protap administrasi radiologi

18
RUMAH SAKIT DAERAH KELAS C KOTA TIDORE KEPULAUAN JL. SULTAN MANSYUR 97813 PELAYANAN RADIOLOGI SPO Penggunaan Alat pelindung Diri (APD) No. Dokumen No. Revisi Halaman Prosedur Tetap Tanggal Terbit Di tetapkan Direktur RSD Kota Tikep Dr. fajar puji wibowo, M.Kes Nip. 1. PENGERTIAN Alat Pelindung diri yang dimaksud adalah alat-alat yang digunakan oleh petugas radiologi ketika sedang bekerja dimedan radiasi sebagai perlindungan bagi petugas tersebut 2. TUJUAN Terlaksananya penggunaan alat-alat pelindung radiasi dengan baik dan benar agar terhindar dari bahaya radiasi langsung. 3. KEBIJAKAN Peralatan perlengkapan keamanan pasien, peralatan pelindung diri para pekerja dan peralatan kebersihan rumah sakit, tersedia sesuai standar pelayanan,digunakan secara benar,dipelihara rutin dan dalam kondisi layak. 4. PROSEDUR 4.1. Tembok beton dan pintu berlapis Pb 4.2. Shielding(tabir pelindung) 4.3. Apron (baju Pelindung) sarung Tangan Pb dan kaca mata Pb(Gogle) 4.1.1. Tembok beton dan pintu berlapis Pb berada di setiap ruang pemeriksaan radiologi,sesuai syarat- syarat proteksi radiasi 4.1.2. Tidak memerlukan pemeliharaan khusus hanya perlu dijaga kebersihannya. 4.2.1. Tabir pelindung selalu digunakan diruang pemeriksaan radiologi untuk melindungi patugas dari paparan sinar-x. 4.2.2. Tidak memerlukan pemeliharaan yang khusus hanya perlu dijaga kebersihannya. 4.3.1. Digunakan petugas radiologi setiap melakukan pemeriksaan yang berada di dekat sumber radiasi dimana terjadi paparan sinar-x baik dengan alat fluoroscopy maupun radiografi biasa. 4.3.2. Apron disimpan dalam keadaan

Upload: surahmanahmad

Post on 06-Nov-2015

47 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

radiologi

TRANSCRIPT

RUMAH SAKIT DAERAH

KELAS C KOTA TIDORE KEPULAUAN

JL. SULTAN MANSYUR

97813PELAYANAN RADIOLOGI

SPO Penggunaan Alat pelindung Diri (APD)

No. DokumenNo. RevisiHalaman

Prosedur TetapTanggal TerbitDi tetapkan Direktur RSD Kota Tikep

Dr. fajar puji wibowo, M.Kes

Nip.

1. PENGERTIANAlat Pelindung diri yang dimaksud adalah alat-alat yang digunakan oleh petugas radiologi ketika sedang bekerja dimedan radiasi sebagai perlindungan bagi petugas tersebut

2. TUJUANTerlaksananya penggunaan alat-alat pelindung radiasi dengan baik dan benar agar terhindar dari bahaya radiasi langsung.

3. KEBIJAKANPeralatan perlengkapan keamanan pasien, peralatan pelindung diri para pekerja dan peralatan kebersihan rumah sakit, tersedia sesuai standar pelayanan,digunakan secara benar,dipelihara rutin dan dalam kondisi layak.

4. PROSEDUR

4.1. Tembok beton dan pintu berlapis Pb4.2. Shielding(tabir pelindung)4.3. Apron (baju Pelindung) sarung Tangan Pb dan kaca mata Pb(Gogle)

