protap dan format penilaian skill laboratorium

22
http://diskusicerdas.com/ PROTAP TEST TONUS OTOT 1. Persiapan alat : - Ballpoint 2. Persiapan pasien : 1) Menjelaskan pada pasien jenis pemeriksaan yang akan dilakukan. 2) Menjelaskan pada pasien/ keluarga tujuan dari tindakan yang akan dilakukan. 3) Mengatur posisi pasien. 3. Persiapan lingkungan : 1) Menciptakan lingkungan/ ruangan yang aman dan nyaman. 2) Atur pencahayaan lingkungan yang cukup. 3) Tutup pintu ruangan/ pasang sampiran. 4. Pelaksanaan : 1) Perawat cuci tangan 2) Menilai respon pasien : A. Alert/ sadar/ Compos Mentis Klien dapat merespon dengan tepat terhadap stimulus audio, taktil dan visual. Orientasi WTO baik. B. Lethargi/ Somnolen Sering tidur/ mengantuk. Klien dapat dibangunkan dengan mudah jika dirangsang. Respon tepat. C. Sopor/ Stupor Kantuk yang dalam, dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuat, namun kesadaran segera menurun kembali. D. Semi koma/ Soporo koma Tidak ada respon terhadap rangsangan verbal. Refleks kornea, pupil masih baik. Gerakan timbul sebagai respon terhadap rangsangan nyeri. Reaksi terhadap rangsangan nyeri tidak terorganisasi. Penderita tidak dapat dibangunkan. 1

Upload: ratu-ku

Post on 24-Jun-2015

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Protap Dan Format Penilaian Skill Laboratorium

http://diskusicerdas.com/

PROTAP TEST TONUS OTOT

1. Persiapan alat : - Ballpoint2. Persiapan pasien :

1) Menjelaskan pada pasien jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.2) Menjelaskan pada pasien/ keluarga tujuan dari tindakan yang akan

dilakukan.3) Mengatur posisi pasien.

3. Persiapan lingkungan :1) Menciptakan lingkungan/ ruangan yang aman dan nyaman.2) Atur pencahayaan lingkungan yang cukup.3) Tutup pintu ruangan/ pasang sampiran.

4. Pelaksanaan :1) Perawat cuci tangan2) Menilai respon pasien :

A. Alert/ sadar/ Compos MentisKlien dapat merespon dengan tepat terhadap stimulus audio, taktil dan visual.Orientasi WTO baik.

B. Lethargi/ SomnolenSering tidur/ mengantuk.Klien dapat dibangunkan dengan mudah jika dirangsang.Respon tepat.

C. Sopor/ StuporKantuk yang dalam, dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuat, namun kesadaran segera menurun kembali.

D. Semi koma/ Soporo komaTidak ada respon terhadap rangsangan verbal.Refleks kornea, pupil masih baik.Gerakan timbul sebagai respon terhadap rangsangan nyeri.Reaksi terhadap rangsangan nyeri tidak terorganisasi.Penderita tidak dapat dibangunkan.

E. KomaTidak ada respond an refleks terhadap stimulus.Placid muscle tone.

1

Page 2: Protap Dan Format Penilaian Skill Laboratorium

http://diskusicerdas.com/

PROTAP TEST SENSIBILITAS

1. Persiapan alat : - Ballpoint2. Persiapan pasien :

1) Menjelaskan pada pasien jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.2) Menjelaskan pada pasien/ keluarga tujuan dari tindakan yang akan

dilakukan.3) Mengatur posisi pasien.

3. Persiapan lingkungan :1) Menciptakan lingkungan/ ruangan yang aman dan nyaman.2) Atur pencahayaan lingkungan yang cukup.3) Tutup pintu ruangan/ pasang sampiran.

4. pelaksanaan :1) Perawatan cuci tangan.2) Menilai respon pasien :

A. Membuka mataSpontanTerhadap bicara (suruh pasien membuka mata)Dengan rangsangan nyeri (tekan pada saraf supraorbita atau kuku jari)Tidak ada reaksi (dengan rangsang nyeri pasien tidak membuka mata).

