR ISI ......................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................. 1

1.2. Perumusan Masalah .......................................................... 2

1.3. Batasan Masalah ............................................................... 2

1.4. Tujuan ............................................................................... 3

1.5. Manfaat ............................................................................. 3

1.6. Lokasi ………................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sumber Air Baku ............................................................. 5

2.1.1. Siklus Hidrologi .................................................... 5

2.1.2. Jenis Sumber Air................................................... 6

2.2. Penggunaan Sumber Air Baku …..................................... 7

2.3. Standar Kualitas Air Minum …........................................ 9

2.2.1. Parameter Fisis …................................................. 8

2.2.2. Parameter Kimia................................................... 8

2.4. Pengaruh Jumlah Penduduk …….................................. 10

2.4.1. Proyeksi Jumlah Penduduk …........................... 11

2.4.2. Proyeksi Jumlah Fasilitas Sosial Ekonomi........... 13

2.5. Kebutuhan Konsumsi Air Bersih …................................. 14

2.5.1. Kebutuhan Air Domestik ……............................... 14

2.5.2. Kebutuhan Air Non Domestik......................................... 15

2.5.3. Kapasitas Dan Fluktuasi Kebutuhan Air Bersih ………… 15

2.6. Reservoir.................................................................................... 17

2.7. Jaringan Distribusi Dan Sistem Pengaliran …............................ 18

2.8. Perhitungan Jaringan Distribusi ................................................. 19

2.9. Analisa Program Epanet ............................................................... 20

2.10. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Air Bersih ............................... 21

BAB III METODOLOGI

3.1. Diagram Alir ............................................................................... 22

3.2. Ide Proyek Akhir.......................................................................... 22

3.3. Perijinan ....................................................................................... 22

3.4. Survey Lokasi Dan Identifikasi .................................................... 23

Page 5: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

v

3.5. Studi Literatur ............................................................................. 23

3.6. Pengumpulan Data .......................................................................... 23

3.7. Analisa Dan Evaluasi ........................................................................ 24

3.8. Kesimpulan .................................................................................. 24

3.9. Penulisan laporan ......................................................................... 24

BAB IV JADWAL KEGIATAN......................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 28

Page 6: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB I. Pendahuluan 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan hal paling penting dalam kehidupan. Dalam setiap

aktivitasnya manusia mutlak membutuhkan air bersih. Untuk itu diperlukan

adanya penyediaan air bersih yang secara kualitas memenuhi standar yang berlaku

dan secara kuantitas maupun kontinuitas harus dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat di suatu wilayah sehingga aktivitas dapat berjalan dengan baik.

Sumber daya air yang ada perlu dikelola secara berkelanjutan. Sistem

pengelolaan sumberdaya air berkelanjutan (sustainable water resourses

management system) merupakan system pengelolaan sumberdaya air yang

didesain dan dikelola serta berkontribusi penuh terhadap tujuan masyarakat (sosial

dan ekonomi) saat ini dan masa yang akan datang, dengan tetap mempertahankan

kelestarian aspek ekologisnya.

Berbagai upaya dilakukan manusia untuk memperoleh sumber airnya.

Mata air merupakan salah satu sumber air yang selama ini digunakan oleh

masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Mata air dapat ditemukan pada satu

titik lokasi yang umumnya terjadi di sepanjang perbukitan dan dataran rendah

yang tanahnya berpori atau formasi batuannya patah (fractured) sehingga

memungkinkan air mengalir di atas permukaan tanah. Aliran mata air selanjutnya

mengalir membentuk aliran permukaan, dan apabila berkumpul dengan aliran air

dari sumber air lainnya membentuk aliran sungai.

Kabupaten Pasuruan secara geografis berada pada jalur regional dan jalur

utama perekonomian Surabaya – Malang dan Surabaya – Banyuwangi, antara

112º 33` 55” hingga 113º 30` 37” Bujur Timur dan antara 70º 32` 34” hingga 80º

30` 20” Lintang Selatan. Secara administrasi, Kabupaten Pasuruan terdiri dari 24

Kecamatan, 24 Kelurahan, dan 341 Desa, dengan luas wilayah 147.401,50 Ha

(3,13% luas Provinsi Jawa Timur).

Letak geografis Kecamatan Beji terletak pada daerah dataran rendah

dengan ketinggian 6 m sampai dengan 91 m, merupakan daerah yang subur.

Secara administrasi, Kecamatan Beji terdiri dari 12 Desa dan 2 Kelurahan, adapun

Page 7: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB I. Pendahuluan 2

yang belum dapat menikmati air bersih secara kontinu sepanjang tahun antara lain

adalah Desa Sidowayah, Desa Kenep dan Desa Gajah Bendo yang akan diambil

sebagai wilayah studi. Ketiga desa tersebut belum mendapatkan pelayanan air

bersih dari PDAM Kabupaten Pasuruan dan selama ini mengandalkan air sumur,

air tanah dalam (artesis), dan mata air. Kondisi topografi desa tersebut terdiri dari

tanah datar dan pegunungan sehingga potensi sumber air yang kontinu dan besar

yang berada di sumber air (Sumber Ringgit) di Desa Sidowayah selama ini belum

dapat dimaksimalkan karena membutuhkan biaya investasi yang mahal apabila

direncanakan pengembangan wilayah pelayanan di 3 Desa tersebut secara

menyeluruh..

Untuk itu perlu adanya upaya meningkatkan pengembangan penyediaan

air bersih di wilayah Desa Sidowayah, Desa Kenep dan Desa Gajah Bendo

Kecamatan Beji Pasuruan. Pengembangan yang direncanakan adalah penambahan

sejumlah sarana dan prasarana diantaranya adalah pengembangan jaringan pipa,

SPAB Mandiri dan pemanfaatan sumber air yang ada.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam sistem penyediaan air bersih Kecamatan Beji adalah :.

• Bagaimana upaya secara teknis meningkatkan pelayanan air bersih penduduk

perdesaan yang disesuaikan dengan kondisi wilayah rencana dan minat serta

kemampuan masyarakat untuk mendapatkan air bersih.

