proyeksi kristal

Upload: kami-deris

Post on 10-Jul-2015

582 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

PROYEKSI KRISTAL (STEREOGRAFI)

1.

Definisi KristalMineral yang memiliki sifat dan bentuk tertentu dalam keadaan padatnya

sebagai perwujudan dari susunan yang teratur di dalamnya. Dari beberapa definisit kita pahami bahwa Kristal merupakan benda padat yang memiliki bentuk tertentu dan teratur secara geometris hal ini dikarenakan sinkronisasi antar atom dan molekul yang membentuk Kristal tersebut. Kristal bisa juga dikatakan penyusun mineral atau Kristal bisa dikatakan mineral, namun mineral belum tentu bisa dikatakan sebagai Kristal, karena ada beberapa mineral yang memiliki bentuk tidak beraturan. Berikut ini gambaran Kristal yang dikatakan sebagai mineral dan mineral yang tidak bisa dikatakan sebagai kristal Saat ini telah diklasifikasikan Kristal dalam 32 kelas dan 230 bidang muka ini menunjukan Kristal memiliki banyak bentuk dan saling berbeda satu sama lain kecuali Kristal yang tergolong satu kelas. Perbedaan yang banyak diakibatkan oleh pengaruh suhu dan tekanan di saat proses pembentukan Kristal, khususnya saat pendinginan magma sehingga menyebabkan perbedaan gaya tarik antar molekul dan atom yang membentuk Kristal. Perbedaan ini menimbulkan berbagai bentuk Kristal sehingga sampai saat ini kita bisa menikmati beraneka ragam bentuk Kristal.

2.

Sistem KristalPada wujudnya sebuah Kristal itu seluruhnya telah dapat ditentukan

secara ilmu ukur, dengan mengetahui sudut-sudut bidangnya. Untuk dapat membayangkan Kristal dengan cara demikian tidaklah mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan menetapkan kedudukan bidang-bidang tersebut dengan pertolongan sistem-sistem koordinat. Dalam ilmu kristalografi, geometri dipakai tujuh jenis sistem sumbu,yaitu : Sistem isometric Sistem ini juga disebut sistem kristal regular, atau dikenal pula dengan sistem kristal kubus atau kubik. Jumlah sumbu kristalnya ada 3 dan

saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Dengan perbandingan panjang yang sama untuk masing-masing sumbunya. Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Isometrik memiliki axial ratio (perbandingan sumbu a = b = c, yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = = 90. Hal ini berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalnya ( , dan ) tegak lurus satu tetragonal Sistem tetragonal Sumbu-sumbu kristalografi memiliki tiga sumbu yaitu sumbu a,b dan c dimana ketiga sumbu tersebut saling tegak lurus sesamanya. Pada a = b c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b tapi tidak sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = = 90. Hal ini berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalografinya ( , dan ) tegak lurus satu sama lain (90). Sistem heksagonal Sumbu-sumbu kristalografi dalam sistem ini ada empat yaitu tiga sumbu horizontal yang diberi nama a,b,c antara ketiga sumbu memiliki sudut 120o , sedangkan satu sumbu lagi vertikal diberi nama d dan tegak lurus terhadap sumbu-sumbu horizontal. Sistem trigonal Sistem trigonal sering juga disebut sistem rhombohedral, sistem ini mempunyai sumbu-sumbu kristalografi tiga sumbu horizontal yang sama panjangnya dan membentuk sudut 900 dan sebuah sumbu tegak lurus disebut sumbu c yang berbeda panjangnya. Pada kondisi sebenarnya, Trigonal memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a = b = d c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama dengan sumbu d, tapi tidak sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = 90 ; = 120. Hal ini berarti, pada sistem ini, sudut dan saling tegak lurus dan membentuk sudut 120 terhadap sumbu . Sistem ortorombik Sumbu-sumbu kristalografi sistem ini memiliki tiga sumbu dimana ketiga sumbu tersebut memiliki panjang yang tidak sama dan membentu sudut 900 atau saling tegak lurus dengan yang lainnya. Sumbu a adalah sumbu terpendek sumbu b adalah sumbu menengah sedangkan sumbu

terpanjang adalah sumbu. Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Orthorhombik memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a b c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = = 90. Hal ini berarti, pada sistem ini, ketiga sudutnya saling tegak lurus (90). Sistem monoklin Sumbu-sumbu kristalografi pada sistem ini ada sumbu a,b dan c dimana sumbu b dan c serta sumbu a dan b membentuk sudut 900 ,sedangkan sumbu yang dibentuk oleh sumbu a dan c disebut sumbu yang mana besar sumbu tersebut untuk setiap mineral berlainan. Ketiga sumbu tersebut tidak sama panjangnya. Sistem triklin Pada sistem ini sumbu-sumbu kristalografi tidak membuat sudut yang saling tegak lurus atau 900.akan tetapi membuat sudut yang bermacammacam. Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Triklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a b c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi = 90. Hal ini berarti, pada system ini, sudut , dan tidak saling tegak lurus satu dengan yang lainnya.

3.1.

Unsur-unsur Simetri KristalografiUnsur-unsur simetri kristalografi terdiri dari : Bidang Simetri Bidang simetri adalah bidang yang dapat membagi dua Kristal atas dua

bagian yang sama besar dimana kedua bagian tersebut akan mencerminkan satu sama lain. Dengan kata lain bidang simetri mempunyai 2 syarat: a. b. Membagi dua Kristal atas dua bagian yang sama besar. Bagian-bagian tersebut akan mencerminkan satu sama lain. Bidang simetri dibagi menjadi dua bagian: a) b) Bidang simetri utama Merupakan bidang simetri pada bidang datar Kristal Bidang simetri tambahan disebut juga dengan bidang simetri diagonal dimana bidang simetri pada bidang ruang

2.