B. Respons verbal (bicara)Baik dan tak ada disorientasi (dapat menjawab dalam kalimat, orientasi WTO baik waktu dan tempat).Kacau/ confused (dapat berbicara dalam kalimat, naumun ada disorientasi waktu dan tempat).Tidak tepat (dapat mengucapkan kata-kata, namun tidak berupa kalimat dan tidak tepat).Mengerang (tidak mengucapkan kata, hanya suara mengerang)Tidak ada jawaban.

C. Respons motorik (gerakkan)Menurut perintah (misal: suruh angkat tangan)Melokalisir nyeri (misal: menekan dengan jari supra orbita, bila oleh rasa nyeri pasien mengangkat tangannya sampai melewati dagu untuk maksud menepis rangsang tersebut berarti ia dapat melokalisir nyeri)Reaksi menghindar. Dekortikasi fleksi (misal: menekan dengan objek keras, seperti ballpoint pada jari fleksi terhadap nyeri)Ekstensi deserebrasi (ini selalu disertai fleksi spastic pada pergelangan tangan)Tidak ada reaksi.

2

Page 3: Protap Dan Format Penilaian Skill Laboratorium

http://diskusicerdas.com/

PROTAP TEST FUNGSI SENSORIK

1. Persiapan Alat :

Baki Berisi :1) Pin/ Bross/ Jarum pentul2) Garpu tala3) Kapas4) Gelas, Botol, Kunci, Pensil.5) Kom

2. Persiapan Pasien :1) Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan.2) Jelaskan pada pasien tujuan dari pemeriksaan yang akan dilakukan.3) Atur posisi pasien.4) Hadirkan keluarga jika diinginkan.

3. Persiapan Lingkungan :1) Ciptakan lingkungan/ ruangan yang aman dan nyaman.2) Tutup pintu ruangan/ pasangan sampiran.

4. Pelaksanaan :A. Test Eksteroseptif

1. Test rasa nyeriTusukkan PIN secara perlahan pada bahu, lengan, badan dan kaki.

2. Test rasa suhuLetakkan pada kedua tangan pasien kom yang berisi air panas dan air dingin. Tanyakan apakah pasien merasakan perbedaan suhu.

3. Test rasa rabaSentuhakan kapas pada kulit pasien. Tanyakan pada pasien apakah dia merasakan/ tidak sentuhan tersebut.

B. Test Interoseptif1. Mual2. Kembung3. Kandung lemih penuh

C. Test Propioseptif1. Test posisi

Gerakkan jari-jari pasien secara pasif, jari tangan digerakkan keatas, samping, bawah dan tanyakan kemana arahnya.

2. Test gerakJari tangan pasien digerakkan secara pasif lalu tanyakan apakah terasa geraknya.

3. Test raba kasar/ raba tekanTekan tubuh pasien pada otot tangan dan betisnya. Tanyakan apakah pasien merasakan adanya tekanan pada tubuh.

4. Test nyeri dalam5. Test getar

Pukulkan garpu tala hingga bergetar, kemudian disentuhkan pada tulang mata kaki, lutut dan persendian lengan.

3

Page 4: Protap Dan Format Penilaian Skill Laboratorium

http://diskusicerdas.com/

D. Test Rasa Samestesia/ Fungsi Luhur.1) Test Diskriminasi

Tusuk dari bagian-bagian tubuh pasien dengan menggunakan 2 jarum/ peniti pada waktu yang bersamaan. Tanyakan pada pasien apakah dia ditusuk dengan satu atau dua jarum.Bandingkan dengan anggota tubuh sebelahnya.

2) Test BarognesiaLetakkan di kedua tangan pasien benda yang ukurannya sama tetapi beratnya berbeda. Tanyakan pada pasien mana yang lebih berat dan lebih ringan.

3) Test TopognosiaAnjurkan pasien menutup matanya. Letakkan bermacam-macam benda (kunci, pulpen, botol) ke tangan pasien, suruh pasien meraba dan menyebutkan nama benda yang diberikan.