4.4. TLD(Terminoluminisense Dosimeter)

4.1.1. Tembok beton dan pintu berlapis Pb berada di setiap ruang pemeriksaan radiologi,sesuai syarat-syarat proteksi radiasi4.1.2. Tidak memerlukan pemeliharaan khusus hanya perlu dijaga kebersihannya.4.2.1. Tabir pelindung selalu digunakan diruang pemeriksaan radiologi untuk melindungi patugas dari paparan sinar-x.4.2.2. Tidak memerlukan pemeliharaan yang khusus hanya perlu dijaga kebersihannya.4.3.1. Digunakan petugas radiologi setiap melakukan pemeriksaan yang berada di dekat sumber radiasi dimana terjadi paparan sinar-x baik dengan alat fluoroscopy maupun radiografi biasa.4.3.2. Apron disimpan dalam keadaan lurus menggantung,sedangkan sarung tangan Pb disimpan di dalam lemari.keduanya tidak boleh terlipat,begitupun pada saat dibersihkan atau dipindahkan-pindahkan harus dalam keadaan datar karena lipatan akan menyebabkan retakkan dan ini akan menjadikannya tembus radiasi sehingga tidak dapat lagi berfungsi sebagai alat pelindung.

4.3.3. Kaca Mata Pb(gogle) disimpan di temapat kaca mata khusus baru kemudian disimpan didalam lemari

4.3.4. Tidak memerlukan pemeliharaan khusus ,hanya perlu dijaga kebersihannya.4.4.1. Berada dalam holder,harus selalu digunakan oleh pekerja radiasi selama bertugas dimedan radiasi.4.4.2. TLD disematkan pada baju kira-kira setinggi dada/saku atas atau dapat juga disematkan pada baju setinggi pinggang.4.4.3. Pada waktu memakai apron,TLD berada di balik/dibelakang apron.4.4.4. TLD tidak boleh ditaruh disembarang tempat sehingga terpapar radiasi.harus dibawa dan disimpan oleh petugas ditempat yang aman.4.4.5. Selesai bertugas selama periode 3 bulan dikumpulkan untuk di kirim/diukur.

5. UNIT TERKAITInstalasi K.3 RS

6. DOKUMEN TERKAITHasil pengukuran TLD pekerja radiasi RSD tidore oleh BPFK Makassar

RUMAH SAKIT DAERAH

KELAS C KOTA TIDORE KEPULAUAN

JL. SULTAN MANSYUR

97813PELAYANAN RADIOLOGI

SPO Penanganan dan pembuangan bahan Infeksi

No. DokumenNo. RevisiHalaman 1/3

Prosedur TetapTanggal TerbitDi tetapkan Direktur RSD Kota Tikep

Dr. Fajar Puji Wibowo, M.Kes

Nip.

1. PENGERTIANPerlakuan khusus terhadap bahan kimia habis pakai dan alat kesehatan habis pakai untuk mencegah pencemaran lingkungan.

2. TUJUANUntuk mengantisipasi bahaya tercemarnya lingkungan dan tertularnya petugas radiologi akibat bahan infeksius.

3. KEBIJAKANPrasarana pelayanan berupa instalasi pengolahan limbah,fasilitas sanitasi disediakan sesuai ketentuan,dilakukan pemeliharaan secara rutin.

4. PROSEDUR4.1. Penanganan limbah tajam (spuit & wing needle)4.2. Penanganan limbah kimia (developer dan fixer)

4.1.1. Bekas jarum suntik dikumpulkan dalam plastik hitam dan dimasukkan ke dalam sampah medis.

4.1.2. Sampah medis tersebut kemudian di bawa ke bagian K.3 RS atau Incinerator untuk dimusnahkan.

4.2.1. Limbah developer

Cairan developer yang habis dipakai di tangki processing manual dibuang langsung ketempat pembuangan khusus(safety tank)di radiologi

4.2.2. Limbah fixer

Cairan fixer yang habis di pakai di tangki processing manual dibuang langsung ke tempat pembuangan khusus(safety tank)di radiologi.

5. UNIT TERKAIT

5.1. Instalasi Radiologi5.2. Instalasi K.3 RS

6. DOKUMEN TERKAIT

RUMAH SAKIT DAERAH

KELAS C KOTA TIDORE KEPULAUAN

JL. SULTAN MANSYUR

97813PELAYANAN RADIOLOGI

SPO IDENTIFIKASI RISIKO KESELAMATAN

No. DokumenNo. RevisiHalaman 1/3

Prosedur TetapTanggal TerbitDi tetapkan Direktur RSD Kota Tikep

Dr. Fajar Puji Wibowo, M.Kes

Nip.

