proteein membentuk kristal

Upload: ikusimc-physics-birunieducation

Post on 19-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Proteein Membentuk Kristal

    1/2

    Protein pembentuk inti esmerupakan kelompok famili proteinyang dibentuk oleh beberapa

    organisme, seperti seranggadanbakteri pembentuk inti es.[1]Protein ini merupakan protein yang

    unik karena dapat mengkatalisis pembentukankristal espada temperatur yang relatif tinggi.[2]Pembentukan kristal es ini merupakan reaksi proteksi untuk menjagamikroorganismedari

    kerusakan karena pembentukan es secara intraseluler melalui supercooling, dengan

    memberikan waktu bagi sel untuk mengatur metabolit selulernya, serta mereduksi teganganosmotik karena pembentukan es.[2]

    Nukleasi es dengan protein pembentuk inti es diawali dengan agregasi molekul air oleh protein,

    dengan menambah probabilitas pembentukan air menjadi suatu embrio es dengan

    mendispersikan dirinya sampai mencapai ukuran yang ideal untuk pembentukannukleus

    esyang kemudian akan membesar karena menarik molekul air di sekitarnya, sehingga menjadi

    es.[]!etika matriks es terbentuk, gradien osmotikantara intraseldan ekstraseljuga akan

    terbentuk, sehingga menyebabkan dehidrasi selkarena tingginya konsentrasi solutdi bagian

    ekstraseluler yang menyebabkan penurunan titik beku dan supercooling pointdari bagian

    intraseluler sel.[]Protein pembentuk nukleasi es berperan sebagai antibeku bagi air dalam

    bagian intraseluler dan mengisolasi pembentukan kristal es hanya pada bagian ekstraseluler

    saja, sehingga bakteri dapat tetap hidup. "al ini sangat penting bagi bakteri dan serangga

    karena biasanya pembentukan es secara intraseluler bersifat letal untuk keduanya.

    [#]Pembentukan nukleasi es oleh protein pembentuk inti es tergolong kedalam nukleasi

    heterogenuskarena menggunakan nukleator selain air untuk membentuk inti esnya.[$]

    Protein nabati umumnya lebih mudah membentuk Kristal dibandingkan dengan

    protein hewani. Protein hewani seperti hemoglobin mudah membentuk suatu

    Kristal, sedangkan albumin sukar. Kandungan protein pada setiap bahan

    berbeda-beda. Beberapa protein enzim, seperti tripsin, pepsin, urease, dankatalase juga dapat membentuk Kristal (Sumardjo, 2!".

    Sistem koloid

    Fenomena sistem koloid juga dapat dijumpai di alam dan dalam kehidupan kita sehari-hari. Udara di atmosferbumimengandung debu, partikel-partikel zat padat dan zat cair lainnya yang tersebar secara homogen

    membentuk suatu sistem koloid. Hal inilah yang menyebabkan langit terkadang tampak berwarna biru danmerah-orange. Di dalam tubuh manusia, ginjal berfungsi mengatur komposisi zat-zat kimia dalam darah.

    Denganmengambil zat-zat yang diperlukan dan membuang zat-zat yang berbahaya dalam darah. Fungsi ginjaltersebut memanfaatkan sistem koloid. emahaman sistem koloid pada ginjal ini telah membawa pada penemuan

    alat dialisatorpengganti fungsi ginjal untuk pasien gagalginja.

    %nda telah mengetahui bahwa ukuran partikel koloid terletak diantara ukuran partikel larutan dan

    ukuran partikel suspensi. &leh karena itu, pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara.

    Pertama, menggabungkan molekul atau ion dari larutan 'cara kondensasi(. !edua, menghaluskan

    partikel suspensi, kemudian didispersikan kedalam suatu medium pendispersi 'cara dispersi(.

    1. )ara kondensasi

    )ara kondensasi adalah cara pembuatan sistem disperse dengan mengubah partikel*partikel larutan

    menjadi partikel*partikel berukuran koloid. )ara kondensasi dilakukan melalui reaksi*reaksi kimia,

    seperti reaksi reduksi, reaksi hidrolis, raksi penggaraman dan reaksi penjenuhan.