• Bagaimana perencanaan untuk memenuhi kebutuhan air bersih sampai 5

tahun hingga 20 tahun kedepan.

• Bagaimana sistem jaringan perpipaan untuk memenuhi kebutuhan air bersih

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari studi ini adalah mengetahui upaya memenuhi kebutuhan air

bersih Kecamatan Beji dan Membentuk suatu sistem jaringan mandiri dalam hal

penyediaan dan pengelolaan air bersih sebagai solusi dalam penanganan masalah

ketersediaan air bersih yang masih terbatas. Selain itu juga untuk memenenuhi

kebutuhan air bersih terutama bagi desa-desa yang belum terlayani.

1.4 Manfaat

Sedangkan manfaat dari penulisan ini sendiri adalah :

Page 8: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB I. Pendahuluan 3

• Memberikan masukan kepada instansi/institusi terkait, alternatif yang dapat

dilakukan untuk mengembangkan pelayanan air bersih terutama wilayah

perdesaan pegunungan dengan biaya investasi yang relatif rendah dan dapat

bertahan dalam jangka waktu lama.

• Memberikan arahan bagi masyarakat pengguna air bersih, bagaimana

mengelola kelangsungan sarana dan prasarana penyediaan air bersih.

1.5 Batasan Permasalahan

Memperhatikan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka pembatasan

masalah pada studi ini adalah sebagai berikut :

• Upaya peningkatan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan air bersih di Desa

Sidowayah, Desa Kenep, dan Desa Gajah Bendo Kecamatan Beji Kabupaten

Pasuruan

• Proyeksi Perencanaan sistem jaringan perpipaan untuk memenuhi kebutuhan

air bersih Desa Sidowayah, Desa Kenep, dan Desa Gajah Bendo Kecamatan

Beji Pasuruan untuk proyeksi 5 tahun sampai 20 tahun

1.6 Lokasi Studi

Desa Sidowayah, Desa Kenep dan Desa Gajah Bendo Kecamatan Beji Kabupaten

Pasuruan.

Gambar 1.1 Peta Kabupaaten Pasuruan

Kecamatan Beji

Page 9: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB I. Pendahuluan 4

Gambar 1.2 Peta Kecamatan Beji

Gambar 1.2 Peta Desa Sidowayah

Wilayah Studi

Page 10: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB II. Tinjauan Pustaka 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sumber Air Baku

Sumber air dalam sistem penyediaan air merupakan suatu komponen yang

mutlak harus ada, karena tanpa sumber air sistem penyediaan air tidak akan

berfungsi. Berdasarkan daur hidrologi, di alam ada beberapa jenis sumber air

dimana masing-masing mempunyai karakteristik spesifik.

Sebagaimana kita ketahui bahwa makhluk hidup tanpa terkecuali

membutuhkan air. Dimana air dapat tersedia dalam bentuk padat (es), cairan (air)

dan (penguapan). Pada manusia, air selain sebagai konsumsi makan dan minum

juga diperlukan untuk keperluan pertanian, industri dan kegiatan lain. Dengan

perkembangan peradaban dan jaman serta semakin banyaknya penduduk, akan

menambah aktifitas kehidupannya. Hal ini berarti pula akan menambah kebutuhan

air bersih.

2.1.1. Siklus Hidrologi

Tahap pertama siklus hidrologi adalah proses penguapan (evaporasi) air laut

dan permukaan. Uap dibawa ke atas daratan oleh masa udara yang bergerak. Bila

didinginkan hingga titik embunnya, maka uap akan terkondensasi menjadi butiran

air yang dapat dilihat berbentuk awan atau kabut. Dalam kondisi meteorologis

yang sesuai, butiran-butiran air kecil akan berkembang cukup besar untuk dapat

jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan.

Pendinginan masa udara yang besar terjadi karena pengangkatan.

Berkurangnya tekanan yang diakibatkan oleh berkurangya suhu, sesuai dengan

hukum tentang gas yang berlaku. Pengangkatan orografis akan terjadi bila udara

dipaksa naik diatas suatu hambatan yang berupa gunung. Oleh sebab itu lereng

gunung yang berada pada arah angin biasanya menjadi daerah yang berpotensi

hujan lebat.

Sekitar dua pertiga dari presipitasi yang mencapai permukaan tanah

dikembalikan lagi ke udara melalui penguapan dari permukaan air, tanah dan

Page 11: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB II. Tinjauan Pustaka 6

tumbuh-tumbuhan serta melalui transpirasi oleh tanaman. Sisa presipitasi

akhirnya kembali ke laut melalui saluran-saluran diatas atau dibawah tanah.

2.1.2. Jenis Sumber Air

Sumber air merupakan bagian dari suatu daur ulang hidrologi, secara umum

sumber air dibagi menjadi beberapa kelompok. Sumber air yang ada di bumi ini

meliputi :

a. Air Laut

Terasa asin karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut

berkisar 3%. Untuk kondisi seperti ini, air laut tidak memenuhi syarat untuk

dijadikan air minum/bersih.

b. Air Atmosfir (Air Meteorologik)

Sifatnya murni, sangat bersih, tetapi karena adanya pencemaran udara, maka

untuk menjadikannya sebagai sumber air bersih/minum hendaknya pada waktu

menampung air hujan tidak dimulai pada saat awal hujan turun karena masih

banyak mengandung polutan.

c. Air Permukaan

Bersumber dari air hujan yang mengalir di permukaan bumi, terdiri dari :

1. Air Sungai

Meliputi aliran air, alur sungai termasuk bantaran, tanggul dan areal yang

dinyatakan sebagai sungai.

2. Air Rawa/Danau/Waduk

Merupakan bentuk cekungan permukaan tanah baik alamiah maupun

buatan dan didalamnya terdapat genangan air dengan volume relatif besar.

d. Air Tanah (Ground Water)

Terdiri dari air tanah dangkal, air tanah dalam dan mata air.

