development evaluation (041115)

21
MEMBUMIKAN NAWA CITA : KAJI ULANG PEMBANGUNAN INDONESIA? Akhmad Akbar Susamto , PhD.

Upload: centre-for-adult-learning-and-literacy

Post on 23-Jan-2018

192 views

Category:

Government & Nonprofit


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Development evaluation (041115)

MEMBUMIKAN NAWA CITA:KAJI ULANG PEMBANGUNAN INDONESIA?

Akhmad Akbar Susamto, PhD.

Page 2: Development evaluation (041115)

Nawa Cita dan Pendekatan Ekonomi Presiden Jokowi

Sembilan Agenda Prioritas 2015-2019

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh

warga negara.

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,

demokratis, dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara

kesatuan.

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,

bermartabat, dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju

dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Page 3: Development evaluation (041115)

Nawa Cita dan RPJM Nasional 2015-2019

Agenda 3: Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa

dalam kerangka negara kesatuan

1. Peletakan dasar-dasar dimulainya desentralisasi asimetris

Pengembangan kawasan perbatasan

Pengembangan daerah tertinggal dan pembangunan Pedesaan

Penguatan tata kelola pemerintah daerah

Penataan daerah otonom baru untuk kesejahteraan rakyat

2. Pemerataan pembangunan antarwilayah tertutama kawasan timur Indonesia

3. Pengurangan ketimpangan antarkelompok ekonomi masyarakat

Page 4: Development evaluation (041115)

Nawa Cita dan RPJM Nasional 2015-2019

Agenda 5: Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia

1. Pembangunan kependudukan dan keluarga berencana

2. Pembangunan pendidikan khususnya pelaksanaan program Indonesia pintar

3. Pembangunan kesehatan khususnya pelaksanaan program Indonesia sehat

4. Peningkatan kesejahteraan rakyat marjinal khususnya pelaksanaan program Indonesia kerja

Page 5: Development evaluation (041115)

Nawa Cita dan RPJM Nasional 2015-2019

Agenda 6: Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional

1. Membangun konektivitas nasional untuk mencapai keseimbangan pembangunan

2. Membangun transportasi massal perkotaan

3. Membangun infrastruktur/prasarana dasar

4. Peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam pembiayaan infrastruktur

5. Penguatan investasi

6. Mendorong BUMN menjadi agen pembangunan

7. Peningkatan kapasitas inovasi dan teknologi

8. Akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional

9. Pengembangan kapasitas perdagangan nasional

10. Peningkatan daya saing tenaga kerja

Page 6: Development evaluation (041115)

Nawa Cita dan RPJM Nasional 2015-2019

Agenda 7: Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik

1. Peningkatan kedaulatan pangan

2. Kedaulatan energi

3. Pelestarian sumberdaya alam, lingkungan hidup dan pengelolaan bencana

4. Pengembangan ekonomi maritim dan kelautan

5. Penguatan sektor keuangan

6. Penguatan kapasitas fiskal negara

Page 7: Development evaluation (041115)

Apakah Pendekatan Ekonomi Pemerintah Jokowi Unik?

Secara umum sulit mengatakan bahwa pendekatan ekonomi pemerintah Jokowi berbeda sama sekali

dengan pemerintah-pemerintah sebelumnya.

Perbedaan lebih banyak terletak pada pengurutan prioritas dan jargon penyebutan yang digunakan

dalam komunikasi publik.

Page 8: Development evaluation (041115)

Sejauhmana Pendekatan Ekonomi Pemerintah Jokowi Sukses?

Masih terlalu dini untuk membuat penilaian utuh tentang sejauhmana pendekatan ekonomi

pemerintah Jokowi membawa hasil yang diinginkan.

Periode satu tahun belum cukup, terlebih APBN 2015 pada awalnya disusun oleh

pemerintah Presiden SBY.

APBN-P 2015 baru disahkan pada Februari 2015 setelah melalui proses perdebatan

yang cukup panjang di DPR.

Jika pun saat ini terdapat sejumlah fakta tentang pembangunan di Indonesia, belum tentu

fakta tersebut dapat dilekatkan pada pemerintah Jokowi.

Evaluasi harus dilakukan secara kritis dan obyektif, termasuk memperhatikan

kemungkinan counterfactual.

Page 9: Development evaluation (041115)

Sejauhmana Pendekatan Ekonomi Pemerintah Jokowi Sukses?