4) Test StereognosiaAnjurkan pasien untuk menutup mata. Tempatkan bermacam benda ke dalam tangannya (kotak, bulat, segiempat). Suruh pasien menyebutkan bentuk benda tersebut dan tanyakan materi benda tersebut.

5) Test GrafestesiaAnjurkan pasien untuk menutup matanya, kemudian minta pasien menyebutkan angka atau huruf yang ditulis perawat dengan menggunakan pensil atau benda halus lain di telapak tangan pasien.

Cuci tangan5. Evaluasi :

Catat hasil pemeriksaan kedalam status pasien.

4

Page 5: Protap Dan Format Penilaian Skill Laboratorium

http://diskusicerdas.com/

PROTAP TEST KOORDINASI DAN IRITASI MENINGEALPADA SISTEM PERSARAFAN

1. Persiapan pasien :1) Menjelaskan pada pasien jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.2) Menjelaskan pada pasien tujuan dari tindakan yang akan dilakukan.3) Mengatur posisi pasien.4) Menghadirkan keluarga keluarga pasien jika diinginkan.

2. Persiapan lingkungan :1) Menciptakan lingkungan/ ruangan yang aman dan nyaman.2) Atur pencahayaan lingkungan yang cukup.3) Tutup pintu ruangan/ pasang sampiran.

3. Pelaksanaan :A. Test Koordinasi Gerak

a. Disdiadokokinesia1. Suruh pasien merentangkan kedua lengannya kedepan2. Suruh pasien untuk mensupinasi dan pronasi lengan bawahnya

secara bergantian dengan cepat.Hasil :Pada sisi lesi, gerakan ini dilakukan lamban dan tidak tangkas.

b. Tes tunjuk-hidung1. Suruh pasien menutup mata dan meluruskan lengannya kesamping.2. Suruh pasien menunjuk telunjuk pemeriksa, kemudian menunjuk

hidungnya berulang-ulang.Hasil :Pada lesi serebral telunjuk tidak sampai hidung tetapi melewatinya dan sampai dipipi atau jari tampak tremor pada saat mendekati hidung.

c. Nistagmus1. Pasien disuruh melihat jari pemeriksa dan minta untuk mengikuti

gerakannya yaitu ke samping kiri, kanan, atas, dan bawah.Hasil :Sikap bola mata yang seharusnya tetap bila ia difiksasi pada satu jurusan menjadi berubah-ubah, yaitu bola mata bergerak secara spontan cepat kearah fiksasi, lalu kembali secara spontan lambat ke posisi semula dan seterusnya bolak-balik.

d. Fenomena rebound1. Pasien disuruh meluruskan lengannya.2. Suruh pasien menarik tangannya kearah bahu atau hidung pasien

sambil kita halangi (berikan tahanan).3. Lepaskan tahanan secara mendadak.Hasil :Gerakan fleksi ini tidak segera berhenti dan tangan akan memukul bahu atau muka pasien dengan keras. Jadi tampak ketidak mampuan menghentikan gerakan denga segera.

5

Page 6: Protap Dan Format Penilaian Skill Laboratorium

http://diskusicerdas.com/

e. Tremor intensiPercobaan jari-jari1. Suruh penderita merentangkan kedua lengannya ke samping sambil

menutup mata.2. Suruh penderita untuk mempertemukan jari-jarinya di tengah

depan.Hasil :Lengan di sisi lesi akan ketinggalan dalam gerakan ini, dan mengakibatkan jari sisi yang sehat melampaui garis tengah.Percobaan tumit-lutut.

f. Disgrafia1. Suruh pasien untuk menulis huruf.Hasil :Huruf yang ditulis akan terlihat besar-besar dan kadang makin lama makin besar dan hurufnya tidak bagus dan kaku.

B. Iritasi Meninggala. Kaku Kuduk

1. Baringkan pasien2. Tempatkan tangan pemeriksa di bawah kepala pasien.3. Tekukkan kepala pasien (fleksi) dan usahakan agar dagu mencapai

dada. Selama penekukan perhatikan adanya tahanan.Hasil :Bila terdapat kaku kuduk kita dapatkan tahanan dan dagu tidak dapat mencapai dada.

b. Lasegue Sign1. Baringkan pasien2. Luruskan/ ekstensikan kedua tungkai pasien3. Angkat lurus salah satu tungkai, kemudian bengkokkan (flesikan)

pada persendian panggul pasien. Sedangkan tungkai yang satu lagi harus selalu dalam keadaan ekstensi (lurus).

