prospektus - sanfinance.com · tersebar di kota: medan, pekanbaru, palembang, jambi, dki jakarta,...

338
Tanggal Efektif : 1 Juni 2016 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 9 Juni 2016 Masa Penawaran Umum : 3 dan 6 Juni 2016 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 10 Juni 2016 Tanggal Penjatahan : 7 Juni 2016 : OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE Kegiatan Usaha : Pembiayaan Investasi, Pembiayaan Modal Kerja,Pembiayaan Multiguna, dan Kegiatan Usaha Pembiayaan Lain Berdasarkan Persetujuan OJK Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia KANTOR PUSAT SEBELAS KANTOR SELAIN KANTOR CABANG 18 Office Park, Lt. 23 Jl. T.B. Simatupang No. 18 Jakarta Selatan 12520 www.sanfinance.com corporate.secretary@sanfinance.com Ph: +62 21 781 75 55 Fax: +62 21 781 9111 / 7884 7224 Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN II SAN FINANCE DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR Rp4.000.000.000.000 (EMPAT TRILIUN RUPIAH) BAHWA DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN OBLIGASI BERKELANJUTAN II SAN FINANCE DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP TAHAP I TAHUN 2016 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR Rp2.000.000.000.000 (DUA TRILIUN RUPIAH) Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), sebagai bukti hutang kepada Pemegang Obligasi. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari nilai Pokok Obligasi dan terdiri dari 2 (dua) seri dengan jumlah pokok Obligasi sebesar Rp1.650.000.000.000 (satu triliun enam ratus lima puluh miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) dengan ketentuan sebagai berikut: Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,25% (delapan koma dua lima persen) per tahun, berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp560.000.000.000 (lima ratus enam puluh miliar Rupiah). Pembayaran Pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu tanggal 19 Juni 2017. Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% (sembilan koma nol persen) per tahun, berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp1.090.000.000.000 (satu triliun sembilan puluh miliar Rupiah). Pembayaran Pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu tanggal 9 Juni 2019. Sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp350.000.000.000 (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah) secara Kesanggupan Terbaik (Best Effort). Bila jumlah dalam Kesanggupan Terbaik (Best Effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 9 September 2016, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi masing-masing adalah pada tanggal 19 Juni 2017 untuk Obligasi seri A, tanggal 9 Juni 2019 untuk Obligasi seri B. Obligasi Berkelanjutan II San Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II dan/atau tahap selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OBLIGASI INI AKAN DIJAMIN DENGAN JAMINAN FIDUSIA ATAS PIUTANG YANG NILAI OBJEK JAMINANNYA PADA SETIAP TANGGAL TERAKHIR DARI SETIAP BULAN JUMLAHNYATIDAK KURANG DARI 60% (ENAM PULUH PERSEN) DARI JUMLAH POKOK YANG TERHUTANG. KETERANGAN SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DI BAB XVI PROSPEKTUS MENGENAI KETERANGAN TENTANG OBLIGASI. PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI SEBAGAI PELUNASAN, MAUPUN UNTUK DISIMPAN, DAN YANG DIKEMUDIAN HARI DAPAT DIJUAL KEMBALI DAN/ATAU UNTUK DIBERLAKUKAN SEBAGAI PELUNASAN, DENGAN KETENTUAN BAHWA HAL TERSEBUT HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SATU TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI TIDAK DAPAT DILAKUKAN OLEH PERSEROAN APABILA PERSEROAN BERADA DALAM KEADAAN LALAI ATAS PEMBAYARAN JUMLAH TERHUTANG ATAU JIKA PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI TERSEBUT TERBUKTI DAPAT MENGAKIBATKAN PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMENUHI KETENTUAN-KETENTUAN DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. RENCANA BUY BACK DIUMUMKAN SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KERJA SEBELUM TANGGAL PERMULAAN PENAWARAN BUY BACK. SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KERJA SEJAK DILAKUKANNYA BUY BACK, PERSEROAN WAJIB MENGUMUMKAN PERIHAL BUY BACK TERSEBUT PADA 1 (SATU) SURAT KABAR BERBAHASA INDONESIA BERPEREDARAN NASIONAL. KETERANGAN MENGENAI BUY BACK DAPAT DILIHAT PADA BAB XVI PROSPEKTUS MENGENAI KETERANGAN TENTANG OBLIGASI. PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN BERASAL DARI RISIKO DUKUNGAN DANA, DIMANA UNTUK RISIKO INI TERBAGI ATAS 2 (DUA) YAITU KEMAMPUAN PERMODALAN YANG MEMPERHITUNGKAN KECUKUPAN PERMODALAN DILIHAT DARI NILAI TREND ROE/ROA SERTA TREND PENURUNAN LABA; DAN SUMBER PENAMBAHAN MODAL YANG DINILAI DARI KONDISI KEUANGAN ENTITAS UTAMA & PENCADANGAN UMUM PERSEROAN.RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI PROSPEKTUS. RISIKO LAIN YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG. DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS SURAT HUTANG JANGKA PANJANG DARI PT PEMERINGKATAN EFEK INDONESIA idAA- (Double A Minus) KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB XVII PROSPEKTUS Obligasi yang ditawarkan ini akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT CIMB SECURITIES INDONESIA PT DANAREKSA SEKURITAS PT DBS VICKERS SECURITIES INDONESIA PT INDO PREMIER SECURITIES PT MANDIRI SEKURITAS PT MNC SECURITIES PT RHB SECURITIES INDONESIA Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan kesanggupan terbaik (best effort) terhadap Penawaran Umum. WALI AMANAT PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 3 Juni 2016 FAST I FINE I FUN PROSPEKTUS Kantor Pusat: 18 Office Park, Lt. 23 Jl. T.B. Simatupang No. 18 Jakarta Selatan 12520 www.sanfinance.com corporate.secretary@sanfinance.com Ph: +62 21 781 75 55 Fax: +62 21 781 9111 / 7884 7224

Upload: lyhanh

Post on 13-Mar-2019

289 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

Tanggal Efektif : 1 Juni 2016 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 9 Juni 2016Masa Penawaran Umum : 3 dan 6 Juni 2016 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 10 Juni 2016Tanggal Penjatahan : 7 Juni 2016 :

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCEKegiatan Usaha :

Pembiayaan Investasi, Pembiayaan Modal Kerja,Pembiayaan Multiguna, dan Kegiatan Usaha Pembiayaan Lain Berdasarkan Persetujuan OJKBerkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

KANTOR PUSAT SEBELAS KANTOR SELAIN KANTOR CABANG

18 Office Park, Lt. 23Jl. T.B. Simatupang No. 18

Jakarta Selatan 12520www.sanfinance.com

[email protected]: +62 21 781 75 55

Fax: +62 21 781 9111 / 7884 7224

Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN II SAN FINANCE DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR Rp4.000.000.000.000 (EMPAT TRILIUN RUPIAH)

BAHWA DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN

OBLIGASI BERKELANJUTAN II SAN FINANCE DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP TAHAP I TAHUN 2016 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR Rp2.000.000.000.000 (DUA TRILIUN RUPIAH)

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), sebagai bukti hutang kepada Pemegang Obligasi.Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari nilai Pokok Obligasi dan terdiri dari 2 (dua) seri dengan jumlah pokok Obligasi sebesar Rp1.650.000.000.000 (satu triliun enam ratus lima puluh miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) dengan ketentuan sebagai berikut:

Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,25% (delapan koma dua lima persen) per tahun, berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp560.000.000.000 (lima ratus enam puluh miliar Rupiah). Pembayaran Pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu tanggal 19 Juni 2017.

Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% (sembilan koma nol persen) per tahun, berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp1.090.000.000.000 (satu triliun sembilan puluh miliar Rupiah). Pembayaran Pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu tanggal 9 Juni 2019.

Sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp350.000.000.000 (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah) secara Kesanggupan Terbaik (Best Effort). Bila jumlah dalam Kesanggupan Terbaik (Best Effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya.Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 9 September 2016, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi masing-masing adalah pada tanggal 19 Juni 2017 untuk Obligasi seri A, tanggal 9 Juni 2019 untuk Obligasi seri B.Obligasi Berkelanjutan II San Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II dan/atau tahap selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian.

PENTING UNTUK DIPERHATIKANOBLIGASI INI AKAN DIJAMIN DENGAN JAMINAN FIDUSIA ATAS PIUTANG YANG NILAI OBJEK JAMINANNYA PADA SETIAP TANGGAL TERAKHIR DARI SETIAP BULAN JUMLAHNYATIDAK KURANG DARI 60% (ENAM PULUH PERSEN) DARI JUMLAH POKOK YANG TERHUTANG. KETERANGAN SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DI BAB XVI PROSPEKTUS MENGENAI KETERANGAN TENTANG OBLIGASI.

PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI SEBAGAI PELUNASAN, MAUPUN UNTUK DISIMPAN, DAN YANG DIKEMUDIAN HARI DAPAT DIJUAL KEMBALI DAN/ATAU UNTUK DIBERLAKUKAN SEBAGAI PELUNASAN, DENGAN KETENTUAN BAHWA HAL TERSEBUT HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SATU TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI TIDAK DAPAT DILAKUKAN OLEH PERSEROAN APABILA PERSEROAN BERADA DALAM KEADAAN LALAI ATAS PEMBAYARAN JUMLAH TERHUTANG ATAU JIKA PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI TERSEBUT TERBUKTI DAPAT MENGAKIBATKAN PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMENUHI KETENTUAN-KETENTUAN DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. RENCANA BUY BACK DIUMUMKAN SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KERJA SEBELUM TANGGAL PERMULAAN PENAWARAN BUY BACK. SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KERJA SEJAK DILAKUKANNYA BUY BACK, PERSEROAN WAJIB MENGUMUMKAN PERIHAL BUY BACK TERSEBUT PADA 1 (SATU) SURAT KABAR BERBAHASA INDONESIA BERPEREDARAN NASIONAL. KETERANGAN MENGENAI BUY BACK DAPAT DILIHAT PADA BAB XVI PROSPEKTUS MENGENAI KETERANGAN TENTANG OBLIGASI.

PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI.

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN BERASAL DARI RISIKO DUKUNGAN DANA, DIMANA UNTUK RISIKO INI TERBAGI ATAS 2 (DUA) YAITU KEMAMPUAN PERMODALAN YANG MEMPERHITUNGKAN KECUKUPAN PERMODALAN DILIHAT DARI NILAI TREND ROE/ROA SERTA TREND PENURUNAN LABA; DAN SUMBER PENAMBAHAN MODAL YANG DINILAI DARI KONDISI KEUANGAN ENTITAS UTAMA & PENCADANGAN UMUM PERSEROAN.RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI PROSPEKTUS.

RISIKO LAIN YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.

DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS SURAT HUTANG JANGKA PANJANG DARI PT PEMERINGKATAN EFEK INDONESIA

idAA- (Double A Minus)KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB XVII PROSPEKTUS

Obligasi yang ditawarkan ini akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT CIMB SECURITIES INDONESIA PT DANAREKSA SEKURITAS PT DBS VICKERS SECURITIES INDONESIA

PT INDO PREMIER SECURITIES PT MANDIRI SEKURITAS PT MNC SECURITIES PT RHB SECURITIES INDONESIA

Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan kesanggupan terbaik (best effort) terhadap Penawaran Umum.

WALI AMANATPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 3 Juni 2016

FAST I FINE I FUN PR

OS

PE

KT

US

Kantor Pusat:18 Office Park, Lt. 23Jl. T.B. Simatupang No. 18Jakarta Selatan [email protected]: +62 21 781 75 55 Fax: +62 21 781 9111 / 7884 7224

Page 2: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE (“Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 (“Obligasi”) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta dengan Surat No. 246/LSANF/BOD/III/2016 tanggal 31 Maret 2016 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1995, tentang Pasar Modal, serta peraturan-peraturan pelaksanaannya (untuk selanjutnya di dalam Prospektus ini disebut sebagai “UUPM”).

Perseroan merencanakan untuk mencatatkan Obligasi dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000,- (dua triliun Rupiah) pada PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”), sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Obligasi No.SP-00004/BEI.PP1/03-2016 tanggal 29 Maret 2016 yang dibuat antara Perseroan dengan BEI. Apabila syarat-syarat pencatatan di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum ini batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima akan dikembalikan pada para pemesan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua informasi atau fakta material, serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, semua pihak terafiliasi tidak diperkenankan memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data atau hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.

Para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana dimaksud dalam definisi “Afiliasi” di dalam UUPM. Selanjutnya penjelasan mengenai hubungan Afiliasi dapat dilihat pada Bab XII mengenai Penjaminan Emisi Obligasi.

PENAWARAN UMUM OBLIGASI INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN INI TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI OBLIGASI INI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN OBLIGASI INI TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURISDIKSI DI LUAR INDONESIA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH MASYARAKAT DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN MASYARAKAT.

Page 3: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI i

DEFINISI iii

SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN xiv

RINGKASAN xv

I. PENAWARAN UMUM 1

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM 8

III. PERNYATAAN LIABILITAS 9

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 17

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 22

VI. RISIKO USAHA 48

VII. KEJADIAN DAN TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 50

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 51

A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN 51B. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN 54C. MANAJEMEN DAN PENGAWASAN 55D. SUMBER DAYA MANUSIA 62E. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN 65F. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM 65G. HUBUNGAN KEPEMILIKAN PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN

YANG BERBENTUK BADAN HUKUM 72H. HUBUNGAN KEPENGURUSAN, PENGAWASAN, KEPEMILIKAN DAN AFILIASI ANTARA

PERSEROAN DAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN 73I. KETERANGAN TENTANG GRUP ASTRA 73J. STRUKTUR GRUP ASTRA 74K. PERKARA PENGADILAN YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN 74L. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA 78M. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP 87N. PERLINDUNGAN ASURANSI ATAS HARTA KEKAYAAN 88O. PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (“GOOD CORPORATE GOVERNANCE”) DAN

TANGGUNG JAWAB SOSIAL (“CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY”) 88

Page 4: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

ii

IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN 90

A. UMUM 90B. KEGIATAN USAHA 90C. FASILITAS PEMBIAYAAN DAN KOLEKTIBILITAS PIUTANG 93D. PROSES PEMBIAYAAN DAN SEWA PEMBIAYAAN 94E. PEMASARAN DAN KANTOR SELAIN KANTOR CABANG 96F. STRATEGI PERSEROAN 97G. LISENSI, FRANCHISE, KONSESI UTAMA, DAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) 98H. PROSPEK USAHA 98I. TINGKAT KESEHATAN PERSEROAN 99J. PERSAINGAN USAHA DAN POSISI PERSEROAN DALAM PERSAINGAN 100

X. EKUITAS 102

XI. PERPAJAKAN 103

XII. PENJAMINAN EMISI EFEK 104

XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 106

XIV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 109

XV. LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 151

XVI. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI 272

A. UMUM 272B. JUMLAH POKOK OBLIGASI, BUNGA OBLIGASI DAN JATUH TEMPO OBLIGASI 272C. JAMINAN 273D. PENYISIHAN DANA PELUNASAN POKOK OBLIGASI (SINKING FUND) 274E. PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN 274F. HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI 277G. KELALAIAN PERSEROAN 277H. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI (BUY BACK) 279I. RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI 280J. PERUBAHAN PERJANJIAN PERWALIAMATAN 283K. PEMBERITAHUAN 283L. HUKUM YANG BERLAKU 284

XVII. KETERANGAN TENTANG PEMERINGKATAN OBLIGASI 285

XVIII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN 287

XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI 301

XX. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT 305

XXI. AGEN PEMBAYARAN 312

XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI 313

Page 5: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

iii

DEFINISI “Addendum” Berarti addendum dari Perjanjian Perwaliamanatan yang akan dibuat

oleh dan diantara Perseroan dan Wali Amanat, termasuk lampiran-lampiran dan atau perubahan-perubahan dan/atau penambahan-penambahan dan atau perbaikan-perbaikan yang dibuat oleh para pihak yang bersangkutan dari waktu ke waktu, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Perjanjian Perwaliamanatan.

“Afiliasi” Berarti pihak sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 angka 1 UUPM

Nomor 8 tahun 1995, yaitu: 1. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan

sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

2. Hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur atau dewan komisaris dari pihak tersebut;

3. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;

4. Hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

5. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

“Agen Jaminan” Berarti PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk., dalam

kapasitasnya sebagai Agen Jaminan (untuk kepentingan Pemegang Obligasi) dan penganti-penggantinya.

“Agen Pembayaran” Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan yang akan membuat Perjanjian Agen Pembayaran dengan Perseroan serta berkewajiban membantu kepentingan Perseroan dalam melaksanakan pembayaran jumlah Bunga Obligasi, Pokok Obligasi dan denda (jika ada) kepada Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran termasuk diantaranya untuk melakukan hal-hal sebagaimana diatur dalam Peraturan VI.C.4 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang angka 4.1.

"Akta Jaminan Fidusia” Berarti pengalihan hak secara fidusia untuk tujuan penjaminan yang dilakukan oleh Perseroan, Wali Amanat dan Agen Jaminan (untuk dan atas nama Pemegang Obligasi) sehubungan dengan penyediaan Jaminan, yang akan ditandatangani pada saat penandatanganan Addendum.

“Anggaran Dasar” Berarti Anggaran Dasar Perseroan yang dapat diubah dari waktu ke waktu.

“Bapepam” Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal.

“Bapepam dan LK” Berarti Bapepam dan Lembaga Keuangan yang merupakan

penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar

Page 6: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

iv

Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya yang sejak tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember 2012 (dua ribu dua belas), fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ke Otoritas Jasa Keuangan, sesuai dengan Pasal 55 ayat 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 (dua ribu sebelas) (“Undang-undang OJK”).

"Bank Kustodian" Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan dari

Bapepam dan LK atau Otoritas Jasa Keuangan untuk menjalankan kegiatan usaha sebagai Kustodian sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

“Bunga Obligasi" Berarti tingkat Bunga Obligasi per tahun dari Jumlah Pokok yang Terhutang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi, sesuai dengan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

"Bursa Efek" Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka, yang dalam hal ini adalah Perseroan terbatas PT BURSA EFEK INDONESIA, berkedudukan di Jakarta Selatan atau lembaga lain yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

“Daftar Pemegang Rekening” Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi oleh seluruh Pemegang Rekening dan atau Pemegang Obligasi di KSEI yang memuat keterangan antara lain: nama, jumlah kepemilikan Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Rekening dan atau Pemegang Obligasi berdasarkan data-data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

“Dokumen Emisi” Berarti : - Akta Jaminan Fidusia; - Akta Pengakuan Hutang; - Informasi Tambahan; - Perjanjian Perwaliamanatan; - Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi; - Perjanjian Agen Jaminan; - Perjanjian Agen Pembayaran; - Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI; - Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek; - Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi; - Dokumen lainnya yang dibuat dalam rangka Penawaran Umum

Obligasi; beserta semua perubahan-perubahannya, penambahan penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya serta dokumen-dokumen lainnya yang disyaratkan oleh instansi atau institusi yang berwenang atau yang dibuat dalam rangka Penawaran Umum.

“Efektif” Berarti seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran yang ditetapkan dalam Undang-Undang Pasar Modal telah terpenuhi.

Page 7: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

v

Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya yang sejak tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember 2012 (dua ribu dua belas), fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ke Otoritas Jasa Keuangan, sesuai dengan Pasal 55 ayat 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 (dua ribu sebelas) (“Undang-undang OJK”).

"Bank Kustodian" Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan dari

Bapepam dan LK atau Otoritas Jasa Keuangan untuk menjalankan kegiatan usaha sebagai Kustodian sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

“Bunga Obligasi" Berarti tingkat Bunga Obligasi per tahun dari Jumlah Pokok yang Terhutang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi, sesuai dengan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

"Bursa Efek" Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka, yang dalam hal ini adalah Perseroan terbatas PT BURSA EFEK INDONESIA, berkedudukan di Jakarta Selatan atau lembaga lain yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

“Daftar Pemegang Rekening” Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi oleh seluruh Pemegang Rekening dan atau Pemegang Obligasi di KSEI yang memuat keterangan antara lain: nama, jumlah kepemilikan Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Rekening dan atau Pemegang Obligasi berdasarkan data-data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

“Dokumen Emisi” Berarti : - Akta Jaminan Fidusia; - Akta Pengakuan Hutang; - Informasi Tambahan; - Perjanjian Perwaliamanatan; - Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi; - Perjanjian Agen Jaminan; - Perjanjian Agen Pembayaran; - Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI; - Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek; - Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi; - Dokumen lainnya yang dibuat dalam rangka Penawaran Umum

Obligasi; beserta semua perubahan-perubahannya, penambahan penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya serta dokumen-dokumen lainnya yang disyaratkan oleh instansi atau institusi yang berwenang atau yang dibuat dalam rangka Penawaran Umum.

“Efektif” Berarti seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran yang ditetapkan dalam Undang-Undang Pasar Modal telah terpenuhi.

“Ekuitas” Berarti keseluruhan dari : (a) nilai modal saham Perseroan pada saat ini, yang telah

ditempatkan dan disetor penuh atau dinyatakan telah disetor; (b) nilai pada posisi kredit atau modal yang dikonsolidasikan dan

rekening cadangan pendapatan dari Perseroan (termasuk rekening-rekening premi saham, agio saham, cadangan penebusan modal, kredit/debet pada neraca rugi laba); dan

(c) pinjaman yang diberikan kepada Perseroan yang disubordinasikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Prinsip-prinsip Akuntansi;

Tetapi tidak termasuk setiap jumlah yang tercantum dalam laporan keuangan Perseroan atas dasar goodwill dan aset tidak berwujud lainnya. Pengertian yang digunakan dalam definisi ini dibuat berdasarkan Prinsip-prinsip Akuntansi.

“Emisi” Berarti suatu Penawaran Umum oleh Perseroan untuk menjual atau memperdagangkan Obligasi kepada Masyarakat.

“Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi”

Berarti formulir asli yang harus diisi dalam rangkap 5 (lima), yang ditandatangani dan diajukan oleh calon pembeli kepada Penjamin Emisi Obligasi

“Gagal Bayar” Berarti kondisi dimana Emiten atau Perusahaan Publik tidak mampu memenuhi kewajiban keuangan terhadap kreditur pada saat jatuh tempo yang nilainya lebih besar dari 0,5% (nol koma lima persen) dari modal disetor.

"Hak Jaminan” Berarti pemberian hak tanggungan, gadai, fidusia, pembebanan, perjumpaan hutang, pengalihan jaminan, hak retensi atau hak-hak jaminan lain atau perjanjian lain atau pengaturan lain yang mempunyai pengaruh dalam pemberian jaminan dengan cara apapun hak-hak tersebut dibuat atau dilahirkan.

“Hari Bank” Berarti hari kerja bank yaitu hari pada saat mana Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan kliring.

“Hari Bursa” Berarti hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek, yaitu Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.

“Hari Kalender” Berarti semua hari dalam setahun sesuai dengan Gregorian Calender (Kalender Masehi) tanpa kecuali.

“Hari Kerja” Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur

nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

“Jaminan” Berarti jaminan fidusia atas Piutang yang nilai objek jaminannya pada setiap tanggal terakhir dari setiap bulan jumlahnya tidak kurang dari 60% (enam puluh persen) dari Jumlah Pokok yang Terhutang, dengan ketentuan Piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan. Dalam hal jumlah Piutang yang dijaminkan kurang dari persyaratan minimum tersebut, maka Perseroan wajib menyediakan uang tunai sejumlah kekurangan tersebut yang disimpan pada rekening penampungan yang ada pada bank yang ditunjuk oleh Perseroan (sebagaimana ditunjukkan dalam laporan triwulanan dari Perseroan kepada Wali Amanat) dengan persetujuan Wali Amanat yang dibuat untuk menjamin Obligasi dan diberikan berdasarkan Akta Jaminan Fidusia.

Page 8: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

vi

“Jumlah Terhutang” Berarti semua jumlah uang yang pada suatu waktu tertentu harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dokumen dan perjanjian lain sehubungan dengan Emisi pada waktu tersebut, yakni Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi yang belum dilunasi dan denda (jika ada).

"Jumlah Pokok yang Terhutang”

Berarti Jumlah Pokok Obligasi yang pada suatu waktu tertentu belum dilunasi dan karenanya wajib dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi pada Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi.

“Konfirmasi Tertulis” Berarti Konfirmasi Tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dalam

Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan Perjanjian Pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi dan konfirmasi tersebut menjadi dasar untuk pembayaran bunga, pelunasan pokok dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi.

“Konfirmasi Tertulis Untuk RUPO atau KTUR”

Berarti surat konfirmasi kepemilikan Obligasi yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening untuk keperluan menghadiri RUPO atau mengajukan permintaan agar diselenggarakannya RUPO, dengan mana terhitung sejak dikeluarkannya KTUR, maka Obligasi akan dibekukan oleh KSEI sejumlah yang tercantum dalam KTUR dan pencabutan pembekuan Obligasi dilakukan setelah berakhirnya RUPO dan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat.

“KSEI” Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal yang dalam Emisi Obligasi bertugas sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran dan mengadministrasikan Obligasi berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI.

“Manajer Penjatahan” Berarti pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan penjatahan atau penjualan Obligasi yang dilakukan apabila jumlah pemesan atas Obligasi melebihi jumlah Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum dan memastikan bahwa penjatahan Obligasi dilakukan menurut persyaratan yang ditetapkan oleh OJK, yang dalam hal ini adalah PT CIMB Securities Indonesia.

“Masyarakat” Berarti perorangan baik warga negara Indonesia maupun warga negara Asing dan atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badanhukum asing yang bertempat tinggal berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan di luar negeri.

“Obligasi” Berarti surat hutang yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi dengan Jaminan dan dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi untuk jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Pasal 5 dari Perjanjian Perwaliamanatan, Akta Pengakuan Hutang dan Prospektus. Obligasi ini berjumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) yang terbagi dalam beberapa Seri Obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Page 9: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

vii

“Jumlah Terhutang” Berarti semua jumlah uang yang pada suatu waktu tertentu harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dokumen dan perjanjian lain sehubungan dengan Emisi pada waktu tersebut, yakni Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi yang belum dilunasi dan denda (jika ada).

"Jumlah Pokok yang Terhutang”

Berarti Jumlah Pokok Obligasi yang pada suatu waktu tertentu belum dilunasi dan karenanya wajib dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi pada Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi.

“Konfirmasi Tertulis” Berarti Konfirmasi Tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dalam

Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan Perjanjian Pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi dan konfirmasi tersebut menjadi dasar untuk pembayaran bunga, pelunasan pokok dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi.

“Konfirmasi Tertulis Untuk RUPO atau KTUR”

Berarti surat konfirmasi kepemilikan Obligasi yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening untuk keperluan menghadiri RUPO atau mengajukan permintaan agar diselenggarakannya RUPO, dengan mana terhitung sejak dikeluarkannya KTUR, maka Obligasi akan dibekukan oleh KSEI sejumlah yang tercantum dalam KTUR dan pencabutan pembekuan Obligasi dilakukan setelah berakhirnya RUPO dan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat.

“KSEI” Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal yang dalam Emisi Obligasi bertugas sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran dan mengadministrasikan Obligasi berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI.

“Manajer Penjatahan” Berarti pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan penjatahan atau penjualan Obligasi yang dilakukan apabila jumlah pemesan atas Obligasi melebihi jumlah Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum dan memastikan bahwa penjatahan Obligasi dilakukan menurut persyaratan yang ditetapkan oleh OJK, yang dalam hal ini adalah PT CIMB Securities Indonesia.

“Masyarakat” Berarti perorangan baik warga negara Indonesia maupun warga negara Asing dan atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badanhukum asing yang bertempat tinggal berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan di luar negeri.

“Obligasi” Berarti surat hutang yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi dengan Jaminan dan dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi untuk jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Pasal 5 dari Perjanjian Perwaliamanatan, Akta Pengakuan Hutang dan Prospektus. Obligasi ini berjumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) yang terbagi dalam beberapa Seri Obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

“OJK” Berarti lembaga yang independen sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Undang-Undang OJK) yang tugas dan wewenangnya meliputi pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga keuangan lainnya, dimana OJK merupakan lembaga yang menggantikan dan menerima hak dan kewajiban untuk melakukan fungsi pengaturan dan pengawasan dari Bapepam dan/atau Bapepam dan LK dan/atau Bank Indonesia sesuai ketentuan Pasal 55 Undang-Undang OJK, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

“Pemegang Obligasi” Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi yang disimpan dan diadministrasikan dalam: a. Rekening Efek pada KSEI; atau b. Rekening Efek pada KSEI melalui Pemegang Rekening.

“Pemegang Rekening” Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian atau Perusahaan Efek atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI.

"Penawaran Awal" Berarti ajakan baik secara langsung maupun tidak langsung

menggunakan Prospektus Awal yang antara lain bertujuan untuk mengetahui minat calon pembeli atas Obligasi yang akan ditawarkan dan atau perkiraan harga penawaran Obligasi.

“Penawaran Umum” Berarti kegiatan penawaran Obligasi oleh Perseroan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

“Penawaran Umum Berkelanjutan”

Berarti kegiatan penawaran umum atas obligasi yang dilakukan secara bertahap oleh Perseroan, sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 36/POJK.04/2014 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang Dan/Atau Sukuk.

"Pengakuan Hutang” Berarti pengakuan dari Perseroan atas keadaan berhutangnya atas

Obligasi, sebagaimana tercantum dalam akta Pengakuan Hutang Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 yang akan ditandatangani pada saat penandatanganan Addendum, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan dikemudian hari.

“Penitipan Kolektif” Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

“Penjamin Emisi Obligasi” Berarti pihak-pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan

untuk melakukan Penawaran Umum ini atas nama Perseroan dan melakukan pembayaran kepada Perseroan, yang ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, yang dalam hal ini adalah: 1. PTCIMB Securities Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan; 2. PT Danareksa Sekuritas, berkedudukan di Jakarta Pusat; 3. PT DBS Vickers Securities Indonesia, berkedudukan di Jakarta

Selatan; 4. PT Indo Premier Securities, berkedudukan di Jakarta Selatan 5. PT Mandiri Sekuritas, berkedudukan di Jakarta Selatan; 6. PT MNC Securities, berkedudukan di Jakarta Pusat;

Page 10: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

viii

7. PT RHB Securities Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan; “Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi”

Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan Penawaran Umum, yang dalam hal ini adalah PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas, PT MNC Securities dan PT RHB Securities Indonesia sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

“Peraturan IX.A.2” Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

“Peraturan IX.A.7” Berarti Peraturan Bapepam No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

“Peraturan IX.C.11” Berarti Peraturan Bapepam No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam dan LK No. KEP-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk.

”Peraturan VI.C.3” Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. VI.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Perseroan.

”Peraturan VI.C.4” Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2010 tanggal 6 September 2010 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang.

“Peraturan X.K.4” Berarti Peraturan Bapepam No. X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam No. KEP-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Peraturan OJK No. 1/POJK.07/2013

Berarti Peraturan OJK No. 1/POJK.07/2013 tanggal 26-07-2013 (dua puluh enam Juli dua ribu tiga belas) tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

Peraturan OJK No. 1/POJK.05/2015

Berarti Peraturan OJK No. 1/POJK.05/2015 tanggal 23-03-2015 (dua puluh tiga Maret dua ribu lima belas) tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank.

Peraturan OJK No.29/POJK.05/2014

Berarti Peraturan OJK No. 29/POJK.05/2014 tanggal 19-11-2014 (sembilan belas November dua ribu empat belas) tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan.

Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015

Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 22-12-2015 (dua puluh dua Desember dua ribu lima belas) tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Peraturan OJK No. 30/POJK.05/2014

Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.05/2014 tanggal 19-11-2014 (sembilan belas November dua ribu empat belas) tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan.

Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014

Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 08-12-2014 (delapan Desember dua ribu empat belas) tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Page 11: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

ix

7. PT RHB Securities Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan; “Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi”

Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan Penawaran Umum, yang dalam hal ini adalah PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas, PT MNC Securities dan PT RHB Securities Indonesia sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

“Peraturan IX.A.2” Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

“Peraturan IX.A.7” Berarti Peraturan Bapepam No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

“Peraturan IX.C.11” Berarti Peraturan Bapepam No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam dan LK No. KEP-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk.

”Peraturan VI.C.3” Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. VI.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Perseroan.

”Peraturan VI.C.4” Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2010 tanggal 6 September 2010 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang.

“Peraturan X.K.4” Berarti Peraturan Bapepam No. X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam No. KEP-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Peraturan OJK No. 1/POJK.07/2013

Berarti Peraturan OJK No. 1/POJK.07/2013 tanggal 26-07-2013 (dua puluh enam Juli dua ribu tiga belas) tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

Peraturan OJK No. 1/POJK.05/2015

Berarti Peraturan OJK No. 1/POJK.05/2015 tanggal 23-03-2015 (dua puluh tiga Maret dua ribu lima belas) tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank.

Peraturan OJK No.29/POJK.05/2014

Berarti Peraturan OJK No. 29/POJK.05/2014 tanggal 19-11-2014 (sembilan belas November dua ribu empat belas) tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan.

Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015

Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 22-12-2015 (dua puluh dua Desember dua ribu lima belas) tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Peraturan OJK No. 30/POJK.05/2014

Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.05/2014 tanggal 19-11-2014 (sembilan belas November dua ribu empat belas) tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan.

Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014

Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 08-12-2014 (delapan Desember dua ribu empat belas) tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014

Berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 08-12-2014 (delapan Desember dua ribu empat belas) tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014

Berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 08-12-2014 (delapan Desember dua ribu empat belas) tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014

Berarti Peraturan OJK No.36/POJK.04/2014 tanggal 08-12-2014 (delapan Desember dua ribu empat belas) tentang Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang Dan/Atau Sukuk.

Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015

Berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 29-12-2015 (dua puluh sembilan Desember dua ribu lima belas) tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015

Berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 29-12-2015 (dua puluh sembilan Desember dua ribu lima belas) tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

“Perjanjian Agen Jaminan” Berarti suatu perjanjian antara Perseroan dengan Agen Jaminan perihal pengurusan dan pengadministrasian Jaminan yang diberikan oleh Perseroan yang akan ditandatangani segera setelah penandatanganan akta Perjanjian Perwaliamanatan.

“Perjanjian Agen Pembayaran” Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI, yang

akan ditanda tangani segera setelah penandatanganan akta ini, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

“Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI”

Berarti suatu perjanjian antara Emiten dan KSEI perihal pelaksanaan pendaftaran Obligasi di KSEI, tertanggal 29 Maret 2016, nomor SP-0013/PO/KSEI/0316 yang dibuat dibawah tangan dan bermeterai cukup, berikut segala perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan dikemudian hari.

“Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek”

Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dengan Bursa Efek, No. SP-00004/BEI.PP1/03-2016tanggal 29 Maret 2016, yang dibuat di bawah tangan, bermeterai cukup, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

“Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi”

Berarti Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan para Penjamin Emisi Obligasi dengan syarat dan ketentuan yang dimuat dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 No. 73 tanggal 29 Maret 2016, yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II San Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 No. 104 tanggal 26 April 2016 dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II San Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 No. 65 tanggal 25 Mei 2016, semua akta tersebut dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, berikut lampiran-lampiran dan/atau perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Page 12: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

x

“Perjanjian Perwaliamanatan” Berarti Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 sebagaimana termaktub dalam akta No. 72 tanggal 29 Maret 2016, yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II San Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 No. 103 tanggal 26 April 2016 dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II San Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 No. 61 tanggal 25 Mei 2016, semua akta tersebut dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, berikut lampiran-lampiran dan/atau perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

“Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi”

Berarti Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I sebagaimana termaktub dalam akta No. 71 tanggal 29 Maret 2016, yang diubah dengan Akta Perubahan I Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I No. 102 tanggal 26 April 2016 dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan II Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I No. 60 tanggal 25 Mei 2016, semua akta tersebut dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan- pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh Perseroan yang bersangkutan dikemudian hari.

“Pernyataan Pendaftaran” Berarti pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 19 Undang-Undang Pasar Modal juncto Peraturan Nomor: IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam tanggal 27 Oktober 2000 Nomor: Kep-42/PM/2000 berikut dokumen-dokumen yang telah diajukan oleh Perseroan kepada OJK sebelum melakukan Penawaran umum kepada Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan OJK.

"Persyaratan Obligasi” Berarti ketentuan dan persyaratan yang berlaku untuk Obligasi sebagaimanatercantum dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

“Perseroan” Berarti pihak yang melakukan Emisi, yang dalam hal ini PT Surya Artha Nusantara Finance, berkedudukan di Jakarta Selatan.

"Perusahaan Efek” Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi obligasi, perantara pedagang efek, dan/atau manajer investasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

"Pinjaman” Berarti total kewajibanPerseroan pada setiap saat (sebagaimana

tercantum dalam laporan tahunan atau laporan 6 (enam) bulanan Perseroan yang terakhir), tetapi tidak termasuk: a. pinjaman dari para pemegang saham Perseroan yang

disubordinasikan terhadap tagihan Bank kepada Perseroan (berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan);

b. biaya swap yang timbul (istilah mana dipergunakan dalam laporan keuangan terakhir Perseroan) atau setiap liabilitas Perseroan sehubungan dengan transaksi derivatif yang tidak dicantumkan sebagai liabilitas Perseroan dalam laporan keuangan tahunan atau 6 (enam) bulanan Perseroan yang

Page 13: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

xi

“Perjanjian Perwaliamanatan” Berarti Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 sebagaimana termaktub dalam akta No. 72 tanggal 29 Maret 2016, yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II San Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 No. 103 tanggal 26 April 2016 dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II San Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 No. 61 tanggal 25 Mei 2016, semua akta tersebut dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, berikut lampiran-lampiran dan/atau perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

“Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi”

Berarti Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I sebagaimana termaktub dalam akta No. 71 tanggal 29 Maret 2016, yang diubah dengan Akta Perubahan I Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I No. 102 tanggal 26 April 2016 dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan II Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I No. 60 tanggal 25 Mei 2016, semua akta tersebut dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan- pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh Perseroan yang bersangkutan dikemudian hari.

“Pernyataan Pendaftaran” Berarti pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 19 Undang-Undang Pasar Modal juncto Peraturan Nomor: IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam tanggal 27 Oktober 2000 Nomor: Kep-42/PM/2000 berikut dokumen-dokumen yang telah diajukan oleh Perseroan kepada OJK sebelum melakukan Penawaran umum kepada Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan OJK.

"Persyaratan Obligasi” Berarti ketentuan dan persyaratan yang berlaku untuk Obligasi sebagaimanatercantum dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

“Perseroan” Berarti pihak yang melakukan Emisi, yang dalam hal ini PT Surya Artha Nusantara Finance, berkedudukan di Jakarta Selatan.

"Perusahaan Efek” Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi obligasi, perantara pedagang efek, dan/atau manajer investasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

"Pinjaman” Berarti total kewajibanPerseroan pada setiap saat (sebagaimana

tercantum dalam laporan tahunan atau laporan 6 (enam) bulanan Perseroan yang terakhir), tetapi tidak termasuk: a. pinjaman dari para pemegang saham Perseroan yang

disubordinasikan terhadap tagihan Bank kepada Perseroan (berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan);

b. biaya swap yang timbul (istilah mana dipergunakan dalam laporan keuangan terakhir Perseroan) atau setiap liabilitas Perseroan sehubungan dengan transaksi derivatif yang tidak dicantumkan sebagai liabilitas Perseroan dalam laporan keuangan tahunan atau 6 (enam) bulanan Perseroan yang

terakhir dan oleh karena itu : 1. Jumlah tidak boleh dihitung lebih dari 1 (satu) kali dalam

perhitungan yang sama; 2. pada saat total jumlah Pinjaman yang dimaksud dalam pasal

ini pada hari tertentu sedang ditetapkan : i. jumlah Pinjaman tersebut dalam mata uang lain selain

Rupiah adalah jumlah netto Pinjaman setelah dikurangi dana tunai Perseroan dalam mata uang Pinjaman tersebut; dan

ii. jumlah netto Pinjaman yang didenominasikan atau dibayar kembali dalam mata uang lain selain Rupiah wajib dikonversi untuk menghitung jumlah yang setara dalam Rupiah dengan menggunakan nilai tukar rata-rata tertimbang dari forward, nilai strike call option atau nilai beli cross currency dengan mana Perseroan dapat menukar Rupiah dengan mata uang tersebut berdasarkan kontrak derivatif yang sah dan berlaku.

"Piutang" Berarti jumlah terhutang oleh nasabah Perseroan kepada Perseroan

sehubungan dengan transaksi pembiayaan dan/atau fasilitas modal usaha dan/atau transaksi pembiayaan yang dilakukan oleh Emiten dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya.

"Pokok Obligasi” Berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi yang ditawarkan dan diterbitkan Perseroan melalui Penawaran Umum yang merupakan rangkaian dari Penawaran Umum Berkelanjutan, berdasarkan Obligasi yang terhutang dari waktu ke waktu bernilai nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000,00 (dua triliun Rupiah). Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

"Prinsip-prinsip Akuntansi" Berarti prinsip-prinsip akuntansi, standar, konvensi dan praktek yang secara umum telah efektif diberlakukan, diterima dan dapat diimplementasikan di Republik Indonesia yang digunakan oleh Perseroan dalam persiapan laporan keuangannya sebagaimana prinsip-prinsip akuntansi, standar, konvensi dan praktek diubah untuk memenuhi perubahan-perubahan prinsip-prinsip akuntansi di Republik Indonesia.

"Prospektus Awal” Berarti dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai nilai nominal, jumlah seri dan harga penawaran Obligasi, Penjamin Emisi Obligasi, tingkat suku bunga Obligasi, atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan.

“Prospektus Ringkas” Berarti prospektus yang disusun dan diterbitkan oleh Perseroan yang diumumkan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah OJK memberikan pernyataan bahwa Perseroan sudah dapat mengumumkan Prospektus Ringkas dan melakukan Penawaran Awal (book building) dalam minimal 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.

“Rekening Efek” Berarti rekening yang memuat catatan mengenai posisi Obligasi dan atau dana milik Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi.

Page 14: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

xii

“RUPO” Berarti Rapat Umum Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

"Satuan Pemindahbukuan dan Satuan Perdagangan”

Berarti satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya adalah sebesar Rp 1 (satu Rupiah) dan kelipatannya dan satuan perdagangan Obligasi yang diperdagangkan adalah senilai Rp 5.000.000 (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya atau sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Bursa Efek.

“Seri Obligasi” Berarti: a. Obligasi Seri A sebesar Rp560.000.000.000 (lima ratus enam

puluh miliar Rupiah) dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi, dan pembayaran Obligasi Seri A tersebut akan dilakukan secara penuh atau bullet payment sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi Seri A pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi untuk Obligasi Seri A.

b. Obligasi Seri B sebesar Rp1.090.000.000.000 (satu triliun sembilan puluh miliar Rupiah) dengan jangka waktu 36 (tiga puluh enam) Bulan sejak Tanggal Emisi, dan pembayaran Obligasi Seri B tersebut akan dilakukan secara penuh atau bullet payment sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi Seri B pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi untuk Obligasi Seri B.

"Sertifikat Jumbo Obligasi" Berarti bukti penerbitan Obligasi yang disimpan di KSEI yang

diterbitkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, sertifikat tersebut wajib diperbaharui dengan Jumlah Pokok Obligasi yang terhutang setelah Perseroan melakukan pelunasan. sebagian sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

"Suara” Adalah berarti hak yang dimiliki setiap Pemegang Obligasi senilai Rp 1 (satu Rupiah) untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, kecuali Pemegang Obligasi yang dimaksud dalam Pasal 9.6.b Perjanjian Perwaliamanatan.

"Tanggal Efektif" Berarti tanggal dimana Pernyataan Pendaftaran yang diserahkan Perseroan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal telah menjadi Efektif, yakni pada hari ke 45 (empat puluh lima) sejak diterimanya Pernyataan Pendaftaran tersebut secara lengkap, atau pada tanggal lain yang ditetapkan oleh OJK.

“Tanggal Emisi” Berarti tanggal distribusi Obligasi ke dalam Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berdasarkan penyerahan Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterima oleh KSEI dari Perseroan, yang juga merupakan Tanggal Pembayaran.

"Tanggal Pembayaran" Berarti tanggal pembayaran seluruh nilai pokok Obligasi yang harus disetor oleh Penjamin Emisi Obligasi melalui Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada Perseroan dengan memperhatikan ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

“Tanggal Pembayaran Bunga” Berarti tanggal-tanggal saat mana Bunga Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib dibayarkan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening dan dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 dari Perjanjian Perwaliamanatan.

Page 15: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

xiii

“RUPO” Berarti Rapat Umum Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

"Satuan Pemindahbukuan dan Satuan Perdagangan”

Berarti satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya adalah sebesar Rp 1 (satu Rupiah) dan kelipatannya dan satuan perdagangan Obligasi yang diperdagangkan adalah senilai Rp 5.000.000 (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya atau sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Bursa Efek.

“Seri Obligasi” Berarti: a. Obligasi Seri A sebesar Rp560.000.000.000 (lima ratus enam

puluh miliar Rupiah) dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi, dan pembayaran Obligasi Seri A tersebut akan dilakukan secara penuh atau bullet payment sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi Seri A pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi untuk Obligasi Seri A.

b. Obligasi Seri B sebesar Rp1.090.000.000.000 (satu triliun sembilan puluh miliar Rupiah) dengan jangka waktu 36 (tiga puluh enam) Bulan sejak Tanggal Emisi, dan pembayaran Obligasi Seri B tersebut akan dilakukan secara penuh atau bullet payment sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi Seri B pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi untuk Obligasi Seri B.

"Sertifikat Jumbo Obligasi" Berarti bukti penerbitan Obligasi yang disimpan di KSEI yang

diterbitkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, sertifikat tersebut wajib diperbaharui dengan Jumlah Pokok Obligasi yang terhutang setelah Perseroan melakukan pelunasan. sebagian sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

"Suara” Adalah berarti hak yang dimiliki setiap Pemegang Obligasi senilai Rp 1 (satu Rupiah) untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, kecuali Pemegang Obligasi yang dimaksud dalam Pasal 9.6.b Perjanjian Perwaliamanatan.

"Tanggal Efektif" Berarti tanggal dimana Pernyataan Pendaftaran yang diserahkan Perseroan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal telah menjadi Efektif, yakni pada hari ke 45 (empat puluh lima) sejak diterimanya Pernyataan Pendaftaran tersebut secara lengkap, atau pada tanggal lain yang ditetapkan oleh OJK.

“Tanggal Emisi” Berarti tanggal distribusi Obligasi ke dalam Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berdasarkan penyerahan Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterima oleh KSEI dari Perseroan, yang juga merupakan Tanggal Pembayaran.

"Tanggal Pembayaran" Berarti tanggal pembayaran seluruh nilai pokok Obligasi yang harus disetor oleh Penjamin Emisi Obligasi melalui Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada Perseroan dengan memperhatikan ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

“Tanggal Pembayaran Bunga” Berarti tanggal-tanggal saat mana Bunga Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib dibayarkan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening dan dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 dari Perjanjian Perwaliamanatan.

"Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi”

Berarti tanggal- tanggal dimana Pokok Obligasi yang terhutang menjadi jatuh tempo dan wajib dibayarkan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Daftar Pemegang Rekening, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 dari Perjanjian Perwaliamanatan.

“Tanggal Penjatahan” Berarti tanggal dilakukannya penjatahan Obligasi, yaitu tanggal 7 Juni

2016

“Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi”

Berarti tanggal-tanggal dimana jumlah Pokok Obligasi sesuai dengan masing-masing Seri Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib dibayar kepada Pemegang Obligasi yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Rekening, melalui Agen Pembayaran, yaitu: - Untuk Obligasi Seri A tanggal pelunasan Pokok Obligasi yaitu pada

tanggal 19 Juni 2017. - Untuk Obligasi Seri B tanggal pelunasan Pokok Obligasi yaitu pada

tanggal 9 Juni 2019.

“Undang-Undang OJK” Berarti Undang-Undang nomor 21 Tahun 2011 tanggal 22 Nopember 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan beserta peraturan pelaksanaannya.

“UUPM” Berarti Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995

tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara No. 64 Tahun 1995, Tambahan No.3608, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya berikut segala perubahannya.

”Wali Amanat” Berarti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, berkedudukan dan

berkantor pusat di Jakarta Pusat, bertindak untuk diri sendiri dan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan mewakili kepentingan seluruh Pemegang Obligasi.

Page 16: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

xiv

SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN AI : PT Astra International Tbk MCJ : Marubeni Corporation Japan MI : PT Marubeni Indonesia SMI : PT Sedaya Multi Investama

Page 17: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

xv

SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN AI : PT Astra International Tbk MCJ : Marubeni Corporation Japan MI : PT Marubeni Indonesia SMI : PT Sedaya Multi Investama

RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang penting menurut Perseroan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain yang lebih terperinci, termasuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan terkait, dan risiko usaha, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Seluruh informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini diambil atau bersumber dari laporan keuangan Perseroan dan dinyatakan dalam mata uang Rupiah, serta disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterapkan secara konsisten. Kecuali dinyatakan lain, seluruh pembahasan atas informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini dilakukan pada tingkat konsolidasian. Seluruh informasi keuangan, termasuk saldo-saldo dan jumlah-jumlah, yang disajikan dalam Prospektus ini dibulatkan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain. Oleh karena itu, setiap perbedaan yang terjadi atas penjumlahan informasi keuangan tersebut yang disajikan dalam tabel-tabel yang tercantum dalam Prospektus ini, yaitu antara nilai menurut hasil penjumlahan dengan nilai yang tercantum dalam Prospektus, semata-mata disebabkan oleh faktor pembulatan. UMUM Perseroan berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah suatu perseroan terbatas yang pertama-tama didirikan dengan nama PT Sangga Loka Subur berdasarkan Akta Pendirian No. 58 tanggal 25 Agustus 1983 dibuat dihadapan Ny. Rukmasanti Hardjasatya, SH., pada waktu itu Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-423 HT01.01-Th84 tanggal 19 Januari 1984, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 697/1984 tanggal 6 Maret 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 15 Mei 1984 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 484. Berdasarkan Akta No. 18 tanggal 4 Juli 1989 dibuat di hadapan Ny. Rukmasanti Hardjasatya, SH., pada waktu itu Notaris di Jakarta, telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-6730.HT.01.04.Th.’89 tanggal 27 Juli 1989, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 1689/1989 tanggal 18 Agustus 1989, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1989 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 1916, telah dilakukan perubahan pasal 1 Anggaran Dasar mengenai perubahan nama Perseroan dari nama PT Surya Artha Nusantara Leasing menjadi PT Surya Artha Nusantara Finance. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhirnya adalah sebagaimana termuat dalam Akta No.78 tanggal 29 Mei 2015 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H, M.H, M.Kn Notaris di Jakarta, telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Keputusan No.AHU-0937214.AH.01.02.Tahun 2015 tertanggal 12 Juni 2015, terdaftar dalam Daftar Perseroan No.AHU-3518132.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 12 Juni 2015 serta telah diberitahukan dan telah diterima serta telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 12 Juni 2015 No.AHU-AH.01.03-0940743 (“Akta No.78/2015”). Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang terakhir sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 101 tertanggal 26 April 2016 dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat yang pemberitahuan atas perubahan Data Perseroan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.-01.03-0043660 tertanggal 26 April 2016 didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0052370.AH.01.11.TAHUN 2016 Tanggal 26 April 2016 (“Akta No.101/2016”).

Page 18: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

xvi

Perseroan memperoleh izin untuk beroperasi sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang Lembaga Pembiayaan, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1660/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990, tentang Pemberian Ijin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada PT Surya Artha Nusantara Finance. STRUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM TERAKHIR Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan berdasarkan Akta No. 17 tanggal 22 September 2011, yang dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-47996.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011 terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0079442.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011 (“Akta No.17/2011”), adalah sebagai berikut :

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 2.000.000.000 2.000.000.000.000 Modal Ditempatkan : a. PT Sedaya Multi Investama 344.931.040 344.931.040.000 60,0 b. Marubeni Corporation, Japan 201.209.774 201.209.774.000 35,0 c. PT Marubeni Indonesia 28.744.253 28.744.253.000 5,0 Jumlah Modal Ditempatkan dan disetor penuh

574.885.067 574.885.067.000 100,00

Jumlah Modal Dalam Portepel 1.425.114.933 1.425.114.933.000 IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING lkhtisar data keuangan penting harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 dan catatan atas laporan keuangan yang terdapat di bagian lain dalam Prospektusini. Ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disajikan di bawah ini diambil dari laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 yang disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan terdapat di bagian lain dalam Prospektusini. Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis&Rekan (firma anggota jaringan global Pricewaterhouse Coopers), auditor independen dan laporannya telah ditandatangani pada tanggal 26 April 2016 oleh Lucy Luciana Suhenda S.E., Ak., CPA, dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasian dengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 dan untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal. Perseroan juga menyajikan informasi keuangan Iainnya pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011. Informasi keuangan pada tahun 2012 dan 2011 yang disajikan dibawah ini telah direklasifikasi dan disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan Perseroan yang terdapat dibagian lain dalam Prospektus ini. Kecuali dinyatakan lain dibawah, informasi keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 diambil dari laporan keuangan Perseroan yang bukan merupakan bagian dari Prospektus ini. Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana&Rekan (firma anggota jaringan global Pricewaterhouse Coopers), auditor independen, dan laporannya telah ditandatangani masing-masing pada tanggal 20 Februari 2013 oleh Drs. M. Jusuf Wibisana, M.Ec.,CPA dan 20 Februari 2012 oleh Lucy Luciana Suhenda S.E., Ak., CPA, dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasian.

Page 19: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

xvii

Perseroan memperoleh izin untuk beroperasi sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang Lembaga Pembiayaan, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1660/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990, tentang Pemberian Ijin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada PT Surya Artha Nusantara Finance. STRUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM TERAKHIR Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan berdasarkan Akta No. 17 tanggal 22 September 2011, yang dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-47996.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011 terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0079442.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011 (“Akta No.17/2011”), adalah sebagai berikut :

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 2.000.000.000 2.000.000.000.000 Modal Ditempatkan : a. PT Sedaya Multi Investama 344.931.040 344.931.040.000 60,0 b. Marubeni Corporation, Japan 201.209.774 201.209.774.000 35,0 c. PT Marubeni Indonesia 28.744.253 28.744.253.000 5,0 Jumlah Modal Ditempatkan dan disetor penuh

574.885.067 574.885.067.000 100,00

Jumlah Modal Dalam Portepel 1.425.114.933 1.425.114.933.000 IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING lkhtisar data keuangan penting harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 dan catatan atas laporan keuangan yang terdapat di bagian lain dalam Prospektusini. Ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disajikan di bawah ini diambil dari laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 yang disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan terdapat di bagian lain dalam Prospektusini. Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis&Rekan (firma anggota jaringan global Pricewaterhouse Coopers), auditor independen dan laporannya telah ditandatangani pada tanggal 26 April 2016 oleh Lucy Luciana Suhenda S.E., Ak., CPA, dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasian dengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 dan untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal. Perseroan juga menyajikan informasi keuangan Iainnya pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011. Informasi keuangan pada tahun 2012 dan 2011 yang disajikan dibawah ini telah direklasifikasi dan disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan Perseroan yang terdapat dibagian lain dalam Prospektus ini. Kecuali dinyatakan lain dibawah, informasi keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 diambil dari laporan keuangan Perseroan yang bukan merupakan bagian dari Prospektus ini. Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana&Rekan (firma anggota jaringan global Pricewaterhouse Coopers), auditor independen, dan laporannya telah ditandatangani masing-masing pada tanggal 20 Februari 2013 oleh Drs. M. Jusuf Wibisana, M.Ec.,CPA dan 20 Februari 2012 oleh Lucy Luciana Suhenda S.E., Ak., CPA, dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasian.

LAPORAN POSISI KEUANGAN

(dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember

2011**) 2012**) 2013*) 2014*) 2015 Jumlah Aset 5.511.126 6.630.872 6.875.712 7.002.013 6.692.984 Jumlah Liabilitas 4.478.722 5.474.065 5.579.594 5.615.834 5.284.906 Jumlah Ekuitas 1.032.404 1.156.807 1.296.118 1.386.179 1.408.078 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

(dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember

2011**) 2012**) 2013*) 2014*) 2015 Jumlah pendapatan 689.098 913.894 867.861 764.851 676.736 Jumlah beban 447.437 628.792 547.048 487.184 552.614 Laba sebelum pajak penghasilan 241.661 285.102 320.813 277.667 124.122 Beban pajak penghasilan 60.017 63.610 78.325 65.307 13.672 Laba bersih 181.644 221.492 242.488 212.360 110.450 Jumlah pendapatan komprehensif 194.796 214.528 249.921 211.065 113.210 Laba per saham(Rupiah penuh) 532 386 422 369 192 *) Disajikan kembali. Lihat Catatan 28 pada laporan keuangan Perseroan yang terdapat di Bab XV Prospektus ini mengenai

Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan **) Perseroan melakukan reklasifikasi dan penyajian kembali atas sejumlah akun dalam laporan keuangan untuk tahun-tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012 agar sesuai dengan pengungkapan laporan keuangan di bagian lain dalam Prospektus ini. Lihat halaman 38 dari Prospektus ini mengenai “Reklasifikasi dan penyajian kembali untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012”

RASIO-RASIO PENTING

RASIO KEUANGAN 31 Desember 2011 2012 2013 2014 2015

Laba Sebelum Pajak Penghasilan/ Pendapatan (%) 35,1% 31,2% 37,0% 36,3%

18,3%

Laba Bersih/ Pendapatan (%) 26,4% 24,2% 27,9% 27,8% 16,3% Laba Bersih/ Ekuitas (%) 17,6% 19,1% 18,7% 15,3% 7,8% Laba Bersih/ Jumlah Aset (%) 3,3% 3,3% 3,5% 3,0% 1,7% Pendapatan/ Jumlah Aset (%) 12,5% 13,8% 12,6% 10,9% 10,1% Financing to Asset Ratio (%) 96,7% 92,4% 84,1% 74,1% 78,6% Networth terhadap Modal Disetor (%) 179,6% 201,2% 225,5% 241,2%

244,9%

RASIO KEUANGAN Gearing Ratio (x) 4,2 4,5 4,2 3,9 3,5 Total Liabilitas terhadap Aset (x) 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 KETERANGAN TENTANG OBLIGASI YANG DITAWARKAN

Nama Obligasi : Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016.

Jumlah Pokok Obligasi : Sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah)

Seri Obligasi : Seri A Jumlah Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp560.000.000.000 (lima ratus enam puluh miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 8,25% (delapan koma dua lima perseratus) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender Jumlah Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp[●],- ([●] Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar [●]% ([●] perseratus) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% (seratus perseratus) dari Pokok Obligasi Seri A pada saat tanggal jatuh tempo.

Seri B Jumlah Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp1.090.000.000.000 (satu triliun sembilan puluh miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 9,00% (sembilan koma nol perseratus) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 36 (tiga puluh enam) bulan. Jumlah Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp[●],- ([●] Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar [●]% ([●] perseratus) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 36 (tiga puluh enam) bulan. Pembayaran

Page 20: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

xviii

Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% (seratus perseratus) dari Pokok Obligasi Seri B pada saat tanggal jatuh tempo.

Sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp350.000.000.000 (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah) secara Kesanggupan Terbaik (Best Effort). Bila jumlah dalam Kesanggupan Terbaik (Best Effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya.

Harga Penawaran : 100% (seratus persen) dari nilai nominal Obligasi. Satuan Pemindahbukuan : Satuan pemindahbukuan Obligasi adalah senilai Rp 1 (satu Rupiah)

atau kelipatannya. Satuan Pemesanan : Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) atau kelipatannya Periode Pembayaran Bunga Obligasi

: 3 (tiga) bulan.

Jaminan : Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik dan pada waktunya dari Perseroan atas Pokok dan Bunga Obligasi, Perseroan wajib menyerahkan Jaminan kepada Agen Jaminan berdasarkan Akta Jaminan Fidusia yang akan ditandatangani segera setelah penandatangan Perjanjian Perwaliamanatan. Jaminan fidusia atas Piutang yang nilai objek jaminannya pada setiap tanggal terakhir dari setiap bulan jumlahnya tidak kurang dari 60% (enam puluh persen) dari Jumlah Pokok yang Terhutang, dengan ketentuan Piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan dan dalam hal jumlah Piutang yang dijaminkan kurang dari persyaratan minimum tersebut, maka Perseroan wajib menyediakan uang tunai sejumlah kekurangan tersebut yang disimpan pada rekening penampungan pada bank yang ditunjuk oleh Perseroan (sebagaimana ditunjukkan dalam laporan triwulanan dari Perseroan kepada Wali Amanat) dengan persetujuan Wali Amanat yang mekanismenya diatur dalam Akta Jaminan Fidusia. Pendaftaran Akta Jaminan Fidusia tersebut pada instansi yang berwenang akan dilakukan oleh Agen Jaminan sesuai dengan Akta Perjanjian Agen Jaminan selambat-lambatnya dalam tempo 7 (tujuh) Hari Kerja terhitung sejak Tanggal Emisi dan menyampaikan bukti pendaftaran Akta Jaminan Fidusia tersebut kepada OJK.

Peringkat Obligasi : idAA- (Double A Minus) dari PT Pemeringkatan Efek Indonesia (“PEFINDO”).

Wali Amanat : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI (BUY BACK) 1 (satu) tahun setelah tanggal penjatahan, Perseroan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) Obligasi. Perseroan mempunyai hak untuk untuk melakukan pembelian kembali (buy back) tersebut sebagai pelunasan atau untuk disimpan dan yang dikemudian hari dapat dijual kembali dengan memperhatikan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat dalam Bab XVI mengenai Keterangan Mengenai Obligasi. HASIL PEMERINGKATAN Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 Perihal Perubahan Peraturan IX.C.1 dan Peratuan IX.C.11, Perseroan telah melakukan pemeringkatan Obligasi yang dilaksanakan oleh Fitch.

Page 21: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

xix

Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% (seratus perseratus) dari Pokok Obligasi Seri B pada saat tanggal jatuh tempo.

Sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp350.000.000.000 (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah) secara Kesanggupan Terbaik (Best Effort). Bila jumlah dalam Kesanggupan Terbaik (Best Effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya.

Harga Penawaran : 100% (seratus persen) dari nilai nominal Obligasi. Satuan Pemindahbukuan : Satuan pemindahbukuan Obligasi adalah senilai Rp 1 (satu Rupiah)

atau kelipatannya. Satuan Pemesanan : Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) atau kelipatannya Periode Pembayaran Bunga Obligasi

: 3 (tiga) bulan.

Jaminan : Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik dan pada waktunya dari Perseroan atas Pokok dan Bunga Obligasi, Perseroan wajib menyerahkan Jaminan kepada Agen Jaminan berdasarkan Akta Jaminan Fidusia yang akan ditandatangani segera setelah penandatangan Perjanjian Perwaliamanatan. Jaminan fidusia atas Piutang yang nilai objek jaminannya pada setiap tanggal terakhir dari setiap bulan jumlahnya tidak kurang dari 60% (enam puluh persen) dari Jumlah Pokok yang Terhutang, dengan ketentuan Piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan dan dalam hal jumlah Piutang yang dijaminkan kurang dari persyaratan minimum tersebut, maka Perseroan wajib menyediakan uang tunai sejumlah kekurangan tersebut yang disimpan pada rekening penampungan pada bank yang ditunjuk oleh Perseroan (sebagaimana ditunjukkan dalam laporan triwulanan dari Perseroan kepada Wali Amanat) dengan persetujuan Wali Amanat yang mekanismenya diatur dalam Akta Jaminan Fidusia. Pendaftaran Akta Jaminan Fidusia tersebut pada instansi yang berwenang akan dilakukan oleh Agen Jaminan sesuai dengan Akta Perjanjian Agen Jaminan selambat-lambatnya dalam tempo 7 (tujuh) Hari Kerja terhitung sejak Tanggal Emisi dan menyampaikan bukti pendaftaran Akta Jaminan Fidusia tersebut kepada OJK.

Peringkat Obligasi : idAA- (Double A Minus) dari PT Pemeringkatan Efek Indonesia (“PEFINDO”).

Wali Amanat : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI (BUY BACK) 1 (satu) tahun setelah tanggal penjatahan, Perseroan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) Obligasi. Perseroan mempunyai hak untuk untuk melakukan pembelian kembali (buy back) tersebut sebagai pelunasan atau untuk disimpan dan yang dikemudian hari dapat dijual kembali dengan memperhatikan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat dalam Bab XVI mengenai Keterangan Mengenai Obligasi. HASIL PEMERINGKATAN Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 Perihal Perubahan Peraturan IX.C.1 dan Peratuan IX.C.11, Perseroan telah melakukan pemeringkatan Obligasi yang dilaksanakan oleh Fitch.

Perseroan juga telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkatan Efek Indonesia (“PEFINDO”), Berdasarkan surat Pefindo No. 304/PEF-Dir/II/2016 tanggal 25 Februari 2016 yang berlaku sampai dengan 1 Februari 2017, hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang (Obligasi) Perseroan adalah:

idAA- (Double A Minus) Perseroan dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan PEFINDO, baik langsung maupun tidak langsung sesuai dengan yang didefinisikan dalam UUPM. Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi ini setiap 1 (satu) tahun sekali selama kewajiban atas efek tersebut belum lunas sebagaimana yang diatur dalam Peraturan No: IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan atas Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi setelah dikurangi dengan biaya-biaya Emisi, akan digunakan seluruhnya sebagai modal kerja Perseroan, khususnya untuk pemberian fasilitas pembiayaan. Keterangan selengkapnya mengenai penggunaan dana dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini. RISIKO USAHA Sebagaimana halnya dengan kegiatan lembaga keuangan lainnya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko, yaitu: A. Risiko Terkait dengan Kegiatan Usaha Perseroan yang dikelola dalam manajemen risiko terintegrasi adalah: 1. Risiko Dukungan Dana 2. Risiko Pembiayaan 3. Risiko Aset dan Liabilitas 4. Risiko Tata Kelola 5. Risiko Operasional 6. Risiko Strategi 7. Risiko Kepengurusan B. Risiko Investasi yang Berkaitan dengan Obligasi yang terdiri dari: 1. Risiko Tidak Likuidnya Obligasi 2. Risiko Gagal Bayar Risiko usaha utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko dukungan dana, dimana untuk risiko ini terbagi atas 2 (dua) yaitu kemampuan permodalan yang memperhitungkan kecukupan permodalan dilihat dari nilai trend ROE/ROA serta trend penurunan laba; dan sumber penambahan modal yang dinilai dari kondisi keuangan Entitas Utama & Pencadangan umum Perseroan. STRATEGI USAHA Perseroan mengembangkan berbagai strategi di dalam menjalankan kegiatan usaha, ditengah situasi pasar yang masih volatile dan ketatnya persaingan untukmemberikan pelayanan terbaik untuk setiap konsumennya. Bidang Pemasaran

- Segmentasi konsumen yang tepat. - Menyediakan jasa pembiayaan dengan memberikan solusi yang tepat bagi setiap konsumen

di Indonesia. Bidang Operasional

- Menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap pemberian kredit dan manajemen piutang yang handal dan akurat.

Page 22: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

xx

- Menjalin kerjasama dengan pemasok, perusahaan asuransi dan perusahaan profesi terkait lainnya.

Bidang Keuangan - Melakukan diversifikasi atas sumber pendanaan. - Optimalisasi struktur pendanaan (matching policy).

Bidang Manajemen Risiko - Menerapkan manajemen risiko yang terpadu untuk meminimalkan risiko melalui prinsip Know

Your Customer (KYC), meningkatkan skenario mitigasi risiko serta menjalankan Risk Based Supervision (RBS) melalui assessment risiko minimum sekali dalam 1 (satu) tahun.

- Menerapkan Business Continuity Plan (BCP) untuk memastikan keberlangsungan bisnis perusahaan saat terjadi bencana.

Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi - Menerapkan sistem sumber daya manusia sejalan dengan kebijakan SDM Astra dimulai dari

perekrutan, pengembangan dan purna bakti. - Menerapkan sistem aplikasi secara online di seluruh kantor selain kantor cabang dan

program Disaster Recovery Plan (DRP).

PROSPEK USAHA Tahun 2016 diperkirakan masih akan relatif sama dengan kondisi pada tahun – tahun sebelumnya dikarenakan imbas ekonomi global yang masih stagnan. Menanggapi hal ini, Perseroan berupaya untuk menjaga keberlangsungan usaha Perseroan dalam jangka panjang melalui peningkatan fokus pada collection serta implementasi manajemen risiko yang lebih ketat. Sektor pertambangan, terutama batu bara, terus mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir. Penurunan harga batu bara dunia akibat krisis di Eropa dan perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, merupakan beberapa faktor yang memicu pelemahan industri serta perekonomian global. Namun demikian, proyek-proyek pengembangan pembangkit listrik di dalam negeri sebagai kelanjutan proyek pengadaan pembangkit listrik 25.000 MW cukup memberi dorongan positif pada industri batu bara Indonesia. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga masih akan terus memfokuskan pembangunan infrastruktur sektor transportasi, yang meliputi pembangunan jalan tol, jembatan, perbaikan jalan serta pembangunan infrastruktur di kawasan Indonesia timur. Pemerintah telah mulai merealisasikan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dimana program tersebut merupakan grand design perencanaan pembangunan Indonesia hinggal tahun 2025 dengan total indikasi investasi sebesar Rp4.012 triliun. Diperkirakan dalam beberapa tahun kedepan, pertumbuhan konstruksi infrastruktur di Indonesia akan meningkat dan juga menjadi penyumbang atas pertumbuhan kebutuhan alat-alat berat di Indonesia. Dengan didorong oleh peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diterbitkan pada akhir 2014. Dimana, dalam peraturan ini, perusahaan pembiayaan dibukakan peluang untuk memperluas kegiatan usahanya baik dengan cara in line bersama value chain maupun dengan cara new stream dimana dilakukan diluar value chain bisnis usaha. Beberapa jenis bisnis new stream yang dianggap prospektif diantaranya Project Financing, Working Capital, serta pembiayaan Multiguna. OBLIGASI YANG TELAH DITERBITKAN DAN JUMLAH YANG MASIH TERHUTANG HINGGA SAAT PROSPEKTUS INI DITERBITKAN

No Nama Obligasi Seri Jumlah Nominal (Rp miliar)

Tingkat Bunga

Jangka Waktu Peringkat Tanggal

Efektif Jatuh

Tempo

Jumlah yang

Terhutang (Rp miliar)

1. Obligasi San Finance I Tahun 2011

A 105 7,70% 370 Hari Kalender

idAA-

17 Jan 2011

30 Jan 2012 -

B 101 8,90% 2 tahun idAA 25 Jan 2013 - C 394 9,30% 3 tahun idAA 25 Jan 2014 -

2. Obligasi San Finance II Tahun 2012

A 553 7,20% 370 Hari Kalender

idAA-

13 Jan 2012

24 Jan 2013 -

B 140 7,70% 2 tahun idAA- 20 Jan 2014 - C 807 8,40% 3 tahun idAA- 20 Jan 2015 -

3. Obligasi Berkelanjutan I San Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2013

A 109 8,80%% 370 Hari Kalender

AA(idn) 20 Sept 2013

5 Okt 2014 -

B 391 9,75% 3 tahun AA(idn) 25 Sept 2016 391

Page 23: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

xxi

- Menjalin kerjasama dengan pemasok, perusahaan asuransi dan perusahaan profesi terkait lainnya.

Bidang Keuangan - Melakukan diversifikasi atas sumber pendanaan. - Optimalisasi struktur pendanaan (matching policy).

Bidang Manajemen Risiko - Menerapkan manajemen risiko yang terpadu untuk meminimalkan risiko melalui prinsip Know

Your Customer (KYC), meningkatkan skenario mitigasi risiko serta menjalankan Risk Based Supervision (RBS) melalui assessment risiko minimum sekali dalam 1 (satu) tahun.

- Menerapkan Business Continuity Plan (BCP) untuk memastikan keberlangsungan bisnis perusahaan saat terjadi bencana.

Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi - Menerapkan sistem sumber daya manusia sejalan dengan kebijakan SDM Astra dimulai dari

perekrutan, pengembangan dan purna bakti. - Menerapkan sistem aplikasi secara online di seluruh kantor selain kantor cabang dan

program Disaster Recovery Plan (DRP).

PROSPEK USAHA Tahun 2016 diperkirakan masih akan relatif sama dengan kondisi pada tahun – tahun sebelumnya dikarenakan imbas ekonomi global yang masih stagnan. Menanggapi hal ini, Perseroan berupaya untuk menjaga keberlangsungan usaha Perseroan dalam jangka panjang melalui peningkatan fokus pada collection serta implementasi manajemen risiko yang lebih ketat. Sektor pertambangan, terutama batu bara, terus mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir. Penurunan harga batu bara dunia akibat krisis di Eropa dan perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, merupakan beberapa faktor yang memicu pelemahan industri serta perekonomian global. Namun demikian, proyek-proyek pengembangan pembangkit listrik di dalam negeri sebagai kelanjutan proyek pengadaan pembangkit listrik 25.000 MW cukup memberi dorongan positif pada industri batu bara Indonesia. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga masih akan terus memfokuskan pembangunan infrastruktur sektor transportasi, yang meliputi pembangunan jalan tol, jembatan, perbaikan jalan serta pembangunan infrastruktur di kawasan Indonesia timur. Pemerintah telah mulai merealisasikan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dimana program tersebut merupakan grand design perencanaan pembangunan Indonesia hinggal tahun 2025 dengan total indikasi investasi sebesar Rp4.012 triliun. Diperkirakan dalam beberapa tahun kedepan, pertumbuhan konstruksi infrastruktur di Indonesia akan meningkat dan juga menjadi penyumbang atas pertumbuhan kebutuhan alat-alat berat di Indonesia. Dengan didorong oleh peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diterbitkan pada akhir 2014. Dimana, dalam peraturan ini, perusahaan pembiayaan dibukakan peluang untuk memperluas kegiatan usahanya baik dengan cara in line bersama value chain maupun dengan cara new stream dimana dilakukan diluar value chain bisnis usaha. Beberapa jenis bisnis new stream yang dianggap prospektif diantaranya Project Financing, Working Capital, serta pembiayaan Multiguna. OBLIGASI YANG TELAH DITERBITKAN DAN JUMLAH YANG MASIH TERHUTANG HINGGA SAAT PROSPEKTUS INI DITERBITKAN

No Nama Obligasi Seri Jumlah Nominal (Rp miliar)

Tingkat Bunga

Jangka Waktu Peringkat Tanggal

Efektif Jatuh

Tempo

Jumlah yang

Terhutang (Rp miliar)

1. Obligasi San Finance I Tahun 2011

A 105 7,70% 370 Hari Kalender

idAA-

17 Jan 2011

30 Jan 2012 -

B 101 8,90% 2 tahun idAA 25 Jan 2013 - C 394 9,30% 3 tahun idAA 25 Jan 2014 -

2. Obligasi San Finance II Tahun 2012

A 553 7,20% 370 Hari Kalender

idAA-

13 Jan 2012

24 Jan 2013 -

B 140 7,70% 2 tahun idAA- 20 Jan 2014 - C 807 8,40% 3 tahun idAA- 20 Jan 2015 -

3. Obligasi Berkelanjutan I San Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2013

A 109 8,80%% 370 Hari Kalender

AA(idn) 20 Sept 2013

5 Okt 2014 -

B 391 9,75% 3 tahun AA(idn) 25 Sept 2016 391

No Nama Obligasi Seri Jumlah Nominal (Rp miliar)

Tingkat Bunga

Jangka Waktu Peringkat Tanggal

Efektif Jatuh

Tempo

Jumlah yang

Terhutang (Rp miliar)

4. Obligasi Berkelanjutan I San Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2014

- 1.000 10,50% 3 tahun AA(idn) 16 Des 2014 16 Des 2017 1.000

5. Obligasi Berkelanjutan I San Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2015

- 500 9,40% 3 tahun AA(idn) 6 Okt 2015 6 Okt 2018 500

Total jumlah obligasi yang terhutang hingga Prospektus ini diterbitkan 1.891

Page 24: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

xxii

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 25: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

1

I. PENAWARAN UMUM

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG OBLIGASI BERKELANJUTAN II SAN FINANCE DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP

DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR Rp4.000.000.000.000(EMPAT TRILIUN RUPIAH)

DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN BERSIFAT UTANG TERSEBUT,UNTUK TAHAP PERTAMA DITERBITKAN

OBLIGASI BERKELANJUTAN II SAN FINANCE DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP TAHAP I TAHUN 2016

DENGAN JUMLAH POKOK SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR Rp2.000.000.000.000 (DUA TRILIUN RUPIAH)

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat berjangka waktu antara 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sampai dengan 36 (tiga puluh enam) bulan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Obligasi sebagai berikut: Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,25% (delapan koma dua lima persen) per tahun,

berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp560.000.000.000 (lima ratus enam puluh miliar Rupiah).

Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% (sembilan koma nol persen) per tahun, berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp1.090.000.000.000 (satu triliun sembilan puluh miliar Rupiah).

Sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp350.000.000.000 (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah) secara Kesanggupan Terbaik (Best Effort). Bila jumlah dalam Kesanggupan Terbaik (Best Effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya.

Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi pada Tanggal Emisi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran bunga Obligasi ke-1 (satu) akan dilakukan pada tanggal 9 September 2016. Sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi masing masing adalah pada tanggal 19 Juni 2017 untuk Obligasi seri A, tanggal 9 Juni 2019 untuk Obligasi seri B.

OBLIGASI INI DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA

Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek hutang jangka panjang dari:

PT PEMERINGKATAN EFEK INDONESIA idAA- (Double A Minus)

Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada XVII Keterangan Mengenai Pemeringkatan Obligasi.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Kegiatan Usaha: Pembiayaan Investasi, Pembiayaan Modal Kerja, Pembiayaan Multiguna, dan Kegiatan Usaha Pembiayaan Lain

Berdasarkan Persetujuan OJK Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

Kantor Pusat 18 Office Park, Lt.23

Jl. T.B. Simatupang No.18 Jakarta Selatan 12520

www.sanfinance.com [email protected]

Tel: +62 21 781 7555 Fax: +62 21 781 9111 / 7884 7224

Sebelas Kantor Selain Kantor Cabang

Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan

Pontianak

RISIKO USAHA UTAMA RISIKO USAHA UTAMA PERSEROAN ADALAH RISIKO DUKUNGAN DANA,DIMANA UNTUK RISIKO INI TERBAGI ATAS 2 (DUA) YAITU KEMAMPUAN PERMODALAN YANG MEMPERHITUNGKAN KECUKUPAN PERMODALAN DILIHAT DARI NILAI TREND ROE/ROA SERTA TREND PENURUNAN LABA; DAN SUMBER PENAMBAHAN MODAL YANG DINILAI DARI KONDISI KEUANGAN ENTITAS UTAMA & PENCADANGAN UMUM PERSEROAN. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI DALAM PROSPEKTUS INI.

Page 26: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

2

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan berdasarkan Akta No. 17 tanggal 22 September 2011, yang dibuat di hadapan Benny Kristianto, SH., pada waktu itu Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-47996.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011 adalah sebagai berikut :

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 2.000.000.000 2.000.000.000.000 Modal Ditempatkan : a. PT Sedaya Multi Investama 344.931.040 344.931.040.000 60,0 b. Marubeni Corporation, Japan 201.209.774 201.209.774.000 35,0 c. PT Marubeni Indonesia 28.744.253 28.744.253.000 5,0 Jumlah Modal Ditempatkan dan disetor penuh

574.885.067 574.885.067.000 100,00

Jumlah Modal Dalam Portepel 1.425.114.933 1.425.114.933.000 1. PEMENUHAN KRITERIA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN Perseroan telah memenuhi kriteria untuk melaksanakan Penawaran Umum Berkelanjutan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan OJK No.36/POJK.04/2014, sebagai berikut: 1. Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk dapat dilaksanakan dalam

periode 2 (dua) tahun dengan ketentuan pemberitahuan pelaksanaan Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk terakhir disampaikan kepada OJK paling lambat pada ulang tahun kedua sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran.

2. Merupakan Emiten atau Perusahaan Publik dalam kurun waktu paling singkat 2 (dua) tahun dan tidak pernah mengalami Gagal Bayar selama 2 (dua) tahun terakhir sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk sesuai dengan surat pernyataan yang disampaikan Perseroan tertanggal 29 Maret 2016 dan surat pernyataan yang dibuat oleh Kantor Akuntan Publik No.OL2016042604/LLS/SON/GER tertanggal 26 April 2016.

3. Sampai dengan tanggal penyampaian Prospektus yang disampaikan Perseroan dalamrangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi, Perseroan tidak pernah melakukan gagal bayar dimana Perseroan tidak mampu memenuhi kewajiban keuangan terhadap kreditur pada saat jatuh tempo yang nilainya lebih besar dari 0,5% (nol koma lima persen) dari modal disetor.

4. Efek yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Berkelanjutan adalah Efek bersifat utang yang memiliki peringkat yang termasuk dalam kategori 4 (empat) peringkat teratas yang merupakan urutan 4 (empat) peringkat terbaik dan masuk dalam kategori peringkat layak investasi berdasarkan standar yang dimiliki oleh Perusahaan Pemeringkat Efek.

2. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI YANG DITERBITKAN NAMA OBLIGASI Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016. JENIS OBLIGASI Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan oleh Perseroan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening. HARGA PENAWARAN 100% (seratus persen) dari Nilai Nominal Obligasi.

Page 27: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

3

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan berdasarkan Akta No. 17 tanggal 22 September 2011, yang dibuat di hadapan Benny Kristianto, SH., pada waktu itu Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-47996.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011 adalah sebagai berikut :

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 2.000.000.000 2.000.000.000.000 Modal Ditempatkan : a. PT Sedaya Multi Investama 344.931.040 344.931.040.000 60,0 b. Marubeni Corporation, Japan 201.209.774 201.209.774.000 35,0 c. PT Marubeni Indonesia 28.744.253 28.744.253.000 5,0 Jumlah Modal Ditempatkan dan disetor penuh

574.885.067 574.885.067.000 100,00

Jumlah Modal Dalam Portepel 1.425.114.933 1.425.114.933.000 1. PEMENUHAN KRITERIA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN Perseroan telah memenuhi kriteria untuk melaksanakan Penawaran Umum Berkelanjutan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan OJK No.36/POJK.04/2014, sebagai berikut: 1. Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk dapat dilaksanakan dalam

periode 2 (dua) tahun dengan ketentuan pemberitahuan pelaksanaan Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk terakhir disampaikan kepada OJK paling lambat pada ulang tahun kedua sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran.

2. Merupakan Emiten atau Perusahaan Publik dalam kurun waktu paling singkat 2 (dua) tahun dan tidak pernah mengalami Gagal Bayar selama 2 (dua) tahun terakhir sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk sesuai dengan surat pernyataan yang disampaikan Perseroan tertanggal 29 Maret 2016 dan surat pernyataan yang dibuat oleh Kantor Akuntan Publik No.OL2016042604/LLS/SON/GER tertanggal 26 April 2016.

3. Sampai dengan tanggal penyampaian Prospektus yang disampaikan Perseroan dalamrangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi, Perseroan tidak pernah melakukan gagal bayar dimana Perseroan tidak mampu memenuhi kewajiban keuangan terhadap kreditur pada saat jatuh tempo yang nilainya lebih besar dari 0,5% (nol koma lima persen) dari modal disetor.

4. Efek yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Berkelanjutan adalah Efek bersifat utang yang memiliki peringkat yang termasuk dalam kategori 4 (empat) peringkat teratas yang merupakan urutan 4 (empat) peringkat terbaik dan masuk dalam kategori peringkat layak investasi berdasarkan standar yang dimiliki oleh Perusahaan Pemeringkat Efek.

2. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI YANG DITERBITKAN NAMA OBLIGASI Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016. JENIS OBLIGASI Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan oleh Perseroan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening. HARGA PENAWARAN 100% (seratus persen) dari Nilai Nominal Obligasi.

JUMLAH POKOK OBLIGASI, BUNGA OBLIGASI, DAN JATUH TEMPO OBLIGASI Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, dengan jumlah Pokok Obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Obligasi sebagai berikut: Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), sebagai bukti hutang kepada Pemegang Obligasi, dengan jangka waktu paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Obligasi sebagai berikut: Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,25% (delapan koma dua lima

persen) per tahun, berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak tanggal emisi. Jumlah pokok obligasi seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp560.000.000.000 (lima ratus enam puluh miliar Rupiah). Jatuh tempo obligasi seri A adalah pada tanggal 19 Juni 2017.

Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% (sembilan koma nol nol persen) per tahun, berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal emisi. Jumlah pokok obligasi seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp1.090.000.000.000 (satu triliun sembilan puluh miliar Rupiah). Jatuh tempo obligasi seri B adalah pada tanggal 9 Juni 2019.

Sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp350.000.000.000 (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah) secara Kesanggupan Terbaik (Best Effort). Bila jumlah dalam Kesanggupan Terbaik (Best Effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi pada Tanggal Emisi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran Bunga Obligasi ke-1 (satu) akan dilakukan pada tanggal 9 September 2016. Sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi. Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi, dengan memperhatikan Sertifikat Jumbo Obligasi dan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan. Tingkat Bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat, dimana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) hari dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari. Jadwal pembayaran Pokok dan Bunga untuk masing-masing Obligasi adalah sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini:

Bunga ke: Seri A Seri B 1 9 September 2016 9 September 2016 2 9 Desember 2016 9 Desember 2016 3 9 Maret 2017 9 Maret 2017 4 19 Juni 2017 9 Juni 2017 5 9 September 2017 6 9 Desember 2017 7 9 Maret 2018 8 9 Juni 2018 9 9 September 2018

10 9 Desember 2018 11 9 Maret 2019 12 9 Juni 2019

Page 28: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

4

SATUAN PEMINDAHBUKUAN DAN SATUAN PERDAGANGAN Obligasi ini diterbitkan dengan memperhatikan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya adalah senilai Rp 1 (satu Rupiah) sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Setiap Pemegang Obligasi senilai Rp 1 (satu Rupiah) mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO dengan ketentuan pembulatan ke bawah (jika terdapat angka pecahan). Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) dan atau kelipatannya. JAMINAN Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik dan pada waktunya dari Perseroan atas Pokok dan Bunga Obligasi, Perseroan wajib menyerahkan Jaminan kepada Agen Jaminan berdasarkan Akta Jaminan Fidusia yang ditandatangani segera setelah penandatanganan Perjanjian Perwaliamanatan. Jaminan Fidusia atas Piutang yang nilai objek jaminannya pada setiap tanggal terakhir dari setiap bulan jumlahnya tidak kurang dari 60% (enam puluh persen) dari Jumlah Pokok yang Terhutang, dengan ketentuan Piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan dan dalam hal jumlah Piutang yang dijaminkan kurang dari persyaratan minimum tersebut, maka Perseroan wajib menyediakan uang tunai sejumlah kekurangan tersebut yang disimpan pada rekening penampungan pada bank yang ditunjuk oleh Perseroan (sebagaimana ditunjukkan dalam laporan triwulanan dari Perseroan kepada Wali Amanat) dengan persetujuan Wali Amanat yang mekanismenya diatur dalam Akta Jaminan Fidusia. Pendaftaran Akta Jaminan Fidusia tersebut pada instansi yang berwenang akan dilakukan oleh Agen Jaminan sesuai dengan Akta Perjanjian Agen Jaminan selambat-lambatnya dalam tempo 7 (tujuh) Hari Kerja terhitung sejak Tanggal Emisi dan menyampaikan bukti pendaftaran Akta Jaminan Fidusia tersebut kepada OJK. PENYISIHAN DANA PELUNASAN OBLIGASI (SINKING FUND) Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil penawaran umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana penawaran umum Obligasi ini. KELALAIAN (WANPRESTASI) Sesuai dengan pasal 8 Perjanjian Perwaliamanatan apabila terjadi kelalaian (wanprestasi), maka setelah Wali Amanat memberikan pemberitahuan tertulis kepada Perseroan dan Perseroan tidak melakukan perbaikan dalam 14 (empat belas) Hari Kerja setelah Perseroan menerima pemberitahuan tertulis tersebut, Wali Amanat berhak membuat pengumuman dalam paling sedikit 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dan memanggil RUPO menurut tata cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Penjelasan lebih lanjut dari kelalaian (wanprestasi) dapat dilihat pada Bab XVI mengenai Keterangan Mengenai Obligasi. CARA DAN TEMPAT PELUNASAN POKOK OBLIGASI DAN ATAU PEMBAYARAN BUNGA OBLIGASI Pelunasan Pokok Obligasi dan atau pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada hari yang bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa selanjutnya.

Page 29: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

5

SATUAN PEMINDAHBUKUAN DAN SATUAN PERDAGANGAN Obligasi ini diterbitkan dengan memperhatikan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya adalah senilai Rp 1 (satu Rupiah) sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Setiap Pemegang Obligasi senilai Rp 1 (satu Rupiah) mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO dengan ketentuan pembulatan ke bawah (jika terdapat angka pecahan). Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) dan atau kelipatannya. JAMINAN Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik dan pada waktunya dari Perseroan atas Pokok dan Bunga Obligasi, Perseroan wajib menyerahkan Jaminan kepada Agen Jaminan berdasarkan Akta Jaminan Fidusia yang ditandatangani segera setelah penandatanganan Perjanjian Perwaliamanatan. Jaminan Fidusia atas Piutang yang nilai objek jaminannya pada setiap tanggal terakhir dari setiap bulan jumlahnya tidak kurang dari 60% (enam puluh persen) dari Jumlah Pokok yang Terhutang, dengan ketentuan Piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan dan dalam hal jumlah Piutang yang dijaminkan kurang dari persyaratan minimum tersebut, maka Perseroan wajib menyediakan uang tunai sejumlah kekurangan tersebut yang disimpan pada rekening penampungan pada bank yang ditunjuk oleh Perseroan (sebagaimana ditunjukkan dalam laporan triwulanan dari Perseroan kepada Wali Amanat) dengan persetujuan Wali Amanat yang mekanismenya diatur dalam Akta Jaminan Fidusia. Pendaftaran Akta Jaminan Fidusia tersebut pada instansi yang berwenang akan dilakukan oleh Agen Jaminan sesuai dengan Akta Perjanjian Agen Jaminan selambat-lambatnya dalam tempo 7 (tujuh) Hari Kerja terhitung sejak Tanggal Emisi dan menyampaikan bukti pendaftaran Akta Jaminan Fidusia tersebut kepada OJK. PENYISIHAN DANA PELUNASAN OBLIGASI (SINKING FUND) Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil penawaran umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana penawaran umum Obligasi ini. KELALAIAN (WANPRESTASI) Sesuai dengan pasal 8 Perjanjian Perwaliamanatan apabila terjadi kelalaian (wanprestasi), maka setelah Wali Amanat memberikan pemberitahuan tertulis kepada Perseroan dan Perseroan tidak melakukan perbaikan dalam 14 (empat belas) Hari Kerja setelah Perseroan menerima pemberitahuan tertulis tersebut, Wali Amanat berhak membuat pengumuman dalam paling sedikit 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dan memanggil RUPO menurut tata cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Penjelasan lebih lanjut dari kelalaian (wanprestasi) dapat dilihat pada Bab XVI mengenai Keterangan Mengenai Obligasi. CARA DAN TEMPAT PELUNASAN POKOK OBLIGASI DAN ATAU PEMBAYARAN BUNGA OBLIGASI Pelunasan Pokok Obligasi dan atau pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada hari yang bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa selanjutnya.

Perseroan juga telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkatan Efek Indonesia (“PEFINDO”), Berdasarkan surat Pefindo No. 304/PEF-Dir/II/2016 tanggal 25 Februari 2016 yang berlaku sampai dengan 1 Februari 2017, hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang (Obligasi) Perseroan adalah:

idAA- (Double A Minus)

Perseroan dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan PEFINDO, baik langsung maupun tidak langsung sesuai dengan yang didefinisikan dalam UUPM. Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi ini setiap 1 (satu) tahun sekali selama kewajiban atas efek tersebut belum lunas sebagaimana yang diatur dalam Peraturan No: IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012. HAK SENIORITAS ATAS HUTANG Kewajiban pembayaran oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi menurut Perjanjian Perwaliamanatan pada setiap waktu mempunyai kedudukan yang sama dengan kewajiban pada seluruh kreditur lainnya. TAMBAHAN UTANG YANG DAPAT DIBUAT PERSEROAN PADA MASA AKAN DATANG Perseroan dapat memperoleh penambahan utang di masa yang akan datang, selama rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 (sepuluh berbanding satu). Ketentuan rasio tersebut adalah sesuai dengan keputusan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 29/POJK.05/2014, yang mensyaratkan jumlah pinjaman bagi setiap perusahaan pembiayaan dibandingkan jumlah modal sendiri (net worth) dan pinjaman subordinasi dikurangi penyertaan (gearing ratio) ditetapkan setinggi-tingginya sebesar 10 kali. HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI a. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan yang

dibayarkan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi dan atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi.

b. Yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Bila terjadi kelalaian dalam pelunasan Pokok Obligasi dan atau pembayaran Bunga Obligasi,

Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran denda atas setiap kelalaian pembayaran tersebut sebesar persentase bunga Obligasi yang berlaku pada saat tersebut ditambah 1% per tahun atas jumlah yang tidak dibayar sesuai ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, yang diperhitungkan berdasarkan jumlah hari terhitung sejak Tanggal Pembayaran.

Jumlah denda untuk setiap hari keterlambatan pembayaran akan diperhitungkan berdasarkan jumlah hari terhitung sejak Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi dan atau Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan sampai seluruh jumlah yang tidak dibayar telah dibayar kembali secara penuh. Untuk tujuan perhitungan denda tersebut, 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari. Pemegang Obligasi berhak atas pembayaran denda secara proporsional sesuai jumlah Obligasi yang dimilikinya.

d. Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan sampai seluruh jumlah

yang tidak dibayar telah dibayar kembali secara penuh. Untuk tujuan perhitungan denda tersebut, 1 (satu) tahun adalah 360(tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari. Pemegang Obligasi berhak atas pembayaran denda secara proporsional sesuai jumlah Obligasi yang dimilikinya;

Page 30: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

6

e. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi, tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan atau Afiliasinya, dapat mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat acara yang diminta dan melampirkan salinan KTUR dari Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR kepada Wali Amanat.

f. Setiap Pemegang Obligasi senilai Rp 1 (satu Rupiah) mempunyai hak untuk mengeluarkan 1

(satu) suara dalam RUPO. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI (BUY BACK) Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali (buy back) Obligasi, maka berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Pembelian kembali (buy back) Obligasi dapat ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk

kemudian dijual kembali dengan harga pasar; 2. Pelaksanaan pembelian kembali (buy back) Obligasi dapat dilakukan melalui bursa efek atau di

luar bursa efek; 3. Pembelian kembali (buy back) Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah tanggal

penjatahan; 4. Pembelian kembali (buy back) Obligasi tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan

Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan; 5. Pembelian kembali (buy back) Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan

kelalaian (wanprestasi) sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO;

6. Pembelian kembali (buy back) Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan kepada pihak yang tidak terafiliasi;

7. Rencana pembelian kembali (buy back) Obligasi wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar;

8. Pembelian kembali (buy back) Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali (buy back) Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) hari sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali (buy back) obligasi dimulai;

9. Rencana pembelian kembali (buy back) Obligasi sebagaimana dimaksud dalam butir 7 dan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 8, paling sedikit memuat informasi tentang: a. periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi; b. jumlah dana maksimal yang akan digunakan untuk pembelian kembali (buy back) Obligasi;; c. kisaran jumlah Obligasi yang akan dibeli kembali; d. harga atau kisaran harga yang ditawarkan untuk pembelian kembali (buy back) Obligasi; e. tata cara penyelesaian transaksi; f. persyaratan bagi Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual; g. tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Obligasi; h. tata cara pembelian kembali (buy back) Obligasi; dan i. hubungan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang Obligasi

10. Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proposional sebanding dengan partisipasi setiap pihak yang melakukan penjualan Obligasi apabila jumlah Obligasi yang ditawarkan untuk dijual oleh Pemegang Obligasi melebihi jumlah Obligasi yang dapat dibeli kembali;

11. Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi;

12. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali (buy back) Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 9 dengan ketentuan: a. jumlah pembelian kembali (buy back) tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Obligasi

yang beredar dalam periode 1 (satu) tahun setelah tanggal penjatahan; b. Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki Afiliasi Perseroan; c. Obligasi yang dibeli kembali hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali; dan wajib dilaporkan kepada OJK paling lambat akhir Hari Kerja ke 2 (kedua) setelah terjadinya pembelian kembali (buy back) Obligasi;

Page 31: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

7

e. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi, tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan atau Afiliasinya, dapat mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat acara yang diminta dan melampirkan salinan KTUR dari Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR kepada Wali Amanat.

f. Setiap Pemegang Obligasi senilai Rp 1 (satu Rupiah) mempunyai hak untuk mengeluarkan 1

(satu) suara dalam RUPO. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI (BUY BACK) Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali (buy back) Obligasi, maka berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Pembelian kembali (buy back) Obligasi dapat ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk

kemudian dijual kembali dengan harga pasar; 2. Pelaksanaan pembelian kembali (buy back) Obligasi dapat dilakukan melalui bursa efek atau di

luar bursa efek; 3. Pembelian kembali (buy back) Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah tanggal

penjatahan; 4. Pembelian kembali (buy back) Obligasi tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan

Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan; 5. Pembelian kembali (buy back) Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan

kelalaian (wanprestasi) sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO;

6. Pembelian kembali (buy back) Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan kepada pihak yang tidak terafiliasi;

7. Rencana pembelian kembali (buy back) Obligasi wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar;

8. Pembelian kembali (buy back) Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali (buy back) Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) hari sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali (buy back) obligasi dimulai;

9. Rencana pembelian kembali (buy back) Obligasi sebagaimana dimaksud dalam butir 7 dan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 8, paling sedikit memuat informasi tentang: a. periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi; b. jumlah dana maksimal yang akan digunakan untuk pembelian kembali (buy back) Obligasi;; c. kisaran jumlah Obligasi yang akan dibeli kembali; d. harga atau kisaran harga yang ditawarkan untuk pembelian kembali (buy back) Obligasi; e. tata cara penyelesaian transaksi; f. persyaratan bagi Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual; g. tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Obligasi; h. tata cara pembelian kembali (buy back) Obligasi; dan i. hubungan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang Obligasi

10. Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proposional sebanding dengan partisipasi setiap pihak yang melakukan penjualan Obligasi apabila jumlah Obligasi yang ditawarkan untuk dijual oleh Pemegang Obligasi melebihi jumlah Obligasi yang dapat dibeli kembali;

11. Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi;

12. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali (buy back) Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 9 dengan ketentuan: a. jumlah pembelian kembali (buy back) tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Obligasi

yang beredar dalam periode 1 (satu) tahun setelah tanggal penjatahan; b. Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki Afiliasi Perseroan; c. Obligasi yang dibeli kembali hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali; dan wajib dilaporkan kepada OJK paling lambat akhir Hari Kerja ke 2 (kedua) setelah terjadinya pembelian kembali (buy back) Obligasi;

13. Perseroan wajib melaporkan kepada OJK dan Wali Amanat serta mengumumkan kepada publik dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali (buy back) Obligasi, informasi yang meliputi antara lain: a. jumlah Obligasi yang telah dibeli; b. rincian Jumlah Obligasi yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual

kembali; c. harga pembelian kembali (buy back) Obligasi yang telah terjadi; d. jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali (buy back) Obligasi;

14. Dalam hal terdapat lebih dari satu Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan, maka pembelian kembali (buy back) Obligasi dilakukan dengan mendahulukan Obligasi yang tidak dijamin;

15. Dalam hal terdapat lebih dari satu Obligasi yang tidak dijamin, maka pembelian kembali (buy back) Obligasi wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali tersebut;

16. Dalam hal terdapat jaminan atas seluruh Obligasi, maka pembelian kembali (buy back) Obligasi wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali (buy back) Obligasi tersebut; dan

17. Pembelian kembali (buy back) Obligasi oleh Perseroan mengakibatkan: a. hapusnya segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri

RUPO, hak Suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk pelunasan; atau

b. pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak Suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali;

18. Dalam hal Perseroan melakukan Pembelian Kembali (Buy Back) Obligasi, maka Perseroan mempunyai hak untuk melakukan Pembelian Kembali (Buy Back) tersebut sebagai pelunasan atau untuk disimpan dan yang dikemudian hari dapat dijual kembali. Apabila Perseroan melakukan Pembelian Kembali (Buy Back) tersebut untuk pelunasan, maka jumlah Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan Pembelian Kembali (Buy Back) yang dilakukan.

Page 32: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

8

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM

Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, akan digunakan seluruhnya sebagai modal kerja Perseroan, khususnya untuk pemberian fasilitas pembiayaan. Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh BAPEPAM dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah kurang lebih setara dengan 0,5194% dari Pokok Obligasi yang meliputi: 1. Biaya jasa untuk penjaminan emisi efek 0,2879% yang terdiri dari: biaya jasa penyelenggaraan

(management fee): 0,1779%, biaya jasa penjaminan (underwriting fee): 0,0550%, dan biaya jasa penjualan (selling fee): 0,0550%.

2. Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal: 0,0920% (yang terdiri dari biaya jasa Akuntan: 0,0587%, Konsultan Hukum: 0,0233% dan Notaris: 0,0100%).

3. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal: 0,0385% (yang terdiri dari biaya jasa Wali Amanat: 0,0110% dan Perusahaan Pemeringkat Efek: 0,0275%).

4. Biaya pernyataan pendaftaran ke OJK dalam rangka Penawaran Umum: 0,0455%. 5. Biaya pencatatan: 0,0253% (terdiri dari biaya KSEI: 0,0011% dan BEI: 0,0242%). 6. Biaya lain-lain (percetakan, iklan, public expose, dan lain-lain): 0,0302%. Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana kepada OJK dan Wali Amanat sebagai wakil pemegang obligasi secara berkala setiap 6 (enam) bulan sampai seluruh dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi digunakan sesuai dengan Peraturan OJK No.30/POJK.04/2015. Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah penggunaan dana sebagaimana tercantum dalam prospektus ini, maka Perseroan wajib: 1. Melaporkan terlebih dahulu rencana perubahan penggunaan dana dimaksud kepada OJK dengan

mengemukakan alasan beserta pertimbangannya; 2. Mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham; dan 3. Mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah disetujui oleh RUPO. Dana hasil penawaran umum Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2014 seluruhnya telah digunakan sesuai dengan tujuan penggunaan dana obligasi tersebut serta telah dilaporkan kepada OJK melalui surat No. 384/LSANF/BOD/VII/2015 tentang Penyampaian Laporan Realisasi Penggunaan dana Hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2014 Periode 30 Juni 2015, sesuai dengan Peraturan Bapepam No. X.K.4. Dana hasil penawaran umum Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2015 telah digunakan sesuai dengan tujuan penggunaan dana obligasi tersebut serta telah dilaporkan kepada OJK melalui surat No. 007/LSANF/BOD/I/2016 tentang Penyampaian Laporan Realisasi Penggunaan dana Hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2015 Periode 31 Desember 2015 sesuai dengan Peraturan Peraturan Bapepam No. X.K.4.

Page 33: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

9

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM

Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, akan digunakan seluruhnya sebagai modal kerja Perseroan, khususnya untuk pemberian fasilitas pembiayaan. Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh BAPEPAM dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah kurang lebih setara dengan 0,5194% dari Pokok Obligasi yang meliputi: 1. Biaya jasa untuk penjaminan emisi efek 0,2879% yang terdiri dari: biaya jasa penyelenggaraan

(management fee): 0,1779%, biaya jasa penjaminan (underwriting fee): 0,0550%, dan biaya jasa penjualan (selling fee): 0,0550%.

2. Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal: 0,0920% (yang terdiri dari biaya jasa Akuntan: 0,0587%, Konsultan Hukum: 0,0233% dan Notaris: 0,0100%).

3. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal: 0,0385% (yang terdiri dari biaya jasa Wali Amanat: 0,0110% dan Perusahaan Pemeringkat Efek: 0,0275%).

4. Biaya pernyataan pendaftaran ke OJK dalam rangka Penawaran Umum: 0,0455%. 5. Biaya pencatatan: 0,0253% (terdiri dari biaya KSEI: 0,0011% dan BEI: 0,0242%). 6. Biaya lain-lain (percetakan, iklan, public expose, dan lain-lain): 0,0302%. Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana kepada OJK dan Wali Amanat sebagai wakil pemegang obligasi secara berkala setiap 6 (enam) bulan sampai seluruh dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi digunakan sesuai dengan Peraturan OJK No.30/POJK.04/2015. Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah penggunaan dana sebagaimana tercantum dalam prospektus ini, maka Perseroan wajib: 1. Melaporkan terlebih dahulu rencana perubahan penggunaan dana dimaksud kepada OJK dengan

mengemukakan alasan beserta pertimbangannya; 2. Mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham; dan 3. Mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah disetujui oleh RUPO. Dana hasil penawaran umum Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2014 seluruhnya telah digunakan sesuai dengan tujuan penggunaan dana obligasi tersebut serta telah dilaporkan kepada OJK melalui surat No. 384/LSANF/BOD/VII/2015 tentang Penyampaian Laporan Realisasi Penggunaan dana Hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2014 Periode 30 Juni 2015, sesuai dengan Peraturan Bapepam No. X.K.4. Dana hasil penawaran umum Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2015 telah digunakan sesuai dengan tujuan penggunaan dana obligasi tersebut serta telah dilaporkan kepada OJK melalui surat No. 007/LSANF/BOD/I/2016 tentang Penyampaian Laporan Realisasi Penggunaan dana Hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2015 Periode 31 Desember 2015 sesuai dengan Peraturan Peraturan Bapepam No. X.K.4.

III. PERNYATAAN LIABILITAS Liabilitas Perseroan yang diambil dari laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2015, yang merupakan bagian dalam Prospektus ini, telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia ("IAPI") oleh Kantor Akuntan Publik ("KAP") Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers), auditor independen dan laporannya telah ditandatangani pada tanggal 26 April 2016 oleh Lucy Luciana Suhenda S.E., Ak., CPA dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasian dengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 dan untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal. Perseroan mempunyai liabilitas yang keseluruhannya berjumlah Rp5.284.906 juta, liabilitas tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Utang kepada pemasok - Pinjaman yang diterima - bersih 1.439.770 Utang obligasi - bersih 1.884.709 Medium Terms Notes – bersih 1.649.992 Liabilitas pajak 5.581 Biaya akrual 47.029 Utang lain-lain 234.253 Liabilitas derivatif 1.922 Liabilitas imbalan kerja 21.650 Jumlah Liabilitas 5.284.906

Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) yang dapat merugikan hak-hak pemegang obligasi. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak ada liabilitas Perseroan yang telah jatuh tempo yang belum dilunasi. 1. Utang kepada pemasok

Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo utang kepada pemasok Perseroan adalah sebesar Rp0.

2. Pinjaman yang diterima - bersih Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo pinjaman yang diterima - bersih Perseroan adalah sebesar Rp1.439.770 juta yang terdiri dari:

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 16.667 PT Bank DKI 8.333

USD Bilateral Bank of Tiongkok Deutsche Bank - Sindikasi/Club Deal - Japan Bank for Int. Cooperation - Mizuho Corporate Bank, Ltd 1.103.600 OCBC Ltd 287.396 Jumlah Pinjaman dari Bank 1.415.996

Bukan Bank Pihak ketiga Rupiah Lembaga Pembiyaan Ekspor Indonesia 20.000

Page 34: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

10

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah

USD JA Mitsui Leasing, Ltd 13.795 MG Leasing, Corp -

Dikurangi Provisi dan administrasi 10.021 Jumlah Pinjaman yang diterima 1.439.770

Sepanjang Januari 2015 sampai dengan Desember 2015, Perseroan tidak melakukan penarikan pinjaman baru dalam mata uang Rupiah, namun Perseroan melakukan penarikan pinjaman baru dalam mata uang USD dengan tingkat bunga sebesar 2,69% - 3,1%. Perseroan telah melakukan kontrak cross currency swap untuk mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari semua pinjaman di atas. Fasilitas pinjaman yang diterima tersebut di atas dijamin dengan piutang sewa pembiayaan, sedangkan untuk pinjaman yangditerima dari Deutsche Bank AG Jakarta tidakmenggunakan jaminan. Fasilitas pinjaman dari beberapa bank mensyaratkan Perseroan untuk memberikan pemberitahuan tertulis dalam hal perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan direksi dan komisaris serta perubahan bisnis utama. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perseroan diwajibkan untuk menjaga gearing ratio maksimal 10:1 dan kewajiban penyampaian laporan lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Perseroan telah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman yang diterima di atas. Semua pinjaman yang diterima Perseroan digunakan untuk modal kerja. Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai tercatat pinjaman yang diterima adalah Rp1.453.612 juta (2014: Rp1.741.876 dan 2013: Rp2.563.885) yang mencakup nilai nominal pinjaman, biaya provisi yang belum diamortisasi, dan utang bunga. PT Bank Central Asia Tbk. (“BCA”) Pada tanggal 4 November 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp200.000 juta dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 4 Mei 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan. Pada tanggal 8 September 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dalam bentuk term loan dan overdraft dengan jumlah maksimum penarikan masing-masing sebesar Rp200.000 juta dan Rp50.000 juta. Jangka waktu penarikan masing-masing sampai dengan tanggal 8 Maret 2012 dan 8 September 2012. Pada tanggal 13 April 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas pinjaman modal kerja term loan sampai dengan tanggal 8 September 2012. Pada tanggal 12 November 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan menjadi 8 September2013 danfasilitas overdraft sampai 8 Desember 2012. Pada tanggal 7 Desember 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas overdraft menjadi 8 Maret2013. Pada tanggal 20 Februari 2013, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas overdraftmenjadi8 September2013. Pada tanggal 4 September 2013, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas overdraft menjadi 8 Desember 2013. Pada tanggal3 Desember 2013,Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas overdraft menjadi 8 Maret 2014. Fasilitas pinjaman untuk term loan dan overdraft ini masing-masing akan jatuh tempo3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan dana 8 Maret 2014.

Page 35: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

11

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah

USD JA Mitsui Leasing, Ltd 13.795 MG Leasing, Corp -

Dikurangi Provisi dan administrasi 10.021 Jumlah Pinjaman yang diterima 1.439.770

Sepanjang Januari 2015 sampai dengan Desember 2015, Perseroan tidak melakukan penarikan pinjaman baru dalam mata uang Rupiah, namun Perseroan melakukan penarikan pinjaman baru dalam mata uang USD dengan tingkat bunga sebesar 2,69% - 3,1%. Perseroan telah melakukan kontrak cross currency swap untuk mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari semua pinjaman di atas. Fasilitas pinjaman yang diterima tersebut di atas dijamin dengan piutang sewa pembiayaan, sedangkan untuk pinjaman yangditerima dari Deutsche Bank AG Jakarta tidakmenggunakan jaminan. Fasilitas pinjaman dari beberapa bank mensyaratkan Perseroan untuk memberikan pemberitahuan tertulis dalam hal perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan direksi dan komisaris serta perubahan bisnis utama. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perseroan diwajibkan untuk menjaga gearing ratio maksimal 10:1 dan kewajiban penyampaian laporan lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Perseroan telah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman yang diterima di atas. Semua pinjaman yang diterima Perseroan digunakan untuk modal kerja. Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai tercatat pinjaman yang diterima adalah Rp1.453.612 juta (2014: Rp1.741.876 dan 2013: Rp2.563.885) yang mencakup nilai nominal pinjaman, biaya provisi yang belum diamortisasi, dan utang bunga. PT Bank Central Asia Tbk. (“BCA”) Pada tanggal 4 November 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp200.000 juta dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 4 Mei 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan. Pada tanggal 8 September 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dalam bentuk term loan dan overdraft dengan jumlah maksimum penarikan masing-masing sebesar Rp200.000 juta dan Rp50.000 juta. Jangka waktu penarikan masing-masing sampai dengan tanggal 8 Maret 2012 dan 8 September 2012. Pada tanggal 13 April 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas pinjaman modal kerja term loan sampai dengan tanggal 8 September 2012. Pada tanggal 12 November 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan menjadi 8 September2013 danfasilitas overdraft sampai 8 Desember 2012. Pada tanggal 7 Desember 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas overdraft menjadi 8 Maret2013. Pada tanggal 20 Februari 2013, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas overdraftmenjadi8 September2013. Pada tanggal 4 September 2013, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas overdraft menjadi 8 Desember 2013. Pada tanggal3 Desember 2013,Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas overdraft menjadi 8 Maret 2014. Fasilitas pinjaman untuk term loan dan overdraft ini masing-masing akan jatuh tempo3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan dana 8 Maret 2014.

Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia (BCA) sebesar Rp 66.666 juta.

PT Bank DKI (“DKI”) Pada tanggal 27 Juni 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari DKI dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp225.000 juta dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 27 Desember 2011. Pada tanggal 30 Desember 2011, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan menjadi 27 Maret 2012. Pada tanggal 29 Mei 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan menjadi 27 Juni 2012. Pada tanggal 29 Juni 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan menjadi 27 Desember 2012. Pada tanggal 18 Januari 2013, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan menjadi 27 Januari 2013. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan. Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari PT Bank DKI sebesar Rp33.333 juta.

Bank of Tiongkok (“BOC”) Pada tanggal 20 April 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah USD 20.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 11 November 2011. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal10 Oktober 2014 dan tidak diperpanjang.

Sampai dengan Desember 2014, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari BOC secara penuh. Deutsche Bank AG Jakarta Pada tanggal 4 Juni 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dalam bentuk overdraft dari Deutsche Bank AG Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah USD5.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 4 Juni 2013. Pada tanggal 20 Mei 2013 Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 20 Mei 2014. Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Pada tanggal 30 Maret 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi sebesar USD 80.000.000 dari Japan Bank for International Cooperation, the international arm of Japan Finance Cooperation, dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Tokyo dan Mizuho Corporate Bank, Ltd sebagai arranger, Mizuho Corporate Bank, Ltd sebagai facility agent, danThe Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta sebagai security agent. Pada tanggal 30 Agustus 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan menjadi 21 Desember 2012. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 1 Oktober 2015. Pada tanggal 28 Maret 2014, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi sebesar USD 80.000.000 dari Japan Bank for International Cooperation, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Tokyo, Mizuho Bank, Ltd, dan Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited dengan Mizuho Bank,Ltd sebagai facility agent, dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta sebagai security agent. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2018.

Page 36: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

12

Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar USD32.000.000.

Mizuho Corporate Bank, Ltd Pada tanggal 24 Februari 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa modal kerjadalam bentuk club deal sebesar USD145.000.000 dari PT ANZ Panin Bank, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Singapura, Mizuho Corporate Bank, Ltd, Natixis,Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk dengan Mizuho Corporate Bank, Ltd bertindak sebagai facility agent dan PT Bank Mizuho Indonesia bertindak sebagai security agent. Fasilitas akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan terakhir. Pada tanggal 2 Desember 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa term loan dari Mizuho Corporate Bank, Ltd, dengan batas maksimum kredit sejumlah USD30.000.000. Fasilitas ini lalu diamandemen pada tanggal 2 Februari 2012 dengan penambahan jumlah fasilitas menjadi USD60.000.000, serta anggota sindikasi menjadi Mizuho Corporate Bank, Ltd, Aozora Bank, Ltd, The Bank of East Asia, Limited, Krung Thai Bank Public Company Limited, Mega International Commercial Bank, Co., Ltd, dan Chang Hwa Commercial Bank Ltd. Fasilitas ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan. Sampai dengan Desember 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman berupa modal kerja dalam bentuk sindikasi ini secara penuh. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (“LPEI”) Pada tanggal 27 Juni 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari LPEI dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp200.000 juta dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 27 Desember 2012. Pada tanggal 16 Januari 2013, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas pinjaman term loan sampai dengan tanggal 27 Juni 2013. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan. Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebesar Rp66.666 juta. JA Mitsui Leasing, Ltd.

Pada tanggal 19 Oktober 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja sejumlah USD30.000.000 dari JA Mitsui Leasing, Ltd dengan jangka waktu penarikan sampai dengan 19 April 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan. Pada tanggal 12 April 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja sejumlah USD24.000.000 dari JA Mitsui Leasing, Ltd. dengan jangka waktu penarikan sampai dengan 12 Oktober 2012. Pada tanggal 11 Oktober 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan menjadi 31 Maret 2013. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan. Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari JA Mitsui Leasing, Ltd sebesar USD6.000.000. MG Leasing Corporation (“MGL”) Pada tanggal 15 Februari 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah USD10.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 15 Agustus 2012. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3(tiga) tahun setelah tanggal penarikan terakhir.

Page 37: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

13

Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar USD32.000.000.

Mizuho Corporate Bank, Ltd Pada tanggal 24 Februari 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa modal kerjadalam bentuk club deal sebesar USD145.000.000 dari PT ANZ Panin Bank, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Singapura, Mizuho Corporate Bank, Ltd, Natixis,Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk dengan Mizuho Corporate Bank, Ltd bertindak sebagai facility agent dan PT Bank Mizuho Indonesia bertindak sebagai security agent. Fasilitas akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan terakhir. Pada tanggal 2 Desember 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa term loan dari Mizuho Corporate Bank, Ltd, dengan batas maksimum kredit sejumlah USD30.000.000. Fasilitas ini lalu diamandemen pada tanggal 2 Februari 2012 dengan penambahan jumlah fasilitas menjadi USD60.000.000, serta anggota sindikasi menjadi Mizuho Corporate Bank, Ltd, Aozora Bank, Ltd, The Bank of East Asia, Limited, Krung Thai Bank Public Company Limited, Mega International Commercial Bank, Co., Ltd, dan Chang Hwa Commercial Bank Ltd. Fasilitas ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan. Sampai dengan Desember 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman berupa modal kerja dalam bentuk sindikasi ini secara penuh. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (“LPEI”) Pada tanggal 27 Juni 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari LPEI dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp200.000 juta dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 27 Desember 2012. Pada tanggal 16 Januari 2013, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas pinjaman term loan sampai dengan tanggal 27 Juni 2013. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan. Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebesar Rp66.666 juta. JA Mitsui Leasing, Ltd.

Pada tanggal 19 Oktober 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja sejumlah USD30.000.000 dari JA Mitsui Leasing, Ltd dengan jangka waktu penarikan sampai dengan 19 April 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan. Pada tanggal 12 April 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja sejumlah USD24.000.000 dari JA Mitsui Leasing, Ltd. dengan jangka waktu penarikan sampai dengan 12 Oktober 2012. Pada tanggal 11 Oktober 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas term loan menjadi 31 Maret 2013. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan. Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari JA Mitsui Leasing, Ltd sebesar USD6.000.000. MG Leasing Corporation (“MGL”) Pada tanggal 15 Februari 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah USD10.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 15 Agustus 2012. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3(tiga) tahun setelah tanggal penarikan terakhir.

Pada tanggal 27 Maret 2015, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah USD20.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 27 Maret 2016. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan. Sampai dengan Desember 2015, Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman dari MG Leasing Corporation (MGL) secara penuh.

3. Utang Obligasi

Saldo sebesar Rp 1.884.709 juta. (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Jumlah Nilai Nominal Obligasi Berkelanjutan I San Finance Tahap I tahun 2013 391.000 Obligasi Berkelanjutan I San Finance Tahap II tahun 2014 1.000.000 Obligasi Berkelanjutan I San Finance Tahap III tahun 2015 500.000 Dikurangi: Biaya emisi yang belum diamortisasi 6.291 Bersih 1.884.709 Beban amortisasi emisi obligasi 3.403

A. Obligasi SAN Finance I Tahap I Tahun 2013, Tahap II Tahun 2014 dan Tahap III

Tahun 2015

Seri

Nilai

nominal

Tingkat bunga

tahunan

Jatuh tempo

Status saldo

Cicilan

Seri B 391.000 9,75%

September 2016

Belum jatuh tempo

Pembayaran pokok obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan.

1.000.000 10,5% Desember 2017

Belum jatuh tempo

Pembayaran pokok obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan.

5 500.000 5 9,4% Oktober 2018

Belum jatuh tempo

Pembayaran pokok obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan.

Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat No. RC105/DIR/VIII/2013 tertanggal 28 Agustus 2013, Obligasi SAN Finance Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 mendapat peringkat AA(idn) (Double A). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 1724/PEF-Dir/X/2013 tertanggal 4 Oktober 2013, Obligasi SAN Finance Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 mendapat peringkat (id)AA- (Double A Minus). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 1624/PEF-Dir/X/2014 tertanggal 3 Oktober 2014, Obligasi SAN Finance Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 mendapat peringkat (id)AA- (Double A Minus). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat No. RC128/DIR/XII/2014 tertanggal 15 Desember 2014, Obligasi SAN Finance Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 mendapat peringkat AA(idn) (Double A). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 1624/PEF-Dir/X/2014 tertanggal 3 Oktober 2014, Obligasi SAN Finance Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 mendapat peringkat (id)AA- (Double A Minus). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat No. RC128/DIR/XII/2014 tertanggal 15 Desember 2014, Obligasi SAN Finance Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 mendapat peringkat AA(idn) (Double A).

Page 38: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

14

Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 451/PEF-Dir/III/2015 tertanggal 24 Maret 2015, Obligasi SAN Finance Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 mendapat peringkat (id)AA- (Double A Minus). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat No. 149/DIR/RAT/XII/2015 tertanggal 11 Desember 2015, Obligasi SAN Finance Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 mendapat peringkat AA(idn) (Double A). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 451/PEF-Dir/III/2015 tertanggal 24 Maret 2015, Obligasi SAN Finance Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 mendapat peringkat (id)AA- (Double A Minus). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat No. 149/DIR/RAT/XII/2015 tertanggal 11 Desember 2015, Obligasi SAN Finance Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 mendapat peringkat AA(idn) (Double A). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 451/PEF-Dir/III/2015 tertanggal 24 Maret 2015, Obligasi SAN Finance Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 mendapat peringkat (id)AA- (Double A Minus). Dalam perjanjian perwaliamanatan obligasi juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 dan selama pokok utang obligasi belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenakan, antara lain, membagi dividen atau distribusi pembayaran lain kepada pemegang saham Perseroan apabila Perseroan lalai dalam membayar jumlah terhutang obligasi. Perseroan juga tidak diperkenakan menjual, menyewakan, mentransfer atau mengalihkan baik melalui jual beli maupun jual sewa atau cara lainnya, yang nilai transaksinya lebih dari 40% total aset Perseroan kecuali pengalihan yang disetujui oleh wali amanat atau pengalihan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut. Utang obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang yang nilai objek jaminannya tidak kurang 60% dari jumlah pokok yang terhutang, dengan ketentuan piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai tercatat utang obligasi adalah Rp1.901.363 juta yang mencakup nilai nominal utang obligasi, biaya provisi yang belum diamortisasi dan utang bunga.

4. Medium Term Notes – bersih (MTN)

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Nilai Nominal Pihak berelasi 1.650.000 Dikurangi: Biaya emisi MTN yang belum diamortisasi (8) Bersih 1.649.992 Beban amortisasi biaya emisi MTN 772

Seri

Nilai

nominal

Tingkat bunga

tahunan

Jatuh tempo

Status saldo

Cicilan

MTN IV 300.000 5,250% Maret

2016 Belum

jatuh tempo

Pembayaran pokok MTN secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan.

MTN V 300.000 6,500% Desember 2016

Belum jatuh tempo

Pembayaran pokok MTN secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan.

MTN VI 1.000.000 6,500% Maret 2017 Belum jatuh

Pembayaran pokok MTN secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo.

Page 39: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

15

Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 451/PEF-Dir/III/2015 tertanggal 24 Maret 2015, Obligasi SAN Finance Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 mendapat peringkat (id)AA- (Double A Minus). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat No. 149/DIR/RAT/XII/2015 tertanggal 11 Desember 2015, Obligasi SAN Finance Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 mendapat peringkat AA(idn) (Double A). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 451/PEF-Dir/III/2015 tertanggal 24 Maret 2015, Obligasi SAN Finance Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 mendapat peringkat (id)AA- (Double A Minus). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat No. 149/DIR/RAT/XII/2015 tertanggal 11 Desember 2015, Obligasi SAN Finance Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 mendapat peringkat AA(idn) (Double A). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 451/PEF-Dir/III/2015 tertanggal 24 Maret 2015, Obligasi SAN Finance Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015 mendapat peringkat (id)AA- (Double A Minus). Dalam perjanjian perwaliamanatan obligasi juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 dan selama pokok utang obligasi belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenakan, antara lain, membagi dividen atau distribusi pembayaran lain kepada pemegang saham Perseroan apabila Perseroan lalai dalam membayar jumlah terhutang obligasi. Perseroan juga tidak diperkenakan menjual, menyewakan, mentransfer atau mengalihkan baik melalui jual beli maupun jual sewa atau cara lainnya, yang nilai transaksinya lebih dari 40% total aset Perseroan kecuali pengalihan yang disetujui oleh wali amanat atau pengalihan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut. Utang obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang yang nilai objek jaminannya tidak kurang 60% dari jumlah pokok yang terhutang, dengan ketentuan piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai tercatat utang obligasi adalah Rp1.901.363 juta yang mencakup nilai nominal utang obligasi, biaya provisi yang belum diamortisasi dan utang bunga.

4. Medium Term Notes – bersih (MTN)

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Nilai Nominal Pihak berelasi 1.650.000 Dikurangi: Biaya emisi MTN yang belum diamortisasi (8) Bersih 1.649.992 Beban amortisasi biaya emisi MTN 772

Seri

Nilai

nominal

Tingkat bunga

tahunan

Jatuh tempo

Status saldo

Cicilan

MTN IV 300.000 5,250% Maret

2016 Belum

jatuh tempo

Pembayaran pokok MTN secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan.

MTN V 300.000 6,500% Desember 2016

Belum jatuh tempo

Pembayaran pokok MTN secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan.

MTN VI 1.000.000 6,500% Maret 2017 Belum jatuh

Pembayaran pokok MTN secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo.

Seri

Nilai

nominal

Tingkat bunga

tahunan

Jatuh tempo

Status saldo

Cicilan

tempo Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan.

MTN VII 700.000 6,500% Mei 2018 Belum jatuh tempo

Pembayaran pokok MTN secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan.

Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat No. RC19/DIR/II/2013 tertanggal 19 Februari 2013, MTN IV mendapat peringkat AA (idn) (Double A). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 1723/PEF-Dir/X/2013 tertanggal 4Oktober 2013, MTN V mendapat peringkat (id)AA- (Double A minus). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat No. RC128/DIR/XII/2014 tertanggal 15 Desember 2014, MTN VI mendapat peringkat AA(idn) (Double A).. Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 450/PEF-Dir/III/2015 tertanggal 24 Maret 2015, MTN VII mendapat peringkat (id)AA- (Double A minus). Dalam perjanjian perwaliamanatan MTN juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 dan selama pokok MTN belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, membagi dividen selama Perseroan lalai dalam membayar jumlah terhutang MTN dan menjual atau mengalihkan lebih dari 40% aset Perseroan yang bukan piutang pembiayaan. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut. MTN ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang tidak kurang dari 60% dari jumlah pokok yang terhutang, dengan ketentuan piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai tercatat MTN adalah sebesar Rp1.665.418 juta yang mencakup nilai nominal MTN, biaya provisi yang belum diamortisasi, dan utang bunga.

5. Liabilitas pajak

Saldo liabilitas pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp5.581 juta yang terdiri dari :

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Pajak penghasilan badan:

- Pasal 29 14 - Pasal 25 2.006

Pajak lainnya - Pasal 21,23 dan 26 3.533 - Pasal 4 (2) 28

6. Biaya akrual

Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo akrual Perseroan berjumlah Rp47.029 juta yang terdiri dari akrual kepada pihak ketiga sebesar Rp 31.603 juta dan pihak berelasi sebesar Rp15.426 juta. Akrual pada pihak ketiga sebagian besar merupakan beban bunga sebesar Rp30.496 juta dan akrual pada pihak berelasi seluruhnya merupakan beban bunga sebesar Rp15.426 juta.

Page 40: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

16

7. Utang lain-lain

Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo utang lain-lain Perseroan berjumlah Rp234.253 juta yang terdiri dari utang lain-lain pihak ketiga sebesar Rp213.808 juta dan utang lain-lain pihak berelasi sebesar Rp20.445 juta. Utang lain-lain kepada pihak ketiga sebagian besar merupakan uang muka pelanggan sebesar Rp200.669 juta dan utang lain-lain pada pihak berelasi seluruhnya merupakan utang asuransi sebesar Rp20.445 juta.

8. Liabilitas derivatif

Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo liabilitas derivatif Perseroan berjumlah Rp1.922 juta yang terdiri dari beberapa kontrak cross currency interest rate swap (CCIRS) dengan nilai wajar sejumlah Rp1.922 juta. Liabilitas ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman bank dalam mata uang asing. Instrumen derivatif ini memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 55 (Revisi 2011). Pada tanggal 31 Desember 2015 laba bersih yang belum direalisasi dari aset dan liabilitas derivatif, sesudah memperhitungkan perubahan kurs utang bank dan utang obligasi yang dilindung-nilai adalah sebesar Rp3.110 juta dicatat sebagai “Akumulasi pendapatan komprehensif lainnya” setelah dikurangi pajak tangguhan pada ekuitas. Perseroan telah melakukan transaksi lindung nilai atas seluruh pinjaman Perseroan dalam mata uang asing dan tingkat suku bunga mengambang, sehingga seluruh pinjaman Perseroan diperhitungkan menggunakan mata uang Rupiah dengan tingkat suku bunga tetap.

9. Liabilitas imbalan kerja

Imbalan kerja untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 dihitung oleh aktuaris independen PT Milliman Indonesia denganmenggunakan metode projected unit credit. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo imbalan kerja jangka pendek, imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya, dan imbalan kerja jangka panjang lainnya Perseroan masing-masing sebesar Rp9.950 juta, Rp9.080 juta dan Rp2.620 juta.

Setelah tanggal 31 Desember 2015 sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen dan setelah tanggal Laporan Auditor Independen sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran, Perseroan tidak memiliki liabilitas-liabilitas dan ikatan lain kecuali liabilitas-liabilitas yang timbul dari kegiatan usaha normal Perseroan serta liabilitas-liabilitas yang telah dinyatakan diatas dan telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan yang disajikan dalam Bab XV Prospektus ini.

Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aset dan liabilitas serta peningkatan hasil operasi di masa yang akan datang, manajemen Perseroan menyatakan kesanggupannya untuk dapat menyelesaikan seluruh liabilitasnya yang telah diungkapkan dalam Prospektus ini sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya.

Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham dan obligasi.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak ada liabilitas Perseroan yang telah jatuh tempo yang belum dilunasi.

Tidak terdapat komitmen dan kontinjensi yang terdapat pada laporan keuangan terakhir Perseroan.

Page 41: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

17

7. Utang lain-lain

Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo utang lain-lain Perseroan berjumlah Rp234.253 juta yang terdiri dari utang lain-lain pihak ketiga sebesar Rp213.808 juta dan utang lain-lain pihak berelasi sebesar Rp20.445 juta. Utang lain-lain kepada pihak ketiga sebagian besar merupakan uang muka pelanggan sebesar Rp200.669 juta dan utang lain-lain pada pihak berelasi seluruhnya merupakan utang asuransi sebesar Rp20.445 juta.

8. Liabilitas derivatif

Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo liabilitas derivatif Perseroan berjumlah Rp1.922 juta yang terdiri dari beberapa kontrak cross currency interest rate swap (CCIRS) dengan nilai wajar sejumlah Rp1.922 juta. Liabilitas ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman bank dalam mata uang asing. Instrumen derivatif ini memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 55 (Revisi 2011). Pada tanggal 31 Desember 2015 laba bersih yang belum direalisasi dari aset dan liabilitas derivatif, sesudah memperhitungkan perubahan kurs utang bank dan utang obligasi yang dilindung-nilai adalah sebesar Rp3.110 juta dicatat sebagai “Akumulasi pendapatan komprehensif lainnya” setelah dikurangi pajak tangguhan pada ekuitas. Perseroan telah melakukan transaksi lindung nilai atas seluruh pinjaman Perseroan dalam mata uang asing dan tingkat suku bunga mengambang, sehingga seluruh pinjaman Perseroan diperhitungkan menggunakan mata uang Rupiah dengan tingkat suku bunga tetap.

9. Liabilitas imbalan kerja

Imbalan kerja untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 dihitung oleh aktuaris independen PT Milliman Indonesia denganmenggunakan metode projected unit credit. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo imbalan kerja jangka pendek, imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya, dan imbalan kerja jangka panjang lainnya Perseroan masing-masing sebesar Rp9.950 juta, Rp9.080 juta dan Rp2.620 juta.

Setelah tanggal 31 Desember 2015 sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen dan setelah tanggal Laporan Auditor Independen sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran, Perseroan tidak memiliki liabilitas-liabilitas dan ikatan lain kecuali liabilitas-liabilitas yang timbul dari kegiatan usaha normal Perseroan serta liabilitas-liabilitas yang telah dinyatakan diatas dan telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan yang disajikan dalam Bab XV Prospektus ini.

Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aset dan liabilitas serta peningkatan hasil operasi di masa yang akan datang, manajemen Perseroan menyatakan kesanggupannya untuk dapat menyelesaikan seluruh liabilitasnya yang telah diungkapkan dalam Prospektus ini sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya.

Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham dan obligasi.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak ada liabilitas Perseroan yang telah jatuh tempo yang belum dilunasi.

Tidak terdapat komitmen dan kontinjensi yang terdapat pada laporan keuangan terakhir Perseroan.