Masih terlalu dini untuk membuat penilaian utuh tentang sejauhmana pendekatan ekonomi

pemerintah Jokowi membawa hasil yang diinginkan.

Periode satu tahun belum cukup, terlebih APBN 2015 pada awalnya disusun oleh

pemerintah Presiden SBY.

APBN-P 2015 baru disahkan pada Februari 2015 setelah melalui proses perdebatan

yang cukup panjang di DPR.

Jika pun saat ini terdapat sejumlah fakta tentang pembangunan di Indonesia, belum tentu

fakta tersebut dapat dilekatkan pada pemerintah Jokowi.

Evaluasi harus dilakukan secara kritis dan obyektif, termasuk memperhatikan

kemungkinan counterfactual.

Page 10: Development evaluation (041115)

Sejauhmana Pendekatan Ekonomi Pemerintah Jokowi Sukses?

Jika saat ini Indonesia tidak dipimpin oleh Pemerintah Jokowi, apakah pertumbuhan ekonomi juga melambat?

5.01

4.71 4.67

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

2011_Q1 2011_Q2 2011_Q3 2011_Q4 2012_Q1 2012_Q2 2012_Q3 2012_Q4 2013_Q1 2013_Q2 2013_Q3 2013_Q4 2014_Q1 2014_Q2 2014_Q3 2014_Q4 2015_Q1 2015_Q2

Pertumbuhan PDB Tahunan atas Dasar Harga Konstan 2010 (Persen)

Sumber: BPS (2015)

Page 11: Development evaluation (041115)

Sejauhmana Pendekatan Ekonomi Pemerintah Jokowi Sukses?

Jika saat ini Indonesia tidak dipimpin Pemerintah Jokowi, apakah tingkat pengangguran kembali menurun?

Sumber: BPS (2015)

5.94 5.81

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

2005_2 2005_8 2006_2 2006_8 2007_2 2007_8 2008_2 2008_8 2009_2 2009_8 2010_2 2010_8 2011_2 2011_8 2012_2 2012_8 2013_2 2013_8 2014_2 2014_8 2015_2

Tingkat Pengangguran Terbuka (Persen)

Page 12: Development evaluation (041115)

Sejauhmana Pendekatan Ekonomi Pemerintah Jokowi Sukses?

Jika saat ini Indonesia tidak dipimpin Pemerintah Jokowi, apakah tingkat kemiskinan kembali meningkat?

Sumber: BPS (2015)

8.29

14.21

11.22

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

18.00

2011_3 2011_9 2012_3 2012_9 2013_3 2013_9 2014_3 2014_9 2015_3

Persentase Penduduk yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan (Persen)

Kota Desa Total

Page 13: Development evaluation (041115)

Sejauhmana Pendekatan Ekonomi Pemerintah Jokowi Sukses?

8.29

14.21

11.22

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

2010 Mar-11 Sep-11 Mar-12 Sep-12 Mar-13 Sep-13 Sep-14 Mar-15

Persentase Penduduk Miskin (Persen)

Kota Desa Kota+DesaSumber: BPS (2015)

Page 14: Development evaluation (041115)

0.20

0.30

0.40

0.50

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Rasio Gini di Indonesia, 2007-2014

INDONESIA

Sejauhmana Pendekatan Ekonomi Pemerintah Jokowi Sukses?

Ketimpangan pendapaan

merupakan salah satu

masalah akut dalam

perekonomian Indonesia.

Data menunjukkan rasio

Gini Indonesia terus

meningkat. Dari hanya

0,32 pada tahun 1999,

menjadi lebih dari 0,41

pada tahun 2014.

Apakah di bawah

Pemerintah Jokowi tren ini

akan berubah?

Bagaimana jika tidak

dipimpin Pemerintah

Jokowi?Sumber: BPS (2015)

Page 15: Development evaluation (041115)

0.00

0.05

0.10

0.15

0.20

0.25

0.30

0.35

0.40

0.45

0.50

Ace

h

Su

mu

t

Su

mb

ar

Ria

u

Jam

bi

Su

mse

l

Be

ng

ku

lu

La

mp

un

g

Ba

be

l

Ke

pri

Jaka

rta

Jab

ar

Jate

ng

DIY

Jati

m

Ba

nte

n

Ba

li

NT

B

NT

T

Ka

lba

r

Ka

lte

ng

Ka

lse

l

Ka

ltim

Su

lut

Su

lte

ng

Su

lse

l

Su

lte

g

Go

ron

talo

Su

lba

r

Ma

luku

Ma

lut

Pa

pu

aB

ara

t

Pa

pu

a

Perbandingan Rasio Gini, 2010 dan 2014

2010 2014

Sejauhmana Pendekatan Ekonomi Pemerintah Jokowi Sukses?

