protap komite medik.docx

Upload: indra-yoga-pratama

Post on 07-Mar-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROSEDUR TETAP

(MANAJERIAL)

KOMITE MEDISRSU Dr.SLAMET GARUT

EDISI VTAHUN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUTJl. Rumah sakit no.1 Telp. 0281-796182, 796031 Fax: 0281-796182, e-mail: [email protected], [email protected] GARUT

PRAKATA

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan telah diselesaikannya, ditetapkan, dan diberlakukannya Prosedur Tetap Manajerial di lingkup Komite Medis RSU dr.Slamet Garut. Adapun kekurangan dalam hal penyusunan Buku ini baik yang bersifat teknis penyusunan atau Prosedur-prosedur yang mungkin tidak lagi sesuai akan dilakukan revisi seperlunya untuk diterapkan sesuai dengan kemampuan teknis, finansial, skill, dan kemampuan rumah sakit serta melihat kondisi sosial ekonomi dan tingkat kepuasan pelanggan. Mudah-mudahan dengan diberlakukannya Buku ini akan mendorong efektifitas dan kinerja teman-teman sejawat. Terima kasih.

Komite Medis RSU dr.Slamet Garut Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

SAMBUTAN DIREKTUR

Kami menyambut gembira dengan terbitnya Buku Prosedur Manajerial di lingkup Komite Medis RSU Garut. Buku ini dapat digunakan sebagai acuan dan petunjuk dalam pelaksanaan administrasi manajemen Rumah Sakit. Teriring harapan Buku Prosedur Tetap dibidang manajerial di lingkup Komite Medis RSU dr.Slamet Garut ini dipelajari dan dipahami oleh seluruh anggota staf medis di RSU Garut, sehingga kegiatan di lingkup Komite Medis dapat berjalan lancar dan tertib serta berdaya guna dan berhasil guna. Tidak lupa kami sampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Tim Penyusun Buku Prosedur-prosedur manajerial di lingkup Komite Medis RSU Garut yang telah berhasil menyusun Buku Pedoman ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberi kekuatan dan petunjuk kepada setiap pekerjaan kita. Amin. Selamat bertugas.

BLUD RSU dr.Slamet Garut Direktur,

Dr. Maskut Farid, MM NIP. 19571027 198511 1 001

DAFTAR ISI

Surat Keputusan Pemberlakuan ...................................... Error! Bookmark not defined.Prakata ..............................................................................................................................iiiSambutan Direktur ........................................................................................................... ivDaftar Isi ............................................................................................................................ vProsedur Pemilihan Ketua dan sekretaris Komite Medis RSU dr.Slamet Garut...................... 1Prosedur Pemilihan Ketua dan sekretaris Kelompok Staff Medis RSU dr.Slamet Garut ....... 3Prosedur Evaluasi Pelayanan Medis Penderita Rawat Inap ............................................ 5Prosedur Pembuatan Standar Pelayanan Medis di RSU dr.Slamet Garut ............................... 7Prosedur Visite .................................................................................................................. 8Prosedur Visite Besar........................................................................................................ 9Prosedur Pelaksanaan Presentasi Kasus, Kasus Kematian, Ceramah Ilmiah dan Pembacaan Journal ........................................................................................................ 11Prosedur Pelaporan Kematian ........................................................................................ 12Kerangka Acuan Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan MedisError! Bookmark not defined.Prosedur Penyampaian Informasi Kepada KSM ............................................................ 14Prosedur Pengembangan Staff dan Program Pendidikan Panita Diklit......................... 15Kebijakan Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan MedisError! Bookmark not defined.Prosedur Pelaporan Jaga di KSM................................................................................... 17Prosedur Konsultasi Medis ............................................................................................. 18Program Pengembangan Staff dan Program Pendidikan dan Pelatihan Staff Medis Fungsional ........................................................................ Error! Bookmark not defined.Kebijakan Pengembangan Staff dan Program Pendidikan Kelompok Staff MedisProsedur Kasus-kasus Terpadu...................................................................................... 22Prosedur Audit Medis ...................................................................................................... 24Prosedur Penanganan Keluhan Pasien.......................................................................... 25Uraian Jabatan Sub-Komite Farmasi dan Terapi RSU dr.Slamet GarutError! Bookmark not defined.Kebijakan Uji Klinik Obat di RSU dr.Slamet Garut ................... Error! Bookmark not defined.Prosedur Uji Klinik Obat di RSU dr.Slamet Garut ................................................................... 28Prosedur Audit Resep di RSU dr.Slamet Garut ...................................................................... 30Prosedur Pertemuan Sub-Komite Farmasi dan Terapi di RSU dr.Slamet Garut .................... 32Kebijakan Penggunaan Perbekalan Farmasi................... Error! Bookmark not defined.Kebijakan Penggantian dan atau Penyediaan Perbekalan FarmasiError! Bookmark not defined.Kebijakan Penggunaan Perbekalan Farmasi................... Error! Bookmark not defined.Kebijakan Penggantian dan Atau Penyediaan Perbekalan FarmasiError! Bookmark not defined.v

Prosedur Penggantian dan Atau Penyediaan Perbekalan Farmasi .............................. 35Prosedur Penggunaan Obat Generik.............................................................................. 38Prosedur Distribusi Alat Kesehatan bagi Pasien di RSU dr.Slamet Garut............................. 40Prosedur Monitoring Efek Samping Obat di RSU dr.Slamet Garut........................................ 43Prosedur Rujukan Pasien ............................................................................................... 45Prosedur Orientasi Tenaga Medis Baru di RSU dr.Slamet Garut ........................................... 47Kebijakan tentang Kewajiban Dokter di RSU dr.Slamet GarutError! Bookmark not defined.Prosedur Identifikasi Pasien untuk Mencegah Kesalahan Tindakan di RSU Garut........................................................................................................................ 49Prosedur Mencegah Bayi Tertukar di RSU dr.Slamet Garut................................................... 51Kebijakan Identifikasi Pasien Dewasa dan Bayi .............. Error! Bookmark not defined.Prosedur Penggunaan Ruang Pertemuan Komite Medis............................................... 54Prosedur Pertemuan Komite Medis ................................................................................ 56Kebijakan Pertemuan Komite Medis, Sub-Komite di Bawah Komite Medis dan Kelompok Staff Medis ..................................................... Error! Bookmark not defined.

vi

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

PEMILIHAN KETUA DAN SEKRETARISKOMITE MEDIS RSU DR.SLAMET GARUT

Jl. Rumah Sakit No. 1 B A N Y U M A S

No. Dokumen: 02/01/1401/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 1/ 2-

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Tujuan

Ruang Lingkup

Uraian Umum

Kebijakan

Guna mempermudah dan memperlancar pemilihan Ketua dan Sekretaris Komite Medis 1. Komite Medis 2. Kelompok Staff Medis 1. Ketua Komite Medis adalah seorang anggota Kelompok Staff Medis (KSM) dan dipilih oleh anggota KSM RSU Garut 2. Sekretaris Komite Medis adalah seorang dokter atau tenaga lain yang dipilih oleh anggota KSM dan atau Komite Medis 3. Pemilihan Ketua dan Sekretaris Komite Medis minimal 3 (tiga) tahun sekali kecuali yang bersangkutan berhalangan, pensiun atau pindah tempat dan dapat dipilih kembali 1. Ketua Komite Medis adalah dokter spesialis/ dokter umum minimal Pembina, dipilih dari dan oleh anggota KSM ditetapkan oleh Direktur dengan masa kerja 3 tahun dan dapat dipilih kembali serta merangkap sebagai anggota 2. Sekretaris Komite Medis dipilih oleh anggota KSM, dengan persetujuan Direktur dengan masa kerja 3 tahun dan dapat dipilih kembali. Apabila sekretarisnya dokter/ dokter gigi maka merangkap sebagai anggota dan jika tenaga lain maka tidak merangkap sebagai anggota 3. Ketua masing-masing kelompok KSM dipilih dari dan oleh anggotanya, ditetapkan oleh Direktur melalui Komite Medis dengan masa kerja 3 tahun dan dapat dipilih kembali serta merangkap sebagai anggota 4. Sekretaris masing-masing kelompok KSM dipilih dari dan oleh anggotanya, dengan persetujuan Direktur melalui Komite Medis dengan masa kerja 3 tahun dan dapat dipilih kembali serta merangkap sebagai anggota 5. Pemilihan Ketua serta Sekretaris Komite Medis masing-masing kelompok KSM dilakukan minimal 3 tahun sekali kecuali yang bersangkutan berhalangan, pensiun atau pindah tempat

1

PEMILIHAN KETUA DAN SEKRETARISKOMITE MEDIS RSU DR.SLAMET GARUT

No. Dokumen: 02/01/1401/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 2/ 2-