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING lkhtisar data keuangan penting harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 dan catatan atas laporan keuangan yang terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini. Ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disajikan di bawah ini diambil dari laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 yang disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini. Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers), auditor independen dan laporannya telah ditandatangani pada tanggal 26 April 2016 oleh Lucy Luciana Suhenda S.E., Ak., CPA dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasian dengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 dan untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal. Perseroan juga menyajikan informasi keuangan Iainnya pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011. Informasi keuangan pada tahun 2012 dan 2011 yang disajikan dibawah ini telah direklasifikasi dan disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan Perseroan yang terdapat dibagian lain dalam Prospektus ini. Kecuali dinyatakan lain dibawah, informasi keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 diambil dari laporan keuangan Perseroan yang bukan merupakan bagian dari Prospektus ini. Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers), auditor independen, dan laporannya telah ditandatangani masing-masing pada tanggal 20 Februari 2013 oleh Drs. M. Jusuf Wibisana, M.Ec.,CPA dan 20 Februari 2012 oleh Lucy Luciana Suhenda S.E., Ak., CPA, dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasian. Laporan Posisi Keuangan

(dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember

2011**) 2012**) 2013*) 2014*) 2015 ASET

Kas dan setara kas

- Pihak ketiga 56.042 296.710 489.127 1.291.019 1.206.671 - Pihak berelasi 64.903 110.292 426.563 412.177 42.891 Piutang sewa pembiayaan - bersih 4.927.835 5.875.812 5.508.860 4.889.753 3.479.034 Piutang pembiayaan konsumen - bersih 402.036 243.148 180.976 93.678 834.858 Piutang pembiayaan modal usaha - bersih

920.529

Tagihan anjak piutang – bersih - 6.005 95.902 202.145 25.524 Pajak dibayar dimuka - - - - - Beban dibayar di muka 1.746 1.217 1.018 2.254 2.992 Piutang lain-lain 8.516 16.308 34.232 47.824 42.462 Aset derivatif

- Pihak ketiga 37.061 41.277 78.690 15.381 26.582 - Pihak berelasi 1.746 - - - - Aset tetap – bersih 6.254 5.230 4.972 4.768 57.970 Aset pajak tangguhan 4.276 34.048 54.379 41.698 52.031 Aset lain-lain 711 825 993 1.316 1.440 JUMLAH ASET 5.511.126 6.630.872 6.875.712 7.002.013 6.692.984 LIABILITAS DAN EKUITAS

Utang kepada pemasok

- Pihak ketiga 2.077 12.249 2.306 - - - Pihak berelasi 11.320 74.890 11.102 5.637 - Pinjaman yang diterima - bersih

Page 42: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

18

URAIAN 31 Desember 2011**) 2012**) 2013*) 2014*) 2015

- Pihak ketiga

3.434.848 2.734.968 2.549.341 1.733.278 1.439.770 - Pihak berelasi - - - - - Utang obligasi - bersih 595.934 1.989.383 1.835.444 2.192.043 1.884.709 Medium term notes-bersih 299.882 499.618 999.861 1.499.901 1.649.992 Liabilitas pajak 22.043 25.651 13.548 7.440 5.581 Biaya akrual 38.594 50.663 42.287 35.525 47.029 Utang lain-lain 58.046 64.166 106.506 123.384 234.253 Liabilitas derivatif 3.046 6.416 4.757 2.423 1.922 Liabilitas imbalan kerja 12.932 16.061 14.442 16.203 21.650 JUMLAH LIABILITAS 4.478.722 5.474.065 5.579.594 5.615.834 5.284.906 Modal saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh 574.885 574.885 574.885 574.885 574.885 Agio saham 49.367 49.367 49.367 49.367 49.367 Cadangan lindung nilai arus kas (914) (7.419) (790) (1.959) 1.151 Saldo laba:

- Dicadangkan 150 175 200 225 250 -Tidak dicadangkan 408.916 539.799 672.456 763.661 782.425

JUMLAH EKUITAS 1.032.404 1.156.807 1.296.118 1.386.179 1.408.078 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 5.511.126 6.630.872 6.875.712 7.002.013 6.692.984 *) Disajikan kembali. Lihat Catatan 28 pada laporan keuangan Perseroan yang terdapat di Bab XV Prospektus ini tentang

Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan **) Perseroan melakukan reklasifikasi dan penyajian kembali atas sejumlah akun dalam laporan keuangan untuk tahun-tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012 agar sesuai dengan pengungkapan laporan keuangan di bagian lain dalam Prospektus ini. Lihat halaman 38 dari Prospektus ini mengenai “Reklasifikasi dan penyajian kembali untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012”

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

(dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember

2011**) 2012**) 2013*) 2014*) 2015 Pendapatan

Sewa pembiayaan 586.621 787.387 744.413 606.513 449.173 Pembiayaan konsumen 59.947 53.290 23.061 16.312 73.976 Anjak piutang 0 83 7.394 14.855 10.733 Pembiayaan modal usaha

7.927

Pendapatan bunga dan lain-lain 42.530 73.134 92.993 127.171 134.927 Jumlah pendapatan 689.098 913.894 867.861 764.851 676.736 Beban

Beban bunga dan keuangan 353.980 404.153 344.349 316.255 340.236 Beban usaha 62.166 67.114 69.252 75.930 74.422 Penyisihan kerugian penurunan nilai 29.963 152.920 127.601 83.187 121.164 Beban pajak final 1.328 4.605 5.846 11.812 16.792 Jumlah beban 447.437 628.792 547.048 487.184 552.614 Laba sebelum pajak penghasilan 241.661 285.102 320.813 277.667 124.122 Beban pajak penghasilan 60.017 63.610 78.325 65.307 13.672 Laba bersih 181.644 221.492 242.488 212.360 110.450 Penghasilan/(Rugi) Komprehensif Lain:

Pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi: Keuntungan/(kerugian) aktuarial program pensiun (110) (923) 1.072 (168) (466)

Beban pajak penghasilan terkait dengan aktuarial program pensiun 27 231 (268) 42 116 Pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi:

Lindung nilai arus kas 17.646 (8.674) 8.839 (1.559) 4.147 Beban pajak penghasilan terkait dengan lindung nilai arus kas (4.411) 2.402 (2.210) 390 (1.037) Beban pajak penghasilan terkait dengan Pendapatan komprehensif lain

(Beban)/Pendapatan Komprehensif lain setelah pajak 13.152 (6.964) 7.433 (1.295) 2.760 Jumlah pendapatan komprehensif 194.796 214.528 249.921 211.065 113.210 Laba per saham(Rupiah penuh) 532 386 422 369 192

Page 43: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

19

URAIAN 31 Desember 2011**) 2012**) 2013*) 2014*) 2015

- Pihak ketiga

3.434.848 2.734.968 2.549.341 1.733.278 1.439.770 - Pihak berelasi - - - - - Utang obligasi - bersih 595.934 1.989.383 1.835.444 2.192.043 1.884.709 Medium term notes-bersih 299.882 499.618 999.861 1.499.901 1.649.992 Liabilitas pajak 22.043 25.651 13.548 7.440 5.581 Biaya akrual 38.594 50.663 42.287 35.525 47.029 Utang lain-lain 58.046 64.166 106.506 123.384 234.253 Liabilitas derivatif 3.046 6.416 4.757 2.423 1.922 Liabilitas imbalan kerja 12.932 16.061 14.442 16.203 21.650 JUMLAH LIABILITAS 4.478.722 5.474.065 5.579.594 5.615.834 5.284.906 Modal saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh 574.885 574.885 574.885 574.885 574.885 Agio saham 49.367 49.367 49.367 49.367 49.367 Cadangan lindung nilai arus kas (914) (7.419) (790) (1.959) 1.151 Saldo laba:

- Dicadangkan 150 175 200 225 250 -Tidak dicadangkan 408.916 539.799 672.456 763.661 782.425

JUMLAH EKUITAS 1.032.404 1.156.807 1.296.118 1.386.179 1.408.078 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 5.511.126 6.630.872 6.875.712 7.002.013 6.692.984 *) Disajikan kembali. Lihat Catatan 28 pada laporan keuangan Perseroan yang terdapat di Bab XV Prospektus ini tentang

Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan **) Perseroan melakukan reklasifikasi dan penyajian kembali atas sejumlah akun dalam laporan keuangan untuk tahun-tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012 agar sesuai dengan pengungkapan laporan keuangan di bagian lain dalam Prospektus ini. Lihat halaman 38 dari Prospektus ini mengenai “Reklasifikasi dan penyajian kembali untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012”

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

(dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember

2011**) 2012**) 2013*) 2014*) 2015 Pendapatan

Sewa pembiayaan 586.621 787.387 744.413 606.513 449.173 Pembiayaan konsumen 59.947 53.290 23.061 16.312 73.976 Anjak piutang 0 83 7.394 14.855 10.733 Pembiayaan modal usaha

7.927

Pendapatan bunga dan lain-lain 42.530 73.134 92.993 127.171 134.927 Jumlah pendapatan 689.098 913.894 867.861 764.851 676.736 Beban

Beban bunga dan keuangan 353.980 404.153 344.349 316.255 340.236 Beban usaha 62.166 67.114 69.252 75.930 74.422 Penyisihan kerugian penurunan nilai 29.963 152.920 127.601 83.187 121.164 Beban pajak final 1.328 4.605 5.846 11.812 16.792 Jumlah beban 447.437 628.792 547.048 487.184 552.614 Laba sebelum pajak penghasilan 241.661 285.102 320.813 277.667 124.122 Beban pajak penghasilan 60.017 63.610 78.325 65.307 13.672 Laba bersih 181.644 221.492 242.488 212.360 110.450 Penghasilan/(Rugi) Komprehensif Lain:

Pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi: Keuntungan/(kerugian) aktuarial program pensiun (110) (923) 1.072 (168) (466)

Beban pajak penghasilan terkait dengan aktuarial program pensiun 27 231 (268) 42 116 Pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi:

Lindung nilai arus kas 17.646 (8.674) 8.839 (1.559) 4.147 Beban pajak penghasilan terkait dengan lindung nilai arus kas (4.411) 2.402 (2.210) 390 (1.037) Beban pajak penghasilan terkait dengan Pendapatan komprehensif lain

(Beban)/Pendapatan Komprehensif lain setelah pajak 13.152 (6.964) 7.433 (1.295) 2.760 Jumlah pendapatan komprehensif 194.796 214.528 249.921 211.065 113.210 Laba per saham(Rupiah penuh) 532 386 422 369 192

*) Disajikan kembali. Lihat Catatan 28 pada laporan keuangan Perseroan yang terdapat di Bab XV Prospektus ini tentang Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan

**) Perseroan melakukan reklasifikasi dan penyajian kembali atas sejumlah akun dalam laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012 agar sesuai dengan pengungkapan laporan keuangan di bagian lain dalam Prospektus ini. Lihat halaman 38 dari Prospektus ini mengenai “Reklasifikasi dan penyajian kembali untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012” RASIO KEUANGAN PENTING

RASIO KEUANGAN 31 Desember 2011 2012 2013 2014 2015

Laba Sebelum Pajak Penghasilan/ Pendapatan (%)

35,1% 31,2% 37,0% 36,3% 18,3%

Laba Bersih/ Pendapatan (%) 26,4% 24,2% 27,9% 27,8% 16,3% Laba Bersih/ Ekuitas (%) 17,6% 19,1% 18,7% 15,3% 7,8% Laba Bersih/ Jumlah Aset (%) 3,3% 3,3% 3,5% 3,0% 1,7% Pendapatan/ Jumlah Aset (%) 12,5% 13,8% 12,6% 10,9% 10,1% Financing to Asset Ratio1)(%) 96,7% 92,4% 84,1% 74,1% 78,6% Networth terhadap Modal Disetor2) (%) 179,6% 201,2% 225,5% 241,2% 244,9% RASIO KEUANGAN Gearing Ratio (x) 4,2 4,5 4,2 3,9 3,5 Total Liabilitas terhadap Aset (x) 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 RASIO PERTUMBUHAN Jumlah Pendapatan 52,1% 32,6% -5,0% -11,9% -11,5% Laba Bersih 58,3% 21,9% 9,5% -12,4% -48,0% Jumlah Aset 51,1% 20,3% 3,7% 1,8% -4,4% Jumlah Liabilitas 41,8% 22,2% 1,9% 0,7% -5,9% Jumlah Ekuitas 111,0% 12,0% 12,0% 7,0% 1,6% 1) Financing to asset ratio adalah jumlah dari piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang

pembiayaan modal usaha dan tagihan anjak piutang dibagi dengan jumlah aset. 2) Networth terhadap modal disetor adalah jumlah ekuitas dibagi dengan modal ditempatkan dan disetor penuh. Di dalam perjanjian kredit untuk rasio keuangan yang dipersyaratkan adalah tingkat gearing ratio yang dicapai sesuai dengan Peraturan OJK No. 29/POJK.05/2014diukur dengan gearing ratio setinggi-tingginya 10 kali. Dalam hal ini pencapaian Perseroan masih di bawah 10 kali, yaitu pada 31 Desember 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015 masing-masing adalah sebesar 4,2 kali; 4,5 kali; 4,2 kali; 3,9 kali; dan 3,5 kali. Dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak Tanggal Emisi, Perseroan memiliki beberapa kewajiban finansial yang akan jatuh tempo, yaitu sebagai berikut: - Utang bank sebesar US$20.166.666 yang akan dilunasi dengan kas internal Perseroan. - Obligasi sebesar Rp391.000.000.000,- yang akan dilunasi dengan kas internal

Perseroan. Perseroan senantiasa melakukan pemantauan terhadap liabilitas yang akan jatuh tempo, sehingga setiap liabilitas yang jatuh tempo selalu dapat dipenuhi dengan tepat waktu. Reklasifikasi dan penyajian kembali untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2014 i. Reklasifikasi (dalam jutaan Rupiah)

KETERANGAN 31 Desember 2013

Sebelum reklasifkasi Reklasifikasi Setelah

reklasifikasi Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

Beban pajak final - - 5.846 Beban pajak penghasilan 84.164 - (5.846)

Page 44: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

20

(dalam jutaan Rupiah)

KETERANGAN 31 Desember 2014

Sebelum reklasifkasi Reklasifikasi Setelah

reklasifikasi Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

Beban pajak final - - 11.812 Beban pajak penghasilan 77.100 - (11.812)

Reklasifikasi dan penyajian kembali untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012 i. Reklasifikasi (dalam jutaan Rupiah)

KETERANGAN 31 Desember 2011

Sebelum reklasifkasi Reklasifikasi Setelah

reklasifikasi Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

Beban pajak final - 1.328 1.328 Beban pajak penghasilan 61.465 (1.328) 60.137

(dalam jutaan Rupiah)

KETERANGAN 31 Desember 2012

Sebelum reklasifkasi Reklasifikasi Setelah

reklasifikasi Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

Beban pajak final - 4.605 4.605 Beban pajak penghasilan 68.181 (4.605) 63.576

ii. Penyajian kembali

(dalam jutaan Rupiah)

KETERANGAN

31 Desember 2011 Sebelum penyajian kembali

Penyajian kembali

Setelah penyajian kembali

Aset Aset pajak tangguhan 4.368 (92) 4.276 Liabilitas Liabilitasimbalan kerja 13.301 (369) 12.932 Ekuitas Saldo Laba Tidakdicadangkan 408.639 277 408.916 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

Beban usaha 61.685*) 481 62.166 Beban pajak penghasilan 60.137*) (120) 60.017

(dalam jutaan Rupiah)

KETERANGAN

31 Desember 2012 Sebelum penyajian kembali

Penyajian kembali

Setelah penyajian kembali

Aset Aset pajak tangguhan 33.944 104 34.048 Liabilitas Liabilitasimbalan kerja 15.644 417 16.061 Ekuitas Saldo Laba Tidakdicadangkan 540.112 (313) 539.799 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

Beban usaha 67.249*) (135) 67.114

Page 45: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

21

(dalam jutaan Rupiah)

KETERANGAN 31 Desember 2014

Sebelum reklasifkasi Reklasifikasi Setelah

reklasifikasi Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

Beban pajak final - - 11.812 Beban pajak penghasilan 77.100 - (11.812)

Reklasifikasi dan penyajian kembali untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012 i. Reklasifikasi (dalam jutaan Rupiah)

KETERANGAN 31 Desember 2011

Sebelum reklasifkasi Reklasifikasi Setelah

reklasifikasi Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

Beban pajak final - 1.328 1.328 Beban pajak penghasilan 61.465 (1.328) 60.137

(dalam jutaan Rupiah)

KETERANGAN 31 Desember 2012

Sebelum reklasifkasi Reklasifikasi Setelah

reklasifikasi Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

Beban pajak final - 4.605 4.605 Beban pajak penghasilan 68.181 (4.605) 63.576

ii. Penyajian kembali

(dalam jutaan Rupiah)

KETERANGAN

31 Desember 2011 Sebelum penyajian kembali

Penyajian kembali

Setelah penyajian kembali

Aset Aset pajak tangguhan 4.368 (92) 4.276 Liabilitas Liabilitasimbalan kerja 13.301 (369) 12.932 Ekuitas Saldo Laba Tidakdicadangkan 408.639 277 408.916 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

Beban usaha 61.685*) 481 62.166 Beban pajak penghasilan 60.137*) (120) 60.017

(dalam jutaan Rupiah)

KETERANGAN

31 Desember 2012 Sebelum penyajian kembali

Penyajian kembali

Setelah penyajian kembali

Aset Aset pajak tangguhan 33.944 104 34.048 Liabilitas Liabilitasimbalan kerja 15.644 417 16.061 Ekuitas Saldo Laba Tidakdicadangkan 540.112 (313) 539.799 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

Beban usaha 67.249*) (135) 67.114

KETERANGAN

31 Desember 2012 Sebelum penyajian kembali

Penyajian kembali

Setelah penyajian kembali

Beban pajak penghasilan 63.576*) 34 63.610 *) Setelah reklasifikasi PERSEROAN TELAH MEMENUHI RASIO TOTAL LIABILITAS/ JUMLAH EKUITAS YANG DIPERSYARATKAN DALAM PERJANJIAN UTANG YANG TELAH DIUNGKAPKAN PERSEROAN DALAM PROSPEKTUS INI.

Page 46: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

22

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

UMUM Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan seluruh anggaran dasarnya untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dimuat dalam Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta, No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-62964.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084478.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 23 Desember 2008 No. 2531/RUB 09.03/XII/2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 4 Nopember 2008, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 22169 (“Akta No.81/2008”). Perubahan terakhir dari Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagaimana termuat dalam Akta No.78 tanggal 29 Mei 2015 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H, M.H, M.kn Notaris di Jakarta, telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Keputusan No.AHU-0937214.AH.01.02.Tahun 2015 tertanggal 12 Juni 2015, terdaftar dalam Daftar Perseroan No.AHU-3518132.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 12 Juni 2015 serta telah diberitahukan dan telah diterima serta telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 12 Juni No.AHU-AH.01.03-0940743 (“Akta No.78/2015”). Akta No.78/2015 memuat perubahan terhadap Pasal 3 mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, Pasal 14 ayat (1) mengenai komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris dan tata cara penunjukannya dan pasal 16 ayat 8 dan ayat (9) mengenai kuorum rapat dewan komisaris Perseroan. Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang terakhir sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 101 tertanggal 26 April 2016 dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusatyang pemberitahuan atas perubahan Data Perseroan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.-01.03-0043660 tertanggal 26 April 2016 didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0052370.AH.01.11.TAHUN 2016 Tanggal 26 April 2016 (“Akta No.101/2016”). Kegiatan usaha Perseroan dimaksudkan untuk menyediakan jasa pelayanan pembiayaan untuk pengadaan alat-alat berat beserta pendukungnya di Indonesia, terutama melalui pemberian fasilitas pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan multiguna. Sumber utama dana Perseroan sampai dengan saat ini adalah berasal dari modal sendiri, pinjaman bank, pinjaman non bank, utang obligasi, Medium Term Notes dan joint financing (pembiayaan bersama). Pandangan Manajemen Terhadap Kondisi Ekonomi Dan Kondisi Pasar Kondisi ekonomi yang mengalami perlambatan yang dirasakan oleh industri alat berat di Indonesia sejak tahun 2012 masih terus berlanjut hingga saat ini. Adapun hal tersebut merupakan imbas dari kondisi ekonomi global yang masih belum menunjukan tanda – tanda perbaikan yang stabil. Krisis yang terjadi di Eropa, perlambatan ekonomi Tiongkok yang merupakan eksportir besar bangsa Indonesia serta peningkatan suku bunga Amerika Serikat (theFed) tentunya memberi dampak yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Namun demikian, sejumlah faktor positif yang patut untuk dipertimbangkan seperti proyek pemerintah di bidang energi nasional serta proyek infrastruktur menjadi fokus pemerintah untuk memajukan ekonomi dan kesejahteraan rakyat secara berkesinambungan. Hal ini merupakan peluang bagi perusahaan pembiayaan baik dalam menjalankan usahanya.

Page 47: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

23

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

UMUM Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan seluruh anggaran dasarnya untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dimuat dalam Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta, No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-62964.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084478.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 23 Desember 2008 No. 2531/RUB 09.03/XII/2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 4 Nopember 2008, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 22169 (“Akta No.81/2008”). Perubahan terakhir dari Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagaimana termuat dalam Akta No.78 tanggal 29 Mei 2015 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H, M.H, M.kn Notaris di Jakarta, telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Keputusan No.AHU-0937214.AH.01.02.Tahun 2015 tertanggal 12 Juni 2015, terdaftar dalam Daftar Perseroan No.AHU-3518132.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 12 Juni 2015 serta telah diberitahukan dan telah diterima serta telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 12 Juni No.AHU-AH.01.03-0940743 (“Akta No.78/2015”). Akta No.78/2015 memuat perubahan terhadap Pasal 3 mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, Pasal 14 ayat (1) mengenai komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris dan tata cara penunjukannya dan pasal 16 ayat 8 dan ayat (9) mengenai kuorum rapat dewan komisaris Perseroan. Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang terakhir sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 101 tertanggal 26 April 2016 dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusatyang pemberitahuan atas perubahan Data Perseroan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.-01.03-0043660 tertanggal 26 April 2016 didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0052370.AH.01.11.TAHUN 2016 Tanggal 26 April 2016 (“Akta No.101/2016”). Kegiatan usaha Perseroan dimaksudkan untuk menyediakan jasa pelayanan pembiayaan untuk pengadaan alat-alat berat beserta pendukungnya di Indonesia, terutama melalui pemberian fasilitas pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan multiguna. Sumber utama dana Perseroan sampai dengan saat ini adalah berasal dari modal sendiri, pinjaman bank, pinjaman non bank, utang obligasi, Medium Term Notes dan joint financing (pembiayaan bersama). Pandangan Manajemen Terhadap Kondisi Ekonomi Dan Kondisi Pasar Kondisi ekonomi yang mengalami perlambatan yang dirasakan oleh industri alat berat di Indonesia sejak tahun 2012 masih terus berlanjut hingga saat ini. Adapun hal tersebut merupakan imbas dari kondisi ekonomi global yang masih belum menunjukan tanda – tanda perbaikan yang stabil. Krisis yang terjadi di Eropa, perlambatan ekonomi Tiongkok yang merupakan eksportir besar bangsa Indonesia serta peningkatan suku bunga Amerika Serikat (theFed) tentunya memberi dampak yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Namun demikian, sejumlah faktor positif yang patut untuk dipertimbangkan seperti proyek pemerintah di bidang energi nasional serta proyek infrastruktur menjadi fokus pemerintah untuk memajukan ekonomi dan kesejahteraan rakyat secara berkesinambungan. Hal ini merupakan peluang bagi perusahaan pembiayaan baik dalam menjalankan usahanya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan dan KinerjaPerseroan Sejak pendirian Perseroan, Perseroan telah menghadapi beberapa kondisi perekonomian yang kurang kondusif, diantaranya adalah pada tahun 2009 dan juga sejak semester II tahun 2012 yang diperkirakan masih akan terasa dampaknya hingga beberapa waktu mendatang. Pada tahun 2009 terjadi kenaikan tingkat suku bunga bank yang diakibatkan oleh likuiditas pasar dan depresiasi nilai rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat dan Yen Jepang, sebagai akibatnya suku bunga pembiayaan kepada konsumen Perseroan juga meningkat. Walaupun kondisi ekonomi kurang kondusif, Perseroan berhasil melalui tahun 2009 dengan membukukan laba bersih yang meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Sejak tahun 2012 terjadi penurunan harga komoditas, terutama batubara yang cukup signifikan. Situasi yang masih berlanjut hingga saat ini dan diperkirakan masih akan berlanjut tahun-tahun selanjutnya memberikan dampak yang cukup signifikan bagi konsumen Perseroan yang bergerak pada industri terkait. Selain menurunkan kemampuan investasi terhadap alat berat baru ataupun peralatan lainnya juga memberikan pengaruh bagi kemampuan konsumen dalam melunasi kewajiban-kewajibannya. Sepanjang tahun 2015, sebanyak 5.912 unit alat berat baru telah terjual. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2014, dimana 8.867 unit alat berat terjual. Sektor pertambangan di seluruh dunia mengalami perlambatan dan juga semakin ketatnya kompetisi di segmen penjualan alat berat. Hal ini terutama dipengaruhi oleh melemahnya harga komoditas batu bara sebagai dampak dari perlambatan ekonomi global, terutama dikawasan Eropa, Cina dan India. Peraturan Pemerintah yang melarang ekspor mineral dalam bentuk barang mentah pada awal tahun 2012 juga sempat berpengaruh terhadap sektor pertambangan. Di sisi lain, peraturan dari OJK pada penghujung 2014 memberikan angin segar bagi perusahaan pembiayaan. Seperti yang telah disampaikan diatas bahwa peraturan ini memberikan kesempatan bagi para perusahaan pembiayaan untuk kini dapat menjalankan usahanya melalui pembiayaan investasi, pembiayaan proyek, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multi guna serta kegiatan lainnya dengan persetujuan dari OJK. Selain itu, terdapat faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi kinerja Perseroan yang akan diuraikan lebih lanjut di bawah ini. Perubahan perilaku konsumen memiliki pengaruh langsung yang tidak signifikan kepada Perseroan. Perseroan memiliki kantor selain kantor cabang yang mencakup sebagian besar wilayah Indonesia, sehingga dampak perubahan demografi pasar dalam jangka pendek tidak banyak mempengaruhi kondisi usaha Perseroan. Dalam jangka panjang, perubahaan demografi pasar dapat memiliki pengaruh terhadap kinerja Perseroan. Perkembangan dalam dunia alat berat di Indonesia, yang memiliki kaitan erat dengan makro ekonomi Indonesia, memiliki pengaruh tidak langsung yang signifikan terhadap kinerja Perseroan. Selain itu, sebagai segmen pembiayaan terbesar Perseroan hingga saat ini, kenaikan atau penurunan harga komoditas, terutama batu bara akan berdampak terhadap usaha konsumen yang bergerak dalam sektor pertambangan dan perkebunan yang secara simultan dapat mempengaruhi kemampuan konsumen untuk melakukan pembayaran piutang kepada Perseroan. Hal ini terus memacu Perseroan untuk senantiasa melakukan analisa kredit yang prudent terhadap konsumennya. Adanya produk baru yang dikembangkan oleh Perseroan memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja Perseroan. Pengembangan produk berupa jenis pembiayaan baru dan paket pembiayaan dilakukan oleh Perseroan dengan mempertimbangkan kebutuhan konsumen. Perseroan melakukan riset pasar untuk mengetahui kebutuhan konsumennya dan mengembangkan produk-produk baru untuk menanggapi kebutuhan tersebut.

Page 48: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

24

Pada akhirnya Perseroan akan semaksimal mungkin mengelola faktor-faktor tersebut dalam rangka meningkatkan laba bersih dan jumlah pembiayaan yang diberikan. Kemampuan Perseroan Dalam Mendapatkan Pendanaan Dalam melakukan kegiatan usahanya, Perseroan senantiasa membutuhkanpendanaan yang cukup dan berupaya untukmeningkatkan pendanaan berbiaya rendah.Dengan kondisi ketersediaan dana di pasar yang sangat baik sudah barang tentu akan berdampak positif bagi keuangan Perseroan, begitu pula sebaliknya. Perseroan dalam mendapatkan sumber pendanaan, telah melakukan diversifikasi pendanaan melalui penerbitan obligasi danpinjaman dari bank maupun nonbank, yang mana dana yang diterima tentunya diikuti dengan penawaran harga yang menarik dan menguntungkan Perseroan. Kondisi Persaingan yang Dihadapi Intensitas persaingan di dalam industri pembiayaan alat berat di Indonesia cukup tinggi. Terdapat lebih dari 70 bank maupun perusahaan pembiayaan yang melakukan pembiayaan alat berat di Indonesia. Untuk menghadapipersaingan, Perseroansecara konsisten menerapkan hubungan yang baik dengan pemasok (supplier) maupun customer dengan tujuan untuk memperoleh customer baru dan meningkatkan repeat order dari existing customernya. Disamping itu dengan memiliki dukungan yang kuat dari Grup, Perseroan memiliki keuntungan kompetitif dari perusahaan pembiayaan lainnya. Kebijakan Pemerintah

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan diatur oleh serangkaian kebijakan yang telah ditetapkan OJK, Bursa Efek maupun ketentuan hukum dan perundang-undangan Indonesia lainnya. Selain itu kegiatan usaha dan perkembangan bisnis Perseroan juga dipengaruhi oleh serangkaian kebijakan, hasil kondisi operasional dan kondisi keuangan Perseroan. Beberapa contoh kebijakan yang berpengaruh terhadap operasional Perseroan antara lain:

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dan Peraturan

Pelaksanaannya, dimana Undang-Undang ini dapat mempengaruhi kinerja dan kemampuan pembayaran nasabah Perseroan yang bergerak dalam industri tambang mineral (bukan batu bara), yang berjumlah sekitar 9% dari total portofolio Perseroan.

2. Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana diubah melalui Peraturan pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan Peraturan Pelaksanaannya, yang salah satunya mengatur bahwa apabila terjadi tindak pidana kehutanan misalnya Illegal Logging, maka unit yang digunakan akan menjadi barang sitaan. Nasabah Perseroan yang bergerak dalam industri kehutanan berjumlah sekitar 8% dari total portofolio Perseroan.

3. Peraturan Menteri Keuangan No. 43 /PMK.010/2012 tentang Uang Muka Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor Pada Perusahaan PembiayaanjunctoPeraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan juncto Surat Edaran OJK Nomor 19/SEOJK.05/2015 tentang Besaran Uang Muka (Down Payment) Pembiayaan Kendaraan Bermotor Bagi Perusahaan Pembiayaan, dimana peraturan ini mengatur tentang besarnya uang muka pembiayaan konsumen yang besarnya minimum adalah sebesar 20%. Melalui kebijakan internal Perseroan, Perseroan menerapkan minimum uang muka pembiayaan konsumen sebesar 25%. kebijakan ini dapat berpengaruh terhadap menurunnya jumlah pembiayaan konsumen baru Perseroan.

Page 49: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

25

Pada akhirnya Perseroan akan semaksimal mungkin mengelola faktor-faktor tersebut dalam rangka meningkatkan laba bersih dan jumlah pembiayaan yang diberikan. Kemampuan Perseroan Dalam Mendapatkan Pendanaan Dalam melakukan kegiatan usahanya, Perseroan senantiasa membutuhkanpendanaan yang cukup dan berupaya untukmeningkatkan pendanaan berbiaya rendah.Dengan kondisi ketersediaan dana di pasar yang sangat baik sudah barang tentu akan berdampak positif bagi keuangan Perseroan, begitu pula sebaliknya. Perseroan dalam mendapatkan sumber pendanaan, telah melakukan diversifikasi pendanaan melalui penerbitan obligasi danpinjaman dari bank maupun nonbank, yang mana dana yang diterima tentunya diikuti dengan penawaran harga yang menarik dan menguntungkan Perseroan. Kondisi Persaingan yang Dihadapi Intensitas persaingan di dalam industri pembiayaan alat berat di Indonesia cukup tinggi. Terdapat lebih dari 70 bank maupun perusahaan pembiayaan yang melakukan pembiayaan alat berat di Indonesia. Untuk menghadapipersaingan, Perseroansecara konsisten menerapkan hubungan yang baik dengan pemasok (supplier) maupun customer dengan tujuan untuk memperoleh customer baru dan meningkatkan repeat order dari existing customernya. Disamping itu dengan memiliki dukungan yang kuat dari Grup, Perseroan memiliki keuntungan kompetitif dari perusahaan pembiayaan lainnya. Kebijakan Pemerintah

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan diatur oleh serangkaian kebijakan yang telah ditetapkan OJK, Bursa Efek maupun ketentuan hukum dan perundang-undangan Indonesia lainnya. Selain itu kegiatan usaha dan perkembangan bisnis Perseroan juga dipengaruhi oleh serangkaian kebijakan, hasil kondisi operasional dan kondisi keuangan Perseroan. Beberapa contoh kebijakan yang berpengaruh terhadap operasional Perseroan antara lain:

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dan Peraturan

Pelaksanaannya, dimana Undang-Undang ini dapat mempengaruhi kinerja dan kemampuan pembayaran nasabah Perseroan yang bergerak dalam industri tambang mineral (bukan batu bara), yang berjumlah sekitar 9% dari total portofolio Perseroan.

2. Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana diubah melalui Peraturan pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan Peraturan Pelaksanaannya, yang salah satunya mengatur bahwa apabila terjadi tindak pidana kehutanan misalnya Illegal Logging, maka unit yang digunakan akan menjadi barang sitaan. Nasabah Perseroan yang bergerak dalam industri kehutanan berjumlah sekitar 8% dari total portofolio Perseroan.

3. Peraturan Menteri Keuangan No. 43 /PMK.010/2012 tentang Uang Muka Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor Pada Perusahaan PembiayaanjunctoPeraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan juncto Surat Edaran OJK Nomor 19/SEOJK.05/2015 tentang Besaran Uang Muka (Down Payment) Pembiayaan Kendaraan Bermotor Bagi Perusahaan Pembiayaan, dimana peraturan ini mengatur tentang besarnya uang muka pembiayaan konsumen yang besarnya minimum adalah sebesar 20%. Melalui kebijakan internal Perseroan, Perseroan menerapkan minimum uang muka pembiayaan konsumen sebesar 25%. kebijakan ini dapat berpengaruh terhadap menurunnya jumlah pembiayaan konsumen baru Perseroan.

Kebijakan Akuntansi Penting Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah melakukan perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015. Berikut ini adalah dampak atas perubahan standard akuntansi yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Perseroan yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2015: PSAK 1 (revisi 2013): “Penyajian Laporan Keuangan” Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 (revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, Perseroan telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, untuk menyajikan pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis yang sama. PSAK 24 (revisi 2013): “Imbalan Kerja” PSAK 24 (revisi 2013) memberikan penyesuaian dalam perhitungan dan pengungkapan imbalan kerja. Perubahannya adalah:

i. biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba rugi pada tanggal yang lebih awal antara: ketika amandemen atau curtailmen terjadi, dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait atau pesangon, serta;

ii. penggunaan implied return atas plan assets (yaitu tingkat diskonto) untuk estimasi return on plan asset

iii. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi actuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya pada saat terjadi.

Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK 24 (revisi 2013) Imbalan Kerja serta sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Keuangan dan Kesalahan, perubahan-perubahan tersebut dipertimbangkan sebagai perubahan kebijakan akuntansi dan diterapkan secara retrospektif. Oleh karena itu, Perseroan telah membukukan dampak atas perubahan (i) tersebut secara retrospektif pada saldo laba (lihat Catatan 37 pada laporan keuangan Perseroan yang terdapat di Bab XV Prospektus ini mengenai Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan). Untuk dampak atas perubahan (ii), Perseroan telah membukukannya pada laporan laba rugi tahun berjalan dikarenakan penyesuaian ini tidak material terhadap laporan keuangan Perseroan. Untuk perubahan (iii), Perseroan telah merubah kebijakan akuntansinya sesuai dengan PSAK 24 (revisi 2010). Seperti yang diperkenankan oleh standar, Perseroan mengakui segera seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial melalui penghasilan/bebankomprehensif lainnya sejak tanggal 1 Januari 2012. PSAK 68 (revisi 2013): “Pengukuran nilai wajar” PSAK 68 menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen non-keuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Perseroan.

Page 50: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

26

PSAK 46 (revisi 2014): “Pajak Penghasilan” PSAK No. 46 (Revisi 2014) memberikan penyesuaian panduan dalam perhitungan dan pengungkapan pajak penghasilan dengan menghilangkan beban pajak final dalam ruang lingkupnya. Oleh karena itu, Perseroan melakukan reklasifikasi beban pajak final tahun 2014 dan 2013 sebesar Rp11,8 miliar dan Rp5,8 miliar. Perubahan Nilai Surat Berharga, Nilai Tukar, dan Tingkat Suku Bunga Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki investasi surat berharga, sehingga Perseroan tidak terpengaruh secara langsung oleh risiko perubahan nilai surat berharga.Perseroan telah mengelola aset dan liabilitas yang bermata uang asing secara efektif dan efisien, yaitu dengan cara melakukan hedging (lindung nilai). Kemudian untuk mengantisipasi dampak langsung dari tingkat suku bunga, Perseroan menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga yang diberikan kepada konsumen secara konsisten dengan menyesuaikan tingkat bunga terhadap tingkat bunga pinjaman dan beban dana. Dalam hal memperbaiki dan meningkatkan kinerja, Perseroan menerapkan strategi seperti mencari sumber dana yang paling efisien, mengembangkan jaringan pemasaran dan meningkatkan jumlah aset secara signifikan dengan cara meningkatkan jumlah pembiayaan yang disalurkan tanpa menghilangkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit. ANALISIS KEUANGAN Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 dan catatan atas laporan keuangan yang terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini. Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen yang disajikan di bawah ini diambil dari laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 yang disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini. Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia ("IAPI") oleh Kantor Akuntan Publik ("KAP") Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers), auditor independen dan laporannya telah ditandatangani pada tanggal 26 April 2016 oleh Lucy Luciana Suhenda S.E., Ak., CPA, dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasiandengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 dan untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal.

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2013 2014 2015

Jumlah pendapatan 867.861 764.851 676.736 Jumlah beban 547.048 487.184 552.614 Laba sebelum pajak penghasilan 320.813 277.667 124.122 Beban pajak penghasilan 78.325 65.307 13.672 Laba bersih 242.488 212.360 110.450

Page 51: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

27

PSAK 46 (revisi 2014): “Pajak Penghasilan” PSAK No. 46 (Revisi 2014) memberikan penyesuaian panduan dalam perhitungan dan pengungkapan pajak penghasilan dengan menghilangkan beban pajak final dalam ruang lingkupnya. Oleh karena itu, Perseroan melakukan reklasifikasi beban pajak final tahun 2014 dan 2013 sebesar Rp11,8 miliar dan Rp5,8 miliar. Perubahan Nilai Surat Berharga, Nilai Tukar, dan Tingkat Suku Bunga Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki investasi surat berharga, sehingga Perseroan tidak terpengaruh secara langsung oleh risiko perubahan nilai surat berharga.Perseroan telah mengelola aset dan liabilitas yang bermata uang asing secara efektif dan efisien, yaitu dengan cara melakukan hedging (lindung nilai). Kemudian untuk mengantisipasi dampak langsung dari tingkat suku bunga, Perseroan menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga yang diberikan kepada konsumen secara konsisten dengan menyesuaikan tingkat bunga terhadap tingkat bunga pinjaman dan beban dana. Dalam hal memperbaiki dan meningkatkan kinerja, Perseroan menerapkan strategi seperti mencari sumber dana yang paling efisien, mengembangkan jaringan pemasaran dan meningkatkan jumlah aset secara signifikan dengan cara meningkatkan jumlah pembiayaan yang disalurkan tanpa menghilangkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit. ANALISIS KEUANGAN Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 dan catatan atas laporan keuangan yang terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini. Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen yang disajikan di bawah ini diambil dari laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 yang disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini. Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia ("IAPI") oleh Kantor Akuntan Publik ("KAP") Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers), auditor independen dan laporannya telah ditandatangani pada tanggal 26 April 2016 oleh Lucy Luciana Suhenda S.E., Ak., CPA, dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasiandengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 dan untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal.

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2013 2014 2015

Jumlah pendapatan 867.861 764.851 676.736 Jumlah beban 547.048 487.184 552.614 Laba sebelum pajak penghasilan 320.813 277.667 124.122 Beban pajak penghasilan 78.325 65.307 13.672 Laba bersih 242.488 212.360 110.450

A. PENDAPATAN

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember

2013 2014 2015 Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Sewa pembiayaan 744.413 85,8 606.513 79,3 449.173 66,4% Pembiayaan konsumen 23.061 2,7 16.312 2,1 73.976 10,9% Anjak piutang 7.394 0,8 14.855 2,0 10.733 1,6% Pembiayaan modal usaha 0 0,0 0 0,0 7.927 1,2% Pendapatan bungadan lain-lain 92.933 10,7 127.171 16,6 134.927 19,9% Jumlah Pendapatan 867.861 100,0 764.851 100,0 676.736 100,0% Kontribusi terbesar pendapatan Perseroan berasal dari sewa pembiayaan (finance lease). Porsi pendapatan dari sewa pembiayaan diatas 66% dari seluruh pendapatan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, 2014, dan 2015. Pendapatan dari sewa pembiayaan merupakan pendapatan utama dari kegiatan usaha yang diperoleh Perseroan selain pendapatan dari pembiayaan konsumen, anjak piutang, serta pendapatan bunga dan lain-lainnya. Pendapatan sewa pembiayaan hal tersebut mengalami penurunan sebesar 18,5%, dari Rp744.413 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp606.513 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Sedangkan, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, pendapatan sewa pembiayaan menurun 25,9% menjadi Rp449.173 juta, dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Untuk pembiayaan konsumen, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, terjadi penurunan sebesar 29,3% jika dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Kemudian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, pendapatan pembiayaan konsumen menunjukkan lonjakan sebesar 353,5% jika dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Hal tersebut disebabkan oleh adanya program joint financing dalam bentuk pembiayaan roda dua yang dilakukan oleh Perseroan. Dalam rangka menjaga kualitas piutang pembiayaan, Perseroan menerapkan kebijakan penyaluran pembiayaan yang hati-hati (prudent), yaitu melalui perbaikan terus menerus terhadap kualitas analisa kredit serta kualitas survei sebelum perjanjian kredit dengan pelanggan ditandatangani, serta mempunyai jaringan yang kuat terutama terhadap produsen alat-alat berat dari Grup Astra, sehubungan dengan kinerja konsumen. Perkembangan pendapatan Perseroan banyak dipengaruhi oleh faktor dari luar, diantaranya perkembangan usaha sektor pertambangan (batubara, nikel, timah) dan perkebunan (khususnya kelapa sawit), infrastruktur ataupun fluktuasi harga komoditas mempunyai korelasi yang erat dengan kebutuhan dan permintaan terhadap pengadaan alat-alat berat disamping faktor lainnya seperti tingkat suku bunga yang berfluktuasi dan kondisi ekonomi.

867.861 764.851

676.736

0

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

2013 2014 2015

dala

m ju

taan

Rup

iah

Jumlah Pendapatan

Page 52: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

28

Pendapatan Sewa Pembiayaan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014. Pendapatan sewa pembiayaan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 berjumlah sebesar Rp449.173 juta, menurun Rp157.340 juta atau turun 25,9% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang nilainya sebesar Rp606.513 juta. Hal ini disebabkan oleh penurunan piutang sewa pembiayaan yang sebelumnya pada 31 Desember 2014 berjumlah sebesar Rp5.848.122 juta menjadi sebesar Rp4.233.252 juta pada 31 Desember 2015.Penurunan yang terjadi di tahun 2015 disebabkan oleh menurunnya kondisi ekonomi global terutama di industri pertambangan sehingga manajemen mengambil kebijakan untuk dapat mendiversifikasi sektor pembiayaan yang ada. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013. Pendapatan sewa pembiayaan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 berjumlah sebesar Rp606.513 juta, menurun Rp137.900 juta atau 18,5% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang nilainya sebesar Rp744.413 juta. Penurunan pendapatan ini dikarenakan oleh penerapan regulasi baru dari pemerintah yang cukup membatasi kegiatan ekspor bahan mentah terutama untuk hasil tambang. Selain itu penurunan harga komoditas juga menjadi salah satu faktor yang cukup mempengaruhi penurunan permintaan pelanggan untuk pembiayaan alat – alat berat. Hal ini didukung oleh penurunan piutang sewa pembiayaan – kotor yang ada dari Rp6.570.868 juta untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp5.848.122 juta untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. . Pendapatan Pembiayaan Konsumen Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014. Pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 berjumlah sebesar Rp73.976 juta, naik sebesar Rp57.664 juta atau naik 353,5% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang nilainya sebesar Rp16.312 juta.Hal ini disebabkan oleh adanya program joint financing dalam bentuk pembiayaan roda dua yang dilakukan oleh Perseroan.Selain itu kebijakan ini dilakukan oleh Perseroan dalam rangka mendiversifikasi portofolio piutang yang ada di Perseroan. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013.

Pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 berjumlah sebesar Rp16.312 juta, turun sebesar Rp6.749 juta atau 29,3% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang nilainya sebesar Rp23.061 juta. Menurunnya pendapatan ini sesuai dengan kebijakan Perseroan untuk menempatkan bisnis sewa pembiayaan (finance lease) sebagai bisnis utama Perseroan. Hal ini didukung oleh penurunan piutang pembiayaan konsumen – kotor dari Rp211.965 juta untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp105.278 juta untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

Page 53: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

29

Pendapatan Sewa Pembiayaan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014. Pendapatan sewa pembiayaan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 berjumlah sebesar Rp449.173 juta, menurun Rp157.340 juta atau turun 25,9% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang nilainya sebesar Rp606.513 juta. Hal ini disebabkan oleh penurunan piutang sewa pembiayaan yang sebelumnya pada 31 Desember 2014 berjumlah sebesar Rp5.848.122 juta menjadi sebesar Rp4.233.252 juta pada 31 Desember 2015.Penurunan yang terjadi di tahun 2015 disebabkan oleh menurunnya kondisi ekonomi global terutama di industri pertambangan sehingga manajemen mengambil kebijakan untuk dapat mendiversifikasi sektor pembiayaan yang ada. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013. Pendapatan sewa pembiayaan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 berjumlah sebesar Rp606.513 juta, menurun Rp137.900 juta atau 18,5% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang nilainya sebesar Rp744.413 juta. Penurunan pendapatan ini dikarenakan oleh penerapan regulasi baru dari pemerintah yang cukup membatasi kegiatan ekspor bahan mentah terutama untuk hasil tambang. Selain itu penurunan harga komoditas juga menjadi salah satu faktor yang cukup mempengaruhi penurunan permintaan pelanggan untuk pembiayaan alat – alat berat. Hal ini didukung oleh penurunan piutang sewa pembiayaan – kotor yang ada dari Rp6.570.868 juta untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp5.848.122 juta untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. . Pendapatan Pembiayaan Konsumen Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014. Pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 berjumlah sebesar Rp73.976 juta, naik sebesar Rp57.664 juta atau naik 353,5% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang nilainya sebesar Rp16.312 juta.Hal ini disebabkan oleh adanya program joint financing dalam bentuk pembiayaan roda dua yang dilakukan oleh Perseroan.Selain itu kebijakan ini dilakukan oleh Perseroan dalam rangka mendiversifikasi portofolio piutang yang ada di Perseroan. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013.

Pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 berjumlah sebesar Rp16.312 juta, turun sebesar Rp6.749 juta atau 29,3% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang nilainya sebesar Rp23.061 juta. Menurunnya pendapatan ini sesuai dengan kebijakan Perseroan untuk menempatkan bisnis sewa pembiayaan (finance lease) sebagai bisnis utama Perseroan. Hal ini didukung oleh penurunan piutang pembiayaan konsumen – kotor dari Rp211.965 juta untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp105.278 juta untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

Pendapatan Bunga dan Lain-Lain Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014. Pendapatan bunga dan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 berjumlah sebesar Rp134.927 juta, mengalami peningkatan Rp7.756 juta atau naik 6,1% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang berjumlah Rp127.171 juta.Hal ini disebabkan oleh rata – rata jumlah dana yang belum terpakai pada tahun 2015 lebih besar dari tahun 2014. Sementara itu, Perseroan terus melakukan pengelolaan penempatan dana yang belum terpakai untuk dapat menghasilkan pengembalian yang optimal. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013. Pendapatan bunga dan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 berjumlah sebesar Rp127.171 juta, mengalami peningkatan Rp34.238 juta atau 36,8% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang berjumlah Rp92.933 juta. Peningkatan ini disebabkan terutama karena pada tanggal 31 Desember 2014 terdapat saldo kas yang lebih besar dibandingkan dengan posisi saldo kas pada tanggal 31 Desember 2013. Saldo kas pada bank ini merupakan hasil penerbitan Obligasi Berkelanjutan SANF I tahap II tahun 2014 yang belum digunakan sebagai penyaluran pembiayaan baru kepada konsumen sehingga hasil akumulasi bunga pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 lebih besar jika dibandingkan dengan pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013. Sementara itu, Perseroan terus melakukan pengelolaan penempatan dana yang belum terpakai untuk dapat menghasilkan pengembalian yang optimal.

B. BEBAN

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember

2013 2014 2015 Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Beban bunga dan keuangan 344.349 62,9 316.255 64,9 340.236 61,6 Beban usaha 69.252 12,7 75.930 15,6 74.422 13,5 Penyisihan kerugian penurunan nilai 127.601 23,3 83.187 17,1 121.164 21,9 Beban pajak final 5.846 1,1 11.812 2,4 16.792 3,0 Jumlah Beban 547.048 100,0 487.184 100,0 552.614 100,0

547.048

487.184

552.614

440,000

460,000

480,000

500,000

520,000

540,000

560,000

2013 2014 2015

dala

m ju

taan

Rup

iah

Jumlah Beban

Page 54: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

30

Beban Bunga dan Keuangan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014. Beban bunga dan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 berjumlah sebesar Rp340.236 juta, mengalami peningkatan Rp23.981 juta atau naik 7,6% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang berjumlah sebesar Rp316.255 juta. Hal ini disebabkan oleh peningkatan beban bunga Obligasi dan Medium Term Notes berupa pembayaran kupon. Dalam hal ini manajemen Perseroan memiliki kebijakan untuk mengoptimalkan penggunaan fasilitas yang ada. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013. Beban bunga dan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 berjumlah sebesar Rp 316.255 juta, mengalami penurunan Rp 28.094 juta atau 8,2% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang berjumlah sebesar Rp 344.349 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan bunga pinjaman. Bunga pinjaman untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 berjumlah sebesar Rp154.917 juta, mengalami penurunan Rp 68.609 juta, dibandingkan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang berjumlah Rp 86.308 juta. Beban Usaha Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014. Beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 berjumlah sebesar Rp74.422 juta, mengalami penurunan Rp1.508 juta atau turun 2,0% dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang berjumlah Rp75.930 juta. Hal ini disebabkan oleh penurunan jumlah karyawan dari 150 orang pada tahun berakhir 31 Desember 2014 menjadi 138 orang pada tahun berakhir 31 Desember 2015 mengakibatkan penurunan pada jumlah kompensasi karyawan serta beban pelatihan karyawan. Di samping itu, Perseroan menerapkan kebijakan efisiensi penggunaan biaya operasional. Tahun Yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013. Beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 berjumlah sebesar Rp75.930 juta, mengalami peningkatan Rp6.678 juta atau 9,6% dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang berjumlah Rp69.252 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya beban gaji, tunjangan dan imbalan kerja, yaitu dari Rp 46.612 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp51.100 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Selain itu, hal ini terjadi karena usaha operasional Perseroan sehingga pengelolaan aset Perseroanpun turut mengalami peningkatan.

Page 55: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

31

Beban Bunga dan Keuangan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014. Beban bunga dan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 berjumlah sebesar Rp340.236 juta, mengalami peningkatan Rp23.981 juta atau naik 7,6% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang berjumlah sebesar Rp316.255 juta. Hal ini disebabkan oleh peningkatan beban bunga Obligasi dan Medium Term Notes berupa pembayaran kupon. Dalam hal ini manajemen Perseroan memiliki kebijakan untuk mengoptimalkan penggunaan fasilitas yang ada. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013. Beban bunga dan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 berjumlah sebesar Rp 316.255 juta, mengalami penurunan Rp 28.094 juta atau 8,2% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang berjumlah sebesar Rp 344.349 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan bunga pinjaman. Bunga pinjaman untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 berjumlah sebesar Rp154.917 juta, mengalami penurunan Rp 68.609 juta, dibandingkan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang berjumlah Rp 86.308 juta. Beban Usaha Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014. Beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 berjumlah sebesar Rp74.422 juta, mengalami penurunan Rp1.508 juta atau turun 2,0% dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang berjumlah Rp75.930 juta. Hal ini disebabkan oleh penurunan jumlah karyawan dari 150 orang pada tahun berakhir 31 Desember 2014 menjadi 138 orang pada tahun berakhir 31 Desember 2015 mengakibatkan penurunan pada jumlah kompensasi karyawan serta beban pelatihan karyawan. Di samping itu, Perseroan menerapkan kebijakan efisiensi penggunaan biaya operasional. Tahun Yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013. Beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 berjumlah sebesar Rp75.930 juta, mengalami peningkatan Rp6.678 juta atau 9,6% dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang berjumlah Rp69.252 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya beban gaji, tunjangan dan imbalan kerja, yaitu dari Rp 46.612 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp51.100 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Selain itu, hal ini terjadi karena usaha operasional Perseroan sehingga pengelolaan aset Perseroanpun turut mengalami peningkatan.

C. PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI

Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Sewa Pembiayaan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014. Penyisihan kerugian penurunan nilai sewa pembiayaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp108.963 juta, mengalami peningkatan Rp62.907 juta atau 136,6% dibandingkan tahun 31 Desember 2014, yang berjumlah Rp46.056 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh pertimbangan Perseroan untuk meningkatkan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai pada level yang dianggap cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atau tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan Perseroan. Serta dengan mempertimbangkan melemahnya kondisi perekonomian global khususnya di industri bidang pertambangan. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013. Penyisihan kerugian penurunan nilai sewa pembiayaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp46.056 juta, mengalami penurunan Rp101.589 juta dibandingkan tahun 31 Desember 2013, yang berjumlah Rp147.645 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh Perseroan melakukan realisasi penghapusan nilai terhadap jumlah penyisihan kerugian nilai yang sudah disisihkan sebelumnya. Dimana jumlah tersebut diperkirakan mampu menutup kemungkinan kerugian atau tidak tertagihnya piutang pembiayaan sewa pembiayaan (kotor) yang dibukukan Perseroan yang tercatat mengalami penurunan dari Rp6.570.868 juta pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp5.848.122 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, penyesuaian beban penyisihan sepanjang tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 juga disimpulkan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan Perseroan sebagai bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dimililki Perseroan, diketahui bahwa terdapat peningkatan keterlambatan pembayaran tagihan pembiayaan konsumen (overdue) dan pengajuan restrukturisasi kontrak pembiayaan oleh konsumen yang mengalami kesulitan pembayaran. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Pembiayaan Konsumen Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014. Penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp955 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp339 juta atau 55,0% dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, yang berjumlah Rp616 juta. Hal ini disebabkan oleh kenaikan piutang pembiayaan konsumen. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013. Penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp616 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.372 juta dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, yang berjumlah Rp1.988 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena Perseroan melakukan penyesuaian jumlah penyisihan kerugian nilai yang diperkirakan mampu menutup kemungkinan kerugian atau tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen (kotor) yang dibukukan Perseroan.

Page 56: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

32

Penurunan penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen ini berhubungan dengan penurun saldo rata-rata piutang pembiayaan konsumen sepanjang tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014 saldo piutang pembiayaan konsumen – bersih sebesar Rp93.678 juta sedangkan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp834.858 juta.

PENDAPATAN, BEBAN DAN LABA BERSIH

D. LABA BERSIH

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember

2013 2014 2015 Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Pendapatan 867.861 100,0 764.851 100,0 676.736 100,0 Laba sebelum pajak penghasilan 320.813 37,0 277.667 36,3 124.122 18,3 Beban pajak penghasilan (78.325) (9,0) (65.307) (8,5) (13.672) (2,0) Laba Bersih 242.488 27,9 212.360 27,8 110.450 16,3

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 berjumlah Rp110.450 juta, mengalami penurunan sebesar Rp101.910 juta atau turun 48,0% dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang berjumlah Rp212.360 juta. Hal ini disebabkan oleh penurunan pendapatan usaha serta peningkatan pada penyisihan kerugian penurunan nilai. Seiring dengan melemahnya kondisi perekonomian secara global terutama industri pertambangan dimana ditahun – tahun sebelumnya Perseroan juga menyalurkan pembiayaan ke industri tersebut sehingga peningkatan penyisihan kerugian penurunan nilaipun turut disesuaikan.

867.861 764.851

676.736 547.048

487.184 552.614

242.488 212.360 110.450

0

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

2013 2014 2015

dala

m ju

taan

Rup

iah

Jumlah Pendapatan Jumlah Beban Laba Bersih

242.488 212.360

110.450

0

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

2013 2014 2015

dala

m ju

taan

Rup

iah

Laba Bersih

Page 57: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

33

Penurunan penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen ini berhubungan dengan penurun saldo rata-rata piutang pembiayaan konsumen sepanjang tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014 saldo piutang pembiayaan konsumen – bersih sebesar Rp93.678 juta sedangkan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp834.858 juta.

PENDAPATAN, BEBAN DAN LABA BERSIH

D. LABA BERSIH

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember

2013 2014 2015 Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Pendapatan 867.861 100,0 764.851 100,0 676.736 100,0 Laba sebelum pajak penghasilan 320.813 37,0 277.667 36,3 124.122 18,3 Beban pajak penghasilan (78.325) (9,0) (65.307) (8,5) (13.672) (2,0) Laba Bersih 242.488 27,9 212.360 27,8 110.450 16,3

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 berjumlah Rp110.450 juta, mengalami penurunan sebesar Rp101.910 juta atau turun 48,0% dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang berjumlah Rp212.360 juta. Hal ini disebabkan oleh penurunan pendapatan usaha serta peningkatan pada penyisihan kerugian penurunan nilai. Seiring dengan melemahnya kondisi perekonomian secara global terutama industri pertambangan dimana ditahun – tahun sebelumnya Perseroan juga menyalurkan pembiayaan ke industri tersebut sehingga peningkatan penyisihan kerugian penurunan nilaipun turut disesuaikan.

867.861 764.851

676.736 547.048

487.184 552.614

242.488 212.360 110.450

0

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

2013 2014 2015

dala

m ju

taan

Rup

iah

Jumlah Pendapatan Jumlah Beban Laba Bersih

242.488 212.360

110.450

0

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

2013 2014 2015

dala

m ju

taan

Rup

iah

Laba Bersih

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 berjumlah Rp212.360 juta, mengalami penurunan sebesar Rp30.128 juta atau turun 12,4% dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang berjumlah Rp242.488 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan usaha.Seiring dengan melemahnya kondisi perekonomian secara global terutama industri pertambangan dimana ditahun – tahun sebelumnya Perseroan juga menyalurkan pembiayaan ke industri tersebut sehingga peningkatan penyisihan kerugian penurunan nilaipun turut disesuaikan.

E. ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2013 2014 2015

Aset 6.875.712 7.002.013 6.692.984 Liabilitas 5.579.594 5.615.834 5.284.906 Ekuitas 1.296.118 1.386.179 1.408.078

Aset Komposisi aset Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember

2013 2014 2015 Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Kas dan setara kas 915.690 13,3 1.703.196 24,3 1.249.562 18,7 Piutang sewa pembiayaan -bersih 5.508.860 80,1 4.889.753 69,8 3.479.034 52,0 Piutang pembiayaan konsumen - bersih 180.976 2,6 93.678 1,3 834.858 12,4 Tagihan anjak piutang – bersih 95.902 1,5 202.145 2,9 25.524 0,4 Piutang pembiayaan modal usaha - bersih 920.529 13,7 Beban dibayar dimuka, pajak dibayar dimuka dan piutang lain-lain 35.250 0,5 50.078 0,7 45.454 0,7

Aset derivatif 78.690 1,1 15.381 0,3 26.582 0,4 Aset pajak tangguhan 54.379 0,8 41.698 0,6 52.031 0,8 Aset tetap – bersih 4.972 0,1 4.768 0,1 57.970 0,9 Aset lain-lain 993 0,0 1.316 0,0 1.440 0,0 Jumlah 6.875.712 100,0 7.002.013 100,0 6.692.984 100,0

Posisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 yang berjumlah Rp6.692.984 juta mengalami penurunan sebesar Rp309.029 juta atau turun 4,4% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2014 yang berjumlah Rp7.002.013 juta. Hal ini disebabkan oleh penurunan jumlah kas dan setara kas yang telah digunakan Perseroan untuk menjalankan kegiatan usahanya.

6.875.712 7.002.013 6.692.984

5.579.594 5.615.834 5.284.906

1.296.118 1.386.179 1.408.078

01,000,0002,000,0003,000,0004,000,0005,000,0006,000,0007,000,0008,000,000

2013 2014 2015

dala

m ju

taan

Rup

iah

Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas

Page 58: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

34

Posisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 yang berjumlah Rp7.002.013 juta mengalami peningkatan dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2013 yang berjumlah Rp6.875.712 juta. Peningkatan sebesar Rp126.301 juta atau 1,8% terutama disebabkan oleh perkembangan usaha Perseroan yang tercermin pada peningkatan nilai tagihan anjak piutang. Sebagaimana terlampir pada tabel di atas, bahwa investasi bersih dalam sewa pembiayaan mewakili rata-rata lebih dari 67,3% total aset Perseroan. Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai akun tersebut pada tanggal 31 Desember 2013, 2014, dan 2015.

Kas dan Setara Kas Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Posisi Kas dan Setara Kas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp1.249.562juta, mengalami penurunan sebesar Rp453.634 juta atau turun 26,6% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp1.703.196 juta. Hal ini disebabkan olehpenggunakan kas dan setara kas Perseroan dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi Kas dan Setara Kas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1.703.196 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp787.506 juta atau 86% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp915.690 juta. Peningkatan saldo kas ini disebabkan oleh dana Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I tahap II tahun 2014 yang didistribusikan kepada Perseroan pada bulan Desember 2014 dan tidak langsung digunakan.Disisi lain, peningkatan saldo kas pada tanggal 31 Desember 2014 juga disebabkan oleh tingkat penyaluran pembiayaan yang secara umum lebih kecil dari pada penyaluran pembiayaan selama tahun 2013. Piutang Sewa Pembiayaan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Piutang sewa pembiayaan – bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp3.479.034 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.420.719 juta atau turun 29,0% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp4.899.753 juta. Hal ini disebabkan oleh jumlah pembiayaan baru untuk sewa pembiayaan mengalami penurunan dari Rp2.283.049 juta pada tahun berakhir 31 Desember 2014 menjadi Rp1.348.965 juta pada tahun berakhir 31 Desember 2015 seiring dengan kebijakan Perseroan untuk mendiversifikasi produk pembiayaan yang ada. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi investasi bersih dalam sewa pembiayaan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp4.899.753 juta, mengalami penurunan sebesar Rp609.107 juta atau 11% dibandingkan dengan posisi tangal 31 Desember 2013 sebesar Rp5.508.860 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena jumlah volume pembiayaan yang dicapai oleh Perseroan pada 31 Desember 2014 sebesar Rp2.283.049 juta sedangkan sedangkan sewa pembiayaan baru yang dibukukan pada tahun 2013 sebesar Rp2.914.304 juta seiring dengan menurunnya penyaluran pembiayaan baru Perseroan ke sektor pertambangan dimana disesuaikan dengan kebijakan Perseroan untuk lebih selektif dalam penyaluran pembiayaan ke sektor pertambangan tersebut.

Page 59: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

35

Posisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 yang berjumlah Rp7.002.013 juta mengalami peningkatan dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2013 yang berjumlah Rp6.875.712 juta. Peningkatan sebesar Rp126.301 juta atau 1,8% terutama disebabkan oleh perkembangan usaha Perseroan yang tercermin pada peningkatan nilai tagihan anjak piutang. Sebagaimana terlampir pada tabel di atas, bahwa investasi bersih dalam sewa pembiayaan mewakili rata-rata lebih dari 67,3% total aset Perseroan. Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai akun tersebut pada tanggal 31 Desember 2013, 2014, dan 2015.

Kas dan Setara Kas Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Posisi Kas dan Setara Kas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp1.249.562juta, mengalami penurunan sebesar Rp453.634 juta atau turun 26,6% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp1.703.196 juta. Hal ini disebabkan olehpenggunakan kas dan setara kas Perseroan dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi Kas dan Setara Kas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1.703.196 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp787.506 juta atau 86% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp915.690 juta. Peningkatan saldo kas ini disebabkan oleh dana Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I tahap II tahun 2014 yang didistribusikan kepada Perseroan pada bulan Desember 2014 dan tidak langsung digunakan.Disisi lain, peningkatan saldo kas pada tanggal 31 Desember 2014 juga disebabkan oleh tingkat penyaluran pembiayaan yang secara umum lebih kecil dari pada penyaluran pembiayaan selama tahun 2013. Piutang Sewa Pembiayaan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Piutang sewa pembiayaan – bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp3.479.034 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.420.719 juta atau turun 29,0% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp4.899.753 juta. Hal ini disebabkan oleh jumlah pembiayaan baru untuk sewa pembiayaan mengalami penurunan dari Rp2.283.049 juta pada tahun berakhir 31 Desember 2014 menjadi Rp1.348.965 juta pada tahun berakhir 31 Desember 2015 seiring dengan kebijakan Perseroan untuk mendiversifikasi produk pembiayaan yang ada. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi investasi bersih dalam sewa pembiayaan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp4.899.753 juta, mengalami penurunan sebesar Rp609.107 juta atau 11% dibandingkan dengan posisi tangal 31 Desember 2013 sebesar Rp5.508.860 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena jumlah volume pembiayaan yang dicapai oleh Perseroan pada 31 Desember 2014 sebesar Rp2.283.049 juta sedangkan sedangkan sewa pembiayaan baru yang dibukukan pada tahun 2013 sebesar Rp2.914.304 juta seiring dengan menurunnya penyaluran pembiayaan baru Perseroan ke sektor pertambangan dimana disesuaikan dengan kebijakan Perseroan untuk lebih selektif dalam penyaluran pembiayaan ke sektor pertambangan tersebut.

Piutang Pembiayaan Konsumen Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Posisi piutang pembiayaan konsumen – bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp834.858 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp741.180 juta atau naik 791,2% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp93.678 juta. Hal tersebut disebabkan oleh adanya program joint financing dalam bentuk pembiayaan roda dua yang dilakukan oleh Perseroan. Ini merupakan implementasi dan implikasi dari kebijakan Perseroan untuk mendiversifikasi portofolionya. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi piutang pembiayaan konsumen Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp93.678 juta, mengalami penurunan sebesar Rp87.298 juta atau 48,2%, dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp180.976 juta. Hal ini disebabkan oleh strategi yang diterapkan Perseroan pada periode ini adalah berfokus pada penjualan sewa pembiayaan serta pembiayaan dalam bentuk anjak piutang. Beban Dibayar Dimuka, Pajak Dibayar Dimuka dan Piutang Lain-lain Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Posisi beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp45.454 juta, mengalami penurunan sebesar Rp4.624 juta atau turun 9,2% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp50.078 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan uang muka pembayaran dan lainnya. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi beban dibayar dimuka, fasilitas beban usaha, pajar dibayar dimuka, dan piutang lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp50.078 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp14.828 juta atau 42% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp35.250 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan piutang premi asuransi serta uang muka pembayaran. Aset Derivatif Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Posisi aset derivatif Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp26.582 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp11.201 juta atau naik 72,8% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp15.381 juta. Peningkatan ini disebabkan karena nilai pasar derivatif yang dimiliki oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dinilai lebih baik oleh bank-bank yang bertransaksi derivatif dengan Perseroan dibandingkan dengan nilai pasar pada tanggal 31 Desember 2014.

Page 60: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

36

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi aset derivatif Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp15.381 juta, mengalami penurunan sebesar Rp63.309 juta atau 80,4% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp78.690 juta. Penurunan ini disebabkan karena nilai pasar derivatif yang dimiliki oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dinilai kurang baik oleh bank-bank yang bertransaksi derivatif dengan Perseroan dibandingkan dengan nilai pasar pada tanggal 31 Desember 2013. Aset Pajak Tangguhan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Posisi aset pajak tangguhan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp52.031 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp10.333 juta atau naik 24,8% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp41.698 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya peningkatan penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibebankan ke laporan laba rugi. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi aset pajak tangguhan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp41.698 juta, mengalami penurunan sebesar Rp12.681 juta atau 23,3% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013. Penurunan ini terutama disebabkan karena tidak adanya peningkatan dalam nilai aset pajak tangguhan atas penyisihan kerugian penurunan nilai. Liabilitas Komposisi liabilitas keuanganPerseroan adalah sebagai berikut :

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember

2013 2014 2015 Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Utang kepada pemasok 13.408 0,2 5.637 0,1 - - Pinjaman yang diterima – bersih 2.549.341 45,7 1.733.278 30,9 1.439.770 27,2 Utang Obligasi 1.835.444 32,9 2.192.043 39,0 1.884.709 35,7 Medium term notes - bersih 999.861 17,9 1.499.901 26,7 1.649.992 31,2 Liabilitas pajak penghasilan badan 9.033 0,2 3.111 0,1 2.020 0,0 Liabilitas pajak lain-lain 4.515 0,1 4.329 0,1 3.561 0,2 Biaya akrual dan utang lain-lain 148.793 2,7 158.909 2,8 281.282 5,3 Liabilitas derivatif 4.757 0,0 2.423 0,0 1.922 0,0 Liabilitas imbalan kerja 14.442 0,3 16.203 0,3 21.650 0,4 Jumlah 5.579.594 100,0 5.615.834 100,0 5.284.906 100,0

Posisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp5.284.906 juta, mengalami penurunan sebesar Rp330.928 juta atau turun 5,9% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 yang berjumlah Rp5.615.834 juta.Hal ini terutama disebabkan oleh Perseroan telah melunasi surat utang obligasi yang telah jatuh tempo sebesar Rp807.000 juta. Posisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp5.615.834 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp36.240 juta atau naik 0,6% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 yang berjumlah Rp5.579.594 juta. Perseroan menjalankan lindung nilai kepada setiap kewajibannya baik lindung nilai secara kurs maupun suku bunga. Penyaluran pembiayaan pun dilakukan dengan menerapkan matching policy, dimana pembiayaan yang disalurkan memiliki struktur yang sesuai dengan pinjaman yang diterima oleh Perseroan. Sehingga dengan begitu proyeksi uang masuk dan keluar Perseroan dapat terukur.

Page 61: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

37

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi aset derivatif Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp15.381 juta, mengalami penurunan sebesar Rp63.309 juta atau 80,4% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp78.690 juta. Penurunan ini disebabkan karena nilai pasar derivatif yang dimiliki oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dinilai kurang baik oleh bank-bank yang bertransaksi derivatif dengan Perseroan dibandingkan dengan nilai pasar pada tanggal 31 Desember 2013. Aset Pajak Tangguhan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Posisi aset pajak tangguhan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp52.031 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp10.333 juta atau naik 24,8% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp41.698 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya peningkatan penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibebankan ke laporan laba rugi. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi aset pajak tangguhan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp41.698 juta, mengalami penurunan sebesar Rp12.681 juta atau 23,3% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013. Penurunan ini terutama disebabkan karena tidak adanya peningkatan dalam nilai aset pajak tangguhan atas penyisihan kerugian penurunan nilai. Liabilitas Komposisi liabilitas keuanganPerseroan adalah sebagai berikut :

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember

2013 2014 2015 Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Utang kepada pemasok 13.408 0,2 5.637 0,1 - - Pinjaman yang diterima – bersih 2.549.341 45,7 1.733.278 30,9 1.439.770 27,2 Utang Obligasi 1.835.444 32,9 2.192.043 39,0 1.884.709 35,7 Medium term notes - bersih 999.861 17,9 1.499.901 26,7 1.649.992 31,2 Liabilitas pajak penghasilan badan 9.033 0,2 3.111 0,1 2.020 0,0 Liabilitas pajak lain-lain 4.515 0,1 4.329 0,1 3.561 0,2 Biaya akrual dan utang lain-lain 148.793 2,7 158.909 2,8 281.282 5,3 Liabilitas derivatif 4.757 0,0 2.423 0,0 1.922 0,0 Liabilitas imbalan kerja 14.442 0,3 16.203 0,3 21.650 0,4 Jumlah 5.579.594 100,0 5.615.834 100,0 5.284.906 100,0

Posisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp5.284.906 juta, mengalami penurunan sebesar Rp330.928 juta atau turun 5,9% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 yang berjumlah Rp5.615.834 juta.Hal ini terutama disebabkan oleh Perseroan telah melunasi surat utang obligasi yang telah jatuh tempo sebesar Rp807.000 juta. Posisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp5.615.834 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp36.240 juta atau naik 0,6% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 yang berjumlah Rp5.579.594 juta. Perseroan menjalankan lindung nilai kepada setiap kewajibannya baik lindung nilai secara kurs maupun suku bunga. Penyaluran pembiayaan pun dilakukan dengan menerapkan matching policy, dimana pembiayaan yang disalurkan memiliki struktur yang sesuai dengan pinjaman yang diterima oleh Perseroan. Sehingga dengan begitu proyeksi uang masuk dan keluar Perseroan dapat terukur.

Utang Kepada Pemasok Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Posisi utang kepada pemasok Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp0 juta, mengalami penurunan 100% sebesar Rp5.637 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp5.637 juta. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya utang kepada pemasok pada posisi akhir tahun 2015. Seluruh transaksi yang berhubungan dengan utang kepada pemasok sudah diselesaikan pembayarannya oleh Perseroan sebelum ditutupnya periode pelaporan. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi utang kepada pemasok Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp5.637 juta, mengalami penurunan sebesar Rp7.771 juta atau 58% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp13.408 juta. Hal ini terjadi karena proses penyelesaian pembayaran utang kepada pemasok di tahun 2014 dilakukan lebih cepat dibandingkan dengan tahun 2013.

Pendanaan Pihak Ketiga

(dalam jutaan Rupiah)

Pendanaan pihak ketiga 2013 2014 2015

Pinjaman yg diterima pihak ketiga 2.549.341 1.733.278 1.439.770

pihak berelasi - - - Jumlah pinjaman yang diterima 2.549.341 1.733.278 1.439.770

Utang obligasi 1.835.444 2.192.043 1.884.709 Jumlah utang obligasi 1.835.444 2.192.043 1.884.709

MTN pihak ketiga 199.861 - -

pihak berelasi 800.000 1.499.901 1.649.992 Jumlah MTN 999.861 1.499.901 1.649.992

Jumlah pendanaan pihak ketiga 5.384.646 5.425.222 4.974.471

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014. Saldo pendanaan pihak ketiga pada akhir tahun 2015 menurun sebesar Rp450.751 juta atau turun sebesar 8,3% dari saldo tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh pelunasan Obligasi II Seri C dengan jumlah pelunasan sebesar Rp807.000 juta pada bulan Januari 2015 serta pembayaran MTN dan pinjaman lainnya sebesar Rp1.643.173 juta. Namun demikian selama tahun 2015 Perseroan menerima pendanaan dalam bentuk Obligasi sebesar Rp500.000 juta, MTN Rp700.000 juta dan pinjaman lainnya sebesar Rp578.835 juta. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013. Saldo pendanaan pihak ketiga pada akhir tahun 2014 meningkat sebesar Rp40.576 juta atau sekitar 0,8% dari saldo tahun sebelumnya.

Page 62: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

38

Liabilitas Pajak Penghasilan Badan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Posisi liabilitas pajak penghasilan badan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp2.020 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.091 juta atau 35,0% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp3.111 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena penurunan pajak penghasilan badan terkait laba yang diperoleh Perseroan di tahun 2015. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi liabilitas pajak penghasilan badan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp3.111 juta, mengalami penurunan sebesar Rp5.922 juta atau 66%, dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp9.033 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena penurunan pajak penghasilan badan terkait laba yang diperoleh Perseroan di tahun 2014. Total Liabilitas Pajak Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Posisi liabilitas pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp5.581 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.859 juta atau turun 25,0% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp7.440 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena lebih kecilnya kewajiban pajak terkait pasal 21, 23, dan 26 dibandingkan pada periode sebelumnya. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi liabilitas pajak Perseroan ada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp7.440 juta, mengalami penurunan sebesar Rp6.108 juta atau 45% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp13.548 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena lebih kecilnya kewajiban pajak terkait pasal 21, 23, dan 26. Biaya akrual dan utang lain-lain

(dalam jutaan Rupiah)

2013 2014 2015

Biaya Akrual Pihak ketiga

Bunga 38.218 26.684 30.496 Tenaga ahli 436 316 167

Lain-lain 166 422 940

38.820 27.422 31.603

Pihak berelasi Bunga 3.467 8.103 15.426 Jumlah biaya akrual 42.287 35.525 47.029

Utang Lain-Lain Pihak ketiga

Uang muka pelanggan 64.086 90.248 200.669 Utang asuransi 5.925 5.078 7.291 Utang fidusia 1.655 1.648 1.687 Pendapatan yang ditangguhkan 283 - - Lain-lain 355 137 4.161

72.304 97.111 213.808

Pihak berelasi

Page 63: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

39

Liabilitas Pajak Penghasilan Badan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Posisi liabilitas pajak penghasilan badan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp2.020 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.091 juta atau 35,0% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp3.111 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena penurunan pajak penghasilan badan terkait laba yang diperoleh Perseroan di tahun 2015. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi liabilitas pajak penghasilan badan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp3.111 juta, mengalami penurunan sebesar Rp5.922 juta atau 66%, dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp9.033 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena penurunan pajak penghasilan badan terkait laba yang diperoleh Perseroan di tahun 2014. Total Liabilitas Pajak Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Posisi liabilitas pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp5.581 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.859 juta atau turun 25,0% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp7.440 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena lebih kecilnya kewajiban pajak terkait pasal 21, 23, dan 26 dibandingkan pada periode sebelumnya. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi liabilitas pajak Perseroan ada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp7.440 juta, mengalami penurunan sebesar Rp6.108 juta atau 45% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp13.548 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena lebih kecilnya kewajiban pajak terkait pasal 21, 23, dan 26. Biaya akrual dan utang lain-lain

(dalam jutaan Rupiah)

2013 2014 2015

Biaya Akrual Pihak ketiga

Bunga 38.218 26.684 30.496 Tenaga ahli 436 316 167

Lain-lain 166 422 940

38.820 27.422 31.603

Pihak berelasi Bunga 3.467 8.103 15.426 Jumlah biaya akrual 42.287 35.525 47.029

Utang Lain-Lain Pihak ketiga

Uang muka pelanggan 64.086 90.248 200.669 Utang asuransi 5.925 5.078 7.291 Utang fidusia 1.655 1.648 1.687 Pendapatan yang ditangguhkan 283 - - Lain-lain 355 137 4.161

72.304 97.111 213.808

Pihak berelasi

(dalam jutaan Rupiah)

2013 2014 2015

Utang asuransi 34.202 26.273 20.445 Jumlah utang lain-lain 106.506 123.384 234.253

Jumlah biaya akrual dan utang lain-lain 148.793 158.909 281.282 Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Posisi biaya akrual dan utang lain-lain Perseroanpada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp281.282 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp122.373 juta atau naik 77,0% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp158.909 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya akrual bunga. Jumlah akrual bunga yang dicatat oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 15.426 juta. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi biaya akrual dan utang lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp158.909 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp10.116 juta atau 6,8% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp148.793 juta. Liabilitas Derivatif Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Posisi liabilitas derivatif Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp1.922 juta, mengalami penurunan sebesar Rp501 juta atau turun 20,7% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp2.423 juta. Penurunan ini dikarenakan oleh nilai pasar dari derivatif yang dimiliki oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dinilai lebih baik oleh bank-bank yang bertransaksi derivatif dengan Perseroan dibandingkan dengan nilai pasar pada tanggal 31 Desember 2014. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi liabilitas derivatif Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2.423 juta, mengalami penurunan sebesar Rp2.334 juta atau 49%, dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp4.757 juta. Penurunan ini dikarenakan oleh nilai pasar dari derivatif yang dimiliki oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dinilai lebih baik oleh bank-bank yang bertransaksi derivatif dengan Perseroan dibandingkan dengan nilai pasar pada tanggal 31 Desember 2013. Liabilitas imbalan Kerja Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Posisi imbalan kerja Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp21.650 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp5.447 juta atau 33,6% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp16.203 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya liabilitas imbalan pensiun dan liabilitas imbalan jangka panjang Perseroan.

Page 64: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

40

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi imbalan kerja Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp16.203 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp1.761 juta atau 12,2% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp14.442 juta. Ekuitas

(dalam jutaan Rupiah, kecuali %)

Uraian 31 Desember

2013 2014 2015 Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Modal ditempatkan dan disetor penuh 574.885 44,3 574.885 41,47 574.885 40,83 Agio saham 49.367 3,8 49.367 3,6 49.367 3,5 Cadangan lindung nilai arus kas (790) (0,1) (1.959) (0,19) 1.151 0,08 Saldo laba dicadangkan 200 0,0 225 0,02 250 0,02 Saldo laba belum dicadangkan 672.456 51,8 763.661 55,1 782.425 55,6 Jumlah Ekuitas 1.296.118 100,0 1.386.179 100,00 1.408.078 100,00

Posisi ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp1.408.078 juta, mengalami peningkatan dibandingkan dengan total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 yang berjumlah Rp1.386.179 juta.Peningkatan sebesar Rp21.899 juta atau 1,6% terutama disebabkan oleh peningkatan saldo laba yang belum dicadangkan Perseroan untuk tahun berakhir tanggal 31 Desember 2015. Posisi ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1.386.179 juta, mengalami peningkatan dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2013 yang berjumlah Rp1.296.118 juta. Peningkatan sebesar Rp90.061 juta atau 6,9% terutama disebabkan oleh peningkatan laba berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2014. F. KUALITAS PIUTANG

Sewa Pembiayaan

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2013 2014 2015

Tanpa tunggakan 4.600.810 4.133.829 3.085.014 Tunggakan 1 – 30 hari 917.000 671.353 436.238 Tunggakan 31 – 60 hari 890.737 825.976 520.672 Tunggakan diatas 60 hari 162.321 216.964 191.328 Jumlah 6.570.868 5.848.122 4.233.252

(dalam persentase)

Uraian 31 Desember 2013 2014 2015

Tanpa tunggakan 70,0% 70,7% 72,9% Tunggakan 1 – 30 hari 14,0% 11,5% 10,3% Tunggakan 31 – 60 hari 13,5% 14,1% 12,3% Tunggakan diatas 60 hari 2,5% 3,7% 4,5% Jumlah 100,0% 100,0% 100,0% Pembiayaan Konsumen (dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2013 2014 2015

Tanpa tunggakan 179.795 90.689 991.936 Tunggakan 1 – 30 hari 16.684 9.999 - Tunggakan 31 – 60 hari 12.956 3.800 3.475

Page 65: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

41

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi imbalan kerja Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp16.203 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp1.761 juta atau 12,2% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp14.442 juta. Ekuitas

(dalam jutaan Rupiah, kecuali %)

Uraian 31 Desember

2013 2014 2015 Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Modal ditempatkan dan disetor penuh 574.885 44,3 574.885 41,47 574.885 40,83 Agio saham 49.367 3,8 49.367 3,6 49.367 3,5 Cadangan lindung nilai arus kas (790) (0,1) (1.959) (0,19) 1.151 0,08 Saldo laba dicadangkan 200 0,0 225 0,02 250 0,02 Saldo laba belum dicadangkan 672.456 51,8 763.661 55,1 782.425 55,6 Jumlah Ekuitas 1.296.118 100,0 1.386.179 100,00 1.408.078 100,00

Posisi ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp1.408.078 juta, mengalami peningkatan dibandingkan dengan total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 yang berjumlah Rp1.386.179 juta.Peningkatan sebesar Rp21.899 juta atau 1,6% terutama disebabkan oleh peningkatan saldo laba yang belum dicadangkan Perseroan untuk tahun berakhir tanggal 31 Desember 2015. Posisi ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1.386.179 juta, mengalami peningkatan dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2013 yang berjumlah Rp1.296.118 juta. Peningkatan sebesar Rp90.061 juta atau 6,9% terutama disebabkan oleh peningkatan laba berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2014. F. KUALITAS PIUTANG

Sewa Pembiayaan

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2013 2014 2015

Tanpa tunggakan 4.600.810 4.133.829 3.085.014 Tunggakan 1 – 30 hari 917.000 671.353 436.238 Tunggakan 31 – 60 hari 890.737 825.976 520.672 Tunggakan diatas 60 hari 162.321 216.964 191.328 Jumlah 6.570.868 5.848.122 4.233.252

(dalam persentase)

Uraian 31 Desember 2013 2014 2015

Tanpa tunggakan 70,0% 70,7% 72,9% Tunggakan 1 – 30 hari 14,0% 11,5% 10,3% Tunggakan 31 – 60 hari 13,5% 14,1% 12,3% Tunggakan diatas 60 hari 2,5% 3,7% 4,5% Jumlah 100,0% 100,0% 100,0% Pembiayaan Konsumen (dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2013 2014 2015

Tanpa tunggakan 179.795 90.689 991.936 Tunggakan 1 – 30 hari 16.684 9.999 - Tunggakan 31 – 60 hari 12.956 3.800 3.475

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2013 2014 2015

Tunggakan diatas 60 hari 2.530 790 - Jumlah 211.965 105.278 995.411

(dalam persentase)

Uraian 31 Desember 2013 2014 2015

Tanpa tunggakan 84,8% 86,1% 99,7% Tunggakan 1 – 30 hari 7,9% 9,5% - Tunggakan 31 – 60 hari 6,1% 3,6% 0,3% Tunggakan diatas 60 hari 1,2% 0,8% - Jumlah 100,0% 100,0% 100,0% Dengan semakin berkembangnya usaha Perseroan yang ditandai oleh meningkatnya jumlah kontrak dan konsumen mengakibatkan tingkat ketertunggakan dari konsumen meningkat dari tahun ke tahun. Namun demikian, Perseroan tetap mengelola proses penagihan secara baik dan handal. Hal ini terlihat pada kinerja Perseroan yang cemerlang pada tahun 2015 dengan membukukan piutang pembiayaan konsumen tanpa tunggakan sebesar 99,7% dari total piutang, yang merupakan pencapaian terbaik dalam rentang tahun 2013-2015. Perseroan menentukan dan menganalisa setiap piutang apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas piutang. Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang yang mengalami penurunan nilai dihitung secara individual dengan menggunakan metode discounted cash flows, sedangkan untuk piutang yang tidak mengalami penurunan nilai penyisihan kerugian penurunan nilai dinilai secara kolektif berdasarkan data kerugian historis. Persentase penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013, 2014, dan 2015 masing-masing sebesar 4,7%; 5,7%; dan 5,4%. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya, diakui sebagai pendapatan lain-lain, sedangkan penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan pada periode berjalan, dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai.

(dalam jutaan Rupiah) Uraian 31 Desember

2013 2014 2015 Saldo Awal Periode 275.471 330.840 315.245 Penyisihan Selama Periode Berjalan 149.633 84.398 123.561 Penghapusan (94.264) (99.993) (136.833) Saldo Akhir Periode 330.840 315.245 301.974

G. ASET DAN LIABILITAS KEWAJIBAN MATA UANG ASING

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2013 2014 2015

Aset mata uang asing 1.962.039 1.868.488 1.396.013 Liabilitas mata uang asing (1.890.185) (1.537.285) (1.145.399) Jumlah aset/(liabilitas)mata uang asing - bersih 71.854 331.203 250.614

Jumlah aset/liabilitas mata uang asing - bersih yang dimiliki oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp71.854 juta, Rp331.203 juta, dan Rp250.614 juta. Dalam hal pinjaman mata uang asing, Perseroan telah melakukan lindung nilai melalui transaksi cross currency swaps untuk mengantisipasi risiko fluktuasi nilai tukar atas pinjaman dalam mata uang asing.

Page 66: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

42

H. SOLVABILITAS

Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk membayar kembali liabilitas pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang yang sudah jatuh tempo. Dalam perhitungan solvabilitas ini dikenal rasio-rasio keuangan seperti: rasio pinjaman berbunga (kotor) terhadap ekuitas (gearing ratio) dan rasio liabilitas terhadap jumlah aset (debt to total asset ratio). Rasio pinjaman berbunga (kotor) terhadap ekuitas (gearing ratio) pada 31 Desember 2013, 2014 dan 2015 masing-masing adalah sebesar 4,2 kali; 3,9 kali; dan 3,5 kali. Posisi rasio keuangan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006, tentang Perusahaan Pembiayaan, yang menyatakan bahwa tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan diukur dengan gearing ratio maksimum sebesar 10 kali dari total modal. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset (debt to total asset ratio) adalah perbandingan antara seluruh liabilitas dengan jumlah aset. Rasio pada 31 Desember 2013, 2014 dan 2015 masing-masing adalah sebesar 0,8 kali; 0,8 kali; dan 0,8 kali.

I. IMBAL HASIL EKUITAS (ROE) DAN IMBAL HASIL INVESTASI (ROA)

(dalam jutaan Rupiah kecuali ROE dan ROA) 31 Desember

Uraian 2013 2014 2015 Laba Bersih 242.488 212.360 110.450 Ekuitas 1.296.118 1.386.179 1.408.078 Aset 6.875.712 7.002.013 6.692.984 ROE 18,7% 15,3% 7,8% ROA 3,5% 3,0% 1,7%

Imbal hasil ekuitas (ROE) menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang ditanamkan, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan ekuitas. Imbal hasil ekuitas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015 masing-masing adalah sebesar 18,7%; 15,3% dan 7,9%. Imbal hasil ekuitas ini menunjukan produktivitas Perseroan yang cukup baik dalam menghasilkan laba bersih dari total ekuitas yang dimiliki. Imbal hasil investasi (ROA) menunjukan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari aset yang dimiliki Perseroan, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan jumlah aset. Imbal hasil investasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015 masing-masing adalah sebesar 3,5%; 3,0%; dan 1,7%.

J. SUMBER PENDANAAN

Selain dari ekuitas, Perseroan juga menggunakan sumber pendanaan berupa pinjaman bank, pinjaman non bank, pengeluaran obligasi, Medium Term Notes dan pembiayaan bersama (joint financing) untuk kemudian disalurkan sebagai pembiayaan kepada konsumen. Sebagian besar sumber pendanaan Perseroan berasal dari utang obligasi.

K. LIKUIDITASPERSEROAN

Uraian 31 Desember 2013 2014 2015

Aset (Juta Rupiah) 4.558.452 4.998.719 4.621.327 Liabilitas (Juta Rupiah) 3.477.045 3.042.510 1.827.824 Rasio likuiditas (x) 1,3 1,6 2,5

Likuiditas merupakan rasio dari aset yang akan jatuh tempo kurang dari 1 tahun dibagi dengan liabilitas yang akan jatuh tempo di bawah 1 tahun.

Page 67: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

43

H. SOLVABILITAS

Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk membayar kembali liabilitas pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang yang sudah jatuh tempo. Dalam perhitungan solvabilitas ini dikenal rasio-rasio keuangan seperti: rasio pinjaman berbunga (kotor) terhadap ekuitas (gearing ratio) dan rasio liabilitas terhadap jumlah aset (debt to total asset ratio). Rasio pinjaman berbunga (kotor) terhadap ekuitas (gearing ratio) pada 31 Desember 2013, 2014 dan 2015 masing-masing adalah sebesar 4,2 kali; 3,9 kali; dan 3,5 kali. Posisi rasio keuangan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006, tentang Perusahaan Pembiayaan, yang menyatakan bahwa tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan diukur dengan gearing ratio maksimum sebesar 10 kali dari total modal. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset (debt to total asset ratio) adalah perbandingan antara seluruh liabilitas dengan jumlah aset. Rasio pada 31 Desember 2013, 2014 dan 2015 masing-masing adalah sebesar 0,8 kali; 0,8 kali; dan 0,8 kali.

I. IMBAL HASIL EKUITAS (ROE) DAN IMBAL HASIL INVESTASI (ROA)

(dalam jutaan Rupiah kecuali ROE dan ROA) 31 Desember

Uraian 2013 2014 2015 Laba Bersih 242.488 212.360 110.450 Ekuitas 1.296.118 1.386.179 1.408.078 Aset 6.875.712 7.002.013 6.692.984 ROE 18,7% 15,3% 7,8% ROA 3,5% 3,0% 1,7%

Imbal hasil ekuitas (ROE) menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang ditanamkan, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan ekuitas. Imbal hasil ekuitas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015 masing-masing adalah sebesar 18,7%; 15,3% dan 7,9%. Imbal hasil ekuitas ini menunjukan produktivitas Perseroan yang cukup baik dalam menghasilkan laba bersih dari total ekuitas yang dimiliki. Imbal hasil investasi (ROA) menunjukan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari aset yang dimiliki Perseroan, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan jumlah aset. Imbal hasil investasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015 masing-masing adalah sebesar 3,5%; 3,0%; dan 1,7%.

J. SUMBER PENDANAAN

Selain dari ekuitas, Perseroan juga menggunakan sumber pendanaan berupa pinjaman bank, pinjaman non bank, pengeluaran obligasi, Medium Term Notes dan pembiayaan bersama (joint financing) untuk kemudian disalurkan sebagai pembiayaan kepada konsumen. Sebagian besar sumber pendanaan Perseroan berasal dari utang obligasi.

K. LIKUIDITASPERSEROAN

Uraian 31 Desember 2013 2014 2015

Aset (Juta Rupiah) 4.558.452 4.998.719 4.621.327 Liabilitas (Juta Rupiah) 3.477.045 3.042.510 1.827.824 Rasio likuiditas (x) 1,3 1,6 2,5

Likuiditas merupakan rasio dari aset yang akan jatuh tempo kurang dari 1 tahun dibagi dengan liabilitas yang akan jatuh tempo di bawah 1 tahun.

Perseroan selalu menjaga tingkat likuiditas Perseroan, termasuk antisipasi untuk perkembangan penyaluran kredit, risiko kredit dari pelanggan dan ketersediaan dana sendiri maupun berupa pinjaman untuk menjamin kelancaran operasional Perseroan. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Pada tanggal 31 Desember 2015, rasio likuiditas Perseroan adalah sebesar 2,5 kali, meningkat dibanding posisi tahun 2014 yaitu sebesar 1,6 kali. Kondisi ini merupakan hasil usaha Perseroan mempertahankan tingkat efisiensi didalam mengelola likuiditas, akan tetapi tetap berada dalam posisi likuid dengan rasio diatas 1 kali, yaitu kemampuan mempertahankan tingkat likuiditas dalam bentuk kas dibandingkan liabilitas yang segera jatuh tempo. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014, rasio likuiditas Perseroan adalah sebesar 1,6 kali, naik dibandingkan dengan posisi tahun 2013 yaitu sebesar 1,3 kali. Kondisi ini merupakan hasil usaha Perseroan mempertahankan tingkat efisiensi didalam mengelola likuiditas, akan tetapi tetap berada dalam posisi likuid dengan rasio diatas 1 kali, yaitu kemampuan mempertahankan tingkat likuiditas dalam bentuk kas dibandingkan liabilitas yang segera jatuh tempo.

L. ANALISIS ARUS KAS

(dalam jutaan Rupiah) Uraian

31 Desember

2013 2014 2015 Kas bersih (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas operasi 965.684 900.112 327.506

Kas bersih (digunakan untuk) / diperoleh dari aktivitas investasi (1.400) (1.740) (55.360)

Kas bersih diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (477.536) (121.222) (762.649)

Kas dan setara kas akhir tahun/ periode 915.690 1.703.196 1.249.562

Arus kas masuk Perseroan yang utama diperoleh dari penerimaan angsuran pelanggan dan penerimaan fasilitas pinjaman bank. Arus kas keluar Perseroan yang utama adalah untuk membayar utang kepada pemasok (supplier) dan membayar angsuran pinjaman bank. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Pada tanggal 31 Desember 2015, posisi kas dan setara kas Perseroan adalah sebesar Rp1.249.562 juta, menurun sebesar Rp453.634 juta dibanding posisi tahun 2014. Penurunan ini karena kas dan setara kas yang digunakan untuk kegiatan usaha Perseroan terutama untuk pembayaran kembali pendanaan dalam bentuk Obligasi, MTN dan pinjaman lainnya. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014, posisi kas dan setara kas Perseroan adalah sebesar Rp1.703.196 juta, meningkat sebesar Rp787.506 juta dibanding posisi tahun 2013. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan penerimaan Perseroan yang merupakan hasil penagihan piutang dari konsumen, penerimaan pinjaman dan penerimaan Medium Term Notes, dan utang obligasi pada tahun 2014.

Page 68: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

44

STRATEGI USAHA PERSEROAN

Perseroan mengembangkan berbagai strategi didalam menjalankan kegiatan usaha, ditengah ketatnya persaingan yang memberikan pelayanan untuk pembiayaan alat-alat berat dan kendaraan pendukung lainnya.

• Bidang pemasaran

- Segmentasi konsumen yang tepat. - Menyediakan jasa pembiayaan dengan memberikan solusi yang tepat bagi setiap konsumen

alat berat di Indonesia. • Bidang operasional

- Menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap pemberian kredit dan manajemen piutang yang handal dan akurat.

- Menjalin kerjasama dengan pemasok, perusahaan asuransi dan perusahaan profesi terkait lainnya.

• Bidang keuangan - Melakukan diversifikasi atas sumber pendanaan. - Optimalisasi struktur pendanaan (matching policy).

• Bidang manajemen risiko - Menerapkan manajemen risiko yang terpadu untuk meminimalkan risiko pasar, keuangan dan

operasional. - Menerapkan Business Continuity Plan (BCP) untuk memastikan keberlangsungan bisnis

perusahaan saat terjadi bencana. • Sumber daya manusia dan teknologi informasi

- Menerapkan sistem sumber daya manusia sejalan dengan kebijakan SDM Astra dimulai dari perekrutan, pengembangan dan purna bakti.

- Menerapkan sistem aplikasi secara online di seluruh jaringan pemasaran dan program Disaster Recovery Plan (DRP).

MANAJEMEN RISIKO

Manajemen risiko merupakan salahsatu penerapan kebijakan manajemen Perseroan untuk melakukan suatu pendekatan terstruktur didalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman ketidakpastian terhadap bidang usaha. Perseroan menetapkan suatu rangkaian aktivitas usaha Perseroan termasuk: identifikasi risiko, pengukuran dampak risiko, pengembangan dan pengelolaan strategi dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan sumberdaya Perseroan. Strategi yang dapat diimplementasikan antara lain adalah mengurangi terjadinya ancaman risiko secara langsung, sehingga dampak negatif terjadinya risiko dapat segera diidentifikasi dan diambil suatu kebijakan untuk mengatasinya, pelaksanaan runtutan prosedur untuk mengantisipasi, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.

Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh Perseroan. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan ekonomi. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan metodologi dan tindakan sistematis yang dipersiapkan oleh Perseroan, khususnya bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi). Perseroan mempertimbangkan tindakan sistematis dan proaktif untuk mengantisipasi apabila terjadi risiko operasional dan risiko finansial, dengan cara menerapkan kebijakan keselarasan profil jatuh tempo piutang dengan profil jatuh tempo liabilitas (match funding gap policy). Di sisi lain, untuk pinjaman dalam mata uang asing, maka Perseroan menerapkan kebijakan lindung nilai (hedging). Artinya, setiap mata uang asing yang dikonversikan ke mata uang Rupiah dan digunakan untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk Rupiah akan dilakukan lindung nilai. Hal ini untuk menghindari risiko fluktuasi nilai mata uang di masa yang akan datang.Adapun di bidang operasional, Perseroan menerapkan kebijakan

Page 69: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

45

STRATEGI USAHA PERSEROAN

Perseroan mengembangkan berbagai strategi didalam menjalankan kegiatan usaha, ditengah ketatnya persaingan yang memberikan pelayanan untuk pembiayaan alat-alat berat dan kendaraan pendukung lainnya.

• Bidang pemasaran

- Segmentasi konsumen yang tepat. - Menyediakan jasa pembiayaan dengan memberikan solusi yang tepat bagi setiap konsumen

alat berat di Indonesia. • Bidang operasional

- Menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap pemberian kredit dan manajemen piutang yang handal dan akurat.

- Menjalin kerjasama dengan pemasok, perusahaan asuransi dan perusahaan profesi terkait lainnya.

• Bidang keuangan - Melakukan diversifikasi atas sumber pendanaan. - Optimalisasi struktur pendanaan (matching policy).

• Bidang manajemen risiko - Menerapkan manajemen risiko yang terpadu untuk meminimalkan risiko pasar, keuangan dan

operasional. - Menerapkan Business Continuity Plan (BCP) untuk memastikan keberlangsungan bisnis

perusahaan saat terjadi bencana. • Sumber daya manusia dan teknologi informasi

- Menerapkan sistem sumber daya manusia sejalan dengan kebijakan SDM Astra dimulai dari perekrutan, pengembangan dan purna bakti.

- Menerapkan sistem aplikasi secara online di seluruh jaringan pemasaran dan program Disaster Recovery Plan (DRP).

MANAJEMEN RISIKO

Manajemen risiko merupakan salahsatu penerapan kebijakan manajemen Perseroan untuk melakukan suatu pendekatan terstruktur didalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman ketidakpastian terhadap bidang usaha. Perseroan menetapkan suatu rangkaian aktivitas usaha Perseroan termasuk: identifikasi risiko, pengukuran dampak risiko, pengembangan dan pengelolaan strategi dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan sumberdaya Perseroan. Strategi yang dapat diimplementasikan antara lain adalah mengurangi terjadinya ancaman risiko secara langsung, sehingga dampak negatif terjadinya risiko dapat segera diidentifikasi dan diambil suatu kebijakan untuk mengatasinya, pelaksanaan runtutan prosedur untuk mengantisipasi, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.

Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh Perseroan. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan ekonomi. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan metodologi dan tindakan sistematis yang dipersiapkan oleh Perseroan, khususnya bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi). Perseroan mempertimbangkan tindakan sistematis dan proaktif untuk mengantisipasi apabila terjadi risiko operasional dan risiko finansial, dengan cara menerapkan kebijakan keselarasan profil jatuh tempo piutang dengan profil jatuh tempo liabilitas (match funding gap policy). Di sisi lain, untuk pinjaman dalam mata uang asing, maka Perseroan menerapkan kebijakan lindung nilai (hedging). Artinya, setiap mata uang asing yang dikonversikan ke mata uang Rupiah dan digunakan untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk Rupiah akan dilakukan lindung nilai. Hal ini untuk menghindari risiko fluktuasi nilai mata uang di masa yang akan datang.Adapun di bidang operasional, Perseroan menerapkan kebijakan

manajemen risiko yang sangat prudent. Setiap permintaan kredit yang ada harus melalui persetujuan Komite Kredit berdasarkan analisis komprehensif atas/ terhadap risiko–risiko yang ada. Tata kelola manajemen risiko yang dilaksanakan oleh Perseroan, terfokus kepada kebijakan yang mencakup berbagai sisi pengelolaan risiko sebagai berikut:

Fungsi pengawasan secara proaktif dari Dewan Komisaris dan Direksi. Secara berkesinambungan dan terintegrasi dengan Grup Astra, melakukan berbagai usaha

pengembangan sumber daya sehubungan dengan pengelolaan risiko. Sistem informasi manajemen yang terpadu, dan mampu melakukan identifikasi secara akurat,

termasuk pengelolaan database dan pengawasan yang terkait dengan bidang usaha Perseroan. Pada tahun 2015 Perseroan sudah mulai menyiapkan tatanan manajemen risiko terkait dengan diwajibkannya penerapan manajemen risiko terintegrasi yang tergabung dalam konglomerasi keuangan Astra sesuai dengan peraturan dari OJK.

Implementasi dan penerapan tata kelola manajemen risiko sebagaimana diatas: Pengelolaan manajemen risiko Perseroan, sebagai pendekatan untuk mengelola semua risiko, memerlukan proses pengelolaan risiko yang proaktif, sistematis dan berdisiplin, yang mencakup semua risiko terhadap semua lini organisasi, termasuk mempertimbangkan risiko pembiayaan, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional. Risiko lainnya seperti risiko reputasi, risiko kepatuhan dikelola sebagai bagian dari risiko operasional. Perseroan juga telah mengimplementasikan program Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP) sebagai suatu bentuk mitigasi risiko, terutama pada saat terjadinya bencana. Dengan adanya program BCP dan DRP ini, Perseroan berusaha untuk memastikan keberlangsungan kegiatan operasionalnya di saat terjadinya bencana. Perseroan juga telah secara rutin melaksanakan Control Self Assessment (CSA) dan menyusun Risk Register guna mengidentifikasi risiko-risiko baru yang dihadapi Perseroan dan monitoring pelaksanaan rencana mitigasi serta menyusun mitigasi yang akan dilakukan.

KEMAMPUAN MANAJEMEN

Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya didukung oleh manajemen yang terdiri dari jajaran Direksi dan diawasi oleh jajaran Komisaris yang berpengalaman di bidang pembiayaan dan industri alatberat. Perseroan juga didukung oleh karyawan-karyawan yang memiliki kapabilitas. Kompetensi dan pengalaman yang luas dalam industri pembiayaan, keuangan dan alat-alat berat, terutama didalam jajaran pejabat senior Perseroan.

PEMBELIAN BARANG MODAL (CAPITAL EXPENDITURE)

Pembelian barang modal merupakan pengeluaran biaya yang digunakan untuk membeli aset-aset Perseroan, berupa prasarana, peralatan kantor, kendaraan bermotor, perabotan kantor, pembelian perangkat keras atau perangkat lunak untuk pengembangan jaringan yang berbasis teknologi informasi dan kebutuhan barang modal lainnya untuk mendukung usaha Perseroan. Pembelian barang modal untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2014, dan 2015 secara berturut-turut adalah sebesar Rp1.400 juta, Rp2.153 juta, dan Rp55.360 juta. Tingginya nilai pembelian barang modal di tahun 2015 dikarenakan aktivitas pembelian gedung kantor Perseroan Rencana pembelian barang modal, merupakan investasi yang akan dilakukan Perseroan secara bertahap dan berkelanjutan dimasa yang akan datang, yang difokuskan untuk perluasan jaringan teknologi informasi, memperkuat customer database yang tersebar berdasarkan wilayah dan berpotensi menjadi pengguna jasa Perseroan, peningkatan fungsi pengawasan keberadaan alat-alat berat yang disewa guna usahakan.

Page 70: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

46

Perseroan merencanakan alokasi pembelian barang modal, sebagai berikut : 1. Rencana pembelian barang modal didasarkan pada pemahaman Perseroan tentang kondisi pasar

dan kebutuhan pengguna alat-alat berat di berbagai wilayah di Indonesia, dimana setiap saat Perseroan dapat mengubah rencananya, yang disesuaikan dengan kondisi pasar yang terjadi. Sumber dana terhadap pembelian barang modal dapat dilakukan melalui pendanaan sendiri, ataupun dengan mekanisme kerjasama dengan pihak swasta yang akan mendanai melalui pengembalian bertahap berdasarkan imbalan tertentu atas barang modal yang dibeli.

2. Terhadap pengadaan barang modal dengan menggunakan mata uang asing, Perseroan akan mempertimbangkan secara konservatif dan hati-hati, yang diprioritaskan terhadap pengadaan barang-barang modal yang juga memberikan konstribusi pendapatan dalam mata uang asing, untuk memperkecil kemungkinan terhadap rugi kurs terhadap pembelian barang modal akan dipertimbangkan dengan transaksi lindung nilai.

3. Kebijakan Perseroan didalam pengambilan keputusan terhadap pengadaan barang modal, akan berorientasi kepada peningkatan kinerja Perseroan, dengan pembelian barang modal dapat dilakukan optimalisasi proses dan prosedur kerja, diantaranya: memperkuat jaringan teknologi informasi, yang mampu memberikan masukan informasi secara lebih cepat, akurat dan terkini (seperti data customer, sumber pendanaan, kredibilitas customer, keberadaan alat-alat berat, dll) sehingga manajemen dapat mengambil keputusan dengan segera dan tepat, serta memperkecil risiko kesalahan informasi.

Dalam hal pembelian barang modal ini, Perseroan telah mengukur maksud dan tujuan secara baik, sehingga Perseroan berkeyakinan tidak akan muncul masalah yang berdampak signifikan dalam rangka membeli barang modal ini. Dampak positif yang dirasakan oleh Perseroan dalam rangka pembelian barang modal ini adalah Perseroan dapat mengelola database nasabah yang meningkat dari tahun ke tahun dan Perseroan dapat mengelola asetnya menjadi lebih baik, efektif dan efisien.

PROSPEK USAHA

Kondisi ekonomi global yang masih stagnan ini tentunya tidak lepas dari dampak krisis di Eropa, perlambatan ekonomi di Tiongkok serta suku bunga the Fed Amerika Serikat yang sedang dalam tren naik. Hal ini tentu memberi dampak langsung seperti penurunan harga minyak dan batubara serta komoditas lainnya yang hingga saat ini belum memberikan tanda-tanda untuk kembali menanjak. Indonesia sebagai negara komoditas mengalami imbas yang cukup besar. Dimana Tiongkok yang merupakan target ekspor Indonesia yang paling besar mengalami perlambatan. Menanggapi kondisi ekonomi global,selain melalui sejumlah faktor positif seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap kokoh, terjaganya tingkat kesehatan bank, ekspektasi pulihnya harga komoditas, inflasi yang stabil, serta likuiditas pendanaan perbankan akan tetap mendukung perekonomian dimasa yang akan datang. Pemerintah mulai menjalankan instrumen-instrumen perekonomian di tengah kondisi krisis yang melanda Indonesia, sehingga diharapkan dapat merangsang laju pertumbuhan industri serta mendorong konsumsi nasional mulai dari belanja negara hingga konsumsi rakyat. Untuk mendapat mencapai hal tersebut pemerintah berfokus pada pembangunan infrastruktur serta energi yang memadai di seluruh pelosok tanah air. Sepanjang tahun 2015, sebanyak 5.912 unit alat berat baru telah terjual. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2014, dimana 8.867 unit alat berat terjual. Sektor pertambangan di seluruh dunia mengalami perlambatan dan juga semakin ketatnya kompetisi di segmen penjualan alat berat. Hal ini terutama dipengaruhi oleh melemahnya harga komoditas terutama batu bara sebagai dampak dari perlambatan ekonomi global seperti yang disebutkan diatas.

Page 71: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

47

Perseroan merencanakan alokasi pembelian barang modal, sebagai berikut : 1. Rencana pembelian barang modal didasarkan pada pemahaman Perseroan tentang kondisi pasar

dan kebutuhan pengguna alat-alat berat di berbagai wilayah di Indonesia, dimana setiap saat Perseroan dapat mengubah rencananya, yang disesuaikan dengan kondisi pasar yang terjadi. Sumber dana terhadap pembelian barang modal dapat dilakukan melalui pendanaan sendiri, ataupun dengan mekanisme kerjasama dengan pihak swasta yang akan mendanai melalui pengembalian bertahap berdasarkan imbalan tertentu atas barang modal yang dibeli.

2. Terhadap pengadaan barang modal dengan menggunakan mata uang asing, Perseroan akan mempertimbangkan secara konservatif dan hati-hati, yang diprioritaskan terhadap pengadaan barang-barang modal yang juga memberikan konstribusi pendapatan dalam mata uang asing, untuk memperkecil kemungkinan terhadap rugi kurs terhadap pembelian barang modal akan dipertimbangkan dengan transaksi lindung nilai.

3. Kebijakan Perseroan didalam pengambilan keputusan terhadap pengadaan barang modal, akan berorientasi kepada peningkatan kinerja Perseroan, dengan pembelian barang modal dapat dilakukan optimalisasi proses dan prosedur kerja, diantaranya: memperkuat jaringan teknologi informasi, yang mampu memberikan masukan informasi secara lebih cepat, akurat dan terkini (seperti data customer, sumber pendanaan, kredibilitas customer, keberadaan alat-alat berat, dll) sehingga manajemen dapat mengambil keputusan dengan segera dan tepat, serta memperkecil risiko kesalahan informasi.

Dalam hal pembelian barang modal ini, Perseroan telah mengukur maksud dan tujuan secara baik, sehingga Perseroan berkeyakinan tidak akan muncul masalah yang berdampak signifikan dalam rangka membeli barang modal ini. Dampak positif yang dirasakan oleh Perseroan dalam rangka pembelian barang modal ini adalah Perseroan dapat mengelola database nasabah yang meningkat dari tahun ke tahun dan Perseroan dapat mengelola asetnya menjadi lebih baik, efektif dan efisien.

PROSPEK USAHA

Kondisi ekonomi global yang masih stagnan ini tentunya tidak lepas dari dampak krisis di Eropa, perlambatan ekonomi di Tiongkok serta suku bunga the Fed Amerika Serikat yang sedang dalam tren naik. Hal ini tentu memberi dampak langsung seperti penurunan harga minyak dan batubara serta komoditas lainnya yang hingga saat ini belum memberikan tanda-tanda untuk kembali menanjak. Indonesia sebagai negara komoditas mengalami imbas yang cukup besar. Dimana Tiongkok yang merupakan target ekspor Indonesia yang paling besar mengalami perlambatan. Menanggapi kondisi ekonomi global,selain melalui sejumlah faktor positif seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap kokoh, terjaganya tingkat kesehatan bank, ekspektasi pulihnya harga komoditas, inflasi yang stabil, serta likuiditas pendanaan perbankan akan tetap mendukung perekonomian dimasa yang akan datang. Pemerintah mulai menjalankan instrumen-instrumen perekonomian di tengah kondisi krisis yang melanda Indonesia, sehingga diharapkan dapat merangsang laju pertumbuhan industri serta mendorong konsumsi nasional mulai dari belanja negara hingga konsumsi rakyat. Untuk mendapat mencapai hal tersebut pemerintah berfokus pada pembangunan infrastruktur serta energi yang memadai di seluruh pelosok tanah air. Sepanjang tahun 2015, sebanyak 5.912 unit alat berat baru telah terjual. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2014, dimana 8.867 unit alat berat terjual. Sektor pertambangan di seluruh dunia mengalami perlambatan dan juga semakin ketatnya kompetisi di segmen penjualan alat berat. Hal ini terutama dipengaruhi oleh melemahnya harga komoditas terutama batu bara sebagai dampak dari perlambatan ekonomi global seperti yang disebutkan diatas.

Melambatnya perekonomian global karena krisis utang zona Eropa secara tidak langsung mempengaruhi perekonomian Indonesia, namun ekonomi Indonesia tetap tumbuh 4,79% pada tahun 2015. Beberapa faktor utama pendukung kestabilan ekonomi Indonesia adalah komitmen pemerintah untuk meningkatkan konsumsi masyarakat dan belanja negara serta kebijakan-kebijakan moneter dan fiskal yang akomodatif guna menjaga iklim investasi di Indonesia. Tingkat kepercayaan investor asing terhadap perekonomian Indonesia juga terus meningkat seperti terlihat dari kenaikan peringkat kredit Indonesia menjadi investment grade menurut Fitch Ratings, Moody’s dan Japan Credit Rating Agency. Kondisi ekonomi yang cenderung lebih positif apabila dibandingkan dengan negara lainnya menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi investasi yang positif bagi para investor lokal maupun asing.Kondisi makro ekonomi Indonesia yang kondusif dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan tersebut menjadi salah satu faktor penopang performa Perseroan. Ditengah kondisi perekonomian yang dinamis ini, Perseroan mampu menjaga angka pembiayaan baru sebesar Rp3,1 triliun pada tahun 2015, mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan tahun 2014 senilai Rp2,8 triliun. Angka pembiayaan baru ini terdiri atas sewa pembiayaan sebesar Rp1,3 triliun, Rp1,2triliun dalam bentuk pembiayaan konsumen, Rp181 miliar dalam bentuk fasilitas modal usaha dan Rp352 miliar dalam bentuk anjak piutang. Jumlah alat berat yang memperoleh pembiayaan pada tahun 2015 mencapai 1,799 unit, mengalami penurunan sekitar 10% dibandingkan dengan tahun 2014. Sektor konstruksi diperkirakan akan tumbuh semakin kuat dengan adanya program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dengan nilai total investasi infrastruktur sebesar Rp1,786 triliun hingga tahun 2025. Hal ini didukung dengan diterbitkannya peraturan mengenai perusahaan pembiayaan. Di dalam peraturan ini, perusahaan pembiayaan dibukakan peluang untuk memperluas diversifikasi usahanya baik dengan cara in line bersama value chain maupun dengan cara new stream dimana dilakukan diluar value chain bisnis usaha. Beberapa jenis bisnis new stream yang prospektif diantaranya Pembiayaan Proyek, Pembiayaan Modal Usaha, Pembiayaan Multiguna serta pembiayaan lainnya sesuai dengan persetujuan dari OJK. Perseroan merupakan salah satu penyedia jasa pembiayaan alat-alat berat yang mempunyai pangsa pasar yang besar, memiliki jaringan yang luas dan tersebar di wilayah-wilayah pada sentra pengembangan, untuk sektor-sektor pertambangan, perkebunan, perhutanan ataupun pembangunan infrastruktur. Perseroan didukung oleh pemegang saham yang kuat, dan secara khusus memiliki jaringan pasar yang luas dan mempunyai basis didalam keunggulan bersaing di daerah sentra pemasaran alat berat dan kendaraan pendukung lainnya. Meski pertumbuhan alat berat di sektor infrastruktur terjadi, namun secara kebutuhan unit alat berat lebih sedikit dan dengan tipe yang lebih kecil serta untuk jangka waktu yang relatif lebih singkat untuk masing-masing proyek. Menghadapi tantangan ini, Perseroan akan melakukan diversifikasi bisnis ke arah operating lease/rental.

Page 72: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

48

VI. RISIKO USAHA A. RISIKO TERKAIT DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN Dalam menjalankan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari risiko-risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha Perseroan (going concern). Risiko kegiatan usaha Perseroan yang disusun berdasarkan bobot dampak masing-masing risiko terhadap kinerja Perseroan, yang dimulai dengan risiko utama Perseroan yaitu sebagai berikut: 1. RISIKO DUKUNGAN DANA

Risiko ini terbagi atas 2 (dua) yaitu kemampuan permodalan yang memperhitungkan kecukupan permodalan yang dapat dilihat dari nilai tren ROE/ROA serta tren penurunan/kenaikan laba dalam setiap periode; dan sumber penambahan modal yang dinilai dari kondisi keuangan Entitas Utama dan Pencadangan umum Perseroan.

2. RISIKO PEMBIAYAAN Perseroan menghadapi risiko pembiayaan pendapatan usaha, yaitu ketidakmampuan nasabah/debitur untuk membayar kembali fasilitas pembiayaan yang diberikan, baik pokok pinjaman maupun bunganya. Risiko ini timbul jika pembiayaan kepada nasabah tidak dikelola secara hati-hati sehingga menyebabkan tidak tertagihnya piutang pembiayaan nasabah yang dapat menurunkan pendapatan/kinerja Perseroan. Risiko ini juga meningkat seiring dengan menurunnya nilai pasar atas jaminan yang diambil alih sehingga berdampak terhadap nilai jual atas jaminan tersebut.

3. RISIKOASET DAN LIABILITAS Perseroan telah memiliki manajemen aset dan liabilitas untuk mencegah risiko ketidaksesuaian pada aset dan liabilitas yang dimiliki, mulai dari ketidaksesuaian mata uang, tenor hingga jenis bunga. Ketidaksesuaian ini tentu saja sudah diantisipasi oleh Perseroan melalui transaksi hedging (lindung nilai) yang selalu dipantau secara berkala.

4. RISIKO TATA KELOLA

Dalam menghadapi tantangan risiko tata kelola yang antara lain ketidakteraturan pekerjaan para karyawan yang dikarenakan pedoman serta prosedur standar yang tidak memadai dan tidak adanya control yang dilakukan secara berkala atas aktivitas operasional yang dilakukan di dalam Perseroan. Selain itu penerapan etika bisnis, etika kerja serta kesetaraan dan kewajaran perlakuan terhadap karyawan menjadi poin-poin penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaan tata kelola dalam suatu perusahaan.

5. RISIKO OPERASIONAL

Risiko operasional merupakan risiko yang dihadapi Perseroan sehubungan dengan kegiatan operasional sehari-hari yang dijalankan, kemungkinan terjadinya penyimpangan prosedur kerja maupun fungsi pengawasan yang tidak berjalan dengan seharusnya, serta sistem komputerisasi tidak berjalan dengan sebaiknya. Risiko ini mempengaruhi operasi dalam memproses transaksi usaha yang dapat mengakibatkan terganggunya kesinambungan operasi dan kualitas pelayanan kepada konsumen/nasabah yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja dan daya saing Perseroan. Sistem Operasional Perseroan berhubungan erat dengan kinerja sumber daya manusia, dan mempunyai korelasi yang kuat terhadap kontribusi dan reputasi serta daya saing Perseroan, di dalam menunjang pertumbuhan Perseroan, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap usaha Perseroan.

6. RISIKO STRATEGI

Perseroan melakukan proses penetapan perencanaan dan penetapan sasaran strategis melalui proses analisa kondisi internal dan eksternal serta didokumentasikan dalam dokumen rencana jangka panjang dan jangka pendek Perseroan. Risiko pada penyusunan strategi dapat muncul apabila dalam proses perencanaan dan penetapan strategi terjadi kesalahan sehingga strategi yang ditetapkan tidak sesuai. Hal ini dapat mengakibatkan kehilangan keunggulan kompetitif yang membuat Perseroan tidak dapat mencapai target yang ingin dicapai.

Page 73: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

49

VI. RISIKO USAHA A. RISIKO TERKAIT DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN Dalam menjalankan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari risiko-risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha Perseroan (going concern). Risiko kegiatan usaha Perseroan yang disusun berdasarkan bobot dampak masing-masing risiko terhadap kinerja Perseroan, yang dimulai dengan risiko utama Perseroan yaitu sebagai berikut: 1. RISIKO DUKUNGAN DANA

Risiko ini terbagi atas 2 (dua) yaitu kemampuan permodalan yang memperhitungkan kecukupan permodalan yang dapat dilihat dari nilai tren ROE/ROA serta tren penurunan/kenaikan laba dalam setiap periode; dan sumber penambahan modal yang dinilai dari kondisi keuangan Entitas Utama dan Pencadangan umum Perseroan.

2. RISIKO PEMBIAYAAN Perseroan menghadapi risiko pembiayaan pendapatan usaha, yaitu ketidakmampuan nasabah/debitur untuk membayar kembali fasilitas pembiayaan yang diberikan, baik pokok pinjaman maupun bunganya. Risiko ini timbul jika pembiayaan kepada nasabah tidak dikelola secara hati-hati sehingga menyebabkan tidak tertagihnya piutang pembiayaan nasabah yang dapat menurunkan pendapatan/kinerja Perseroan. Risiko ini juga meningkat seiring dengan menurunnya nilai pasar atas jaminan yang diambil alih sehingga berdampak terhadap nilai jual atas jaminan tersebut.

3. RISIKOASET DAN LIABILITAS Perseroan telah memiliki manajemen aset dan liabilitas untuk mencegah risiko ketidaksesuaian pada aset dan liabilitas yang dimiliki, mulai dari ketidaksesuaian mata uang, tenor hingga jenis bunga. Ketidaksesuaian ini tentu saja sudah diantisipasi oleh Perseroan melalui transaksi hedging (lindung nilai) yang selalu dipantau secara berkala.

4. RISIKO TATA KELOLA

Dalam menghadapi tantangan risiko tata kelola yang antara lain ketidakteraturan pekerjaan para karyawan yang dikarenakan pedoman serta prosedur standar yang tidak memadai dan tidak adanya control yang dilakukan secara berkala atas aktivitas operasional yang dilakukan di dalam Perseroan. Selain itu penerapan etika bisnis, etika kerja serta kesetaraan dan kewajaran perlakuan terhadap karyawan menjadi poin-poin penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaan tata kelola dalam suatu perusahaan.

5. RISIKO OPERASIONAL

Risiko operasional merupakan risiko yang dihadapi Perseroan sehubungan dengan kegiatan operasional sehari-hari yang dijalankan, kemungkinan terjadinya penyimpangan prosedur kerja maupun fungsi pengawasan yang tidak berjalan dengan seharusnya, serta sistem komputerisasi tidak berjalan dengan sebaiknya. Risiko ini mempengaruhi operasi dalam memproses transaksi usaha yang dapat mengakibatkan terganggunya kesinambungan operasi dan kualitas pelayanan kepada konsumen/nasabah yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja dan daya saing Perseroan. Sistem Operasional Perseroan berhubungan erat dengan kinerja sumber daya manusia, dan mempunyai korelasi yang kuat terhadap kontribusi dan reputasi serta daya saing Perseroan, di dalam menunjang pertumbuhan Perseroan, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap usaha Perseroan.

6. RISIKO STRATEGI

Perseroan melakukan proses penetapan perencanaan dan penetapan sasaran strategis melalui proses analisa kondisi internal dan eksternal serta didokumentasikan dalam dokumen rencana jangka panjang dan jangka pendek Perseroan. Risiko pada penyusunan strategi dapat muncul apabila dalam proses perencanaan dan penetapan strategi terjadi kesalahan sehingga strategi yang ditetapkan tidak sesuai. Hal ini dapat mengakibatkan kehilangan keunggulan kompetitif yang membuat Perseroan tidak dapat mencapai target yang ingin dicapai.

7. RISIKO KEPENGURUSAN Risiko yang mungkin muncul adalah komposisi anggota direksi dan dewan komisaris yang tidak sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Selain itu, kemampuan dan kepatutan untuk memangku jabatan tertentu merupakan hal yang sangat penting. Kelengkapan dokumen terkait dengan kepengurusan juga merupakan hal yang sangat diperhatikan.

B. RISIKO INVESTASI YANG BERKAITAN DENGAN OBLIGASI Risiko yang dihadapi investor pembeli Obligasi adalah: 1. Risiko tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini yang antara lain

disebabkan karena tujuan pembelian Obligasi sebagai investasi jangka panjang;

2. Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran bunga serta hutang pokok pada waktu yang telah ditetapkan atau kegagalan emiten untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak Obligasi yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan.

Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dalam Prospektus.

Page 74: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

50

VII. KEJADIAN DAN TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha PT Surya Artha Nusantara Finance yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 26 April 2016 atas laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global Pricewaterhouse Coopers), dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasian dengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 dan untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal yang perlu diungkapkan dalam prospektus ini.

Page 75: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

51

VII. KEJADIAN DAN TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha PT Surya Artha Nusantara Finance yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 26 April 2016 atas laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global Pricewaterhouse Coopers), dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasian dengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 dan untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal yang perlu diungkapkan dalam prospektus ini.

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN Perseroan berkedudukan hukum di Jakarta Selatan adalah suatu Perseroan terbatas yang pertama-tama didirikan dengan nama PT Sangga Loka Subur berdasarkan Akta Pendirian No. 58 tanggal 25 Agustus 1983 dibuat dihadapan Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-423 HT01.01.Th84 tanggal 19 Januari 1984, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 697/1984 tanggal 6 Maret 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 15 Mei 1984 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 484 (selanjutnya disebut “Akta Pendirian”). Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Akta Pendirian telah diubah beberapa kali. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan adalah berdasarkan akta-akta sebagai berikut: 1. Akta No. 11 tanggal 4 Desember 1984 dibuat dihadapan Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H.,

pada waktu itu Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-3263 HT.01.04.TH.85 tanggal 28 Mei 1985, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 1142/1985 tanggal 4 Juli 1985, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 16 September 1988 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 983 (“Akta No. 11/1984”). Akta No. 11/1984 memuat perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan termasuk mengubah nama Perseroan menjadi PT Surya Artha Nusantara Leasing.

2. Akta No. 14 tanggal 3 April 1985 dibuat dihadapan Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., yang pada waktu itu Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-3263.HT.01.04.TH.85 tanggal 28 Mei 1985 dan didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 1143/1985 tanggal 4 Juli 1985, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 16 September 1988 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 983 (“Akta No. 14/1985”). Akta No. 14/1985 memuat perubahan (pembetulan) Anggaran Dasar Perseroan Pasal 2 mengenai Saat Permulaan dan Jangka Waktu Berdiri, Pasal 8 ayat (2) mengenai Wewenang Direksi, serta penghapusan Pasal 5 ayat (13) mengenai Saham-Saham.

3. Akta No. 48 tanggal 16 Maret 1989 dibuat dihadapan Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., yang pada waktu itu Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-6730.HT.01.04.Th.’89 tanggal 27 Juli 1989, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 1688/1989 tanggal 18 Agustus 1989, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1989 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 1916 (“Akta No. 48/1989”). Akta No. 48/1989 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 3 mengenai Maksud dan Tujuan.

4. Akta No. 18 tanggal 4 Juli 1989 dibuat dihadapan Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., yang pada waktu itu Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-6730.HT.01.04.Th.’89 tanggal 27 Juli 1989, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 1689/1989 tanggal 18 Agustus 1989, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1989 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 1916 (“Akta No. 18/1989”).

Page 76: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

52

Akta No. 18/1989 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 1 mengenai Nama dan Tempat Kedudukan dan Pasal 3 mengenai Maksud dan Tujuan. Perubahan nama Perseroan menjadi PT Surya Artha Nusantara Finance.

5. Akta No. 205 tanggal 15 Nopember 1991 dibuat dihadapan Gde Kertayasa, S.H., pada waktu itu

Notaris di Jakarta (“Akta No. 205/1991”).Akta No. 205/1991 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) mengenai Modal.

6. Akta No. 147 tanggal 20 Nopember 1996 dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., yang pada waktu itu Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-11.018 HT.01.04.Th.96 tanggal 13 Desember 1996, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 1406/BH 09.05/X/97 tanggal 9 Oktober 1997, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 23 Nopember 1999 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 7896 (“Akta No. 147/1996”). Akta No. 147/1996 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 2 mengenai Jangka Waktu Berdirinya Perseroan, Pasal 3 mengenai Maksud dan Tujuan Perseroan, dan Pasal 4 mengenai Modal dan penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (“UU PT 1995”).

7. Akta No. 224 tanggal 20 Desember 1996 dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., pada waktu itu

Notaris di Jakarta, telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Surya Artha Nusantara Finance dari No. C-16902.HT.01.04.TH.2002 tanggal 4 September 2002, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 135/RUB.09-03/I/2003 tanggal 31 Januari 2003, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 2004 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 868 (“Akta No. 224/1996”). Akta No. 224/1996 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 4 ayat (2) mengenai Modal, Pasal 5 mengenai Saham, Pasal 9 mengenai Pemindahan Hak atas Saham, Pasal 10 mengenai Direksi, dan Pasal 13 mengenai Komisaris.

8. Akta No. 225 tanggal 20 Desember 1996 dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., pada waktu itu

Notaris di Jakarta, telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Surya Artha Nusantara Finance No. C-22042 HT.01.04.TH.2002 tanggal 12 Nopember 2002, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 135/RUB.09.03/I/2003 tanggal 31 Januari 2003, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 2004 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 869 (“Akta No. 225/1996”). Akta No. 225/1996 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 4 ayat (2) mengenai Modal.

9. Akta No. 31 tanggal 30 Januari 2006 dibuat dihadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-03332 HT.01.04.TH.2006 tanggal 7 Februari 2006, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 13 Maret 2006 No. 271/RUB.09.03/III/2006, dan juga dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Surya Artha Nusantara Finance No. C-04394.HT.01.04.TH.2006 tanggal 16 Februari 2006, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 13 Maret 2006 No. 272/RUB.09.03/III/2006, serta Diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia

Page 77: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

53

Akta No. 18/1989 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 1 mengenai Nama dan Tempat Kedudukan dan Pasal 3 mengenai Maksud dan Tujuan. Perubahan nama Perseroan menjadi PT Surya Artha Nusantara Finance.

5. Akta No. 205 tanggal 15 Nopember 1991 dibuat dihadapan Gde Kertayasa, S.H., pada waktu itu

Notaris di Jakarta (“Akta No. 205/1991”).Akta No. 205/1991 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) mengenai Modal.

6. Akta No. 147 tanggal 20 Nopember 1996 dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., yang pada waktu itu Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-11.018 HT.01.04.Th.96 tanggal 13 Desember 1996, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 1406/BH 09.05/X/97 tanggal 9 Oktober 1997, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 23 Nopember 1999 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 7896 (“Akta No. 147/1996”). Akta No. 147/1996 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 2 mengenai Jangka Waktu Berdirinya Perseroan, Pasal 3 mengenai Maksud dan Tujuan Perseroan, dan Pasal 4 mengenai Modal dan penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (“UU PT 1995”).

7. Akta No. 224 tanggal 20 Desember 1996 dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., pada waktu itu

Notaris di Jakarta, telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Surya Artha Nusantara Finance dari No. C-16902.HT.01.04.TH.2002 tanggal 4 September 2002, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 135/RUB.09-03/I/2003 tanggal 31 Januari 2003, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 2004 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 868 (“Akta No. 224/1996”). Akta No. 224/1996 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 4 ayat (2) mengenai Modal, Pasal 5 mengenai Saham, Pasal 9 mengenai Pemindahan Hak atas Saham, Pasal 10 mengenai Direksi, dan Pasal 13 mengenai Komisaris.

8. Akta No. 225 tanggal 20 Desember 1996 dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., pada waktu itu

Notaris di Jakarta, telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Surya Artha Nusantara Finance No. C-22042 HT.01.04.TH.2002 tanggal 12 Nopember 2002, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 135/RUB.09.03/I/2003 tanggal 31 Januari 2003, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 2004 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 869 (“Akta No. 225/1996”). Akta No. 225/1996 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 4 ayat (2) mengenai Modal.

9. Akta No. 31 tanggal 30 Januari 2006 dibuat dihadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-03332 HT.01.04.TH.2006 tanggal 7 Februari 2006, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 13 Maret 2006 No. 271/RUB.09.03/III/2006, dan juga dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Surya Artha Nusantara Finance No. C-04394.HT.01.04.TH.2006 tanggal 16 Februari 2006, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 13 Maret 2006 No. 272/RUB.09.03/III/2006, serta Diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia

No. 25 tanggal 28 Maret 2006 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 3179 (“Akta No. 31/2006”).

Akta No. 31/2006 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 5 mengenai Saham, Pasal 6 mengenai Surat Saham, Pasal 7 mengenai Pengganti Surat Saham, Pasal 8 mengenai Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus, Pasal 9 mengenai Pemindahan Hak Atas Saham, Pasal 10 mengenai Direksi, Pasal 11 mengenai Tugas dan Wewenang Direksi, Pasal 12 mengenai Rapat Direksi, Pasal 13 mengenai Komisaris, Pasal 14 mengenai Tugas dan Wewenang Komisaris, Pasal 15 mengenai Rapat Komisaris, Pasal 16 mengenai Tahun Buku, Pasal 17 mengenai Rapat Umum Pemegang Saham, Pasal 18 mengenai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Pasal 19 mengenai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Pasal 20 mengenai Tempat dan Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, Pasal 21 mengenai Pimpinan dan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham, Pasal 22 mengenai Kuorum Hak Suara dan Keputusan, Pasal 23 mengenai Penggunaan Laba, Pasal 24 Mengenai Penggunaan Dana Cadangan, Pasal 25 mengenai Perubahan Anggaran Dasar, Pasal 26 mengenai Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan, Pasal 27 mengenai Pembubaran dan Likuidasi, dan Pasal 28 mengenai Peraturan Penutup.

10. Akta No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., pada waktu itu

Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-62964.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084478.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 23 Desember 2008 No. 2531/RUB 09,03/XII/2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 4 Nopember 2008 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 22169 (“Akta No. 81/2008”). Akta No. 81/2008 memuat peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dan perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

11. Akta No. 17 tanggal 22 September 2011 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-47996.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0079442.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011 (“Akta No. 17/2011”). Akta No. 17/2011 memuat perubahan Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan mengenai Modal karena adanya peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor Perseroan.

12. Akta No. 36 tanggal 7 Nopember 2011 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H.,

M.Kn., Notaris di Jakarta, dan telah diterima dan dicatat dalam database sistem administrasi badan hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Surya Artha Nusantara Finance No. AHU-AH.01.10-37165 tanggal 18 Nopember 2011, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0093559.AH.01.09 Tahun 2011 tanggal 18 November 2011 (“Akta No. 36/2011”).

Akta No. 36/2011 memuat perubahan Pasal 14 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan mengenai

Dewan Komisaris. 13. Akta No. 78 tertanggal 29 Mei 2015 dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn.,

Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Keputusan No.AHU-0937214.AH.01.02.Tahun 2015 tertanggal 12 Juni 2015, terdaftar dalam Daftar Perseroan No.AHU-3518132.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 12 Juni 2015 serta telah diberitahukan dan telah diterima serta telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 12 Juni 2015 No.AHU-AH.01.03-0940743 (“Akta No.78/2015”).

Page 78: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

54

Akta No. 78/2015 memuat perubahan Pasal 3 terkait Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Perseroan, Pasal 14 ayat (1) terkait komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris dan tata cara penunjukannya, dan Pasal 16 ayat (8) dan ayat (9) terkait ketentuan tentang kuorum kehadiran dan pengambilan keputusan Rapat Dewan Komisaris.

Maksud dan tujuan dari Perseroan adalah berusaha dalam bidang multi pembiayaan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Menjalankan usaha-usaha di bidang Pembiayaan Investasi, yaitu pembiayaan untuk pengadaan

barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk aktivitas usaha/investasi, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi tempat usaha/investasi yang diberikan kepada debitur dalam jangka waktu lebih dari 2 (dua) tahun, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Sewa Pembiayaan (Finance Lease); 2. Jual dan Sewa-Balik (Sale and Lease Back); 3. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With Recourse); 4. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; 5. Pembiayaan Proyek; 6. Pembiayaan Infrastruktur; dan/atau 7. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa

Keuangan. b. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang Pembiayaan Modal Kerja, yaitu pembiayaan untuk

memenuhi kebutuhan pengeluaran-pengeluaran yang habis dalam satu siklus aktivitas usaha debitur dan merupakan pembiayaan dengan jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Jual dan Sewa-Balik (Sale and Lease Back); 2. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With Recourse); 3. Anjak Piutang Tanpa Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring Without Recourse); 4. Fasilitas Modal Usaha; dan/atau 5. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa

Keuangan. c. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang Pembiayaan Multiguna, yaitu pembiayaan untuk

pengadaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh debitur untuk pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha (aktivitas produktif) dalam jangka waktu yang diperjanjikan, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Sewa Pembiayaan (Finance Lease); 2. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; 3. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa

Keuangan. d. Kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan. Izin kegiatan usaha Perseroan sebagaimana termuat dalam Keputusan Menteri Keuangan RI tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan Kepada PT Surya Artha Nusantara Finance No. 1660/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990 (“Izin Usaha Perseroan”). B. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Tahun 2011 Sejak Penawaran Umum Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi SAN Finance II”) yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK berdasarkan surat nomor S-404//BL/2012 tanggal 13 Januari 2012 perihal Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan tidak mengalami perubahan.

Page 79: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

55

Akta No. 78/2015 memuat perubahan Pasal 3 terkait Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Perseroan, Pasal 14 ayat (1) terkait komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris dan tata cara penunjukannya, dan Pasal 16 ayat (8) dan ayat (9) terkait ketentuan tentang kuorum kehadiran dan pengambilan keputusan Rapat Dewan Komisaris.