Hasil :Pada keadaan normal, kita dapat mencapai sudut 70º sebelum timbul rasa sakit dan tahanan.Bila sudah timbul rasa sakit dan tahanan sebelum kita mencapai 70 º, maka disebut lesegue positif.

c. Brudzinski I Sign1. Baringkan pasien.2. Letakkan tangan perawat di bawah kepala pasien. Sedangkan

tangan yang satu lagi ditempatkan didada pasien.3. Tekukkan kepada pasien sejauh mungkin sampai dagu mencapai

dada.Hasil :Tanda Brudzinski I positif bila, tindakan ini mengakibatkan fleksi kedua tungkai.

d. Brudzinski II Sign1. Baringkan pasien.

6

Page 7: Protap Dan Format Penilaian Skill Laboratorium

http://diskusicerdas.com/

2. Fleksikan satu tungkai pada persendian pasien, sedangkan tungkai yang satu berada dalam keadaan ekstensi/ lurus.

Hasil :Brudzinski II positif bila tungkai yang satu ikut pula terfleksi.

e. Kernig Sign1. Barngka pasien.2. Fleksikan paha pasien pada persendian panggul sampai membuat

90 º.3. Ekstensikan tungkai bawah pada persendian lutut (pada orang

normal biasanya dapat melakukan ekstensi sampai sudut 135º antara tungkaibawah dan atas)

4. Perhatikan apakah terdapat tahanan dan nyeri.Hasil :Kernig sign positif bila, terdapat tahanan dan nyeri sebelum mencapai 135 º.

7

Page 8: Protap Dan Format Penilaian Skill Laboratorium

http://diskusicerdas.com/

PROTAP REFLEKS FISIOLOGIS DAN PATOLOGIS

1. Persiapan alat :Baki berisi :1) Refleks Hammer

2. Persiapan pasien :1) Menjelaskan pada pasien jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.2) Menjelaskan pada pasien tujuan dari tindakan yang akan dilakukan.3) Mengatur posisi pasien.4) Menghadirkan keluarga pasien jika diinginkan.

3. Persiapan lingkungan :1) Menciptakan lingkungan/ ruangan yang aman dan nyaman.2) Atur pencahayaan lingkungan yang cukup.3) Tutup pintu ruangan/ pasang sampiran.

4. Pelaksanaan :A. Refleks Fisiologis

a. Refleks Glabela1. Berikan pukulan singkat pada glabela atau sekitar daerah

supraorbitalisHasil :Tampak kontraksi singkat pada kedua otot orbikularis okuli.Pada lesi perifer nervus fasialis, refleks ini berkurang atau negative, sedangkan pada sindrom Parkinson refleks ini sering meninggi.

b. Refleks Rahang bawah (Jaw Refleks)1. Suruh pasien untuk membuka mulutnya sedikit dan telunjuk

pemeriksa ditempatkan melintang di dagu.2. Telunjuk diketok dengan ketok-refleks.Hasil :Normal : bila tidak ada reaksi atau reaksi melemah. Yang ditandai dengan merapatnya mulut akibat dari kontaksi otot maseter.Bila meningkat : lesi UMN.

c. Refleks Biceps1. Pegang lengan pasien yang disemi fleksikan sambil menempatkan

ibu jari diatas tendo otot biceps.2. Ibu jari kemudian diketok.Hasil :Tampak gerakan fleksi lengan bawah.

d. Refleks Triseps1. Pegang lengan bawah pasien yang difleksikan setengah/ semifleksi.2. Ketok pada tendo insersi m. triceps, yang berada sedikir diatas

olecranon.Hasil :Lengan bawah mengadakan gerakan ekstensi.

