prostofgfjddyh

40
TUGAS GTSL Dinie Muthia Iflah Retno Septiana .A

Upload: feryra

Post on 01-Feb-2016

59 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

gdfhfhgfjjg

TRANSCRIPT

Page 1: Prostofgfjddyh

TUGAS GTSL

Dinie Muthia Iflah Retno

Septiana .A

Page 2: Prostofgfjddyh

Identifikasi penderita

Tujuan : untuk mengetahui identitas pasien,

anamnesa, riwayat alergi, pemeriksaan

Page 3: Prostofgfjddyh

Mencetak Anatomis RA Tujuan: untuk mendapatkan model Study Alat: sendok cetak, bowl, spatula, gelas ukur Bahan: alginat, gips tipeIV, air PDAM Langkah-langkah:1. Siapkan alat bahan 2. Mencobakan sendok cetak sesuai dengan ukuran rahang

pasien 3. aduk alginat dengan menggunakan spatula dan bowl sampai

homogen4. Masukkan alginat kedalam sendok cetak 5. Kemudian cetak pada rahang atas pasien dengan posisi

operator berada di belakang kanan pasien, pasien diinstruksikan menyebut O,U, sambil lakukan muscle treaming

6. Tunggu sampai alginat setting, kemudian lepas sendok cetak, pengiisian dengan menggunakan gips tipe IV.

Page 4: Prostofgfjddyh

Mencetak Anatomis RB

Tujuan: untuk mendapatkan model Study Bahan: alginat, sendok cetak, gips tipeIV Langkah-langkah:1. aduk alginat dengan menggunakan spatula dan bowl

sampai homogen2. Masukkan alginat kedalam sendok cetak 3. Kemudian cetak pada rahang atas pasien dengan

posisi operator berada di depan kanan pasien, pasien diinstruksikan menyebut O,U, dan me sambil lakukan muscle treaming

4. Tunggu sampai alginat setting, kemudian lepas sendok cetak, setelah sesuai dengan ketentuan isi dengan menggunakan gips tipe IV.

Page 5: Prostofgfjddyh

Model Pembahasan

Tujuan: membahas kasus pada model cetakan

rahang pasien, menentukan rencana perawatan, analisis model untuk penetapan klasifikasi, dan penetapan desain gtsl.

Page 6: Prostofgfjddyh

Indikasi Perawatan

Tujuan: menentukan perawatan yang akan di

lakukan sesuai dengan klasifikasi bagian gigi yang hilang.

Page 7: Prostofgfjddyh

Informed Consent

Tujuan: sebagai bukti persetujuan pasien

untuk dilakukan perawatan

Page 8: Prostofgfjddyh

Mouth preparation

tujuan: persiapan-persiapan dalam mulut untuk dilakukan pembuatan gigitiruan sebagian

Cabut : pencabutan gigi yang tidak memungkinkan untuk dipertahankan

Alveolectomi: pengurangan bagian tulang yang terdapat eksostosis

Grinding oklusal: pengurangan bagian yang terdapat trauma oklusi

Rest seat: memberikan dukungan vertikal pd protesa, sandaran dpt dibuat di gigi posterior atau di permukaan gigi anterior dengan cara mempreparasi bagian permukaan gigi penyangga

Guiding plane: menentukan arah pasang protesa, permukaan harus sejajar agar memudahkan pemasangan protesa

Page 9: Prostofgfjddyh

Bidang periodontologi:melihat keadaan jaringan perio, memeriksa OH, apabila terdapat kalkulus lakukan scaling

BM: melihat apakah terdapat sisa akar, gigi goyang, apabila terdapat sisa akar lakukan esktraksi

Konservasi: penumpatan gigi yang terdapat karies, PSA

Page 10: Prostofgfjddyh

Outline Individual RA+RB

Tujuan: sebagai acuan untuk pembuatan individual try RA &RB

Langkah-langkah: outline individual try dibuat pada

model study, 2 mm under extended dari batas mukosa bergerak dan tidak bergerak

Page 11: Prostofgfjddyh

Spacer Malam RA+RB

Tujuan: sebagai batasan antara model study dengan akrilik pada saat pembuatan individual try

Bahan: malam merah, spritus Alat: Brander, pisau malam Langkah-langkah: memberi 1 lapis tipis malam merah di

atas model study RA dan RB sesuai outline.

