psikologi sosial 1ocw.upj.ac.id/files/slide-psi-102-pertemuan-iv.pdf · 2015-02-04 · interaksi...

26
Pertemuan 4 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL

Upload: dinhquynh

Post on 18-Jun-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pertemuan 4

PENDEKATAN

TRANSORIENTASIONAL

Proses mempengaruhi dan bersaing dalam

interaksi sosial muncul karena ada kebutuhan

untuk menilai diri sendiri (self evaluation)

dengan cara membandingkan diri sendiri

dengan orang lain

Dua hal yang diperbandingkan : pendapat

(opinion) dan kemampuan (ability)

Setiap orang mempunyai dorongan (drive)

untuk menilai pendapat dan kemampuan diri

dengan cara membandingkan dengan

pendapat atau kemampuan orang lain bisa

mengetahui pendapatnya benar atau tidak

serta seberapa jauh kemampuan yang

dimilikinya

Penilaian ada 2 :

a) Obyektif : sesuai fakta

b) Subyektif : berdasarkan pendapat

Kecenderungan perbandingan jika

perbedaan pendapat/kemampuan dengan

orang lain

Jika dapat memilih, perbandingan yang

dipilih adalah : mendekati pendapat/

kemampuan diri sendiri

Jika terpaksa memilih perbandingan yang

jauh berbeda maka seseorang tidak akan

mampu membuat penilaian yang tepat

tentang diri/kemajuannya sendiri

Penilaian stabil jika pembanding adalah

orang2 yang pendapat/kemampuan

mirip/sama

Penilaian cenderung berubah jika kelompok

pembanding punya pendapat/kemampuan

yang jauh berbeda

Individu lebih tertarik pada kelompok yang

berpeluang lebih banyak thd perbandingan

(pendapat/kemampuan sama)

Perbedaan besar menimbulkan tindakan

untuk mengurangi perbedaan

Perubahan pendapat adalah keatas

terutama pd masyarakat yang menghargai

prestasi tinggi

Perbedaan dalam kelompok individu

berusaha mengubah diri atau orang lain

untuk mendekati pendapat/kemampuan

dirinya

Perbedaan terlalu besar kecenderungan

menghentikan perbandingan

Perbedaan berkepanjangan konsekuensi

tidak menyenangkan perasaan

bermusuhan & kebencian pada perbedaan

pendapat, bukan kemampuan

Faktor perbandingan mengarah pada

penyeragaman pendapat/kemampuan

Desakan keseragaman tergantung pada daya

tarik kelompok

Desakan ke arah keseragaman

bervariasitergantung relevansi

pendapat/kemampuan bagi kelompok

Kelompok heterogen perbedaan lebih

banyak dibicarakan daripada kelompok

homogen

Kekuatan desakan individu di kelompok

Individu yang lebih dekat pada

pendapat/kemampuan kelompok memiliki

kekuatan lebih besar

Perbandingan hanya bisa dalam kelompok

menilai diri bergabung di kelompok &

menghub diri dgn orang lain

Kelompok yang paling memuaskan adalah

yang pendapatnya paling dekat dg pendapat

sendiri

Kelompok menarik kemampuan/pendapat

berbeda

Kekuasaan kelompok kuat perbedaan

pendapat diperkecil

Kemampuan individu tidak meningkat

merasa tidak mampu dan gagal

Individu terpaksa ikut (penjara, kerja dsb)

Pengaruh kelompok lemah

Penyeragaman pendapat hanya dapat

dicapai melalui paksaan/kekerasan

Dikembangkan oleh Jones & Davis (1965) dari

teori Heider (teori Lapangan) & Teori Kognitif

Teori Transorientasional

Menjelaskan kesimpulan yang diambil

individu dalam pengamatan atas perilaku

tertentu orang lain

Perkiraan niat/intensi perbuatan tertentu

dapat ditarik dg mempertimbangkan

kemungkinan2 lain yg mungkin dilakukan

pelaku

Mengamati tindakan

nyata (overt action)

orang lain/pelaku

Keputusan tentang

pengetahuan &

kemampuan pelaku

Membuat

peramalan/

inferensi

(inference)

tentang

intensi/niat

pelaku

Pengetahuan & kemampuan pelaku

prasyarat u/menetapkan intensi

Ciri2 pribadi pelaku

disebut disposisi

(disposition)

Jika memang ada, maka

ditarik inferensi ttg

intensi pelaku pelaku

Definisi “given an attributes-affect linkage

which is offered to explain why an act occured,

correspondence increases as judged value of the

attribute departs from the judge's conception of

the average person's standing on the attribute”