1. Air tanah dangkal

Terjadi karena proses peresapan air dari permukaan tanah. Terdapat pada

kedalaman kurang lebih 15 meter dari permukaan. Sebagai sumur untuk

sumber air bersih cukup baik dari segi kualitas tetapi kuantitas sangat

tergantung pada musim.

Page 12: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB II. Tinjauan Pustaka 7

2. Air tanah dalam

Berada pada lapisan bawah setelah rapat air diatasnya. Pengambilan

dilakukan dengan menggunakan bor dan memasukkan pipa ke dalam

permukaan tanah. Umumnya terdapat pada kedalaman 100-300 meter

dibawah permukaan tanah. Dapat terjadi artesis (semburan ke permukan)

jika tekanan besar. Aquifer sebagai seumber air tanah dalam terbagi

menjadi 3 bagian yaitu aquifer tertekan, aquifer semi tertekan dan aquifer

tidak tertekan.

- Aquifer tertekan

Aquifer yang berada diantara lapisan kedap air dimana kedua lapisan ini

sama sekali tidak dapat mengalirkan air.

- Aquifer semi tertekan

Aquifer yang berada diantara lapisan kedap air dimana lapisan kedap air

diatasnya sedikit mengalirkan air.

- Aquifer tidak tertekan

Aquifer yang berada diatas lapisan kedap air

3. Mata air

Merupakan air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah.

Berdasarkan bentuk keluarnya, dapat terbagi menjadi :

- Rembesan ; yaitu air keluar dari lereng-lereng (celah-celeh)

- Umbulan ; yaitu air tanah yang keluar ke permukaan pada daerah yang

datar.

2.2. Standar Kualitas Air Minum

Air minum yang ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan

tidak berbau. Air minum juga harus tidak mengandung kuman patogen. Tidak

mengandung zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat diterima

secara estetis dan dapat merugikan secara ekonomis. Air juga seharusnya tidak

korosif, tidak meninggalkan endapan pada seluruh jaringan distribusi yang ada.

Atas dasar pemikiran tersebut, maka dibuat standar air minum yaitu suatu

peraturan yang memberikan petunjuk tentang konsentrasi berbagai parameter

yang sebaiknya diperbolehkan ada pada air minum agar tujuan pengolahan air

Page 13: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB II. Tinjauan Pustaka 8

bersih dapat tercapai. Standar tersebut akan berbeda untuk tiap negara, tergantung

pada keadaan sosial kultural temasuk kemajuan teknologinya.

Di Indonesia standar air minum yang berlaku pertama kali dibuat pada tahun

1975, kemudian terakhir kali direvis melalui Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002.

2.2.1. Parameter Fisis

Parameter fisis yang harus diketahui untuk sumber air yang akan dijadikan air

baku atau untuk pengolahan selanjutnya adalah meliputi :

a. Bau

Air minum yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan disukai oleh

masyarakat. Bau air dapat menunjukkan awal dari kualitas air.

b. Jumlah zat padat terlarut (TDS)

TDS umumnya terdiri dari zat organik, garam organik, garam anorganik dan

gas terlarut. Bila TDS bertambah maka kesadahan akan naik pula. Efeknya

terhadap kesehatan tergantung pada senyawa kimia penyebab masalah tersebut.

c. Kekeruhan

Disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang sifatnya organik

maupun anorganik.

d. Rasa

Air minum tidak memiliki rasa/tawar, sehingga air yang tidak tawar dapat

menunjukkan adanya kandungan berbagai zat yang berbahaya bagi kesehatan.

e. Suhu

Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas, terutama agar tidak terjadi pelarutan

zat kimia yang terdapat dalam pipa/saluran.

f. Warna

Warna pada air disebabkan adanya tanin atau asam humat dan keberadaannya

secara alamiah di alam. Karena itu air minum sebaiknya tidak berwarna.

2.2.2. Parameter Kimia

Selain parameter fisis tersebut diatas, yang tidak kalah penting adalah

melakkan penelitian terhadap kandungan kimia air sumber yang akan dijadikan

Page 14: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB II. Tinjauan Pustaka 9

sumber air baku untuk pengolahan selanjutnya. Parameter kimia tersebut

diantaranya meliputi :

a. Kimia Anorganik

Parameter kimia anorganik meliputi antara lain : Air Raksa (Hg), Alumunium

(Al), Arsen (As), Barium (Ba), Besi atau Ferrum (Fe), Flourida (F), Cadmium

(Cd), Kesadahan, Khlorida (Cl), Mangan (Mn), dan pH (derajat keasaman).

b. Kimia Organik

Parameter kimia organik meliputi : Zat Organik, Detergen, Chloroform

(CHCl3), serta parameter mikrobiologis.

2.3. Penggunaan Sumber Air Baku

Masing-masing jenis sumber air yang digunakan sebagai sumber air baku

untuk air minum/bersih mempertimbangkan 3 (tiga) faktor yaitu kuantitas,

kualitas dan kontinuitas. Sampai saat ini penggunaan sumber air permukaan lebih

dominan daripada sumber air hujan ataupun air tanah. Seperti halnya di Indonesia

yang memiliki iklim dan kondisi geografis, dimana air permukaan dari sungai,

danau, telaga banyak dijumpai.

• Mata Air merupakan sumber air yang sangat potensial karena pada umumnya

berkualitas baik, terlebih dapat dialirkan ke sistem penampung secara gravitasi.

Hanya saja keberadaannya dari waktu ke waktu semakin mengecil, baik

ditinjau dari jumlah maupun debitnya. Hal ini tidak terlepas dari berkurangnya

“Catchment Area” akibat kegiatan manusia. Pada masa mendatang, jika

konservasi lingkungan hutan tidak dilakukan, maka pemanfaatan jenis sumber

air ini semakin menurun.