Page 12: Prostofgfjddyh

Individual Tray RA+RB Tujuan : Digunakan pada saat melakukan mencetak

fungsional untuk mendapatkan model kerja (pada gtsl digunakan pd kasus free end klasifikasi kennedy klas I dan II)

Bahan: cms, akrilik self cure Alat: stelon pot, spatula semen, kuas, Langkah-langkah:1. Olesi model RA dan RB dengan CMS 2. Sambil menunggu cms kering ukur cairan akrilik self

curing dengan spuit masukan kedalam stelon pot, tabur akrilik sedikit demi sedikit sambil mengetok ngetokan stelon pot agar liquid dan powder tercampur sempurna aduk dengan spatula semen, tunggu sampai fase dough

3. Letakan adonan akrilik pada model RA dan RB, kemudian ditekan dan ratakan , setelah setting dan benarbenar keras lempeng akrilik dilepas dan dirapihkan dan lapisan malam dihilangkan

Page 13: Prostofgfjddyh

Border Moulding RA

Tujuan: untuk mencetak fungsional Bahan : green stick compound, spritus, air Alat: bunsen, bowl Langkah-langkah: panaskan green stick compound pd lampu

spritus tambahkan sedikit demi sedikit pada bagian tepi luar individual try RA per regio, green stick yg sudah dilunakkan di rendam dlm air agar pasien tidak merasakan panas

Page 14: Prostofgfjddyh

Border Moulding RB

Tujuan: untuk mncetak fungsional Bahan : green stick compound, spritus, air Alat: bunsen, bowl Langkah-langkah: panaskan green stick compound pd lampu

spritus tambahkan sedikit demi sedikit pada bagian tepi luar individual try RB, green stick yg sudah dilunakkan di rendam dlm air agar pasien tidak merasakan panas

Page 15: Prostofgfjddyh

Mencetak fungsional

Tujuan : untuk mendapatkan model kerja rahang atas Bahan: alginat, gips tipe III Alat: bowl, spatula, individual try Langkah-langkah:1. aduk alginat dengan menggunakan spatula dan bowl

sampai homogen2. Masukkan alginat kedalam individual try3. Kemudian cetak pada rahang atas pasien dengan posisi

operator berada di belakang kanan pasien, pasien diinstruksikan menyebut O,U, lakukan muscle treaming

4. Tunggu sampai alginat setting, kemudian lepas sendok cetak, setelah sesuai dengan ketentuan isi dengan menggunakan gips III

Page 16: Prostofgfjddyh

Mencetak fungsional/nonfungsional RB

Tujuan : untuk mendapatkan model kerja rahang bawah Bahan: alginat Alat: spatula, bowl, individual try Langkah-langkah:1. aduk alginat dengan menggunakan spatula dan bowl

sampai homogen2. Masukkan alginat kedalam sendok cetak perseorangan3. Kemudian cetak pada rahang atas pasien dengan posisi

operator berada di depan kanan pasien, pasien diinstruksikan menyebut O,U, dan menjulurkan lidah, lakukan muscle treaming

4. Tunggu sampai alginat setting, kemudian lepas sendok cetak, setelah sesuai dengan ketentuan isi dengan menggunakan gips tipe III

Page 17: Prostofgfjddyh

Model Kerja

Tujuan: Sebagai replika dari struktur rongga

mulut yang digunakan sebagai media pembuatan gigi tiruan

Page 18: Prostofgfjddyh

Survei Block out

Tujuan: menutup undercut, baik pada gigi maupun jaringan lunak yang menghalangi pemasangan dan pelepasan gigi tiruan

Page 19: Prostofgfjddyh

Lempeng & galangan gigit

Tujuannya : menentukan bidang oklusal , bentuk lengkung (yg dikaitkan dgn aktivitas bibir, pipi, & lidah)

Bahan : malam merah, spritus Alat: pisau malam, bunsen Langkah langkah pembuatan lempeng gigit:

1. malam merah dilunakkan diatas nyala api spritus2. malam merah ditempelkan pd permukaan model & tekan dgn ibu jari / jari telunjuk 3. potong lempeng malam bagian anterior/ posterior yg akan menempel pd bagian bukal/labial4. potong lempeng model malam sesuai denture outline

Page 20: Prostofgfjddyh

Langkah-langkah pembuatan galangan gigit:

1. Malam dilunakkan & digulung berbentuk batang sepanjang gigi yg hilang dgn lebar galangan gigit selebar gigi tetangga & setinggi gigi tetangga & lengkung sebelahnya ditempelkan pada lempeng

Page 21: Prostofgfjddyh

Penetapan gigit Tujuannya :untuk menentukan dimensi vertikal

dan horizontal dari posisi maupun ukuran galangan gigit yang disesuaikan dengan kontur wajah pasien, tinggi gigit, relasi oklusi, serta relasinya dengan alveolar ridge pasien

Bahannya : malam merah, spritus Alat: bunsen Langkah-langkah :1. Adaptasi basis, basis harus diam di tempat, tdk

boleh mudah lepas/ bergerak karena dpt menganggu pekerjaan tahap selanjutnya

2. Permukaan basis harus rapat dgn jaringan pendukung

3. Tepi basis tdk boleh terlalu panjang/ pendek

Page 22: Prostofgfjddyh

Pemilihan anasir gigi

Tujuannya :mengantikan gigi asli yang hilang.