Prosedur

Dokumen terkait

1. Komite Medis mengadakan pertemuan rutin atau luar biasa dengan dihadiri oleh semua anggota KSM 2. Setiap anggota KSM yang hadir memilih 2 calon Ketua Komite Medis dan 1 Calon Sekretarisnya 3. Hasil pemilihan dihitung, kemudian dipilih 2 terbanyak calon ketua dan 1 terbanyak calon Sekretaris 4. Hasil tersebut diteruskan ke Direktur RSU Garut untuk menetapkan Ketua dan persetujuan Sekretaris 5. Direktur menindaklanjuti dengan penerbitan SK tersebut 6. Apabila perlu dengan SK Bupati maka Direktur meneruskan hal tersebut ke Bupati Kabupaten Garut Kebijakan Pemilihan Ketua serta Sekretaris Komite Medis dan KSM RSU dr.Slamet Garut

Komite Medis RSU dr.Slamet Garut Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

2

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

PEMILIHAN KETUA DAN SEKRETARISKELOMPOK STAFFMEDISRSU Dr.SLAMET GARUT

Jl. Rumah Sakit No. 1 B A N Y U M A S

No. Dokumen:

No.Revisi 4

Halaman - 1/ 2-

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEHDIREKTUR RSUDR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Tujuan

Ruang Lingkup

Uraian Umum

Kebijakan

Guna mempermudah dan memperlancar pemilihan Ketua dan Sekretaris Kelompok Staff Medis 1. Komite Medis 2. Kelompok Staff Medis 1. Ketua Kelompok Staff Medis (KSM) adalah seorang anggota Kelompok Staff Medis (KSM) RSU Garut dan dipilih oleh anggota KSM RSU dr.Slamet Garut yang lain 2. Sekretaris Kelompok Staff Medis adalah seorang dokter atau tenaga lain yang dipilih oleh anggota KSM 3. Pemilihan Ketua dan Sekretaris Kelompok Staff Medis 3 (tiga) tahun sekali kecuali yang bersangkutan berhalangan, pensiun atau pindah tempat dan dapat dipilih kembali 1. Ketua Kelompok Staff Medis adalah dokter spesialis/ dokter umum minimal Pembina, dipilih dari dan oleh anggota KSM ditetapkan oleh Direktur dengan masa kerja 3 tahun dan dapat dipilih kembali serta merangkap sebagai anggota 2. Sekretaris Kelompok Staff Medis dipilih oleh anggota KSM, dengan persetujuan Direktur dengan masa kerja 3 tahun dan dapat dipilih kembali. Apabila sekretarisnya dokter/ dokter gigi maka merangkap sebagai anggota dan jika tenaga lain maka tidak merangkap sebagai anggota 3. Ketua masing-masing kelompok KSM dipilih dari dan oleh anggotanya, ditetapkan oleh Direktur melalui Komite Medis dengan masa kerja 3 tahun dan dapat dipilih kembali serta merangkap sebagai anggota 4. Sekretaris masing-masing kelompok KSM dipilih dari dan oleh anggotanya, dengan persetujuan Direktur melalui Komite Medis dengan masa kerja 3 tahun dan dapat dipilih kembali serta merangkap sebagai anggota 5. Pemilihan Ketua serta Sekretaris KSM masing-masing kelompok KSM dilakukan minimal 3 tahun sekali kecuali yang bersangkutan berhalangan, pensiun atau pindah tempat 3

PEMILIHAN KETUA DAN SEKRETARISKELOMPOK STAFF MEDIS RSU DR.SLAMET GARUT

No. Dokumen: 02/02/1402/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 2/ 2-

Prosedur

Dokumen Terkait

1. KSM mengadakan pertemuan rutin atau luar biasa dengan dihadiri oleh semua anggota KSM 2. Setiap anggota KSM yang hadir memilih 2 calon Ketua KSM dan 1 Calon Sekretarisnya 3. Hasil pemilihan dihitung, kemudian dipilih 2 terbanyak calon ketua dan 1 terbanyak calon Sekretaris 4. Hasil tersebut diteruskan ke Komite Medis dan Direktur RSU Garut untuk menetapkan Ketua dan persetujuan Sekretaris 5. Direktur menindaklanjuti dengan penerbitan SK tersebut 6. Apabila perlu dengan SK Bupati maka Direktur meneruskan hal tersebut ke Bupati Kabupaten Garut Kebijakan Pemilihan Ketua serta Sekretaris KSM RSU Garut

Komite Medis RSU dr.Slamet Garut Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

4

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

EVALUASI PELAYANAN MEDIS PENDERITA RAWAT INAP

Jl. Rumah Sakit No. 1 B A N Y U M A S

No. Dokumen: 02/03/1403/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 1/ 2 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan Kebijakan

Prosedur

Evaluasi terhadap pelayanan medis terhadap pasien rawat inap Memecahkan masalah yang ada pada pasien rawat inap Tidak diperkenankan melakukan diskusi masalah yang ada di depan pasien 1. Tempat pelaksanaan di ruang pasien rawat inap 2. Pelaksanaan pukul 07.30-08.30 WIB 3. Peserta evaluasi : dokter, dokter gigi, apoteker, psikolog 4. Pimpinan evaluasi menurut hirarki kehadiran sebagai berikut: a. Direktur b. Ketua Komite Medis c. Kepala Bidang Pelayanan Medis d. Kepala Bidang Mutu dan Pendidikan e. Ketua Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis 5. Hal-hal yang dievaluasi: a. Rekam Medis oleh Sub-Komite Rekam Medis b. Standar Pelayanan Medis oleh Ketua Sub-Komite Farmasi dan Therapi c. Rekam penggunaan obat oleh Kepala Instalasi Farmasi d. K3 ruangan oleh Kepala Peningkatan Mutu Pelayanan rumah sakit 6. Dokter yang merawat pasien dan kepala ruangan menyiapkan pasien dan status pasien yang akan dievaluasi 7. Hasil evaluasi disampaikan oleh pimpinan evaluasi pada hari yang sama dan diikuti oleh seluruh peserta dan kepala ruangan yang bersangkutan

5

EVALUASI PELAYANAN MEDIS PENDERITA RAWAT INAP

Dokumen Terkait

No. Dokumen: 02/03/1403/IK/2011 Rekam Medis

No.Revisi 4

Halaman - 2/ 2 -

Komite Medis Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

6

Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis Ketua,

dr. I. G. Made Parwata, Sp.PD NIP. 19571026 198412 1 002

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

PEMBUATANSTANDAR PELAYANAN MEDIS RSU DR.SLAMET GARUT

Jl. Rumah Sakit No. 1 B A N Y U M A S

No. Dokumen: 02/04/1404/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 1/ 1 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Ruang Lingkup

Prosedur

Standar pelayanan medis RSU Garut berisi proses-proses pelayanan medis yang bersifat keilmuan (proses penanganan berbagai penyakit) 1. Meningkatkan mutu pelayanan medis di RSU dr.Slamet Garut 2. Memudahkan monitoring mutu pelayanan medis 3. Acuan untuk melaksanakan tugas 1. Yang membuat Standard Operating Procedure (SOP) adalah masing-masing KSM yang diketahui oleh Komite Medis 2. Prosedur tetap disahkan oleh Direktur 1. Direktur 2. Komite Medis 3. KSM terkait 1. Masing-masing KSM membuat prosedur pelayanan medis yang bersifat keilmuan tentang berbagai macam penyakit serta bagaimana cara penanganannya secara tertulis 2. Hasil-hasil prosedur pelayanan medis tersebut kemudian dibahas dalam pertemuan Komite Medis dan KSM 3. Hasil-hasil dari Standard Operating Procedure (SOP) adalah Standar Diagnosis dan Terapi serta SOP Tindakan 4. Ketua Komite Medis mengusulkan kepada Direktur untuk menetapkan dan memberlakukan prosedur Pelayanan Medis

Komite Medis RSU dr.Slamet Garut Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

7

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

Jl. Rumah Sakit No. 1 B A N Y U M A S

No. Dokumen: 02/05/1405/IK/2011

VISITE

No.Revisi 4

Halaman - 1/ 1 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Ruang Lingkup

Prosedur

Dokumen Terkait

Kunjungan dokter spesialis, dokter umum, atau tenaga medis lain kepada pasien untuk memberikan pelayanan medis sehingga pasien mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan penyakitnya. Memberikan pelayanan yang baik pada pelanggan di RSU Garut Yang melakukan visite adalah dokter spesialis, dokter umum atau tenaga medis lain (psikolog, ahli gizi, fisioterapis ) 1. Dokter Spesialis 2. Dokter Umum 3. Tenaga medis lain (ahli gizi, psikolog, fisioterapis) 1. Setiap dokter spesialis merawat pasien sesuai dengan bidang keilmuannya 2. Setiap dokter spesialis mengunjungi pasien setiap hari kerja untuk memberikan pengobatan pada pasien sehingga mencapai kesembuhan 3. Pada hari minggu atau hari besar yang mengunjungi pasien/ visite adalah dokter umum 4. Tenaga medis lain (psikolog, ahli gizi, fisioterapis melakukan kunjungan pasien bila mendapatkan konsul dari dokter spesialis Rekam Medis Pasien

