psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

22
PSYCHOLOGY OF PERSONALITY Psikologi Kepribadian By Bambang Suryadi Faculty of Psychology UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Upload: putri-cavaluna

Post on 07-Jul-2015

4.519 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

PSYCHOLOGY OF PERSONALITY

Psikologi Kepribadian

By Bambang Suryadi

Faculty of Psychology UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Page 2: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

Terms to useistilah-istilah yang dipakai

• Psychology of personality

• Psychology of character

• Theory of personality

• Ilmu Watak

• Ilmu Perangai

• Karakterologi

• Teori Kepribadian/Psikologi Kepribadian

Page 3: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

Perbedaan antara Watak dan Kepribadian

• Watak

berhubungan dengan penilaian tentang norma-norma seseorang

Dia memang cukup cerdik, tapi sayang tidak berwatak. Otaknya sih bukan main tajamnya, tetapi dia tidak punya watak

• Kepribadian

gambaran tentang seseorang, apa adanya

Page 4: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

What is Personality?1. Kepribadian merupakan istilah untuk

menunjukkan hal-hal khusus tentang individu dan yang membedakannya dari semua orang.

2. Kepribadian merupakan hakikat keadaan manusiawi, karena kepribadian merupakan bagian dari individu yang paling mencerminkan atau mewakili si pribadi, bukan hanya dalam arti bahwa ia membedakan individu tersebut dari orang lain, tetapi bahwa itulah ia yang sebenarnya. (Calvin S. Hall & Gardner Lindzey)

Page 5: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

Kepribadian merupakan apa orang itu sesungguhnya (Allport)

• Personality : A set of relatively enduring behavioral characteristics and internal predispositions that describe how a person reacts to the environment. (Llester A. Lefton & Laura Valvatne: Mastering Psychology).

• Meaning individual’s behavior is not consistent all the time or in every situation: a person may not “be herself” on a particular day.

Page 6: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

MEMAHAMI PERBEDAAN ANTARA LELAKI DAN WANITA• Adanya perbedaan merupakan sunnatullah.

Memahami perbedaan dalam masyarakat plural dan multikultural seperti sekarang ini, menunut kita untuk bersikap toleransi, terbuka dan mengetahui hak dan kewajiban terhadap sesama manusia. Dengan demikian perbedaan yang ada tidak menimbulkan konflik antar agama, suku, etnik, budaya dan kelas sosial, tapi justru dapat mempererat hubungan antara sesama manusia.

Page 7: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

• Pertama, lelaki suka berterus terang dan ‘straight forward’ dalam menyampaikan pandangan dan pendapatnya. Tidak berbelit-belit dalam menerangkan suatu masalah. Kalau lelaki mengatakan ‘YES’ artinya memang ‘YA’, dan kalau menyatakan ‘NO’ maksudnya ‘TIDAK’. Sebaliknya, wanita tidak suka langsung ‘to the point’ dan agak berbelik-belit atau berbasa-basi dalam menyampaikan pandangan dan menerangkan masalah. Kalau wanita mengatakan ‘NO’ artinya ‘may be’ dan kalau mengatakan ‘may be’ artinya ‘yes’.

Page 8: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

• Kedua, lelaki mempunyai ego tersendiri yang menyebabkan sukar menerima pandangan orang lain terutama sekali pasangannya. Karena egonya, lelaki cenderung mempertahankan bahkan memaksakan idenya meskipun kadang-kadang belum tentu benar. Sebaliknya wanita mudah menerima dan terpengaruh dengan pandangan orang lain lebih-lebih lagi dengan orang yang dicintainya.

Page 9: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

• Ketiga, lelaki mempunyai pemikiran yang bersifat makro yaitu melihat sesuatu secara keseluruhan. Tetapi, wanita mempunyai penilaian bersifat mikro yaitu melihat sesuatu secara terperinci. Ibarat melihat hutan, lelaki akan memandang seluruh pohon-pohon yang ada di dalam hutan, sementara wanita melihat satu persatu.

Page 10: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

• Keempat, kelemahan lelaki terletak pada pandangan matanya. Artinya kalau sudah melihat wanita cantik apalagi berpakaian yang seksi, biasanya akan mudah tergoda. Sedangkan kelemahan wanita terletak pada pendengarannya. Maksudnya, wanita mudah terpedaya dengan omongan dan janji-janji lelaki yang kadang-kadang hanya bersifat ‘rayuan gombal’.

Page 11: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

• Kelima, dalam berkomunikasi lelaki kurang teliti mendengar tetapi cepat memberi pendapat dan tanggapan. Seolah-olah sudah memahami pokok permasalahan sebelum lawan bicaranya selesai berbicara. Sebaliknya wanita mendengar dengan teliti sebelum memberikan suatu komentar, tanggapan atau pandangan.