• Air Tanah, terlebih yang terletak pada lapisan akuifer tidak bebas, yang

imbuhannya berasal dari catchment area di daerah hulu. Meskipun demikian,

jenis sumber air ini pada umumnya masih dapat dikembangkan, terutama untuk

dataran rendah sampai sedang dengan pertimbangan kuantitas yang memadai

dan kualitas air yang baik, dan relatif tidak terpengaruh musim (air tanah

dalam).

• Air sungai merupakan alternatif sumber air yang paling mudah diperoleh

karena terletak dekat dengan permukiman masyarakat, hanya saja ditinjau dari

Page 15: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB II. Tinjauan Pustaka 10

segi kuantitas berfluktuasi tinggi, sedangkan dari segi kualitas tidak memenuhi

syarat untuk digunakan sebagai air bersih tanpa proses pengolahan yang

memadai. Pada saat ini berbagai upaya telah dilakukan untuk mempertahankan

debit air sungai, terutama dengan pembangunan waduk. Dengan kondisi saat

ini dan pertambahan kebutuhan air ke depan, jenis sumber air ini akan semakin

banyak dimanfaatkan untuk pengembangan ke depan, tetapi memerlukan biaya

investasi dan operasional yang tinggi karena kebutuhan pengolahannya.

• Dengan pertimbangan kondisi sumber daya air saat ini dan

kendala/permasalahan yang ada, seperti yang telah diuraikan sebelumnya,

maka potensi sumber daya air sebagai air baku perlu dimanfaatkan dan

dikelola secara bijaksana agar pada masa mendatang tidak menjadi hambatan

bagi penyedia layanan atau pemerintah untuk memenuhi kebutuhan air bersih

masyarakat.

2.4. Pengaruh Jumlah Penduduk

Data kependudukan merupakan satu faktor penting disalam penyusunan suatu

rencana, mengingat bahwa setiap perencanaan dilakukan serta ditujukan untuk

kepentingan penduduk masyarakat itu sendiri. Peningkatan jumlah penduduk akan

mempengaruhi peningkatan kebutuhan fasilitas termasuk peningkatan pelayanan

air bersih.

2.4.1. Proyeksi Jumlah Penduduk

Proyeksi penduduk adalah suatu metode yang dipakai untuk memeperkirakan

jumlah penduduk dimasa yang akan datang dengan dasar kondisi perkembangan

penduduk dari tahun ke tahun. Pendekatan (metode) untuk memperkirakan laju

pertumbuhan penduduk ada beberapa cara, dimana dasar penyelesaiannya dengan

melakukan kajian terhadap data terlebih yang ada sebelumnya.

Untuk memperoleh nilai proyeksi yang akurat, maka perlu dicari terlebih

dahulu nilai koefesien korelasi (r) dari rumus-rumus proyeksi yang akan

digunakan.

Page 16: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB II. Tinjauan Pustaka 11

Rumus koefesien korelasi :

( )( ) ( )

( ) ( )( )( ) ( )( )( )2

12222 ∑∑∑∑

∑ ∑∑−−

=

xxnxyynx

yxxynxr

Nilai koefesien korelasi yang dipakai adalah yang mendekati 1, yang

menggambarkan bahwa rumus yang dipakai adalah yang mewakili nilai

pendekatan pertumbuhan penduduk secara optimum terhadap pola pertumbuhan

yang terjadi sebenarnya di masa mendatang. Metode untuk menentukan proyeksi

pertumbuhan penduduk antara lain :

1. Metode Extrapolasi Grafis ;

Rumus umum yang digunakan dalam metode tersebut adalah

a. Rumus Linier

baxy +=' (Ir. Sarwoko Mangkudihardjo, PAB 1985.1062)

Dimana :

y’ = Jumlah penduduk pada tahun proyeksi

x = Tahun proyeksi

Nilai ’a’ diperoleh dari perhitungan yang ada

Nilai ’b’ diperoleh dari perhitungan yang ada

Setelah diketahui nilai a dan b maka didapat persamaan yang merupakan

persamaan proyeksi jumlah penduduk.

b. Rumus Trend Non Linier

abxcxy ++=2' ............(Ir. Sarwoko Mangkudihardjo, PAB

1985.1064)

Dimana :

y’ = Jumlah penduduk pada tahun proyeksi

x = Tahun proyeksi

Nilai ’a’ diperoleh dari perhitungan yang ada.

Nilai ’b’ diperoleh dari perhitungan yang ada.

Nilai ’c’ diperoleh dari perhitungan yang ada.

Setelah diketahui nilai a,b dan c maka didapat persamaan yang merupakan

persamaan proyeksi jumlah penduduk. Dalam hal pemilihan grafik trend

Page 17: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB II. Tinjauan Pustaka 12

pertumbuhan penduduk berdasarkan pertimbangan pada rasio

penyimpangan (R2 atau R square) mendekati nilai 1 (satu).

2. Metode Geometrik

Rumus umum yang digunakan dalam metode tersebut adalah :

( )n

nPtPn += 1 ............(Ir. Sarwoko Mangkudihardjo, PAB

1985.1053)

%100 1

1

xPo

Ptr

t

=

Dimana :

Pn = Jumlah penduduk pada proyeksi tahun ke-n

Po = Jumlah penduduk pada awal tahun data

Pt = Jumlah penduduk pada akhir tahun data

r = Laju pertumbuhan penduduk (%)

t = Selang waktu tahun data

n = Jumlah tahun proyeksi

Nilai ’a’ diperoleh dari perhitungan yang ada

Nilai ’b’ diperoleh dari perhitungan yang ada

Setelah diketahui nilai a dan b maka didapat persamaan yang merupakan

persamaan proyeksi jumlah penduduk.

3. Metode Aritmatika

Rumus umum yang digunakan dalam metode tersebut adalah :

nxt

PoPtPtPn

−+= ....(Ir. Sarwoko Mangkudihardjo, PAB 1985.1064)

Dimana :

Pn = Jumlah penduduk pada proyeksi tahun ke-n

Po = Jumlah penduduk pada awal tahun data

Pt = Jumlah penduduk pada proyeksi tahun ke-n

t = Selang waktu tahun data

n = Jangka waktu tahun proyeksi

Page 18: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB II. Tinjauan Pustaka 13

4. Metode Least Square (kuadrat minimum)

Digunakan apabila garis regresi data perkembangan penduduk masa lalu

menggambarkan kecenderungan garis linier, meskipun pertumbuhan penduduk

tidak selalu bertambah.