Komite Medis RSU dr.Slamet Garut Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

8

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

VISITE BESAR

No. Dokumen: No.Revisi

Halaman

Jl. Rumah Sakit No. 1 B A N Y U M A S

02/06/1406/IK/2011

4

- 1/ 2 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Kebijakan Prosedur

Kegiatan visite terhadap pasien yang dilakukan oleh seluruh KSM, dilaksanakan setiap 3 bulan sekali dengan tujuan pengawasan dan pemantauan penerapan standar pelayanan medis Menerangkan langkah-langkah kegiatan visite besar di KSM untuk pengawasan penerapan standar pelayanan medis. Visite besar dilakukan setiap 3 bulan sekali 1. Setiap 3 bulan sekali dilakukan rapat Komite Medis dengan Kelompok Staf Medis (KSM) untuk menentukan ruangan yang akan dikunjungi dalam visite besar dan diinformasikan melalui papan pengumuman. 2. Ruang perawatan dan KSM yang bertugas mempersiapkan pasien dengan status dan kelengkapan penunjang lainnya 3. Presentasi dilaksanakan dalam acara ilmiah pada hari sabtu yang dapat dihadiri oleh seluruh staf medis terkait 4. Pelaksanaan Visite Besar: a. diikuti oleh semua anggota KSM dan tenaga kesehatan lain yang terkait b. dilakukan tanya jawab dengan dokter mengenai masalah-masalah pasien yang dikunjungi c. masalah-masalah pasien yang tidak bisa dipecahkan dalam visite besar diajukan dalam presentasi kasus oleh dokter yang bertanggungjawab d. kegiatan visite besar harus didokumentasikan dalam bentuk laporan/ notulen visite besar yang dikoordinasikan oleh koordinator pelayanan 5. Hasil Visite Besar dapat berupa rekomendasi perbaikan standar pelayanan medis

9

No. Dokumen:

VISITE BESAR

No.Revisi

Halaman

Dokumen Terkait

02/06/1406/IK/2011 Rekam Medis Pasien

4

- 2/ 2-

Komite Medis Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

10

Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis Ketua,

dr. I. G. Made Parwata, Sp.PD NIP. 19571026 198412 1 002

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

PELAKSANAAN PRESENTASI KASUS, KASUSKEMATIAN, CERAMAH ILMIAH DAN PEMBACAANJOURNAL

Jl. Rumah Sakit No. 1 B A N Y U M A S

No. Dokumen: 02/07/1407/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 1/1 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Dokumen Terkait

Komite Medis Ketua,

Presentasi kasus meliputi presentasi kasus sulit, kasus menarik/ kasus jarang, kasus kematian, ceramah ilmiah dan pembacaan journal. Meningkatkan Ilmu dan Pengetahun Mengenai Topik-topik Ilmiah Pelaksanaan Presentasi: 1. Dilakukan di Ruang Komite Medis atau Ruang Diklat 2. Pengaturan Meja berbentuk melingkar 3. Overhead, sound system dan instrument untuk presentasi disiapkan oleh Diklat dan atau IPS-RS 1. Presentasi dilakukan dengan menggunakan transparan atau dengan multi media 2. Dipandu oleh seorang dokter spesialis secara bergantian setiap presentasi dengan bantuan seorang sekretaris 3. Lama presentasi 20-25 menit 4. Dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab 30 menit 5. Pada akhir presentasi dibuat kesimpulan dan disampaikan oleh moderator 6. Setelah acara presentasi ditutup dimungkinkan ada ramah tamah Rekam medis, hasil pelatihan/ seminar, journal

Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

11

dr. I. G. Made Parwata, Sp.PD NIP. 19571026 198412 1 002

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

PELAPORAN KEMATIAN

No. Dokumen: No.Revisi

Halaman

Jl. Rumah Sakit No. 1 B A N Y U M A S

02/08/1408/IK/2011

4

- 1/1 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Dokumen Terkait

Komite Medis Ketua,

Pelaporan kasus kematian pasien yang terjadi dalam waktu satu bulan untuk masing-masing KSM Menerangkan langkah-langkah pelaporan kasus kematian yang terjadi di masing-masing KSM dalam waktu satu bulan Pelaporan kasus kematian dilakukan dalam rangka pertanggungjawaban dokter yang menangani pasien, apakah penanganannya sesuai standar medis atau tidak 1. Setiap kasus kematian dicatat lengkap oleh dokter yang menangani pasien tersebut 2. Kasus kematian yang terjadi dalam satu bulan dilaporkan oleh dokter yang bertanggungjawab dalam rapat pembahasan kasus kematian 3. Pada rapat tersebut di atas ditentukan kasus kematian yang bermasalah untuk dibahas lebih lanjut dan lengkap pada hari Sabtu minggu III 4. Kegiatan pelaporan kematian didokumentasikan dalam bentuk notulen/ laporan dan disimpan di sekretariat masing-masing KSM 5. Hasil presentasi kasus kematian bermasalah dapat berupa rekomendasi untuk dibentuk standar pelayanan medis Rekam Medis Pasien, Standar pelayanan Medis, Standar Obat dan Formularium

Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

12

dr. I. G. Made Parwata, Sp.PD NIP. 19571026 198412 1 002

13

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

PENYAMPAIAN INFORMASI KEPADA KSM

Jl. Rumah Sakit No. 1 B A N Y U M A S

No. Dokumen: 02/09/1409/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 1/ 1 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Tujuan

Ruang Lingkup Uraian

Prosedur

Dokumen Terkait

Menerangkan langkah-langkah penyampaian informasi tentang kebijakan, pengenalan fasilitas, disiplin ilmu kedokteran Seluruh KSM dan Instalasi Informasi dalam kebijakan, pengenalan fasilitas, disiplin ilmu kesehatan dan kedokteran baru, dan lain-lain 1. Informasi yang diterima dari Direktur disampaikan dalam rapat staff setiap hari Rabu 2. Kontrol sosial masyarakat yang datang dari media masa yang berhubungan dengan KSM diinformasikan oleh Direktur, Informasi Pemasaran Sosial atau melalui penyebaran kliping berita 3. Informasi kegiatan menyeluruh tahunan rumah sakit melalui buku Laporan Tahunan yang disebarkan ke setiap Ruangan dan KSM 4. Informasi diberikan atas persetujuan dari Direktur -

Komite Medis RSU dr.Slamet Garut Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

14

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

PENGEMBANGAN STAFFDAN PROGRAM PENDIDIKAN PANITIA DIKLIT

Jl. Rumah Sakit No. 1 B A N Y U M A S

No. Dokumen: 02/10/1410/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 1/ 2 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Tujuan

Ruang Lingkup Kebijakan

Prosedur

Memberikan kesempatan kepada Kelompok Staff Medis untuk mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan pendidikan dan pelatihan Seluruh KSM RSU dr.Slamet Garut 1. Kelompok Staf Medis secara periodik tergantung kebutuhan dapat dikirim untuk pendidikan atas penunjukan Ketua KSM dengan biaya dari rumah sakit 2. Pengembangan ketrampilan SDM KSM dilakukan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi/ rumah sakit yang mempunyai tipe yang lebih tinggi 3. Pengembangan ketrampilan dan pengetahuan KSM di RSU Garut dilakukan dengan cara ilmiah berupa studi kasus, visite besar dan kasus-kasus sulit atau kasus kematian 4. Peningkatan ketrampilan KSM untuk cabang disiplin ilmu yang berhubungan dengan masyarakat dilakukan dengan pengabdian masyarakat dan program rujukan 5. Setiap KSM diwajibkan untuk mengikuti konggres cabang disiplin ilmu masing-masing, juga seminar secara bergantian dan terprogram. 1. Ketua Komite Medis meneruskan instruksi Direktur agar KSM mengikuti Konggres, Seminar, Temu Ilmiah, Pelatihan 2. Ketua Komite Medis meneruskan keinginan anggota KSM untuk mengikuti pendidikan spesialistik, seminar, konggres, temu ilmiah, pelatihan 3. Ketua KSM dalam hal merencanakan dan mengusahakan pendanaan dan mengusulkan ke Direktur dan mengatur persetujuan pemberangkatan

15

PENGEMBANGAN STAFFDAN PROGRAM PENDIDIKAN PANITA DIKLIT

Dokumen Terkait

-

No. Dokumen: 02/10/1410/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 2/ 2 -

Komite Medis RSU dr.Slamet Garut Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

