economic evaluation on health program

Upload: zendi-alim

Post on 06-Jul-2015

1.186 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

EVALUASI EKONOMI DALAM PROGRAM KESEHATAN: CEA DAN CBAOleh: Dr. Judilherry Justam, MM, ME Dept. Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

ILMU EKONOMIIlmu Ekonomi adalah ilmu yang secara sistematis mempelajari mekanisme alokasi sumber daya. Dapat diterapkan di segala aspek ketika terjadi kelangkaan sumber daya dan adanya konsekuensi untuk mengambil keputusan (choices). Mengapa orang mempelajari ekonomi? karena manusia menghadapi sumberdaya yang terbatas dalam memenuhi keinginannya. Economics is defined as the study of how individuals and societies choose to employ scarce resources that could have alternative uses in order to produce various commodities and to distribute them for consumption, now or in the future, among various persons and groups in society (Samuelson, 1992)

KOMODITAS Suatu komoditas yang menghadapi keterbatasan sumber daya, disebut economics commodity.- ada keterbatasan sumber daya untuk memproduksi (scarce resources). - harus ada pengorbanan untuk memperolehnya (sacrifice to obtain it) biasanya moneter (uang) atau non moneter (kerja).

Komoditas = barang/jasa- tangilble commodity (barang, kongkrit, berwujud) - intangible commodity (jasa)

Suatu komoditi yang tidak menghadapi keterbatasan sumberdaya, disebut non economic commodity (misal: udara).

EKONOMI KESEHATANEkonomi Kesehatan adalah cabang ilmu ekonomi yang mengaplikasikan teori, konsep, dan teknik ekonomi dalam sektor kesehatan, seperti: alokasi sumber daya kesehatan besaran sumber daya yang digunakan dalam pelayanan kesehatan pengorganisasian dan pembiayaan pelayanan kesehatan alokasi dan penggunaan sumber daya yang efisien dampak pencegahan dan pengobatan terhadap individu dan masyarakat.

EVALUASI EKONOMI KESEHATANEvaluasi ekonomi kesehatan membandingkan biaya-biaya dan dampak atau konsekuensi dari dua (atau lebih) intervensi kesehatan.Economic evaluation is the comparative analysis of alternative courses of action in terms of both their costs and consequences. Therefore the basic tasks of any economic evaluation are to identify, measure, value, and compare the cost and consequences of the alternative being considered (Drummond et. al., 2005)

APA PERLUNYA EVALUASI EKONOMI KESEHATAN? Anggaran (budget) terbatas, tetapi kebutuhan tidak terbatas. Keamanan dan efektivitas saja tidak cukup. Di dunia dimana terjadi kelangkaan sumber daya, maka cost-effectiveness (efisiensi) menjadi penting.Goal = to allocate the limited budgets to those interventions that offer the most health gain per unit of money.

ECONOMIC EVALUATIONConsequences A Costs A Program A

Choice

Costs B Comparator B Consequences B

Economic evaluation always involves a comparative analysis of alternative course of action

BIAYA (COST) Dalam pengertian awam, cost adalah apa yang kita bayar untuk memperoleh atau menikmati barang atau jasa. Untuk seorang akuntan atau petugas pajak, cost dipandang sebagai pengeluaran dimana untuk itu ada tanda terimanya (bukti pengeluarannya). Bagi seorang ekonom, cost adalah pengorbanan manfaat dari menggunakan sumber daya untuk suatu keperluan tertentu ketimbang menggunakannya untuk berbagai keperluan terbaik yang lain.

BIAYA (COST)Misalkan setelah SMA kita ingin memasuki perguruan tinggi. Manfaat yang kita ingin capai adalah pengayaan intelektualitas (intellectual enrichment) dan kesempatan untuk memperoleh peluang kerja dan karir yang lebih baik. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk itu? Tentu jawabnya adalah dengan menjumlahkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk SPP, bukubuku, kos, kebutuhan hidup, transportasi dan lain sebagainya. Sebetulnya ada yang lebih penting dari semuanya itu yaitu waktu. Ketika kita menghabiskan waktu selama 4 atau 5 tahun mendengarkan kuliah, membaca buku teks, berdiskusi dan mengerjakan tugas, kita tidak dapat menggunakan waktu tersebut untuk bekerja. Upah atau gaji yang dikorbankan karena tidak bekerja merupakan biaya (cost) untuk menempuh pendidikan. Biaya inilah yang disebut sebagai opportunity cost dari suatu pilihan yang timbul bila kita mengorbankan kesempatan lain untuk memperoleh pilihan tersebut. Seorang artis, penyanyi atau atlit top yang dapat menghasilkan uang ratusan juta atau bahkan milyaran rupiah sangat menyadari adanya pengorbanan atau opportunity cost yang timbul bila ia memilih untuk kuliah di perguruan tinggi dan meninggalkan profesinya.

