proteein membentuk kristal
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Proteein Membentuk Kristal
1/2
Protein pembentuk inti esmerupakan kelompok famili proteinyang dibentuk oleh beberapa
organisme, seperti seranggadanbakteri pembentuk inti es.[1]Protein ini merupakan protein yang
unik karena dapat mengkatalisis pembentukankristal espada temperatur yang relatif tinggi.[2]Pembentukan kristal es ini merupakan reaksi proteksi untuk menjagamikroorganismedari
kerusakan karena pembentukan es secara intraseluler melalui supercooling, dengan
memberikan waktu bagi sel untuk mengatur metabolit selulernya, serta mereduksi teganganosmotik karena pembentukan es.[2]
Nukleasi es dengan protein pembentuk inti es diawali dengan agregasi molekul air oleh protein,
dengan menambah probabilitas pembentukan air menjadi suatu embrio es dengan
mendispersikan dirinya sampai mencapai ukuran yang ideal untuk pembentukannukleus
esyang kemudian akan membesar karena menarik molekul air di sekitarnya, sehingga menjadi
es.[]!etika matriks es terbentuk, gradien osmotikantara intraseldan ekstraseljuga akan
terbentuk, sehingga menyebabkan dehidrasi selkarena tingginya konsentrasi solutdi bagian
ekstraseluler yang menyebabkan penurunan titik beku dan supercooling pointdari bagian
intraseluler sel.[]Protein pembentuk nukleasi es berperan sebagai antibeku bagi air dalam
bagian intraseluler dan mengisolasi pembentukan kristal es hanya pada bagian ekstraseluler
saja, sehingga bakteri dapat tetap hidup. "al ini sangat penting bagi bakteri dan serangga
karena biasanya pembentukan es secara intraseluler bersifat letal untuk keduanya.
[#]Pembentukan nukleasi es oleh protein pembentuk inti es tergolong kedalam nukleasi
heterogenuskarena menggunakan nukleator selain air untuk membentuk inti esnya.[$]
Protein nabati umumnya lebih mudah membentuk Kristal dibandingkan dengan
protein hewani. Protein hewani seperti hemoglobin mudah membentuk suatu
Kristal, sedangkan albumin sukar. Kandungan protein pada setiap bahan
berbeda-beda. Beberapa protein enzim, seperti tripsin, pepsin, urease, dankatalase juga dapat membentuk Kristal (Sumardjo, 2!".
Sistem koloid
Fenomena sistem koloid juga dapat dijumpai di alam dan dalam kehidupan kita sehari-hari. Udara di atmosferbumimengandung debu, partikel-partikel zat padat dan zat cair lainnya yang tersebar secara homogen
membentuk suatu sistem koloid. Hal inilah yang menyebabkan langit terkadang tampak berwarna biru danmerah-orange. Di dalam tubuh manusia, ginjal berfungsi mengatur komposisi zat-zat kimia dalam darah.
Denganmengambil zat-zat yang diperlukan dan membuang zat-zat yang berbahaya dalam darah. Fungsi ginjaltersebut memanfaatkan sistem koloid. emahaman sistem koloid pada ginjal ini telah membawa pada penemuan
alat dialisatorpengganti fungsi ginjal untuk pasien gagalginja.
%nda telah mengetahui bahwa ukuran partikel koloid terletak diantara ukuran partikel larutan dan
ukuran partikel suspensi. &leh karena itu, pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara.
Pertama, menggabungkan molekul atau ion dari larutan 'cara kondensasi(. !edua, menghaluskan
partikel suspensi, kemudian didispersikan kedalam suatu medium pendispersi 'cara dispersi(.
1. )ara kondensasi
)ara kondensasi adalah cara pembuatan sistem disperse dengan mengubah partikel*partikel larutan
menjadi partikel*partikel berukuran koloid. )ara kondensasi dilakukan melalui reaksi*reaksi kimia,
seperti reaksi reduksi, reaksi hidrolis, raksi penggaraman dan reaksi penjenuhan.