16

Sub-Komite Diklit RSU dr.Slamet Garut Ketua,

dr. Basiran, sp.KJ NIP. 19571223 198711 1 001

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

PELAPORAN JAGA DI KSM

No. Dokumen: No.Revisi

Halaman

Jl. Rumah Sakit No. 1 B A N Y U M A S

02/11/1411/IK/2011

4

- 1/ 1 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Tujuan

Ruang Lingkup Kebijakan

Prosedur

Dokumen Terkait

Menerangkan langkah-langkah pelaporan keadaan darurat di luar jam kerja Seluruh KSM dan Instalasi Pasien rawat inap baru yang bermasalah, yang meninggal hari itu di luar jam kerja dilaporkan kepada dokter jaga 1. Setiap pasien baru rawat inap yang datang di luar jam kerja, serta pasien rawat inap bermasalah dan yang meninggal hari itu dicatat dalam buku laporan jaga oleh dokter yang bertugas 2. Dokter yang bertugas melaporkan pasien-pasien tersebut kepada dokter jaga selanjutnya 3. Tindak lanjut pasien bermasalah hari itu dikoordinasikan dengan KSM terkait. -

Komite Medis RSU dr.Slamet Garut Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

17

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

KONSULTASI MEDIS

No. Dokumen: No.Revisi

Halaman

Jl. Rumah Sakit No. 1 B A N Y U M A S

02/12/1412/IK/2011

4

- 1/ 2 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Tujuan

Ruang lingkup Kebijakan

Prosedur

Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang profesional kepada pasien yang berobat di RSU Garut, baik rawat jalan maupun rawat inap Seluruh KSM dan Instalasi 1. Konsultasi dapat dilakukan oleh dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis kepada dokter spesialis yang sesuai dengan penyakit yang diderita pasien yang berobat di RSU dr.Slamet Garut baik rawat inap maupun rawat jalan. 2. Konsultasi dapat juga dilakukan oleh dokter spesialis dan dokter umum kepada dokter gigi atau tenaga medis lain (ahli gizi, fisioterapis, psikolog, okupasi terapi, dll) untuk kasus yang perlu penanganan lebih lanjut sesuai indikasi medis. 3. Konsul terapi yaitu konsultasi kepada dokter spesialis, dokter gigi atau tenaga medis lain (ahli gizi, fisioterapis, psikolog, okupasi terapi, dll) dimana pasien dirawat oleh yang mengkonsultasikan. 4. Konsul untuk rawat bersama yaitu konsultasi kepada dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, atau tenaga medis lain dimana pasien dirawat bersama. 5. Konsul untuk ahli perawatan yaitu konsultasi kepada dokter spesialis untuk alih perawatan. 1. Dalam melaksanakan konsultasi harus ditulis : a. konsultasi ditujukan kepada siapa (nama spesialisnya) b. data-data pasien yang dikonsultasikan dan meliputi anamnesis pemeriksaan, keadaan fisik pasien, pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan (kalau ada), dengan dan terapi yang telah diberikan 2. Konsultasi apa yang diminta disebutkan secara jelas 3. Konsultan memberikan jawaban konsultasi sesuai apa yang didapatkan setelah dilakukan pemeriksaan beserta anjuran pemeriksaan penunjang, terapi, atau konsultasi pada dokter atau tenaga medis lain 4. Setiap konsultasi diminta jawaban konsultasi harus ditandatangani oleh dokter atau konsulen yang bersangkutan dengan menuliskan nama terang di bawah 18

KONSULTASI MEDIS

No. Dokumen: No.Revisi

Halaman

02/12/1412/IK/2011 tanda tangan. 5. Apabila :

4

- 2/2 -

Unit Terkait

a. pasien dirawat oleh yang mengkonsultasikan maka konsultan hanya menjawab hasil konsultasinya b. pasien diminta dirawat bersama maka terapi dilaksanakan bersama pula c. pasien dialihkan/ diserahkan perawatannya ke konsultan maka terapi selanjutnya dilaksanakan oleh konsultan yang bersangkutan. 1. Semua KSM 2. Bidang Keperawatan 3. Instalasi Penunjang

Komite Medis RSU dr.Slamet Garut Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197812 1 001

19

20

21

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

KASUS-KASUS TERPADU

No. Dokumen: No.Revisi

Halaman

Jl. Rumah Sakit No. 1 GARUT

02/13/1413/IK/2011

4

- 1/ 2 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Mekanisme kerjasama para dokter spesialis, psikolog, ahli gizi, fisioterapis dan atau profesi lain yang relevan dengan kasusnya di RSU Garut dalam bentuk tim kesehatan terpadu dalam perawatan pasien yang bersifat khusus/ spesialis. Memberikan pelayanan medis yang bersifat komprehensif terhadap pasien yang mempunyai ciri-ciri tertentu (kasus spesial, penyakit kronis dan kasus-kasus onkologi (terminal stage)) 1. Rencana pelayanan medis terpadu dibuat oleh tim kesehatan RSU Garut yang terdiri dari para dokter spesialis terkait, psikolog dan profesional lain yang mendukung proses penyembuhan pasien. 2. Bentuk aplikasi atau pelaksanaan pelayanan medis terpadu ini terangkum dalam jadwal yang dilaksanakan secara tepat sesuai dengan standar Diagnosa dan Terapi yang berlaku oleh masing-masing dokter spesialis serta profesi yang terkait. 3. Hasil pelayanan medis terpadu ini selalu direkam dan dimonitor sesuai dengan perkembangan pasien dan terbuka untuk koreksi pada masa yang akan datang. 4. Hasil kerja tim kesehatan terpadu dilaporkan kepada Direktur melalui Komite Medis RSU dr.Slamet Garut. 1. Setiap kasus yang membutuhkan pelayanan medis terpadu harus dipresentasikan terlebih dahulu di pertemuan Komite medis RSU Garut untuk mendapatkan masukan dan persetujuan dari Komite Medis dan ditetapkan sebagai kasus yang mendapatkan prioritas. 2. Setelah mendapatkan persetujuan dari Komite Medis selanjutnya oleh Ketua Komite Medis ditunjuk dan ditetapkan Tim Pelayanan Medis terpadu.

22

KASUS-KASUS TERPADU

No. Dokumen: No.Revisi

Halaman

02/13/413/IK/2011

4

- 2/ 2 -

Unit Terkait

3. Selanjutnya pembentukan Tim Medis Pelayanan Terpadu ini dilaporkan kepada Direktur untuk dimintakan persetujuan dan pengesahannya. 4. Tim Pelayanan Medis terpadu bekerja dalam Kerangka Sistem Kerja yang berdasarkan Standar Diagnosa dan Terapi serta pengelolaan yang berlaku di masing-masing unit pelayanan dokter/ spesialis dan unit pelayanan pendukung terkait yang dibutuhkan dalam mencapai target dalam bentuk kemajuan terapi secara optimal dan komprehensif. 5. Evaluasi dan monitoring operasionalisasi tim pelayanan medis terpadu ini dilaporkan kepada Direktur melalui Komite Medis RSU dr.Slamet Garut 1. Semua KSM di RSU dr.Slamet Garut 2. Bidang Keperawatan 3. Instalasi Gizi 4. Fisioterapi 5. Psikologi

Komite Medis RSU dr.Slamet Garut Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

23

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

No. Dokumen:

AUDIT MEDIS

No. Revisi

Halaman

Jl. Rumah Sakit No. 1 B A N Y U M A S

02/14/1414/IK/2011

4

- 1/ 1 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

Komite Medis Ketua,

Pengawasan terhadap pelayanan yang dilakukan oleh tenaga medis Supaya mutu pelayanan dapat dipertanggungjawabkan 1. Audit medis dilakukan oleh ketua, sekretaris dan anggota sub-Komite peningkatan mutu pelayanan medis 2. Audit medis dilakukan setiap 6 bulan sekali 1. Dengan kuosioner yang tersedia, tim audit medis melakukan monitoring pelayanan yang diaudit 2. Hasil audit dipaparkan dan dibahas bersama dalam rapat komite medis 3. Analisis dan laporan ke Direktur melalui Komite Medis 1. Catatan Medis 2. Ruang Rawat Inap 3. Instalasi Rawat jalan 4. Instalasi penunjang 5. Komite Medis

Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

24

dr. I. G. Made Parwata, Sp.PD NIP. 19571026 198412 1 002

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

PENANGANAN KELUHAN PASIEN

Jl. Rumah Sakit No. 1 B A N Y U M A S

No. Dokumen: 02/14/1414/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 1/ 2 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Langkah-langkah atau upaya yang dilakukan dalam rangka mencari solusi terbaik untuk rumah sakit dan pasien yang kurang mengerti dan atau hak-hak pasien tersebut tidak terpenuhi Menerangkan langkah-langkah untuk menangani ketidak puasan pasien karena pasien kurang mengerti akan hak-haknya atau karena haknya sebagai pasien tidak terpenuhi 1. Keluhan pasien atau keluarganya yang tidak atau belum terpenuhi yang disampaikan baik secara lisan maupun tertulis harus ditindaklanjuti. 2. Keluhan pasien atau keluarganya dapat disampaikan secara langsung kepada petugas poliklinik, kepala ruang, kepala instalasi, bidang pelayanan atau petugas rumah sakit yang lain. 3. Keluhan yang disampaikan melalui kotak saran diinventarisasi oleh Seksi pelayanan atau unit atau petugas yang ditunjuk secara periodik/ berkala dan hasilnya disampaikan kepada Direktur. 1. Keluhan pasien secara lisan disampaikan kepada kepala ruangan atau petugas poliklinik 2. Kepala ruangan/ petugas poliklinik melakukan tindakan dan upaya-upaya dalam rangka memenuhi kebutuhan atau hak-hak pasien 3. Apabila tindakan atau upaya-upaya yang telah dilakukan belum dapat menyelesaikan permasalahan maka petugas meneruskan keluhan tersebut kepada atasan langsungnya atau kepada bidang pelayanan untuk menyelesaikannya atau melakukan tindakan perbaikan 4. Apabila atasan langsung atau kepala bidang pelayanan masih belum bisa menanggulangi permasalahan tersebut maka diteruskan kepada Direktur. 5. Keluhan pasien atau keluarganya yang dilakukan melalui

25

PENANGANAN KELUHAN PASIEN

No. Dokumen: 02/14/1414/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 2/2 -

Unit Terkait

kotak saran yang telah diinventarisasi oleh bidang pelayanan atau tim yang ditunjuk setelah diinventarisasi dilaporkan kepada Direktur. 6. Inventarisasi permasalahan yang sudah masuk ke Direktur akan disampaikan dalam rapat gabungan mingguan untuk diambil tindaklanjutnya 7. Oleh direktur diberikan umpan balik tertulis untuk ditindaklanjuti 1. Instalasi Rawat Jalan 2. Instalasi Rawat Inap 3. Bidang Pelayanan

Komite Medis RSU dr.Slamet Garut Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197616 1 001

26

27

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

UJI KLINIK OBAT DI RSU DR.SLAMET GARUT

Jl. Rumah Sakit No. 1 GARUT

No. Dokumen: 02/15/1415/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 1/ 2 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan Kebijakan

Prosedur

Uji klinik suatu obat dilakukan apabila ada permintaan dari suatu pabrik obat Agar uji klinik obat dapat bermanfaat bagi pasien. 1. Apabila anggota KSM akan mengadakan uji klinik terhadap suatu obat, yang bersangkutan membuat usulan kepada Komite Medis melalui sub-Komite Farmasi dan Terapi 2. Uji klinik obat harus diketahui oleh Direktur 3. Uji klinik harus dengan rekomendasi Sub-Komite Kredensial dan Etika 1. Apabila ada pabrik obat yang akan menguji obatnya di RSU Garut maka yang bersangkutan membuat permohonan kepada Direktur 2. Direktur menyampaikan hal tersebut kepada Komite Medis dan diteruskan ke KSM 3. Apabila ada anggota KSM yang berminta maka yang bersangkutan membuat usulan kepada Komite Medis melalui Sub-Komite Farmasi dan Terapi 4. Panitia Farmasi dan Terapi meminta persetujuan Sub-Komite Kredensial dan Etika 5. Komite Medis melanjutkan usulan tersebut ke Direktur 6. Setelah Direktur Menyetujui maka anggota KSM yang berminat dapat melakukan uji Klinik 7. Anggota KSM yang melakukan uji klinik membuat laporan ke Direktur dan hasilnya dipresentasikan pada pertemuan KSM

28

UJI KLINIK OBAT DI RSU DR.SLAMET GARUT

Unit Terkait

No. Dokumen: 02/15/1415/IK/2011 Kebijakan Uji Klinik

No.Revisi 4

Halaman - 2/ 2 -

Komite Medis Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

29

Sub-Komite Farmasi dan Terapi Ketua,

dr. Tjipto Harijono, Sp.S NIP. 19570927 198303 2 007

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

AUDIT RESEP DI RSU DR.SLAMET GARUT

Jl. Rumah Sakit No. 1 GARUT

No. Dokumen: 02/16/1416/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 1/ 2 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Yang dimaksud dengan audit resep di RSU Garut adalah penulisan resep obat generik, penulisan resep yang sulit dibaca dan penulisan resep obat perbekalan farmasi di luar formularium yang belum tersedia di Instalasi Farmasi RSU dr.Slamet Garut Meningkatkan mutu pelayanan terapi pengobatan yang rasional dan terjangkau sesuai dengan ketentuan yang ada di RSU dr.Slamet Garut. 1. Penulisan resep bagi dokter dan dokter gigi RSU Garut berpedoman pada Permenkes RI. Nomor 085/Menkes/Per/I/1989, formularium dan pedoman/ standar diagnosis dan terapi 2. Penggunaan obat di luar foermularium atau yang belum tersedia di RSU Garut harus diusulkan terlebih dahulu oleh anggota KSM yang bersangkutan melalui prosedur yang ada 1. Instalasi farmasi membuat laporan penulisan resep obat generik, penulisan resep yang sulit dibaca, dan penulisan resep perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi RSU Garut. 2. Hasil laporan tersebut oleh sub-Komite farmasi dan terapi dipresentasikan pada pertemuan KSM untuk dievaluasi 3. Hasil evaluasi tersebut dilaporkan kepada Direktur melalui Komite Medis dan arsipnya disimpan oleh Sub-Komite Farmasi dan Terapi

30

AUDIT RESEP DI RSU DR.SLAMET GARUT

Dokumen Terkait

No. Dokumen: 02/16/1416/IK/2011 1. Formularium

No.Revisi 4

Halaman - 2/ 2 -

Komite Medis Ketua,

2. Pedoman/ Standar Diagnosis dan Terapi 3. Permenkes RI no. 085/Menkes/Per/I/1989 4. Prosedur tetap usulan Perbekalan Farmasi yang belum tersedia

Sub-Komite Farmasi dan Terapi Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

31

dr. Tjipto Harijono, Sp.S NIP. 19570927 198510 1 001

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

PERTEMUANSUB-KOMITE FARMASI DAN TERAPI DI RSU DR.SLAMET GARUT

Jl. Rumah Sakit No. 1 GARUT

No. Dokumen: 02/17/1417/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 1/ 2 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Semua pertemuan yang membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Sub-Komite Farmasi dan Terapi Membahas masalah yang berkaitan dengan fungsi dan tugas pokok Sub-Komite Farmasi dan Terapi. 1. Pertemuan Rutin Sub-Komite Farmasi dan Terapi dilaksanakan hari Rabu, Minggu ke Tiga setelah selesai Pertemuan Komite Medis. 2. Apabila ada masalah yang harus segera diselesaikan Sub-Komite farmasi dan Terapi dapat mengadakan Pertemuan diluar ketentuan diatas 1. Setelah selesai pertemuan Komite Medis, Pengurus Sub-Komite farmasi dan Terapi melanjutkan membahas permasalahan yang ada pada Sub-Komite tersebut dan dipimpin oleh Ketua/Sekretaris, Anggota. 2. Semua peserta pertemuan mengisi daftar hadir. 3. Semua peserta pertemuan memberikan sumbang saran penyelesaian masalah yang dibahas. 4. Sekretaris membuat rangkuman/notula hasil pertemuan, kemudian diserahkan kepada Staf administrasi Komite Medis untuk diketik hasil pertemuan tersebut. 5. Rangkuman/notula hasil pertemuan disebarluaskan kepada peserta rapat dengan menandatangani daftar penerimaan notula. 6. Apabila ada hal yang harus direkomendasikan oleh Direktur maka hal tersebut dilaporkan kepada Direktur melalui Komite Medis untuk dimintakan pertimbangan/ persetujuannya.

