protein kelompok 7

22
A. Judul Praktikum Uji Reaksi Protein B. Tanggal Praktikum Jum’at, 1 Juni 2012 C. Pembimbing Drs. Edi Wahyu Sri Mulyono, MS, Apt., MT D. Tujuan - Mempelajari sifat-sifat fisika dan kimia dari protein dan asam amino berdasarkan reaksi-reaksi kimianya E. Dasar Teori Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Jenis- jenis makronutrien diantaranya : 1. Karbohidrat 2. Lemak Keistimewaan dari protein adalah strukturnya yang mengandung N, disamping C, H, O (seperti juga karbohidrat dan lemak), S, dan kadang-kadang P, Fe, dan Cu (senyawa kompleks dengan protein).Karena molekul protein yang besar (berat molekulnya mencapai angka jutaan), maka protein mudah sekali mengalami perubahan fisis ataupun aktifitas biologisnya. Apabila protein murni dianalisa unsure-unsur penyusunnya, maka gambaran yang berikut ini umum dijumpai :

Upload: nchie-dhys

Post on 14-Feb-2015

73 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Protein Kelompok 7

A. Judul Praktikum

Uji Reaksi Protein

B. Tanggal Praktikum

Jum’at, 1 Juni 2012

C. Pembimbing

Drs. Edi Wahyu Sri Mulyono, MS, Apt., MT

D. Tujuan

- Mempelajari sifat-sifat fisika dan kimia dari protein dan asam amino

berdasarkan reaksi-reaksi kimianya

E. Dasar Teori

Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Jenis- jenis

makronutrien diantaranya :

1. Karbohidrat

2. Lemak

Keistimewaan dari protein adalah strukturnya yang mengandung N,

disamping C, H, O (seperti juga karbohidrat dan lemak), S, dan kadang-kadang P,

Fe, dan Cu (senyawa kompleks dengan protein).Karena molekul protein yang

besar (berat molekulnya mencapai angka jutaan), maka protein mudah sekali

mengalami perubahan fisis ataupun aktifitas biologisnya.

Apabila protein murni dianalisa unsure-unsur penyusunnya, maka

gambaran yang berikut ini umum dijumpai :

Molekul protein sendiri merupakan rantai panjang yang tersusun oleh

mata rantai asam-asam amino. Asam amino adalah senyawa yang memiliki satu

atau lebih gugus karboksil (-COOH) dan satu atau lebih gugus amino (-NH2) yang

Page 2: Protein Kelompok 7

salah satunya terletak pada atom C tepat disebelah gugus karboksil (atau atom C

alfa). Sifat-sifat asam amino :

1. Tidak berwarna

2. Larut dalam air

3. Tidak larut dalam alcohol atau eter

4. Dapat membentuk garam kompleks dengan logam berat (Cu2+)

5. Dapat membentuk senyawa berwarna biru dengan ninhidrin

Jenis protein dapat dikelompokkan dalam kelompok-kelompok sebagai

berikut :