8

Page 9: Protap Dan Format Penilaian Skill Laboratorium

http://diskusicerdas.com/

e. Refleks Brakhioradialis1. Fleksikan lengan bawah pasien serta pronasikan.2. Ketok pada prosessus stiloideus radius.Hasil :Lengan bawah akan berfleksi dan bersupinasi.

f. Refleks Ulna1. Lengan bawah pasien di semifleksi dan semipronasi.2. Ketok pada prosesus stilodeus dari ulna.Hasil :Tampak gerakan pronasi pada lengan bawah dan kadang-kadang juga gerakan aduksi pada pergelangan tangan.

g. Refleks Kuadriceps femoris (refleks tendon lutut, refleks patella)1. Tungkai difleksikan dan digantikan pada tepi tempat tidur.2. Ketok tendo m. kuadriceps femoris, di atas atau dibawah patella.Hasil :Kuadriceps femoris akan berkontraksi dan mengakibatkan gerakan ekstensi tungkai bawah.

h. Refleks tendon Archilles (Kalkaned)1. Tungkai bawah difleksikan sedikit.2. Pegang kaki pada ujungnya untuk memberikan sikap dorsoftleksi

ringan pada kaki.3. Ketok tendon Archilles.Hasil :m. triceps sure akan berkontraksi dan memberikan gerak plantar fleksi pada kaki.

B. Reflek Patologisa. Babinski

1. Baringkan dan istirahatkan pasien dengan tungkai diluruskan.2. Pegangan pergelangan kaki pasien agar tetap pada tempatnya.3. Goreskan ujung refleks hammer dengan perlahan-lahan pada

telapak kaki pasien bagian lateral, mulai dari tumit menuju pangkal jari.

Hasil :Reaksi positif, bila terdaat gerakan dorso fleksi ibu jari yang dapat disertai gerak mekarnya jari-jari lainnya.

b. Oppenheim1. Baringkan pasien dan luruskan kedua tungkai.2. Urut dengan kuat tibia dan otot tibialis anterior, dari arah bawah/

distal.c. Gordon

1. Baringkan dan luruskan kedua tungkai pasien.2. Pencet/ cubit otot betis.

d. Scaefer1. Baringkan dan luruskan kedua tungkai pasien.2. Pencet/ cubit tendon achillesd

9

Page 10: Protap Dan Format Penilaian Skill Laboratorium

http://diskusicerdas.com/

e. Gonda1. Baringkan dan luruskan kedua tungkai kaki pasien2. Pencet dan tekan satu jari kaki, kemudian lepaskan sekonyong-

konyong.f. Chaddock

1. Baringkan dan luruskan kedua tungkai kaki pasien.2. Gores daerah lateral maleolus dengan menggunakan ujung hammer

yang lancip.

10

Page 11: Protap Dan Format Penilaian Skill Laboratorium

http://diskusicerdas.com/

PROTAP REFLEKS NERVUS CRANIALIS

1. Persiapan alat :Baki berisi :1) Kopi, teh, tembakau, jeruk, dll2) Pen Light3) Kapas gulung/ cotton bad4) Garpu tala5) Tongue spatel6) Waskom berisi air hangat/ dingin

2. Persiapan pasien :1) Menjelaskan pada pasien jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.2) Menjelaskan pada pasien tujuan dari tindakan yang akan dilakukan.3) Mengatur posisi pasien.4) Menghadirkan keluarga pasien jika diinginkan.

3. Persiapan lingkungan :1) Menciptakan lingkungan/ ruangan yang aman dan nyaman.2) Atur pencahayaan lingkungan yang cukup.3) Tutup pintu ruangan/ pasang sampiran.

4. Pelaksanaan :1) Perawatan cuci tangan.2) Menilai respon pasien.

A. N. Olfaktorius/ IMeminta klien menutup mata.Tutup salah satu lubang hidung.Meminta klien mencium benda yang baunya sudah dikenal, kemudian menyebutkan.Bergantian kanan kiri.

B. N. Optikus/ II1. Aktifitas visual

Menutup satu mata klien, kemudian suruh baca Snellen Chart atau dua baris dikoran atau melihat jari, lambaian tangan, cahaya.Ulangi untuk mata satunya.