32

PERTEMUANSUB-KOMITE FARMASI DAN TERAPI DI RSU DR.SLAMET GARUT

No. Dokumen: 02/17/1417/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 2/ 2 -

Dokumen Terkait

Komite Medis Ketua,

Notula Pertemuan Sub-Komite Farmasi

Sub-Komite Farmasi dan Terapi Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP : 140077785

33

dr. Tjipto Harijono, Sp.S NIP. 19570927 198510 1 001

34

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

PENGGANTIAN DAN ATAU PENYEDIAANPERBEKALAN FARMASI

Jl. Rumah Sakit No. 1 GARUT

No. Dokumen: 02/18/1418/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 1/ 3 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Yang dimaksud dengan penggantian dan atau penyediaan perbekalan farmasi adalah penggantian dan atau penyediaan perbekalan farmasi dengan dipertimbangkan kebutuhan, manfaat, mutu, efektifitas, harga dan efek sampingnya. Penggantian dan atau penyediaan obat/ alat kesehatan yang bermutu, murah, terjangkau, efisien serta dengan efek samping yang serendah-rendahnya. 1. Penggantian perbekalan farmasi yang sudah ada sekurang-kurangnya 1 (satu) semester 2. Usulan penggantian dan penyediaan perbekalan farmasi minimal 4 (empat) bulan sekali 3. Usulan obat dan atau penggantian: a. diusulkan ke sub komite Farmasi dan Terapi dengan mengisi blanko yang sudah disediakan b. usulan tersebut dirapatkan bersama tim negosiasi c. bila usulan tersebut disetujui maka dipresentasikan di Komite Medis 4. Dalam penggantian dan atau penyediaan perbekalan farmasi dipertimbangkan kebutuhan, manfaat, mutu, efektifitas, harga, dan efek sampingnya, dengan mempertimbangkan: a. Pemakaian obat banyak ditetapkan sbb; - 1 Obat Generik - 2 Obat Paten b. Pemakaian obat sedikit ditetapkan sbb : - 1 Obat Generik - 1 Obat Paten 5. Penggantian obat dapat dilaksanakan apabila obat lama sudah habis 6. Usulan obat yang dipakai: a. Sangat diperlukan, disediakan oleh Instalasi farmasi

35

PENGGANTIAN DAN ATAU PENYEDIAANPERBEKALAN FARMASI

No. Dokumen: 02/18/1418/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 2/ 3 -

Prosedur

Dokumen Terkait

b. Tidak sangat diperlukan, dicarikan oleh Instalasi Farmasi (resep keluar) 7. Bila obat tidak akan dipakai lagi segera memberikan laporan ke sub-komite Farmasi dan Terapi atau tim Pembelian 8. user lain bila mengusulkan obat yang sejenis yang sudah ada di rumah sakit bisa berunding dengan user lama untuk mencapai kesepakatan 9. bila user tidak akan memakai lagi obat tersebut, tetapi obat tersebut juga dipakai oleh user lain maka perlu dirundingkan untuk dicapai kesepakatan 10. Dalam penyediaan alat-alat kesehatan yang sama maksimal 2 macam merk dagang 11. Semua usulan penggantian dan atau penyediaan obat dan alat kesehatan harus dengan persetujuan Direktur 1. Dokter atau dokter gigi mengisi formulir perbekalan farmasi dan ditujukan kepada Ketua Sub-Komite Farmasi dan Terapi dengan diketahui oleh Ketua KSM 2. Usulan dipresentasikan oleh yang mengusulkan atau Sub-Komite Farmasi dan Terapi dalam pertemuan Komite Medis/ Staff Medis fungsional/ Sub-Komite Farmasi dan Terapi 3. Setelah usulan tersebut disetujui dalam rapat Komite medis, maka usulan tersebut diteruskan kepada Direktur oleh Sub-Komite Farmasi dan Terapi melalui Komite Medis 4. Apabila Direktur menyetujui usulan tersebut maka usulan diteruskan kepada Sub-Komite Pengadaan untuk penyediaannya. 5. Setelah perbekalan yang diusulkan tersedia di Instalasi Farmasi maka Kepala Instalasi Farmasi/ wakilnya menginformasikan pada pertemuan Komite Medis/ KSM. 1. Formularium 2. Kebijakan Penggantian dan atau Penyediaan Farmasi

36

PENGGANTIAN DAN ATAU PENYEDIAANPERBEKALAN FARMASI

No. Dokumen: 02/18/1418/IK/2011

No.Revisi 3

Halaman - 3/ 3 -

Alur

Figure 1: Alur Penggantian dan Atau Penyediaan Perbekalan farmasi

Usulan Dokter/ Dokter Gigi

Sub-Komite Farmasi dan Terapi

Rapat dengan Tim

Negosiasi

Setuju

Sub-Komite Farmasi

Ya

Direktur Setuju

Ya

Pertemuan Komed/ SMF

dan Terapi (Informasi)

Panitia Pengadaan

Komite Medis Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

37

Sub-Komite Farmasi dan Terapi Ketua,

dr. Tjipto Harijono, Sp.S NIP. 19570927 198510 1 001

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

PENGGUNAAN OBAT GENERIK

Jl. Rumah Sakit No. 1 GARUT

No. Dokumen: 02/19/1419/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 1/ 2 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Yang dimaksud dengan penggunaan obat generik adalah pelayanan obat generik bagi pasien yang berobat ke RSU Garut. Penggunaan obat yang berkualitas, rasional dan terjangkau oleh masyarakat dalam pelayanan kesehatan RSU Garut

Kebijakan

1. Kebijakan

peraturan

Kesehatan

RI

No.

Prosedur

085/MenKes/PER/I/1989 tentang kewajiban menulis resepdan/atau menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah Yaitu Rumah Sakit diwajibkan menyediakan obat Esensial dengan nama generik untuk kebutuhan pasien berobat jalan dan rawat inap, serta dokter dan dokter gigi yang bertugas di Rumah Sakit diharuskan menulis resep obat esensial dengan nama generik bagi semua pasien. 2. Adapun target penulisan resep obat esensial dengan nama generik adalah 90%. 3. Surat Keputusan Dir Jend Yan Med No. 0428/YanMed/RSKS/1989 tentang petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang kewajiban menulis resep obat dan atau menggunakan obat generik di rumah sakit pemerintah 1. Sub-Komite Farmasi dan Terapi membuat formularium RSU dr.Slamet Garut dengan nama generik 2. Apabila anggota KSM memerlukan obat yang belum tercantum dalam formularium atau akan mengganti obat yang sudah ada maka anggota KSM harus mengusulkan obat tersebut sesuai dengan prosedur tetap pengusulan perbekalan farmasi yang belum tersedia atau penggantian pabrik 3. Instalasi farmasi menyediakan obat generik dan atau perbekalan farmasi sesuai prosedur tetap pengadaan

38

PENGGUNAAN OBAT GENERIK

No. Dokumen: 02/19/1419/IK/2011 perbekalan farmasi

No.Revisi 4

Halaman - 2/ 2 -

Dokumen Terkait

Komite Medis Ketua,

4. Dokter dan dokter gigi menulis resep dengan nama generik bagi semua pasien 5. Instalasi farmasi melayani obat generik sesuai resep yang ditulis dan dapat mengganti resep obat patent menjadi obat generik 6. Instalasi farmasi membuat laporan penulisan dan penggunaan obat generik setiap bulan dan dilaporkan ke Kanwil DepKes Prop. Jawa tengah dengan tembusan ke DKKS Kab. Garut setiap 3 bulan sekali melalui kesekretariatan dan rekam medis RSU dr.Slamet Garut. 7. Maksimal 1 (satu) tahun sekali sub-Komite Farmasi dan Terapi mengevaluasi penulisan resep generik dan diumpanbalikkan ke anggota KSM melalui pertemuan rutin KSM 8. Hasil evaluasi disimpan Sub-Komite Farmasi dan Terapi 1. Formularium 2. Prosedur tetap usulan perbekalan farmasi yang belum tersedia atau penggantian pabrik 3. Prosedur tetap pengadaan perbekalan farmasi

Sub-Komite Farmasi dan Terapi Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

39

dr. Tjipto Harijono, Sp.S NIP. 19570927 198510 1 001

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

DISTRIBUSI ALAT KESEHATANBAGI PASIENDI RSU DR.SLAMET GARUT

No. Dokumen: No.Revisi

Halaman

Jl. Rumah Sakit No. 1 GARUT

02/20/1420/IK/2011

4

- 1/ 3 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

1. Distribusi alat kesehatan bagi pasien di RSU dr.Slamet Garut adalah pelayanan alat kesehatan bagi pasien yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan di RSU Garut, 2. Alat kesehatan meliputi alat implant, alat bantu, dan alat kesehatan lain yang dipakai untuk menunjang penyembuhan pasien. Agar pelayanan alat kesehatan bagi pasien di RSU Garut sesuai dengan pedoman pelayanan yang ada di RSU dr.Slamet Garut. 1. Distribusi obat dan alat kesehatan bagi bagi pasien di RSU Garut dilakukan lewat satu pintu yaitu Instalasi Farmasi RSU dr.Slamet Garut 2. Semua penyediaan alat kesehatan untuk pasien di RSU Garut dilakukan oleh Instalasi Farmasi. 3. Semua Pelayanan alat kesehatan kepada pasien di RSU Garut melalui Instalasi Farmasi, 4. Pembayaran alat kesehatan oleh pasien/ keluarga pasien/ penanggung dilakukan di Kasir RSU dr.Slamet Garut 1. Alat kesehatan dari distributor/ penyalur dikirim ke Instalasi Farmasi dengan bukti tanda terima, 2. Petugas Instalasi Farmasi menyerahkan alat kesehatan kepada petugas IBS/ Poliklinik, Ruang Perawatan/ IRM/ Instalasi lain dengan bukti serah terima, 3. Pasien diperiksa dokter/ dokter gigi lewat Rawat jalan, Rawat inap, maupun IGD , 4. Pasien mendapat resep alat kesehatan dari dokter yang memeriksa, 5. Resep tersebut oleh pasien/ keluarganya dibawa ke Instalasi Farmasi, 6. Instalasi memberi harga kemudian diserahkan ke Kasir, 7. Pasien/ keluarganya membayar resep tersebut di Kasir,