Rumus umum yang digunakan dalam metode tersebut adalah

Rumus :

bxay +=

Dimana :

y = Jumlah penduduk pada tahun proyeksi

x = Jumlah tambahan dari tahun dasar

a,b = Konstanta

n = Jumlah data

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi ketelitian proyeki penduduk antara

lain :

- Jumlah populasi penduduk dalam suatu area

- Kecepatan pertambahan penduduk, dimana kecepatan pertambahan

penduduk tinggiakan mengurangi ketelitian proyeksi.

- Kurun waktu proyeksi.

2.4.2. Proyeksi Jumlah Fasilitas Sosial Ekonomi

Dalam menentukan kebutuhan air bersih yang berpengaruh terhadap

perencanaan instalasi juga harus memperhitungkan keberadaan fasilitas umum

yang ada sekarang serta pengembangannya pada daerah rencana. Adapun faktor-

faktor yang mempengaruhi adalah :

- Pertambahan penduduk

- Jenis fasilitas

- Perluasan fasilitas yang ada

- Perkembangan sosial ekonomi

Yang termasuk fasilitas umum dalam kaitannya dengan perencanaan distribusi

air antara lain adalah : tempat ibadah, perkantoran, pendidikan/sekolah, sarana

kesehatan, komersial, industri serta fasilitas umum lainnya.

Page 19: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB II. Tinjauan Pustaka 14

2.5. Kebutuhan Konsumsi Air Bersih

2.5.1. Kebutuhan Air Domestik

Pemenuhan kebutuhan air untuk domestik memiliki bagian terbesar dalam

kebutuhan dasar perencanaan unit pengolahan. Faktor kebiasaan, pola dan tingkat

kehidupan yang didukung oleh adanya perkembangan sosial ekonomi

memberikan pengaruh terhadap peningkatan kebutuhan dasar air. Dikenal ada 2

(dua) kategori fasilitas penyediaan air bersih/minum, yaitu :

a. Fasilitas Perpipaan, terdiri dari : Sambungan Rumah (SR), Sambungan

Halaman, dan Sambungan Umum.

b. Fasilitas Non Perpipaan, terdiri dari : Sumur Umum, Hidran Umum/Kran

Umum (HU/KU), kendaraan tangki air (water tank/TA) serta mata air.

Perlu diketahui pula adalah jumlah kebutuhan rata-rata air bersih per orang

per hari, dimana dibedakan atas kategori kota dan perdesaan. Tingkat pemakaian

air bersih secara umum ditentukan berdasarkan kebutuhan manusia untuk

kehidupan sehari-hari.

Kebutuhan air menurut jenis kota:

Kategori kota Jumlah

penduduk

Penyediaan air

(liter/orang/hari) Kehilangan air

(%)

SR HU

Metropolitan >1.000.000 190 30 20

Besar 500.000-

1.000.000 170 30 20

Sedang 100.000 –

500.000 150 30 20

Kecil 20.000 –

100.000 130 30 20

IKK < 20.000 100 30 20

Sumber : Juknis Perencanaan Rancangan SPAB Kementrian PU

Page 20: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB II. Tinjauan Pustaka 15

2.5.2. Kebutuhan Air Non Domestik

Kebutuhan air non domestik merupakan tahap berikutnya dalam perhitungan

kebutuhan air bersih, besaran pemakaiannya ditentukan oleh jumlah konsumen

non domestik yang terdiri dari fasilitas-fasilitas yang telah disebutkan.

Sebagaimana penjelasan sebelumnya bahwa ada beberapa faktor yang dapat

menentukan perkembangan jumlah fasilitas tersebut, yaitu pertambahan

penduduk, jenis dan perluasan fasilitas serta perkembangan sosial ekonomi.

Perhitungan proyeksi fasilitas dapat dilakukan dengan pendekatan

perbandingan jumlah penduduk.

Berikut adalah tabel asumsi kebutuhan air non domestik untuk pedesaan :

No. Kategori

Pemakaian air

rata-rata per hari (liter)

Keterangan

1. Kantor 70-100 Tiap karyawan

2. Puskesmas 100-150 Tiap pasien

3. Sekolah Dasar, SLTP 40-50 Tiap siswa

4. SLTA 80 Tiap siswa

5. Perkumpulan Sosial 30 Tiap orang

6. Tempat Ibadah 10 Tiap jama’ah

Sumber : Juknis Pelaksanaaan Pengembangan SPAM Sederhana, 2007

2.5.3. Kapasitas Dan Fluktuasi Kebutuhan Air Bersih

Penentuan kebutuhan air menurut Al-layla, dkk (1980) mengacu kepada

kebutuhan air harian maksimum (Qmax) serta kebutuhan air jam maksimum (Qpeak)

dengan referensi kebutuhan air rata-rata.

a. Kebutuhan air rata-rata harian (Qav)

Page 21: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB II. Tinjauan Pustaka 16

Adalah jumlah air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan domestik, non

domestik dan kehilangan air.

b. Kebutuhan air harian maksimum (Qmax)

Merupakan jumlah air terbanyak yang diperlukan pada satu hari dalam kurun

waktu satu tahun berdarkan nilai Q rata-rata harian. Diperlukan faktor fluktuasi

kebutuhan harian maksimum dalam perhitungannya.

avmaxmaxQxfQ =

Dimana :

Qmax = Kebutuhan air harian maksimum (ltr/det)

fmax = Faktor harian maksimum ( 1 < fmax.hour < 1,5 )

Qav = Kebutuhan air rata-rata harian (ltr/det)

c. Kebutuhan air jam maksimum (Qpeak)

Adalah jumlah air terbesar yang diperlukan pada jam-jam tertentu. Faktor

fluktuasi kebutuhan jam maksimum (fpeak) diperlukan dalam perhitungannya.

max QxfQpeakpeak

=

Dimana :

Qpeak = Kebutuhan air jam maksimum (ltr/det)

fpeak = Faktor fluktuasi jam maksimum ( 1 ,5 - 2,5 )

Qmax = Kebutuhan air harian maksimum (ltr/det)

Banyak faktor yang mempengaruhi fluktuasi pemakaian air jam per jam, dan

untuk mendapatkan data ini diperlukan survey dan penelitian terhadap

aktivitas, kebiasaan serta kebutuhan air konsumen.