2. Lapang pandangMenutup mata kiri klien, pemeriksa kanan.Menggerakkan jari dari jarak 30 cm didepan hidung menuju kebelakang sampai pasien tidak melihat suatu bayangan.Informasikan agar klien langsung memberitahu ketika melihat benda tersebut.Ulangi mata kedua.

C. N. Okulomotorius/ III, N. Trokhlenris/ IV, N. Abdusen/ IV, N. Abdusen/ IV.1. Nervus III (okulomotorius) Respon pupil terhadap cahaya.

Mendekatkan pen light dari arah samping mata.Komandonya “Lihat kedepan, ikuti cahaya”.

11

Page 12: Protap Dan Format Penilaian Skill Laboratorium

http://diskusicerdas.com/

Perhatikan reaksi pupil mengecil : miosos bila cahaya mendekat, midriasis bila cahaya menjauh, isokor/ anisokor.

2. Nervus IV (Trokhlearis)Meletakan objek 60 cm sejajar mid line mata, tahan gerakan kearah kanan.Observasi : Deviasi pupil mata, diplopia (melihat 2 jari), nistagmus (kembali dengan cepat).

3. Nervus VI (Abduccens)Minta klien untuk melihat kekiri dan kekanan tanpa nengok mopeleso ptosis.

D. N. Trigeminus/ V dan N. Facialis/ VIII. Test Sensorik

1. Menutup mata klienBeritahu klien “Bila merasakan ada sesuatu anjurkan untuk mengatakan/ memberitahukan.Menyentuhkan air dingin/ hangat didaerah kening, kedua pipi dan dagu.

2. Meminta klien untuk mengerutkan dahi.Perhatikan simetris/ tidak.

3. Minta klien untuk memperlihatkan gigi.Perhatikan simetris/ tidak.Minta klien untuk mengunyah, pemeriksa melakukan palpasi pada otot temporal dan masseter, apakah tonus otot penuh/ tidak.

4. Test refleks korneaMenutup mata klienMinta klien untuk melirik kearah latero superior (mata yang tidak diperiksa)Sentuhkan ujung kapas yang sudah dipilih pada kornea.Perhatikan refleks kornea, bila langsung mengerjap berarti baik.Bandingkan refleks kornea kedua mata.

II. Test Motorik1. Minta klien untuk memperlihatkan gigi.

Palpasi temporal dan otot maseter bilateral.Perhatikan tonus otot penuh/ tidak, simetris/ tidak.

III. Test rasa kecap (asin, manis, pahit)1. Minta pasien untuk menutup mata

Usapkan larutan beras (asam, manis, asin dan pahit) dengan kapas/ teteskan.Ingatkan klien agar tidak menarik masuk lidah karena akan merangsang pula sisi yang sehat.

E. N. Stato-Akustikus-Vestibularis/ VIIIa. Kokhlear (Pendengaran)

Tutup satu telinga klien, pemeriksa berbisik disatu telinga lain atau menggesekan jari.

12

Page 13: Protap Dan Format Penilaian Skill Laboratorium

http://diskusicerdas.com/

Bergantian kanan kiri.b. Vertibular (Keseimbangan)

Test RombergMinta klien berdiri dengan kedua kakinya berdekatan satu dengan lain, kedua lengan terlipat diatas dada.Pemeriksa berada dibelakang klien.Minta klien untuk menutup mata.Perhatikan apakah klien jatuh kesalah satu sisi.

F. N. Glosofaringeus/ IX dan N. Vagus/ X1. Minta klien untuk mengucapkan “ah”.

Inspeksi gerakan uvula simetris/ tidak.2. Sentuh ujung palatum soft bagian posterior.

