psikopatologi

16
PSIKOPATOLOGI Oleh : Suponco , dr. SpKJ I. PENDAHULUAN Psikopatologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tanda dan gejala dari suatu gangguan jiwa ( mental disorder ). Gangguan jiwa adalah sindroma atau pola perilaku atau psikologik seseorang, yang secara klinis cukup bermakna, dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) dan hendaya ( impairment/diability ) di dalam satu atau lebih fungsi penting dari manusia. Tanda (sign) adalah temuan objektif yang diobservasi oleh dokter ( misalkan : muka murung, sedih, dll ) sedang gejala ( symptom ) adalah pengalaman subjektif yang digambarkan pasien ( misalkan : mood yang depresi, lemas dll ). Simdroma ( syndrome ) adalah gabungan tanda dan gejala yang terjadi bersama-sama sebagai suatu kondisi yang dapat dikenali yang mungkin kurang spesifik dibandingkan dengan suatu gangguan atau penyakit yang jelas. Dalam kenyataannya, sebagian besar kondisi psikiatrik adalah sindroma , sehingga ahli di dalam mengenali tanda dan gejala spesifik memungkinkan seorang dokter dapat berkomunikasi dengan sejawat lain dengan jelas, membuat diagnosa yang akurat, memberikan terapi yang tepat, memperkirakan prognosa, menggali psikodinamika dan etiologi dari kondisi psikiatrik tersebut. II. GANGGUAN KOGNISI Kognisi adalah proses mental yang dengannya individu menyadari dan mempertahankan hubungan dengan dirinya sendiri dan lingkungannya. Bagian – bagian proses kognisi : 1. Sensasi dan persepsi 2. Perhatian 3. Ingatan 4. Asosiasi

Upload: jakajym

Post on 19-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

PSIKOPATOLOGI

PSIKOPATOLOGIOleh : Suponco , dr. SpKJI. PENDAHULUAN

Psikopatologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tanda dan gejala dari suatu gangguan jiwa ( mental disorder ).

Gangguan jiwa adalah sindroma atau pola perilaku atau psikologik seseorang, yang secara klinis cukup bermakna, dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) dan hendaya ( impairment/diability ) di dalam satu atau lebih fungsi penting dari manusia.Tanda (sign) adalah temuan objektif yang diobservasi oleh dokter ( misalkan : muka murung, sedih, dll ) sedang gejala ( symptom ) adalah pengalaman subjektif yang digambarkan pasien ( misalkan : mood yang depresi, lemas dll ). Simdroma ( syndrome ) adalah gabungan tanda dan gejala yang terjadi bersama-sama sebagai suatu kondisi yang dapat dikenali yang mungkin kurang spesifik dibandingkan dengan suatu gangguan atau penyakit yang jelas.Dalam kenyataannya, sebagian besar kondisi psikiatrik adalah sindroma , sehingga ahli di dalam mengenali tanda dan gejala spesifik memungkinkan seorang dokter dapat berkomunikasi dengan sejawat lain dengan jelas, membuat diagnosa yang akurat, memberikan terapi yang tepat, memperkirakan prognosa, menggali psikodinamika dan etiologi dari kondisi psikiatrik tersebut.II. GANGGUAN KOGNISI

Kognisi adalah proses mental yang dengannya individu menyadari dan mempertahankan hubungan dengan dirinya sendiri dan lingkungannya. Bagian bagian proses kognisi :

1. Sensasi dan persepsi

2. Perhatian

3. Ingatan

4. Asosiasi

5. Pikiran

6. Kesadaran

1. Gangguan Sensasi dan Persepsi

Sensasi adalah kesadaran akan adanya rangsang yang ditangkap oleh alat indra.Contoh gangguan sensasi :

hiperestesia : peningkatan kepekaan terhadap rangsang

anaesthesia : kehilangan kepekaan terhadap rangsang

Persepsi adalah pengindraan yang disertai pengertian atau proses memindahkan stimulasi fisik menjadi informasi psikologis ( stimulasi sensoris dibawa ke kesadaran ).Gangguan Persepsi :

a. Ilusi

b. Halusinasi

a. Ilusi : persepsi yang salah ( misperception ) atau interpretasi persepsi yang salah ( misinterpretation ) terhadap rangsang sensoris eksternal

Bentuk bentuk ilusi :

- ilusi lihat/ visual- ilusi dengar/auditorik- ilusi kecap/ gustatorik- ilusi raba/taktil- ilusi cium/olfaktorikb. Halusinasi : persepsi sensoris yang palsu yang tidak berkaitan dengan rangsang eksternal yang nyata.