BEBERAPA ISTILAH Biaya (cost) Anggaran (budget) Pembiayaan (financing) Belanja (expenditures)

BEBERAPA ISTILAHBiaya (cost) Nilai ekonomi dalam ukuran uang dari barang dan jasa yang dipergunakan untuk memproduksi atau mengkonsumsi suatu komoditas (all sacrifices in terms of monetery value) Anggaran (budget) Nilai uang yang diperlukan atau dialokasikan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Besar anggaran tergantung pada voume kegiatan dan biaya (quantity times unit cost).

BEBERAPA ISTILAHPembiayaan (financing) Cara untuk mencukupi anggaran (budget), misalnya pengumpulan pajak, meminjam (hutang), mengembangkan asuransi dan lain-lain. Belanja (expenditures)

Anggaran yang dibelanjakan, kadang-kadang disebut sebagai realisasi anggaran (budget).

BEBERAPA PENGERTIAN TENTANG BIAYA (COSTS)Biaya total atau Total Cost (TC) Biaya untuk memproduksi sejumlah output tertentu. Biaya tetap atau Fixed cost (FC) Biaya yang tidak berubah atau tidak berkorelasi dengan besarnya output dalam jangka pendek (misalkan dalam jangka waktu 1 tahun), seperti biaya sewa, upah dan gaji, peralatan, dll.) Biaya variabel atau Variable cost (VC) Biaya yang bervariasi menurut besarnya output, misalkan bahan baku, listrik, biaya transportasi, dll. Biaya rata-rata atau Average cost (AC) Biaya rata-rata per unit output (TC/Q) Biaya marjinal atau Marginal cost (MC) Biaya tambahan untuk memproduksi tambahan satu unit output = (TC of X + 1 unit) (TC of X units). Contoh, untuk memproduksi 24 unit dibutuhkan biaya Rp 98.000, tetapi untuk memproduksi 25 unit dibutuhkan biaya Rp 100.000. Biaya rata-rata adalah Rp 4.000/unit dan biaya marginal adalah Rp 2.000 .

TOTAL COST, FIXED COST & VARIABLE COST

TOTAL COST Price VARIABLE COST

FIXED COST

Quantity

KLASIFIKASI BIAYA YANG LAINMenurut jenis kegiatan, biaya dibagi menjadi: Biaya langsung (Direct costs) Biaya tidak langsung (Indirect costs) Menurut mata anggaran, biaya dibagi menjadi: Biaya investasi (Investment costs) Biaya operasional (Operating costs) Biaya pemeliharaan (Maintenance costs)

PENGELOMPOKAN JENIS BARANG ATAU KOMODITASKetika berpikir tentang jenis barang/komoditas, kita harus menanyakan sifat/karakteristik dari dua hal: Apakah barang atau jasa tersebut excludable? Excludability merujuk pada ketika menggunakan barang tersebut, maka akan menghalangi orang lain untuk menggunakannya atau dapat diperoleh dengan membayar sejumlah tertentu. Apakah ada rivalry? Suatu barang tidak dapat dinikmati secara bersamaan tanpa saling menghilangkan manfaatnya, misalkan beli baju, makan jeruk, minum obat tidak mungkin dimakan, diminum atau dipakai bersama-sama.

PERBEDAAN JENIS BARANG ATAU KOMODITAS Private goods Public goods Common Resources Natural monopoly Catatan: Antara private goods dan public goods terdapat merit goods

PERBEDAAN JENIS BARANG ATAU KOMODITAS Private goods- excludable & rivalry - barang tidak dapat dikonsumsi secara bersama-sama (rival), tetapi untuk menikmatinya harus membayar (eksklusif) Public goods - non-excludable & non-rivalry - barang dapat dikonsumsi bersamaan (non- rivalry) namun untuk menikmatinya tidak perlu membayar (non-eksklusif)

PERBEDAAN JENIS BARANG ATAU KOMODITAS Common Resources- rival, tetapi non-excludable - barang tidak dapat dikonsumsi secara bersama-sama (rival), namun untuk menikmatinya tidak harus membayar (non-eksklusif)

Natural monopolies- excludable, tetapi non-rivalry - barang dapat dikonsumsi bersamaan (non-rival), tetapi untuk menikmatinya harus membayar (eksklusif)

JENIS-JENIS BARANG ATAU KOMODITASRIVAL?

