psikologi dalam kesehatan

54
ASPEK PRAKTIS PSIKOLOGI KESEHATAN FATMAH AFRIANTY GOBEL DOSEN FKM UMI SEMINAR KESEHATAN NASIONAL TRANSTUDIO, 10 MARET 2012

Upload: fkm-umi-makassar

Post on 20-Jun-2015

8.614 views

Category:

Health & Medicine


3 download

DESCRIPTION

Dipresentasikan pada Seminar Kesehatan Nasional di Trans Studio Makassar, 10 Maret 2012.

TRANSCRIPT

Page 1: Psikologi dalam kesehatan

ASPEK PRAKTIS PSIKOLOGI KESEHATAN

FATMAH AFRIANTY GOBELD O S E N F K M U M I

S E M I N A R K E S E H ATA N N A S I O N A L

T RA N S T U D I O , 1 0 M A R E T 2 0 1 2

Page 2: Psikologi dalam kesehatan

LATAR BELAKANG

Sehat menurut WHO, 1947 suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.

UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan,“kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi”

Page 3: Psikologi dalam kesehatan

Konsep sehat sakit kontemporer (model Biopsikososial):

Memadukan faktor biologis, psikologis dan sosial yang berintegrasi dinamis untuk menentukan permulaan simptom, progresivitas penyakit, dan pemulihan dari sakit (Engel, 1980)

Page 4: Psikologi dalam kesehatan

MODEL BIOPSIKOSOSIAL MENEMPATKAN PROSES PSIKOLOGIS SEBAGAI SALAH SATU PENENTU KUNCI STATUS KESEHATAN INDIVIDU

Biologis

·Virus·Bakteri·Hormon ·Lesi Otak

Psikologis

·Perilaku·Keyakinan·Rasa sakit·Persepsi tentang sakit·Ilusi kognitif·Stres·Upaya mengatasi

Sosial

·Kelas·Etnisitas·Riwayat Pendidikan·Pekerjaan

Gambar: Model Biopsikososial mengenai sehat dan sakit (Engels, 1980)

Page 5: Psikologi dalam kesehatan

MENGAPA PSIKOLOGI KESEHATAN ?

Page 6: Psikologi dalam kesehatan
Page 7: Psikologi dalam kesehatan

Peribahasa Jepang

“Penyakit datang dari pikiran”

Page 8: Psikologi dalam kesehatan

5 TINGKATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (ABRAHAM MASLOW):

1. Kebutuhan dasar Fisiologis2. Kebutuhan rasa nyaman dan

aman3. Kebutuhan dicintai dan mencintai4. Kebutuhan harga diri5. Kebutuhan aktualisasi diri

Page 9: Psikologi dalam kesehatan

Mind, body & spirit

Page 10: Psikologi dalam kesehatan

Definisi Psikologi Kesehatan

Page 11: Psikologi dalam kesehatan

Matarazzo, 1982

Kumulasi dari kontribusi khusus pendidikan, keilmuan dan profesi disiplin psikologi yang memajukan, mengembangkan dan memelihara kesehatan, pencegahan dan penanganan penyakit; pengidentifikasian korelasi etiologis dan diagnostik kesehatan, penyakit dan disfungsi yang terkait; penganalisaan dan penyempurnaan sistem perawatan kesehatan serta pembentukan kebijakan bagi kesehatan

Page 12: Psikologi dalam kesehatan

MC DERMOTT, 2002

Memelihara kesehatan dan mencegah penyakit pada orang-orang yang sudah sehat.

Psikologi kesehatan “Sungguh-sungguh menjadi sebuah psikologi tentang kesehatan, bukannya psikologi tentang penyakit

Page 13: Psikologi dalam kesehatan

Psikologi kesehatan bertujuan untuk memahami:

1. Dinamika psikologis individu dalam menjaga kesehatannya (Memahami bagaimana orang sehat bisa tetap sehat)

2. Dinamika psikologis individu yang sehat kemudian di vonis menderita penyakit (terutama yang kronis)

3. Dinamika psikologis individu merespon keadaan sakit kronis yang dialami

Page 14: Psikologi dalam kesehatan

Perilaku2 terkait kesehatan bergantung pada bagaimana individu mempresentasikan

pemaknaan, penyebab, konsekuensi, dan berat ringannya

serangan penyakit (Leaventhal dkk, 1997)