    a. +eaksi +edoks

    +eaksi redoks merupakan reaksi pembentukkan partikel koloid melalui mekanisme perubahan

    bilangan oksidasi. )ontoh

    * Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas hydrogen sulfide '"2-( kedalam larutanbelerangan dioksida '-&2(

    https://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Seranggahttps://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_pembentuk_inti_eshttps://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_pembentuk_inti_eshttps://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_pembentuk_inti_eshttps://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Rose-1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kristal_es&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kristal_es&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Fuller-2https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganismehttps://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganismehttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Supercooling&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Fuller-2https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleus_es&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleus_es&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleus_es&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Dworkin-3https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gradien_osmotik&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gradien_osmotik&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Intrasel&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekstrasel&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dehidrasi_sel&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Solut&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Supercooling_point&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Supercooling_point&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Dworkin-3https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Dworkin-3https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Duman-4https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleasi_heterogenus&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleasi_heterogenus&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleasi_heterogenus&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Patnaik-5https://id.wikipedia.org/wiki/Seranggahttps://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_pembentuk_inti_eshttps://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Rose-1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kristal_es&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Fuller-2https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganismehttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Supercooling&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Fuller-2https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleus_es&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleus_es&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Dworkin-3https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gradien_osmotik&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Intrasel&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekstrasel&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dehidrasi_sel&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Solut&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Supercooling_point&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Dworkin-3https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Duman-4https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleasi_heterogenus&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nukleasi_heterogenus&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Protein_pembentuk_inti_es#cite_note-Patnaik-5https://id.wikipedia.org/wiki/Protein
  • 7/23/2019 Proteein Membentuk Kristal

    2/2

    2%)1 'ag( / ")&" 'ag( / "2& 'l( **0 2% '-( / ") 'ag( / ")&&" 'ag(

    b. +eaksi "idrolisis

    +eaksi hidrolisis adalah merupakan reaksi pembentukkan koloid dengan menggunakan pereaksi air.

    3isalnya, pembuatan sol %l '&"( dan sol 4e '&"(

    * Pembuatan sol 4e '&"( dari larutan 4ecl dengan air panas.

    4ecl 'ag( / "2 &'1( **0 4e '&"( '$( / ")l 'ag(

    c. +eaksi Penggaraman5aram*garam yang sukar larut dapat dibuat menjadi koloid melalui reaksi pembentukkan garam.

    ntuk menghindari pengendapan biasanya digunakan suatu 6at pemecah.

    d. Penjenuhan arutan

    Pembuatan kalsium asetat merupakan contoh pembuatan koloid dengan cara penjenuhan larutan ke

    dalam larutan jenuh kalsium asetat dalam air. Penjenuhan dilakukan dengan cara menambahkan

    pelarut alcohol sehingga akan menghasilkan koloid yang berupa sel. !alsium asetat bersifat mudah

    larut dalam air, namun sukar larut dalam alkohol.

    2. )ara 7ispersi

    Pembuatan koloid dengan cara disperse dilakukan dengan cara mengubah partikel kasar 'besar(

    menjadi partikel koloid. )ara disperse dapat dilakukan melalui cara mekanik 'penggerusan(, cara

    busur bredig, cara peptisasi, cara homogenisasi.

    a. )ara 3ekanik)ara mekanik merupakan cara fisik mengubah partikel kasar menjadi partikel halus. Partikel kasar

    digiling dengan colloid miil sehingga diperoleh ukuran partikel yang diinginkan. -elanjutnya, partikel

    halus ini di dispersikan ke dalam suatu medium pendispersi. Proses pengilingan dapat juga dilakukan

    dalam medium pendispersi.

    b. )ara 8usur 8redig

    Proses pembuatan koloid dengan cara busur bredig digunakan untuk membuat sol logam. Proses ini

    logam yang akan dibuat sol digunakan sebagai electrode yang dicelupkan kedalam medium

    pendisperi, kemudian kedua ujung electrode dihubungkan dengan arus listrik. ap logam yang terjadi

    akan terdispersi kedalam medium pendispersi sehingga membentuk koloid

    c. )ara Peptisasi

    Pada cara peptisasi, partikel kasar berupa endapan diubah menjadi partikel koloid dengan

    menggunakan elektolit yang mengandung ion sejenis 6at pemecah.)ontoh

    1. 9ndapan %l '&"( dipeptisasi %lcl

    2. 9ndapan Ni- dipeptisasi "2$

    . %gar*agar dipeptisasi dengan air

    #. -erat -elulosa dipeptisasi dengan aseton

    d. )ara "omogenesis

    )ara ini mirip dengan cara mekanik dan biasanya digunakan untuk membuat emulsi. 7engan cara ini,

    partikel lemak dihaluskan, kemudian didispersikan ke dalam medium ar dengan penambahan

    emulgator. -elanjutnya, emulsi yang terbentuk dimasukkan ke dalam alat homo geni6er. )aranya

    dengan melewatkan emulsi pada pori*pori dengan ukuran tertentu sehingga diperoleh emulsi yang

    homogen.