YES YES Private Goods Ice-cream cones ClothingEXCLUDABLE? NO Common Resources

NO Natural monopolies Cable TV Jalan tol Listrik, air, telpon Public Goods National defense Health Insurance for the poor.

Fish in the ocean Environment

KOMODITAS UNTUK PELAYANAN KESEHATANKomoditas (barang dan jasa) secara ekonomi dapat dibagi tiga: Barang privat (private goods) Barang publik (public goods) Merit goods

KOMODITAS UNTUK PELAYANAN KESEHATANPembagian komoditas untuk pelayanan kesehatan didasarkan atas beberapa kriteria, yaitu: a. Non-rivalry = barang atau jasa tersebut dapat dikonsumsi secara simultan (bersamaan) tanpa saling merugikan. b. Non-excludable = orang bisa menggunakan atau mengambil manfaat dari suatu barang/jasa tanpa harus membayarnya. c. Biaya marjinal (marginal cost) = biaya tambahan yang terjadi kalau suatu komoditas (barang/jasa) dikonsumsi sebesar satu unit. d. Eksternalitas = dampak atau manfaat dari perbuatan seseorang yang diperoleh orang lain. Externalities occur when an action undertaken by an individual (or firm) has secondary effect on others, which maybe favorable or unfavorable (Feldstein, 1983).

KOMODITAS UNTUK PELAYANAN KESEHATANBarang Privat biaya marjinal besar dan tidak ada eksternalitas, maka penawaran dan permintaan terhadap barang dan jasa tersebut diserahkan pada mekanisme pasar (market mechanism). Merit goods ada biaya marjinal, ada kompetisi (yang mampu yang menang). Tidak selalu bisa non-excludable, oleh karena itu penduduk tidak mampu bisa tersingkir. Karena eksternalitasnya besar, maka penduduk miskin perlu dibiayai oleh dana publik (pemerintah), sedangkan penduduk mampu harus bayar. Barang Publik umumnya orang tidak mau membayar untuk menikmati atau memanfaatkannya (non-excludable). Tidak menguntungkan, sehingga fihak swasta tidak mau mengadakannya, maka dana publik (pemerintah) perlu membiayainya.

CONTOH BARANG DAN JASA MENURUT SIFATNYABARANG PUBLIK Biaya Marjinal Eksternalitas Non-excludable Non-rivalry (noncompetitive)Tidak ada Ada dan besar Ya Ya

MERIT GOODSAda Ada Ada, tetapi tidak selalu Tidak

BARANG PRIVATAda dan besar Tidak ada Tidak Bersaing (competitive)

CONTOH BARANG PUBLIKProgram pemberantasan malaria dari Dinas Kesehatan melalui perbaikan kondisi lingkungan. Setiap orang mendapatkan manfaatnya, artinya upaya ini bersifat non-rivalry. Selanjutnya setiap orang tidak perlu membayar untuk itu, hal ini bersifat non-excludable. Orang-orang lain yang berada di sekitar wilayah tersebut juga turut menikmati dampak program tersebut, karena tidak akan ada penularan malaria dari wilayah yang besangkutan, sehingga ada efek eksternalitasnya.

CONTOH BARANG PRIVATJika seseorang mengkonsumsi obat atau memperoleh konsultasi dokter secara pribadi, tidak ada orang lain yang dapat mengkonsumsi obat tersebut atau menerima konsultasi dokter yang sama pada saat yang bersamaan. Hal ini bersifat rival. Kemudian untuk memperoleh obat atau berkonsultasi dengan dokter, orang tersebut harus membayar. Hal ini bersifat excludable. Orang lain tidak dapat menarik manfaat dari konsultasi dokter orang tersebut, sehingga tidak ada efek eksternalitasnya.

PUBLIC, PRIVATE OR MERIT GOODS? Cosmetic surgery Immunization Health promotion Treatment of TB Vector control Medical check-up Treatment of STD Family Planning Environmental sanitation Malaria surveillance Treatment of noncommunicable disease Treatment of communicable disease MCH Treatment of injury Hemodialysis Baby and under five of age nutrition Open heart surgery

EXAMPLES OF PUBLIC GOODS, MERIT GOODS AND PRIVATE GOODSPUBLIC GOODS Health promotion Vector control Environmental sanitation Malaria surveillance MERIT GOODS Immunization Treatment of TB Treatment of malaria Treatment of STD Treatment of other communicable diseases Family Planning MCH Baby and under 5 years nutrition PRIVATE GOODS Cosmetic surgery Medical check-up Treatment of noncommunicable disease Treatment of injury Hemodialysis Open heart surgery

