psikologi kesehatan

16
1 MODUL XIV PSIKOLOGI KESEHATAN (HEALTH PSYCHOLOGY) A. PENDAHULUAN I. Pengertian Psikologi kesehatan bukan Psikiatri, psikologi klinis atau abnormal. Psikologi kesehatan mempelajari perilaku manusia normal. Penekanan psikologi kesehatan bukan pada keadaan penyakit atau penanganannya tetapi pada kesehatan psikisnya. Jadi, psikologi kesehatan adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari pengaruh faktor-faktor psikologis dari bagaimana orang tetap menjaga kesehatannya, mengapa orang menjadi sakit & bagaimana tanggapan mereka ketika menjadi sakit (Taylor,1999). II. Tujuan : Tujuan mempelajari psikologi kesehatan adalah untuk memahami proses -proses psikologis sebagai alat bantu untuk meningkatkan hasil kesehatan fisik individu. III. Sejarah Perkembangan Psikologi kesehatan tidak dapat dilepaskan dari definisi WHO tentang kesehatan. Dalam definisi WHO, kesehatan mencakup dimensi fisik, mental, spiritual, serta sosial tidak semata – mata ketiadaan penyakit atau kesakitan. Dunia memasuki era baru dalam bidang kesehatan tahun 1998 WHO secara resmi, WHO mengubah pembukaan konstitusi yang diibuat pada pendiriannya Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sitawaty Tjiptorini MBA, M.PSi PSIKOLOGI UMUM II

Upload: putra-agina

Post on 25-Nov-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah kesehatan

TRANSCRIPT

Psikolinguistik adalah penggabungan antara dua kata 'psikologi' dan 'linguistik'

11

MODUL XIVPSIKOLOGI KESEHATAN (HEALTH PSYCHOLOGY)A. PENDAHULUAN

I. Pengertian

Psikologi kesehatan bukan Psikiatri, psikologi klinis atau abnormal. Psikologi kesehatan mempelajari perilaku manusia normal. Penekanan psikologi kesehatan bukan pada keadaan penyakit atau penanganannya tetapi pada kesehatan psikisnya. Jadi, psikologi kesehatan adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari pengaruh faktor-faktor psikologis dari bagaimana orang tetap menjaga kesehatannya, mengapa orang menjadi sakit & bagaimana tanggapan mereka ketika menjadi sakit (Taylor,1999).II. Tujuan :

Tujuan mempelajari psikologi kesehatan adalah untuk memahami proses -proses psikologis sebagai alat bantu untuk meningkatkan hasil kesehatan fisik individu.III. Sejarah Perkembangan

Psikologi kesehatan tidak dapat dilepaskan dari definisi WHO tentang kesehatan. Dalam definisi WHO, kesehatan mencakup dimensi fisik, mental, spiritual, serta sosial tidak semata mata ketiadaan penyakit atau kesakitan. Dunia memasuki era baru dalam bidang kesehatan tahun 1998 WHO secara resmi, WHO mengubah pembukaan konstitusi yang diibuat pada pendiriannya tahun 1946 dengan memasukkan dimensi spiritual dalam definisi kesehatannya.B.MODEL-MODEL KESEHATAN

a. Model Kesehatan Barat

Model Biomedis (Model Medis) Pengobatan ini dipengaruhi oleh filosofi Yunani, terutama dari pemikiran Plato & Aristoteles yang bersifat abstrak & sistematis serta dijalakan dengan rasional & logis. Konsepsi mengenai dunia pada dasarnya bersifat dualistik sehingga manusia dapat dibedakan menjadi tubuh & jiwa.