Page 15: Psikologi dalam kesehatan

FENOMENA-FENOMENA

Orang yang selalu tampak sehat dan jarang sakit

Orang sehat namun setelah mendapat diagnosa penyakit tertentu terjadi perubahan pada dirinya (perubahan fisik & emosional)

Orang yang tengah berjuang menghadapi penyakit kronis, antara yakin & tidak untuk kesembuhannya, kadang berjuang sepenuh hati untuk kesembuhan namun kadang berada dalam puncak keputusasaan

Page 16: Psikologi dalam kesehatan

Orang yang di vonis dokter mengidap penyakit kronis dan hidupnya tinggal beberapa saat lagi, tak jarang ada yang bisa bertahan lebih lama dari perkiraan dokter bahkan LEBIH LAMA lagi

Seorang yang tidak merokok divonis menderita ca. Paru, sementara yang merokok berpuluh batang sehari mungkin tetap sehat

Page 17: Psikologi dalam kesehatan

KONSEP PSIKONEUROIMUNOLOGI

Page 18: Psikologi dalam kesehatan

PSIKONEUROIMUNOLOGI

Mempelajari interaksi antara sistem imunitas dan prilaku (faktor psikologis) melalui sistem syaraf.

Page 19: Psikologi dalam kesehatan

Apabila stres yang dialami sangat tinggi, maka kelenjar adrenal akan menghasilkan kortisol dalam jumlah banyak sehingga dapat menekan sistem imun (Clancy, 1998).

Penekanan sistem imun akan berakibat pada progresivitas penyakit.

KONSEP PSIKONEUROIMUNOLOGI

Page 20: Psikologi dalam kesehatan
Page 21: Psikologi dalam kesehatan

FAKTOR PSIKOLOGIS TERKAIT SEHAT-SAKIT

Page 22: Psikologi dalam kesehatan

Faktor Internal

Coping mechanism:

mekanisme pengelolaan stress/manajemen stres

“It’s not stress that kills us, it’s our Reaction to it” (Hans Seyle)

Page 23: Psikologi dalam kesehatan
Page 24: Psikologi dalam kesehatan

STRESS

Setiap perubahan yang memerlukan penyesuaian (Davis, 1993)

Realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari (Keliat, 1999)

Segala masalah, tuntutan penyesuaian diri dan mengganggu keseimbangan tubuh

Respon tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap setiap tuntutan

Reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan, perubahan, ketegangan, emosi, dll

Page 25: Psikologi dalam kesehatan

Robert Arder (1885)

Orang yang mengalami gocangan jiwa akan mudah terserang penyakit, karena pada kondisi stres akan terjadi penekanan sistem imun

Page 26: Psikologi dalam kesehatan

Pengaruh Aspek psikologis bagi ODHA.

Stres menurunkan ketahanan tubuh dan mempengaruhi metabolisme jaringan yang meningkatkan ROS (reverse oxygen species). ROS merangsang perusakan sel imun tubuh, termasuk Limfosit T-CD4

Page 27: Psikologi dalam kesehatan

COPING MECHANISM

Page 28: Psikologi dalam kesehatan

Distress:

Adalah stres yang buruk, yang membuat orang menjadi tidak nyaman baik secara fisik maupun psikis.

Stres ini diakibatkan respon adaptasi yang kurang baik yang dilakukan oleh individu tersebut

Page 29: Psikologi dalam kesehatan

Eustress

Adalah stres yang baik yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu lebih baik lagi.

Stres ini diadaptasi dengan baik oleh tubuh sebagai suatu respon yang normal dan memberikan rasa nyaman dalam melakukannya.