a. +eaksi +edoks
+eaksi redoks merupakan reaksi pembentukkan partikel koloid melalui mekanisme perubahan
bilangan oksidasi. )ontoh
* Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas hydrogen sulfide '"2-( kedalam larutanbelerangan dioksida '-&2(
https://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Seranggahttps://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_pembentuk_inti_eshttps://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_pembentuk_inti_eshttps://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_pembentuk_inti_eshttps://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Rose-1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kristal_es&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kristal_es&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Fuller-2https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganismehttps://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganismehttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Supercooling&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Fuller-2https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleus_es&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleus_es&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleus_es&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Dworkin-3https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gradien_osmotik&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gradien_osmotik&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Intrasel&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekstrasel&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dehidrasi_sel&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Solut&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Supercooling_point&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Supercooling_point&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Dworkin-3https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Dworkin-3https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Duman-4https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleasi_heterogenus&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleasi_heterogenus&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleasi_heterogenus&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Patnaik-5https://id.wikipedia.org/wiki/Seranggahttps://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_pembentuk_inti_eshttps://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Rose-1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kristal_es&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Fuller-2https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganismehttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Supercooling&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Fuller-2https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleus_es&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleus_es&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Dworkin-3https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gradien_osmotik&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Intrasel&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekstrasel&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dehidrasi_sel&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Solut&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Supercooling_point&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Dworkin-3https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Duman-4https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleasi_heterogenus&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleasi_heterogenus&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Patnaik-5https://id.wikipedia.org/wiki/Protein -
7/23/2019 Proteein Membentuk Kristal
2/2
2%)1 'ag( / ")&" 'ag( / "2& 'l( **0 2% '-( / ") 'ag( / ")&&" 'ag(
b. +eaksi "idrolisis
+eaksi hidrolisis adalah merupakan reaksi pembentukkan koloid dengan menggunakan pereaksi air.
3isalnya, pembuatan sol %l '&"( dan sol 4e '&"(
* Pembuatan sol 4e '&"( dari larutan 4ecl dengan air panas.
4ecl 'ag( / "2 &'1( **0 4e '&"( '$( / ")l 'ag(
c. +eaksi Penggaraman5aram*garam yang sukar larut dapat dibuat menjadi koloid melalui reaksi pembentukkan garam.
ntuk menghindari pengendapan biasanya digunakan suatu 6at pemecah.
d. Penjenuhan arutan
Pembuatan kalsium asetat merupakan contoh pembuatan koloid dengan cara penjenuhan larutan ke
dalam larutan jenuh kalsium asetat dalam air. Penjenuhan dilakukan dengan cara menambahkan
pelarut alcohol sehingga akan menghasilkan koloid yang berupa sel. !alsium asetat bersifat mudah
larut dalam air, namun sukar larut dalam alkohol.
2. )ara 7ispersi
Pembuatan koloid dengan cara disperse dilakukan dengan cara mengubah partikel kasar 'besar(
menjadi partikel koloid. )ara disperse dapat dilakukan melalui cara mekanik 'penggerusan(, cara
busur bredig, cara peptisasi, cara homogenisasi.
a. )ara 3ekanik)ara mekanik merupakan cara fisik mengubah partikel kasar menjadi partikel halus. Partikel kasar
digiling dengan colloid miil sehingga diperoleh ukuran partikel yang diinginkan. -elanjutnya, partikel
halus ini di dispersikan ke dalam suatu medium pendispersi. Proses pengilingan dapat juga dilakukan
dalam medium pendispersi.
b. )ara 8usur 8redig
Proses pembuatan koloid dengan cara busur bredig digunakan untuk membuat sol logam. Proses ini
logam yang akan dibuat sol digunakan sebagai electrode yang dicelupkan kedalam medium
pendisperi, kemudian kedua ujung electrode dihubungkan dengan arus listrik. ap logam yang terjadi
akan terdispersi kedalam medium pendispersi sehingga membentuk koloid
c. )ara Peptisasi
Pada cara peptisasi, partikel kasar berupa endapan diubah menjadi partikel koloid dengan
menggunakan elektolit yang mengandung ion sejenis 6at pemecah.)ontoh
1. 9ndapan %l '&"( dipeptisasi %lcl
2. 9ndapan Ni- dipeptisasi "2$
. %gar*agar dipeptisasi dengan air
#. -erat -elulosa dipeptisasi dengan aseton
d. )ara "omogenesis
)ara ini mirip dengan cara mekanik dan biasanya digunakan untuk membuat emulsi. 7engan cara ini,
partikel lemak dihaluskan, kemudian didispersikan ke dalam medium ar dengan penambahan
emulgator. -elanjutnya, emulsi yang terbentuk dimasukkan ke dalam alat homo geni6er. )aranya
dengan melewatkan emulsi pada pori*pori dengan ukuran tertentu sehingga diperoleh emulsi yang
homogen.