40

DISTRIBUSI ALAT KESEHATANBAGI PASIENDI RSU DR.SLAMET GARUT No. Dokumen: No.Revisi

Halaman

02/20/1420/IK/2011

4

- 2/ 3-

Alur

Unit Terkait

8. Kasir memberikan bukti pembayaran kepada Pasien/ keluarganya, 9. Pasien/ keluarganya ke IBS/ Poliklinik/ IRM/ Ruang Perawatan, dll sesuai dengan tempat periksanya dengan menunjukkan bukti pembayaran, yang kemudian dilakukan pemasangan alat kesehatan tersebut sesuai resep. 10. Instalasi Farmasi membayar Alat kesehatan kepada Distributor Figure 2: Alur Distribusi Alat Kesehatan bagi Pasien di RSU Garut

1. Kelompok Staf Medis, 2. Sub-Komite Farmasi Terapi, 3. Instalasi Farmasi, 4. Instalasi Rawat Inap, 5. Instalasi Rawat Jalan, 6. Instalasi Bedah Sentral,

41

DISTRIBUSI ALAT KESEHATANBAGI PASIENDI RSU DR.SLAMET GARUT No. Dokumen: No.Revisi

Halaman

Unit Terkait

02/20/1420/IK/2011 7. Instalasi Rehabilitasi Medis, 8. Instalasi Rawat Intensif, 9. Kasir (Bagian Keuangan)

4

- 3/ 3-

Komite Medis Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

42

Sub-Komite Farmasi dan Terapi Ketua,

dr. Tjipto Harijono, Sp.S NIP. 19570927 198510 1 001

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

MONITORINGEFEK SAMPING OBATDI RSU DR.SLAMET GARUT

No. Dokumen: No.Revisi

Halaman

Jl. Rumah Sakit No. 1 GARUT

02/21/1421/IK/2011

4

- 1/ 2 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

Dokumen Terkait

Adalah monitoring bila terjadi efek sampingan akibat penggunaan obat Agar tercapai terapi penggunaan obat yang aman, efektif dan efisien 1. Bila terjadi efek sampingan akibat penggunaan obat maka petugas ruang rawat dan atau petugas instalasi tempat kejadian membuat buku catatan nama pasien dan nomor rekam medis pasien yang terkena efek samping obat serta nama obat dan efek yang ditimbulkannya. 2. Kejadian tersebut segera diinformasikan ke Sub-Komite Farmasi dan Terapi atau Instalasi Farmasi RSU Garut 1. Bila terjadi efek samping akibat penggunaan obat, petugas tempat pasien dirawat mencatat pada rekam medis dan buku catatan efek samping obat 2. Petugas mencatat nama pasien, nomor rekam medis dan nama obatnya serta efek yang terjadi (misalnya kejang, menggigil, urtikaria, dll) 3. Petugas menginformasikan hal tersebut kepada sub-Komite farmasi dan terapi dan atau instalasi farmasi. 4. Sub-Komite farmasi dan terapi atau instalasi farmasi membuat laporan monitoring efek samping obat pada lembar yang telah tersedia berdasarkan rekam medis. 5. Apabila diperlukan laporan diteruskan ke dan atau perusahaan pembuat obat tersebut. 1. Instalasi Farmasi 2. Sub-Komite Farmasi dan Terapi 3. Ruang rawat Inap 4. Instalasi yang memberikan Obat ke Pasien 1. Lembar Monitoring Efek Samping Obat (MESO) 2. Rekam Medis

43

MONITORINGEFEK SAMPING OBATDI RSU DR.SLAMET GARUTNo. Dokumen: No.Revisi

Halaman

02/21/1421/IK/2011

4

- 2/ 2 -

Komite Medis Ketua,

3. Buku Catatan Efek Samping Obat

Sub-Komite Farmasi dan Terapi Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

44

dr. Tjipto Harijono, Sp.S NIP.19570927 198510 1 001

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

RUJUKAN PASIEN

No. Dokumen: No.Revisi

Halaman

Jl. Rumah Sakit No. 1 GARUT

02/22/1422/IK/2011

4

- 1/ 2 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Pasien yang tidak bisa ditangani oleh Puskesmas atau praktek pelayanan kesehatan swasta yang mengirim karena ketidaklengkapan alat, sarana atau keadaan pasien yang memerlukan penanganan keahlian Menerangkan langkah-langkah pelayanan pasien yang dirujuk ke RSU dr.Slamet Garut 1. Rumah sakit menerima pasien dari Puskesmas atau praktek pelayanan kesehatan swasta untuk melakukan perawatan/ pemeriksaan terhadap pasien tersebut karena alasan ketidaklengkapan alat, sarana, atau keadaan pasien yang memerlukan penanganan keahlian 2. Rumah sakit/ dokter yang merawat memberikan surat jawaban rujukan yang berisi: tindakan dan atau pemeriksaan yang telah dilakukan serta advis selanjutnya. 1. Pasien datang membawa surat rujukan dari Puskesmas atau praktek pelayanan kesehatan swasta 2. Pasien yang datang pada pagi hari bila keadaan tidak darurat ketempat pendaftaran untuk diarahkan ke bagian spesialis yang terkait. Bila keadaannya gawat maka ditangani di IGD 3. Pasien yang memerlukan pananganan dari poliklinik maupun IGD langsung dikirim untuk rawat inap sampai sembuh atau dikembalikan ke pengirim dengan memberi surat balasan untuk ditindaklanjuti. Selanjutnya bila pasien meninggal diberikan surat balasan kepada pengirim dengan surat keterangan kematian 4. Untuk pasien yang berobat jalan setelah mendapatkan penanganan di rumah sakit dan tidak memerlukan rawat inap langsung dikembalikan ke pengirim. Selanjutnya pasien dianjurkan untuk kontrol sesuai dengan anjuran dokter yang merawat dengan memenuhi prosedur yang ada

45

RUJUKAN PASIEN

No. Dokumen: No.Revisi

Halaman

Unit Terkait

Dokumen Terkait

02/22/1422/IK/2011 1. IGD 2. Instalasi Rawat Jalan 3. Instalasi Rawat Inap 4. Instalasi Penunjang 1. Surat rujukan 2. Surat Jawaban Rujukan 3. Rekam Medis

4

Komite Medis Ketua,

- 2/ 2 -

46

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

ORIENTASITENAGA MEDIS BARUDI RSU DR.SLAMET GARUT

No. Dokumen: No.Revisi

Halaman

Jl. Rumah Sakit No. 1 GARUT

02/23/1423/IK/2011

4

- 1/ 1 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Kebijkan

Prosedur

Orientasi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk lebih mengenal pelayanan, ruang, tenaga/ staff, dasar-dasar pelayanan dirumah sakit, prosedur dan lain-lain sebelum menjalankan tugas di RSU dr.Slamet Garut bagi karyawan baru Mempersiapkan tenaga medis baru sebelum melaksanakan tugasnya 1. Semua tenaga medis yang baru wajib untuk melakukan orientasi sebelum menjalankan tugasnya di RSU Garut 2. Semua tenaga medis baru setelah melakukan orientasi harus membuat laporan hasil orientasinya membuat laporan kepada Ketua Komite Medis 1. Tenaga medis yang bersangkutan dengan membawa nota dinas dari Ketua Komite Medis untuk melaksanakan orientasi di: a. Unit Kerja Komite Medis selama 2 hari b. Unit Kerja Sub-Komite selama 4 hari c. Unit Kerja KSM selama 2 hari d. Instalasi-instalasi/ unit-unit lainnya yang terkait 2. Tenaga medis yang bersangkutan membuat laporan selama orientasi di masing-masing unit kerja kepada Ketua Komite Medis 3. Ketua Komite Medis membuat surat tugas kepada yang bersangkutan untuk bekerja sesuai dengan sk.