Korespondensi (kekuatan hubungan) antara

perilaku dan niat yang mendasarinya

Digunakan jika perilaku & intensi yg

mendasari perilaku diperkirakan sama

Korespondensi perbuatan dan niat jika ciri2

perilaku berbeda/ menyimpang

Tindakan (Act) keseluruhan respons

(reaksi) yg mencerminkan pilihan pelaku dan

memiliki efek thd lingkungan

Efek perubahan nyata yg dihasilkan

tindakan

Tujuan akhir tindakan penting

Efek tindakan bisa satu atau bermacam2

efek ganda, inferensi sulitmengamati efek

ganda yg tidak biasa (uncommon multiple

effect)

Efek negatif lebih mudah menunjukkan

inferensi/niat pelaku

Assumed desirability : perkiraan pengamat

tentang bisa diterima atau tidaknya suatu

tindakan oleh umum. Misal : penampilan

pelaku, stereotipe pengamat dll

Signifikansi efek tindakan yang menjadi

tujuan pelaku bagi pengamat 2 masalah :

identifikasi dan memilih efek yg tidak biasa

Relevansi Hedonik (Hedonic Relevance)jika

tindakan itu mendorong atau menghambat

tercapainya tujuan pengamat

Personalismepengamat yakin dirinya yang

dijadikan sasaran tindakan tindakan

ditujuan untuk langsung mengecewakan/

menyenangkannya

Tindakan relevan & tidak relevan relevan

dapat bersifat pribadi (personalistik) dan

tidak pribadi (hedonistik)

Atribusi (Kelley) proses mempersepsikan

sifat2 dispositional (yg sudah ada) pd satuan2

(entities) di suatu lingkungan (enviroment)

Atribusi proses persepsi & ditujukan pada

orang/lingkungan

Atribusi Internal dan Eksternal

Fokus teori Kelley faktor yg menyebabkan

orang cenderung pada atribusi eksternal atau

atribusi internal

Distinksi/diferensiasi pilihan tertentu

Konsistensi pd waktu tetap sama pd lain

waktu

Konsistensi pd cara tetap sama pada media

yang berbeda

Konsensus orang lain melakukan hal yang

sama

Ke-4 syarat diatas terpenuhi Atribusi

Eksternal

Jika ada yg tidak terpenuhi ketidakyakinan

teori tingkat informasi (information level)

Persuasi : mempengaruhi pendapat orang

Makin sering terjadi perubahan atribusi pd

masa lalu orang semakin mudah

dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya

Atribusi tidak stabil jk kurang dukungan

sosial, kurang informasi, pandangan tidak

dibenarkan atau sering mengalami peristiwa

yang mengurangi kepercayaan diri

Solusi : meningkatkan konsistensi

(pendidikan, rasional) dan meningkatkan

konsensus (persuasi)

Penggabungan Psikologi, Sosiologi &

Antropologi

Individu membentuk situasi dan bukan

sebaliknya

Pembentukan situasi mencakup faktor2 :

a. intern (sikap, emosi, motif, pengaruh

pengalaman masa lalu dsb)

b. Ekstern(obyek, orang2, lingkungan fisik)

Interaksi dari faktor2 intern & ekstern

menjadi kerangka acuan (frame of

reference) setiap perilaku kongrit

Dilakukan untuk membedakan satu stimulus dari

stimulus2 lainnya atau menggolongkan

berdasarkan skala tertentu

Makin jelas sifat yg dinilai dan makin tegas

patokan2 yg disusunPenilaian makin mantap

Sifat yg meragukan (ambigous) dan tidak ada

patokan (anchor) yang jelaspenilaian labil,

mudah berubah dan skala penilaian dpt

terbentuk hanya berdasarkan faktor internal

saja

Patokan stimulus terendah & tertinggi

Kadang individu menggunakan patokan diluar

batas stimulus yg ada

Penilaian mendekati patokan asimilasi

(patokan dimasukkan dalam rangkaian

stimulus) dan batas rangkaian stimulus

diperlebar sehingga mencakupi patokan

Penilaian menjauhi patokan kontras

(contrast)

Berlaku untuk penilaian fisik (mis. berat)

maupun pengukuran sikap

Perbedaan atau variasi individu terutama

dalam menentukan sikap konsep tentang

garis lintang (latitude)

Garis lintang penerimaan (latitude of

acceptance) rangkaian posisi sikap yang

dapat diterima/ditolerir oleh individu

Garis lintang penolakan (latitude of

rejection) rangkaian posisi sikap yg tdk

dapat diterima individu

Garis lintang ketidakterlibatan (latitude of

noncommitment) individu tdk menerima,

tp jg tdk menolak, acuh tak acuh

Bisa mendekatkan sekaligus menjauhkan

individu

Tergantung posisi awal :

a. Berdekatan komunikasi memperjelas

persamaan & terjadi pendekatan

b. Berjauhankomunikasi mempertegas

perbedaan shg posisi makin menjauh

Pendekatan Biologi

Pendekatan Belajar

Pendekatan Insentif

Pendekatan Kognitif

Sampai jumpa di kuliah berikutnya...