Page 30: Psikologi dalam kesehatan

Faktor Eksternal

Dukungan sosial:

Perlakuan Tenaga kesehatan (dokter, perawat & bidan)

Dukungan kasih sayang keluarga terdekat

Dukungan dari lingkungan sosialnya

Page 31: Psikologi dalam kesehatan

Pelayanan menyeluruh

Menghasilkan penyembuhan yang lebih efektif dan harmoni (Dacher, 1993, Zengerlevi, 2004)

PENDEKATAN KOMPREHENSIF

Page 32: Psikologi dalam kesehatan

Sikap petugas kesehatan (Dokter, Perawat, Bidan) akan mempengaruhi persepsi klien

Perilaku yang otoriter dan cenderung sadisme merupakan tindakan yang dapat menimbulkan penyakit baru/ tidak terjadi kesembuhan

Perlu ada perubahan sikap petugas kesehatan

Cure & Care sejalan

SIKAP PETUGAS KESEHATAN

Page 33: Psikologi dalam kesehatan

Sentuhan penuh keikhlasanPenuh perhatianMenunjukkan sikap & profesionalisme yang tinggiAkan memberikan rasa NYAMAN memodulasi sistem imun

Page 34: Psikologi dalam kesehatan

Stressor

Petugas kesehatan dapat menjadi stressor

Perilaku yang tidak terapeutikProses penyembuhan terhambatTimbul penyakit baru

Page 35: Psikologi dalam kesehatan

RESPONS ADAPTIF PSIKOLOGIS (PENERIMAAN DIRI) TERHADAP PENYAKIT KUBLER ROSS (1974)1. Pengingkaran (denial): menolak mengakui

penyakitnya

2. Kemarahan (anger): mengalihkan kemarahan pada semua yang ada disekitarnya.

3. Sikap tawar menawar (bargaining): Mulai membina hubungan dengan Tuhan,

4. Depresi (Depressed): sedih, mengesampingkan marah, mengatasi kehilangan secara konstruktif.

5. Penerimaan & partisipasi (Acceptance): Mulai beradaptasi, kepedihan dari kesabaran yang menyakitkan berkurang

Page 36: Psikologi dalam kesehatan

FRIEDMAN & ROSENMAN (1959)

Mengidentifikasi 2 tipe manusia berdasarkan perilakunya:

Tipe A Berperilaku sangat kuat dalam berkompetisi, mudah marah, bicara cepatBerisiko untuk menderita jantung koroner

Tipe BKurang kompetitif, sabar, tidak suka bermusuhan, mudah bergaul dan mempunyai toleransi yang besar

Page 37: Psikologi dalam kesehatan

TIPE KEPRIBADIAN & KECENDERUNGAN PENYAKITNYA

Page 38: Psikologi dalam kesehatan

Sanguin

Kekurangan: Egois, Sulit berkonsentrasi, Resah, Tidak disiplin, Mudah patah semangat, Emosional, Polos, Labil.

Kelebihan: Ramah, Optimis, Impulsif, Bersahabat, Menyenangkan, Mudah terharu, Rasa humor yang baik, Periang, Tulus, Ekspresif, Penuh rasa ingin tahu,

Penyakit: gangguan jantung, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, Vertigo, Migrain, Insomnia.

Page 39: Psikologi dalam kesehatan

Melankolis:

Kekurangan: Mudah tertekan, citra diri yang rendah, sering menunda-nunda, tidak realistis, Perfeksionis, Pesimistis, Mudah berprasangka, Menyimpan kebencian, labil.

Kelebihan: Tekun, Artistik, Sensitif, Idealis, Teratur, Mendalam, Penuh logika, Serius, Jenius, Intelek, Berbakat dan kreatif, Menyukai daftar, grafik dan bagan

Penyakit: Depresi, Penyakit kulit.

Page 40: Psikologi dalam kesehatan

Koleris

Kekurangan: Cepat “panas”, tidak sensitif, tidak simpatik, Pekerja keras, kurang ahli menangani orang lain, memilih benar walau berakibat tidak populer.

Kelebihan: Berbakat pemimpin, Dinamis, kemauan kuat, Visioner, Tegas, Disiplin, Berorientasi tujuan, Mengorganisasi dengan baik, Berkembang karena tantangan, Tidak terlalu perlu teman, Unggul dalam keadaan darurat.

Penyakit: gangguan jantung, Hypertensi, gangguan pencernaan.