a. Protein yang terdapat dalam plasma darah, cairan limpa dan cairan tubuh

yang lain

b. Protein kontraksi

c. Protein pernapasan

d. Enzim

e. Hormone

f. Protein persediaan makanan

g. Protein inti sel

h. Senyawa musin dan mukoid

i. Kolagen

j. Kratin

F. Alat dan Bahan

Page 3: Protein Kelompok 7

Alat

1. Corong gelas

2. Gelas kimia 250 mL

3. Gelas ukur 50 mL

4. Kondensor spiral

5. Labu Erlenmeyer asah

250mL

6. Penangas air/ Waterbath

7. Penjepit tabung reaksi

8. Pipet tetes

9. Rak tabung reaksi

10. Spatula

11. Tabung reaksi

Bahan

1. Aquadest

2. Cuplikan protein (albumin telur)

3. Etanol 95% dan Etanol 70%

4. Indikator congo red dan phenolphthalein

5. Larutan Ba(OH)2

6. Larutan CuSO41% dan CuSO410%

7. Larutan formaldehida 20%

8. Larutan H2SO4 pekat dan H2SO4 25%

9. Larutan HCl pekat, HCl 0,1N, HCl 5%, HCl 10%

10. Larutan HNO3 pekat

11. Larutan K-ferisianida 10%

12. Larutan NaNO2 5%

13. Larutan NaOH pekat, NaOH 0,1N, dan NaOH 10%

14. Pereaksi Millon dan Biuret

15. Pereaksi ninhidrin 0,3%

G. Prosedur Kerja

a. Hidrolisis Gelatin dengan Asam

1. Sebanyak 20 gram albumin ditambahkan kedalam labu didih yang berisi

100 mL H2SO4 24%

2. Merefluks campuran tersebut selama 2-3 jam

Page 4: Protein Kelompok 7

3. Mendinginkan larutan tersebut (lepaskan labu dari pendingin air).

Memanaskan labu dalam penangas air yang suhunya 90oC selama

semalam (gunakan pendingin udara). Untuk mengetahui hidrolisis telah

sempurna atau belum, lakukan uji Biuret. Jika hasil uji tersebut positif

berarti hidrolisis belum sempurna. Lakukan refluks beberapa jam lagi

4. Mengencerkan larutan (jika hidrolisis telah sempurna) dengan 300 mL air

dan tambahkan larutan Ba(OH)2 secukupnya untuk menetralkan

kelebihan asam sulfat

5. Menyaring larutan tersebut (pH tetap diatur hingga 7)

6. Menambahkan sedikit arang aktif dan memanaskan kembali sampai

mendidih

7. Menyaring dan menguapkan filtratnya sampai kering.

b. Koagulasi Protein

1. Menyediakan 5 buah tabung reaksi yang bersih dan kering

2. Kedalam masing-masing tabung tambahkan 2 mL larutan albumin 10%

3. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi serta beri kesimpulan,

jika :