Bentuk- bentuk halusinasi : halusinasi dengar/ auditorik : persepsi bunyi yang palsu; biasanya suara tetapi dapat juga bunyi-bunyi lain.

halusinasi lihat/visual : persepsi palsu tentang penglihatan yang berupa citra yang terbentuk dan citra yang tidak berbentuk ( sering pada gangguan organik. halusinasi cium / olfaktorik : persepsi bau yang palsu ( sering pada gangguan organik ). halusinasi raba/taktil : persepsi palsu tentang perabaan atau sensasi permukaan, seperti sensasi dari tungkai yang diamputasi ( phantom limb ), sensasi adanya gerakan pada kulit atau di bawah kulit ( formication ). halusinasi kecap/gustatoris : persepsi rasa kecap yang palsu ( sering pada gangguan organik ). halusinasi somatik : persepsi palsu tentang sesuatu hal yang terjadi di dalam tubuh atau terhadap tubuh, paling sering berasal dari organ visceral.

halusinasi hipnogogik : persepsi yang palsu terjadi saat akan tertidur ; biasanya dianggap tidak patologis. halusinasi hipnopompik : persepsi yang palsu terjadi saat akan bangun dari tidur ; biasanya dianggap tidak patologis.2. Gangguan Perhatian Perhatian /atensi adalah usaha yang dilakukan untuk memusatkan pada bagian tertentu dari pengalaman ; kemampuan untuk mempertahankan perhatian pada satu aktivitas, kemampuan untuk berkonsentrasi. Bentuk bentuk gangguan perhatian :

Distraktibilitas : ketidakmampuan untuk mempertahankan perhatian ; mudah teralih kepada rangsang eksternal yang tidak penting atau tidak relevan.

Inatensi selektif : hambatan hanya terbatas pada hal-hal yang menimbulkan kecemasan.

Hipervigilensi : atensi edan pemusatan yang berlebihan pada semua rangsang internal dan eksternal, biasanya sekunder dari keadaan delusional atau paranoid. Trace : perhatian yang terpusat dan kesadaran yang berubah, biasanya terlihat pada hipnosis , gangguan disosiatif, dan pengalaman religius yang luar biasa.

3. Gangguan Daya IngatDaya ingat ( memory) adalah fungsi di mana informasi disimpan di otak dan selanjutnya diingat kembali ke kesadaran.

Ingatan adalah kesanggupan seseorang untuk mencamkan (registration), menyimpan (storage ) dan memproduksi (recall) informasi yang diterima..

Bentuk-bentuk gangguan daya ingat:1. Amnesia: ketidakmampuan untuk mengingat sebagian atau keseluruhan pengalaman masa lalu; mungkin berasal dari gangguan organik atau proses emosional.

a. anterograd (anterogade): amnesia untuk peristiwa yang terjadi setelah suatu titik waktu.

b. Retrogad (retrogade): amnesia untuk peristiwa yang terjadi sebelum suatu titik waktu.

2. paramnesia: pemalsuan ingatan akibat distorsi pengingatan.a. fausse reconnaissance: pengenalan yang palsu.

b. Pemalsuan retrospektif: ingatan menjadi terdistorsi secara tidak diharapkan (tidak disadari) saat disaring melalui keadaan emosional, kognitif, dan pengalaman seorang individu saat ini.

c. Konfabulasi: pengisian kekosongan ingatan secara tidak disadari oleh pengalaman yang dibayangkan atau tidak nyata yang dipercayai seseorang tetapi tidak mempunyai dasar kenyataan; paling sering berhubungan dengan patologi organik.