1. PENGERTIANIdentifikasi risiko keselamatan ialah upaya yang dilakukan dalam memberikan perlindungan radiasi kepada petugas radiologi ,pasien dan pengantar pasien

2. TUJUANSebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemberian perlindungan radiasi kepada pasien dan keluarga pasien.

3. KEBIJAKANPeralatan perlengkapan keamanan pasien, peralatan pelindung diri para pekerja dan peralatan kebersihan rumah sakit, tersedia sesuai standar pelayanan,digunakan secara benar,dipelihara rutin dan dalam kondisi layak.

4. PROSEDUR

4.1. Petugas Radiologi4.2. Pasien dan pengantar pasien

4.1.1. Setiap personil dalam melakukan tugasnya menggunakan TLD yang di pasang di depan tubuh yang di anggap mewakili seluruh tubuh.4.1.2. Didalam ruangan pemeriksaan diletakkan film monitoring untuk mengetahui seberapa besar dosis tabung setiap bulannya.

4.1.3. Pintu ruangan pemeriksaan harus selalu tertutup pada saat pemeriksaan berlangsung.

4.1.4. Lampu merah tanda radiasi harus selalu menyala pada saat pemeriksaan berlangsung,agar petugas lain tidak masuk.

4.1.5. Pada saat hendak melakukan eksposi hendaknya petugas radiologi berada di balik dinding pelindung.

4.1.6. Bila petugas radiologi diperlukan untuk memegang pasien maka petugas tersebut harus mengenakan baju pelindung.

4.2.1. Ada peringatan tertulis tentang radiasi pada pintu atau didalam ruangan pemeriksaan.4.2.2. Pasien di panggil satu persatu masuk kedalam ruangan pemeriksaan.4.2.3. Untuk pasien yang tidak perlu diantar,maka pengantar pasien tidak diperkenankan masuk kedalam ruangan pemeriksaan.

4.2.4. Beri penyuluhan kepada pengantar pasien agar tidak berada didalam ruang pemeriksaan selama pemeriksaan berlangsung.

5. UNIT TERKAIT1. Instalasi Gawat darurat

2. Instalasi rawat jalan

3. Instalasi rawat inap

6. DOKUMEN TERKAIT

RUMAH SAKIT DAERAH

KELAS C KOTA TIDORE KEPULAUAN

JL. SULTAN MANSYUR

97813PELAYANAN RADIOLOGI

Pelaporan Hasil

No. DokumenNo. RevisiHalaman

Prosedur TetapTanggal TerbitDi tetapkan Direktur RSD Kota Tikep

Dr. fajar puji wibowo, M.Kes

Nip.

1. PENGERTIANPelaporan hasil ialah proses pengambilan hasil rontgen yang telah di expertise radiolog oleh pasien/keluarga pasien/perawat untuk diserahkan kepada dokter pengirim.

2. TUJUANTercapainya pengambilan hasil rontgen oleh pasien/keluarga pasien/perawat secara tertib dan tercatat

3. KEBIJAKANTindakan/pelayanan/kegiatan yang telah diberikan kepada pasien atau telah dilaksanakan di catat dengan lengkap,akurat dan benar dalam dokumen, dibuatkan tanda bukti apabila diperlukan,untuk melindungi kepentingan pasien dan kepentingan rumah sakit.

4. PROSEDUR

4.1. Setelah Radiograf di expertise oleh radiolog,petugas radiologi menyerahkan hasil pemeriksaan rontgen kepada pasien/keluarga pasien/perawat oleh tenaga administrasi radiologi untuk diserahkan pada dokter pengirim.4.2. Petugas Administrasi mencatat pada buku pengambilan hasil rontgen untuk hasil pemeriksaan yang telah di ambil.

4.3. Data yang di catat adalah :

Nama pasien

Asal Rujukan

Pemeriksaan

Tanggal pengambilan dan nama pengambil.

4.4. Kemudian pasien/ keluarga pasien/perawat menandatangani pengambilan hasil rontgen pada buku pengambilan hasil.4.5. Pemeriksaan sampai pada pelaporan hasil berlangsung kurang lebih 15-30 menit

4.6. Petugas radiologi yang bertugas memberitahukan kepada pasien waktu yg dibutuhkan untuk pengambilan hasil rontgen.

4.7. Untuk pasien cito,yang bertanggung jawab untuk membuat laporan hasil yaitu petugas jaga radiologi disesuaikan dengan prosedur administasi yang ada,dan berlangsung kurang lebih 10-15 menit.