Tabung 1 : memanaskan dengan api kecil, mencatat suhunya jika protein

mulai terkoagulasi

Tabung 2 : menambahkan 4 mL etanol 95% dan kocok

Tabung 3 : menambahkan 4 tetes HCl pekat dan kocok

Tabung 4 : menambahkan 4 tetes HNO3 pekat dan kocok

Tabung 5 : menambahkan 4 tetes NaOH pekat dan kocok

c. Pengendapan Protein oleh Kation

1. Menyediakan 6 buah tabung reaksi yang bersih dan kering

2. Kedalam masing-masing tabung di isi dengan zat-zat sebagai berikut :

Tabung 1 : 5 mL air

Tabung 2 : 5 mL albumin 10%

Tabung 3 : 5 mL air dan 4 tetes HCl 10%

Tabung 4 : 5 mL albumin 10% dan 4 tetes HCl 10%

Tabung 5 : 5 mL air dan 4 tetes NaOH 10%

Page 5: Protein Kelompok 7

Tabung 6 : 5 mL albumin 10% dan 4 tetes NaOH 10%

3. Kedalam masing-masing tabung, tambahkan 2 mL larutan CuSO4 10%

4. Kocok, amati, dan catat

d. Pengendapan Protein oleh Anion

1. Menyediakan 3 buah tabung reaksi yang bersih dan kering

2. Kedalam masing-masing tabung di isi dengan zat-zat sebagai berikut :

Tabung 1 : 5 mL albumin 10%

Tabung 2 : 5 mL albumin 10% dan 4 tetes HCl 10%

Tabung 3 : 5 mL albumin 10% dan 4 tetes NaOH 10%

3. Selanjutnya kedalam setiap tabung ditambahkan 2 tetes larutan K-

ferisianida 10%

4. Kocok, amati, dan catat

e. Pengaruh Formaldehida terhadap Protein

1. Sejumlah casein atau gladin, dimasukan kedalam tabung reaksi yang telah

berisi larutan formaldehida 20%

2. Membiarkan selama 15 menit, mengamati dan mencatat perubahan yan

terjadi

3. Ambil kembali protein tersebut (dari larutan formaldehida), kemudian

bandingkan kelarutannya dalam etanol 70% dengan casein atau gladin

yang tidak direndam dalam formaldehida

f. Reaksi Warna Biuret untuk Protein

1. Menyiapkan tabung reaksi yang telah berisi 1 mL larutan albumin 10%

dan menambahkan 1 mL larutan NaOH 10%

2. Menambahkan 1 tetes larutan CuSO4 1%, lalu kocok

3. Mengamati dan mencatat perubahan warna yang terjadi

g. Reaksi Warna Formaldehida untuk Protein

1. Menyiapkan tabung reaksi yang telah berisi 1 mL larutan albumin 10%

dan menambahkan 1 tetes larutan formaldehida 2%

Page 6: Protein Kelompok 7

2. Menambahkan 1 mL H2SO4 pekat (melalui dinding tabung) hingga

terbentuk lapisan yang memisahkan campuran tersebut

3. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi

4. Mengulangi pekerjaan diatas dengan menggunakan larutan gelatin 10%

dan membandingkan hasilnya

h. Uji Millon untuk Protein

1. Memasukan 1 mL larutan albumin 10% kedalam tabung reaksi dan

menambahkan 5 tetes pereaksi Millon

2. Memanaskan perlahan-lahan dan mencatat perubahan warna yang terjadi

3. Mengulangi pekerjaan diatas dengan menggunakan larutan gelatin 10%

dan membandingkan hasilnya

i. Reaksi Xanthoproteat untuk Protein

1. Sejumlah kecil contoh protein (albumin) dimasukan kedalam tabung

reaksi dan menambahkan 1 mL HNO3 pekat

2. Memanaskan perlahan-lahan dan mengamati dan mencatat perubahan

warna yang terjadi

3. Setelah dingin, menambahkan 3 tetes larutan HNO3 encer, kocok

4. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi

ASAM AMINO

a. Reaksi Ninhidrin untuk Protein dan Asam Amino

1. Sebanyak 2 mL larutan asam amino (gunakan asam amino hasil hidrolisis

gelatin) dimasukkan kedalam tabung reaksi, dan tambahkan 2 tetes

larutan ninhidrin 0,3%.

2. Memanaskan perlahan-lahan sampai mendidih (± 1 menit)

3. Mendinginkan larutan tersebut dan mencatat perubahan warna yang

terjadi.

Page 7: Protein Kelompok 7

b. Pengaruh Buffer Terhadap Asam Amino

1. Menyiapkan 2 buah tabung reaksi yang masing-masing berisi 5 mL air

dan 5 mL larutan asam amino (gunakan asam amino hasil hidrolisis

gelatin)

2. Menambahkan 1 tetes indikator congo red kedalam masing-masing

tabung diatas, kocok

3. Mengamati perubahan yang terjadi pada masing-masing tabung dan catat

4. Kedalam setiap tabung tambahkan larutan HCl 0,1 N tetes demi tetes

5. Mengamati perubahan yang terjadi dan catat

c. Pengaruh Asam Nitrit Terhadap Asam Amino

1. Menyiapkan tabung reaksi yang berisi 5 mL campuran HCl 5% (3mL) dan

larutan asam amino 2% dingin (2mL)

2. Menambahkan 1 mL larutan NaNO2 5%, kocok

3. Sebagai control, tabung reaksi lain yang telah berisi 5 mL HCl 5% dingin,

ditambahkan 1 mL larutan NaNO2 5%

4. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi

Page 8: Protein Kelompok 7

H. Data Pengamatan

a. Hidrolisis Gelatin dengan Asam

b. Koagulasi Protein

Sifat fisik :

1. Albumin : Larutan kental, berwarna kekuningan

2. Etanol 95% : Larutan tidak berwarna, berbau menyengat

3. HCl pekat : Larutan tidak berwarna, berbau khas, berasap

4. HNO3 pekat : Larutan tidak berwarna, berbau khas, berasap

5. NaOH pekat : Larutan tidak berwarna, berbau khas, licin

Pengamatan

No. Reaksi Pengamatan Hasil

1 Albumin dipanaskanAlbumin menggumpal, gumpalan

berwarna putih, suhu menjadi panas

(+)