Sumbu simteri Merupakan garis yang ditarik melalui pusat Kristal, dimana melalui sumbu

tersebut. Kristal dapat diputar 360 dengan pengulangan bentuk yang teratur dari permukaan Kristal pada sudut putar tertentu besar sudut sumbu putar (n) = 360/n 3. Titik Simetri Sebuah Kristal dikatakan mempunyai titik simetri bila titik yang ada pada bidang Kristal di hubungkan dengan garis lurus melalui pusat Kristal, maka garisgaris lurus tersebut akan menembus bidang Kristal yang dihadapkan dengan jarak yang sama

4.

Proyeksi KristalografiPada hakikatnya Kristal memiliki bentuk dalam bidang proyeksi. Untuk

mendapatkan bidang proyeksi kita melakukan dengan sinar yang ditembakkan pada Kristal. Pada umumya Kristal memiliki bentuk proyeksi sebagai berikut :1. Proyeksi Bola Proyeksi bola merupakan bidagn proyeksi garis yang ditarik dari pusat bola bidang Kristal dan diteruskan hingga memotong bidang proyeksi. 2. Proyeksi Stereografi Prinsipnya sama dengan proyeksi bola, tetapi bidang proyeksinya merupakan bidang ekuator bola atau bidang horizontal yang melalui equator bola tersebut. Proyeksi stereografi memproyeksikan sumbu simetri (A). berikut ini proyeksi nilai sumbu simetri. 3. Proyeksi Gnemonik Prinsip dasar proyeksi gnemonik ini sama dengan proyeksi bola, tetapi bidang proyeksi merupakan bidang singgung bola yang memotong kutub utara 4. Proyeksi Ortografi Bidang proyeksi ortografi utara bola sumbu U-S cara proyeksinya dengan cara menarik garis dari titik-titik yang berupa kutub bola ke bidang proyeksi ortografi.

5.

Bentuk KristalKristal memiliki bentuk yang umum apabila dilihat secara selintas.Secara

umum bentuk Kristal dapat dibagi tiga, yaitu :

1.

Bentuk sederhana Merupakan bentuk Kristal yang mempunyai bidang-bidang muka yang sama

2.

Bentuk Kombinasi Kristal yang mempunyai bidang muka Kristal yang tidak sama bentuknya atau mempunyai dua atau lebih bidang muka yang tidak sama bentuknya

3.

Bentuk Kembar

6.

Proyeksi StereografiProyeksi stereografi adalah gambaran dua dimensi atau proyeksi dari

permukaan sebuah bola sebagai tempat orientasi geometri bidang dan garis. Proyeksi ini dilakukan dengan menggunakan sinar yang diarahkan pada bidang Kristal, cahaya yang diteruskan merupakan proyeksi dari Kristal tersebut. Proyeksi ini hanya menggambarkan geometri kedudukan atau orientasi bidang dan garis, sehinggahanya memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan geometri(besaran arah dan sudut) saja. Analisis geometri struktur geologi atau bidang-bidang diskontinumenerapkan prinsipprinsip proyeksi stereografi menggunakan bantuan. Proyeksi stereografi merupakan proyeksi yang didasarkan pada

perpotongan bidang atau garisdengan suatu bidang proyeksi yang berupa bidang horizontal yang melalui sebuah bola. Bidang iniakan berbentuk lingkaran, disebut lingkaran primitive. Lingkaran primitif merupakan proyeksi yang kedudukannya (dip = 0). Oleh sebab itu, penentuanproyeksi dip untuk bidang dimulai pada lingkaran luar, dan dip 90o terletak pada pusat lingkaran.Untuk menentukan kemiringan bidang yang dip-nya antara 0 90o, maka proyeksinya akanberbentuk busur yang jari-jarinya lebih besar dari jari-jari lingkaran primitif, sehingga disebutlingkaran besar atau great circle, atau stereogram. Untuk struktur bidang yang vertical, makaproyeksinya akan berupa garis lurus yang melalui pusat lingkaran primitive.

KESIMPULAN

Kristal merupakan penyusun mineral yang memiliki bangun dan bentuk tertentu. Kristal merupakan benda padat yang memiliki bentuk tertentu dan teratur secara geometris hal ini dikarenakan sinkronisasi antar atom dan molekul. Bentuk dari Kristal terbagi dalam 32 kelas yang dapat kita kenal dengan sistem Kristal. Sistem Kristal tujuh, yaitu : 1. Sistem Triklin 2. Sistem Monoklin 3. Sistem orthorombik 4. Sistem trigonal 5. Sistem tetragonal 6. Sistem hexagonal 7. Sistem isometric Pada dasarnya Kristal memiliki bentuk dalam bentuk proyeksi, bentuk dari proyeksi tersebut yaitu : 1. Proyeksi bola 2. Proyeksi stereografi 3. Proyeksi gnemonik 4. Proyeksi ortografi Proyeksi stereografi adalah gambaran dua dimensi atau proyeksi dari permukaan sebuah bola sebagai tempat orientasi geometri bidang dan garis. Proyeksi stereografi prinsipnya bidang proyeksinya merupakan bidang ekuator bola atau bidang horizontal yang melalui equator bola tersebut. Proyeksi stereografi memproyeksikan sumbu simetri (A). berikut ini proyeksi nilai sumbu simetri.

DAFTAR PUSTAKA

http://rian-arif.blogspot.com/2011/02/proyeksi-stereografis_09.html http://blog.unsri.ac.id/sodikin/diktat-kuliah-petro/sistem-kristal/mrdetail/25980/ http://id.wikipedia.org/wiki/Proyeksi_kristalografi