METODE-METODE EVALUASI EKONOMITerdapat berbagai metode untuk melakukan evaluasi terhadap program-program kesehatan. Kita akan mendiskusikan dua diantaranya, yaitu: 1. Analisis efektivitas biaya (Cost-effectiveness analysis). 2. Analisis manfaat biaya (Cost-benefit analysis)

METODE EVALUASI EKONOMICost Effectiveness Analysis (CEA) dan Cost Benefit Analysis (CBA) adalah dua metode evaluasi ekonomi yang dipergunakan untuk memilih alternatif yang lebih baik dalam proses pengambilan keputusan. Perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran telah menawarkan lebih banyak pilihan yang tersedia dalam kehidupan sehari-hari. Dalam ilmu kedokteran misalnya, semakin banyak obat dan varians dan tindakan diagnosis maupun terapi yang tersedia.

METODE EVALUASI EKONOMICEA dan CBA, walaupun mempunyai beberapa kesamaan, keduanya mempunyai beberapa prinsip yang berbeda. CEA biasanya dipergunakan untuk menilai beberapa alternatif yang tujuannya (outputnya) sama, dan efektivitas diukur dalam satuan output (jumlah pasien yang sembuh, jumlah tindakan, kematian yang dapat dicegah, atau satuan lainnya) Sedangkan CBA dipergunakan untuk menilai beberapa alternatif yang tujuannya (outputnya) berbeda atau menentukan apakah suatu rencana program sebaiknya dilaksanakan atau tidak (go or no-go). Benefit dari alternatif atau program tersebut dinilai dalam ukuran moneter (nilai uang).

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA CEA DAN CBACOST EFFECTIVENESS ANALYSIS (CEA) 1. Kegunaan 2. Tujuan Mencari alternatif yang murah. Memilih di antara beberapa alternatif yang tujuannya sama. COST BENEFIT ANALYSIS (CBA) Mencari alternatif yang paling menguntungkan. a. Memilih di antara beberapa alternatif yang tujuannya berbeda. b. Memutuskan apakah suatu rencana dilaksanakan atau tidak. Dalam nilai uang. Tidak ada.

3. Perhitungan cost 4. Perhitungan effectiveness 5. Perhitungan benefit

Dalam nilai uang. a. Dalam satuan output. b. Membandingkan biaya satuan. Tidak ada

a. Dalam nilai uang. b. Membandingkan B/C ratio.

SYARAT CEA1. Ada tujuan yang jelas (rumusan yang jelas) 2. Ada pilihan alternatif untuk mencapai tujuan tersebut? 3. Alternatif tersebut comparable 4. Cost dan effect bisa dan harus diukur.

LANGKAH-LANGKAH CEA DALAM PELAYANAN KESEHATANLangkah pertamaMenjabarkan alternatif yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Misalnya, apa saja alternatif yang dapat dilakukan dalam pengobatan TB: 1. Memberikan pengobatan konvensional (INH, PAS, Strep, B6). 2. Memberikan pengobatan radikal (rifampicin) tanpa DOTS (Direct Observation Treatment Shortcourse). 3. Memberikan pengobatan radikal dengan DOTS.

LANGKAH-LANGKAH CEA DALAM PELAYANAN KESEHATANLangkah keduaMenghitung biaya (cost analysis) terhadap masingmasing alternatif tersebut. Dalam pelayanan kesehatan, biaya yang timbul dapat dibagi dua kelompok: 1. Biaya pelayanan kesehatan (tindakan, obat, alatalat, perawatan, dll.) 2. Biaya non-pelayanan kesehatan (hilangnya waktu produktif pasien karena sakit, biaya anggota keluarga yang menjaga pasien)

LANGKAH-LANGKAH CEA DALAM PELAYANAN KESEHATANLangkah ketiga Menghitung effectiveness , yaitu jumlah satuan output yang dihasilkan. Dalam kasus TB tersebut di atas, effectiveness untuk ketiga alternatif tersebut adalah jumlah kasus TB yang disembuhkan.

LANGKAH-LANGKAH CEA DALAM PELAYANAN KESEHATANLangkah keempatMenghitung cost-effectiveness masing-masing alternatif yaitu dalam bentuk biaya satuan (unit cost). Untuk kasus ini biaya satuan tersebut adalah total biaya dibagi dengan jumlah kasus TB yang berhasil disembuhkan. Selanjutnya adalah membandingkan unit cost tiga alternatif yang tersedia. Keputusan yang diambil adalah memilih alternatif yang unit-costnya paling kecil.