5. UNIT TERKAIT5.1. Instalasi Rawat Jalan5.2. Instalasi Rawat Inap

5.3. IGD

6. DOKUMEN TERKAIT6.1. Buku pengambilan hasil rontgen

RUMAH SAKIT DAERAH

KELAS C KOTA TIDORE KEPULAUAN

JL. SULTAN MANSYUR

97813PELAYANAN RADIOLOGI

Pengadaan peralatan Radiologi

No. DokumenNo. RevisiHalaman

Prosedur TetapTanggal TerbitDi tetapkan Direktur RSD Kota Tikep

Dr. fajar puji wibowo, M.Kes

Nip.

1. PENGERTIANPengadaan peralatan Radiologi adalah mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan di instalasi Radiologi.

2. TUJUANUntuk memenuhi kebutuhan standar pelayanandi instalasi Radiologi

3. KEBIJAKANFungsi manajemen logistic berupa pengaadaan dilakukan secara terstruktur oleh pejabat berwenang sesuai tugas pokok dan fungsinya,diatur dengan prosedur tetap untuk memenuhi kebutuhan standar pelayanan Rumah sakit.

4. PROSEDUR

4.1. Permintaan pengadaan kebutuhan peralatan di instalasi radiologi diajukan kepada seksi penunjang dan pelayanan medis dan diusahakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.4.2. Setiap awal tahun (januari) kepala instalasi radiologi dan staf mengevaluasi penggunaan bahan dan material selama 1 tahun terakhir dan menyusun rencana kebutuhan bahan untuk tahun anggaran berikutnya.

4.3. Kebutuhan bahan operasional instalasi radiologi untuk tahun anggaran berikutnya di ajukan ke seksi keuangan dan seksi penunjang dan pelayanan medis untuk dimasukkan ke dalam DU dan DUK rumah sakit.

4.4. Pada saat pembelian bahan dan material kebutuhan radiologi harus di perhatikan batas waktu kadaluarsa bahan tersebut.

5. UNIT TERKAIT5.2. Bagian Seksi Penunjang dan pelayanan medis RS

5.3. Bagian keuangan

6. DOKUMEN TERKAIT6.1. Buku permintaan barang radiologi6.2. Blangko/formulir permintaan barang radiologi6.3. Buku data inventarisasi peralatan radiologi

RUMAH SAKIT DAERAH

KELAS C KOTA TIDORE KEPULAUAN

JL. SULTAN MANSYUR

97813PELAYANAN RADIOLOGI

SPO Pemeliharaan

No. DokumenNo. RevisiHalaman

Prosedur TetapTanggal TerbitDi tetapkan Direktur RSD Kota Tikep

Dr. fajar puji wibowo, M.Kes

Nip.

1. PENGERTIANPemeliharaan ialah perawatan secara rutin terhadap penggunaan Alat-alat radiologi.

2. TUJUANTerealisasinya program pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan di instalasi radiologi

3. KEBIJAKAN

Peralataan medis dan non medis dilakukan pemeliharaan rutin serta selalu siap dan layak pakai.

4. PROSEDUR4.1. Pesawat Rontgen

4.2. Grid/Lhysolm4.3. Manual Processing film

4.4. Kaset radiografi

4.1.1 Siapkan Kain yang halus yang agak basah dan kering

4.1.2 Posisi pesawat dalam keadaan off

4.1.3 Bersihkan setiap bagian pesawat rontgen dgn kain halus basah yang telah disiapkan,dimulai dari meja Kontrol,tabung pesawat dan meja pemeriksaan,kemudian dikeringkan dengan kain halus kering.