Maksud dan tujuan dari Perseroan adalah berusaha dalam bidang multi pembiayaan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Menjalankan usaha-usaha di bidang Pembiayaan Investasi, yaitu pembiayaan untuk pengadaan

barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk aktivitas usaha/investasi, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi tempat usaha/investasi yang diberikan kepada debitur dalam jangka waktu lebih dari 2 (dua) tahun, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Sewa Pembiayaan (Finance Lease); 2. Jual dan Sewa-Balik (Sale and Lease Back); 3. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With Recourse); 4. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; 5. Pembiayaan Proyek; 6. Pembiayaan Infrastruktur; dan/atau 7. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa

Keuangan. b. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang Pembiayaan Modal Kerja, yaitu pembiayaan untuk

memenuhi kebutuhan pengeluaran-pengeluaran yang habis dalam satu siklus aktivitas usaha debitur dan merupakan pembiayaan dengan jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Jual dan Sewa-Balik (Sale and Lease Back); 2. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With Recourse); 3. Anjak Piutang Tanpa Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring Without Recourse); 4. Fasilitas Modal Usaha; dan/atau 5. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa

Keuangan. c. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang Pembiayaan Multiguna, yaitu pembiayaan untuk

pengadaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh debitur untuk pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha (aktivitas produktif) dalam jangka waktu yang diperjanjikan, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Sewa Pembiayaan (Finance Lease); 2. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; 3. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa

Keuangan. d. Kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan. Izin kegiatan usaha Perseroan sebagaimana termuat dalam Keputusan Menteri Keuangan RI tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan Kepada PT Surya Artha Nusantara Finance No. 1660/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990 (“Izin Usaha Perseroan”). B. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Tahun 2011 Sejak Penawaran Umum Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi SAN Finance II”) yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK berdasarkan surat nomor S-404//BL/2012 tanggal 13 Januari 2012 perihal Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan tidak mengalami perubahan.

Berdasarkan Akta No. 17 tanggal 22 September 2011 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-47996. AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0079442.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011 (“Akta No. 17/2011”), struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham (lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 2.000.000.000 2.000.000.000.000 Modal Ditempatkan: a. PT Sedaya Multi Investama 344.931.040 344.931.040.000 60,00 b. Marubeni Corporation 201.209.774 201.209.774.000 35,00 c. PT Marubeni Indonesia 28.744.253 28.744.253.000 5,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

574.885.067 574.885.067.000 100,00

Jumlah Modal Dalam Portepel 1.425.114.933 1.425.114.933.000 Saham-saham yang ditempatkan berdasarkan Akta No. 17/2011 telah disetor penuh secara tunai oleh masing-masing pemegang saham. C. MANAJEMEN DAN PENGAWASAN Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 101 tertanggal 26 April 2016 dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat, yang pemberitahuan atas perubahan Data Perseroan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.-01.03-0043660 tertanggal 26 April 2016 didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0052370.AH.01.11.TAHUN 2016 Tanggal 26 April 2016 (“Akta No.101/2016”), susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Djoko Pranoto Santoso Komisaris : Diana Makmur Komisaris : Jiro Itai Komisaris Independen : Drs. H. Mohammad Husni, MM Komisaris Independen : Hardi Montana Direksi Presiden Direktur : Bugie Laksmana Direktur : Andrijanto Direktur : Naga Sujady Direktur : Yasuaki Yoshino Direktur : Harly Setiabudi Seluruh anggota Direksi Perseroan menetap di Indonesia sesuai dengan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014. Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan mengenai pembatasan rangkap jabatan sebagaimana diuraikan dalam Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014. Berikut adalah keterangan singkat dari masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan:

Page 80: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

56

Dewan Komisaris:

Djoko Pranoto Santoso, Presiden Komisaris Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknik Mesin dari Universitas Trisakti pada tahun 1978. 1991 - 1996 1995 – sekarang

PT United Tractors, Kepala Divisi Marketing UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd, Singapura, Direktur

1997 - 2000 PT United Tractors, Tbk, Direktur 1998 - 2001 PT Komatsu Indonesia, Komisaris 2001 - 2007 PT United Tractors, Tbk., Wakil Presiden Direktur 2001 – 2007 2006 - 2013

PT Komatsu Indonesia, Wakil Presiden Komisaris PT Surya Artha Nusantara Finance, Komisaris

2007 - 2015 PT United Tractors, Tbk, Presiden Direktur 2008 PT United Tractors Semen Gresik 2013 – 2015 PT Sedaya Multi Investama, Direktur 2007 – sekarang PT United Tractors Pandu Engineering, Presiden

Komisaris 2008 - sekarang PT Astra International, Tbk, Direktur 2008 – sekarang PT Astra Multi Trucks Indonesia, Komisaris 2009 - sekarang PT Pamapersada Nusantara, Presiden Komisaris 2010 - sekarang PT Tuah Turangga Agung, Presiden Komisaris 2013 - sekarang

2015– sekarang 2015 – sekarang 2015 – sekarang 2015 – sekarang 2015 – sekarang 2015 – sekarang 2015 - sekarang

PT Surya Artha Nusantara Finance, Presiden Komisaris PT Astratel Nusantara, Komisaris PT United Tractors Tbk, Komisaris PT Toyota-Astra Motor, Wakil Presiden Komisaris PT Karya Supra Perkasa, Presiden Komisaris PT Tambang Karya Supra, Presiden Komisaris PT Intertel Nusaperdana, Wakil Presiden Komisaris PT Sedaya Multi Investama, Direktur

Diana Makmur, Komisaris Warga Negara Indonesia, 58 Tahun Menyelesaikan pendidikan terakhir di Universitas Katolik Parahyangan, Fakultas Ekonomi, Indonesia pada tahun 1981. 1982 – 1990 PT United Tractors, Tbk, Kepala Seksi Accounting 1990 – 1991 PT United Tractors, Tbk, Deputi Kepala Departemen

Budget 1991 – 2000 PT United Tractors, Tbk, Kepala Departemen Treasury 2000 – 2008 PT United Tractors, Tbk, Kepala Divisi Corporate Finance 2000 - 2008 PT Bina Pertiwi, Komisaris 2005 - 2008 PT United Tractors Pandu Engineering, Komisaris 2008 (Februari - Mei) PT Multi Prima Universal, Komisaris 2008 - 2011 PT Astra Graphia, Tbk, Direktur 2008 - 2011 PT Astra Graphia Information Technology, Komisaris 2011 - 2014 PT Surya Artha Nusantara Finance, Presiden Direktur 2014 – sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Komisaris

Jiro Itai, Komisaris Warga Negara Jepang, 52 Tahun. Menyelesaikan pendidikan terakhir di Seikei University, Jepang, Fakultas Hukum dan memperoleh gelar Bachelor of Law pada tahun 1987. 1987 – 1992

Marubeni Corporation, Tokyo, Staff Member of Construction Machinery Sec. I

1992 – 1995

Accra Liaison Office, Marubeni Corporation, Ghana; General Manager

Page 81: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

57

Dewan Komisaris:

Djoko Pranoto Santoso, Presiden Komisaris Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknik Mesin dari Universitas Trisakti pada tahun 1978. 1991 - 1996 1995 – sekarang

PT United Tractors, Kepala Divisi Marketing UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd, Singapura, Direktur

1997 - 2000 PT United Tractors, Tbk, Direktur 1998 - 2001 PT Komatsu Indonesia, Komisaris 2001 - 2007 PT United Tractors, Tbk., Wakil Presiden Direktur 2001 – 2007 2006 - 2013

PT Komatsu Indonesia, Wakil Presiden Komisaris PT Surya Artha Nusantara Finance, Komisaris

2007 - 2015 PT United Tractors, Tbk, Presiden Direktur 2008 PT United Tractors Semen Gresik 2013 – 2015 PT Sedaya Multi Investama, Direktur 2007 – sekarang PT United Tractors Pandu Engineering, Presiden

Komisaris 2008 - sekarang PT Astra International, Tbk, Direktur 2008 – sekarang PT Astra Multi Trucks Indonesia, Komisaris 2009 - sekarang PT Pamapersada Nusantara, Presiden Komisaris 2010 - sekarang PT Tuah Turangga Agung, Presiden Komisaris 2013 - sekarang

2015– sekarang 2015 – sekarang 2015 – sekarang 2015 – sekarang 2015 – sekarang 2015 – sekarang 2015 - sekarang

PT Surya Artha Nusantara Finance, Presiden Komisaris PT Astratel Nusantara, Komisaris PT United Tractors Tbk, Komisaris PT Toyota-Astra Motor, Wakil Presiden Komisaris PT Karya Supra Perkasa, Presiden Komisaris PT Tambang Karya Supra, Presiden Komisaris PT Intertel Nusaperdana, Wakil Presiden Komisaris PT Sedaya Multi Investama, Direktur

Diana Makmur, Komisaris Warga Negara Indonesia, 58 Tahun Menyelesaikan pendidikan terakhir di Universitas Katolik Parahyangan, Fakultas Ekonomi, Indonesia pada tahun 1981. 1982 – 1990 PT United Tractors, Tbk, Kepala Seksi Accounting 1990 – 1991 PT United Tractors, Tbk, Deputi Kepala Departemen

Budget 1991 – 2000 PT United Tractors, Tbk, Kepala Departemen Treasury 2000 – 2008 PT United Tractors, Tbk, Kepala Divisi Corporate Finance 2000 - 2008 PT Bina Pertiwi, Komisaris 2005 - 2008 PT United Tractors Pandu Engineering, Komisaris 2008 (Februari - Mei) PT Multi Prima Universal, Komisaris 2008 - 2011 PT Astra Graphia, Tbk, Direktur 2008 - 2011 PT Astra Graphia Information Technology, Komisaris 2011 - 2014 PT Surya Artha Nusantara Finance, Presiden Direktur 2014 – sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Komisaris

Jiro Itai, Komisaris Warga Negara Jepang, 52 Tahun. Menyelesaikan pendidikan terakhir di Seikei University, Jepang, Fakultas Hukum dan memperoleh gelar Bachelor of Law pada tahun 1987. 1987 – 1992

Marubeni Corporation, Tokyo, Staff Member of Construction Machinery Sec. I

1992 – 1995

Accra Liaison Office, Marubeni Corporation, Ghana; General Manager

1995 – 1999 Marubeni Corporation, Tokyo; Staff Member of Construction Machinery Sec. –I, Construction Machinery Dept.

1999 – 2004 Marubeni Corporation Machinery Europe N.V. / S.A., Brussel, General Manager

2004 - 2008 Marubeni Corporation,Tokyo; General Manager of Middle Eastern Section, Construction Machinery Dept.

2008 – 2009

Marubeni Corporation, Tokyo; Assistant General Manager of Construction Machinery Dept.

2009 – 2013

Marubeni Corporation, Tokyo, Deputy General Manager of Construction Machinery Dept.

2013 – sekarang

Marubeni Corporation, Tokyo, General Manager of Construction Machinery Dept.

2013 – sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Jakarta, Komisaris

Drs. H. Mohammad Husni, MM, Komisaris Independen Warga Negara Indonesia,59 tahun. Menyelesaikan pendidikan terakhir S2 di Universitas Persada Indonesia – YAI, Indonesia, Jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia pada tahun 2007 1980 – 1984 Sumitomo Corporation, Promotor Penjualan 1984 – 1987 ASEAN Secretariat, Asisten Ekonomi 1984 – 2002 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Dosen Luar Biasa 1987 – 2004 Kedutaan Besar Kanada, Komsiaris

Perdagangan/Pejabat Komersial 2004 – 2009 DPRD Tk. 1 DKI Jakarta, Anggota Komisi E 2009 – sekarang Consortium for International Development in Education,

Canada, Chief of Indonesia Representative 2010 – 2014 PT Balai Pustaka Teknologi, Komisaris 2014 – sekarang 2014 – sekarang

PT Surya Artha Nusantara Finance, Komisaris Independen PT Surya Artha Nusantara Finance, Ketua Komite Audit

2015 – sekarang PT Astra Sedaya Finance, Komisaris Independen

Hardi Montana, Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 60 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi pada tahun 1983, mengambil program Risk & Insurance di Glasgow Caledonian University, Scotland, Inggris pada tahun 1986, mengambil program Associate of the Chartered Insurance Institute di Chartered Insurance Institute, Inggris pada tahun 1987, mengambil program Ahli Asuransi Indonesia Bidang/Sektor Kerugian di AAMAI pada tahun 1990, dan mengambil program Chartered Insurer di Chartered Insurance Institute, Inggris pada tahun 1995. 1980 – 1981 Commodity Future Trading/Shopping Mall, Jakarta; Various

Sales Job 1981 – 1982 Price Waterhouse, Jakarta; Auditor 1982 – 1983 Arge Indoc Consultant, Jakarta; Chief of Accounting &

Administration 1983 – 1986 PT Asuransi Astra Buana, Jakarta; Management Trainee 1986 – 1987 PT Asuransi Astra Buana, Jakarta; Kepala Dept. UW dan

Klaim 1987 – 1989 PT Asuransi Astra Buana Jakarta; Kepala Dept. Marketing

dan Teknik 1989 – 1990 1990 – 1991 1991 – 1992 1992 – 1994 1995 – 2010 2008 – April 2015 2010 – 2014 2014 – 2015

PT Asuransi Astra Buana, Jakarta; Kepala Divisi Keuangan dan HRD PT Asuransi Astra Buana, Jakarta; Direktur Keuangan dan HRD PT Asuransi Jiwa Astra,Jakarta;Presiden Direktur PT Astra Jardine CMG Life, Jakarta; Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana, Jakarta; Wakil Presiden Direktur PT Samadista Karya, Jakarta; Komisaris PT Asuransi Astra Buana, Jakarta; Presiden Direktur PT Astra Aviva Life, Jakarta; Komisaris

Page 82: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

58

2015 – sekarang 2015 – sekarang

PT Astra Aviva Life, Jakarta; Anggota Komite Audit PT Astra Aviva Life, Jakarta; Anggota Komite Kebijakan Risiko

2015 – sekarang 2015 – sekarang

PT Surya Artha Nusantara Finance, Komisaris Independen PT Surya Artha Nusantara Finance, Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi

Direksi:

Bugie Laksmana, Presiden Direktur Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya pada tahun 1989 dan Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung pada tahun 2009. 1989 – 1990 PT Astra International, Motor Vehicle Division, Head

Office, Junior Account Officer 1990 – 1991 1991 – 1992 1992 – 1994 1994 – 1995 1995 – 1996 1996 – 1997 1998 – 2001 2001 – 2002 2002 – 2004 2004 – 2005

PT Astra International, Motor Vehicle Division, Branch Office, Lampung, Deputy Credit Officer PT Astra International, Motor Vehicle Division, Branch Office, Area DKI Jakarta, Credit Officer Astra Credit Companies, Branch Manager Jakarta Barat Astra Credit Companies, Branch Manager Surabaya Astra Credit Companies, Marketing Head, Brand Daihatsu Area Jatim Indonesia Timur Astra Credit Companies, Marketing Head, Brand Toyota Area Jatim Indonesia Timur Astra Credit Companies, Operation Manager Area Sumatera, Medan. Astra Credit Companies, National Marketing Head – Brand Daihatsu & Nissan Diesel Astra Credit Companies, Retail Division Head – Region I Astra Credit Companies, Collection Division Head

2005 – 2010 2007 – 2012

PT Komatsu Astra Finance, Wakil Presiden Direktur PT Staco Estika Sedaya Finance; Komisaris

2010 – 2014 PT Bina Pertiwi, Presiden Direktur 2013 – 2014

2014 – sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Komisaris PT Surya Artha Nusantara Finance, Presiden Direktur

Andrijanto, Direktur Keuangan Warga Negara Indonesia, 44 Tahun Menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia, Fakultas Teknik jurusan Teknik Mesin pada tahun 1994 dan memperoleh gelar Master dari Prasetya Mulya Business School, jurusan Bisnis Internasional pada tahun 2006. 1994 - 1996 PT Astra International, Finance Officer 1996 - 2000 Astra Credit Company, Treasury Officer 2000 - 2002

Astra Credit Company, Kepala Bagian Analisa & Perencanaan Keuangan

2002 - 2003 Astra Credit Company, Kepala Cabang Pembiayaan Mobil

2004 - 2005

Astra Credit Company, Kepala Pemasaran & Penjualan Pembiayaan Alat Berat

2004 - sekarang Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia, Pengajar 2005 – sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Direktur

Page 83: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

59

2015 – sekarang 2015 – sekarang

PT Astra Aviva Life, Jakarta; Anggota Komite Audit PT Astra Aviva Life, Jakarta; Anggota Komite Kebijakan Risiko

2015 – sekarang 2015 – sekarang

PT Surya Artha Nusantara Finance, Komisaris Independen PT Surya Artha Nusantara Finance, Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi

Direksi:

Bugie Laksmana, Presiden Direktur Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya pada tahun 1989 dan Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung pada tahun 2009. 1989 – 1990 PT Astra International, Motor Vehicle Division, Head

Office, Junior Account Officer 1990 – 1991 1991 – 1992 1992 – 1994 1994 – 1995 1995 – 1996 1996 – 1997 1998 – 2001 2001 – 2002 2002 – 2004 2004 – 2005

PT Astra International, Motor Vehicle Division, Branch Office, Lampung, Deputy Credit Officer PT Astra International, Motor Vehicle Division, Branch Office, Area DKI Jakarta, Credit Officer Astra Credit Companies, Branch Manager Jakarta Barat Astra Credit Companies, Branch Manager Surabaya Astra Credit Companies, Marketing Head, Brand Daihatsu Area Jatim Indonesia Timur Astra Credit Companies, Marketing Head, Brand Toyota Area Jatim Indonesia Timur Astra Credit Companies, Operation Manager Area Sumatera, Medan. Astra Credit Companies, National Marketing Head – Brand Daihatsu & Nissan Diesel Astra Credit Companies, Retail Division Head – Region I Astra Credit Companies, Collection Division Head

2005 – 2010 2007 – 2012

PT Komatsu Astra Finance, Wakil Presiden Direktur PT Staco Estika Sedaya Finance; Komisaris

2010 – 2014 PT Bina Pertiwi, Presiden Direktur 2013 – 2014

2014 – sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Komisaris PT Surya Artha Nusantara Finance, Presiden Direktur

Andrijanto, Direktur Keuangan Warga Negara Indonesia, 44 Tahun Menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia, Fakultas Teknik jurusan Teknik Mesin pada tahun 1994 dan memperoleh gelar Master dari Prasetya Mulya Business School, jurusan Bisnis Internasional pada tahun 2006. 1994 - 1996 PT Astra International, Finance Officer 1996 - 2000 Astra Credit Company, Treasury Officer 2000 - 2002

Astra Credit Company, Kepala Bagian Analisa & Perencanaan Keuangan

2002 - 2003 Astra Credit Company, Kepala Cabang Pembiayaan Mobil

2004 - 2005

Astra Credit Company, Kepala Pemasaran & Penjualan Pembiayaan Alat Berat

2004 - sekarang Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia, Pengajar 2005 – sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Direktur

Naga Sujady, Direktur Operasional Warga Negara Indonesia, 40 Tahun Menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik Atmajaya, Fakultas Ekonomi pada tahun 1997. 1997 – 1998 PT Surya Artha Nusantara Finance, Staff Accounting 1998 – 2003 Astra Credit Companies, Staff Financial Planning &

Analysis 2004 – 2005 Astra Credit Companies, Operation Risk Head 2006 - 2011 PT Surya Artha Nusantara Finance, Finance Division

Head 2011 – 2012 PT Surya Artha Nusantara Finance,Marketing Division

Head 2011 – 2014 PT Surya Artha Nusantara Finance, Corporate

Secretary 2013 – 2014 PT Surya Artha Nusantara Finance, Deputy Director of

Sales and Marketing 2014 - sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Direktur

Yasuaki Yoshino, Direktur Business Development Warga Negara Jepang, 46 Tahun Menyelesaikan pendidikan terakhir di di Fakultas Hukum, Keio University, Jepang, 1992. 1992 - 1993 Marubeni Corporation, Tokyo Head Office, Jepang,

Staff Member of Overseas Tax Accounting Sec., Corporate Tax Accounting Dept.

1993 - 1994 Marubeni Corporation, Tokyo Head Office, Jepang, Staff Member of Overseas Tax Accounting Sec., Corporate Accounting Dept

1994 - 1996 Marubeni Corporation, Tokyo Head Office, Jepang, Staff Member of Development & Construction Sec., Overseas Development & Construction Dept

1996 - 1997 Marubeni Corporation, Tokyo Head Office, Jepang, Staff Member of Overseas Sec-II, Overseas Development & Construction Dept.

1997 - 1999 Marubeni Corporation, Jakarta, Indonesia, Business Trainee in Jakarta

1999 - 2002 Temporary Transferred to PT Megalopolis Manunggal Industrial Development in Jakarta, Indonesia

2002 - 2003 Marubeni Corporation, Tokyo Head Office, Jepang, Staff Member of Overseas Development & Construction Sec., Overseas Development & Construction Dept

2003 - 2006 Marubeni Corporation, Head Office, Tokyo, Jepang, Manager of Urban Development Sec-I, Urban Development Dept

2006 - 2007 Marubeni Corporation, Head Office, Tokyo, Jepang, Manager of Investment Planning Sec., Urban Development Dept

2007 - 2009 Marubeni Corporation, Osaka Branch, Jepang Manager of Osaka Urban Development Sec., Osaka Development & Construction Dept

2009 - 2011 Marubeni Corporation, Osaka Branch, Jepang Manager of Osaka Urban Development Sec., Urban Development Dept

2011 - 2011 Marubeni Corporation, Tokyo Head Office, Jepang, Manager of Construction Machinery Sec-1, Construction Machinery Dept

2011 - Sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Direktur

Page 84: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

60

Harly Setiabudi, Direktur Supplier Relation Warga Negara Indonesia, 51 Tahun Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Sastra jurusan program linguistic di Universitas Indonesia pada tahun 1988, Program Ekstensi Jurusan Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 2010 serta Program Magister Jurusan Strategic Management di Bina Nusantara School of Business pada tahun 2014. 1990 – 1995 Marubeni Corporation, Jakarta Representative Office;

Senior Staff 1995 – 2000 Marubeni Corporation, Jakarta Representative Office;

Assistant Manager 2000 – 2004 PT Marubeni Indonesia, Jakarta; Manager 2004 – 2015 PT Marubeni Indonesia, Jakarta; Deputy General

Manager Personnel & Administration Dept. 2015 – sekarang PT Marubeni Indonesia, Jakarta; General Manager

2015 – sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Jakarta; Direktur Jumlah kompensasi yang diterima manajemen kunci perusahaan, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perseroan, secara langsung atau tidak langsung, termasuk Direktur dan Komisaris dari Perseroan, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp11.082 juta, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp11.660 juta, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp11.199 juta. Sekretaris Perusahaan Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.04/2014, Perseroan telah menunjuk Sekretaris Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance No.065/LSANF/BOD/II/2014 tentang Penunjukkan Pejabat Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) tanggal 10 Februari 2014 dimana Perseroan telah menunjuk dan mengangkat Tiur Tamara Kardinal sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Perseroan yang mulai berlaku terhitung sejak tanggal Surat tersebut. Tugas-tugas Sekretaris Perusahaan antara lain sebagai berikut: 1. mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang

pasar modal ; 2. memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi

ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal; dan 3. membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang

meliputi: i. keterbukaan informasi kepada masyarakat termasuk ketersediaan informasi pada SitusWeb

Perseroan; ii. penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu; iii. penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham; iv. penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; v. pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris

4. sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan pemegang saham Perseroan, OJK, dan pemangku kepentingan lainnya.

Komite Audit Sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015, Perseroan telah membentuk komite audit melalui keputusan Dewan Komisaris yang efektif berlaku tanggal 1 Juni 2011. Berdasarkan keputusan Sirkuler Dewan Komisaris No. 013/SANF/CIR/IV/2016 tanggal 7 April 2016, Dewan Komisaris Perseroan telah mengangkat Anggota Komite Audit Perseroan dengan masa jabatan efektif sejak tanggal 7 April 2016 sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2018 (untuk tahun buku 2017).

Page 85: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

61

Harly Setiabudi, Direktur Supplier Relation Warga Negara Indonesia, 51 Tahun Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Sastra jurusan program linguistic di Universitas Indonesia pada tahun 1988, Program Ekstensi Jurusan Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 2010 serta Program Magister Jurusan Strategic Management di Bina Nusantara School of Business pada tahun 2014. 1990 – 1995 Marubeni Corporation, Jakarta Representative Office;

Senior Staff 1995 – 2000 Marubeni Corporation, Jakarta Representative Office;

Assistant Manager 2000 – 2004 PT Marubeni Indonesia, Jakarta; Manager 2004 – 2015 PT Marubeni Indonesia, Jakarta; Deputy General

Manager Personnel & Administration Dept. 2015 – sekarang PT Marubeni Indonesia, Jakarta; General Manager

2015 – sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Jakarta; Direktur Jumlah kompensasi yang diterima manajemen kunci perusahaan, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perseroan, secara langsung atau tidak langsung, termasuk Direktur dan Komisaris dari Perseroan, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp11.082 juta, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp11.660 juta, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp11.199 juta. Sekretaris Perusahaan Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.04/2014, Perseroan telah menunjuk Sekretaris Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance No.065/LSANF/BOD/II/2014 tentang Penunjukkan Pejabat Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) tanggal 10 Februari 2014 dimana Perseroan telah menunjuk dan mengangkat Tiur Tamara Kardinal sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Perseroan yang mulai berlaku terhitung sejak tanggal Surat tersebut. Tugas-tugas Sekretaris Perusahaan antara lain sebagai berikut: 1. mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang

pasar modal ; 2. memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi

ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal; dan 3. membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang

meliputi: i. keterbukaan informasi kepada masyarakat termasuk ketersediaan informasi pada SitusWeb

Perseroan; ii. penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu; iii. penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham; iv. penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; v. pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris

4. sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan pemegang saham Perseroan, OJK, dan pemangku kepentingan lainnya.

Komite Audit Sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015, Perseroan telah membentuk komite audit melalui keputusan Dewan Komisaris yang efektif berlaku tanggal 1 Juni 2011. Berdasarkan keputusan Sirkuler Dewan Komisaris No. 013/SANF/CIR/IV/2016 tanggal 7 April 2016, Dewan Komisaris Perseroan telah mengangkat Anggota Komite Audit Perseroan dengan masa jabatan efektif sejak tanggal 7 April 2016 sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2018 (untuk tahun buku 2017).

Adapun susunan Komite Audit Perseroanadalah sebagai berikut: 1. Ketua Komite Audit: Drs. H. Mohammad Husni, MM (merangkap sebagai Komisaris Independen

Perseroan) 2. Anggota Komite Audit: Budy Kurniawan Ratulangi 3. Anggota Komite Audit: Lindawati Gani Selama tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan berbagai aktivitas, antara lain sebagai berikut: 1. Membahas Laporan Keuangan Perseroan. 2. Membahas perencanaan dan progres serta penyelesaian Audit Laporan Keuangan Perseroan

tahun 2015 dengan Eksternal Auditor. Selain daripada itu, Komite memastikan objektivitas Laporan Eksternal Auditor dan Independensinya.

3. Membahas dengan Audit Internal Perseroan mengenai program kerja tahun 2015 dan pelaksanaannya.

4. Membahas dengan Departemen Manajemen Risiko Perseroan terkait dengan risiko-risiko utama yang dihadapi Perseroan dalam menjalankan usahanya.

5. Membahas isu Hukum yang dihadapi Perseroan, ketaatan Perseroan terhadap peraturan Perundang-undangan yang berlaku, termasuk peraturan terbaru serta implementasinya dengan Unit Hukum Perseroan.

Unit Audit Internal Berdasarkan Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015, Perseroan wajib menunjuk dan memiliki Unit Audit Internal. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan nomor 700/LSANF/COD/XII/2011 tertanggal 1 Desember 2011, dimana Perseroan telah menunjuk dan mengangkat Christine Sanjaya sebagai Auditor Internal Perseroan dan bertindak sebagai kepala unit audit internal yang mulai berlaku terhitung sejak tanggal persetujuan tersebut. Tugas-tugas Unit Audit Internal berdasarkan Piagam Audit Internal Perseroanantara lain sebagai berikut: 1. Melakukan koordinasi dengan audit internal lainnya untuk memastikan cakupan dan kualitas

pendekatan audit/pemeriksaan; 2. Memastikan struktur organisasi, kebijakan, prosedur standar operasi, penerapan prinsip

akuntansi, bisnis proses, management resiko, pengawasan internal, pencegahan tindakan-tindakan menyimpang, kaitan dengan lembaga pemerintah, sumber daya manusia dan sistem teknolgi informasi Perseroan berjalan secara efisien dan efektif guna mencapai tujuan Perseroan dengan cara mengakomodir resiko ke tingkat yang dapat diterima serta dengan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku;

3. Mengawasi kepatuhan terhadap kebijakan audit internal dan prosedurnya dengan melakukan pemeriksaan atas kualitas pekerjaan Audit Internal;

4. Mengidentifikasi kesempatan agar dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan dana dan sumber daya;

5. Melakukan proyek-proyek khusus sebagaimana diminta oleh Presiden Direktur dan/atau Komite Audit dengan cara yang tidak bertentangan dengan tujuan kemandirian;

6. Melakukan koordinasi dengan audit internal dan eksternal untuk menghindari duplikasi audit; 7. Bekerja sama dengan Komite Audit; 8. Untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik di lingkungan Perseroan; 9. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kantor pusat dan seluruh jaringan

pemasaran Perseroan; 10. Untuk menerapkan tindakan-tindakan perbaikan yang disetujui dan harus dilakukan oleh

manajemen sesuai dengan temuan audit serta pelaporan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan kepada manajemen Perseroan, Direksi maupun Presiden Direktur;

11. Untuk merencanakan dan melaksanakan pelatihan kepada staf Audit Internal agar memiliki kualifikasi professional serta sikap profesionalisme dalam audit internal;

12. Menyerahkan laporan audit internal berkala, setidaknya setahun sekali kepada Presiden Direktur;

Page 86: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

62

Komite Nominasi dan Renumerasi Sesuai dengan Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014, Perseroan telah membentuk komite nominasi dan remunerasi melalui Keputusan Tertulis Sirkuler Dewan Komisaris No. 014/SANF/CIR/IV/2016 tanggal 7 April 2016, Dewan Komisaris Perseroan telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dengan masa jabatan efektif sejak tanggal 7 April 2016 sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada 2018 (untuk tahun buku 2017). Adapun susunan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan adalah sebagai berikut: 1. Ketua : Hardi Montana 2. Anggota : Djoko Pranoto Santoso 3. Anggota : Theresia S. Nayuti Pejabat Pelaksana Fungsi Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance Nomor 321/SANF/BOD/VII/2014 tanggal 1 Juli 2014 Tentang Penunjukan Pihak Yang Melakukan Fungsi Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen, Perseroan telah menunjuk pejabat yang melakukan fungsi pelayanan dan penyelesaian pengaduan konsumen dengan perincian sebagai berikut: 1. Husein Alatas selaku Credit and Risk Division Head; 2. Ninda Gardina selaku Services Department Head; dan 3. Tiur Tamara Kardinal selaku Corporate Secretary, Legal & UKPN Head. Pejabat yang melaksanakan Fungsi Kepatuhan Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance Nomor 663/SANF/BOD/X/2015 tanggal 5 Oktober 2015 Tentang Pengangkatan Kepala Fungsi Kepatuhan, Perseroan telah menunjuk Tiur Tamara Kardinal sebagai Kepala Fungsi Kepatuhan Perseroan. D. SUMBER DAYA MANUSIA Faktor “people” menjadi salah satu contributor terpenting bagi Perseroan dalam rangka mencapai keberhasilan yang optimal. Perseroan selalu berupaya untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang baik terutama dalam situasi persaingan usaha yang semakin ketat. Selain hal-hal normatif terkait dengan peraturan-peraturan pemerintah dalam hal ketenagakerjaan seperti tingkat upah yang diberikan berada di atas Upah Minimum Regional, program pensiun dan keikutsertaan dalam program Jamsostek, sistem remunerasi juga dirancang dengan spirit “pay for the performer”. Para karyawan Perseroan tidak mendirikan serikat pekerja. Organization Effectiveness, menjadi salah satu strategi pengelolaan sumber daya manusia agar tingkat produktivitas tetap terjaga dan secara komprehensif terus melakukan upaya peningkatan kompetensi serta memperbaharui proses bisnis di setiap unit kerja demi mencapai “value creation” masing-masing individu. Kompetensi unggulan Perseroan terus dibangun dari waktu ke waktu baik melalui pelatihan internal, eksternal maupun penugasan dalam proyek-proyek tertentu sejalan dengan program pengembangan setiap karyawan. Perseroan sebagai bagian dari Astra Group mengikutsertakan karyawan dalam program pengembangan kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Astra Management Development Institute (“AMDI”) dalam rangka mencetak para pemimpin Perseroan masa depan sesuai dengan standar kompetensi seorang pemimpin di Astra Group. Program pengembangan dilakukan secara komprehensif melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: Astra Basic Management Program (“ABMP”), adalah program yang dirancang untuk karyawan baru di Astra Group yang berpotensi untuk menjadi pemimpin Perseroan di masa mendatang dengan tujuan memberikan pemahaman portofilio bisnis, culture dan values Astra, mengembangkan critical thinking serta mentalitas dasar yang dibutuhkan untuk bekerja dengan lebih efektif sesuai dengan management system Astra;

Page 87: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

63

Komite Nominasi dan Renumerasi Sesuai dengan Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014, Perseroan telah membentuk komite nominasi dan remunerasi melalui Keputusan Tertulis Sirkuler Dewan Komisaris No. 014/SANF/CIR/IV/2016 tanggal 7 April 2016, Dewan Komisaris Perseroan telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dengan masa jabatan efektif sejak tanggal 7 April 2016 sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada 2018 (untuk tahun buku 2017). Adapun susunan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan adalah sebagai berikut: 1. Ketua : Hardi Montana 2. Anggota : Djoko Pranoto Santoso 3. Anggota : Theresia S. Nayuti Pejabat Pelaksana Fungsi Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance Nomor 321/SANF/BOD/VII/2014 tanggal 1 Juli 2014 Tentang Penunjukan Pihak Yang Melakukan Fungsi Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen, Perseroan telah menunjuk pejabat yang melakukan fungsi pelayanan dan penyelesaian pengaduan konsumen dengan perincian sebagai berikut: 1. Husein Alatas selaku Credit and Risk Division Head; 2. Ninda Gardina selaku Services Department Head; dan 3. Tiur Tamara Kardinal selaku Corporate Secretary, Legal & UKPN Head. Pejabat yang melaksanakan Fungsi Kepatuhan Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance Nomor 663/SANF/BOD/X/2015 tanggal 5 Oktober 2015 Tentang Pengangkatan Kepala Fungsi Kepatuhan, Perseroan telah menunjuk Tiur Tamara Kardinal sebagai Kepala Fungsi Kepatuhan Perseroan. D. SUMBER DAYA MANUSIA Faktor “people” menjadi salah satu contributor terpenting bagi Perseroan dalam rangka mencapai keberhasilan yang optimal. Perseroan selalu berupaya untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang baik terutama dalam situasi persaingan usaha yang semakin ketat. Selain hal-hal normatif terkait dengan peraturan-peraturan pemerintah dalam hal ketenagakerjaan seperti tingkat upah yang diberikan berada di atas Upah Minimum Regional, program pensiun dan keikutsertaan dalam program Jamsostek, sistem remunerasi juga dirancang dengan spirit “pay for the performer”. Para karyawan Perseroan tidak mendirikan serikat pekerja. Organization Effectiveness, menjadi salah satu strategi pengelolaan sumber daya manusia agar tingkat produktivitas tetap terjaga dan secara komprehensif terus melakukan upaya peningkatan kompetensi serta memperbaharui proses bisnis di setiap unit kerja demi mencapai “value creation” masing-masing individu. Kompetensi unggulan Perseroan terus dibangun dari waktu ke waktu baik melalui pelatihan internal, eksternal maupun penugasan dalam proyek-proyek tertentu sejalan dengan program pengembangan setiap karyawan. Perseroan sebagai bagian dari Astra Group mengikutsertakan karyawan dalam program pengembangan kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Astra Management Development Institute (“AMDI”) dalam rangka mencetak para pemimpin Perseroan masa depan sesuai dengan standar kompetensi seorang pemimpin di Astra Group. Program pengembangan dilakukan secara komprehensif melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: Astra Basic Management Program (“ABMP”), adalah program yang dirancang untuk karyawan baru di Astra Group yang berpotensi untuk menjadi pemimpin Perseroan di masa mendatang dengan tujuan memberikan pemahaman portofilio bisnis, culture dan values Astra, mengembangkan critical thinking serta mentalitas dasar yang dibutuhkan untuk bekerja dengan lebih efektif sesuai dengan management system Astra;

Astra First Line Management Program (“AFMP”), adalah program yang bertujuan untuk membangun potensi para manager lini Perseroan yang mengetahui pola kepemimpinan Astra, memiliki Astra Managerial Competence dan mampu mengaplikasikan sistem management di lingkungan kerja masing-masing; Astra Middle Management Program (“AMMP”), adalah program yang didisain untuk menyiapkan kader manager menengah yang memiliki wawasan bisnis operasional secara terintegrasi (cross-function) dan kemampuan kepemimpinan yang transformasional; Astra General Management Program (“AGMP”), adalah program pengembangan calon pemimpin unit bisnis yang mampu memformulasikan competitive strategy perusahaan, mampu mengintegrasikan semua fungsi-fungsi bisnis yang ada di dalam perusahaan untuk menjalankan strategi tersebut, dan dapat membangun orgasnisasi yang mampu dan fokus untuk memaksimalkan nilai bagi semua stakeholder perusahaan. Pengembangan kompetensi karyawan secara umum dibagi menjadi 2 (dua) skala besar, yaitu: Kompetensi tehnikal, merupakan kompetensi khusus yang diperlukan bagi karyawan untuk melaksanan pekerjaannya sesuai dengan jabatannya masing-masing. Perseroan telah mengirimkan karyawan dalam program pelatihan seperti Risk Management, Internal Audit, Perpajakan, Kursus Usaha Jasa Pembiayaan yang diadakan oleh APPI, dan berbagai seminar/lokakarya sesuai dengan kompetensi individu masing-masing; Kompetensi non-tehnikal, merupakan pengembangan sikap dan perilaku bekerja karyawan dalam rangka menciptakan kultur dan budaya perusahaan yang sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Program in-house training telah dilakukan seperti Seven Basic Habits, Collaborative & Communication Skill, Customer Satisfaction Training, Operational Excellence Workshop, dll. Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak ada Serikat Pekerja yang dibentuk oleh karyawan Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mencatat jumlah karyawan sebanyak 138 orang. Adapun komposisi karyawan Perseroan adalah sebagai berikut: a. Menurut Jenjang Pendidikan:

Jenjang Pendidikan 31 Desember

2012 2013 2014 2015 SD 1 1 1 1 SLTP - - - - SMU 7 5 4 4 Diploma (D3) 14 10 11 11 Sarjana (S1) & Pasca Sarjana (S2) 125 140 134 122 Jumlah 147 156 150 138

b. Menurut Jenjang Manajemen:

Jenjang Manajemen 31 Desember 2012 2013 2014 2015

Direktur 5 5 5 5 Division head 3 2 2 2 Departement Head 10 11 12 15 Business Operation Head 10 9 12 10 Officer 81 93 80 68 Staff 38 36 39 38 Jumlah 147 156 150 138

Page 88: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

64

c. Menurut Jenjang Usia:

Jenjang Usia 31 Desember 2012 2013 2014 2015

Lebih dari 50 tahun 3 3 4 4 41 – 50 tahun 14 16 16 15 31 – 40 tahun 40 39 44 47 18 – 30 tahun 90 98 86 72 Jumlah 147 156 150 138

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mempekerjakan 138 karyawan, dimana 111 orang adalah karyawan tetap dan 27 orang adalah karyawan kontrak. Saat ini Perseroan juga mempekerjakan 2 (dua) orang tenaga kerja asing. Berikut ini adalah penjelasan mengenai karyawan asing tersebut: No. Nama Jabatan Warga

Negara No. Surat Ijin Masa Berlaku

1. Yasuaki Yoshino

Business Development Director

Jepang KITAS: 2C21JE2351AP IMTA No. : 1660/IMTA/ODS/11.5/31/1.837/2015

25 Agustus 2016

2. Jiro Itai Komisaris Jepang - - *) Yang bersangkutan tidak menetap di Indonesia, oleh karena itu tidak memiliki KITAS. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan OJK No. 30/POJK.05/2014 tidak mengharuskan Jiro Itai sebagai Komisaris Perseroan untuk menetap di Indonesia, dan tidak ada perizinan khusus yang wajib diperoleh sehubungan dengan hal tersebut. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan karyawan, Perseroan telah menyesuaikan gaji karyawan sesuai dengan Upah Minimum Propinsi (”UMP”) pada Kantor Pusat dan Kantor Selain Kantor Cabang Perseroan, selain itu Perseroan juga menyediakan berbagai tunjangan, fasilitas dan sarana fisik lainnya yaitu: Tunjangan makan dan transportasi; Tunjangan kelahiran; Tunjangan kematian; Tunjangan pernikahan; Tunjangan hari raya; Tunjangan Pensiun; Fasilitas kesehatan berupa program pelayanan kesehatan; Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS Ketenagakerjaan) bagi seluruh karyawan; Fasilitas olahraga; Fasilitas kantin; Fasilitas Rekreasi; Fasilitas Istirahat; Koperasi Karyawan; Dana Pensiun; Tempat peribadatan; Fasilitas Kepemilikan Kendaraan Bermotor; Fasilitas Asuransi Jiwa; Fasilitas Asuransi Kesehatan.

Page 89: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

65

c. Menurut Jenjang Usia:

Jenjang Usia 31 Desember 2012 2013 2014 2015

Lebih dari 50 tahun 3 3 4 4 41 – 50 tahun 14 16 16 15 31 – 40 tahun 40 39 44 47 18 – 30 tahun 90 98 86 72 Jumlah 147 156 150 138

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mempekerjakan 138 karyawan, dimana 111 orang adalah karyawan tetap dan 27 orang adalah karyawan kontrak. Saat ini Perseroan juga mempekerjakan 2 (dua) orang tenaga kerja asing. Berikut ini adalah penjelasan mengenai karyawan asing tersebut: No. Nama Jabatan Warga

Negara No. Surat Ijin Masa Berlaku

1. Yasuaki Yoshino

Business Development Director

Jepang KITAS: 2C21JE2351AP IMTA No. : 1660/IMTA/ODS/11.5/31/1.837/2015

25 Agustus 2016

2. Jiro Itai Komisaris Jepang - - *) Yang bersangkutan tidak menetap di Indonesia, oleh karena itu tidak memiliki KITAS. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan OJK No. 30/POJK.05/2014 tidak mengharuskan Jiro Itai sebagai Komisaris Perseroan untuk menetap di Indonesia, dan tidak ada perizinan khusus yang wajib diperoleh sehubungan dengan hal tersebut. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan karyawan, Perseroan telah menyesuaikan gaji karyawan sesuai dengan Upah Minimum Propinsi (”UMP”) pada Kantor Pusat dan Kantor Selain Kantor Cabang Perseroan, selain itu Perseroan juga menyediakan berbagai tunjangan, fasilitas dan sarana fisik lainnya yaitu: Tunjangan makan dan transportasi; Tunjangan kelahiran; Tunjangan kematian; Tunjangan pernikahan; Tunjangan hari raya; Tunjangan Pensiun; Fasilitas kesehatan berupa program pelayanan kesehatan; Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS Ketenagakerjaan) bagi seluruh karyawan; Fasilitas olahraga; Fasilitas kantin; Fasilitas Rekreasi; Fasilitas Istirahat; Koperasi Karyawan; Dana Pensiun; Tempat peribadatan; Fasilitas Kepemilikan Kendaraan Bermotor; Fasilitas Asuransi Jiwa; Fasilitas Asuransi Kesehatan.

E. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN

Adapun struktur organisasi Perseroan per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

F. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK

BADAN HUKUM PT Sedaya Multi Investama (“SMI”) a. Pendirian

SMI didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 64, tanggal 19 Desember 1989 dan telah diubah dengan Akta No. 47 tanggal 20 Februari 1990 serta diubah kembali dengan Akta No. 2 tanggal 3 April 1990, ketiga akta tersebut dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya SH., pada waktu itu Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-2023.HT.01.01.TH.90, tanggal 7 April 1990 dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berturut-turut di bawah No. 1286/A.PT/HKM/1995/PN.JKT.SEL, No. 89/A.Prob/HKM/1995/PN.JAK.SEL, dan No. 1807/A.Not/HKM/1995/ PN.JAK.SEL, ketiga pendaftaran tersebut tanggal 11 September 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 83 tanggal 17 Oktober 1995 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 8611/ 1995. Perubahan Anggaran Dasar terakhir kali dilakukan dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 40, tetanggal 8 Agustus 2008, yang dibuat dihadapan Benny Kristianto, SH., pada waktu itu Notaris di Jakarta, dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-68121.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal 23 September 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU-0090129.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 23 September 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.88 tanggal 31 Oktober 2008 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 22097/2008 (“Akta No.40/2008”) untuk menyesuaikan seluruh Anggaran Dasar SMI dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Page 90: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

66

b. Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta No. 40 tertanggal 21 April 2016 dibuat di hadapan Nanny Wiana Setiawan, S.H. Notaris di Jakarta,susunan Direksi dan Dewan Komisaris SMI adalah sebagai berikut: Direksi: Presiden Direktur : Suparno Djasmin Direktur : Djoko Pranoto Dewan Komisaris: Presiden Komisaris : Gunawan Geniusahardja Komisaris : Bambang Widjanarko Santoso (Paulus Bambang W.S.)

c. Permodalan Berdasarkan Akta No. 40 tertanggal 08 Agustus 2008 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-68121 AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 23 September 2008, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0090129.AH.01.09.Tahun 2008 tertanggal 23 September 2008, modal dasar PT SMI berjumlah Rp 150.000.000.000,00 (seratus lima puluh miliar Rupiah) terbagi atas 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham masing-masing bernilai nominal Rp 1.000 (seribu Rupiah). Susunan pemegang sahamSMI terakhir dimuat dalam Akta No. 06 tertanggal 12 Januari 2009 dibuat di Benny Kristianto,S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH .01.10-02886 tertanggal 1 April 2009, terdaftar dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0013087.AH.01.09.Tahun 2009 tertanggal 1 April 2009 (“Akta No. 6/2009”), dengan susunan sebagai berikut: - Pemegang Saham : PT Astra International Tbk sejumlah 98.599.999saham. - Pemegang Saham : PT Arya Kharisma sejumlah 1 saham. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham SMI adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase (%) Jumlah Saham

(lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 150.000.000 150.000.000.000,00 Modal Ditempatkan: a. PT Astra International Tbk. 98.599.999 98.599.999.000,00 99,999 b. PT Arya Kharisma 1 1.000,00 0,001 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh* 98.600.000 98.600.000.000,00 100,00 Jumlah Modal Dalam Portepel 51.400.000 51.400.000.000,00

* Catatan: Modal ditempatkan dan disetor penuh PT Sedaya Multi Investama (“SMI”) adalah Rp 98.600.000.000 (sembilan puluh delapan miliar enam ratus juta rupiah). Sumber dana yang digunakan SMI untuk melakukan penyertaan di Perseroan berasal dari hasil operasional dan saldo laba SMI per 31 Desember 2011, laba SMI sebesar Rp 1.592.174.591.000 (satu triliun lima ratus sembilan puluh dua miliar seratus tujuh puluh empat juta lima ratus sembilan puluh satu ribu Rupiah).

d. Maksud, Tujuan dan Kegiatan Usaha

Berdasarkan Akta No. 40/2008, maksud dan tujuan SMI adalah perdagangan, pembangunan, transportasi, pertanian, perindustrian, jasa dan pertambangan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, SMI melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

Page 91: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

67

b. Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta No. 40 tertanggal 21 April 2016 dibuat di hadapan Nanny Wiana Setiawan, S.H. Notaris di Jakarta,susunan Direksi dan Dewan Komisaris SMI adalah sebagai berikut: Direksi: Presiden Direktur : Suparno Djasmin Direktur : Djoko Pranoto Dewan Komisaris: Presiden Komisaris : Gunawan Geniusahardja Komisaris : Bambang Widjanarko Santoso (Paulus Bambang W.S.)

c. Permodalan Berdasarkan Akta No. 40 tertanggal 08 Agustus 2008 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-68121 AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 23 September 2008, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0090129.AH.01.09.Tahun 2008 tertanggal 23 September 2008, modal dasar PT SMI berjumlah Rp 150.000.000.000,00 (seratus lima puluh miliar Rupiah) terbagi atas 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham masing-masing bernilai nominal Rp 1.000 (seribu Rupiah). Susunan pemegang sahamSMI terakhir dimuat dalam Akta No. 06 tertanggal 12 Januari 2009 dibuat di Benny Kristianto,S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH .01.10-02886 tertanggal 1 April 2009, terdaftar dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0013087.AH.01.09.Tahun 2009 tertanggal 1 April 2009 (“Akta No. 6/2009”), dengan susunan sebagai berikut: - Pemegang Saham : PT Astra International Tbk sejumlah 98.599.999saham. - Pemegang Saham : PT Arya Kharisma sejumlah 1 saham. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham SMI adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase (%) Jumlah Saham

(lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 150.000.000 150.000.000.000,00 Modal Ditempatkan: a. PT Astra International Tbk. 98.599.999 98.599.999.000,00 99,999 b. PT Arya Kharisma 1 1.000,00 0,001 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh* 98.600.000 98.600.000.000,00 100,00 Jumlah Modal Dalam Portepel 51.400.000 51.400.000.000,00

* Catatan: Modal ditempatkan dan disetor penuh PT Sedaya Multi Investama (“SMI”) adalah Rp 98.600.000.000 (sembilan puluh delapan miliar enam ratus juta rupiah). Sumber dana yang digunakan SMI untuk melakukan penyertaan di Perseroan berasal dari hasil operasional dan saldo laba SMI per 31 Desember 2011, laba SMI sebesar Rp 1.592.174.591.000 (satu triliun lima ratus sembilan puluh dua miliar seratus tujuh puluh empat juta lima ratus sembilan puluh satu ribu Rupiah).

d. Maksud, Tujuan dan Kegiatan Usaha

Berdasarkan Akta No. 40/2008, maksud dan tujuan SMI adalah perdagangan, pembangunan, transportasi, pertanian, perindustrian, jasa dan pertambangan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, SMI melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

i. menjalankan usaha di bidang perdagangan dari segala macam barang dagangan termasuk perdagangan komputer dan alat elektronika (perangkat lunak dan keras) dan barang-barang yang berhubungan serta yang diperlukan untuk pemakaiannya, perdagangan alat telekomunikasi, perdagangan alat-alat dan perlengkapan keamanan, perdagangan alat-alat dan perlengkapan keselamatan yang meliputi perdagangan impor dan ekspor, antar pulau/daerah serta lokal, untuk barang-barang hasil produksi sendiri dan hasil produksi perusahaan lain serta bertindak sebagai agen, leveransir, waralaba, distributor, dan sebagai perwakilan dari badan-badan peusahaan-perusahaan lain baik dari dalam maupun luar negeri;

ii. menjalankan usaha di bidang pembangunan bertindak sebagai pengembang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan pemborongan pada umumnya (general contractor) antara lain pembangunan kawasan perumahan (real estate), gedung apartemen, kawasan industri (industrial estate), kondominium, perkantoran, pertokoan, beserta fasilitas-fasilitasnya termasuk konstruksi, perekayasaan, perancangan dan penataan serta mengerjakan pembebasan, pembukaan, pengurugan, pemerataan serta pembangunan gedung-gedung, jalan-jalan, taman-taman, bendungan-bendungan, pengairan atau irigasi, landasan-landasan, pemasangan instalasi-instalasi listrik, gas, air minum telekomunikasi, air conditioner dan lainnya dalam bidang teknik sipil, elektro, mesin;

iii. menjalankan usaha di bidang transportasi, angkutan darat dengan menggunakan angkutan truk, bis, sedan serta angkutan darat lainnya, ekspedisi dan pergudangan, transportasi penumpang dan transportasi pengangkutan;

iv. menjalankan usaha di bidang pertanian, agro industri, industri pertanian, peternakan, perikanan darat/laut dan pertambakan, perkebunan, kehutanan dan agrobisnis (perdagangan hasil-hasil pertanian);

v. menjalankan usaha dalam bidang industri yang meliputi industri karoseri dan perakitan kendaraan, industri kayu (tidak termasuk furniture) dan barang anyaman, industri kendaraan bermotor dan karoseri, industri elektronik, industri pembangkit tenaga listrik, pembuatan dan perakitan barang-barang telekomunikasi, elektronik, industri teknologi informasi dan industri telekomunikasi, serta komputer (perangkat keras dan lunak), industri sepatu dan sandal serta industri spare part kendaraan bermotor;

vi. menjalankan usaha di bidang jasa telekomunikasi, jasa konsultan manajemen, penyediaan tenaga kerja terdidik dan atau terlatih, konsultan keamanan dan keselamatan jasa pengantaran uang dan barang (pengangkutan), jasa pengawalan orang, jasa penyelamatan dan pelayanan jasa tol;

vii. menjalankan usaha dalam bidang pertambangan batu bara, nikel, timah dan logam, tambang non migas.

e. Ikhtisar Keuangan Pokok

Di bawah ini disajikan data keuangan penting SMI untuk tahun yang berakhir dan telah diaudit pada tanggal 31 Desember 2015 yang diekstrak dari laporan keuangan SMI yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian serta untuk tahun yang berakhir dan telah diaudit pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2014 yang diekstrak dari laporan keuangan SMI yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana& Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers).

(dalam jutaan Rupiah, kecuali ROE dan ROA) Keterangan 31 Desember 2013 2014 2015 Jumlah Aset 17.571.869 19.106.581 19.449.513 Jumlah Liabilitas 11.934.080 12.894.560 12.596.810 Jumlah Ekuitas 5.637.789 6.212.021 6.852.703 Jumlah Pendapatan 4.809.446 4.533.597 4.704.382 Beban Usaha 3.829.198 717.600 730.601 Laba Bersih 1.350.561 1.671.121 1.188.799 Return on Equity (ROE) (%) 23,9 26,9 17,3 Return on Asset (ROA) (%) 7,7 8,7 6,1

Page 92: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

68

Marubeni Corporation – Japan (“MCJ”)

a. Pendirian

MCJ didirikan pada bulan Mei tahun 1858, dan berbentuk badan hukum pada 1 Desember 1949.

b. Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota pengurusan dan pengawasan MCJ adalah sebagai berikut: Chairman Chairman of the Board : Teruo Asada Direksi President & CEO : Fumiya Kokubu Senior Executive Vice President:

- Shigeru Yamazoe - Mitsuru Ayikoshi

Senior Managing Executive Officers : - Kaoru Iwasa

Managing Executive Officers : - Hikaru Minami - Akirawa Terakawa - Ichiro Takahara

Outside Directors : - Takao Kitabata - Yukiko Kuroda

c. Permodalan

Berdasarkan laporan keuangan MCJ untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015, struktur permodalan dan mayoritas pemegang saham MCJ adalah berikut(disajikan dalam Yen Jepang, kecuali terhadap jumlah saham):

Keterangan Jumlah Saham (Lembar)

Jumlah Nominal (dalam Jutaan Yen

Jepang)

Persentase (%)

Modal Dasar 4.300.000.000 - - Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh 1.737.940.900 262.686 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 2.562.059.100 - -

Mayoritas Pemegang Saham Japan Trustee Service Bank, Ltd. (Trust Account); The Master Trust Bank of Japan, Ltd. (Trust Account); Sompo Japan Nipponkoa Insurance Inc.; Meiji Yasuda Life Insurance Company;Japan Trustee Service Bank, Ltd. (Trust Account 9); Mizuho Bank, Ltd.;; State Street Bank and Trust Company 505223; The Bank of New York Melon SA/NV 10.; Barclays Securities Japan Ltd.; Tokio Marine and Nichido Fire Insurance Co., Ltd.

d. Keterangan Tentang Marubeni Corporation

MCJ bergerak dibidang product handling dan penyediaan jasa di berbagai sektor, termasuk impor dan ekspor, serta kegiatan usaha yang berkaitan dengan bahan makanan, produk makanan, tekstil, material, pulp dan kertas, bahan kimia, energi, logam dan sumber daya mineral, mesin transportasi.

Page 93: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

69

Marubeni Corporation – Japan (“MCJ”)

a. Pendirian

MCJ didirikan pada bulan Mei tahun 1858, dan berbentuk badan hukum pada 1 Desember 1949.

b. Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota pengurusan dan pengawasan MCJ adalah sebagai berikut: Chairman Chairman of the Board : Teruo Asada Direksi President & CEO : Fumiya Kokubu Senior Executive Vice President:

- Shigeru Yamazoe - Mitsuru Ayikoshi

Senior Managing Executive Officers : - Kaoru Iwasa

Managing Executive Officers : - Hikaru Minami - Akirawa Terakawa - Ichiro Takahara

Outside Directors : - Takao Kitabata - Yukiko Kuroda

c. Permodalan

Berdasarkan laporan keuangan MCJ untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015, struktur permodalan dan mayoritas pemegang saham MCJ adalah berikut(disajikan dalam Yen Jepang, kecuali terhadap jumlah saham):

Keterangan Jumlah Saham (Lembar)

Jumlah Nominal (dalam Jutaan Yen

Jepang)

Persentase (%)

Modal Dasar 4.300.000.000 - - Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh 1.737.940.900 262.686 100,00 Jumlah Saham Dalam Portepel 2.562.059.100 - -

Mayoritas Pemegang Saham Japan Trustee Service Bank, Ltd. (Trust Account); The Master Trust Bank of Japan, Ltd. (Trust Account); Sompo Japan Nipponkoa Insurance Inc.; Meiji Yasuda Life Insurance Company;Japan Trustee Service Bank, Ltd. (Trust Account 9); Mizuho Bank, Ltd.;; State Street Bank and Trust Company 505223; The Bank of New York Melon SA/NV 10.; Barclays Securities Japan Ltd.; Tokio Marine and Nichido Fire Insurance Co., Ltd.

d. Keterangan Tentang Marubeni Corporation

MCJ bergerak dibidang product handling dan penyediaan jasa di berbagai sektor, termasuk impor dan ekspor, serta kegiatan usaha yang berkaitan dengan bahan makanan, produk makanan, tekstil, material, pulp dan kertas, bahan kimia, energi, logam dan sumber daya mineral, mesin transportasi.

Kegiatan MCJ juga tersebar ke beberapa proyek listrik dan infrastruktur, tanaman dan mesin industri, keuangan, logistik dan industri informasi, serta pengembangan real estate dan konstruksi. Selain itu, MCJ melakukan investasi bisnis, pengembangan dan pengelolaan di tingkat global. Berdasarkan Certificate of All Matters Currently in Effect 2016, tujuan Marubeni Co. adalah menjalankan usaha-usaha sebagai berikut: a. impor, ekspor dan menjual barang-barang dalam negeri dan luar negeri; b. manufaktur dan menjual barang dagangan; c. pengolahan dan perbaikan atas usaha-usaha tersebut pada butir a dan b; d. transportasi laut, darat, udara, pengangkutan, pelabuhan dan broker kepabeanan; e. pergudangan; f. impor, ekspor dan menjual:

i. batubara, minyak bumi, gas, (termasuk pressurized gas dan gas alam cair) dan produk-produk yang berasal darinya, zat bahan bakar nuklir, radiosotopes;

ii. zat-zat kimia (termasuk zat-zat industri kimia, farmasi, quasi-pharmaceuticals, agrokimia, bahan-bahan beracun dan berbahaya , dan lain-lain.) bahan peledak, toiletries dan bahan-bahan bakunya, peralatan medis;

iii. bahan pangan, alkohol, minuman keras, minuman beralkohol, garam, produk-produk rokok, benih dan bibit, pupuk, pakan ternak, pakan aditif, ternak;

iv. alat pengukur, senjata, barang-barang bekas; g. perencanaan, pengawasan dan kontraktor untuk jasa konstruksi dan pekerjaan pembangunan; h. penjualan, pembelian, barter, sewa dan pemanfaatan real estat dan pemeliharaan dan

manajemennya; i. sewa guna, penyewaan real estat dan barang bergerak; j. sewa guna, penyewaan dan perbaikan peralatan dan bahan baku untuk pekerjaan teknik sipil,

mesin-mesin konstruksi, kendaraan, perlengkapan kantor, peralatan medis, dan alat-alat dan instrumen lainnya;

k. perencanaan, akuisisi, pencadangan, pelestarian, pemanfaatan, penggunaan dan penjualan hak milik atas kebendaan yang tidak berwujudseperti hak kekayaan industri dan hak cipta, know-how, systems engineering dan perangkat lunak lainnya;

l. pertanian, kehutanan, perikanan, industri ternak dan pertambangan; m. penyediaan informasi, dan layanan pengolahan, telekomunikasi, cable broadcasting dan

broadcasting pada umumnya; n. periklanan, penerbitan dan manufaktur dan penjualan gambar, suara, data dan media

rekaman; o. pengelolaan sarana olahraga, rekreasi, tamasya, akomodasi, perawatan medis, dan usaha

travel dan bisnis restoran; p. perencanaan, pengelolaan dan pengimplemantasian semua jenis event; q. penjualan, pembelian, manajemen instrumen yang dapat diperdagangkan, pinjaman,

penjualan, dan pembelian klaim, garansi, kewajiban sebagai penanggung emisi, transaksi valuta asing/devisa, sebagai perusahaan induk dan mengelola real estat dan benda-benda bergerak sebagai subjek dari jaminan (seperti hipotik dan gadai) terkait dengan transaksi keuangan, dan transaksi-transaksi bisnis lainnya;

r. penjaminan/penanggung emisi, permohonan untuk berlangganan dan penjualan negotiable instruments, dan usaha-usaha lainnya yang terkait dengan penjaminan;

s. investasi di komoditi dan agen usaha penjualan; konsultasi perdagangan komoditi dan menjual trust beneficial interest.

t. kontraktor untuk jasa penyiapan dokumen, sekretaris, resepsionis, penerjemah dan jasa operator telepon, jasa terkait dengan penyediaan pengurusan kantor atau peralatan komunikasi, dan sistem programming dan jasa lainnya yang berkaitan dengan work processing;

u. usaha penyedia tenaga kerja sementara; v. usaha yang terkait dengan perawatan, perawat diluar rumah sakit; w. usaha terkait pembuangan dan penimbunan sampah, pemurnian atau pembersihan tanah dan

air bawah tanah dan pemindahan polusi lingkungan; x. usaha yang berkaitan dengan generator dan penyedia kelistrikan; y. perencanaan, pembangunan, konstruksi, pengelolaan bandara udara, pelabuhan, rel kereta

api, jalan tol, pipa dan sarana untuk air, kotoran/limbah dan air industri;

Page 94: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

70

z. agen dan Broker untuk asuransi non-life, asuransi berdasarkan Automobile Liability Compensation Law dan jenis-jenis asuransi lainnya, dan usaha yang berkaitan dengan permohonan untuk berlangganan asuransi jiwa;

aa. perdagangan izin emisi gas rumah kaca; bb. terkait dengan hal tersebut diatas:

i. penelitian, pembangunan dan usaha konsultan; ii. pelatihan, petunjuk dan bisnis pendidikan; iii. agen, broker dan factorage business;

cc. setiap dan semua bisnis lain yang terkait atau kebetulan terkait kepada hal-hal tersebut diatas dan

dd. semua usaha selain yang disebutkan pada list atau daftar diatas. MCJ mempunyai jaringan mencakup sebagian besar negara-negara di dunia, dan berdasarkan posisi 31 Maret 2015, MCJ memiliki 11 kantor cabang di Jepang, 59 cabang dan kantor di luar Jepang, 30 anak perusahaan di luar Jepang dengan 65 kantor, dengan total 120 kantor di 67 area atau negara. MCJ mempekerjakan 4.289 karyawan selain 354 karyawan lokal di kantor cabang luar negeri, dan 1.459 karyawan lokal di anak perusahaan di luar negeri. Selain itu, MCJ juga memiliki 430 group company.

Perseroan dikategorikan sebagai subsidiary yang berada dibawah koordinasi transportation machinery division.

e. Ikhtisar Keuangan Pokok

Dibawah ini disajikan laporan keuangan MCJ untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Maret 2015 yang diekstrak dari laporan keuangan yang belum diaudit adalah berikut:

Keterangan 31 Maret (dalam jutaan Yen Jepang) 2014 2015

Jumlah Aset 7.256.100 7.673.100 Jumlah Liabilitas 5.724.900 5.994.400 Jumlah Ekuitas 1.531.200 1.678.700 Jumlah Pendapatan 3.124.900 3.694.700 Gross Profit 651.100 707.300 Laba yang dapat diatribusikan kepada

Marubeni 210.900 105.600

PT Marubeni Indonesia (“MI”) a. Pendirian

MI didirikan berdasarkan akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 126 tanggal 30 Nopember 1993, dibuat dihadapan Mudofir Hadi, S.H., yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-115.HT.01.01.TH’94 tanggal 5 Januari 1994 dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 95/A.PT/HKM/1994/PN.JAK.SEL tanggal 20 Januari 1994 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 15 tanggal 22 Februari 1994, Tambahan No. 1118/1994. Perubahan Anggaran Dasar terakhir kali dilakukan dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 01 tanggal 1 September 2015, dibuat dihadapan Wisnu Sadjono, S.H., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0962350 tanggal 7 September 2015, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-3550412.AH.01.11.Tahun 2015Tanggal 7 September 2015 (“Akta No. 1/2015”).

Page 95: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

71

z. agen dan Broker untuk asuransi non-life, asuransi berdasarkan Automobile Liability Compensation Law dan jenis-jenis asuransi lainnya, dan usaha yang berkaitan dengan permohonan untuk berlangganan asuransi jiwa;

aa. perdagangan izin emisi gas rumah kaca; bb. terkait dengan hal tersebut diatas:

i. penelitian, pembangunan dan usaha konsultan; ii. pelatihan, petunjuk dan bisnis pendidikan; iii. agen, broker dan factorage business;

cc. setiap dan semua bisnis lain yang terkait atau kebetulan terkait kepada hal-hal tersebut diatas dan

dd. semua usaha selain yang disebutkan pada list atau daftar diatas. MCJ mempunyai jaringan mencakup sebagian besar negara-negara di dunia, dan berdasarkan posisi 31 Maret 2015, MCJ memiliki 11 kantor cabang di Jepang, 59 cabang dan kantor di luar Jepang, 30 anak perusahaan di luar Jepang dengan 65 kantor, dengan total 120 kantor di 67 area atau negara. MCJ mempekerjakan 4.289 karyawan selain 354 karyawan lokal di kantor cabang luar negeri, dan 1.459 karyawan lokal di anak perusahaan di luar negeri. Selain itu, MCJ juga memiliki 430 group company.

Perseroan dikategorikan sebagai subsidiary yang berada dibawah koordinasi transportation machinery division.

e. Ikhtisar Keuangan Pokok

Dibawah ini disajikan laporan keuangan MCJ untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Maret 2015 yang diekstrak dari laporan keuangan yang belum diaudit adalah berikut:

Keterangan 31 Maret (dalam jutaan Yen Jepang) 2014 2015

Jumlah Aset 7.256.100 7.673.100 Jumlah Liabilitas 5.724.900 5.994.400 Jumlah Ekuitas 1.531.200 1.678.700 Jumlah Pendapatan 3.124.900 3.694.700 Gross Profit 651.100 707.300 Laba yang dapat diatribusikan kepada

Marubeni 210.900 105.600

PT Marubeni Indonesia (“MI”) a. Pendirian

MI didirikan berdasarkan akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 126 tanggal 30 Nopember 1993, dibuat dihadapan Mudofir Hadi, S.H., yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-115.HT.01.01.TH’94 tanggal 5 Januari 1994 dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 95/A.PT/HKM/1994/PN.JAK.SEL tanggal 20 Januari 1994 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 15 tanggal 22 Februari 1994, Tambahan No. 1118/1994. Perubahan Anggaran Dasar terakhir kali dilakukan dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 01 tanggal 1 September 2015, dibuat dihadapan Wisnu Sadjono, S.H., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0962350 tanggal 7 September 2015, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-3550412.AH.01.11.Tahun 2015Tanggal 7 September 2015 (“Akta No. 1/2015”).

b. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta No. 02/2016 Tanggal 11 Maret 2016, yang pemberitahuannya telah diterima oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU.AH.01.03-0031927 tertanggal 16 Maret 2016, terdaftar dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0033861.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 16 Maret 2016, susunan anggota Direksi danDewan Komisaris MI adalah sebagai berikut: Direksi 1. Presiden Direktur : Tomofumi Fukuda 2. Wakil Presiden Direktur : Haruyasu Chihaya 3. Direktur Finance : Akinobu Mizumoto 4. Direktur Risk Management : Masashi Terada 5. Direktur Business Development : Hiroaki Nishita 6. Direktur Information Technology : Fumihiko Tsuru 7. Direktur Forest Product : Toshiki Yamada 8. Direktur Mineral Resources : Tatsuya Mitsui 9. Direktur Food Product : Hirotaka Miyagi 10. Direktur Machinery : Masamichi Takeda 11. Direktur Lifestyle Product : Akihiro Yamamoto Dewan Komisaris 1. Presiden Komisaris : Shoji Kuyawama 2. Komisaris : Koki Kitagawa

c. Permodalan

Berdasarkan Akta No. 66/2008, modal dasar MI berjumlah Rp 11.140.300.000 (sebelas miliar seratus empat puluh juta tiga ratus ribu Rupiah, atau ekuivalen dengan USD 5.050.000 – lima juta lima puluh ribu Dollar Amerika Serikat) terbagi atas 5.050 (lima ribu lima puluh) saham dengan masing-masing saham bernilai nominal Rp. 2.206.000, dua juta dua ratus enam ribu Rupiah (USD 1.000 – seribu Dollar Amerika Serikat). Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sejumlah 5.050 (lima ribu lima puluh) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 11.140.300.000 sebelas miliar seratus empat puluh juta tiga ratus ribu Rupiah (USD 5.050.000 – lima juta lima puluh ribu Dollar Amerika Serikat) oleh para pemegang saham. SusunanPemegang Saham terakhir MI dimuat dalam akta No. 43, tanggal 29 September 2009, dibuat dihadapan Nelfi Mutiara Simanjuntak, S.H. (pengganti Imas Fatimah, S.H.) dengan susunan sebagai berikut: - Pemegang Saham : Marubeni Asean Private Limited (dahulu Marubeni Singapore Private

Limited) sejumlah 5.048 saham. - Pemegang Saham : Koperasi Karyawan Marubeni (KOKABENI) sejumlah 2 saham Struktur permodalan dan susunan pemegang saham MI adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp 2.206.000 / (USD 1.000) per saham Persentase

(%) Jumlah Saham (lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 5.050 Rp 11.140.300.000 (USD 5.050.000)

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: a. Marubeni Asean Private Limited (dahulu

Marubeni Singapore Private Limited) 5.048 Rp 11.135.888.000

(USD 5.048.000) 99,96

b. Koperasi Karyawan Marubeni (KOKABENI)

2 Rp 4.412.000 (USD 2.000)

0,04

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

5.050 Rp 11.140.300.000 (USD 5.050.000) 100,00

Jumlah Modal Dalam Portepel - -

Page 96: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

72

d. Maksud, Tujuan dan Kegiatan Usaha Berdasarkan Akta No. 66/2008, maksud dan tujuan MI adalah berusaha dalam bidang jasa perdagangan ekspor dan impor, importir umum, distributor (wholesaler) dan konsultasi investasi. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, MI dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: i. menjalankan usaha di bidang jasa ekspor dengan jalan membeli dan memasarkan produk

Indonesia di pasar luar negeri; ii. menjalankan usaha di bidang jasa impor dengan jalan memasok suplai bahan baku utama,

bahan baku penolong, mesin-mesin, peralatan pabrik dan komponen-komponen khusus yang dibutuhkan oleh industri;

iii. bertindak selaku importir umum; iv. bertindak selaku distributor (wholesaler); v. memberikan jasa konsultasi bisnis, manajemen, promosi yang berhubungan dengan

investasi, tetapi tidak termasuk pada jasa konsultasi dalam bidang hukum dan atau perpajakan.

G. HUBUNGAN KEPEMILIKAN PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM

PERSEROAN YANG BERBENTUK BADAN HUKUM

STRUKTUR PERMODALAN

Page 97: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

73

d. Maksud, Tujuan dan Kegiatan Usaha Berdasarkan Akta No. 66/2008, maksud dan tujuan MI adalah berusaha dalam bidang jasa perdagangan ekspor dan impor, importir umum, distributor (wholesaler) dan konsultasi investasi. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, MI dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: i. menjalankan usaha di bidang jasa ekspor dengan jalan membeli dan memasarkan produk

Indonesia di pasar luar negeri; ii. menjalankan usaha di bidang jasa impor dengan jalan memasok suplai bahan baku utama,

bahan baku penolong, mesin-mesin, peralatan pabrik dan komponen-komponen khusus yang dibutuhkan oleh industri;

iii. bertindak selaku importir umum; iv. bertindak selaku distributor (wholesaler); v. memberikan jasa konsultasi bisnis, manajemen, promosi yang berhubungan dengan

investasi, tetapi tidak termasuk pada jasa konsultasi dalam bidang hukum dan atau perpajakan.

G. HUBUNGAN KEPEMILIKAN PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM

PERSEROAN YANG BERBENTUK BADAN HUKUM

STRUKTUR PERMODALAN

H. HUBUNGAN KEPENGURUSAN, PENGAWASAN, KEPEMILIKAN DAN AFILIASI ANTARA PERSEROAN DAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN

Nama Perseroan AI SMI MCJ MI Dir Kom Dir Kom Dir Kom Dir Kom Dir Kom Djoko Pranoto PresKom Dir Dir Diana Makmur Kom Jiro Itai Kom Drs.H.Mohammad

Husni, MM KomInd

Hardi Montana KomInd Bugie Laksamana PresDir Andrijanto Dir Naga Sujady Dir Yasuaki Yoshino Dir Harly Setiabudi Dir

PresKom : Presiden Komisaris Kom : Komisaris KomInd : Komisaris Independen PresDir : Presiden Direktur Dir : Direktur

I. KETERANGAN TENTANG GRUP ASTRA A. Riwayat Singkat Grup Astra

PT Astra International Tbk. (“AI”) adalah suatu Perseroan terbatas terbuka yang telah melakukan Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat pada tahun 1990 dan telah melakukan pencatatan saham-sahamnya pada Bursa Efek Indonesia. AI adalah perusahaan induk dari Grup Astra yang pada awal kegiatan operasinya, bergerak dalam bidang usaha perdagangan umum terutama hasil bumi. Kemudian AI melakukan perluasan usaha ke bidang distribusi kendaraan dan alat-alat berat serta komponen kendaraan bermotor, disamping melakukan penyertaan baik secara langsung maupun tidak langsung pada anak-anak perusahaan dan perusahaan yang mempunyai hubungan afiliasi yang bergerak dalam berbagai bidang usaha antara lain kendaraan bermotor, jasa keuangan, industri, perkebunan serta usaha-usaha lainnya.

B. Kegiatan Usaha

Sebagai perusahaan induk, AI bertanggung jawab terhadap strategi grup Astra, pengendalian pendanaan dan operasi grup Astra di samping menetapkan perencanaan dan pengembangan bagi anggota grup Astra. Kegiatan usaha Grup Astra dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) kelompok usaha yaitu: 1. Astra Motor meliputi: distribusi otomotif, jasa purna jual, suku cadang, penyewaan dan mobil

bekas; 2. Astra Industry meliputi: produksi-perakitan, konstruksi mesin, kontraktor pertambangan dan

pertambangan-mineral; 3. Astra Resources meliputi: agribisnis; 4. Astra System meliputi: teknologi informasi; 5. Astra Finance meliputi: pembiayaan, perbankan dan asuransi.

Page 98: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

74

J. STRUKTUR GRUP ASTRA

Perseroan tergabung dalam divisi jasa keuangan Grup Astra, yang bergerak dalam bidang pembiayaan alat-alat berat, melalui sub holding company yaitu PT Sedaya Multi Investama.

K. PERKARA PENGADILAN YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN

Perseroan beserta seluruh direksi dan komisarisnya sampai dengan tanggal Prospektus ini tidak pernah dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan/perusahaan dinyatakan pailit, belum pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan, dan tidak terlibat dalam suatu proses perkara pidana, perkara perdata, perkara kepailitan atau penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), sengketa tata usaha Negara, sengketa perpajakan, sengketa perburuhan, arbitrase atau perkara hukum apapun, dalam kapasitas atau tingkat pemeriksaan apapun dan di yurisdiksi pengadilan manapun.

Adapun terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Permasalahan dengan PT Herpanta Mas Abadi Beralamat di Jl. Raya Sidikalang Kel. Huta Paung, Kec. Pollung, Kab. Humbang Hasundutan Medan, melakukan somasi terhadap Perseroan, dengan rincian sebagai berikut: I. Berdasarkan surat ref.: 0438/CS-JG/Som/IX/2011 tertanggal 29 September 2011 yang

dikirimkan oleh Christopher L. P. Simajuntak, S.H., dan J. Girsang dari kantor advokat & konsultan hukum Jhon Girsang & Associates yang bertindak untuk dan atas nama PT Herpanta Mas Abadi, Perseroan disomasi karena dianggap telah melakukan perampasan secara sepihak terhadap 1 unit excavator milik PT Herpanta Mas Abadi. Oleh karenanya, Christopher L. P. Simajuntak, S.H., dan J. Girsang meminta Perseroan untuk melakukan musyawarah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

Page 99: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

75

J. STRUKTUR GRUP ASTRA

Perseroan tergabung dalam divisi jasa keuangan Grup Astra, yang bergerak dalam bidang pembiayaan alat-alat berat, melalui sub holding company yaitu PT Sedaya Multi Investama.

K. PERKARA PENGADILAN YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN

Perseroan beserta seluruh direksi dan komisarisnya sampai dengan tanggal Prospektus ini tidak pernah dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan/perusahaan dinyatakan pailit, belum pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan, dan tidak terlibat dalam suatu proses perkara pidana, perkara perdata, perkara kepailitan atau penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), sengketa tata usaha Negara, sengketa perpajakan, sengketa perburuhan, arbitrase atau perkara hukum apapun, dalam kapasitas atau tingkat pemeriksaan apapun dan di yurisdiksi pengadilan manapun.

Adapun terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Permasalahan dengan PT Herpanta Mas Abadi Beralamat di Jl. Raya Sidikalang Kel. Huta Paung, Kec. Pollung, Kab. Humbang Hasundutan Medan, melakukan somasi terhadap Perseroan, dengan rincian sebagai berikut: I. Berdasarkan surat ref.: 0438/CS-JG/Som/IX/2011 tertanggal 29 September 2011 yang

dikirimkan oleh Christopher L. P. Simajuntak, S.H., dan J. Girsang dari kantor advokat & konsultan hukum Jhon Girsang & Associates yang bertindak untuk dan atas nama PT Herpanta Mas Abadi, Perseroan disomasi karena dianggap telah melakukan perampasan secara sepihak terhadap 1 unit excavator milik PT Herpanta Mas Abadi. Oleh karenanya, Christopher L. P. Simajuntak, S.H., dan J. Girsang meminta Perseroan untuk melakukan musyawarah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

II. Berdasarkan surat tertanggal 21 Oktober 2011 No. 214/LBH-SPRI/X/2011 yang dikirimkan oleh M. Sianturi, S.H., MM., Indah Berlian Apriyanthi, SH., MH. Dan Efendi Manalu, SH. Advokat pada kantor Lembaga Bantuan Hukum Serikat Pers Republik Indonesia yang bertindak untuk dan atas nama Junaidi Simamora (PT Herpanta Mas Abadi) menyampaikan hal-hal berikut: a. Junaidi Simamora telah memenuhi permintaan Perseroan sebagaimana tertuang dalam

surat No. 124/LOBB/IX/11 tertanggal 1 Oktober [2011] untuk melunasi sisa kewajiban angsuran ke-35 dan ke-36 atas perjanjian No. 3.08.04.001623 tertanggal 30 April 2008 kepada Perseroan sebesar Rp 120.870.000 dan telah membayar denda dan premi 50% sebesar Rp 89.637.400;

b. Sisa angsuran terhadap perjanjian No. 3.08.08.001553 berikut 50% denda belum dapat dipenuhi oleh Junaidi Simamora yang berjanji akan memenuhi semua kewajiban utangnya kepada Perseroan jika keadaan finansialnya sudah meningkat;

c. Demi peningkatan kemampuan finansial, Junaidi Simamora memohon agar Perseroan menyerahkan kembali dua unit Komatsu type Excavator model PC200 – 7 serial number C75873 dan C75874 yang telah ditarik oleh Perseroan dan menyerahkan dua invoice atas kedua perjanjian tersebut di atas dalam waktu 1 (satu) minggu setelah Perseroan menerima surat tersebut di atas.

III. Berdasarkan surat tertanggal 4 Nopember 2011 No. 219/LBH-SPRI/XI/2011 dari M. Sianturi,

S.H., MM., Indah Berlian Apriyanthi, SH., MH. Dan Efendi Manalu, SH. Advokat pada kantor Lembaga Bantuan Hukum Serikat Pers Republik Indonesia yang bertindak untuk dan atas nama PT Herpanta Mas Abadi berdasarkan Surat Kuasa Khusus N.213/LBH-SPRI/X/11 tertanggal 21 Oktober 2011 yang mana surat tersebut disampaikan kepada Law Office Batubara & Bels selaku kuasa hukum Perseroan, PT Herpanta Mas Abadi menyampaikan antara lain agar kuasa hukum Perseroan memberikan pemahaman hukum yang baik kepada Perseroan agar segera menyerahkan kembali dua unit Komatsu type Excavator model PC200 – 7 serial number C75873 dan C75874 yang telah ditarik oleh Perseroan dan menyerahkan dua invoice atas kedua perjanjian tersebut di atas dalam waktu 1 (satu) minggu setelah Perseroan menerima surat tersebut. Apabila Perseroan tidak melaksanakan hal tersebut, kuasa hukum PT Herpanta Mas Abadi akan melakukan langkah hukum yang lebih tegas terhadap Perseroan.

IV. Berdasarkan surat tertanggal 1 Mei 2012 nomor 039/P/HMA/V/12 yang ditandatangani oleh

Junaidi Simamora selaku Direktur PT Herpanta Mas Abadi yang mana surat tersebut disampaikan kepada Perseroan. PT Herpanta Mas Abadi menanyakan perihal keberadaan kedua unit Komatsu Hydraulic Excavator model PC200-7 serial number C75873 dan C75874 yang telah ditarik oleh Perseroan pada bulan Oktober 2011. PT Herpanta Mas Abadi menanyakan keberadaan kedua unit Komatsu tersebut sesuai dengan kontrak perjanjian No. 3.08.04.001623 yang mana telah dilakukan pelunasan pembayaran pada tanggal 19 Oktober 2011 dan tanggal 21 Oktober 2011 sejumlah Rp209.870.000.

Perseroan telah menanggapi surat PT Herpanta Mas Abadi tertanggal 1 Mei 2012 nomor 039/P/HMA/V/12 di atas, melalui surat tertanggal 4 Mei 2012 nomor 064/LOBB/V/12 yang dikirimkan oleh Law Office Batubara & Bels yang bertindak untuk dan atas nama Perseroan, menyampaikan hal-hal berikut:

a. Pembayaran yang dilakukan oleh PT Herpanta Mas Abadi sejumlah Rp209.870.000

sebenarnya bukan merupakan pembayaran pelunasan, namun pembayaran tersebut sesungguhnya adalah pembayaran kewajiban yang telah jatuh tempo sebagaimana azas dan konstruksi perjanjian Sewa Guna Usaha yang mengikat dan harus dipatuhi. Pembayaran tersebut bukan merupakan kesepakatan tata cara penyelesaian yang telah ditawarkan dalam komunikasi sebelumnya, melainkan pemaksaan sepihak dari PT Herpanta Mas Abadi tentang penyelesaian tersebut dilakukan;

b. Perjanjian yang telah dapat Perseroan kualifikasikan atau dianggap selesai sesungguhnya hanya perjanjian yang menyangkut 2 (dua) unit barang modal berupa Excavator Komatsu. Terhadap 2 (dua) unit barang modal berupa Excavator Caterpillar, PT Herpanta Mas Abadi masih tetap mempunyai kewajiban untuk membayarnya termasuk denda dan biaya-biaya lain yang telah timbul ataupun akan timbul sebagai akibat dari pelaksanaan perjanjian menyangkut kedua barang modal tersebut;

Page 100: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

76

c. Perseroan menawarkan penyelesaian sebagai berikut: i. Perseroan akan melakukan perhitungan secara menyeluruh dengan keringanan-

keringanan maksimal yang mungkin dilakukan, sehingga PT Herpanta Mas Abadi tidak perlu membayar lagi untuk unit barang modal berupa kedua Excavator Caterpillar, sehingga Perseroan akan menyerahkan kedua Invoice atas kedua unit Caterpillar tersebut kepada PT Herpanta Mas Abadi.

ii. Perseroan menunggu PT Herpanta Mas Abadi menempuh jalur hukum yang telah dipilih untuk penyelesaian masalah ini. Dengan pilihan ini, Perseroan akan melakukan pembuktian sekaligus upaya hukum baik yang dianggap perlu termasuk dengan kemungkinan penarikan unit Excavator Caterpillar yang masih dalam penguasaan PT Herpanta Mas Abadi, ataupun sekaligus juga mengajukan permohonan kepailitan kepada PT Herpanta Mas Abadi atas kewajiban kedua unit Caterpillar yang tidak dilaksanakan hingga saat ini.

V. Berdasarkan surat tertanggal 9 Mei 2012 nomor 040/P/HMA/V/12 yang ditandatangani oleh

Junaidi Simamora selaku Direktur PT Herpanta Mas Abadi yang mana surat tersebut disampaikan kepada Perseroan. PT Herpanta Mas Abadi bermaksud untuk memohon penjelasan perihal keberadaan 2 (dua) unit Excavator Komatsu yang telah ditarik oleh Perseroan sehubungan dengan keinginan PT Herpanta Mas Abadi untuk meminta kembali kedua unit Excavator Komatsu tersebut berikut dengan invoicenya.

Perseroan telah menanggapi pula surat PT Herpanta Mas Abadi tertanggal 9 Mei 2012 nomor 040/P/HMA/V/12 di atas, melalui surat tertanggal 9 Mei 2012 nomor 065/LOBB/V/12 yang dikirimkan oleh Law Office Batubara & Bels yang bertindak untuk dan atas nama Perseroan, menyampaikan hal-hal berikut:

a. Perseroan telah melakukan penjualan atas kedua unit Excavator setelah tidak adanya

realisasi penyelesaian dari PT Herpanta Mas Abadi, walaupun Perseroan telah berusaha untuk menunda penjualan tersebut jauh melebihi dari tenggang waktu yang telah diberikan Perseroan kepada PT Herpanta Mas Abadi.

b. Penyelesaian atas masalah yang masih tersisa antara PT Herpanta Mas Abadi dengan

Perseroan adalah sesuai dengan tawaran pada surat terdahulu. Kepastian sikap PT Herpanta Mas Abadi akan ditunggu dalam waktu yang tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari sejak tanggal surat ini.

c. Tidak adanya kepastian sikap PT Herpanta Mas Abadi, menimbulkan pemahaman bagi

Perseroan bahwa terhadap unit Excavator Caterpillar terdapat kemungkinan penarikan pula, dikarenakan tidak terpenuhinya kewajiban oleh PT Herpanta Mas Abadi.

VI. Surat-surat di atas adalah mengenai permasalahan hukum yang sama, dimana semula

PT Herpanta Mas Abadi menunjuk kantor advokat John Girsang & Associates sebagai kuasa hukumnya, namun kemudian digantikan oleh Lembaga Bantuan Hukum Serikat Pers Republik Indonesia.

Kasus ini bermula dari adanya cidera janji oleh PT Herpanta Mas Abadi, dimana PT Herpanta Mas Abadi lalai untuk membayar cicilan angsuran sewa guna usaha. Karena PT Herpanta Mas Abadi terus menerus lalai untuk melaksanakan kewajiban pembayarannya, maka Perseroan melaksanakan haknya berdasarkan perjanjian sewa guna usaha dengan menarik kembali dua unit Komatsu type Excavator model PC200 – 7 serial number C75873 dan C75874. Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak ada lagi perkembangan atas permasalahan hukum antara Perseroan dengan PT Herpanta Mas Abadi sebagaimana diuraikan dalam 3 surat di atas dan nilai dari perselisihan tersebut tidak material serta tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan.

Page 101: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

77

c. Perseroan menawarkan penyelesaian sebagai berikut: i. Perseroan akan melakukan perhitungan secara menyeluruh dengan keringanan-

keringanan maksimal yang mungkin dilakukan, sehingga PT Herpanta Mas Abadi tidak perlu membayar lagi untuk unit barang modal berupa kedua Excavator Caterpillar, sehingga Perseroan akan menyerahkan kedua Invoice atas kedua unit Caterpillar tersebut kepada PT Herpanta Mas Abadi.

ii. Perseroan menunggu PT Herpanta Mas Abadi menempuh jalur hukum yang telah dipilih untuk penyelesaian masalah ini. Dengan pilihan ini, Perseroan akan melakukan pembuktian sekaligus upaya hukum baik yang dianggap perlu termasuk dengan kemungkinan penarikan unit Excavator Caterpillar yang masih dalam penguasaan PT Herpanta Mas Abadi, ataupun sekaligus juga mengajukan permohonan kepailitan kepada PT Herpanta Mas Abadi atas kewajiban kedua unit Caterpillar yang tidak dilaksanakan hingga saat ini.

V. Berdasarkan surat tertanggal 9 Mei 2012 nomor 040/P/HMA/V/12 yang ditandatangani oleh

Junaidi Simamora selaku Direktur PT Herpanta Mas Abadi yang mana surat tersebut disampaikan kepada Perseroan. PT Herpanta Mas Abadi bermaksud untuk memohon penjelasan perihal keberadaan 2 (dua) unit Excavator Komatsu yang telah ditarik oleh Perseroan sehubungan dengan keinginan PT Herpanta Mas Abadi untuk meminta kembali kedua unit Excavator Komatsu tersebut berikut dengan invoicenya.

Perseroan telah menanggapi pula surat PT Herpanta Mas Abadi tertanggal 9 Mei 2012 nomor 040/P/HMA/V/12 di atas, melalui surat tertanggal 9 Mei 2012 nomor 065/LOBB/V/12 yang dikirimkan oleh Law Office Batubara & Bels yang bertindak untuk dan atas nama Perseroan, menyampaikan hal-hal berikut:

a. Perseroan telah melakukan penjualan atas kedua unit Excavator setelah tidak adanya

realisasi penyelesaian dari PT Herpanta Mas Abadi, walaupun Perseroan telah berusaha untuk menunda penjualan tersebut jauh melebihi dari tenggang waktu yang telah diberikan Perseroan kepada PT Herpanta Mas Abadi.

b. Penyelesaian atas masalah yang masih tersisa antara PT Herpanta Mas Abadi dengan

Perseroan adalah sesuai dengan tawaran pada surat terdahulu. Kepastian sikap PT Herpanta Mas Abadi akan ditunggu dalam waktu yang tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari sejak tanggal surat ini.

c. Tidak adanya kepastian sikap PT Herpanta Mas Abadi, menimbulkan pemahaman bagi

Perseroan bahwa terhadap unit Excavator Caterpillar terdapat kemungkinan penarikan pula, dikarenakan tidak terpenuhinya kewajiban oleh PT Herpanta Mas Abadi.

VI. Surat-surat di atas adalah mengenai permasalahan hukum yang sama, dimana semula

PT Herpanta Mas Abadi menunjuk kantor advokat John Girsang & Associates sebagai kuasa hukumnya, namun kemudian digantikan oleh Lembaga Bantuan Hukum Serikat Pers Republik Indonesia.

Kasus ini bermula dari adanya cidera janji oleh PT Herpanta Mas Abadi, dimana PT Herpanta Mas Abadi lalai untuk membayar cicilan angsuran sewa guna usaha. Karena PT Herpanta Mas Abadi terus menerus lalai untuk melaksanakan kewajiban pembayarannya, maka Perseroan melaksanakan haknya berdasarkan perjanjian sewa guna usaha dengan menarik kembali dua unit Komatsu type Excavator model PC200 – 7 serial number C75873 dan C75874. Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak ada lagi perkembangan atas permasalahan hukum antara Perseroan dengan PT Herpanta Mas Abadi sebagaimana diuraikan dalam 3 surat di atas dan nilai dari perselisihan tersebut tidak material serta tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan.

2. Permasalahan dengan Sdr Achmad Wahyudi. Duduk perkara permasalahan dengan nasabah bernama Achmad Wahyudi tersebut adalah sebagai berikut:

I. Laporan Polisi No. LP/3692/X/2012/PMJ/Dit Reskrimum tanggal 25 Oktober 2012

a. Pelapor : Perseroan. b. Dugaan : Penipuan (Pasal 378 KUHP) dan penggelapan (Pasal 372

KUHP) terhadap 4 (empat) lembar invoice dan 3 (tiga) unit alat berat.

c. Penyidik : Subdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah.

d. Duduk Perkara : Sdr Achmad Wahyudi mengalami gagal bayar terhadap total 16 (enam belas) perjanjian pembiayaan untuk 27 (dua puluh tujuh) unit alat berat. Sdr Achmad Wahyudi kemudian meminjam 4 (empat) buah invoice alat berat kepada Perseroan dengan alasan hendak menjual keempat unit alat berat tersebut agar dapat digunakan untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian-perjanjian pembiayaan dengan Perseroan. Peminjaman tersebut disertai dengan janji melakukan pembayaran serta mempersilahkan Perseroan untuk mencairkan giro jaminan yang Sdr Achmad Wahyudi berikan kepada Perseroan. Namun Sdr Achmad Wahyudi tidak kunjung melakukan pembayaran sebagaimana yang dijanjikan serta giro yang diberikan ternyata tidak dapat dicairkan karena saldo tidak mencukupi, dan keempat invoice yang dipinjamnya juga tidak dikembalikan kepada Perseroan.

Perseroan kemudian melakukan penarikan terhadap unit-unit alat berat yang dibiayai, namun terdapat 3 (tiga) unit alat berat yang belum ditarik karena tidak diketahui keberadaannya, dan Sdr Achmad Wahyudi juga tidak menyerahkan ketiga unit alat berat tersebut kepada Perseroan.

e. Posisi Perseroan : Sebagai Pelapor.

II. Laporan Polisi No. LP/L/128/XI/2012/SPKT tanggal 17 Oktober 2012 a. Pelapor : Sdr Achmad Wahyudi. b. Dugaan : Penggelapan (Pasal 372 KUHP) terhadap 4 (empat) unit alat

berat. c. Penyidik : Unit IV Subditranmor Direktorat Reserse Kriminal Umum

Kepolisian Daerah Metro Jaya Jakarta. d. Duduk perkara : Sdr Achmad Wahyudi mengalami gagal bayar terhadap total 16

(enam belas) perjanjian pembiayaan untuk 27 (dua puluh tujuh) unit alat berat, sehingga Perseroan kemudian melakukan penarikan terhadap unit-unit alat berat tersebut. Sdr Achmad Wahyudi mengklaim ada 4 (empat) unit alat berat, dari total 24 (dua puluh empat) unit alat berat yang sudah ditarik Perseroan, merupakan miliknya yang dibuktikan dengan invoice yang dikuasainya. Padahal invoice yang ada dalam penguasaan Sdr Achmad Wahyudi merupakan invoice yang dipinjam dari Perseroan sebagaimana yang dimaksud dalam poin b.

e. Posisi Perseroan : 2 (dua) orang karyawan Perseroan diminta memberikan keterangan sebagai saksi.

Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak ada lagi perkembangan atas 2 laporan polisi tersebut di atas dan perkara tersebut tidak material serta tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan. 3. Karyawan Perseroan dipanggil sebagai saksi

Berdasarkan Surat Panggilan yang dikeluarkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Sulawesi Tenggara, Direktorat Reserse Kriminal Khusus yang termuat dalam: a. Surat Panggilan No. Pol.: SP GIL/195/V/2014/Dit Reskrimsus tertanggal 8 Mei 2014; b. Surat Panggilan No. Pol.: SP GIL/196/V/2014/Dit Reskrimsus tertanggal 8 Mei 2014;

Page 102: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

78

c. Surat Panggilan No. Pol.: SP GIL/195.a/V/2014/Dit Reskrimsus tertanggal Mei 2014; d. Surat Panggilan No. Pol.: SP GIL/196.a/V/2014/Dit Reskrimsus tertanggal Mei 2014

Saudara Febriyanto dan Saudara Arif Hidayat, sebagai karyawan Perseroan, dipanggil sebagai saksi dalam perkara dugaan tindak pidana dibidang Pertambangan Mineral dan Batubara di Desa Dunggua Jaya Kec. Amoggedo, Kab. Konawe yang diduga dilakukan oleh pihak ketiga lainnya. Berdasarkan Surat Panggilan yang dikeluarkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah DKI Jakarta, Direktorat Tindak Pidana Umum yang termuat dalam Surat Panggilan No. Pol.: B/562/VII/2015/Dittipidum tertanggal 7 Juli 2015. Satu orang staffPerseroan diwajibkan hadir sebagai saksi dalam kasus tindak pidana penipuan oleh DONNY SUGIARTO LAUWANI, dengan cara menawarkan pembelian IUP Eksplorasi PT Adas Abadi, PT Prabakti Kaltim, dan PT Semesta Raya Mineral, serta pengurusan peningkatan IUP Eksplorasi (d/h Kuasa Eksplorasi) tersebut menjadi IUP Operasi Produksi secara melawan hukum. Staff yang dimaksudkan agar datang dan bertemu dengan penyidik KOMBES POL JAYADI, SIK, MH dan Tim. Saudara Budi Tjahyono, sebagai karyawan Perseroan, memenuhi panggilan Polisi dan menyerahkan barang bukti kepada Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri berdasarkan Surat Tanda Penerimaan No. STP/288/X/2015/Dit.Tipidum tanggal 22 Oktober 2015. Selain perkara-perkara perselisihan yang diungkapkan di atas, Perseroan tidak terlibat dalam perkara perselisihan, somasi, atau sengketa apapun serta nilai dari perkara perselisihan di atas tidak material dan tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan.

L. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA Perjanjian-Perjanjian Dalam Rangka Penerimaan Fasilitas Kredit/Pinjaman

No Keterangan No. Perjanjian Nilai Jangka Waktu Pihak Ketiga Jumlah Kewajiban

Terutang per tanggal 31 Desember 2015

1. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance dengan tingkat bunga tetap Tahap I Tahun 2013 No. 20 tanggal 10 Juli 2013 dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat sebagaimana diperpanjang dengan Akta Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkalanjutan I SAN Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2013 No. 12 tanggal 16 Agustus 2013 dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat, kemudian terakhir diperpanjang dengan Akta Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkalanjutan I SAN Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2013 No. 21 tanggal 10 September 2013 dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat.

Seri A sebesar Rp109.000.000.000 (seratus sembilan miliar Rupiah); Seri B sebesar Rp391.000.000.000 (tiga ratus sembilan puluh satu miliar Rupiah).

Jangka waktu Seri A 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari kalender sejak Tanggal Penerbitan; Jangka waktu Seri B 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Penerbitan.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Nihil

Rp391.000.000.000

Page 103: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

79

c. Surat Panggilan No. Pol.: SP GIL/195.a/V/2014/Dit Reskrimsus tertanggal Mei 2014; d. Surat Panggilan No. Pol.: SP GIL/196.a/V/2014/Dit Reskrimsus tertanggal Mei 2014

Saudara Febriyanto dan Saudara Arif Hidayat, sebagai karyawan Perseroan, dipanggil sebagai saksi dalam perkara dugaan tindak pidana dibidang Pertambangan Mineral dan Batubara di Desa Dunggua Jaya Kec. Amoggedo, Kab. Konawe yang diduga dilakukan oleh pihak ketiga lainnya. Berdasarkan Surat Panggilan yang dikeluarkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah DKI Jakarta, Direktorat Tindak Pidana Umum yang termuat dalam Surat Panggilan No. Pol.: B/562/VII/2015/Dittipidum tertanggal 7 Juli 2015. Satu orang staffPerseroan diwajibkan hadir sebagai saksi dalam kasus tindak pidana penipuan oleh DONNY SUGIARTO LAUWANI, dengan cara menawarkan pembelian IUP Eksplorasi PT Adas Abadi, PT Prabakti Kaltim, dan PT Semesta Raya Mineral, serta pengurusan peningkatan IUP Eksplorasi (d/h Kuasa Eksplorasi) tersebut menjadi IUP Operasi Produksi secara melawan hukum. Staff yang dimaksudkan agar datang dan bertemu dengan penyidik KOMBES POL JAYADI, SIK, MH dan Tim. Saudara Budi Tjahyono, sebagai karyawan Perseroan, memenuhi panggilan Polisi dan menyerahkan barang bukti kepada Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri berdasarkan Surat Tanda Penerimaan No. STP/288/X/2015/Dit.Tipidum tanggal 22 Oktober 2015. Selain perkara-perkara perselisihan yang diungkapkan di atas, Perseroan tidak terlibat dalam perkara perselisihan, somasi, atau sengketa apapun serta nilai dari perkara perselisihan di atas tidak material dan tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan.

L. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA Perjanjian-Perjanjian Dalam Rangka Penerimaan Fasilitas Kredit/Pinjaman

No Keterangan No. Perjanjian Nilai Jangka Waktu Pihak Ketiga Jumlah Kewajiban

Terutang per tanggal 31 Desember 2015

1. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance dengan tingkat bunga tetap Tahap I Tahun 2013 No. 20 tanggal 10 Juli 2013 dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat sebagaimana diperpanjang dengan Akta Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkalanjutan I SAN Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2013 No. 12 tanggal 16 Agustus 2013 dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat, kemudian terakhir diperpanjang dengan Akta Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkalanjutan I SAN Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2013 No. 21 tanggal 10 September 2013 dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat.

Seri A sebesar Rp109.000.000.000 (seratus sembilan miliar Rupiah); Seri B sebesar Rp391.000.000.000 (tiga ratus sembilan puluh satu miliar Rupiah).

Jangka waktu Seri A 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari kalender sejak Tanggal Penerbitan; Jangka waktu Seri B 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Penerbitan.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Nihil

Rp391.000.000.000

No Keterangan No. Perjanjian Nilai Jangka Waktu Pihak Ketiga Jumlah Kewajiban

Terutang per tanggal 31 Desember 2015

2. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2014 No. 40 Tanggal 26 November 2014 dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat

Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah)

2 (dua) tahun sejak Tanggal Penerbitan

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Rp1.000.000.000.000

3. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2015 No. 48 Tanggal 15September 2015 dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat

Rp500.000.000.000(lima ratus miliar Rupiah)

36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal

Penerbitan

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Rp500.000.000.000

4. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Akta Perjanjian Penerbitan Medium Term Notes SAN Finance IV Tahun 2013 No. 57 tertanggal 29 Januari 2013 dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat

Seri A sebesar Rp100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah); Seri B sebesar Rp100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah); Seri C sebesar Rp100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah).

Jangka waktu Seri A 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari kalender sejak Tanggal Penerbitan; Jangka waktu Seria B 24 (dua puluh empat) bulan sejak Tanggal Penerbitan; Jangka waktu Seri C 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal

Penerbitan.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Nihil

Nihil Rp100.000.000.000

5. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Akta Perjanjian Penerbitan Medium Term Notes (MTN) SAN Finance V Tahun 2013 No. 16 tanggal 4 Oktober 2013 dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat.

Seri A sebesar Rp100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah); Seri B sebesar Rp100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah); Seri C sebesar Rp100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah).

Jangka waktu Seri A 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari kalender sejak Tanggal Penerbitan; Jangka waktu Seria B 24 (dua puluh empat) bulan sejak Tanggal Penerbitan; Jangka waktu Seri C 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Penerbitan.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Nihil

Nihil

Rp100.000.000.000

6. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Akta Perjanjian Penerbitan Medium Term Notes (MTN) SAN Finance VI Tahun 2014 No. 27 tanggal 18 Maret 2014 dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat.

Seri A sebesar Rp250.000.000.000 (dua ratus lima puluh miliar Rupiah); Seri B sebesar Rp250.000.000.000 (dua ratus lima puluh miliar Rupiah); Seri C sebesar Rp250.000.000.000 (duaratus lima puluh miliar Rupiah). Seri D sebesar Rp250.000.000.000 (dua ratus lima puluh miliar Rupiah).

Jangka waktu Seri A 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Penerbitan. Jangka waktu Seri B 24 (dua puluh empat) bulan sejak Tanggal Penerbitan; Jangka waktu Seri C 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari kalender sejak Tanggal Penerbitan; Jangka waktu Seri D 24 (dua puluh empat) bulan sejak Tanggal Penerbitan.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Rp250.000.000.000

Rp250.000.000.000

Nihil

Rp250.000.000.000

7. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Akta Perjanjian Penerbitan Medium Term Notes (MTN) SAN Finance VII Tahun 2015 No. 04 tanggal 1 April 2015 dibuat dihadapan Mardiana, Sarjana Hukum, Spesialis

Seri A sebesar Rp. 400.000.000.000,- (empat ratus miliar Rupiah) Seri B sebesar Rp. 300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah)

Jangka waktu MTN 24 (dua puluh empat) bulan sejak Tanggal Penerbitan. Jangka waktu MTN 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Rp400.000.000.000

Rp300.000.000.000

Page 104: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

80

No Keterangan No. Perjanjian Nilai Jangka Waktu Pihak Ketiga Jumlah Kewajiban

Terutang per tanggal 31 Desember 2015

Notariat, Notaris di Jakarta

Penerbitan

8. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dari Japan Bank for International Cooperation, the Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Tokyo Branch, Mizuho Corporate Bank Ltd., Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd.

USD 80.000.000 Term Facility Agreement tanggal 28 March 2014 antara Perseroan dengan Japan Bank For International Cooperation, the International Arm of Japan Finance Corporation, The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Limited, Tokyo Branch, Mizuho Corporate Bank, Ltd. and Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd.

USD80.000.000 (delapan puluh juta Dollar Amerika Serikat)

Fasilitas Kredit berakhir pada tanggal 28 Maret 2018

Japan Bank for International Cooperation, the Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Tokyo Branch, Mizuho Corporate Bank Ltd., Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd.

USD80.000.000

9. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dari PT Bank Central Asia Tbk

Akta Perjanjian Kredit Nomor 05 tanggal 17 Maret 2008 sebagaimana terakhir diubah dengan Surat Pemberitahuan Perpanjangan Batas Waktu Penarikan dan/atau Penggunaan Fasilitas Kredit No. 40573/GBK/2014 tanggal 3 Desember 2014

Fasilitas Installment Loan I Rp100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah) Fasilitas Installment Loan II Rp. 100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah) Fasilitas Installment Loan III Rp. 200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah) Fasilitas Installment Loan IV Rp. 200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah). Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) Rp. 50.000.000.000 (lima puluh miliar Rupiah).

36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan Sampai dengan 8 Desember 2014

PT Bank Central Asia Tbk

Nihil* Nihil* Nihil* Rp16,666.666.666 Nihil*

10. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dari Bank Danamon

Akta Perjanjian Kredit No. 32 tanggal 10 Februari 2010 sebagaimana terakhir diubah dengan Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit Nomor 150/PPWK/CBD/VI/2015 tanggal 30 Juni 2015

Fasilitas Revolving Working Capital Rp. 100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah) Fasilitas Revolving Term Loan Rp. 200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah) Facility). Fasilitas Revolving Working Capital II US$ 10.000.000 (sepuluh juta Dollar Amerika Serikat)

Sampai dengan tanggal 30 Juni 2016 Sampai dengan tanggal 30 Juni 2016 Sampai dengan tanggal 30 Juni 2016

PT Bank Danamon

Nihil*

Nihil

Nihil*

11. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dari MG Leasing Corporation

US$20,000,000 Term Facility Agreement tanggal 27 Maret 2015

US$20,000,000 (dua puluh juta Dollar Amerika Serikat)

36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal penarikan

MG Leasing Corporation

Nihil*

12. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dari JA Mitsui Leasing Ltd

Term Facility Agreement tertanggal 12 April 2012 sebagaimana telah diamandemen dengan Amandement Agreement tertanggal 11 Oktober 2012

US$24.000.000 (dua puluh empat juta Dolar Amerika Serikat)

36 bulan sejak tanggal penarikan.

JA Mitsui Leasing Ltd

USD1,000,000

13. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dari Lembaga Pembiayaan Ekspor

Akta Perjanjian Kredit Term Loan No. 36 tanggal 27 Juni 2012 sebagaimana terakhir diubah dengan Perubahan Perjanjian

Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah)

36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal penarikan.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

Rp20.000.000.003

Page 105: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

81

No Keterangan No. Perjanjian Nilai Jangka Waktu Pihak Ketiga Jumlah Kewajiban

Terutang per tanggal 31 Desember 2015

Notariat, Notaris di Jakarta

Penerbitan

8. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dari Japan Bank for International Cooperation, the Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Tokyo Branch, Mizuho Corporate Bank Ltd., Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd.

USD 80.000.000 Term Facility Agreement tanggal 28 March 2014 antara Perseroan dengan Japan Bank For International Cooperation, the International Arm of Japan Finance Corporation, The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Limited, Tokyo Branch, Mizuho Corporate Bank, Ltd. and Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd.

USD80.000.000 (delapan puluh juta Dollar Amerika Serikat)

Fasilitas Kredit berakhir pada tanggal 28 Maret 2018

Japan Bank for International Cooperation, the Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Tokyo Branch, Mizuho Corporate Bank Ltd., Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd.

USD80.000.000

9. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dari PT Bank Central Asia Tbk

Akta Perjanjian Kredit Nomor 05 tanggal 17 Maret 2008 sebagaimana terakhir diubah dengan Surat Pemberitahuan Perpanjangan Batas Waktu Penarikan dan/atau Penggunaan Fasilitas Kredit No. 40573/GBK/2014 tanggal 3 Desember 2014

Fasilitas Installment Loan I Rp100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah) Fasilitas Installment Loan II Rp. 100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah) Fasilitas Installment Loan III Rp. 200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah) Fasilitas Installment Loan IV Rp. 200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah). Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) Rp. 50.000.000.000 (lima puluh miliar Rupiah).

36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan Sampai dengan 8 Desember 2014

PT Bank Central Asia Tbk

Nihil* Nihil* Nihil* Rp16,666.666.666 Nihil*

10. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dari Bank Danamon

Akta Perjanjian Kredit No. 32 tanggal 10 Februari 2010 sebagaimana terakhir diubah dengan Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit Nomor 150/PPWK/CBD/VI/2015 tanggal 30 Juni 2015

Fasilitas Revolving Working Capital Rp. 100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah) Fasilitas Revolving Term Loan Rp. 200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah) Facility). Fasilitas Revolving Working Capital II US$ 10.000.000 (sepuluh juta Dollar Amerika Serikat)

Sampai dengan tanggal 30 Juni 2016 Sampai dengan tanggal 30 Juni 2016 Sampai dengan tanggal 30 Juni 2016

PT Bank Danamon

Nihil*

Nihil

Nihil*

11. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dari MG Leasing Corporation

US$20,000,000 Term Facility Agreement tanggal 27 Maret 2015

US$20,000,000 (dua puluh juta Dollar Amerika Serikat)

36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal penarikan

MG Leasing Corporation

Nihil*

12. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dari JA Mitsui Leasing Ltd

Term Facility Agreement tertanggal 12 April 2012 sebagaimana telah diamandemen dengan Amandement Agreement tertanggal 11 Oktober 2012

US$24.000.000 (dua puluh empat juta Dolar Amerika Serikat)

36 bulan sejak tanggal penarikan.

JA Mitsui Leasing Ltd

USD1,000,000

13. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dari Lembaga Pembiayaan Ekspor

Akta Perjanjian Kredit Term Loan No. 36 tanggal 27 Juni 2012 sebagaimana terakhir diubah dengan Perubahan Perjanjian

Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah)

36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal penarikan.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

Rp20.000.000.003

No Keterangan No. Perjanjian Nilai Jangka Waktu Pihak Ketiga Jumlah Kewajiban

Terutang per tanggal 31 Desember 2015

Indonesia Kredit Term Loan No. 010/ADDPK/01/2013 tanggal 16 Januari 2013

14. Fasilitas KreditJangka Panjang dari Australia and New Zealand Banking Group Limited, Tiongkoktrust Commercial Bank Co, Ltd., CIMB Bank Berhad, Singapore Branch, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Singapore Branch Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dengan The Financial Institutions Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan PT Bank OCBC NISP Tbk

Perjanjian Term Facility Agreement tanggal 19 September 2012 sebagaimana terakhir diubah dengan US$ 175,000,000 Term Facility Agreement – Amendment Letter tanggal 17 Juni 2013

US$175.000.000 (seratus tujuh puluh lima juta Rupiah)

36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal penarikan

Australia and New Zealand Banking Group Limited, Tiongkoktrust Commercial Bank Co, Ltd., CIMB Bank Berhad, Singapore Branch, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Singapore Branch Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, The Financial Institutions , Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, dan PT Bank OCBC NISP Tbk

USD20.833,333

15. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Perjanjian Kredit Jangka Pendek No. CRO.KP/106/KJP/15 tanggal 17 Juni 2015

Maksimal Rp150.000.000.000 (seratus lima puluh juta Rupiah)

Sampai dengan tanggal 25 September 2016

PT Bank Mandiri Tbk.

Nihil*

Catatan: Fasilitas Kredit Jangka Pendek: dengan jangka waktu ≤ 1 (satu) tahun. Fasilitas Kredit Jangka Panjang: dengan jangka waktu > 1 (satu) tahun.

* Nihil diartikan sbb: Secara hukum, perjanjian-perjanjian tersebut masih berlaku. Namun sesuai pelaporan keuangan per tanggal 31 Desember 2015, Perseroan sedang tidak memiliki kewajiban terhutang (outstanding) terhadap perjanjian-perjanjian tersebut. Untuk perjanjian dengan pihak BCA, untuk fasilitas Installment Loan I, Installment Loan II, Installment Loan III, dan fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) telah dilunasi oleh Perseroan. Sedangkan fasilitas Installment Loan IV masih berlaku hingga saat ini, dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 untuk fasilitas Installment Loan IV masih terdapat kewajiban terhutang (outstanding). Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) dari para kreditur yang dapat merugikan Pemegang Obligasi. Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan para pihak ketiga pada Perjanjian-Perjanjian Dalam Rangka Penerimaan Fasilitas Kredit/Pinjaman. Untuk perjanjian dengan pihak PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., untuk MTN Seri B telah dilunasi berdasarkan Surat Keterangan Lunas No. KSEI-26540/JKU/1115 tanggal 11 November 2015.

Page 106: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

82

Perjanjian-Perjanjian Sewa Menyewa Perseroan melakukan penyewaan untuk kantor pusat dan beberapa kantor perwakilan/jaringan operasi berdasarkan perjanjian sewa-menyewaadalah berikut: No. Perjanjian Pihak Ketiga Obyek Sewa Jangka Waktu 1. Perjanjian Sewa Menyewa No.

143/HBS-SANF/V/2010, tanggal 1 Mei 2010 sebagaimana diubah dengan Amandemen Kedua Perjanjian Sewa Menyewa tertanggal 2 Mei 2014

Hotel Bumi Senyiur Tempat di gedung Hotel Bumi Senyiur dengan ukuran 32 m2, beralamat di Jalan P. Diponegoro No. 17-19, Samarinda.

1 Mei 2014 sampai 30 April 2017

2. Perjanjian Sewa Menyewa Nomor AFS-04052014 tertanggal 07 Mei 2014 antara PT Gramedia dengan PT Surya Artha Nusantara Finance

Robertus Royanto Bangunan Gedung Kompas Gramedia yang terletak di Jalan Raya Jemursari 64, Surabaya

01 Juni 2014 sampai dengan tanggal 31 Mei 2016*

3. Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 10 Juni 2014

Mariana Liandry Tanah dan bangunan yang terletak di Komplek Balikpapan Baru Blok AB-6 Nomor 03, Kelurahan Damai, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur

10 Juni 2014 sampai dengan tanggal 09 Juni 2019

4. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 24 tanggal 8 April 2009 dibuat dihadapan Tito Utoyo, S.H., Notaris di Pekanbaru sebagaimana diperpanjang dengan Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 103 tanggal 29 Maret 2011 dibuat dihadapan Tito Utoyo, S.H., Notaris di Pekanbaru, sebagaimana diubah dengan Akta Perjanjian Perpanjangan Sewa-Menyewa Nomor 2 tertanggal 01 April 2014 dibuat di hadapan Tito Utoyo, S.H., Notaris di Pekanbaru

Nyonya Ace Yiendry Yusuf

Bangunan rumah kantor yang terletak di Jalan Datuk Setia Maharaja, Komplek Perkantoran Grand Sudirman Blok A No. 7, Pekanbaru.

8 April 2014 sampai dengan 8 April 2017

5. Perjanjian Sewa Menyewa tertanggal 18 Juli 2011, sebagaimana diperpanjang dengan Perjanjian Sewa Menyewa tertanggal 30 September 2014

Rody Gesuri Tanah dan Bangunan yang terletak di Jalan Hayam Wuruk No. 112 Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi.

1 Oktober 2014 sampai dengan 1 Oktober 2016

6. Perjanjian Sewa-Menyewa tanggal 20 September 2013

Syafruddin Tanah dan Bangunan yang terletak di Jalan A. Yani Km. 11,300 Kelurahan Mekar Raya, Kecamatan Kertak Hanyar, Kota Banjar, Kalimantan Selatan

19 September 2013 sampai dengan 19 September 2016

7. Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 143/LEG/XII/2011/2 tertanggal 20 Desember 2011

Yohannes Tanah beserta bangunan yang terletak di Komplek Ruko A Yani Sentra Bisnis Blok C Nomor 12A, Kelurahan Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat

1 Januari 2012 sampai dengan 1 Januari 2017 .

8. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 06 tanggal 09 April 2013 yang telah dilakukan perpanjangan berdasarkan Akta Perpanjangan Jangka Waktu Sewa Menyewa No. 02 tanggal 7 April 2015

Dana Pensiun Bank Mandiri Satu dan PT Estika Daya Mandiri

Bangunan di Jalan Imam Bonjol, Nomor : 16D, Medan, Sumatera Utara, lantai 5 (lima)

15 April 2015 sampai dengan 14 April 2019

9. Perjanjian Sewa Menyewa tertanggal 29 Mei 2015

PT Makassar Phinise Seaside Hotel

Ruangan kantor yang terletak di Grand Clarion Hotel & Convention Blok A bagian tenant, Jl. AP Petarani No.3, Makassar.

1 Juli 2015 sampai dengan 30 Juni 2017

10. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 12 tanggal 11 Maret 2016 dibuat di hadapan Fauzie, S.H., Notaris di Palembang

PT Surya Abadi Permai

Ruangan kantor yang terletak di Sudirman Office Tower Lantai 6, Jl. Jendral Sudirman Nomor 57, Palembang

7 Maret 2016 sampai dengan 6 Maret 2020

11. Perjanjian Sewa Menyewa No. 10/HBS-SANF/VI/2015 tanggal 23 Juni 2015

PT Bukit Putri Indah Permai

Sebagian tempat di gedung Hotel Bumi Senyiur, terletak di gedung Hotel Bumi Senyiur, jl. P. Diponegoro No.

1 Mei 2015 sampai dengan 30 April 2017

Page 107: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

83

Perjanjian-Perjanjian Sewa Menyewa Perseroan melakukan penyewaan untuk kantor pusat dan beberapa kantor perwakilan/jaringan operasi berdasarkan perjanjian sewa-menyewaadalah berikut: No. Perjanjian Pihak Ketiga Obyek Sewa Jangka Waktu 1. Perjanjian Sewa Menyewa No.

143/HBS-SANF/V/2010, tanggal 1 Mei 2010 sebagaimana diubah dengan Amandemen Kedua Perjanjian Sewa Menyewa tertanggal 2 Mei 2014

Hotel Bumi Senyiur Tempat di gedung Hotel Bumi Senyiur dengan ukuran 32 m2, beralamat di Jalan P. Diponegoro No. 17-19, Samarinda.

1 Mei 2014 sampai 30 April 2017

2. Perjanjian Sewa Menyewa Nomor AFS-04052014 tertanggal 07 Mei 2014 antara PT Gramedia dengan PT Surya Artha Nusantara Finance

Robertus Royanto Bangunan Gedung Kompas Gramedia yang terletak di Jalan Raya Jemursari 64, Surabaya

01 Juni 2014 sampai dengan tanggal 31 Mei 2016*

3. Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 10 Juni 2014

Mariana Liandry Tanah dan bangunan yang terletak di Komplek Balikpapan Baru Blok AB-6 Nomor 03, Kelurahan Damai, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur

10 Juni 2014 sampai dengan tanggal 09 Juni 2019

4. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 24 tanggal 8 April 2009 dibuat dihadapan Tito Utoyo, S.H., Notaris di Pekanbaru sebagaimana diperpanjang dengan Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 103 tanggal 29 Maret 2011 dibuat dihadapan Tito Utoyo, S.H., Notaris di Pekanbaru, sebagaimana diubah dengan Akta Perjanjian Perpanjangan Sewa-Menyewa Nomor 2 tertanggal 01 April 2014 dibuat di hadapan Tito Utoyo, S.H., Notaris di Pekanbaru

Nyonya Ace Yiendry Yusuf

Bangunan rumah kantor yang terletak di Jalan Datuk Setia Maharaja, Komplek Perkantoran Grand Sudirman Blok A No. 7, Pekanbaru.

8 April 2014 sampai dengan 8 April 2017

5. Perjanjian Sewa Menyewa tertanggal 18 Juli 2011, sebagaimana diperpanjang dengan Perjanjian Sewa Menyewa tertanggal 30 September 2014

Rody Gesuri Tanah dan Bangunan yang terletak di Jalan Hayam Wuruk No. 112 Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi.

1 Oktober 2014 sampai dengan 1 Oktober 2016

6. Perjanjian Sewa-Menyewa tanggal 20 September 2013

Syafruddin Tanah dan Bangunan yang terletak di Jalan A. Yani Km. 11,300 Kelurahan Mekar Raya, Kecamatan Kertak Hanyar, Kota Banjar, Kalimantan Selatan

19 September 2013 sampai dengan 19 September 2016

7. Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 143/LEG/XII/2011/2 tertanggal 20 Desember 2011

Yohannes Tanah beserta bangunan yang terletak di Komplek Ruko A Yani Sentra Bisnis Blok C Nomor 12A, Kelurahan Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat

1 Januari 2012 sampai dengan 1 Januari 2017 .

8. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 06 tanggal 09 April 2013 yang telah dilakukan perpanjangan berdasarkan Akta Perpanjangan Jangka Waktu Sewa Menyewa No. 02 tanggal 7 April 2015

Dana Pensiun Bank Mandiri Satu dan PT Estika Daya Mandiri

Bangunan di Jalan Imam Bonjol, Nomor : 16D, Medan, Sumatera Utara, lantai 5 (lima)

15 April 2015 sampai dengan 14 April 2019

9. Perjanjian Sewa Menyewa tertanggal 29 Mei 2015

PT Makassar Phinise Seaside Hotel

Ruangan kantor yang terletak di Grand Clarion Hotel & Convention Blok A bagian tenant, Jl. AP Petarani No.3, Makassar.

1 Juli 2015 sampai dengan 30 Juni 2017

10. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 12 tanggal 11 Maret 2016 dibuat di hadapan Fauzie, S.H., Notaris di Palembang

PT Surya Abadi Permai

Ruangan kantor yang terletak di Sudirman Office Tower Lantai 6, Jl. Jendral Sudirman Nomor 57, Palembang

7 Maret 2016 sampai dengan 6 Maret 2020

11. Perjanjian Sewa Menyewa No. 10/HBS-SANF/VI/2015 tanggal 23 Juni 2015

PT Bukit Putri Indah Permai

Sebagian tempat di gedung Hotel Bumi Senyiur, terletak di gedung Hotel Bumi Senyiur, jl. P. Diponegoro No.

1 Mei 2015 sampai dengan 30 April 2017

No. Perjanjian Pihak Ketiga Obyek Sewa Jangka Waktu 17-19 Samarinda

12. Lease Agreement tanggal 22 Mei 2015

PT Bina Mega Unit dwelling town house “executive paradise complex”, townhouse B-10B, Jakarta Selatan

8 Juni 2015 sampai dengan 7 Juni 2016

*) Masih dalam proses perpanjangan Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan para pihak ketiga pada Perjanjian-Perjanjian Sewa Menyewa. Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) berdasarkan perjanjian sewa menyewa di atas yang dapat merugikan Pemegang Obligasi. Perjanjian Sewa Kendaraan

Perseroan melakukan penyewaan untuk kendaraan berdasarkan perjanjian sewa kendaraan sebagai berikut: No. Perjanjian Pihak Ketiga Obyek Sewa Jangka Waktu 1. Perjanjian antara PT

Surya Artha Nusantara Finance dan PT CSM Corporatama No. CSM/16120/13 tanggal 12 Februari 2013

PT CSM Corporatama

Kendaraan: Daihatsu New Xenia X. 1.3 M/T. No. Polisi: B-1390-PZI, Tahun 2013.

Kendaraan: Daihatsu New Xenia X. 1.3 M/T. No. Polisi: B-1389-PZI, Tahun 2013.

Kendaraan: Daihatsu New Xenia R. 1.3 A/T. No. Polisi: B-1495-PZK, Tahun 2013.

Kendaraan: Daihatsu New Xenia X. 1.3 M/T. No. Polisi: B-1497-PZK, Tahun 2013.

Kendaraan: Daihatsu New Xenia Airbag X. M/T. 1.3. No. Polisi: BM-1634-NJ, Tahun 2014.

Kendaraan: Daihatsu New Xenia Airbag X. M/T. 1.3. No. Polisi: BK-1609-OK, Tahun 2014. Kendaraan: Daihatsu New Xenia Airbag X. M/T. 1.3 Plus No. Polisi: B-1125-PZC, Tahun 2013.

27 Mei 2013 sampai dengan 31 Juli 2016

27 Mei 2013 sampai dengan 31 Juli 2016

12 Juni 2013 sampai dengan 31 Juli 2016

12 Juni 2013 sampai dengan 31 Juli 2016

1 Januari 2016 sampai dengan 31 Juli 2016

1 Januari 2016 sampai dengan 31 Juli 2016 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Juli 2016

2. Perjanjian antara PT Surya Artha Nusantara Finance dan PT SERASI AUTORAYA (TRAC – Astra Rent a Car) No. 006.A/SPj-SERA/LEG/I/2010 tanggal 26 Januari 2010

PT SERASI AUTORAYA (TRAC – Astra Rent a Car)

Kendaraan: Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: KT-1936-ZG Tahun 2015

Kendaraan: Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1144-UYO Tahun 2015

Kendaraan: Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1162-UYO Tahun 2015

Kendaraan: Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1306-UYM Tahun 2015

1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016

1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016

1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016

1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016

Page 108: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

84

No. Perjanjian Pihak Ketiga Obyek Sewa Jangka Waktu Kendaraan: Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1628-UYM Tahun 2015

Kendaraan: Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1650-UYM Tahun 2015

Kendaraan: Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1514-UYM Tahun 2015

Kendaraan: Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1723-UYN Tahun 2015

Kendaraan: Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1794-UYO Tahun 2015

Kendaraan: Daihatsu Xenia X DG Plus Airbag No. Polisi: KT-1923 ZE Tahun 2014

1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016

1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016

1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016

1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016

1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016

1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016

Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan para pihak ketiga pada Perjanjian Sewa Kendaraan. Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) berdasarkan perjanjian sewa kendaraan di atas yang dapat merugikan Pemegang Obligasi. Transaksi Dengan Pihak Afiliasi Perseroan mengadakan sewa-menyewa kendaraan mobil dengan PT SERASI AUTORAYA (TRAC – Astra Rent a Car) dengan rincian sebagai berikut:

- Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: KT-1936-ZG Tahun 2015 dengan periode sewa 1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016;

- Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1144-UYO Tahun 2015 dengan periode sewa 1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016;

- Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1162-UYO Tahun 2015 dengan periode sewa 1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016;

- Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1306-UYM Tahun 2015 dengan periode sewa 1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016;

- Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1628-UYM Tahun 2015 dengan periode sewa 1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016;

- Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1650-UYM Tahun 2015 dengan periode sewa1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016;

- Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1514-UYM Tahun 2015 dengan periode sewa 1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016;

- Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1723-UYN Tahun 2015 dengan periode sewa 1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016;

- Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1794-UYO Tahun 2015 dengan periode sewa 1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016;

- Daihatsu Xenia X DG Plus Airbag No. Polisi: KT-1923 ZE Tahun 2014 dengan periode sewa 1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016; Perseroan mengadakan asuransi dengan PT Asuransi Astra Buana untuk mengasuransikan aset dan barang-barang bernilai material yang ada pada Perseroan berdasarkan beberapa perjanjian/polis, antara lain:

Page 109: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

85

No. Perjanjian Pihak Ketiga Obyek Sewa Jangka Waktu Kendaraan: Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1628-UYM Tahun 2015

Kendaraan: Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1650-UYM Tahun 2015

Kendaraan: Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1514-UYM Tahun 2015

Kendaraan: Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1723-UYN Tahun 2015

Kendaraan: Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1794-UYO Tahun 2015

Kendaraan: Daihatsu Xenia X DG Plus Airbag No. Polisi: KT-1923 ZE Tahun 2014

1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016

1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016

1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016

1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016

1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016

1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016

Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan para pihak ketiga pada Perjanjian Sewa Kendaraan. Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) berdasarkan perjanjian sewa kendaraan di atas yang dapat merugikan Pemegang Obligasi. Transaksi Dengan Pihak Afiliasi Perseroan mengadakan sewa-menyewa kendaraan mobil dengan PT SERASI AUTORAYA (TRAC – Astra Rent a Car) dengan rincian sebagai berikut:

- Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: KT-1936-ZG Tahun 2015 dengan periode sewa 1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016;

- Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1144-UYO Tahun 2015 dengan periode sewa 1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016;

- Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1162-UYO Tahun 2015 dengan periode sewa 1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016;

- Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1306-UYM Tahun 2015 dengan periode sewa 1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016;

- Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1628-UYM Tahun 2015 dengan periode sewa 1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016;

- Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1650-UYM Tahun 2015 dengan periode sewa1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016;

- Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1514-UYM Tahun 2015 dengan periode sewa 1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016;

- Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1723-UYN Tahun 2015 dengan periode sewa 1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016;

- Toyota Avanza G New Airbag 1.3 M/T No. Polisi: B-1794-UYO Tahun 2015 dengan periode sewa 1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016;

- Daihatsu Xenia X DG Plus Airbag No. Polisi: KT-1923 ZE Tahun 2014 dengan periode sewa 1 Maret 2016 sampai dengan 30 Juni 2016; Perseroan mengadakan asuransi dengan PT Asuransi Astra Buana untuk mengasuransikan aset dan barang-barang bernilai material yang ada pada Perseroan berdasarkan beberapa perjanjian/polis, antara lain:

(i) Asuransi Kendaraan Bermotor antara Perseroan dengan PT Asuransi Astra Buana atas seluruh kendaraan bermotor roda empat yang dimiliki oleh Perseroan, dengan rincian sebagai berikut: No. Master Polis : 9041400000078 No. Polis : 041502642233 Jangka waktu : 01 Juni 2015 sampai dengan 01 Juni 2016 Premi : Rp60.688.469

Pertanggungan:

a) Comprehensive; b) Angin Topan; c) Badai; d) Hujan Es; e) Banjir; f) Tanah Longsor; g) SRCC-TS; h) Third Party Liability

Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Asuransi Kendaraan Bermotor ini masih berlaku dan mengikat para pihak.

(ii) Moveable Property Insurance antara Perseroan dan PT. Asuransi Astra Buana peralatan

(equipment) Perseroan, dengan rincian sebagai berikut:

Nama perusahaan asuransi : PT Asuransi Astra Buana Jenis Asuransi : Asuransi Barang Bergerak (Movable

Property Insurance) No. Polis Jangka Waktu Asuransi

: 011500017439 : 29 November 2015 sampai dengan

29 November 2016 (pada pukul 12.00 waktu lokal)

Premi : Rp3.686.769,32 Pengurangan (setiap dan semua kerugian)

- Pertanggungan < Rp500.000,00: 20% atas klaim sekurang-kurangnya Rp50.000,00 dari setiap kecelakaan

- - Pertanggungan Rp500.000,00 sampai

< Rp1.000.000,00: 15% atas klaim sekurang-kurangnya Rp250.000,00 dari setiap kecelakaan

- - Pertanggungan Rp1.000.000,00

sampai Rp5.000.000,00:15% atas klaim sekurang-kurangnya Rp500.000,00 dari setiap kecelakaan

- - Pertanggungan Rp5.000.000,00

sampai Rp10.000.000,00: 15% atas klaim sekurang-kurangnya Rp1.000.000,00 dari setiap kecelakaan

- - Pertanggungan > Rp10.000.000,00:

15% untuk klaim sekurang-kurangnya Rp1.500.000,00 dari setiap kecelakaan

Tingkat Bunga (tidak termasuk biaya administrasi)

- All Risk: 2% (untuk unit dengan usia <= 3 tahun).

Page 110: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

86

Jumlah Total Nilai Pertangungan : Rp181.838.466,19

Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Moveable Property Insurance ini masih berlaku dan mengikat para pihak. Perseroan dan PT Asuransi Astra Buana memiliki pemegang saham utama yang sama, yaitu SMI (“PT Sedaya Multi Investama”).

(iii) Comprehensive General Liability Insurance antara Perseroan dengan PT Asuransi Astra

Buana Nama perusahaan asuransi : PT Asuransi Astra Buana Jenis Asuransi : Comprehensive General Liability

Insurance (Premises-Operation Coverage)

No. Polis : 061500000235 Jangka waktu Asuransi : 29 November 2015 sampai dengan

29 November 2016 (pada pukul 12.00 waktu lokal)

Kepentingan : General Liability Insurance Batas Kewajiban : Rp 500.000.000 gabungan batas

satuan dan jumlah keseluruhan Premi : Rp 5.650.000,00 Resiko Sendiri (untuk setiap dan semua kerugian)

: 5% atas klaim sekurang-kurangnya Rp. 2.500.000 dari setiap kecelakaan yang terjadi hanya untuk Kerusakan Properti setiap kejadian dan dalam agregat selama setiap satu periode asuransi

Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Comprehensive General Liability Insurance ini masih berlaku dan mengikat para pihak.

(iv) Fire And Allied Perils Insurance antara Perseroan dengan PT Asuransi Astra Buana

Nama perusahaan asuransi : PT Asuransi Astra Buana Jenis Asuransi : Fire and Allied Perils Insurance No. Polis : 011500014921 Jangka waktu Asuransi : 1 Juli 2015 sampai dengan 1 Juli 2016

(kedua tanggal tersebut pada pukul 12.00 waktu lokal)

Risiko Pertanggungan : Kebakaran, Petir, Ledakan, Kerusakan Akibat Kecelakaan Pesawat dan Asap

Total Nilai Pertanggungan : Rp2.961.921.344,11 Premi : Rp1.050.154,34 Risiko Sendiri (setiap kejadian)

: Nil

Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Fire And Allied Perils Insuranceini masih berlaku dan mengikat para pihak. SMI merupakan pemegang saham utama pada Peseroan dan PT Asuransi Astra Buana. Kepemilikan SMI di PT Asuransi Astra Buana sebesar 92,06%.

SMI merupakan pemegang saham utama pada Perseroan dan PT Asuransi Astra Buana. Kepemilikan SMI di PT Asuransi Astra Buana sebesar 92,06%.

Page 111: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

87

Jumlah Total Nilai Pertangungan : Rp181.838.466,19

Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Moveable Property Insurance ini masih berlaku dan mengikat para pihak. Perseroan dan PT Asuransi Astra Buana memiliki pemegang saham utama yang sama, yaitu SMI (“PT Sedaya Multi Investama”).

(iii) Comprehensive General Liability Insurance antara Perseroan dengan PT Asuransi Astra

Buana Nama perusahaan asuransi : PT Asuransi Astra Buana Jenis Asuransi : Comprehensive General Liability

Insurance (Premises-Operation Coverage)

No. Polis : 061500000235 Jangka waktu Asuransi : 29 November 2015 sampai dengan

29 November 2016 (pada pukul 12.00 waktu lokal)

Kepentingan : General Liability Insurance Batas Kewajiban : Rp 500.000.000 gabungan batas

satuan dan jumlah keseluruhan Premi : Rp 5.650.000,00 Resiko Sendiri (untuk setiap dan semua kerugian)

: 5% atas klaim sekurang-kurangnya Rp. 2.500.000 dari setiap kecelakaan yang terjadi hanya untuk Kerusakan Properti setiap kejadian dan dalam agregat selama setiap satu periode asuransi

Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Comprehensive General Liability Insurance ini masih berlaku dan mengikat para pihak.