CONTOH KEGUNAAN CEAMembandingkan alternatif intervensi untuk mencapai satu tujuan tertentu, contoh: 1. Memiliki alternatif terbaik untuk mencapai tujuan untuk menurunkan kematian bayi, intervensi mana yang paling cost-effective: immunisasi, malaria, penyediaan air bersih/sanitasi. 2. Memilih alternatif terbaik dalam suatu pilihan intervensi mana yang paling cost-effective untuk imunisasi: puskel atau klinik KIA atau crash program? 3. Menentukan komposisi input yang paling cost-effective dalam mencapai tujuan tertentu mana yang paling cost effective untuk KIA: a. dokter + bidan b. bidan + perawat c. bidan + kader

CONTOH CEA UNTUK MENENTUKAN PILIHAN ALTERNATIF IMMUNISASI YANG COST-EFFECTIVE ALTERNATIF COST Crash program 75.000 Klinik KIA 45.000 Puskes / mobile 65.000 unit EFFECTIVENESS 15.000 15.000 15.000 CE RATIO 5.00 3.00 4.33

CONTOH CEA UNTUK MENENTUKAN PILIHAN ALTERNATIF SUMBER DAYA KIA YANG COST-EFFECTIVE KOMBINASI INPUT Dokter + bidan Bidan + perawat Bidan + kader COST 45.000 30.000 22.500 EFFECTIVENESS 25.000 20.000 15.000 CE RATIO 1.8 1.5 1.5

CONTOH CEA DALAM PENGOBATAN TUBERKULOSISINH, PAS, Strep dan B6 Kebaikan Murah Radikal (Rifampicin) Radikal dengan DOTS Angka drop-out Angka drop=out lebih rendah. rendah. Ada masalah kepatuhan (compliance) pasien minum obat. Lebih mahal Paling mahal, karena harus ada pengawas khusus agar pasien minum obat secara teratur.

Kelemahan

Angka drop-out tinggi.

Walaupun mahal, alternatif ketiga terbukti lebih efektif. Kalau kemudian dihitung biaya yang diperlukan untuk menyembuhkan seorang penderita TB, ternyata alternatif ketiga ini yang paling murah.

CEA UNTUK PENGOBATAN GAGAL GINJAL (SORKIN, 1976)Pada tahun 1968 diperkirakan sejumlah 6000 orang Amerika mati karena penyakit ginjal kronis (chronic renal failure). Dari jumlah tersebut, diambil sampel 2000 kasus, yang telah mendapat pengobatan sebagai berikut: 1000 dengan dialisis dan 1000 dengan transplantasi ginjal. Biaya kedua jenis tindakan tersebut cukup mahal, yaitu US$ 13.000 untuk transplantasi dan US$ 14.000/tahun untuk dialisis di RS, atau US$ 5.000/tahun untuk dialisis di rumah pasien. Evaluasi terhadap kasus-kasus hemodialisis baik yang dilakukan di RS maupun di rumah rata-rata bisa survive selama 9 tahun. Sedangkan yang mendapat transplantasi, survive sampai 17 tahun. Dengan menggunakan discount rate sebesar 6%, dilakukan perhitungan nilai sekarang (present value) biaya per kasus untuk ketiga alternatif pengobatan tersebut.

CEA UNTUK PENGOBATAN GAGAL GINJAL (SORKIN, 1976)CEA tiga alternatif pengobatan gagal ginjalTINDAKAN PRESENT VALUE (PV) BIAYA(US$) SURVIVAL (LAMA MASA HIDUP YANG DIPEROLEH) 9 tahun 9 tahun 17 tahun BIAYA PER TAHUN TAMBAHAN HIDUP 11,600 4,200 2.600

Dialisis di RS Dialisis di rumah Transplantasi

104.000 38.000 44.500

Angka-angka di atas menunjukkan bahwa transplantasi ginjal adalah Yang paling cost-effective di antara ketiga alternatif tindakan tersebut. Ukuran effectiveness adalah tahun tambahan hidup setelah tindakan dilakukan.