4.1.4 Pembersihan dilakukan setiap hari sebelum dimulai pekerjaan dan setelah selesai digunakan. 4.2.1. Siapkan air sabun

4.2.2. Siapkan kain yang halus basah dan kering.4.2.3. Bersihkan grid/lhysolm dengan kain halus yang sudah diberi air sabun,pembersihan di lakukan disetiap sisi/bagian dari grid

4.2.4. Keringkan dengan kain halus kering yang telah disiapkan

4.2.5. Pembersihan dilakukan setelah pemakaian grid.4.3.1. Setiap hari bersihkan percikan2 cairan pada tangki developer dan fixer dengan spon/kain yang telah dibasahi.4.3.2. Kuras dan bersihkan tangki rinsing dan washing dengan air bersih setiap hari.4.4.1. Bersihkan permukaan luar kaset dari kotoran/noda yang dapat mempengaruhi kualitas foto dengan menggunakan cairan pembersih/alcohol

4.4.2. Bersihkan bagian dalam kaset/IS(intensifying screen) dengan menggunakan kain halus dan cairan pembersih dengan cara sbb :

a. Siapkan kain halus

b. Siapkan cairan sabun halus secukupnya

c. Siapkan air bersih

d. Kosongkan kaset radiografi yang akan dibersihkan dari film radiografi

e. Bersihkan daerah tepi kaset dari kotoran dengan kain halus

f. Bersihkan IS dengan kain halus yang telah diberi sabun halus yg telah diberi campuran air

g. Lakukan pembersihan dengan gerakan melingkar secara meratah. Bila selesai letakkan kaset dalam keadaan terbuka dan biarkan beberapa saat sampai benar-benar kering

i. Lakukan kegiatan yang sama pada semua kaset yang akan di bersihkan

4.4.3. Bersihkan tempat kerja dan kembalikan semua peraltan yang telah di pakia ke tempat semula.

5. UNIT TERKAIT

6. DOKUMEN TERKAIT

RUMAH SAKIT DAERAH

KELAS C KOTA TIDORE KEPULAUAN

JL. SULTAN MANSYUR

97813PELAYANAN RADIOLOGI

SPO Penggunaan

No. DokumenNo. RevisiHalaman

Prosedur TetapTanggal TerbitDi tetapkan Direktur RSD Kota Tikep

Dr. fajar puji wibowo, M.Kes

Nip.

1. PENGERTIANPenggunaan adalah pemakaian peralatan radiologi yang dilakukan sesuai dengan standar pelayanan radiologi.

2. TUJUANSebagai acuan dalam penggunaan peralatan di instalasi radiologi

3. KEBIJAKAN

4. Prosedur

4.1. Setiap alat radiologi baru dilaporkan tentang sumber pengadaan supplier,merk,Tahun pembuatan dan spesifikasi lain kepada bapeten untuk memperoleh izin penggunaan.

4.2. Peralatan baru dioperasikan setelah mendapat izin bapeten

4.3. Izin penggunaan alat pesawat radiologi diperbaharui setiap 2 tahun(sesuai kebutuhan yang berlaku/

4.4. Proses untuk surat menyurat untuk memperoleh izin dari bapeten dilaksanakan oleh PPR(petugas proteksi radiasi) ke kepala instalasi radiologi dengan persetujuan Direktur RS

4.5. Selama proses penggunaan alat berlangsung di radiologi diwajibkan mengajukan kalibrasi alat ke BPFK oleh bagian IPRS atas usulan petugas proteksi radiasi(PPR).4.6. Hasil kalibrasi dikirim oleh BPFK ke Rumah sakit sebagai acuan penggunaan,apakah alat tersebut layak atau tidak untuk digunakan.4.7. Kalibrasi Alat dilakukan minimal 1 tahun sekali.

5. UNIT TERKAIT5.1. Bapeten5.2. BPFK

5.3. IPRS

6. DOKUMEN TERKAIT6.1. Arsip hasil kalibrasi

RUMAH SAKIT DAERAH

KELAS C KOTA TIDORE KEPULAUAN

JL. SULTAN MANSYUR

97813PELAYANAN RADIOLOGI

SPO Penyediaan Regensia, X-Ray

No. DokumenNo. RevisiHalaman

Prosedur TetapTanggal TerbitDi tetapkan Direktur RSD Kota Tikep

Dr. fajar puji wibowo, M.Kes

Nip.

1. PENGERTIANPenyediaan Reagensia,film-ray adalah pengadaan bahan reagensia/cairan dan filmx ray yang dibutuhkan di instalasi radiologi untuk memenuhi standar pelayan kesehatan di rumah sakit.