d. Deja vu: ilusi pengenalan visual di mana suatu situasi yang baru secara keliru dianggap sebagai suatu pengulangan ingatan sebelumnya.

e. Deja entendur: ilusi pengenalan auditoris.

f. Deja pense: ilusi bahwa suatu pikiran baru dikenali sebagai suatu pikiran yang sebelumnya telah dirasakan atau diekspresikan.

g. Jamais vu: perasaan palsu ketidak kenalan terhadap situasi nyata yang sesungguhnya telah dialami oleh seseorang.h. Memory yang salah (false memory): rekoleksi dan kepercayaan terhadap suatu peristiwa yang sesungguhnya tidak nyata terjadi.

3. hiperamnesia: peningkatan derajat penyimpanan dan pengingatan.

4. eidetic image: ingatan visual terhadap hampir semua halusinasi yang gemblang.

5. screen memory: ingatan yang dapat ditoleransi secara sadar menutupi ingatan yang menyakitkan

6. represi: suatu mekanisme pertahanan ditandai oleh pelupaan secara tidak disadari terhadap gagasan atau impuls yang tidak dapat diterima.

7. letologikal: ketidakmampuan sementara untuk mengingat suatu nama atau suatu kata benda yang tepat.

8. blackout: amnesia terhadap perilaku yang mereka telah lakukan ( dialami oleh peminum alkohol) selama suatu kurun waktu meminum alkohol; keadaan ini biasanya mengindikasikan telah terjadinya suatu kerusakan otak yang masih bersifat reversible.B. Tingkat daya ingat1. Segera (immediate): reproduksi atau pengingatan hal-hal yang ditangkap dalam beberapa detik sampai menit.

2. baru saja (recent); pengingat peristiwa terhadap hal-hal yang telah lewat beberapa hari.

3. Agak lama (recent past): pengingatan peristiwa terhadap hal-hal yang telah lewat selama beberapa bulan.

4. Jangka lama (remote): pengingatan peristiwa terhadap hal-hal yang telah lama terjadi

4. Gangguan Asosiasi

Asosiasi adalah : suatu keadaan dimana suatu pikiran, perasaan, ingatan dapat menimbulkan pemanggilan kembali gambaran atau konsep lain yang sebelumnya berhubungan dengannya.

Bentuk-bentuk gangguan asosiasi:

-blocking: aosiasi pikiran berhenti karena reaksi emosional yang kuat.-flight of ideas: pikiran melompat-lompat, isi pikiran dan pembicaraan mudah beralih.-inkoherensi: aliran asosiasi ter putus-putus tidak ada hubungan dengan sebelumnya.-Perseverasi: terus menerus mengulang-ngulang suatu ide / pikiran.

5. Gangguan Pikiran

Pikiran adalah tujuan yang terarah dari arus ide-ide, simbol dan hubungan- hubngan yang ditimbulkan oleh suatu masalah / tugas yang mengarah ke kesimpulan orientasi riil. dan ketika suatu urutan yang logis terjadi, berpikir adalah normal.Gangguan pikiran :

1. gangguan bentuk pikiran

2. gangguan jalan pikiran

3. gangguan isi pikiran

1. Gangguan bentuk pikiran:Autistik : berfikir dipimpin/ dipengaruhi oleh hal-hal yang a sadar lepas dari pengawasan logika atau terjadi hendaya dalam daya pikir realitas dan terpreokupasi dengan dunia pribadinya.Autistik tidak sama dengan melamun atau berkhayal.

Dereistik : aktivitas mental yang tidak sesuai dengan logika atau pengalaman. Sering istilah ini digunakan agak sama dengan autistik.Berpikir magik ( magical thinking ) suatu bentuk berpikir dereistik ; berpikir yang menyerupai cara berpikir pada fase preoperasional pada masa anak - anak ( menurut Jean Piaget ), dimana pikiran, kata-kata atau tindakan seolah mempunyai kekuatan. ( contoh : pikiran, kata-kata, atau tindakan dapat menyebabkan atau mencegah suatu peristiwa ).2. Gangguan jalan pikiran:

Jalan pikiran adalah cara dan lajunya proses asosiasi dalam pikiran.