Perhatikan respon bergerak keatas (Musele contract)3. Refleks menelan : menekan posterior dinding pharynx dengan tong

spatel akan terlihat klien seperti menelan.G. N. Asesorius/ XI

1. M. SternocleidomastoideusMinta klien untuk menoleh kesamping.Tangan pemeriksa melawan tahanan

2. M. TrapeziusMinta klien untuk mengangkat bahu.Pemeriksa berusaha menahan.

H. N. Hipoglosus/ XIIPerhatikan gerakan lidah saat bicara dan menelan terhadap simetris/tidak, deviasi, normal.Tekan lidah pasien dengan tong spatel, minta klien untuk mendorong lidahnya untuk menahan depressor.Minta klien untuk menarik dan mengeluarkan lidah beberapa kali, kemudian kekiri dan kekanan.

3) Evaluasi1. Observasi Vital Sign2. Catat hasil pemeriksaan

13

Page 14: Protap Dan Format Penilaian Skill Laboratorium

http://diskusicerdas.com/

Pemeriksaan fisik Nervus KeanialI. Nervus Olfaktorius

Tes kemampuan klien untuk menhirup aroma.- Cek kepatenan jalan nafas klien, hidung kiri dan kanan.- Bersihkan hidung klien jika tsekret.- Tes kemampuan penciuman hidung klien dengan

Tutup hidung kiri untuk mengetes hidung kanan Tutup hidung kanan untuk mengetes hidung kiri.

II. Nervus Oplikus- Tes Visus (ketajaman penglihatan) : snellen card membaca dalam jarak 30

cm.- Tes lapang pandang

Jarak pasien dan perawat 1 m. Normalnya pasien dan perawat melihat jari dalam waktu yang

bersamaan. Hasil pemeriksaan : lapang pandang menyempit atau melebar.

III. Nervus Okulomotorius (Kekuatan otot mata)- Meminta pasien melihat ke 8 arah dengan mengikuti gerakan jari perawat.

IV. Nervus Troklearis

V. Nervus Trigeminusa. Sensorik :

- Sentuhan : dengan kapas didahi, pipi dan dagu.- Suhu : dengan air hangat dan dingin.- Nyeri : dengan jarum pentulRefleks kornea- Minta pasien melihat kea rah lain- Sentuhkan kapas di sudut mata

b. Motorik :- Otot temporal dan masenter- Pegang pipi kanan dan kiri pasien- Minta pasien mengunyah- Nilai kesamaan tahunan otot kanan dan kiri

VI. Nervus Ardusena. Mengukur dilatasi pupil :

- dengan cara ankonsensius : mata tidak langsung melihat cahaya- dengan cara konsensius : mata langsung melihat cahaya

b. Inspeksi kelompok mata :- Lihat adanya kelemahan otot palpeby- piosis

VII. Nervus Facialisa. Motorik :

Minta pasien senyum, bersiul, mengangkat alis dan mengerutkan dahi.b. Sensorik : fungsi pengecapan

- Minta pasien menjulurkan lidah- Teteskan salah satu rasa di 1/3 lidah bagian depan- Bersihkan lidah pasien.

14

Page 15: Protap Dan Format Penilaian Skill Laboratorium

http://diskusicerdas.com/

VIII. Nervus Auditorius (pendengaran dan keseimbangan)a. Keseimbangan :

Berdiri sambil menutup mata (tes rombery)b. Pendengaran :

- Weber- Rinne- Swabach

IX. Nervus Glosofaringeusa. Sensorik : Pengecapb. Motorik :

- Minta pasien mengucapkan A- Perhatikan uvula dan palatum mole- Hasil normal : uvula naik ke atas

X. Nervus Vagus (refleks menelan/ muntah)- Minta klien membuka mulut- Gunakan spatel untuk dimasukkan ke faring- Perhatikan adanya refleks menelan/ muntah.

XI. Nervus Asesoriusa. Otot Trapezius

- Beri tahanan di pundak klien- Minta klien mengangkat kedua pundaknya- Normalnya, klien bias mengangkat pundak bersama dan sama tinggi.

a. Otot Sternokleidomastoideus- Minta pasien menoleh ke salah satu arah.- Beri tahanan kea rah tersebut.- Minta klien melawan tahanan tersebut.

XII. Nervus Hipoglosus- Beri tahanan di pipi pasien- Minta pasien melawan tahanan dengan lidahnya.

15