2. TUJUANSebagai acuan dalam melakukan kegiatan pengajuan permintaan penyediaan reagensia dan film x-ray di instalasi radiologi

3. KEBIJAKAN

Fungsi manajemen logistic berupa pengaadaan dilakukan secara terstruktur oleh pejabat berwenang sesuai tugas pokok dan fungsinya,diatur dengan prosedur tetap untuk memenuhi kebutuhan standar pelayanan Rumah sakit.

4. Prosedur

4.1. Pengadaan reagensia dan film x-ray di instalasi radiologi diajukan kepada sie penunjang dan pelayanan medis .4.2. Permintaan reagen dan film x-ray disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan di instalasi radiologi

4.3. Permintaan pengadaan diusulkan setiap awal tahun(januari)oleh kepala instalasi radiologi dan staf setelah mengevaluasi penggunaan bahan reagen dan filmx-ray selama 1 tahun terakhir dan menyusun rencana kebutuhan bahan untuk tahun anggaran berikutnya.

4.4. Pengadaan reagen dan film x-ray harus diperhatikan batas waktu kadaluarsa bahan tersebut.

5. UNIT TERKAIT5.1. seksi penunjang dan pelayanan medis5.2. seksi keuangan

6. DOKUMEN TERKAIT

RUMAH SAKIT DAERAH

KELAS C KOTA TIDORE KEPULAUAN

JL. SULTAN MANSYUR

97813PELAYANAN RADIOLOGI

SPO Penyimpanan reagensia,film x-ray

No. DokumenNo. RevisiHalaman

Prosedur TetapTanggal TerbitDi tetapkan Direktur RSD Kota Tikep

Dr. fajar puji wibowo, M.Kes

Nip.

1. PENGERTIANPenyimpanan reagensia,film x-ray adalah cara penyimpanan reagensia,film x-ray yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

2. TUJUANTerlaksananya penyimpanan yang baik maka hasil yang dibutuhkan lebih optimal dan siap pakai.

3. KEBIJAKAN

Peralataan medis dan non medis dilakukan pemeliharaan rutin serta selalu siap dan layak pakai.

4. Prosedur

4.1. Reagensia dan film x-ray disimpan didalam gudang penyimpanan reagen dan film x-ray.tersusun secara rapi sesuai dengan tanggal expaire dengan sirkulasi udara yang cukup.4.2. Udara tetap dingin dan kering

4.3. Terlindung dari bahaya radiasi pengion

4.4. Temperature udara kurang lebih 200C

5. UNIT TERKAIT

6. DOKUMEN TERKAIT

RUMAH SAKIT DAERAH

KELAS C KOTA TIDORE KEPULAUAN

JL. SULTAN MANSYUR

97813PELAYANAN RADIOLOGI

SPO Distribusi reagensia,x-ray

No. DokumenNo. RevisiHalaman

Prosedur TetapTanggal TerbitDi tetapkan Direktur RSD Kota Tikep

Dr. fajar puji wibowo, M.Kes

Nip.

1. PENGERTIANDistribusi reagensia,film x-ray adalah pengiriman/penggunaan reagensia dan film x-ray di instalasi radiologi.

2. TUJUANSebagai acuan penggunan bahan kebutuhan di instalasi radiologi

3. KEBIJAKAN

Fungsi manajemen logistic berupa pengaadaan dilakukan secara terstruktur oleh pejabat berwenang sesuai tugas pokok dan fungsinya,diatur dengan prosedur tetap untuk memenuhi kebutuhan standar pelayanan Rumah sakit.

4. Prosedur

4.1. Reagen/cairan dan film x-ray yang dikirim oleh perusahaan pengirim di terima oleh bagian instalasi farmasi dan didisitribusikan ke instalasi radiologi melalui bagian umum.

4.2. Kemudian dicatat dibuku penerimaan barang radiologi

5. UNIT TERKAIT5.1. Perusahaan pengirim5.2. Bagian farmasi

5.3. Bagian umum

6. DOKUMEN TERKAIT6.1. Buku penerimaan barang

RUMAH SAKIT DAERAH

KELAS C KOTA TIDORE KEPULAUAN

JL. SULTAN MANSYUR

97813PELAYANAN RADIOLOGI

SPO Pemeliharaan Reagensia,film x-ray

No. DokumenNo. RevisiHalaman

Prosedur TetapTanggal TerbitDi tetapkan Direktur RSD Kota Tikep

Dr. fajar puji wibowo, M.KesNip.