Bahannya : anasir gigi tiruan Memilih anasir gigi : dlm pemilihan

gigi, jarak mesiodistal anasir gigi harus sama dgn jarak mesiodistal gigi yg harus diganti. Warna gigi disesuaikan dgn kebutuhan

Page 23: Prostofgfjddyh

Pemasangan model kerja pd artikulator

Tujuannya : UNTUK KEPERLUAN DIAGNOSIS, MENYUSUN GIGI TIRUAN

Bahannya : gips plester, air PDAM Alat: bowl, spatula Tahapannya :1. Tinggi model atas dan bawah = ruang

antar lengan atas dan bawah dari artikulator

2. Median line Model + oklusal rim3. Vaseline pada lengan artikulator

Page 24: Prostofgfjddyh

4. Pasang karet gelang pd artikulator5. Pin Insisal pin vertikal, diarahkan pada

model6. Model + OR RA dan RB Tengah

artikulator ( pin insisal horizontal menyentuh titik perpotongan garis tengah dan garis insisal oklusal rim.

7. Garis tengah model = garis tengah artikulator

Page 25: Prostofgfjddyh

8.Tahan model dengan malam lunak / clay padadasar model bawah9. Adonan gips model RA , Lengan atas

artikulator dikatupkan10. Pin vertikal menyentuh meja11. Rapikan gips, setelah mengeras balikan

lengan bawahartikulator memasang Model + Oklusal rim RB12. Gips mengeras, karet dan bahan pencatat

dilepas siapuntuk penyusunan gigi

Page 26: Prostofgfjddyh

Klamer

Tujuannya :retensi dari gigi yang masih ada & penahan langsung ekstra koronal dan berfungsi menahan, mendukung dan mestabilkan geligi tiruan sebgian lepasan

Bahannya : klamer Alat: tang, tang potong Tahapannya :

1. Klamer half jackson:- membuat desain klamer half jackson- potong klamer sepanjang 5cm-kawat dibengkokkan mengikuti desain klamer yg telah dibuat pd model- pembuatan klamer di awali membengkokkan kawat klamer dr arah bukal ke arah embrassure, kemudian ke arah palatal/lingual- klamer harus menempel rapat pd permukaan gigibagian klamer yg masuk ke denture base dibengkokkan & difiksasi dgn malam merah

Page 27: Prostofgfjddyh

2. Klamer gillet- membuat desain klamer gillet pd model kerja- potong kawat sepanjang 5 cm- klamer dibengkokkan mengikuti desain klamer pd model- prinsip pembuatan klamer sm dgn klamer half jackson- klamer di fiksasi dgn malam merah

Page 28: Prostofgfjddyh

3. Klamer 2 jari Membuat desaign klamer Potong kawat 8cm Pembuatan klamer dimulai dr bagian

body klamer (bagian yg tertanam pd saddle dr akrilik)

Kawat tsb dibengkokkan mengikuti desain klamer yg dibuat

Klamer harus menempel pd model

Page 29: Prostofgfjddyh

4. Klamer oklusal restMembuat desain klamer oklusal restMeradir bagian mesio oklusal m2 RAPotong kawat sepanjang 3-4 cmKawat dibengkokkan mengikuti desainKlamer harus menempel pd model &

difiksasi

Page 30: Prostofgfjddyh

Penyusunan gigi

Tujuannya untuk memperbaiki fungsi: pengunyahan, pengucapan, estetis

Bahannya : anasir gigi tiruan Tahapannya : 1. Dalam menyusun gigi, gigi disusun di

puncak ridge dlm lengkung gigi2. dioklusikan & harus disusun dgn rapi.