Model Biomedis memiliki 5 asumsi

Model bio-psikospiritual-sosialModel biopsikososial memandang penting faktor-faktor psikologi & sosial dalam masalah penyakit, kesakitan & kesehatan. Istilah Biopsikososial diberikan untuk menekankan fakta bahwa faktor-faktor biologi, psikologi & sosial memiliki kontibusi penting terhadap kesehatan. Faktor-faktor psikologis tidak berdiri sendiri dari proses penyakit & pengalaman ketika sakit :

status kesehatan fisik dapat mempengaruhi status psikologis, contohnya ; orang yang terkena kanker dapat mengalami depresi.

Faktor psikologis dapat mempengaruhi kesehatan fisik melalui perilaku, contoh ; terdapat karakter tertentu yang membuat orang malas berolahraga, tidak melakukan diet & lebih mudah minum minuman keras. Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi faktor fisiologis, contoh : kasus psikosomatik Gangguan Psikososmatik : gangguan terhadap salah satu fisik menimbulkan gangguan pada lainnya.

Faktor kesehatan fisik & faktor psikologis dapat berhubungan tidak secara kausalitas, melainkan melalui faktor lain. Contoh : tingkat reaktivitas system syaraf otonom dapat memberi rangsangan peningkatan fungsi sosiologis yang membuat orang rentan terhadap penyakit jantung & juga menyebabkan orang lebih memiliki sifat permusuhan, namun mengubah sifat permusuhan hanya memberikan sedikit perubahan pada kondisi penyakit jantung. Model Psikiatris

Model ini masih mendasarkan diri pada pencarian bukti-bukti fisik dari suatu penyakit & penggunaan treatment fisik (obat-obatan/pembedahan) untuk mengoreksi abnormalitas. Namun model ini menunjukkan dengan jelas adanya model-model yang saling bertentangan yang digunakan oleh psikater yang berbeda untuk menjelaskan gangguan psikosis.Model tersebut meliputi : Model organic, model psikodinamik, model behavioral & model sosial.

Model Psikosomatis

Merupakan model yang muncul karena adanya ketidakpuasan terhadap model biomedis. Menurut model psikosomatik, penyakit berkembang melalui saling terkait secara berkesinambungan antara faktor fisik & mental yang saling memperkuat satu sama lain melalui jaringan yang kompleks. Penyembuhan penyakit diasumsikan terjadi melalui cara yang sama juga.b.Model Kesehatan Timur. Model kesehatan timur berisfat Holistis. Hiolisme dibedakan menjadi 2 (menurut Capra) :a. Dalam arti sempit : melihat organism manusiawi sebagai suatu system kehidupan yang semua komponennya saling terkait & saling tergantung.

b. Dalam arti luas : pandangan holistis menyadari menyadari bahwa system merupakan bagian suatu bagian integral dari system-sistem yang lebih luas, dimana organism individual berinteraksi c. PEMAHAMAN TENTANG PENYAKIT

Istilah penyakit memiliki makna berbeda karena berasal dari kata yang berbeda illness & disease . Disease : sesuatu yang dimiliki organ, sedangkan penyakit illness : sesuatu yang dimiliki manusia yaitu respons subjektif pasien dan segala sesuatu yang meliputinya (Helman,1990).Bisa terjadi disease tanpa adanya illness. Teknologi kedokteran yang maju memungkinkan untuk mendeteksi adanya penyakit tanpa orang yang bersangkutan menyadari penyakitnya. Hal ini bisa mempengaruhi perilaku orang tersebut, misal dalam hal kepatuhan.Sebaliknya bila terjadi illness tanpa adanya disease, pasien merasa adanya sesuatu yang salah dalam kehidupan mereka secara fisik, emosional maupun sosial tapi setelah diperiksa secara fisik tidak ada sesuatu yang salah. Meskipun begitu mereka masih tetap merasa tidak bahagia. Biasanya penyakit seperti ini disebabkan oleh stress kehidupan & dikategorikan sebagai penyakit psikosomatis.