Bentuk bentuk gangguan jalan pikiran : neologisme : kata baru yang diciptakan oleh pasien, sering kali dengan mengkombinasikan suku kata dari kata-kata lain, untuk alasan keanehan psikologis. Word salad ( gado-gado kata) : campuaran kata dan frasa yang inkoheren.

Sirkumstansialitas : bicara tidak langsung yang lambat dalam mencapai tujuan tetapi akhirnya dari titik awal mencapai tujuan yang diharapkan.

Tangesialitas : ketidakmampuan untuk mempunyai asosiasi pikiran yang bertujuan ; pasien tidak pernah berangkat berpikir dari titik awal menuju tujuan yang diharapkan.

Inkoherensi (Incoherence): pikiran yang biasanya tidak dapat dimengerti; berjalan dengan pikiran dan kata kata dengan hubungan yang tidak logis atau tanpa tata bahasa, yang menyebabkan disorganisasi.

Perseverasi: respons terhadap stimuli yang sebelumnya menetap setelah stimulus yang baru telah diberikan, sering berkaitan dengan gangguan kognitif.

Verbigerasi: pengulangn kata-kata atau frasa-frasa spesifik yang tidak mempunyai arti.

Ekolalia: pengulangan kata-kata atau frasa-frasa seseorang oleh seseorang lain secara psikopatologis; cenderung berulang dan menetap, dapat diucapkan mengejek atau intonasi terputus-putus.

Assosiasi longgar (loosening of assosiations): aliran pikiran dimana gagasan-gagasan bergeser dari satu subyek ke subjek lain dalam cara yang sama sekali tidak berhubungan; jika berat, pemicaraan dapat menjadi inkoheransia

Loncat gagasan (Flight of ideas): verbalisasi atau permainan kata-kata yang cepat dan terus menerus yang menghasilkan terus menerus dari satu ide ke ide lain; ide-ide cenderung dihubungkan, dan dalam bentuk yang kurang parah seorang pendengar mungkin masih mampu untuk mengikutinya. Asosiasi bunyi (clang assosiations): asosiasi kata-kata yang mirip bunyinya tetapi berbeda artinya; kata-kata tidak mempunyai hubungan logis, dapat termasuk sajak dan permainan kata.

Penghambatan (blocking): terputusnya aliran berfikir secara tiba-tiba sebelum suatu pikiran atau gagasan diselesaikan ; setelah suatu periode penghentian singkat, orang tersebut tampaknya tidak dapat mengingat apa yang telah dikatakanya atau apa yang akan dikatakan (juga dikenal sebgai pencabutan pikiran).3. Gangguan isi pikiran:

a. Waham: suatu keyakinan / pikiran salah yang bertentangan dengan kenyataan dan dipertahankan, tidak dapat dibenarkan oleh fakta dan kenyataan serta tidak berhubungan dengan kebudayaan setempat.

Macam-macam waham:

Waham aneh ( bizzare delusion ) ; keyakinan palsu yang aneh, mustahil, dan sama sekali tidak masuk akal ( sebagai contohnya, orang dari luar angkasa telah menanamkan suatu elektroda pada otak pasien).

Waham sistimatik ; keyakinan palsu yang digabungkan oleh suatu tema atau peristiwa tunggal ( sebagai contoh : pasien merasa yakin sedang dimata-matai oleh suatu agen rahasia yang dikirim oleh atasannya tempat ia bekerja, setelah ia menerima sepucuk surat peringatan ).

Waham kebesaran ; gambaran kepentingan , kekuatan, atau identitas seseorang yang berlebihan. Waham nihilistik ; perasaan palsu bahwa dirinya orang lain, dan dunia adalah tidak ada atau akan berakhir. Waham kemiskinan ; keyakinan palsu bahwa pasien kehilangan atau akan terampas semua harta miliknya.