Begitu pula dlm menyusun gigi selanjutnya

Page 31: Prostofgfjddyh

Kontur akhir

Tujuannya : membentuk gingiva senatural/sealamiah mungkin sehingga pemakaian GTSL merasa nyaman

Bahan : malam merah, kapas, spritus Alat: pinset,bunsen Tahapan :1.Malam merah dilunakkan & dilelehkan pd daerah

servikal anasir gigi, kemudian dibentuk sesuai kontur gigi tetangganya

2. Seluruh permukaan malam, pd daerah gingiva & denture base dirapikan, dihaluskan & dikilapkan

3. Tepi denture base harus rapat dgn model. Bertujuan agar gips tipe II yg digunakan utk menanam kuvet tdk masuk ke celah-celah tsb.

Page 32: Prostofgfjddyh

Akrilik kasar pd model

Tahapannya : menghaluskan bagian yang kasar pada akrilik

Tujuan: agar pada saat pemakaian tidak mengiritasi mukosa mulut pasien

Page 33: Prostofgfjddyh

Pemulasan awal

Tujuannya : Utk mendapatkan permukaan akrilik yang halus agar tdk membuat pasien merasa sakit atau tdk nyaman

Page 34: Prostofgfjddyh

Percobaan GTSL malam

Tujuannya : untuk mencobakan di mulut pasien apakah sudah pas/tidak. Dan tdk ada kontak prematur & oklusinya pas

Page 35: Prostofgfjddyh

Selective grinding dlm mulut

Tujuannya : (pengurangan bagian mesial gigi RA dan distal RB) dan (pengurangan bagian bukal RA dan lingual RB)

Page 36: Prostofgfjddyh

Pemulasan akhir

Tujuannya :untuk mendapatkan permukaan akrilik yang halus dan mengkilat. Dan agar pasien merasa nyaman.

Bahannya : amplas, pumieceAlat: mikr omotorTahapannya :1.Bagian yang tajam dirapikan dan dibulatkan dengan menggunakan bur. 2.Protesa diamplas dengan menggunakan amplas kasar dan amplas

halus.3.Poles yang pertama dilakukan dengan menggunakan feltcon dan

pumice.4.Poles yang kedua dilakukan dengan menggunakan sikat hitam dan

pumice. 5.Apabila permukaan protesa sudah tidak ada guratan-guratan,

dilanjutkan dengan melakukan poles terakhir dengan menggunakan sikat putih dan CaCO3

6.Protesa dibersihkan dari sisa bahan poles.

Page 37: Prostofgfjddyh

Insersi

Tujuannya : retensi, stabilisasi, oklusi, keluar masuknya protesa sejajar  gigi atau dengan arah vertikal, dan kenyamanan pasien.

Tahapannya:1.  part of insertion and part of removement 

Hambatan pada permukaan gigi atau jaringan yang dijumpai pada saat pemasangan dan pengeluaran gigi tiruan dapat dihilangkan dengan cara pengasahan gigi tiruan

Page 38: Prostofgfjddyh

2.   Retensi yaitu kemampuan bertahan terhadap pelepasan yang merupakan kemampuan GTJuntuk melawan gaya pemindah yang cenderungmemindahkan ke arah oklusal

3. Stabilisasi yaitu perlawanan atau ketahanan GTS terhadap gaya yangmenyebabkan perpindahan tempat atau gaya horizontal. Stabilisasi terlihatdalam keadaan berfungsi

Page 39: Prostofgfjddyh

4. OklusiPemeriksaan aspek oklusi pada saat posisi sentrik, lateral dananteroposterior. Dilakukan pengecekan terhadap balancing side, working  side serta ada tidaknya premature kontak

Page 40: Prostofgfjddyh

Kontrol 1

Tujuannya : Kontrol dilakukan untuk mengoreksi adanya kesalahan yang mungkin terjadi setelah pemakaian

Tahapannya :1.Pemeriksaan subyektif -apakah terdapat keluhan berkaitan dengan GTSL ?-apakah fungsi bicara terganggu ?

2.Pemeriksaan obyektif Komplikasi setelah pemakaian GTSL dapat berupa :a. Rasa sakit akibat tepi GTSL yang tajam maupun karena bagian yang

tertekan b. Terdapat suara akibat sentrik oklusi yang tinggi sehingga menimbulkan

suara pada bagian oklusalc. Retensi yang kurang menyebabkan GTSL tidak stabild. Muntah akibat plat

yang terletak terlalu ke posterior d. Kesukaran berbicara akibat overjet terlalu besar sehingga retensi kurangg.

Kesukaran dalam mengunyah akibat oklusi yang tidak seimbang.e. Gigi tiruan goyang : perlu diperiksa oklusinya dengan kertas

artikulating papef. Saliva berlebihan : adanya stimulasi pada glandula salivarius karena

gigitiruan, namun dapat hilang setelah beradaptas