2 Albumin + Etanol 95%

Albumin menggumpal/mengembang,

gumpalan berwarna putih, masih

terdapat cairan (albumin tidak

menggumpal semua)

(+)

3 Albumin + HCl pekatTerdapat gumpalan berwarna putih,

berbuih

(+)

4 Albumin + HNO3 pekatTerdapat gumpalan putih , larutan

menjadi kental

(+)

5 Albumin + NaOH pekatAlbumin menggumpal seluruhnya,

tidak terjadi perubahan warna

(-)

c. Pengendapan Protein oleh Kation

Sifat fisik :

1. Albumin : Larutan kental, berwarna kekuningan

2. Aquadest : Larutan tidak berwarna

3. HCl 10% : Larutan tidak berwarna, tidak berbau

4. NaOH 10% : Larutan tidak berwarna, tidak berbau, licin

5. CuSO4 10% : Larutan berwarna biru jernih

Page 9: Protein Kelompok 7

Pengamatan

No. Reaksi Pengamatan Hasil

1Aquadest +

CuSO4 1%Larutan berwarna biru jernih

(+)

2Albumin +

CuSO4 1%

Terbentuk 2 fasa, bagian atas terbentuk

gumpalan berwarna biru muda, bagian

bawah berwarna kuning jernih.

(+)

3

Aquadest + HCl

10% + CuSO4

1%

Larutan berwarna biru jernih (seulas)

(+)

4

Albumin+ HCl

10% + CuSO4

1%

Terbentuk gumpalan kekuningan larutan

berwarna biru, berbuih.

(+)

5

Aquadest +

NaOH 10% +

CuSO4 1%

Larutan berwarna biru seulas, terbentuk

endapan halus biru muda.

(+)

6

Albumin +

NaOH 10% +

CuSO4 1%

Larutan berwarna ungu pekat.

(+)

d. Pengendapan Protein oleh Anion

Sifat fisik :

1. Albumin : Larutan kental, berwarna kekuningan

2. HCl 10% : Larutan tidak berwarna, tidak berbau

3. NaOH 10% : Larutan tidak berwarna, tidak berbau, licin

4. K-ferisianida 10 % :

Pengamatan

No. Reaksi Pengamatan Hasil

1 Albumin + K-ferisianida 10 % Terbentuk sedikit gumpalan

Page 10: Protein Kelompok 7

yang melayang

2Albumin+ HCl 10% + K-

ferisianida 10 %

Terbentuk banyak gumpalan

yang melayang

3Albumin+ NaOH 10% + K-

ferisianida 10 %Seperti minyak, larutan bening

e. Pengaruh Formaldehida terhadap Protein

Sifat fisik :

1. Albumin : Larutan kental, berwarna kekuningan

2. Formaldehid :

3. Etanol : Larutan tidak berwarna, berbau menyengat

Pengamatan

No. Reaksi Pengamatan Hasil

1 Albumin + formaldehid Larutan berwarna putih keruh,

terbentuk sedikit gumpalan

2 Albumin+ etanolLarutan tetap, terbentuk sedikit

gumpalan

f. Reaksi Warna Biuret untuk Protein

Sifat fisik :

1. Albumin : Larutan kental, berwarna kekuningan

2. NaOH 10% : Larutan tidak berwarna, tidak berbau, licin

3. CuSO4 10% : Larutan berwarna biru jernih

Pengamatan

Reaksi Pengamatan Hasil

Albumin + NaOH 10% Larutan tidak berwarna

(+)Albumin + NaOH 10%

+ CuSO4 10%Larutan berwarna ungu

g. Reaksi Warna Formaldehida untuk Protein

Sifat fisik :