Waham kejar, curiga ; keyakinan palsu bahwa pasien sedang diganggu , ditipu, atau disiksa. Waham dosa, depresif ; keyakinan yang palsu tentang penyesalan yang dalam disertai rasa berdosa yang besar. Waham hubungan ; keyakinan yang palsu sesuatu dihubungkan dengan keadaan dirinya ( contoh : pasien merasa yakin bahwa orang orang membicarakan dirinya ). Waham pengaruh ; keyakinan yang palsu bahwa ada kekuatan luar yang mengontrol pikiran, kemauan atau perasaan pasien. waham somatik ; keyakinan yang palsu menyangkut fungsi tubuh pasien ( sebagai contoh : jantung pasien sudah tidak ada )b. Obsesi: isi pikiran yang datangnya berulang-ulang, diketahui oleh penderita sebagai irrasional, secara sadar tak diingini tetapi tidak dapat dihilangkan.c. Fobia: rasa takut patologis yang persisten, irrasional, berlebihan, dan selalu terjadi terhadap suatu jenis stimuli atau situasi tertentu ; menyebabkan keinginan yang memaksa untuk menghidari stimuli yang ditakuti.

Macam macam Fobia :

- fobia spesifik : rasa takut yang jelas terhadap objek atau situasi yang jelas ( contoh : takut kecoa, laba-laba dll).

- fobia sosial : rasa takut akan keramaian umum, seperti rasa takut berbicara di depan publik, tampil di depan umum, menghadiri undangan, berbicara di telepon umum, atau makan di tempat-tempat umum.

- akrofobia : rasa takut terhadap tempat yang tinggi.

- agorafobia : rasa takut pada tempat terbuka.

- algofobia : rasa takut pada rasa nyeri.

- ailurofobia : rasa takut pada kucing.

- klaustrofobia : rasa takut pada tempat tertutup.

- xenofobia : rasa takut pada orang asing.6. Gangguan Kesadaran

Dalam keadaan normal kesadaran disebut komposmentis, yaitu mengetahui dan menyadari apa yang terjadi di sekelilingnya dan dialami dirinya.Penilaian kesadaran ada dua:

a. Kesadaran kwantitatif:

- Suf : kesadaran menurun seperti pada orang yang mengantuk

- Somnolen : seperti orang yang sangat mengantuk, tidak mengacuhkan sekelilingnya tetapi jika ditanya / dirangsang masih memberi jawaban/ bereaksi.

- Sopor: seperti orang yang tidur sangat nyenyak, rangsang yang kuat hanya membuat rangsang sedikit.

- Koma : dengan rangsang yang bagaimanapun kuatnya tak ada reaksi

b. Kesadaran kwalitatif:

- Stupor : Tidak bergerak-gerak, tidak bereaksi atas segala rangsang yang dilakukan pada dirinya

- Delirium : suatu sindrom yang terdiri dari pengaburan kesadaran

ribut, gelisah , orientasi terganggu.-Twilight state ( keadaan temaram ) : gangguan kesadaran dengan halusinasi.- Confusion (kebingungan ) ; gangguan kesadaran yang ditandai dengan tidak sesuainya reaksi terhadap stimulus lingkungan ; dimanifestasikan dengan adanya gangguan orientasi yang berkaitan dengan tempat, waktu dan orang.

- Drowsiness (mengantuk) ; gangguan kesadaran yang berkaitan dengan suatu keinginan atau kecenderungan untuk tidur.- Sundowning ; sindroma pada lansia yang terjadi pada malam hari yang ditandai dengan adanya gejala drowsiness, confusion, ataksia, dan terjatuh sebagai akibat pemberian medikasi yang mencetuskan rasa kantuk yang berlebihan, disebut juga Sundowners syndrome.

III. Gangguan volisi/kemauanKemauan adalah keinginan yang ber ulang-ulang dan kuat yang tetap di bawah pengawasan/ kontrole orang yang bersangkutan.

Gangguan gangguan kemauan:

-Abulia : kelemahan kemauan / inaktivitas karena tak sanggup untuk

memulai suatu tingkah laku

-Kompusif : terdorong untuk melakukan tindakan irrasional / tak ada gunanya.