Ciri- ciri tingkah laku sehat atau normal (Warga, 1983) :a. Bertingkah laku menurut norma-norma sosial yang diakui

b. Mampu mengelola emosi

c. Mampu mengaktualkan potensi-potensi yang dimiliki

d. Dapat mengikuti kebiasaan kebiasaan sosial

e. Dapat mengenali resiko dari setiap perbuatan dan kemampuan tersebut digunakan untuk menuntun tingkah lakunya.

f. Mampu menunda keinginan sesaat untuk mencapai tujuan jangka panjang

g. Mampu belajar dari pengalaman

h. Biasanya gembira.

Ciri individu yang bisa dikelompokkan sebagai normal (Harber & Runyon, 1984) :

a. Sikap terhadap diri sendiri : Mampu menerima diri sendiri apa adanya, memiliki identitas yang jelas, mampu menilai kelebihan & kekurangan diri sendiri.

b. Persepsi terhadap realita : pandangan yang realistis terhadap diri sendiri& dunia sekitar yang meliputi orang lain maupun segala sesuatunya c. Integrasi : Kepribadian yang menyatu dan harmonis, bebas dari konflik-konflik batin yang mrngakibatkan ketidak mampuan & memiliki toleransi yang baik terhadap stres.

d. Kompetensi : mengembangkan ketrampilan mendasar berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, emosional & sosial untuk dapat melakukan koping terhadap masalah-masalah kehidupan.

e. Otonomi : memiliki ketetapan diri yang kut, bertanggung jawab & penentuan diri & memiliki kebebasan yang cukup terhadap pengaruh sosial.

f. Pertumbuhan & aktualisasi dini : mengembangkan kecenderungan kearah peningkatan kamatangan, pengembangan potensi & pemenuhan diri sebagai seorang pribadi.

g. Relasi Interpersonal : Kemampuan untuk membentuk & memelihara relasi interpersonal yang intim.h. Tujuan hidup : Tidak terlalu lama untuk mencapai kesempurnaan, tetapi membuat tujuan yang realistik & masih dalam kemampuan individu.Pendekatan yang digunakan untuk menentukan apakah seseorang termasuk dalam kategori sehat secara mental atau tidak :

Pendekatan Statistik

Suatu tingkah laku disebut sehat apabila tingkah laku tersebut memiliki frekuensi kemunculan yang tinggi dalam populasi, sebaliknya orang yang bertingkah laku tidak seperti kebanyakan orang dianggap sebagai orang yg tidak normal atau tidak sehat. Pendekatan Normatif

Pendekatan ini melihat orang sehat secara mental berdasarkan apakah tingkah laku orang tersebut menyimpang dari norma sosial yang berlaku di masyarakat (devian) atau tidak. Tolok ukur yang dipakai dalam pendekatan ini adalah norma norma yang berlaku di masyarakat. Pendekatan Distress Subjektif

Pendekatan ini beranggapan orang dianggap normal atau sehat bila dia merasa sehat atau tidak ada persoalan & tekanan yang mengganggunya. Pendekatan Fungsi/peranan sosial Pendekatan ini melihat normal atau sehat tidaknya seseorang berdasarkan mampu atau tidaknya ornag tersebut menjalankan kegiatan hariannya. Orang dianggap sehat atau normal bila dia mampu menjalankan fungsi & peranannya dalam masyarakat & tidak mengalami gangguan dalam menjalankan tugas tugas hariannya. Pendekatan Interpersonal

Pendekatan ini melihat seseorang apakah mampu menyesuaikan diri dilihat berdasarkan kemampuan seseorang untuk menjlin hubungan yang interpersonal dengan yang lain. Menurut pendekatan ini orang dikatakan sehat & mampu menyesuaikan diri dengan baik bila dia mampu menjalin relasi dengan orang lain & tidak menarik diri dari orang lain.

D. RUANG LINGKUP KESEHATAN JIWA

a. Masalah Gangguan Jiwa

Perubahan dalam fungsi jiwa yang menimbulkan penderitaan pada individu (distres) dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosialnya (disabilitas). b.Masalah Psikososial

Masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat dari perubahan sosial. Misalnya : kenakalan remaja, anak jalanan, pengungsi.