1. Albumin : Larutan kental, berwarna kekuningan

2. Formaldehid :

Page 11: Protein Kelompok 7

3. H2SO4 pekat : Larutan tidak berwarna, berbau khas, berasap

Pengamatan

Reaksi Pengamatan Hasil

Albumin + formaldehid +

H2SO4 pekat

Larutan menggumpal berwarna merah

kecoklatan, sedikit buih(+)

h. Uji Millon untuk Protein

ˉ

i. Reaksi Xanthoprotein untuk Protein

Sifat fisik :

1. Albumin : Larutan kental, berwarna kekuningan

2. HNO3 pekat : Larutan tidak berwarna, berbau khas, berasap

Pengamatan

Reaksi Pengamatan Hasil

Albumin + HNO3 pekat Terbentuk endapan putih

(+)

Albumin + HNO3 pekat

+ dipanaskan

Terbentuk 2 fasa, bagian atas ada gumpalan

kuning, bagian bawah larutan kekuningan

Didinginkan + HNO3

encer

Gumpalan menjadi kecil-kecil, dan larutan

berwarna kuning keruh

B. Pengaruh Buffer terhadap Asam Amino

Reaksi Pengamatan Hasil

Air + Phenophtalein +

NaOH 0,1 N

Terdapat endapan

putih didalam larutan

berwarna ungu

Page 12: Protein Kelompok 7

C. Asam Amino

Zat Pengamatan Hasil

Albumin + HCl 10% Terbentuk gumpalan

putih

(+)

Albumin + HCl 10% +

NaNO2

Larutan menjadi keruh

HCl 10% + NaNO2 Tidak terjadi reaksi atau

tidak berwarna

Page 13: Protein Kelompok 7

I. Persamaan Reaksi

J. Pembahasan

a. Hidrolisis Gelatin dengan Asam

Percobaan pertama, hidrolisis gelatin dengan asam, dimana uji ini dilakukan

dengan mengetahui bahwa protein adalah poliamida, zat ini dapat

dihidrolisis dalam larutan asam atau basa, menghasilkan asam bebas.Reaksi

ini digambarkan dengan tripeptida yang residu asam aminonya terikat dan

ikatan amidanya ditunjukkan dengan tanda panah. Tetapi hidrolisis ini

adalah proses yang memerlukan waktu yang lama.

b. Koagulasi Protein

Pada uji koagulasi ini, sampel protein (albumin) dipanaskan,

direaksikan dengan alkohol, asam, dan basa.

Pada proses pemanasan albumin terkoagulasi karena terjadi

denaturasisehingga kemampuan mengikat airnya menurun. Hal ini terjadi

karena energi panas akan mengakibatkan terputusnya interaksi non-kovalen

yang ada pada struktur alami protein tapi tidak memutuskan ikatan

kovalennya yang berupa ikatan peptida. Denaturasi protein dapat terjadi

dengan berbagai macam perlakuan, antara lain dengan perlakuan panas, pH,

garam, dan tegangan permukaan. Laju denaturasi protein dapat mencapai

600 kali untuk tiap kenaikan 10oC.Suhu terjadinya denaturasi sebagian besar

protein terjadi berkisar antara 55-75oC. Pada protein yang mengalami

denaturasi proteinnya akan mengendap karena gugus-gugus bermuatan

positif dan negatif dalam jumlah yang sama atau netral atau dalam keadaan

titik isoelektrik. Pada denaturasi terjadi pemutusan ikatan hidrogen,

interaksi hidrofobik dan ikatan garam hingga molekul protein tidak punya

lipatan lagi.

Page 14: Protein Kelompok 7

Pada saat albumin direaksikan dengan alkohol terbenruk

gumpalan/endapan, ini terjadi karena pada protein ujung C asam amino

yang terbuka dapat bereaksi dengan alkohol dalam suasana asam

membentuk senyawa protein ester.Pembentukan ester ini ditunjukkan oleh

adanya endapan yang terbentuk.Hal ini terjadi karena koloid-koloid protein

pada sampel mengalami koagulasi.