IV Konasi ( motor behavior / perilaku motorik )Konasi adalah kemampuan untuk memulai suatu gerakan dan meliputi dorongan- dorongan, instink, harapan, motivasi dan idaman, yang dinyatakan oleh tingkah laku atau aktivitas motorik.Gangguan konasi:

Echopraxia : peniruan pergerakan yang patologis seseorang pada orang lain Katatonia : kelainan motorik dalam gangguan non organik. Furor katatonik (catatonic exitement):aktivitas motorik yang terintegrasi, tidak bertujuan dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal.

Stupor katatonik: penurunan aktivitas motorik yang nyata, seringkali sampai titik imobilitas dan tampaknya tidak menyadari sekeliling.

Rigiditas katatonik : penerimaan postur yang kaku yang disadari, menuntun usaha untuk di gerakkan.

Posturing katatonik : penerimaan postur yang tidak sesuai atau aneh yang disadari, biasanya dipertahankan dalam waktu yang lama.

Cerea flexibilitas( fleksibilitas lilin): seseorang dapat diatur dalam suatu posisi yang kemudian dipertahankannya ; jika pemeriksaan menggerakkan anggota tubuh pasien, anggota tubuh terasa seakan terbuat dari lilin.

Akinesia, berkurangnya pergerakan fisik, sebagaimana dapat di temukan pada skizofrenia katatonia yang mengalami imobilitas ekstrim, dapat juga terjadi sebagai suatu efek samping extra piramidal akibat pemberian obat anti psikotik. Negativisme : tahanan tanpa motivasi terhadap semua usaha untuk digerakan atau tahanan tanpa motivasi terhadap semua intruksi Aktif : melakukan sebaliknya dari apa yang diperintahkan

Pasif: tidak melakukan apa yang disuruh Katalepsi : hilangnya tonus otot dan kelemahan secara sementara yang dicetuskan oleh berbagai keadaan emosional.

Stereotipik : pola tindakan fisik atau bicara yang terfiksasi dan berulang.

Mannerisme : pergerakan tidak disadari yang mendarah daging dan kebiasaan.

Otomatisme : tindakan atau tindakan-tindakan yang otomatis yang biasanya mewakili suatu aktivitas simbolik yang tidak disadari. Otomatisme perintah: otomatisme mengikuti sugesti (juga disebut kepatuhan otomatik).

Mutisme : tidak bersuara tanpa kelainan struktural Hipoaktivitas (hipokinesis) : penurunan aktivitas motorik dan kognitif , seperti pada retardasi psikomotor, perlambatan pikiran, pembicaraan dan pergerakan yang terlihat.

Mimikri : aktivitas motorik tiruan dan sederhana pada anak-anak.

Astasia abasia : ketidakmampuan untuk berdiri atau berjalan dalam suatu gaya yang normal, sekalipun gerakan kaki yang normal dapat dilakukan dalam posisi duduk atau berbaring. Gaya erjalan terkesan aneh dan tidak terkesan adanya lesi organik yang spesifik. Dapat dijumpai pada gangguan konversi. Coprolalia : bicara kotor, memakan kotoran . Twirling : gerakan yang terus menerus memutarkan kepala menurut arah kemana kepala tersebut menoleh, suatu tanda pada anak autisme. Overaktivitas: terbagi menjadi :

a. Agitasi psikomotor : overaktivitas motorik dan kognitif yang berlebihan, biasanya tidak produktif dan sebagai respons dari ketegangan dari dalam (inner tension.).b. Hiperaktivitas ( hiperkinesis) : kegelisahan, aktivitas destruktif, sering kali berhubungan dengan patologis otak.c. Tidur berjalan / sonambulisme : aktivitas motorik saat tidur.

d. Kompulsi : impul yang tidak terkontrol untuk melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang , misal :- dipsomania : kompulsi untuk minum alkohol

- kleptomania: kompulsi untuk mencuri

- nimfomania : kompulsi untuk melakukan hubungan sek dan kompulsi pada seorang wanita

- satiriasis : kompulsi untuk melakukan hubungan sek dan kompulsi pada laki-laki.

- trikotilomania : kompulsi untuk mencabut rambutnya sendiri.