(iv) Fire And Allied Perils Insurance antara Perseroan dengan PT Asuransi Astra Buana

Nama perusahaan asuransi : PT Asuransi Astra Buana Jenis Asuransi : Fire and Allied Perils Insurance No. Polis : 011500014921 Jangka waktu Asuransi : 1 Juli 2015 sampai dengan 1 Juli 2016

(kedua tanggal tersebut pada pukul 12.00 waktu lokal)

Risiko Pertanggungan : Kebakaran, Petir, Ledakan, Kerusakan Akibat Kecelakaan Pesawat dan Asap

Total Nilai Pertanggungan : Rp2.961.921.344,11 Premi : Rp1.050.154,34 Risiko Sendiri (setiap kejadian)

: Nil

Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Fire And Allied Perils Insuranceini masih berlaku dan mengikat para pihak. SMI merupakan pemegang saham utama pada Peseroan dan PT Asuransi Astra Buana. Kepemilikan SMI di PT Asuransi Astra Buana sebesar 92,06%.

SMI merupakan pemegang saham utama pada Perseroan dan PT Asuransi Astra Buana. Kepemilikan SMI di PT Asuransi Astra Buana sebesar 92,06%.

Berikut adalah persentase dari nilai transaksi terhadap nilai akun yang bersangkutan: Utang lain-lain – Asuransi Astra Buana (dalam jutaan Rupiah)

Rp24.196

Akun utang lain-lain (dalam jutaan Rupiah) Rp134.093 % dari total akun utang lain-lain 18,04%

Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) berdasarkan perjanjian dengan pihak afiliasi di atas yang dapat merugikan Pemegang Obligasi. Seluruh transaksi yang dilakukan oleh dan antara Perseroan dengan Pihak Afiliasi diatas mendapat perlakuan yang sama dengan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh Perseroan dengan pihak ketiga lainnya. M. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP Dalam rangka kegiatan usahanya tersebut di atas, Perseroan tidak memiliki aset tetap berupa tanah. Aset tetap yang dimiliki oleh Perseroan per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :

Kategori Aset Nilai Buku bersih (Rp)

Bangunan 52.567 Kendaraan 1.095 Peralatan dan Perabotan Kantor 3.749 Prasarana 559 Total 57.970

Seluruh aset tetap berupa kendaraan bermotor diasuransikan sebagai berikut :

Jenis Asuransi Perusahaan Asuransi

Aset yang diasuransikan

Nilai (Rp) Masa Pertanggungan

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil Rp168.300.000

1 Juni 2015 sampai dengan 1 Juni 2016

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil Rp168.300.000

1 Juni 2015 sampai dengan 1 Juni 2016

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil Rp168.300.000

1 Juni 2015 sampai dengan 1 Juni 2016

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil Rp168.300.000

1 Juni 2015 sampai dengan 1 Juni 2016

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil Rp168.300.000

1 Juni 2015 sampai dengan 1 Juni 2016

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil Rp168.300.000

1 Juni 2015 sampai dengan 1 Juni 2016

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil Rp168.300.000

1 Juni 2015 sampai dengan 1 Juni 2016

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil Rp168.300.000

1 Juni 2015 sampai dengan 1 Juni 2016

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil Rp334.400.000

1 Juni 2015 sampai dengan 1 Juni 2016

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil Rp334.400.000

1 Juni 2015 sampai dengan 1 Juni 2016

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil Rp206.000.000

1 Juni 2015 sampai dengan 1 Juni 2016

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil Rp392.500.000

1 Juni 2015 sampai dengan 1 Juni 2016

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil Rp135.000.000

1 Juni 2015 sampai dengan 1 Juni 2016

Sedangkan untuk aktiva tetap selain kendaraan telah diasuransikan melalui PT Asuransi Astra Buana dengan jenisFire and Allied Perils Insurance pada aktiva tetap yang sifatnya statis, dan Moveable Property Insurance pada aktiva tetap yang mudah berpindah tempat.

Page 112: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

88

N. PERLINDUNGAN ASURANSI ATAS HARTA KEKAYAAN Perseroan mengasuransikan aset dan barang-barang bernilai material yang ada pada Perseroan termasuk kendaraan bermotor yang dimiliki Perseroan, baik yang ada di kantor pusat maupun kantor selain kantor cabangPerseroan. Adapun jenis-jenis asuransi tambahan setelah hingga saat ini yang dimiliki oleh Perseroan adalah: 1. Asuransi kendaraan bermotor roda empat kepada PT Asuransi Astra Buana dengan berdasarkan

Polis Asuransi Kendaraan Bermotor No. 041502642233 tanggal 05 Juni 2014 dengan nilai premi total Rp60.688.469 untuk jangka waktu sejak 01 Juni 2015 sampai dengan 01 Juni 2016. Untuk jangka waktu 01 Juni 2015 sampai 01 Juni 2016 obyek pertanggungan pada polis asuransi tersebut meliputi seluruh kendaraan bermotor roda empat yang dimiliki oleh Perseroan.

2. Moveable Property Insurance kepada PT Asuransi Astra Buana atas seluruh resiko kehilangan atau kerusakan secara fisik atas properti yang telah diasuransikan berdasarkan Polis Asuransi No. 011500017439 tanggal 21 November 2014 dengan nilai premi sebesar Rp3.686.769,32 untuk jangka waktu sejak 29 November 2015 sampai dengan 29 November 2016 (pada pukul 12.00 siang waktu lokal).

3. Comprehensive General Liability Insurance kepada PT Asuransi Astra Buana berdasarkan Polis Asuransi No.061500000235 dengan total nilai premi Rp5.650.000 untuk jangka waktu sejak 29 November 2015 sampai dengan 29 November 2016 (pada pukul 12.00 siang waktu lokal).

4. Fire And Allied Perils Insurance kepada PT Asuransi Astra Buana berdasarkan Polis No. 011500014921 dengan total nilai pertanggungan Rp2.961.921.344,11 untuk jangka waktu sejak 1 juli 2015 sampai dengan 1 Juli 2016 (pada pukul 12.00 siang waktu lokal).

PT Asuransi Astra Buana selaku perusahaan asuransi dimana Perseroan mengasuransikan aset tetapnya merupakan perusahaan terafiliasi dengan Perseroan dalam Grup Astra. Tidak terdapat perbedaan syarat dan kondisi yang berlaku dengan pihak ketiga lainnya yang dikarenakan hubungan afiliasi tersebut. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa premi asuransi yang telah dibayarkan telah memenuhi kecukupan sesuai dengan perjanjian asuransi. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. O. PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (“GOOD CORPORATE

GOVERNANCE”) DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (“CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY”)

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan telah menerapkan Good Corporate Governance dengan adanya pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja. Komitmen Perseroan untuk menjalankan Good Corporate Governance diantaranya menyediakan sarana berupa website dan program-program pelatihan untuk mendukung pelaksanaan Good Corporate Governance. Perseroan memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Resposibility) bekerja sama dengan Grup Astra. Perseroanberpedoman kepada 4 pilar, yaitu pilar pendidikan, lingkungan, kesehatan dan pengembangan UKM, denganmasing-masing kegiatannya sebagai berikut: Pilar Pendidikan Yaitu mencakup kegiatan yang mendukung kegiatan pendidikan, dengan kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu: 1. Sinergi kegiatan dengan Grup AstraFinancial Services, seperti:

a. Astra Berbagi Ilmu, merupakan kegiatan mengajar bersama di beberapa sekolah Menegah Umum dan Kejuruan.

Page 113: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

89

N. PERLINDUNGAN ASURANSI ATAS HARTA KEKAYAAN Perseroan mengasuransikan aset dan barang-barang bernilai material yang ada pada Perseroan termasuk kendaraan bermotor yang dimiliki Perseroan, baik yang ada di kantor pusat maupun kantor selain kantor cabangPerseroan. Adapun jenis-jenis asuransi tambahan setelah hingga saat ini yang dimiliki oleh Perseroan adalah: 1. Asuransi kendaraan bermotor roda empat kepada PT Asuransi Astra Buana dengan berdasarkan

Polis Asuransi Kendaraan Bermotor No. 041502642233 tanggal 05 Juni 2014 dengan nilai premi total Rp60.688.469 untuk jangka waktu sejak 01 Juni 2015 sampai dengan 01 Juni 2016. Untuk jangka waktu 01 Juni 2015 sampai 01 Juni 2016 obyek pertanggungan pada polis asuransi tersebut meliputi seluruh kendaraan bermotor roda empat yang dimiliki oleh Perseroan.

2. Moveable Property Insurance kepada PT Asuransi Astra Buana atas seluruh resiko kehilangan atau kerusakan secara fisik atas properti yang telah diasuransikan berdasarkan Polis Asuransi No. 011500017439 tanggal 21 November 2014 dengan nilai premi sebesar Rp3.686.769,32 untuk jangka waktu sejak 29 November 2015 sampai dengan 29 November 2016 (pada pukul 12.00 siang waktu lokal).

3. Comprehensive General Liability Insurance kepada PT Asuransi Astra Buana berdasarkan Polis Asuransi No.061500000235 dengan total nilai premi Rp5.650.000 untuk jangka waktu sejak 29 November 2015 sampai dengan 29 November 2016 (pada pukul 12.00 siang waktu lokal).

4. Fire And Allied Perils Insurance kepada PT Asuransi Astra Buana berdasarkan Polis No. 011500014921 dengan total nilai pertanggungan Rp2.961.921.344,11 untuk jangka waktu sejak 1 juli 2015 sampai dengan 1 Juli 2016 (pada pukul 12.00 siang waktu lokal).

PT Asuransi Astra Buana selaku perusahaan asuransi dimana Perseroan mengasuransikan aset tetapnya merupakan perusahaan terafiliasi dengan Perseroan dalam Grup Astra. Tidak terdapat perbedaan syarat dan kondisi yang berlaku dengan pihak ketiga lainnya yang dikarenakan hubungan afiliasi tersebut. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa premi asuransi yang telah dibayarkan telah memenuhi kecukupan sesuai dengan perjanjian asuransi. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. O. PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (“GOOD CORPORATE

GOVERNANCE”) DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (“CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY”)

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan telah menerapkan Good Corporate Governance dengan adanya pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja. Komitmen Perseroan untuk menjalankan Good Corporate Governance diantaranya menyediakan sarana berupa website dan program-program pelatihan untuk mendukung pelaksanaan Good Corporate Governance. Perseroan memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Resposibility) bekerja sama dengan Grup Astra. Perseroanberpedoman kepada 4 pilar, yaitu pilar pendidikan, lingkungan, kesehatan dan pengembangan UKM, denganmasing-masing kegiatannya sebagai berikut: Pilar Pendidikan Yaitu mencakup kegiatan yang mendukung kegiatan pendidikan, dengan kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu: 1. Sinergi kegiatan dengan Grup AstraFinancial Services, seperti:

a. Astra Berbagi Ilmu, merupakan kegiatan mengajar bersama di beberapa sekolah Menegah Umum dan Kejuruan.

b. Pembangunan Rumah Pintar di Mataram Nusa Tenggara Barat, yaitu kegiatan pendidikan dengan menyediakan berbagai sentra pendidikan antara lain; sentra buku, sentra bermain, sentra komputer, sentra audio-visual dan sentra kriya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan pendidikan non-formal.

2. Perseroan Berbagi Ilmu, merupakan kegiatan yang dilakukan dalam bentuk sharing knowledge kepada: a. Universitas Prasetya Mulya dengan materi pengetahuan mengenai Lembaga Keuangan

NonBank (Leasing) b. Sekolah Menengah Kejuruan Bina Banua, Banjarmasin dengan materi Literasi Keuangan

danlembaga Keuangan non-bank (Leasing). c. Pondok Pesantren As-Syifa, Balikpapan dengan materi Literasi Keuangan dan lembaga

Keuangan non-bank (Leasing). d. Pemberian bantuan peralatan sekolah

Pilar Lingkungan Yaitu bentuk kepedulian Perseroan terhadap lingkungan sekitar dengan kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu: 1. Pemberian Hewan Kurban kepada masyarakat yang membutuhkan. 2. Donasi kepada beberapa Panti Asuhan dan masyarakat kurang mampu. Pilar Kesehatan Yaitu bentuk kepedulian Perseroan terhadap bidang kesehatan dengan melalui kegiatan donor darah. Pilar Pengembangan UKM Yaitu bentuk kepedulian Perseroan terhadap pemberdayaan masyarakat khususnya dalam bidang usaha kecil menengah: Income Generating Activity, bekerja sama dengan PT Asuransi Astra dan FIF Group, yaitu kegiatan memberikan bantuan modal usaha dengan pendampingan serta pembinaan kepada UKM yang bergerak dalam usaha jasa boga Menora Senori agar dapat meningkat taraf hidupnya secara berkelanjutan.

Page 114: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

90

IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

A. UMUM

Perubahan terakhir dari Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagaimana termuat dalam Akta No.78 tanggal 29 Mei 2015 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H, M.H, M.Kn Notaris di Jakarta, telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Keputusan No.AHU-0937214.AH.01.02. Tahun 2015 tertanggal 12 Juni 2015, terdaftar dalam Daftar Perseroan No.AHU-3518132.AH.01.11. Tahun 2015 tanggal 12 Juni 2015 serta telah diberitahukan dan telah diterima serta telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 12 Juni 2015 No.AHU-AH.01.03-0940743 (”Akta No.78/2015”) mengenai perubahan terhadap Pasal 3 mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, Pasal 14 ayat (1) mengenai komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris dan tata cara penunjukannya dan pasal 16 ayat 8 dan ayat (9) mengenai kuorum rapat dewan komisaris perusahaan. Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang terakhir sebagaimana dimuat dalamAkta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 101 tertanggal 26 April 2016 dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat, yang pemberitahuan atas perubahan Data Perseroan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.-01.03-0043660 tertanggal 26 April 2016 didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0052370.AH.01.11.TAHUN 2016 Tanggal 26 April 2016 (“Akta No.101/2016”). Sampai dengan tanggal 31Desember 2015, Perseroan telah memiliki 1 Kantor Pusat berdomisili di 18 Office Park, Jalan T.B. Simatupang No. 18, Lantai 23, Jakarta Selatan 12520. Perseroan mempunyai 11 kantor selain kantor cabang yang berlokasi di DKI Jakarta, Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda dan Pontianak.

B. KEGIATAN USAHA Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Menjalankan usaha-usaha di bidang Pembiayaan Investasi, yaitu pembiayaan untuk

pengadaan barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk aktivitas usaha/investasi, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi tempat usaha/investasi yang diberikan kepada debitur dalam jangka waktu lebih dari 2 (dua) tahun, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Sewa Pembiayaan (Finance Lease); 2. Jual dan Sewa-Balik (Sale and Lease Back); 3. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With

Recourse); 4. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; 5. Pembiayaan Proyek; 6. Pembiayaan Infrastruktur; dan/atau 7. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa

Keuangan.

b. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang Pembiayaan Modal Kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran-pengeluaran yang habis dalam satu siklus aktivitas usaha debitur dan merupakan pembiayaan dengan jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Jual dan Sewa-Balik (Sale and Lease Back); 2. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With

Recourse); 3. Anjak Piutang Tanpa Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring Without

Recourse);

Page 115: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

91

IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

A. UMUM

Perubahan terakhir dari Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagaimana termuat dalam Akta No.78 tanggal 29 Mei 2015 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H, M.H, M.Kn Notaris di Jakarta, telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Keputusan No.AHU-0937214.AH.01.02. Tahun 2015 tertanggal 12 Juni 2015, terdaftar dalam Daftar Perseroan No.AHU-3518132.AH.01.11. Tahun 2015 tanggal 12 Juni 2015 serta telah diberitahukan dan telah diterima serta telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 12 Juni 2015 No.AHU-AH.01.03-0940743 (”Akta No.78/2015”) mengenai perubahan terhadap Pasal 3 mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, Pasal 14 ayat (1) mengenai komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris dan tata cara penunjukannya dan pasal 16 ayat 8 dan ayat (9) mengenai kuorum rapat dewan komisaris perusahaan. Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang terakhir sebagaimana dimuat dalamAkta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 101 tertanggal 26 April 2016 dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat, yang pemberitahuan atas perubahan Data Perseroan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.-01.03-0043660 tertanggal 26 April 2016 didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0052370.AH.01.11.TAHUN 2016 Tanggal 26 April 2016 (“Akta No.101/2016”). Sampai dengan tanggal 31Desember 2015, Perseroan telah memiliki 1 Kantor Pusat berdomisili di 18 Office Park, Jalan T.B. Simatupang No. 18, Lantai 23, Jakarta Selatan 12520. Perseroan mempunyai 11 kantor selain kantor cabang yang berlokasi di DKI Jakarta, Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda dan Pontianak.

B. KEGIATAN USAHA Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Menjalankan usaha-usaha di bidang Pembiayaan Investasi, yaitu pembiayaan untuk

pengadaan barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk aktivitas usaha/investasi, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi tempat usaha/investasi yang diberikan kepada debitur dalam jangka waktu lebih dari 2 (dua) tahun, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Sewa Pembiayaan (Finance Lease); 2. Jual dan Sewa-Balik (Sale and Lease Back); 3. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With

Recourse); 4. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; 5. Pembiayaan Proyek; 6. Pembiayaan Infrastruktur; dan/atau 7. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa

Keuangan.

b. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang Pembiayaan Modal Kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran-pengeluaran yang habis dalam satu siklus aktivitas usaha debitur dan merupakan pembiayaan dengan jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Jual dan Sewa-Balik (Sale and Lease Back); 2. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With

Recourse); 3. Anjak Piutang Tanpa Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring Without

Recourse);

4. Fasilitas Modal Usaha; dan/atau 5. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa

Keuangan.

c. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang Pembiayaan Multiguna, yaitu pembiayaan untuk pengadaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh debitur untuk pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha (aktivitas produktif) dalam jangka waktu yang diperjanjikan, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Sewa Pembiayaan (Finance Lease); 2. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; 3. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa

Keuangan.

d. Kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan. Izin kegiatan usaha Perseroan sebagaimana termuat dalam Keputusan Menteri Keuangan RI tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan Kepada PT Surya Artha Nusantara Finance No. 1660/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990 (“Izin Usaha Perseroan”). Misi Perseroan yaitu memberikan akses pendanaan yang mudah dan terpercaya dengan fokus kepada sewa pembiayaan dan pembelian dengan pembayaran secara angsuran untuk pengadaan alat-alat berat dan kendaraan pendukung lainnya. Kegiatan pada usaha sewa pembiayaan merupakan pembiayaan yang dikenakan bunga dalam bentuk penyediaan barang-barang modal, seperti pengadaan alat-alat berat guna memasok kepada pertumbuhan sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, konstruksi dan industri di Indonesia, dengan kisaran pada jangka waktu 2 (dua) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun. Untuk sektor pembiayaan konsumen merupakan pembiayaan yang dikenakan bunga dalam bentuk pembelian kendaraan pendukung lainnya yang ditujukan kepada pengguna akhir dengan pembayaran angsuran secara berkala. Tabel berikut menunjukkan posisi saldo Piutang Pembiayaan Sewa Guna Usaha - Bersih pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015:

(dalam juta Rupiah) Keterangan 31 Desember 2011 2012 2013 2014 2015 Piutang Sewa Pembiayaan 4.927.835 5.875.812 5.505.813 4.889.753 3.479.034 Pertumbuhan 53,4% 19,2% -6,3% -11,2% -28,9%

Adapun kontribusi sektor usaha sewa pembiayaan terhadap total pendapatan Perseroan untuk tahun yang bersangkutan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

586.621

787.387 744.413

606.513

449.173

689.098

913.894 867.861

764.851

676.736

2011 2012 2013 2014 2015

dala

m ju

taan

Rup

iah

Pendapatan Sewa Pembiayaan Pendapatan Perseroan

Page 116: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

92

Tabel Portfolio Pendapatan Usaha

(dalam juta Rupiah) Keterangan 31 Desember

2011 2012 2013 2014 2015 Pendapatan sewa pembiayaan 586.621 787.387 744.413 606.513 449.173 Pendapatan pembiayaan konsumen 59.947 53.290 23.061 16.312 73.976

Pendapatan anjak piutang - 83 7.394 14.855 10.733 Pembiayaan modal usaha - - - - 7.927 Pendapatan bunga & lainnya 42.530 73.134 92.993 127.171 134.927 Pendapatan Perseroan 689.098 913.894 867.861 764.851 676.736 (%) Pertumbuhan pendapatan Perseroan 52,1% 32,6% -5,0% -11.9% -11,5% (%) Pendapatan sewa pembiayaan / Total pendapatan Perseroan 85,1% 86,2% 85,8% 79,3% 66,4%

Berdasarkan fakta dari tabel di atas, sejak lima tahun terakhir (2011-2015) Perseroan mulai memfokuskan kepada usaha dari pembiayaan sewa guna usaha, dan telah memberikan konstribusi terbesar, yaitu pada kisaran rata-rata (66,4% s.d 86,2%) terhadap total pendapatan Perseroan. Per 31 Desember 2015 pendapatan dari pembiayaan sewa guna usaha telah memberikan kontribusi sebesar 66,4% dari pendapatan Perseroan. Pembiayaan sewa guna usaha merupakan konsentrasi utama kegiatan Perseroan. Hal tersebut berdasarkan fakta dalam pertumbuhan usaha sewa guna usaha yang diperkirakan masih akan terus meningkat untuk masa-masa mendatang, seiring dengan bertumbuhnya sektor-sektor yang membutuhkan alat-alat berat, serta didukung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia, kondisi makro ekonomi Indonesia yang cenderung stabil, dan pada akhirnya akan memberikan dampak yang positif untuk pertumbuhan pendapatanusaha Perseroan. 2.1 Jasa Pembiayaan Perseroan Jasa pembiayaan Perseroan meliputi sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, anjak piutang dan fasilitas modal usaha. Untuk jasa pembiayaan Perseroan menyediakan pembiayaan alat berat dan kendaraan pendukung lainnya untuk memberikan pelayanan pembiayaan yang tepat pada alat-alat berat dan barang modal lainnya diantaranya excavator, bulldozer, motor grader, wheel loader, light truck/heavy truck, dump truck serta modal usaha lainnya. 2.1.1 Sewa Pembiayaan Perseroan sejak tahun 2006 mulai terkonsentrasi untuk menjalankan usaha pelayanan pembiayaan sewa pembiayaan, yang diperuntukkan bagi perusahaan usaha kecil dan menengah yang membutuhkan barang modal dengan ketentuan khusus terhadap nilai aset perusahaan yang akan dibiayai dan rekam jejak yang baik terhadap kinerja perusahaan tersebut, dan pembiayaan sewa pembiayaan tersebut dipersiapkan untuk pengadaan alat berat dan kendaraan pendukung lainnya dan diprioritaskan kepada sektor pertambangan, perkebunan dan kehutanan selain kebutuhan pada sektor infrastruktur dan pembangunan lainnya di Indonesia. Perseroan mempunyai keyakinan untuk mampu meraih sasaran penjualan, dengan pertimbangan: i. Kemampuan Perseroan dan dukungan pemegang saham yang kuat, dan secara khusus

memiliki pangsa pasar yang luas dan mempunyai basis di dalam keunggulan bersaing di daerah sentra pemasaran alat berat dan kendaraan pendukung lainnya di kawasan Sumatera, Kalimantan, dan wilayah Indonesia Timur termasuk kesiapan pasokan penyediaan alat berat dan kendaraan pendukung lainnya dari para produsen dengan spesifikasi yang disesuaikan untuk kepentingan pengguna.

ii. Pangsa pasar dan sektor industri dengan potensi yang baik di masa depan seperti sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, infrastruktur dan lain - lain.

iii. Pengalaman yang luas, serta database yang akurat di dalam menangani pengguna alat-alat berat di Indonesia.

Page 117: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

93

Tabel Portfolio Pendapatan Usaha

(dalam juta Rupiah) Keterangan 31 Desember

2011 2012 2013 2014 2015 Pendapatan sewa pembiayaan 586.621 787.387 744.413 606.513 449.173 Pendapatan pembiayaan konsumen 59.947 53.290 23.061 16.312 73.976

Pendapatan anjak piutang - 83 7.394 14.855 10.733 Pembiayaan modal usaha - - - - 7.927 Pendapatan bunga & lainnya 42.530 73.134 92.993 127.171 134.927 Pendapatan Perseroan 689.098 913.894 867.861 764.851 676.736 (%) Pertumbuhan pendapatan Perseroan 52,1% 32,6% -5,0% -11.9% -11,5% (%) Pendapatan sewa pembiayaan / Total pendapatan Perseroan 85,1% 86,2% 85,8% 79,3% 66,4%

Berdasarkan fakta dari tabel di atas, sejak lima tahun terakhir (2011-2015) Perseroan mulai memfokuskan kepada usaha dari pembiayaan sewa guna usaha, dan telah memberikan konstribusi terbesar, yaitu pada kisaran rata-rata (66,4% s.d 86,2%) terhadap total pendapatan Perseroan. Per 31 Desember 2015 pendapatan dari pembiayaan sewa guna usaha telah memberikan kontribusi sebesar 66,4% dari pendapatan Perseroan. Pembiayaan sewa guna usaha merupakan konsentrasi utama kegiatan Perseroan. Hal tersebut berdasarkan fakta dalam pertumbuhan usaha sewa guna usaha yang diperkirakan masih akan terus meningkat untuk masa-masa mendatang, seiring dengan bertumbuhnya sektor-sektor yang membutuhkan alat-alat berat, serta didukung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia, kondisi makro ekonomi Indonesia yang cenderung stabil, dan pada akhirnya akan memberikan dampak yang positif untuk pertumbuhan pendapatanusaha Perseroan. 2.1 Jasa Pembiayaan Perseroan Jasa pembiayaan Perseroan meliputi sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, anjak piutang dan fasilitas modal usaha. Untuk jasa pembiayaan Perseroan menyediakan pembiayaan alat berat dan kendaraan pendukung lainnya untuk memberikan pelayanan pembiayaan yang tepat pada alat-alat berat dan barang modal lainnya diantaranya excavator, bulldozer, motor grader, wheel loader, light truck/heavy truck, dump truck serta modal usaha lainnya. 2.1.1 Sewa Pembiayaan Perseroan sejak tahun 2006 mulai terkonsentrasi untuk menjalankan usaha pelayanan pembiayaan sewa pembiayaan, yang diperuntukkan bagi perusahaan usaha kecil dan menengah yang membutuhkan barang modal dengan ketentuan khusus terhadap nilai aset perusahaan yang akan dibiayai dan rekam jejak yang baik terhadap kinerja perusahaan tersebut, dan pembiayaan sewa pembiayaan tersebut dipersiapkan untuk pengadaan alat berat dan kendaraan pendukung lainnya dan diprioritaskan kepada sektor pertambangan, perkebunan dan kehutanan selain kebutuhan pada sektor infrastruktur dan pembangunan lainnya di Indonesia. Perseroan mempunyai keyakinan untuk mampu meraih sasaran penjualan, dengan pertimbangan: i. Kemampuan Perseroan dan dukungan pemegang saham yang kuat, dan secara khusus

memiliki pangsa pasar yang luas dan mempunyai basis di dalam keunggulan bersaing di daerah sentra pemasaran alat berat dan kendaraan pendukung lainnya di kawasan Sumatera, Kalimantan, dan wilayah Indonesia Timur termasuk kesiapan pasokan penyediaan alat berat dan kendaraan pendukung lainnya dari para produsen dengan spesifikasi yang disesuaikan untuk kepentingan pengguna.

ii. Pangsa pasar dan sektor industri dengan potensi yang baik di masa depan seperti sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, infrastruktur dan lain - lain.

iii. Pengalaman yang luas, serta database yang akurat di dalam menangani pengguna alat-alat berat di Indonesia.

2.1.2 Pembiayaan Konsumen Pada perkembangannya, untuk jasa pembiayaan konsumen sebelumnya cenderung memberikan konstribusi yang relatif tidak besar terhadap portfolio pembiayaan. Namun kini dengan adanya program pembiayaan bersama yang dilakukan, portfolionya mulai meningkat dari waktu ke waktu. 2.1.3 Anjak Piutang Sejak tahun 2012, Perseroan mulai melakukan diversifikasi bisnisnya dengan menjalankan bisnis anjak piutang. Saat ini kontribusi pendapatan dari anjak piutang masih relatif kecil dibandingkan portofolio total. 2.1.4 Fasilitas Modal Usaha Sejak tahun 2015, Perseroan mulai melakukan diversifikasi bisnisnya dengan menjalankan bisnis pembiayaan modal kerja dengan cara fasilitas modal usaha. Saat ini kontribusi pendapatan dari fasilitas modal usaha masih relatif kecil dibandingkan portofolio total.

C. FASILITAS PEMBIAYAAN DAN KOLEKTIBILITAS PIUTANG Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memberikan fasilitas pembiayaan baik kepada korporasi seperti perusahaan usaha kecil dan menengah maupun konsumen ritel (perorangan) di mana fasilitas pembiayaan yang diberikan dapat diklasifikasikan dengan memperhatikan harga alat berat dan kendaraan pendukung lainnya, jangka waktu pembiayaan, uang muka yang diberikan, perjanjian pembiayaan yang disepakati, serta tingkat bunga yang dikenakan kepada calon konsumen. Nilai alat-alat berat yang dibiayai dan jenisnya sangat bervariasi dan secara rata-rata nilai pemberian pembiayaan per alat-alat berat adalah sebesar Rp 1 - 5 miliar sedangkan rata-rata jangka waktu fasilitas pembiayaan yang diberikan adalah rata-rata 2-3 tahun. Uang muka yang diberikan juga bervariasi tergantung dari jenis alat-alat berat yang dibiayai, dengan rata-rata uang muka yang diberikan adalah sebesar 15-25%. Tingkat bunga yang diberikan kepada konsumen adalah dengan memperhatikan keadaan kondisi wilayah dimana konsumen tersebut menjalankan usahanya, serta kondisi para pesaing sesama perusahaan pembiayaan. Berdasarkan jenis pembiayaan, Perseroan mengklasifikasikan produknya menjadi empat macam yakni sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, anjak piutang, dan fasilitas modal usaha. Tabel berikut adalah ikhtisar jumlah penanaman neto sewa pembiayaan:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2011 2012 2013 2014 2015

Piutang sewa pembiayaan - kotor 5.781.991 6.994.534 6.570.868 5.848.122 4.233.252 Nilai sisa 1.453.622 1.990.801 2.386.841 1.869.775 1.780.167 Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui (748.058) (850.017) (736.752) (661.755) (484.900)

Simpanan jaminan (1.453.622) (1.990.801) (2.386.841) (1.869.775) (1.780.167) Penyisihan kerugian penurunan nilai (106.098) (268.705) (325.256) (296.614) (269.318) Piutang sewa pembiayaan-bersih 4.927.835 5.875.812 5.505.860 4.889.753 3.479.034

Tabel berikut adalah ikhtisar jumlah penanaman neto pembiayaan konsumen:

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember

2011 2012 2013 2014 2015 Piutang pembiayaan konsumen - kotor 474.337 277.377 211.965 105.278 995.411 Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui (55.442) (27.463) (25.405) (11.402) (159.973) Penyisihan kerugian penurunan nilai (16.859) (6.766) (5.584) (198) (580) Piutang pembiayaan konsumen-bersih 402.036 243.148 180.976 93.678 834.858

Page 118: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

94

Tabel berikut adalah ikhtisar tagihan anjak piutang bersih: (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2011 2012 2013 2014 2015

Tagihan anjak piutang - bruto - 6.005 95.902 220.578 26.513 Penyisihan kerugian penurunan nilai - - - (18.433) (989) Tagihan anjak piutang-bersih - 6.005 95.902 202.145 25.524

Tabel berikut adalah ikhtisar fasilitas modal usaha bersih:

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember

2011 2012 2013 2014 2015 Fasilitas modal usaha - - - - 951.616 Penyisihan piutang bermasalah modal usaha - - - - (31.087) Fasilitas modal usaha-bersih - - - - 920.529

Berdasarkan tingkat kolektibilitas fasilitas pembiayaan yang diberikannya, Perseroan mengklasifikasikan ke dalam 4 kelompok, yaitu berdasarkan pembayaran konsumen yang belum jatuh tempo/tepat waktu sampai dengan usia tunggakan 30 hari, usia tunggakan 31 sampai 60 hari dan usia tunggakan di atas 60 hari. Untuk usia tunggakan lebih dari 180 hari akan dihapusbukukan dari neraca Perseroan dengan pertimbangan masing-masing namun piutang tersebut tetap ditindaklanjuti penyelesaiannya. Berikut adalah tabel tingkat kolektibilitas yang mencerminkan kualitas piutang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen kotor yang dikelola oleh Perseroan:

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember

2011 2012 2013 2014 2015 Tanpa tunggakan 5.513.279 5.155.346 4.780.605 4.224.518 4.076.950 Tunggakan 1 – 30 hari 433.171 794.199 933.684 681.352 436.238 Tunggakan31 – 60 hari 299.251 1.258.419 903.693 829.776 524.147 Tunggakan di atas 60 hari 10.627 63.947 164.851 217.754 191.328 Jumlah 6.256.328 7.271.911 6.782.833 5.953.400 5.228.663

(dalam persentase)

Keterangan 31 Desember 2011 2012 2013 2014 2015

Tanpa tunggakan 88,1% 70,9% 70,5% 71,0% 78,0% Tunggakan 1 – 30 hari 6,9% 10,9% 13,8% 11,4% 8,3% Tunggakan31 – 60 hari 4,8% 17,3% 13,3% 13,9% 10,0% Tunggakan di atas 60 hari 0,2% 0,9% 2,4% 3,7% 3,7% Jumlah 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

Tabel diatas merupakan nilai tagihan piutang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen.

D. PROSES PEMBIAYAAN DAN SEWA PEMBIAYAAN Proses pembiayaan dan sewa pembiayaan yang dilakukan Perseroan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu dapat dilihat pada bagan di bawah ini :

Page 119: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

95

Tabel berikut adalah ikhtisar tagihan anjak piutang bersih: (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2011 2012 2013 2014 2015

Tagihan anjak piutang - bruto - 6.005 95.902 220.578 26.513 Penyisihan kerugian penurunan nilai - - - (18.433) (989) Tagihan anjak piutang-bersih - 6.005 95.902 202.145 25.524

Tabel berikut adalah ikhtisar fasilitas modal usaha bersih:

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember

2011 2012 2013 2014 2015 Fasilitas modal usaha - - - - 951.616 Penyisihan piutang bermasalah modal usaha - - - - (31.087) Fasilitas modal usaha-bersih - - - - 920.529

Berdasarkan tingkat kolektibilitas fasilitas pembiayaan yang diberikannya, Perseroan mengklasifikasikan ke dalam 4 kelompok, yaitu berdasarkan pembayaran konsumen yang belum jatuh tempo/tepat waktu sampai dengan usia tunggakan 30 hari, usia tunggakan 31 sampai 60 hari dan usia tunggakan di atas 60 hari. Untuk usia tunggakan lebih dari 180 hari akan dihapusbukukan dari neraca Perseroan dengan pertimbangan masing-masing namun piutang tersebut tetap ditindaklanjuti penyelesaiannya. Berikut adalah tabel tingkat kolektibilitas yang mencerminkan kualitas piutang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen kotor yang dikelola oleh Perseroan:

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember

2011 2012 2013 2014 2015 Tanpa tunggakan 5.513.279 5.155.346 4.780.605 4.224.518 4.076.950 Tunggakan 1 – 30 hari 433.171 794.199 933.684 681.352 436.238 Tunggakan31 – 60 hari 299.251 1.258.419 903.693 829.776 524.147 Tunggakan di atas 60 hari 10.627 63.947 164.851 217.754 191.328 Jumlah 6.256.328 7.271.911 6.782.833 5.953.400 5.228.663

(dalam persentase)

Keterangan 31 Desember 2011 2012 2013 2014 2015

Tanpa tunggakan 88,1% 70,9% 70,5% 71,0% 78,0% Tunggakan 1 – 30 hari 6,9% 10,9% 13,8% 11,4% 8,3% Tunggakan31 – 60 hari 4,8% 17,3% 13,3% 13,9% 10,0% Tunggakan di atas 60 hari 0,2% 0,9% 2,4% 3,7% 3,7% Jumlah 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

Tabel diatas merupakan nilai tagihan piutang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen.

D. PROSES PEMBIAYAAN DAN SEWA PEMBIAYAAN Proses pembiayaan dan sewa pembiayaan yang dilakukan Perseroan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu dapat dilihat pada bagan di bawah ini :

6.1. Proses Pembayaran dan Penagihan Piutang Perseroan telah bekerja sama dengan berbagai perbankan nasional. Hal ini untuk mempermudah konsumen Perseroan sehingga dapat melakukan pembayaran angsuran secara tepat waktu dan tepat jumlah melalui:

Cek, giro atau transfer melalui perbankan di berbagai daerah. Pembayaran melalui virtual account pada bank rekanan.

Terhadap tata cara penagihan piutang kepada konsumen, digunakan prosedur sebagai berikut:

HARI OVERDUE TINDAKAN

HARI OVERDUE TINDAKAN

Ø Telepon Customer Ø Surat Peringatan KeduaØ Kunjungan ke Customer Ø Telepon Customer

Ø Kunjungan ke CustomerØ Survei AgunanØ Analisa dan Persiapan Penarikan Agunan atau Reschedule

Ø Surat Peringatan Pertama Ø Surat Peringatan Ketiga (Terakhir) dan

Ø Telepon Customer Surat Pemberitahuan Penarikan AgunanØ Kunjungan ke Customer Ø Pemeriksaan Detail Kondisi AgunanØ Diskusi Kondisi dengan Customer Ø Telepon CustomerØ Analisa Kondisi Customer Ø Kunjungan ke Customer

Ø Penarikan Agunan atau RescheduleØ Perisiapan Lelang Agunan/Penjualan Agunan/Re-Export

8 - 30 61 - 90

31 - 601 - 7

Page 120: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

96

6.2. Sistem Teknologi Informasi Perseroan telah melakukan aplikasi sistem informasi untuk transaksi pembiayaan.

E. PEMASARAN DAN KANTOR SELAIN KANTOR CABANG Terhadap aktivitas pemasaran untuk jasa pembiayaan, Perseroan memiliki kantor selain kantor cabang di 11(sebelas) wilayah di Indonesia. Dalam rangka mempertahankan pangsa pasar yang ada dan menghadapi persaingan usaha di masa datang dan untuk memanfaatkan potensi yang ada, Perseroan mengambil langkah untuk tetap berkonsentrasi kepada kegiatan usaha utamanya yaitu pemberian fasilitas pembiayaan untuk pengadaan berbagai jenis alat berat dan kendaraan pendukung lainnya. Perseroan juga melakukan kegiatan pembiayaan dengan cara anjak piutang (factoring) dan fasilitas modal usaha sebagai bentuk diversifikasi dalam menghadapi kondisi pasar alat berat yang kurang baik belakangan ini. Perseroan memberikan fasilitas pembiayaan yang ditujukan untuk customer perorangan maupun korporasi dengan kategori nilai aset tertentu. Perseroan menerapkan rekam jejak yang baik terhadap kinerja customer dan menerapkan standar operasi dengan tujuan memberikan perhatian penuh kepada customer secara menyeluruh. Perseroan juga menawarkan kemudahan bagi customernya melalui berbagai program pembiayaan yang kompetitif, tenaga-tenaga profesional dan terampil serta responsif, penanganan purna jual yang terpadu, dan koordinasi yang baik antara kantor pusat maupun kantor jaringan pemasaran yang dimiliki oleh Perseroan, serta memiliki hubungan yang baik dengan para produsen alat-alat berat. Perseroan menawarkan pelayanan yang cepat untuk proses aplikasi permohonan pembiayaan dengan didukung oleh keakuratan database konsumen yang bergerak di sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, infrastruktur dan sektor industri lainnya. Selain itu, Perseroan tetap menjaga hubungan yang berkesinambungan dengan pihak produsen termasuk supplier alat-alat berat, yang memegang posisi penting dan utama di dalam memberikan referensi kepada konsumen untuk memilih Perseroan sebagai penyedia pembiayaan sewa guna dan pembiayaan konsumen yang dapat diandalkan dan termasuk kerjasama yang baik di dalam aktivitas purna jual. Saat ini Perseroan menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai supplier alat berat dan pendukungnya di Indonesia.

LAIN - LAIN

EMAIL

INTRANET

PORTAL SMS

SDM

PAYROLL

SELF SERVICE

PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE )

HUTANG(ACCOUNT PAYABLE )

MANAJEMEN KAS(CASH MANAGEMENT )

BUKU BESAR(G/L )

AKTIVA TETAP(FIXED ASSET )

AGUNAN(COLLATERAL )

Telah Diterapkan

Dalam Pengembangan / Akan Dikembangkan

PELATIHAN

PROSES PENGADILAN(LITIGATION )

PENATAUSAHAAN KONTRAK(CONTRACT MAINTENANCE )

PENATAUSAHAAN ANGSURAN(PAYMENT MAINTENANCE )

GIRO(POST DATED CHEQUE )

LAYANAN LAIN(OTHER SERVICES )

SURVEI(SURVEY )

PENATAUSAHAAN AGUNAN(COLLATERAL MAINTENANCE )

PENATAUSAHAAN SUPPLIER(SUPPLIER MAINTENANCE )

CETAK KONTRAK(CONTRACT PRINTING )

MANAJEMEN PROSES KREDIT(CREDIT PROSES MANAGEMENT )

PENAGIHAN(COLLECTION )

PENARIKAN AGUNAN(REPOSSESSED ASSET)

PENATAUSAHAAN AKTIVA(ASSET MAINTENANCE )

PENATAUSAHAAN ASURANSI(INSURANCE MAINTENANCE )

PENATAUSAHAAN CUSTOMER(CUSTOMER MAINTENANCE )

MANAJEMEN ANGSURAN(PAYMENT MANAGEMENT )

PERSETUJUAN(APPROVAL )

MANAJEMEN PENDANAAN(FUNDING MANAGEMENT )

PEMBIAYAAN BERSAMA(JOINT FINANCE )

PENYEDIAAN PENDANAAN(FUND RISING )

MANAJEMEN RISIKO(RISK MANAGEMENT )

DASHBOARD

DATA WAREHOUSE

FRONT OFFICE

BACK OFFICE TREASURY

PENATAUSAHAAN PRODUK(PRODUCT MAINTENANCE )

PENATAUSAHAAN APLIKASI(APPLICATION MAINTENANCE )

Page 121: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

97

6.2. Sistem Teknologi Informasi Perseroan telah melakukan aplikasi sistem informasi untuk transaksi pembiayaan.

E. PEMASARAN DAN KANTOR SELAIN KANTOR CABANG Terhadap aktivitas pemasaran untuk jasa pembiayaan, Perseroan memiliki kantor selain kantor cabang di 11(sebelas) wilayah di Indonesia. Dalam rangka mempertahankan pangsa pasar yang ada dan menghadapi persaingan usaha di masa datang dan untuk memanfaatkan potensi yang ada, Perseroan mengambil langkah untuk tetap berkonsentrasi kepada kegiatan usaha utamanya yaitu pemberian fasilitas pembiayaan untuk pengadaan berbagai jenis alat berat dan kendaraan pendukung lainnya. Perseroan juga melakukan kegiatan pembiayaan dengan cara anjak piutang (factoring) dan fasilitas modal usaha sebagai bentuk diversifikasi dalam menghadapi kondisi pasar alat berat yang kurang baik belakangan ini. Perseroan memberikan fasilitas pembiayaan yang ditujukan untuk customer perorangan maupun korporasi dengan kategori nilai aset tertentu. Perseroan menerapkan rekam jejak yang baik terhadap kinerja customer dan menerapkan standar operasi dengan tujuan memberikan perhatian penuh kepada customer secara menyeluruh. Perseroan juga menawarkan kemudahan bagi customernya melalui berbagai program pembiayaan yang kompetitif, tenaga-tenaga profesional dan terampil serta responsif, penanganan purna jual yang terpadu, dan koordinasi yang baik antara kantor pusat maupun kantor jaringan pemasaran yang dimiliki oleh Perseroan, serta memiliki hubungan yang baik dengan para produsen alat-alat berat. Perseroan menawarkan pelayanan yang cepat untuk proses aplikasi permohonan pembiayaan dengan didukung oleh keakuratan database konsumen yang bergerak di sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, infrastruktur dan sektor industri lainnya. Selain itu, Perseroan tetap menjaga hubungan yang berkesinambungan dengan pihak produsen termasuk supplier alat-alat berat, yang memegang posisi penting dan utama di dalam memberikan referensi kepada konsumen untuk memilih Perseroan sebagai penyedia pembiayaan sewa guna dan pembiayaan konsumen yang dapat diandalkan dan termasuk kerjasama yang baik di dalam aktivitas purna jual. Saat ini Perseroan menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai supplier alat berat dan pendukungnya di Indonesia.

LAIN - LAIN

EMAIL

INTRANET

PORTAL SMS

SDM

PAYROLL

SELF SERVICE

PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE )

HUTANG(ACCOUNT PAYABLE )

MANAJEMEN KAS(CASH MANAGEMENT )

BUKU BESAR(G/L )

AKTIVA TETAP(FIXED ASSET )

AGUNAN(COLLATERAL )

Telah Diterapkan

Dalam Pengembangan / Akan Dikembangkan

PELATIHAN

PROSES PENGADILAN(LITIGATION )

PENATAUSAHAAN KONTRAK(CONTRACT MAINTENANCE )

PENATAUSAHAAN ANGSURAN(PAYMENT MAINTENANCE )

GIRO(POST DATED CHEQUE )

LAYANAN LAIN(OTHER SERVICES )

SURVEI(SURVEY )

PENATAUSAHAAN AGUNAN(COLLATERAL MAINTENANCE )

PENATAUSAHAAN SUPPLIER(SUPPLIER MAINTENANCE )

CETAK KONTRAK(CONTRACT PRINTING )

MANAJEMEN PROSES KREDIT(CREDIT PROSES MANAGEMENT )

PENAGIHAN(COLLECTION )

PENARIKAN AGUNAN(REPOSSESSED ASSET)

PENATAUSAHAAN AKTIVA(ASSET MAINTENANCE )

PENATAUSAHAAN ASURANSI(INSURANCE MAINTENANCE )

PENATAUSAHAAN CUSTOMER(CUSTOMER MAINTENANCE )

MANAJEMEN ANGSURAN(PAYMENT MANAGEMENT )

PERSETUJUAN(APPROVAL )

MANAJEMEN PENDANAAN(FUNDING MANAGEMENT )

PEMBIAYAAN BERSAMA(JOINT FINANCE )

PENYEDIAAN PENDANAAN(FUND RISING )

MANAJEMEN RISIKO(RISK MANAGEMENT )

DASHBOARD

DATA WAREHOUSE

FRONT OFFICE

BACK OFFICE TREASURY

PENATAUSAHAAN PRODUK(PRODUCT MAINTENANCE )

PENATAUSAHAAN APLIKASI(APPLICATION MAINTENANCE )

Perkembangan Penjualan Alat-alat Berat Berdasarkan Merk (Periode 2011 – Desember 2015)

Sumber : UT Internal Market Research Peluang Perseroan terbuka luas bagi Perseroan untuk pengembangan usaha pada wilayah Sumatera, Kalimantan dan kawasan Indonesia Timur untuk pengadaan alat berat dan kendaraan pendukung lainnya, pada perusahaan kecil dan menengah sesuai perkembangan sektoral yang memilki potensi yang baik dimasa yang akan datang. Perkembangan Penjualan Alat-alat Berat per Sektoral (Periode 2011 – Desember 2015)

(dalam Rp miliar)

Sumber : UT Internal Market Research

F. STRATEGI PERSEROAN Perseroanmengembangkan berbagai strategi di dalam menjalankan kegiatan usaha, ditengah situasi pasar yang masih volatile dan ketatnya persaingan yang memberikan pelayanan terbaik untuk setiap konsumennya. Bidang Pemasaran

- Segmentasi konsumen yang tepat. - Menyediakan jasa pembiayaan dengan memberikan solusi yang tepat bagi setiap

konsumendi Indonesia. Bidang Operasional

- Menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap pemberian kredit dan manajemen piutang yang handal dan akurat.

49% 43% 41% 40% 36%

18% 19% 20% 18% 22%

14% 20% 21% 20% 18%

10% 13% 17%12% 10%

8% 4% 2% 10% 14%

2011 2012 2013 2014 2015

KOMATSU CATERPILLAR HITACHI KOBELCO OTHERS

Before 2011: "Kobelco" includes in "Others"

17.360

14.454

10.252 8.867

5.912

2011 2012 2013 2014 2015

AGRICULTURE CONSTRUCTION FORESTRY MINING

Page 122: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

98

- Menjalin kerjasama dengan pemasok, perusahaan asuransi dan perusahaan profesi terkait lainnya.

Bidang Keuangan - Melakukan diversifikasi atas sumber pendanaan. - Optimalisasi struktur pendanaan (matching policy).

Bidang Manajemen Risiko - Menerapkan manajemen risiko yang terpadu untuk meminimalkan risiko melalui prinsip Know

Your Customer (KYC), meningkatkan scenario mitigasi risiko serta menjalankan Risk Based Supervision (RBS) melalui assessment risiko minimum sekali dalam 1 (satu) tahun.

- MenerapkanBusiness Continuity Plan (BCP) untuk memastikan keberlangsungan bisnis perusahaan saat terjadi bencana.

Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi - Menerapkan sistem sumber daya manusia sejalan dengan kebijakan SDM Astra dimulai dari

perekrutan, pengembangan dan purna bakti. - Menerapkan sistem aplikasi secara online di seluruh kantor selain kantor cabang dan

programDisaster Recovery Plan (DRP) G. LISENSI, FRANCHISE, KONSESI UTAMA, DAN HAK ATAS KEKAYAAN

INTELEKTUAL (HAKI)

Saat ini, Perseroan tidak memiliki Hak atas Kekayaan Intelektual terdaftar atas nama Perseroan. Namun Perseroan mempunyai lisensi untuk menggunakan perangkat lunak (software) komputer sebagai berikut: 1. Operating System – Windows Vista 2. Operating System – Windows 7 3. Operating System – Windows Server 2003 4. Operating System – Windows Server 2008 5. Microsoft Office 2003 6. Microsoft Office 2007 7. Microsoft Visio 2007 8. Database – Oracle Database 10g 9. Database – Microsoft SQL Server 10. Application - 2X Application Server XG 11. Application - Magic eDeveloper 9.40 12. Application - Magic Deployment Client 13. Application - Tableau 9 14. Application - eSMSis ver 2.1 15. Application - Andal PayMaster 2012 Enterprise 16. Application - MDaemon Pro 17. Application - VMware vCenter Server 5 Standard 18. Application - VMware vSphere with Operation Management Enterprise 19. Antivirus and Security - Trend Micro 20. Antivirus and Security - IBM Endpoint Protection & Security

H. PROSPEK USAHA

Tahun 2016 diperkirakan masih akan relatif sama dengan kondisi pada tahun – tahun sebelumnya dikarenakan imbas ekonomi global yang masih stagnan. Menanggapi hal ini, Perseroan berupaya untuk menjaga keberlangsungan usaha Perseroan dalam jangka panjang melalui peningkatan fokus pada collection serta implementasi manajemen risiko yang lebih ketat. Sektor pertambangan, terutama batu bara, terus mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir. Penurunan harga batu bara dunia akibat krisis di Eropa dan perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, merupakan beberapa faktor yang memicu pelemahan industri serta perekonomian global. Namun demikian, proyek-proyek pengembangan pembangkit listrik di dalam negeri sebagai kelanjutan proyek pengadaan pembangkit listrik 25.000 MW cukup memberi dorongan positif pada industri batu bara Indonesia.

Page 123: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

99

- Menjalin kerjasama dengan pemasok, perusahaan asuransi dan perusahaan profesi terkait lainnya.

Bidang Keuangan - Melakukan diversifikasi atas sumber pendanaan. - Optimalisasi struktur pendanaan (matching policy).

Bidang Manajemen Risiko - Menerapkan manajemen risiko yang terpadu untuk meminimalkan risiko melalui prinsip Know

Your Customer (KYC), meningkatkan scenario mitigasi risiko serta menjalankan Risk Based Supervision (RBS) melalui assessment risiko minimum sekali dalam 1 (satu) tahun.

- MenerapkanBusiness Continuity Plan (BCP) untuk memastikan keberlangsungan bisnis perusahaan saat terjadi bencana.

Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi - Menerapkan sistem sumber daya manusia sejalan dengan kebijakan SDM Astra dimulai dari

perekrutan, pengembangan dan purna bakti. - Menerapkan sistem aplikasi secara online di seluruh kantor selain kantor cabang dan

programDisaster Recovery Plan (DRP) G. LISENSI, FRANCHISE, KONSESI UTAMA, DAN HAK ATAS KEKAYAAN

INTELEKTUAL (HAKI)

Saat ini, Perseroan tidak memiliki Hak atas Kekayaan Intelektual terdaftar atas nama Perseroan. Namun Perseroan mempunyai lisensi untuk menggunakan perangkat lunak (software) komputer sebagai berikut: 1. Operating System – Windows Vista 2. Operating System – Windows 7 3. Operating System – Windows Server 2003 4. Operating System – Windows Server 2008 5. Microsoft Office 2003 6. Microsoft Office 2007 7. Microsoft Visio 2007 8. Database – Oracle Database 10g 9. Database – Microsoft SQL Server 10. Application - 2X Application Server XG 11. Application - Magic eDeveloper 9.40 12. Application - Magic Deployment Client 13. Application - Tableau 9 14. Application - eSMSis ver 2.1 15. Application - Andal PayMaster 2012 Enterprise 16. Application - MDaemon Pro 17. Application - VMware vCenter Server 5 Standard 18. Application - VMware vSphere with Operation Management Enterprise 19. Antivirus and Security - Trend Micro 20. Antivirus and Security - IBM Endpoint Protection & Security

H. PROSPEK USAHA

Tahun 2016 diperkirakan masih akan relatif sama dengan kondisi pada tahun – tahun sebelumnya dikarenakan imbas ekonomi global yang masih stagnan. Menanggapi hal ini, Perseroan berupaya untuk menjaga keberlangsungan usaha Perseroan dalam jangka panjang melalui peningkatan fokus pada collection serta implementasi manajemen risiko yang lebih ketat. Sektor pertambangan, terutama batu bara, terus mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir. Penurunan harga batu bara dunia akibat krisis di Eropa dan perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, merupakan beberapa faktor yang memicu pelemahan industri serta perekonomian global. Namun demikian, proyek-proyek pengembangan pembangkit listrik di dalam negeri sebagai kelanjutan proyek pengadaan pembangkit listrik 25.000 MW cukup memberi dorongan positif pada industri batu bara Indonesia.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga masih akan terus memfokuskan pembangunan infrastruktur sektor transportasi, yang meliputi pembangunan jalan tol, jembatan, perbaikan jalan serta pembangunan infrastruktur di kawasan Indonesia timur. Pemerintah telah mulai merealisasikan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dimana program tersebut merupakan grand design perencanaan pembangunan Indonesia hinggal tahun 2025 dengan total indikasi investasi sebesar Rp4.012 triliun. Diperkirakan dalam beberapa tahun kedepan, pertumbuhan konstruksi infrastruktur di Indonesia akan meningkat dan juga menjadi penyumbang atas pertumbuhan kebutuhan alat-alat berat di Indonesia. Dengan didorong oleh peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diterbitkan pada akhir 2014. Dimana, dalam peraturan ini, perusahaan pembiayaan dibukakan peluang untuk memperluas diversifikasi usahanya baik dengan cara in line bersama value chain maupun dengan cara new stream dimana dilakukan diluar value chain bisnis usaha. Beberapa jenis bisnis new stream yang dianggap prospektif diantaranya Project Financing, Working Capital, serta Multiguna. Pada tabel dibawah ini, memperlihatkan laju pertumbuhan alat-alat berat berdasarkan sektoral dimana sektor pertambangan mengalami perlambatan akibat turunnya harga batu bara, namun sektor perkebunan dan konstruksi mulai menunjukkan pertumbuhan.

(dalam unit) Tahun Perkebunan Konstruksi Kehutanan Pertambangan Total 2011 3.168 2.381 1.487 10.324 17.360 2012 3.339 2.827 1.402 6.886 14.454 2013 2.360 3.631 1.639 4.163 11.793 2014 1.973 2.908 1.378 2.608 8.867 2015 1.025 2.395 965 1.527 5.912

Sumber : UT Internal Market Research

Berikut tabel penjualan alat-alat berat domestik di Indonesia untuk tahun 2011 – 2015: (dalam unit)

Sumber : UT Internal Market Research

I. TINGKAT KESEHATAN PERSEROAN

Sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam POJK No.29/POJK.05/2014 dijelaskan bahwa tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan diukur dengan gearing ratio setinggi-tingginya 10 kali. Tingkat perbandingan antara kewajiban yang mengandung unsur bunga dibandingkan dengan ekuitas Perseroan berturut-turut pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015 adalah sebesar 4,2 kali; 4,5 kali; 4,2 kali, 3,9 kali, dan 3,5 kali. Kondisi gearing ratio Perseroan masih jauh dibawah ketentuan Keputusan Menteri Keuangan yang telah menetapkan maksimal 10 kali, serta masih memberikan ruang bagi Perseroan untuk berekspansi dimasa datang.

17.360

14.454

10.252 8.867

11.793

2011 2012 2013 2014 2015

Page 124: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

100

Periode 2011 2012 2013 2014 2015 Gearing ratio (x) 4,2 4,5 4,2 3,9 3,5

Hal ini membuktikan bahwa Perseroan sudah memenuhi tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan sebagaimana yang dipersyaratkan oleh peraturan tentang tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan.

J. PERSAINGAN USAHA DAN POSISI PERSEROAN DALAM PERSAINGAN

Setelah mengalami pertumbuhan signifikan sejak tahun 2004, saat ini industri alat berat di Indonesia sedang mengalami perlambatan, dimana pada tahun 2015 jumlah penjualan alat berat di Indonesia menjadi 5.912 unit dari sebelumnya sebanyak 8.867 unit (turun sekitar 33%). Di tengah kondisi ini, Perseroan masih mampu mencatat nilai pembiayaan baru yang positif di tahun 2015. Perseroan menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp3,1 triliun di tahun tersebut. PT United Tractors Tbk yang merupakan perusahaan distributor alat berat dengan merek Komatsu dan terafiliasi dengan Perseroan, pada tahun 2014 telah menjual sebanyak 4.590 unit alat berat dan pada tahun 2015 menjual sebanyak 3.172 unit alat berat. Pada tahun 2015, Perseroan menempati posisi teratas dalam penjualan melalui pembiayaan untuk produk dengan merek yang dipasarkan oleh PT United Tractors Tbk dengan pangsa pasar berdasarkan unit produk yang terjual adalah sebesar 50% (sumber: PT United Tractors Tbk, diolah oleh Perseroan). Hingga akhir tahun 2015, 72% dari portofolio penjualan alat berat Perseroan merupakan merek Komatsu yang didistribusikan oleh PT United Tractors Tbk. Peranan perusahaan pembiayaan sangat dibutuhkan untuk mendukung penjualan alat berat di Indonesia karena alat berat merupakan barang modal dengan nilai satuan yang cukup tinggi. Melihat peluang tersebut maka Perseroan hadir sebagai salah satu perusahaan pembiayaan yang fokus pada pembiayaan alat berat. Selain itu, dalam menghadapi melambatnya bisnis alat berat, Perseroan juga mulai melakukan diversifikasi ke bisnis anjak piutang serta sedang dalam melakukan studi kelayakan untuk pembiayaan kapal tongkang. Untuk menghadapi persaingan saat ini maupun persaingan di masa yang akan datang, Perseroan menerapkan lima bidang strategi seperti yang disebutkan di sub bab 8, yaitu Strategi Pemasaran, Operasional, Keuangan, Manajemen Resiko, SDM dan Teknologi Informasi. Secara umum, kelima strategi tersebut dapat dijabarkan menjadi: a. KegiatanPemasaran yang Memberikan Win-Win Solution

Strategi perusahaan dimulai dengan melakukan segmentasi dan pengembangan jaringan usaha yang tepat, sehingga pembiayaan dapat dilakukan secara optimal dan dapat menghasilkan win-win solution bagi kebutuhan pembiayaan customer.

b. Akuisisi Customer yang Prudent dan Pengelolaan Aset yang Handal

Dalam proses akuisisi pembiayaan, Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian untuk menghasilkan akuisisi yang prudent. Prinsip “Know Your Customer” akan selalu dipegang teguh oleh Perseroan. Perseroan tidak hanya khusus dan fokus pada akuisisi customer baru, namun juga memiliki manajemen piutang yang handal untuk mengelola asetnya. Dengan adanya manajemen piutang yang baik, Perseroan dapat mengantisipasi sejak dini perubahan-perubahan yang terjadi yang berakibat langsung terhadap bisnis customer dan dapat mengambil tindakan antisipatif yang dinilai perlu.

c. Optimalisasi Pendanaan dan Pembiayaan

Pembiayaan yang dilakukan oleh Perseroan diperoleh melalui diversifikasi sumber pendanaan. Perseroan juga secara aktif selalu menerapkan matching policy dalam pendanaan dan pembiayaan yang dilakukan sehingga tercipta suatu struktur pendanaan yang optimal.

Page 125: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

101

Periode 2011 2012 2013 2014 2015 Gearing ratio (x) 4,2 4,5 4,2 3,9 3,5

Hal ini membuktikan bahwa Perseroan sudah memenuhi tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan sebagaimana yang dipersyaratkan oleh peraturan tentang tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan.

J. PERSAINGAN USAHA DAN POSISI PERSEROAN DALAM PERSAINGAN

Setelah mengalami pertumbuhan signifikan sejak tahun 2004, saat ini industri alat berat di Indonesia sedang mengalami perlambatan, dimana pada tahun 2015 jumlah penjualan alat berat di Indonesia menjadi 5.912 unit dari sebelumnya sebanyak 8.867 unit (turun sekitar 33%). Di tengah kondisi ini, Perseroan masih mampu mencatat nilai pembiayaan baru yang positif di tahun 2015. Perseroan menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp3,1 triliun di tahun tersebut. PT United Tractors Tbk yang merupakan perusahaan distributor alat berat dengan merek Komatsu dan terafiliasi dengan Perseroan, pada tahun 2014 telah menjual sebanyak 4.590 unit alat berat dan pada tahun 2015 menjual sebanyak 3.172 unit alat berat. Pada tahun 2015, Perseroan menempati posisi teratas dalam penjualan melalui pembiayaan untuk produk dengan merek yang dipasarkan oleh PT United Tractors Tbk dengan pangsa pasar berdasarkan unit produk yang terjual adalah sebesar 50% (sumber: PT United Tractors Tbk, diolah oleh Perseroan). Hingga akhir tahun 2015, 72% dari portofolio penjualan alat berat Perseroan merupakan merek Komatsu yang didistribusikan oleh PT United Tractors Tbk. Peranan perusahaan pembiayaan sangat dibutuhkan untuk mendukung penjualan alat berat di Indonesia karena alat berat merupakan barang modal dengan nilai satuan yang cukup tinggi. Melihat peluang tersebut maka Perseroan hadir sebagai salah satu perusahaan pembiayaan yang fokus pada pembiayaan alat berat. Selain itu, dalam menghadapi melambatnya bisnis alat berat, Perseroan juga mulai melakukan diversifikasi ke bisnis anjak piutang serta sedang dalam melakukan studi kelayakan untuk pembiayaan kapal tongkang. Untuk menghadapi persaingan saat ini maupun persaingan di masa yang akan datang, Perseroan menerapkan lima bidang strategi seperti yang disebutkan di sub bab 8, yaitu Strategi Pemasaran, Operasional, Keuangan, Manajemen Resiko, SDM dan Teknologi Informasi. Secara umum, kelima strategi tersebut dapat dijabarkan menjadi: a. KegiatanPemasaran yang Memberikan Win-Win Solution

Strategi perusahaan dimulai dengan melakukan segmentasi dan pengembangan jaringan usaha yang tepat, sehingga pembiayaan dapat dilakukan secara optimal dan dapat menghasilkan win-win solution bagi kebutuhan pembiayaan customer.

b. Akuisisi Customer yang Prudent dan Pengelolaan Aset yang Handal

Dalam proses akuisisi pembiayaan, Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian untuk menghasilkan akuisisi yang prudent. Prinsip “Know Your Customer” akan selalu dipegang teguh oleh Perseroan. Perseroan tidak hanya khusus dan fokus pada akuisisi customer baru, namun juga memiliki manajemen piutang yang handal untuk mengelola asetnya. Dengan adanya manajemen piutang yang baik, Perseroan dapat mengantisipasi sejak dini perubahan-perubahan yang terjadi yang berakibat langsung terhadap bisnis customer dan dapat mengambil tindakan antisipatif yang dinilai perlu.

c. Optimalisasi Pendanaan dan Pembiayaan

Pembiayaan yang dilakukan oleh Perseroan diperoleh melalui diversifikasi sumber pendanaan. Perseroan juga secara aktif selalu menerapkan matching policy dalam pendanaan dan pembiayaan yang dilakukan sehingga tercipta suatu struktur pendanaan yang optimal.

d. Risiko yang Terukur

Dalam menghadapi situasi persaingan usaha yang semakin ketat, Perseroan berusaha untuk selalu memperbaharui informasi mengenai seluruh risiko pasar, keuangan dan operasional, menganalisanya dan mengambil langkah-langkah strategis untuk meminimalisasi dampak risiko-risiko tersebut.

e. SDM Berkualitas dan Teknologi Informasi yang Mutakhir

Strategi Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi juga memegang peranan penting dalam menghadapi persaingan usaha. Perseroan yang terafiliasi dalam Grup Astra menjalankan Astra System dalam mengelola sumber daya manusianya, dimulai dari perekrutan, pengembangan sampai purna baktinya. Sistem ini terbukti menghasilkan sumber daya manusia yang handal dan menyokong dengan kokoh kegiatan operasional Perseroan. Peranan Teknologi Informasi di masa kini menjadi sangat penting, untuk itu Perseroan memiliki suatu Sistem Teknologi Informasi yang mutakhir dan dapat beradaptasi dengan perkembangan bisnis Perseroan.

Kelima strategi ini diterapkan dalam Perseroan secara berkesinambungan sebagai salah satu upaya menghadapi kondisi bisnis dan persaingan usaha yang senantiasa berubah.

Page 126: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

102

X. EKUITAS Tabel di bawah ini menyajikan posisi ekuitas Perseroan yang diambil dari laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012, dan 2011. Ekuitas harus di baca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 dan catatan atas laporan keuangan yang terdapat di bagian lain dalam Prospektusini. Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global Pricewaterhouse Coopers), auditor independen dan laporannya telah ditandatangani pada tanggal 26 April 2016 oleh Lucy Luciana Suhenda S.E., Ak., CPA dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasiandengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 dan untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal. Perseroan juga menyajikan informasi keuangan Iainnya pada tanggal danuntuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011. Informasi keuangan pada tahun 2012 dan 2011 yang disajikan dibawah ini telah direklasifikasi dan disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan Perseroan yang terdapat dibagian lain dalam Prospektus ini. Kecuali dinyatakan lain dibawah, informasi keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 diambil dari laporan keuangan Perseroan yang bukan merupakan bagian dari Prospektus ini. Laporan keuangan pada tanggal danuntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (firma anggota jaringan global Pricewaterhouse Coopers), auditor independen, dan laporannya telah ditandatangani masing-masing pada tanggal 20 Februari 2013 oleh Drs. M. JusufWibisana, M.Ec.,CPAdan 20 Februari 2012 oleh Lucy Luciana Suhenda S.E., Ak., CPA, dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasian.

URAIAN

31 Desember 2015 2014* 2013* 2012** 2011**

Modal saham – nilai nominal Rp 1.000 (Rupiahpenuh) per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh 574.885 574.885 574.885 574.885 574.885 Agio saham 49.367 49.367 49.367 49.367 49.367 Cadangan lindung nilai arus kas 1.151 (1.959) (790) (7.419) (914) Saldo laba : - Telah ditentukan penggunaannya 250 225 200 175 150 - Belum ditentukan penggunaannya 782.425 763.661 672.456 539.799 408.916 JumlahEkuitas 1.408.078 1.386.179 1.296.118 1.156.807 1.032.404

* Disajikan kembali. Lihat Catatan 28 pada laporan keuangan Perseroan yang terdapat di Bab XV Prospektus ini tentang Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Perseroan

** Perseroan melakukan reklasifikasi dan penyajian kembali atas sejumlah akun dalam laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012 agar sesuai dengan pengungkapan laporan keuangan di bagian lain dalam Prospektus ini. Lihat halaman 38 dari Prospektus ini mengenai “Reklasifikasi dan penyajian kembali untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012”

Tidak terdapat perubahan struktur permodalan yang terjadi setelah Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015 hingga Prospektus ini diterbitkan.

Page 127: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

103

X. EKUITAS Tabel di bawah ini menyajikan posisi ekuitas Perseroan yang diambil dari laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012, dan 2011. Ekuitas harus di baca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 dan catatan atas laporan keuangan yang terdapat di bagian lain dalam Prospektusini. Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global Pricewaterhouse Coopers), auditor independen dan laporannya telah ditandatangani pada tanggal 26 April 2016 oleh Lucy Luciana Suhenda S.E., Ak., CPA dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasiandengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 dan untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal. Perseroan juga menyajikan informasi keuangan Iainnya pada tanggal danuntuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011. Informasi keuangan pada tahun 2012 dan 2011 yang disajikan dibawah ini telah direklasifikasi dan disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan Perseroan yang terdapat dibagian lain dalam Prospektus ini. Kecuali dinyatakan lain dibawah, informasi keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 diambil dari laporan keuangan Perseroan yang bukan merupakan bagian dari Prospektus ini. Laporan keuangan pada tanggal danuntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (firma anggota jaringan global Pricewaterhouse Coopers), auditor independen, dan laporannya telah ditandatangani masing-masing pada tanggal 20 Februari 2013 oleh Drs. M. JusufWibisana, M.Ec.,CPAdan 20 Februari 2012 oleh Lucy Luciana Suhenda S.E., Ak., CPA, dengan pendapat Wajar Tanpa Modifikasian.

URAIAN

31 Desember 2015 2014* 2013* 2012** 2011**

Modal saham – nilai nominal Rp 1.000 (Rupiahpenuh) per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh 574.885 574.885 574.885 574.885 574.885 Agio saham 49.367 49.367 49.367 49.367 49.367 Cadangan lindung nilai arus kas 1.151 (1.959) (790) (7.419) (914) Saldo laba : - Telah ditentukan penggunaannya 250 225 200 175 150 - Belum ditentukan penggunaannya 782.425 763.661 672.456 539.799 408.916 JumlahEkuitas 1.408.078 1.386.179 1.296.118 1.156.807 1.032.404

* Disajikan kembali. Lihat Catatan 28 pada laporan keuangan Perseroan yang terdapat di Bab XV Prospektus ini tentang Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Perseroan

** Perseroan melakukan reklasifikasi dan penyajian kembali atas sejumlah akun dalam laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012 agar sesuai dengan pengungkapan laporan keuangan di bagian lain dalam Prospektus ini. Lihat halaman 38 dari Prospektus ini mengenai “Reklasifikasi dan penyajian kembali untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012”

Tidak terdapat perubahan struktur permodalan yang terjadi setelah Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015 hingga Prospektus ini diterbitkan.

XI. PERPAJAKAN PERPAJAKAN UNTUK PEMEGANG OBLIGASI Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi yang diterima atau diperoleh Pemegang Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 100 Tahun 2013 tanggal 31 Desember 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2009 tanggal 9 Pebruari 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi, penghasilan yang diterima atau diperoleh bagi Wajib Pajak berupa bunga dan diskonto obligasi dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final: 1. atas Bunga Obligasi dengan kupon (interest bearing debt securities) sebesar: (i) 15% bagi Wajib

Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (“BUT”); dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain BUT. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period) obligasi.

2. atas diskonto obligasi dengan kupon sebesar: 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan BUT; dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain BUT. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest).

3. atas diskonto obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan BUT; dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain BUT. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi.

4. atas bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak

reksadana yang terdaftar pada OJK sebesar 5,00% untuk tahun 2014 sampai dengan tahun 2020 dan 10,00% untuk tahun 2021 dan seterusnya.

Pemotongan pajak yang bersifat final ini tidak dikenakan terhadap bunga atau diskonto obligasi yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak: Dana pensiun yang pendirian atau pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan

memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (3) huruf h Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan dan

bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia. PERPAJAKAN PERSEROAN Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (“PPh”), Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”), dan Pajak Bumi dan Bangunan (“PBB”). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak.

CALON PEMBELI OBLIGASI DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PENERIMAAN BUNGA, PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN ATAU PENGALIHAN DENGAN CARA LAIN OBLIGASI YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.

Page 128: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

104

XII. PENJAMINAN EMISI EFEK Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II San Finance Tahap I Tahun 2016 No.73 tanggal 29 Maret 2016, yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II San Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 No. 104 tanggal 26 April 2016 dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II San Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 No. 65 tanggal 25 Mei 2016, semua akta tersebut dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi yang namanya tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat Obligasi Berkelanjutan II San Finance Tahap I Tahun 2016 sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) dimana sebesar Rp1.650.000.000.000 (satu triliun enam ratus lima puluh miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment). Perjanjian tersebut diatas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian dan setelah itu tidak ada lagi Perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian ini. Susunan dan jumlah porsi serta persentase dari para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi adalah sebagai berikut:

No. Keterangan Penjaminan Total Penjaminan

(Rp) (%) Seri A (Rp)

Seri B (Rp)

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi

1. PT CIMB Securities Indonesia 55.000.000.000 145.000.000.000 200.000.000.000 12,1

2. PT Danareksa Sekuritas 75.000.000.000 127.000.000.000 202.000.000.000 12,2

3. PT DBS Vickers Securities Indonesia 50.000.000.000 105.000.000.000 155.000.000.000 9,4

4. PT Indo Premier Securities 62.000.000.000 112.000.000.000 174.000.000.000 10,6 5. PT Mandiri Sekuritas 205.000.000.000 100.000.000.000 305.000.000.000 18,5 6. PT MNC Securities 66.000.000.000 138.000.000.000 204.000.000.000 12,4

7. PT RHB Securities Indonesia 47.000.000.000 363.000.000.000 410.000.000.000 24,8

TOTAL 560.000.000.000 1.090.000.000.000 1.650.000.000.000 100,0 Sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp350.000.000.000 (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah) secara Kesanggupan Terbaik (Best Effort). Bila jumlah dalam Kesanggupan Terbaik (Best Effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya. Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang turut dalam Emisi Obligasi ini telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-48/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, yang diubah dengan Kep-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Pihak yang bertindak sebagai Manajer Penjatahan atas Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II San Finance Tahap I Tahun 2016 adalah PT CIMB Securities Indonesia. Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan tegas menyatakan tidak menjadi pihak terafiliasi atau terasosiasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal yang dimaksud dengan Afiliasi adalah Pihak (orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi atau kelompok yang terorganisasi) yang mempunyai:

Page 129: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

105

XII. PENJAMINAN EMISI EFEK Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II San Finance Tahap I Tahun 2016 No.73 tanggal 29 Maret 2016, yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II San Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 No. 104 tanggal 26 April 2016 dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II San Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 No. 65 tanggal 25 Mei 2016, semua akta tersebut dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi yang namanya tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat Obligasi Berkelanjutan II San Finance Tahap I Tahun 2016 sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) dimana sebesar Rp1.650.000.000.000 (satu triliun enam ratus lima puluh miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment). Perjanjian tersebut diatas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian dan setelah itu tidak ada lagi Perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian ini. Susunan dan jumlah porsi serta persentase dari para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi adalah sebagai berikut:

No. Keterangan Penjaminan Total Penjaminan

(Rp) (%) Seri A (Rp)

Seri B (Rp)

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi

1. PT CIMB Securities Indonesia 55.000.000.000 145.000.000.000 200.000.000.000 12,1

2. PT Danareksa Sekuritas 75.000.000.000 127.000.000.000 202.000.000.000 12,2

3. PT DBS Vickers Securities Indonesia 50.000.000.000 105.000.000.000 155.000.000.000 9,4

4. PT Indo Premier Securities 62.000.000.000 112.000.000.000 174.000.000.000 10,6 5. PT Mandiri Sekuritas 205.000.000.000 100.000.000.000 305.000.000.000 18,5 6. PT MNC Securities 66.000.000.000 138.000.000.000 204.000.000.000 12,4

7. PT RHB Securities Indonesia 47.000.000.000 363.000.000.000 410.000.000.000 24,8

TOTAL 560.000.000.000 1.090.000.000.000 1.650.000.000.000 100,0 Sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp350.000.000.000 (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah) secara Kesanggupan Terbaik (Best Effort). Bila jumlah dalam Kesanggupan Terbaik (Best Effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya. Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang turut dalam Emisi Obligasi ini telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-48/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, yang diubah dengan Kep-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Pihak yang bertindak sebagai Manajer Penjatahan atas Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II San Finance Tahap I Tahun 2016 adalah PT CIMB Securities Indonesia. Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan tegas menyatakan tidak menjadi pihak terafiliasi atau terasosiasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal yang dimaksud dengan Afiliasi adalah Pihak (orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi atau kelompok yang terorganisasi) yang mempunyai:

a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

b. Hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari pihak tersebut; c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau

dewan komisaris yang sama; d. Hubungan antara perusahaan dengan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung,

mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung,

oleh pihak yang sama; atau f. Hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama.

Page 130: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

106

XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: 1. Wali Amanat : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Gedung BRI II, Lantai 30, Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 44 – 46, P.O. Box 1094, Jakarta 10210 - Indonesia Telepon: (021) 575-8144 / 2500-124 Fax: (021) 575-2360 Atas Nama : PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk No.STTD : 08/STTD-WA/PM/1996 Tanggal STTD : 11 Juni 1996 Keanggotaan Asosiasi : Asosisasi Wali Amanat

Indonesia (AWAI), sesuai surat keteranan No. AWAI/03/12/2008 tanggal 17 Desember 2008

Pedoman Kerja: Pedoman yang digunakan oleh Wali Amanat mengikuti ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Undang-Undang Pasar Modal serta peraturan yang berkaitan dengan tugas Wali Amanat. Surat Penunjukan Kerja: Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat Revisi Penawaran Jasa Wali AmanatNo.B.136-DIS/TCS/01/2016 tanggal 28 Januari 2016. Tugas Pokok: Mewakili kepentingan Pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan mengenai pelaksanaan hak-hak Pemegang Obligasi sesuai dengan syarat-syarat Obligasi dan pengelolaan jaminan fidusia untuk kepentingan Pemegang Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Konsultan Hukum

: Wiyono Partnership Cyber 2 Tower, 7th Floor Jl. HR Rasuna Said Kav X-5 No.13 - Indonesia Telepon: (021) 29021288 Fax: (021) 29021277 Keanggotaan Asosiasi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKPM) No.200606 Atas Nama : Wiyono Sari, S.H., LL.M No.STTD : 579/PM/STTD-KH/2006 Pedoman Kerja Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran dari Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.01/HKHPM/2005, tanggal 18 Februari 2005.

Page 131: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

107

XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: 1. Wali Amanat : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Gedung BRI II, Lantai 30, Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 44 – 46, P.O. Box 1094, Jakarta 10210 - Indonesia Telepon: (021) 575-8144 / 2500-124 Fax: (021) 575-2360 Atas Nama : PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk No.STTD : 08/STTD-WA/PM/1996 Tanggal STTD : 11 Juni 1996 Keanggotaan Asosiasi : Asosisasi Wali Amanat

Indonesia (AWAI), sesuai surat keteranan No. AWAI/03/12/2008 tanggal 17 Desember 2008

Pedoman Kerja: Pedoman yang digunakan oleh Wali Amanat mengikuti ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Undang-Undang Pasar Modal serta peraturan yang berkaitan dengan tugas Wali Amanat. Surat Penunjukan Kerja: Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat Revisi Penawaran Jasa Wali AmanatNo.B.136-DIS/TCS/01/2016 tanggal 28 Januari 2016. Tugas Pokok: Mewakili kepentingan Pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan mengenai pelaksanaan hak-hak Pemegang Obligasi sesuai dengan syarat-syarat Obligasi dan pengelolaan jaminan fidusia untuk kepentingan Pemegang Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Konsultan Hukum

: Wiyono Partnership Cyber 2 Tower, 7th Floor Jl. HR Rasuna Said Kav X-5 No.13 - Indonesia Telepon: (021) 29021288 Fax: (021) 29021277 Keanggotaan Asosiasi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKPM) No.200606 Atas Nama : Wiyono Sari, S.H., LL.M No.STTD : 579/PM/STTD-KH/2006 Pedoman Kerja Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran dari Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.01/HKHPM/2005, tanggal 18 Februari 2005.

Surat Penunjukan Kerja: Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat penunjukan No. 008/WP-EL/I/2016 tanggal 28 Januari 2016. Tugas Pokok: Melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya atas fakta dari segi hukum yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian dimana telah dimuat dalam Laporan Pemeriksaan dari segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat dari segi Hukum yang diberikan secara objektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi Hukum. Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.

3. Akuntan Publik : KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (a member firm of PwC Global Network) Plaza 89 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 – Indonesia Telepon: (021) 521 2901 Fax: (021) 5290 5555 / 5290 5050 Nama Rekan : Lucy Luciana Suhenda S.E., Ak

Ak., CPA No.STTD : 384/PM/STTD-AP/2004 No. Surat Ijin Akuntan Publik : AP.0229 Tanggal STTD : 27 Juli 2004 Pedoman Kerja: Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Surat Penunjukan Kerja: Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat penunjukan EL2015091503/LLS/LST/ashtanggal 15 September 2015. Tugas Pokok: a. Menerbitkan Surat Pernyataan Akuntan (Comfort Letter)

yang akan ditujukan kepada OJK berkaitan dengan rencana penerbitan Obligasi.

b. Pemberian bantuan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi sehubungan dengan rencana penerbitan Obligasi, termasuk pertemuan, pembahasan prospektus dan pemberian tanggapan secara lisan atau dengan cara lain ata pertanyaan yang ditujukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.

c. Melakukan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

Page 132: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

108

4. Notaris : Linda Herawati, SH. Jalan Cideng Timur No. 31, Jakarta Pusat Telp. : (021) 63863866 Fax. : (021) 6385 8686 Atas Nama : Linda Herawati, SH No.STTD : 35/STTD-N/PM/1996 Tanggal STTD : 8 Oktober 1996 Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia No.Keanggotaan Asosiasi : 019/JKT PST/DKI/03

Pedoman Kerja: Pernyataan Undang-Undang No.30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris. Surat Penunjukan Kerja: Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat penunjukan 106/LSANF/BOD/I/2016 tanggal 29 Januari 2016. Tugas Pokok: Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka Penawaran Umum antara lain ini adalah membuat akta otentik atas: (a) Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka

Penawaran Umum. (b) Perjanjian Penjaminan Emisi Efek antara Perseroan

dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek.

(c) Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham antara Perseroan dan Biro Administrasi Efek.

Berdasarkan Penjelasan Pasal 1 angka 1 juncto angka 23 UUPM seperti yang dijelaskan sebelumnya pada Bab XIII Prospektus ini maka para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum ini menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM. Sesuai dengan Peraturan No.VI.C.3, Wali Amanat menyatakan tidak akan:

1. Mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan dalam jumlah yang melebihi ketentuan dalam Peraturan No. VI.C.3.

2. Merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan Efek bersifat utang, Sukuk, dan/atau kewajiban Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang Efek yang diterbitkan oleh Perseroan.

3. Menerima dan meminta pelunasan terlebih dahulu atas kewajiban Perseroan kepada Wali Amanat selaku kreditur dalam hal Perseroan mengalami kesulitan keuangan, berdasarkan pertimbangan Wali Amanat, sehingga tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada pemegang Efek bersifat utang, dimana pelaksanaannya tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Semua lembaga dan profesi penunjang Pasar Modal yang turut serta dalam Penawaran Umum ini, menyatakan dengan tegas tidak terafiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan, sebagaimana diatur dalam UUPM.

Page 133: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

109

4. Notaris : Linda Herawati, SH. Jalan Cideng Timur No. 31, Jakarta Pusat Telp. : (021) 63863866 Fax. : (021) 6385 8686 Atas Nama : Linda Herawati, SH No.STTD : 35/STTD-N/PM/1996 Tanggal STTD : 8 Oktober 1996 Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia No.Keanggotaan Asosiasi : 019/JKT PST/DKI/03

Pedoman Kerja: Pernyataan Undang-Undang No.30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris. Surat Penunjukan Kerja: Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat penunjukan 106/LSANF/BOD/I/2016 tanggal 29 Januari 2016. Tugas Pokok: Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka Penawaran Umum antara lain ini adalah membuat akta otentik atas: (a) Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka

Penawaran Umum. (b) Perjanjian Penjaminan Emisi Efek antara Perseroan

dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek.

(c) Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham antara Perseroan dan Biro Administrasi Efek.

Berdasarkan Penjelasan Pasal 1 angka 1 juncto angka 23 UUPM seperti yang dijelaskan sebelumnya pada Bab XIII Prospektus ini maka para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum ini menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM. Sesuai dengan Peraturan No.VI.C.3, Wali Amanat menyatakan tidak akan:

1. Mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan dalam jumlah yang melebihi ketentuan dalam Peraturan No. VI.C.3.

2. Merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan Efek bersifat utang, Sukuk, dan/atau kewajiban Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang Efek yang diterbitkan oleh Perseroan.

3. Menerima dan meminta pelunasan terlebih dahulu atas kewajiban Perseroan kepada Wali Amanat selaku kreditur dalam hal Perseroan mengalami kesulitan keuangan, berdasarkan pertimbangan Wali Amanat, sehingga tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada pemegang Efek bersifat utang, dimana pelaksanaannya tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Semua lembaga dan profesi penunjang Pasar Modal yang turut serta dalam Penawaran Umum ini, menyatakan dengan tegas tidak terafiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan, sebagaimana diatur dalam UUPM.

XIV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

Berikut ini adalah salinan Pendapat dari Segi Hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Perseroan, dalam rangka Penawaran Umum Obligasi melalui Prospektus ini, yang telah disusun oleh Konsultan Hukum Wiyono Partnership.

Page 134: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

110

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 135: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

111

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Cyber 2 Tower, 7th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Block X-5 Kav. 13

Jakarta 12950 Indonesia Phone: +62 21 290 212 88

Fax.: +62 21 290 212 77 Email: [email protected]

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 1

Ref. No.: 026/WP/LO/V/2016 25 Mei 2016 Kepada Yth.: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE Gedung 18 Office Park, Lantai 23 Jl. TB Simatupang No. 18 Jakarta Selatan 12520 U.p. : Direksi Perihal: Pendapat dari Segi Hukum atas PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016

Dengan hormat, Pendapat Hukum ini diberikan atas permintaan PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE (“Perseroan”) untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp4.000.000.000.000 (empat triliun Rupiah) (“Obligasi”) melalui mekanisme penawaran umum berkelanjutan (“Penawaran Umum Berkelanjutan”) yang dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun. Sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 (“Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I”) dengan jumlah pokok obligasi sebesar-besarnya Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) (“Obligasi II Tahap I”), yang terdiri dari: 1. Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016

sebesar Rp1.650.000.000.000 (satu triliun enam ratus lima puluh miliar Rupiah) dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment), yang terdiri dari:

Page 136: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

112

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 2

a. Seri A sebesar Rp560.000.000.000 (lima ratus enam puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga sebesar 8,25% (delapan koma dua lima persen) per tahun dengan jangka waktu Obligasi 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari kalender sejak tanggal emisi. Pembayaran pokok Obligasi Seri A secara penuh (bullet payment) dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi Seri A, yaitu 19 Juni 2017; dan

b. Seri B sebesar Rp1.090.000.000.000 (satu triliun sembilan puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga sebesar 9% (sembilan persen) per tahun dengan jangka waktu Obligasi 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal emisi. Pembayaran pokok Obligasi Seri B secara penuh (bullet payment) dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi Seri B, yaitu 9 Juni 2019.

2. Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 sebanyak-banyaknya sebesar Rp350.000.000.000 (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah) akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort).

Kami, kantor Konsultan Hukum WIYONO PARTNERSHIP, berkantor di Cyber 2 Tower lantai 7, Jl. H. R. Rasuna Said Block. X-5 Kav. 13, Jakarta 12950, dalam hal ini diwakili oleh Wiyono Sari, S.H., LL.M. sebagai Rekan, yang telah terdaftar sebagai Konsultan Hukum, Profesi Penunjang Pasar Modal, pada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) berdasarkan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal nomor 579/PM/STTD-KH/2006 dan anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal dengan nomor anggota 200606 telah ditunjuk oleh Perseroan melalui surat penunjukan nomor 008/WP-EL/I/2016 tertanggal 28 Januari 2016 untuk melakukan uji tuntas terhadap Perseroan (“Uji Tuntas”) dan memberikan Pendapat Dari Segi Hukum (“Pendapat Hukum”) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Obligasi II Tahap I yang akan diterbitkan oleh Perseroan telah memperoleh pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) dengan peringkat idAA- berdasarkan surat Pefindo Nomor 304/PEF-Dir/II/2016 tertanggal 25 Februari 2016.

Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I dilaksanakan berdasarkan Peraturan OJK Nomor 36/POJK.04/2014 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang Dan/Atau Sukuk (“POJK No. 36/2014”). Obligasi ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi pada tanggal emisi dan akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) serta diterbitkan tanpa warkat dengan satuan pemindahbukuan sebesar Rp.1,00 (satu Rupiah) atau kelipatannya. Obligasi akan diadministrasikan dalam penitipan kolektif di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”).

Page 137: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

113

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 2

a. Seri A sebesar Rp560.000.000.000 (lima ratus enam puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga sebesar 8,25% (delapan koma dua lima persen) per tahun dengan jangka waktu Obligasi 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari kalender sejak tanggal emisi. Pembayaran pokok Obligasi Seri A secara penuh (bullet payment) dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi Seri A, yaitu 19 Juni 2017; dan

b. Seri B sebesar Rp1.090.000.000.000 (satu triliun sembilan puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga sebesar 9% (sembilan persen) per tahun dengan jangka waktu Obligasi 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal emisi. Pembayaran pokok Obligasi Seri B secara penuh (bullet payment) dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi Seri B, yaitu 9 Juni 2019.

2. Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 sebanyak-banyaknya sebesar Rp350.000.000.000 (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah) akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort).

Kami, kantor Konsultan Hukum WIYONO PARTNERSHIP, berkantor di Cyber 2 Tower lantai 7, Jl. H. R. Rasuna Said Block. X-5 Kav. 13, Jakarta 12950, dalam hal ini diwakili oleh Wiyono Sari, S.H., LL.M. sebagai Rekan, yang telah terdaftar sebagai Konsultan Hukum, Profesi Penunjang Pasar Modal, pada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) berdasarkan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal nomor 579/PM/STTD-KH/2006 dan anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal dengan nomor anggota 200606 telah ditunjuk oleh Perseroan melalui surat penunjukan nomor 008/WP-EL/I/2016 tertanggal 28 Januari 2016 untuk melakukan uji tuntas terhadap Perseroan (“Uji Tuntas”) dan memberikan Pendapat Dari Segi Hukum (“Pendapat Hukum”) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Obligasi II Tahap I yang akan diterbitkan oleh Perseroan telah memperoleh pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) dengan peringkat idAA- berdasarkan surat Pefindo Nomor 304/PEF-Dir/II/2016 tertanggal 25 Februari 2016.

Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I dilaksanakan berdasarkan Peraturan OJK Nomor 36/POJK.04/2014 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang Dan/Atau Sukuk (“POJK No. 36/2014”). Obligasi ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi pada tanggal emisi dan akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) serta diterbitkan tanpa warkat dengan satuan pemindahbukuan sebesar Rp.1,00 (satu Rupiah) atau kelipatannya. Obligasi akan diadministrasikan dalam penitipan kolektif di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”).

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 3

Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I ini dijamin oleh PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT MNC Securities, PT RHB Securities Indonesia dan PT Indo Premier Securities sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi sesuai dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 yang dimuat dalam Akta Nomor 73 tanggal 29 Maret 2016 sebagaimana diubah melalui Akta Addendum I PPEO Obligasi II Tahap I No. 104 tertanggal 26 April 2016, dan diubah terakhir dengan Akta Addendum II PPEO Obligasi II Tahap I No. 65 tertanggal 25 Mei 2016, ketiganya dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat (“PPEO Obligasi II Tahap I”). Pihak yang bertindak sebagai wali amanat dalam Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sesuai dengan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 yang dimuat dalam Akta Nomor 72 tanggal 29 Maret 2016 sebagaimana diubah melalui Akta Addendum I PWA Obligasi II Tahap I No. 103 tertanggal 26 April 2016, dan diubah terakhir dengan Akta Addendum II PWA Obligasi II Tahap I No. 61 tertanggal 25 Mei 2016, ketiganya dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat (“PWA Obligasi II Tahap I”). PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., selaku wali amanat dalam Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I telah melakukan penelaahan/uji tuntas (due diligence) terhadap Perseroan sebagai emiten sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor VI.C.4 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor KEP-412/BL/2010 tanggal 6 September 2010 (“Peraturan Nomor VI.C.4”), sebagaimana dinyatakan dalam Surat Pernyataan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Nomor B.450-DIS/TCS/03/2016 tertanggal 28 Maret 2016. Dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I, setelah dikurangi biaya emisi, akan dipergunakan untuk modal kerja Perseroan, khususnya untuk pemberian fasilitas pembiayaan. Untuk pelaksanaan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I, Perseroan telah memperoleh persetujuan dari: 1. Dewan Komisaris Perseroan sebagaimana termuat dalam Keputusan Dewan Komisaris

PT Surya Artha Nusantara Finance (Resolutions of the Board of Commisioners of PT Surya

Page 138: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

114

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 4

Artha Nusantara Finance) No. 009/SANF/CIR/II/2016 tanggal 15 Februari 2016 (“Persetujuan Dewan Komisaris”); dan

2. Pemegang Saham Perseroan sebagaimana termuat dalam Keputusan Pemegang Saham

PT Surya Artha Nusantara Finance ( Resolutions of the Shareholders of PT Surya Artha Nusantara Finance) No. 010/SANF/CIR/II/2016 tanggal 15 Februari 2016 (“Persetujuan Pemegang Saham”).

Pendapat Hukum ini dibuat berdasarkan dan merupakan satu kesatuan dari hasil Uji Tuntas dari Segi Hukum terhadap Perseroan sebagaimana diuraikan dalam: 1. laporan kami Nomor 001/WP/LDD/I/2011 tertanggal 6 Januari 2011 perihal Laporan Uji

Tuntas dari Segi Hukum atas PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE dalam rangka melakukan Penawaran Umum Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap (“LUTSH Obligasi SAN Finance I”) yang mana LUTSH Obligasi SAN Finance I tersebut dipersiapkan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi SAN Finance I”) yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK berdasarkan surat nomor S-480/BL/2011 tanggal 17 Januari 2011 perihal Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran;

2. laporan kami Nomor 001/WP/LDD/I/2012 tertanggal 9 Januari 2012 perihal Laporan Uji

Tuntas dari Segi Hukum atas PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE dalam rangka melakukan Penawaran Umum Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap (“LUTSH Obligasi SAN Finance II”) yang mana LUTSH Obligasi SAN Finance II tersebut dipersiapkan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi SAN Finance II”) yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK berdasarkan surat nomor S-404/BL/2012 tanggal 13 Januari 2012 perihal Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran;

3. laporan kami Nomor 020/WP/LDD/IX/2013 tertanggal 11 September 2013 perihal

Laporan Uji Tuntas dari Segi Hukum atas PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE dalam rangka Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2013 (“LUTSH Obligasi Tahap I”) yang mana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Tahap I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2013 (“Obligasi Tahap I”) yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa

Page 139: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

115

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 4

Artha Nusantara Finance) No. 009/SANF/CIR/II/2016 tanggal 15 Februari 2016 (“Persetujuan Dewan Komisaris”); dan

2. Pemegang Saham Perseroan sebagaimana termuat dalam Keputusan Pemegang Saham

PT Surya Artha Nusantara Finance ( Resolutions of the Shareholders of PT Surya Artha Nusantara Finance) No. 010/SANF/CIR/II/2016 tanggal 15 Februari 2016 (“Persetujuan Pemegang Saham”).

Pendapat Hukum ini dibuat berdasarkan dan merupakan satu kesatuan dari hasil Uji Tuntas dari Segi Hukum terhadap Perseroan sebagaimana diuraikan dalam: 1. laporan kami Nomor 001/WP/LDD/I/2011 tertanggal 6 Januari 2011 perihal Laporan Uji

Tuntas dari Segi Hukum atas PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE dalam rangka melakukan Penawaran Umum Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap (“LUTSH Obligasi SAN Finance I”) yang mana LUTSH Obligasi SAN Finance I tersebut dipersiapkan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi SAN Finance I”) yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK berdasarkan surat nomor S-480/BL/2011 tanggal 17 Januari 2011 perihal Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran;

2. laporan kami Nomor 001/WP/LDD/I/2012 tertanggal 9 Januari 2012 perihal Laporan Uji

Tuntas dari Segi Hukum atas PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE dalam rangka melakukan Penawaran Umum Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap (“LUTSH Obligasi SAN Finance II”) yang mana LUTSH Obligasi SAN Finance II tersebut dipersiapkan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi SAN Finance II”) yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK berdasarkan surat nomor S-404/BL/2012 tanggal 13 Januari 2012 perihal Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran;

3. laporan kami Nomor 020/WP/LDD/IX/2013 tertanggal 11 September 2013 perihal

Laporan Uji Tuntas dari Segi Hukum atas PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE dalam rangka Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2013 (“LUTSH Obligasi Tahap I”) yang mana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Tahap I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2013 (“Obligasi Tahap I”) yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 5

Keuangan (“OJK”) berdasarkan surat nomor S-268/D.04/2013 tanggal 20 September 2013;

4. laporan kami Nomor 032/WP/LDD/XI/2014 tertanggal 26 November 2014 perihal

Laporan Uji Tuntas dari Segi Hukum atas PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE dalam rangka Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2014 (“LUTSH Obligasi Tahap II”);

5. laporan kami Nomor 043/WP/LDD/IX/2015 tertanggal 15 September 2015 perihal

Laporan Uji Tuntas dari Segi Hukum atas PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE dalam rangka Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2015 (“LUTSH Obligasi Tahap III”); dan

6. laporan kami Nomor 025/WP/LDD/V/2016 tertanggal 25 Mei 2016 perihal Laporan Uji

Tuntas dari Segi Hukum atas PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE dalam rangka Penerbitan Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 (“LUTSH”).

DASAR, RUANG LINGKUP DAN PEMBATASAN Tanpa mengurangi dasar, ruang lingkup, asumsi dan pembatasan lain dalam LUTSH, pendapat hukum ini kami berikan dengan dasar, ruang lingkup dan pembatasan-pembatasan sebagaimana diuraikan di bawah ini: 1. Kecuali dinyatakan tegas dalam Pendapat Hukum ini, maka pendapat hukum ini

meliputi aspek-aspek hukum Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I sesuai dengan (i) ketentuan hukum yang berlaku di bidang pasar modal; (ii) ketentuan hukum yang berlaku di bidang perusahaan pembiayaan; dan (iii) pada Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal berdasarkan Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (selanjutnya disebut “HKHPM”) Nomor KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005 yang telah diubah dengan Keputusan HKHPM Nomor KEP.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 06 Desember 2012 sebagaimana diubah lebih lanjut dengan Keputusan HKHPM nomor 01/KEP-HKHPM/III/2014 tanggal 04 Februari 2014 (selanjutnya disebut “Standar HKHPM”).

2. Pendapat Hukum ini diberikan berdasarkan hukum yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia dan karenanya tidak dimaksudkan untuk ditafsirkan menurut hukum dari negara lain.

Page 140: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

116

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 6

3. Pendapat Hukum ini secara tegas hanya meliputi hal-hal yang secara eksplisit disebutkan di dalamnya.

4. Tanggung jawab kami sebagai Konsultan Hukum yang independen sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I oleh Perseroan terbatas pada tanggung jawab konsultan hukum sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan ketentuan-ketentuan kode etik profesi konsultan hukum pasar modal yang berlaku terhadap kami.

5. Dalam melakukan Uji Tuntas, kami menerapkan prinsip keterbukaan dan materialitas sebagaimana disyaratkan dalam Standar HKHPM.

6. Kami tidak (i) memberikan penilaian atau pendapat atas kewajaran nilai komersial atau finansial dari suatu transaksi dimana Perseroan menjadi pihak atau mempunyai kepentingan didalamnya atau harta kekayaannya yang kami anggap penting dan material terikat, (ii) memberikan penilaian atau pendapat atas nilai komersial atau finansial kekayaan Perseroan, dan (iii) memberikan penilaian atau pendapat tentang posisi komersial Perseroan dalam suatu transaksi dimana Perseroan menjadi pihak atau mempunyai kepentingan didalamnya atau harta kekayaannya yang kami anggap penting dan material terikat.

7. Pendapat Hukum ini sama sekali tidak dapat ditafsirkan atau digunakan untuk menilai atau menentukan: (i) kewajaran harga Obligasi II Tahap I yang akan ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Berkelanjutan; (ii) aspek risiko yang dihadapi oleh pemegang Obligasi II Tahap I sehubungan dengan kepemilikan Obligasi II Tahap I; dan (iii) aspek risiko sebagaimana dimaksud dalam bab mengenai “Risiko Usaha” dalam prospektus yang diterbitkan sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016.

ASUMSI-ASUMSI Tanpa mengurangi dasar, ruang lingkup, asumsi dan pembatasan lain dalam LUTSH, Pendapat Hukum ini kami berikan dengan asumsi-asumsi di bawah ini: 1. Tanda tangan dan cap atas semua dokumen yang diberikan atau ditunjukkan oleh

Perseroan dan pihak ketiga kepada kami adalah asli serta, bagi yang dilakukan selain oleh Perseroan, dilakukan oleh pihak yang berwenang, dan dokumen-dokumen asli yang

Page 141: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

117

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 6

3. Pendapat Hukum ini secara tegas hanya meliputi hal-hal yang secara eksplisit disebutkan di dalamnya.

4. Tanggung jawab kami sebagai Konsultan Hukum yang independen sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I oleh Perseroan terbatas pada tanggung jawab konsultan hukum sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan ketentuan-ketentuan kode etik profesi konsultan hukum pasar modal yang berlaku terhadap kami.

5. Dalam melakukan Uji Tuntas, kami menerapkan prinsip keterbukaan dan materialitas sebagaimana disyaratkan dalam Standar HKHPM.

6. Kami tidak (i) memberikan penilaian atau pendapat atas kewajaran nilai komersial atau finansial dari suatu transaksi dimana Perseroan menjadi pihak atau mempunyai kepentingan didalamnya atau harta kekayaannya yang kami anggap penting dan material terikat, (ii) memberikan penilaian atau pendapat atas nilai komersial atau finansial kekayaan Perseroan, dan (iii) memberikan penilaian atau pendapat tentang posisi komersial Perseroan dalam suatu transaksi dimana Perseroan menjadi pihak atau mempunyai kepentingan didalamnya atau harta kekayaannya yang kami anggap penting dan material terikat.

7. Pendapat Hukum ini sama sekali tidak dapat ditafsirkan atau digunakan untuk menilai atau menentukan: (i) kewajaran harga Obligasi II Tahap I yang akan ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Berkelanjutan; (ii) aspek risiko yang dihadapi oleh pemegang Obligasi II Tahap I sehubungan dengan kepemilikan Obligasi II Tahap I; dan (iii) aspek risiko sebagaimana dimaksud dalam bab mengenai “Risiko Usaha” dalam prospektus yang diterbitkan sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016.

ASUMSI-ASUMSI Tanpa mengurangi dasar, ruang lingkup, asumsi dan pembatasan lain dalam LUTSH, Pendapat Hukum ini kami berikan dengan asumsi-asumsi di bawah ini: 1. Tanda tangan dan cap atas semua dokumen yang diberikan atau ditunjukkan oleh

Perseroan dan pihak ketiga kepada kami adalah asli serta, bagi yang dilakukan selain oleh Perseroan, dilakukan oleh pihak yang berwenang, dan dokumen-dokumen asli yang

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 7

diberikan atau ditunjukkan tersebut adalah otentik, dan fotokopi/salinannya adalah sesuai dengan aslinya.

2. Dokumen-dokumen, data, informasi-informasi, keterangan-keterangan, fakta-fakta dan

pernyataan-pernyataan serta penegasan-penegasan yang diberikan atau diperlihatkan oleh Perseroan dan/atau anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris dan/atau pihak ketiga kepada kami adalah benar, akurat, lengkap, telah dilakukan oleh pihak yang memiliki kewenangan sesuai dengan kapasitasnya, dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, serta tidak mengalami perubahan sampai dengan tanggal dikeluarkannya Pendapat Hukum ini. Setiap acuan terhadap ”keterangan Perseroan” dalam Pendapat Hukum ini adalah setiap keterangan, informasi ataupun pernyataan dari masing-masing Perseroan, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham Perseroan.

3. Pihak yang mengadakan/menandatangani perjanjian dengan Perseroan dan/atau pejabat

pemerintah yang mengeluarkan perizinan kepada Perseroan, melakukan pendaftaran atau pencatatan untuk kepentingan Perseroan mempunyai kewenangan dan kekuasaan untuk melakukan tindakan tersebut secara sah dan mengikat.

4. Segala keterangan atau pernyataan yang diberikan oleh pihak ketiga, termasuk badan-

badan eksekutif dan judikatif, peradilan dan arbitrase, baik lisan maupun tertulis, sehubungan dengan beberapa aspek hukum yang menurut pendapat kami penting untuk dimintakan yang berhubungan dengan Perseroan adalah benar, sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, karenanya kami tidak melakukan pemeriksaan tersendiri atau menelusuri kebenaran dari keterangan atau pernyataan pihak ketiga tersebut.

5. Pendapat kami sehubungan dengan ”izin-izin penting”, ”perjanjian-perjanjian penting

dan material” dan ”aset-aset penting dan material” adalah sejauh izin-izin, perjanjian-perjanjian serta aset-aset tersebut bersifat material dan berpengaruh langsung terhadap kelangsungan usaha Perseroan.

Dengan tetap mengacu pada dasar, ruang lingkup dan pembatasan-pembatasan serta asumsi-asumsi sebagaimana diuraikan di atas, setelah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen serta berdasarkan hasil temuan dan pemeriksaan dalam pelaksanaan Uji Tuntas yang diuraikan dalam LUTSH yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Hukum ini, dengan ini kami memberikan Pendapat Hukum sebagai berikut:

Page 142: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

118

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 8

1. Perseroan adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Selatan didirikan secara sah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia.

Perseroan didirikan dengan nama PT SANGGA LOKA SUBUR berdasarkan Akta Pendirian sebagaimana termuat dalam Akta Nomor 58 tertanggal 25 Agustus 1983 dibuat di hadapan Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta Pendirian”) dan disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Keputusan nomor C2-423 HT01.01.Th84 tertanggal 19 Januari 1984 dan didaftarkan dalam buku register Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor 697/1984 tanggal 6 Maret 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 38 tanggal 15 Mei 1984 Tambahan Berita Negara nomor 484. Nama Perseroan diubah menjadi PT SURYA ARTHA NUSANTARA LEASING berdasarkan Akta Nomor 11 tertanggal 4 Desember 1984 dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, didaftarkan dalam buku register Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor 1142/1985 tanggal 4 Juli 1985, yang kemudian dibetulkan dengan akta pembetulan nomor 14 tertanggal 3 April 1985 dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, didaftarkan dalam buku register Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor 1143/1985 tanggal 4 Juli 1985, kedua-duanya disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Keputusan nomor C2-3263 HT.01.04 TH.85 tertanggal 28 Mei 1985, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 75 tanggal 16 September 1988 Tambahan Berita Negara nomor 983. Kemudian, nama Perseroan lebih lanjut diubah menjadi PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE berdasarkan Akta Nomor 18 tertanggal 4 Juli 1989 dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta yang disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Keputusan nomor C2-6730.HT.01.04.Th.’89 tertanggal 27 Juli 1989, didaftarkan dalam buku register Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat nomor 1689/1989 tanggal 18 Agustus 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 75 tanggal 19 September 1989 Tambahan Berita Negara nomor 1916. Berdasarkan Akta Nomor 272 tertanggal 27 Oktober 1994 dibuat dihadapan Ir. Rusli, Sarjana Hukum, sebagai pengganti dari Benny Kristianto, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, pemegang saham Perseroan menyetujui tindakan penggabungan (merger) Perseroan dengan PT Artha Sedaya Finance (”ASF”). Berdasarkan Pernyataan Perjanjian

Page 143: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

119

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 8

1. Perseroan adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Selatan didirikan secara sah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia.

Perseroan didirikan dengan nama PT SANGGA LOKA SUBUR berdasarkan Akta Pendirian sebagaimana termuat dalam Akta Nomor 58 tertanggal 25 Agustus 1983 dibuat di hadapan Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta Pendirian”) dan disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Keputusan nomor C2-423 HT01.01.Th84 tertanggal 19 Januari 1984 dan didaftarkan dalam buku register Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor 697/1984 tanggal 6 Maret 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 38 tanggal 15 Mei 1984 Tambahan Berita Negara nomor 484. Nama Perseroan diubah menjadi PT SURYA ARTHA NUSANTARA LEASING berdasarkan Akta Nomor 11 tertanggal 4 Desember 1984 dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, didaftarkan dalam buku register Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor 1142/1985 tanggal 4 Juli 1985, yang kemudian dibetulkan dengan akta pembetulan nomor 14 tertanggal 3 April 1985 dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, didaftarkan dalam buku register Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor 1143/1985 tanggal 4 Juli 1985, kedua-duanya disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Keputusan nomor C2-3263 HT.01.04 TH.85 tertanggal 28 Mei 1985, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 75 tanggal 16 September 1988 Tambahan Berita Negara nomor 983. Kemudian, nama Perseroan lebih lanjut diubah menjadi PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE berdasarkan Akta Nomor 18 tertanggal 4 Juli 1989 dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta yang disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Keputusan nomor C2-6730.HT.01.04.Th.’89 tertanggal 27 Juli 1989, didaftarkan dalam buku register Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat nomor 1689/1989 tanggal 18 Agustus 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 75 tanggal 19 September 1989 Tambahan Berita Negara nomor 1916. Berdasarkan Akta Nomor 272 tertanggal 27 Oktober 1994 dibuat dihadapan Ir. Rusli, Sarjana Hukum, sebagai pengganti dari Benny Kristianto, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, pemegang saham Perseroan menyetujui tindakan penggabungan (merger) Perseroan dengan PT Artha Sedaya Finance (”ASF”). Berdasarkan Pernyataan Perjanjian

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 9

Penggabungan (Merger) Nomor 425 tanggal 29 Desember 1994 dibuat dihadapan Ir. Rusli, Sarjana Hukum, sebagai pengganti dari Benny Kristianto, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, dinyatakan bahwa ASF dan Perseroan sepakat untuk melakukan penggabungan (merger) dimana penggabungan tersebut berlaku efektif sejak 31 Desember 1994. Penggabungan (merger) antara Perseroan dengan ASF tidak mengakibatkan perubahan Anggaran Dasar Perseroan, sehingga berdasarkan ketentuan yang berlaku pada saat itu, yakni Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Wetboek van Koophandel atau “KUHD”), tidak dipersyaratkan bahwa penggabungan (merger) tersebut harus mendapatkan persetujuan dari atau dilaporkan kepada Menteri Kehakiman. Anggaran Dasar Perseroan telah diubah beberapa kali dan telah disesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (”UUPT 2007”) berdasarkan Akta penyesuaian Nomor 81 tertanggal 13 Agustus 2008 (“Akta No. 81/2008”) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan (“POJK No. 29/2014”). Perubahan terakhir dari Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagaimana termuat dalam Akta Nomor 78 tertanggal 29 Mei 2015 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-0937214.AH.01.02.Tahun 2015 tertanggal 12 Juni 2015, terdaftar dalam Daftar Perseroan No.AHU-3518132.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 12 Juni 2015 serta telah diberitahukan dan telah diterima serta telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-AH.01.03-0940743 tertanggal 12 Juni 2015 (“Akta No. 78/2015”). Akta No. 78/2015 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan sebagai berikut: a. perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan mengenai maksud dan tujuan serta

Kegiatan Usaha; b. perubahan Pasal 14 ayat (1) mengenai komposisi dan jumlah anggota Dewan

Komisaris dan penunjukannya; dan c. perubahan Pasal 16 ayat (8) dan ayat (9) mengenai kuorum kehadiran dan

pengambilan keputusan rapat dewan komisaris.

Page 144: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

120

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 10

2. Berdasarkan Akta No. 78/2015, maksud dan tujuan Perseroan adalah untuk berusaha dalam bidang multi pembiayaan. Untuk mencapai maksud dan tujuannya tersebut Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. menjalankan usaha-usaha di bidang Pembiayaan Investasi, yaitu pembiayaan untuk pengadaan barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk aktivitas usaha/investasi, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi tempat usaha/investasi yang diberikan kepada debitur dalam jangka waktu lebih dari 2 (dua) tahun, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Sewa Pembiayaan (Finance Lease); 2. Jual dan Sewa-Balik (Sale and Lease Back); 3. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With

Recourse); 4. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; 5. Pembiayaan Proyek; 6. Pembiayaan Infrastruktur; dan/atau 7. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari OJK;

b. menjalankan usaha-usaha dalam bidang Pembiayaan Modal Kerja, yaitu pembiayaan

untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran-pengeluaran yang habis dalam satu siklus aktivitas usaha debitur dan merupakan pembiayaan dengan jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun, yang wajib dilakukan dengan cara : 1. Jual dan Sewa-Balik (Sale and Lease Back); 2. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With

Recourse); 3. Anjak Piutang Tanpa Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring Without

Recourse); 4. Fasilitas Modal Usaha; dan/atau 5. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari OJK;

c. menjalankan usaha-usaha dalam bidang Pembiayaan Multiguna, yaitu pembiayaan

untuk pengadaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh debitur untuk pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha (aktivitas produktif) dalam jangka waktu yang diperjanjikan, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Sewa Pembiayaan (Finance Lease); 2. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; 3. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari OJK;

d. kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan OJK.

Page 145: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

121

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 10

2. Berdasarkan Akta No. 78/2015, maksud dan tujuan Perseroan adalah untuk berusaha dalam bidang multi pembiayaan. Untuk mencapai maksud dan tujuannya tersebut Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. menjalankan usaha-usaha di bidang Pembiayaan Investasi, yaitu pembiayaan untuk pengadaan barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk aktivitas usaha/investasi, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi tempat usaha/investasi yang diberikan kepada debitur dalam jangka waktu lebih dari 2 (dua) tahun, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Sewa Pembiayaan (Finance Lease); 2. Jual dan Sewa-Balik (Sale and Lease Back); 3. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With

Recourse); 4. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; 5. Pembiayaan Proyek; 6. Pembiayaan Infrastruktur; dan/atau 7. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari OJK;

b. menjalankan usaha-usaha dalam bidang Pembiayaan Modal Kerja, yaitu pembiayaan

untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran-pengeluaran yang habis dalam satu siklus aktivitas usaha debitur dan merupakan pembiayaan dengan jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun, yang wajib dilakukan dengan cara : 1. Jual dan Sewa-Balik (Sale and Lease Back); 2. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With

Recourse); 3. Anjak Piutang Tanpa Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring Without

Recourse); 4. Fasilitas Modal Usaha; dan/atau 5. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari OJK;

c. menjalankan usaha-usaha dalam bidang Pembiayaan Multiguna, yaitu pembiayaan

untuk pengadaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh debitur untuk pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha (aktivitas produktif) dalam jangka waktu yang diperjanjikan, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Sewa Pembiayaan (Finance Lease); 2. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; 3. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari OJK;

d. kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan OJK.

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 11

Maksud dan tujuan Perseroan sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan berdasarkan Akta No. 78/2015 telah sesuai dengan ketentuan POJK No. 29/2014. Akta Pendirian dan perubahan Anggaran Dasar Perseroan adalah benar dan sah, dan telah dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, berdasarkan Akta Nomor 17 tertanggal 22 September 2011 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor AHU-47996.AH.01.02.Tahun 2011 tertanggal 3 Oktober 2011, terdaftar dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0079442.AH.01.09.Tahun 2011 tertanggal 3 Oktober 2011 (“Akta No. 17/2011”), struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Struktur Permodalan

Susunan Pemegang Saham

Susunan Pemegang Saham Jumlah Modal Yang Ditempatkan dan

Disetor Penuh

(%) Jumlah Saham

Nilai Nominal (Rp)

Jumlah Nilai Nominal

(Rp) 1. PT Sedaya Multi Investama (“SMI”) 2. Marubeni Corporation (“MC”) 3. PT Marubeni Indonesia (“MI”)

344.931.040 201.209.774 28.744.253

1.000,- 1.000,- 1.000,-

344.931.040.000,- 201.209.774.000,- 28.744.253.000,-

60 35 5

Jumlah 574.885.067 574.885.067.000,- 100

Struktur Permodalan

Saham Jumlah

(Rp) Jumlah Nilai Nominal

(Rp) Modal Dasar 2.000.000.000 1.000,- 2.000.000.000.000.- Modal Ditempatkan 574.885.067 1.000,- 574.885.067.000,- Modal Disetor 574.885.067 1.000,- 574.885.067.000,- Saham dalam Portepel 1.425.114.933 1.000,- 1.425.114.933.000,-

Page 146: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

122

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 12

Para pemegang saham Perseroan telah melakukan penyetoran penuh secara tunai atas saham yang dimiliki oleh mereka dalam Perseroan, dan Perseroan sudah menerima setoran secara penuh dari para pemegang saham atas seluruh modal yang telah ditempatkan. Sejak tanggal emisi Obligasi Tahap III sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini, tidak terjadi pengalihan saham Perseroan. Struktur modal dan pemegang saham Perseroan telah memenuhi ketentuan mengenai modal minimum bagi perusahaan pembiayaan sebagaimana diatur dalam Pasal 9 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 28/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Pembiayaan (“POJK No. 28/2014”) dan telah memenuhi ketentuan mengenai permodalan dan susunan pemegang saham berdasarkan UUPT 2007. Kepemilikan saham Perseroan oleh Marubeni Corporation dan PT Marubeni Indonesia selaku pihak asing tidak melanggar batasan total kepemilikan asing pada perusahaan pembiayaan sebagaimana diatur pada Pasal 11 POJK No. 28/2014. Struktur modal dan Pemegang Saham Perseroan sejak Perseroan didirikan sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Para Pemegang Saham Perseroan telah memenuhi syarat-syarat sebagai pemegang saham perusahaan pembiayaan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (2) huruf (c) angka (2) POJK No. 28/2014, sebagai berikut: a. tidak tercatat dalam daftar kredit macet; b. tidak tercantum dalam Daftar Tidak Lulus (DTL) di sektor perbankan; c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana di bidang usaha jasa

keuangan dan/atau perekonomian dalam 5 (lima) tahun; d. tidak pernah dinyatakan pailit atau dinyatakan bersalah yang mengakibatkan suatu

perseroan/perusahaan dinyatakan pailit berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap dalam 5 (lima) tahun terakhir; dan

e. tidak pernah menjadi pemegang saham pengendali pada perusahaan jasa keuangan yang dicabut izin usahanya karena melakukan pelanggaran dalam 5 (lima) tahun terakhir.

Perseroan telah membuat Daftar Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan tertanggal 28 Oktober 2011, tidak terdapat pembebanan jaminan gadai atas saham-saham yang

Page 147: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

123

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 12

Para pemegang saham Perseroan telah melakukan penyetoran penuh secara tunai atas saham yang dimiliki oleh mereka dalam Perseroan, dan Perseroan sudah menerima setoran secara penuh dari para pemegang saham atas seluruh modal yang telah ditempatkan. Sejak tanggal emisi Obligasi Tahap III sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini, tidak terjadi pengalihan saham Perseroan. Struktur modal dan pemegang saham Perseroan telah memenuhi ketentuan mengenai modal minimum bagi perusahaan pembiayaan sebagaimana diatur dalam Pasal 9 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 28/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Pembiayaan (“POJK No. 28/2014”) dan telah memenuhi ketentuan mengenai permodalan dan susunan pemegang saham berdasarkan UUPT 2007. Kepemilikan saham Perseroan oleh Marubeni Corporation dan PT Marubeni Indonesia selaku pihak asing tidak melanggar batasan total kepemilikan asing pada perusahaan pembiayaan sebagaimana diatur pada Pasal 11 POJK No. 28/2014. Struktur modal dan Pemegang Saham Perseroan sejak Perseroan didirikan sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Para Pemegang Saham Perseroan telah memenuhi syarat-syarat sebagai pemegang saham perusahaan pembiayaan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (2) huruf (c) angka (2) POJK No. 28/2014, sebagai berikut: a. tidak tercatat dalam daftar kredit macet; b. tidak tercantum dalam Daftar Tidak Lulus (DTL) di sektor perbankan; c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana di bidang usaha jasa

keuangan dan/atau perekonomian dalam 5 (lima) tahun; d. tidak pernah dinyatakan pailit atau dinyatakan bersalah yang mengakibatkan suatu

perseroan/perusahaan dinyatakan pailit berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap dalam 5 (lima) tahun terakhir; dan

e. tidak pernah menjadi pemegang saham pengendali pada perusahaan jasa keuangan yang dicabut izin usahanya karena melakukan pelanggaran dalam 5 (lima) tahun terakhir.

Perseroan telah membuat Daftar Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan tertanggal 28 Oktober 2011, tidak terdapat pembebanan jaminan gadai atas saham-saham yang

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 13

dikeluarkan oleh Perseroan. Daftar Pemegang Saham tersebut telah merefleksikan susunan pemegang saham dan permodalan Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta No. 17/2011. Penerapan Hukum Masing-masing dari SMI dan MC memiliki lebih dari 25% (dua puluh lima persen) saham di dalam Perseroan sehingga masing-masing SMI dan MC merupakan pemegang saham pengendali Perseroan sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 angka 9 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/POJK.05/2013 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan, dan Perusahaan Penjaminan (“POJK No. 4/2013”).

OJK telah menyatakan masing-masing SMI dan MC telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan sebagai pemegang saham pengendali Perseroan masing-masing berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor 124/NB.1/2014 dan Nomor 125/NB.1/2014, keduanya tertanggal 10 Maret 2014.

4. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, berdasarkan Akta Nomor 101 tanggal 26 April 2016

dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat, yang telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0043660 tertanggal 26 April 2016, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0052370.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 26 April 2016 (“Akta No. 101/2016”), susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Direksi Presiden Direktur : Bugie Laksmana Direktur : Andrijanto Direktur : Naga Sujady Direktur : Yasuaki Yoshino Direktur : Harly Setiabudi Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Djoko Pranoto Santoso Komisaris : Diana Makmur Komisaris : Jiro Itai Komisaris Independen : Hardi Montana Komisaris Independen : Drs. H. Mohammad Husni, M.M.

Page 148: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

124

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 14

Masa jabatan dari anggota Direksi dan Dewan Komisaris sebagaimana tersebut di atas adalah sejak penutupan RUPS Tahunan Perseroan Tahun 2016 untuk tahun buku 2015 pada tanggal 7 April 2016 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan Tahun 2018 untuk tahun buku 2017.

Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah dilakukan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Perseroan telah melaporkan perubahan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang disetujui dalam RUPS Tahunan Perseroan tanggal 7 April 2016 sebagaimana diuraikan di atas kepada OJK pada tanggal 11 April 2016.

Berdasarkan pelaksanaan Uji Tuntas, Bugie Laksmana, Andrijanto, Naga Sujady, Djoko Pranoto Santoso, dan Diana Makmur serta istri/suami dan anak-anak (dibawah 21 tahun) dan perusahaan yang dibawah kendali dari Bugie Laksmana, Andrijanto, Naga Sujady, Djoko Pranoto Santoso, dan Diana Makmur, tidak memiliki saham/options/warrant/obligasi pada perusahaan manapun termasuk dalam Grup Astra.

Berdasarkan pelaksanaan Uji Tuntas, Yasuaki Yoshino, Harly Setiabudi, Jiro Itai, Hardi Montana, dan Drs. H. Mohammad Husni, M.M. serta istri dan anak-anak (dibawah 21 tahun) dan perusahaan yang dibawah kendali dari masing-masing Yasuaki Yoshino, Harly Setiabudi, Jiro Itai, Hardi Montana, dan Drs. H. Mohammad Husni, M.M. tidak memiliki saham/options/warrant/obligasi pada perusahaan manapun termasuk dalam Marubeni Group. Penerapan Hukum Setiap anggota Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan Pasal 93 ayat (1) UUPT 2007 dan dalam 5 (lima) tahun terakhir sebelum pengangkatannya: a. tidak pernah dinyatakan pailit; b. tidak dinyatakan bersalah yang mengakibatkan suatu perseroan/perusahaan

dinyatakan pailit; atau c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan

negara dan/atau tindak pidana di bidang keuangan. Setiap anggota Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan Pasal 110 ayat (1) UUPT 2007 dan dalam 5 (lima) tahun terakhir sebelum pengangkatannya: a. tidak pernah dinyatakan pailit;

Page 149: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

125

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 14

Masa jabatan dari anggota Direksi dan Dewan Komisaris sebagaimana tersebut di atas adalah sejak penutupan RUPS Tahunan Perseroan Tahun 2016 untuk tahun buku 2015 pada tanggal 7 April 2016 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan Tahun 2018 untuk tahun buku 2017.

Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah dilakukan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Perseroan telah melaporkan perubahan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang disetujui dalam RUPS Tahunan Perseroan tanggal 7 April 2016 sebagaimana diuraikan di atas kepada OJK pada tanggal 11 April 2016.

Berdasarkan pelaksanaan Uji Tuntas, Bugie Laksmana, Andrijanto, Naga Sujady, Djoko Pranoto Santoso, dan Diana Makmur serta istri/suami dan anak-anak (dibawah 21 tahun) dan perusahaan yang dibawah kendali dari Bugie Laksmana, Andrijanto, Naga Sujady, Djoko Pranoto Santoso, dan Diana Makmur, tidak memiliki saham/options/warrant/obligasi pada perusahaan manapun termasuk dalam Grup Astra.

Berdasarkan pelaksanaan Uji Tuntas, Yasuaki Yoshino, Harly Setiabudi, Jiro Itai, Hardi Montana, dan Drs. H. Mohammad Husni, M.M. serta istri dan anak-anak (dibawah 21 tahun) dan perusahaan yang dibawah kendali dari masing-masing Yasuaki Yoshino, Harly Setiabudi, Jiro Itai, Hardi Montana, dan Drs. H. Mohammad Husni, M.M. tidak memiliki saham/options/warrant/obligasi pada perusahaan manapun termasuk dalam Marubeni Group. Penerapan Hukum Setiap anggota Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan Pasal 93 ayat (1) UUPT 2007 dan dalam 5 (lima) tahun terakhir sebelum pengangkatannya: a. tidak pernah dinyatakan pailit; b. tidak dinyatakan bersalah yang mengakibatkan suatu perseroan/perusahaan

dinyatakan pailit; atau c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan

negara dan/atau tindak pidana di bidang keuangan. Setiap anggota Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan Pasal 110 ayat (1) UUPT 2007 dan dalam 5 (lima) tahun terakhir sebelum pengangkatannya: a. tidak pernah dinyatakan pailit;

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 15

b. tidak dinyatakan bersalah yang mengakibatkan suatu perseroan/perusahaan dinyatakan pailit; atau

c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau tindak pidana di bidang keuangan.

Setiap anggota Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan Pasal 8 ayat (7) dan Pasal 11 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan (“POJK No. 30/2014”), dan setiap anggota Direksi Perseroan: 1. memiliki pengetahuan yang relevan dengan jabatannya; 2. mampu bertindak dengan itikad baik, jujur dan professional; 3. mampu bertindak untuk kepentingan Perusahaan dan/atau Pemangku Kepentingan

lainnya; 4. mendahulukan kepentingan Perusahaan dan/atau Pemangku Kepentingan lainnya dari

pada kepentingan pribadi; 5. mampu mengambil keputusan berdasarkan penilaian independen dan objektif untuk

kepentingan Perusahaan dan Debitur, kreditur, dan/atau Pemangku Kepentingan lainnya; dan

6. mampu menghindarkan penyalahgunaan kewenangannya untuk mendapatkan keuntungan pribadi yang tidak semestinya atau menyebabkan kerugian bagi Perusahaan

Setiap anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan Pasal 4 ayat (1), dan Pasal 21 ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik (“POJK No. 33/2014”) yang menentukan bahwa syarat untuk dapat menjadi Direksi dan atau Dewan Komisaris yang harus dipenuhi pada saat dan selama menjabat adalah sebagai berikut: 1. mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik; 2. cakap melakukan perbuatan hukum; 3. dalam 5 (lima) tahun terakhir sebelum pengangkatan dan selama menjabat:

a. tidak pernah dinyatakan pailit; b. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang

dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan pailit; c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan

negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan d. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang

selama menjabat: i. pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan;

Page 150: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

126

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 16

ii. pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

iii. pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan

4. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan 5. memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Emiten atau

Perusahaan Publik.

Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan sesuai dengan ketentuan pada Pasal 10 ayat (1) dan Pasal 19 ayat (1) POJK No. 30/2014 juncto Pasal 3 POJK No. 4/2013 berdasarkan dokumen sebagai berikut: 1. Salinan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan

Nomor: KEP-147/BL/2010 tentang Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan atas nama Andrijanto tertanggal 3 Mei 2010;

2. Salinan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-145/BL/2010 tentang Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan atas nama Djoko Pranoto Santoso tertanggal 3 Mei 2010;

3. Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-655/NB.1/2014 tentang Penetapan Hasil Penilaian Kepatutan Bagi Komisaris Independen PT Surya Artha Nusantara Finance atas nama Mohammad Husni tertanggal 11 April 2014;

4. Salinan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-598/BL/2011 tentang Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan atas nama Yasuaki Yoshino tertanggal 7 November 2011;

5. Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-654/NB.1/2014 tentang Penetapan Hasil Penilaian Kepatutan Bagi Direktur Utama PT Surya Artha Nusantara Finance atas nama Bugie Laksmana tertanggal 11 April 2014;

6. Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-657/NB.1/2014 tentang Penetapan Hasil Penilaian Kepatutan Bagi Dewan Komisaris PT Surya Artha Nusantara Finance atas nama Diana Makmur tertanggal 11 April 2014;

7. Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-461/NB.1/2013 tentang Penetapan Nilai Kemampuan Dan Kepatutan atas nama Jiro Itai tertanggal 14 Agustus 2013;

Page 151: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

127

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 16

ii. pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

iii. pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan

4. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan 5. memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Emiten atau

Perusahaan Publik.

Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan sesuai dengan ketentuan pada Pasal 10 ayat (1) dan Pasal 19 ayat (1) POJK No. 30/2014 juncto Pasal 3 POJK No. 4/2013 berdasarkan dokumen sebagai berikut: 1. Salinan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan

Nomor: KEP-147/BL/2010 tentang Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan atas nama Andrijanto tertanggal 3 Mei 2010;

2. Salinan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-145/BL/2010 tentang Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan atas nama Djoko Pranoto Santoso tertanggal 3 Mei 2010;

3. Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-655/NB.1/2014 tentang Penetapan Hasil Penilaian Kepatutan Bagi Komisaris Independen PT Surya Artha Nusantara Finance atas nama Mohammad Husni tertanggal 11 April 2014;

4. Salinan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-598/BL/2011 tentang Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan atas nama Yasuaki Yoshino tertanggal 7 November 2011;

5. Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-654/NB.1/2014 tentang Penetapan Hasil Penilaian Kepatutan Bagi Direktur Utama PT Surya Artha Nusantara Finance atas nama Bugie Laksmana tertanggal 11 April 2014;

6. Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-657/NB.1/2014 tentang Penetapan Hasil Penilaian Kepatutan Bagi Dewan Komisaris PT Surya Artha Nusantara Finance atas nama Diana Makmur tertanggal 11 April 2014;

7. Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-461/NB.1/2013 tentang Penetapan Nilai Kemampuan Dan Kepatutan atas nama Jiro Itai tertanggal 14 Agustus 2013;

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 17

8. Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-656/NB.1/2014 tentang Penetapan Hasil Penilaian Kepatutan Bagi Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance atas nama Naga Sujady tertanggal 11 April 2014;

9. Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-187/NB.11/2015 tentang Penetapan Hasil Penilaian Kepatutan Bagi Komisaris Independen PT Surya Artha Nusantara Finance atas nama Hardi Montana tertanggal 5 Mei 2015; dan

10. Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-186/NB.11/2015 tentang Penetapan Hasil Penilaian Kepatutan Bagi Direktur PT Surya Artha Nusantara Finance atas nama Harly Setiabudi tertanggal 5 Mei 2015.

Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, kecuali Djoko Pranoto Santoso dan Hardi Montana, telah memenuhi syarat keberlanjutan sebagaimana diatur dalam Pasal 21 POJK No. 4/2013 berdasarkan dokumen sebagai berikut: 1. Sertifikat No. 5758/APPI/International Seminar Welcoming The Risk Management In

Multifinance Industry/III/2015 atas nama Bugie Laksmana tertanggal 27 Maret 2015; 2. Sertifikat No. 6779/APPI/Seminar Nasional Peluang dan Tantangan Tahun

2016/XI/2015 atas nama Bugie Laksmana tertanggal 8 Desember 2015; 3. Sertifikat No. 5760/APPI/International Seminar Welcoming The Risk Management In

Multifinance Industry/III/2015 atas nama Andrijanto tertanggal 27 Maret 2015; 4. Sertifikat No. 5759/APPI/International Seminar Welcoming The Risk Management In

Multifinance Industry/III/2015 atas nama Naga Sujady tertanggal 27 Maret 2015; 5. Sertifikat No. 6456/APPI/International Seminar New Opportunities Welcoming

2016/IX/2015 atas nama Harly Setiabudi tertanggal 22 September 2015; 6. Sertifikat No. 6457/APPI/International Seminar New Opportunities Welcoming

2016/IX/2015 atas nama Yasuaki Yoshino tertanggal 22 September 2015; 7. Sertifikat No. 6455/APPI/International Seminar New Opportunities Welcoming

2016/IX/2015 atas nama Diana Makmur tertanggal 22 September 2015; 8. Sertifikat No. 5951/APPI/International Seminar Indonesian Economic and Multifinance

Industry Review/IV/2015 atas nama Jiro Itai tertanggal 15 Mei 2015; 9. Sertifikat No. 6458/APPI/International Seminar New Opportunities Welcoming

2016/IX/2015 atas nama Jiro Itai tertanggal 22 September 2015; 10. Sertifikat No. 5670/APPI/International Seminar Welcoming The Risk Management In

Multifinance Industry/III/2015 atas nama Drs. H. Mohammad Husni M.M. tertanggal 27 Maret 2015;

11. Sertifikat No. 6264/APPI/International Seminar New Opportunities Welcoming 2016/IX/2015 atas nama Drs. H. Mohammad Husni, M.M. tertanggal 22 September 2015;

Page 152: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

128

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 18

12. Sertifikat No. 7230/APPI/International Seminar Welcoming The New Era of Multifinance industry/III/2016 atas nama Bugie Laksmana tertanggal 18 Maret 2016;

13. Sertifikat No. 7231/APPI/International Seminar Welcoming The New Era of Multifinance industry/III/2016 atas nama Andrijanto tertanggal 18 Maret 2016; dan

14. Sertifikat No. 7229/APPI/International Seminar Welcoming The New Era of Multifinance industry/III/2016 atas nama Djoko Pranoto tertanggal 18 Maret 2016

Berdasarkan Pasal 21 ayat (6) POJK No. 4/2013, Djoko Pranoto Santoso dan Hardi Montana wajib memenuhi syarat keberlanjutan paling sedikit 2 (dua) kali paling lambat tanggal 31 Desember 2016. Berdasarkan Hasil Uji Tuntas Djoko Pranoto Santoso telah menghadiri International Seminar Welcoming The New Era of Multifinance industry pada tanggal 18 Maret 2016, sehingga Djoko Pranoto Santoso masih harus memenuhi satu syarat berkelanjutan paling lambat 31 Desember 2016. Berdasarkan Pasal 8 ayat (5) POJK No. 30/2014, seluruh anggota Direksi Perseroan wajib menetap di Indonesia. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, berdasarkan dokumen yang kami periksa dalam pelaksanaan Uji Tuntas, seluruh anggota Direksi Perseroan menetap di Indonesia sesuai dengan ketentuan Pasal 8 ayat (5) POJK No. 30/2014. Berdasarkan Pasal 18 ayat (2) POJK No. 30/2014, Perseroan wajib mempunyai paling sedikit 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris yang berdomisili di wilayah negara Republik Indonesia. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, berdasarkan dokumen yang kami periksa berupa Kartu Tanda Penduduk, anggota Dewan Komisaris yang berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia berjumlah 4 (empat) orang. Anggota Dewan Komisaris Perseroan yang tidak berdomisili di Indonesia berjumlah 1 (satu) orang, yaitu Jiro Itai. Berdasarkan Pasal 9 ayat (1) POJK No. 30/2014, Direksi perusahaan pembiayaan dilarang melakukan perangkapan jabatan sebagai Direksi pada perusahaan lain kecuali sebagai anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 3 (tiga) perusahaan pembiayaan dan perusahaan pembiayaan syariah lain. Berdasarkan Pasal 18 ayat (4) POJK No. 30/2014, anggota Dewan Komisaris perusahaan pembiayaan dilarang melakukan rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 3 (tiga) perusahaan pembiayaan dan perusahaan pembiayaan syariah lain.