Pada saat albumin direaksikan dengan asam (HCl pekat dan HNO3 -

pekat) tebentuk gumpalan putih/endapan putih, penambahan asam ini akan

menyebabkan denaturasi rusaknya struktur protein sehingga protein akan

mengendap. Denaturasi dapat diartikan sebagai perubahan atau modifikasi

terhadap struktur sekunder, tersier dan kuartener molekul protein, tanpa

terjadinya pemecahan ikatan-iaktan kovalen.

Pada saat albumin direaksikan dengan basa (NaOH) yang terjadi

albumin hanya mengental tidak terbentuk endapan, ini karena albumin tidak

terhidrolisis dalam basa. Dan larutan menjadi kuning lebih terang, ini

disebabkan karena adanya reaksi ion Na dalam basa bereaksi dengan asam

amino, dan asam amino memutuskan ikatan terhadap atom H nya sehingga

terjadi reaksi seperti berikut:

H H O NH2

N C C + NaOH H- C - COONa +H2O

c. Pengendapan Protein oleh Kation

d. Pengendapan Protein oleh Anion

e. Pengaruh Formaldehida terhadap Protein

Uji Hopskin Cole bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu zat dan

senyawa terdapat asam amino triptofan atau tidak.Pada percobaan ini

terdapan warna ungu yang merupakan indikasi adanya gugus triptofan pada

albumin. Untuk mengetahui apakah terdapat asam amino ini, dengan

penambahan formaldehida, aldehid akan berikatan dengan gugus indol asam

amino triptofan membentuk cincin ungu. Percobaan ini sesuai dengan

tinjauan pustaka Harper, 1980 yang menyatakan bahwa reaksi warna

Page 15: Protein Kelompok 7

Hopskin Cole, bertujuan untuk mengetahui adanya gugus triptofan yang jika

berhasil positif, maka akan menunjukkan indikasi warna ungu.

f. Reaksi Warna Biuret untuk Protein

Dalam analisis protein dan asam amino, tes biuret diperlukan untuk

mengetahui adanya ikatan peptida pada protein. Dalam larutan basa, biuret

akan menunjukkan warna ungu dengan penambahan CuSO4. Pada percobaan

kali ini 1 mL albumin ketika ditambahkan dengan 1 mL NaOH kemudian

ditambahkan 1 mL CuSO4 menghasilkan warna ungu. Tujuan dari

penambahan reagen ini adalah untuk mengkondisikan agar suasana menjadi

basa.

Perubahan warna menjadi ungu ini, menandakan bahwa dalam larutan

tersebut telah terbentuk senyawa kompleks. Senyawa ini terbentuk antara

Cu2+ dengan gugus C=O dan N-H dari rantai peptida. Warna ungu pada

larutan protein ini menunjukkan bahwa dalam protein mengandung ikatan

peptida.

Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa uji positif diberikan pada sampel

protein (albumin),berarti albumin mengandung ikatan peptida.

Reaksi Tes Biuret :

g. Reaksi Warna Formaldehida untuk Protein

h. Uji Millon untuk Protein

i. Reaksi Xanthoproteat untuk Protein

Page 16: Protein Kelompok 7

Uji xanthoproteinini dapat mengetahui ada tidaknya cincin benzen(fenil)

dalam suatu protein. Gugus fenil merupakan gugus benzen yang berikatan

dengan OH-.

Pada saat dilakukan uji xanthoprotein sampel (albumin) menunjukan

hasil positif ketika ditambahkan HNO3 ditunjukan dengan tebentuknya

gumpalan/endapan.

Endapan ini terjadi karena adanya reaksi nitrasi pada inti benzen yang

terdapat pada molekul protein. Endapan ini juga menunjukkan bahwa

didalam sampel larutan protein (albumin).

Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa uji positif diberikan pada

sampel protein (albumin) yang ditandai dengan terbentuknya endapan

kuning.

Reaksi Xanthoprotein :

K. Kesimpulan

L. Daftar Pustaka

http://ready-yanuardi.blogspot.com/2010/11/sebagian-besar-ilmu-kimia-

organisme.html

http://laskarpengetahuan.blogspot.com/2011/04/protein-dan-asam-

amino.html