Page 12: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

• Keenam, lelaki lebih suka membuat keputusan dan mengambil resiko karena mereka adalah pemimpin dalam rumah tangga. Sedangkan wanita lebih suka mengikut keputusan yang dibuat dan menghindar dari resiko.

Page 13: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

• Ketujuh, lelaki suka menyendiri dan menjauhkan diri apabila berada dalam keadaan tertekan. Kebiasaan menyendiri ini biasanya dilakukan sambil merokok atau minum kopi untuk menghilangkan beban pikiran. Sebaliknya wanita suka bercerita kepada orang lain tentang masalah yang sedang dihadapi dengan harapan mendapat simpati dan empati. Dari kebiasaan bercerita seperti ini mereka suka ‘ngrumpi’ dan ‘curhat’ kepada sesama teman wanita.

Page 14: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

• Kedelapan, lelaki memiliki emosi seperti getah, yaitu sesuatu perasaan itu hanya berlaku sebentar saja. Artinya lelaki lebih mudah mengontrol emosi dan mengendalikan diri. Sedangkan wanita memiliki emosi seperti ombak yaitu suatu perasaan yang lambat reda. Mereka cenderung menyimpan perasaan tersebut dalam hatinya sehingga dirinya lebih mudah mengalami gangguan emosi.

Page 15: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

• Kesembilan, lelaki biasanya akan meminta bantuan kepada pasangannya karena malas atau tidak mampu melakukannya. Sebaliknya wanita meminta dan memberi bantuan sebagai tanda sayang dan hendak bermanja.

Page 16: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

• Kesepuluh, lelaki akan melawan atau menjauhkan diri dan membisu seribu bahasa apabila berlaku pertengkaran. Mereka lebih suka keluar rumah dan mencari hiburan dengan menonton film misalnya, atau sekedar makan-makan di sebuah restoran. Wanita biasanya akan mengalah dan berpura-pura bersetuju dengan pasangannya. Mereka cenderung mengurung diri di dalam kamar sambil menangis untuk meluahkan perasaannya.

Page 17: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

• Kesebelas, lelaki agak keberatan meminta maaf kepada pasangannya apabila melakukan suatu kesalahan karena mereka merasa pada posisi yang betul. Sedangkan wanita lebih mudah meminta maaf dan mengakui kesalahannya.

Page 18: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

• Keduabelas, cinta dan kasih sayang lelaki memerlukan kepercayaan, penerimaan, penghargaan, sanjungan, persetujuan, dan dorongan. Sedangkan cinta dan kasih sayang perempuan memerlukan pemahaman, penghormatan, perhatian, pengesahan, dan keyakinan.

Page 19: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

• Ketigabelas, dalam hal keuangan lelaki biasanya bersifat pemurah atau boros. Mudah mengeluarkan uang untuk perkara yang kadang-kadang kurang penting, misalnya membeli rokok dan memberikannya kepada orang lain. Dengan demikian pengeluaran uang lelaki lebih sulit dikontrol. Sebaliknya wanita bersifat agak ‘bakhil’ atau berhemat cermat. Mereka selalu berpikir sepuluh kali sebelum mengeluarkan uang. Wanita lebih suka menabung dibandingkan lelaki.

Page 20: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

• Keempatbelas, lelaki terasa lebih bebas apabila berjauhan dengan keluarga. Ikatan batin terhadap anak dan istri agak kurang. Sedangkan wanita senantiasa ingat keluarga apabila berjauhan karena mereka merasa telah merawat dan mendidik anak-anak sejak kecil serta melayani suami setiap waktu.

Page 21: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

• Kelimabelas, dalam hal intuisi lelaki kurang mempunyai kemampuan dalam menguraikan atau membaca perilaku nonverbal dibandingkan wanita. Biasanya para ibu lebih ahli daripada ayah untuk mengetahui apakah bayi yang menangis sedang merasa lapar, haus, ngantuk, ‘ngompol’ atau sakit perut.

Page 22: Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)

• Untuk menciptakan kehidupan rumah tangga yang harmonis, sakinah mawaddah wa rahmah, suami istri perlu mengetahui personaliti pasangan masing-masing. Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Dengan demikian suami/istri dapat mengetahui perbedaan pasangan masing-masing. Tidak saling memahami perbedaan antara lelaki dan wanita dapat menimbulkan salah paham, miscommunication dan konflik. Konflik yang tidak segera diselesaikan dan diatasi dengan baik biasanya akan memperuncing hubungan komunikasi antara suami dan istri bahkan tidak sedikit yang berakhir dengan perceraian.