Komite Medis Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

47

48

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

IDENTIFIKASI PASIENUNTUK MENCEGAH KESALAHAN TINDAKANDI RSU DR.SLAMET GARUT

Jl. Rumah Sakit No. 1 GARUT

No. Dokumen: 02/24/1424/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 1/ 2 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Identifikasi pasien adalah usaha yang dilakukan dengan cara membuat rekam medis masing-masing pasien secara unik Untuk menjelaskan langkah-langkah identifikasi pasien supaya tidak terjadi kesalahan tindakan 1. Identifikasi pasien dilakukan untuk seluruh pasien baik pasien rawat inap maupun rawat jalan berupa identifikasi yang sama dengan yang ada didalam rekam medik dan dilengkapi dengan kartu pengendali serta kartu untuk berobat 2. Identifikasi pasien rawat inap/ intensif dengan nomor tempat tidur yang dilengkapi dengan papan identifikasi yang berisikan nama, umur, diagnosis, ruang tempat dirawat dan digantungkan di dekat kaki pasien 3. Untuk bayi, identifikasi dilengkapi dengan cap kaki kanan-kiri, cap jempol ibu dan gelang yang sesuai dengan gelang yang dipakai oleh ibunya 4. Pada box bayi ada papan identifikasi bayi yang berisi nama ibu, alamat, dan ruang perawatan 5. Penulisan nama untuk membedakan nama yang sama, dilengkapi Bin atau Binti dan nama tidak boleh disingkat 6. Barang-barang milik pasien yang diruangan disimpan pada lemari yang telah disediakan yang nomornya sesuai dengan nomor tempat tidur, kecuali di Emergency dititipkan kepada petugas Emergency. 1. Pasien diberikan gelang identitas atau nomor rekam medis 2. Pasien dianjurkan menghapal nomor rekam medis dan jenis operasinya 3. Diagnosis dan jenis tindakan / nama operasi tidak boleh disingkat, harus jelas ditulis dijadwal operasi 4. Setiap petugas yang akan melakukan tindakan, harus

49

IDENTIFIKASI PASIENUNTUK MENCEGAH KESALAHAN TINDAKANDI RSU DR.SLAMET GARUT

No. Dokumen: 02/24/1424/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 2/ 2 -

mencocokkan identitas yang ada ditangan dengan yang ada di status, dan jadwal operasi dan minta konfirmasi kepada pasien (bila dalam keadaan sadar) atau keluarganya. 5. Pemeriksaan diwajibkan membubuhkan tandatangan pada formulir persiapan tindakan pasien 6. untuk bayi baru lahir dicocokkan antara gelang bayi, medical record,gelang ibunya dan dikonfirmasikan dengan ibu dan atau ayahnya

Komite Medis Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

50

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

MENCEGAH BAYI TERTUKARDI RSU DR.SLAMET GARUT

No. Dokumen: No. Revisi

Halaman

Jl. Rumah Sakit No. 1 GARUT

02/25/1425/IK/2011

4

- 1/ 2 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Mencegah bayi tertukar adalah upaya yang dilakukan oleh rumah sakit supaya tidak terjadi kesalahan bayi yang satu dengan bayi lainnya Untuk menjelaskan langkah-langkah identifikasi bayi baru lahir supaya tidak tertukar atau hilang 1. Setiap bayi baru lahir harus diambil cap kaki kanan-kiri dan cap jempol tangan ibunya 2. Setiap bayi baru lahir diberikan rekam medis sendiri 3. Setiap bayi baru lahir harus diberi gelang identitas yang sama dengan gelang yang dikenakan pada ibunya 1. Petugas membubuhkan cap kaki kanan-kiri dan cap jempol tangan ibu pada format rekam medis perinatologi 2. Bayi baru lahir diberi gelang identitas yang sama dengan gelang yang dikenakan pada ibunya 3. Mencatat lengkap identitas bayi termasuk jenis kelamin, berat badan, warna kulit dan tanda-tanda lain yang spesifik 4. Diinformasikan kepada ibunya tentang kelahiran bayinya oleh dokter atau tenaga medis yang menolong proses persalinan 5. Bayi diperlihatkan kepada ibunya dengan disebutkan identifikasinya secara lengkap 6. Di box tempat bayi di ruang perinatologi dipasang kartu identitas yang meliputi nama lengkap, berat badan, hari atau tanggal, jam lahir dan jenis kelamin

51

MENCEGAH BAYI TERTUKARDI RSU DR.SLAMET GARUT

No. Dokumen: No. Revisi

Halaman

02/25/1425/IK/2011

4

- 1/ 2 -

7. Di ruang perawatan ibunya bila dilakukan rawat gabung, box bayi dipindahkan ke dekat ibunya dengan membawa semua identitas bayi

Komite Medis Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

52

53

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

PENGGUNAAN RUANG PERTEMUANKOMITE MEDIS

Jl. Rumah Sakit No. 1 GARUT

No. Dokumen: 02/26/1426/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 1/ 2 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Unit Terkait

Kebijakan

Prosedur

Ruang pertemuan komite medis dapat digunakan oleh anggota komite medis dilingkungan RSU dr.Slamet Garut Agar ruang komite medis dapat digunakan secara tertib dan dapat dipelihara dengan baik 1. Komite Medis 2. KSM 3. Sub-Komite-sub-Komite di bawah komite medis 1. Apabila KSM/ Sub-Komite-sub-Komite di bawah Komite Medis akan menggunakan ruang pertemuan Komite Medis, yang bersangkutan memberitahukan kepada Komite Medis secara lisan atau tertulis 2. Selama menggunakan ruang pertemuan Komite Medis, KSM/ Sub-Komite-sub-Komite menjaga kebersihan, kerapihan dan keutuhan alat-alat inventaris dalam ruangan 1. KSM/ Sub-Komite-sub-Komite di bawah Komite Medis memberitahukan kepada Ketua Komite Medis/ Sekretaris/ Penanggungjawab ruangan Komite Medis secara lisan atau tertulis 2. Ketua Komite Medis/ Sekretaris/ Penanggungjawab ruangan Komite Medis menulis acara tersebut di Papan yang tersedia 3. KSM/ Sub-Komite-sub-Komite di bawah Komite Medis saat menggunakan ruang pertemuan harus menjaga kebersihan, kerapihan dan keutuhan alat-alat inventaris ruang Pertemuan Komite Medis 4. Setelah menggunakan ruang pertemuan, semua alat inventaris harus dikembalikan ke tempatnya semula

54

PENGGUNAAN RUANG PERTEMUANKOMITE MEDIS

No. Dokumen: 02/26/1426/IK/2011

No.Revisi 4

Halaman - 1/ 2 -

5. Pengguna ruang Pertemuan Komite Medis harus membersihkan dan merapikan ruangan

Komite Medis Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

55

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SLAMET GARUT

PERTEMUAN KOMITE MEDIS

No. Dokumen: No.Revisi

Halaman

Jl. Rumah Sakit No. 1 GARUT

02/27/1427/IK/2011

4

- 1/ 2 -

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit:

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU DR.SLAMET GARUT

Dr. Maskut Farid, MM Pembina Utama Muda NIP. 19571027 198511 1 001

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Pertemuan Komite Medis dipimpin oleh Ketua Komite Medis atau anggota yang ditunjuk secara bergiliran guna membahas permasalahan yang berkaitan dengan Komite Medis dan atau peningkatan mutu pelayanan medis Guna memperlancar pertemuan dan tercapainya dokumentasi notulen hasil pertemuan yang baik 1. Komite Medis mengadakan pertemuan rutin setiap hari Rabu setelah Apel pagi sampai dengan pukul 08.30 WIB. 2. Apabila ada hal yang perlu segera diselesaikan maka Komite Medis dapat mengadakan pertemuan selain hari Rabu 3. Sub-Komite di bawah Komite Medis mengadakan pertemuan hari Rabu atau hari lain sesuai dengan kebutuhan masing-masing sub-Komite 4. KSM mengadakan pertemuan rutin setiap hari Sabtu setelah Apel pagi sampai dengan pukul 08.30 WIB Apabila ada hal lain yang perlu segera diselesaikan maka KSM dapat mengadakan pertemuan selain hari Sabtu 5. Pertemuan KSM meliputi: Audit Medis, Visite Besar, Presentasi Kasus Kematian, Kasus Langka, Kasus Sulit, Journal reading, Presentasi hasil Seminar, Simposium, Konggres, Lokakarya, Pelatihan anggota KSM. 1. Setiap hari Rabu setelah Apel pagi semua anggota Komite Medis berkumpul di Raung Komite Medis 2. Pimpinan rapat membuka pertemuan 3. Notulis membacakan hasil pertemuan sebelumnya 4. Pimpinan rapat memandu menyelesaikan/ tindak lanjut/ feedback hasil pertemuan sebelumnya 5. Diadakan diskusi permasalahan yang baru dan atau menyampaikan informasi yang berkaitan dengan Komite medis oleh Direktur 6. Penyelesaian masalah dilakukan dengan curah pendapat

56

PERTEMUAN KOMITE MEDIS

No. Dokumen: No.Revisi

Halaman

02/27/1427/IK/2011

4

- 2/ 2 -

dari semua yang hadir dalam pertemuan 7. Hasil curah pendapat dibuat menjadi kesepakatan bersama 8. Hasil dari kesepakatan tersebut dijadikan sebagai acuan 9. Hasil pertemuan dibuat notula oleh notulis 10. Apabila perlu ditindaklanjuti ke Direktur atau ke Bagian lain maka Sekretaris Komite Medis menindaklanjuti hal tersebut.

Komite Medis Ketua,

dr. Ahmad Yusuf AR., Sp.M NIP. 19500922 197612 1 001

57