Page 153: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

129

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 18

12. Sertifikat No. 7230/APPI/International Seminar Welcoming The New Era of Multifinance industry/III/2016 atas nama Bugie Laksmana tertanggal 18 Maret 2016;

13. Sertifikat No. 7231/APPI/International Seminar Welcoming The New Era of Multifinance industry/III/2016 atas nama Andrijanto tertanggal 18 Maret 2016; dan

14. Sertifikat No. 7229/APPI/International Seminar Welcoming The New Era of Multifinance industry/III/2016 atas nama Djoko Pranoto tertanggal 18 Maret 2016

Berdasarkan Pasal 21 ayat (6) POJK No. 4/2013, Djoko Pranoto Santoso dan Hardi Montana wajib memenuhi syarat keberlanjutan paling sedikit 2 (dua) kali paling lambat tanggal 31 Desember 2016. Berdasarkan Hasil Uji Tuntas Djoko Pranoto Santoso telah menghadiri International Seminar Welcoming The New Era of Multifinance industry pada tanggal 18 Maret 2016, sehingga Djoko Pranoto Santoso masih harus memenuhi satu syarat berkelanjutan paling lambat 31 Desember 2016. Berdasarkan Pasal 8 ayat (5) POJK No. 30/2014, seluruh anggota Direksi Perseroan wajib menetap di Indonesia. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, berdasarkan dokumen yang kami periksa dalam pelaksanaan Uji Tuntas, seluruh anggota Direksi Perseroan menetap di Indonesia sesuai dengan ketentuan Pasal 8 ayat (5) POJK No. 30/2014. Berdasarkan Pasal 18 ayat (2) POJK No. 30/2014, Perseroan wajib mempunyai paling sedikit 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris yang berdomisili di wilayah negara Republik Indonesia. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, berdasarkan dokumen yang kami periksa berupa Kartu Tanda Penduduk, anggota Dewan Komisaris yang berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia berjumlah 4 (empat) orang. Anggota Dewan Komisaris Perseroan yang tidak berdomisili di Indonesia berjumlah 1 (satu) orang, yaitu Jiro Itai. Berdasarkan Pasal 9 ayat (1) POJK No. 30/2014, Direksi perusahaan pembiayaan dilarang melakukan perangkapan jabatan sebagai Direksi pada perusahaan lain kecuali sebagai anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 3 (tiga) perusahaan pembiayaan dan perusahaan pembiayaan syariah lain. Berdasarkan Pasal 18 ayat (4) POJK No. 30/2014, anggota Dewan Komisaris perusahaan pembiayaan dilarang melakukan rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 3 (tiga) perusahaan pembiayaan dan perusahaan pembiayaan syariah lain.

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 19

Berdasarkan Pasal 24 ayat (1) huruf a POJK No. 33/2014, anggota Dewan Komisaris perusahaan dapat melakukan rangkap jabatan sebagai anggota Direksi paling banyak pada 2 (dua) Emiten atau Perusahaan Publik lain.

Berdasarkan Pasal 24 ayat (3) POJK No. 33/2014, anggota Dewan Komisaris dapat merangkap sebagai anggota komite paling banyak pada 5 (lima) komite di Emiten atau Perusahaan Publik dimana yang bersangkutan juga menjabat sebagai anggota Direksi.

Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan mengenai pembatasan rangkap jabatan sebagaimana diuraikan dalam Pasal 9 ayat (1) dan Pasal 18 ayat (4) POJK Nomor 30/2014, serta Pasal 24 ayat (1) huruf a dan Pasal 24 ayat (3) POJK No. 33/2014. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan mengenai jumlah minimum anggota Direksi sebagaimana diatur pada Pasal 2 ayat (1) POJK No. 33/2014, dan Direksi Perseroan telah memenuhi jumlah minimum rapat direksi sebagaimana diatur pada Pasal 16 ayat (1) POJK No. 33/2014. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan mengenai jumlah minimum anggota Dewan Komisaris perseroan dan Komisaris Independen sebagaimana diatur pada Pasal 20 POJK No. 33/2014. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan telah memiliki Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 35 ayat (2) POJK No. 33/2014 dan Kode Etik yang berlaku bagi seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris, karyawan/pegawai, serta pendukung organ yang dimiliki Perseroan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 36 POJK No. 33/2014. Komisaris Independen Sesuai Pasal 20 ayat (2) dan ayat (3) POJK No. 33/2014, dalam hal Dewan Komisaris terdiri lebih dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, jumlah Komisaris Independen wajib paling kurang 30% (tiga puluh persen) dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Perseroan telah menunjuk Drs. H. Mohammad Husni, M.M. dan Hardi Montana sebagai Komisaris Independen berdasarkan Akta No. 101/2016. Jumlah Komisaris Independen Perseroan telah memenuhi jumlah minimum Komisaris Independen sebagaimana diatur dalam Pasal 20 ayat (2) dan ayat (3) POJK No. 33/2014.

Page 154: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

130

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 20

Komite Audit Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 28 ayat (1) dan ayat (2) POJK No. 30/2014 jo. Pasal 2, 4, dan 5 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“POJK No. 55/2015”). Berdasarkan Circular Written Resolutions of the Board of Commissioners of PT Surya Artha Nusantara Finance Domiciled in South Jakarta Nomor 013/SANF/CIR/IV/2016 tanggal 7 April 2016, Perseroan mengangkat anggota Komite Audit, dengan susunan anggota Komite Audit Perseroan sebagai berikut: 1. Drs. H. Mohammad Husni, MM (Ketua Komite Audit); 2. Lindawati Gani (Anggota Komite Audit); 3. Budy Kurniawan Ratulangi (Anggota Komite Audit).

Masa jabatan para anggota komite audit Perseroan berlaku efektif sejak tanggal 7 April 2016 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan Tahun 2018 (untuk tahun buku 2017). Perseroan telah melaporkan pengangkatan anggota Komite Audit Perseroan kepada OJK pada tanggal 11 April 2016.

Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Komite Audit telah melaksanakan rapat sesuai dengan Pasal 13 POJK No. 55/2015 tentang ketentuan jumlah minimum rapat Komite Audit. Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance Nomor: 065/LSANF/ BOD/II/2014 tentang Penunjukkan Pejabat Sekretaris Perusahaan tertanggal 10 Februari 2014, Perseroan telah menunjuk Tiur Tamara Kardinal sebagai Sekretaris Perusahaan (corporate secretary) yang mana hal tersebut diwajibkan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik (“POJK No. 35/2014”). Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Tiur Tamara Kardinal masih menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan.

Page 155: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

131

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 20

Komite Audit Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 28 ayat (1) dan ayat (2) POJK No. 30/2014 jo. Pasal 2, 4, dan 5 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“POJK No. 55/2015”). Berdasarkan Circular Written Resolutions of the Board of Commissioners of PT Surya Artha Nusantara Finance Domiciled in South Jakarta Nomor 013/SANF/CIR/IV/2016 tanggal 7 April 2016, Perseroan mengangkat anggota Komite Audit, dengan susunan anggota Komite Audit Perseroan sebagai berikut: 1. Drs. H. Mohammad Husni, MM (Ketua Komite Audit); 2. Lindawati Gani (Anggota Komite Audit); 3. Budy Kurniawan Ratulangi (Anggota Komite Audit).

Masa jabatan para anggota komite audit Perseroan berlaku efektif sejak tanggal 7 April 2016 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan Tahun 2018 (untuk tahun buku 2017). Perseroan telah melaporkan pengangkatan anggota Komite Audit Perseroan kepada OJK pada tanggal 11 April 2016.

Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Komite Audit telah melaksanakan rapat sesuai dengan Pasal 13 POJK No. 55/2015 tentang ketentuan jumlah minimum rapat Komite Audit. Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance Nomor: 065/LSANF/ BOD/II/2014 tentang Penunjukkan Pejabat Sekretaris Perusahaan tertanggal 10 Februari 2014, Perseroan telah menunjuk Tiur Tamara Kardinal sebagai Sekretaris Perusahaan (corporate secretary) yang mana hal tersebut diwajibkan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik (“POJK No. 35/2014”). Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Tiur Tamara Kardinal masih menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan.

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 21

Unit Kerja Khusus Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Sesuai dengan ketentuan Pasal 4 ayat (1) huruf a Peraturan Menteri Keuangan Nomor 30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Bagi Lembaga Keuangan Non Bank (“Permenkeu No. 30/2010”) dan Pasal 48 ayat (1) huruf a dan ayat (2) POJK Nomor 30/2014, Perseroan telah membentuk Unit Kerja Khusus Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan Nomor 333/LSANF/SK-BOD/VIII/2010 tentang Unit Kerja Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah sejak tanggal 1 Agustus 2010. Lebih lanjut, berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance nomor 601/LSANF/SK-BOD/III/2011 tentang Penunjukan Ketua Unit Kerja Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah tertanggal 3 Maret 2011 dan Internal Memorandum Nomor 10.01/SANF/IMO/BOD/III/2011 tertanggal 3 Maret 2011, Perseroan telah menunjuk Tiur Tamara Kardinal sebagai Ketua Unit Kerja Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Tiur Tamara Kardinal masih menjabat sebagai Ketua Unit Kerja Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah. Penetapan Kebijakan dan Prosedur Tertulis dan Pelaporan Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Sesuai dengan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor PER-05/BL/2011 tanggal 30 Maret 2011, melalui surat Perseroan Nomor 287/LSANF/BOD/V/2012 tertanggal 14 Mei 2012, Perseroan telah menyampaikan pedoman pelaksanaan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah kepada Menteri Keuangan c.q Ketua Bapepam-LK dan telah diterima oleh Bapepam-LK berdasarkan Surat Nomor S-884/MK.10/2012 pada tanggal 19 Juni 2012. Berdasarkan Pelaksanaan Uji Tuntas, Perseroan telah menyampaikan laporan tentang penyelenggaraan program pelatihan Prinsip Mengenal Nasabah Bagi Lembaga Keuangan Non Bank terhadap karyawan Perseroan selama periode tanggal 1 Januari 2015 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 kepada Kepala Direktorat Pengawasan Lembaga Pembiayaan OJK sesuai Tanda Terima Nomor 195932 tanggal 4 Januari 2016.

Page 156: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

132

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 22

Unit Audit Internal Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal (“POJK No. 56/2015”). Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance Nomor 700/LSANF/BOD/XII/2011 tertanggal 1 Desember 2011, Perseroan telah menunjuk Christine Sanjaya sebagai Kepala Audit Internal Perseroan. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Christine Sanjaya masih menjabat sebagai Kepala Audit Internal Perseroan.

Piagam Unit Audit Internal Perseroan yang berlaku sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini adalah sebagaimana tercantum dalam Piagam Audit Internal PT Surya Artha Nusantara Finance yang ditetapkan pada 30 Juni 2011 oleh Direksi Perseroan dan telah diakui dan disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan. Pejabat Pelaksana Fungsi Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen Sesuai dengan hasil pemeriksaan Uji Tuntas, Perseroan telah membentuk unit kerja dan/atau fungsi untuk menangani dan menyelesaikan pengaduan yang diajukan konsumen sesuai dengan ketentuan Pasal 36 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan (“POJK No. 1/2013”) dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2/SEOJK.07/2014 tentang Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen Pada Pelaku Usaha Jasa Keuangan. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance Nomor 321/SANF/BOD/VII/2014 tentang Penunjukan Pihak Yang Melakukan Fungsi Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen (“Keputusan Direksi Nomor 321/2014”), Perseroan telah menunjuk pejabat yang akan melakukan fungsi pelayanan dan penyelesaian pengaduan konsumen dengan rincian sebagai berikut: a. Husein Alatas selaku Credit and Risk Division Head; b. Ninda Gardina selaku Services Department Head; dan c. Tiur Tamara Kardinal selaku Corporate Secretary, Legal & UKPN Head.

Masa jabatan untuk pejabat-pejabat yang melakukan fungsi pelayanan dan penyelesaian pengaduan konsumen berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 321/2014 berlaku sejak

Page 157: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

133

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 22

Unit Audit Internal Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal (“POJK No. 56/2015”). Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance Nomor 700/LSANF/BOD/XII/2011 tertanggal 1 Desember 2011, Perseroan telah menunjuk Christine Sanjaya sebagai Kepala Audit Internal Perseroan. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Christine Sanjaya masih menjabat sebagai Kepala Audit Internal Perseroan.

Piagam Unit Audit Internal Perseroan yang berlaku sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini adalah sebagaimana tercantum dalam Piagam Audit Internal PT Surya Artha Nusantara Finance yang ditetapkan pada 30 Juni 2011 oleh Direksi Perseroan dan telah diakui dan disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan. Pejabat Pelaksana Fungsi Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen Sesuai dengan hasil pemeriksaan Uji Tuntas, Perseroan telah membentuk unit kerja dan/atau fungsi untuk menangani dan menyelesaikan pengaduan yang diajukan konsumen sesuai dengan ketentuan Pasal 36 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan (“POJK No. 1/2013”) dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2/SEOJK.07/2014 tentang Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen Pada Pelaku Usaha Jasa Keuangan. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance Nomor 321/SANF/BOD/VII/2014 tentang Penunjukan Pihak Yang Melakukan Fungsi Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen (“Keputusan Direksi Nomor 321/2014”), Perseroan telah menunjuk pejabat yang akan melakukan fungsi pelayanan dan penyelesaian pengaduan konsumen dengan rincian sebagai berikut: a. Husein Alatas selaku Credit and Risk Division Head; b. Ninda Gardina selaku Services Department Head; dan c. Tiur Tamara Kardinal selaku Corporate Secretary, Legal & UKPN Head.

Masa jabatan untuk pejabat-pejabat yang melakukan fungsi pelayanan dan penyelesaian pengaduan konsumen berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 321/2014 berlaku sejak

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 23

tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan adanya pemberhentian yang bersangkutan atau penunjukan pejabat yang baru. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Husein Alatas, Ninda Gardina, dan Tiur Tamara Kardinal masih menjabat sebagai pejabat yang melakukan fungsi pelayanan dan penyelesaian pengaduan konsumen Perseroan. Komite Nominasi dan Remunerasi Sesuai dengan hasil pemeriksaan Uji Tuntas, Perseroan telah memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik (“POJK No. 34/2014”). Berdasarkan Circular Written Resolutions of The Board of Commissioners of PT Surya Artha Nusantara Finance 014/SANF/CIR/IV/2016 tanggal 7 April 2016. Susunan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut: a. Hardi Montana sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi; b. Djoko Pranoto Santoso sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi; dan c. Theresia S. Nayuti sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.

Masa jabatan para anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan berlaku efektif sejak tanggal 7 April 2016 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan Tahun 2018 (untuk tahun buku 2017). Perseroan telah melaporkan pengangkatan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan kepada OJK pada tanggal 11 April 2016. Perseroan juga telah menyusun Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi, dan mencantumkan Pedoman tersebut pada laman (website) resmi Perseroan sesuai dengan ketentuan pada Pasal 19 ayat (1) dan (2) POJK No. 34/2014. Pegawai Pelaksana Fungsi Kepatuhan Sesuai dengan Pasal 13 POJK No. 30/2014, Perseroan wajib memiliki anggota Direksi yang membawahi fungsi kepatuhan. Anggota Direksi yang membawahi fungsi kepatuhan tidak

Page 158: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

134

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 24

boleh dirangkap oleh Direksi yang membawahkan fungsi pembiayaan, fungsi pemasaran dan fungsi keuangan, kecuali Direktur Utama. Berdasarkan struktur organisasi Perseroan sebagaimana tercantum dalam Internal Memorandum No. 10.03/SANF/IMO/BOD/III/16 tertanggal 1 Maret 2016, Perseroan telah memiliki anggota Direksi yang membawahi fungsi kepatuhan, yang dilaksanakan oleh Bugie Laksamana yang sekaligus merupakan Presiden Direktur Perseroan. Berdasarkan Pasal 14 POJK No. 30/2014, Perseroan wajib memiliki satuan kerja atau pegawai yang melaksanakan fungsi kepatuhan, yang bertanggung jawab kepada anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance No. 663/SANF/SK-BOD/X/2015 tertanggal 5 Oktober 2015. Perseroan telah menunjuk Tiur Tamara Kardinal sebagai pegawai yang melaksanakan fungsi kepatuhan. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Tiur Tamara Kardinal masih menjabat sebagai pegawai yang melaksanakan fungsi kepatuhan. Fungsi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Sesuai dengan ketentuan Pasal 48 ayat (1) POJK No. 30/2014, Perseroan wajib memiliki satuan kerja atau pegawai yang bertanggung jawab: a. menyelenggarakan fungsi pemasaran, penerapan prinsip mengenal nasabah, analisis

pembiayaan, pemantauan kualitas piutang pembiayaan, penagihan, penanganan pengaduan Debitur;

b. menyusun dan menerapkan standar dan prosedur operasional pembiayaan; dan c. menyusun dan menerapkan sistem dan prosedur pengendalian internal untuk

memastikan bahwa proses pemberian pembiayaan dilakukan sesuai dengan kebijakan dan strategi pembiayaan, serta tidak melanggar peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan struktur organisasi Perseroan sebagaimana tercantum dalam Internal Memorandum No. 10.03/SANF/IMO/BOD/III/16 tertanggal 1 Maret 2016, Perseroan telah memiliki semua satuan kerja atau pegawai yang memiliki tanggung jawab sebagaimana ditetapkan berdasarkan Pasal 48 ayat (1) POJK No. 30/2014.

Page 159: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

135

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 24

boleh dirangkap oleh Direksi yang membawahkan fungsi pembiayaan, fungsi pemasaran dan fungsi keuangan, kecuali Direktur Utama. Berdasarkan struktur organisasi Perseroan sebagaimana tercantum dalam Internal Memorandum No. 10.03/SANF/IMO/BOD/III/16 tertanggal 1 Maret 2016, Perseroan telah memiliki anggota Direksi yang membawahi fungsi kepatuhan, yang dilaksanakan oleh Bugie Laksamana yang sekaligus merupakan Presiden Direktur Perseroan. Berdasarkan Pasal 14 POJK No. 30/2014, Perseroan wajib memiliki satuan kerja atau pegawai yang melaksanakan fungsi kepatuhan, yang bertanggung jawab kepada anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance No. 663/SANF/SK-BOD/X/2015 tertanggal 5 Oktober 2015. Perseroan telah menunjuk Tiur Tamara Kardinal sebagai pegawai yang melaksanakan fungsi kepatuhan. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Tiur Tamara Kardinal masih menjabat sebagai pegawai yang melaksanakan fungsi kepatuhan. Fungsi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Sesuai dengan ketentuan Pasal 48 ayat (1) POJK No. 30/2014, Perseroan wajib memiliki satuan kerja atau pegawai yang bertanggung jawab: a. menyelenggarakan fungsi pemasaran, penerapan prinsip mengenal nasabah, analisis

pembiayaan, pemantauan kualitas piutang pembiayaan, penagihan, penanganan pengaduan Debitur;

b. menyusun dan menerapkan standar dan prosedur operasional pembiayaan; dan c. menyusun dan menerapkan sistem dan prosedur pengendalian internal untuk

memastikan bahwa proses pemberian pembiayaan dilakukan sesuai dengan kebijakan dan strategi pembiayaan, serta tidak melanggar peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan struktur organisasi Perseroan sebagaimana tercantum dalam Internal Memorandum No. 10.03/SANF/IMO/BOD/III/16 tertanggal 1 Maret 2016, Perseroan telah memiliki semua satuan kerja atau pegawai yang memiliki tanggung jawab sebagaimana ditetapkan berdasarkan Pasal 48 ayat (1) POJK No. 30/2014.

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 25

Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sesuai dengan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2014 tentang Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Di Sektor Jasa Keuangan (“POJK No. 1/2014”), Perseroan diwajibkan untuk menjadi anggota Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa di sektor jasa keuangan yang ditetapkan oleh OJK. Berdasarkan Pengumuman OJK Nomor PENG-1/D.07/2016 tentang Daftar Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Di Sektor Jasa Keuangan tertanggal 21 Januari 2016, OJK telah menetapkan Badan Mediasi Pembiayaan dan Pegadaian Indonesia (“BMPPI”) selaku Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa untuk Perusahaan Pembiayaan. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan masih dalam proses pendaftaran menjadi anggota BMPPI. Lembaga Penyedia Informasi Perkreditan Berdasarkan Pasal 17 POJK No. 28/2014, Perseroan wajib terdaftar menjadi anggota Lembaga Penyedia Informasi Perkreditan yang ditetapkan oleh OJK. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan masih dalam proses pendaftaran menjadi anggota Lembaga Penyedia Informasi Perkreditan. Perseroan wajib terdaftar sebagai anggota paling lambat 19 November 2016. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Sesuai dengan Pasal 18 POJK No. 28/2014, Perseroan wajib terdaftar menjadi anggota asosiasi yang menaungi perusahaan pembiayaan di Indonesia. Berdasarkan hasil Uji Tuntas, Perseroan telah memenuhi ketentuan Pasal 18 POJK No. 28/2014 dengan menjadi anggota dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (“APPI”) Rencana Bisnis Tahunan Sesuai Pasal 52 ayat (1) dan ayat (2) POJK No. 30/2014, Perseroan wajib menyusun rencana bisnis tahunan yang paling sedikit meliputi: a. ringkasan eksekutif;

Page 160: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

136

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 26

b. kebijakan dan strategi manajemen; c. penerapan manajemen risiko dan kepatuhan; d. penetapan Tata Kelola Yang Baik Perusahaan; e. kinerja keuangan Perusahaan periode sebelumnya; f. proyeksi laporan keuangan beserta asumsi yang digunakan; g. proyeksi rasio-rasio dan tingkat kesehatan keuangan; h. rencana pengembangan dan pemasaran pembiayaan; i. rencana pengembangan dan/atau perubahan jaringan kantor; j. rencana permodalan; k. rencana pendanaan; l. rencana pengembangan organisasi dan sumber daya manusia; dan m. informasi lainnya.

Berdasarkan Pasal 52 ayat (4) POJK No. 30/2014, Perseroan wajib menyampaikan rencana bisnis tahunan untuk pertama kali ke OJK paling lambat tanggal 30 Januari 2016. Perseroan telah menyusun rencana bisnis tahunan sesuai dengan ketentuan Pasal 52 ayat (2) POJK No. 30/2014 dan Perseroan telah menyampaikan laporan rencana bisnis tahunan untuk periode tahun 2016 melalui Surat Perseroan No. 100/LSANF/BOD/I/2016 tanggal 26 Januari 2016 yang ditujukan kepada Kepala Direktorat Pengawasan Lembaga Pembiayaan dan telah diterima oleh OJK berdasarkan Tanda Terima No. 018662 tanggal 29 Januari 2016.

5. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perseroan telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan Kepada PT Surya Artha Nusantara Finance Nomor 1660/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990.

Perseroan telah memperoleh izin untuk membuka kantor cabang di kota Medan, Pekanbaru, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Ujung Pandang, dan Jayapura berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Kep-112/KM.17/1994 tertanggal 13 Mei 1994 tentang Pemberian Izin Usaha Kantor Cabang PT Surya Artha Nusantara Finance di Medan, Pekanbaru, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Ujung Pandang, dan Jayapura. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1256/KMK.00/1989 (“Permenkeu No. 1251/1988”) tidak mengatur

Page 161: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

137

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 26

b. kebijakan dan strategi manajemen; c. penerapan manajemen risiko dan kepatuhan; d. penetapan Tata Kelola Yang Baik Perusahaan; e. kinerja keuangan Perusahaan periode sebelumnya; f. proyeksi laporan keuangan beserta asumsi yang digunakan; g. proyeksi rasio-rasio dan tingkat kesehatan keuangan; h. rencana pengembangan dan pemasaran pembiayaan; i. rencana pengembangan dan/atau perubahan jaringan kantor; j. rencana permodalan; k. rencana pendanaan; l. rencana pengembangan organisasi dan sumber daya manusia; dan m. informasi lainnya.

Berdasarkan Pasal 52 ayat (4) POJK No. 30/2014, Perseroan wajib menyampaikan rencana bisnis tahunan untuk pertama kali ke OJK paling lambat tanggal 30 Januari 2016. Perseroan telah menyusun rencana bisnis tahunan sesuai dengan ketentuan Pasal 52 ayat (2) POJK No. 30/2014 dan Perseroan telah menyampaikan laporan rencana bisnis tahunan untuk periode tahun 2016 melalui Surat Perseroan No. 100/LSANF/BOD/I/2016 tanggal 26 Januari 2016 yang ditujukan kepada Kepala Direktorat Pengawasan Lembaga Pembiayaan dan telah diterima oleh OJK berdasarkan Tanda Terima No. 018662 tanggal 29 Januari 2016.

5. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perseroan telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan Kepada PT Surya Artha Nusantara Finance Nomor 1660/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990.

Perseroan telah memperoleh izin untuk membuka kantor cabang di kota Medan, Pekanbaru, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Ujung Pandang, dan Jayapura berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Kep-112/KM.17/1994 tertanggal 13 Mei 1994 tentang Pemberian Izin Usaha Kantor Cabang PT Surya Artha Nusantara Finance di Medan, Pekanbaru, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Ujung Pandang, dan Jayapura. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1256/KMK.00/1989 (“Permenkeu No. 1251/1988”) tidak mengatur

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 27

mengenai pelaksanaan kegiatan usaha kantor cabang ataupun sanksi dari tidak dibukanya kantor cabang berdasarkan izin usaha kantor cabang yang telah diperoleh Perseroan.

Perseroan juga telah memperoleh izin untuk membuka kantor cabang di Balikpapan, Jambi, Padang dan Lampung berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Kep-099/KM.17/1997 tertanggal 31 Maret 1997 tentang Pemberian Izin Usaha Kantor Cabang PT Surya Artha Nusantara Finance di Balikpapan, Jambi, Padang dan Lampung. Permenkeu No. 1251/1988 sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 468/KMK.017/1995 tidak mengatur mengenai pelaksanaan kegiatan usaha kantor cabang ataupun sanksi dari tidak dibukanya kantor cabang berdasarkan izin usaha kantor cabang yang telah diperoleh Perseroan. Berdasarkan pemeriksaan dokumen yang disampaikan kepada kami, Perseroan tidak membuka kantor cabang.

Perseroan memiliki kantor pusat yang beralamat di Gedung 18 Office Park, lantai 23, Jalan T.B. Simatupang No. 18, Jakarta Selatan dan hanya memiliki 11 kantor selain kantor cabang yang tersebar di kota Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak. Seluruh kantor selain kantor cabang Perseroan bertanggungjawab dan dikoordinasikan oleh kantor pusat.

Kantor selain kantor cabang yang dimiliki Perseroan hanya berfungsi sebagai titik penghubung (point of contact) antara Perseroan yang berkantor di Jakarta dengan nasabah-nasabahnya yang berada di luar Jakarta. Kantor selain kantor cabang yang dimiliki oleh Perseroan tidak mempunyai kewenangan untuk memberikan persetujuan pembiayaan kepada calon debitur dan menandatangani perjanjian atau kontrak pembiayaan dengan debitur sebagaimana diatur pada Pasal 48 POJK No. 28/2014. Oleh karenanya kantor selain kantor cabang tersebut tidak berfungsi sebagaimana layaknya kantor cabang.

Berdasarkan Pasal 46 POJK No. 28/2014, apabila dalam jangka waktu 6 (enam) bulan tersebut secara terus menerus, kantor cabang tidak melaksanakan kegiatan usahanya, maka OJK dapat mencabut izin pembukaan kantor cabang yang diperoleh Perseroan. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, OJK atau Menteri Keuangan tidak melakukan pencabutan izin pembukaan kantor cabang yang diperoleh Perseroan.

Page 162: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

138

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 28

Selain izin tersebut di atas, Perseroan juga telah memperoleh izin-izin material lain yaitu: a. Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 027/5.1627.1.1/31.74.04.1007/-1.711.53/2015

tertanggal 27 Januari 2016; b. Nomor Pokok Wajib Pajak Nomor Pokok Wajib Pajak: 01.374.654.0-073.000; dan c. Surat Keterangan Terdaftar Wajib Pajak No. PEM-00028/WPJ.06/KP.1203/2010

tertanggal 3 Maret 2010. Berdasarkan pelaksanaan Uji Tuntas, izin-izin material di atas tersebut masih berlaku hingga tanggal Pendapat Hukum ini, termasuk Surat Keterangan Domisili Perusahaan yang berlaku hingga tanggal 27 Januari 2017. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan masih dalam proses pengajuan Tanda Daftar Perusahaan pengganti sehubungan dengan perubahan alamat kantor pusat Perseroan.

6. Berdasarkan pelaksanaan Uji Tuntas, Perseroan telah menjadi Emiten dengan jangka waktu

lebih dari 2 (dua) tahun dan Perseroan tidak pernah mengalami kondisi gagal bayar selama 2 (dua) tahun terhitung sebelum tanggal Pendapat Hukum ini. Perseroan telah memenuhi persyaratan pihak yang dapat melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan berdasarkan ketentuan Pasal 3 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 36/POJK.04/2014 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang Dan/Atau Sukuk.

7. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, ketentuan mengenai Tingkat Kesehatan Keuangan

yang terdapat dalam Pasal 25 POJK No. 29/2014 tidak dapat diterapkan pada Perseroan karena berdasarkan pasal 25 ayat (3) POJK No. 29/2014, pengukuran tingkat kesehatan keuangan diatur lebih lanjut dalam Surat Edaran OJK No. 1 Tahun 2016 tentang Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan (“SEOJK No. 1/2016”) yang baru berlaku efektif tanggal 1 Juli 2016.

8. Berdasarkan Surat Keterangan B 593-DIS/TCS/04/2016 tertanggal 26 April 2016 dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk selaku wali amanat, Perseroan tidak memiliki kewajiban yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian perwaliamanatan dari penerbitan obligasi terdahulu yang tidak dipenuhi oleh Perseroan kepada wali amanat.

9. Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I, sampai dengan

tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan telah menandatangani perjanjian-perjanjian sebagai berikut:

Page 163: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

139

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 28

Selain izin tersebut di atas, Perseroan juga telah memperoleh izin-izin material lain yaitu: a. Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 027/5.1627.1.1/31.74.04.1007/-1.711.53/2015

tertanggal 27 Januari 2016; b. Nomor Pokok Wajib Pajak Nomor Pokok Wajib Pajak: 01.374.654.0-073.000; dan c. Surat Keterangan Terdaftar Wajib Pajak No. PEM-00028/WPJ.06/KP.1203/2010

tertanggal 3 Maret 2010. Berdasarkan pelaksanaan Uji Tuntas, izin-izin material di atas tersebut masih berlaku hingga tanggal Pendapat Hukum ini, termasuk Surat Keterangan Domisili Perusahaan yang berlaku hingga tanggal 27 Januari 2017. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan masih dalam proses pengajuan Tanda Daftar Perusahaan pengganti sehubungan dengan perubahan alamat kantor pusat Perseroan.

6. Berdasarkan pelaksanaan Uji Tuntas, Perseroan telah menjadi Emiten dengan jangka waktu

lebih dari 2 (dua) tahun dan Perseroan tidak pernah mengalami kondisi gagal bayar selama 2 (dua) tahun terhitung sebelum tanggal Pendapat Hukum ini. Perseroan telah memenuhi persyaratan pihak yang dapat melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan berdasarkan ketentuan Pasal 3 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 36/POJK.04/2014 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang Dan/Atau Sukuk.

7. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, ketentuan mengenai Tingkat Kesehatan Keuangan

yang terdapat dalam Pasal 25 POJK No. 29/2014 tidak dapat diterapkan pada Perseroan karena berdasarkan pasal 25 ayat (3) POJK No. 29/2014, pengukuran tingkat kesehatan keuangan diatur lebih lanjut dalam Surat Edaran OJK No. 1 Tahun 2016 tentang Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan (“SEOJK No. 1/2016”) yang baru berlaku efektif tanggal 1 Juli 2016.

8. Berdasarkan Surat Keterangan B 593-DIS/TCS/04/2016 tertanggal 26 April 2016 dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk selaku wali amanat, Perseroan tidak memiliki kewajiban yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian perwaliamanatan dari penerbitan obligasi terdahulu yang tidak dipenuhi oleh Perseroan kepada wali amanat.

9. Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I, sampai dengan

tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan telah menandatangani perjanjian-perjanjian sebagai berikut:

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 29

a. PWA Obligasi II Tahap I; b. PPEO Obligasi II Tahap I; c. Akta Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II SAN Finance Dengan

Tingkat Bunga Tetap No. 71 tertanggal 29 Maret 2016 sebagaimana diubah melalui Akta Addendum I Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 102 tertanggal 26 April 2016, dan diubah terakhir dengan Akta Addendum II Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 60 tertanggal 25 Mei 2016, ketiganya dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat;

d. Perjanjian Agen Pembayaran sebagaimana dimuat dalam Akta No. 74 tertanggal 29 Maret 2016 dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat;

e. Akta Pengakuan Hutang Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 No. 62 tertanggal 25 Mei 2016, dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat;

f. Akta Perjanjian Agen Jaminan No. 63 tertanggal 25 Mei 2016, dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat;

g. Akta Jaminan Fidusia No. 64 tertanggal 25 Mei 2016, dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat;

h. Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek Nomor SP-00004/BEI.PPI/03-2016 tertanggal 29 Maret 2016 antara Perseroan dengan PT Bursa Efek Indonesia;

i. Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI Nomor SP-0013/PO/KSEI/0316 tertanggal 29 Maret 2016 antara Perseroan dengan KSEI.

(untuk selanjutnya dokumen-dokumen tersebut di atas disebut sebagai “Dokumen Transaksi”). Dokumen Transaksi telah ditandatangani oleh Perseroan secara sah, berlaku terhadap dan mengikat Perseroan serta tidak bertentangan dengan ketentuan Anggaran Dasarnya serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. PWA Obligasi II Tahap I telah dibuat sesuai dengan ketentuan Peraturan Nomor VI.C.4.

10. Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan wajib memperoleh persetujuan Dewan Komisaris tertulis terlebih dahulu apabila Perseroan akan menimbulkan hutang atau kewajiban finansial serupa lainnya (atau hak tanggungan, hipotik, gadai atau jaminan hutang dalam bentuk lainnya), kecuali hutang dagang biasa atau kewajiban finansial yang timbul dari kegiatan usaha sehari-hari, dengan nilai lebih dari US$200.000 (dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau nilai yang ekuivalen apabila dikonversi ke dalam mata uang lain dengan menggunakan kurs yang berlaku, dimana nilai tersebut dapat disesuaikan oleh Dewan Komisaris sewaktu-waktu.

Page 164: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

140

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 30

Lebih lanjut, Perseroan wajib memperoleh persetujuan rapat umum pemegang saham (“RUPS”) untuk memindahkan atau dengan cara lain mengalihkan atau menjaminkan seluruh atau sebagian besar aset Perseroan dalam satu tahun buku, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain. RUPS tersebut wajib dihadiri oleh pemegang saham yang memegang tidak kurang dari 75% (tujuh puluh lima persen) dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dengan hak suara, dengan ketentuan bahwa baik PT Sedaya Multi Investama dan Marubeni Corporation harus diwakili dalam RUPS tersebut dan keputusannya harus disetujui oleh lebih dari 75% (tujuh puluh lima persen) dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan dalam RUPS tersebut.

Untuk melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I serta pembebanan jaminan fidusia atas sebagian piutang Perseroan sebagai jaminan atas Obligasi II Tahap I, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris dan seluruh Pemegang Saham Perseroan sebagaimana dimuat dalam Persetujuan Dewan Komisaris dan Persetujuan Pemegang Saham yang telah diuraikan di bagian awal Pendapat Hukum ini. Dengan demikian, berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Persetujuan Dewan Komisaris dan Persetujuan Pemegang Saham, Perseroan memiliki kewenangan untuk menandatangani dan melaksanakan kewajibannya berdasarkan Dokumen Transaksi.

11. Obligasi II Tahap I akan dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang Perseroan yang nilai objek jaminannya tidak kurang dari 60% (enam puluh persen) dari jumlah pokok Obligasi II Tahap I yang terhutang, dengan ketentuan piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan (”Piutang”).

Dalam hal jumlah Piutang yang dijaminkan kurang dari persyaratan minimum tersebut, maka Perseroan wajib menyediakan uang tunai sejumlah kekurangan tersebut yang disimpan pada rekening penampungan yang ada pada bank yang ditunjuk oleh Perseroan (sebagaimana ditunjukkan dalam laporan triwulanan dari Perseroan kepada Wali Amanat) dengan persetujuan Wali Amanat, untuk menjamin Obligasi II Tahap I. Apabila jaminan fidusia tidak cukup untuk melunasi kewajiban Perseroan berdasarkan Obligasi II Tahap I, maka sesuai Pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, seluruh harta kekayaan Perseroan baik yang berupa barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang ada dan yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan atas Obligasi II Tahap I.

Page 165: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

141

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 30

Lebih lanjut, Perseroan wajib memperoleh persetujuan rapat umum pemegang saham (“RUPS”) untuk memindahkan atau dengan cara lain mengalihkan atau menjaminkan seluruh atau sebagian besar aset Perseroan dalam satu tahun buku, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain. RUPS tersebut wajib dihadiri oleh pemegang saham yang memegang tidak kurang dari 75% (tujuh puluh lima persen) dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dengan hak suara, dengan ketentuan bahwa baik PT Sedaya Multi Investama dan Marubeni Corporation harus diwakili dalam RUPS tersebut dan keputusannya harus disetujui oleh lebih dari 75% (tujuh puluh lima persen) dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan dalam RUPS tersebut.

Untuk melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I serta pembebanan jaminan fidusia atas sebagian piutang Perseroan sebagai jaminan atas Obligasi II Tahap I, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris dan seluruh Pemegang Saham Perseroan sebagaimana dimuat dalam Persetujuan Dewan Komisaris dan Persetujuan Pemegang Saham yang telah diuraikan di bagian awal Pendapat Hukum ini. Dengan demikian, berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Persetujuan Dewan Komisaris dan Persetujuan Pemegang Saham, Perseroan memiliki kewenangan untuk menandatangani dan melaksanakan kewajibannya berdasarkan Dokumen Transaksi.

11. Obligasi II Tahap I akan dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang Perseroan yang nilai objek jaminannya tidak kurang dari 60% (enam puluh persen) dari jumlah pokok Obligasi II Tahap I yang terhutang, dengan ketentuan piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan (”Piutang”).

Dalam hal jumlah Piutang yang dijaminkan kurang dari persyaratan minimum tersebut, maka Perseroan wajib menyediakan uang tunai sejumlah kekurangan tersebut yang disimpan pada rekening penampungan yang ada pada bank yang ditunjuk oleh Perseroan (sebagaimana ditunjukkan dalam laporan triwulanan dari Perseroan kepada Wali Amanat) dengan persetujuan Wali Amanat, untuk menjamin Obligasi II Tahap I. Apabila jaminan fidusia tidak cukup untuk melunasi kewajiban Perseroan berdasarkan Obligasi II Tahap I, maka sesuai Pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, seluruh harta kekayaan Perseroan baik yang berupa barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang ada dan yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan atas Obligasi II Tahap I.

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 31

12. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan tidak memiliki penyertaan saham pada perusahaan lain.

13. Bahwa sejak tanggal LUTSH Obligasi Tahap III sampai dengan tanggal Pendapat Hukum

ini, Perseroan telah menyampaikan kepada Kementerian Perdagangan, OJK, Bank Indonesia, Wali Amanat, BEI serta KSEI laporan-laporan sebagai berikut:

a. Laporan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2015; b. Laporan Bulanan untuk periode Agustus 2015 sampai dengan April 2016; c. Laporan Keuangan Tahunan 2015 yang telah diaudit oleh akuntan publik; d. Laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif singkat tahun buku 2015; e. Laporan Tahunan 2015; f. Laporan Rencana Bisnis Tahunan 2016; g. Laporan realisasi penggunaan dana penawaran umum periode Desember 2015; h. Laporan hasil penilaian tingkat risiko periode per tanggal 31 Desember 2015; i. Laporan keuangan triwulan III 2015 dan laporan keuangan triwulan I 2016; j. Laporan perubahan alamat kantor Pusat; k. Laporan perubahan alamat kantor selain kantor cabang Perseroan di Jakarta Selatan; l. Laporan hasil penyelenggaraan edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan kepada

konsumen dan/atau masyarakat untuk tahun 2015; m. Laporan Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen untuk periode Juli 2015

sampai dengan September 2015,periode Oktober 2015 sampai dengan Desember 2015 dan periode Januari 2016 sampai dengan Maret 2016;

n. Laporan kegiatan lalu lintas devisa dan pelaporan kegiatan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan utang luar negeri korporasi non bank;

o. Laporan pengangkatan kembali Komite Nominasi dan Remunerasi; dan p. Laporan pengangkatan kembali Komite Audit.

14. Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk periode pembukuan yang

berakhir pada 31 Desember 2015, jumlah Piutang Perseroan berdasarkan Piutang Sewa Pembiayaan, Piutang Pembiayaan Konsumen, Tagihan Anjak Piutang, dan Fasilitas Modal Usaha per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: a. Piutang Perseroan yang bersumber dari Sewa Pembiayaan dengan total nilai outstanding

bersih adalah sebesar Rp3.479.034.000.000 (tiga triliun empat ratus tujuh puluh sembilan miliar tiga puluh empat juta Rupiah);

b. Piutang Perseroan yang bersumber dari Pembiayaan Konsumen dengan total nilai outstanding bersih adalah sebesar Rp834.858.000.000 (delapan ratus tiga puluh empat miliar delapan ratus lima puluh delapan juta Rupiah);

Page 166: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

142

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 32

c. Piutang Perseroan yang bersumber dari Anjak Piutang dengan total nilai outstanding bersih adalah sebesar Rp25.524.000.000 (dua puluh lima miliar lima ratus dua puluh empat juta Rupiah); dan

d. Piutang Perseroan yang bersumber dari Fasilitas Modal Usaha dengan total nilai outstanding bersih adalah sebesar Rp920.529.000.000 (sembilan ratus dua puluh miliar lima ratus dua puluh sembilan juta Rupiah).

Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan telah melakukan penyesuaian Perjanjian dengan cara Sewa Pembiayaan, Perjanjian dengan cara Pembiayaan Konsumen, Perjanjian dengan cara Anjak Piutang, dan Perjanjian dengan cara Fasilitas Modal Usaha dengan ketentuan persyaratan perjanjian baku sebagaimana termuat pada POJK No. 1/2013 dan Surat Edaran OJK No. 13/SEOJK.07/2014 tentang Perjanjian Baku (“SEOJK No. 13/2013”) dan ketentuan mengenai perjanjian pembiayaan yang terdapat pada POJK No. 29/2014. Perseroan memiliki kendaraan bermotor berupa 13 (tiga belas) unit mobil dengan rincian sebagai berikut: a. 9 (sembilan) unit mobil diantaranya bermerek Daihatsu Terios LS Extra A/T tahun 2011; b. 3 (tiga) unit mobil bermerek Toyota NAV1 2.0 V AT tahun 2014; dan c. 1 (satu) unit mobil bermerek Toyota GRAND NEW KIJANG INNOVA G BENSIN A/T

FACELIFT 2014. Seluruh kendaraan bermotor milik Perseroan tersebut di atas telah diasuransikan kepada PT Asuransi Astra Buana dengan masa pertanggungan sampai dengan 1 Juni 2016. Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk periode pembukuan yang berakhir pada 31 Desember 2015, nilai buku bersih dari peralatan dan perabot kantor adalah sebesar Rp3.749.000.000 (tiga miliar tujuh ratus empat puluh sembilan juta Rupiah) dan prasarana sebesar Rp559.000.000 (lima ratus lima puluh sembilan juta Rupiah).

Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk periode pembukuan yang berakhir pada 31 Desember 2015, Perseroan memiliki harta kekayaan dalam bentuk benda tetap (fixed assets) dalam bentuk bangunan sebesar Rp52.567.000.000 (lima puluh dua miliar lima ratus enam puluh tujuh juta Rupiah), dan Perseroan tidak memiliki Hak atas Kekayaan Intelektual terdaftar atas nama Perseroan. Berdasarkan dokumen yang kami periksa dalam rangka pelaksanaan Uji Tuntas, asuransi yang dimiliki oleh Perseroan memiliki nilai pertanggungan yang memadai untuk menanggung risiko yang dipertanggungkan.

Page 167: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

143

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 32

c. Piutang Perseroan yang bersumber dari Anjak Piutang dengan total nilai outstanding bersih adalah sebesar Rp25.524.000.000 (dua puluh lima miliar lima ratus dua puluh empat juta Rupiah); dan

d. Piutang Perseroan yang bersumber dari Fasilitas Modal Usaha dengan total nilai outstanding bersih adalah sebesar Rp920.529.000.000 (sembilan ratus dua puluh miliar lima ratus dua puluh sembilan juta Rupiah).

Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan telah melakukan penyesuaian Perjanjian dengan cara Sewa Pembiayaan, Perjanjian dengan cara Pembiayaan Konsumen, Perjanjian dengan cara Anjak Piutang, dan Perjanjian dengan cara Fasilitas Modal Usaha dengan ketentuan persyaratan perjanjian baku sebagaimana termuat pada POJK No. 1/2013 dan Surat Edaran OJK No. 13/SEOJK.07/2014 tentang Perjanjian Baku (“SEOJK No. 13/2013”) dan ketentuan mengenai perjanjian pembiayaan yang terdapat pada POJK No. 29/2014. Perseroan memiliki kendaraan bermotor berupa 13 (tiga belas) unit mobil dengan rincian sebagai berikut: a. 9 (sembilan) unit mobil diantaranya bermerek Daihatsu Terios LS Extra A/T tahun 2011; b. 3 (tiga) unit mobil bermerek Toyota NAV1 2.0 V AT tahun 2014; dan c. 1 (satu) unit mobil bermerek Toyota GRAND NEW KIJANG INNOVA G BENSIN A/T

FACELIFT 2014. Seluruh kendaraan bermotor milik Perseroan tersebut di atas telah diasuransikan kepada PT Asuransi Astra Buana dengan masa pertanggungan sampai dengan 1 Juni 2016. Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk periode pembukuan yang berakhir pada 31 Desember 2015, nilai buku bersih dari peralatan dan perabot kantor adalah sebesar Rp3.749.000.000 (tiga miliar tujuh ratus empat puluh sembilan juta Rupiah) dan prasarana sebesar Rp559.000.000 (lima ratus lima puluh sembilan juta Rupiah).

Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk periode pembukuan yang berakhir pada 31 Desember 2015, Perseroan memiliki harta kekayaan dalam bentuk benda tetap (fixed assets) dalam bentuk bangunan sebesar Rp52.567.000.000 (lima puluh dua miliar lima ratus enam puluh tujuh juta Rupiah), dan Perseroan tidak memiliki Hak atas Kekayaan Intelektual terdaftar atas nama Perseroan. Berdasarkan dokumen yang kami periksa dalam rangka pelaksanaan Uji Tuntas, asuransi yang dimiliki oleh Perseroan memiliki nilai pertanggungan yang memadai untuk menanggung risiko yang dipertanggungkan.

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 33

Harta kekayaan Perseroan yang ada pada tanggal Pendapat Hukum ini dikuasai dan/atau dimiliki secara sah oleh Perseroan dan harta kekayaan tersebut tidak berada dalam sengketa dengan pihak lain. Berdasarkan pelaksanaan Uji Tuntas, sebagian besar piutang Perseroan yang bersumber dari Sewa Pembiayaan, Anjak Piutang, Fasilitas Modal Usaha, dan Pembiayaan Konsumen yang merupakan bagian dari harta kekayaan Perseroan telah dijaminkan kepada beberapa kreditur Perseroan untuk menjamin pemenuhan kewajiban Perseroan berdasarkan perjanjian kredit dan surat utang (medium term notes dan obligasi) yang telah diterbitkan oleh Perseroan. Dalam hal terjadi peristiwa kelalaian oleh Perseroan yang mengakibatkan dapat dieksekusinya jaminan atas hutang tersebut, yakni berupa piutang usaha, maka hal tersebut dapat memberikan dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan.

15. Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk periode pembukuan yang

berakhir pada 31 Desember 2015, Perseroan memiliki 138 (seratus tiga puluh delapan) karyawan. Sesuai keterangan Perseroan, gaji terendah karyawan Perseroan per tanggal 1 Januari 2016 adalah sebesar Rp 3.100.000 (tiga juta seratus ribu Rupiah). Para karyawan Perseroan tidak mendirikan serikat pekerja. Perseroan telah memenuhi kewajibannya sehubungan dengan Upah Minimum yang berlaku bagi Perseroan. Perseroan telah memenuhi kewajiban untuk membuat laporan ketenagakerjaan dan didaftarkan di Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta dengan Nomor Pendaftaran 4297/11.28.0/31.74.04.1007/1.837/2015 tertanggal 30 Juli 2015. Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang No. 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan dan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 14 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pelaporan Ketenagakerjaan di Perusahaan, kewajiban untuk memiliki WLTK melekat pada kantor pusat, kantor cabang, dan bagian perusahaan yang berdiri sendiri. Kantor selain Kantor Cabang tidak melakukan kegiatan usaha, sehingga Kantor selain Kantor Cabang tidak dapat berdiri sendiri. Kantor selain kantor cabang Perseroan tidak dipersyaratkan oleh peraturan perundangan yang berlaku untuk memiliki Surat Keterangan Domisili Perusahaan, Tanda Daftar Perusahaan, dan Wajib Lapor Ketenagakerjaan karena hanya berfungsi sebagai titik penghubung (point of contact).

Page 168: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

144

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 34

Peraturan Perusahaan Peraturan perusahaan Perseroan telah mendapatkan pengesahan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja berdasarkan keputusan Nomor KEP.161/PHIJSK-PKKAD/PP/II/2015 tertanggal 23 Februari 2015. Berdasarkan keputusan tersebut, peraturan perusahaan Perseroan berlaku sampai dengan tanggal 31 Januari 2017. Tenaga Kerja Asing Sehubungan dengan penggunaan tenaga kerja asing, Perseroan telah memperoleh Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (“RPTKA”). Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan mempekerjakan 1 (satu) orang direktur dan 1 (satu) orang komisaris asing yang berkewarganegaraan asing dengan rincian sebagai berikut: 1. Yasuaki Yoshino, sebagai Risk Director; dan 2. Jiro Itai, sebagai Komisris Perseroan

Perseroan telah memperoleh Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (“IMTA”) untuk mempekerjakan Yasuaki Yoshino sebagai Direktur Perseroan berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: KEP.21290/MEN/P/IMTA/2012 tentang Pemberian Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing tertanggal 2 November 2012 dengan jabatan Direktur Resiko (Risk Director) Perseroan, yang mana izin tersebut diperpanjang terakhir dengan Keputusan Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta No: 1660/IMTA/ODS/11.5/31/1.837/2015 tentang Pemberian Perpanjangan IMTA tertanggal 27 Agustus 2015, dengan masa berlaku perpanjangan IMTA sejak 27 Agustus 2015 sampai dengan 25 Agustus 2016.

Berdasarkan pasal 37 ayat (2) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing (“Permenakertrans No. 16/2015”) jo. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing (“Permenakertrans No. 35/2015”), anggota dewan komisaris yang berdomisili diluar negeri tidak wajib untuk memiliki IMTA.

Page 169: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

145

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 34

Peraturan Perusahaan Peraturan perusahaan Perseroan telah mendapatkan pengesahan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja berdasarkan keputusan Nomor KEP.161/PHIJSK-PKKAD/PP/II/2015 tertanggal 23 Februari 2015. Berdasarkan keputusan tersebut, peraturan perusahaan Perseroan berlaku sampai dengan tanggal 31 Januari 2017. Tenaga Kerja Asing Sehubungan dengan penggunaan tenaga kerja asing, Perseroan telah memperoleh Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (“RPTKA”). Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan mempekerjakan 1 (satu) orang direktur dan 1 (satu) orang komisaris asing yang berkewarganegaraan asing dengan rincian sebagai berikut: 1. Yasuaki Yoshino, sebagai Risk Director; dan 2. Jiro Itai, sebagai Komisris Perseroan

Perseroan telah memperoleh Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (“IMTA”) untuk mempekerjakan Yasuaki Yoshino sebagai Direktur Perseroan berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: KEP.21290/MEN/P/IMTA/2012 tentang Pemberian Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing tertanggal 2 November 2012 dengan jabatan Direktur Resiko (Risk Director) Perseroan, yang mana izin tersebut diperpanjang terakhir dengan Keputusan Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta No: 1660/IMTA/ODS/11.5/31/1.837/2015 tentang Pemberian Perpanjangan IMTA tertanggal 27 Agustus 2015, dengan masa berlaku perpanjangan IMTA sejak 27 Agustus 2015 sampai dengan 25 Agustus 2016.

Berdasarkan pasal 37 ayat (2) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing (“Permenakertrans No. 16/2015”) jo. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing (“Permenakertrans No. 35/2015”), anggota dewan komisaris yang berdomisili diluar negeri tidak wajib untuk memiliki IMTA.

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 35

Berdasarkan keterangan Perseroan, Jiro Itai berdomisili di luar negeri, sehingga dengan demikian Jiro Itai tidak wajib memiliki IMTA. Sesuai Pasal 15 ayat (1) dan (2) POJK No. 28/2014, Perseroan dapat menggunakan tenaga kerja asing untuk dipekerjakan sebagai: a. tenaga ahli dengan level jabatan satu tingkat di bawah Direksi; b. penasihat; atau c. konsultan. Berdasarkan hasil Uji Tuntas, Perseroan tidak mempekerjakan tenaga kerja asing sebagai tenaga ahli, penasihat, atau konsultan sebagaimana diatur pada Pasal 15 POJK No. 28/2014. Dana Pensiun Perseroan telah mengikutsertakan pegawainya dalam program dana pensiun Dana Pensiun Astra Satu dan Dana Pensiun Astra Dua. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (“Jamsostek”)/Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (“BPJS”) Ketenagakerjaan Perseroan telah mengikutsertakan tenaga kerjanya (baik karyawan tetap maupun karyawan kontrak) dalam sertifikat kepesertaan program Jamsostek Nomor 91AJ2016 tertanggal 9 Februari 2010 terdaftar atas nama PT Surya Artha Nusantara Finance (JJ020135). Sehingga dengan demikian, karyawan Perseroan telah terdaftar secara sendirinya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Berdasarkan hasil pelaksanaan Uji Tuntas, Perseroan telah memenuhi kewajiban terkait ketenagakerjaan dan tidak terdapat pelanggaran atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Perseroan telah memenuhi kewajiban mengenai Upah Minimun, Penyimpangan Waktu Kerja, Pendaftaran Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Wajib Lapor Tenaga Kerja (WLTK), Peraturan Perusahaan, Perizinan Menggunakan Tenaga Kerja Asing, Izin Kerja Malam Bagi Wanita dan Dana Pensiun.

16. Perjanjian-perjanjian penting dan material serta perjanjian-perjanjian kredit yang sampai

dengan tanggal Pendapat Hukum ini Perseroan menjadi pihak di dalamnya adalah masih berlaku dan mengikat Perseroan dan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Page 170: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

146

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 36

17. Perseroan telah memberikan pemberitahuan sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I kepada para krediturnya sebagaimana dipersyaratkan berdasarkan perjanjian kredit yang pada tanggal Pendapat Hukum ini mengikat Perseroan.

Tidak terdapat ketentuan ataupun pembatasan berdasarkan perjanjian-perjanjian penting

dan material serta perjanjian-perjanjian kredit yang pada tanggal Pendapat Hukum ini mengikat Perseroan yang merugikan hak pemegang Obligasi II Tahap I atau menghalangi Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I selain dari persyaratan untuk melakukan pemberitahuan yang telah dilakukan oleh Perseroan sebagaimana tersebut di atas.

18. Dengan merujuk pada Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk periode pembukuan

yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan keterangan Perseroan, Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I tidak menyebabkan Perseroan melanggar ketentuan Pasal 46 ayat (1) POJK Nomor 29/2014 karena jumlah pinjaman dibandingkan dengan jumlah modal sendiri (networth) dan pinjaman subordinasi dikurangi penyertaan (gearing ratio) Perseroan masih di bawah 10 (sepuluh) kali.

19. Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan penjamin pelaksana emisi Obligasi II

Tahap I, wali amanat, para profesi penunjang pasar modal, PT Pemeringkat Efek Indonesia yang terlibat dalam Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I. Perseroan tidak memiliki hubungan kredit dalam jumlah lebih dari 25% (dua puluh lima persen) dari nilai Obligasi II Tahap I dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., selaku wali amanat dalam Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I.

20. Berdasarkan pemeriksaan terhadap keterangan Perseroan dan pernyataan dari setiap

anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, Perseroan dan setiap anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan tidak terlibat dalam suatu proses perkara pidana, perkara perdata, perkara kepailitan atau penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), perkara perpajakan, perkara sengketa perburuhan, perkara tata usaha negara dan arbitrase yang sedang dalam proses pemeriksaan pada lembaga pengadilan dan arbitrase atau dalam tahap somasi, kecuali yang diuraikan di bawah ini:

a. perkara pidana terkait dengan salah satu nasabah Perseroan bernama Sdr. Achmad Wahyudi dengan Laporan Polisi Nomor LP/L/128/XI/2012/SPKT tanggal 17 Oktober 2012 dimana Perseroan menjadi pihak terlapor, dan laporan Polisi Nomor LP/3692/X/2012/PMJ/Dit Reskrimum tanggal 25 Oktober 2012 dimana Perseroan sebagai pihak pelapor. Dalam kasus ini Perseroan dan Sdr. Achmad Wahyudi saling

Page 171: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

147

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 36

17. Perseroan telah memberikan pemberitahuan sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I kepada para krediturnya sebagaimana dipersyaratkan berdasarkan perjanjian kredit yang pada tanggal Pendapat Hukum ini mengikat Perseroan.

Tidak terdapat ketentuan ataupun pembatasan berdasarkan perjanjian-perjanjian penting

dan material serta perjanjian-perjanjian kredit yang pada tanggal Pendapat Hukum ini mengikat Perseroan yang merugikan hak pemegang Obligasi II Tahap I atau menghalangi Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I selain dari persyaratan untuk melakukan pemberitahuan yang telah dilakukan oleh Perseroan sebagaimana tersebut di atas.

18. Dengan merujuk pada Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk periode pembukuan

yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan keterangan Perseroan, Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I tidak menyebabkan Perseroan melanggar ketentuan Pasal 46 ayat (1) POJK Nomor 29/2014 karena jumlah pinjaman dibandingkan dengan jumlah modal sendiri (networth) dan pinjaman subordinasi dikurangi penyertaan (gearing ratio) Perseroan masih di bawah 10 (sepuluh) kali.

19. Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan penjamin pelaksana emisi Obligasi II

Tahap I, wali amanat, para profesi penunjang pasar modal, PT Pemeringkat Efek Indonesia yang terlibat dalam Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I. Perseroan tidak memiliki hubungan kredit dalam jumlah lebih dari 25% (dua puluh lima persen) dari nilai Obligasi II Tahap I dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., selaku wali amanat dalam Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap I.

20. Berdasarkan pemeriksaan terhadap keterangan Perseroan dan pernyataan dari setiap

anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, Perseroan dan setiap anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan tidak terlibat dalam suatu proses perkara pidana, perkara perdata, perkara kepailitan atau penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), perkara perpajakan, perkara sengketa perburuhan, perkara tata usaha negara dan arbitrase yang sedang dalam proses pemeriksaan pada lembaga pengadilan dan arbitrase atau dalam tahap somasi, kecuali yang diuraikan di bawah ini:

a. perkara pidana terkait dengan salah satu nasabah Perseroan bernama Sdr. Achmad Wahyudi dengan Laporan Polisi Nomor LP/L/128/XI/2012/SPKT tanggal 17 Oktober 2012 dimana Perseroan menjadi pihak terlapor, dan laporan Polisi Nomor LP/3692/X/2012/PMJ/Dit Reskrimum tanggal 25 Oktober 2012 dimana Perseroan sebagai pihak pelapor. Dalam kasus ini Perseroan dan Sdr. Achmad Wahyudi saling

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 37

melaporkan kepada kepolisian Republik Indonesia terkait dengan dugaan penggelapan.

Kasus ini bermula dari Sdr. Achmad Wahyudi mengalami gagal bayar terhadap total 16 (enam belas) perjanjian pembiayaan untuk 27 (dua puluh tujuh) unit alat berat. Sdr. Achmad Wahyudi kemudian meminjam 4 (empat) buah invoice alat berat kepada Perseroan dengan alasan hendak menjual keempat unit alat berat tersebut agar dapat digunakan untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian-perjanjian pembiayaan dengan Perseroan. Peminjaman tersebut disertai dengan janji melakukan pembayaran serta mempersilahkan Perseroan untuk mencairkan giro jaminan yang Sdr. Achmad Wahyudi berikan kepada Perseroan. Namun Sdr. Achmad Wahyudi tidak kunjung melakukan pembayaran sebagaimana yang dijanjikan serta giro yang diberikan ternyata tidak dapat dicairkan karena saldo tidak mencukupi, dan keempat invoice yang dipinjamnya juga tidak dikembalikan kepada Perseroan. Perseroan kemudian melakukan penarikan terhadap unit-unit alat berat yang dibiayai, namun terdapat 3 (tiga) unit alat berat yang belum ditarik karena tidak diketahui keberadaannya, dan Sdr. Achmad Wahyudi juga tidak menyerahkan ketiga unit alat berat tersebut kepada Perseroan. Sejak tanggal emisi Obligasi Tahap III hingga tanggal Pendapat Hukum ini, tidak terdapat kemajuan atau perkembangan atau peningkatan status pemeriksaan terhadap laporan-laporan tersebut. Nilai dari Perkara tersebut tidak material dan tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan.

b. PT Herpanta Mas Abadi, beralamat di Jl. Raya Sidikalang Kel. Huta Paung, Kec.

Pollung, Kab. Humbang Hasundutan Medan, melakukan somasi terhadap Perseroan. Kasus ini bermula dari adanya cidera janji oleh PT Herpanta Mas Abadi, dimana PT Herpanta Mas Abadi lalai untuk membayar cicilan angsuran sewa guna usaha. Karena PT Herpanta Mas Abadi terus menerus lalai untuk melaksanakan kewajiban pembayarannya, maka Perseroan melaksanakan haknya berdasarkan perjanjian sewa guna usaha dengan menarik kembali dua unit Komatsu type Excavator model PC200 – 7 serial number C75873 dan C75874.

Sejak tanggal emisi Obligasi Tahap III hingga tanggal Pendapat Hukum ini, tidak terdapat perubahan kondisi ataupun status sehubungan dengan somasi terhadap

Page 172: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

148

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 38

Perseroan oleh PT Herpanta Mas Abadi. Nilai dari perselisihan tersebut tidak material dan tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan.

c. Pemanggilan oleh Polisi sebagai saksi terkait kasus Tindak Pidana Penipuan,

dimana Perseroan diminta agar menunjuk satu orang staff Perseroan sebagai saksi dalam kasus Donny Sugiarto Lauwani, dengan cara menawarkan pembelian IUP Eksplorasi PT Adas Abadi, PT Prabakti Kaltim, dan PT Semesta Raya Mineral, serta pengurusan peningkatan IUP Eksplorasi (d/h Kuasa Eksplorasi) tersebut menjadi IUP Operasi Produksi secara melawan hukum. Staff yang dimaksudkan agar datang dan bertemu dengan penyidik KOMBES POL JAYADI, SIK, MH dan Tim pada hari Jumat, tanggal 10 Juli 2015 bertempat di ruang 208 Kantor Subdit V/Jatanwil Dittipidum Bareskrim Polri, Jl Trunojoyo Nomor 3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Pemanggilan salah satu karyawan Perseroan sebagai saksi untuk memberikan informasi keterkaitan surat pernyataan dari Donny Sugiarto Lauwani tanggal 11 April 2011 yang isi pokoknya adalah IUP Eksplorasi akan diserahkan setelah penyelesaian antara Perseroan dengan Donny Sugiarto Lauwani dan keberadaan dokumen asli/fotokopi legalisir IUP Eksplorasi PT Adas Abadi yang dijaminkan kepada Perseroan.

Sejak tanggal emisi Obligasi Tahap III hingga tanggal Pendapat Hukum ini, tidak terdapat perubahan kondisi ataupun status sehubungan dengan kasus Donny Sugiarto Lauwani. Nilai dari perselisihan tersebut tidak material dan tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan.

21. Berdasarkan hasil pelaksanaan Uji Tuntas, Perseroan telah memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya.

22. Informasi yang berkaitan dengan aspek hukum sebagaimana dimuat dalam Prospektus Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 tidak bertentangan dengan hasil Uji Tuntas yang diuraikan dalam LUTSH.

Pendapat hukum ini menggantikan pendapat hukum kami sebagaimana dimuat dalam surat kami nomor Ref. No.: 021/WP/LO/IV/2016 tertanggal 27 April 2016, sehingga pendapat hukum dalam surat kami tersebut dengan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

Page 173: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

149

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 39

Demikian Pendapat Hukum ini kami buat dengan sebenarnya berdasarkan data-data dan dokumen-dokumen yang kami peroleh selaku Konsultan Hukum yang independen dan tidak terafiliasi dengan Perseroan dan kami bertanggung jawab atas Pendapat Hukum ini. Hormat kami, WIYONO PARTNERSHIP Wiyono Sari, S.H., LL.M. STTD Nomor: 579/PM/STTD-KH/2006 Tembusan: - Yth. Ketua Otoritas Jasa Keuangan - Yth. Direksi PT Bursa Efek Indonesia - Yth. Direksi PT CIMB Securities Indonesia - Yth. Direksi PT Danareksa Sekuritas - Yth. Direksi PT DBS Vickers Securities Indonesia - Yth. Direksi PT Mandiri Sekuritas - Yth. Direksi PT MNC Securities - Yth. Direksi PT RHB Securities Indonesia - Yth. Direksi PT Indo Premier Securities

WIYONO PARTNERSHIP A T T O R N E Y S A T L A W

Pendapat dari Segi Hukum No.:026/WP/LO/V/2016 PT Surya Artha Nusantara Finance Hal 38

Perseroan oleh PT Herpanta Mas Abadi. Nilai dari perselisihan tersebut tidak material dan tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan.

c. Pemanggilan oleh Polisi sebagai saksi terkait kasus Tindak Pidana Penipuan,

dimana Perseroan diminta agar menunjuk satu orang staff Perseroan sebagai saksi dalam kasus Donny Sugiarto Lauwani, dengan cara menawarkan pembelian IUP Eksplorasi PT Adas Abadi, PT Prabakti Kaltim, dan PT Semesta Raya Mineral, serta pengurusan peningkatan IUP Eksplorasi (d/h Kuasa Eksplorasi) tersebut menjadi IUP Operasi Produksi secara melawan hukum. Staff yang dimaksudkan agar datang dan bertemu dengan penyidik KOMBES POL JAYADI, SIK, MH dan Tim pada hari Jumat, tanggal 10 Juli 2015 bertempat di ruang 208 Kantor Subdit V/Jatanwil Dittipidum Bareskrim Polri, Jl Trunojoyo Nomor 3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Pemanggilan salah satu karyawan Perseroan sebagai saksi untuk memberikan informasi keterkaitan surat pernyataan dari Donny Sugiarto Lauwani tanggal 11 April 2011 yang isi pokoknya adalah IUP Eksplorasi akan diserahkan setelah penyelesaian antara Perseroan dengan Donny Sugiarto Lauwani dan keberadaan dokumen asli/fotokopi legalisir IUP Eksplorasi PT Adas Abadi yang dijaminkan kepada Perseroan.

Sejak tanggal emisi Obligasi Tahap III hingga tanggal Pendapat Hukum ini, tidak terdapat perubahan kondisi ataupun status sehubungan dengan kasus Donny Sugiarto Lauwani. Nilai dari perselisihan tersebut tidak material dan tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan.

21. Berdasarkan hasil pelaksanaan Uji Tuntas, Perseroan telah memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya.

22. Informasi yang berkaitan dengan aspek hukum sebagaimana dimuat dalam Prospektus Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016 tidak bertentangan dengan hasil Uji Tuntas yang diuraikan dalam LUTSH.

Pendapat hukum ini menggantikan pendapat hukum kami sebagaimana dimuat dalam surat kami nomor Ref. No.: 021/WP/LO/IV/2016 tertanggal 27 April 2016, sehingga pendapat hukum dalam surat kami tersebut dengan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

Page 174: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

150

XV. LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 175: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

151

XV. LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Page 176: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

152

152

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 177: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

153

Page 178: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

154154

Page 179: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

155155

Page 180: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

156

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes form an integral partof these all financial statements

Halaman - 1 - Page

LAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2015 2014*) 2013*)

ASET ASSETSKas dan setara kas Cash and cash equivalents

- Pihak berelasi 2c,2e,2s,4,20 42,891 412,177 426,563 Related parties -- Pihak ketiga 2c,2e,4 1,206,671 1,291,019 489,127 Third parties -

Piutang sewa pembiayaan Finance lease receivablessetelah dikurangi penyisihan net of allowance for impairmentkerugian penurunan nilai losses of Rp 269,318sebesar Rp 269.318 pada at 31 December 2015,31 Desember 2015, Rp 296.614 Rp 296,614pada 31 Desember 2014 at 31 December 2014dan Rp 325.256 pada and Rp 325,25631 Desember 2013 2c,2f,5 3,479,034 4,889,753 5,508,860 at 31 December 2013

Piutang pembiayaan konsumenbersih setelah dikurangi penyisihan Consumer financingkerugian penurunan nilai receivables net of allowancesebesar Rp 580 pada for impairment losses of Rp 58031 Desember 2015, Rp 198 at 31 December 2015, Rp 198pada 31 Desember 2014 at 31 December 2014dan Rp 5.584 pada and Rp 5,58431 Desember 2013 2c,2g,6 834,858 93,678 180,976 at 31 December 2013

Piutang pembiayaan modal usaha Working capital financingsetelah dikurangi penyisihan receivable net of allowance forkerugian penurunan nilai impairment losses of Rp 31,087sebesar Rp 31,087 pada at 31 December 201531 Desember 2015 2c,2i,8 920,529 - -

Tagihan anjak piutang bersih Factoring receivables netsetelah dikurangi penyisihan of allowance for impairmentkerugian penurunan nilai losses of Rp 989 atsebesar Rp 989 pada 31 December 201531 Desember 2015, Rp 18.433 and Rp 18,433 atpada 31 Desember 2014 31 December 2014dan Rp nihil pada and Rp nil at31 Desember 2013 2c, 2h,7 25,524 202,145 95,902 31 December 2013

Beban dibayar dimuka 2k,9 2,992 2,254 1,018 Prepaid expensesPiutang lain-lain 2c,2j,9,20 42,462 47,824 34,232 Other receivablesAset derivatif 2c,2d,10 26,582 15,381 78,690 Derivative assetsAset tetap - setelah Fixed assets

dikurangi akumulasi penyusutan - net of accumulatedsebesar Rp 8.957 pada depreciation of Rp 8,95731 Desember 2015, Rp 6.799 31 December 2015, Rp 6,799pada 31 Desember 2014 at 31 December 2014dan Rp 8.581 pada and Rp 8,58131 Desember 2013 2k,11 57,970 4,768 4,972 at 31 December 2013

Aset pajak tangguhan 2p,14c 52,031 41,698 54,379 Deferred tax assetsAset lain-lain 2c 1,440 1,316 993 Other assets

JUMLAH ASET 6,692,984 7,002,013 6,875,712 TOTAL ASSETS

*) Disajikan kembali, lihat catatan 28 Restated, see note 28 *)

156

Page 181: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

157

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes form an integral partof these all financial statements

Halaman - 2 - Page

LAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2015 2014*) 2013*)

LIABILITAS LIABILITIESUtang kepada pemasok Account payables to suppliers

- Pihak ketiga - - 2,306 Third parties -- Pihak berelasi 2c,2s,20 - 5,637 11,102 Related parties -

Pinjaman yang diterima - bersih 2c,2l,12 1,439,770 1,733,278 2,549,341 Borrowings - netUtang obligasi - bersih 2c,2q,13a 1,884,709 2,192,043 1,835,444 Bonds payable - netMedium Term Notes - bersih Medium Term Notes - net

- Pihak ketiga - - 199,861 Third Parties -- Pihak berelasi 2c,2q,2s,13b,20 1,649,992 1,499,901 800,000 Related Parties -

Liabilitas pajak Taxes liabilities- Pajak penghasilan badan 2p,14a 2,020 3,111 9,033 Corporate income tax -- Pajak lainnya 2p,14a 3,561 4,329 4,515 Other taxes -

Biaya akrual Accrued expenses- Pihak ketiga 2c,15 31,603 27,422 38,820 Third parties -- Pihak berelasi 2c,2s,15,20 15,426 8,103 3,467 Related parties -

Utang lain-lain Other payables- Pihak ketiga 2c,15 213,808 97,111 72,304 Third parties -- Pihak berelasi 2c,2s,15,20 20,445 26,273 34,202 Related parties -

Liabilitas derivatif 2c,2d,10 1,922 2,423 4,757 Derivative liabilitiesLiabilitas imbalan kerja 2m,21 21,650 16,203 14,442 Employee benefits obligation

Jumlah liabilitas 5,284,906 5,615,834 5,579,594 Total liabilities

EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Share capital - par value

Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham Rp 1,000 (full amount) perModal dasar - 2.000.000.000 share Authorised -

saham 2,000,000,000 sharesModal ditempatkan dan Issued and fully

disetor penuh – 574.885.067 paid - 574,885,067 sharessaham pada 31 Desember 2015, at 31 December 2015,2014 dan 2013 16 574,885 574,885 574,885 2014 and 2013

Capital paid in excess ofAgio saham 49,367 49,367 49,367 par valueCadangan lindung nilai arus kas 2d,10 1,151 (1,959) (790) Cash flow hedging reserveSaldo laba Retained earnings

- Dicadangkan 250 225 200 Appropriated -- Belum dicadangkan 782,425 763,661 672,456 Unappropriated -

Jumlah ekuitas 1,408,078 1,386,179 1,296,118 Total equity

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES ANDDAN EKUITAS 6,692,984 7,002,013 6,875,712 EQUITY

*) Disajikan kembali, lihat catatan 28 Restated, see note 28 *)

157

Page 182: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

158

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes form an integral partof these all financial statements

Halaman - 3 - Page

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILANKOMPREHENSIF LAINUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHERCOMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2015 2014*) 2013*)

PENDAPATAN INCOMESewa pembiayaan 2f,17a 449,173 606,513 744,413 Direct financing leasesPembiayaan konsumen 2g,17b 73,976 16,312 23,061 Consumer financingAnjak piutang 2h,17c 10,733 14,855 7,394 FactoringPembiayaan modal usaha 17d 7,927 - - Working capital financingPendapatan bunga dan lain-lain 2n,17e,20 134,927 127,171 92,993 Interest and other income

Jumlah pendapatan 676,736 764,851 867,861 Total income

BEBAN EXPENSESInterest and financing

Beban bunga dan keuangan 2n,18 340,236 316,255 344,349 chargesBeban usaha 19 74,422 75,930 69,252 Operating expensesPenyisihan kerugian Allowance forpenurunan nilai 2c,5,6,7,8 121,164 83,187 127,601 impairment lossesBeban pajak final 16,792 11,812 5,846 Final tax expenses

Jumlah beban 552,614 487,184 547,048 Total expenses

LABA SEBELUMPAJAK PENGHASILAN 124,122 277,667 320,813 INCOME BEFORE TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2p,14b 13,672 65,307 78,325 INCOME TAX EXPENSE

LABA BERSIH 110,450 212,360 242,488 NET INCOME

Penghasilan/(rugi) Other comprehensivekomprehensif lain: income/(loss):

Pos yang tidak akan direklasifikasi Item that will not beke laba rugi reclassified to profit or loss

Keuntungan/(kerugian) aktuarial Actuarial gain/(loss) ofaktuarial program pensiun 2m,21 (466) (168) 1,072 pension program

Beban pajak penghasilanterkait dengan aktuarial Income tax relating toprogram pensiun 116 42 (268) actuarial of pension program

Pos yang akan direklasifikasi Item that will be reclassifiedke laba rugi to profit or loss

Lindung nilai arus kas 2d 4,147 (1,559) 8,839 Cash flow hedging

Beban pajak penghasilanterkait dengan lindung Income tax relatingnilai arus kas (1,037) 390 (2,210) to cash flow hedging

PENGHASILAN/(RUGI) OTHER COMPREHENSIVEKOMPREHENSIF LAIN INCOME/(LOSS)SETELAH PAJAK 2,760 (1,295) 7,433 NET OF TAX

JUMLAH PENDAPATAN TOTAL COMPREHENSIVEKOMPREHENSIF INCOME FORTAHUN BERJALAN 113,210 211,065 249,921 THE YEAR

LABA PER SAHAM EARNINGS PER SHARE(Rupiah penuh) 2r,24 192 369 422 (in Rupiah full amount)

*) Disajikan kembali dan telah direklasifikasi, Restated and has been reclassified, *)

lihat catatan 27 dan 28 see note 27 and 28

158

Page 183: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

159

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes form an integral partof these all financial statements

Halaman - 4 - Page

LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFOR YEARS ENDED

31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/Notes

Modalsaham/Sharecapital

Agio saham/Capital paid inexcess of par

value

Saldo laba/ Retained earningCadangan

lindung nilaiarus kas/Cash flowhedgingreserve

Jumlah/Total

Dicadangkan/Appropriated

Belumdicadangkan/

Unappropriated

Saldo 1 Januari 2013 (sebelum Balance as at 1 January 2013Disajikan kembali) 574,885 49,367 175 540,112 (7,419) 1,157,120 (as previously reported)

Efek perubahan kebijakan Effect of changes inakuntansi - - - (313) - (313) accounting policies

Saldo 1 Januari 2013 (disajikan Balance as at 1 January 2013kembali) 2b,28 574,885 49,367 175 539,799 (7,419) 1,156,807 (restated)

Jumlah pendapatan komprehensif Total comprehensive incometahun berjalan setelah pajak: for the year after tax:

- Laba bersih - - - 242,488 - 242,488 Net Income -

- Keuntungan aktuarial Actuarial gain of -program pensiun 2m,21 - - - 804 - 804 pension program

- Keuntungan penyesuaian nilai Gain on fair value adjustment -wajar-lindung nilai arus kas - - - - 6,629 6,629 cash flow hedge

- - - 243,292 6,629 249,921

Dividen final 2012 2t,16 - - - (75.309) - (75,309) 2012 Final dividendDividen interim 2013 2t,16 - - - (35.301) - (35.301) 2013 Interim dividend

Allocation toPencadangan wajib - - 25 (25) - - statutory reserves

Saldo 31 Desember 2013 Balance as at 31 December 2013(disajikan kembali) 574,885 49,367 200 672,456 (790) 1,296,118 (restated)

Jumlah pendapatan komprehensif Total comprehensive incometahun berjalan setelah pajak: for the year after tax:

- Laba bersih - - - 212,360 - 212,360 Net Income -

- Keuntungan aktuarial Actuarial gain of -program pensiun 2m,21 - - - (126) - (126) pension program

- Kerugian penyesuaian nilai Loss on fair value adjustment -wajar-lindung nilai arus kas - - - - (1,169) (1,169) cash flow hedge

- - - 212,234 (1,169) 211,065

Dividen 2013 2t,16 - - - (85,933) - (85,933) 2013 dividendDividen 2014 2t,16 - - - (35,071) - (35,071) 2014 dividend

Allocation toPencadangan wajib - - 25 (25) - - statutory reserves

Saldo 31 Desember 2014 Balance as at 31 December 2014(disajikan kembali) 574,885 49,367 225 763,661 (1,959) 1,386,179 (restated)

Jumlah pendapatan komprehensif Total comprehensive incometahun berjalan setelah pajak: for the year after tax:

- Laba bersih - - - 110,450 - 110,450 Net Income -

- Keuntungan aktuarial Actuarial gain of -program pensiun 2m,21 - - - (350) - (350) pension program

- Keuntungan penyesuaian nilai Gain on fair value adjustment -wajar-lindung nilai arus kas - - - - 3,110 3,110 cash flow hedge

- - - 110,100 3,110 113,210

Dividen 2014 2t,16 - - - (71,081) - (71,081) 2014 dividendDividen 2015 2t,16 - - - (20,230) - (20,230) 2015 dividend

Allocation toPencadangan wajib - - 25 (25) - - statutory reserves

Saldo pada tanggal Balance as at31 Desember 2015 574,885 49,367 250 782,425 1,151 1,408,078 31 December 2015

159

Page 184: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

160

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes form an integral partof these all financial statements

Halaman - 5 - Page

LAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2015 2014 2013

Cash flows from operatingArus kas dari aktivitas operasi activitiesPenerimaan kas dari: Cash received from:- Pelanggan 3,741,319 3,732,500 4,314,705 Customers -- Bunga bank 89,138 47,202 23,383 Interest income -- Lain-lain - 1,806 14,537 Others -

Jumlah penerimaan kas 3,830,457 3,781,508 4,352,625 Total cash receipts

Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for:Interest and financing -

- Beban bunga dan keuangan (362,466) (391,671) (348,809) charges- Pembayaran ke pemasok (3,027,494) (2,358,691) (2,852,755) Payment to suppliers -- Beban usaha (86,973) (72,925) (68,203) Operating expenses -

Jumlah pengeluaran kas (3,476,933) (2,823,287) (3,269,767) Total cash disbursements

Beban pajak penghasilan (26,018) (58,109) (117,174) Income tax expense

Net cash flowsArus kas bersih diperoleh dari provided from

aktivitas operasi 327,506 900,112 965,684 operating activities

Cash flows fromArus kas dari aktivitas investasi investing activitiesPembelian aset tetap 11 (55,360) (2,153) (1,400) Purchase of fixed assetsPenjualan aset tetap 11 - 413 - Sale of fixed assets

Net cash flowsArus kas bersih digunakan untuk used in

aktivitas investasi (55,360) (1,740) (1,400) investing activities

Cash flows fromArus kas dari aktivitas pendanaan financing activitiesPenerimaan pinjaman 578,835 840,040 1,042,468 Receipts from borrowingsPenerimaan obligasi 500,000 995,923 500,000 Receipts from bonds

Receipts from MediumPenerimaan Medium Term Notes 700,000 999,865 600,000 Term NotesPembayaran pinjaman (1,093,173) (1,698,188) (1,755,394) Payments of borrowingsPembayaran obligasi (807,000) (643,000) (654,000) Payments of bonds

Payment of MediumPembayaran Medium Term Notes (550,000) (500,000) (100,000) Term NotesPembayaran dividen - bersih 16 (91,311) (115,862) (110,610) Payment of dividend - net

Net cash flowsArus kas bersih digunakan untuk used in financing

aktivitas pendanaan (762,649) (121,222) (477,536) activities

Net (decrease)/increase(Penurunan)/Kenaikan bersih kas cash and cash

dan setara kas (490,503) 777,150 486,748 equivalents

Adjustments of foreignexchange differences

Penyesuaian atas selisih kurs in cash and cashdari saldo kas dan setara kas 36,869 10,356 21,940 equivalents

Kas dan setara kas Cash and cash equivalentsawal tahun 1,703,196 915,690 407,002 at beginning of year

Kas dan setara kas akhir Cash and cash equivalentstahun 1,249,562 1,703,196 915,690 at end of year

Kas dan setara kas Cash and cash equivalentsterdiri dari: consist of:- Pihak ketiga 4 1,206,671 1,291,019 489,127 Third parties -- Pihak berelasi 4,20 42,891 412,177 426,563 Related parties -

Jumlah kas Total cash anddan setara kas 1,249,562 1,703,196 915,690 cash equivalent

160

Page 185: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

161

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 6 - Page

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

PT Surya Artha Nusantara Finance (“Perseroan”)didirikan dengan nama PT Sangga Loka Suburberdasarkan Akta Notaris Nyonya RukmasantiHardjasatya, S.H., No. 58, tanggal 25 Agustus1983. Akta pendirian ini telah disetujui olehMenteri Kehakiman Republik Indonesia padatanggal 19 Januari 1984 melalui Surat KeputusanNo. C2-423 HT01.01-Th84, dan didaftarkan dalamBuku Register di Pengadilan Negeri Jakarta PusatNo.697/1984 tanggal 6 Maret 1984, sertadiumumkan dalam Berita Negara RepublikIndonesia No. 38 tanggal 15 Mei 1984, TambahanBerita Negara Republik Indonesia No. 484.

PT Surya Artha Nusantara Finance (the“Company”) was established with the name ofPT Sangga Loka Subur based on Notarial Deedof Mrs. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 58dated 25 August 1983. The Company’s Articlesof Association were approved by the Minister ofJustice of Republic of Indonesia on 19 January1984 based on its Decision Letter No. C2-423HT01.01-Th84, and registered in Register Bookat Central District Court No.697/1984 dated6 March 1984, and also published in State ofGazette No. 38, dated 15 May 1984,Supplement No. 484.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalamiperubahan yang dimuat dalam Akta Notaris BennyKristianto, S.H., No. 81 tanggal 13 Agustus 2008mengenai penyesuaian Anggaran DasarPerseroan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun2007 tentang Perseoan Terbatas. Perubahan initelah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia melalui SuratKeputusannya No. AHU-62964.AH.01.02. Tahun2008 tanggal 15 September 2008, dan didaftarkandalam Daftar Perusahaan di Kantor PendaftaranPerusahaan Jakarta Selatan No.2531/RUB09.03/XII/2008 tanggal 23 Desember 2008, sertadiumumkan dalam Berita Negara RepublikIndonesia No. 89 tanggal 4 November 2008,Tambahan No. 22169.

The Articles of Association have since beenamended by Notarial Deed of Benny Kristianto,S.H., No. 81 dated 13 August 2008 concerningthe adjustment of the Articles of Association ofthe Company regarding to Law No. 40 Year2007 regarding Limited Liability Company. Thechanges had been approved by the Minister ofLaw and Human Rights of Republic ofIndonesia through its Decision LetterNo. AHU-62964.AH.01.02. Year 2008, dated15 September 2008, and registered in CompanyRegistration Office of South Jakarta No.2531/RUB 09.03/XII/2008 dated 23 December 2008,and also published in State of Gazette No. 89dated 4 November 2008, SupplementNo. 22169.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalamibeberapa kali perubahan dan yang terakhirberdasarkan Akta Notaris Kumala TjahjaniWidodo, S.H, M.H., M.Kn., No. 78 tanggal 29 Mei2015 tentang perubahan maksud dan tujuan sertakegiatan usaha Perseroan, komposisi dan jumlahanggota dewan komisaris Perseroan, sertakuorum rapat dewan komisaris Perseroan.Perubahan ini telah disetujui Menteri Hukum danHak Asasi Manusia Republik Indonesia melaluiSurat Keputusannya No. AHU-0937214.AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 12 Juni 2015serta telah diberitahukan dan telah diterima sertatelah dicatat di dalam database SistemAdministrasi Badan Hukum Kementerian Hukumdan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-AH.01.03-0940743 tertanggal 12 Juni 2015.

The Articles of Association have since beenamended several times and the latest byNotarial Deed of Kumala Tjahjani Widodo, S.H.,M.H., M.Kn., No. 78 dated 29 May 2015regarding changes in the aims, objectives, andbusiness activities of the Company, compositionand number of the Board of Commissioners ofthe Company as well as quorum meeting of theBoard of Commissioners of the Company. Thechanges had been approved by the Minister ofLaw and Human Rights of the Republic ofIndonesia through its Decision Letter No. AHU-0937214.AH.01.02.TAHUN 2015 dated 12 June2015 and has been notified and have receivedalong been recorded in the database of LegalEntity Administration System of the Ministry ofJustice and Human Rights of the Republic ofIndonesia No. AHU-AH.01.03-0940743 dated12 June 2015.

Perseroan memperoleh izin usaha dalam bidangusaha lembaga pembiayaan dari MenteriKeuangan Republik Indonesia berdasarkan SuratKeputusan No. 1660/KMK.013/1990 tanggal31 Desember 1990. Perseroan mulai beroperasisecara komersial sejak tahun 1985.

The Company obtained a license to operate asa financing company from the Minister ofFinance of Republic of Indonesia based on itsDecision Letter No. 1660/KMK.013/1990 dated31 December 1990. The Company commencedits commercial operations since 1985.

161

Page 186: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

162

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 7 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

Perseroan menjalankan kegiatan usaha di bidangsewa pembiayaan, jasa pembiayaan konsumen,anjak piutang, dan pembiayaan modal kerja.

1. GENERAL INFORMATION (continued)

The Company is engaged in leasing, customerfinancing, factoring, and working capitalfinancing.

Perseroan berdomisili di Jalan T.B. SimatupangKav. 88, Perkantoran Hijau Arkadia Tower BLantai 11, Jakarta 12520. Perseroan mempunyai11 kantor selain kantor cabang yang berlokasi diMedan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKIJakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin,Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak.

The Company’s head office is located at JalanT.B. Simatupang Kav. 88, Perkantoran HijauArkadia Tower B 11th Floor, Jakarta 12520. TheCompany has 11 marketing representativeoffices located in Medan, Pekanbaru,Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya,Makassar, Banjarmasin, Balikpapan,Samarinda, and Pontianak.

Efektif pada tanggal 28 Januari 2016, kantor pusatPerseroan telah dipindahkan ke 18 Office Park, diJalan T.B. Simatupang No. 18 Lantai 23, Jakarta12520.

Effecticve dated 28 January 2016 The Company’shead office is relocated at 18 Office Park JalanT.B. Simatupang No. 18, Perkantoran HijauArkadia Tower B 23rd Floor, Jakarta 12520.

Obligasi SAN Finance I Tahun 2011

Pada bulan Januari 2011, Perseroan telahmenerbitkan Obligasi SAN Finance I Tahun 2011dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi SANFinance I Tahun 2011”) sebesar Rp 600.000.Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dicatatkan diBursa Efek Indonesia (“BEI”) dan dinyatakanefektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal danLembaga Keuangan (“BAPEPAM & LK”) (efektifper tanggal 1 Januari 2013 merupakan bagian dariOtoritas Jasa Keuangan, “OJK”) berdasarkanSurat Keputusan No. S-480/BL/2011 tanggal17 Januari 2011.

SAN Finance Bond I Year 2011

In January 2011 The Company issued SANFinance Bond I Year 2011 with Fixed InterestRate (“SAN Finance Bond I Year 2011”) in theamount of Rp 600,000. It was listed inIndonesian Stock Exchange (“BEI”) and wasdeclared effective by Capital Market andFinancial Intitutions Supervisory Body(“BAPEPAM & LK”) (effective per 1 January2013 is part of Financial Services Authority /Otoritas Jasa Keuangan, “OJK”) based on theDecision Letter No. S-480/BL/2011 dated17 January 2011.

Penerbitan Obligasi SAN Finance I Tahun 2011dilakukan sesuai dengan PerjanjianPerwaliamanatan No. 52 tanggal 25 Oktober 2010(sebagaimana telah diubah terakhir melaluiAdendum II Perjanjian Perwaliamanatan No. 02tanggal 6 Januari 2011) yang dibuat antaraPerseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk yang bertindak selaku Wali Amanatpemegang obligasi. Hasil penerbitan Obligasi SANFinance I Tahun 2011 tersebut di atas setelahdikurangi biaya-biaya emisi dipergunakan olehPerseroan sebagai modal kerja. Obligasi ini dijualdengan harga nominal pada pasar perdana.Obligasi ini telah jatuh tempo dan dibayar penuhdi Januari 2014.

The issuance of SAN Finance Bond I Year 2011was based on the Trustee Agreement No. 52dated 25 October 2010 (as last amended by theAddendum II of the Trustee Agreement No. 02dated 6 January 2011) between the Companyand PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbkas the Trustee for the bond holders. Theproceeds from SAN Finance Bond I Year 2011the of issuance costs was used by theCompany for working capital. The bond wasoffered at par value in the primary market. Thebond already matured and fully paid in January2014.

Obligasi SAN Finance II Tahun 2012

Pada bulan Januari 2012, Perseroan menerbitkanObligasi SAN Finance II Tahun 2012 denganTingkat Bunga Tetap (“Obligasi SAN Finance IITahun 2012”) sebesar Rp 1.500.000. ObligasiSAN Finance II Tahun 2012 dicatatkan di BEI dandinyatakan efektif oleh BAPEPAM & LK (efektifper tanggal 1 Januari 2013 merupakan bagian dariOtoritas Jasa Keuangan, “OJK”) berdasarkanSurat Keputusan No. S-404/BL/2012 tanggal13 Januari 2012.

SAN Finance Bond II Year 2012

In January 2012, The Company issued SANFinance Bond II Year 2012 with Fixed InterestRate (’’SAN Finance Bond II Year 2012”) in theamount of Rp 1,500,000. It was listed in BEIand was declared effective by BAPEPAM & LK(effective per 1 January 2013 is part of FinancialServices Authority/Otoritas Jasa Keuangan,“OJK”) based on the Decision LetterNo. S-404/BL/2012 dated 13 January 2012.

162

Page 187: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

163

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 8 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 (lanjutan) SAN Finance Bond II Year 2012 (continued)

Penerbitan Obligasi SAN Finance II Tahun 2012dilakukan sesuai dengan PerjanjianPerwaliamanatan No. 70 tanggal 27 Oktober 2011(sebagaimana telah diubah terakhir melaluiAdendum II Perjanjian Perwaliamanatan No. 02tanggal 9 Januari 2012) yang dibuat antaraPerseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk yang bertindak selaku Wali Amanatpemegang obligasi. Hasil penerbitan Obligasi SANFinance II Tahun 2012 tersebut di atas setelahdikurangi biaya-biaya emisi dipergunakan olehPerseroan sebagai modal kerja. Obligasi ini dijualdengan harga nominal pada pasar perdana.Obligasi ini telah jatuh tempo dan dibayar penuhdi Januari 2015.

The issuance of SAN Finance Bond II Year2012 was based on the Trustee AgreementNo. 70 dated 27 October 2011 (as lastamended by the Addendum II of the TrusteeAgreement No. 02 dated 9 January 2012)between the Company and PT Bank RakyatIndonesia (Persero) Tbk as the Trustee for thebond holders. The proceeds from SAN FinanceBond II Year 2012 net the issuance costs wasused by the Company for working capital. Thebonds was offered at par value in the primarymarket.The bond was already matured and fullypaid in January 2015.

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap ITahun 2013, Tahap II Tahun 2014 dan Tahap IIITahun 2015

Pada bulan September 2013, Perseroanmenerbitkan Obligasi Berkelanjutan SAN FinanceI Tahap I Tahun 2013 dengan Tingkat BungaTetap (“Obligasi Berkelanjutan SAN Finance ITahap I Tahun 2013”) sebesar Rp 500.000.Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap ITahun 2013 dicatatkan di BEI dan dinyatakanefektif oleh BAPEPAM & LK (efektif per tanggal 1Januari 2013 merupakan bagian dari OtoritasJasa Keuangan, “OJK”) berdasarkan SuratKeputusan No. S-268/D.04/ 2013 tanggal 20September 2013.

Penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance ITahap I Tahun 2013 dilakukan sesuai denganPerjanjian Perwaliamanatan No. 20 tanggal 10 Juli2013 (sebagaimana telah diubah terakhir melaluiAdendum II Perjanjian Perwaliamanatan No. 21tanggal 10 September 2013) dengan PT BankRakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindakselaku Wali Amanat pemegang obligasi. Hasilpenerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance ITahap I Tahun 2013 tersebut di atas setelahdikurangi biaya-biaya emisi dipergunakan olehPerseroan sebagai modal kerja. Obligasi ini dijualdengan harga nominal pada pasar perdana.

SAN Finance Shelf Registration Bond IPhase I Year 2013, Phase II Year 2014, andPhase III Year 2015

In September 2013, The Company issued SANFinance Shelf Registration Bond I Phase I Year2013 with Fixed Interest Rate (“SAN FinanceShelf Registration Bond I Phase I Year 2013”) inthe amount of Rp 500,000. It was listed in BEIand was declared effective by BAPEPAM & LK(effective per 1 January 2013 is part of FinancialServices Authority / Otoritas Jasa Keuangan,“OJK”) based on the Decision LetterNo. S-268/D.04/ 2013 dated 20 September2013.

The issuance of SAN Finance ShelfRegistration Bond I Phase I Year 2013 wasbased on the Trustee Agreement No. 20 dated10 July 2013 (as last amended by theAddendum II of the Trustee Agreement No. 21dated 10 September 2013) between theCompany and PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk as the Trustee for the bondholders. The proceeds from SAN Finance ShelfRegistration Bond I Phase I Year 2013 net theissuance costs was used by the Company forworking capital. The bonds was offered at parvalue in the primary market.

Pada bulan Desember 2014, Perseroanmenerbitkan Obligasi Berkelanjutan SAN FinanceI Tahap II Tahun 2014 dengan Tingkat BungaTetap (“Obligasi Berkelanjutan SAN Finance ITahap II Tahun 2014”) sebesar Rp 1.000.000.Obligasi SAN Finance I Tahap II Tahun 2014dicatatkan di BEI pada tanggal 17 Desember2014.

In December 2014, The Company issued SANFinance Shelf Registration Bond I Phase II Year2014 with Fixed Interest Rate (“SAN FinanceShelf Registration Bond I Phase II Year 2014”)in the amount of Rp 1,000,000. It was listed inBEI on 17 December 2014.

163

Page 188: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

164

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 9 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap ITahun 2013, Tahap II Tahun 2014 dan Tahap IIITahun 2015 (lanjutan)

SAN Finance Shelf Registration Bond IPhase I Year 2013, Phase II Year 2014, andPhase III Year 2015 (continued)

Penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance ITahap II Tahun 2014 dilakukan sesuai denganPerjanjian Perwaliamanatan No. 40 tanggal 26November 2014 dengan PT Bank RakyatIndonesia (Persero) Tbk yang bertindak selakuWali Amanat pemegang obligasi. Hasil PenerbitanObligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap IITahun 2014 tersebut diatas setelah dikurangibiaya-biaya emisi dipergunakan oleh Perseroansebagai modal kerja. Obligasi ini dijual denganharga nominal pada pasar perdana.

Pada bulan Oktober 2015, Perseroan menerbitkanObligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap IIITahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap(“Obligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap IIITahun 2015”) sebesar Rp 500.000. Obligasi SANFinance I Tahap III Tahun 2015 dicatatkan di BEIpada tanggal 7 Oktober 2015.

The issuance of SAN Finance Shelf RegistationBond I Phase II Year 2014 was based on theTrustee Agreement No. 40 dated 26 November2014 between the Company and PT BankRakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trusteefor the bond holders. The proceeds from SANFinance Shelf Registration Bond I Phase II Year2014 net the issuance costs was used by theCompany for working capital. The bonds wasoffered at par value in the primary market.

In October 2015, The Company issued SANFinance Shelf Registration Bond I Phase IIIYear 2015 with Fixed Interest Rate (“SANFinance Shelf Registration Bond I Phase IIIYear 2015”) in the amount of Rp 500,000. It waslisted in BEI on 7 October 2015.

Penerbitan Obligasi Berkelanjutan SAN Finance ITahap III Tahun 2015 dilakukan sesuai denganPerjanjian Perwaliamanatan No. 40 tanggal 26November 2015 dengan PT Bank RakyatIndonesia (Persero) Tbk yang bertindak selakuWali Amanat pemegang obligasi. Hasil PenerbitanObligasi Berkelanjutan SAN Finance I Tahap IIITahun 2015 tersebut diatas setelah dikurangibiaya-biaya emisi dipergunakan oleh Perseroansebagai modal kerja. Obligasi ini dijual denganharga nominal pada pasar perdana.

The issuance of SAN Finance Shelf RegistationBond I Phase III Year 2015 was based on theTrustee Agreement No. 45 dated 15 September2015 between the Company and PT BankRakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trusteefor the bond holders. The proceeds from SANFinance Shelf Registration Bond I Phase IIIYear 2015 net the issuance costs was used bythe Company for working capital. The bondswas offered at par value in the primary market.

MTN SAN Finance II Tahun 2012

Perseroan menerbitkan MTN SAN Finance IITahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap (“MTNSAN Finance II Tahun 2012”), Seri A sebesarRp 100.000 dan Seri B sebesar Rp 100.000,masing-masing pada tanggal 28 Maret 2012 dan27 April 2012, di mana PT NISP Sekuritasbertindak sebagai Mandated Lead Arranger.

SAN Finance MTN II Year 2012

The Company issued SAN Finance MTN II Year2012 with Fixed Interest Rate (“SAN FinanceMTN II Year 2012”), Series A amounted toRp 100,000 and Series B amounted to Rp100,000 on 28 March 2012 and 27 April 2012respectively, with PT NISP Sekuritas acting asMandated Lead Arranger.

MTN SAN Finance II Tahun 2012 Seri A dan SeriB telah didaftarkan di KSEI pada tanggal 27 Maret2012. Penerbitan MTN SAN Finance II Tahun2012 Seri A dan Seri B dilakukan sesuai denganPerjanjian Penerbitan No. 73 tanggal 27 Maret2012 yang dibuat antara Perseroan denganPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yangbertindak sebagai Wali Amanat Pemegang MTN(lihat Catatan 13). MTN SAN Finance II telah jatuhtempo dan dibayar penuh di Maret 2014.

SAN Finance MTN II Year 2012 Series A andSeries B were registered in KSEI on 27 March2012. The issuance of SAN Finance MTN IIYear 2012 Series A and Series B were basedon the Issuance Agreement No. 73 dated27 March 2012, signed by the Company andPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as theTrustee for the MTN holders (refer to Note 13).MTN SAN Finance II already matured and fullypaid in March 2014.

164

Page 189: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

165

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 10 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

MTN SAN Finance III Tahun 2012

Perseroan telah menerbitkan MTN SAN FinanceIII Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap(“MTN SAN Finance III Tahun 2012”), Seri Asebesar Rp 100.000, Seri B sebesar Rp 100.000,dan Seri C sebesar Rp 100.000, masing-masingpada tanggal 5 Juli 2012, 6 Agustus 2012, dan5 Desember 2012, di mana PT NISP Sekuritasbertindak sebagai Mandated Lead Arranger.

MTN SAN Finance III Tahun 2012 Seri A, Seri Bdan Seri C telah didaftarkan di KSEI pada tanggal4 Juli 2012. Penerbitan MTN SAN Finance IIITahun 2012 Seri A, Seri B, dan Seri C dilakukansesuai dengan Perjanjian Penerbitan No. 05tanggal 4 Juli 2012 yang dibuat antara Perseroandengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbkyang bertindak sebagai Wali Amanat PemegangMTN (lihat Catatan 13).

SAN Finance MTN III Year 2012

The Company issued SAN Finance MTN IIIYear 2012 with Fixed Interest Rate (“SANFinance MTN III Year 2012”), Series Aamounted to Rp 100,000, Series B amounted toRp 100,000, and Series C amounted to 100,000on 5 July 2012, 6 August 2012, and 5December 2012 respectively, where PT NISPSekuritas acted as Mandated Lead Arranger.

SAN Finance MTN III Year 2012 Series A,Series B dan Series C were registered with theKSEI on 4 July 2012. The issuance of MTNSAN Finance III Year 2012 Series A, Series Band Series C were based on the IssuanceAgreement No. 05 dated 4 July 2012, signed bythe Company and PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk as the Trustee for the MTNholders (refer to Note 13).

MTN SAN Finance IV Tahun 2013 SAN Finance MTN IV Year 2013

Perseroan telah menerbitkan MTN SAN FinanceIV Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap(“MTN SAN Finance IV Tahun 2013”) Seri Asebesar Rp 100.000, Seri B sebesar Rp 100.000,dan Seri C sebesar Rp 100.000, pada tanggal18 Maret 2013, dimana PT Ciptadana Sekuritasbertindak sebagai Mandated Lead Arranger.

The Company issued MTN SAN Finance IVYear 2013 with Fixed Interest Rate (“SANFinance MTN IV Year 2013”), Series Aamounted to Rp 100,000, Series B amounted toRp 100,000, and Series C amounted to Rp100,000 on 18 March 2013, where PTCiptadana Sekuritas acted as Mandated LeadArranger.

MTN SAN Finance IV Tahun 2013 Seri A, Seri Bdan Seri C telah didaftarkan di KSEI pada tanggal29 Januari 2013. Penerbitan MTN SAN Finance IVTahun 2013 Seri A, Seri B, dan Seri C dilakukansesuai dengan Perjanjian Penerbitan No. 05tanggal 29 Januari 2013 yang dibuat antaraPerseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk yang bertindak sebagai WaliAmanat Pemegang MTN (lihat Catatan 13).

SAN Finance MTN IV Year 2013 Series A,Series B and Series C were registered withKSEI on 29 January 2013. The issuance of SANFinance MTN IV Year 2013 Series A, Series B,and Series C were based on the IssuanceAgreement No. 05 dated 29 January 2013,signed by the Company and PT Bank RakyatIndonesia (Persero) Tbk as the Trustee for theMTN holders (refer to Note 13).

MTN SAN Finance V Tahun 2013 SAN Finance MTN V Year 2013

Perseroan telah menerbitkan MTN SAN Finance VTahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap (“MTNSAN Finance V Tahun 2013”) dengan Seri Asebesar Rp 100.000, Seri B sebesar Rp 100.000,dan Seri C sebesar Rp 100.000, masing-masingpada tanggal 10 Oktober 2013, 11 November2013, dan 10 Desember 2013, dimana PTCiptadana Sekuritas bertindak sebagai Arranger.

The Company issued MTN SAN Finance VYear 2013 with Fixed Interest Rate (“SANFinance MTN V Year 2013”) with Series Aamounted to Rp 100,000, Series B amountedRp 100,000, and Series C amounted Rp100,000, each on 10 October 2013, 11November 2013, and 10 December 2013,where PT Ciptadana Sekuritas acted asArranger.

MTN SAN Finance V Tahun 2013 Seri A, Seri B,dan Seri C telah didaftarkan di KSEI pada tanggal4 Oktober 2013. Penerbitan MTN SAN Finance VTahun 2013 Seri A, Seri B, dan Seri C dilakukansesuai dengan Akta Perjanjian Penerbitan No. 16tanggal 4 Oktober 2013, yang dibuat antaraPerseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk yang bertindak sebagai WaliAmanat Pemegang MTN (lihat Catatan 13).

SAN Finance MTN V Year 2013 Series A,Series B, and Series C were registered in theKSEI on 4 October 2013. The issuance of SANFinance MTN V Year 2013 Series A, Series B,and Series C were based on the IssuanceAgreement Deed No. 16 dated 4 October 2013,signed by the Company and PT Bank RakyatIndonesia (Persero) Tbk as the Trustee for theMTN holders (refer to Note 13).

165

Page 190: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

166

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 11 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

MTN SAN Finance VI Tahun 2014 SAN Finance MTN VI Year 2014

Perseroan telah menerbitkan MTN SAN FinanceVI Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap(“MTN SAN Finance VI Tahun 2014”) dengan SeriA sebesar Rp 250.000, Seri B sebesar Rp250.000, Seri C sebesar Rp 250.000,dan Seri D sebesar Rp 250.000, masing-masingpada tanggal 24 Maret 2014, 24 April 2014, 23Mei 2014, dan 24 Juni 2014, dimana PTCiptadana Sekuritas bertindak sebagai Arranger.

MTN SAN Finance VI Tahun 2014 Seri A, Seri B,Seri C dan Seri D telah didaftarkan di KSEI padatanggal 18 Maret 2014. Penerbitan MTN SANFinance VI Tahun 2014 Seri A, Seri B, Seri C danSeri D dilakukan sesuai dengan Akta PerjanjianPenerbitan No. 27 tanggal 18 Maret 2014, yangdibuat antara Perseroan dengan PT Bank RakyatIndonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagaiWali Amanat Pemegang MTN (lihat Catatan 13).

The Company issued MTN SAN Finance VIYear 2014 with Fixed Interest Rate (“SANFinance MTN VI Year 2014”) with Series Aamounted to Rp 250,000, Series B amounted toRp 250,000, Series C amounted to Rp 250,000and Series D amounted to Rp 250,000, each on24 March 2014, 24 April 2014, 23 May 2014,and 24 June 2014, where PT CiptadanaSekuritas acted as Arranger.

SAN Finance MTN VI Year 2014 Series A,Series B, Series C and Series D wereregistered in the KSEI on 18 March 2014. Theissuance of SAN Finance MTN VI Year 2014Series A, Series B, Series C and Series D werebased on the Issuance Agreement Deed No. 27dated 18 March 2014, signed by the Companyand PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbkas the Trustee for the MTN holders (referto Note 13).

MTN SAN Finance VII Tahun 2015

Perseroan telah menerbitkan MTN SAN FinanceVII Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap(“MTN SAN Finance VII Tahun 2015”) dengan SeriA sebesar Rp 400.000 dan Seri B sebesar Rp300.000, masing-masing pada tanggal 8 April2015 dan 8 Mei 2015, dimana PT CiptadanaSekuritas bertindak sebagai Arranger.

SAN Finance MTN VII Year 2015

The Company issued MTN SAN Finance VIIYear 2015 with Fixed Interest Rate (“SANFinance MTN VII Year 2015”) with Series Aamounted to Rp 400,000 and Series Bamounted to Rp 300,000, each on 8 April 2015and 8 May 2015, where PT Ciptadana Sekuritasacted as Arranger.

MTN SAN Finance VI Tahun 2014 Seri A dan SeriB telah didaftarkan di KSEI pada tanggal 1 April2015. Penerbitan MTN SAN Finance VII Tahun2015 Seri A dan Seri B dilakukan sesuai denganAkta Perjanjian Penerbitan No. 1 tanggal 1 April2015, yang dibuat antara Perseroan dengan PTBank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yangbertindak sebagai Wali Amanat Pemegang MTN(lihat Catatan 13).

SAN Finance MTN VII Year 2015 Series A andSeries B were registered in the KSEI on 1 April2015. The issuance of SAN Finance MTN VIIYear 2015 Series A and Series B were basedon the Issuance Agreement Deed No. 1 dated 1April 2015, signed by the Company and PTBank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as theTrustee for the MTN holders (refer to Note 13).

Perseroan dikendalikan oleh PT AstraInternational Tbk, induk perusahaan yangberdomisili di Indonesia. Pemegang sahamterbesar PT Astra Internasional Tbk adalahJardine Cycle & Carriage, perusahaan yangberdomisili di Singapura. Jardine Cycle andCarriage adalah anak perusahaan dari JardineMatheson Holding Limited, perusahaan yangberdomisili di Bermuda.

The Company is controlled by its immediateparent Company PT Astra International Tbk, acompany incorporated in Indonesia. PT AstraInternational Tbk’s largest shareholder isJardine Cycle & Carriage, a companyincorporated in Singapore. Jardine Cycle andCarriage is a subsidiary of Jardine MathesonHolding Limited, a company incorporated inBermuda.

166

Page 191: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

167

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 12 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Susunan anggota Dewan Komisaris dan DireksiPerseroan pada tanggal 31 Desember 2015:

The Company's Boards of Commissioners andBoard of Directors as at 31 Desember 2015:

Dewan Komisaris: Board of Commissioners:Presiden Komisaris Djoko Pranoto Santoso President CommissionerKomisaris Diana Makmur CommissionerKomisaris Jiro Itai CommissionerKomisaris Independen Drs. H. Mohammad Husni, MM Independent CommissionerKomisaris Independen Hardi Montana ***) Independent Commissioner

Direksi: Board of Directors:Presiden Direktur Bugie Laksmana President DirectorDirektur Keuangan Andrijanto Finance DirectorDirektur Operasi Naga Sujady Operation DirectorDirektur Pengembangan BisnisDirektur Hubungan Pemasok

Yasuaki YoshinoHarly Setiabudi ***)

Business Development DirectorSupplier Relations Director

Susunan anggota Dewan Komisaris dan DireksiPerseroan pada tanggal 31 Desember 2014

The Company's Boards of Commissioners andDirectors as at 31 December 2014

Dewan Komisaris: Board of Commissioners:Presiden Komisaris Djoko Pranoto Santoso President CommissionerKomisaris Susilo Sudjono CommissionerKomisaris Diana Makmur *) CommissionerKomisaris Jiro Itai CommissionerKomisaris Naoto Itakura ****) CommissionerKomisaris Independen Drs. H. Mohammad Husni, MM *) Independent Commissioner

Direksi: Directors:Presiden Direktur Bugie Laksmana *) President DirectorDirektur Keuangan Andrijanto Finance DirectorDirektur Operasi Naga Sujady *) Operation DirectorDirektur Pengembangan BisnisDirektur Hubungan Pemasok

Yasuaki YoshinoTaketsugu Hori ****)

Business Development DirectorSupplier Relations Director

*) Efektif setelah mendapatkan persetujuan oleh Rapat UmumPemegang Saham tanggal 15 April 2014

***) Efektif setelah mendapatkan persetujuan oleh Rapat UmumPemegang Saham tanggal 29 Mei 2015

****)Efektif mengundurkan diri setelah mendapatkan persetujuanoleh Rapat Pemegang Saham tanggal 29 Mei 2015

*) Effective after the approval from Annual GeneralShareholders Meeting dated 15 April 2014

***) Effective after the approval from Annual GeneralShareholders Meeting dated 29 May 2015

****)Effective resigned after the approval from Annual GeneralShareholders Meeting dated 29 May 2015

Susunan anggota Dewan Komisaris dan DireksiPerseroan pada tanggal 31 Desember 2013

The Company's Boards of Commissioners andDirectors as at 31 December 2013

Dewan Komisaris: Board of Commissioners:Presiden Komisaris Djoko Pranoto Santoso President CommissionerKomisaris Susilo Sudjono CommissionerKomisaris Bugie Laksmana **) CommissionerKomisaris Jiro Itai CommissionerKomisaris Naoto Itakura CommissionerKomisaris Independen Inget Sembiring **) Independent Commissioner

Direksi: Directors:Presiden Direktur Diana Makmur **) President DirectorDirektur Keuangan dan Operasi Andrijanto Finance and Operation DirectorDirektur Penjualan dan

PemasaranKeke Hadi **) Sales and Marketing Director

Direktur Risiko Yasuaki Yoshino Risk DirectorDirektur Hubungan Pemasok Taketsugu Hori Supplier Relations Director

**) Efektif mengundurkan diri setelah mendapatkan persetujuanoleh Rapat Pemegang Saham tanggal 15 April 2014

**) Effective resigned after the approval from Annual GeneralShareholders Meeting dated 15 April 2014

167

Page 192: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

168

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 13 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Berdasarkan Keputusan Tertulis Sirkuler DewanKomisaris No. 014/SANF/CIR/VI/2011 tanggal 1Juni 2011, Dewan Komisaris Perseroan telahmembentuk Komite Audit Perseroan.

Based on Circular Written Resolutions of theBoard of Commissioners No.014/SANF/CIR/VI/2011 dated 1 June 2011, theBoard of Commissioners has established theCompany’s Audit Committee.

Berdasarkan Keputusan Tertulis Sirkuler DewanKomisaris No. 007/SANF/CIR/IV/2014 tanggal15 April 2014, Dewan Komisaris Perseroan telahmengangkat anggota Komite Audit Perseroanuntuk masa jabatan sejak tanggal 15 April 2014sampai dengan penutupan Rapat UmumPemegang Saham Tahunan Perseroan di tahun2016.

Based on Circular Written Resolutions of theBoard of Commissioners No.007/SANF/CIR/IV/2014 dated 15 April 2014, theBoard of Commissioners has appointed themembers of the Company’s Audit Committee fortheir effective term of office dated 15 April 2014until the closing of the Annual General Meetingof Shareholders of the Company in 2016.

Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014adalah sebagai berikut :

The Company’s Audit Committee as at31 December 2015 and 31 December 2014 areas follows :

Ketua Drs. H. Mohammad Husni, MM ChairmanAnggota Lindawati Gani MemberAnggota Budy Kurniawan Ratulangi Member

Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

The Company’s Audit Committee as at31 December 2013 are as follows:

KetuaAnggotaAnggota

Inget SembiringKanaka Puradiredja

Thomas H. Secokusumo

ChairmanMemberMember

Pembentukan Komite Audit Perseroan telahsesuai dengan Peraturan BAPEPAM - LK NomorIX.I.5.

Berdasarkan Keputusan Tertulis Sirkuler DewanKomisaris No. 021/SANF/CIR/XI/2015 tanggal24 November 2015, Dewan Komisaris Perseroantelah membentuk Komite Nominasi danRemunerasi Perseroan dengan efektif masajabatan sejak tanggal 24 November 2015 sampaidengan penutupan Rapat Umum PemegangSaham Tahunan Perseroan di tahun 2016.

Susunan Komite Nominasi dan RemunerasiPerseroan pada tanggal 31 Desember 2015adalah sebagai berikut:

The establishment of the Company’s AuditCommittee is in compliance with BAPEPAM -LK regulation Number IX.I.5.

Based on Circular Written Resolutions of theBoard of Commissioners No.021/SANF/CIR/XI/2015 dated 24 November2015, the Board of Commissioners hasestablished the Company’s Nomination andRemuneration Committee to serve for theperiod effective 24 November 2015 until theclosing of the Annual General Meeting ofShareholders of the Company in 2016.

The Company’s Nomination and RemunerationCommittee as at 31 December 2015 are asfollow:

Ketua Hardi Montana ChairmanAnggota Djoko Pranoto Santoso MemberAnggota Theresia S. Nayuti Member

168

Page 193: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

169

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 14 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Pembentukan Komite Nominasi dan RemunerasiPerseroan telah sesuai dengan Peraturan OJKNomor 34/POJK.04/2014.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.065/LSANF/BOD/II/2014 tanggal 10 Februari2014, Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalahTiur Tamara Kardinal.

The establishment of the Company’s AuditCommittee is in compliance with OJK regulationNumber 34/POJK.04/2014.

Based on Decision Letter of theCompany’s Board of Directors No.065/LSANF/BOD/II/2014 dated 10 February2014, the Corporate Secretary as at 31December 2015 and 31 December 2014 is TiurTamara Kardinal.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.580/LSANF/SK-BOD/III/2011 tanggal 3 Maret2011, Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31Desember 2013 adalah Naga Sujady.

Based on Decision Letter of theCompany’s Board of Directors No.580/LSANF/SK-BOD/III/2011 dated 3 March2011, the Corporate Secretary as at 31December 2013 is Naga Sujady.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.700/LSANF/BOD/XII/2011 tanggal 1 Desember2011, Kepala Satuan Kerja Audit Internal padatanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013adalah Christine Sanjaya.

Based on Decision Letter of theCompany’s Board of Directors No.700/LSANF/BOD/XII/2011 dated 1 December2011, the Head of Internal Audit as at 31December 2015, 2014, and 2013 is ChristineSanjaya.

Pembayaran kompensasi Dewan Direksi, DewanKomisaris, dan Komite Audit adalah sebagaiberikut:

The compensation payments for Boards ofDirectors, Boards of Commissioners and AuditCommittees are as follows:

2015 2014 2013

Dewan Direksi 10,350 10,952 10,591 Boards of DirectorsDewan Komisaris 849 708 491 Boards of CommissionersKomite Audit 577 577 560 Audit Committee

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroanmempunyai 138 karyawan (tidak diaudit)(2014: 150 karyawan (tidak diaudit) dan 2013: 156karyawan (tidak diaudit).

As at 31 December 2015, the Company has138 employees (unaudited) (2014: 150employees (unaudited) and 2013: 156employees (unaudited).

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan Perseroan disusun olehDewan Direksi dan diselesaikan pada tanggal 26April 2016. Laporan keuangan disusun dalamrangka Pernyataan Pendaftaran kepadaBapepam-LK (sejak 1 Januari 2013, OJK telahmengambil alih fungsi dari Bapepam-LK) terkaitPenawaran Umum “Obligasi Berkelanjutan II SANFinance Tahun 2016” dan telah mengikutiperaturan Bapepam-LK seperti dijelaskan padaCatatan 2a.

The Company’s financial statements wereprepared by the Board of Directors andcompleted on 26 April 2016. These financialstatements have been prepared for submissionto Bapepam-LK (since 1 January 2013, OJKtakes over the function of Bapepam-LK) inrelation with Public Offering of “ObligasiBerkelanjutan II SAN Finance Year 2016” andhave followed the requirements from Bapepam-LK as described in Note 2a.

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalampenyusunan laporan keuangan adalah sepertiyang dijabarkan di bawah ini:

The principal accounting policies adopted in thepreparation of these financial statements are setout below:

169

Page 194: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

170

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 15 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan(lanjutan)

a. Basis of preparation of the financialstatements (continued)

Laporan keuangan pada tanggal 31Desember 2015, 2014, dan 2013 telahdisusun dan disajikan sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia yangdikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesiadan Peraturan Bapepam dan LK No. VIII.G.7.Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK(sejak 1 Januari 2013, OJK telah mengambilalih fungsi dari Bapepam-LK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang“Pedoman Penyajian dan PengungkapanLaporan Keuangan Emiten atau PerusahaanPublik”.

The financial statements as at 31December 2015, 2014, and 2013 havebeen prepared and presented inaccordance with the Indonesian FinancialAccounting Standards issued by theIndonesian Institute of Accountants andBapepam and LK Regulation No.VIII.G.7.Attachment of the Chairman of Bapepam-LK degree (since 1 January 2013, OJKtakes over the function of Bapepam-LK) No.KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012regarding “Guidelines for FinancialStatements Presentation and Disclosuresfor Issuers or Public Entities”.

Laporan keuangan disusun berdasarkankonvensi harga perolehan, kecuali untuk asetkeuangan yang diklasifikasikan dalamkelompok tersedia untuk dijual, aset danliabilitas keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi dan seluruhinstrumen derivatif yang diukur berdasarkannilai wajar. Laporan keuangan disusunberdasarkan akuntansi berbasis akrual,kecuali laporan arus kas.

The Company’s financial statements havebeen prepared under the historical costconvention, except for financial assetsclassified as available-for-sale, financialassets and liabilities held at fair valuethrough profit and loss and all derivativecontracts which have been measured at fairvalue. The financial statements areprepared under the accrual basis ofaccounting, except for the statements ofcash flows.

Laporan arus kas disusun denganmenggunakan metode langsung dan arus kasdikelompokkan atas dasar aktivitas operasi,investasi, dan pendanaan. Untuk tujuanlaporan arus kas, kas dan setara kasmencakup kas, kas di bank, dan depositoberjangka yang jatuh tempo dalam waktu tigabulan atau kurang, yang tidak dibatasipenggunaannya dan tidak digunakan sebagaijaminan atas pinjaman.

The statements of cash flows are preparedusing the direct method by classifying cashflows as operating, investing, and financingactivities. For the purpose of the statementsof cash flows, cash and cash equivalentinclude cash on hand, cash in banks, andtime deposits with maturity of three monthsor less, which are not restricted andpledged as collateral for any borrowings.

Seluruh angka dalam laporan keuangan ini,kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkanmenjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiahyang terdekat.

Amounts in the financial statements arerounded to and expressed in million ofRupiah, unless otherwise stated.

b. Perubahan pada pernyataan standarakuntansi keuangan dan interpretasipernyataan standar akuntansi keuangan

b. Changes to the statements of financialaccounting standards andinterpretations of statements of financialaccounting standards

Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakanakuntansi telah diterapkan secara konsistendengan laporan keuangan pada tanggal 31Desember 2015, 2014 dan 2013, yang telahsesuai dengan Standar Akuntansi Keuangandi Indonesia.

Except as described below, the accountingpolicies applied are consistent with those ofthe financial statements as at 31 Desember2015, 2014 and 2013, which conform to theIndonesian Financial AccountingStandards.

Sepanjang tahun 2015, Dewan StandarAkuntansi Keuangan Ikatan AkuntanIndonesia (DSAK-IAI) telah menetapkanPSAK dan Interpretasi Standar AkuntansiKeuangan (ISAK) sebagai berikut:

During 2015, Financial AccountingStandard Board of Indonesia Institute ofAccountants (DSAK-IAI) has set SFAS andInterpretation of SFAS (IFAS) as follows:

170

Page 195: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

171

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 16 - Page

- PSAK 1 (revisi 2013) tentang Penyajianlaporan keuangan;

- PSAK 4 (revisi 2013) tentang Laporankeuangan tersendiri;

- PSAK 15 (revisi 2013) tentang Investasipada entitas asosiasi dan venturabersama;

- PSAK 24 (revisi 2013) tentang Imbalankerja;

- PSAK 46 (revisi 2014) tentang Pajakpenghasilan;

- PSAK 48 (revisi 2014) tentang Penurunannilai aset;

- PSAK 50 (revisi 2014) tentang Instrumenkeuangan : penyajian;

- PSAK 55 (revisi 2014) tentang Instrumenkeuangan : pengakuan dan pengukuran;

- PSAK 60 (revisi (2014) tentang Instrumenkeuangan : pengungkapan;

- PSAK 65 (revisi 2013) tentang Laporankeuangan konsolidasian;

- PSAK 66 (revisi 2013) tentang Pengaturanbersama;

- PSAK 67 (revisi 2013) tentangPengungkapan kepentingan dalam entitaslain;

- PSAK 68 (revisi 2013) tentangPengukuran nilai wajar;

- ISAK 26 (revisi 2014) tentang Penilaianulang derivatif melekat;

- ISAK 15 (revisi 2015) tentang Batas assetimbalan pasti.

- SFAS 1 (revised 2013) aboutPresentation financial statements;

- SFAS 4 (revised 2013) about Separatefinancial statements;

- SFAS 15 (revised 2013) aboutInvestment in associates and jointventures;

- SFAS 24 (revised 2013) about Employeebenefits;

- SFAS 46 (revised 2014) about Incometaxes;

- SFAS 48 (revised 2014) aboutImpairment of the assets;

- SFAS 50 (revised 2014) about Financialinstrument: presentation;

- SFAS 55 (revised 2014) about Financialinstrument: recognition andmeasurement;

- SFAS 60 (revised 2014) about Financialinstrument: disclosures;

- SFAS 65 (revised 2013) aboutConsolidate financial statements;

- SFAS 66 (revised 2013) about Jointarrangements;

- SFAS 67 (revised 2013) about Disclosureof interests in other entities;

- SFAS 68 (revised 2013) about Fairvalue measurement;

- IFAS 26 (revised 2014) aboutReassessment of embeddedderivatives.

- IFAS 15 (revised 2015) about The limiton a defined benefit asset.

PSAK dan ISAK tersebut di atas berlakuefektif pada tanggal 1 Januari 2015.

Berikut ini adalah dampak atas penerapanstandar akuntansi di atas yang relevan dansignifikan terhadap laporan keuanganPerseroan:

SFAS and IFAS are effective since 1January 2015.

The following are the impacts of theimplementation of the accountingstandards which are relevant andsignificant to the Company’s financialstatements:

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan pada pernyataan standarakuntansi keuangan dan interpretasipernyataan standar akuntansi keuangan(lanjutan)

b. Changes to the statements of financialaccounting standards andinterpretations of statements of financialaccounting standards (continued)

171

Page 196: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

172

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 17 - Page

b. Perubahan pada pernyataan standarakuntansi keuangan dan interpretasipernyataan standar akuntansi keuangan(lanjutan)

b. Changes to the statements of financialaccounting standards andinterpretations of statements of financialaccounting standards (continued)

- PSAK 1 (revisi 2013) “PenyajianLaporan Keuangan”

Terkait dengan penerapan PSAK No. 1(revisi 2013), “Penyajian LaporanKeuangan”, Perseroan telahmemodifikasi penyajian pos-pos dalampenghasilan komprehensif lain dalamlaporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain, untuk menyajikan pos-pos yang akan direklasifikasikan ke labarugi pada masa yang akan datangterpisah dari pos-pos yang tidak akandireklasifikasikan ke laba rugi. Informasikomparatif telah disajikan kembalidengan menggunakan basis yang sama.

- SFAS 1 (revised 2013) “Presentationof financial statements”

In relation with the adoption of SFAS No.1 (revised 2013), “Presentation ofFinancial Statements”, the Company hasmodified the presentation of items ofother comprehensive income in itsstatements of profit or loss and othercomprehensive income, to present itemsthat would be reclassified to profit or lossin the future separately from those thatwould never be reclassified to profit orloss. Comparative information has beenre-presented on the same basis.

- PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja”

PSAK 24 (revisi 2013) memberikanpenyesuaian dalam perhitungan danpengungkapan imbalan kerja.Perubahannya adalah:i. biaya jasa lalu diakui segera di

laporan laba rugi pada tanggal yanglebih awal antara: ketika amandemenatau kurtailmen terjadi, dan ketikaentitas mengakui biayarestrukturisasi terkait atau pesangon,serta;

ii. penggunaan implied return atas planassets (yaitu tingkat diskonto) untukestimasi return on plan assets;

iii. keuntungan dan kerugian aktuarialyang timbul dari penyesuaian danperubahan dalam asumsi-asumsiaktuarial langsung diakui seluruhnyamelalui pendapatan komprehensiflainnya pada saat terjadinya.

- SFAS 24 (revised 2013) “EmployeeBenefits”

SFAS 24 (revised 2013) provides theadjustment for calculation and disclosurefor employee benefits. The changes are:i. past service costs are recognized

immediately in the statement of profitor loss at the earlier of the followingdates: when the plan is amended orcurtailment occur, and when theentity recognises related restructuringcost or termination benefits and;

ii. the uses of implied return on planassets (i.e. discount rate) to estimatereturn on plan assets;

iii. actuarial gain and losses arising fromexperience adjustments and changesin actuarial assumption charged orcredited to equity in othercomprehensive income in the periodin which they arise.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

172

Page 197: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

173

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 18 - Page

b. Perubahan pada pernyataan standarakuntansi keuangan dan interpretasipernyataan standar akuntansi keuangan(lanjutan)

b. Changes to the statements of financialaccounting standards andinterpretations of statements of financialaccounting standards (continued)

Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK24 (revisi 2013) Imbalan Kerja sertasesuai dengan PSAK 25: KebijakanAkuntansi, Perubahan EstimasiKeuangan dan Kesalahan, perubahan-perubahan tersebut dipertimbangkansebagai perubahan kebijakan akuntansidan diterapkan secara retrospektif. Olehkarena itu, Perseroan telah membukukandampak atas perubahan (i) tersebutsecara retrospektif pada saldo laba (lihatCatatan 28). Lebih lanjut, untuk dampakatas perubahan (ii), Perseroan telahmembukukannya pada laporan laba rugitahun berjalan. Manajemen berpendapatbahwa penyesuaian (ii) ini tidak materialterhadap laporan keuangan Perseroan.Untuk perubahan (iii), Perseroan telahmerubah kebijakan akuntansinya sejaktanggal 1 Januari 2012.

In accordance with transitional provisionof SFAS 24 (revised 2013) Employeebenefit and also in accordance withSFAS 25: Accounting Policies, Changesin Accounting Estimates and Errors, theabove change are considered aschanges in accounting policies and thusshould be applied retrospectively. Assuch, the Company has recognised theimpact of changes in item (i)restropectively through retained earnings(refer to Notes 28). For impact fromchange (ii), the Company has recordedthe impact to current year profit or loss asmanagement is of the view that theadjustment is not material to theCompany’s financial statement. Forchange item (iii), the Company haspreviously changed its accountingpolicies since 1 January 2012.

- PSAK No. 46 (Revisi 2014): “PajakPenghasilan”

PSAK No. 46 (Revisi 2014) memberikanpenyesuaian panduan dalam perhitungandan pengungkapan pajak penghasilandengan menghilangkan beban pajak finaldalam ruang lingkupnya. Sesuai denganPSAK 25 dan ketentuan transisi PSAK46, perubahan akuntansi ini diterapkanretrospektif. Oleh karena itu, Perseroanmelakukan reklasifikasi beban pajak finaltahun 2014 sebesar Rp 11.182 dan 2013sebesar Rp 5.846 dari beban pajakpenghasilan ke beban pajak final (lihatcatatan 27).

- PSAK No. 46 (Revised 2014): “IncomeTaxes”

PSAK No. 46 (Revised 2014) providesthe adjustment guidance for calculationand disclosure for income taxes byeliminates the final tax expense fromscope. In accordance with SFAS 25 andSFAS 46, this change in accountingpolicy is applied retrospectively.Therefore, the Company’s hasreclassified the final tax expense in 2014amounted to Rp 11,182 and 2013amounted to Rp 5,846 from income taxexpense to final tax expenses (refer toNote 27).

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

173

Page 198: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

174

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 19 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan pada pernyataan standarakuntansi keuangan dan interpretasipernyataan standar akuntansi keuangan(lanjutan)

b. Changes to the statements of financialaccounting standards andinterpretations of statements of financialaccounting standards (continued)

- PSAK 68 (revisi 2013) “Pengukurannilai wajar”

PSAK 68 menyediakan satu sumberpanduan tentang bagaimana nilai wajardiukur tetapi tidak menetapkanpersyaratan baru mengenai kapan nilaiwajar diperlukan. Standar inimenyediakan kerangka untukmenentukan nilai wajar dan menjelaskanfaktor-faktor yang harus dipertimbangkandalam mengestimasi nilai wajar. PSAK inimengatur penggunaan harga keluar (exitprice) dalam pengukuran nilai wajar danpersyaratan pengungkapan yang lebihekstensif, khususnya denganmemasukkan instrumen non-keuanganke dalam pengungkapan hierarki nilaiwajar. PSAK 68 diterapkan secaraprospektif. Perubahan ini tidak memilikidampak signifikan terhadap pengukuranaset dan liabilitas Perseroan.Pengungkapan tambahan sesuai PSAK68 telah dibuat pada Catatan 23e.

- SFAS 68 (revised 2013) “Fair valuemeasurement”

SFAS 68 provides a single source ofguidance on how fair value is measuredbut does not establish new requirementsfor when fair value is required. Thisstandard provides a framework fordetermining fair value and clarifies thefactors to be considered in estimating fairvalue. It introduces the use of an exitprice in fair value measurement, as wellas extensive disclosure requirements,particulary the inclusion of non-financialinstruments into the fair value hierarchydisclosure. PSAK 68 is appliedprospectively. The change had nosignificant impact on the measurementsof the Company’s assets and liabilities.Additional disclosures in accordance withSFAS 68 have been made in Note 23e.

c. Aset dan liabilitas keuangan c. Financial assets and liabilities

Perseroan mengklasifikasikan instrumenkeuangan dalam bentuk aset keuangan danliabilitas keuangan.

The company classified its financialinstruments into financial assets andliabilities.

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Perseroan mengklasifikasikan asetkeuangannya dalam kategori asetkeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi; pinjaman yangdiberikan dan piutang; aset keuangandimiliki hingga jatuh tempo, dan asetkeuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasiini tergantung dari tujuan perolehan asetkeuangan tersebut. Manajemenmenentukan klasifikasi aset keuangantersebut pada saat awal pengakuannya.

The Company classifies its financialassets in the following categories offinancial assets at fair value throughprofit and loss; loans and receivables;held-to-maturity financial assets, andavailable-for-sale financial assets. Theclassification depends on the purposefor which the financial assets wereacquired. Management determines theclassification of its financial assets atinitial recognition.

174

Page 199: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

175

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 20 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

Perseroan tidak memiliki aset keuangandalam kategori yang diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi, dimilikihingga jatuh tempo dan tersedia untukdijual, sehingga kebijakan akuntansiuntuk aset tersebut tidak diungkapkan.

The Company has no financial assetscategorised as fair value through profitor loss, held-to-maturity and available-for-sale, hence the accounting policiesrelating to such assets have not beendisclosed.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutangadalah aset keuangan non derivatifdengan pembayaran tetap atau telahditentukan dan tidak mempunyai kuotasidi pasar aktif, kecuali:

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed ordeterminable payments that are notquoted in an active market, other than:

- yang dimaksudkan oleh Perseroanuntuk dijual dalam waktu dekat, yangdiklasifikasikan dalam kelompokdiperdagangkan, serta yang pada saatpengakuan awal ditetapkan sebagaidiukur pada nilai wajar melalui laporanlaba rugi komprehensif;

- those that the Company intends tosell immediately or in the short term,which are classified as held fortrading, and those that the entityupon initial recognition designate asat fair value through profit or loss;

- yang pada saat pengakuan awalditetapkan dalam kelompok tersediauntuk dijual; atau

- dalam hal Perseroan mungkin tidakakan memperoleh kembali investasiawal secara substansial kecuali yangdisebabkan oleh penurunan kualitaspinjaman yang diberikan dan piutang.