CONTOH-CONTOH LAIN PENGGUNAAN CEA Pengobatan tifoid - Chloramphenicol - Seftriaxol Malaria - penemuan kasus secara aktif - penemuan kasus secara pasif Penyakit kandung empedu - kolesistektomi terbuka - kolesistektomi laparoskopik

ANALISIS MANFAAT BIAYA (COST BENEFIT ANALYSIS-CBA)CBA dapat dipergunakan dalam dua hal: 1. Memilih program yang lebih baik untuk dilaksanakan di antara beberapa alternatif program. 2. Menentukan apakah suatu rencana program perlu dilaksanakan atau tidak. Catatan: - Manfaat (benefit) dapat terdiri dari manfaat langsung dan tidak langsung. - Biaya (cost) yang dapat dicegah manfaat tidak langsung.

ANALISIS MANFAAT BIAYA (CBA)MEMILIH ALTERNATIF PROGRAM YANG LEBIH BAIKLangkah 1 merumuskan apa alternatif atau program yang akan dilakukan. Langkah 2 menghitung biaya masing-masing alternatif tersebut. Langkah 3 menghitung manfaat masing-masing alternatif dalam ukuran uang. Inilah bagian tersulit dari CBA. Tidak mudah melakukan perhitungan dengan ukuran moneter. Misalnya berapa nilai rupiah kalau seorang penderita CaMammae mendapat operasi radikal dan masa hidupnya bisa diperpanjang selama 10 tahun? Bagaimana mengkonversikan 10 tahun tambahan masa hidup ke dalam rupiah.

ANALISIS MANFAAT BIAYA (CBA)MEMILIH ALTERNATIF PROGRAM YANG LEBIH BAIKLangkah 4 membandingkan nilai manfaat (benefit) dengan nilai biaya untuk masing-masing alternatif, yang akan menghasilkan B/C ratio. Keputusan dalam analisis ini adalah memilih alternatif atau proyek yang mempunyai B/C ratio paling tinggi. Contoh Pilihan antara program Keluarga Berencana dan Malaria Surveillance.

ANALISIS MANFAAT BIAYA (CBA)MENENTUKAN APAKAH SUATU RENCANA GO ATAU NO-GO ContohApakah rencana pembangunan ruangan OK tambahan di sebuah RS perlu dilaksanakan atau tidak? Langkah 1 melakukan analisis biaya (biaya investasi, operasional dan pemeliharaan ). Langkah 2 menghitung berapa penerimaan (revenue) yang akan diperoleh dalam tahun-tahun mendatang. Langkah 3 biaya (cost) dan pendapatan (revenue) dihitung nilai sekarangnya (present value = PV). Kemudian dihitung selisih antara kedua PV tersebut (antara PV penerimaan dan PV biaya). Selisih ini disebut net present value (NPV). Kalau NPV positif, maka proyek tersebut dianggap menguntungkan dan boleh dilaksanakan.

NILAI WAKTU DARI UANG (TIME VALUE OF MONEY) Nilai uang berbeda-beda antara waktu. Sebagai contoh, kita ingin menginvestasikan uang sebesar Rp 100 jt hari ini. Dengan suku bunga sebesar 5%/tahun, maka uang kita akan menjadi Rp 105 jt (Rp 100 jt dikalikan 1,05) setelah satu tahun. Sebaliknya, uang Rp 100 jt yang kita terima tahun depan, saat ini hanya bernilai Rp 95.24 (Rp 100 juta dibagi 1,05). Dalam CBA harus dihitung nilai sekarang (present value = PV) uang tersebut. Kalau biaya (cost yang terjadi di masa yang akan datang, untuk menghitung nilai PV-nya dilakukan discounting . Kalau biaya terjadi di masa lalu, untuk menghitung nilai PV-nya dilakukan compounding .

MENGHITUNG PV (BAIK COST MAUPUN BENEFIT)DiscountingPVC = C / (1 + r)t PVB = B / (1 + r)t

CompoundingPVC = C x (1 + r)t PVB = B x (1 + r)t

Catatan:PV= present value C= cost B= benefit r = suku bunga t = waktu

CONTOH COMPOUNDINGMenghitung PV biaya / penerimaan yang terjadi di masa lalu PVC = C x (1 + r)tPV = present value C = biaya (cost) r = suku bunga (interest rate) atau disbut juga dengan discount rate t = jumlah waktu (tahun) sejak biaya terjadi sampai sekarang (saat analisis dilakukan. Contoh: Pada tahun 1998, 1999, 2000, 2001 dan 2002 telah terjadi biaya masingmasing Rp 1 juta. Analisis biaya dilakukan pada tahun 2003. Kalau r = 9%, maka: PVC = ( 1 jt x 1,54) + (1 jt x 1,41) + (1 jt x 1,29) + (1 jt x 1.19) + (1 jt x 1,09) = Rp 6.523.335.