Selain kapasitas produksi pada unit pengolahan, perlu diperhitungkan juga

faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap perencanaan unit pengolahan.

d. Kehilangan air

Yaitu selisih antara jumlah air yang diproduksi di unit pengolahan dengan

jumlah air yang dikonsumsi dari jaringan distribusi. Berdarkan kenyataan

dilapangan, kejadian akan kehilangan air dapat bersifat teknis dan non teknis.

Terdapat 3 macam pengertian menyangkut istilah kehilangan air, yaitu :

kehilangan air rencana, kehilangan air percuma dan kehilangan air insidentil.

Secara umum dalam melakukan perencanaan, nilai kehilangan yang terjadi

Page 22: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB II. Tinjauan Pustaka 17

baik kehilangan air percuma dan insiddentil sudah masuk dalam perhitungan.

Besarnya nilai kehilangan air tersebut berkisar antara 15-25% dari total

kebutuhan air bersih baik domestik maupun non domestik.

e. Fluktuasi kebutuhan air bersih

Yaitu fluktuasi kebutuhan air bersih terjadi karena pemakaian air yang tidak

tetap sepanjang waktu. Pada umumnya masyarakat melakukan aktivitas

penggunaan air pada waktu pagi dan sore hari. Fluktuasi adalah prosentase

pemakaian air pada tiap jam yang tergantung dari : aktivitas penduduk, adat

istiadat atau kebiasaan penduduk serta pola tata kota. Sedangkan fluktuasi

kebutuhan air ditentukan berdasarkan pada pemakaian harian maksimum dan

pemakaian jam maksimum dengan referensi kebutuhan rata-rata harian.

2.6. Reservoir

Fungsi dari reservoir adalah selain sebagai penyimpan persediaan air bersih

pada saat jam puncak, juga sebagai penambah tekanan pada titik pengambilan.

Lokasi dari reservoir sebaiknya direncanakan didekat jaringan distribusi, agar

oendistribusiannya dapat merata dan tekanan yang ada masih sesuai dengan

perencanaan. Berdasarkan lokasinya reservoir dibedakan menjadi :

a. Elevated Reservoir

Reservoir yang menyimpan atau menampung air yang terletak diatas tanah.

b. Grounf Reservoir

Reservoir yang menyimpan atau menampung air yang terletak dibawah tanah.

Adapun fungsi dari reservoir adalah :

- Menyimpan air bersih yang siap untuk didistribusikan pada konsumen.

- Meratakan debit air dalam sistem jaringan distribusi.

- Mengatur tekanan air dalam jaringan distribusi.

Untuk mencari kapasitas reservoir, dihitung dengan metode analitis maupun

grafis.

Adapun perumusannya adalah :

negposrSSK += .........(Ir. Sarwoko Mangkudihardjo, PAB

1985)

Page 23: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB II. Tinjauan Pustaka 18

Dimana :

Kr = Kapasitas reservoir (m3)

Spos = Besarnya deposit positif air (m3)

Sneg = Besarnya deposit negatif air (m3)

2.7. Jaringan Distribusi Dan Sistem Pengaliran

Pada dasarnya ada 2 sistem jaringan distribusi yaitu jaringan terbuka dan

tertutup, dimana pemakaian kedua sistem tersebut tergantung dari beberapa

faktor.

a. Jaringan Terbuka

Karakteristik jaringan ini adalah pipa-pipa distribusi tidak saling berhubungan,

air mengalir dalam satu arah dan area layan disuplai melalui satu jalur pipa

utama.

b. Jaringan Tertutup

Karakteristik jaringan ini adalah pipa-pipa distribusi saling berhubungan, air

mengalir melalui beberpa jalur pipa utama. Sistem ini cenderung diterpakan

pada daerah yang bersifat jalannya saling berhubungan, perkembangan kota

cenderung ke segala arah dan keadaan topografi yang relatif dasar.

Didalam mendistribusikan air bersih ada beberapa cara pengaliran, dimana

yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sistem pengaliran tersebut adalah

Page 24: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB II. Tinjauan Pustaka 19

keadaan topografi, lokasi sumber air baku, beda tinggi daerah pengaliran atau

daerah layanan serta faktor-faktor lain. Sistem pengaliran tersebut antara lain :

a. Pengaliran Gravitasi

Air bersih didistribusikan ke daerah layanan dengan memanfaatkan

tenaga/tekanan gaya grafitasi pada daerah tersebut. Prinsipnya adalah beda

tinggi antara sumber air baku dan area pelayanan yang cukup.

b. Pengaliran Pemompaan dengan Elevated Reservoir

Air dari sebelum didistribusikan ke daerah layanan terlebih dahulu dipompa

dan ditampung di reservoir kemudian didistribusikan dengan memanfaatkan

tinggi tekanan dari elevasi reservoir tersebut.

c. Pengaliran Pemompaan Langsung

Air bersih didistribusikan ke daerah layanan dengan mengandalkan tekanan

dari pompa, yang disesuaikan dengan tinggi tekanan minimum.

2.8. Perhitungan Jaringan Distribusi

Usaha penyediaan dan pendistribusian air bersih kepada masyarakat harus

selalu diperhatikan kualitasnya, maka dari itu air bersih harus memenuhi

persyaratan yang telah ditentukan. Kriteria yagn kemudian digunakan sebagai

pedoman dalam mendimensi, serta mendesain sistem jaringan tersebut antara lain

adalah :

- Tinggi tekanan yang harus disediakan pada titik atau node minimum 10 meter.