- those that the Company upon initialrecognition designate as availablefor sale; or

- those for which the Company maynot recover substantially all of itsinitial investment, other thanbecause of loan and receivablesdeterioration.

Pada saat pengakuan awal, pinjamanyang diberikan dan piutang diakui padanilai wajarnya ditambah biaya transaksi(jika ada) dan selanjutnya diukur padabiaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.Pendapatan dari aset keuangan dalamkelompok pinjaman yang diberikan danpiutang dicatat di dalam laporan laba rugisebagai pendapatan sewa pembiayaan,pendapatan pembiayaan konsumen,pendapatan anjak piutang, danpendapatan pembiayaan modal usaha.

Loans and receivables are initiallyrecognised at fair value plustransaction costs (if any) andsubsequently measured at amortisedcost using the effective interest ratemethod. Income on financial assetsclassified as loans and receivables isincluded in the profit or loss as directfinancing lease income, consumerfinancing income, factoring income,and working capital financing income.

175

Page 200: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

176

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 21 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

Pinjaman yang diberikan dan piutangmeliputi kas dan setara kas, piutang sewapembiayaan, piutang pembiayaankonsumen, tagihan anjak piutang, piutangpembiayaan modal usaha, piutang lain-lain, dan aset lain-lain.

Loans and receivables consist of cashand cash equivalents, net investment infinance leases, consumer financingreceivable, factoring receivable,working capital financing receivable,other receivables, and other assets.

(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities

Pengakuan

Perseroan menggunakan akuntansitanggal penyelesaian untuk kontrakregular ketika mencatat transaksi asetkeuangan.

Recognition

The Company uses settlement dateaccounting for regular way contractwhen recording financial assetstransactions.

Perseroan mengklasifikasikan liabilitaskeuangan dalam kategori liabilitaskeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi dan liabilitaskeuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi.

Perseroan tidak memiliki liabilitaskeuangan dalam kategori yang diukurpada nilai wajar melalui laporan laba rugi,sehingga kebijakan akuntansinya tidakdiungkapkan. Perseroan memilikiinstrumen lindung nilai atas arus kas (lihatCatatan 2d).

The Company classified its financialliabilities in the category of financialliabilities at fair value through profit orloss and financial liabilities measured atamortised cost.

The Company has no financial liabilitiescategorised as fair value through profitor loss, hence the related accountingpolicy has not been disclosed. TheCompany has hedging instruments incash flow hedges (refer to Note d).

Liabilitas keuangan yang diukur denganbiaya perolehan diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidakdiklasifikasikan sebagai liabilitaskeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi dikategorikan kedalam liabilitas keuangan yang diukurdengan biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities at amortised cost

Financial liabilities that are notclassified as fair value through profitand loss are categorised into financialliabilities measured at amortised cost.

Pada saat pengakuan awal, liabilitaskeuangan yang diukur dengan biayaperolehan yang diamortisasi diukur padanilai wajar ditambah biaya transaksi (jikaada) yang dapat diatribusikan secaralangsung dengan liabilitas keuangantersebut dan selanjutnya diukur padabiaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.Amortisasi suku bunga efektif diakui didalam laporan laba rugi sebagai “Bebanbunga dan keuangan”.

Financial liabilities measured atamortised cost are initially recognisedat fair value plus transaction cost (ifany) that are directly attributable to thefinancial liabilities and subsequentlymeasured at amortised cost usingeffective interest rate. Effective interestrate amortization is recognised in theprofit and loss as “Interest andfinancing charges”.

176

Page 201: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

177

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 22 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)

(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Financial liabilities (continued)

Liabilitas keuangan yang diukur padabiaya perolehan diamortisasi antara lainutang ke pemasok, utang lain-lain danakrual, pinjaman yang diterima, utangobligasi, dan Medium Term Notes.

Financial liabilities measured atamortised cost are payables tosupplier, other payables and accruedexpenses, borrowings, bonds payable,and Medium Term Notes.

(iii) Penentuan nilai wajar (iii) Determination of fair value

Nilai wajar adalah harga yang akanditerima untuk menjual suatu aset atauharga yang akan dibayar untukmengalihkan suatu liabilitas dalamtransaksi teratur (orderly transaction)antara pelaku pasar (market participants)pada tanggal pengukuran di pasar utamaatau, jika tidak terdapat pasar utama, dipasar yang paling menguntungkandimana Perseroan memiliki akses padatanggal tersebut. Nilai wajar liabilitasmencerminkan risiko wanprestasinya.

Fair value is the price that would bereceived to sell an asset or paid totransfer a liability in an orderlytransaction between market participantsat the measurement date in theprincipal market or, in its absence, themost advantageous market to which theCompany has access at that date. Thefair value of a liability reflects its non-performance risk.

Sebelum 1 Januari 2015, prinsip umumdari nilai wajar adalah nilai dimana suatuaset dapat dipertukarkan, atau suatuliabilitas diselesaikan antara pihak yangmemahami dan berkeinginan untukmelakukan transaksi sesuai dengankesepakatan antara kedua belah pihakpada tanggal pelaporan.

Prior to 1 January 2015, the generalprinciple is that fair value is the amountfor which an asset could be exchanged,or a liability settled, betweenknowledgeable, in accordance with theagreement between both parties on themeasurement date.

Jika tersedia, Perseroan mengukur nilaiwajar instrumen keuangan denganmenggunakan harga kuotasian di pasaraktif untuk instrumen tersebut.

When available, the Companymeasures the fair value of a financialinstrument using the quoted price in anactive market for that instrument.

Nilai wajar untuk instrumen keuanganyang diperdagangkan di pasar aktifditentukan berdasarkan nilai pasar yangberlaku pada tanggal laporan posisikeuangan menggunakan harga yangdipublikasikan secara rutin dan berasaldari sumber yang terpercaya, sepertiquoted market price atau broker’s quotedprice dari Bloomberg dan Reuters.

The fair value of financial instrumentstraded in active markets is determinedbased on quoted market prices at thestatements of financial position dateand based on routinely published andreputable sources such as quotedmarket prices or broker’s quoted pricefrom Bloomberg and Reuters.

177

Page 202: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

178

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 23 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)

(iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (iii) Determination of fair value(continued)

Nilai pasar yang digunakan Perseroanuntuk aset keuangan adalah harga bidprice. Sedangkan untuk liabilitaskeuangan, menggunakan ask price.

The quoted market price used forfinancial assets held by the Company isthe bid price. While for financialliabilities, it uses ask price.

Instrumen keuangan dianggap memilikikuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasitersedia sewaktu-waktu dan dapatdiperoleh secara rutin dari bursa,pedagang efek (dealer), perantara efek(broker), kelompok industri, badanpengawas (pricing service atau regulatoryagency), dan harga tersebutmencerminkan transaksi pasar yangaktual dan rutin dalam suatu transaksiyang wajar. Jika kriteria di atas tidakterpenuhi, maka pasar aktif dinyatakantidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasartidak aktif adalah terdapat selisih yangbesar antara harga penawaran danpermintaan atau kenaikan signifikandalam selisih harga penawaran danpermintaan dan hanya terdapat beberapatransaksi terkini.

A financial instrument is considered hasquoted in an active market, if quotedprices are readily and regularlyavailable from an exchange, dealer,broker, industry group, pricing serviceor regulatory agency, and those pricesrepresent actual and regularly occurringmarket transactions on an arm’s lengthbasis. If the above criteria are not met,the market is regarded as beinginactive. Indications that a market isinactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase inthe bid-offer spread or there are fewrecent transactions.

Untuk instrumen keuangan yang tidakmempunyai harga pasar, estimasi atasnilai wajar ditetapkan dengan mengacupada nilai wajar instrumen lain yangsecara substansi memiliki karakteristikyang sama atau dihitung berdasarkanekspektasi arus kas yang didiskontodengan tingkat suku bunga pasar yangrelevan.

For financial instruments with no quotedmarket price, a reasonable estimate ofthe fair value is determined byreference to the current market value ofanother instrument which substantiallyhave the same characteristic orcalculated based on the expected cashflows discounted by relevant marketrates.

Nilai wajar atas piutang pembiayaan,serta pinjaman kepada bank ditentukanmenggunakan nilai kini berdasarkan aruskas kontraktual denganmempertimbangkan kualitas kredit,likuiditas, dan biaya.

The fair value for financing andreceivables as well as borrowings aredetermined using a present valuemodel on the basis of contractuallyagreed cash flows, taking into accountcredit quality, liquidity, and costs.

Bukti terbaik dari nilai wajar pada saatpengakuan awal adalah hargatransaksinya (yaitu nilai wajarpembayaran yang diserahkan atauditerima), kecuali nilai wajar dariinstrumen tersebut dapat dibuktikandengan perbandingan transaksi untukinstrumen yang sama di pasar terkiniyang dapat diobservasi (yaitu yang tanpamodifikasi atau re-packaging) atauberdasarkan teknik penilaian dimanavariabelnya hanya data dari pasar yangdapat diobservasi.

The best evidence of fair value at initialrecognition is the transaction price (thatis, the fair value of the considerationgiven or received), unless the fair valueof that instrument is evidenced bycomparison with other observablecurrent market transactions in the sameinstrument (that is, without modificationor re-packaging) or based on avaluation technique whose variablesinclude only data from observablemarkets.

178

Page 203: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

179

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 24 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)

(iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (iii) Determination of fair value(continued)

Untuk instrumen keuangan yang diukurmenggunakan nilai wajar, Bankmenggunakan hierarki nilai wajar yangmencerminkan signifikansi input yangdigunakan dalam melakukan pengukuran(tingkat 1, 2, dan 3) seperti dijelaskanpada Catatan 23e.

For financial instruments that measuredat fair value, the Bank use the fair valuehierarchy which reflect the significanceof input used in the measurement (level1, 2, and 3) as explained in Notes 23e.

(iv) Penghentian pengakuan (iv) Derecognition

Penghentian pengakuan aset keuangandilakukan ketika hak kontraktual atas aruskas yang berasal dari aset keuangantersebut berakhir, atau ketika asetkeuangan tersebut telah ditransfer dansecara substansial seluruh risiko danmanfaat atas kepemilikan aset tersebuttelah ditransfer (jika secara substansialseluruh risiko dan manfaat tidakditransfer, maka Perseroan melakukanevaluasi untuk memastikan keterlibatanberkelanjutan atas kendali yang masihdimiliki tidak mencegah penghentianpengakuan). Liabilitas keuangandihentikan pengakuannya ketika liabilitastelah dilepaskan atau dibatalkan ataukadaluwarsa.

Financial assets are derecognisedwhen the contractual rights to receivethe cash flows from these assets haveceased to exist or the assets have beentransferred and substantially all therisks and rewards of ownership of theassets are also transferred (ifsubstantially all the risks and rewardsare not transferred, hence theCompany evaluates to ensure thatcontinuing involvement on the basis ofany retained powers of control does notprevent derecognition). Financialliabilities are derecognised when theyhave been redeemed or otherwiseextinguished.

Piutang pembiayaan konsumen, investasibersih dalam sewa pembiayaan, tagihanpembiayaan anjak piutang, danpembiayaan modal kerja dihentikanpengakuannya ketika piutang tersebuttelah dihapusbukukan.

Consumer financing receivables, netinvestment in finance leases, factoringfinancing receivables, and workingcapital financing are derecognisedwhen the receivables have beenwritten-off.

(v) Saling hapus (v) Offsetting

Aset keuangan dan liabilitas keuangandisalinghapuskan dan jumlah netonyadisajikan pada laporan posisi keuanganjika, dan hanya jika Perseroan memilikihak yang berkekuatan hukum untukmelakukan saling hapus atas jumlah yangtelah diakui tersebut dan adanya maksuduntuk menyelesaikan secara neto, atauuntuk merealisasikan aset danmenyelesaikan liabilitas secarabersamaan.

Financial assets and liabilities are offsetand the net amount is presented in thestatements of financial position when,and only when the Company has alegal enforceable right to offset therecognised amounts and there is anintention to settle on a net basis, orrealise the assets and settle theliabilities simultaneously.

Hak berkekuatan hukum tersebutharuslah tidak bergantung pada kondisimasa depan dan hak tersebut harusdapat tetap didapatkan dalam kondisibisnis normal dan dalam hal terjadinyakegagalan, ketidakmampuan membayarmaupun kebangkrutan dari perseroanataupun pihak rekanan.

The legally enforceable right must notbe contingent on future events andmust be enforceable in the normalcourse of business and in the event ofdefault, insolvency or bankruptcy of thecompany or the counterparty.

179

Page 204: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

180

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 25 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)

(vi) Klasifikasi aset dan liabilitaskeuangan

(vi) Classification of financial assets andliabilities

Perseroan mengklasifikasikan instrumenkeuangan ke dalam klasifikasi tertentuyang mencerminkan sifat dari informasidan mempertimbangkan karakteristik dariinstrumen keuangan tersebut. Klasifikasiini dapat dilihat pada tabel berikut:

The Company classifies the financialinstruments into classes that reflect thenature of information and take intoaccount the characteristic of thosefinancial instruments. The classificationcan be seen in the table below:

Kategori berdasarkan PSAK 55/Category based on SFAS 55

Golongan/Class Sub-golongan/Sub-classes

Asetkeuangan/Financialassets

Pinjaman yang diberikan danpiutang/Loans and receivables

Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents

Piutang sewa pembiayaan/Finance lease receivables

Piutang pembiayaan konsumen/Consumer financingreceivables

Tagihan anjak piutang/Factoring receivables

Pembiayaan modal usaha/Working capital financing

Piutang lain-lain/Other receivables

Aset lain-lain/Other assets

Derivatif lindung nilai/Hedgingderivatives

Lindung nilai atas arus kas/Hedging instruments in cashflow hedges

Aset derivatif/Derivativeassets

Liabilitaskeuangan/Financialliabilities

Liabilitas keuangan yang diukurdengan biaya perolehandiamortisasi/Financial liabilities atamortised cost

Utang kepada pemasok/Account payables to suppliers

Utang lain-lain dan biaya akrual/Other payables andaccrued expenses

Pinjaman yang diterima/Borrowings

Utang obligasi/Bonds payable

Medium Term Notes/Medium Term Notes

Derivatif lindung nilai/Hedgingderivatives

Lindung nilai atas aruskas/Hedging instruments incash flow hedges

Liabilitasderivatif/Derivativeliabilities

(vii)Penurunan nilai dari aset keuangan (vii) Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal laporan posisikeuangan, Perseroan mengevaluasiapakah terdapat bukti yang obyektifbahwa aset keuangan atau kelompokaset keuangan mengalami penurunannilai. Aset keuangan atau kelompok asetkeuangan diturunkan nilainya dankerugian penurunan nilai telah terjadi, jikadan hanya jika, terdapat bukti yangobyektif mengenai penurunan nilaitersebut sebagai akibat dari satu ataulebih peristiwa yang terjadi setelahpengakuan awal aset tersebut (peristiwayang merugikan), dan peristiwa yangmerugikan tersebut berdampak padaestimasi arus kas masa depan atas asetkeuangan atau kelompok aset keuanganyang dapat diestimasi secara handal.

The Company assesses at eachreporting date whether there isobjective evidence that a financialasset or group of financial assets isimpaired. A financial asset or a groupof financial assets is impaired andimpairment losses are incurred only ifthere is objective evidence ofimpairment as a result of one or moreevents that occurred after the initialrecognition of the asset (a “loss event”)and that loss event (or events) has animpact on the estimated future cashflows of the financial asset or group offinancial assets that can be reliablyestimated.

180

Page 205: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

181

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 26 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)

(vii)Penurunan nilai dari aset keuangan(lanjutan)

(vii) Impairment of financial assets(continued)

Kesulitan keuangan yang dialami debitur,kemungkinan debitur akan bangkrut, ataukegagalan atau penundaan pembayaranangsuran dapat dipertimbangkan sebagaiindikasi adanya penurunan nilai ataspiutang tersebut.

Significant financial difficulties of thedebtors, probability that the debtors willenter into bankruptcy and default ordelinquency in payments can beconsidered as indicators that thereceivable is impaired.

Perseroan pertama kali menentukanapakah terdapat bukti obyektif penurunannilai secara individual atas piutang yangdiberikan. Penyisihan kerugianpenurunan nilai atas piutang yangdiberikan yang mengalami penurunannilai dihitung secara individual denganmenggunakan estimasi harga jualagunan.

The Company first assesses whetherobjective evidence of impairment existsindividually for receivables. Allowancefor impairment losses on impairedreceivables are individually assessedusing estimated resale value of thecollateral.

Jumlah kerugian penurunan nilai diukurberdasarkan selisih antara nilai tercatatpiutang yang diberikan dengan nilai kinidari estimasi harga jual agunan termasukbiaya pengambilalihan. Nilai tercatat asettersebut dikurangi melalui akunpenyisihan kerugian penurunan nilai danbeban kerugian diakui pada laporan labarugi.

The amount of the loss is measured asthe difference between the asset’scarrying amount and the estimatedresale value of the collaterall includingrepossession cost. The carryingamount of the asset is reduced throughthe use of an allowance for impairmentlosses and the amount of the loss isrecognised in the profit or loss.

Untuk piutang yang diberikan yang tidakmengalami penurunan nilai, penyisihankerugian penurunan nilai dinilai secarakolektif berdasarkan data kerugianhistoris.

For receivables which have noobjective evidence of impairment, theallowance for impairment losses isassesed collectively based on historicalloss experience.

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilaisecara kolektif, aset keuangandikelompokkan berdasarkan kesamaankarakteristik risiko kredit denganmempertimbangkan statusketertunggakan. Karakteristik yang dipilihadalah relevan dengan estimasi arus kasmasa datang dari kelompok aset tersebutyang mengindikasikan kemampuandebitur atau rekanan untuk membayarseluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuaipersyaratan kontrak dari aset yangdievaluasi.

For the purpose of collectiveassessment, financial assets aregrouped on the basis of similar creditrisk characteristics by considering pastdue status. Those characteristics arerelevant to the estimation of future cashflows for groups of such assets whichindicate debtors or counterparties’ability to pay all amounts due accordingto the contractual terms of the assetsbeing evaluated.

181

Page 206: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

182

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 27 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)

(vii)Penurunan nilai dari aset keuangan(lanjutan)

(vii) Impairment of financial assets(continued)

Arus kas masa datang dari kelompok asetkeuangan yang penurunan nilainyadievaluasi secara kolektif, diestimasiberdasarkan kerugian historis yangpernah dialami atas aset-aset yangmemiliki karakteristik risiko kredit yangserupa dengan karakteristik risiko kreditkelompok tersebut di dalam Perseroan.Kerugian historis yang pernah dialamikemudian disesuaikan berdasarkan dataterkini yang dapat diobservasi untukmencerminkan kondisi saat ini yang tidakberpengaruh pada periode terjadinyakerugian historis tersebut dan untukmenghilangkan pengaruh kondisi yangada pada periode historis namun sudahtidak ada lagi saat ini.

Future cash flows in a group offinancial assets that are collectivelyevaluated for impairment are estimatedon the basis of historical lossexperience of the Company. Historicalloss experience is adjusted on thebasis of current observable data toreflect the effects of current conditionsthat did not affect the period on whichthe historical loss experience is basedand to remove the effects of conditionsin the historical period that do notcurrently exist.

Dalam hal terjadi penurunan nilai,penyisihan kerugian penurunan nilaidilaporkan sebagai pengurang dari nilaitercatat dari aset keuangan dalamkelompok pinjaman yang diberikan danpiutang, dan diakui di dalam laporan labarugi komprehensif sebagai “Penyisihankerugian penurunan nilai”.

In the case of impairment, allowancefor impairment losses is reported as adeduction from the carrying value of thefinancial assets classified as loan andreceivables recognised in the incomestatement as “Allowance for impairmentlosses”.

Jika pada periode berikutnya, jumlahkerugian penurunan nilai berkurang danpengurangan tersebut dapat dikaitkansecara obyektif pada peristiwa yangterjadi setelah penurunan nilai diakui(seperti meningkatnya peringkat kreditdebitur), maka kerugian penurunan nilaiyang sebelumnya diakui harus dipulihkandengan menyesuaikan penyisihanpiutang ragu-ragu. Jumlah pemulihanaset keuangan diakui pada laporan labarugi.

If in a subsequent period, the amountof the impairment loss decreases andthe decrease can be related objectivelyto an event occurring after theimpairment was recognised (such asan improvement in the debtor’s creditrating), the previously recognisedimpairment loss is reversed byadjusting the allowance account. Theamount of the reversal is recognised inthe profit or loss.

Ketika suatu piutang tidak tertagih,piutang tersebut dihapus buku denganmenjurnal balik cadangan kerugianpenurunan nilai. Piutang tersebut dihapusbuku setelah semua prosedur yangdiperlukan telah dilakukan dan jumlahkerugian telah ditentukan.

When a receivable is uncollectible, it iswritten off against the related allowancefor receivable impairment. Suchreceivables are written off after all thenecessary procedures have beencompleted and the amount of the losshas been determined.

Penerimaan kemudian atas asetkeuangan yang telah dihapusbukukanpada periode sebelumnya, diakui sebagaipendapatan lain-lain, sedangkanpenerimaan kemudian atas asetkeuangan yang dihapusbukukan padaperiode berjalan, dikreditkan denganmenyesuaikan akun penyisihan kerugianpenurunan nilai.

Subsequent recoveries of financialassets written-off in the previous periodare recognised as other income, whilstsubsequent recoveries of financialassets written-off in the current period,are credited to the allowance forimpairment losses.

182

Page 207: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

183

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 28 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)

(vii)Penurunan nilai dari aset keuangan(lanjutan)

(vii) Impairment of financial assets(continued)

Skema restrukturisasi yang dilakukanoleh Perseroan meliputi penyesuaiankembali jangka waktu pembayaranpiutang dan tidak terdapat laba/(rugi)yang diakui Perseroan. Setelahrestrukturisasi, semua penerimaan kasmasa depan yang ditetapkan dalampersyaratan dicatat sebagaipengembalian pokok piutang danpendapatan bunga sesuai dengansyarat-syarat restrukturisasi.

Restructuring schemes entered into by theCompany include adjustments of financingtenor and there are no gains/(losses) whichare recognised by the Company. Thereafter,all cash receipts under the new terms shallbe accounted for as the recovery of principaland interest income, in accordance with therestructuring schemes.

d. Instrumen keuangan derivatif danakuntansi lindung nilai

d. Derivative financial instruments andhedge accounting

Instrumen derivatif diakui pertama-tama padanilai wajar pada saat kontrak tersebutdilakukan dan selanjutnya diukur pada nilaiwajarnya. Derivatif dicatat sebagai asetapabila memiliki nilai wajar positif dan sebagailiabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.

Derivative instruments are initiallyrecognised at fair value on the date thecontracts are entered into and aresubsequently remeasured at their fairvalues. Derivatives are carried as assetswhen the fair value is positive and asliabilities when the fair value is negative.

Metode pengakuan keuntungan atau kerugiandari perubahan nilai wajar tergantung padaapakah derivatif tersebut adalah instrumenlindung nilai dan sifat dari unsur yangdilindungi nilainya.

The method of recognising the result of fairvalue gain or loss depends on whether thederivative is designated as a hedginginstrument and the nature of the item beinghedged.

Perseroan menggunakan instrumen keuanganderivatif, cross currency, dan interest rateswap, sebagai bagian dari aktivitasmanajemen aset dan liabilitas untukmelindungi dampak risiko tingkat suku bungadan risiko mata uang asing. Perseroanmenerapkan akuntansi lindung nilai arus kaspada saat transaksi tersebut memenuhikriteria perlakuan akuntansi lindung nilai.

The Company uses derivative instruments,cross currency, and interest rate swap aspart of its asset and liability managementactivities to manage exposures to interestrate and foreign currency. The Companyapplies cash flow hedge accounting whentransactions meet the specified criteria forhedge accounting treatment.

Pada saat terjadinya transaksi, Perseroanmembuat dokumentasi mengenai hubunganantara instrumen lindung nilai dan unsur yangdilindungi nilainya, juga tujuan manajemenrisiko dan strategi yang diterapkan dalammelakukan berbagai macam transaksi lindungnilai. Proses dokumentasi ini menghubungkanderivatif yang ditujukan sebagai lindung nilaidengan aset dan liabilitas tertentu ataudengan komitmen penuh tertentu atautransaksi yang diperkirakan. Pada saatterjadinya transaksi lindung nilai dan padaperiode berikutnya, Perseroan juga membuatdokumentasi atas penilaian apakah derivatifyang digunakan sebagai transaksi lindungnilai memiliki efektivitas yang tinggi dalammenandingi (offsetting) perubahan nilai wajaratau arus kas dari unsur yang dilindunginilainya.

The Company documents, at the inceptionof the transaction, the relationship betweenhedging instruments and hedged items, aswell as its risk management objective andstrategy for undertaking various hedgetransactions. This process includes linkingall derivatives designated as hedges tospecific assets and liabilities or to specificfirm commitments or forecast transactions.The Company also documents itsassessment, both at the hedge inceptionand on an ongoing basis, as to whether thederivatives that are used in hedgingtransactions are highly effective in offsettingchanges in fair values or cash flows ofhedged items.

183

Page 208: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

184

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 29 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan derivatif danakuntansi lindung nilai (lanjutan)

d. Derivative financial instruments andhedge accounting (continued)

Lindung nilai dinyatakan efektif olehPerseroan hanya jika memenuhi kriteriasebagai berikut: i) pada saat terjadinya dansepanjang umur transaksi lindung nilaimemiliki efektivitas yang tinggi dalammenandingi (offsetting) perubahan nilai wajaratau arus kas yang melekat pada risiko-risikoyang dilindungi nilainya dan ii) tingkatefektivitas lindung nilai berkisar antara 80% -125%. Perseroan akan menghentikanpenerapan akuntansi lindung nilai ketikaderivatif tersebut tidak atau tidak lagi efektif;ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsaatau dijual, dihentikan atau dibayar atauketika transaksi yang diperkirakan akan terjaditidak lagi diperkirakan akan terjadi.

The Company regards a hedge as highlyeffective only if the following criteria aremet: i) at inception of the hedge andthroughouts its life, the hedge is expectedto be highly effective in achieving offsettingchanges in fair value or cash flowsattributable to the hedged risks, and ii)actual results of the hedge are within arange of 80% to 125%. The Companydiscontinues hedge accounting when itdetermines that a derivative is not, or hasceased to be, highly effective as a hedge;when the derivative expires or is sold,terminated or exercised or when a forecasttransactions is no longer deemed highlyprobable.

Lindung nilai arus kas Cash flow hedges

Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajarderivatif yang ditujukan dan memenuhikualifikasi sebagai lindung nilai arus kas,diakui sebagai cadangan lindung nilai aruskas pada bagian penghasilan/rugikomprehensif lain. Keuntungan atau kerugianatas bagian yang tidak efektif (jika ada) diakuilangsung pada laporan laba rugi. Jumlahakumulasi dalam ekuitas dibebankan kelaporan laba rugi ketika unsur yang dilindunginilainya mempengaruhi laba bersih. Ketikainstrumen lindung nilai kadaluwarsa ataudijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagimemenuhi persyaratan sebagai akuntansilindung nilai, akumulasi penghasilan/(rugi)komprehensif lain yang ada diakui padalaporan laba rugi.

The effective portion of changes in the fairvalue of derivatives that are designated andqualify as cash flow hedges are recognisedin other comprehensive income/(loss) undercash flow hedge reserves. The gain or lossrelating to the ineffective portion (if any) isrecognised immediately in the profit andloss. Amounts accumulated in equity arerecycled to the profit and loss in the periodsin which the hedged item will affect netincome. When a hedging instrumentexpires or is sold, or when a hedge nolonger meets the criteria for hedgeaccounting, any cumulative gain or lossexisting in the other comprehensiveincome/(loss) at that time is recognised inthe profit or loss.

Lihat Catatan 2c untuk perlakuan akuntansiaset dan liabilitas keuangan.

Refer to Note 2c for the accounting policy offinancial assets and liabilities.

e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas mencakup kas, kas dibank dan deposito berjangka yang jatuhtempo dalam waktu tiga bulan atau kurang,yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidakdigunakan sebagai jaminan atas pinjaman.

Cash and cash equivalents include cash onhand, cash in banks and time deposits withmaturity of three months or less, which arenot restricted and pledged as collateral forany borrowing.

f. Piutang sewa pembiayaan f. Finance lease receivables

Piutang sewa pembiayaan pada awalnyadiakui sebesar nilai wajar dikurangipendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapatdiatribusikan secara langsung danselanjutnya diukur dengan biaya perolehandiamortisasi menggunakan metode tingkatbunga efektif.

Finance lease receivables are recognisedinitially at fair value, deducted byadministration income and plus directlyattributable transactions costs (if any) andsubsequently measured at amortised costusing the effective interest rate method.

184

Page 209: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

185

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 30 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan) f. Finance lease receivables (continued)

Pada saat pengakuan awal, nilai wajarpiutang sewa pembiayaan merupakan jumlahpiutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisayang akan diterima oleh perusahaan sewapada akhir masa sewa pembiayaan dikurangidengan pendapatan sewa pembiayaan yangditangguhkan dan simpanan jaminan. Selisihantara nilai piutang bruto dan nilai kini piutangdiakui sebagai pendapatan sewa pembiayaanyang belum diakui. Pendapatan sewapembiayaan yang belum diakui dialokasikansebagai pendapatan tahun berjalanmenggunakan metode tingkat suku bungaefektif. Piutang sewa pembiayaandiklasifikasikan sebagai pinjaman yangdiberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untukkebijakan akuntansi atas pinjaman yangdiberikan dan piutang.

At initial recognition, the fair value of netinvestment in direct finance leaserepresents lease financing receivables plusthe residual value at the end of the leaseperiod deducted by unearned lease incomeand security deposits. The differencebetween the gross lease receivables andthe present value of the lease receivables isrecognised as unearned lease income.Unearned lease income is allocated to thecurrent year statement of income using theeffective interest rate. Net investment infinance lease are classified as loans andreceivables. Refer to Note 2c for theaccounting policy of loans and receivables.

Penyewa memiliki hak opsi untuk membeliaset yang disewa-pembiayaankan pada akhirmasa sewa pembiayaan dengan harga yangtelah disetujui bersama pada saat dimulainyaperjanjian sewa pembiayaan.

The lessee has the option to purchase theleased asset at the end of the lease periodat a price mutually agreed at thecommencement of the agreement.

Penyelesaian kontrak sebelum masa sewapembiayaan berakhir diperlakukan sebagaipembatalan kontrak sewa dan laba atau rugiyang timbul dibebankan pada laporan labarugi tahun berjalan pada tanggal terjadinyatransaksi.

Early termination is treated as acancellation of an existing contract and theresulting gain or loss is credited or chargedto the current year profit or loss at thetransaction date.

Sesuai dengan PSAK 30 (Revisi 2011),klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh manarisiko dan manfaat yang terkait dengankepemilikan aset sewaan berada pada lessoratau lessee.

Pembiayaan bersama

Piutang sewa pembiayaan dan piutangpembiayaan konsumen yang dibiayaibersama pihak lain, di mana masing-masingpihak menanggung risiko kredit sesuaidengan porsinya (without recourse) disajikandi laporan posisi keuangan secara bersih.

Pendapatan sewa pembiayaan danpembiayaan konsumen serta beban bungayang terkait dengan pembiayaan bersamawithout recourse disajikan secara bersih dilaporan laba rugi.

Dalam pembiayaan bersama withoutrecourse, Perseroan berhak menentukantingkat bunga yang lebih tinggi kepadapelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkandalam perjanjian dengan pemberipembiayaan bersama. Selisihnya merupakanpendapatan bagi Perseroan dan disajikansebagai “Pendapatan Sewa Pembiayaan/Pendapatan Pembiayaan Konsumen”.

Under SFAS 30 (Revised 2011), theclassification of leases is based on theextent to which risks and rewards incidentalto ownership of a leased asset lie with thelessor or the lessee.

Joint financing

Joint financing receivables where theCompany and joint financing providers bearcredit risk in accordance with their portion(without recourse) are presented on a netbasis in the statement of financial position.

Direct financing leases income andconsumer financing income as well asinterest expenses related to joint financingwithout recourse are presented on a netbasis in the profit or loss.

For joint financing without recourse, theCompany has the right to set higher interestrates to customers than those as stated inthe joint financing agreements with jointfinancing providers. The difference isrecognised as the Company’s revenue andrecorded as “Direct Financing LeasesIncome/ Consumer Financing Income”.

185

Page 210: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

186

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 31 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Pembiayaan konsumen g. Consumer financing

Piutang pembiayaan konsumen diakui padaawalnya dengan nilai wajar dikurangipendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapatdiatribusikan secara langsung dan selanjutnyadiukur dengan biaya perolehan diamortisasimenggunakan metode tingkat suku bungaefektif setelah dikurangi dengan pendapatanpembiayaan konsumen yang belum diakui,penyisihan kerugian penurunan nilai, danjumlah yang dibiayai bersama pihak-pihaklain.

Consumer financing receivables arerecognised initially at fair value, deductedby administration income and plus directlyattributable transactions costs (if any) andsubsequently measured at amortised costusing the effective interest rate method netof unearned income on consumer financing,allowance for impairment losses, andamount jointly financed by other parties.

Piutang pembiayaan konsumen merupakanjumlah piutang setelah dikurangi denganbagian pembiayaan bersama dimana risikokredit ditanggung oleh pemberi pembiayaanbersama sesuai dengan porsinya (withoutrecourse), pendapatan pembiayaan yangbelum diakui, dan penyisihan kerugianpenurunan nilai.

Consumer financing receivables are statednet of joint financing receivables where jointfinancing providers bear credit risk inaccordance with its portion (withoutrecourse), unearned consumer financingincome, and allowance for impairmentlosses.

Pendapatan pembiayaan konsumen yangbelum diakui merupakan selisih antara jumlahkeseluruhan pembayaran angsuran yangakan diterima dari konsumen dengan jumlahpokok pembiayaan, yang akan diakui sebagaipenghasilan sesuai dengan jangka waktukontrak dengan menggunakan metode tingkatsuku bunga efektif. Piutang pembiayaankonsumen diklasifikasikan sebagai asetkeuangan dalam kelompok pinjaman yangdiberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untukperlakuan akuntansi aset keuangan dalamkelompok pinjaman yang diberikan danpiutang.

Unearned consumer financing income isthe difference between total installments tobe received from customers and the totalfinancing which is recognised as incomeover the term of the contract using theeffective interest rate. Consumer financingreceivables are classified as financialassets in loans and receivables. Refer toNote 2c for the accounting policy of loansand receivables.

Penyelesaian kontrak sebelum masapembiayaan konsumen berakhir diperlakukansebagai pembatalan kontrak pembiayaankonsumen dan laba atau rugi yang terjadipada saat transaksi timbul diakui dalamlaporan laba rugi tahun berjalan pada tanggalterjadinya transaksi.

Early termination is treated as cancellationof an existing contract and the resultinggain or loss is credited or charged to thecurrent year statement of profit or loss atthe transaction date.

Pembiayaan bersama Joint financing

Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansiterkait dengan pembiayaan bersama.

Refer to Note 2f for the accounting policy ofjoint financing.

h. Tagihan anjak piutang h. Factoring receivables

Tagihan anjak piutang without recoursemerupakan jumlah piutang setelah dikurangipenyisihan kerugian penurunan nilai.

Factoring receivables acquired withoutrecourse are stated at the outstandingbalance less the allowance for impairmentlosses.

186

Page 211: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

187

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 32 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Tagihan anjak piutang (lanjutan) h. Factoring receivables (continued)

Tagihan anjak piutang without recoursediklasifikasikan sebagai aset keuangandalam kelompok pinjaman yang diberikandan piutang. Lihat Catatan 2c untukperlakuan akuntansi aset keuangan dalamkelompok pinjaman yang diberikan danpiutang.

Factoring receivables without recourse areclassified as financial assets in loans andreceivables. Refer to Note 2c for theaccounting policy of loans and receivables.

i. Piutang pembiayaan modal usaha i. Working capital financing receivables

Piutang pembiayaan modal usahamerupakan jumlah piutang setelah dikurangipenyisihan kerugian penurunan nilai.

Working capital financing receivables arestated at the outstanding balance less theallowance for impairment losses.

Tagihan pembiayaan modal usahadiklasifikasikan sebagai pinjaman yangdiberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untukkebijakan akuntansi atas pinjaman yangdiberikan dan piutang.

Working capital financing receivables areclassified as loans and receivables. Referto Note 2c for the accounting policy of loansand receivables.

j. Piutang dari jaminan yang dikuasaikembali

j. Receivables from collateral

Piutang dari jaminan yang dikuasai kembalidinyatakan berdasarkan nilai realisasi bersihyaitu nilai tercatat piutang pembiayaankonsumen atau piutang sewa pembiayaandikurangi penyisihan kerugian penurunan nilaiatas piutang tersebut. Lihat Catatan 2c untukkebijakan akuntansi atas pinjaman yangdiberikan dan piutang.

Receivables from collateral are stated atnet realizable value which is carrying valueof related consumer financing receivablesor net investment in finance leases whichdeducted with allowance for impairmentlosses of receivables from collateral. Referto Note 2c for the accounting policy of loansand receivables.

Selisih antara nilai tercatat piutang terkaitdengan nilai realisasi bersih dicatat sebagai“penyisihan kerugian penurunan nilai”.

Difference between carrying value ofrelated receivables with net realizable valueis recorded as “allowance for impairmentlosses”.

Konsumen memberi kuasa kepada Perseroanuntuk menjual ataupun melakukan tindakanlainnya dalam upaya penyelesaian pinjamankonsumen bila terjadi wanprestasi terhadapperjanjian pembiayaan. Konsumen berhakatas selisih lebih antara nilai penjualandengan liabilitas bersih konsumen. Jika terjadiselisih kurang, Perseroan akan mencatatsebagai kerugian atas penjualan piutang darijaminan yang dikuasai kembali.

In case of default, the consumer gives theright to the Company to sell the receivablesfrom collateral or take any other actions tosettle the outstanding receivables.Consumers are entitled to the positivedifferences between the proceeds from thesales of receivables from collateral and theoutstanding loans. If there are negativedifferences, the Company will record theseas losses from disposal of receivables fromcollateral.

k. Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain

k. Prepaid expenses and other receivables

Beban dibayar dimuka dibebankan selamamasa manfaat masing-masing biaya denganmenggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortised over theperiods of benefit using the straight linemethod.

Piutang lain-lain terdiri dari piutang premiasuransi, pinjaman karyawan, uang mukapembayaran, dan piutang pelunasandipercepat.

Other receivables consist of insurancepremium receivable, employee loan,advance payment, and early terminationreceivable.

187

Page 212: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

188

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 33 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain (lanjutan)

k. Prepaid expenses and other receivables(continued)

Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lainmerupakan instrumen aset keuangan yangtermasuk dalam kategori pinjaman yangdiberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untukperlakuan pengukuran dan pengakuan.

Prepaid expenses and other receivablesare the financial assets instruments whichcategorised as loan and receivables. Referto Note 2c for the measurement andrecognition method.

l. Aset tetap dan penyusutan l. Fixed assets and depreciation

Pada saat pengakuan awal, aset tetap diakuisebesar harga perolehan, dan selanjutnyadicatat sebesar harga perolehan dikurangiakumulasi penyusutan dan akumulasi rugipenurunan nilai (jika ada), sesuai denganPSAK 16 (Revisi 2011) – Aset Tetap.

Fixed assets are initially stated at cost, andsubsequently stated at cost lessaccumulated depreciation and accumulatedimpairment (if any), in accordance withSFAS 16 (Revised 2011) – Fixed Assets.

Semua aset tetap disusutkan sampai nilaisisanya berdasarkan metode garis lurusselama estimasi masa manfaat aset sebagaiberikut:

Fixed assets are depreciated to its residualvalue using the straight line method overtheir expected useful lives which are asfollows:

Tahun/Years Tarif/Rate

Gedung 20 5% BuildingsKendaraan 5 20% Motor vehiclesPeralatan kantor dan perabot 5 20% Office equipment and fixturesPrasarana 5 20% Leasehold improvements

Nilai sisa adalah estimasi jumlah yang dapatdiperoleh saat ini dari pelepasan aset tetap,setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan,jika aset telah mencapai kondisi yangdiperkirakan pada akhir umur manfaatnya.

Residual value is the estimated amount thatthe entity would currently obtain fromdisposal of the asset, after deducting theestimated costs of disposal, if the assetwere already of the age and in the conditionexpected at the end of its useful life.

Biaya perbaikan dan pemeliharaandibebankan ke dalam laporan laba rugiselama periode dimana biaya-biaya tersebutterjadi. Pengeluaran yang memperpanjangmasa manfaat aset atau yang memberikantambahan manfaat ekonomis dikapitalisasidan disusutkan.

Repairs and maintenance are charged tothe profit or loss during the financial periodin which they are incurred. Expenditureswhich extend the future life of assets orprovide further economic benefits arecapitalised and depreciated.

Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilaiyang dapat diperoleh kembali, nilai tercatataset diturunkan menjadi sebesar nilai yangdapat diperoleh kembali, yang ditentukanberdasarkan nilai tertinggi antara harga jualbersih dan nilai pakai.

When the carrying amount of an asset isgreater than its estimated recoverableamount, it is written down immediately to itsrecoverable amount, which is determinedbased on the higher of net selling price orvalue in use.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi ataudijual, maka harga perolehan dan akumulasipenyusutannya dikeluarkan dari laporankeuangan dan keuntungan atau kerugianyang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.

When fixed assets are retired or disposedof, their costs and the related accumulateddepreciation are eliminated from thefinancial statements and the resulting gainsor losses are recognised in the profit orloss.

188

Page 213: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

189

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 34 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Pinjaman yang diterima m. Borrowings

Pinjaman yang diterima pada awalnya diakuisebesar nilai wajar setelah dikurangi biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapatdiatribusikan secara langsung. Pinjaman yangditerima selanjutnya dicatat menggunakanbiaya perolehan diamortisasi, selisih antarajumlah yang diterima (bersih setelah dikurangibiaya-biaya transaksi) dan nilai penyelesaianpinjaman yang diterima tersebut diakui dalamlaporan laba rugi sepanjang masa pinjamandengan menggunakan metode bunga efektif.Pinjaman yang diterima diklasifikasikansebagai liabilitas keuangan yang diukurdengan biaya perolehan diamortisasi. LihatCatatan 2c untuk kebijakan akuntansi atasliabilitas keuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi.

Borrowings are recognised initially at fairvalue, net of directly attributable transactioncosts (if any). Borrowings are subsequentlystated at amortised cost, any differencebetween the proceeds (net of transactioncosts) and the redemption value isrecognised in the profit or loss over theperiod of the borrowings using the effectiveinterest method. Borrowings are classifiedas financial liabilities at amortised cost.Refer to Note 2c for the accounting policy offinancial liabilities at amortised cost.

n. Imbalan kerja n. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui padasaat terutang kepada karyawan.

Short-term employee benefits arerecognised when they accrue to theemployees.

Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerjalainnya

Pension benefits and other post-employment benefits

Perseroan memiliki program pensiun imbalanpasti dan iuran pasti.

Program pensiun imbalan pasti adalahprogram pensiun yang menetapkan jumlahimbalan pensiun yang akan diterima olehkaryawan pada saat pensiun, yang biasanyatergantung pada satu faktor atau lebih, sepertiumur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.

The Company has defined benefit anddefined contribution pension plans.

A defined benefit pension plan is a pensionplan that defines an amount of pension thatwill be received by the employees whenbecoming entitled to a pension, whichusually depends on one or more factorssuch as age, years of service andcompensation.

Program pensiun iuran pasti adalah programpensiun di mana Perseroan akan membayariuran tetap kepada sebuah entitas yangterpisah (dana pensiun) dan tidak memilikiliabilitas hukum atau konstruktif untukmembayar kontribusi lebih lanjut.

A defined contribution plan is a pensionplan under which the Company pays fixedcontributions into a separate entity(pension fund) and has no legal orconstructive obligation to pay furthercontributions.

Perseroan diharuskan menyediakan imbalanpensiun minimum yang diatur dalam UU No.13/2003, yang merupakan liabilitas imbalanpasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UUNo. 13/2003 lebih besar, selisih tersebutdiakui sebagai bagian dari liabilitas imbalanpensiun. Karena UU Ketenagakerjaanmenentukan rumus tertentu untuk menghitungjumlah minimal imbalan pensiun, padadasarnya program pensiun berdasarkan UUKetenagakerjaan adalah program manfaatpasti.

The Company is required to provideminimum pension benefits as stipulated inthe Law No. 13/2003 which represents anunderlying defined benefit obligation. If thepension benefits based on Law No.13/2003 are higher, the difference isrecorded as part of the overall pensionbenefits obligation. Since the Labor Lawsets the formula for determining theminimum amount of benefits, in substancepension plans under the Labor Lawrepresent defined benefit plans.

189

Page 214: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

190

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 35 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Imbalan kerja (lanjutan) n. Employee benefits (continued)

Imbalan pensiun dan imbalan pasca kerjalainnya (lanjutan)

Pension benefits and other post-employment benefits (continued)

Program pensiun imbalan pasti ditujukanuntuk karyawan yang telah menjadi pesertaDana Pensiun Astra sebelum atau padatanggal 20 April 1992. Sedangkan programpensiun iuran pasti ditujukan untuk karyawanyang menjadi peserta Dana Pensiun Astrasesudah tanggal 20 April 1992.

Defined benefit pension plan is designatedfor all employees who became member ofDana Pension Astra on or before 20 April1992. Hence, defined contribution pensionplan is designated for employees whobecome a member of Dana Pensiun Astraafter 20 April 1992.

Liabilitas program pensiun imbalan pasti yangdiakui di laporan posisi keuangan adalah nilaikini liabilitas imbalan pasti pada tanggallaporan posisi keuangan dikurangi nilai wajaraset program. Liabilitas imbalan pasti dihitungsetiap tahun oleh aktuaris independen denganmenggunakan metode Projected Unit Credit.Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukandengan mendiskontokan estimasi arus kaskeluar di masa yang akan datang denganmenggunakan tingkat bunga ObligasiPemerintah dalam mata uang yang samadengan mata uang pensiun yang akandibayarkan dan waktu jatuh tempo yangkurang lebih sama dengan waktu jatuh tempopensiun yang bersangkutan.

The liability recognised in the statement offinancial position in respect of definedbenefit pension plans is the present valueof the defined benefit obligation at thestatement of financial position’s date lessthe fair value of plan assets. The definedbenefit obligation is calculated annually byindependent actuaries using the ProjectedUnit Credit method. The present value ofthe defined benefit obligation is determinedby discounting the estimated future cashoutflows using interest rates of GovernmentBonds that are denominated in the currencyin which the pension will be paid, and thathave terms to maturity approximating theterms of the related pension liability.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yangtimbul dari penyesuaian dan perubahandalam asumsi-asumsi aktuarial langsungdiakui seluruhnya melalui penghasilankomprehensif lainnya pada saat terjadinya.

Actuarial gain and losses arising fromexperience adjustments and changes inactuarial assumption charged or credited toequity in other comprehensive income inthe period in which they arise.

Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporanlaba rugi.

Past-service cost are recognisedimmediately in profit or loss.

Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen ataupenyelesaian program manfaat pasti diakui dilaba rugi ketika kurtailmen atau penyelesaiantersebut terjadi.

Gains or losses on the curtailment orsettlement of a defined benefit plan arerecognised in profit or loss when thecurtailment or settlement occurs.

Perseroan juga memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang penghargaan danuang pisah. Imbalan berupa uangpenghargaan diberikan apabila karyawanbekerja hingga mencapai usia pensiun.Sedangkan imbalan berupa uang pisah,dibayarkan kepada karyawan yangmengundurkan diri secara sukarela, setelahmemenuhi minimal masa kerja tertentu.Imbalan ini dihitung dengan menggunakanmetodologi yang sama dengan metodologiyang digunakan dalam perhitungan programpensiun imbalan pasti.

The Company also provide other post-employment benefits, service pay andseparation pay. The service pay benefitvests when the employees reach theirretirement age. The separation pay benefitis paid to employees in the case ofvoluntary resignation, subject to a minimumnumber of years of service. These benefitshave been accounted for using the samemethodology as for the defined benefitpension plan.

190

Page 215: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

191

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 36 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Imbalan kerja (lanjutan) n. Employee benefits (continued)

Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits

Imbalan jangka panjang lainnya seperti cutiberimbalan jangka panjang dan penghargaanjubilee dihitung dengan menggunakan metodeprojected unit credit dan didiskontokan ke nilaikini. Kewajiban in dinilai setiap tahun olehaktuaris independen yang memenuhi syarat.

Other long-term employee benefits such aslong service leave and jubilee awards arecalculated using the projected unit creditmethod and discounted to presentvalue.These obligations are valued annuallyby independent qualified actuaries.

o. Pengakuan pendapatan dan beban o. Income and expense recognition

Pendapatan dari pembiayaan konsumen(lihat Catatan 2g) dan sewa pembiayaan(lihat Catatan 2f) diakui sesuai dengan jangkawaktu kontrak berdasarkan metode sukubunga efektif.

Income from consumer financing (refer toNote 2g) and financing leases (refer to Note2f) is recognised over the term of therespective contracts using the effectiveinterest method.

Metode suku bunga efektif adalah metodeyang digunakan untuk menghitung biayaperolehan diamortisasi dari aset keuanganatau liabilitas keuangan dan metode untukmengalokasikan pendapatan bunga ataubeban bunga selama periode yang relevan.Suku bunga efektif adalah suku bunga yangsecara tepat mendiskontokan estimasipembayaran atau penerimaan kas di masadatang selama perkiraan umur dari instrumenkeuangan untuk memperoleh nilai tercatatbersih dari aset keuangan atau liabilitaskeuangan. Pada saat menghitung sukubunga efektif, Perseroan mengestimasi aruskas dengan mempertimbangkan seluruhpersyaratan kontraktual dalam instrumenkeuangan tersebut, namun tidakmempertimbangkan kerugian kredit di masadatang. Perhitungan ini mencakup biayatransaksi (jika ada).

The effective interest method is a method ofcalculating the amortised cost of a financialasset or a financial liability and of allocatingthe interest income or interest expense overthe relevant period. The effective interestrate is the rate that exactly discountsestimated future cash payments or receiptsthrough the expected life of the financialinstrument to the net carrying amount of thefinancial asset or financial liability. Whencalculating the effective interest rate, theCompany estimates cash flows consideringall contractual terms of the financialinstrument but does not consider futurecredit losses. These calculations includetransaction costs (if any).

Pendapatan dan beban lainnya diakui padasaat terjadinya, dengan menggunakan dasarakrual.

Pendapatan dan beban dicatat sesuaidengan PSAK 23 (Revisi 2010) – Pendapatandan PSAK 55 (Revisi 2011) – InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

Other income and expenses are recognisedas incurred on an accruals basis.

Income and expense are recorded inaccordance with SFAS 23 (Revised 2010) –Revenue and SFAS 55 (Revised 2011) –Financial Instrument: Recognition andMeasurement.

p. Penjabaran mata uang asing p. Foreign currency translation

Laporan keuangan disajikan dalam matauang Rupiah, yang merupakan mata uangfungsional Perseroan.

The financial statements are presented inRupiah, which is the functional currency ofthe Company.

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkanke dalam mata uang Rupiah denganmenggunakan kurs yang berlaku padatanggal transaksi. Pada tanggal laporanposisi keuangan, aset dan liabilitas moneterdalam mata uang asing dijabarkan dengankurs yang berlaku pada tanggal laporanposisi keuangan.

Transactions denominated in a foreigncurrency are translated into Rupiah at theexchange rate prevailing at the date of thetransactions. At the financial position date,monetary assets and liabilities in foreigncurrencies are translated at the exchangerates prevailing at that date.

191

Page 216: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

192

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 37 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) p. Foreign currency translation (continued)

Keuntungan dan kerugian dari selisih kursyang timbul dari transaksi dalam mata uangasing dan penjabaran aset dan liabilitasmoneter dalam mata uang asing, diakui padalaporan laba rugi.

Exchange gains and losses arising fromtransactions in foreign currency and fromthe translation of foreign currency monetaryassets and liabilities are recognised in theprofit or loss.

Kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurstengah Bank Indonesia. Berikut ini adalahkurs nilai tukar yang digunakan (Rupiahpenuh):

The exchange rates used are the BankIndonesia middle rate. Below are theexchange rate used (full amount):

2015 2014 2013

1 Dolar Amerika Serikat 13,795 12,440 12,189 1 United States Dollar

q. Perpajakan q. Taxation

Pajak penghasilan terdiri dari pajakpenghasilan kini dan tangguhan. Pajakpenghasilan ini diakui dalam laporan labarugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengantransaksi atau kejadian yang langsung diakuike penghasilan komprehensif lainnya. Dalamhal ini pajak tersebut masing-masing diakuidalam penghasilan komprehensif lain atauekuitas.

The income tax comprises current anddeferred tax. Tax is recognised in profit andloss, except to the extent that it relates toitems recognised directly in othercomprehensive income. In this case, thetax is also recognised in othercomprehensive income or equity.

Beban pajak kini dihitung berdasarkanperaturan perpajakan yang berlaku padatanggal pelaporan keuangan, di negara dimana Perseroan beroperasi danmenghasilkan pendapatan kena pajak.

The current income tax charge is calculatedon the basis of the tax laws enacted orsubstantively enacted at the reporting date.

Manajemen melakukan evaluasi secaraperiodik atas posisi yang diambil sehubungandengan pemahaman peraturan perpajakan.Dimana dapat memberikan dasar yangmemadai untuk menghitung jumlah yangharus dibayar ke kantor pajak.

Management periodically evaluatespositions taken in tax returns with respectsituation in which applicable tax regulationis subject to interpretation. It establishesprovisions where appropriate on the basisof amounts expected to be paid to the taxauthorities.

Pajak penghasilan tangguhan disajikandengan menggunakan metode balance sheetliability, untuk semua perbedaan temporeryang muncul akibat perbedaan perhitungantarif dasar pajak untuk asset dan liabilitasdengan nilai tercatatnya dalam rangkakebutuhan laporan keuangan per tanggalpelaporan. Tarif pajak yang berlaku saat inidipakai untuk menentukan pajak penghasilantangguhan.

Deferred income tax is determined usingthe balance sheet liability method, for alltemporary differences arising between thetax bases of assets and liabilities and theircarrying values for financial reportingpurposes at each reporting date. Currentlyenacted tax rates are used to determinedeferred income tax.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besarkemungkinan bahwa jumlah laba fiskal padamasa mendatang akan memadai untukmengkompensasi aset pajak tangguhan yangmuncul akibat perbedaan temporer tersebut.

A deferred tax asset is recognised to theextent that it is probable that future taxableprofits will be available against which thedeferred tax asset arising from temporarydifferences can be utilised.

192

Page 217: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

193

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 38 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Perpajakan (lanjutan) q. Taxation (continued)

Aset dan liabilitas pajak penghasilantangguhan dapat saling hapus apabilaterdapat hak yang berkekuatan hukum untukmelakukan saling hapus antara aset pajakkini dengan liabilitas pajak kini dan apabilaaset dan liabilitas pajak penghasilantangguhan dikenakan oleh otoritasperpajakan yang sama, baik atas entitas kenapajak yang sama ataupun berbeda danadanya niat untuk melakukan penyelesaiansaldo-saldo tersebut secara neto.

Deferred income tax assets and liabilitiesare offset when there is a legallyenforceable right to offset current tax assetsagainst current tax liabilities and when thedeferred income taxes assets and liabilitiesrelate to income taxes levied by the sametaxation authority on either the sametaxable entity or different taxable entitieswhere there is an intention to settle thebalances on a net basis.

Perpajakan dicatat sesuai dengan PSAK 46(Revisi 2013) – Pajak Penghasilan.

Taxation is in accordance with SFAS 46(Revised 2013) – Income Taxes.

r. Surat berharga yang diterbitkan r. Securities issued

Surat berharga yang diterbitkan dicatatsebesar nilai nominal dikurangi dengan biayaemisi yang belum diamortisasi. Biaya emisiadalah biaya yang terjadi sehubungandengan surat berharga yang diterbitkan,diakui sebagai diskonto dan dikurangkanlangsung dari hasil emisi dan diamortisasiselama jangka waktu surat berharga yangditerbitkan tersebut dengan menggunakanmetode suku bunga efektif. Surat berhargayang diterbitkan adalah utang obligasi danMedium Term Notes. Surat berharga yangditerbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitaskeuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2cuntuk kebijakan akuntansi atas liabilitaskeuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi.

Securities issued are presented at nominalvalue net of unamortised securitiesissuance cost. Costs incurred in connectionwith securities issuance are recognised asa discount and offset directly from theproceeds derived from such offerings andamortised over the period of the securitiesissued using effective interest rate method.Securities issued are bonds payable andMedium Term Notes. Securities issued areclassified as financial liabilities at amortisedcost. Refer to Note 2c for the accountingpolicy of financial liabilities at amortisedcost.

s. Laba per saham s. Earnings per share

Laba per saham dasar dihitung denganmembagi laba bersih dengan jumlah rata-ratatertimbang jumlah saham biasa yang beredarsepanjang tahun.

Basic earning per share is calculated bydividing net income in the year by theweighted average number of ordinaryshares outstanding during the year.

Laba bersih per saham dilusian dihitungdengan menyesuaikan jumlah rata-ratatertimbang saham biasa yang beredardengan asumsi bahwa semua efekberpotensi saham biasa yang sifatnya dilutifdikonversi.

Diluted earnings per share is calculated byadjusting the weighted average number ofordinary shares outstanding to assumeconversion of all dilutive potential ordinaryshares.

193

Page 218: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

194

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 39 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Transaksi dengan pihak berelasi t. Transaction with related parties

Perseroan melakukan transaksi dengan pihakberelasi. Sesuai dengan PSAK No. 7 (revisi2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihakyang Berelasi”, yang dimaksud dengan pihakyang berelasi adalah orang atau entitas yangberelasi dengan entitas pelapor sebagaiberikut:

a. Orang atau anggota keluargaterdekatnya berelasi dengan entitaspelapor jika orang tersebut:i. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama terhadapentitas pelapor;

ii. memiliki pengaruh signifikan terhadapentitas pelapor; atau

iii. personal manajemen kunci entitaspelapor atau entitas induk pelapor.

The Company has transactions with relatedparties. In accordance with SFAS No. 7(revised 2010) regarding “Related PartyDisclosure”, the meaning of a related partyis a person or entity that is related to areporting entity as follow:

a. A person or a close member of thatperson’s family is related to a reportingentity if that person:i. has control or joint control over the

reporting entity;

ii. has significant influence over thereporting entity; or

iii. is member of the key managementpersonel of the reporting entity of aparent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitaspelapor jika memenuhi hal-hal sebagaiberikut:

i. entitas dan entitas pelapor adalahanggota dari kelompok usaha yangsama (artinya entitas induk, entitasanak dan entitas anak berikutnyaterkait dengan entitas lain);

ii. suatu entitas adalah entitas asosiasiatau ventura bersama bagi entitas lain(atau entitas asosiasi atau venturabersama yang merupakan anggotasuatu kelompok usaha, dimana entitaslain tersebut adalah anggotanya);

iii. kedua entitas tersebut adalah venturabersama dari pihak ketiga yang sama;

iv. suatu entitas adalah ventura bersamadari entitas ketiga dan entitas yanglain adalah entitas asosiasi darientitas ketiga;

v. entitas tersebut adalah suatu programimbalan pasca kerja untuk imbalankerja dari suatu entitas pelapor atauentitas yang terkait dengan entitaspelapor;

vi. entitas yang dikendalikan ataudikendalikan bersama oleh orangyang diidentifikasi dalam butir (a);

vii. orang yang diidentifikasi, dalam butir(a) (i) memiliki pengaruh signifikanterhadap entitas atau anggotamanajemen kunci entitas (atau entitasinduk dari entitas).

b. An entity is related to a reporting entityif any of the following conditionsapplies:

i. the entity and the reporting entityare members of the same theCompany (which means that eachparent, subsidiary and fellowsubsidiary is related to the others);

ii. one entity is an associate or jointventure of the other entity (or anassociate or joint venture ofmember of a company of which theother entity is a member);

iii. both entities are joint ventures ofthe same third party;

iv. one entity is a joint venture of athird entity and the other entity is anassociate of the third entity;

v. the entity is a post-employmentbenefit plan for the benefit ofemployees of either the reportingentity or an entity related to thereporting entity;

vi. the entity controlled or jointlycontrolled by a person identified in(a);

vii. a person identified in (a) (i) hassignificant influence over the entityor is a member of the keymanagement personel of the entity(or of a parent of the entity).

Jenis transaksi dan saldo dengan pihakberelasi, diungkapkan dalam Catatan 20.

The nature of transactions and balances ofaccounts with related parties, are disclosedin the Note 20.

194

Page 219: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

195

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 40 - Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Dividen u. Dividends

Pembagian dividen kepada para pemegangsaham Perseroan diakui sebagai sebuahliabilitas dalam laporan keuangan padaperiode ketika dividen tersebut disetujui olehpara pemegang saham Perseroan.Pembagian dividen interim diakui sebagailiabilitas ketika dividen disetujui berdasarkankeputusan rapat Direksi sesuai denganAnggaran Dasar Perseroan.

Dividend distribution to the Company’sshareholders is recognised as a liability inthe financial statements in the period whichthe dividends are approved by theCompany’s shareholders. Interim dividenddistributions are recognised as a liabilitywhen the dividends are approved based ona Board of Directors’ resolution inaccordance with the Company’s Articles ofAssociation.

v. Informasi segmen v. Segment information

Sebuah segmen operasi adalah suatukomponen dari entitas:i. yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang

memperoleh pendapatan danmenimbulkan beban (termasukpendapatan dan beban yang terkaitdengan transaksi dengan komponen laindari entitas yang sama);

An operating segment is a component ofentity which:i. involves with business activities to

generate income and expenses(include income and expenses relatingto the transactions with othercomponents with the same entity);

ii. hasil operasinya dikaji ulang secaraberkala oleh kepala operasional untukpembuatan keputusan tentang sumberdaya yang dialokasikan pada segmentersebut dan menilai kinerjanya; dan

iii. tersedia informasi keuangan yang dapatdipisahkan.

ii. operations result is observed regularlyby chief decision maker to makedecisions regarding the allocation ofresources and to evaluate the works;and

iii. separate financial information isavailable.

Berdasarkan PSAK 5 (Revisi 2009), sebuahsegmen usaha adalah sekelompok aset danoperasi yang menyediakan barang atau jasayang memiliki risiko serta tingkatpengembalian yang berbeda dengan segmenusaha lainnya, sementara segmen geografisberkaitan dengan penyediaan jasa di dalamlingkungan ekonomi tertentu yang memilikirisiko serta pengembalian yang berbedadengan segmen operasi lainnya yang beradadalam lingkungan ekonomi lain.

Based on SFAS 5 (Revised 2009), abusiness segment is a group of assets andoperations engaged in providing productsor services that are subject to risks andreturns that are different from those of otherbusiness segments, while geographicalsegment is engaged in providing serviceswithin a particular economic environmentthat are subject to risks and returns that aredifferent from those of segments operatingin other economic environments.

Segmen operasi Perseroan disajikanberdasarkan segmen bisnis yang terdiri darisewa pembiayaan, pembiayaan konsumen,anjak piutang, pembiayaan modal kerja danlain-lain (lihat Catatan 22).

The Company discloses the operatingsegment based on business segments thatconsists of: finance leases, consumerfinancing, factoring, working capitalfinancing and others (refer to Note 22).

195

Page 220: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

196

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 41 - Page

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS

Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalamrangka penyusunan laporan keuangan dimanadibutuhkan pertimbangan manajemen dalammenentukan metodologi yang tepat untukpenilaian aset dan liabilitas.

Certain estimates and assumptions are made inthe preparation of the financial statements.These often require management judgement indetermining the appropriate methodology forvaluation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yangberimplikasi pada pelaporan nilai aset danliabilitas atas tahun keuangan satu tahunkedepan. Semua estimasi dan asumsi yangdiharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaikyang didasarkan standar yang berlaku. Estimasidan pertimbangan dievaluasi secara terusmenerus dan berdasarkan pengalaman masa laludan faktor-faktor lain termasuk harapan ataskejadian yang akan datang.

Management makes estimates andassumptions that affect the reported amounts ofassets and liabilities within the next financialyear. All estimates and assumptions required inconformity with SFAS are best estimatesundertaken in accordance with the applicablestandard. Estimates and judgements areevaluated on a continuous basis, and are basedon past experience and other factors, includingexpectations with regard to future events.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuatberdasarkan pengetahuan terbaik manajemenatas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yangtimbul mungkin berbeda dengan estimasi danasumsi semula.

Although these estimates and assumption arebased on management’s best knowledge ofcurrent events and activities, actual result maydiffer from those estimates and assumption.

Sumber utama ketidakpastian estimasi: Key sources of estimation uncertainty:

a. Nilai wajar dari instrumen keuangan a. Fair value of financial instruments

Dalam menentukan nilai wajar aset keuangandan liabilitas yang tidak mempunyai hargapasar, Perseroan menggunakan teknikpenilaian seperti yang dijelaskan dalamCatatan 2c.iii. Untuk instrumen keuanganyang jarang diperdagangkan dan memilikiinformasi harga yang terbatas, nilai wajarmenjadi kurang obyektif dan membutuhkanberbagai tingkat penilaian tergantung padalikuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastianpasar, asumsi harga dan risiko lainnya.

In determining the fair value for financialassets and financial liabilities for whichthere is no observable market price, theCompany uses the valuation techniques asdescribed in Note 2c.iii. For financialinstruments that are traded infrequently andlack of price transparency, fair value is lessobjective and requires varying degrees ofjudgement depending on liquidity,concentration, uncertainty of market factors,pricing assumptions and other risksaffecting the specific instrument.

b. Penyisihan kerugian penurunan nilai asetkeuangan

b. Allowance for impairment losses offinancial assets

Perseroan melakukan review atas asetkeuangan pada setiap tanggal laporan untukmelakukan penilaian atas penyisihan kerugianpenurunan nilai yang telah dicatat.Pertimbangan manajemen diperlukan dalammenentukan estimasi yang digunakan untukmenentukan tingkat penyisihan yangdibutuhkan.

The Company reviews its financial assets atreporting date to evaluate the allowance forimpairment losses. Management’sjudgement is applied in the estimation whendetermining the level of allowance required.

196

Page 221: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

197

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 42 - Page

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)

Sumber utama ketidakpastian estimasi:(lanjutan)

Key sources of estimation uncertainty:(continued)

b. Penyisihan kerugian penurunan nilai asetkeuangan (lanjutan)

b. Allowance for impairment losses offinancial assets (continued)

Kondisi spesifik penurunan nilai debitur dalampembentukan penyisihan kerugian penurunannilai atas aset keuangan dievaluasi secaraindividu berdasarkan estimasi terbaikmanajemen atas nilai kini arus kas yangdiharapkan akan diterima. Dalammengestimasi arus kas tersebut, manajemenmembuat pertimbangan tentang situasikeuangan debitur dan nilai realisasi bersihdari setiap agunan. Setiap aset yangmengalami penurunan nilai dinilai sesuaidengan manfaat yang ada dan strategipenyelesaian serta estimasi arus kas yangdiperkirakan dapat diterima disetujui secaraindependen oleh Manajemen Risiko.

The specific debtors' conditions indetermining allowance for impairmentamount of the financial assets is evaluatedindividually and is based uponmanagement's best estimate of the presentvalue of the cash flows that are expected tobe received. In estimating these cash flows,management makes judgements about thedebtors' financial situation and the netrealizable value of any underlying collateral.Each impaired asset is assessed on itsmerits and the workout strategy andestimated cash flows consideredrecoverable are independently approved bythe Risk Management.

Perseroan juga membentuk penyisihanpenurunan nilai kolektif atas eksposur piutangyang diberikan, dimana evaluasi dilakukanberdasarkan data kerugian historis (lihatCatatan 2c.vii).

The Company also estimates the collectiveimpairment allowance for its receivablesportfolio, where evaluation is performedbased on historical data (refer to Note2c.vii).

Perhitungan penyisihan penurunan nilaikolektif meliputi kerugian kredit yang melekatdalam portofolio aset keuangan dengankarakteristik ekonomi yang sama. Dalammenilai kebutuhan untuk penyisihanpenurunan nilai kolektif, Manajemenmempertimbangkan faktor-faktor sepertiantara lain kualitas kredit dan jenis produk.Guna membuat estimasi penyisihan yangdiperlukan, manajemen membuat asumsiuntuk menentukan kerugian yang melekat,dan untuk menentukan parameter input yangdiperlukan, berdasarkan pengalaman masalalu dan kondisi ekonomi saat ini.

Collectively assessed impairmentallowances cover credit losses inherent inportfolios of financial assets with similareconomic characteristics. In assessing theneed for collective impairment allowances,management considers factors such ascredit quality and type of product, amongothers. In order to estimate the requiredallowance, assumptions are made to definethe way inherent losses are modelled andto determine the required input parameters,based on historical experience and currenteconomic conditions.

Keakuratan penyisihan tergantung padaseberapa baik estimasi arus kas masa depanuntuk cadangan counterparty tertentu danasumsi model dan parameter yang digunakandalam menentukan penyisihan penurunannilai kolektif.

The accuracy of the allowances dependson how well these estimate future cashflows for specific counterparty allowancesand the model assumptions andparameters used in determining collectiveimpairment allowances.

c. Imbalan kerja c. Employee benefits

Nilai kini imbalan kerja karyawan tergantungpada beberapa faktor yang ditentukandengan dasar aktuarial berdasarkanbeberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi jumlahtercatat atas imbalan kerja karyawan.

The present value of the employee benefitobligations depends on a number of factorsthat are determined on an actuarial basisusing a number of assumptions. Anychanges in these assumptions will impactthe carrying amount of employee benefitobligations.

197

Page 222: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

198

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 43 - Page

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)

Sumber utama ketidakpastian estimasi:(lanjutan)

Key sources of estimation uncertainty:(continued)

c. Imbalan kerja (lanjutan) c. Employee benefits (continued)

Asumsi yang digunakan dalam menentukanbiaya/(pendapatan) untuk imbalan kerjakaryawan antara lain tingkat diskonto, tingkatkenaikan gaji di masa datang, usia pensiunnormal, tingkat mortalita, dan lain-lain.

The assumptions used in determining thenet cost/(income) for employee’s benefitincluded the discount rate, salary incrementrate, normal pension age, mortality rate,and others.

Perseroan menentukan tingkat diskonto yangtepat pada setiap akhir periode pelaporan. Inimerupakan tingkat suku bunga yang harusdigunakan untuk menentukan nilai kini atasarus kas keluar masa depan yang diestimasidan akan digunakan untuk membayarimbalan kerja karyawan. Dalam menentukantingkat diskonto yang tepat, Peseroanmempertimbangkan tingkat suku bungaobligasi pemerintah yang mempunyai jangkawaktu yang menyerupai jangka waktuimbalan kerja karyawan.

The Company determines the appropriatediscount rate at the end of each reportingperiod. This is the interest rate that shouldbe used to determine the present value ofestimated future cash outflows expected tobe required to settle the employee’s benefitobligations. In determining the appropriatediscount rate, the Company considers theinterest rates of government bonds thathave terms to maturity approximating theterms of the related employee’s benefitliability.

Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkanpada informasi historis atas tingkat kenaikangaji sebelumnya, tingkat inflasi, dan masakerja.

Annual salary increment rate is determinedbased on historical information of previoussalary increment rate, inflation rate, andlength of service.

Asumsi tingkat mortalita telah didasarkanpada tabel mortalita terbaru yang dihitungdengan menggunakan metode aktuaria yangditerima secara umum.

Mortality rate assumption is based on thelatest mortality table which is calculatedusing actuarial method generally accepted.

Tingkat pengembalian investasi didasarkanpada informasi historis dan proyeksi pasar kedepan.

Expected rate of return on investment isbased on historical information and futuremarket projections.

Asumsi tingkat pengunduran diri didasarkanpada informasi historis dan disesuaikandengan kondisi saat ini.

Resignation rate assumption is based onhistorical information and adjusted forcurrent condition.

198

Page 223: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

199

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 44 - Page

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2015 2014 2013

Kas 125 125 120 Cash on hand

Bank Cash in banksPihak ketiga: Third parties:

Rupiah RupiahPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 302,629 323,719 4,682 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank QNB Kesawan Tbk 288,643 56,891 102,463 PT Bank QNB Kesawan TbkPT Bank Bukopin Tbk 202,644 - - PT Bank Bukopin TbkPT Bank Tabungan Pensiun PT Bank Tabungan Pensiun

Nasional Tbk (BTPN) 127,227 257,802 51,588 Nasional Tbk (BTPN)PT Bank Danamon

Indonesia Tbk 103,460 355 582 PT Bank Danamon Indonesia TbkPT Bank ICB Bumiputera PT Bank ICB Bumiputera

Indonesia Tbk 51,723 5,659 53,018 Indonesia TbkPT Bank CIMB Tbk 20,077 - - PT Bank CIMB TbkPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 5,007 306,524 - (Persero) TbkPT Bank Central Asia Tbk 1,729 1,508 2,357 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 565 2,191 418 (Persero) TbkPT Bank UOB Indonesia 75 254,524 101,883 PT Bank UOB IndonesiaStandard Chartered Bank 51 1,505 544 Standard Chartered BankPT Bank Mizuho Indonesia Tbk 20 20 20 PT Bank Mizuho Indonesia TbkPT Bank International PT Bank International

Indonesia Tbk 10 230 120,688 Indonesia TbkPT Bank OCBC NISP Tbk 3 10,140 - PT Bank OCBC NISP TbkPT Bank KEB Hana Indonesia - 36,234 - PT Bank KEB Hana IndonesiaPT Bank Pan Indonesia Tbk - 590 590 PT Bank Pan Indonesia TbkPT Bank Muamalat - 104 104 PT Bank MuamalatPT Bank Mega Tbk - 93 93 PT Bank Mega TbkPT Bank Ekonomi Raharja Tbk 2 - 202 PT Bank Ekonomi Raharja TbkLain-lain 17 18 18 Others

Dolar AS US DollarPT Bank QNB Kesawan Tbk 61,323 - - PT Bank QNB Kesawan TbkPT Bank ICB Bumiputera PT Bank ICB Bumiputera

Indonesia Tbk 27,856 228 319 Indonesia TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 10,616 1,938 42,194 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Central Asia Tbk 1,254 4,386 6,261 PT Bank Central Asia TbkStandard Chartered Bank 877 792 776 Standard Chartered BankThe Hongkong Shanghai Banking The Hongkong Shanghai Banking -

Corporation Limited 392 353 - Corporation LimitedPT Bank Ekonomi Raharja Tbk 195 24,922 68 PT Bank Ekonomi Raharja TbkPT Bank Mizuho Indonesia Tbk 82 74 73 PT Bank Mizuho Indonesia TbkPT Bank Danamon

Indonesia Tbk 51 47 46 PT Bank Danamon Indonesia TbkDeutsche Bank AG, Deutsche Bank AG,

Cabang Jakarta - 4 4 Jakarta BranchLain-lain 18 43 16 Others

1,206,546 1,290,894 489,007

1,206,671 1,291,019 489,127Pihak berelasi: Related parties:

Rupiah RupiahPT Bank Permata Tbk 26,749 387,413 406,793 PT Bank Permata TbkDolar AS US DollarPT Bank Permata Tbk 16,142 24,764 19,770 PT Bank Permata Tbk

42,891 412,177 426,563

1,249,562 1,703,196 915,690

Suku bunga rekening bank per tahun berkisarantara 0% - 4% pada 31 Desember 2015 untukmata uang Rupiah (2014: 0,5% - 8% dan 2013:1,5% - 6,5%) dan 0% - 2,25% untuk mata uangDolar AS (2014: 0,5% - 2% dan 2013: 0,1% -0,2%).

The bank accounts earned annual interest atrates ranging between 0% - 4% for the yearended 31 December 2015 for Rupiah currency(2014: 0.5% - 8% and 2013: 1.5% - 6.5%) and0% - 2.25% for US Dollars currency (2014:0.5% - 2% and 2013: 0.1% - 0.2%).

Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksipihak berelasi.

Refer to Note 20 for details of related partiesbalances and transactions.

199

Page 224: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

200

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 45 - Page

5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 5. FINANCE LEASE RECEIVABLES

2015 2014 2013

Piutang sewa pembiayaan - kotor Direct finance lease receivables - gross- Pembiayaan sendiri 4,209,869 5,827,987 6,527,318 Direct financing -- Pembiayaan yang dibiayai

bersama pihak lain 119,505 132,232 240,090 Joint financing without recourse -

4,329,374 5,960,219 6,767,408Dikurangi: pembiayaan bersama

without recourse bagian yang Less: joint financing without recoursedibiayai pihak lain (96,122) (112,097) (196,540) amount financed by other party

Piutang sewa pembiayaan Direct finance lease receivables- kotor 4,233,252 5,848,122 6,570,868 - gross

Nilai sisa 1,780,167 1,869,775 2,386,841 Residual value

Pendapatan sewa pembiayaan Unearned income on direct financeyang belum diakui: lease:- Pembiayaan sendiri (488,486) (659,727) (723,786) Direct financing -- Pembiayaan yang dibiayai

bersama pihak lain (1,123) (8,698) (28,502) Joint financing without recourse -

(489,609) (668,425) (752,288)Dikurangi: pembiayaan bersama

without recourse bagian yang Less: joint financing without recoursedibiayai pihak lain 4,709 6,670 15,536 amount financed by other party

Pendapatan sewa pembiayaan Unearned income on directyang belum diakui (484,900) (661,755) (736,752) finance lease

Simpanan jaminan (1,780,167) (1,869,775) (2,386,841) Security deposits

3,748,352 5,186,367 5,834,116

Dikurangi: Less:Penyisihan kerugian

penurunan nilai (269,318) (296,614) (325,256) Allowance for impairment losses

Bersih 3,479,034 4,889,753 5,508,860 Net

Piutang sewa pembiayaan - kotor pada tanggal31 Desember 2015 dalam Dolar AS adalahsebesar Rp 1.086.289 (2014: Rp 1.820.322 dan2013: Rp 2.188.842).

Direct finance lease receivables gross as at31 December 2015 denominated in USDollar amounted to Rp 1,086,289 (2014:Rp 1,820,322 and 2013: Rp 2,188,842).

Cicilan piutang sewa pembiayaan - bersih yangakan diterima dari konsumen sesuai dengantanggal jatuh temponya:

The above direct finance lease receivables - nethave the following maturity profile:

2015 2014 2013

< 1 tahun 2,071,119 3,032,038 3,377,733 < 1 year1 - 2 tahun 1,196,037 1,391,113 1,623,163 1 - 2 years> 2 tahun 211,878 466,602 507,964 > 2 years

3,479,034 4,889,753 5,508,860

200

Page 225: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

201

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 46 - Page

5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 5. FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued)

Jangka waktu kontrak sewa pembiayaan alat-alatberat yang disalurkan oleh Perseroan berkisarantara 36 - 48 bulan.

The period of finance leases contracts for heavyequipment contracts ranged from 36 - 48months.

Analisis umur piutang sewa pembiayaan - kotoradalah sebagai berikut:

Aging analysis of direct finance leasereceivables - gross is as follows:

2015 2014 2013

Belum jatuh tempo: Current:Jatuh tempo 2014 - - 2,653,182 Maturity 2014Jatuh tempo 2015 - 2,412,247 1,500,356 Maturity 2015Jatuh tempo 2016 1,566,063 1,305,904 425,515 Maturity 2016Jatuh tempo 2017 1,297,744 387,942 21,757 Maturity 2017Jatuh tempo 2018 221,207 27,736 - Maturity 2018Lewat jatuh tempo: Overdue:1 - 30 hari 436,238 671,353 917,000 1 - 30 days31 - 60 hari 520,672 825,976 890,737 31 - 60 days>60 hari 191,328 216,964 162,321 >60 days

4,233,252 5,848,122 6,570,868

Perubahan pada penyisihan kerugian penurunannilai adalah sebagai berikut:

Movements of the allowance for impairmentlosses are as follows:

2015 2014 2013

Saldo awal 296,614 325,256 268,705 Beginning balancePenambahan 108,963 46,056 147,645 AdditionsPenghapusan (136,259) (74,698) (91,094) Write off

Saldo akhir 269,318 296,614 325,256 Ending balance

Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugianpenurunan nilai adalah sebagai berikut:

Analysis of total balance and allowance forimpairment losses are as follows:

2015 2014 2013

Penilaian secara individual: Individual assessments:Saldo piutang sewa Balance of direct finance lease

pembiayaan - kotor 869,183 1,200,753 870,627 receivables - gross

Penyisihan kerugianpenurunan nilai (233,143) (251,643) (236,590) Allowance for impairment losses

Penilaian secara kolektif: Collective assessments:Saldo piutang sewa Balance of direct finance lease

pembiayaan - kotor 3,364,069 4,647,369 5,700,241 receivables - gross

Penyisihan kerugianpenurunan nilai (36,175) (44,971) (88,666) Allowance for impairment losses

Jumlah penyisihan kerugian Total allowance forpenurunan nilai (269,318) (296,614) (325,256) impairment losses

Suku bunga efektif portofolio sewa pembiayaanper tahun berkisar sebagai berikut:

Effective annual interest rates of direct financelease portfolio ranged as follows:

2015 2014 2013

Rupiah 9.00% - 17.00% 9.0% - 18.0% 9.0% - 19.0% RupiahDolar AS 9.25% - 10.40% 8.0% - 12.0% 8.0% - 12.0% US Dollar

201

Page 226: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

202

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 47 - Page

5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 5. FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued)

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihankerugian penurunan nilai tersebut di atas cukupuntuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidaktertagihnya piutang sewa pembiayaan.

The Directors believe that the above allowancefor impairment losses is adequate to coverincurred losses arising from uncollectible directfinance lease receivable accounts.

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013piutang sewa pembiayaan - kotor yang digunakansebagai jaminan atas pinjaman masing-masingsebesar Rp 3.235.093, Rp 3.439.541, danRp 3.411.997 (lihat Catatan 12).

As at 31 December 2015, 2014 and 2013 directfinance lease receivables - gross amounting toRp 3,235,093, Rp 3,439,541, and Rp 3,411,997respectively are used as collateral forborrowings (refer to Note 12).

Tidak terdapat piutang sewa pembiayaan denganpihak berelasi.

There are no direct finance lease receivableswith related parties.

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES -NET

2015 2014 2013

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - kotor: receivables - gross:- Pembiayaan sendiri 18,916 40,997 94,917 Direct financing -- Pembiayaan yang dibiayai

bersama pihak lain 976,495 64,281 117,048 Joint financing without recourse -

995,411 105,278 211,965Dikurangi: pembiayaan bersama Less: joint financing

without recourse bagian yang without recourse amountdibiayai pihak lain - - - financed by other party

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - kotor 995,411 105,278 211,965 receivables - gross

Dikurangi: Less:Pendapatan pembiayaan Unearned income

konsumen yang belum diakui: on consumer financing:- Pembiayaan sendiri (2,655) (5,061) (7,334) Direct financing -- Pembiayaan yang dibiayai

bersama pihak lainwithout recourse (157,318) (6,341) (18,071) Joint financing without recourse -

(159,973) (11,402) (25,405)Dikurangi: pembiayaan bersama Less: joint financing

without recourse bagian yang without recourse amountdibiayai pihak lain - - - financed by other party

Pendapatan pembiayaan Unearned incomekonsumen yang belum diakui (159,973) (11,402) (25,405) on consumer financing

835,438 93,876 186,560

Dikurangi: Less:Penyisihan kerugian

penurunan nilai (580) (198) (5,584) Allowance for impairment losses

Bersih 834,858 93,678 180,976 Net

Piutang pembiayaan konsumen kotor padatanggal 31 Desember 2015 dalam Dolar ASadalah sebesar Rp nihil (2014: Rp nihil dan 2013:Rp 3.880).

Consumer financing receivables gross as at31 December 2015 denominated in US Dollaramounted to Rp nil (2014: Rp nil and 2013:Rp 3,880).

202

Page 227: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

203

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 48 - Page

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH(lanjutan)

6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES -NET (continued)

Cicilan piutang pembiayaan konsumen - bersihyang akan diterima dari konsumen sesuai dengantanggal jatuh temponya:

The above consumer financing receivables - nethave the following maturity profile:

2015 2014 2013

< 1 tahun 441,996 61,465 169,247 < 1 year1 - 2 tahun 364,478 31,487 11,106 1 - 2 years> 2 tahun 28,384 726 623 > 2 years

834,858 93,678 180,976

Jangka waktu kontrak pembiayaan konsumenkendaraan roda empat atau lebih dan alat-alatberat yang disalurkan oleh Perseroan berkisarantara 24 - 36 bulan.

The period of consumer financing contracts forvehicles and heavy equipment contracts rangedfrom 24 - 36 months.

Analisis umur piutang pembiayaan konsumen -kotor adalah sebagai berikut:

Aging analysis of consumer financingreceivables - gross is as follows:

2015 2014 2013

Belum jatuh tempo: Current:Jatuh tempo 2014 - - 166,571 Maturity 2014Jatuh tempo 2015 - 60,838 12,571 Maturity 2015Jatuh tempo 2016 558,362 29,182 653 Maturity 2016Jatuh tempo 2017 433,574 669 - Maturity 2017Lewat jatuh tempo: Overdue:1 - 30 hari - 9,999 16,684 1 - 30 days31 - 60 hari 3,475 3,800 12,956 31 - 60 days>60 hari - 790 2,530 >60 days

995,411 105,278 211,965

Perubahan pada penyisihan kerugian penurunannilai adalah sebagai berikut:

Movements of the allowance for impairmentlosses are as follows:

2015 2014 2013

Saldo awal 198 5,584 6,766 Beginning balancePenambahan 955 616 1,988 AdditionsPenghapusan (573) (6,002) (3,170) Write off

Saldo akhir 580 198 5,584 Ending balance

Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugianpenurunan nilai adalah sebagai berikut:

Analysis of total balance and allowance forimpairment losses are as follows:

2015 2014 2013

Penilaian secara individual: Individual assessments:Saldo piutang pembiayaan Balance of consumer financing

konsumen - kotor 81,087 8,576 16,086 receivables - grossPenyisihan kerugian

penurunan nilai (568) (195) (2,537) Allowance for impairment losses

Penilaian secara kolektif: Collective assessments:Saldo piutang pembiayaan Balance of consumer financing

konsumen - kotor 914,324 96,702 195,879 receivables - grossPenyisihan kerugian

penurunan nilai (12) (3) (3,047) Allowance for impairment losses

Jumlah penyisihan kerugian Total allowance forpenurunan nilai (580) (198) (5,584) impairment losses

203

Page 228: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

204

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 49 - Page

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH(lanjutan)

6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES -NET (continued)

Suku bunga efektif portofolio per tahun berkisarsebagai berikut:

Effective annual interest rates portfolio rangedare as follows:

2015 2014 2013

Rupiah 14.50% - 14.70% 9.0% - 17.0% 9.0% - 18.0% RupiahDolar AS - 9.0% 9.0% - 10.0% US Dollar

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihankerugian penurunan nilai tersebut di atas cukupuntuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidaktertagihnya piutang pembiayaan konsumen.

The Directors believe that the above allowancefor impairment losses is adequate to coverincurred losses arising from uncollectibleconsumer financing receivable accounts.

Sebagai jaminan atas piutang pembiayaankonsumen, Perseroan menerima jaminan darikonsumen berupa Bukti Pemilikan KendaraanBermotor dari kendaraan bermotor yang dibiayaiPerseroan.

The consumer financing receivables are mainlysecured by fiduciary on vehicles subject tofinance whereby the Company receives MotorVehicle Ownership Certificates.

7. TAGIHAN ANJAK PIUTANG – BERSIH 7. FACTORING RECEIVABLES - NET

2015 2014 2013

Tagihan anjak piutang - bruto 26,513 220,578 95,902 Factoring receivables – grossPenyisihan kerugian penurunan nilai (989) (18,433) - Allowance for impairment losses

Bersih 25,524 202,145 95,902 Net

Tagihan anjak piutang - bersih yang akan diterimadari konsumen sesuai dengan tanggal jatuhtemponya:

The above factoring receivables - net have thefollowing maturity profile:

2015 2014 2013

< 1 tahun 6,490 202,145 95,902 < 1 year1 – 2 tahun 19,034 - - 1 – 2 year

25,524 202,145 95,902

Jangka waktu kontrak anjak piutang berkisar antara1 - 24 bulan.

The period of factoring contracts ranged from 1 -24 months.

Analisa umur tagihan anjak piutang - kotor adalahsebagai berikut:

Aging analysis of the gross factoring receivablesis as follows:

2015 2014 2013

Belum jatuh tempo 22,890 209,053 95,902 CurrentLewat jatuh tempo: Overdue:1 - 30 hari - 1,401 - 1 - 30 days>30 hari 3,623 10,124 - >30 days

26,513 220,578 95,902

204

Page 229: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

205

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 50 - Page

7. TAGIHAN ANJAK PIUTANG - BERSIH (lanjutan) 7. FACTORING RECEIVABLES - NET(continued)

Perubahan pada penyisihan kerugian penurunannilai adalah sebagai berikut:

Movements of the allowance for impairmentlosses are as follows:

2015 2014 2013

Saldo awal 18,433 - - Beginning balancePenambahan/(pembalikan) (17,444) 37,726 - Additions/(reversal)Penghapusan - (19,293) - Write off

Saldo akhir 989 18,433 - Ending balance

Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugianpenurunan nilai adalah sebagai berikut:

Analysis of total balance and allowance forimpairment losses are as follows:

2015 2014 2013

Penilaian secara individual: Individual assessments:Saldo anjak piutang Balance of factoring

- kotor 22,890 210,454 - receivables - grossPenyisihan kerugian

penurunan nilai 616 8,309 - Allowance for impairment losses

Penilaian secara kolektif: Collective assessments:Saldo anjak piutang Balance of factoring

- kotor 3,623 10,124 - receivables - grossPenyisihan kerugian

penurunan nilai 373 10,124 - Allowance for impairment losses

Jumlah penyisihan kerugian Total allowance forpenurunan nilai 989 18,433 - impairment losses

Tagihan anjak piutang - kotor pada tanggal31 Desember 2015 dalam Dolar AS adalahsebesar Rp nihil (2014: Rp 145.064 dan 2013: Rp64.070).

Factoring receivables gross as at31 December 2015 denominated in USDollar amounted to Rp nil (2014: Rp 145,064and 2013: Rp 64,070).

Suku bunga efektif portofolio per tahun berkisarsebagai berikut:

Effective annual interest rates portfolio rangedare as follows:

2015 2014 2013

Rupiah 20.0% - 23.0% 20.0% - 23.0% 15.0% -25.0% RupiahDollar AS 9.0% - 10.0% 9.0% - 10.0% 5.0% - 19.0% US Dollar

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihankerugian penurunan nilai tersebut di atas cukupuntuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidaktertagihnya anjak piutang.

The Directors believe that the above allowancefor impairment losses is adequate to coverincurred losses arising from uncollectiblefactoring.

8. PEMBIAYAAN MODAL USAHA – BERSIH 8. WORKING CAPITAL FINANCINGRECEIVABLES – NET

2015 2014 2013

Pembiayaan Modal Usaha Working Capital Financing951,616 - - Receivables

Penyisihan piutang bermasalah Allowance for bad debtModal Usaha (31,087) - - on working capital

Bersih 920,529 - - Net

205

Page 230: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

206

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 51 - Page

8. PEMBIAYAAN MODAL USAHA – BERSIH(lanjutan)

8. WORKING CAPITAL FINANCINGRECEIVABLES – NET (continued)

Pembiayaan Modal Usaha adalah fasilitaspemberian kredit yang dilakukan oleh Perseroanuntuk para nasabah dalam rangka pembiayaanterhadap proyek yang dianggap layak danmenghasilkan. Perseroan mensyaratkan jaminanyang cukup untuk menutupi risiko kredit.

Working Capital Financing Receivables is acredit facility which the Company gave tocustomers who have proper and profitableproject based on company’s assessment. TheCompany requires collateral as part of its creditrequirement.

Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugianpenurunan nilai adalah sebagai berikut:

Analysis of total balance and allowance forimpairment losses are as follows:

2015 2014 2013

Penilaian secara individual: Individual assessments:Saldo pembiayaan modal Balance of working capital

usaha - kotor 722,265 - - financing receivables - grossPenyisihan kerugian

penurunan nilai 7,287 - - Allowance for impairment losses

Penilaian secara kolektif: Collective assessments:Saldo pembiayaan modal Balance of working capital

usaha - kotor 229,351 - - financing receivables - grossPenyisihan kerugian

penurunan nilai 23,800 - - Allowance for impairment losses

Jumlah penyisihan kerugian Total allowance forpenurunan nilai 31,087 - - impairment losses

Tagihan pembiayaan modal usaha kotor padatanggal 31 Desember 2015 dalam Dolar ASadalah sebesar Rp 462.429 (2014: Rp nihil dan2013: Rp nihil).

Working capital financing receivables gross asat 31 December 2015 denominated in USDollar amounted to Rp 462,429 (2014: Rp niland 2013: Rp nil).

Suku bunga efektif portofolio per tahun berkisarsebagai berikut:

Effective annual interest rates portfolio rangedare as follows:

2015 2014 2013

Rupiah 8.00% - 17.00% - - RupiahDollar AS 9.00% - 10.40% - - US Dollar

9. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN PIUTANGLAIN - LAIN

9. PREPAID EXPENSES AND OTHERRECEIVABLES

2015 2014 2013Beban dibayar dimuka Prepaid expenses

- Sewa 2,938 2,198 958 Rental -- Asuransi 54 56 60 Insurance -

2,992 2,254 1,018Piutang lain-lain Other receivablesPihak ketiga: Third parties

- Piutang premi asuransi 15,985 13,950 8,370 Insurance premium receivable -- Uang muka pembayaran 6,137 9,493 5,170 Advance payment -- Lain-lain 11,207 21,390 17,836 Others -

33,329 44,833 31,376Pihak berelasi: Related party

- Personil manajemen kunci 9,133 2,991 2,856 Key management personnel -

42,462 47,824 34,232

Piutang premi asuransi merupakan piutangpembayaran asuransi dari nasabah untuk biayaasuransi yang dibayarkan terlebih dahulu olehPerseroan.

Insurance premium receivable representsreceivables from customer for insurance costwhich is paid in advance by the Company.

206

Page 231: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

207

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 52 - Page

9. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN PIUTANGLAIN – LAIN (lanjutan)

9. PREPAID EXPENSES AND OTHERRECEIVABLES (continued)

Pinjaman karyawan terdiri dari pinjaman untukpembelian kendaraan dengan berbagai jangkawaktu yang pelunasannya dilakukan melaluipemotongan gaji setiap bulan.

Employee loans consist of vehicle loans withvarious loan terms, repayment of which will beeffected through monthly salary deductions.

Uang muka pembayaran merupakan uang mukayang digunakan untuk keperluan perjalanan dinasdan keperluan operasional lain.

Advance payment represents the advanceprovided for business travel and otheroperational purposes.

10. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF 10. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES

Perseroan melakukan kontrak cross currencyswap dan interest rate swap dalam rangkamengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dannilai tukar atas pinjaman bank dalam mata uangasing. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014,dan 2013, nilai wajar dari kontrak cross currencyswap dan interest rate swap yang masih berjalanadalah sebagai berikut:

The Company entered into cross currency swapand interest rate swap contracts in order tomitigate the risk of fluctuations in exchangerates and interest rate from bank loans inforeign currency. The fair value of theoutstanding cross currency swap contracts andinterest rate swap contracts as at 31 December2015, 2014, and 2013 are as follows:

31 Desember/December 2015Nilai wajar/Fair values

Instrumen/Instruments

Jumlah nosional/Notional amount

(“000”)

Tanggalperjanjian/Agreement

date

Tanggal jatuhtempo/

Maturity date

Tagihanderivatif/

Derivativesassets

Liabilitasderivatif/

Derivativesliabilities

Cross currency swaps(USD - Rp)

- PT Bank ANZ Indonesia USD 22,500 02-03-2015 28-03-2018 23,666 -- PT Bank ANZ Indonesia USD 2,500 02-03-2015 28-03-2018 2,628 -

Interest rate swaps- PT Bank ANZ Indonesia USD 1,667 13-07-2013 01-10-2015 - (4)- PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 1,000 07-03-2013 07-03-2016 1 -- PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 1,095 17-06-2013 17-06-2016 - (1)- PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 571 17-06-2013 17-06-2016 - (0)- JP. Morgan Chase Bank

N.A USD 3,357 25-09-2013 26-09-2016 - (30)- JP. Morgan Chase Bank

N.A USD 1,643 25-09-2013 26-09-2016 - (15)- PT Bank ANZ Indonesia USD 4,167 25-03-2014 27-03-2017 53 -- PT Bank OCBC NISP

Tbk USD 60 25-03-2014 27-03-2017 1 -- PT Bank OCBC NISP

Tbk USD 4,107 25-03-2014 27-03-2017 55 -- CTBC Bank Co., Ltd. USD 4,167 25-03-2014 27-03-2017 178 -- JP. Morgan Chase Bank

N.A USD 20,000 27-02-2015 28-03-2018 - (6)- The Hongkong and

Shanghai BankingCorporation Limited USD 17,500 12-09-2014 28-03-2018 - (933)

- The Hongkong andShanghai BankingCorporation Limited USD 17,500 12-09-2014 28-03-2018 - (933)

26,582 (1,922)

207

Page 232: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

208

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 53 - Page

10. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 10. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES(continued)

31 Desember/December 2014Nilai wajar/Fair values

Instrumen/Instruments

Jumlah nosional/Notional amount

(“000”)

Tanggalperjanjian/Agreement

date

Tanggal jatuhtempo/

Maturity date

Tagihanderivatif/

Derivativesassets

Liabilitasderivatif/

Derivativesliabilities

Cross currency swaps(USD - Rp)

- Standard Chartered Bank USD 3,000 18-01-2013 01-10-2015 7,657 -- Standard Chartered Bank USD 3,000 18-01-2013 01-10-2015 7,676 -

Interest rate swaps- CTBC Bank Co., Ltd. USD 7,500 27-03-2014 27-03-2017 46 -- PT Bank ANZ Indonesia USD 7,500 25-03-2014 26-09-2016 1 -- PT Bank OCBC NISP

Tbk USD 7,393 25-03-2014 27-03-2017 1 -- PT Bank ANZ Indonesia USD 625 13-02-2012 13-02-2015 - (9)- PT Bank OCBC NISP

Tbk USD 1,250 13-02-2012 13-02-2015 - (9)- Standard Chartered Bank USD 833 07-03-2012 09-03-2015 - (12)- JP. Morgan Chase Bank

N.A USD 3,833 25-09-2013 26-09-2016 - (14)- PT Bank OCBC NISP

Tbk USD 833 10-05-2012 11-05-2015 - (18)- JP. Morgan Chase Bank

N.A USD 1,333 29-10-2012 01-10-2015 - (26)- JP. Morgan Chase Bank

N.A USD 1,333 29-10-2012 01-10-2015 - (26)- JP. Morgan Chase Bank

N.A USD 7,833 25-09-2013 26-09-2016 - (28)- PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 5,000 07-03-2013 07-03-2016 - (30)- JP. Morgan Chase Bank

N.A USD 2,000 06-06-2012 08-06-2015 - (31)- PT Bank ANZ Indonesia USD 1,667 30-05-2012 29-05-2015 - (33)- PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 1,667 10-05-2012 11-05-2015 - (35)- PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 2,000 13-07-2013 17-06-2016 - (35)- PT Bank ANZ Indonesia USD 2,667 24-09-2013 01-10-2015 - (61)- PT Bank ANZ Indonesia USD 2,667 24-09-2013 01-10-2015 - (61)- PT Bank CIMB Niaga

Tbk USD 3,833 13-07-2013 17-06-2016 - (68)- PT Bank ANZ Indonesia USD 5,000 13-07-2013 17-06-2016 - (103)- PT Bank ANZ Indonesia USD 4,000 03-07-2012 01-10-2015 - (138)- PT Bank ANZ Indonesia USD 4,000 03-07-2012 01-10-2015 - (138)- The Hongkong and

Shanghai BankingCorporation Limited USD 5,000 03-08-2012 01-10-2015 - (138)

- The Hongkong andShanghai BankingCorporation Limited USD 5,000 03-08-2012 01-10-2015 - (138)

- The Hongkong andShanghai BankingCorporation Limited USD 17,500 12-09-2014 28-03-2018 - (636)

- The Hongkong andShanghai BankingCorporation Limited USD 17,500 12-09-2014 28-03-2018 - (636)

15,381 (2,423)

208

Page 233: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

209

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 54 - Page

10. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 10. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES(continued)

31 Desember/December 2013Nilai wajar/Fair values

Instrumen/Instruments

Jumlah nosional/Notional amount

(“000”)

Tanggalperjanjian/Agreement

date

Tanggal jatuhtempo/

Maturity date

Tagihanderivatif/

Derivativesassets

Liabilitasderivatif/

Derivativesliabilities

Cross currency swaps(USD - Rp)

- Standard CharteredBank USD 6,000 21-12-2012 01-10-2015 15,768 -

- Standard CharteredBank USD 6,000 21-12-2012 01-10-2015 15,700 -

- PT Bank DanamonIndonesia Tbk USD 2,931 18-07-2011 18-07-2014 10,816 -

- PT Bank OCBC NISPTbk USD 2,069 18-07-2011 18-07-2014 7,571 -

- The Hongkong andShanghai BankingCorporation Limited USD 1,954 25-04-2011 25-04-2014 6,880 -

- PT Bank OCBC NISPTbk USD 1,667 15-06-2011 16-06-2014 6,188 -

- PT Bank DanamonIndonesia Tbk USD 1,379 25-04-2011 25-04-2014 4,880 -

- PT Bank DanamonIndonesia Tbk USD 1,250 08-09-2011 08-09-2014 4,748 -

- PT Bank ANZ Indonesia USD 1,264 15-06-2011 16-06-2014 4,658 -- PT Bank ANZ Indonesia USD 402 15-06-2011 16-06-2014 1,481 -

Interest rate swaps- PT Bank ANZ Indonesia USD 8,000 25-07-2012 01-10-2015 - (380)- PT Bank ANZ Indonesia USD 8,000 25-07-2012 01-10-2015 - (380)- The Hongkong and

Shanghai BankingCorporation Limited USD 10,000 03-08-2012 01-10-2015 - (353)

- The Hongkong andShanghai BankingCorporation Limited USD 10,000 03-08-2012 01-10-2015 - (353)

- PT Bank CIMB NiagaTbk USD 5,000 10-05-2012 11-05-2015 - (216)

- PT Bank ANZ Indonesia USD 1,853 08-09-2011 08-09-2014 - (200)- PT Bank ANZ Indonesia USD 5,000 30-05-2012 29-05-2015 - (197)- JP. Morgan Chase

Bank, N.A USD 12,310 25-09-2013 26-09-2016 - (189)- PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 5,476 13-07-2013 17-06-2016 - (188)- JP. Morgan Chase

Bank, N.A USD 6,000 06-06-2012 08-06-2015 - (178)- PT Bank OCBC NISP Tbk USD 3,333 14-12-2011 15-03-2014 - (159)- Standard Chartered

Bank USD 4,167 07-03-2012 09-03-2015 - (157)- PT Bank ANZ Indonesia USD 3,333 07-12-2011 08-12-2014 - (156)- PT Bank ANZ Indonesia USD 5,333 24-09-2013 01-10-2015 - (150)- PT Bank ANZ Indonesia USD 5,333 24-09-2013 01-10-2015 - (150)- PT Bank ANZ Indonesia USD 8,333 09-07-2013 17-06-2016 - (141)- PT Bank OCBC NISP Tbk USD 2,500 10-05-2012 11-05-2015 - (126)- PT Bank ANZ Indonesia USD 3,125 13-02-2012 13-02-2015 - (120)- PT Bank OCBC NISP Tbk USD 3,125 13-02-2012 13-02-2015 - (120)- PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 2,857 13-07-2013 17-06-2016 - (98)- JP. Morgan Chase

Bank, N.A USD 6,024 25-09-2013 26-09-2016 - (92)

209

Page 234: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

210

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 55 - Page

10. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 10. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES(continued)

Interest rate swaps(lanjutan/continued)- PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 9,000 07-03-2013 07-03-2016 - (79)- PT Bank ANZ Indonesia USD 1,667 10-10-2011 10-10-2014 - (64)- JP. Morgan Chase

Bank, N.A USD 2,667 03-08-2012 01-10-2015 - (62)- JP. Morgan Chase

Bank, N.A USD 2,667 03-08-2012 01-10-2015 - (62)- PT Bank OCBC NISP Tbk USD 2,198 20-09-2011 19-09-2014 - (52)- PT Bank Mizuho

Indonesia USD 2,500 08-09-2011 08-09-2014 - (43)- PT Bank OCBC NISP Tbk USD 1,552 20-09-2011 19-09-2014 - (37)- PT Bank Danamon

Indonesia Tbk USD 1,667 15-06-2011 16-06-2014 - (36)- The Hongkong and

Shanghai BankingCorporation Limited USD 1,250 08-09-2011 08-09-2014 - (29)

- PT Bank ANZ Indonesia USD 833 04-05-2011 04-05-2014 - (27)- The Hongkong and

Shanghai BankingCorporation Limited USD 1,250 10-03-2011 17-03-2014 - (26)

- PT Bank ANZ Indonesia USD 833 04-03-2011 04-03-2014 - (20)- PT Bank ANZ Indonesia USD 583 27-05-2011 27-05-2014 - (16)- PT Bank ANZ Indonesia USD 647 08-09-2011 08-09-2014 - (15)- PT Bank ANZ Indonesia USD 500 10-06-2011 10-06-2014 - (14)- PT Bank ANZ Indonesia USD 618 17-03-2011 10-03-2014 - (13)- PT Bank OCBC NISP Tbk USD 417 25-02-2011 25-02-2014 - (11)- PT Bank OCBC NISP Tbk USD 417 07-03-2011 07-03-2014 - (10)- NATIXIS USD 417 17-03-2011 10-03-2014 - (9)- PT Bank ANZ Indonesia USD 417 31-01-2011 28-01-2014 - (8)- PT Bank ANZ Indonesia USD 216 17-03-2011 10-03-2014 - (5)- PT Bank ANZ Indonesia USD 583 27-05-2011 27-05-2014 - (16)

78,690 (4,757)

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan2013, transaksi derivatif tersebut memilikiefektivitas yang tinggi dalam melindungi(offsetting) perubahan arus kas yang dilindunginilainya, oleh karena itu selisih nilai wajar daritransaksi derivatif dengan keuntungan/(kerugian)selisih kurs yang belum terealisasi atas pinjamanpada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan2013, masing-masing sebesar Rp 1.151,Rp (1.959), dan Rp (790), dicatat di ekuitassetelah memperhitungkan perubahan kurspinjaman bank dan pajak tangguhan.

As at 31 December 2015, 2014, and 2013,these derivative transactions are highly effectivein achieving offsetting changes in cash flowsattributable to the hedged item, hence, as at31 December 2015, 2014, and 2013, thedifference between mark to market fromderivative transactions and unrealisedgains/(losses) on foreign exchange on its USDollar loans are recorded in the equityamounting to Rp 1,151, Rp (1,959), and Rp(790), respectively, after considering the foreignexchange translation of related hedged bankloans and deferred tax.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31Desember 2015, jumlah sebesar Rp 10,911(kredit) telah direklasifikasikan dari ekuitas kelaporan laba rugi tahun berjalan (2014: Rp 23,636(debit) dan 2013: Rp 68,102 (kredit)). Jumlahtersebut terdiri dari Rp 39,869 yang dikredit padarugi selisih kurs-bersih dan Rp 28,958 yangdidebet pada beban bunga dan keuangan di labarugi (2014: masing-masing Rp 52,173 (kredit) danRp 75,809 (debit) dan 2013: masing-masing Rp95,165 (kredit) dan Rp 27,063 (debet). Jumlahlaba rugi selisih kurs yang di reklasifikasi dariekuitas di kompensasikan di laporan laba rugiterhadap laba rugi selisih kurs dari pinjaman dansurat berharga yang diterbitkan, yang terkaitdengan lindung nilai. Dampak dari beban bungadan keuangan yang di reklasifikasi dari ekuitasadalah untuk mengubah bunga mengambangmenjadi bunga tetap.

For the year ended 31 December 2015, the totalamount of Rp 10,911 (credit) has beenreclassified from equity to the current year profitand loss (2014: Rp 23,636 (debit) and 2013: Rp68,102 (credit)). The amount consist of Rp39,869 credited to loss on foreign exchange -net and Rp 28,958 debitted to interest andfinancing charges in profit and loss (2014: Rp52,173 (credit) and Rp 75,809 (debit) and 2013:Rp 95,165 (credit) and Rp 27,063 (debit)respectively). The foreign exchange gain or lossreclassified from equity is offset in the profit andloss against the foreign exchange gain or lossfrom related hedged borrowings and securitiesissued. The impact of interest and financingcharges reclassified from equity is to convertthe floating-rate interest into fixed-rate interestfinancing charges.

210

Page 235: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

211

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 56 - Page

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS

31 Desember/December 2015Saldo awal/Beginning

balancePenambahan/

AdditionsPengurangan/

DisposalsSaldo akhir/

Ending balance

Harga perolehan CostBangunan - 52,567 - 52,567 BuildingKendaraan 2,851 - - 2,851 Motor vehiclesPeralatan dan Office equipment

perabot kantor 6,591 2,793 - 9,384 and fixturesLeasehold

Prasarana 2,125 - - 2,125 improvements

11,567 55,360 - 66,927Accumulated

Akumulasi penyusutan depreciationKendaraan 1,186 570 - 1,756 Motor vehiclesPerlengkapan dan Office equipment

peralatan kantor 4,429 1,206 - 5,635 and fixturesLeasehold

Prasarana 1,184 382 - 1,566 improvements

6,799 2,158 - 8,957

Nilai buku bersih 4,768 57,970 Net book value

31 Desember/December 2014Saldo awal/Beginning

balancePenambahan/

AdditionsPengurangan/

DisposalsSaldo akhir/

Ending balance

Harga perolehan CostKendaraan 2,307 1,324 (780) 2,851 Motor vehiclesPeralatan dan Office equipment

perabot kantor 7,440 638 (1,487) 6,591 and fixturesLeasehold

Prasarana 3,806 191 (1,872) 2,125 improvements

13,553 2,153 (4,139) 11,567Accumulated

Akumulasi penyusutan depreciationKendaraan 1,071 557 (442) 1,186 Motor vehiclesPerlengkapan dan Office equipment

peralatan kantor 4,892 933 (1,396) 4,429 and fixturesLeasehold

Prasarana 2,618 419 (1,853) 1,184 improvements

8,581 1,909 (3,691) 6,799

Nilai buku bersih 4,972 4,768 Net book value

31 Desember/December 2013Saldo awal/Beginning

balancePenambahan/

AdditionsPengurangan/

DisposalsSaldo akhir/

Ending balance

Harga perolehan CostPemilikan langsung Direct ownershipKendaraan 2,307 - - 2,307 Motor vehiclesPeralatan dan - Office equipment

perabot kantor 6,662 778 - 7,440 and fixturesLeasehold

Prasarana 3,184 622 - 3,806 improvements

12,153 1,400 - 13,553Accumulated

Akumulasi penyusutan depreciationKendaraan 610 461 - 1,071 Motor vehiclesPerlengkapan dan Office equipment

peralatan kantor 4,020 872 - 4,892 and fixturesLeasehold

Prasarana 2,293 325 - 2,618 improvements

6,923 1,658 - 8,581

Nilai buku bersih 5,230 4,972 Net book value

211

Page 236: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

212

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 57 - Page

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Perseroan berkeyakinan bahwa tidak terdapatpenurunan nilai yang permanen atas aset tetappada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan2013.

Perseroan melakukan peninjauan atas masamanfaat aset tetap. Berdasarkan hasil telaah,tidak terdapat perubahan atas masa manfaat asettetap perseroan.

Pada tanggal 31 Desember 2015, hargaperolehan aset tetap yang telah disusutkansecara penuh adalah Rp 1.713 (2014: Rp 2.097dan 2013: Rp 4.578).

The Company believe that there is noimpairment in fixed assets as at31 December 2015, 2014, and 2013.

The Company performed a review on usefullives of fixed assets. Based on the review result,there was no changes in the Company’s usefullives of fixed assets.

As at 31 December 2015, cost of fixed assetswhich are fully depreciated amounted to Rp1,713 (2014: Rp 2,097 and 2013: Rp 4,578).

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan2013, semua aset tetap perseroan digunakanuntuk kegiatan operasi perseroan.

As at 31 December 2015, 2014, and 2013, all ofthe fixed assets were used for the Company’soperating activities.

Selama tahun 2015, tidak terdapat penjualan asettetap. Selama tahun 2014, Perseroan menjualaset tetap dengan harga perolehan, akumulasipenyusutan, harga jual, dan keuntungan ataspenjualan aset tetap masing-masing sebesar Rp4.139, Rp 3.691, Rp 413, dan Rp 35. Selamatahun 2013, tidak terdapat penjualan aset tetap.

During the year 2015, there was no disposal offixed assets. During the year 2014, theCompany sold the fixed assets with cost,accumulated depreciation, proceeds, and gainon sale of fixed assets amounted to Rp 4,139,Rp 3,691, Rp 413, and Rp 35, respectively.During the year 2013, there was no disposal offixed assets.

Untuk aset tetap, tidak ada perbedaan yangsignifikan antara nilai wajar dengan nilaitercatatnya.

For fixed assets, there is no significantdifference between the fair values and carryingvalues.

Estimasi nilai bangunan berdasarkan aktaperjanjian jual beli adalah sebesar Rp 47.788(sebelum pajak) pada tanggal 31 Desember 2015(level 3 – hierarki nilai wajar).

The estimated fair value of building based onsales and purchases agreement is Rp 47,788(before tax) as at 31 December 2015 (level 3 –fair value hierarchy).

Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh asetPerseroan diasuransikan kepada PT AsuransiAstra Buana, pihak berelasi, terhadap seluruhresiko termasuk risiko pemogokan, huru-hara dankerusuhan sipil berdasarkan suatu paket polistertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp7.287 (2014: Rp 7.223 dan 2013: Rp 4.954).

As at 31 December 2015, the Company’sassets are insured with PT Asuransi AstraBuana, a related party, against all risk insurancecover including losses arising from strikes, riotsand civil unrest based on certain policy packagewith sum insured of Rp 7,287 (2014: Rp 7,223and 2013: Rp 4,954).

Direksi berpendapat bahwa nilai pertanggungantersebut cukup untuk menutupi kemungkinankerugian atas aset yang dipertanggungkan.

The directors believe that the insurancecoverage is adequate to cover possible losseson the assets insured.

212

Page 237: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

213

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 58 - Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA 12. BORROWINGS

2015 2014 2013

Bank BanksPihak ketiga: Third parties:Rupiah RupiahBilateral Bilateral

PT Bank Central Asia Tbk 16,667 83,333 158,333 PT Bank Central Asia TbkPT Bank DKI 8,333 41,667 75,000 PT Bank DKI

Dolar AS US DollarBilateral Bilateral

Bank of China - - 50,787 Bank of ChinaDeutsche Bank - - 2 Deutsche Bank

Sindikasi/Club Deal Syndicated/Club DealJapan Bank for Int. Cooperation - 398,080 780,096 Japan Bank for Int. CooperationMizuho Corporate Bank, Ltd 1,103,600 502,783 639,923 Mizuho Corporate Bank, LtdOCBC Ltd 287,396 549,433 426,616 OCBC Ltd

1,415,996 1,575,296 2,130,757

Bukan bank Non banksPihak ketiga: Third parties:Rupiah Rupiah

Lembaga Pembiayaan Ekspor Lembaga Pembiayaan EksporIndonesia 20,000 86,667 195,000 Indonesia

Dolar AS US DollarJA Mitsui Leasing, Ltd 13,795 87,080 198,071 JA Mitsui Leasing, LtdMG Leasing, Corp - 10,367 60,945 MG Leasing,Corp

33,795 184,114 454,016

1,449,791 1,759,410 2,584,773

Dikurangi: Less:Biaya provisi dan administrasi (10,021) (26,132) (35,432) Provision and administration fees

1,439,770 1,733,278 2,549,341

Cicilan pinjaman sesuai dengan tanggal jatuhtemponya:

Borrowings have the following maturity profile:

2015 2014 2013Jatuh tempo: Maturity:< 1 tahun 743,123 989,700 1,533,217 < 1 year1 - 2 tahun 475,927 453,932 858,219 1 - 2 years2 - 3 tahun 220,720 202,865 157,905 2 - 3 years> 3 tahun - 86,781 - > 3 years

1,439,770 1,733,278 2,549,341

Sepanjang Januari 2015 sampai denganDesember 2015 Perseroan tidak melakukanpenarikan pinjaman baru dalam mata uangRupiah, namun Perseroan melakukan penarikanpinjaman baru dalam mata uang Dolar AS dengantingkat bunga sebesar 2,69% - 3,1% (31Desember 2014: 2,6% - 3,3% dan 31 Desember2013: 2,7% - 3,8%).

During January 2015 until December 2015 theCompany did not make a withdrawal of newloans in Rupiah, but the Company hasdrawdowns in US Dollar with interest rate of2.69% - 3.1% (31 December 2014: 2.6% - 3.3%and 31 December 2013: 2.7% - 3.8%).

Perseroan telah melakukan kontrak crosscurrency swap untuk mengantisipasi risikofluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar ataspinjaman dalam mata uang Dolar AS dari semuapinjaman di atas (lihat Catatan 10).

The Company has entered into cross currencyswap contracts in order to mitigate the risk offluctuation in interest rate and exchange ratefrom its borrowings in US Dollar (refer to Note10).

Fasilitas pinjaman yang diterima tersebut di atasdijamin dengan piutang sewa pembiayaan (lihatCatatan 5), sedangkan untuk pinjaman yangditerima dari Deutsche Bank AG Jakarta tidakmenggunakan jaminan.

Borrowings facilities are collateralised byfinancing lease receivables (refer to Note 5),while there is no collateral pledged forborrowing facilities from Deutsche Bank AGJakarta.

213

Page 238: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

214

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 59 - Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)

Fasilitas pinjaman dari beberapa bankmensyaratkan Perseroan untuk memberikanpemberitahuan tertulis dalam hal perubahanmodal dan pemegang saham, perubahan susunandireksi dan komisaris serta perubahan bisnisutama. Dalam perjanjian pinjaman tersebut,Perseroan diwajibkan untuk menjaga gearing ratiomaksimal 10:1 dan kewajiban penyampaianlaporan lainnya.

The loan facilities from those banks require theCompany to provide written notice in respect ofchanges of capital and shareholders, changesof directors and commissioners, and changes ofmain business activities. Under the loanagreements, the Company is also obliged tomaintain gearing ratio at maximum 10:1 andother reporting obligations.

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan2013, Perseroan telah memenuhi semuapersyaratan yang ditetapkan dalam perjanjianpinjaman yang diterima di atas.

As at 31 December 2015, 2014, and 2013, theCompany has fulfilled all covenantsrequirements stipulated in all of the aboveborrowing agreements.

Semua pinjaman yang diterima Perseroandigunakan untuk modal kerja.

All Company’s borrowings are used for workingcapital.

Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai tercatatpinjaman yang diterima adalah Rp 1.453.612(2014: Rp 1.741.876 dan 2013: Rp 2.563.885)yang mencakup nilai nominal pinjaman, biayaprovisi yang belum diamortisasi, dan utang bunga.

As at 31 December 2015, the carrying value ofborrowing is Rp 1,453,612 (2014: Rp 1,741,876and 2013: Rp 2,563,885) which includes thenominal amount of the borrowing, unamortisedprovision costs, and interest payable.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

Pada tanggal 4 November 2010, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dariBCA dengan jumlah maksimum penarikansebesar Rp 200.000 dan jangka waktu penarikansampai dengan tanggal 4 Mei 2011. Fasilitaspinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahunsetelah tanggal penarikan.

On 4 November 2010, the Company obtained aworking capital loan facility with a maximumcredit limit amounting to Rp 200,000 from BCAwith availability period until 4 May 2011. Thefacility will mature in 3 (three) years after thedrawdown date.

Pada tanggal 8 September 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dariBCA dalam bentuk term loan dan overdraftdengan jumlah maksimum penarikan masing-masing sebesar Rp 200.000 dan Rp 50.000.Jangka waktu penarikan masing-masing sampaidengan tanggal 8 Maret 2012 dan 8 September2012.

On 8 September 2011, the Company obtained aworking capital loan facility in the form of termloan and overdraft with a maximum credit limitamounting to Rp 200,000 and Rp 50,000,respectively, from BCA. Availability period forthese loans were until 8 March 2012 and8 September 2012, respectively.

Pada tanggal 13 April 2012, Perseroanmemperpanjang jangka waktu penarikan fasilitasterm loan dan overdraft sampai dengan tanggal8 September 2012. Pada tanggal 12 November2012, Perseroan memperpanjang jangka waktupenarikan fasilitas term loan sampai dengan8 September 2013 dan fasilitas overdraft sampai8 Desember 2012. Pada tanggal 7 Desember2012, Perseroan memperpanjang jangka waktupenarikan fasilitas overdraft sampai dengan8 Maret 2013.

On 13 April 2012, the Company has beengranted extension of the availability period ofthe term loan and overdraft facility until 8September 2012. On12 November 2012, the Company has beengranted extension of the availability period ofthe term loan facility until 8 September 2013and overdraft facility until 8 December 2012. On7 December 2012, the Company has beengranted extension of the overdraft facility until8 March 2013.

214

Page 239: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

215

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 60 - Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)

Pada tanggal 20 Februari 2013, Perseroanmemperpanjang jangka waktu penarikan fasilitasoverdraft menjadi 8 September 2013. Padatanggal 4 September 2013, Perseroanmemperpanjang jangka waktu penarikan fasilitasoverdraft menjadi 8 Desember 2013. Pada tanggal3 Desember 2013, Perseroan memperpanjangjangka waktu penarikan fasilitas overdraft menjadi8 Maret 2014. Fasilitas pinjaman untuk term loandan overdraft ini masing-masing akan jatuh tempo3 (tiga) tahun setelah tanggal penarikan dan8 Maret 2014.

On 20 February 2013, the Company has beengranted extension of the availability period ofoverdraft facility until8 September 2013. On 4 September 2013, theCompany has been granted extension of theavailability period of overdraft facility until8 December 2013. On 3 December 2013, theCompany has been granted extension of theavailability period of overdraft facility until8 March 2014. The term loan and overdraftfacility will mature in 3 (three) years after thedrawdown date and 8 March 2014, respectively.

Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukanpembayaran atas fasilitas pinjaman dariPT Bank Central Asia (BCA) sebesarRp 66.666.

During 2015, Company has paid loan facilitiesfrom PT Bank Central Asia (BCA) amounting toRp 66,666.

PT Bank DKI (DKI) PT Bank DKI (DKI)

Pada tanggal 27 Juni 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dariDKI dengan jumlah maksimum penarikan sebesarRp 225.000 dan jangka waktu penarikan sampaidengan tanggal 27 Desember 2011.

Pada tanggal 30 Desember 2011, Perseroanmemperpanjang jangka waktu penarikan fasilitasterm loan menjadi 27 Maret 2012.

Pada tanggal 29 Mei 2012, Perseroanmemperpanjang jangka waktu penarikan fasilitasterm loan menjadi 27 Juni 2012.

Pada tanggal 29 Juni 2012, Perseroanmemperpanjang jangka waktu penarikan fasilitasterm loan menjadi 27 Desember 2012.

On 27 June 2011, the Company obtained aworking capital loan facility with a maximumcredit limit amounting to Rp 225,000 from DKIwith availability period until 27 December 2011.

On 30 December 2011, the Company has beengranted extension of the availability period ofthe term loan facility until 27 March 2012.

On 29 May 2012, the Company has beengranted extension of the availability period ofthe term loan facility until 27 June 2012.

On 29 June 2012, the Company has beengranted extension of the availability period ofthe term loan facility until 27 December 2012.

Pada tanggal 18 Januari 2013, Perseroanmemperpanjang jangka waktu penarikan fasilitaskredit term loan menjadi 27 Januari 2013. Fasilitaspinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahunsetelah tanggal penarikan.

Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukanpembayaran atas fasilitas pinjaman dariPT Bank DKI sebesar Rp 33.333.

On 18 January 2013, the Company has beengranted extension of the availability period ofthe term loan facility until 27 January 2013. Thisfacility will mature in 3 (three) years after thedrawdown date.

During 2015, Company has paid loan facilitiesfrom PT Bank DKI amounting toRp 33,333.

Bank of China (BOC) Bank of China (BOC)

Pada tanggal 20 April 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerjadengan batas maksimum kredit sejumlah DolarAS 20.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktupenarikan sampai dengan tanggal 11 November2011. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal10 Oktober 2014 dan tidak diperpanjang.

Sampai dengan Desember 2014, Perseroan telahmelakukan pembayaran atas fasilitas pinjamandari BOC secara penuh.

On 20 April 2011, the Company obtained aworking capital loan facility with maximum creditlimit amounting to US Dollar 20,000,000 (fullamount) with availability period until11 November 2011. This working capital loanfacility will mature on 10 October 2014 and notrenewal.

Until December 2014, Company has fully paidoff loan facilities from BOC.

215

Page 240: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

216

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 61 - Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)

Deutsche Bank AG jakarta Deutsche Bank AG Jakarta

Pada tanggal 4 Juni 2012, Perseroan memperolehfasilitas pinjaman modal kerja dalam bentukoverdraft dari Deutsche Bank AG Jakarta denganbatas maksimum kredit sejumlah Dolar AS5.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktupenarikan sampai dengan tanggal 4 Juni 2013.Pada tanggal 20 Mei 2013 Perseroanmemperpanjang jangka waktu penarikan sampaidengan tanggal 20 Mei 2014.

On 4 June 2012, the Company obtained aworking capital loan in the form of overdraftfrom Deutsche Bank AG Jakarta with amaximum credit limit amounting to US Dollar5,000,000 (full amount) and with availabilityperiod until 4 June 2013. On 20 May 2013, theCompany extend the drawdown period until20 May 2014.

Japan Bank for International Cooperation(JBIC)

Pada tanggal 30 Maret 2012, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman sindikasi sebesarDolar AS 80.000.000 (nilai penuh) dari JapanBank for International Cooperation, theinternational arm of Japan Finance Cooperation,dengan The Hongkong and Shanghai BankingCorporation Limited, Cabang Tokyo dan MizuhoCorporate Bank, Ltd sebagai arranger, MizuhoCorporate Bank, Ltd sebagai facility agent, danThe Hongkong and Shanghai BankingCorporation Limited, Cabang Jakarta sebagaisecurity agent. Pada tanggal 30 Agustus 2012,Perseroan memperpanjang jangka waktupenarikan fasilitas term loan menjadi21 Desember 2012. Fasilitas ini telah jatuh tempopada tanggal 1 Oktober 2015.

Japan Bank for International Cooperation(JBIC)

On 30 March 2012, the Company obtained asyndicated loan facility amounting of US Dollar80,000,000 (full amount) from Japan Bank forInternational Cooperation, the international armof Japan Finance Cooperation, with TheHongkong and Shanghai Banking CorporationLimited, Tokyo Branch and Mizuho CorporateBank, Ltd as arranger, Mizuho Corporate Bank,Ltd as facility agent, and The Hongkong andShanghai Banking Corporation Limited, JakartaBranch as security agent. On 30 August 2012,the Company has been granted extension of theavailability period of the term loan facility until21 December 2012. This facility have maturedon 1 October 2015.

Pada tanggal 28 Maret 2014, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman sindikasi sebesarDolar AS 80.000.000 (nilai penuh) dari JapanBank for International Cooperation, The Hongkongand Shanghai Banking Corporation Limited,Cabang Tokyo, Mizuho Bank, Ltd, dan SumitomoMitsui Trust Bank, Limited dengan Mizuho Bank,Ltd sebagai facility agent, dan The Hongkong andShanghai Banking Corporation Limited, CabangJakarta sebagai security agent. Fasilitas ini akanjatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2018.

On 28 March 2014, the Company obtained asyndicated loan facility amounting of US Dollar80,000,000 (full amount), from Japan Bank forInternational Cooperation, The Hongkong andShanghai Banking Corporation Limited, TokyoBranch, Mizuho Bank, Ltd, and Sumitomo MitsuiTrust Bank, Limited with Mizuho Bank, Ltd asfacility agent, and The Hongkong and ShanghaiBanking Corporation Limited, Jakarta Branch assecurity agent. This facility will mature on 28March 2018.

Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukanpembayaran atas fasilitas pinjaman dari JapanBank for International Cooperation (JBIC) sebesarDolar AS 32.000.000 (nilai penuh).

During 2015, Company has paid loan facilitiesfrom Japan Bank for International Cooperation(JBIC) amounting to US Dollar 32,000,000(full amount).

216

Page 241: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

217

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 62 - Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)

Mizuho Corporate Bank, Ltd

Pada tanggal 24 Februari 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman berupa modal kerjadalam bentuk club deal sebesar Dolar AS145.000.000 (nilai penuh) dari PT ANZ Panin Bank,PT Bank Danamon Indonesia Tbk, The Hongkongand Shanghai Banking Corporation Limited, CabangJakarta, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, CabangSingapura, Mizuho Corporate Bank, Ltd, Natixis,Oversea-Chinese Banking Corporation Limited danPT Bank Ekonomi Raharja Tbk dengan MizuhoCorporate Bank, Ltd bertindak sebagai facility agentdan PT Bank Mizuho Indonesia bertindak sebagaisecurity agent. Fasilitas akan jatuh tempo 3 (tiga)tahun setelah tanggal penarikan terakhir.

Mizuho Corporate Bank, Ltd

On 24 February 2011, the Company obtained aworking capital loan facility as club dealamounting to US Dollar 145,000,000 (fullamount). The facility received from PT ANZPanin Bank, PT Bank Danamon Indonesia Tbk,The Hongkong and Shanghai BankingCorporation Limited, Jakarta Branch, PT BankMandiri (Persero) Tbk, Singapore Branch,Mizuho Corporate Bank, Ltd, Natixis, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited and PTBank Ekonomi Raharja Tbk with MizuhoCorporate Bank, Ltd acting as facility agent andPT Bank Mizuho Indonesia acting as securityagent. This facility will mature in 3 (three) yearsafter the last drawdown date.

Pada tanggal 2 Desember 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman berupa term loandari Mizuho Corporate Bank, Ltd, dengan batasmaksimum kredit sejumlah Dolar AS 30.000.000(nilai penuh). Fasilitas ini lalu diamandemen padatanggal 2 Februari 2012 dengan penambahanjumlah fasilitas menjadi Dolar AS 60.000.000 (nilaipenuh), serta anggota sindikasi menjadi MizuhoCorporate Bank, Ltd, Aozora Bank, Ltd, The Bankof East Asia, Limited, Krung Thai Bank PublicCompany Limited, Mega International CommercialBank, Co., Ltd, dan Chang Hwa Commercial BankLtd. Fasilitas ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahunsetelah tanggal penarikan.

On 2 December 2011, the Company obtainedterm loan facility from Mizuho Corporate Bank,Ltd with maximum credit limit amounting to USDollar 30,000,000 (full amount). The facility wasamended on 2 February 2012 and the totalfacility amount became US Dollar 60,000,000(full amount), and the syndication memberbecame Mizuho Corporate Bank, Ltd, AozoraBank, Ltd, The Bank of East Asia, Limited,Krung Thai Bank Public Company Limited,Mega International Commercial Bank, Co., Ltd,and Chang Hwa Commercial Bank Ltd. Thisfacility will mature in 3 (three) years after thedrawdown date.

Sampai dengan Desember 2015, Perseroan telahmelakukan pembayaran atas fasilitas pinjamanberupa modal kerja dalam bentuk sindikasi inisecara penuh.

Until December 2015, Company has fully paidoff the working capital loan facility assyndication.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia(LPEI)

Pada tanggal 27 Juni 2012, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman dari LPEI denganjumlah maksimum penarikan sebesar Rp 200.000dan jangka waktu penarikan sampai dengantanggal 27 Desember 2012. Pada tanggal16 Januari 2013, Perseroan memperpanjangjangka waktu penarikan fasilitas pinjaman termloan sampai dengan tanggal 27 Juni 2013.Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga)tahun setelah tanggal penarikan.

On 27 June 2012, the Company obtained a loanfacility from LPEI with a maximum credit limitamounting to Rp 200,000 and availability perioduntil 27 December 2012. On 16 January 2013,the Company has been granted extension ofthe availability period of the term loan facilityuntil 27 June 2013. This facility will mature in3 (three) years after the drawdown date.

Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukanpembayaran atas fasilitas pinjaman dari LembagaPembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebesarRp 66.666.

During 2015, Company has paid loan facilitiesfrom Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia(LPEI) amounting to Rp 66,666.

217

Page 242: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

218

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 63 - Page

12. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 12. BORROWINGS (continued)

JA Mitsui Leasing, Ltd JA Mitsui Leasing, Ltd

Pada tanggal 19 Oktober 2010, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerjasejumlah Dolar AS 30.000.000 (nilai penuh) dariJA Mitsui Leasing, Ltd dengan jangka waktupenarikan sampai dengan 19 April 2011. Fasilitaspinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahunsetelah tanggal penarikan.

Pada tanggal 12 April 2012, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerjasejumlah Dolar AS 24.000.000 (nilai penuh) dariJA Mitsui Leasing, Ltd dengan jangka waktupenarikan sampai dengan 12 Oktober 2012. Padatanggal 11 Oktober 2012, Perseroanmemperpanjang jangka waktu penarikan fasilitasterm loan menjadi 31 Maret 2013. Fasilitaspinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga) tahunsetelah tanggal penarikan.

On 19 October 2010, the Company obtained aworking capital loan facility amounting to USDollar 30,000,000 (full amount) from JA MitsuiLeasing, Ltd with availability period until 19 April2011. The facility will mature in 3 (three) yearsafter the drawdown date.

On 12 April 2012, the Company obtained aworking capital loan facility amounting to USDollar 24,000,000 (full amount) from JA MitsuiLeasing, Ltd with availability period until12 October 2012. On 11 October 2012, theCompany has been granted extension of theavailability period of the term loan facility until31 March 2013. The facility will mature in3 (three) years after the drawdown date.

Selama tahun 2015, Perseroan telah melakukanpembayaran atas fasilitas pinjaman dari JA MitsuiLeasing, Ltd sebesar Dolar AS 6.000.000 (nilaipenuh).

During 2015, Company has paid loan facilitiesfrom JA Mitsui Leasing amounting toUS Dollar 6,000,000 (full amount).

MG Leasing Corporation (MGL)

Pada tanggal 15 Februari 2012, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerjadengan batas maksimum kredit sejumlah DolarAS 10.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktupenarikan sampai dengan tanggal 15 Agustus2012. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3(tiga) tahun setelah tanggal penarikan.

Pada tanggal 27 Maret 2015, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerjadengan batas maksimum kredit sejumlah DolarAS 20.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktupenarikan sampai dengan tanggal 27 Maret 2016.Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 (tiga)tahun setelah tanggal penarikan.

MG Leasing Corporation (MGL)

On 15 February 2012, the Company obtained aworking capital loan facility with maximum creditlimit amounting to US Dollar 10,000,000 (fullamount) with availability period until 15 August2012. This loan facility will mature 3 (three)years after drawdown date.

On 27 March 2015, the Company obtained aworking capital loan facility with maximum creditlimit amounting to US Dollar 20,000,000 (fullamount) with availability period until 27 March2016. This loan facility will mature 3 (three)years after drawdown date.

Sampai dengan Desember 2015, Perseroan telahmelakukan pembayaran atas fasilitas pinjamandari MG Leasing Corporation (MGL) secarapenuh.

Until December 2015, Company has fully paidoff the loan facilities from MG LeasingCorporation (MGL).