CONTOH DISCOUNTINGMenghitung PV biaya / penerimaan yang akan terjadi di masa yang akan datang.PVB = B / (1 + r)tPVB = present value benefit (penerimaan) Contoh: Analisis biaya dilakukan pada tahun 2003. Diperkirakan akan terjadi penerimaan pada tahun 2004, 2005, 2006, 2007 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 1 juta. Kalau diasumsikan r= 9%, maka PVB = 1 jt / (1,09) + 1 jt / (1,19) + 1 jt / (1,29) + 1 jt (1,41) + 1 jt (1,54) = Rp 3.889.651.00.

FAKTOR INFLASIDalam contoh sebelumnya faktor inflasi belum diperhitungkan. Misal r = 9% dan i (inflasi) = 7%, maka discount rate yang dipergunakan adalah(1 + r) / (1 + i)= ( 1 + 0,09 ) / ( 1 + 0,07) = 1,019 Ini disebut the real discount rate

CONTOH CBA PROGRAM KBZaidan (1971) menyatakan bahwa program mengendalikan pertumbuhan penduduk mempunyai elemen biaya (cost) dan manfaat (benefit) sbb: Elemen biaya a. Biaya program KB untuk mencegah atau menjarangkan kelahiran. b. Biaya atau kerugian yang timbul karena menurunnya jumlah tenaga kerja.

CONTOH CBA PROGRAM KBElemen manfaat a. Efek utama berkurangnya belanja konsumsi karena kelahiran yang dapat dicegah, sehingga belanja yang tidak dikonsumsi tersebut tersedia untuk penduduk secara luas. b. Meningkatnya public saving dari penurunan biaya pendidikan karena menurunnya jumlah anak yang lahir. c. Meningkatnya produktivitas karena keluarga yang lebih kecil bisa meningkatkan status gizinya. d. Meningkatnya private saving sebagai akibat menurunnya fertilitas.

CBA PROGRAM KB DI SUMATERA UTARA : 2001 2003 (ASCOBAT GANI)COST & BENEFIT BKKBN Sektor Kesehatan Total PV cost PC Benefit B/C ratio 2001 51,496,018,001 12,874,004,500 64,370,022,501 77,887,727,227 99,139,124,529 2002 57,313,740,002 14,328,435,001 71,642,175,003 78,806,392,503 145,360,921,005 2003 60,904,397,003 15,226,099,251 76,130,496,254 76,130,496,254 290,897,878,027 Total 232,824,615,983 535,397,923,562 2.3 PERHITUNGAN B/C RATIO

B/C ratio 2.3 artinya investasi Rp 1 juta untuk program KB menghasilkan manfaat Rp 2.3 juta dalam 3 tahun, dengan asumsi: 1. Biaya program KB = Rp 4.500/penduduk 2. Kontribusi sektor kesehatan = 25% x biaya BKKBN 3. Net reduksi jumlah penduduk selama 2001, 2002, 2003 masing-masing adalah: 135.905, 142.619 dan 149.545.

CBA PROGRAM KB DI BEBERAPA TEMPATLOKASI SUMUT (Ascobat Gani) DKI (Ascobat Gani) NAD (Ascobat Gani) NTB (Ascobat Gani) UAR (Zaidan) CALIFORNIA (Family PACT) 2.3 : 1 14.5 : 1 3.44 : 1 2.95 : 1 2.5 : 1 2.76 : 1 (sampai 2 tahun) 5.33 : 1 (sampai 5 tahun) B/C RATIO TAHUN 2000 2003 1997 2000 2001 2005 2007 1971 2002

FLUORIDATION OF COMMUNITY WATER SUPPLIES TO PREVENT DENTAL CARRIES A benefit-cost ratio of more than 6 to 1 for community water fluoridation was found in Hastings, New Zealand, after a fluoridation program had been in effect 10 years (Scheffer & Paringer). An Australian study found that the benefits of making fluoride tablets available from birth to age 6 were seven times the costs (Scheffer & Paringer). The potential benefit-cost ratio from school water fluoridation in the US was estimated to be around 15 to 1 (Carlos, 1973). The characteristically high benefit-cost ratios indicate that fluoride programs contribute to a reduction in dental expenditures to a degree that far outweigh their cost.