E. PERILAKU KESEHATAN A. Model & Perilaku Kesehatan (Kasl & Cobb, 1966)

- Perilaku Kesehatan : Suatu aktivitas dilakukan oleh individu yang meyakinkan dirinyan sehat untuk tujuan mencegah penyakit atau mendeteksinya dalam tahap asimptomatik.

-Perilaku Sakit : Aktivitas apapun yang dilakukan oleh individu yang merasa sakit, untuk mendefinisikan keadaan kesehatannya dan untuk menemukan pengobatan mandiri yang tepat.

-Perilaku peran sakit : aktivitas yang dilakukan untuk tujuan mendapatkan kesejahteraan oleh individu yang mempertimbangkan diri mereka sendiri sakit.Perilaku pendorong kesehatan :

a. Pengatur makanan

b. Olahraga

c. Menjaga kebersihan

d. Menjaga keselamatan

e. Manajemen waktu

Psikologi Kesehatan juga mempelajari aspek-aspek psikologis dari pencegahan dan perawatan sakit. Seorang psikologi kesehatan misalnya, membantu mereka yang bekerja di lingkungan yang memiliki tingkat stress yang tinggi untuk mengelola stress dengan efektif, sehingga tekanan yang dialami di lingkungan kerja tidak mempengaruhi kesehatan mereka. Seorang psikolog kesehatan juga dapat bekerja dengan mereka yang sedang menderita suatu penyakit agar dapat menyesuaikan mental dan fisik mereka dengan penyakit tersebut atau untuk mematuhi treatment yang dirancang oleh dokter yang merawatnya.Psikolog kesehatan juga fokus pada etiologi dan kaitannya dengan kesehatan, sakit dan disfungsi. Etiologi merujuk pada asal dan penyebab sakit, dan psikolog kesehatan secara khusus tertarik pada faktor-faktor perilaku dan sosial yang menyumbang kesehatan dan sakit dan disfungsi. Faktor-faktor tersebut meliputi kebiasaaan yang merusak atau menunjang kesehatan seperti konsumsi alkohol, merokok, olahraga, mengenakan sabuk pengaman, dan cara-cara berkawan dengan stress.

Pada akhirnya, psikolog kesehatan menganalisa dan berusaha meningkatkan system perawatan kesehatan dan merumuskannya dalam kebijakan kesehatan. Psikologi kesehatan mempelajari dampak institusi kesehatan dan tenaga medis dan paramedis terhadap perilaku orang dan mengembangkan rekomendasi untuk meningkatakan perawatan kesehatan.

F. PERSEPSI SAKIT Faktor psikologis memainkan peran penting dalam cara kita mengalami & merasakan gejala sakit. GANGGUAN PSIKOSOMATIK Gejala gagal dalam melakukan penyesuaian bias muncul dalam bentuk gangguan yg bersifat ketubuhan/fisik karena pada dasarnya antara badan & jiwa merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan, sehingga gangguan terhadap salah satu diantaranya menimbulkan gangguan pada lainnya.Contoh :

Pasien dengan gangguan somatoform atau gangguan psikologis yang mempengaruhi kondisi fisiknya. Gangguan ini seringkali tidak disertai dengan bukti-bukti fisik yang mendukung adanya gangguan pada fisik pasien. Gangguan seperti inilah yang dahulu sering disebut sebagai gangguan psikosomatik. Contoh keadaan ini adalah ketika pasien mengeluh mengalami rasa sakit di seluruh tubuh yang berpindah-pindah yang ternyata dari hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan lain tidak ditemukan sesuatu yang bermakna dapat menjelaskan keadaan sakitnya. Kasus seperti ini banyak ditemukan pada pasien gangguan depresi dan gangguan kecemasan. GANGGUAN REAKSI KONVERSI