- Tinggi tekanan yang diijinkan pada titik atau none maksimum 70 meter.

- Jenis pipa yang digunakan adalah PVC.

- Sistem jaringan yang digunakan dengan pola terbuka.

- Evaluasi jaringan dengan menggunakan program Epanet versi 2.0w

- Untuk mencari kehilangan tekanan dalam pipa :

L x xCD

Q x H

,

f 852,187,4

85217,10=

Dimana :

Hf = Kehilangan tekanan dalam pipa (m)

L = Panjang pipa (m)

C = Koefesien Hanzen-William

Page 25: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB II. Tinjauan Pustaka 20

Q = Debit dalam pipa (m3/det)

D = Diameter pipa (m)

2.9. Analisa Program Epanet

Program Epanet merupakan suatu program yang dapat membantu dalam

merencanakan suatu sistem jaringan distribusi, dimana program ini dapat

menganalisa suatu model jaringan distribusi apakah telah sesuai dengan

perencanaan. Dalam pembuatan model, diperlukan data-data yang tepat agar

model yang direncanakan sesuai dengan kondisi di lapangan. Dengan

menggunakan model yang akurat, dapat lebih mudah mengembangakan jaringan

distribusi untuk tahun-tahun mendatang dan juga dapat mengatasi permasalahan

yang ada dalam jaringan dengan baik.

Program yang akan digunakan adalah Epanet versi 2.0, yang dapat

disimulasikan dengan beberapa program lain, diantaranya Autocad, GIS

(Geographic Information System), program Spreadsheet dan beberapa program

lain. Keuntungan memakai program tersebut adalah ; dapat mengecek kesalahan

pada saat proses input data, menampilkan analisa jaringan, sistematis dalam

pengeditan dan output dapat berupa gambar.

Dibutuhkan beberapa item untuk dapat menjalankan Epanet sehingga

didapatkan hasil yang sesuai, antara lain :

• Link : dapat berupa; pipa, pompa atau katup kontrol

• Node : dapat berupa; junction, tank, atau reservoir.

• Curve : menggambarkan grafik atau pola pengerjaan yang dapat

berupa; kurva pompa, kurva effisiensi atau kurva volume

Data yang dibutuhkan dalam pengerjaan program Epanet antara lain :

• Peta jaringan

• Elevasi wilayah

• Node/Junction

• Panjang pipa

• Diameter pipa

• Jenis pipa

• Besar debit masing-masing node

Page 26: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB II. Tinjauan Pustaka 21

• Faktor fluktuasi pemakaian air

Sedangkan data yang dapat dihasilkan antara lain :

• Hidrolik head masing-masing titik

• Tekanan air

• Flow (aliran)

• Velocity (kecepatan)

• Unit headloss

• Pipe status

• dan lainnya

Page 27: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB. III Metodologi 22

BAB III

METODOLOGI PEMBAHASAN

3.1 Diagram Alir

Pada bab metodologi akan dijelaskan alur pikir, tahapan atau langkah-langkah yang

akan dilakukan dengan menguraikan segala sesuatu yang berhubungan dengan

proyek akhir, mulai dari apa yang diperlukan beserta urutan pelaksanaannya.

Berbagai data yang diperlukan secara langsung (data primer) dan data yang tersedia

(data sekunder). Hal-hal teknis dalam upaya tersebut didasarkan pada studi

terdahulu, pengalaman berbagai pihak dalam menentukan teknik yang berhubungan

dengan pelayanan dan penyediaan sarana prasaranan air bersih/minum. Kerangka

pikir proyek akhir dapat dilihat pada gambar 3.1 dan Diagram Alir metodologi

pembahasan dapat dilihat pada gambar 3.2.

3.2 Ide Proyek Akhir

Ide proyek akhir ini berasal dari minat untuk mengetahui masalah tertentu dan

selanjutnya berkembang menjadi pemilihan metode yang sesuai. Ide ini meliputi

latar belakang permasalahan yang terjadi di Kecamatan Beji berkaitan dengan

kebutuhan air bersih. Dan diharapkan dengan proyek akhir ini mahasiswa dapat

berpikir ilmiah, mampu menuangkan sebagian besar pengetahuan, ketrampilan, ide

dan masalah dalam bidang keahlian secara sistematis, logis, kritis dan kreatif yang

didukung oleh data atau informasi dengan analisa yang tepat.

3.3 Perijinan

Proses perijinan dimulai dengan membuat proposal terlebih dahulu dan surat jalan

dari ITS. Pencarian data langsung dilaksanakan ke masing-masing instansi terkait

yaitu : Dinas Cipta Karya Kabupaten Pasuruan, Kantor Kecamatan Beji Kabupaten

Pasuruan dan Kantor Desa Wilayah Studi. Setelah konfirmasi dahulu dengan

instansi terkait.

Page 28: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB. III Metodologi 23

3.4 Survey Lokasi Dan Identifikasi

Survey lokasi dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung kondisi sarana dan

prasarana air bersih di Kecamatan Beji sebagai langkah awal untuk melakukan

penelitian. Kemudian data yang diperoleh dari hasil survey tersebut dilakukan

inventarisasi secara cermat sehingga masalah yang terjadi di wilayah penelitian

dapat diidentifikasi.

3.5 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan mulai tahap awal sampai akhir. Literatur yang dipakai

dalam kegiatan ini adalah literatur yang berhubungan dan relevan dengan sistem

penyediaan air bersih/minum, baik dari segi teknis sarana prasarana ataupun

pengelolaannya. Literatur dapat berupa buku panduan, makalah, tesis, jurnal dan

sebagainya termasuk NSPM ( Norma Standar Pedoman dan Manual) air bersih.

3.6 Pengumpulan Data

Data-data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer adalah

data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara dan hasil pengamatan secara

langsung di lokasi. Sedangkan data sekunder merupakan data-data pendukung yang

diperoleh dari instansi terkait berupa laporan kegiatan, standar dan peraturan.