1. PENGERTIANPemeliharaan ialah perawatan secara rutin terhadap penggunaan reagensia(cairan) dan film x-ray.

2. TUJUANTerealisasinya program pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan di instalasi radiologi

3. KEBIJAKAN

Peralataan medis dan non medis dilakukan pemeliharaan rutin serta selalu siap dan layak pakai.

4. Prosedur

4.1. Reagensia Pemeliharaan reagen tidak membutuhkan perawatan khusus namun perlu dijaga kebersihan setiap hari.

Diatur secara rapi sesuai dengan tanggal kadaluarsa

4.2. Film-ray

Box Film x-ray harus diatur secara rapi sesuai tanggal kadaluarsa Suhu ruangan harus terjaga setiap hari

Perlu dijaga kebersihannya setiap hari

Box film x-ray harus selalu tertutup untuk menghindari kerusakan film(terbakar/hangus)harus di cek setiap hari.

5. UNIT TERKAIT

6. DOKUMEN TERKAIT

RUMAH SAKIT DAERAH

KELAS C KOTA TIDORE KEPULAUAN

JL. SULTAN MANSYUR

97813PELAYANAN RADIOLOGI

SPO Penyimpanan

No. DokumenNo. RevisiHalaman

Prosedur TetapTanggal TerbitDi tetapkan Direktur RSD Kota Tikep

Dr. fajar puji wibowo, M .Kes

Nip.

1. PENGERTIANPenyimpanan adalah proses penyimpanan Arsip/salinan hasil bacaan pemeriksaan Rontgen(salinan expertise)

2. TUJUANTerlaksananya penyimpanan arsip expertise yang rapi,lengkap dan mudah diakses

3. KEBIJAKAN

Tindakan/pelayanan/kegiatan yang telah diberikan kepada pasien atau telah dilaksanakan dicatat dengan lengkap,akurat dan benar dalam dokumen,dibuatkan tanda bukti apabila diperlukan,untuk melindungi kepentingan pasien dan kepentingan rumah sakit.

4. Prosedur

4.1. Petugas memisahkan lembar salinan expertise dari aslinya.4.2. Hasil expertise asli disatukan dengan radiograf dalam amplop dan diberikan kepada pasien,sedangkan salinan hasil expertise dikumpulkan jadi satu.

4.3. Kumpulan salinan hasil expertise diberi label identitas,tanggal,bulan dan tahun.

4.4. Kemudian disimpan pada lemari penyimpanan salinan hasil pembacaan Pemeriksaan rontgen (arsip expertise).4.5. Arsip expertise disimpan selama 5 tahun dan sesudah itu dimusnahkan.

5. UNIT TERKAIT

6. DOKUMEN TERKAIT6.1. Salinan expertise

RUMAH SAKIT DAERAH

KELAS C KOTA TIDORE KEPULAUAN

JL. SULTAN MANSYUR

97813PELAYANAN RADIOLOGI

SPO Kontrol Mutu

No. DokumenNo. RevisiHalaman

Prosedur TetapTanggal TerbitDi tetapkan Direktur RSD Kota Tikep

Dr. fajar puji wibowo, M.Kes

Nip.

1. PENGERTIANKontrol mutu adalah tata cara penilaian terhadap mutu Pelayanan di instalasi radiologi.

2. TUJUANUntuk meningkatkan standar pelayanan radiologi yang bermutu dan berkualiatas.

3. KEBIJAKAN

Pelayanan Radiologi dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan dan standar profesi radiologi mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Prosedur

4.1. Mengatur faktor exposi(KV,MA,Second) yang tepat sesuai dengan jenis pemeriksaan.4.2. Menjaga keseimbangan cairan pembangkit(Developer) dan fixer tetap pada suhu dan volume yang sesuai dengan standar pemakaian.

5. UNIT TERKAIT

6. DOKUMEN TERKAIT