IV. Gangguan emosiEmosi adalah suatu komplek keadaan perasaandengan komponen psikis, somatik, dan perilaku yang berhubungan dengan mood dan afek.\

Mood adalah suatu emosi yang meresap dan dipertahankan , yang dialami secara subjektif dan dicetuskan oleh dirinya sendiri dan terlihat oleh orang lain.

Afek: nada perasaan yang menyenangkan / tidak yang menyertai suatu pikiran dan biasanya berlangsung lama, kurang disertai komponen fisiologik.Gangguan emosi:

a. Emosi yang menyenangkan:

Euphoria : gembira yang menyenangkan dan berlebihan

Elasi : euphoria yang disertai oleh tingkah laku motorik yang agak berlebihan, labil, mingkin tidak sesuai dengan realitas orang bersangkutan.

Eksaltsi : elasi yang berlebih-lebihan, sering disertai waham kebesaran.

Ekstasi : kegairahan yang luar biasa.

Perasaan sentausa,sejahtera, merasa hidup baru . kembali.

b. Emosi yang menurun :

Depresi : perasaan kesedihan yang patologis

Anhedonia : hilangnya minat dan menarik diri terhadap semua aktivitas rutin dan aktivitas yang menyenangkan , sering pada depresi

Apati : berkurangnya emosi terhadap semua hal dan disertai rasa tidak pedulic. Emosi yang lain :Mood disforik : mood yang tidak menyenangkan

Mood yang meluap-luap ( expansive mood ) : ekspresi perasaan seseorang tanpa pembatasan , sering kali dengan penilaian yang berlebihan terhadap kepentingan atau makna.Mood iritabel : mood yang dengan mudah diganggu atau dibuat marah.

Mood yang labil : pergeseran yang cepat dan tiba-tiba antara euforia dan depresi

Mood yang tinggi (elevated mood ) : suasana kepercayaan diri dan kesenangan yang tinggi

Afek yang tidak sesuai ( inappropriate affect ) : ketidak harmonisan antara irama perasaan emosional dengan gagasan, pikiran, atau pembicaraan yang menyertainya.Afek yang tumpul ( blunted affect ) : penurunan yang berat pada intensitas irama pearasaan yang diungkapkan keluar.

Afek yang datar ( flat affect ) : tidak ada atau hampir tidak adanya tanda ekspresi afek ; suara yang monoton, wajah yang tidak berubah.

Afek yang labil ( labile affect ) : perubahan irama perasaan yang cepat dan tiba-tiba dan tidak berhubungan dengan stimuli eksternal.

Kecemasan : perasaan ketakutan yang disebabkan oleh dugaan bahaya , yang mungkin berasal dalam atau luar .Ambivalensi : terdapatnya secara bersamaan dua impuls yang berlawanan terhadap hal yang sama , pada waktu yang sama pula.

Abreaksional : pelepasan emosional setelah mengingat pengalaman yang menakutkan .

Melancholia : suatu keadaan depresi berat .V. Gangguan Pembicaraan

Pembicaraan adalah gagasan , pikiran, perasaan yang diekspresikan melalui bahasa ;atau komunikasi melalui penggunaan kata-kata dan bahasa.Gangguan bicara :

Banyak bicara ( logorrhea ) : bicara banyak sekali, koheren dan logis.

Kemiskinan bicara ( poverty of speech ) : pembatasan jumlah bicara yang digunakan ; jawaban mungkin hanya satu kata.

Kemiskinan isi bicara : bicara adekuat dalam jumlah tetapi sedikit mengandung informasi.

Diprosodi : kehilangan irama bicara yang normal

Disartia : kesulitan dalam artikulasi, bukan dalam penemuan kata atau tata bahasa.

Bicara yang keras atau lemah berlebihan : hilangnya modulasi volume bicara normal. Gagap ( stuttering ) : gangguan kepasihan bicara yang jelas

Cluttering ( kekusutan/kekacauan) : bicara yang berpindah-pindah dan disritmik, yang mengandung semburanyang cepat dan menyentak.

VI. Gangguan intelegensi

VII. Gangguan tilikan

VIII. Gangguan Pertimbangan

IX. Gangguan kognitif lainnya