Data pengamatan lapangan (data primer)

a. Kondisi Eksisting Desa

b. Identifikasi Kondisi dan Potensi Sumber air

c. Mengetahui Debit Sumber

d. Identifikasi Lokasi sekitar sumber dan kebutuhan air

e. Keadaan sekitar sumber

Data instansi yang terkait (data sekunder)

a. Data statistik kependudukan, perekonomian, fasilitas umum, sarana prasarana

wilayah studi

b. Data kondisi geografis, luas wilayah

c. Peta situasi dan topografi lokasi yang ada

d. Data-data perencanaan pemanfaatan sumber air bersih

e. Inventarisasi dan pemanfaatan atas perencanaan dan buku-buku pengembangan

sumber daya air tanah

Page 29: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB. III Metodologi 24

3.7 Analisa Dan Evaluasi

Analisa dilakukan terhadap data-data dan membandingkan data yang terkumpul

dengan teori yang ada di literature air bersih, dari hasil tersebut dievaluasi. Analisa

akan difokuskan pada hal-hal yang berhubungan dengan sumber air baku, jumlah

penduduk ke depan, sarana prasarana, pengelolaan air bersih/minum dan sistem

penyaluran air bersih serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi sistem

penyediaan air bersih. Dari hasil analisa dan evaluasi kondisi eksisting akan

dihasilkan dan ditentukan suatu konsep sistem penyediaan sarana dan prasarana air

bersih berikut pengelolaannya yang lebih baik.

3.8 Kesimpulan Dan Saran

Pada tahapan ini penulis akan menyimpulkan seluruh rangkaian kegiatan

perencanaan dan memberikan saran terutama bagi implementasi penyediaan sarana

dan prasarana penyediaan air bersih.

3.9 Penulisan Laporan

Merupakan tahapan berupa penulisan dan pembuatan Proyek Akhir.

Page 30: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB. III Metodologi 25

Gambar 3.1 Kerangka Pikir Proyek Akhir

LATAR BELAKANG TEMA / JUDUL

PROYEK AKHIR

SURVEY LOKASI

DAN IDENTIFIKASI

PENGUMPULAN &

PENGOLAHAN DATA DATA PRIMER

� Kondisi Eksisting Desa

Sidowayah

� Identifikasi Kondisi dan

Potensi Sumber air

� Mengetahui Debit

Sumber

� Identifikasi Lokasi sekitar

sumber dan kebutuhan

air

� Keadaan sekitar sumber

DATA SEKUNDER

� Data Statistik

� Data-data tentang air bersih

� Data kondisi geografis, luas

wilayah

� Peta situasi dan topografi lokasi

yang ada

� Data-data perencanaan

pemanfaatan sumber air bersih

PERMASALAHAN

ANALISA DAN EVALUASI KEBUTUHAN

AIR BERSIH WILAYAH STUDI

STUDI LITERATUR

KESIMPULAN DAN SARAN

PENYUSUNAN PROYEK AKHIR

PEMBAHASAN PERENCANAAN SISTEM

JARINGAN PERPIPAAN AIR BERSIH MANDIRI

WILAYAH STUDI

Page 31: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB. III Metodologi 26

Gambar 3.2 Diagram Alir Metodologi Penelitian

PREDIKSI JUMLAH

PENDUDUK

PREDIKSI KEBUTUHAN AIR

(WATER DEMAND)

TEST KUALITAS AIR

IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN

SUMBER AIR (WATER SUPLY)

PERENCANAAN JARINGAN

PIPA TRANSMISI DEBIT ANDALAN

PANJANG PIPA AKSESORIS DIAMETER PIPA

Page 32: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB IV. Jadwal Kegiatan 27

BAB IV

JADWAL KEGIATAN

Penyusunan proyek akhir akan dilaksanakan mulai Tanggal 15 September 2011

sampai dengan Januari 2012 dengan rencana kegiatan sebagi berikut :

No. Kegiatan

September

2011

Oktober

2011

Nopember

2011

Desember

2011

Jan.

2012

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

1. Ijin Penelitian dan Penyusunan

Proposal

2. Survey Lokasi dan Identifikasi

Masalah

3. Pengumpulan Data Primer dan

Data Sekunder

4. Analisa Data dan Kondisi

Eksisting Lapangan

5. Evaluasi Kondisi Eksisting

- Kriteria kelayakan/kualitas dan

Potensi sumber air

- Keadaan topografi

6. Penyusunan Konsep Sistem

Penyediaan Sarana dan Prasarana

Air Minum Mandiri

- Proyeksi Penduduk dan

Fasilitas Sosial

- Perhitungan kebutuhan air dan

Total kebutuhan air tiap desa

- Perencanaan dan desain sistem

jaringan perpipaan

- Analisa jaringan pipa dengan

EPANET

- Konsep penyediaan air bersih

mandiri (sarana dan prasarana)

7. Penyusunan Laporan Proyek

Akhir

Tabel 4.1 Rencana Kegiatan Penyusunan Proyek Akhir

Page 33: PROPOSAL PROYEK AKHIR PERENCAAN SISTEM … · i proposal proyek akhir perencaan sistem jaringan perpipaan penyediaan air bersih mandiri di kecamatan beji kabupaten pasuruan planning

Tugas Akhir

BAB IV. Jadwal Kegiatan 28

DAFTAR PUSTAKA

Dep. PU Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya manusia. Pusat Pembinaan

Keahlian Teknik dan Konstruksi, 2007, Surabaya.

Dep. PU Direktorat Jendral Cipta Karya ,2007 ”Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Pengembangan SPAM Sederhana”, Jakarta.

Djoko Sasongko, 1991 “Teknik Sumber Daya Air”, Erlangga, Jakarta.

Roestam Sjarief, 2005 ”Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu”, Andi Offset,

Yogyakarta

Dr.Ing.Ir.Agus Maryono, 2003 “Hidrolika Terapan”, PT. PradnyaParamita, Jakarta