Disebut gangguan histeris, sesuai dengan istilahnya konversi, berarti proses yang tidak disadari karenanya beberapa impuls yang tidak dapat diterima tertutup kedalam sensasi tubuh atau perasaan. GANGGUAN ORGANIS

Beberapa peneliti yakin bahwa istilah tersebut mengacu pada agen-agen patologis seperti parasit atau bahan-bahan beracun. Selain masalah definisi juga dipikirkan adanya faktor psikologis yang tidak berperan dalam gangguan organis.Contoh :

Amnesia: adalah ketidakmampuan untuk mengingat sebagian atau seluruh pengalaman masa lalu. Amnesia dapat disebabkan oleh gangguan organik di otak, misalnya; pada kontusio serebri. Namun dapat juga disebabkan faktor psikologik misalnya pada gangguan stres pasca trauma individu dapat kehilangan memori dari peristiwa yang sangat traumatis.

PSIKOTERAPI

Adalah : istilah umum untuk setiap pendekatan atau sehimpunan teknik yang berupaya membantu orang yang menderita sebuah gangguan psikologis.

A. TERAPI FREUDIAN Sistem terapi Sigmund Freud (Psikoanalisis), ada beberapa cirri kunci :

Sebuah lingkungan yang nyaman Sebuah lingkungan yang menerima sosiasi bebas Pasien diberikan kesempatan berbicara tentang apapun yang mencuat dalam pikirannya. Perlawanana Terapis mencari petunjuk kea rah masalah-masalah pasien didalam percakapan mereka Keseleo Lidah (parapraksis) mengucapkan sesuatu yang tidak ingin kita ucapkan & sedikit apa yang sedang dipikirkan mencuat tak sengaja. Tafsir mimpi Ketika kita bermimpi, pertahanan kita menurun & hal yang amat sangat menjai perhatian kita mencuat ke permukaan. Transferensi Ketika pasien mulai merasa ada perasaan terhadap terapis, bias berupa kemarahan atau kasih saying. Katarsis sebuah penumpahan emosi-emosi yang tertahan Wawasan seoarng pasien akan mendapatkan wawasan mengenai masalah-masalah meraka. Ketika seorang bisa menghadapi trauma, menyadari untuk apa trauma & mulai memahami secara dewasa untuk apa trauma, gejala mereka seharusnya hilang & menuju pemulihan.B. TERAPI BERPUSAT KLIEN CARL ROGERS Carl Rogers adalah salah satu teoritikus, terapis & peneliti paling berpengaruh dalam psikologi. Pendekatannya terhadap terapi mensyaratkan dibiarkan pasiennya (klien) untuk mengendalikan terapi mereka sendiri. Asalnya ia menyebutnya terapi non direktif, sebab ia yakin bahwa para terapis seharusnya tidak mencoba membantu klie secara aktif. Memang seharusnya tugas terapis adalah pembantu yang peduli & mau mendengar.Refleksi : Terapis mendengarkan klien & merefleksikan kembali pikiran-pikiran & pikiran-pikiran serta perasaan-perasaan signifikan dengan mengucapkan kembali kepada pasien apa yang didengar dari klien. Ada 3 sifat yang seharusnya yang tunjukkan terapis pada sesi terapi :

a. Terapis harus kongruen : Bersikap jujur, tidak palsu.

b. Terapis harus bersikap empatik : memahami klien tidak semata-mata sebagai seorang psikolog melainkan sebagai seorang yang juga terlibat dalam masalah mereka.

c. Memperlihatkan sikap positive tanpa syarat : keharusan menghargai klien sebagai manusia & tidak menghakimi.