COST EFFECTIVE INTERVENTION (WHR, 2000) Th/ of TB: DOTS MCH/SAFE MOTHERHOOD: ANC, safe delivery FAMILY PLANNING: CIE and FP services SCHOOL HEALTH: Health Education, nutrition, worm treatment, micronutrient and supplementary food. IMCI: Case management of ARI, diarrhea, malaria, measles, under nutrition, immunization, breast feeding, micronutrient & Fe, worm treatment. PREVENTION OF HIV/AIDS: CIE for CSW & general public, safe blood supply, mass treatment for STD. Treatment of STD: case management standard D/ and Th/ EPI plus: BCG, OPV, DPT, HepB, TT. MALARIA: case management + prevention (e.g. treated bed net) TOBACCO CONTROL: CIE, tax on cigarette, legal action. NON INFECTIVE & INJURY: screening and secondary prevention.

DISTRICT HEALTH ACCOUNT DI 3 KABUPATENJENIS PROGRAM 1. Program Kesehatan Masyarakat 1.1. KIA 1.2 Giz 1.3 Imunisasi 1.4 TBC 1.5 Malaria 1.6 HIV/AIDS 1.7 Diare 1.8 ISPA 1.9 Demam Berdarah 1.10 Penyakit Menular Lain 1.11 Penyakit Tidak Menular 1.12 Keluarga Berencana 1.13 UKS 1.14 Kesehatan Remaja 1.15 Kesehatan Lingkungan 1.16 Promosi Kesehatan 1.17 Penanggulangan Bencana 1.18 Surveillans 1.19 Program Kesehatan Masyarakat Lainnya 2. Program Upaya Kesehatan Perorangan 2.1. Rawat Jalan 2.2 Rawat Inap 2.3 Rawat Rujukan 2.4 Pengobatan Umum 3. Program Capacity Building / Penunjang 3.1. Administrasi dan Manajemen 3.2 Sistem Informasi Kesehatan 3.3 Capacity Building 3.4 Pengadaan & Pemeliharaan Infrastruktur 3.5 Pengawasan 3.6 Obat dan Perbekalan Kesehatan 3.7 Jaminan Kesehatan 3.8 Program Cap.Building/Penunjang lainnya Total TABANAN (2009) TOTAL 3,427,245,613 240,796,500 61,482,900 29,560,400 23,260,000 30,425,000 154,720,328 12,960,000 5,990,000 154,197,200 75,978,600 17,625,000 1,125,945,650 79,500,000 57,249,000 1,037,162,535 53,705,000 266,687,500 186,847,078,377 1,696,273,730 285,337,000 15,505,294 184,849,962,353 102,380,276,097 32,319,986,894 819,689,047 23,877,031,568 37,395,000 34,849,473,495 10,476,700,093 % 1.171 0.082 0.021 0.010 0.008 0.010 0.053 0.004 0.002 0.053 0.026 0.006 0.385 0.027 0.020 0.354 0.018 0.091 63.846 0.580 0.097 0.005 63.163 34.983 11.044 0.280 8.159 0.013 11.908 3.580 TIMOR TENGAH UTARA (2009) TOTAL 6,895,052,453 1,378,671,500 2,818,167,450 110,021,465 207,710,000 78,320,500 106,358,000 64,700,000 22,450,000 13,960,000 66,872,500 2,175,000 280,877,200 189,444,287 7,680,000 725,886,500 128,015,750 47,710,000 646,032,301 49,576,398,437 4,839,448,000 537,566,000 66,761,100 44,132,623,337 52,266,977,935 25,076,736,653 124,505,000 2,732,453,000 18,507,697,874 130,500,000 3,373,539,790 2,054,254,364 267,291,254 108,738,428,825 % 6.341 1.268 2.592 0.101 0.191 0.072 0.098 0.060 0.021 0.013 0.061 0.002 0.258 0.174 0.007 0.668 0.118 0.044 0.594 45.592 4.451 0.494 0.061 40.586 48.067 23.062 0.114 2.513 17.020 0.120 3.102 1.889 0.246 SUKABUMI CITY (2008) TOTAL 3,230,760,904 935,073,144 531,309,460 33,697,000 88,680,000 28,241,000 560,000 580,000 168,338,000 239,024,000 94,965,000 84,880,800 258,429,500 43,685,000 152,554,000 341,845,000 35,245,000 64,908,000 128,746,000 81,613,082,388 2,946,708,000 340,000 78,666,034,388 102,929,393,861 38,972,297,739 165,256,125 57,132,889,798 77,933,000 2,676,297,119 3,904,720,080 % 1.721 0.498 0.283 0.018 0.047 0.015 0.000 0.000 0.090 0.127 0.051 0.045 0.138 0.023 0.081 0.182 0.019 0.035 0.069 43.464 1.569 0.000 41.894 54.816 20.755 0.088 30.427 0.042 1.425 2.079

292,654,600,087

187,773,237,153

61