218

Page 243: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

219

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 64 - Page

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 13. SECURITIES ISSUED

a. Utang obligasi a. Bonds payable

2015 2014 2013Nilai nominal Par value- Obligasi SAN Finance I 2011 - - 394,000 SAN Finance Bonds I 2011 -- Obligasi SAN Finance II 2012 - 807,000 947,000 SAN Finance Bonds II 2012 -- Obligasi berkelanjutan SAN SAN Finance shelf Registration -

Finance I Tahap I tahun 2013 391,000 391,000 500,000 Bonds I Phase I year 2013- Obligasi berkelanjutan SAN SAN Finance shelf Registration -

Finance I Tahap II tahun 2014 1,000,000 1,000,000 - Bonds I Phase II year 2014- Obligasi berkelanjutan SAN SAN Finance shelf Registration -

Finance I Tahap III tahun 2015 500,000 - - Bonds I Phase III year 20151,891,000 2,198,000 1,841,000

Dikurangi: Less:Biaya emisi obligasi yang belum Unamortised

diamortisasi (6,291) (5,957) (5,556) bonds issuance costs

Bersih 1,884,709 2,192,043 1,835,444 NetAmortisation of bonds

Beban amortisasi emisi obligasi 3,403 3,921 4,428 issuance costs

1.) Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 1.) SAN Finance Bond I Year 2011

Seri/Series

Nilainominal/Par value

Tingkatbunga

tahunan/AnnualInterest

Rate

Jatuhtempo/

Due date

Statussaldo/

Balancestatus

Cicilan/Installment

Seri/Series C 394,000 9.3% Januari/January2014

Telahjatuhtempo dandibayarpenuh/Alreadymaturedand fullypaid

Pembayaran pokok obligasi secara penuh telahdilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaranbunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’sprincipal amount was paid in a lump sum on thedue date. Interest was paid on a quarterly basis.

Seri/Series Peringkat/Rating

Tanggal/Date

Sumber/Source

Obligasi SAN Finance ITahun 2011/SAN Finance Bond IYear 2011

idAA-(Double A

minus)

4 Oktober/October 2013 PT Pemeringkat Efek Indonesiadengan surat/with letterNo. 1725/PEF-Dir/X/2013

2.) Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 2.) SAN Finance Bond II Year 2012

Seri/Series

Nilainominal/Par value

Tingkatbunga

tahunan/AnnualInterest

Rate

Jatuhtempo/

Due date

Statussaldo/

Balancestatus

Cicilan/Installment

Seri/Series B 140,000 7.7% Januari/January2014

Telah jatuhtempo dandibayarpenuh/Alreadymaturedand fullypaid

Pembayaran pokok obligasi secara penuh telahdilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaranbunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’sprincipal amount was paid in a lump sum amounton the due date. Interest was paid on a quarterlybasis.

219

Page 244: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

220

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 65 - Page

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)

a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds payable (continued)

2.) Obligasi SAN Finance II Tahun 2012(lanjutan)

2.) SAN Finance Bond II Year 2012(continued)

Seri/Series C 807,000 8.4% Januari/January2015

Telah jatuhtempo dandibayarpenuh/Alreadymaturedand fullypaid

Pembayaran pokok obligasi secara penuh telahdilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaranbunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’sprincipal amount was paid in a lump sum amounton the due date. Interest was paid on a quarterlybasis.

Seri/Series Peringkat/Rating

Tanggal/Date

Sumber/Source

Obligasi SAN Finance IITahun 2012/SAN Finance Bond IIYear 2012

AA(idn) 19 Februari/February 2013 PT Fitch Ratings Indonesiadengan surat/with letterNo. RC19/DIR/II/2013

idAA-(Double A minus)

4 Oktober/October 2013 PT Pemeringkat Efek Indonesiadengan surat/with letterNo. 1725/PEF-Dir/X/2013

Obligasi SAN Finance IITahun 2012/SAN Finance Bond IIYear 2012

idAA-(Double A minus)

3 Oktober/October 2014 PT Pemeringkat Efek Indonesiadengan surat/with letterNo. 1625/PEF-Dir/X/2014

AA(idn) 15 Desember/December 2014 PT Fitch Ratings Indonesiadengan surat/with letterNo. RC128/DIR/XII/2014

3.) Obligasi Berkelanjutan SAN Finance ITahap I Tahun 2013, Tahap II Tahun2014 dan Tahap III Tahun 2015

3.) SAN Finance Shelf Registration BondI Phase I Year 2013, Phase II Year2014 and Phase III year 2015

Seri/Series

Nilainominal/Par value

Tingkatbunga

tahunan/AnnualInterest

Rate

Jatuhtempo/

Due dateStatussaldo/

Balancestatus

Cicilan/Installment

Seri/Series A 109,000 8.8% Oktober/October2014

Telah jatuhtempo dandibayarpenuh/Alreadymaturedand fullypaid

Pembayaran pokok obligasi secara penuh telahdilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaranbunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’sprincipal amount was paid in a lump sum amounton the due date. Interest was paid on a quarterlybasis.

Seri/Series B 391,000 9.75% September/September2016

Belum jatuhtempo/Notyet due

Pembayaran pokok obligasi secara penuh akandilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaranbunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’sprincipal amount will be paid in a lump sumamount on the due date. Interest is paid on aquarterly basis.

- 1,000,000 10.5% Desember/December2017

Belum jatuhtempo/Notyet due

Pembayaran pokok obligasi secara penuh akandilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaranbunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’sprincipal amount will be paid in a lump sumamount on the due date. Interest is paid on aquarterly basis.

- 500,000 9.4% Oktober/October2018

Belum jatuhtempo/Notyet due

Pembayaran pokok obligasi secara penuh akandilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaranbunga dibayarkan setiap triwulanan/The bond’sprincipal amount will be paid in a lump sumamount on the due date. Interest is paid on aquarterly basis.

220

Page 245: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

221

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 66 - Page

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)

a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds payable (continued)

3.) Obligasi Berkelanjutan SAN Finance ITahap I Tahun 2013, Tahap II Tahun2014 dan Tahap III Tahun 2015 (lanjutan)

3.) SAN Finance Shelf Registration BondI Phase I Year 2013, Phase II Year2014 and Phase III year 2015(continued)

Seri/Series Peringkat/Rating

Tanggal/Date

Sumber/Source

Obligasi Berkelanjutan SANFinance I Tahap I Tahun2013/SAN Finance ShelfRegistration Bond I Phase IYear 2013

AA(idn)

idAA-(Double A minus)

28 Agustus/August 2013

4 Oktober/October 2013

PT Fitch Ratings Indonesiadengan surat/with letterNo. RC105/DIR/VIII/2013

PT Pemeringkat Efek Indonesiadengan surat/with letterNo. 1724/PEF-Dir/X/2013

Obligasi Berkelanjutan SANFinance I Tahap I Tahun2013/SAN Finance ShelfRegistration Bond I Phase IYear 2013

idAA-(Double A minus)

3 Oktober/October 2014 PT Pemeringkat Efek Indonesiadengan surat/with letterNo. 1625/PEF-Dir/X/2014

AA(idn) 15 Desember/December 2014 PT Fitch Ratings Indonesiadengan surat/with letterNo. RC128/DIR/XII/2014

Obligasi Berkelanjutan SANFinance I Tahap II Tahun2014/SAN Finance ShelfRegistration Bond I PhaseII Year 2014

idAA-(Double A minus)

3 Oktober/October 2014 PT Pemeringkat Efek Indonesiadengan surat/with letterNo. 1624/PEF-Dir/X/2014

AA(idn) 15 Desember/December 2014 PT Fitch Ratings Indonesiadengan surat/with letterNo. RC128/DIR/XII/2014

Obligasi Berkelanjutan SANFinance I Tahap I Tahun2013/SAN Finance ShelfRegistration Bond I Phase IYear 2013

idAA-(Double A minus)

24 Maret/March 2015 PT Pemeringkat Efek Indonesiadengan surat/with letterNo. 451/PEF-Dir/III/2015

AA(idn) 11 Desember/December 2015 PT Fitch Ratings Indonesiadengan surat/with letterNo. 149/DIR/RAT/XII/2015

Obligasi Berkelanjutan SANFinance I Tahap II Tahun2014/SAN Finance ShelfRegistration Bond I PhaseII Year 2014

idAA-(Double A minus)

24 Maret/March 2015 PT Pemeringkat Efek Indonesiadengan surat/with letterNo. 451/PEF-Dir/III/2015

AA(idn) 11 Desember/December 2015 PT Fitch Ratings Indonesiadengan surat/with letterNo. 149/DIR/RAT/XII/2015

Obligasi Berkelanjutan SANFinance I Tahap III Tahun2015/SAN Finance ShelfRegistration Bond I PhaseIII Year 2015

idAA-(Double A minus)

24 Maret/March 2015 PT Pemeringkat Efek Indonesiadengan surat/with letterNo. 451/PEF-Dir/III/2015

221

Page 246: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

222

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 67 - Page

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)

a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds payable (continued)

3.) Obligasi Berkelanjutan SAN Finance ITahap I Tahun 2013, Tahap II Tahun2014 dan Tahap III Tahun 2015 (lanjutan)

3.) SAN Finance Shelf Registration BondI Phase I Year 2013, Phase II Year2014 and Phase III year 2015(continued)

Dalam perjanjian perwaliamanatan obligasijuga diatur beberapa pembatasan yang harusdipenuhi oleh Perseroan antara lain rasiojumlah pinjaman terhadap ekuitas tidakmelebihi rasio 10:1 dan selama pokok utangobligasi belum dilunasi, Perseroan tidakdiperkenankan, antara lain, membagi dividenatau distribusi pembayaran lain kepadapemegang saham Perseroan apabilaPerseroan lalai dalam membayar jumlahterhutang obligasi. Perseroan juga tidakdiperkenankan menjual, menyewakan,mentransfer atau mengalihkan baik melaluijual beli maupun jual sewa atau cara lainnya,yang nilai transaksinya lebih dari 40% totalaset Perseroan kecuali pengalihan yangdisetujui oleh wali amanat atau pengalihandalam rangka kegiatan usaha sehari-hari.Perseroan telah memenuhi batasan-batasanyang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

The bonds trustee agreements requireseveral negative covenants to theCompany, among others, debt to equityratio at the maximum 10:1 and on thecondition that the payment for bondspayable are still not yet paid on the duedate, the Company is not allowed to,among others, declare dividends or otherpayment distributions to the Companyshareholders in the event the Companydefaults on its bonds obligations. TheCompany is not allowed to sell, rent,transfer or hands over through purchasesale or lease sale or otherwise more than40% of the the Company’s total assetsunless the transfer is approved by thetrustee or on the ordinary course ofbusiness. The Company has complied withthe covenants requirements stipulated inthe trustee agreements.

Utang Obligasi ini dijamin dengan jaminanfidusia atas piutang yang nilai objekjaminannya tidak kurang 60% dari jumlahpokok yang terhutang, dengan ketentuanpiutang tersebut tidak melewati jangka waktu90 hari kalender sejak berakhirnya penagihandan tetap tidak dibayar oleh nasabahPerseroan.

The Bonds payable are secured by thefiduciary receivables which the securedobject value of not less 60% of theoutstanding principal amount, provided thatthe receivables do not exceed a period of 90calendar days from the end of the billing andstill not paid by the customers of theCompany.

Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai tercatatutang obligasi adalah Rp 1.901.363 (2014: Rp2.210.128 dan 2013: Rp 1.858.719) yangmencakup nilai nominal utang obligasi, biayaprovisi yang belum diamortisasi dan utangbunga.

As at 31 December 2015, the carrying value ofbonds payable is Rp 1,901,363 (2014: Rp2,210,128 and 2013: Rp 1,858,719) whichincludes the nominal amount of the bondspayable, unamortised provision costs, andinterest payable.

b. Medium Term Notes (MTN) b. Medium Term Notes (MTN)

2015 2014 2013

Nilai nominal Par valuePihak ketiga: Third parties:- MTN II - - 200,000 MTN II -

Pihak berelasi: Related parties:- MTN III - - 200,000 MTN III -- MTN IV 100,000 200,000 300,000 MTN IV -- MTN V 100,000 300,000 300,000 MTN V -- MTN VI 750,000 1,000,000 - MTN VI -- MTN VII 700,000 - - MTN VII -

1,650,000 1,500,000 1,000,000

Dikurangi: Less:Biaya emisi MTN Unamortised MTN

yang belum diamortisasi (8) (99) (139) issuance costs

Bersih 1,649,992 1,499,901 999,861 Net

Beban amortisasi biaya Amortisation of MTNemisi MTN 772 595 734 issuance costs

222

Page 247: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

223

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 68 - Page

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)

b. Medium Term Notes (MTN) (lanjutan) b. Medium Term Notes (MTN) (continued)

Seri/Series

Nilai nominal/Par value

Tingkatbunga

tahunan/AnnualInterest

Rate

Jatuhtempo/

Due date

Status saldo/Balancestatus

Cicilan/Installment

MTN II 200,000 8.350% Maret/March2014

Telah jatuhtempo dandibayarpenuh/Alreadymatured andfully paid

Pembayaran pokok MTN secara penuh telahdilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaranbunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTNprincipal was paid in a lump sum amount on thedue date. Interest was paid on a quarterly basis.

MTN III 300,000 5.250% Juli/July 2015

Telah jatuhtempo dandibayarpenuh/Alreadymatured andfully paid

Pembayaran pokok MTN secara penuh telahdilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaranbunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTNprincipal was paid in a lump sum amount on thedue date. Interest was paid on a quarterly basis.

MTN III 300,000 5.250% Juli/July 2015

Telah jatuhtempo dandibayarpenuh/Alreadymatured andfully paid

Pembayaran pokok MTN secara penuh telahdilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaranbunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTNprincipal was paid in a lump sum amount on thedue date. Interest was paid on a quarterly basis.

MTN IV

MTN V

300,000

300,000

5.250%

6.500%

Maret/March 2016

Desember/December2016

Belum jatuhtempo/Not yetdue

Belum jatuhtempo/Notyet due

Pembayaran pokok MTN secara penuh akandilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaranbunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTNprincipal will be paid in a lump sum amount on thedue date. Interest is paid on a quarterly basis.

Pembayaran pokok MTN secara penuh akandilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaranbunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTNprincipal will be paid in a lump sum amount on thedue date. Interest is paid on a quarterly basis.

MTN VI 1,000,000 6.500% Maret/March 2017

Belum jatuhtempo/Notyet due

Pembayaran pokok MTN secara penuh akandilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaranbunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTNprincipal will be paid in a lump sum amount on thedue date. Interest is paid on a quarterly basis.

MTN VII 700,000 6.500% Mei/May 2018

Belum jatuhtempo/Notyet due

Pembayaran pokok MTN secara penuh akandilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaranbunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTNprincipal will be paid in a lump sum amount on thedue date. Interest is paid on a quarterly basis.

Seri/Series

Peringkat/Rating

Tanggal/Date

Sumber/Source

MTN III idAA-(Double A minus)

4 Oktober/October 2013 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 1726/PEF-Dir/X/2013

idAA-(Double A minus)

3 Oktober/October 2014 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 1625/PEF-Dir/X/2014

MTN IV AA(idn) 19 Februari/February 2013 PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/withletter No. RC19/DIR/II/2013

AA(idn) 15 Desember/December2014

PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/withletter No. RC128/DIR/XII/2014

AA(idn) 11 Desember/December2015

PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/withletter No. 149/DIR/RAT/XII/2015

223

Page 248: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

224

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 69 - Page

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)

b. Medium Term Notes (MTN) (lanjutan) b. Medium Term Notes (MTN) (continued)

Seri/Series

Peringkat/Rating

Tanggal/Date

Sumber/Source

MTN V idAA-(Double A minus)

4 Oktober/October 2013 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 1723/PEF-Dir/X/2013

idAA-(Double A minus)

3 Oktober/October 2014 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 1625/PEF-Dir/X/2014

idAA-(Double A minus)

12 Oktober/October 2015 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 1304/PEF-Dir/X/2015

MTN VI AA(idn) 15 Desember/December2014

PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/withletter No. RC128/DIR/XII/2014

AA(idn) 11 Desember/December2015

PT Fitch Ratings Indonesia dengan surat/withletter No. 149/DIR/RAT/XII/2015

MTN VII idAA-(Double A minus)

24 Maret/March 2015 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 450/PEF-Dir/III/2015

idAA-(Double A minus)

12 Oktober/October 2015 PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat/with letter No. 1304/PEF-Dir/X/2015

Dalam perjanjian perwaliamanatan MTN jugadiatur beberapa pembatasan yang harusdipenuhi oleh Perseroan antara lain rasiojumlah pinjaman terhadap ekuitas tidakmelebihi rasio 10:1 dan selama pokok MTNbelum dilunasi, Perseroan tidakdiperkenankan, antara lain, membagi dividenselama Perseroan lalai dalam membayarjumlah terhutang MTN dan menjual ataumengalihkan lebih dari 40% aset Perseroanyang bukan piutang pembiayaan. Perseroantelah memenuhi batasan-batasan yangdiwajibkan dalam perjanjian tersebut.

The MTN trustee agreements requiresseveral negative covenants to the Company,among others, debt to equity ratio at themaximum 10:1 and on the condition that thepayment for MTN payable are still not yetpaid on the due date, the Company is notallowed to, among others, declare dividendsor other payment distributions to theCompany shareholders. In the event theCompany defaults on its MTN obligations,the Company is not allowed to sells, rent,transfer or hands over more than 40% of theCompany’s non financing receivables. TheCompany has complied with the covenantsrequirements stipulated in the trusteeagreements.

MTN ini dijamin dengan jaminan fidusia ataspiutang yang nilai objek jaminannya tidakkurang 60% dari jumlah pokok yang terhutang,dengan ketentuan piutang tersebut tidakmelewati jangka waktu 90 hari kalender sejakberakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayaroleh nasabah Perseroan.

The MTN are secured by the fiduciaryreceivables which the secured object valuedof not less 60% of the outstanding principalamount, provided that the receivables do notexceed a period of 90 calendar days fromthe end of the billing and still not paid by thecustomers of the Company.

Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai tercatatMTN adalah Rp 1.665.418 (2014: Rp1.508.004 dan 2013: Rp 1.003.726) yangmencakup nilai nominal MTN, biaya provisiyang belum diamortisasi, dan utang bunga.

As at 31 December 2015, the carrying valueof MTN is Rp 1,665,418 (2014: Rp1,508,004 and 2013: Rp 1,003,726) whichincludes the nominal amount of the MTN,unamortised provision costs, and interestpayable.

224

Page 249: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

225

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 70 - Page

14. PERPAJAKAN 14. TAXATION

a. Liabilitas pajak a. Taxes liabilities

2015 2014 2013

Pajak penghasilan badan: Corporate income tax:- Pasal 29 14 11 7 Article 29 -- Pasal 25 2,006 3,100 9,026 Article 25 -

2,020 3,111 9,033Pajak lainnya: Other taxes:

- Pasal 21, 23 dan 26 3,533 4,319 4,503 Article 21, 23 and 26 -- Pasal 4 (2) 28 10 12 Article 4 (2) -

3,561 4,329 4,515

5,581 7,440 13,548

b. Beban pajak penghasilan b. Income tax expense

2015 2014 2013

Pajak penghasilan kini 24,926 52,188 101,139 Current income taxPajak tangguhan (11,254) 13,119 (22,814) Deferred tax

13,672 65,307 78,325

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilandengan hasil perkalian laba akuntansi sebelumpajak penghasilan dan tarif pajak yang berlakuadalah sebagai berikut:

The reconciliation between income taxexpense and the theoretical tax amount onthe Company’s profit before income tax areas follows:

2015 2014 2013Laba sebelum pajak

penghasilan 124,122 277,667 320,813 Income before tax

Pajak dihitungmenggunakan tarif pajak 31,030 69,416 80,203 Tax calculated at tax rates

Penghasilan yang dikenakanpajak final (20,990) (14,764) (7,307) Income subject to final tax

Biaya/(pendapatan) yangtidak diperkenankan 3,632 10,655 5,429 Non deductible expenses/(income)

13,672 65,307 78,325

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajakpenghasilan menurut laporan laba rugi denganestimasi penghasilan kena pajak adalahsebagai berikut:

A reconciliation between income before tax,as shown in the profit or loss, and estimatedtaxable income is as follows:

2015 2014 2013Laba sebelum pajak

penghasilan 124,122 277,667 320,813 Income before taxBeda waktu: Timing differences:- Penyisihan kerugian

penurunan nilai 39,352 (53,788) 92,728 Allowance for impairment losses -- Beban imbalan pasca kerja 1,084 1,816 1,702 Post employee benefits expense -- Selisih antara penyusutan Difference between commercial -

komersial dan fiskal 5 (384) 16 and tax depreciation- Lain-lain - bersih 4,574 (120) (3,184) Others - net -

Beda tetap: Permanent differences:- Biaya/(pendapatan) yang

tidak diperkenankan 14,528 42,618 21,712 Non deductible expenses/(income) -- Penghasilan yang

dikenakan pajak final: Income subject to final tax: -- Pendapatan bunga (83,960) (59,057) (29,229) Interest income -

Penghasilan kena pajak 99,705 208,752 404,558 Taxable incomeEstimasi beban pajak

penghasilan 24,926 52,188 101,139 Estimated income tax expenseDikurangi: Less:

Pajak dibayar dimuka (24,912) (52,177) (101,132) Prepaid taxesEstimasi liabilitas

pajak kini 14 11 7 Estimated current tax liabilities

225

Page 250: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

226

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 71 - Page

14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax expense (continued)

Perhitungan pajak penghasilan badan untuktahun yang berakhir 31 Desember 2015 adalahsuatu perhitungan sementara yang dibuatuntuk tujuan akuntansi dan dapat berubahpada saat Perseroan menyampaikan SuratPemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.

Penghasilan kena pajak hasil rekonsiliasi diatas merupakan dasar dalam pengisian SuratPemberitahuan Tahunan (SPT) PPh BadanPerseroan.

Perhitungan pajak penghasilan badan untuktahun yang berakhir tanggal 31 Desember2014 dan 2013 adalah sesuai dengan SuratPemberitahuan Tahunan (SPT) Perseroan.

The corporate income tax calculation for theyear ended 31 December 2015 is apreliminary estimate made for accountingpurposes and is subject to revision when theCompany lodges its Annual Corporate TaxReturn.

Taxable income results from abovereconciliation is the basis in filing theCompany’s Annual Tax Return (SPT) ofCorporate Income Tax.

The calculation of income tax for the yearended 31 December 2014 and 2013 conformto the Company’s annual tax return.

c. Aset pajak tangguhan c. Deferred tax assets31 Desember/December 2015

Saldo awal/Beginning

balance

Dikreditkan/(dibebankan) ke

laporan labarugi/

Credit/(charged)to profit or loss

Dikreditkan/(dibebankan)ke ekuitas/

Credit/(charged) to

equity

Saldo akhir/Endingbalance

Penyisihan kerugian Allowance for impairmentpenurunan nilai 36,984 9,838 - 46,822 losses

Penyisihan imbalan kerja 2,538 271 116 2,925 Provision for employee benefitsAset tetap (57) 1 - (56) Fixed assetsLain-lain 1,580 1,144 - 2,724 OthersBeban komprehensif Other comprehensive

lainnya 653 - (1,037) (384) expenses

41,698 11,254 (921) 52,031

31 Desember/December 2014

Saldo awal/Beginning

balance

Dikreditkan/(dibebankan) ke

laporan labarugi/

Credit/(charged)to profit or loss

Dikreditkan/(dibebankan)ke ekuitas/

Credit/(charged) to

equity

Saldo akhir/Endingbalance

Penyisihan kerugian Allowance for impairmentpenurunan nilai 50,431 (13,447) - 36,984 losses

Penyisihan imbalan kerja 2,042 454 42 2,538 Provision for employee benefitsAset tetap 39 (96) - (57) Fixed assetsLain-lain 1,610 (30) - 1,580 OthersBeban komprehensif Other comprehensive

lainnya 257 - 396 653 expenses

54,379 (13,119) 438 41,698

31 Desember/December 2013

Saldo awal/Beginning

balance

Dikreditkan/(dibebankan) ke

laporan labarugi/

Credit/(charged)to profit or loss

Dikreditkan/(dibebankan)ke ekuitas/

Credit/(charged) to

equity

Saldo akhir/Endingbalance

Penyisihan kerugian Allowance for impairmentpenurunan nilai 27,250 23,181 - 50,431 losses

Penyisihan imbalan kerja 1,885 425 (268) 2,042 Provision for employee benefitsAset tetap 35 4 - 39 Fixed assetsLain-lain 2,406 (796) - 1,610 OthersBeban komprehensif Other comprehensive

lainnya 2,473 - (2,216) 257 expenses

34,049 22,814 (2,484) 54,379

226

Page 251: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

227

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 72 - Page

14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

d. Administrasi d. Administration

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakanyang berlaku di Indonesia, Perseroanmenghitung, menetapkan dan membayarsendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang.Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapatmenetapkan atau mengubah liabilitas pajakdalam batas waktu sepuluh tahun sejak saatterhutangnya pajak, atau akhir tahun 2014,mana yang lebih awal. Ketentuan baru yangdiberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dantahun-tahun selanjutnya menentukan bahwaDJP dapat menetapkan atau mengubahliabilitas pajak tersebut dalam batas waktu limatahun sejak saat terhutangnya pajak.

Under the Taxation Laws of Indonesia, theCompany submits tax returns on the basisof self assessment. The Director General ofTax (DGT) may assess or amend taxeswithin ten years of the time the taxbecomes due, or until the end of 2014,whichever is earlier. There are new rulesapplicable to fiscal year 2008 andsubsequent years stipulating that the DGTmay assess or amend taxes within fiveyears of the time the tax becomes due.

15. UTANG LAIN-LAIN DAN AKRUAL 15. OTHER PAYABLES AND ACCRUEDEXPENSES

2015 2014 2013

Biaya akrual Accrued expensesPihak ketiga: Third parties:

- Bunga 30,496 26,684 38,218 Interest -- Tenaga ahli 167 316 436 Professional fees -- Lain-lain 940 422 166 Others -

31,603 27,422 38,820

Pihak Berelasi: Related parties:- Bunga 15,426 8,103 3,467 Interest -

47,029 35,525 42,287

2015 2014 2013

Utang lain-lain Other payablesPihak ketiga: Third parties:

- Uang muka pelanggan 200,669 90,248 64,086 Advance from customers -- Utang asuransi 7,291 5,078 5,925 Insurance payable -- Utang fidusia 1,687 1,648 1,655 Fiducia payables -- Pendapatan yang ditangguhkan - - 283 Deferred income -- Lain-lain 4,161 137 355 Others -

213,808 97,111 72,304

Pihak Berelasi : Related Parties:- Utang asuransi 20,445 26,273 34,202 Insurance payable -

234,253 123,384 106,506

227

Page 252: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

228

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 73 - Page

16. MODAL SAHAM 16. SHARE CAPITAL

Komposisi para pemegang saham Perseroanpada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013adalah sebagai berikut:

The Company’s shareholders composition as at31 December 2015, 2014, and 2013 are asfollow:

Pemegang saham/Shareholders

Jumlah saham yangditempatkan dan

disetor penuh(nilai penuh)/

Number of sharesissued and

fully paid (full amount)

Persentasepemilikan/

Percentage ofownership

Jumlah/Amount

PT Sedaya Multi Investama 344,931,040 60% 344,931Marubeni Corporation, Japan 201,209,774 35% 201,210PT Marubeni Indonesia 28,744,253 5% 28,744

574,885,067 100% 574,885

Dividen Dividends

Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Sahamyang diadakan pada tanggal 15 April 2015, parapemegang saham menyetujui pembagian dividenfinal sejumlah Rp 71.081 dari laba bersih tahun2014.

At the Annual General Meeting of Shareholderson 15 April 2015, the shareholders approved finaldividend of Rp 71,081 to be paid from 2014 netprofit.

Berdasarkan Keputusan Sirkuler DireksiPerseroan No. 019/LSANF/CIR/IX/2015 tanggal18 September 2015 dan Keputusan SirkulerDewan Komisaris Perseroan No. 020/LSANF/CIR/IX/2015 tanggal 22 September 2015, Direksidengan persetujuan dari Dewan Komisaris telahmenyetujui pembagian dividen interim tunaisebesar Rp 20.230 dari hasil operasi tahun 2015(Rp 35 per saham, dalam Rupiah penuh).

Based on Circular Resolutions of The Board ofDirectors of the Company No.019/LSANF/CIR/IX/2015 dated 18 September2015 and Circular Resolutions of The Board ofCommissioners of the Company No.020/LSANF/CIR/IX/2015 dated 22 September2015, The Board of Directors with approval fromthe Board of Commissioners agreed todistribute interim cash dividend amounting to Rp20,230 from operating result of year ending2015 (Rp 35 per share, in Rupiah full amount).

Dividen Interim tersebut telah dibayar pada16 Oktober 2015.

The interim dividend has been paid on 16October 2015.

Berdasarkan Keputusan Sirkuler DireksiPerseroan No.010/LSANF/CIR/IX/2014 tanggal15 September 2014 dan Keputusan SirkulerDewan Komisaris Perseroan No.011/LSANF/CIR/IX/2014 tanggal 18 September 2014, Direksidengan persetujuan dari Dewan Komisaris telahmenyetujui pembagian dividen interim tunaisebesar Rp 35.071 dari hasil operasi tahun 2014(Rp 61 per saham, dalam Rupiah penuh). Divideninterim tersebut telah dibayar pada bulan Oktober2014.

Based on Circular Resolutions of The Board ofDirectors of the Company No.010/LSANF/CIR/IX/2014 dated 15 September2014, and Circular Resolutions of the Board ofCommissioners of the Company 011/LSANF/CIR/IX/2014 dated 18 September 2014, theBoard of Directors with approval from the Boardof Commissioners agreed to distribute interimcash dividend amounting to Rp 35,071 fromoperating result of year ended 2014 (Rp 61 pershare, in Rupiah full amount). The interimdividend has been paid in October 2014.

Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Sahamyang diadakan pada tanggal 15 April 2014, parapemegang saham menyetujui pembagian dividenfinal sejumlah Rp 85.933 dari laba bersih tahun2013. Dividen tersebut telah dibayar pada bulanMei 2014.

At the Annual General Meeting of Shareholderson 15 April 2014, the shareholders approved finaldividend of Rp 85,933 to be paid from 2013 netprofit. The dividend was paid in May 2014.

228

Page 253: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

229

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 74 - Page

16. MODAL SAHAM (lanjutan) 16. SHARE CAPITAL (continued)

Dividen (lanjutan) Dividends (continued)

Berdasarkan Keputusan Sirkuler DireksiPerseroan No.014/LSANF/CIR/IX/2013 tanggal9 September 2013 dan Keputusan SirkulerDewan Komisaris Perseroan No.015/LSANF/CIR/IX/2013 tanggal 12 September 2013, Direksidengan persetujuan dari Dewan Komisaris telahmenyetujui pembagian dividen interim tunaisebesar Rp 35.301 dari hasil operasi tahun 2013.Dividen tersebut telah dibayar pada bulan Oktober2013.

Based on Circular Resolutions of The Board ofDirectors of the Company No.014/LSANF/CIR/IX/2013 dated 9 September2013, and Circular Resolutions of the Board ofCommissioners of the Company 015/LSANF/CIR/IX/2013 dated 12 September 2013, theBoard of Directors with approval from the Boardof Commissioners agreed to distribute interimcash dividend amounting to Rp 35,301 fromoperating result of year ended 2013. The dividendwas paid in October 2013.

Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Sahamyang diadakan pada tanggal 11 April 2013, parapemegang saham menyetujui pembagian dividenfinal sejumlah Rp 75.309 dari laba bersih tahun2012. Dividen tersebut telah dibayar pada bulanMei 2013.

At the Annual General Meeting of Shareholderson 11 April 2013, the shareholders approved finaldividend of Rp 75,309 to be paid from 2012 netprofit. The dividend was paid in May 2013.

17. PENDAPATAN BUNGA DAN LAIN-LAIN 17. INTEREST AND OTHER INCOME

a. Sewa pembiayaan a. Direct financing leases

2015 2014 2013- Pendapatan Direct financing-

sewa pembiayaan 443,537 601,605 737,292 leases income- Pendapatan dari

pembiayaan bersama Interest from joint financing -without recourse 5,636 4,908 7,121 without recourse

Jumlah 449,173 606,513 744,413 Total

Tidak terdapat transaksi dengan pihakberelasi.

There is no transaction with related party.

b. Pembiayaan konsumen b. Consumer financing

2015 2014 2013- Pendapatan Consumer-

pembiayaan konsumen 3,078 6,145 22,655 financing income- Pendapatan dari

pembiayaan bersama Interest from joint financing -without recourse 70,898 10,167 406 without recourse

Jumlah 73,976 16,312 23,061 Total

Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi. There is no transaction with related party.

c. Anjak piutang c. Factoring

2015 2014 2013- Pendapatan anjak

piutang 10,733 14,855 7,394 Factoring income -

Jumlah 10,733 14,855 7,394 Total

Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi. There is no transaction with related party.

229

Page 254: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

230

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 75 - Page

17. PENDAPATAN BUNGA DAN LAIN-LAIN (lanjutan) 17. INTEREST AND OTHER INCOME (continued)

d. Pembiayaan modal usaha d. Working capital financing

2015 2014 2013- Pendapatan pembiayaanworking capital 7,927 - - Working Capital income

Jumlah 7,927 - - Total

Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi. There is no transaction with related party.

e. Pendapatan bunga dan lain-lain e. Interest and other income

2015 2014 2013Pihak ketiga: Third parties:- Bunga 79,781 44,998 19,645 Interest -- Pendapatan administrasi dan Administration and penalty -penalti 44,581 44,942 59,375 income

- Lain-lain 6,386 23,172 4,389 Others -

130,748 113,112 83,409Pihak berelasi: Related parties:- Bunga 4,179 14,059 9,584 Interest -

Jumlah 134,927 127,171 92,993 Total

Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dantransaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 20 for details of balances andtransactions with related parties.

18. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 18. INTEREST AND FINANCING CHARGES

2015 2014 2013Pihak ketiga: Third parties:- Bunga Obligasi 158,639 120,036 130,889 Interest for Bonds -- Bunga pinjaman 82,441 86,308 154,917 Interest for borrowings -- Bunga Medium Term Notes - - 13,057 Interest for Medium Term Notes -- Amortisasi beban dibayar

dimuka pinjaman, obligasi Amortisation of upfront charges -dan MTN 22,216 33,995 36,382 of borrowings, bonds and MTN

- Keuntunganselisih kurs - bersih (36,869) (10,356) (22,787) Gain on foreign exchange - net -

- Lain-lain 2,558 496 129 Others -

228,985 230,479 312,587Pihak berelasi: Related parties:- Bunga Medium Term Notes 110,479 85,257 31,331 Interest for Medium Term Notes -- Amortisasi beban dibayar Amortisation of -

dimuka MTN 772 519 431 upfront charges of MTN

111,251 85,776 31,762

340,236 316,255 344,349

Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksidengan pihak berelasi.

Refer to Note 20 for details of balances andtransactions with related parties.

230

Page 255: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

231

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 76 - Page

19. BEBAN USAHA 19. OPERATING EXPENSES

2015 2014 2013Pihak ketiga: Third parties:- Gaji, tunjangan dan Salaries, allowance and -

imbalan kerja 50,551 51,100 46,612 employee benefits- Sewa 6,008 5,548 6,100 Rental -- Transportasi dan perjalanan 4,168 4,296 4,317 Travelling and accomodation -- Keperluan kantor 1,926 2,153 1,381 Office expenses -- Penyusutan 2,158 1,909 1,658 Depreciation -- Biaya Otoritas Jasa Keuangan 843 1,823 - Financial Services Authority fees -- Pensiun dan Jamsostek 756 1,268 996 Pension and Jamsostek -- Rekrutmen dan pelatihan 1,423 1,093 1,190 Recruitment and training -- Telekomunikasi 625 706 735 Telecommunication -- Utiliti 638 618 549 Utilities -- Jasa ahli 999 589 1,133 Professional fees -- Iklan, pemasaran Advertising, marketing -

dan promosi 214 548 438 and promotion- Perbaikan dan pemeliharaan 508 418 418 Repairs and maintenance -- Lain-lain 1,047 1,333 1,286 Others -

71,864 73,402 66,813Pihak berelasi: Related parties:- Sewa 1,487 1,584 1,350 Rental -- Administrasi Bank 118 175 208 Bank charges -- Tunjangan dan imbalan kerja 953 769 881 Allowance and employee benefits -

2,558 2,528 2,43974,422 75,930 69,252

Lihat Catatan 20 untuk rincian saldo dan transaksidengan pihak berelasi.

Refer to Note 20 for details of balances andtransactions with related parties.

20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 20. RELATED PARTIES TRANSACTIONS

Perseroan dikendalikan oleh PT AstraInternational Tbk (AI) Group. Kepemilikanminoritas dipegang dan dimiliki oleh MarubeniGroup.

The Company is controlled by PT AstraInternational Tbk (AI) Group. The remainingminority shares are held by the MarubeniGroup.

Sifat Hubungan Berelasi Nature of Relationship

Pihak berelasi adalah perusahaan danperorangan yang mempunyai keterkaitankepemilikan atau kepengurusan secara langsungmaupun tidak langsung dengan Perseroan.

Related parties are companies and individualswho directly or indirectly have relationships withthe Company ownership or management.

Pihak berelasi/Related parties

Sifat dari hubungan/Nature of relationship

Sifat dari transaksi/Nature of transactions

PT Astra Internasional Tbk (AI) Perseroan dikendalikan oleh PT AstraInternational Tbk, induk perusahaan,yang berdomisili di Indonesia.Pemegang saham terbesar PT AstraInternational Tbk adalah Jardine Cycle& Carriage, perusahaan yangberdomisili di Singapura. Jardine Cycleand Carriage adalah anak perusahaandari Jardine Matheson HoldingsLimited, perusahaan yang berdomisilidi Bermuda/The Company is controlledby its immediate parent company PTAstra International Tbk, a companyincorporated in Indonesia. PT AstraInternational Tbk's largest shareholderis Jardine Cycle & Carriage, a companyincorporated in Singapore. JardineCycle and Carriage is a subsidiary ofJardine Matheson Holdings Limited, acompany incorporated in Bermuda.

-

231

Page 256: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

232

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 77 - Page

20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)

20. RELATED PARTIES TRANSACTIONS(continued)

Sifat Hubungan Berelasi (lanjutan) Nature of Relationship (continued)

Pihak berelasi/Related parties

Sifat dari hubungan/Nature of relationship

Sifat dari transaksi/Nature of transactions

PT Sedaya Multi Investama (SMI) SMI merupakan pemegang sahammayoritas/SMI is the majorityshareholder.

-

Marubeni Corporation, Japan(Marubeni)

Marubeni merupakan pemegangsaham minoritas/Marubeni is a minorityshareholder.

-

PT Marubeni Indonesia (MarubeniIndonesia)

Marubeni Indonesia merupakanpemegang saham minoritas/MarubeniIndonesia is a minority shareholder.

-

PT Bank Permata Tbk (Permata) AI yang merupakan pemegang sahamPermata/AI is the shareholder ofPermata.

Perseroan memiliki rekening di bankPermata, kontrak derivatif, danmengadakan perjanjian pembiayaanbersama dengan Bank Permata.Transaksi dengan pihak berelasiterutama berhubungan denganpinjam-meminjam dana dalamkegiatan normal usaha/The Companyhas bank accounts in Bank Permata,derivative contracts, and jointfinancing agreements with BankPermata. The related partytransactions primarily relate to lendingand borrowing of funds in the normalcourse of their business.

PT Asuransi Astra Buana (AAB) PT Sedaya Multi Investama (“SMI”)merupakan pemegang saham utamadari AAB. Kepemilikan SMI di AABsebesar 92,06%/PT Sedaya MultiInvestama (“SMI”) is the majorityshareholder of AAB. Ownership at AABis 92.06%.

Sebagian besar unit yang dibiayaioleh Perseroan diasuransikan melaluiAAB/Most of the financed vehicles areinsured through AAB.

PT United Tractors Tbk (UT) AI merupakan pemegang saham utamadari UT. Sebagian besar unit yangdibiayai oleh Perseroan adalah unit dariUT/AI is the majority shareholder of UT.Most of the financed units are sold byUT.

UT adalah pemasok utama unit yangdibiayai oleh Perseroan dan jugapemegang dari sebagian besarMedium Term Notes Perseroan/UT isthe main supplier of units financed bythe Company and also the holder ofmost Medium Term Notes issued bythe Company.

Dana Pensiun Astra (DPA) DPA adalah program imbalan pascakerja perusahaan/ DPA is pensionbenefit plan.

DPA mengelola program pensiununtuk karyawan yang telah menjadipeserta DPA/DPA is managingpension benefit plan for employeeswho became members of “DanaPensiun Astra”.

232

Page 257: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

233

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 78 - Page

20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)

20. RELATED PARTIES TRANSACTIONS(continued)

Sifat Hubungan Berelasi (lanjutan) Nature of Relationship (continued)

Pihak berelasi/Related parties

Sifat dari hubungan/Nature of relationship

Sifat dari transaksi/Nature of transactions

PT Federal International Finance(FIF)

AI yang merupakan pemegang sahamFIF/AI is the shareholder of FIF.

AI merupakan pihak pengendalilangsung dari FIF. Sejak bulanOktober 2013, Perseroanmengadakan perjanjian kerjasamadengan FIF dalam rangkapembiayaan bersama kendaraanbermotor roda dua/AI is the directcontrolling shareholder of FIF. SinceOctober 2013, the Company hasentered into cooperation with FIF toprovide joint financings formotorcycles.

PT Komatsu Astra Finance (KAF) AI yang merupakan pemegang sahamKAF/AI is the shareholder of KAF.

Sejak bulan Juli 2010, Perseroanmengadakan perjanjian kerjasamadengan KAF dalam rangkapembiayaan bersama alat berat/SinceJuly 2010, the Company has enteredinto cooperation with KAF to providejoint financings for heavy equipmets.

PT Serasi Autoraya (TRAC – AstraRent a Car)

AI yang merupakan pemegang sahamPT Serasi Autoraya/AI is theshareholder of PT Serasi Autoraya.

Sejak bulan Januari 2010, Perseroanmengadakan perjanjian kerjasamadengan PT Serasi Autoraya dalamrangka pengadaan sejumlah mobiluntuk kebutuhan operasional maupunkaryawan perseroan/Since January2010, the Company has entered intocooperation with PT Serasi Autorayato provide procurement of cars foroperational and employee needs.

Ringkasan saldo dan transaksi dengan pihakberelasi adalah sebagai berikut:

The summary of balances and transactions withrelated parties are as follows:

2015 2014 2013

Aset AssetsKas dan setara kas: Cash and cash equivalents:

- Permata 42,891 412,177 426,563 Permata -Piutang lain-lain: Other receivables:

- Personil manajemen kunci 9,133 2,991 2,856 Key management personnel -

Jumlah aset yang terkait Total assets withdengan pihak berelasi 52,024 415,168 429,419 related parties

Persentase terhadap total aset 0,78% 5.93% 6.25% Percentage of total assets

233

Page 258: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

234

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 79 - Page

20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)

20. RELATED PARTIES TRANSACTIONS(continued)

Sifat Hubungan Berelasi (lanjutan) Nature of Relationship (continued)

2015 2014 2013

Liabilitas LiabilitiesUtang kepada pemasok: Account payable to supplier:

- UT - 5,637 11,102 UT -

Medium Term Notes: Medium Term Notes:- UT 1,649,992 1,499,901 800,000 UT -

Utang lain-lain: Other payables:- AAB 20,445 26,273 34,202 AAB -

Biaya akrual: Accrued expenses:- UT 15,426 8,103 3,467 UT -

Jumlah liabilitas yang terkait Total liabilities due todengan pihak berelasi 1,685,863 1,539,914 848,771 related parties

Persentase terhadap total liabilitas 31.90% 27.42% 15.21% Percentage of total liabilities

Pendapatan IncomePendapatan bunga: Interest income:

- Permata 4,179 14,059 9,584 Permata -

Jumlah pendapatan yang terkait Total income derived fromdengan pihak berelasi 4,179 14,059 9,584 related parties

Persentase terhadap totalpendapatan 0.62% 1,84% 1.10% Percentage of total income

Beban ExpensesBeban bunga dan keuangan: Interest and financing charges:

- UT 110,570 85,776 31,762 UT -Beban usaha: Operating expenses:

- PT Serasi Autoraya 1,487 1,584 1,350 PT Serasi Autoraya -- Permata 118 175 208 Permata -- DPA 953 769 881 DPA -

Total beban usaha 2,558 2,528 2,439 Total operating expenses

Jumlah beban yang terkait Total expenses incurreddengan pihak berelasi 113,128 88,304 34,201 with related parties

Persentase terhadap total beban 21,11% 18.57% 6,32% Percentage of total expenses

Kompensasi manajemen kunci Key management compensation

Personil manajemen kunci adalah orang-orang yangmempunyai wewenang dan tanggung jawab untukmerencanakan, memimpin dan mengendalikanaktivitas Perseroan, secara langsung atau tidaklangsung, yaitu Direktur dan Komisaris dariPerseroan.

Key management personnel are those peoplewhom have the authority and responsibility toplan, lead, and control activities of theCompany, directly or indirectly, are the Directorsand Commissioners of the Company.

2015 2014 2013Imbalan jangka pendek Short-term employee benefits- Dewan Direksi 9,586 10,115 10,489 Board of Directors -- Dewan Komisaris 849 708 491 Board of Commissioners -

Imbalan pascakerja dan imbalan Post-employment benefits andjangka panjang lainnya other long-term benefit

- Dewan Direksi 764 837 102 Board of Directors -

Jumlah 11,199 11,660 11,082 Total

234

Page 259: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

235

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 80 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

Liabilitas imbalan kerja yang diakui di laporanposisi keuangan adalah sebagai berikut:

The employee benefits obligation recognised inthe statements of financial position isdetermined as follows:

2015

2014disajikankembali/(restated)

2013disajikankembali/(restated)

Imbalan kerja jangka pendek 9,950 6,054 6,274 Short-term employee benefitsImbalan pensiun 9,080 7,801 6,102 Pension benefitsImbalan jangka panjang lainnya 2,620 2,348 2,066 Other long-term benefits

21,650 16,203 14,442

Liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013dihitung oleh aktuaris independen PT MillimanIndonesia dengan menggunakan metode projectedunit credit.

Berikut ini adalah hal-hal penting yangdiungkapkan dalam laporan aktuaria:

The liability for employee benefits for the yearsended 31 December 2015, 2014, and 2013, iscalculated by an independent actuary PTMilliman Indonesia which used the projectedunit credit method.

The following are significant matters disclosedin the actuarial report:

2015 2014 2013

Asumsi keuangan: Financial assumptions:

- Tingkat diskonto 8.5% - 9.5% 8 - 9% 7 - 8% Discount rate -- Tingkat kenaikan gaji masa

datang 8% 8% 7.5% Future salary increase -

Asumsi lainnya: Other assumptions:- Tingkat kematian TMI (Tabel Mortalitas Indonesia) III tahun 2011/

(Indonesian Mortality Table III) Year 2011Mortality rate -

- Tingkat cacat 5% dari tingkat mortalitas/5% of mortality rate

Disability rate -

- Tingkat pengunduran diripeserta

5% per tahun untuk peserta berusia 25 tahun danberkurang sampai 1% pada usia 45 tahun/

5% per annum at age 25 and reducing linearly to 1% perannum at age 45 and thereafter

Withdrawal rate -

- Usia pensiun normal 55 Normal retirement age -

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya Pension and other post-employmentbenefits

Sebelum tanggal 6 September 2005, Perseroanmenyelenggarakan program pensiun imbalan pastiuntuk seluruh karyawan tetapnya yang dikelolaoleh Dana Pensiun Astra. Sejak tanggal6 September 2005, Perseroan memiliki dua jenisprogram pensiun, yaitu program pensiun imbalanpasti dan program pensiun iuran pasti.

Prior to 6 September 2005, the Company had adefined benefit pension plan covering allpermanent employees which was managed by“Dana Pensiun Astra”. Since 6 September2005, the Company’s pension arrangementswere reorganised to include both defined benefitpension plan and defined contribution plan.

235

Page 260: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

236

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 81 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya(lanjutan)

Pension and other post-employmentbenefits (lanjutan)

Sejak tanggal 6 September 2005, Dana PensiunAstra dilanjutkan menjadi “Dana Pensiun AstraSatu (DPA 1)”, yang khusus menangani programpensiun imbalan pasti, yang ditujukan untukkaryawan yang telah menjadi peserta DanaPensiun Astra sebelum atau pada tanggal 20 April1992. Sedangkan program pensiun iuran pastidikelola oleh “Dana Pensiun Astra Dua (DPA 2)”ditujukan untuk karyawan yang menjadi pesertaDana Pensiun Astra sesudah tanggal 20 April1992.

Effective from 6 September 2005, DanaPensiun Astra was continued under a newscheme called “Dana Pensiun Astra Satu(DPA 1)”, specifically designed for the definedbenefit pension plan, which is designated for allemployees who became member of DanaPensiun Astra on or before 20 April 1992. Thedefined contribution pension plan “DanaPensiun Astra Dua (DPA 2)” is designated foremployees who became members of DanaPensiun Astra after 20 April 1992.

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah pesertaDPA 1 dan DPA 2 masing-masing adalah 5 dan104 orang (2014: 6 dan 115 orang; dan 2013: 6dan 110 orang).

As at 31 December 2015, DPA 1 and DPA 2have 5 and 104 participants, respectively (2014:6 and 115 participants; and 2013: 6 and 110participants).

Liabilitas imbalan pensiun pada laporan posisikeuangan adalah sebagai berikut:

The pension benefit recognised in thestatements of financial position are determinedas follows:

2015 2014*) 2013*)

Nilai kini liabilitas 13,363 12,278 9,978 Present value of obligationsNilai wajar aset program (4,283) (4,477) (3,876) Fair value of plan assets

9,080 7,801 6,102

Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisikeuangan adalah sebagai berikut:

The movement in the liability recognised in thestatements of financial position are as follows:

2015 2014*) 2013*)

Awal tahun 7,801 6,102 5,912 Beginning of the yearJumlah yang dibebankan Total expense charged in the

pada laporan laba rugi 1,530 1,826 1,262 profit or lossJumlah beban/(pendapatan) yang Total expense/(income)

dibebankan pada pendapatan charged in thekomprehensif lainnya 466 168 (1,072) other comprehensive income

Imbalan/iuran yang dibayarkan (717) (288) - Contributions/benefit paidTransfer asset untuk perpindahan Transferred asset due to employees

pekerja - (7) - movement

Pada akhir tahun 9,080 7,801 6,102 At the end of year

*) Disajikan kembali, lihat Catatan 28 *) Restated, refer to Note 28

236

Page 261: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

237

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 82 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION(continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya(lanjutan)

Pension and other post-employmentbenefits (continued)

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalahsebagai berikut:

The amounts recognised in the profit or loss areas follows:

2015 2014*) 2013*)

Biaya jasa kini 882 1,445 973 Current service costBiaya bunga 648 739 625 Interest costHasil aset program yang

diharapkan - (358) (336) Expected return on plan assetsBiaya jasa lalu - - - Past service cost

1,530 1,826 1,262

*) Disajikan kembali, lihat Catatan 28 *) Restated, refer to Note 28

Biaya ini dibukukan sebagai biaya gaji dan imbalankerja dalam laporan laba rugi.

The expense is accounted for as salaries andemployee benefits in the profit or loss.

Mutasi liabilitas imbalan pascakerja adalahsebagai berikut:

The movement of post-employment benefitliabilities are as follow:

2015

Present valueof obligation

Fair value ofplan assets

Post-employment

benefitobligations

Pada awal tahun 12,278 (4,477) 7,801 At the beginning of yearSelisih kurs karena penjabaran Exchange difference on

laporan keuangan dalam translation of financialmata uang asing - - - statements in foreign

Biaya jasa kini 882 - 882 Current service costBeban/(penghasilan) bunga 992 (344) 648 Interest expense/(income)Pengukuran kembali: Remeasurement:

- Imbal hasil atas aset - Return on plan assets,program, tidak termasuk excluding amountsjumlah dalam beban/ included in interest(penghasilan) bunga - 196 196 expense/(income)

- Perubahan dalam asumsi - Change in financialkeuangan (751) - (751) assumptions

- Penyesuaian pengalaman - Experience adjustmentkewajiban 1,021 - 1,021 on obigation

- Perubahan dampak batas - Change in asset ceilingatas asset, tidak termasuk excluding amountsjumlah dalam beban bunga - - - included in interest expense

Iuran pemberi kerja - (276) (276) Employeer’s contributionsIuran pekerja 60 (60) - Employee’s contributionsImbalan yang dibayar (1,119) 678 (441) Benefits paidPindahan (ke)/dari entitas Transfer to/(from) affiliated

afiliasi - - - companiesPada akhir tahun 13,363 (4,283) 9,080 At end of yearBagian jangka pendek 451 Current portionBiaya jangka panjang 8,629 Non-current portion

237

Page 262: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

238

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 83 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION(continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya(lanjutan)

Pension and other post-employmentbenefits (continued)

2014

Present valueof obligation

Fair value ofplan assets

Post-employment

benefitobligations

Pada awal tahun 9,978 (3,876) 6,102 At the beginning of yearSelisih kurs karena penjabaran Exchange difference on

laporan keuangan dalam translation of financialmata uang asing - - - statements in foreign currency

Biaya jasa kini 962 - 962 Current service costBeban/(penghasilan) bunga 739 - 739 Interest expense/(income)Pengukuran kembali: Remeasurement:

- Imbal hasil atas aset - Return on plan assets,program, tidak termasuk excluding amountsjumlah dalam beban/ included in interest(penghasilan) bunga - (358) (358) expense/(income)

- Perubahan dalam asumsi - Change in financialkeuangan (467) - (467) assumptions

- Penyesuaian pengalaman - Experience adjustmentkewajiban 673 (37) 636 on obigation

- Perubahan dampak batas - Change in asset ceilingatas asset, tidak termasuk excluding amountsjumlah dalam beban bunga - - - included in interest expense

Iuran pemberi kerja - (146) (146) Employeer’s contributionsIuran pekerja 53 (53) - Employee’s contributionsImbalan yang dibayar (143) - (143) Benefits paidPindahan (ke)/dari entitas Transfer to/(from) affiliated

afiliasi 483 (7) 476 companiesPada akhir tahun 12,278 (4,477) 7,801 At end of yearBagian jangka pendek 462 Current portionBiaya jangka panjang 7,339 Non-current portion

2013

Present valueof obligation

Fair value ofplan assets

Post-employment

benefitobligations

Pada awal tahun 9,621 (3,708) 5,913 At the beginning of yearSelisih kurs karena penjabaran Exchange difference on

laporan keuangan dalam translation of financialmata uang asing - - - statements in foreign

Biaya jasa kini 973 - 973 Current service costBeban/(penghasilan) bunga 625 - 625 Interest expense/(income)Pengukuran kembali: Remeasurement:

- Imbal hasil atas aset - Return on plan assets,program, tidak termasuk excluding amountsjumlah dalam beban/ included in interest(penghasilan) bunga - (336) (336) expense/(income)

- Perubahan dalam asumsi - Change in financialkeuangan (1,201) - (1,201) assumptions

- Penyesuaian pengalaman - Experience adjustmentkewajiban (85) 213 128 on obigation

- Perubahan dampak batas - Change in asset ceilingatas asset, tidak termasuk excluding amountsjumlah dalam beban bunga - - - included in interest expense

Iuran pemberi kerja - (45) (45) Employeer’s contributionsIuran pekerja 45 - 45 Employee’s contributionsImbalan yang dibayar - - - Benefits paidPindahan (ke)/dari entitas Transfer to/(from) affiliated

afiliasi - - - companiesPada akhir tahun 9,978 (3,876) 6,102 At end of yearBagian jangka pendek 235 Current portionBiaya jangka panjang 5,867 Non-current portion

Durasi rata-rata tertimbang dari liabilitas programpensiun imbalan pasti pada tanggal 31 Desember2015 adalah 24 tahun.

The weighted average duration of the definedbenefit pension obligation at 31 December 2015is 24 years.

238

Page 263: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

239

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 84 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION(continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya(lanjutan)

Pension and other post-employmentbenefits (continued)

Keuntungan aktual aset program pensiun imbalanpasti adalah Rp 148 (2014: Rp 395 dan 2013: Rp123).

The actual gain on plan assets of the definedbenefit pension plan was Rp 148 (2014: Rp 395and 2013: Rp 123).

Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari manfaatpensiun tidak didiskontokan adalah sebagaiberikut:

Expected maturity analysis of undiscountedpension benefits are as follows:

Kurang dari 1tahun/Lessthan a year

1 sampai 2tahun/Between

1-2 years

2 sampai 5tahun/Between

2-5 years

Lebih dari 5tahun/Over 5

years Total

Imbalan pensiun 2015 254 303 6,044 128,851 135,452 Pension benefits 2015Imbalan pensiun 2014 987 250 3,539 130,144 134,920 Pension benefits 2014

Sensitivitas dari kewajiban imbalan pasti terhadapperubahan asumsi aktuarial utama adalah sebagaiberikut:

The sensitivity of the defined benefit obligationto changes in the weighted principalassumptions are as follows:

31 Desember/December 2015(Tidak diaudit/Unaudited)

Dampak atas kewajiban imbalan pasti/Impact on defined benefit obligation

Perubahanasumsi/

Changed inassumption

Kenaikanasumsi/

Increase inassumption

Penurunanasumsi/

Decrease inassumption

Tingkat diskonto 1% (1,352) 1,565 Discount rateTingkat kenaikan gaji di masa

depan 1% 1,639 (1,433) Salary growth rate

31 Desember/December 2014(Tidak diaudit/Unaudited)

Dampak atas kewajiban imbalan pasti/Impact on defined benefit obligation

Perubahanasumsi/

Changed inassumption

Kenaikanasumsi/

Increase inassumption

Penurunanasumsi/

Decrease inassumption

Tingkat diskonto 1% (1,255) 1,473 Discount rateTingkat kenaikan gaji di masa

depan 1% 1,515 (1,322) Salary growth rate

31 Desember/December 2013(Tidak diaudit/Unaudited)

Dampak atas kewajiban imbalan pasti/Impact on defined benefit obligation

Perubahanasumsi/

Changed inassumption

Kenaikanasumsi/

Increase inassumption

Penurunanasumsi/

Decrease inassumption

Tingkat diskonto 1% (942) 1,200 Discount rateTingkat kenaikan gaji di masa

depan 1% 1,282 (1,022) Salary growth rate

239

Page 264: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

240

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 85 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION(continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya(lanjutan)

Pension and other post-employmentbenefits (continued)

Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahanatas satu asumsi aktuarial dimana asumsi lainnyadianggap konstan. Dalam prakteknya, hal inijarang terjadi dan perubahan beberapa asumsimungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungansensitivitas kewajiban imbalan pasti atas asumsiaktuarial utama, metode yang sama (perhitungannilai kini kewajiban imbalan pasti denganmenggunakan metode projected unit credit di akhirperiode) telah diterapkan seperti dalampenghitungan kewajiban pensiun yang diakuidalam laporan posisi keuangan.

The sensitivity analysis are based on a changein an assumption while holding all otherassumptions constant. In practice, this isunlikely to occur, and changes in some of theassumptions may be correlated. Whencalculating the sensitivity of the defined benefitobligation to significant actuarial assumptionsthe same method (present value of the definedbenefit obligation calculated with the projectedunit credit method at the end of the reportingperiod) has been applied as when calculatingthe pension liability recognised within thestatements of financial position.

Aset program terdiri dari: Plan assets comprise the following:

2015 2014 2013

Instrumen ekuitas 43% 41% 44% Equity instrumentsInstrumen utang 53% 49% 52% Government bondsLain-lain 4% 9% 4% Others

Aset program termasuk saham dan obligasiPT Astra International Tbk (AI) (entitas pengendaliperseroan), beberapa entitas anak AI dan entitasyang dikendalikan bersama oleh AI, beberapaentitas anak dan pengendalian bersama entitas,dengan nilai wajar sejumlah Rp 714 (2014: Rp 760dan 2013: Rp 739). Termasuk di dalam asetprogram adalah obligasi Perseroan dengan nilaiwajar sejumlah Rp 150 (2014: Rp 117 dan 2013:Rp 111). Hasil yang diharapkan dari aset programditentukan atas dasar rata-rata pengembalianjangka panjang ekuitas sebesar 9% per tahun danobligasi sebesar 9% per tahun dan alokasi jangkapanjang antara ekuitas dan obligasi pada setiapprogram.

Plan assets include shares and bonds ofPT Astra International (AI) (controlling entity ofthe company), certain subsidiaries of AI andjointly controlled entities by AI, with a fair valueof Rp 714 (2014: Rp 760 and 2013: Rp 739).Included in the plan assets are Company’sbonds with fair value of Rp 150 (2014: Rp 117and 2013: Rp 111). The expected return on planassets is determined on the basis of long-termaverage returns on equities of 9% per annumand bonds of 9% per annum and the long-termbenchmark allocation of assets betweenequities and bond in each plan.

Melalui program pensiun imbalan pasti, Perseroanterekspos beberapa risiko seperti volatilitas asetdan perubahan imbal hasil obligasi, sebagaiberikut:

Through its defined benefits pension plans, theCompany is exposed to a number of risk suchas assets volatility and changes in bonds yields,as follows:

Volatilitas asset Asset volatility

Liabilitas program dihitung menggunakan tingkatdiskonto yang merujuk kepada tingkat imbal hasilobligasi pemerintah, jika imbal hasil aset programlebih rendah, maka akan menghasilkan defisitprogram. Program pensiun imbalan pastiPerseroan memiliki porsi ekuitas yang signifikan,yang diharapkan untuk menghasilkan imbal hasilyang lebih tinggi dibandingkan obligasi pemerintahdan perusahaan jangka panjang sementaramemberikan volatilitas dan risiko dalam jangkapendek.

The plan liabilities are calculated using adiscount rate set with reference to governmentbond yields, if plan assets underperform thisyield, this will create a deficit. The Company’sdefined benefit pension plans hold a significantproportion of equities, which are expected tooutperform government and corporate bonds inthe long-term while providing volatility and riskin the short-term.

240

Page 265: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

241

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 86 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION(continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya(lanjutan)

Pension and other post-employmentbenefits (continued)

Perubahan imbal hasil obligasi Changes in bond yields

Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah akanmeningkatkan liabilitas program, walaupun hal iniakan saling hapus secara sebagian dengankenaikan dari nilai obligasi program yang dimiliki.

A decrease in government bond yields willincrease plan liabilities, although this will bepartially offset by an increase in the value of theplan’s bond holdings.

PT Astra International Tbk. (AI) selaku pendiriDana Pensiun Astra memastikan bahwa posisiinvestasi telah diatur dalam kerangka asset-liabilitymatching (“ALM”) yang telah dibentuk untukmencapai hasil jangka panjang yang sejalandengan liabilitas pada program pensiun imbalanpasti. Dalam kerangka ALM, tujuan AI adalahuntuk menyesuaikan aset-aset dan liabilitaspensiun dengan berinvestasi pada portofolio yangterdiversifikasi dengan baik dalam menghasilkantingkat pengembalian yang cukup, disesuaikandengan risiko yang ada, untuk disesuaikan denganpembayaran imbalan. AI juga secara aktifmemantau durasi dan imbal hasil investasi yangdiharapkan untuk memastikan bahwa telah sesuaidengan arus kas keluar yang diharapkan timbuldari kewajiban pensiun.

PT Astra International Tbk. (AI) as the founderof Dana Pensiun Astra ensures that theinvestment positions are managed within anasset-liability matching (“ALM”) framework thatis developed to achieve long-term returns thatare in line with the obligation in defined benefitpension plans. Within this ALM framework, AI’sobjective is to match assets and the pensionobligations by investing in a well-diversifiedportfolio the generates sufficient risk-adjustedreturns the match the benefit payments. AI alsoactively monitors the duration and the expectedyield of the investments to ensure it matchesthe expected cash outflows arising from thepension obligations.

Investasi pada program telah terdiversifikasidengan baik, sehingga kinerja buruk satu investasitidak akan memberikan dampak material bagiseluruh kelompok aset.

Investment across the plans are well diversified,such that the failure of any single investmentwould not have a material impact on the overalllevel of assets.

Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits

Liabilitas imbalan pensiun yang diakui di laporanposisi keuangan adalah sebagai berikut:

The pension benefit recognised in thestatements of financial position are determinedas follows:

2015 2014 2013

Nilai kini liabilitas 2,620 2,348 2,066 Present value of obligations

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalahsebagai berikut:

The amounts recognised in the profit or loss areas follows:

2015 2014 2013

Biaya jasa kini 689 799 639 Current service costBiaya bunga 177 138 98 Interest costKeuntungan aktuarial

bersih yang diakui selama Net actuarial gainstahun berjalan (174) (240) (161) recognised during the year

Biaya transfer pekerja - bersih - (74) - Net cost of transferred employees

692 623 576

Biaya ini dibukukan sebagai biaya gaji dan imbalankerja dalam laporan laba rugi.

The expense is accounted for salaries andemployee benefits in the profit or loss.

241

Page 266: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

242

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 87 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION(continued)

Imbalan jangka panjang lainnya (lanjutan) Other long-term benefits (continued)

Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisikeuangan adalah sebagai berikut:

The movement in the liability recognised in thestatements of financial position is as follows:

2015 2014 2013

Awal tahun 2,348 2,066 1,627 Beginning of the yearJumlah yang dibebankan Total expense charged in the

pada laporan laba rugi 866 623 576 profit or lossImbalan/iuran yang dibayarkan (420) (341) (137) Contributions/benefit paidPengukuran kembali: Remeasurement:(Keuntungan)/kerugian dari Experience (gain)/loss

penyesuaian atas pengalaman from adjustment obligationkewajiban (142) - -

(Keuntungan)/kerugian yang (Gain)/loss from change intimbul dari perubahan asumsi (32) - - assumptions

Saldo akhir 2,620 2,348 2,066 Ending balance

22. SEGMEN OPERASI 22. OPERATING SEGMENT

Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha Reporting format based on businesssegments

Segmen operasi Perseroan dibagi berdasarkanproduk usaha, sebagai berikut: sewa pembiayaan,pembiayaan konsumen, anjak piutang,pembiayaan modal kerja, dan lain-lain. Segmenoperasi dilaporkan sesuai dengan laporan internalyang disiapkan untuk pengambil keputusanoperasional yang bertanggung jawab untukmengalokasikan sumber daya ke segmen tertentudan melakukan penilaian atas performanya.

The Company’s operating segments representthe product, as follows: finance leases,consumer financing, factoring, working capitalfinancing, and others. Operating segments arereported in accordance with the internalreporting provided to the chief operatingdecision maker, which is responsible forallocating resources to the reportable segmentsand assesses its performance.

Segmen operasi dilaporkan sesuai denganlaporan internal yang disiapkan untuk Direksi yangbertanggung jawab untuk mengalokasikan sumberdaya ke segmen dan melakukan penilaian atasperformanya. Seluruh segmen operasi yangdigunakan oleh Perseroan telah memenuhi kriteriapelaporan berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009),“Segmen Operasi”.

Operating segments are reported in accordancewith the internal reporting provided to TheDirectors, which is responsible for allocatingresources to the reportable segments andassesses its performance. All operatingsegments used by the Company meet thedefinition of a reportable segment under SFAS5 (revised 2009), “Operating Segment”.

Informasi mengenai hasil dari masing-masingpelaporan segmen disajikan di bawah inisebagaimana dilaporkan dalam laporan internalmanajemen yang direview oleh ManajemenPerseroan. Keuntungan segmen digunakan untukmengukur kinerja dimana manajemenberkeyakinan bahwa informasi tersebut palingrelevan dalam mengevaluasi hasil segmentersebut relatif terhadap entitas lain yangberoperasi dalam industri tersebut, sebagaimanadisajikan dalam tabel di bawah ini:

Information regarding the results of eachreportable segment is included below asincluded in the internal management reportsthat are reviewed by the Company'sManagement. Segment profit is used tomeasure performance of that business segmentas management believes that such informationis the most relevant in evaluating the results ofthose segments relative to other entities thatoperate within these industries, as set out in thetable below:

242

Page 267: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

243

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 88 - Page

22. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 22. OPERATING SEGMENT (continued)

Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha(lanjutan)

Reporting format based on businesssegments (continued)

31 Desember/December 2015 (Tidak diaudit/Unaudited)

Sewapembiayaan/

Finance leases

Pembiayaankonsumen/Consumerfinancing

Tagihan anjakpiutang/

Factoring

Pembiayaanmodal

kerja/Workingcapital

financingLain-lain/

Others Jumlah/Total

Eksternal:Statements of

Laporan laba rugi comprehensivekomprehensif income

Pendapatan IncomePendapatan bunga 455,559 73,976 10,733 7,927 83,960 632,155 Interest incomeLain-lain 31,477 4,452 8,632 20 - 44,581 Others

Jumlah pendapatan 487,036 78,428 19,365 7,947 83,960 676,736 Total income

Beban ExpensesBeban usaha - - - - 72,264 72,264 Operating expensesBeban penyusutan - - - - 2,158 2,158 Depreciation expenseBeban bunga dan Interest and financing

keuangan - - - - 340,236 340,236 chargesPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai 106,565 955 (17,443) 31,087 - 121,164 impairment lossesBeban pajak final - - - - 16,792 16,792 Final tax expenses

Jumlah beban 106,565 955 (17,443) 31,087 431,450 552,614 Total expense

Laba sebelum pajakpenghasilan 380,471 77,473 36,808 (23,140) (347,490) 124,122 Income before tax

Beban pajak penghasilan - - - - (13,672) (13,672) Income tax expense

Laba bersih 380,471 77,473 36,808 (23,140) (361,162) 110,450 Net income

Jumlah aset 3,479,034 834,858 25,524 920,529 1,433,039 6,692,984 Total assets

Jumlah liabilitas - - - - 5,284,906 5,284,906 Total liabilities

31 Desember/December 2014 (Tidak diaudit/Unaudited)

Sewapembiayaan/

Financeleases

Pembiayaankonsumen/Consumerfinancing

Tagihan anjakpiutang/

FactoringLain-lain/

Others Jumlah/Total

Eksternal: External:Statements of

Laporan laba rugi comprehensivekomprehensif income

Pendapatan IncomePendapatan bunga 622,177 16,312 14,855 59,057 712,401 Interest incomeLain-lain 39,697 1,088 2,126 9,539 52,450 Others

Jumlah pendapatan 661,874 17,400 16,981 68,596 764,851 Total income

Beban ExpensesBeban usaha - - - 74,021 74,021 Operating expensesBeban penyusutan - - - 1,909 1,909 Depreciation expense

Beban bunga dan Interest and financingkeuangan - - - 316,255 316,255 charges

Penyisihan kerugian Allowance forpenurunan nilai 41,798 3,663 37,726 - 83,187 impairment losses

Beban pajak final - - - 11,812 11,812 Final tax expenses

Jumlah beban 41,798 3,663 37,726 403,997 487,184 Total expense

Laba sebelum pajakpenghasilan 620,076 13,737 (20,745) (335,401) 277,667 Income before tax

Beban pajak penghasilan - - (65,307) (65,307) Income tax expense

Laba bersih 620,076 13,737 (20,745) (400,708) 212,360 Net income

Jumlah aset 4,889,753 93,678 202,145 1,816,437 7,002,013 Total assets

Jumlah liabilitas - - - 5,615,834 5,615,834 Total liabilities

243

Page 268: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

244

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 89 - Page

22. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 22. OPERATING SEGMENT (continued)

Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha(lanjutan)

Reporting format based on businesssegments (continued)

31 Desember/December 2013 (Tidak diaudit/Unaudited)

Sewapembiayaan/

Financeleases

Pembiayaankonsumen/Consumerfinancing

Tagihan anjakpiutang/

FactoringLain-lain/

Others Jumlah/TotalEksternal: External:

Statements ofLaporan laba rugi comprehensive

komprehensif income

Pendapatan IncomePendapatan bunga 744,413 23,061 7,394 30,991 805,859 Interest incomeLain-lain 54,487 3,125 1,762 2,628 62,002 Others

Jumlah pendapatan 798,900 26,186 9,156 33,619 867,861 Total income

Beban ExpensesBeban usaha - - - 73,440 73,440 Operating expensesBeban penyusutan - - - 1,658 1,658 Depreciation expenseBeban bunga dan Interest and financing

keuangan - - - 344,349 344,349 chargesPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai 125,613 1,988 - - 127,601 impairment losses

Jumlah beban 125,613 1,988 - 419,447 547,048 Total expense

Laba sebelum pajakpenghasilan 673,287 24,198 9,156 (385,828) 320,813 Income before tax

Beban pajak penghasilan - - - (78,325) (78,325) Income tax expense

Laba bersih 673,287 24,198 9,156 (464,153) 242,488 Net income

Jumlah aset 5,508,860 180,976 95,902 1,089,974 6,875,712 Total assets

Jumlah liabilitas - - - 5,579,594 5,579,594 Total liabilities

Bentuk pelaporan berdasarkan segmengeografis

Reporting format based on geographicalsegments

Segmen berdasarkan geografis terdiri dari 12jaringan pemasaran yang terbagi menjadi 5 areayaitu DKI Jakarta, Jawa, Kalimantan, Sumatera,dan Sulawesi.

Geographical segment consists of 12 marketingnetworks that are divided into 5 areas, namelyDKI Jakarta, Java, Kalimantan, Sumatera, andSulawesi.

Segmen informasi berdasarkan geografis adalahsebagai berikut:

Segment information based on geographicalsegments is as follows:

2015 2014 2013

Pendapatan Income- Area DKI Jakarta 371,271 362,170 384,135 DKI Jakarta area -- Area Kalimantan 168,814 234,551 290,376 Kalimantan area -- Area Sumatera 73,505 70,387 89,254 Sumatera area -- Area Jawa 27,369 34,313 49,451 Java area -- Area Sulawesi 15,759 20,277 19,570 Sulawesi area -

656,718 721,698 832,786Pendapatan yang tidak

dapat dialokasikan 20,018 43,153 35,075 Unallocated income

Jumlah pendapatan 676,736 764,851 867,861 Total income

244

Page 269: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

245

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 90 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Aktivitas Perseroan mengandung berbagaimacam risiko-risiko keuangan: risiko nilai tukarmata uang asing dan suku bunga, risiko kredit danrisiko likuiditas. Secara keseluruhan, programmanajemen risiko keuangan Perseroan terfokuspada ketidakpastian pasar keuangan danmeminimalisasi potensi kerugian yang berdampakpada kinerja keuangan Perseroan. Perseroanmenggunakan instrumen keuangan derivatif untukmengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi.

The Company’s activities expose it to a varietyof financial risks: foreign exchange risk andinterest rate, credit risk and liquidity risk. TheCompany’s overall risk management programfocuses on the unpredictability of financialmarkets and seeks to minimise potentialadverse effects on the Company’s financialperformance. The Company uses derivativefinancial instrument to hedge certain riskexposures.

Manajemen risiko dilaksanakan dengan kebijakan-kebijakan yang disetujui oleh Direksi. Direksimemberikan kebijakan atas manajemen risikosecara keseluruhan, termasuk kebijakan yangmencakup area khusus, seperti risiko nilai tukar,risiko suku bunga, risiko kredit, dan pemanfaataninstrumen keuangan. Risiko yang berasal dariinstrumen keuangan yang dihadapi olehPerseroan mengandung risiko keuangan,termasuk juga risiko pasar, risiko kredit, dan risikolikuiditas.

Risk management is carried out under policiesapproved by Directors. The Directors providesprinciples for overall risk management, as wellas policies covering specific areas, such asforeign exchange risk, interest rate risk, creditrisk, and use of financial instrument. The riskarising from financial instruments to which theCompany is exposed are financial risks, whichincludes market risk, credit risk, and liquidityrisk.

a. Risiko pasar a. Market risk

Perseroan menghadapi eksposur terhadaprisiko pasar, yaitu risiko dimana nilai wajaratas arus kas masa depan atas suatuinstrumen keuangan berfluktuasi karenaperubahan pada harga pasar. Risiko pasarberasal dari posisi terbuka yang terkaitdengan produk-produk suku bunga, matauang dan ekuitas, yang seluruhnyadipengaruhi oleh pergerakan pasar baiksecara spesifik maupun umum, danperubahan volatilitas tingkat suku bungapasar atau harga seperti suku bunga, nilaitukar, dan produk ekuitas.

The Company is exposed to market riskswhich are the risks that the fair value of futurecash flows of financial instrument will fluctuatebecause of changes in market prices. Marketrisks arise from open positions in interest rate,currency and equity products, all of which areexposed to the general and specific marketmovements and changes in the level ofvolatility or market rates or prices such asinterest rates, foreign exchange rates, andequity products.

Risiko tingkat bunga Interest rate risk

Perseroan menyadari adanya perubahanrisiko nilai tukar mata uang asing dan sukubunga yang terjadi akibat fluktuasi mata uangRupiah terhadap Dolar AS, dan suku bungasehingga Perseroan melakukan transaksicross currency swap dan interest rate swapdari suku bunga mengambang menjadi sukubunga tetap dengan tujuan melakukanaktivitas lindung nilai atas ketidakpastian sukubunga dan mata uang asing yang timbul dariketidakpastian arus kas atas pokok danbunga pinjaman dalam mata uang asing.

The Company is aware of the foreignexchange and interest rate risk due to foreignexchange and interest rate fluctuations,therefore the Company entered into crosscurrency swap and interest rate swapcontracts from US Dollar floating rate toRupiah fixed rate in order to hedge the interestrate and foreign exchange uncertainty that willarise from the variability in cash flows arisingfrom principal and interest on the foreigncurrencies borrowings.

245

Page 270: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

246

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 91 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

Perseroan terekspos risiko tingkat suku bungayang berasal dari perubahan tingkat bungaatas aset dan liabilitas yang dikenakan bunga.Risiko ini dikelola pada umumnya denganmenggunakan interest rate swaps untukmengkonversi pinjaman dengan tingkat bungamengambang menjadi tingkat bunga tetap.

The Company is exposed to interest rate riskthrough the impact of rate changes on interestbearing assets and liabilities. Theseexposures are managed mainly through theuse of interest rate swaps, which have theeconomic effect of converting borrowings fromfloating rate to fixed rate.

Perseroan meminimalisasi eksposur tingkatbunga dengan mengutamakan ketersediaandana yang berimbang sesuai denganPanduan Transaksi/Kontrak Derivatif.

The Company minimalises interest rateexposure with priotizing on matching fundingavailability in compliance with TransactionsGuidelines/Derivative Contract.

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset danliabilitas keuangan berbunga Perseroan padanilai tercatat, yang dikategorikan menurutmana yang terlebih dahulu antara tanggalrepricing secara kontraktual (contractualrepricing) atau tanggal jatuh tempo.

The table below summarise the Company’sinterest earning financial assets and interestbearing financial liabilities at carrying amounts,categorised by the earlier of contractualrepricing or maturity dates.

31 Desember/December 2015Variabel/Variable

Bunga tetap/Fixed interest rate

Tidakdikenakan

bunga/Non

interestbearing

Jumlah/Total

Kurangdari

satu tahun/Lessthan

one year

1 - 2tahun/years

2 - 3tahun/years

Lebihdari

3 tahun/Overthan

3 years

Kurangdari

satu tahun/Lessthan

one year

1 - 2tahun/years

2 - 3tahun/years

Lebihdari

3 tahun/Overthan

3 years

ASET ASSETSCash and cash

Kas dan setara kas 1,249,437 - - - - - - - 125 1,249,562 equivalentsPiutang sewa Finance lease

pembiayaan - - - - 2,071,119 1,196,037 205,127 6,751 - 3,479,034 receivablesPiutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - - - - 441,996 364,478 28,384 - - 834,858 receivablesAnjak piutang - bersih - - - - 6,490 19,034 - - - 25,524 Factoring – netPembiayaan modal usaha Working Capital Financing

- - - - 852,285 68,244 - - - 920,529 receivablesPiutang lain-lain - - - - - - - - 36,325 36,325 Other receivablesAset lain-lain - - - - - - - - 1,440 1,440 Other assets

Jumlah aset 1,249,437 - - - 3,371,890 1,647,793 233,511 6,751 37,890 6,547,272 Total assets

LIABILITAS LIABILITIESPinjaman yang diterima: Borrowings:

- Rupiah - - - - 45,000 - - - - 45,000 Rupiah -- Dolar AS 698,123 475,927 220,720 - - - - - - 1,394,770 US Dollar -

UtangObligasi - bersih - - - - 384,709 1,000,000 500,000 - - 1,884,709 Bonds payables - net

Medium Term Notes - - - - 699,992 650,000 300,000 - - 1,649,992 Medium Term NotesUtang kepada Account payable

pemasok - - - - - - - - - - to supllierUtang lain-lain dan Other payables and

akrual - - - - - - - - 281,282 281,282 accrued expenses

Jumlah liabilitas 698,123 475,927 220,720 - 1,129,701 1,650,000 800,000 - 281,282 5,255,753 Total liabilities

Jumlah selisih penilaian Total interest repricingbunga sebelum derivative 551,314 (475,927) (220,720) - 2,242,189 (2,207) (566,489) 6,751 (243,392) 1,291,519 gap before derivative

Derivatif: Derivatives:- Cross currency swap 344,875 - - - (344,875) - - - - - Cross currency swap -- Interest rate swap 567,947 - - - (170,138) (276,237) (121,133) (439) - - Interest rate swap -

Jumlah selisih bunga Total interest repricingsetelah derivatif 1,464,136 (475,927) (220,720) - 1,727,176 (278,444) (687,622) 6,312 (243,392) 1,291,519 gap after derivative

246

Page 271: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

247

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 92 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

31 Desember/December 2014Variabel/Variable

Bunga tetap/Fixed interest rate

Tidakdikenakan

bunga/Non

interestbearing

Jumlah/Total

Kurangdari

satu tahun/Lessthan

one year

1 - 2tahun/years

2 - 3tahun/years

Lebihdari

3 tahun/Overthan

3 years

Kurangdari

satu tahun/Lessthan

one year

1 - 2tahun/years

2 - 3tahun/years

Lebihdari

3 tahun/Overthan

3 years

ASET ASSETSCash and cash

Kas dan setara kas 1,703,071 - - - - - - - 125 1,703,196 equivalentsPiutang sewa Finance lease

pembiayaan - - - - 3,032,038 1,391,113 435,258 31,344 - 4,889,753 receivablesPiutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - - - - 61,465 31,487 726 - - 93,678 receivablesAnjak piutang - bersih - - - - 202,145 - - - - 202,145 Factoring - netPiutang lain-lain - - - - - - - - 38,331 38,331 Other receivablesAset lain-lain - - - - - - - - 1,316 1,316 Other assets

Jumlah aset 1,703,071 - - - 3,295,648 1,422,600 435,984 31,344 39,772 6,928,419 Total assets

LIABILITAS LIABILITIESPinjaman yang diterima: Borrowings:

- Rupiah - - - - 166,667 45,000 - - - 211,667 Rupiah -- Dolar AS 1,521,611 - - - - - - - - 1,521,611 US Dollar -

UtangObligasi - bersih - - - - 804,323 388,898 998,822 - - 2,192,043 Bonds payables - net

Medium Term Notes - - - - 549,909 699,992 250,000 - - 1,499,901 Medium Term NotesUtang kepada Account payable

pemasok - - - - - - - - 5,637 5,637 to supllierUtang lain-lain dan Other payables and

akrual - - - - - - - - 158,909 158,909 accrued expenses

Jumlah liabilitas 1,521,611 1,520,899 1,133,890 1,248,822 - 164,546 5,589,768 Total liabilities

Jumlah selisih penilaian Total interest repricingbunga sebelum derivative 181,460 - - - 1,774,749 288,710 (812,838) 31,344 (124,773) 1,338,652 gap before derivative

Derivatif: Derivatives:- Cross currency swap 74,640 - - - (74,640) - - - - - Cross currency swap -- Interest rate swap 1,446,971 - - - (748,393) (408,932) (202,865) (86,781) - - Interest rate swap -

Jumlah selisih bunga Total interest repricingsetelah derivatif 1,703,071 - - - 951,716 (120,222) (1,015,703) (55,437) (124,773) 1,338,652 gap after derivative

31 Desember/December 2013Variabel/Variable

Bunga tetap/Fixed interest rate

Tidakdikenakan

bunga/Non

interestbearing

Jumlah/Total

Kurangdari

satu tahun/Lessthan

one year

1 - 2tahun/years

2 - 3tahun/years

Lebihdari

3 tahun/Overthan

3 years

Kurangdari

satu tahun/Lessthan

one year

1 - 2tahun/years

2 - 3tahun/years

Lebihdari

3 tahun/Overthan

3 yearsASET ASSETS

Cash and cashKas dan setara kas 915,570 - - - - - - - 120 915,690 equivalentsPiutang sewa Finance lease

pembiayaan - - - - 3,377,733 1,623,163 483,303 24,661 - 5,508,860 receivablesPiutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - - - - 169,247 11,106 623 - - 180,976 receivablesAnjak piutang – bersih - - - - 95,902 - - - - 95,902 Factoring - netPiutang lain-lain - - - - - - - - 29,062 29,062 Other receivablesAset lain-lain - - - - - - - - 993 993 Other assets

Jumlah aset 915,570 - - - 3,642,882 1,634,269 483,926 24,661 30,175 6,731,483 Total assets

LIABILITAS LIABILITIESPinjaman yang diterima: Borrowings:

- Rupiah - - - - 216,667 166,666 45,000 - - 428,333 Rupiah -- Dolar AS 2,121,008 - - - - - - - - 2,121,008 US Dollar -

UtangObligasi - bersih - - - - 639,508 805,695 390,241 - - 1,835,444 Bonds payables - net

Medium Term Notes - - - - 499,862 299,999 200,000 - - 999,861 Medium Term NotesUtang kepada Account payable

pemasok - - - - - - - - 13,408 13,408 to suplierUtang lain-lain dan Other payables and

akrual - - - - - - - - 148,793 148,793 accrued expenses

Jumlah liabilitas 2,121,008 - - - 1,356,037 1,272,360 635,241 - 162,201 5,546,847 Total liabilities

Jumlah selisih penilaian Total interest repricingbunga sebelum derivatif (1,205,438) - - - 2,286,845 361,909 (151,315) 24,661 (132,026) 1,184,636 gap before derivative

Derivatif: Derivatives- Cross currency swap 303,709 - - - (230,575) (73,134) - - - - Cross currency swap -- Interest rate swap 1,817,297 - - - (1,085,973) (618,419) (112,905) - - - Interest rate swap -

Jumlah selisih bunga Total interest repricingsetelah derivatif 915,568 - - - 970,297 (329,644) (264,220) 24,661 (132,026) 1,184,636 gap after derivative

Tabel di bawah ini mengikhtisarkansensitivitas laba bersih Perseroan padatanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013atas perubahan tingkat suku bunga yaitu:

The table below shows the sensitivity of theCompany’s net income to movement ofinterest rates on 31 December 2015, 2014,and 2013:

247

Page 272: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

248

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 93 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

Pengaruh terhadap laba bersih/Impact to net income

Peningkatan/Increase by

1%

Penurunan/Decrease by

1%

31 Desember 2015 9,995 (9,995) 31 December 201531 Desember 2014 13,625 (13,625) 31 December 201431 Desember 2013 7,325 (7,325) 31 December 2013

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwaperubahan tingkat suku bunga telah terjadipada tanggal posisi keuangan dan telahdiperhitungkan dalam perhitungan eksposuratas risiko tingkat suku bunga baik untukinstrumen keuangan derivatif maupun non-derivatif yang dimiliki pada tanggal tersebut.

The projection assumes that the change ininterest rate had accured at the balance sheetdate and had been applied to the exposure tointerest rate risk for both derivative and non-derivative financial instruments.

Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange risk

Tabel dibawah ini mengikhtisarkan asetkeuangan dan liabilitas keuangan Perseroanterhadap risiko nilai tukar mata uang asing.

The table below summarises the Company’sfinancial assets and liabilities exposure toforeign exchange rate risk.

Dolar AS/US Dollar(dalam ribuan/in thousand)

2015 2014 2013

ASET ASSETSKas dan setara kas 8,612 4,626 5,704 Cash and cash equivalentsPiutang sewa pembiayaan

- bersih 56,938 132,023 148,787 Finance leases receivables- netPiutang pembiayaan konsumen -

bersih - - 308 Consumer financing - netTagihan anjak piutang - bersih - 11,661 5,256 Factoring receivables - netPembiayaan modal bersih 33,521 - - Net working capitalBeban dibayar dimuka Prepaid expenses

dan piutang lain-lain 2,090 1,850 880 and other receivablesAset lain-lain 36 40 33 Other assets

Jumlah aset 101,197 150,200 160,968 Total assets

LIABILITAS LIABILITIESPinjaman yang diterima Borrowings

- Pinjaman yangditerima - kotor 101,833 124,417 176,917 Borrowings - gross -

- Pinjaman yang di hedge (25,000) (6,000) (24,917) Hedged borrowings -

Pinjaman yangditerima - bersih 76,833 118,417 152,000 Borrowings - net

Utang lain - lain Other payables anddan akrual 6,197 5,159 3,073 accrued expenses

Jumlah liabilitas 83,030 123,576 155,073 Total liabilities

Bersih 18,167 26,624 5,895 Net

Tabel di bawah ini mengikhtisarkansensitivitas laba bersih Perusahaan padatanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013atas perubahan nilai tukar mata uang asingyaitu:

The table below shows the sensitivity ofCompany’s net income to movement offoreign exchange rates on 31 December 2015,2014, and 2013:

248

Page 273: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

249

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 94 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

Risiko nilai tukar mata uang asing(lanjutan)

Foreign exchange risk (continued)

Pengaruh terhadap laba bersih/Impact to net income

Peningkatan/Increase by

1%

Penurunan/Decrease by

1%

31 Desember 2015 2,506 (2,506) 31 December 201531 Desember 2014 3,312 (3,312) 31 December 201431 Desember 2013 719 (719) 31 December 2013

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwaperubahan nilai tukar mata uang asingbergerak pada jumlah yang sama sehinggatidak mencerminkan perubahan potensialkepada laba atas perubahan beberapa nilaitukar mata uang asing sementara lainnyatidak berubah. Proyeksi juga mengasumsikanbahwa seluruh variabel lainnya adalahkonstan dan berdasarkan tanggal pelaporanyang konstan serta seluruh posisi hinggajatuh tempo.

The projection assumes that foreign exchangerates move by the same amount and,therefore, do not reflect the potential impact onprofit of some rates changing while othersremain unchanged. The projections alsoassume that all other variables are heldconstant and are based on a constantreporting date position and that all positionsrun to maturity.

b. Risiko kredit b. Credit risk

Perseroan menghadapi risiko pembiayaan,terutama berasal dari ketidakmampuannasabah untuk membayar kembalipembiayaan yang diberikan. Risiko ini terjadijika kelayakan nasabah dan piutangpembiayaan tidak dikelola dengan baik.Perseroan menerapkan kebijakan pemberiankredit berdasarkan prinsip kehati-hatian,melakukan pengawasan portofolio kreditsecara berkesinambungan dan melakukanpengelolaan atas penagihan angsuran untukmeminimalisasi risiko kredit.

The Company is exposed to credit riskmainly from the defaulting customers.Improper assessment on customer’s creditworthiness and collection management willtrigger the credit risk. The Company appliesprudent credit acceptance policies, performongoing credit portfolio monitoring as well asmanaging the collection of customerfinancing receivables in order to minimisethe credit risk exposure.

Pengukuran risiko kredit Credit risk measurement

Estimasi terhadap eksposur kredit adalahproses yang kompleks dan memerlukanpenggunaan model, dimana nilai dari suatuproduk bervariasi tergantung denganperubahan pada variabel-variabel pasar, aruskas masa depan dan rentang waktu. Penilaianrisiko kredit atas suatu portofolio asetmemerlukan estimasi-estimasi, sepertikemungkinan terjadinya wanprestasi, rasiokerugian dan korelasi wanprestasi antarrekanan.

The estimation of credit exposure is complexand requires the use of models, as the valueof a product varies with changes in marketvariables, expected cash flows and thepassage of time. The assessment of credit riskof a portfolio of assets entails furtherestimations as to the likelihood of defaultsoccurring, of the associated loss ratios and ofdefault correlations between counterparties.

249

Page 274: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

250

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 95 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Pengukuran risiko kredit (lanjutan) Credit risk measurement (continued)

Perseroan telah mengembangkan modeluntuk mendukung kuantifikasi dari risikokredit. Model peringkat dan skor ini digunakanuntuk keseluruhan portofolio kredit utama danmembentuk basis untuk mengukur risikowanprestasi. Dalam mengukur risiko kredituntuk kredit yang diberikan, Perseroanmempertimbangkan tiga komponen: (i)‘probability of default’ (PD) klien ataucounterpart atas liabilitas kontraktualnya; (ii)eksposur terkini pada rekanan dankemungkinan perkembangan masa depan,yang akan digunakan Perseroan untukmendapatkan ‘exposure at default’ (EAD) dan(iii) kemungkinan rasio pemulihan atasliabilitas yang telah wanprestasi (‘loss givendefault’) (LGD). Model ini ditelaah secara rutinuntuk memonitor tingkat akurasi model, relatifterhadap kinerja aktual dan diubah jikadiperlukan untuk mengoptimalisasikeefektivitasannya.

The Company has developed models tosupport the quantification of the credit risk.These rating and scoring models are in use forall key credit portfolios and form the basis formeasuring default risks. In measuring creditrisk of loans, the Company considers threecomponents: (i) the ‘probability of default’ (PD)by the client or counterparty on its contractualobligations; (ii) current exposures to thecounterparty and its likely future development,from which the Company derive the ‘exposureat default’ (EAD); and (iii) the likely recoveryratio on the defaulted obligations (the ‘lossgiven default’) (LGD). The models arereviewed regularly to monitor their robustnessrelative to actual performance and amendedas necessary to optimise their effectiveness.

EAD dihitung berdasarkan jumlah terhutangyang Perseroan harapkan pada saatwanprestasi terjadi. LGD merupakanekspektasi Perseroan atas besarnya kerugiandari suatu klaim pada saat wanprestasiterjadi. Hal ini dinyatakan dalam persentasekerugian per unit dari suatu eksposur. Lossgiven default biasanya bervariasi sesuaidengan tipe counterpart, jenis dan senioritasdari klaim dan ketersediaan agunan ataupendukung kredit lainnya.

EAD is based on the amounts the Companyexpect to be owed at the time of the defaultoccur. LGD represents the Company’sexpectation of the extent of loss on a claimshould default occur. It is expressed aspercentage loss per unit of exposure. Lossgiven default typically varies by the type ofcounterparty, type and seniority of claim andavailability of collateral or other credit support.

Konsentrasi risiko asset keuangan

Perseroan menerapkan berbagai kebijakandan praktik untuk memitigasi risiko kredit.Praktik yang umum dilakukan adalah denganmeminta agunan sebagai uang muka jaminan.Perseroan menerapkan berbagai panduanatas jenis-jenis agunan yang dapat diterimadalam rangka memitigasi risiko kredit.

Risk concentrating of financial assets

The Company employs a range of policies andpractices to mitigate credit risk. The mosttraditional of these is the taking of security forfunds advances, which is common practice.The Company implements guidelines on theacceptability of specific classes of collateral orcredit risk mitigation.

Tabel berikut adalah eksposur maksimumterhadap risiko kredit untuk instrumenkeuangan pada laporan posisi keuangan,tanpa memperhitungkan agunan yang dimilikiatau pengembangan kredit lainnya dankonsentrasi risiko kredit yang dimilikiPerseroan:

The following table presents the Company’smaximum exposure to credit risk of onbalance sheet financial instrument, withouttaking into account of any collateral held orother credit enhancement and riskconcentration of the Company:

250

Page 275: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

251

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 96 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Konsentrasi risiko aset keuangan (lanjutan) Risk concentrating of financial assets(continued)

31 Desember/December 2015Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration Maksimum

eksposur/Maximumexposure

Pertambangan/Mining

Perkebunan/Agro

Kehutanan/Forestry

Konstruksi/Construction

Lain-lain/Others

Cash andKas dan setara kas - - - - 1,249,562 1,249,562 cash equivalentsPiutang sewa Finance lease

pembiayaan 1,950,945 674,016 629,608 331,354 162,429 3,748,352 receivablesPiutang pembiayaan Consumer financing

konsumen 5,009 107 519 2,525 827,278 835,438 receivablesTagihan anjak piutang 3,623 - 7,480 - 15,410 26,513 Factoring receivablesPembiayaan Modal Usaha 610,497 1,880 5,247 47,328 286,664 951,616 Working capital facilityPiutang lain-lain - - - - 36,325 36,325 Other receivablesAset derivatif - - - - 26,582 26,582 Derivative assetsAset lain-lain - - - - 1,440 1,440 Other assets

Jumlah 2,570,074 676,003 642,854 381,207 2,605,690 6,875,828 Total

Dikurangi: Less:Penyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (301,974) impairment losses

Jumlah – bersih 6,573,854 Total - net

31 Desember/December 2014Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration Maksimum

eksposur/Maximumexposure

Pertambangan/Mining

Perkebunan/Agro

Kehutanan/Forestry

Konstruksi/Construction

Lain-lain/Others

Cash andKas dan setara kas 1,703,196 1,703,196 cash equivalentsPiutang sewa Finance lease

pembiayaan 3,270,854 909,864 524,780 298,238 182,631 5,186,367 receivablesPiutang pembiayaan Consumer financing

konsumen 11,495 4,954 3,774 7,437 66,216 93,876 receivablesTagihan anjak piutang 174,207 - - - 46,371 220,578 Factoring receivablesPiutang lain-lain - - - - 38,331 38,331 Other receivablesAset derivatif - - - - 15,381 15,381 Derivative assetsAset lain-lain - - - - 1,316 1,316 Other assets

Jumlah 3,456,556 914,818 528,554 305,675 2,053,442 7,259,045 Total

Dikurangi: Less:Penyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (315,245) impairment losses

Jumlah – bersih 6,943,800 Total - net

31 Desember/December 2013Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration Maksimum

eksposur/Maximumexposure

Pertambangan/Mining

Perkebunan/Agro

Kehutanan/Forestry

Konstruksi/Construction

Lain-lain/Others

Cash andKas dan setara kas - - - - 915,690 915,690 cash equivalentsPiutang sewa Finance lease

pembiayaan 4,007,938 939,698 492,394 224,989 169,097 5,834,116 receivablesPiutang pembiayaan Consumer financing

konsumen 38,762 18,412 7,812 18,435 103,139 186,560 receivablesTagihan anjak piutang 95,902 - - - - 95,902 Factoring receivablesPiutang lain-lain - - - - 29,062 29,062 Other receivablesAset derivatif - - - - 78,690 78,690 Derivative assetsAset lain-lain - - - - 993 993 Other assetsJumlah 4,142,602 958,110 500,206 243,424 1,296,671 7,141,013 Total

Dikurangi: Less:Penyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (330,840) impairment losses

Jumlah – bersih 6,810,173 Total - net

251

Page 276: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

252

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 97 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Konsentrasi risiko aset keuangan (lanjutan) Risk concentrating of financial assets(continued)

Manajemen percaya akan kemampuannyauntuk mengendalikan dan memeliharaeksposur risiko kredit pada tingkat yangminimum berdasarkan hal-hal sebagai berikut:- Perseroan telah membentuk penyisihan

kerugian penurunan nilai yang memadaiuntuk menutupi kemungkinan kerugianatas tidak tertagihnya piutang tersebutberdasarkan data historis kerugian yangada.

- Sewa pembiayaan dan pembiayaankonsumen, yang merupakan portofolioterbesar dilindungi dengan jaminan yangmencukupi.

Management is confident in its ability tocontinue to control and sustain minimalexposure of credit risk to the Company basedon the following:- The Company have provided sufficient

allowance for impairment losses to coverincurred losses arising from uncollectiblereceivables based on existing historicalloss.

- Direct finance leases and consumerfinancing, which represent the biggestportfolio, are secured by sufficientcollaterals.

Berdasarkan kualitas aset keuangan

Termasuk dalam sewa pembiayaan danpembiayaan konsumen adalah pembiayaanberdasarkan perjanjian dengan PT UnitedTractors Tbk (“UT”) (lihat Catatan 26).Fasilitas tersebut terbagi atas risiko yangditanggung oleh masing-masing pihak dengankesepakatan bersama apabila pelangganmengalami gagal bayar. Per 31 Desember2015, total pembiayaan dimana UT akanmenanggung seluruh risiko kerugian darikewajiban pelanggan adalah Rp 1.136.112(2014: Rp 777.488 dan 2013: Rp nihil).

Based on quality of financial assets

Included in direct finance leases andconsumer financing are financing based onagreement with PT United Tractors Tbk (“UT”)(see Note 26). Those facilities are divided intorisk that will be addressed by each party in theevent the customer become default. As at 31December 2014, total financing for facilitywhere UT will bear the whole risk of loss fromunpaid customer obligation are Rp 1,136,112(2014: Rp 777,488 and 2013: Rp nil).

31 Desember/December 2015Belum jatuh Telah jatuhtempo atau tempo

tidak mengalami tetapi tidakpenurunan nilai/ mengalami

Neither past penurunan nilai/ Mengalamidue nor Past due but penurunan nilai/ Jumlah/Impaired not impaired Impaired Total

Kas dan setara kas 1,249,562 - - 1,249,562 Cash and cash equivalentsPiutang sewa Finance lease

pembiayaan - bersih receivables - net- Pertambangan 944,333 554,710 451,902 1,950,945 Mining -- Bukan pertambangan 1,241,071 457,452 98,884 1,797,407 Non Mining -

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - bersih receivables - net- Pertambangan 1,449 2,804 756 5,009 Mining -- Bukan pertambangan 830,143 286 - 830,429 Non Mining -

Tagihan anjak piutang - bersih Factoring receivables - net- Pertambangan - 3,623 - 3,623 Mining -- Bukan pertambangan 22,890 - - 22,890 Non Mining -

Pembiayaan modal usaha - bersih Working Capital Facility - net- Pertambangan 610,497 - - 610,497 Mining -- Bukan pertambangan 341,119 - - 341,119 Non Mining -

Piutang lain-lain 36,324 - - 36,324 Other receivablesAset derivatif 26,582 - - 26,582 Derivative assetsAset lain-lain 1,440 - - 1,440 Other assets

Jumlah 5,305,410 1,018,875 551,542 6,875,827 Total

Dikurangi: Less:Penyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (301,974) impairment losses

Jumlah bersih 6,573,853 Derivative assets

252

Page 277: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

253

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 98 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Berdasarkan kualitas aset keuangan(lanjutan)

Based on quality of financial assets(continued)

31 Desember/December 2014Belum jatuh Telah jatuhtempo atau tempo

tidak mengalami tetapi tidakpenurunan nilai/ mengalami

Neither past penurunan nilai/ Mengalamidue nor Past due but penurunan nilai/ Jumlah/Impaired not impaired Impaired Total

Kas dan setara kas 1,703,196 - - 1,703,196 Cash and cash equivalentsPiutang sewa Finance lease

pembiayaan - bersih receivables - net- Pertambangan 2,075,731 614,893 580,230 3,270,854 Mining -- Bukan pertambangan 1,455,947 232,895 226,671 1,915,513 Non Mining -

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - bersih receivables - net- Pertambangan 187 8,787 2,521 11,495 Mining -- Bukan pertambangan 78,311 4,070 - 82,381 Non Mining -

Tagihan anjak piutang - bersih Factoring receivables - net- Pertambangan 162,682 11,525 - 174,207 Mining -- Bukan pertambangan 46,371 - - 46,371 Non Mining -

Piutang lain-lain 38,331 - - 38,331 Other receivablesAset derivatif 15,381 - - 15,381 Derivative assetsAset lain-lain 1,316 - - 1,316 Other assets

Jumlah 5,577,453 872,170 809,422 7,259,045 Total

Dikurangi: Less:Penyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (315,245) impairment losses

Jumlah bersih 6,943,800 Derivative assets

31 Desember/December 2013Belum jatuh Telah jatuhtempo atau tempo

tidak mengalami tetapi tidakpenurunan nilai/ mengalami

Neither past penurunan nilai/ Mengalamidue nor Past due but penurunan nilai/ Jumlah/Impaired not impaired Impaired Total

Kas dan setara kas 915,690 - - 915,690 Cash and cash equivalentsPiutang sewa Finance lease

pembiayaan - bersih receivables - net- Pertambangan 2,604,994 1,239,772 163,172 4,007,938 Mining -- Bukan pertambangan 1,428,046 359,590 38,542 1,826,178 Non Mining -

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - bersih receivables - net- Pertambangan 20,118 15,464 3,180 38,762 Mining -- Bukan pertambangan 134,565 13,233 - 147,798 Non Mining -

Tagihan anjak piutang - bersih Factoring receivables - net- Pertambangan 95,902 - - 95,902 Mining-

Piutang lain-lain 29,062 - - 29,062 Other receivablesAset derivatif 78,690 - - 78,690 Derivative assetsAset lain-lain 993 - - 993 Other assets

Jumlah 5,308,060 1,628,059 204,894 7,141,013 Total

Dikurangi: Less:Penyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (330,840) impairment losses

Jumlah bersih 6,810,173 Derivative assets

Pada tanggal 31 Desember 2015, rinciankualitas aset keuangan yang belum jatuhtempo atau tidak mengalami penurunan nilaiberdasarkan pengelolaan internal sebagaiberikut:

The quality of financial assets that are “neitherpast due nor impaired” as at31 December 2015 can be assessed byreference to the internal monitoring as follows:

253

Page 278: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

254

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 99 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Berdasarkan kualitas aset keuangan(lanjutan)

Based on quality of financial assets(continued)

31 Desember/December 2015Pernah mengalami

tunggakan/Baik/ Has overdue Jumlah/Good history Total

Kas dan setara kas 1,249,562 - 1,249,562 Cash and cash equivalentsPiutang sewa Finance lease

pembiayaan - bersih receivables - net- Pertambangan 204,023 740,310 944,333 Mining -- Bukan Pertambangan 591,150 649,921 1,241,071 Non Mining -

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - bersih receivables - net- Pertambangan - 1,449 1,449 Mining -- Bukan Pertambangan 829,397 746 830,143 Non Mining -

Tagihan anjak piutang Factoring receivables - net- Bukan Pertambangan 22,890 - 22,890 Non Mining -

Pembiayaan modal usaha - bersih Working Capital Facility - net- Pertambangan 610,497 - 610,497 Mining -- Bukan Pertambangan 341,119 - 341,119 Non Mining -

Piutang lain-lain 36,325 - 36,325 Other receivablesAset derivatif 26,582 - 26,582 Derivative assetsAset lain-lain 1,440 - 1,440 Other assets

3,912,985 1,392,426 5,305,411

31 Desember/December 2014Pernah mengalami

tunggakan/Baik/ Has overdue Jumlah/Good history Total

Kas dan setara kas 1,703,196 - 1,703,196 Cash and cash equivalentsPiutang sewa Finance lease

pembiayaan - bersih receivables - net- Pertambangan 676,395 1,399,336 2,075,731 Mining -- Bukan Pertambangan 823,234 632,713 1,455,947 Non Mining -

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - bersih receivables - net- Pertambangan - 187 187 Mining -- Bukan Pertambangan 6,121 72,190 78,311 Non Mining -

Tagihan anjak piutang Factoring receivables - net- Pertambangan 41,540 121,142 162,682 Mining -- Bukan Pertambangan 30,724 15,647 46,371 Non Mining -

Piutang lain-lain 16,941 21,390 38,331 Other receivablesAset derivatif 15,381 - 15,381 Derivative assetsAset lain-lain 1,316 - 1,316 Other assets

3,314,848 2,262,605 5,577,453

31 Desember/December 2013Pernah mengalami

tunggakan/Baik/ Has overdue Jumlah/Good history Total

Kas dan setara kas 915,690 - 915,690 Cash and cash equivalentsPiutang sewa Finance lease

pembiayaan-bersih receivables - net- Pertambangan 687,688 1,917,306 2,604,994 Mining -- Bukan Pertambangan 539,800 888,246 1,428,046 Non Mining -Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - bersih receivables - net- Pertambangan 2,230 17,888 20,118 Mining -- Bukan Pertambangan 125,466 9,099 134,565 Non Mining -Tagihan anjak piutang - bersih Factoring receivables - net- Pertambangan 95,902 - 95,902 Mining -Piutang lain-lain 11,226 17,836 29,062 Other receivablesAset derivatif 78,690 - 78,690 Derivative assetsAset lain-lain 993 - 993 Other assets

2,457,685 2,850,375 5,308,060

254

Page 279: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

255

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 100 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Berdasarkan kualitas aset keuangan(lanjutan)

Based on quality of financial assets(continued)

- BaikTerdapat keyakinan tinggi bahwa asetseluruhnya dapat diterima kembaliberdasarkan kondisi saat ini dan tidakterdapat permasalahan saat ini;

- GoodThere is a high likelihood of the assetsbeing recovered in full based on currentconditions and there is no immediateconcern;

- Pernah mengalami tunggakanTerdapat indikasi kemungkinan bahwacounterparty tidak dapat melakukanpembayaran ketika jatuh tempo karenaadanya pengalaman tunggakan di masalalu. Hal ini dimonitor oleh manajemen.

- Has overdue historyThere is some indication of possibility ofcounterparty not being able to makepayments when due because there wasa history of late payments in the past.This is being monitored bymanagement.

Analisis umur piutang pembiayaan konsumendan sewa pembiayaan yang diberikan yangtelah jatuh tempo tetapi tidak mengalamipenurunan nilai pada tanggal 31 Desember2015 adalah sebagai berikut:

An aging analysis of consumer financing andfinancing lease receivable that are “past duebut not impaired” on 31 December 2015 is setout below:

31 Desember/December 2015

Piutang sewa pembiayaan -bersih/

Finance lease receivables - net

Piutang pembiayaan konsumen– bersih/

Consumer financingreceivables - net Maksimum

eksposur/Maximumexposure

Pertambangan/Mining

BukanPertambangan/

Non miningPertambangan/

Mining

BukanPertambangan

/Non mining

1 - 30 hari 240,363 138,862 - - 379,225 1 - 30 days31 - 60 hari 216,742 258,844 2,804 286 478,676 31 - 60 days61 - 90 hari 45,366 46,598 - - 91,964 61 - 90 days> 90 hari 52,239 13,148 - - 65,387 > 90 days

Jumlah 554,710 457,452 2,804 286 1,015,252 Total

31 Desember/December 2014

Piutang sewa pembiayaan -bersih/

Finance lease receivables - net

Piutang pembiayaan konsumen– bersih/

Consumer financingreceivables - net Maksimum

eksposur/Maximumexposure

Pertambangan/Mining

BukanPertambangan/

Non miningPertambangan/

Mining

BukanPertambangan

/Non mining

1 - 30 hari 424,587 166,836 7,698 930 600,051 1 - 30 days31 - 60 hari 113,462 41,416 1,089 2,399 158,366 31 - 60 days61 - 90 hari 26,736 14,245 - 741 41,722 61 - 90 days> 90 hari 50,108 10,398 - - 60,506 > 90 days

Jumlah 614,893 232,895 8,787 4,070 860,645 Total

31 Desember/December 2013

Piutang sewa pembiayaan -bersih/

Finance lease receivables - net

Piutang pembiayaan konsumen– bersih/

Consumer financingreceivables - net Maksimum

eksposur/Maximumexposure

Pertambangan/Mining

BukanPertambangan/

Non miningPertambangan/

Mining

BukanPertambangan

/Non mining

1 - 30 hari 593,701 217,150 5,807 9,137 825,795 1 - 30 days31 - 60 hari 541,439 121,681 9,657 1,838 674,615 31 - 60 days61 - 90 hari 87,431 17,619 - - 105,050 61 - 90 days> 90 hari 17,201 3,140 - 2,258 22,599 > 90 days

Jumlah 1,239,772 359,590 15,464 13,233 1,628,059 Total

255

Page 280: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

256

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 101 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Berdasarkan kualitas aset keuangan(lanjutan)

Based on quality of financial assets(continued)

Berikut ini merupakan analisis jumlah brutodan kerugian penurunan nilai terkait atas asetyang mengalami penurunan nilai:

Set out below is an analysis of the gross andrelated allowance for impairment lossesaround of impaired assets:

31 Desember/December 2015Investasi bersih dalam sewa

pembiayaan - bersih/Net investment in direct finance

leases - net

Piutang pembiayaan konsumen– bersih/

Consumer financingreceivables - net Maksimum

eksposur/Maximumexposure

Pertambangan/Mining

BukanPertambangan/

Non miningPertambangan/

Mining

BukanPertambangan

/Non mining

31 - 60 hari 449,563 84,698 756 - 535,017 31 - 60 dayslebih dari 60 hari 2,339 14,186 - - 16,525 over 60 days

Jumlah 451,902 98,884 756 - 551,542 TotalDikurangi: Less:

Allowance forPenyisihan kerugian Impairment

penurunan nilai (269,898) losses

Jumlah bersih 281,644 Total

31 Desember/December 2014Investasi bersih dalam sewa

pembiayaan - bersih/Net investment in direct finance

leases - net

Piutang pembiayaan konsumen– bersih/

Consumer financingreceivables - net Maksimum

eksposur/Maximumexposure

Pertambangan/Mining

BukanPertambangan/

Non miningPertambangan/

Mining

BukanPertambangan

/Non mining

31 - 60 hari 384,658 184,391 - - 569,049 31 - 60 dayslebih dari 60 hari 195,572 42,280 2,521 - 240,373 over 60 days

Jumlah 580,230 226,671 2,521 - 809,422 TotalDikurangi: Less:

Allowance forPenyisihan kerugian Impairment

penurunan nilai (251,838) losses

Jumlah bersih 557,584 Total

31 Desember/December 2013

Piutang sewa pembiayaan -bersih/

Finance lease receivables - net

Piutang pembiayaan konsumen– bersih/

Consumer financingreceivables - net Maksimum

eksposur/Maximumexposure

Pertambangan/Mining

BukanPertambangan/

Non miningPertambangan/

Mining

BukanPertambangan

/Non mining

31 - 60 hari 96,790 28,734 - - 125,524 31 - 60 dayslebih dari 60 hari 66,382 9,808 3,180 - 79,370 over 60 days

Jumlah 163,172 38,542 3,180 - 204,894 TotalDikurangi: Less:

Allowance forPenyisihan kerugian Impairment

penurunan nilai (51,391) losses

Jumlah bersih 153,503 Total

256

Page 281: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

257

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 102 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Berdasarkan kualitas aset keuangan(lanjutan)

Based on quality of financial assets(continued)

Berikut ini merupakan perubahan penyisihankerugian penurunan nilai secara individual:

Set out below is movements of the allowance forindividual impairment losses are as follows:

31 Desember/December 2015

Piutang sewapembiayaan/Finance lease

receivables

Piutangpembiayaankonsumen/Consumerfinancing

receivablesSaldo awal 296,614 198 Beginning balancePenambahan 108,963 955 AdditionsPenghapusan (136,259) (573) Write off

269,318 580

31 Desember/December 2014

Piutang sewapembiayaan/Finance lease

receivables

Piutangpembiayaankonsumen/Consumerfinancing

receivablesSaldo awal 328,303 2,537 Beginning balancePenambahan 43,009 3,663 AdditionsPenghapusan (74,698) (6,002) Write off

296,614 198

31 Desember/December 2013

Piutang sewapembiayaan/Finance lease

receivables

Piutangpembiayaankonsumen/Consumerfinancing

receivablesSaldo awal 231,210 6,766 Beginning balancePenambahan/(pemulihan) 96,474 (1,059) Additions/(reversal)Penghapusan (91,094) (3,170) Write off

236,590 2,537

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Risiko likuiditas timbul jika Perseroanmengalami kesulitan dalam mendapatkansumber pendanaan. Risiko likuiditas dapatjuga berupa ketidaksesuaian atas jangkawaktu sumber dana yang dimiliki denganjangka waktu pembiayaan. Perseroanmelakukan evaluasi dan menelaah strukturlaporan posisi keuangan dan melakukananalisis serta pengukuran risiko likuiditas.

Liquidity risk arises in situations where theCompany has difficulties in obtainingfunding. Liquidity risk also arises fromsituations in which the Company has amismatch between the maturity of its fundingand the maturity of its consumer financingreceivables. The Company evaluates andreviews its balance sheet structure, byanalysing and measuring liquidity risk.

257

Page 282: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

258

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 103 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko likuiditas (lanjutan) c. Liquidity risk (continued)

Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikaninformasi mengenai perkiraan jatuh tempodari liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kasyang undiscounted pada tanggal31 Desember 2015.

The maturity table below provide informationabout maturities on a contractualundiscounted cash flows of liabilities on31 December 2015.

31 Desember/December 2015

Kurang darisatu tahun/Less thanone year

1 - 2tahun/years

2 - 3 tahun/years

Lebih dari 3tahun/

Over than 3years

Jumlah/Total

LIABILITAS LIABILITIESPinjaman bank 741,269 519,361 222,385 - 1,483,015 Bank loansUtang obligasi 571,592 1,178,250 547,000 - 2,296,842 BondsMedium Term Notes 785,813 686,563 309,750 - 1,782,126 Medium Term Notes

Jumlah liabilitas 2,098,674 2,384,174 1,079,135 - 5,561,983 Total liabilities

Instrumen derivatif (19,419) (7,661) 1,277 - (25,803) Derivative instrument

31 Desember/December 2014

Kurang darisatu tahun/Less thanone year

1 - 2tahun/years

2 - 3 tahun/years

Lebih dari 3tahun/

Over than 3years

Jumlah/Total

LIABILITAS LIABILITIESPinjaman bank 1,045,259 470,138 208,733 87,737 1,811,867 Bank loansUtang obligasi 967,070 524,592 1,105,000 - 2,596,662 BondsMedium Term Notes 630,375 740,313 254,063 - 1,624,751 Medium Term Notes

Jumlah liabilitas 2,642,704 1,735,043 1,567,796 87,737 6,033,280 Total liabilities

Instrumen derivatif 14,881 3,286 2,372 481 21,020 Derivative instrument

31 Desember/December 2013

Kurang darisatu tahun/Less thanone year

1 - 2tahun/years

2 - 3 tahun/years

Lebih dari 3tahun/

Over than 3years

Jumlah/Total

LIABILITAS LIABILITIESPinjaman bank 1,643,630 900,139 161,142 - 2,704,911 Bank loansUtang obligasi 768,226 862,070 419,592 - 2,049,888 BondsMedium Term Notes 545,001 323,063 207,813 - 1,075,877 Medium Term Notes

Jumlah liabilitas 2,956,857 2,085,272 788,547 - 5,830,676 Total liabilities

Instrumen derivatif (64,540) (14,869) - - (79,409) Derivative instrument

258

Page 283: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

259

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 104 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

d. Risiko permodalan d. Capital risk

Tujuan Perseroan dalam mengelolapermodalannya adalah untuk menjagakelangsungan usaha Perseroan untuk dapatmemberikan hasil kepada pemegang sahamdan manfaat kepada stakeholders lainnya danmemelihara optimalisasi struktur permodalanuntuk mengurangi biaya modal (cost ofcapital).

The Company’s objectives when managingcapital are to safeguard the Company’s abilityto continue as a going concern in order toprovide returns for shareholders and benefitsfor other stakeholders and to maintain anoptimal capital structure to reduce the cost ofcapital.

Dalam rangka memelihara ataumenyesuaikan struktur permodalan,Perseroan dapat menyesuaikan jumlahdividen yang dibayarkan kepada pemegangsaham, imbal hasil modal kepada pemegangsaham atau menerbitkan saham baru untukmengurangi pinjaman.

In order to maintain or adjust the capitalstructure, the Company may adjust theamount of dividends paid to shareholders,return capital to shareholders or issue newshares to reduce debt.

Konsisten dengan pelaku industri lainnya,Perseroan memonitor permodalanberdasarkan gearing ratio. Ratio ini dihitungdari pinjaman (termasuk liabilitas obligasi danMedium Term Notes) dibagi dengan jumlahmodal (setelah dikurangi dengan cadanganlindung nilai arus kas). Jumlah modal diambildari ekuitas yang tercantum dalam laporanposisi keuangan.

Consistent with others in the industry, theCompany monitors capital on the basis of thegearing ratio. This ratio is calculated as debt(including bonds payable and Medium TermNotes) divided by total capital (after deductedby cash flows hedge reserves). Total capital iscalculated as ‘equity’ as shown in thestatements of financial position.

Berdasarkan Peraturan Menteri KeuanganRepublik Indonesia No.84/PMK.012/2006tanggal 26 September 2006 tentangPerusahaan Pembiayaan, jumlah maksimumgearing ratio adalah sebesar 10 kali dari totalmodal.

Based on Minister of Finance of the Republicof Indonesia Regulation No. 84/PMK.012/2006dated 26 September 2006 regarding multifinance company, the maximum gearing ratiois 10 times of the total capital.

2015 2014 2013

Pinjaman Debt:- Pinjaman yang diterima 1,449,791 1,759,410 2,584,773 Borrowings -- Utang obligasi 1,891,000 2,198,000 1,841,000 Bonds payable -- Medium Term Notes 1,650,000 1,500,000 1,000,000 Medium Term Notes -

Jumlah pinjaman 4,990,791 5,457,410 5,425,773 Total debt

Jumlah modal 1,408,076 1,386,179 1,296,118 Total capital

Gearing ratio 3,5 kali/times 3,9 kali/times 4,1 kali/times Gearing ratio

259

Page 284: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

260

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 105 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan e. Fair value of financial assets andliabilities

Aset dan liabilitas keuangan yang diukur padanilai wajar menggunakan hierarki nilai wajarsebagai berikut:

Financial assets and liabilities measured at fairvalue using the fair value hierarchy as follows:

a. Tingkat 1Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalampasar aktif untuk aset atau liabilitas yangidentik;

a. Level 1Quoted prices (unadjusted) in activemarkets for identical assets or liabilities;

b. Tingkat 2Input selain harga kuotasian yangtermasuk dalam tingkat 1 yang dapatdiobservasi untuk aset atau liabilitas, baiksecara langsung (misalnya harga) maupuntidak langsung (misalnya derivasi harga);dan

b. Level 2Inputs other than quoted prices includedwithin level 1 that are observable for theassets or liabilities, either directly (thatis, as prices) or indirectly (that is,derived from prices); and

c. Tingkat 3Input untuk aset atau liabilitas yang bukanberdasarkan data pasar yang dapatdiobservasi (input yang tidak dapatdiobservasi).

c. Level 3Inputs for the assets or liabilities that arenot based on observable market data(unobservable inputs).

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan2013, aset dan liabilitas keuangan yangdiukur pada nilai wajar diukur denganmenggunakan hierarki nilai wajar sebagaiberikut:

As at 31 December 2015, 2014, and 2013,financial assets and liabilities measured at fairvalue based on the following fair valuehierarchy:

31 Desember/December 2015Nilai tercatat/

Carrying Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/Value Level1 Level 2 Level 3 Fair value

Aset AssetsAset derivatif 26,582 - 26,582 - 26,582 Derivative assetsLiabilitas LiabilitiesLiabilitas derivatif 1,922 - 1,922 - 1,922 Derivative liabilities

31 Desember/December 2014Nilai tercatat/

Carrying Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/Value Level1 Level 2 Level 3 Fair value

Aset AssetsAset derivatif 15,381 - 15,381 - 15,381 Derivative assetsLiabilitas LiabilitiesLiabilitas derivatif 2,423 - 2,423 - 2,423 Derivative liabilities

31 Desember/December 2013Nilai tercatat/

Carrying Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/Value Level1 Level 2 Level 3 Fair value

Aset AssetsAset derivatif 78,690 - 78,690 - 78,690 Derivative assetsLiabilitas LiabilitiesLiabilitas derivatif 4,757 - 4,757 - 4,757 Derivative liabilities

260

Page 285: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

261

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 106 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan(lanjutan)

e. Fair value of financial assets andliabilities (continued)

Tabel di bawah ini menggambarkan nilaitercatat dan nilai wajar dari instrumenkeuangan yang tidak diukur dalam nilai wajaryang tersaji di laporan posisi keuanganPerseroan:

The table below sets out the carrying amountsand fair value of those financial instrumentswhich are not measured at fair value on theCompany’s statements of financial positions:

31 Desember/December 2015Nilai tercatat/

Carrying valueNilai wajar/Fair value

Aset keuangan: Financial assets:Kas dan setara kas 1,249,562 1,249,562 Cash and cash equivalentsPiutang sewa Finance lease

pembiayaan - bersih 3,479,034 3,246,586 receivables - netPiutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - bersih 834,858 758,884 receivables – netAnjak piutang - bersih 25,524 19,445 Factoring – netFasilitas modal

usaha – bersih 920,529 907,709 Working capital - netPiutang lain-lain 42,462 41,349 Other receivables

Liabilitas keuangan: Financial liabilities:Pinjaman yang diterima

- bersih 1,439,770 1,438,848 Borrowings - netUtang Obligasi - bersih 1,884,709 1,870,609 Bonds payable - netMedium Term Notes Medium Term Notes -

- bersih 1,649,992 1,641,043 netBiaya akrual dan Accrued expenses

utang lain-lain 281,282 281,282 and other liabilities

31 Desember/December 2014Nilai tercatat/

Carrying valueNilai wajar/Fair value

Aset keuangan: Financial assets:Kas dan setara kas 1,703,196 1,703,196 Cash and cash equivalentsPiutang sewa Finance lease

pembiayaan - bersih 4,889,753 4,459,465 receivables - netPiutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - bersih 93,678 86,749 receivables – netAnjak piutang - bersih 202,145 190,689 Factoring – netFasilitas modal

usaha – bersih - - Working capital - netPiutang lain-lain 47,824 47,289 Other receivables

Liabilitas keuangan: Financial liabilities:Pinjaman yang diterima

- bersih 1,733,278 1,728,086 Borrowings - netUtang Obligasi - bersih 2,192,043 2,198,474 Bonds payable - netMedium Term Notes Medium Term Notes -

- bersih 1,499,901 1,499,901 netBiaya akrual dan Accrued expenses

utang lain-lain 158,908 158,908 and other liabilities

261

Page 286: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

262

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 107 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan(lanjutan)

e. Fair value of financial assets andliabilities (continued)

31 Desember/December 2013Nilai tercatat/

Carrying valueNilai wajar/Fair value

Aset keuangan: Financial assets:Kas dan setara kas 915,690 915,690 Cash and cash equivalentsPiutang sewa Finance lease

pembiayaan - bersih 5,508,860 4,926,697 receivables - netPiutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - bersih 180,976 167,134 receivables – netAnjak piutang - bersih 95,902 87,546 Factoring – netFasilitas modal

usaha – bersih - - Working capital - netPiutang lain-lain 29,062 28,547 Other receivables

Liabilitas keuangan: Financial liabilities:Pinjaman yang diterima

- bersih 2,549,341 2,548,704 Borrowings - netUtang Obligasi - bersih 1,835,444 1,839,764 Bonds payable - netMedium Term Notes Medium Term Notes -

- bersih 999,861 818,114 netBiaya akrual dan Accrued expenses

utang lain-lain 148,793 148,793 and other liabilities

Kas dan setara kas Cash & cash equivalents

Estimasi nilai wajar dari kas dan setara kasdikarenakan jatuh temponya di bawah satutahun, nilai tercatat merupakan perkiraanyang layak atas nilai wajarnya.

For estimated fair value of cash and cashequivalent, since the maturity is below oneyear, the carrying value is a reasonableapproximation of fair value.

Piutang sewa pembiayaan, piutangpembiayaan konsumen, anjak piutang, danpembiayaan modal usaha

Direct financing lease receivables,consumer financing receivables, factoring,and working capital financing receivables

Nilai wajar dari piutang sewa pembiayaan,piutang pembiayaan konsumen, anjakpiutang, dan pembiayaan modal usahadiestimasi menggunakan diskonto arus kas,dengan mengacu pada rata-rata tertimbangdari tingkat suku bunga pasar yang diberikanPerseroan untuk aset keuangan yang memilikikarakteristik yang sama dengan asetkeuangan tersebut pada tanggal laporanposisi keuangan (tingkat 3 – hierarki nilaiwajar).

The fair value of direct financing receivables,consumer financing receivables, factoring, andworking capital financing receivables areestimated by using discounted cash flowsapplying weighted average market ratesoffered by the Company at statements offinancial position date for financial assets thathave similar characteristics with the abovementioned financial assets (level 3 – fair valuehierarchy).

Piutang lain-lain Other receivables

Termasuk di dalam piutang lain-lain adalahpiutang karyawan yang nilai wajarnya dinilaimenggunakan tingkat suku bunga untuk asetkeuangan yang memiliki karakteristik yangsama pada tanggal laporan posisi keuangan(level 3 – hierarki nilai wajar).

Including into other receivables is employeeloans which the fair value is estimated byusing interest rate at statements of financialposition date for financial assets that havesimilar characteristics (level 3 – fair valuehierarchy).

262

Page 287: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

263

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 108 - Page

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 23. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan(lanjutan)

e. Fair value of financial assets andliabilities (continued)

Pinjaman yang diterima dan Medium TermNotes

Borrowings and Medium Term Notes

Nilai wajar dari pinjaman dinilai menggunakandiskonto arus kas berdasarkan tingkat sukubunga efektif yang dikenakan padapemakaian terakhir dalam mata uang masing-masing pinjaman (level 2 – hierarki nilaiwajar).

The fair value of loans are estimated by usingdiscounted cash flows applying the effectiveinterest rate charged by the lenders for the lastutilisation in each currency borrowings (level 2– fair value hierarchy).

Hutang obligasi Bond payable

Nilai wajar utang obligasi diestimasimenggunakan nilai kuotasi pasar terakhir(level 1 – hierarki nilai wajar).

The fair value of bonds is estimated by usingthe last quoted market price (level 1 – fairvalue hierarchy).

Biaya akrual dan utang lain-lain Accrued expenses and other liabilities

Estimasi nilai wajar dari biaya akrual danutang lain-lain dikarenakan jatuh temponya dibawah satu tahun, nilai tercatat merupakanperkiraan yang layak atas nilai wajarnya.

For estimated fair value of accrued expensesand other payables, since the maturity isbelow one year, the carrying value is areasonable approximation of fair value.

24. LABA PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN 24. BASIC AND DILUTIVE EARNINGS PERSHARE

Laba per saham dasar Basic earnings per share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagilaba bersih pemegang saham dengan rata-ratatertimbang saham biasa yang beredar pada tahunyang bersangkutan.

Basic earnings per share is calculated by dividingthe net profit attributable to shareholders by theweighted average number of ordinary shares onissue during the year.

2015 2014 2013

Laba bersih yang tersedia Net profit attributable tobagi pemegang saham 110,450 212,360 242,488 shareholders

Rata-rata tertimbang saham Weighted average numberbiasa yang beredar(dalam of ordinary share onjutaan) (termasuk dana issue (in million) (includingsetoran modal)* 575 575 575 capital paid in advance)*

Laba per saham dasar Basic earnings per share(nilai penuh) 192 369 422 (full amount)

* Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dihitungberdasarkan jumlah saham biasa yang beredar pada posisi tiapakhir bulan sesuai dengan data dari Biro Administrasi Efek

* The weighted average number of ordinary shares on issue iscalculated based on the number of ordinary shares on issue atend of month based on the data from Securities AdministrationBureau.

Laba per saham dilusian Diluted earnings per share

Dalam perhitungan laba bersih per saham dilusianjumlah rata-rata tertimbang jumlah yang beredardisesuaikan dengan asumsi bahwa semua efekberpotensi saham biasa yang sifatnya dilutifdikonversi.

Diluted earnings per share is calculated byadjusting the weighted average number ofordinary shares outstanding to assumeconversion of all potential dilutive ordinary shares.

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013,Perseroan tidak memiliki potensi saham yangbersifat dilutif.

As at 31 December 2015, 2014, and 2013, theCompany has no dilutive potential shares.

263

Page 288: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

264

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 109 - Page

25. IKATAN DAN LIABILITAS KONTINJENSI 25. COMMITMENTS AND CONTINGENTLIABILITIES

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013,Perseroan memiliki komitmen sewa kantor denganPT Loka Mampang Indah Realty dan PT RajaTangguh Semesta sebagai berikut:

As at 31 December 2015, 2014, and 2013, theCompany has an office rental commitment withPT Loka Mampang Indah Realty and PT RajaTangguh Semesta as follows:

2015 2014 2013

Komitmen sewa Rental commitment- 2014 - - 2,758 2014 -- 2015 - 514 802 2015 -

- 514 3,560

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013,Perseroan tidak memiliki liabilitas kontinjensi yangsignifikan.

As at 31 December 2015, 2014, and 2013, theCompany has no significant contingent liabilities.

26. PERJANJIAN KERJASAMA 26. COOPERATION AGREEMENTS

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk

Pada tanggal 25 Maret 2009, Perseroanmengadakan perjanjian Pelaksanaan JasaLayanan Pengambilan Post and Dated Cheque(PDC) dengan PT Bank Permata Tbk. Perjanjianini akan berakhir apabila terdapat penghentiandari salah satu pihak secara tertulis.

On 25 March 2009, the Company entered into aPost Date Cheque (PDC) Intake ServiceAgreement with PT Bank Permata Tbk. Thisagreement will be expired if one of the partyterminate this agreement through a writtennotification.

Pada tanggal 28 Mei 2009, Perseroanmengadakan perjanjian pembiayaan bersamawithout recourse dengan PT Bank Permata Tbkdan telah dilakukan perubahan pada tanggal27 April 2012. Perjanjian ini akan berakhir apabilaterdapat penghentian dari salah satu pihak secaratertulis.

Pada tanggal 28 Juni 2010, Perseroanmengadakan perjanjian kerjasama layanan produkperbankan berupa Virtual Account dengan PTBank Permata, Tbk. Perjanjian ini akan berakhirapabila terdapat penghentian dari salah satu pihaksecara tertulis.

Pada tanggal 01 Mei 2013, Perseroanmengadakan Perjanjian Kerjasama PenggunaanLayanan Bank untuk melakukan TransaksiPembayaran Masal dengan PT Bank Permata,Tbk. Perjanjian ini akan berakhir apabila terdapatpenghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 28 May 2009, the Company entered into awithout recourse joint financing agreement withPT Bank Permata Tbk and amended on 27 April2012. This agreement will be expired if one of theparty terminate this agreement through a writtennotification.

On 28 June 2010, the Company entered intoVirtual Account Services agreement with PT BankPermata, Tbk. This agreement will be expired ifone of the party terminate this agreement througha written notification.

On 01 May 2013, the Company entered intoMass Payment Transactions with PT BankPermata, Tbk. This agreement will be expired ifone of the party terminate this agreement througha written notification.

PT Komatsu Astra Finance (KAF) PT Komatsu Astra Finance (KAF)

Pada tanggal 20 Juli 2010, Perseroanmengadakan perjanjian pembiayaan bersamawithout recourse dengan PT Komatsu AstraFinance (KAF) dan telah dilakukan perubahanperjanjian pada tanggal 19 Agustus 2011 dankemudian diubah kembali pada tanggal 15 Mei2012. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika adapenghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

On 20 July 2010, the Company entered into awithout recourse joint financing agreement withPT Komatsu Astra Finance (KAF) and amendedon 19 August 2011 and 15 May 2012. Thisagreement will be expired if one of the partyterminate this agreement through a writtennotification.

264

Page 289: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

265

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 110 - Page

26. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 26. COOPERATION AGREEMENTS (continued)

PT United Tractors Tbk

Pada tanggal 7 Oktober 2013, Perseroanmengadakan perjanjian kerjasama dengan PTUnited Tractors (UT) untuk memberikan fasilitaspembiayaan kepada pelanggan mereka dalambentuk Fasilitas G-Libas. Perjanjian ini akanberakhir sampai jika ada penghentian dari salahsatu pihak secara tertulis.

Pada tanggal 11 April 2014, Perseroanmengadakan perjanjian kerjasama denganPT United Tractors (UT) untuk memberikanfasilitas pembiayaan yang menarik dan kompetitifkepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas NG dantelah dilakukan perubahan perjanjian pada tanggal2 Juni 2014. Perjanjian ini akan berakhir sampaijika ada penghentian dari salah satu pihak secaratertulis.

Pada tanggal 11 Mei 2015, Perseroanmengadakan perjanjian kerjasama denganPT United Tractors Tbk (UT) untuk memberikanfasilitas pembiayaan yang menarik dan kompetitifkepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G 500.Perjanjian ini akan berakhir sampai jika adapenghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

Pada tanggal 16 September 2015, Perseroanmengadakan perjanjian kerjasama denganPT United Tractors Tbk (UT) untuk memberikanfasilitas pembiayaan yang menarik dan kompetitifkepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G 75.Perjanjian ini akan berakhir sampai jika adapenghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

Pada tanggal 23 October 2015, Perseroanmengadakan perjanjian kerjasama denganPT United Tractors Tbk (UT) untuk memberikanfasilitas pembiayaan yang menarik dan kompetitifkepada pelanggan dalam bentuk Fasilitas G 10.Perjanjian ini akan berakhir sampai jika adapenghentian dari salah satu pihak secara tertulis.

PT United Tractors Tbk

On 7 October 2013, the Company entered into acooperation agreement with PT United Tractor(UT) to provide a financing facility to theircustomers in the form of G-Libas Facility. Thisagreement will be expired if one of the partyterminate this agreement through a writtennotification.