Page 41: Psikologi dalam kesehatan

Plegmatis

Kekurangan: Lamban, Pesimistis, Keras kepala, Kurang motivasi, Cenderung kurang ekspresif, malas-malasan, labil

Kelebihan: Rendah hati, Mudah bergaul, Tenang, Konsisten, Cinta damai, Efisien, Punya kemampuan administrasi, Mudah menengahi masalah, Mudah bergaul, Punya banyak teman, Pendengar yang baik

Penyakit: Berbagai penyakit auto imun, Cancer, Arthritis, Gout, Lupus, Diabetes. Hepatitis C. Infertilitas, Inflamasi usus, Kardiomiopati

Page 42: Psikologi dalam kesehatan

Hasil Penelitian

Kazuo Murakami

Pendiri Institute for the Study of Mind-Gene Relationship

Page 43: Psikologi dalam kesehatan

Kebahagiaan, keceriaan, inspirasi, rasa syukur, dan doa (faktor psikologis dan spiritualitas) dapat mengaktifkan gen-gen yang bermanfaat

Tertawa dapat menurunkan secara signifikan tingkat gula darah pada penderita DM setelah makan. Gen-gen tertentu teraktivasi oleh tawa dan membuktikan bahwa emosi positif dapat memicu ‘tombol genetik’

Page 44: Psikologi dalam kesehatan

BAGAIMANA MEMBUAT GEN BEKERJA YANG MENYEBABKAN KITA BAHAGIA?

Menjalani setiap hari semaksimal mungkin dengan sikap yang positif

Pendekatan penuh antusiasme terhadap hidup membuat kita mengalami kebahagiaan. Hidup akan berjalan dengan lancar bila kita mempertahankan sikap positif yang penuh antusiasme dan vitalitas

Page 45: Psikologi dalam kesehatan

SIKAP POSITIF

Sikap positif mengaktifkan gen-gen baik dan menonaktifkan gen-gen buruk

Cara berpikir dapat menyebabkan sakit atau sebaliknya membantu memulihkan diri sendiri

Page 46: Psikologi dalam kesehatan

KUNCI AWET MUDA DAN PANJANG UMUR

Secara teratur teruslah merasa benar-benar tergerak dan terinspirasi secara mendalam.

Tetsuo Yamaori “kilauan air mata dapat memancing emosi seseorang”

Emosi yang mendalam akan memperpanjang umur.

Emosi yang kuat memancing air mata, secara fisiologis gen kitalah yang menyebabkan ini terjadi.

Menangis sejadi-jadinya menjadi sebuah pelepasan yang membuat kita merasa lebih baik

Page 47: Psikologi dalam kesehatan

Hidup penuh rasa syukur dan penghargaan atas anugrah dapat

mengaktifkan gen dorman dan membuka pintu menuju suatu cara

hidup baru yang indah

Page 48: Psikologi dalam kesehatan

 Hormon endorfin (hormon bahagia).

Hormon ini diproduksi secara alamiah oleh kelenjar otak untuk mengimbangi hormon adrenalin dan kortisol yang berlimpah jumlahnya pada saat kita merasa jengkel, marah, atau stress.

Solusinya : harus meningkatkan produksi hormon endorfin dengan senantiasa berpikir positif

Page 49: Psikologi dalam kesehatan

KONSEP SPIRITUAL

Page 50: Psikologi dalam kesehatan

PENDEKATAN RELIGIUSITAS

Penelitian Gallup (676 ribu) orang Amerika tahun 2010 menunjukkan orang yang beragama memiliki nilai lebih tinggi dalam skor kesehatan dan kesejahteraan secara umum dibandingkan orang yang kurang atau tidak religius

Page 51: Psikologi dalam kesehatan

Ibadah dalam agama membuat seseorang mengalami interaksi sosial dan persahabatan dengan orang lain.

Agama menjadi sarana 'meditasi' dan menyediakan mekanisme untuk mengatasi masalah hidup, seperti berdoa, sehingga bisa mengurangi stres, depresi, kekhawatiran serta meningkatkan kebahagiaan.

Orang yang religius lebih dapat hidup lebih lama.

Page 52: Psikologi dalam kesehatan

Riset dilakukan National Institutes of Health menemukan bahwa orang yang berdoa setiap hari terbukti memiliki risiko 40 persen lebih rendah terkena hipertensi dibandingkan dengan mereka yang jarang berdoa.

Page 53: Psikologi dalam kesehatan

Berdasarkan ajaran islam

... Ingatlah Hanya dengan mengingat ALLAH hati menjadi tentram (Q.S. Ar-Rad 13: 28)

Page 54: Psikologi dalam kesehatan

Terimakasih