Peningkatan rasio Gini

tidak hanya terjadi pada

tingkat nasional, tetapi

juga pada tingkat

propinsi dan lokal.

Apakah di bawah

Pemerintah Jokowi tren

ini akan berubah?

Bagaimana jika tidak

dipimpin Pemerintah

Jokowi?

Sumber: BPS (2015)

Page 16: Development evaluation (041115)

Sejauhmana Pendekatan Ekonomi Pemerintah Jokowi Sukses?

Tren kenaikan rasio Gini

di wilayah perkotaan dan

pedesaan Indonesia,

sebelum dan sesudah

tahun 2000.

Apakah di bawah

Pemerintah Jokowi tren

ini akan berubah?

Bagaimana jika tidak

dipimpin Pemerintah

Jokowi?

Sumber: Yusuf dan Rum (2013)

Page 17: Development evaluation (041115)

Sejauhmana Pendekatan Ekonomi Pemerintah Jokowi Sukses?

Tren kenaikan rasio Gini

di wilayah perkotaan dan

pedesaan di Pulau Jawa

dan di luar Pulau Jawa

sebelum dan sesudah

tahun 2000.

Sumber: Yusuf dan Rum (2013)

Page 18: Development evaluation (041115)

Sejauhmana Pendekatan Ekonomi Pemerintah Jokowi Sukses?

17.57 15.6220.98 20.94

36.9934.89

38.78 38.4

45.4449.49

40.24 40.65

2010 2014 2010 2014

Kota Desa

Distribusi Pengeluaran Menurut Kelompok Pendapatan di Indonesia

40% Berpengeluaran Rendah 40% Berpengeluaran Sedang 20% Berpengeluaran TinggiSumber: BPS (2015)

Page 19: Development evaluation (041115)

Sejauhmana Pendekatan Ekonomi Pemerintah Jokowi Sukses?

Rasio antara rata-rata

pengeluaran 10% pen-

duduk terkaya dengan

rata-rata pengeluaran

10% penduduk termiskin

di Indonesia sebelum

dan sesudah 2000.

Apakah di bawah

Pemerintah Jokowi tren

ini akan berubah?

Bagaimana jika tidak

dipimpin Pemerintah

Jokowi?

Sumber: Yusuf dan Rum (2013)

Page 20: Development evaluation (041115)

Plus-minus Kinerja Pemerintah Jokowi hingga Saat Ini

Masih terlalu dini untuk membuat penilaian utuh tentang sejauhmana pendekatan ekonomi pemerintah

Jokowi membawa hasil yang diinginkan. Tapi, secara singkat dapat disebutlkan beberapa catatan positif

dan negatif.

Catatan positif

Mampu mengelola penaikan/penurunan harga BBM secara tanpa menimbulkan kegaduhan

yang berarti.

Paket kebijakan ekonomi, khususnya program deregulasi dan debirokratisasi yang dapat menjadi

pijakan kuat bagi pengembangan perekonomian Indonesia ke depan.

Catatan negatif

Tarik-menarik kepentingan yang terlalu vulgar dalam internal pemerintah, termasuk tentang hal-

hal yang tak terkait langsung dengan kepentingan masyarakat.

Konsolidasi pemerintahan yang lambat dan Penyerapan anggaran yang sangat lambat.

Page 21: Development evaluation (041115)

Masalah-masalah Umum dalam Pelaksanaan Kebijakan

Meskipun kebijakan yang tertulis telah mencerminkan semangat untuk yang kuat untuk menanggulangi

kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, tetapi pelaksanaan kebijakan tersebut tak selalu sesuai

dengan harapan.

Program kerja yang tidak menyentuh akar persolan;

Ketidakadaan atau ketidakakuratan data tentang sasaran yang akan dituju program tertentu;

Dualisme perencanaan program, antara program khusus dengan program reguler;

Koordinasi antarpelaku dan antarlokasi yang lemah, termasuk dalam hal keterlibatan pemerintah

daerah.