C. TERAPI RASIONAL EMOTIF ALBER ELLIS

Ellis yakin bahwa masalah-masalah seorang berasal dari keyakinan yang salah mereka perihal dunia, orang lain & diri mereka sendiri. Jika keyakinan-keyakinan keliru maka akan keliru juga persepsi, emosi & perilaku.Berikut 12 keyakinan salah yang paling sering muncul :

1. Aku harus dicintai

2. Beberapa tindakan sangatlah jahat, & sebagian orang itu terkutuk

3. Sangat mengerikan ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan benar

4. Semua penderitaan saya berasal dari luar, orang lain.

5. Saya seharusnya mengalahkan masalah-masalah itu & terobsesi tentang masalah-masalah itu.6. Saya seharusnya menolak masalah-masalah

7. Saya butuh seseorang atau yang lebih kuat untuk disandari

8. Saya seharusnya betul-betul kompeten dalam semua ha, sebab tidak sempurna itu buruk.9. Ketika sesuatu yang buruk itu terjadi itu akan mempengaruhi saya selamanya

10. Saya harus punya control atas segalanya

11. Saya hanya bisa bahagia dengan menampik semua tindakan

12. Saya tidak punya control atas emosi-emosi saya.

TERAPI OBAT & LAINNYAA. OBAT-OBATAN ANTI CEMAS

Obat-obatan anti cemas (anxiolytic) mencakup nama merek terkanl seperti valium & Librium. Obat-obatan ini bekerja dengan memblokir soitus reseptor GABA yang melembutkan sedikit aktivitas system saraf pusat seperti yang dilakukan alkohol.

Obat-obatan jenis ini merupakan pendekatan temporer yang bagus terhadap problem kecemasan.B. OBAT-OBATAN ANTI DEPRESAN

Yang paling terkenal adalah yang orisinil, Prozac (fuoxetine) yaitu anggota keluarga obat-obatan yang disebut SSRI singkatan dari Selective Seratonin Reuptake Inhibitor (penghalang penyerapan kembali saraf kimiawi dari serotonin selektif)C. OBAT-OBATAN ANTI PSIKOTIS

Yang paling terkenal adalah obat-obatan lama chorpromazine & clozapine, keduanya bekerja dengan memblokir reseptor dopamine mengurangi respons sesorang seseorang pada stimulus yang tidak relevan seperti stimulus yang menyebabkan halusinasi & paranoia.D. TERAPI ELEKTROKONVULSIF Terapi elektrokonvulsif (ECT) adalah apa yang disebut sejumlah orang terapi kejut. Cara kerja nterapi ini adalah dengan membius pasien secara total, memberinya pelemas otot agar tidak mengalami kejang kejang yang bisa melukai mereka. Terapi ini digunakan bagi orang-orang dengan depresi berat yang bagi mereka terapi-terapi lainnya termasuk obat-obatan punya sedikit dampak atau malah tidak berdampak sama sekali.E. PSIKO BEDAH

Lobotomi merupakan salah satu terapi dengan cara bedah, ditemukan oleh Antonio Egaz Moniz dari University of Lisbon Medical School. Ia menemukan bahwa memotong saraf yang merentang mulai dari cortex frontal hingga thalamus pada pasien psikotis. Bersama koleganya Almeida Lima, ia menemukan sebuah teknik mengebor dua lobang kecil pada sisi kening, memasukkan pisau bedah khusus & memotong korteks prefrontal dari sisa otak. Sebagian pasiennya menjadi lebih lembut & sebagian lagi tidak.Daftar Pustaka:

Aliah B. Purwakania Hasan. Buku Pengantar Psikologi Kesehatan Islami. Hal 1-654

Siswanto, S.Psi., M.Si. Buku Kesehatan Mental ( Konsep, Cakupan dan perkembangannya. Hal : 1-231

Neil Neven. Buku Psikologi Kesehatan edisi kedua ( Pengantar untuk perawat professional kesehatan lain. Hal : 1-338

Dr. C.George Boeree. Buku General Psychology ( Psikologi Kepribadian , persepsi , kognisi , emosi dan perilaku. Hal : 1-506

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMBSitawaty Tjiptorini MBA, M.PSi PSIKOLOGI UMUM II