psb

4
1. Saya sependapat dengan visi tersebut karena memang berfikir kritis, peka dan arif sangat diperlukan bagi mahasiswa khususnya dalam bidang sosial budaya. Kritis yaitu mampu memahami, selalu ingin mengetahui segala hala dan biasanya seseorang yang kritis selalu mengawali pertanyaan dengan kata “Mengapa”. Orang kritis tidak akan pernah mudah percaya dan terpengaruh, seorang kritis selalu tanggap akan suatu permasalahan yang disebut peka. Jadi, seorang mahasiswa memang harus dituntut berfikir kritis, peka dan arif atau bijaksana dalam menghadapi persoalan sosial dan budaya yang berkembang di masyarakat. Pada zaman globalisasi ini, peradaban manusia sudah banyak mengalami perubahan, seperti contohnya yang dulu seorang perempuan dilahirkan dengan sifat keibuan dan memiliki jiwa lemah lembut, sekarang seakan beralih seperti sifat kebrutalan dan keliaran. Salah satu contoh kebrutalan perempuan pada zaman ini ialah merokok, bertengkar dengan sesama jenis hingga jambak-jambakan dan lain sebagainya. Sekarang budaya yang dulu telah hilang karena banyaknya pengaruh-pengaruh luar. Sehingga, dengan mempelajari dan memahami IBD seorang mahasiswa dituntut berfikir kritis, peka dan arif sehingga dapat menyeleksi budaya keanekaragaman yang masuk ke lingkungannya dan tidak terpengaruh terhadap budaya-budaya yang tidak patut ditiru. 2. Contoh topik IBD yang dipecahkan secara multidisiplin ialah “kemiskinan” yang terjadi di Negara Indonesia, karena kemiskinan di Negara Indonesia sangat sulit dipecahkan akibat adanya pertumbuhan atau kelahiran penduduk yang

Upload: pasekbudarsini

Post on 18-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bbb

TRANSCRIPT

1. Saya sependapat dengan visi tersebut karena memang berfikir kritis, peka dan arif sangat diperlukan bagi mahasiswa khususnya dalam bidang sosial budaya. Kritis yaitu mampu memahami, selalu ingin mengetahui segala hala dan biasanya seseorang yang kritis selalu mengawali pertanyaan dengan kata Mengapa. Orang kritis tidak akan pernah mudah percaya dan terpengaruh, seorang kritis selalu tanggap akan suatu permasalahan yang disebut peka. Jadi, seorang mahasiswa memang harus dituntut berfikir kritis, peka dan arif atau bijaksana dalam menghadapi persoalan sosial dan budaya yang berkembang di masyarakat. Pada zaman globalisasi ini, peradaban manusia sudah banyak mengalami perubahan, seperti contohnya yang dulu seorang perempuan dilahirkan dengan sifat keibuan dan memiliki jiwa lemah lembut, sekarang seakan beralih seperti sifat kebrutalan dan keliaran. Salah satu contoh kebrutalan perempuan pada zaman ini ialah merokok, bertengkar dengan sesama jenis hingga jambak-jambakan dan lain sebagainya. Sekarang budaya yang dulu telah hilang karena banyaknya pengaruh-pengaruh luar. Sehingga, dengan mempelajari dan memahami IBD seorang mahasiswa dituntut berfikir kritis, peka dan arif sehingga dapat menyeleksi budaya keanekaragaman yang masuk ke lingkungannya dan tidak terpengaruh terhadap budaya-budaya yang tidak patut ditiru.2. Contoh topik IBD yang dipecahkan secara multidisiplin ialah kemiskinan yang terjadi di Negara Indonesia, karena kemiskinan di Negara Indonesia sangat sulit dipecahkan akibat adanya pertumbuhan atau kelahiran penduduk yang semakin meningkat. Permasalahan yang timbul semakin banyaknya angka kelahiran penduduk maka SDA menjadi tidak seimbang antara kebutuhan dengan manusianya. Pendekatan multidisiplin adalah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan berbagai sudut pandang imu yang relevan atau sesuai. Dari sudut ilmu psikologi, yaitu ilmu yang mempelajari perilaku-perilaku manusia. Contohnya psikologi manusia dominan suka berfoya-foya, menghambur-hamburkan uang untuk keperluan yang tidak terlalu penting. Ini merupakan salah satu faktor ekonomi munculnya kemiskinan. Cara memecahkannya dengan berprilaku hemat, menabung dan menggunakan uang seperlunya. Dari sudut ilmu politik, yaitu cara untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan pemerintah. Pemerintah terkadang menggunakan uang rakyat untuk membangun kantor yang tidak rasional dan memang tidak perlu untuk di bangun, terlebih-lebih emerintah pada zaman sekarang sebagian bertindak sebagai pelaku korupsi. Ini juga mengakibatkan angka kemiskinan semakin meningkat. Pemecahan dari masalah ini seharusnya pemerinta bisa menggunakan uang rakyat untuk kepentingan rakyatnya sendiri buakan untuk dirinya sendiri ataupun untuk kepentingan yang tidak rasional. Dari sudut ilmu sosiologi, yaitu mempelajari perilaku manusia di dalam kelompok-kelompok yang dapat dilihat dari bagaimana cara berinteraksi. Contohnya, orang-orang sebagian besar lebih memprioritaskan bekerja daripada pendidikan, khususnya bagi masyarakat awam. Ini mengakibatkan kecerdasan masyarakat menjadi terpuruk dan mengakibatkan angka kemiskinan. Cara pemecahannya yaitu seharusnya lebih mengutamakan pendidikan untuk ke jenjang yang lebih sukses.Berdasarkan identifikasi masalah di atas, untuk memperbaiki kondisi kemiskinan saat ini sekurang-kurangya harus ada 3 kebijakan diantaranya kebijakan provinsi atau antarprovinsi, kebijakan antar komunitas dan kebijakan dari individu itu sendiri.3. Manusia dikatakan sebagai makhluk individu, makhluk sosial dan makhluk budaya disebabkan, Manusia sebagai makhluk individu, karena manusia terdiri dari unsur-unsur yang menyatu yaitu undur jasmani dan rohani, undur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidk ada manusia yang persis sama. Manusia sebagai makhluk sosial, karena manusia selalu memiliki dorongan unruk berinteraksi dengan makhluk (manusia) lainnya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Manusia hidup secara bermasyarakat dan selalu memerlukan bantuan dari orang lain. Setiap manusia cenderung berkomunikasi, berinteraksi dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Manusia sebagai makhluk budaya, karena manusia memiliki akal dan budi atu disebut pikiran dan perasaan. Cipta, rasa dan karsa pada manusia sebgai hasil akal dan budi erus berkembang yang memungkinkan munculnya karya-karya manusia.