On 11 April 2014, the Company entered into acooperation agreement with PT United Tractors(UT) to provide a financing facility of heavyequipments in the form of NG Facility andamended on 2 June 2014. This agreement will beexpired if one of the party terminate thisagreement through a written notification.

On 11 May 2015, the Company entered into acooperation agreement with PT United TractorsTbk (UT) to provide a financing facility of heavyequipments in the form of G 500 Facility. Thisagreement will be expired if one of the partyterminate this agreement through a writtennotification.

On 16 September 2015, the Company enteredinto a cooperation agreement with PT UnitedTractors Tbk (UT) to provide a financing facility ofheavy equipments in the form of G 75 Facility.This agreement will be expired if one of the partyterminate this agreement through a writtennotification.

On 23 October 2015, the Company entered into acooperation agreement with PT United TractorsTbk (UT) to provide a financing facility of heavyequipments in the form of G 10 Facility. Thisagreement will be expired if one of the partyterminate this agreement through a writtennotification.

PT Federal International Finance (FIF) PT Federal International Finance (FIF)

Pada tanggal 31 Oktober 2013, Perseroanmengadakan perjanjian pembiayaan bersamawithout recourse dengan PT Federal InternationalFinance (FIF) dan telah dilakukan perubahanpertama pada tanggal 24 Februari 2015.Perjanjian ini akan berakhir jika ada penghentiandari salah satu pihak secara tertulis.

PT Serasi Autoraya (TRAC – Astra Rent a Car)

Pada tanggal 26 Januari 2010, Perseroanmengadakan kerjasama pengadaan sejumlahmobil untuk kebutuhan operasional maupunkaryawan Perseroan dengan PT. Serasi Autoraya(TRAC – Astra Rent a Car). Perjanjian ini akanberakhir sesuai tanggal periode sewa yangtercantum dalam Lampiran Perjanjian.

On 31 October 2013, the Company entered into awithout recourse joint financing agreement withPT Federal International Finance (FIF) and its firstamended on 24 February 2015. This agreementwill be expired if one of the party terminate thisagreement through a written notification.

PT Serasi Autoraya (TRAC – Astra Rent a Car)

On 26 January 2010, the Company entered into aprocurement of cars for pperational and employeeneeds with PT Serasi Autoraya (TRAC – AstraRent a Car). This agreement will be expired if oneof the party terminate this agreement through awritten notification.

265

Page 290: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

266

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 111 - Page

27. REKLASIFIKASI 27. RECLASSIFICATION

Akun dalam laporan keuangan untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013 telah direklasifikasi sesuai dengan ketentuanPSAK 46 (revisi 2014) (lihat Catatan 2b) agarsesuai dengan penyajian laporan keuangan untuktahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2015.

Accounts in the financial statements for theyear ended 31 December 2014 and 2013 havebeen reclassified to in accordance withrequirement of SFAS 46 (revised 2014) (refer toNote 2b) conform the presentation of financialstatements for the year ended 31 December2015.

31 Desember/December 2014Sebelum

reklasifikasi/Before

reclassificationReklasifikasi/

Reclassification

Setelahreklasifikasi/

Afterreclassification

Laporan laba rugi Statement of profit or lossdan penghasilan and other comprehensivekomprehensif lain income

Beban pajak final - 11,812 11,812 Final tax expensesBeban pajak penghasilan 77,100 (11,812) 65,288 Income tax expenses

31 Desember/December 2013Sebelum

reklasifikasi/Before

reclassificationReklasifikasi/

Reclassification

Setelahreklasifikasi/

Afterreclassification

Laporan laba rugi Statement of profit or lossdan penghasilan and other comprehensivekomprehensif lain income

Beban pajak final - 5,846 5,846 Final tax expensesBeban pajak penghasilan 84,164 (5,846) 78,318 Income tax expenses

28. PENYAJIAN KEMBALI 28. RESTATEMENT

Sejak tanggal 1 Januari 2015, Perseroanmenerapkan PSAK 24 (revisi 2013) “ImbalanKerja” (“PSAK 24”), PSAK 24 ini menyebabkanPerseroan mengubah kebijakan akuntansi terkaitpengakuan imbalan kerja (lihat Catatan 2b). PSAK24 mengharuskan biaya jasa lalu dibebankan kelaporan laba rugi di tahun dimana terjadiperubahan skema imbalan. Penerapan PSAK 24menyebabkan biaya jasa lalu sebesar Rp 58(setelah pajak) dibukukan sebagai pendapatan ditahun 2014 dan sebesar Rp 20 (setelah pajak)dibebankan sebagai biaya pada tahun 2013.

Since 1 January 2015, the Company adoptedSFAS 24 (revised 2013) “Employee Benefit”(“SFAS 24”). This new revised SFAS 24resulted in change in accounting policyregarding recognition of employee benefits(see Note 2b). SFAS 24 require past servicecosts to be immediately charge to profit andloss in the year where there were change inbenefits scheme. The implementation of SFAS24 resulted in past service costs of Rp 58 (aftertax) recorded as income in year 2014 andamount of Rp 20 (after tax) charges asexpense in year 2013.

Oleh karena itu, Perseroan menyajikan kembalilaporan keuangan pada tanggal dan untuk tahunyang berakhir 31 Desember 2014 dan 31Desember 2013. Dampak dari penyajian kembalilaporan keuangan tersebut adalah sebagaiberikut:

As a result, the Company restated the financialstatements as at and for the year ended 31December 2014 and 31 December 2013. Theimpact of the restatement are as follows:

266

Page 291: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

267

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 112 - Page

28. PENYAJIAN KEMBALI (lanjutan) 28. RESTATEMENT (continued)

31 Desember/December 2014Sebelumpenyajiankembali/Before

restatement

Penyajiankembali/

Restatement

Setelahpenyajiankembali/

Afterrestatement

Aset AssetsAset pajak tangguhan - bersih 41,619 79 41,698 Deferred tax assets - net

Liabilitas LiabilitiesKewajiban imbalan pascakerja 15,888 315 16,203 Post employment benefit obligation

Ekuitas LiabilitiesSaldo laba Retained earnings

- Belum ditentukanpenggunaannya 763,898 (237) 763,661 Unappropriated -

Laporan laba rugi Statement of profit or loss andpenghasilan other comprehensivekomprehensif lain income

Beban pajak penghasilan 65,288*) 19 65,307 Income tax expense

31 Desember/December 2013Sebelumpenyajiankembali/Before

restatement

Penyajiankembali/

Restatement

Setelahpenyajiankembali/

Afterrestatement

Aset AssetsAset pajak tangguhan - bersih 54,281 98 54,379 Deferred tax assets - net

Liabilitas LiabilitiesKewajiban imbalan pascakerja 14,050 392 14,442 Post employment benefit obligation

Ekuitas LiabilitiesSaldo laba Retained earnings

- Belum ditentukanpenggunaannya 672,750 (294) 672,456 Unappropriated -

Laporan laba rugi Statement of profit or loss andpenghasilan other comprehensivekomprehensif lain income

Beban pajak penghasilan 78,318*) 7 78,325 Income tax expense

*) Setelah reklasifikasi, lihat catatan 27 Reclassfied, see note 27 *)

29. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN 29. SUPPLEMENTARY FINANCIALINFORMATION

Saling hapus

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan2013, tidak terhadap aset dan liabilitas keuanganyang saling hapus pada laporan keuangan.

Offsetting

As at 31 December 2015, 2014, and 2013,there is no financial assets and liabilities thatare subject to offsetting in the statement offinancial position.

Perseroan memiliki pinjaman dan surat berhargayang diterbitkan yang dijamin dengan fidusia ataspiutang sewa pembiayaan (Catatan 5), yangmenjadi subyek untuk memenuhi nettingarrangements dan perjanjian serupa, yang tidaksaling hapus pada laporan posisi keuangan.

The Company has borrowing and securitiesissued collateralised by fiduciary of financelease receivable (Note 5), which are subject toenforceable netting arrangements and similaragreements that are not set off in thestatements of financial position.

267

Page 292: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

268

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 113 - Page

30. STANDAR AKUNTANSI BARU 30. NEW ACCOUNTING PRONOUNCEMENT

Standar baru, revisi dan intepretasi yang telahditerbitkan, namun belum berlaku efektif untuktahun buku yang dimulai pada atau setelahtanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:

New standards, amendments andinterpretations issued but not yet effective forthe financial year beginning 1 January 2015 areas follows:

- PSAK 1 (revisi 2015) “Penyajian laporankeuangan”

- PSAK 4 (revisi 2015) “Laporan keuangantersendiri”

- PSAK 5 (revisi 2015) “Segmen operasi”- PSAK 7 (revisi 2015) “Pengungkapan pihak-

pihak berelasi”- PSAK 13 (revisi 2015) “Properti investasi”- PSAK 15 (revisi 2015) “Investasi pada entitas

asosiasi dan ventura bersama”- PSAK 16 (revisi 2015) “Aset tetap”- PSAK 19 (revisi 2015) “Aset tak berwujud”- PSAK 22 (revisi 2015) “Kombinasi bisnis”

- PSAK 24 (revisi 2015) “Imbalan kerja”- PSAK 25 (revisi 2015) “Kebijakan akuntansi.

perubahan estimasi akuntansi dan kesalahan”- PSAK 53 (revisi 2015) “Pembayaran berbasis

saham”- PSAK 65 (revisi 2015) “Laporan keuangan

konsolidasian”- PSAK 66 (revisi 2015) “Pengaturan bersama”- PSAK 67 (revisi 2015) “Pengungkapan

kepentingan dalam entitas lain”- PSAK 68 (revisi 2015) “Pengukuran nilai wajar”

- PSAK 110 (revisi 2015) “Akuntansi sukuk”

- ISAK 30 (revisi 2015) “Pungutan”- ISAK 31 (revisi 2015) “Interpretasi atas ruang

lingkup PSAK 13: Properti investasi”

- SFAS 1 (revised 2015) “Presentation offinancial statements”

- SFAS 4 (revised 2015) “Separate financialstatements”

- SFAS 5 (revised 2015) “Operating segment”- SFAS 7 (revised 2015) “Related party

disclosures”- SFAS 13 (revised 2015) “Investment property”- SFAS 15 (revised 2015) “Investment in

associates and joint ventures”- SFAS 16 (revised 2015) “Fixed asset”- SFAS 19 (revised 2015) “Intangible asset”- SFAS 22 (revised 2015) “Business

combination”- SFAS 24 (revised 2015) “Employee benefit”- SFAS 25 (revised 2015) “Accounting policies,

changes in accounting estimates and errors”- SFAS 53 (revised 2015) “Share based

payment”- SFAS 65 (revised 2015) “Consolidated

financial statements”- SFAS 66 (revised 2015) “Joint arrangements”- SFAS 67 (revised 2015) “Disclosure of

interests in other entities”- SFAS 68 (revised 2015) “Fair value

measurement”- SFAS 110 (revised 2015) “Accounting for

sukuk”- IFAS 30 (revised 2015) “Levies”- IFAS 31 (revised 2015) “Interpretation of

scope SFAS 13: Investment property”

PSAK 1 dan ISAK 31 akan berlaku untuk tahunbuku yang dimulai sejak 1 Januari 2017 danpenerapan dini diperkenankan, sedangkan revisidan standar baru lainnya akan berlaku efektifpada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2016.

SFAS 1 and IFAS 31 will become effective forannual period beginning 1 January 2017 andearly implementation is permitted, while theother new and revised standards will becomeeffective for the annual period beginning 1January 2016.

Pada saat penerbitan laporan keuangan ini,Manajemen masih mempelajari dampak yangmungkin timbul dari penerapan standar baru danrevisi tersebut serta pengaruhnya pada laporankeuangan.

As at the authorisation date of this financialstatements, the Management is still evaluatingthe potential impact of these new and revisedSFAS to the financial statements.

268

Page 293: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

269

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 114 - Page

31. KEJADIAN SETELAH TANGGAL LAPORANKEUANGAN

31. SUBSEQUENT EVENTS

Dividen Dividend

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunanyang diadakan pada tanggal 7 April 2016, parapemegang saham menyetujui pembagian dividenfinal sejumlah Rp. 35.068 dari pendapatan bersihPerseroan. Dividen tersebut akan dibayar padabulan Mei 2016.

At the Annual General Meeting of Shareholderson 7 April 2016, the shareholders approvedfinal dividend of Rp. 35,068 to be paid from2015 net income. The dividend will be paid inMay 2016.

Penunjukan Anggota Dewan Komisaris danDireksi

Appointment of members of Board ofCommissioners and Board of Directors

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunanyang diadakan pada tanggal 7 April 2016, parapemegang saham Perseroan telah menunjukanggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroanuntuk masa jabatan efektif sejak penutupan RapatUmum Pemegang Saham Tahunan tersebuthingga penutupan Rapat Umum PemegangSaham Tahunan Perseroan pada tahun 2018 dantanpa mengurangi hak Rapat Umum PemegangSaham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu, dengan komposisi sebagai berikut:

At the Annual General Meeting of Shareholderson 7 April 2016, the Shareholders appointedthe members of the Board of Commissionersand Board of Directors of the Company for theterm of office as of the closing of the AnnualGeneral Meeting of Shareholders up to theclosing of the Annual General Meeting ofShareholders of the Company in the year 2018and without prejudice to the right of the GeneralMeeting of Shareholders to dismiss them at anytime, with the composition as follows:

Presiden KomisarisKomisarisKomisarisKomisaris IndependenKomisaris Independen

Presiden DirekturDirekturDirekturDirekturDirektur

Djoko Pranoto SantosoDiana Makmur

Jiro ItaiMohammad Husni

Hardi Montana

Bugie LaksmanaAndrijanto

Naga SujadyYasuaki YoshinoHarly Setiabudi

President CommissionerCommissionerCommissioner

Independent CommissionerIndependent Commissioner

President DirectorDirectorDirectorDirectorDirector

Penunjukan Anggota Dewan Komisaris danDireksi

Appointment of members of Board ofCommissioners and Board of Directors

Berdasarkan Keputusan Tertulis Sirkuler DewanKomisaris No. 014/SANF/CIR/IV/2016 tanggal7 April 2016, Dewan Komisaris Perseroan telahmembentuk Komite Nominasi dan RemunerasiPerseroan dengan efektif masa jabatan sejaktanggal 7 April 2016 sampai dengan penutupanRapat Umum Pemegang Saham TahunanPerseroan di tahun 2018, dengan komposisisebagai berikut:

Based on Circular Written Resolutions of theBoard of Commissioners No.014/SANF/CIR/IV/2016 dated 7 April 2016, theBoard of Commissioners has established theCompany’s Nomination and RemunerationCommittee to serve for the period effective 7April 2016 until the closing of the AnnualGeneral Meeting of Shareholders of theCompany in 2018, with the composition asfollows:

KetuaAnggotaAnggota

Hardi MontanaDjoko Pranoto Santoso

Theresia S. Nayuti

ChairmanMemberMember

269

Page 294: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

270

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman - 115 - Page

32. PENERBITAN KEMBALI LAPORANKEUANGAN

32. REISSUANCE OF THE FINANCIALSTATEMENTS

Sehubungan dengan rencana Perseroan untukmelakukan Penawaran Umum “ObligasiBerkelanjutan II SAN Finance Tahun 2016”,Perseroan telah menerbitkan kembali laporankeuangannya pada tanggal dan untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2015dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun- tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2014 dan 2013, untuk menyesuaikanpengungkapan dengan peraturan pasar modal.

In relation to the Company’s plan for publicoffering of “Obligasi Berkelanjutan II SANFinance Year 2016”, the Company hasreissued its financial statements as at and forthe year ended 31 December 2015 withcomparative as at and for the years ended 31December 2014 and 2013 to conform with thedisclosure required by the capital marketregulations.

Penerbitan kembali laporan keuangan terkaitdengan hal - hal sebagai berikut:

Reissuance of the financial statements relatedto the following items:

- Catatan 12: Pinjaman yang diterima – halaman59,

- Catatan 14: Perpajakan – halaman 71,- Catatan 27: Reklasifikasi – halaman 111.

- Note 16: Borrowings - page 59,

- Note 14: Taxation – page 71,- Notes 27: Reclassification – page 111.

270

Page 295: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

271

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 296: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

272

XVI. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI A. UMUM Obligasi dengan jumlah pokok pada Tanggal Emisi sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) yang saat ini ditawarkan dengan nama "Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016”, diterbitkan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang termuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Penjelasan Obligasi yang akan diuraikan di bawah ini merupakan pokok-pokok Perjanjian Perwaliamanatan dan bukan merupakan salinan selengkapnya dari seluruh ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Obligasi diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI pada Daftar Pemegang Obligasi pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Yang menjadi bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek kepada Pemegang Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi. Bunga dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dimana 1 (satu) tahun sama dengan 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan sama dengan 30 (tiga puluh) hari. Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dilakukan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal dan ketentuan peraturan KSEI. Hak kepemilikan Obligasi beralih dengan pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran memperlakukan Pemegang Rekening sebagai Pemegang Obligasi yang sah dalam hubungannya untuk menerima pembayaran Bunga dan pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berhubungan dengan Obligasi. Penarikan Obligasi dari Rekening Efek hanya dapat dilakukan dengan pemindahbukuan ke Rekening Efek lainnya. Penarikan Obligasi keluar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi sertifikat Obligasi tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi dalam Penitipan Kolektif KSEI atas permintaan Perseroan atau Wali Amanat dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal dan keputusan RUPO.

B. JUMLAH POKOK OBLIGASI, BUNGA OBLIGASI DAN JATUH TEMPO

OBLIGASI Obligasi ini ditawarkan dengan jumlah Pokok Obligasi pada Tanggal Emisi sebanyak-banyaknya sebesarRp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah). Obligasi ini diterbitkan dengan memperhatikan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya adalah senilai Rp1,- (satu Rupiah) sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat berjangka waktu antara 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sampai dengan 36 (tiga puluh enam) bulan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Obligasi sebagai berikut:

Page 297: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

273

XVI. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI A. UMUM Obligasi dengan jumlah pokok pada Tanggal Emisi sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) yang saat ini ditawarkan dengan nama "Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016”, diterbitkan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang termuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Penjelasan Obligasi yang akan diuraikan di bawah ini merupakan pokok-pokok Perjanjian Perwaliamanatan dan bukan merupakan salinan selengkapnya dari seluruh ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Obligasi diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI pada Daftar Pemegang Obligasi pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Yang menjadi bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek kepada Pemegang Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi. Bunga dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dimana 1 (satu) tahun sama dengan 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan sama dengan 30 (tiga puluh) hari. Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dilakukan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal dan ketentuan peraturan KSEI. Hak kepemilikan Obligasi beralih dengan pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran memperlakukan Pemegang Rekening sebagai Pemegang Obligasi yang sah dalam hubungannya untuk menerima pembayaran Bunga dan pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berhubungan dengan Obligasi. Penarikan Obligasi dari Rekening Efek hanya dapat dilakukan dengan pemindahbukuan ke Rekening Efek lainnya. Penarikan Obligasi keluar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi sertifikat Obligasi tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi dalam Penitipan Kolektif KSEI atas permintaan Perseroan atau Wali Amanat dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal dan keputusan RUPO.

B. JUMLAH POKOK OBLIGASI, BUNGA OBLIGASI DAN JATUH TEMPO

OBLIGASI Obligasi ini ditawarkan dengan jumlah Pokok Obligasi pada Tanggal Emisi sebanyak-banyaknya sebesarRp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah). Obligasi ini diterbitkan dengan memperhatikan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya adalah senilai Rp1,- (satu Rupiah) sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat berjangka waktu antara 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sampai dengan 36 (tiga puluh enam) bulan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Obligasi sebagai berikut:

Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,25% (delapan koma dua lima persen) per tahun, berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp560.000.000.000 (lima ratus enam puluh miliar Rupiah).

Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% (sembilan koma nol persen) per tahun, berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp1.090.000.000.000 (satu triliun sembilan puluh miliar Rupiah).

Sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp350.000.000.000 (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah) secara Kesanggupan Terbaik (Best Effort). Bila jumlah dalam Kesanggupan Terbaik (Best Effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban Perseroan untuk menerbitkan Obligasinya. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi pada Tanggal Emisi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran Bunga Obligasi ke-1 (satu) akan dilakukan pada tanggal 9 September 2016. Sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi masing-masing adalah pada tanggal 19 Juni 2017 untuk Obligasi seri A dan tanggal 9 Juni 2019 untuk Obligasi seri B. Jadwal pembayaran Pokok dan bunga untuk masing-masing Obligasi adalah sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini:

Bunga ke Seri A Seri B 1 9 September 2016 9 September 2016 2 9 Desember 2016 9 Desember 2016 3 9 Maret 2017 9 Maret 2017 4 19 Juni 2017 9 Juni 2017 5 9 September 2017 6 9 Desember 2017 7 9 Maret 2018 8 9 Juni 2018 9 9 September 2018

10 9 Desember 2018 11 9 Maret 2019 12 9 Juni 2019

Tingkat Bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat, dimana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) hari dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari. Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi, dengan memperhatikan Sertifikat Jumbo Obligasi dan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan.

C. JAMINAN

Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik dan pada waktunya dari Perseroan atas Pokok dan Bunga Obligasi, Perseroan wajib menyerahkan Jaminan kepada Agen Jaminan berdasarkan Akta Jaminan Fidusia yang akan ditandatangani segera setelah penandatanganan Perjanjian Perwaliamanatan.

Jaminan fidusia atas Piutang yang nilai objek jaminannya pada setiap tanggal terakhir dari setiap bulan jumlahnya tidak kurang dari 60% (enam puluh persen) dari Jumlah Pokok yang Terhutang, dengan ketentuan Piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan dan dalam hal jumlah Piutang yang dijaminkan kurang dari persyaratan minimum tersebut, maka Perseroan wajib menyediakan uang tunai sejumlah kekurangan tersebut yang disimpan pada rekening penampungan pada bank yang ditunjuk oleh Perseroan (sebagaimana ditunjukkan dalam laporan triwulanan dari Perseroan kepada Wali Amanat) dengan persetujuan Wali Amanat yang mekanismenya diatur dalam Akta Jaminan Fidusia.

Page 298: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

274

Pendaftaran Akta Jaminan Fidusia tersebut pada instansi yang berwenang akan dilakukan oleh Agen Jaminan sesuai dengan akta Perjanjian Agen Jaminan selambat-lambatnya dalam tempo 7 (tujuh) Hari Kerja terhitung sejak Tanggal Emisi dan menyampaikan bukti pendaftaran Akta Jaminan Fidusia tersebut kepada OJK.

D. PENYISIHAN DANA PELUNASAN POKOK OBLIGASI (SINKING FUND)

Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil penawaran umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana penawaran umum Obligasi ini. E. PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN

PERSEROAN

Sebelum dilunasinya semua Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi serta pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Perseroan sehubungan dengan pengeluaran Obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Perseroan berjanji dan mengikat diri:

a. Bahwa Perseroan, tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat (yang tidak akan ditolak tanpa

alasan yang jelas oleh Wali Amanat dan jika jawaban tersebut tidak diperoleh dalam waktu 15 (lima belas) Hari Kerja setelah pengajuan persetujuan tersebut diterima oleh Wali Amanat, maka persetujuan dianggap telah diberikan), tidak melakukan hal-hal atau tindakan-tindakan sebagai berikut: (i) membayar, membuat atau menyatakan pembayaran dividen atau distribusi pembayaran lain

pada tahun buku Perseroan bila terjadi peristiwa kelalaian yang terus berlangsung dan tidak dapat diperbaiki (remedied );

(ii) memberikan Pinjaman atau kredit kepada Afiliasi (jika ada) dimana keseluruhan jumlah dari

semuaPinjaman tersebut lebih dari 25% (dua puluh lima persen) dari Ekuitas Perseroan, kecuali dilaksanakan sehubungan dengan transaksi anjak piutang (factoring) dan/atau sekuritisasi atas Piutang termasuk piutang dari usaha kecil dalam rangka program Kredit Usaha Kecil (KUK), joint financing agreement (transaksi pembiayaan bersama) dan/atau channeling serta untuk kegiatan usaha yang wajar bagi Perseroan, sehubungan dengan hal ini Perseroan akan memberitahukan secara tertulis kepada Wali Amanat;

(iii) membuat atau mengizinkan hak jaminan atas seluruh atau sebagian dari pendapatan atau

harta kekayaan Perseroan yang ada pada saat ini maupun di masa yang akan datang yang menjadi Jaminan berdasarkan Akta Jaminan Fidusia;

(iv) terhitung sejak tanggal penandatanganan Perjanjian Perwaliamanatan, Perseroan

menyediakan atau memberikan pinjaman serta memberikan penanggungan, selain: a. dalam pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan yang lazim; atau b. dalam hubungannya dengan transaksi anjak piutang (factoring), sekuritisasi atas piutang-

piutang Perseroan termasuk piutang-piutang dari usaha kecil di bawah program KUK, joint financing agreement (transaksi pembiayaan bersama), dan/atau channeling;

(v) menjual, menyewakan, mentransfer atau mengalihkan baik melalui jual beli maupun jual sewa atau cara lainnya, yang nilai per transaksinya lebih dari 40% (empat puluh persen) dari harta kekayaan (total aset) Perseroan kecuali: a. pengalihan yang disetujui oleh Wali Amanat; b. pengalihan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari.

(vi) melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam anggaran dasar Perseroan pada

saat ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan.

Page 299: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

275

Pendaftaran Akta Jaminan Fidusia tersebut pada instansi yang berwenang akan dilakukan oleh Agen Jaminan sesuai dengan akta Perjanjian Agen Jaminan selambat-lambatnya dalam tempo 7 (tujuh) Hari Kerja terhitung sejak Tanggal Emisi dan menyampaikan bukti pendaftaran Akta Jaminan Fidusia tersebut kepada OJK.

D. PENYISIHAN DANA PELUNASAN POKOK OBLIGASI (SINKING FUND)

Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil penawaran umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana penawaran umum Obligasi ini. E. PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN

PERSEROAN

Sebelum dilunasinya semua Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi serta pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Perseroan sehubungan dengan pengeluaran Obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Perseroan berjanji dan mengikat diri:

a. Bahwa Perseroan, tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat (yang tidak akan ditolak tanpa

alasan yang jelas oleh Wali Amanat dan jika jawaban tersebut tidak diperoleh dalam waktu 15 (lima belas) Hari Kerja setelah pengajuan persetujuan tersebut diterima oleh Wali Amanat, maka persetujuan dianggap telah diberikan), tidak melakukan hal-hal atau tindakan-tindakan sebagai berikut: (i) membayar, membuat atau menyatakan pembayaran dividen atau distribusi pembayaran lain

pada tahun buku Perseroan bila terjadi peristiwa kelalaian yang terus berlangsung dan tidak dapat diperbaiki (remedied );

(ii) memberikan Pinjaman atau kredit kepada Afiliasi (jika ada) dimana keseluruhan jumlah dari

semuaPinjaman tersebut lebih dari 25% (dua puluh lima persen) dari Ekuitas Perseroan, kecuali dilaksanakan sehubungan dengan transaksi anjak piutang (factoring) dan/atau sekuritisasi atas Piutang termasuk piutang dari usaha kecil dalam rangka program Kredit Usaha Kecil (KUK), joint financing agreement (transaksi pembiayaan bersama) dan/atau channeling serta untuk kegiatan usaha yang wajar bagi Perseroan, sehubungan dengan hal ini Perseroan akan memberitahukan secara tertulis kepada Wali Amanat;

(iii) membuat atau mengizinkan hak jaminan atas seluruh atau sebagian dari pendapatan atau

harta kekayaan Perseroan yang ada pada saat ini maupun di masa yang akan datang yang menjadi Jaminan berdasarkan Akta Jaminan Fidusia;

(iv) terhitung sejak tanggal penandatanganan Perjanjian Perwaliamanatan, Perseroan

menyediakan atau memberikan pinjaman serta memberikan penanggungan, selain: a. dalam pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan yang lazim; atau b. dalam hubungannya dengan transaksi anjak piutang (factoring), sekuritisasi atas piutang-

piutang Perseroan termasuk piutang-piutang dari usaha kecil di bawah program KUK, joint financing agreement (transaksi pembiayaan bersama), dan/atau channeling;

(v) menjual, menyewakan, mentransfer atau mengalihkan baik melalui jual beli maupun jual sewa atau cara lainnya, yang nilai per transaksinya lebih dari 40% (empat puluh persen) dari harta kekayaan (total aset) Perseroan kecuali: a. pengalihan yang disetujui oleh Wali Amanat; b. pengalihan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari.

(vi) melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam anggaran dasar Perseroan pada

saat ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan.

b. Perseroan akan: (i) memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk

menjaga tetap berlakunya segala kuasa, izin, dan persetujuan (baik dari pemerintah ataupun lainnya) dan dengan segera memberikan laporan dan masukan dan melakukan hal-hal yang diwajibkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia sehingga Perseroan dapat secara sah menjalankan kewajibannya berdasarkan setiap Dokumen Emisi dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya atau memastikan keabsahan, keberlakuan, serta dapat dilaksanakannya setiap Dokumen Emisi di Republik Indonesia;

(ii) memastikan pada setiap saat keadaan keuangan Perseroan yang tercantum dalam laporan

keuangan tahunan Perseroan terakhir yang telah diaudit atau laporan keuangan semesteran yang terakhir, diserahkan kepada Wali Amanat berdasarkan ketentuan Pasal 6.b (vii) Perjanjian Perwaliamanatan, harus berada dalam rasio jumlah Pinjaman terhadap Ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 (sepuluh berbanding satu) atau jumlah rasio lainnya dengan tetap memperhatikan pembatasan sebagai mana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan 19 (sembilan belas) November2014 (dua ribu empat belas) tentang Perusahaan Pembiayaan; dan atau peraturan-peraturan perubahannya dan atau peraturan penggantinya (jika ada);

(iii) mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan; (iv) menyetorkan dana (in good funds) yang diperlukan untuk pelunasan Pokok Obligasi dan/atau

pelunasan Bunga Obligasi yang jatuh tempo kepada Agen Pembayaran sesuai dengan surat keterangan Wali Amanat yang didasarkan pada keterangan Agen Pembayaran mengenai jumlah yang harus dilunasi oleh Perseroan, paling lambat 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi, serta menyerahkan kepada Wali Amanat pelaporan Jumlah Terhutang disertai dengan fotokopi bukti penyetoran tersebut pada hari yang sama;

(v) memelihara asuransi-asuransi yang sudah berjalan dan berhubungan dengan kegiatan usaha

dan harta kekayaan Perseroan pada perusahaan asuransi yang bereputasi baik terhadap segala risiko yang biasa dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan Perseroan;

(vi) mengizinkan Wali Amanat (atas biayanya sendiri) dan/atau orang yang diberikan kuasa oleh

Wali Amanat dari waktu ke waktu untuk melaksanakan kewajibannya sesuai dengan pasal 3.5.c Perjanjian Perwaliamanatan, untuk memiliki akses dan memeriksa buku-buku, memberikan tanggapan atas segala pertanyaan atau informasi yang diminta oleh wakilnya tersebut dan mendiskusikan dengan orang tersebut dengan itikad baik atas segala aspek dari pembukuan Perseroan, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan pemberitahuan dari Wali Amanat minimal 3 (tiga) Hari Kerja sebelumnya kepada Perseroan;

(vii) menyerahkan laporan-laporan yang diminta oleh OJK kepada Wali Amanat dan persetujuan

persetujuan atas penerbitan dan penawaran Obligasi sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, dan untuk membuat dan mengimplementasikan setiap perjanjian yang berhubungan dengan hal tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas penyerahan atas: a) laporan keuangan tahunan Perseroan (konsolidasi) selambat-lambatnya 90 (sembilan

puluh) Hari Kalender setelah tanggal tiap tahun buku berakhir atau sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku pada saat penyerahan laporan konsolidasi kepada OJK yang telah diaudit oleh akuntan publik Perseroan yang telah terdaftar di OJK;

Page 300: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

276

b) laporan keuangan tengah tahunan Perseroan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal tengah tahun buku atau sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, jika tidak disertai laporan Akuntan, atau selambat-lambatnya dalam waktu 60 (enam puluh) Hari Kalender setelah tanggal tengah tahun buku, jika disertai laporan Akuntan Publik Perseroan yang telah terdaftar di OJK dalam rangka penelaahan terbatas, atau selambat-lambatnya dalam waktu 90 (sembilan puluh) Hari Kalender setelah tanggal tengah tahun buku atau sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, jika disertai laporan akuntan publik Perseroan yang telah terdaftar di OJK yang memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

Satu dan lain dengan tidak mengesampingkan apa yang akan ditentukan oleh OJK.

(viii) memelihara sistem akuntansi, pembukuan dan pengawasan biaya sesuai dengan Prinsip-

Prinsip Akuntansi dan mengesampingkan hal-hal dalam pembukuannya yang menurut Prinsip-Prinsip Akuntansi perlu untuk dikesampingkan;

(ix) mengusahakan agar harta kekayaan yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usahanya

berada dalam keadaan baik, memperbaikinya dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha Perseroan;

(x) memberitahu Wali Amanat atas:

a. setiap perubahan anggaran dasar, susunan Direksi dan Dewan Komisaris, susunan

pemegang saham Perseroan, dan pembagian dividen lebih dari 50% (lima puluh persen) dari laba bersih Perseroan pada tahun buku berjalan;

b. perkara pidana, perdata, tata usaha negara dan arbitrase yang dihadapi Perseroan yang

secara material mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam menjalankan dan mematuhi segala kewajibannya berdasarkan Dokumen Emisi;

c. terjadinya salah satu dari peristiwa kelalaian dengan segera dan melalui permintaan

tertulis dari Wali Amanat, menyerahkan pada Wali Amanat suatu pernyataan yang ditandatangani seseorang yang dapat diterima oleh Wali Amanat untuk maksud tersebut, kecuali Perseroan sebelumnya telah diberitahukan kepada Wali Amanat bahwa peristiwa kelalaian tersebut tidak terjadi, atau apabila terjadi peristiwa kelalaian, Perseroan telah memberikan gambaran lengkap atas kejadian tersebut dan tindakan atau langkah-langkah yang diambil (atau diusulkan akan diambil) oleh Perseroan untuk memperbaiki kejadian tersebut;

(xi) mengupayakan bahwa selama jangka waktu Obligasi, pemilikan saham yang telah

ditempatkan dan disetor dalam Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung, dari PT Astra International Tbk lebih dari 50% (lima puluh persen) dari modal saham yang telah ditempatkan dan disetor;

(xii) melakukan pemeringkatan atas Obligasi sesuai dengan Peraturan No. IX.C.11 Lampiran

Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-712/BL/2012 tanggal 26 (dua puluh enam) Desember 2012 (dua ribu dua belas) Tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk berikut perubahannyadan atau pengaturan lainnya (”Peraturan Pemeringkatan”) yang wajib dipatuhi oleh Perseroan. Kewajiban pemeringkatan atas Obligasi ini akan tetap berlaku selama jangka waktu Obligasi;

(xiii) melakukan atau memelihara seluruh tindakan-tindakannya dari waktu ke waktu atas

permintaan dari Wali Amanat dan melaksanakan atau memelihara pelaksanaan dari seluruh dokumen-dokumen yang berdasarkan pendapat yang wajar dari Wali Amanat diperlukan atau, untuk menjalankan Perjanjian Perwaliamanatan atau memberikan jaminan yang penuh atas hak, kekuasaan dan perbaikan yang diberikan kepada Wali Amanat berdasarkan Dokumen Emisi;

Page 301: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

277

b) laporan keuangan tengah tahunan Perseroan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal tengah tahun buku atau sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, jika tidak disertai laporan Akuntan, atau selambat-lambatnya dalam waktu 60 (enam puluh) Hari Kalender setelah tanggal tengah tahun buku, jika disertai laporan Akuntan Publik Perseroan yang telah terdaftar di OJK dalam rangka penelaahan terbatas, atau selambat-lambatnya dalam waktu 90 (sembilan puluh) Hari Kalender setelah tanggal tengah tahun buku atau sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, jika disertai laporan akuntan publik Perseroan yang telah terdaftar di OJK yang memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

Satu dan lain dengan tidak mengesampingkan apa yang akan ditentukan oleh OJK.

(viii) memelihara sistem akuntansi, pembukuan dan pengawasan biaya sesuai dengan Prinsip-

Prinsip Akuntansi dan mengesampingkan hal-hal dalam pembukuannya yang menurut Prinsip-Prinsip Akuntansi perlu untuk dikesampingkan;

(ix) mengusahakan agar harta kekayaan yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usahanya

berada dalam keadaan baik, memperbaikinya dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha Perseroan;

(x) memberitahu Wali Amanat atas:

a. setiap perubahan anggaran dasar, susunan Direksi dan Dewan Komisaris, susunan

pemegang saham Perseroan, dan pembagian dividen lebih dari 50% (lima puluh persen) dari laba bersih Perseroan pada tahun buku berjalan;

b. perkara pidana, perdata, tata usaha negara dan arbitrase yang dihadapi Perseroan yang

secara material mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam menjalankan dan mematuhi segala kewajibannya berdasarkan Dokumen Emisi;

c. terjadinya salah satu dari peristiwa kelalaian dengan segera dan melalui permintaan

tertulis dari Wali Amanat, menyerahkan pada Wali Amanat suatu pernyataan yang ditandatangani seseorang yang dapat diterima oleh Wali Amanat untuk maksud tersebut, kecuali Perseroan sebelumnya telah diberitahukan kepada Wali Amanat bahwa peristiwa kelalaian tersebut tidak terjadi, atau apabila terjadi peristiwa kelalaian, Perseroan telah memberikan gambaran lengkap atas kejadian tersebut dan tindakan atau langkah-langkah yang diambil (atau diusulkan akan diambil) oleh Perseroan untuk memperbaiki kejadian tersebut;

(xi) mengupayakan bahwa selama jangka waktu Obligasi, pemilikan saham yang telah

ditempatkan dan disetor dalam Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung, dari PT Astra International Tbk lebih dari 50% (lima puluh persen) dari modal saham yang telah ditempatkan dan disetor;

(xii) melakukan pemeringkatan atas Obligasi sesuai dengan Peraturan No. IX.C.11 Lampiran

Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-712/BL/2012 tanggal 26 (dua puluh enam) Desember 2012 (dua ribu dua belas) Tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk berikut perubahannyadan atau pengaturan lainnya (”Peraturan Pemeringkatan”) yang wajib dipatuhi oleh Perseroan. Kewajiban pemeringkatan atas Obligasi ini akan tetap berlaku selama jangka waktu Obligasi;

(xiii) melakukan atau memelihara seluruh tindakan-tindakannya dari waktu ke waktu atas

permintaan dari Wali Amanat dan melaksanakan atau memelihara pelaksanaan dari seluruh dokumen-dokumen yang berdasarkan pendapat yang wajar dari Wali Amanat diperlukan atau, untuk menjalankan Perjanjian Perwaliamanatan atau memberikan jaminan yang penuh atas hak, kekuasaan dan perbaikan yang diberikan kepada Wali Amanat berdasarkan Dokumen Emisi;

(xiv)menjamin bahwa kewajiban pembayaran oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi menurut Perjanjian Perwaliamatan pada setiap waktu mempunyai kedudukan yang sama dengan kewajiban kepada seluruh kreditur lainnya;

F. HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI

a. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi;

b. Yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang pada 4 (empat) Hari

Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Bila terjadi kelalaian dalam pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi, Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran denda atas setiap kelalaian pembayaran tersebut sebesar tingkat Bunga Obligasi yang tercantum dalam Sertifikat Jumbo Oligasi yang mana Obligasi tersebut telah mengalami ketiadaan pembayaran, ditambah 1% (satu persen) per tahun atas jumlah yang tidak dibayar sesuai ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, yang diperhitungkan berdasarkan jumlah hari terhitung sejak Tanggal Pembayaran;

d. Jumlah denda untuk setiap hari keterlambatan pembayaran akan diperhitungkan berdasarkan jumlah hari terhitung sejak Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan sampai seluruh jumlah yang tidak dibayar telah dibayar kembali secara penuh. Untuk tujuan perhitungan denda tersebut, 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari. Pemegang Obligasi berhak atas pembayaran denda secara proporsional sesuai jumlah Obligasi yang dimilikinya;

e. Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan sampai seluruh

jumlah yang tidak dibayar telah dibayar kembali secara penuh. Untuk tujuan perhitungan denda tersebut, 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari. Pemegang Obligasi berhak atas pembayaran denda secara proporsional sesuai jumlah Obligasi yang dimilikinya;

f. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua

puluh persen) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi, tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya, dapat mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat acara yang diminta dan melampirkan salinan KTUR dari Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR kepada Wali Amanat;

g. Setiap Pemegang Obligasi senilai Rp1,- (satu Rupiah) mempunyai hak untuk mengeluarkan 1

(satu) suara dalam RUPO dengan ketentuan pembulatan ke bawah (jika terdapat angka pecahan).

G. KELALAIAN PERSEROAN Sesuai dengan pasal 8 Perjanjian Perwaliamanatan, yang dimaksud dengan kelalaian (wanprestasi) adalah apabila salah satu atau lebih dari kejadian-kejadian atau hal-hal tersebut di bawah ini terjadi Wali Amanat dapat mengambil tindakan-tindakan yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan:

Page 302: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

278

a. Perseroan lalai membayar Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dan/atau jumlah lain yang wajib dibayarnya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dalam mata uang dan dalam hal yang disebutkan secara khusus dalam Perjanjian Perwaliamanatan tersebut, kecuali apabila kelalaian tersebut terjadi sebagai akibat kesulitan dalam penyelesaian yang berada di luar kendali Perseroan dan kegagalan pembayaran tersebut tidak dapat diperbaiki dalam waktu 3 (tiga) Hari Bursa dan dalam kejadian demikian, baik Perseroan maupun Agen Pembayaran tidak dikenakan denda; atau

b. Terdapat pernyataan dari Perseroan dalam Dokumen Emisi dimana Perseroan berkedudukan

sebagai salah satu pihak atau dalam suatu pemberitahuan atau dokumen lainnya, pernyataan mana terbukti tidak benar dan menyesatkan secara material pada saat dibuat, dan dalam hal tertentu, mempengaruhi kemampuan Perseroan secara material dalam menjalankan kewajibannya berdasarkan Dokumen Emisi; atau

c. Perseroan lalai dalam mematuhi dan menjalankan kewajibannya yang tercantum dalam Dokumen

Emisi dimana Perseroan menjadi salah satu pihaknya dimana menurut pendapat Wali Amanat, kelalaian tersebut tidak dapat diperbaiki; atau

d. Setiap pinjaman Perseroan lainnya dalam jumlah keseluruhan melebihi 20% (dua puluh persen)

dari Ekuitas Perseroan yang: (i) tidak dibayar pada saat jatuh tempo atau dalam masa tenggang pada suatu perjanjian yang

berhubungan dengan pinjaman tersebut; atau (ii) menjadi jatuh tempo dan/atau dapat ditagih sebelum masa jatuh tempo atas dasar kelalaian.

e. Adanya pernyataan moratorium dari pengadilan atau kekuasaan yang berwenang atas

pembayaran pinjaman-pinjaman Perseroan; atau f. Kurator atau pejabat serupa diangkat sehubungan dengan sebagian besar usaha atau harta

kekayaan atau pendapatan Perseroan, atau setiap bentuk eksekusi diadakan atau dilaksanakan atau tuntutan atas seluruh atau sebagian besar usaha atau harta kekayaan atau pendapatan dan hal tersebut tidak dapat dibebaskan dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender yang dari waktu ke waktu dapat mempengaruhi seluruh atau sebagian besar usaha, harta kekayaan atau pendapatan, menjadi dapat dilaksanakan atau penetapan, keputusan yang dibuat sehubungan dengan kepailitan, pembubaran atau likuidasi dari Perseroan oleh pengadilan atau otoritas yang berwenang; atau

g. Perseroan menghentikan atau mengancam akan menghentikan seluruh atau sebagian besar dari

operasinya dan/atau kegiatannyapada saat ini, kecuali kejadian tersebut terjadi untuk maksud penggabungan, peleburan, konsolidasi dengan PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk atau setiap anak perusahaan atau afiliasinya (dimana yang dimaksud sub g ini adalah perusahaan-perusahaan yang dikendalikan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk), persyaratan mana telah disetujui sebelumnya secara tertulis oleh Wali Amanat atau melalui keputusan RUPO; atau

h. Perseroan tidak melaksanakan segala tindakan, keadaan dan hal yang harus dilakukan, dipenuhi

dan dijalankan dalam rangka agar Perseroan: (i) dapat secara sah membuat dan menjalankan hak-haknya serta menjalankan dan mematuhi

kewajiban-kewajiban yang diperkirakan olehnya pada masing-masing Dokumen Emisi dimana Perseroan menjadi salah satu pihak;

(ii) untuk memastikan bahwa kewajiban-kewajiban itu dinyatakan olehnya pada masing-masing Dokumen Emisi sah, berlaku dan mengikat;

(iii) membuat Dokumen Emisi dapat digunakan sebagai bukti di Republik Indonesia yang telah dilakukan, dipenuhi dan dilaksanakan.

i. Untuk setiap saat Perseroan menjadi tidak sah untuk melaksanakan atau mematuhi setiap atau

semua kewajibannya berdasarkan Dokumen Emisi dalam mana Perseroan menjadi pihak atau setiap kewajiban dari Perseroan berdasarkan Dokumen Emisi dalam mana Perseroan merupakan pihak menjadi tidak sah, berlaku dan mengikat atau berhenti menjadi sah, berlaku dan mengikat.

Page 303: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

279

a. Perseroan lalai membayar Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dan/atau jumlah lain yang wajib dibayarnya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dalam mata uang dan dalam hal yang disebutkan secara khusus dalam Perjanjian Perwaliamanatan tersebut, kecuali apabila kelalaian tersebut terjadi sebagai akibat kesulitan dalam penyelesaian yang berada di luar kendali Perseroan dan kegagalan pembayaran tersebut tidak dapat diperbaiki dalam waktu 3 (tiga) Hari Bursa dan dalam kejadian demikian, baik Perseroan maupun Agen Pembayaran tidak dikenakan denda; atau

b. Terdapat pernyataan dari Perseroan dalam Dokumen Emisi dimana Perseroan berkedudukan

sebagai salah satu pihak atau dalam suatu pemberitahuan atau dokumen lainnya, pernyataan mana terbukti tidak benar dan menyesatkan secara material pada saat dibuat, dan dalam hal tertentu, mempengaruhi kemampuan Perseroan secara material dalam menjalankan kewajibannya berdasarkan Dokumen Emisi; atau

c. Perseroan lalai dalam mematuhi dan menjalankan kewajibannya yang tercantum dalam Dokumen

Emisi dimana Perseroan menjadi salah satu pihaknya dimana menurut pendapat Wali Amanat, kelalaian tersebut tidak dapat diperbaiki; atau

d. Setiap pinjaman Perseroan lainnya dalam jumlah keseluruhan melebihi 20% (dua puluh persen)

dari Ekuitas Perseroan yang: (i) tidak dibayar pada saat jatuh tempo atau dalam masa tenggang pada suatu perjanjian yang

berhubungan dengan pinjaman tersebut; atau (ii) menjadi jatuh tempo dan/atau dapat ditagih sebelum masa jatuh tempo atas dasar kelalaian.

e. Adanya pernyataan moratorium dari pengadilan atau kekuasaan yang berwenang atas

pembayaran pinjaman-pinjaman Perseroan; atau f. Kurator atau pejabat serupa diangkat sehubungan dengan sebagian besar usaha atau harta

kekayaan atau pendapatan Perseroan, atau setiap bentuk eksekusi diadakan atau dilaksanakan atau tuntutan atas seluruh atau sebagian besar usaha atau harta kekayaan atau pendapatan dan hal tersebut tidak dapat dibebaskan dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender yang dari waktu ke waktu dapat mempengaruhi seluruh atau sebagian besar usaha, harta kekayaan atau pendapatan, menjadi dapat dilaksanakan atau penetapan, keputusan yang dibuat sehubungan dengan kepailitan, pembubaran atau likuidasi dari Perseroan oleh pengadilan atau otoritas yang berwenang; atau

g. Perseroan menghentikan atau mengancam akan menghentikan seluruh atau sebagian besar dari

operasinya dan/atau kegiatannyapada saat ini, kecuali kejadian tersebut terjadi untuk maksud penggabungan, peleburan, konsolidasi dengan PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk atau setiap anak perusahaan atau afiliasinya (dimana yang dimaksud sub g ini adalah perusahaan-perusahaan yang dikendalikan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk), persyaratan mana telah disetujui sebelumnya secara tertulis oleh Wali Amanat atau melalui keputusan RUPO; atau

h. Perseroan tidak melaksanakan segala tindakan, keadaan dan hal yang harus dilakukan, dipenuhi

dan dijalankan dalam rangka agar Perseroan: (i) dapat secara sah membuat dan menjalankan hak-haknya serta menjalankan dan mematuhi

kewajiban-kewajiban yang diperkirakan olehnya pada masing-masing Dokumen Emisi dimana Perseroan menjadi salah satu pihak;

(ii) untuk memastikan bahwa kewajiban-kewajiban itu dinyatakan olehnya pada masing-masing Dokumen Emisi sah, berlaku dan mengikat;

(iii) membuat Dokumen Emisi dapat digunakan sebagai bukti di Republik Indonesia yang telah dilakukan, dipenuhi dan dilaksanakan.

i. Untuk setiap saat Perseroan menjadi tidak sah untuk melaksanakan atau mematuhi setiap atau

semua kewajibannya berdasarkan Dokumen Emisi dalam mana Perseroan menjadi pihak atau setiap kewajiban dari Perseroan berdasarkan Dokumen Emisi dalam mana Perseroan merupakan pihak menjadi tidak sah, berlaku dan mengikat atau berhenti menjadi sah, berlaku dan mengikat.

Bilamana Wali Amanat menyatakan Perseroan lalai, karena satu atau lebih alasan sebagaimana tercantum dalam sub a sampai dengan sub i di atas, maka Wali Amanat berkewajiban memberitahukan peristiwa tersebut kepada Perseroan secara tertulis dan apabila hal tersebut berlangsung selama 14 (empat belas) Hari Kerja setelah pemberitahuan tersebut diterima oleh Perseroan, akan tetapi kelalaian tersebut tetap tidak diperbaiki, Wali Amanat berhak membuat pengumuman dalam paling sedikit 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dan memanggil RUPO menurut tata cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Jika RUPO memutuskan agar Wali Amanat melakukan penagihan kepada Perseroan, maka Wali Amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO itu harus melakukan penagihan Jumlah Terhutang kepada Perseroan. Perseroan berkewajiban melakukan pembayaran dalam waktu yang ditentukan dalam tagihan yang bersangkutan.

H. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI (BUY BACK) Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali (buy back) Obligasi, maka berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

a. Pembelian kembali (buy back) Obligasi dapat ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk

kemudian dijual kembali dengan harga pasar; b. Pelaksanaan pembelian kembali (buy back) Obligasi dapat dilakukan melalui Bursa Efek atau

di luar Bursa Efek; c. Pembelian kembali (buy back) Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah tanggal

penjatahan; d. Pembelian kembali (buy back) Obligasi tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan

Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan; e. Pembelian kembali (buy back) Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan

kelalaian (wanprestasi) sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO;

f. Pembelian kembali (buy back) Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan kepada pihak yang

tidak terafiliasi; g. Rencana pembelian kembali (buy back) Obligasi wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan

paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali (buyback) Obligasi tersebut di surat kabar;

h. Pembelian kembali (buy back) Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana

pembelian kembali Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali Obligasi dimulai;

i. Rencana pembelian kembali Obligasi sebagaimana dimaksud dalam huruf g dan pengumuman

sebagaimana dimaksud dalam huruf h, paling sedikit memuat informasi tentang: (i) periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi; (ii) jumlah dana maksimal yang akan digunakan untuk pembelian kembali (buy back) Obligasi; (iii) kisaran jumlah Obligasi yang akan dibeli kembali; (iv) harga atau kisaran harga yang ditawarkan untuk pembelian kembali (buy back) Obligasi; (v) tata cara penyelesaian transaksi; (vi) persyaratan bagi Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual; (vii) tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Obligasi; (viii) tata cara pembelian kembali (buy back) Obligasi; dan (ix) hubungan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang Obligasi.

Page 304: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

280

j. Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proposional sebanding dengan partisipasi setiap pihak yang melakukan penjualan Obligasi apabila jumlah Obligasi yang ditawarkan untuk dijual oleh Pemegang Obligasi melebihi jumlah Obligasi yang dapat dibeli kembali;

k. Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang

telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi; l. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali Obligasi tanpa melakukan pengumuman

sebagaimana dimaksud dalam huruf i dengan ketentuan: (i) jumlah pembelian kembali (buy back) Obligasitidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah

Obligasi untuk masing-masing Seri Obligasi yang beredar dalam periode 1 (satu) tahun setelah tanggal penjatahan;

(ii) Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki Afiliasi Perseroan; (iii) Obligasi yang dibeli kembali hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali;

dan wajib dilaporkan kepada OJK paling lambat akhir Hari Kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya pembelian kembali (buy back) Obligasi;

m. Perseroan wajib melaporkan kepada OJK dan Wali Amanat serta mengumumkan kepada publik

dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali (buy back) Obligasi, informasi yang meliputi antara lain: (i) jumlah Obligasi yang telah dibeli; (ii) rincian Jumlah Obligasi yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual

kembali; (iii) harga pembelian kembali yang telah terjadi; (iv) jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali Obligasi;

n. Dalam hal terdapat lebih dari satu Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan, maka pembelian

kembali (buy back) Obligasidilakukan dengan mendahulukan Obligasi yang tidak dijamin; o. Dalam hal terdapat lebih dari satu Obligasi yang tidak dijamin, maka pembelian kembali (buy

back) Obligasiwajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali tersebut;

p. Dalam hal terdapat jaminan atas seluruh Obligasi, maka pembelian kembali (buy back)

Obligasiwajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali Obligasi tersebut;

q. Pembelian kembali (buy back) Obligasioleh Perseroan mengakibatkan:

(i) hapusnya segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak Suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk pelunasan; atau

(ii) pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak Suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali.

r. Dalam hal Perseroan melakukan Pembelian Kembali (Buy Back) tersebut untuk pelunasan, maka

jumlah Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan Pembelian Kembali (Buy Back) Obligasi yang dilakukan.

I. RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI a. Rapat umum Pemegang Obligasi diadakan untuk tujuan antara lain:

(i) mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan atau Pemegang Obligasi mengenai perubahan jangka waktu, pokok pinjaman Obligasi, suku bunga, perubahan tata cara atau periode pembayaran bunga, Jaminan yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan dengan tetap memperhatikan Peraturan Nomor VI.C.4

(ii) menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan dan/atau Wali Amanat, memberikan pengarahan kepada Wali Amanat, dan/atau menyetujui suatu kelonggaran waktu atas suatu kelalaian berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta akibat-akibatnya, atau untuk mengambil tindakan lain sehubungan dengan kelalaian;

Page 305: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

281

j. Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proposional sebanding dengan partisipasi setiap pihak yang melakukan penjualan Obligasi apabila jumlah Obligasi yang ditawarkan untuk dijual oleh Pemegang Obligasi melebihi jumlah Obligasi yang dapat dibeli kembali;

k. Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang

telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi; l. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali Obligasi tanpa melakukan pengumuman

sebagaimana dimaksud dalam huruf i dengan ketentuan: (i) jumlah pembelian kembali (buy back) Obligasitidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah

Obligasi untuk masing-masing Seri Obligasi yang beredar dalam periode 1 (satu) tahun setelah tanggal penjatahan;

(ii) Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki Afiliasi Perseroan; (iii) Obligasi yang dibeli kembali hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali;

dan wajib dilaporkan kepada OJK paling lambat akhir Hari Kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya pembelian kembali (buy back) Obligasi;

m. Perseroan wajib melaporkan kepada OJK dan Wali Amanat serta mengumumkan kepada publik

dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali (buy back) Obligasi, informasi yang meliputi antara lain: (i) jumlah Obligasi yang telah dibeli; (ii) rincian Jumlah Obligasi yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual

kembali; (iii) harga pembelian kembali yang telah terjadi; (iv) jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali Obligasi;

n. Dalam hal terdapat lebih dari satu Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan, maka pembelian

kembali (buy back) Obligasidilakukan dengan mendahulukan Obligasi yang tidak dijamin; o. Dalam hal terdapat lebih dari satu Obligasi yang tidak dijamin, maka pembelian kembali (buy

back) Obligasiwajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali tersebut;

p. Dalam hal terdapat jaminan atas seluruh Obligasi, maka pembelian kembali (buy back)

Obligasiwajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali Obligasi tersebut;

q. Pembelian kembali (buy back) Obligasioleh Perseroan mengakibatkan:

(i) hapusnya segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak Suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk pelunasan; atau

(ii) pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak Suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali.

r. Dalam hal Perseroan melakukan Pembelian Kembali (Buy Back) tersebut untuk pelunasan, maka

jumlah Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan Pembelian Kembali (Buy Back) Obligasi yang dilakukan.

I. RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI a. Rapat umum Pemegang Obligasi diadakan untuk tujuan antara lain:

(i) mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan atau Pemegang Obligasi mengenai perubahan jangka waktu, pokok pinjaman Obligasi, suku bunga, perubahan tata cara atau periode pembayaran bunga, Jaminan yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan dengan tetap memperhatikan Peraturan Nomor VI.C.4

(ii) menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan dan/atau Wali Amanat, memberikan pengarahan kepada Wali Amanat, dan/atau menyetujui suatu kelonggaran waktu atas suatu kelalaian berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta akibat-akibatnya, atau untuk mengambil tindakan lain sehubungan dengan kelalaian;

(iii) memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dengan peraturan perundang-undangan;

(iv) mengambil tindakan yang dikuasakan oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk dalam penentuan potensi kelalaian yang dapat menyebabkan terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Peraturan VI.C.4; dan

(v) Wali Amanat bermaksud mengambil tindakan lain yang tidak dikuasakan atau tidak termuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan.

b. RUPO dapat diselenggarakan atas permintaan:

(i) Pemegang Obligasi baik sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi, tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya;

(ii) Perseroan; (iii) Wali Amanat; atau (iv) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) .

c. Permintaan sebagaimana dimaksud dalam butir 9.b poin (i)), poin (ii), dan poin (iv) wajib disampaikan secara tertulis kepada Wali Amanat dan paling lambat 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal diterimanya surat permintaan tersebut Wali Amanat wajib melakukan panggilan untuk RUPO.

d. Dalam hal Wali Amanat menolak permohonan Pemegang Obligasi atau Perseroan untuk

mengadakan RUPO, maka Wali Amanat wajib memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada pemohon dengan tembusan kepada OJK, paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender setelah diterimanya surat permohonan.

e. Pengumuman, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPO. (i) Pengumuman RUPO wajib dilakukan melalui satu surat kabar harian berbahasa Indonesia

yang berperedaran nasional, dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum pemanggilan;

(ii) Pemanggilan RUPO dilakukan paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum RUPO, melalui paling sedikit satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;

(iii) Pemanggilan untuk RUPO kedua atau ketiga dilakukan paling lambat 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum RUPO kedua atau ketiga dilakukan dan disertai informasi bahwa RUPO sebelumnya telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai korum;

(iv) Panggilan harus dengan tegas memuat rencana RUPO dan mengungkapkan informasi antara lain: (1) tanggal, tempat, dan waktu penyelenggaraan RUPO; (2) agenda RUPO; (3) pihak yang mengajukan usulan RUPO; (4) Pemegang Obligasi yang berhak hadir dan memiliki hak suara dalam RUPO; dan (5) korum yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengambilan keputusan RUPO. RUPO kedua atau ketiga diselenggarakan paling cepat 14 (empat belas) Hari Kalender dan paling lambat 21 (dua puluh satu) Hari Kalender dari RUPO sebelumnya.

f. Tata cara RUPO.

(i) Pemegang Obligasi, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPO dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah Obligasi yang dimilikinyadengan ketentuan setiap Pemegang Obligasi senilai Rp. 1,00 (satu Rupiah) berhak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, kecuali Pemegang Obligasi yang dimaksud dalam butir 9.f poin (ii);

(ii) Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya tidak memiliki hak suara dan tidak diperhitungkan dalam korum kehadiran;

(iii) Sebelum pelaksanaan RUPO, Perseroan berkewajiban untuk menyerahkan daftar Pemegang Obligasi dari Afiliasinya kepada Wali Amanat;

(iv) RUPO dapat diselenggarakan di tempat Perseroan atau tempat lain yang disepakati antara Perseroan dan Wali Amanat;

(v) RUPO dipimpin oleh Wali Amanat; (vi) Wali Amanat wajib mempersiapkan acara RUPO termasuk materi RUPO dan menunjuk

Notaris untuk membuat berita acara RUPO;

Page 306: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

282

(vii) Dalam hal penggantian Wali Amanat diminta oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi, maka RUPO dipimpin oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut. Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut diwajibkan untuk mempersiapkan acara RUPO dan materi RUPO.

g. Korum dan Pengambilan Keputusan. (i) Dalam hal RUPO bertujuan untuk memutuskan mengenai perubahan Perjanjian

Perwaliamanatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9.a, diatur sebagai berikut: (1) Apabila RUPO dimintakan oleh Perseroan, maka wajib diselenggarakan dengan

ketentuan sebagai berikut: (a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat)

bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(b) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua;

(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(d) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga;

(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(2) Apabila RUPO dimintakan oleh Pemegang Obligasi atau Wali Amanat, maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: (a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian

dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(b) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua;

(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(d) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga;

(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(3) Apabila RUPO dimintakan oleh OJK , maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: (a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian

dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(b) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua;

(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

Page 307: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

283

(vii) Dalam hal penggantian Wali Amanat diminta oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi, maka RUPO dipimpin oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut. Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut diwajibkan untuk mempersiapkan acara RUPO dan materi RUPO.

g. Korum dan Pengambilan Keputusan. (i) Dalam hal RUPO bertujuan untuk memutuskan mengenai perubahan Perjanjian

Perwaliamanatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9.a, diatur sebagai berikut: (1) Apabila RUPO dimintakan oleh Perseroan, maka wajib diselenggarakan dengan

ketentuan sebagai berikut: (a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat)

bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(b) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua;

(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(d) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga;

(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(2) Apabila RUPO dimintakan oleh Pemegang Obligasi atau Wali Amanat, maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: (a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian

dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(b) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua;

(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(d) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga;

(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(3) Apabila RUPO dimintakan oleh OJK , maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: (a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian

dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(b) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua;

(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(d) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga;

(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(ii) RUPO yang diadakan untuk tujuan selain perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, dapat diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: (1) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian

dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(2) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka (1) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO kedua;

(3) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(4) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka (3) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga;

(5) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat berdasarkan keputusan suara terbanyak.

h. Biaya-biaya penyelenggaraan RUPO menjadi beban Perseroan dan wajib dibayarkan kepada

Wali Amanat paling lambat 7 (tujuh) Hari Kerja kerja setelah permintaan biaya tersebut diterima Perseroan dari Wali Amanat,yang ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

i. Penyelenggaraan RUPO wajib dibuatkan berita acara secara notariil. j. Perseroan, Wali Amanat, dan Pemegang Obligasi wajib memenuhi keputusan-keputusan yang

diambil dalam RUPO. J. PERUBAHAN PERJANJIAN PERWALIAMATAN Perjanjian Perwaliamanatan tidak dapat diubah dan/atau ditambah, baik untuk seluruh maupun sebagian kecuali apabila perubahan dan/atau penambahan tersebut dibuat dalam suatu perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh semua pihak dalam Perjanjian Perwaliamanatan dengan pemberitahuan kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan tidak mengurangi ketentuan lain dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Pihak-pihak yang terlibat dalam Perjanjian Perwaliamanatan tersebut adalah Perseroan dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebagai Wali Amanat.

K. PEMBERITAHUAN

Semua pemberitahuan dari pihak Perseroan kepada Wali Amanat dan sebaliknya dianggap telah dilakukan dengan sah dan sebagaimana mestinya apabila disampaikan kepada alamat tersebut di bawah ini secara tertulis, ditandatangani serta disampaikan dengan pos tercatat atau disampaikan langsung dengan memperoleh tanda terima atau dengan faksimili yang sudah dikonfirmasikan.

PERSEROAN PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Treasury Department 18 Office Park, Lt. 23,

Jl. T.B. Simatupang No. 18 Jakarta Selatan 12520

Telepon: +62 21 781 75 55 Faksimili: +62 21 781 91 11

Page 308: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

284

WALI AMANAT PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk.

Divisi Investment Services Gedung BRI II, Lantai 30

Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 44 – 46, Jakarta 10210 Telepon: (021) 575 8144/ 2500-124

Faksimili: (021) 5752360

L. HUKUM YANG BERLAKU

Seluruh perjanjian yang berhubungan dengan Obligasi ini berada dan tunduk di bawah hukum yang berlaku di Indonesia.

Page 309: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

285

WALI AMANAT PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk.

Divisi Investment Services Gedung BRI II, Lantai 30

Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 44 – 46, Jakarta 10210 Telepon: (021) 575 8144/ 2500-124

Faksimili: (021) 5752360

L. HUKUM YANG BERLAKU

Seluruh perjanjian yang berhubungan dengan Obligasi ini berada dan tunduk di bawah hukum yang berlaku di Indonesia.

XVII. KETERANGAN TENTANG PEMERINGKATAN OBLIGASI

1. HASIL PEMERINGKATAN

Untuk memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkatan Efek Indonesia (“PEFINDO”), Berdasarkan surat Pefindo No. 303/PEF-Dir/II/2016 tanggal 25 Februari 2016 dan surat tertanggal 25 Februari 2016Nomor 304/PEF-Dir/II/2016dengan periode 24 Februari 2016sampai dengan 1 Februari 2017, hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang (Obligasi) Perseroan adalah:

idAA- (Double A Minus) Perseroan wajib menyampaikan Peringkat Tahunan atas Obligasi kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan Perseroan telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait dengan Obligasi yang diterbitkan. 1. SKALA PEMERINGKATAN EFEK HUTANG JANGKA DARI PEFINDO Tabel di bawah ini menunjukkan kategori peringkat perusahaan atau efek hutang jangka panjang untuk memberikan gambaran tentang posisi peringkat Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2015 dari PEFINDO: idAAA : Efek Utang dengan peringkat idAAA merupakan Efek Utang dengan peringkat tertinggi

dari Pefindo yang didukung oleh kemampuan Obligor yang superior relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan.

idAA : Efek Utang dengan peringkat idAA memiliki kualitas kredit sedikit di bawah peringkat

tertinggi, didukung oleh kemampuan Obligor yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, relatif dibanding entitas Indonesia lainnya.

idA : Efek Utang dengan peringkat idA memiliki dukungan kemampuan Obligor yang kuat

dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun cukup peka terhadap perubahan keadaan yang merugikan.

idBBB : Efek Utang dengan peringkat idBBB didukung oleh kemampuan Obligor yang memadai

relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun kemampuan tersebut dapat diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan.

idBB : Efek Utang dengan peringkat idBB menunjukkan dukungan kemampuan Obligor yang

agak lemah relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, serta peka terhadap keadaan bisnis dan perekonomian yang tidak menentu dan merugikan.

idB : Efek Utang dengan peringkat idB menunjukkan parameter perlindungan yang sangat

lemah. Walaupun Obligor masih memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya, namun adanya perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan akan memperburuk kemampuan tersebut untuk memenuhi kewajiban finansialnya.

idCCC : Efek Utang dengan peringkat idCCC menunjukkan Efek Utang yang tidak mampu lagi

memenuhi kewajiban finansialnya, serta hanya bergantung kepada perbaikan keadaan eksternal.

Page 310: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

286

idD : Efek Utang dengan peringkat idD menandakan Efek Utang yang macet atau Perseroannya sudah berhenti berusaha. Sebagai tambahan, tanda tambah (+) atau kurang (-) dapat dicantumkan dengan peringkat mulai dari “AA” hingga “C”. Ini merupakan kedudukan relatif di dalam suatu kategori, tanda tambah (+) menunjukkan di atas rata-rata, tanda kurang (-) menunjukkan di bawah rata-rata, dan tanpa tanda menunjukkan rata-rata.

3. PERTIMBANGAN (RATIONALE) DARI PEFINDO PEFINDO menegaskan peringkat “idAA-” untuk PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF atau Perusahaan), Obligasi berkelanjutan yang belum jatuh tempo, Surat Hutang Jangka Menengah (MTN)MTN V/2013 dan MTN VII/2015. PEFINDO juga menetapkan peringkat “idAA-” atas rencana penerbitan Obligasi berkelanjutan II senilai maksimum Rp4 triliun. Prospek atas peringkat Perusahaan adalah “stabil”. Peringkat mencerminkan dukungan yang kuat dari PT Astra International Tbk. (ASII atau Induk, berperingkat BBB-/Positifoleh Standard & Poor’s), pangsa pasar Perusahaan yang kuat di bisnis pembiayaan alat-alat berat, dan tingkat permodalan yang kuat. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh kualitas aset Perusahaan yang dibawah rata-rata dan tekanan pada pertumbuhan karena kondisi bisnis yang kurang menguntungkan. SANF merupakan salah satu perusahaan pembiayaan alat berat terbesar di Indonesia. SANF dimiliki bersama oleh Astra Group melalui anak perusahaannya (60%) dan Marubeni Group dari Jepang, secara langsung maupun melalui anak perusahaannya (40%). Astra Internasional (ASII) adalah salah satu perusahaan konglomerasi terbesar di Indonesia, yang memiliki beberapa lini bisnis, termasuk otomotif, alat berat, dan agribisnis. Marubeni adalah salah satu kelompok bisnis yang besar di Jepang dengan berbagai macam kegiatan perdagangan dan industri. Faktor-faktor pendukung peringkat tersebut adalah: Dukungan kuat dari ASII Posisi pasar yang kuat dalam bisnis pembiayaan alat berat Permodalan yang kuat

Faktor-faktor yang membatasi peringkat tersebut adalah: Kualitas aset yang dibawah rata-rata Tekanan pada pertumbuhan karena kondisi bisnis yang kurang menguntungkan

PERSEROAN TIDAK MEMILIKI HUBUNGAN AFILIASI DENGAN PEFINDO YANG BERTINDAK SEBAGAI LEMBAGA PEMERINGKAT.

PERSEROAN AKAN MELAKUKAN PEMERINGKATAN ATAS OBLIGASI YANG DITERBITKAN SETIAP 1 (SATU) TAHUN SEKALI SELAMA KEWAJIBAN ATAS EFEK TERSEBUT BELUM LUNAS, SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG DIATUR DALAM PERATURAN BAPEPAM & LK NO. IX.C.11. TENTANG PEMERINGKATAN ATAS EFEK BERSIFAT UTANG

Page 311: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

287

idD : Efek Utang dengan peringkat idD menandakan Efek Utang yang macet atau Perseroannya sudah berhenti berusaha. Sebagai tambahan, tanda tambah (+) atau kurang (-) dapat dicantumkan dengan peringkat mulai dari “AA” hingga “C”. Ini merupakan kedudukan relatif di dalam suatu kategori, tanda tambah (+) menunjukkan di atas rata-rata, tanda kurang (-) menunjukkan di bawah rata-rata, dan tanpa tanda menunjukkan rata-rata.

3. PERTIMBANGAN (RATIONALE) DARI PEFINDO PEFINDO menegaskan peringkat “idAA-” untuk PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF atau Perusahaan), Obligasi berkelanjutan yang belum jatuh tempo, Surat Hutang Jangka Menengah (MTN)MTN V/2013 dan MTN VII/2015. PEFINDO juga menetapkan peringkat “idAA-” atas rencana penerbitan Obligasi berkelanjutan II senilai maksimum Rp4 triliun. Prospek atas peringkat Perusahaan adalah “stabil”. Peringkat mencerminkan dukungan yang kuat dari PT Astra International Tbk. (ASII atau Induk, berperingkat BBB-/Positifoleh Standard & Poor’s), pangsa pasar Perusahaan yang kuat di bisnis pembiayaan alat-alat berat, dan tingkat permodalan yang kuat. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh kualitas aset Perusahaan yang dibawah rata-rata dan tekanan pada pertumbuhan karena kondisi bisnis yang kurang menguntungkan. SANF merupakan salah satu perusahaan pembiayaan alat berat terbesar di Indonesia. SANF dimiliki bersama oleh Astra Group melalui anak perusahaannya (60%) dan Marubeni Group dari Jepang, secara langsung maupun melalui anak perusahaannya (40%). Astra Internasional (ASII) adalah salah satu perusahaan konglomerasi terbesar di Indonesia, yang memiliki beberapa lini bisnis, termasuk otomotif, alat berat, dan agribisnis. Marubeni adalah salah satu kelompok bisnis yang besar di Jepang dengan berbagai macam kegiatan perdagangan dan industri. Faktor-faktor pendukung peringkat tersebut adalah: Dukungan kuat dari ASII Posisi pasar yang kuat dalam bisnis pembiayaan alat berat Permodalan yang kuat

Faktor-faktor yang membatasi peringkat tersebut adalah: Kualitas aset yang dibawah rata-rata Tekanan pada pertumbuhan karena kondisi bisnis yang kurang menguntungkan

PERSEROAN TIDAK MEMILIKI HUBUNGAN AFILIASI DENGAN PEFINDO YANG BERTINDAK SEBAGAI LEMBAGA PEMERINGKAT.

PERSEROAN AKAN MELAKUKAN PEMERINGKATAN ATAS OBLIGASI YANG DITERBITKAN SETIAP 1 (SATU) TAHUN SEKALI SELAMA KEWAJIBAN ATAS EFEK TERSEBUT BELUM LUNAS, SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG DIATUR DALAM PERATURAN BAPEPAM & LK NO. IX.C.11. TENTANG PEMERINGKATAN ATAS EFEK BERSIFAT UTANG

XVIII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN

Akta pendirian Perseroan beserta perubahan-perubahannya adalah benar dan sah serta sesuai dengan anggaran dasar, dan Perseroan telah melakukan perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”). Berdasarkan Akta No. 81 tanggal 13 Agustus 2008, dibuat di hadapan Benny Kristianto S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta juncto Akta No. 17 tanggal 22 September 2011, dibuat di hadapan Benny Kristianto S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta juncto Akta No. 36 tertanggal 7 Nopember 2011 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakartajuncto Akta No. 78 tertanggal 29 Mei 2015 dibuat di hadapanKumala Tjahjani Widodo, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, berikut ini adalah Anggaran Dasar Perseroan.

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

1. Perseroan terbatas ini bernama: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE (selanjutnya

disebut "Perseroan"), berkedudukan di Jakarta Selatan.

2. Perseroan dapat membuka kantor cabang atau kantor perwakilan, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana yang ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris Perseroan.

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN

Pasal 2

Perseroan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA Pasal 3

1. Maksud dan tujuan dari Perseroan ini ialah:

berusaha dalam bidang multi pembiayaan. 2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan

usaha sebagai berikut: a. Menjalankan usaha-usaha di bidang Pembiayaan Investasi, yaitu pembiayaan untuk

pengadaan barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk aktivitas usaha/investasi, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi tempat usaha/investasi yang diberikan kepada debitur dalam jangka waktu lebih dari 2 (dua) tahun, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Sewa Pembiayaan (Finance Lease); 2. Jual dan Sewa-Balik (Sale and Lease Back); 3. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With

Recourse); 4. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; 5. Pembiayaan Proyek; 6. Pembiayaan Infrastruktur; dan/atau 7. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa

Keuangan.

b. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang Pembiayaan Modal Kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran-pengeluaran yang habis dalam satu siklus aktivitas usaha debitur dan merupakan pembiayaan dengan jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Jual dan Sewa-Balik(Sale and Lease Back);

Page 312: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

288

2. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang(Factoring With Recourse);

3. Anjak Piutang Tanpa Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring Without Recourse);

4. Fasilitas Modal Usaha; dan/atau 5. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa

Keuangan.

c. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang Pembiayaan Multiguna, yaitu pembiayaan untukpengadaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh debitur untuk pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha (aktivitas produktif) dalam jangka waktu yang diperjanjikan, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Sewa Pembiayaan(Finance Lease); 2. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; 3. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.

d. Kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.

MODAL Pasal 4

1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp 2.000.000.000.000,00 (dua triliun Rupiah) terbagi atas

2.000.000.000 (dua miliar) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp 1.000,00 (seribu Rupiah).

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sejumlah 574.885.067 (lima ratus tujuh puluh empat juta delapan ratus delapan puluh lima ribu enam puluh tujuh) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 574.885.067.000,00 (lima ratus tujuh puluh empat miliar delapan ratus delapan puluh lima juta enam puluh tujuh ribu Rupiah) oleh para pemegang saham Perseroan yang telah mengambil bagian saham dengan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan pada bagian akhir akta ini.

3. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Perseroan menurut keperluan

modal Perseroan, dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.

4. Para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, mempunyai hak terlebih dahulu untuk mengambil bagian atas saham yang hendak dikeluarkan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal penawaran dilakukan dan masing-masing pemegang saham berhak mengambil bagian seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki (proporsional) baik terhadap saham yang menjadi bagiannya maupun terhadap sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham lainnya. Apabila setelah lewat jangka waktu penawaran 14 (empat belas) hari tersebut, ternyata masih ada sisa saham yang belum diambil bagian maka Direksi berhak menawarkan sisa saham tersebut kepada pihak ketiga.

S A H A M

Pasal 5

1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama.

2. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham, yaitu orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Perseroan.

3. Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham.

4. Dalam hal Perseroan tidak menerbitkan surat saham, pemilikan saham dapat dibuktikan dengan

surat keterangan atau catatan yang dikeluarkan oleh Perseroan dan ditandatangani oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi berdasarkan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.

Page 313: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

289

2. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang(Factoring With Recourse);

3. Anjak Piutang Tanpa Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring Without Recourse);

4. Fasilitas Modal Usaha; dan/atau 5. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa

Keuangan.

c. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang Pembiayaan Multiguna, yaitu pembiayaan untukpengadaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh debitur untuk pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha (aktivitas produktif) dalam jangka waktu yang diperjanjikan, yang wajib dilakukan dengan cara: 1. Sewa Pembiayaan(Finance Lease); 2. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; 3. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.

d. Kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.

MODAL Pasal 4

1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp 2.000.000.000.000,00 (dua triliun Rupiah) terbagi atas

2.000.000.000 (dua miliar) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp 1.000,00 (seribu Rupiah).

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sejumlah 574.885.067 (lima ratus tujuh puluh empat juta delapan ratus delapan puluh lima ribu enam puluh tujuh) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 574.885.067.000,00 (lima ratus tujuh puluh empat miliar delapan ratus delapan puluh lima juta enam puluh tujuh ribu Rupiah) oleh para pemegang saham Perseroan yang telah mengambil bagian saham dengan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan pada bagian akhir akta ini.

3. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Perseroan menurut keperluan

modal Perseroan, dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.

4. Para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, mempunyai hak terlebih dahulu untuk mengambil bagian atas saham yang hendak dikeluarkan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal penawaran dilakukan dan masing-masing pemegang saham berhak mengambil bagian seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki (proporsional) baik terhadap saham yang menjadi bagiannya maupun terhadap sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham lainnya. Apabila setelah lewat jangka waktu penawaran 14 (empat belas) hari tersebut, ternyata masih ada sisa saham yang belum diambil bagian maka Direksi berhak menawarkan sisa saham tersebut kepada pihak ketiga.

S A H A M

Pasal 5

1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama.

2. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham, yaitu orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Perseroan.

3. Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham.

4. Dalam hal Perseroan tidak menerbitkan surat saham, pemilikan saham dapat dibuktikan dengan

surat keterangan atau catatan yang dikeluarkan oleh Perseroan dan ditandatangani oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi berdasarkan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.

5. Apabila dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap surat saham diberi sehelai surat saham.

6. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham yang dimilki oleh seorang pemegang saham.

7. Pada surat saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan:

a. nama dan alamat pemegang saham; b. nomor surat saham; c. nilai nominal saham; d. tanggal pengeluaran surat saham.

8. Pada surat kolektif saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan: a. nama dan alamat pemegang saham; b. nomor surat kolektif saham; c. nomor surat saham dan jumlah saham; d. nilai nominal saham dan jumlah nominal saham; e. tanggal pengeluaran surat kolektif saham.

9. Surat saham dan surat kolektif saham harus ditandatangani oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi berdasarkan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini bersama-sama dengan Presiden Komisaris Perseroan.

PENGGANTI SURAT SAHAM Pasal 6

1. Apabila surat saham rusak atau tidak dapat dipakai lagi, maka atas permintaan tertulis mereka

yang berkepentingan, Direksi akan mengeluarkan surat saham pengganti, setelah surat saham yang rusak atau tidak dapat dipakai tersebut diserahkan kembali kepada Direksi.

2. Surat saham sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus dimusnahkan dan dibuat berita acara oleh Direksi untuk dilaporkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham berikutnya.

3. Apabila surat saham hilang, maka atas permintaan tertulis mereka yang berkepentingan, Direksi akan mengeluarkan surat saham pengganti, setelah menurut pendapat Direksi kehilangan tersebut cukup dibuktikan dan dengan jaminan yang dipandang perlu oleh Direksi untuk tiap peristiwa yang khusus.

4. Setelah surat saham pengganti dikeluarkan, surat saham yang dinyatakan hilang tersebut tidak berlaku lagi terhadap Perseroan.

5. Semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran surat saham pengganti, ditanggung oleh pemegang saham yang berkepentingan.

6. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, ayat 3, ayat 4 dan ayat 5 mutatis-mutandis berlaku bagi pengeluaran surat kolektif saham pengganti.

PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM

Pasal 7

1. Pemindahan hak atas saham harus berdasarkan akta pemindahan hak yang dtandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau kuasanya yang sah.

2. Pemindahan hak atas saham, gadai saham atau pengagunan atas saham hanya diperkenankan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, kecuali pemindahan hak atau pengagunan atas saham-saham kepada pemegang saham lainnya atau dalam hal pemindahan hak atas saham yang disebabkan oleh peralihan hak karena hukum sesuai dengan ketentuan Undang-undang tentang Perseroan Terbatas dan ketentuan hukum lainnya yang berlaku.

Page 314: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

290

Pemegang saham yang hendak memindahkan hak atas saham, menggadaikan saham atau mengagunkan saham, harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Direksi perihal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.

3. Pemindahan hak atas saham harus mendapat persetujuan dari instansi yang berwenang, apabila peraturan perundang-undangan mensyaratkan hal tersebut.

4. Seorang pemegang saham (selanjutnya disebut “Pihak Yang Menawarkan") yang bermaksud untuk menjual atau memindahkan baik seluruhnya atau sebagian hak atas saham Perseroan (selanjutnya disebut “Saham”) harus mengajukan pemberitahuan secara tertulis (selanjutnya disebut “Pemberitahuan Penjualan”) tentang maksudnya kepada pemegang saham yang lain (selanjutnya disebut "Pihak Yang Ditawari”) dan kepada Direksi, dimana dalam Pemberitahuan Penjualan tersebut harus dicantumkan harga yang ditawarkan dan persyaratan lain dari penjualan Saham tersebut.

Dalam Pemberitahuan Penjualan tersebut harus ditentukan mengenai alokasi Saham kepada masing-masing Pihak Yang Ditawari (selanjutnya disebut “Alokasi”). Alokasi harus ditentukan secara proposional dengan jumlah saham dalam Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing Pihak Yang Ditawari pada tanggal Pemberitahuan Penjualan.

5. Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Pemberitahuan Penjualan, Pihak Yang Ditawari memiliki hak untuk membeli saham yang ditawarkan kepadanya dengan cara memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak Yang Menawarkan dan Direksi mengenai maksud dari Pihak Yang Ditawari untuk membeli Saham yang ditawarkan kepadanya dengan harga dan ketentuan sebagaimana ditentukan dalam Pemberitahuan Penjualan. Apabila dengan berakhirnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari tersebut, Pihak Yang Ditawari gagal atau tidak memberitahukan mengenai niatnya untuk membeli Saham yang ditawarkan kepadanya, maka Pihak Yang Ditawari dianggap telah menolak untuk melaksanakan haknya (selanjutnya disebut “Pihak Yang Menolak”).

6. Apabila Pihak Yang Ditawari gagal untuk melaksanakan hak-haknya untuk membeli Saham yang ditawarkan kepadanya atau ada bagian dari Saham yang ditawarkan yang tidak dibeli oleh Pihak Yang Menerima Penawaran, maka dalam jangka waktu 5 (lima) hari setelah berakhirnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari tersebut diatas, Rapat Umum Pemegang Saham harus diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dimana dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut akan diputuskan mengenai: a. Persetujuan atas pengalihan hak atas Saham kepada pihak pembeli yang diusulkan oleh

Pihak Yang Menawarkan; atau b. Menolak untuk menyetujui pengalihan hak atas Saham kepada pihak pembeli yang diusulkan

oleh Pihak Yang Menawarkan; atau c. Penunjukan pihak lain sebagai pihak yang akan membeli Saham dengan harga dan

ketentuan yang tidak lebih menguntungkan dari yang telah dicantumkan dalam Pemberitahuan Penjualan; dan pengalihan hak atas Saham sebagaimana disetujui diatas harus dilaksanakan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal persetujuan atau penunjukkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud diatas.

7. Apabila dalam hal telah lewatnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud

diatas, Rapat Umum Pemegang Saham tidak mengambil suatu keputusan untuk menyetujui pengalihan hak atas Saham tersebut atau tidak menunjuk suatu pihak sebagai pihak yang akan membeli Saham, maka pengalihan hak atas Saham kepada pihak yang diusulkan oleh Pihak Yang Menawarkan dianggap telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Pengalihan hak atas Saham dalam hal yang terakhir ini harus selesai dilakukan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal persetujuan diberikan.

Page 315: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

291

Pemegang saham yang hendak memindahkan hak atas saham, menggadaikan saham atau mengagunkan saham, harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Direksi perihal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.

3. Pemindahan hak atas saham harus mendapat persetujuan dari instansi yang berwenang, apabila peraturan perundang-undangan mensyaratkan hal tersebut.

4. Seorang pemegang saham (selanjutnya disebut “Pihak Yang Menawarkan") yang bermaksud untuk menjual atau memindahkan baik seluruhnya atau sebagian hak atas saham Perseroan (selanjutnya disebut “Saham”) harus mengajukan pemberitahuan secara tertulis (selanjutnya disebut “Pemberitahuan Penjualan”) tentang maksudnya kepada pemegang saham yang lain (selanjutnya disebut "Pihak Yang Ditawari”) dan kepada Direksi, dimana dalam Pemberitahuan Penjualan tersebut harus dicantumkan harga yang ditawarkan dan persyaratan lain dari penjualan Saham tersebut.

Dalam Pemberitahuan Penjualan tersebut harus ditentukan mengenai alokasi Saham kepada masing-masing Pihak Yang Ditawari (selanjutnya disebut “Alokasi”). Alokasi harus ditentukan secara proposional dengan jumlah saham dalam Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing Pihak Yang Ditawari pada tanggal Pemberitahuan Penjualan.

5. Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Pemberitahuan Penjualan, Pihak Yang Ditawari memiliki hak untuk membeli saham yang ditawarkan kepadanya dengan cara memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak Yang Menawarkan dan Direksi mengenai maksud dari Pihak Yang Ditawari untuk membeli Saham yang ditawarkan kepadanya dengan harga dan ketentuan sebagaimana ditentukan dalam Pemberitahuan Penjualan. Apabila dengan berakhirnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari tersebut, Pihak Yang Ditawari gagal atau tidak memberitahukan mengenai niatnya untuk membeli Saham yang ditawarkan kepadanya, maka Pihak Yang Ditawari dianggap telah menolak untuk melaksanakan haknya (selanjutnya disebut “Pihak Yang Menolak”).

6. Apabila Pihak Yang Ditawari gagal untuk melaksanakan hak-haknya untuk membeli Saham yang ditawarkan kepadanya atau ada bagian dari Saham yang ditawarkan yang tidak dibeli oleh Pihak Yang Menerima Penawaran, maka dalam jangka waktu 5 (lima) hari setelah berakhirnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari tersebut diatas, Rapat Umum Pemegang Saham harus diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dimana dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut akan diputuskan mengenai: a. Persetujuan atas pengalihan hak atas Saham kepada pihak pembeli yang diusulkan oleh

Pihak Yang Menawarkan; atau b. Menolak untuk menyetujui pengalihan hak atas Saham kepada pihak pembeli yang diusulkan

oleh Pihak Yang Menawarkan; atau c. Penunjukan pihak lain sebagai pihak yang akan membeli Saham dengan harga dan

ketentuan yang tidak lebih menguntungkan dari yang telah dicantumkan dalam Pemberitahuan Penjualan; dan pengalihan hak atas Saham sebagaimana disetujui diatas harus dilaksanakan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal persetujuan atau penunjukkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud diatas.

7. Apabila dalam hal telah lewatnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud

diatas, Rapat Umum Pemegang Saham tidak mengambil suatu keputusan untuk menyetujui pengalihan hak atas Saham tersebut atau tidak menunjuk suatu pihak sebagai pihak yang akan membeli Saham, maka pengalihan hak atas Saham kepada pihak yang diusulkan oleh Pihak Yang Menawarkan dianggap telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Pengalihan hak atas Saham dalam hal yang terakhir ini harus selesai dilakukan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal persetujuan diberikan.

Setelah berakhirnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terakhir, ketentuan dalam Pasal ini akan berlaku sepenuhnya terhadap setiap pengalihan Saham oleh Pihak Yang Menawarkan.

8. Dengan tetap memberhentikan ketentuan sebagaimana dimaksud di atas, dalam hal satu atau lebih pemegang saham yang bermaksud untuk mengalihkan hak atas saham Perseroan yang dimilikinya kepada pihak afiliasinya atau anak perusahaannya, maka pengalihan hak atas saham tersebut tidak tunduk pada ketentuan sebagaimana dimaksud di atas dan masing-masing pemegang saham Perseroan tidak boleh menolak untuk menyetujui pengalihan hak atas saham tersebut tanpa ada alasan yang wajar, dengan ketentuan pihak afiliasi atau anak perusahaan yang dimaksud akan merupakan pesaing atau kompetitor dari pemegang saham lain dalam kegiatan usaha utamanya.

9. Pemindahan hak atas saham hanya akan diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasar telah dipenuhi.

10. Mulai dari hari panggilan Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan saat penutupan Rapat Umum Pemegang Saham, pemindahan hak atas saham tidak diperkenankan.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 8

1. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah:

a. RUPS Tahunan; b. RUPS lainnya (selanjutnya disebut “RUPS Luar Biasa”).

2. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa, kecuali dengan tegas ditentukan lain.

3. Dalam RUPS Tahunan: a. Direksi menyampaikan:

- Laporan Tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan RUPS Tahunan; - Laporan Keuangan untuk mendapat pengesahan RUPS Tahunan;

b. Ditetapkan penggunaan laba, jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif; dan c. Diputuskan mata acara RUPS lainnya yang telah diajukan sebagaimana mestinya dengan

memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar.

4. Persetujuan Laporan Tahunan dan pengesahan Laporan Keuangan oleh RUPS Tahunan berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan.

5. RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara rapat kecuali mata acara rapat yang dimaksud pada ayat 3 huruf a dan huruf b, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan serta Anggaran Dasar.

TEMPAT, PEMANGGILAN DAN PIMPINAN RUPS

Pasal 9

1. RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya yang utama.

2. RUPS diselenggarakan dengan melakukan pemanggilan terlebih dahulu kepada para pemegang saham dengan surat tercatat dan/atau dengan iklan dalam surat kabar.

3. Pemanggilan RUPS dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal RUPS diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS diadakan.

Page 316: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

292

4. RUPS dipimpin oleh Presiden Direktur, dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, rapat dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi, dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, rapat dipimpin oleh Presiden Komisaris, dan dalam hal Presiden Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, rapat dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris, dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka rapat dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari antara mereka yang hadir dalam rapat.

KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN RUPS

Pasal 10

1. a. RUPS dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali apabila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini.

b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.a diatas tidak tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan rapat kedua.

c. Undangan rapat kedua sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.b dikirim selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal RUPS, tidak termasuk tanggal undangan rapat dan tanggal rapat.

d. RUPS kedua diadakan dalam waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari dan selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari sejak tanggal rapat pertama dengan syarat dan acara yang sama, tanpa mengesampingkan undangan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.c dan kuorum rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1e.

e. RUPS kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili tidak kurang dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

f. Dalam hal kuorum rapat kedua tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum rapat ketiga ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri yang wilayahnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.

2. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak

ditandatangani dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila ketua RUPS menentukan lain tanpa ada keberatan dari pemegang saham yang hadir dalam RUPS.

3. Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam RUPS.

4. RUPS dapat mengambil keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat atau berdasarkan suara setuju dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam RUPS sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas.

5. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat di luar RUPS atau tanpa mengadakan RUPS, dengan syarat semua pemegang saham dengan hak suara memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut.

DIREKSI Pasal 11

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang sedikitnya terdiri dari 5 (lima) orang anggota

Direksi, salah satu diantaranya diangkat sebagai Presiden Direktur. Presiden Direktur dan 2 (dua) orang anggota Direksi lainnya diangkat dari calon yang diajukan oleh PT. Sedaya Multi Investama, sedangkan 2 (dua) orang Direksi lainnya diangkat dari calon yang diajukan oleh Marubeni Corporation.

Page 317: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

293

4. RUPS dipimpin oleh Presiden Direktur, dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, rapat dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi, dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, rapat dipimpin oleh Presiden Komisaris, dan dalam hal Presiden Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, rapat dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris, dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka rapat dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari antara mereka yang hadir dalam rapat.

KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN RUPS

Pasal 10

1. a. RUPS dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali apabila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini.

b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.a diatas tidak tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan rapat kedua.

c. Undangan rapat kedua sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.b dikirim selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal RUPS, tidak termasuk tanggal undangan rapat dan tanggal rapat.

d. RUPS kedua diadakan dalam waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari dan selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari sejak tanggal rapat pertama dengan syarat dan acara yang sama, tanpa mengesampingkan undangan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.c dan kuorum rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1e.

e. RUPS kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili tidak kurang dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

f. Dalam hal kuorum rapat kedua tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum rapat ketiga ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri yang wilayahnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.

2. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak

ditandatangani dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila ketua RUPS menentukan lain tanpa ada keberatan dari pemegang saham yang hadir dalam RUPS.

3. Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam RUPS.

4. RUPS dapat mengambil keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat atau berdasarkan suara setuju dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam RUPS sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas.

5. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat di luar RUPS atau tanpa mengadakan RUPS, dengan syarat semua pemegang saham dengan hak suara memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut.

DIREKSI Pasal 11

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang sedikitnya terdiri dari 5 (lima) orang anggota

Direksi, salah satu diantaranya diangkat sebagai Presiden Direktur. Presiden Direktur dan 2 (dua) orang anggota Direksi lainnya diangkat dari calon yang diajukan oleh PT. Sedaya Multi Investama, sedangkan 2 (dua) orang Direksi lainnya diangkat dari calon yang diajukan oleh Marubeni Corporation.

2. Para Anggota Direksi diangkat oleh RUPS masing-masing untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal RUPS yang menyetujui pengangkatan mereka tersebut sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan kedua yang diadakan setelah tanggal pengangkatan tersebut, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan mereka sewaktu-waktu. Anggota Direksi yang telah berakhir masa jabatannya dapat diangkat kembali.

3. Apabila oleh suatu sebab apapun jabatan seorang atau lebih atau semua anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi lowongan harus diselenggarakan RUPS, untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar. Seorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi atau untuk mengisi lowongan karena sebab lain, harus diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan anggota Direksi yang digantikannya. Seorang yang diangkat sebagai tambahan anggota Direksi yang ada, harus diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan anggota Direksi lain yang masih menjabat.

4. Apabila oleh suatu sebab apapun juga semua jabatan anggota Direksi lowong, untuk sementara Perseroan diurus oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris.

5. Anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Perseroan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

6. Jabatan anggota Direksi berakhir, apabila: a. mengundurkan diri sesuai ketentuan ayat 5; b. tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan; c. meninggal dunia; d. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.

TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI

Pasal 12

1. Direksi menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

2. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan sebagai berikut: a. Direksi dalam melaksanakan tindakan hukum dibawah ini harus terlebih dahulu memperoleh

persetujuan secara tertulis dari Dewan Komisaris: i. Untuk memberikan jaminan (guaranteee), idemnifikasi (indemnity), penjaminan

(suretyship) atau menimbulkan hutang atau kewajiban finansial serupa lainnya (atau hak tanggungan, hipotik, gadai atau jaminan hutang dalam bentuk lainnya), kecuali hutang dagang biasa atau hutang atau kewajiban finansial yang timbul dari kegiatan usaha sehari-hari, dengan nilai lebih dari US$200,000 (dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau nilai yang ekuivalen apabila dikonversi kedalam mata uang lain dengan menggunakan kurs yang berlaku, dimana nilai tersebut dapat disesuaikan oleh Dewan komisaris dari waktu ke waktu;

ii. Untuk menjual, menyewakan, memindahkan, menukar, menghapusbukukan atau dengan cara lain mengalihkan aset Perseroan (bukan dalam rangka kegiatan usaha Perseroan sehari-hari) dengan nilai lebih dari USD 200.000 (dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau nilai yang ekuivalen apabila di konversi kedalam mata uang lain dengan menggunakan kurs yang berlaku, dimana nilai tersebut dapat disesuaikan oleh Dewan Komisaris dari waktu ke waktu, tetapi tidak lebih dari setengah dari total nilai aset Perseroan, baik dalam satu transaksi atau dalam beberapa transaksi yang berhubungan;

Page 318: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

294

iii. Untuk memberikan pinjaman atau menerima pinjaman (tidak termasuk transaksi dalam kegiatan usaha sehari-hari) dan untuk menghapusbukukan pinjaman yang diterima atau pinjaman yang diberikan oleh Perseroan;

iv. Untuk menandatangani perjanjian karyawan, konsultasi atau perjanjian lain atau komitmen untuk membayar kompensasi atas jasa yang diberikan dengan nilai keseluruhan dalam tiap tahun melebihi USD 200.000 (dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau nilai yang ekuivalen apabila dikonversi ke dalam mata uang lain dengan menggunakan kurs yang berlaku, dimana nilai tersebut dapat disesuaikan oleh Dewan Komisaris dari waktu ke waktu;

v. Kecuali telah disetujui dalam anggaran tahunan, untuk menandatangani kontrak atau komitmen dengan nilai lebih dari USD 200.000 (dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau nilai yang ekuivalen apabila dikonversi kedalam mata uang lain dengan menggunakan kurs yang berlaku, dimana nilai tersebut dapat disesuaikan oleh Dewan Komisaris dari waktu ke waktu (baik dalam satu kontrak atau komitmen atau dalam beberapa kontrak atau komitmen yang berhubungan).

b. Direksi dalam melaksanakan tindakan hukum di bawah ini harus terlebih dahulu memperoleh

persetujuan dari RUPS yang dihadiri oleh dari pemegang saham yang memegang lebih dari 50% (lima puluh persen) dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dengan hak suara dan keputusannya harus disetujui oleh lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan dalam RUPS tersebut: i. untuk menunjuk dan memberhentikan Akuntan Publik yang bertindak sebagai auditor

Perseroan; ii. untuk menerbitkan dan menyetujui Laporan Keuangan; iii. untuk menyetujui Laporan Tahunan; iv. untuk menentukan penggunaan dari penghasilan bersih Perseroan.

c. Direksi dalam melaksanakan tindakan hukum di bawah ini harus terlebih dahulu memperoleh

persetujuan dari RUPS yang dihadiri oleh pemegang saham yang memegang tidak kurang dari 75% (tujuh puluh lima persen) dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dengan hak suara, dengan ketentuan bahwa baik PT Sedaya Multi Investama dan Marubeni Corporation harus diwakili dalam RUPS tersebut, dan keputusannya harus disetujui oleh lebih dari 75% (tujuh puluh lima persen) dari seluruh suara yang dikeluarkan dalam RUPS tersebut: i. untuk menerbitkan waran atau hak untuk mengambil bagian dalam saham yang

dikeluarkan oleh Perseroan, untuk melakukan transaksi yang berhubungan dengan penerbitan instrumen hutang atau hak yang dapat dikonversi atau ditukarkan dengan saham yang dikeluarkan oleh Perseroan;

ii. untuk mencatatkan saham Perseroan dalam bursa efek atau untuk melaksanakan transaksi yang berhubungan dengan penerbitan instrumen hutang atau efek yang bersifat ekuitas untuk ditawarkan kepada masyarakat;

iii. untuk mengeluarkan saham dalam simpanan Perseroan; iv. untuk menyetujui anggaran tahunan dan rencana kerja tahunan (business plan)

Perseroan; v. untuk memperoleh saham atau hak dan kepentingan lain dalam badan usaha lain; vi. untuk memindahkan atau dengan cara lain mengalihkan atau menjaminkan seluruh atau

sebagian besar aset Perseroan dalam satu tahun buku, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain;

vii. untuk menyatakan dan mengajukan permohonan kepailitan atau pembubaran Perseroan; viii. untuk melakukan merger atau konsolidasi dengan perusahaan lain.

3. a. Presiden Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta

mewakili Perseroan; b. Dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal

mana yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka 2 (dua) orang anggota Direksi yang lainnya dari calon yang diajukan oleh PT Sedaya Multi Investama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

Page 319: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

295

iii. Untuk memberikan pinjaman atau menerima pinjaman (tidak termasuk transaksi dalam kegiatan usaha sehari-hari) dan untuk menghapusbukukan pinjaman yang diterima atau pinjaman yang diberikan oleh Perseroan;

iv. Untuk menandatangani perjanjian karyawan, konsultasi atau perjanjian lain atau komitmen untuk membayar kompensasi atas jasa yang diberikan dengan nilai keseluruhan dalam tiap tahun melebihi USD 200.000 (dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau nilai yang ekuivalen apabila dikonversi ke dalam mata uang lain dengan menggunakan kurs yang berlaku, dimana nilai tersebut dapat disesuaikan oleh Dewan Komisaris dari waktu ke waktu;

v. Kecuali telah disetujui dalam anggaran tahunan, untuk menandatangani kontrak atau komitmen dengan nilai lebih dari USD 200.000 (dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau nilai yang ekuivalen apabila dikonversi kedalam mata uang lain dengan menggunakan kurs yang berlaku, dimana nilai tersebut dapat disesuaikan oleh Dewan Komisaris dari waktu ke waktu (baik dalam satu kontrak atau komitmen atau dalam beberapa kontrak atau komitmen yang berhubungan).

b. Direksi dalam melaksanakan tindakan hukum di bawah ini harus terlebih dahulu memperoleh

persetujuan dari RUPS yang dihadiri oleh dari pemegang saham yang memegang lebih dari 50% (lima puluh persen) dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dengan hak suara dan keputusannya harus disetujui oleh lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan dalam RUPS tersebut: i. untuk menunjuk dan memberhentikan Akuntan Publik yang bertindak sebagai auditor

Perseroan; ii. untuk menerbitkan dan menyetujui Laporan Keuangan; iii. untuk menyetujui Laporan Tahunan; iv. untuk menentukan penggunaan dari penghasilan bersih Perseroan.

c. Direksi dalam melaksanakan tindakan hukum di bawah ini harus terlebih dahulu memperoleh

persetujuan dari RUPS yang dihadiri oleh pemegang saham yang memegang tidak kurang dari 75% (tujuh puluh lima persen) dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dengan hak suara, dengan ketentuan bahwa baik PT Sedaya Multi Investama dan Marubeni Corporation harus diwakili dalam RUPS tersebut, dan keputusannya harus disetujui oleh lebih dari 75% (tujuh puluh lima persen) dari seluruh suara yang dikeluarkan dalam RUPS tersebut: i. untuk menerbitkan waran atau hak untuk mengambil bagian dalam saham yang

dikeluarkan oleh Perseroan, untuk melakukan transaksi yang berhubungan dengan penerbitan instrumen hutang atau hak yang dapat dikonversi atau ditukarkan dengan saham yang dikeluarkan oleh Perseroan;

ii. untuk mencatatkan saham Perseroan dalam bursa efek atau untuk melaksanakan transaksi yang berhubungan dengan penerbitan instrumen hutang atau efek yang bersifat ekuitas untuk ditawarkan kepada masyarakat;

iii. untuk mengeluarkan saham dalam simpanan Perseroan; iv. untuk menyetujui anggaran tahunan dan rencana kerja tahunan (business plan)

Perseroan; v. untuk memperoleh saham atau hak dan kepentingan lain dalam badan usaha lain; vi. untuk memindahkan atau dengan cara lain mengalihkan atau menjaminkan seluruh atau

sebagian besar aset Perseroan dalam satu tahun buku, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain;

vii. untuk menyatakan dan mengajukan permohonan kepailitan atau pembubaran Perseroan; viii. untuk melakukan merger atau konsolidasi dengan perusahaan lain.

3. a. Presiden Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta

mewakili Perseroan; b. Dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal

mana yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka 2 (dua) orang anggota Direksi yang lainnya dari calon yang diajukan oleh PT Sedaya Multi Investama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

RAPAT DIREKSI Pasal 13

1. Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu:

a. oleh seorang atau lebih anggota Direksi; b. atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau c. atas permintaan tertulis 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama

mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

2. Panggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak bertindak untuk dan atas

nama Direksi menurut ketentuan Pasal 12 ayat 3 Anggaran Dasar ini.

3. Panggilan Rapat Direksi disampaikan dengan surat tercatat, dengan jasa kurir, dengan telefax atau dengan surat disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.

4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.

5. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

6. Rapat Direksi dipimpin oleh Presiden Direktur, dalam hal Presiden Direktur tidak dapat hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksi akan dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari antara anggota Direksi yang hadir.

7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa.

8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila sedikitnya 3 (tiga) orang anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat.

9. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam rapat.

10. Apabila suara setuju dan yang tidak setuju berimbang, Ketua Rapat Direksi yang akan menentukan.

11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1

(satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya; b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda

tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir;

c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.

12. Anggota Direksi juga bisa berpartisipasi dalam Rapat Direksi melalui media telekonferensi, video

konferensi, atau sarana media elektronik lainnya, dimana semua orang berpartisipasi dalam rapat tersebut dapat mendengar dan didengar oleh peserta lainnya, tanpa ada keharusan untuk menghadiri secara fisik dalam rapat tersebut, dan anggota Direksi yang berpartisipasi dalam rapat dengan cara tersebut harus dianggap hadir dalam Rapat Direksi.

Page 320: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

296

Kuorum kehadiran untuk rapat semacam itu adalah partisipasi penuh dari seluruh anggota Direksi selama rapat berlangsung. Semua keputusan Direksi yang diambil dengan cara tersebut di atas harus dianggap sah dan efektif seperti halnya keputusan Direksi yang diambil secara sah dalam suatu Rapat Direksi yang dilakukan dan dihadiri secara sah. Rapat Direksi melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya sebagaimana dimaksud di atas dianggap diselenggarakan pada tempat yang disetujui oleh anggota Direksi yang menghadiri rapat, dengan ketentuan sedikitnya 1 (satu) orang anggota Direksi harus hadir dan berada di tempat tersebut selama rapat berlangsung.

13. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Direksi dibuat dalam Berita Acara Rapat. Berita Acara Rapat tersebut harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam rapat yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang menghadiri guna memastikan kelengkapan dan kebenaran Berita Acara Rapat tersebut. Berita Acara Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua anggota Direksi dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat. Apabila Berita Acara Rapat dibuat oleh Notaris, penandatanganan tersebut tidak disyaratkan.

14. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat di luar Rapat Direksi atau tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan syarat semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut.

DEWAN KOMISARIS

Pasal 14

1. Dewan Komisaris terdiri dari 3 (tiga) anggota, salah satu diantaranya diangkat sebagai Presiden Komisaris. Presiden Komisaris dan 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris lainnya diangkat dari calon yang diajukan olehPT Sedaya Multi Investama, sedangkan 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris lainnya diangkat dari calon yang diajukan oleh Marubeni Corporation. Selain anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksudkan di atas, Rapat Umum Pemegang Saham dapat pula mengangkat satu atau lebih komisaris independen apabila dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Para anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS masing-masing untuk jangka waktu

terhitung sejak tanggal RUPS yang menyetujui pengangkatan mereka tersebut sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan kedua yang diadakan setelah tanggal pengangkatan tersebut, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan mereka sewaktu-waktu. Anggota Dewan Komisaris yang telah berakhir masa jabatannya dapat diangkat kembali.

3. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu

30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya lowongan, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan itu. Masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris yang diitunjuk untuk mengisi lowongan tersebut adalah meneruskan masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris yang digantikannya.

4. Seorang angota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan sekurangnya-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

5. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila:

a. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 4; b. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku; c. meninggal dunia; d. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.

Page 321: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

297

Kuorum kehadiran untuk rapat semacam itu adalah partisipasi penuh dari seluruh anggota Direksi selama rapat berlangsung. Semua keputusan Direksi yang diambil dengan cara tersebut di atas harus dianggap sah dan efektif seperti halnya keputusan Direksi yang diambil secara sah dalam suatu Rapat Direksi yang dilakukan dan dihadiri secara sah. Rapat Direksi melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya sebagaimana dimaksud di atas dianggap diselenggarakan pada tempat yang disetujui oleh anggota Direksi yang menghadiri rapat, dengan ketentuan sedikitnya 1 (satu) orang anggota Direksi harus hadir dan berada di tempat tersebut selama rapat berlangsung.

13. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Direksi dibuat dalam Berita Acara Rapat. Berita Acara Rapat tersebut harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam rapat yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang menghadiri guna memastikan kelengkapan dan kebenaran Berita Acara Rapat tersebut. Berita Acara Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua anggota Direksi dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat. Apabila Berita Acara Rapat dibuat oleh Notaris, penandatanganan tersebut tidak disyaratkan.

14. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat di luar Rapat Direksi atau tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan syarat semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut.

DEWAN KOMISARIS

Pasal 14

1. Dewan Komisaris terdiri dari 3 (tiga) anggota, salah satu diantaranya diangkat sebagai Presiden Komisaris. Presiden Komisaris dan 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris lainnya diangkat dari calon yang diajukan olehPT Sedaya Multi Investama, sedangkan 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris lainnya diangkat dari calon yang diajukan oleh Marubeni Corporation. Selain anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksudkan di atas, Rapat Umum Pemegang Saham dapat pula mengangkat satu atau lebih komisaris independen apabila dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Para anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS masing-masing untuk jangka waktu

terhitung sejak tanggal RUPS yang menyetujui pengangkatan mereka tersebut sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan kedua yang diadakan setelah tanggal pengangkatan tersebut, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan mereka sewaktu-waktu. Anggota Dewan Komisaris yang telah berakhir masa jabatannya dapat diangkat kembali.

3. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu

30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya lowongan, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan itu. Masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris yang diitunjuk untuk mengisi lowongan tersebut adalah meneruskan masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris yang digantikannya.

4. Seorang angota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan sekurangnya-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

5. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila:

a. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 4; b. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku; c. meninggal dunia; d. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.

TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS Pasal 15

1. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan

pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberikan nasihat kepada Direksi.

2. Dewan Komisaris baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama setiap waktu dalam jam kantor

Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

3. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang

ditanyakan oleh Dewan Komisaris. 4. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai

seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.

5. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenangnya yang

diberikan kepada Presiden Komisaris atau anggota Dewan Komisaris dalam Anggaran Dasar ini berlaku pula baginya.

RAPAT DEWAN KOMISARIS Pasal 16

1. Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu:

a. oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; b. atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Direksi; atau c. atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama

mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

2. Panggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Presiden Komisaris atau oleh seorang anggota

Dewan Komisaris. 3. Panggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan dengan surat tercatat, dengan jasa kurir, dengan

telefax atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap angota Dewan Komisaris dengan mendapat tanda terima paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.

4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat. 5. Rapat Dewan Komisaris diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha

Perseroan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

6. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris, dalam hal Presiden Komisaris tidak dapat hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari antara anggota Dewan Komisaris yang hadir.

Page 322: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

298

7. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa.

8. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila

lebih dari ½ (satu per dua) dari total anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam rapat. 9. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam rapat, dengan ketentuan bahwa keputusan tersebut harus disetujui oleh setidak-tidaknya 1 (satu) anggota Dewan Komisaris yang dinominasikan oleh PT Sedaya Multi Investama dan 1 (satu) anggota Dewan Komisaris yang dinominasikan oleh Marubeni Corporation.

10. Apabila suara setuju dan yang tidak setuju berimbang, Ketua Rapat Dewan Komisaris yang akan

menentukan. 11. a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan

tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya; b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda

tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan dari yang hadir;

c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.

12. Anggota Dewan Komisaris juga bisa berpartisipasi dalam Rapat Dewan Komisaris melalui media

telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya, dimana semua orang berpartisipasi dalam rapat tersebut dapat mendengar dan didengar oleh peserta lainnya, tanpa ada keharusan untuk menghadiri secara fisik dalam rapat tersebut, dan anggota Dewan Komisaris yang berpartisipasi dalam rapat dengan cara tersebut harus dianggap hadir dalam Rapat Dewan Komisaris. Kuorum kehadiran untuk rapat semacam itu adalah partisipasi penuh dari seluruh anggota Dewan Komisaris selama rapat berlangsung. Semua keputusan Dewan Komisaris yang diambil dengan cara tersebut di atas harus dianggap sah dan efektif seperti halnya keputusan Dewan Komisaris yang diambil secara sah dalam suatu Rapat Dewan Komisaris yang dilakukan dan dihadiri secara sah. Rapat Dewan Komisaris melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya sebagaimana dimaksud di atas dianggap diselenggarakan pada tempat yang disetujui oleh anggota Dewan Komisaris yang menghadiri rapat, dengan ketentuan sedikitnya 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris harus hadir dan berada di tempat tersebut selama rapat berlangsung.

13. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris dibuat dalam Berita Acara Rapat. Berita Acara Rapat tersebut harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam rapat yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang menghadiri guna memastikan kelengkapan dan kebenaran Berita Acara Rapat tersebut. Berita Acara Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua anggota Dewan Komisaris dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat. Apabila Berita Acara Rapat dibuat oleh Notaris, penandatanganan tersebut tidak disyaratkan.

14. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat di luar Rapat Dewan Komisaris atau tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan syarat semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut.

Page 323: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

299

7. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa.

8. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila

lebih dari ½ (satu per dua) dari total anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam rapat. 9. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam rapat, dengan ketentuan bahwa keputusan tersebut harus disetujui oleh setidak-tidaknya 1 (satu) anggota Dewan Komisaris yang dinominasikan oleh PT Sedaya Multi Investama dan 1 (satu) anggota Dewan Komisaris yang dinominasikan oleh Marubeni Corporation.

10. Apabila suara setuju dan yang tidak setuju berimbang, Ketua Rapat Dewan Komisaris yang akan

menentukan. 11. a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan

tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya; b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda

tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan dari yang hadir;

c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.

12. Anggota Dewan Komisaris juga bisa berpartisipasi dalam Rapat Dewan Komisaris melalui media

telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya, dimana semua orang berpartisipasi dalam rapat tersebut dapat mendengar dan didengar oleh peserta lainnya, tanpa ada keharusan untuk menghadiri secara fisik dalam rapat tersebut, dan anggota Dewan Komisaris yang berpartisipasi dalam rapat dengan cara tersebut harus dianggap hadir dalam Rapat Dewan Komisaris. Kuorum kehadiran untuk rapat semacam itu adalah partisipasi penuh dari seluruh anggota Dewan Komisaris selama rapat berlangsung. Semua keputusan Dewan Komisaris yang diambil dengan cara tersebut di atas harus dianggap sah dan efektif seperti halnya keputusan Dewan Komisaris yang diambil secara sah dalam suatu Rapat Dewan Komisaris yang dilakukan dan dihadiri secara sah. Rapat Dewan Komisaris melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya sebagaimana dimaksud di atas dianggap diselenggarakan pada tempat yang disetujui oleh anggota Dewan Komisaris yang menghadiri rapat, dengan ketentuan sedikitnya 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris harus hadir dan berada di tempat tersebut selama rapat berlangsung.

13. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris dibuat dalam Berita Acara Rapat. Berita Acara Rapat tersebut harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam rapat yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang menghadiri guna memastikan kelengkapan dan kebenaran Berita Acara Rapat tersebut. Berita Acara Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua anggota Dewan Komisaris dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat. Apabila Berita Acara Rapat dibuat oleh Notaris, penandatanganan tersebut tidak disyaratkan.

14. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat di luar Rapat Dewan Komisaris atau tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan syarat semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut.

RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN Pasal 17

1. Direksi menyampaikan rencana kerja yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan kepada

RUPS untuk mendapat persetujuan, sebelum tahun buku dimulai.

2. Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus disampaikan sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang, dengan mengindahkan ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini.

3. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan 31 (tiga puluh satu) Desember. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.

4. Direksi menyusun Laporan Tahunan dan menyediakannya di kantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para pemegang saham terhitung sejak tanggal panggilan RUPS Tahunan.

PENGGUNAAN LABA DAN PEMBAGIAN DIVIDEN

Pasal 18

1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan oleh RUPS Tahunan dan merupakan saldo laba yang positif, dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS tersebut.

2. Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya. Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi itu belum sama sekali tertutup.

3. Direksi berdasarkan keputusan Direksi dan dengan persetujuan Dewan Komisaris dapat membagikan dividen interim apabila keadaan keuangan Perseroan memungkinkan, dengan ketentuan bahwa dividen interim tersebut akan diperhitungkan dengan dividen yang akan dibagikan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan berikutnya yang diambil sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar.

4. Dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun setelah disediakan untuk dibayarkan, dimasukkan dalam dana cadangan yang khusus diperuntukkan untuk itu.

5. Dividen dalam dana cadangan khusus tersebut dapat diambil oleh pemegang saham Perseroan yang berhak sebelum lewatnya jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan.

6. Dividen yang tidak diambil setelah lewat waktu tersebut menjadi milik Perseroan.

PENGGUNAAN CADANGAN Pasal 19

1. Penyisihan laba bersih untuk cadangan dilakukan sampai mencapai paling sedikit 20% (dua

puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor hanya boleh dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dipenuhi oleh cadangan lain.

2. Apabila jumlah cadangan telah melebihi 20% (dua puluh persen), RUPS dapat memutuskan agar jumlah kelebihannya digunakan bagi keperluan Perseroan.

3. Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 yang belum dipergunakan untuk menutup kerugian dan kelebihan cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 yang penggunaannya belum ditentukan oleh RUPS harus dikelola oleh Direksi dengan cara yang tepat menurut pertimbangan Direksi, setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris dan memperhatikan peraturan perundang-undangan, agar memperoleh laba.

Page 324: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

300

KETENTUAN PENUTUP Pasal 20

Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diputus dalam RUPS. a. Susunan pemegang saham Perseroan serta jumlah saham yang dimilikinya adalah sebagai

berikut: i. PT. Sedaya Multi Investama, sebanyak 344.931.040,00 (tiga ratus empat puluh

empat juta sembilan ratus tiga puluh satu ribu empat puluh) saham atau tiga ratus empat puluh empat miliar sembilan ratus tiga puluh satu juta empat puluh ribu Rupiah………………………………………………………………………………….…….

Rp 344.931.040.000,00

ii. Marubeni Corporation, sebanyak 201.209.774 (dua ratus satu juta dua ratus sembilan ribu tujuh ratus tujuh puluh empat) saham atau dua ratus satu miliar dua ratus sembilan juta tujuh ratus tujuh puluh empat ribu Rupiah…………………………………………………………………………………………

Rp 201.209.774.000,00

iii. PT. Marubeni Indonesia, sebanyak 28.744.253 (dua puluh delapan juta tujuh ratus empat puluh empat ribu dua ratus lima puluh tiga) saham atau dua puluh delapan miliar tujuh ratus empat puluh empat juta dua ratus lima puluh tiga ribu Rupiah…….

Rp 28.744.253.000,00

Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang terakhir dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 101 tertanggal 26 April 2016,yang pemberitahuan atas perubahan Data Perseroan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.-01.03-0043660 tertanggal 26 April 2016 didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0052370.AH.01.11.TAHUN 2016 Tanggal 26 April 2016 (“Akta No.101/2016”), susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Djoko Pranoto Santoso Komisaris : Diana Makmur Komisaris : Jiro Itai Komisaris Independen : Drs. H. Mohammad Husni, MM Komisaris Independen : Hardi Montana Direksi Presiden Direktur : Bugie Laksmana Direktur : Andrijanto Direktur : Naga Sujady Direktur : Yasuaki Yoshino Direktur : Harly Setiabudi

Page 325: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

301

KETENTUAN PENUTUP Pasal 20

Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diputus dalam RUPS. a. Susunan pemegang saham Perseroan serta jumlah saham yang dimilikinya adalah sebagai

berikut: i. PT. Sedaya Multi Investama, sebanyak 344.931.040,00 (tiga ratus empat puluh

empat juta sembilan ratus tiga puluh satu ribu empat puluh) saham atau tiga ratus empat puluh empat miliar sembilan ratus tiga puluh satu juta empat puluh ribu Rupiah………………………………………………………………………………….…….

Rp 344.931.040.000,00

ii. Marubeni Corporation, sebanyak 201.209.774 (dua ratus satu juta dua ratus sembilan ribu tujuh ratus tujuh puluh empat) saham atau dua ratus satu miliar dua ratus sembilan juta tujuh ratus tujuh puluh empat ribu Rupiah…………………………………………………………………………………………

Rp 201.209.774.000,00

iii. PT. Marubeni Indonesia, sebanyak 28.744.253 (dua puluh delapan juta tujuh ratus empat puluh empat ribu dua ratus lima puluh tiga) saham atau dua puluh delapan miliar tujuh ratus empat puluh empat juta dua ratus lima puluh tiga ribu Rupiah…….

Rp 28.744.253.000,00

Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang terakhir dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 101 tertanggal 26 April 2016,yang pemberitahuan atas perubahan Data Perseroan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.-01.03-0043660 tertanggal 26 April 2016 didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0052370.AH.01.11.TAHUN 2016 Tanggal 26 April 2016 (“Akta No.101/2016”), susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Djoko Pranoto Santoso Komisaris : Diana Makmur Komisaris : Jiro Itai Komisaris Independen : Drs. H. Mohammad Husni, MM Komisaris Independen : Hardi Montana Direksi Presiden Direktur : Bugie Laksmana Direktur : Andrijanto Direktur : Naga Sujady Direktur : Yasuaki Yoshino Direktur : Harly Setiabudi

XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

1. PEMESANAN YANG BERHAK Perorangan Warga Negara Indonesia dan perorangan Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal, serta badan usaha atau lembaga Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan yang berhak membeli Obligasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yurisdiksi setempat. 2. PEMESAN PEMBELIAN OBLIGASI Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus. Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi (“FPPO”) dapat diperoleh dari Penjamin Emisi Obligasi yang menjadi anggota BEI sebagaimana tercantum dalam Bab XXII Prospektus ini. Pemesanan pembelian Obligasi dilakukan dengan menggunakan FPPO asli yang dikeluarkan melalui Penjamin Emisi Obligasi yang dapat diperoleh pada alamat Penjamin Emisi Obligasi sebagaimana tercantum pada Bab XXII Prospektus ini. Pemesanan pembelian Obligasi yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak dilayani. Pemesanan pembelian yang telah diajukan tidak boleh dibatalkan oleh pemesan Obligasi. 3. JUMLAH MINIMUM PEMESANAN Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yaitu Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. 4. MASA PENAWARAN UMUM OBLIGASI Masa Penawaran Umum akan dimulai pada tanggal 3 Juni 2016 dan ditutup pada tanggal 6 Juni 2016 pukul 16.00 WIB.

5. PENDAFTARAN OBLIGASI KE DALAM PENITIPAN KOLEKTIF

Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini telah didaftarkan kepada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI antara Perseroan dengan KSEI (“Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI”). Dengan didaftarkannya Obligasi tersebut di KSEI, maka atas Obligasi ini berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dalam bentuk warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi

yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan diadministrasikan secara elektronik dalam Penitipan Kolektif di KSEI. Selanjutnya Obligasi hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek selambat-lambatnya pada Tanggal Emisi;

b. KSEI akan menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian sebagai tanda bukti pencatatan Obligasi dalam Rekening Efek di KSEI. Konfirmasi Tertulis tersebut merupakan bukti kepemilikan yang sah atas Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek;

c. Pengalihan kepemilikan Obligasi dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI, yang selanjutnya akan dikonfirmasikan oleh KSEI kepada Pemegang Rekening;

d. Pemegang Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek merupakan Pemegang Obligasi yang berhak atas pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO (kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Perusahaan Afiliasi), serta hak-hak lainnya yang melekat pada Obligasi;

e. Pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan jumlah pokok Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal pembayaran Bunga Obligasi maupun pelunasan Pokok Obligasi yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran. Perseroan melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi berdasarkan data kepemilikan Obligasi yang disampaikan oleh KSEI kepada Perseroan. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang memiliki Obligasi pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi;

Page 326: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

302

f. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO, dan wajib memperlihatkan KTUR yang diterbitkan KSEI kepada Wali Amanat;

g. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat, transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO;

h. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan pembelian Obligasi wajib membuka Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening Efek di KSEI;

6. TEMPAT PENGAJUAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI Sebelum Masa Penawaran Umum ditutup, pemesan Obligasi harus melakukan pemesanan pembelian Obligasi selama jam kerja dengan mengajukan FPPO kepada Penjamin Emisi Obligasi atau Agen Penjualan yang ditunjuk, pada tempat dimana FPPO diperoleh. 7. BUKTI TANDA TERIMA PEMESANAN OBLIGASI

Para Penjamin Emisi Obligasi atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi akan menyerahkan kembali satu tembusan dari FPPO yang telah ditandatanganinya sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi tersebut bukan merupakan jaminan dipenuhinya pesanan.

8. PENJATAHAN OBLIGASI

Penjatahan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.7(Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011). Tanggal Penjatahan adalah tanggal 7 Juni 2016, dan penjatahan dilakukan pada pukul 17.00 WIB.

Setiap pihak dilarang baik langsung maupun tidak langsung untuk mengajukan lebih dari 1 (satu) pemesanan Efek untuk setiap Penawaran Umum. Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Efek dan terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan pemesanan Efek melalui lebih dari satu formulir pemesanan untuk setiap Penawaran Umum, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Efek yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib menyerahkan laporan hasil Penawaran Umum kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah tanggal penjatahan.Manajer Penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada Otoritas Jasa Keuangan mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman kepada Peraturan Bapepam No. VIII.G.12 dan Peraturan Bapepam No. IX.A.7 paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya masa Penawaran Umum.

9. PEMBAYARAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi, pemesan harus segera melaksanakan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau transfer yang ditujukan kepada Penjamin Emisi Obligasi yang bersangkutan atau kepada Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi pada rekening di bawah ini:

Bank Cimb

Niaga Cabang Graha

Niaga

Bank Permata Cabang

Sudirman

DBS Bank Indonesia Cabang

Jakarta, Mega Kuningan

Bank Permata Cabang

Sudirman, Jakarta

Bank Permata Syariah

Cabang Arteri Pondok Indah

Bank Mandiri Cabang Bursa Efek Indonesia

Bank Permata Cabang

Sudirman

No. Rekening Bank

146 0101 085 009

No. Rekening Bank

0701 240804

No. Rekening Bank

322 003 4016

No. Rekening Bank

070 125 4783

No. Rekening Bank

00971134003

No. Rekening Bank

104 000 409 2222

No. Rekening Bank

00701350480

PT CIMB Securities Indonesia

PT Danareksa Sekuritas

PT DBS Vickers

Securities Indonesia

PT Indo Premier

Securities

PT Mandiri Sekuritas

PT MNC Securities

PT RHBSecurities

Indonesia

Page 327: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

303

f. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO, dan wajib memperlihatkan KTUR yang diterbitkan KSEI kepada Wali Amanat;

g. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat, transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO;

h. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan pembelian Obligasi wajib membuka Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening Efek di KSEI;

6. TEMPAT PENGAJUAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI Sebelum Masa Penawaran Umum ditutup, pemesan Obligasi harus melakukan pemesanan pembelian Obligasi selama jam kerja dengan mengajukan FPPO kepada Penjamin Emisi Obligasi atau Agen Penjualan yang ditunjuk, pada tempat dimana FPPO diperoleh. 7. BUKTI TANDA TERIMA PEMESANAN OBLIGASI

Para Penjamin Emisi Obligasi atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi akan menyerahkan kembali satu tembusan dari FPPO yang telah ditandatanganinya sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi tersebut bukan merupakan jaminan dipenuhinya pesanan.

8. PENJATAHAN OBLIGASI

Penjatahan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.7(Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011). Tanggal Penjatahan adalah tanggal 7 Juni 2016, dan penjatahan dilakukan pada pukul 17.00 WIB.

Setiap pihak dilarang baik langsung maupun tidak langsung untuk mengajukan lebih dari 1 (satu) pemesanan Efek untuk setiap Penawaran Umum. Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Efek dan terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan pemesanan Efek melalui lebih dari satu formulir pemesanan untuk setiap Penawaran Umum, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Efek yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib menyerahkan laporan hasil Penawaran Umum kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah tanggal penjatahan.Manajer Penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada Otoritas Jasa Keuangan mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman kepada Peraturan Bapepam No. VIII.G.12 dan Peraturan Bapepam No. IX.A.7 paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya masa Penawaran Umum.

9. PEMBAYARAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi, pemesan harus segera melaksanakan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau transfer yang ditujukan kepada Penjamin Emisi Obligasi yang bersangkutan atau kepada Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi pada rekening di bawah ini:

Bank Cimb

Niaga Cabang Graha

Niaga

Bank Permata Cabang

Sudirman

DBS Bank Indonesia Cabang

Jakarta, Mega Kuningan

Bank Permata Cabang

Sudirman, Jakarta

Bank Permata Syariah

Cabang Arteri Pondok Indah

Bank Mandiri Cabang Bursa Efek Indonesia

Bank Permata Cabang

Sudirman

No. Rekening Bank

146 0101 085 009

No. Rekening Bank

0701 240804

No. Rekening Bank

322 003 4016

No. Rekening Bank

070 125 4783

No. Rekening Bank

00971134003

No. Rekening Bank

104 000 409 2222

No. Rekening Bank

00701350480

PT CIMB Securities Indonesia

PT Danareksa Sekuritas

PT DBS Vickers

Securities Indonesia

PT Indo Premier

Securities

PT Mandiri Sekuritas

PT MNC Securities

PT RHBSecurities

Indonesia

Jika pembayaran dilakukan dengan cek atau bilyet giro, maka cek dan bilyet giro yang bersangkutan harus dapat diuangkan atau ditunaikan dengan segera selambat-lambatnya tanggal 8 Juni 2016 pada rekening tersebut di atas. Semua biaya yang berkaitan dengan proses pembayaran merupakan beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan tidak dipenuhi. 10. DISTRIBUSI OBLIGASI SECARA ELEKTRONIK Apabila Perseroan tidak dapat atau terlambat menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi dan/atau memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di KSEI maka Perseroan wajib membayar denda kepada Penjamin Emisi Obligasi sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk setiap hari keterlambatan dari jumlah Obligasi yang tidak dapat didistribusikan kepada Pemegang Obligasi yang berhak. Segera setelah Obligasi dikreditkan pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi memberikan instruksi kepada KSEI untuk mendistribusikan Obligasi kedalam Rekening Efek dari Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan penyetoran yang telah dilakukan oleh Penjamin Emisi Obligasi menurut Bagian Penjaminan. Dengan telah dilaksanakannya pendistribusian Obligasi kepada Penjamin Emisi Obligasi maka tanggung jawab pendistribusian Obligasi selanjutnya kepada Pemegang Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Emisi Obligasi yang bersangkutan.

Tanggal distribusi obligasi secara elektronik akan jatuh pada tanggal 9 Juni 2016.

11. PEMBATALAN PENAWARAN UMUM Dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum, dengan ketentuan:

(i) Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi:

a) Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) hari bursa berturut-turut;

b) Bencana alam, perang, huru hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau

c) Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Formulir sebagaimana ditentukan dalam Peraturan No. IX.A.2.

(ii) Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a) mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum dalam paling kurang 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

b) menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a;

c) menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a) kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud; dan

(iii) Dalam hal Perjanjian berakhir dengan sendirinya yang disebabkan karena terjadinya keadaan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 16.1.b. dan c Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, maka dalam hal:

Page 328: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

304

a) Jika uang pemesanan Obligasi sudah diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi, maka uang pemesanan tersebut harus dikembalikan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi kepada para pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sesudah tanggal penjatahan atau sesudah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut, dengan demikian Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi membebaskan Emiten dari segala tanggung jawabnya;

b) Jika uang pemesanan Obligasi sudah diterima oleh Emiten, maka Emiten melalui KSEI wajib mengembalikan uang pemesanan Obligasi kepada para pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut, dengan demikian Emiten membebaskan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi dari segala tanggung jawabnya;

c) Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang pemesanan tersebut, maka pihak yang menyebabkan keterlambatan yaitu Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi wajib membayar denda kepada para pemesan untuk tiap hari keterlambatan sebesar 1% di atas tingkat Bunga Obligasi masing-masing seri Obligasi per tahun dari jumlah dana yang terlambat dikembalikan. Denda tersebut di atas dihitung dengan ketentuan 1 tahun adalah 360 Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Denda dikenakan sejak hari ke-3 (ketiga) setelah berakhirnya Perjanjian yang dihitung secara harian.

d) Jumlah yang harus dibayar dan denda tersebut harus dibayar sekaligus secara penuh atas permintaan pertama Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dengan memberitahukan kepada KSEI dan KSEI mengembalikan Sertifikat Jumbo Obligasi kepada Perseroan sesuai dengan Jumlah Pokok Obligasi yang diterbitkan Perseroan.

e) Apabila uang pengembalian pemesanan Obligasi sudah disediakan, akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah sejak keputusan penundaan atau pembatalan Penawaran Umum tersebut atau berakhirnya Perjanjian, Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi tidak diwajibkan membayar Bunga Obligasi dan/atau denda kepada para pemesan Obligasi.

f) terjadi pengakhiran Perjanjian karena sebab apapun Emiten dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi wajib memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada OJK

12. LAIN-LAIN Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Page 329: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

305

a) Jika uang pemesanan Obligasi sudah diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi, maka uang pemesanan tersebut harus dikembalikan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi kepada para pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sesudah tanggal penjatahan atau sesudah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut, dengan demikian Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi membebaskan Emiten dari segala tanggung jawabnya;

b) Jika uang pemesanan Obligasi sudah diterima oleh Emiten, maka Emiten melalui KSEI wajib mengembalikan uang pemesanan Obligasi kepada para pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut, dengan demikian Emiten membebaskan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi dari segala tanggung jawabnya;

c) Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang pemesanan tersebut, maka pihak yang menyebabkan keterlambatan yaitu Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi wajib membayar denda kepada para pemesan untuk tiap hari keterlambatan sebesar 1% di atas tingkat Bunga Obligasi masing-masing seri Obligasi per tahun dari jumlah dana yang terlambat dikembalikan. Denda tersebut di atas dihitung dengan ketentuan 1 tahun adalah 360 Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Denda dikenakan sejak hari ke-3 (ketiga) setelah berakhirnya Perjanjian yang dihitung secara harian.

d) Jumlah yang harus dibayar dan denda tersebut harus dibayar sekaligus secara penuh atas permintaan pertama Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dengan memberitahukan kepada KSEI dan KSEI mengembalikan Sertifikat Jumbo Obligasi kepada Perseroan sesuai dengan Jumlah Pokok Obligasi yang diterbitkan Perseroan.

e) Apabila uang pengembalian pemesanan Obligasi sudah disediakan, akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah sejak keputusan penundaan atau pembatalan Penawaran Umum tersebut atau berakhirnya Perjanjian, Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi tidak diwajibkan membayar Bunga Obligasi dan/atau denda kepada para pemesan Obligasi.

f) terjadi pengakhiran Perjanjian karena sebab apapun Emiten dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi wajib memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada OJK

12. LAIN-LAIN Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

XX. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT

Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2016, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, (selanjutnya disebut sebagai "BRI") bertindak sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan para Pemegang Obligasi sebagaimana ditetapkan dalam UUPM. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ("BRI") dalam penerbitan Obligasi ini bertindak sebagai Wali Amanat dan telah terdaftar di Bapepam dan LK dengan No. 08/STTD-WA/PM/1996 tanggal 11 Juni 1996.Sehubungan dengan penerbitan Obligasi ini telah dibuat Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi antara Perseroan dengan BRI. BRI sebagai Wali Amanat menyatakan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan yang dituangkan dalam surat pernyataan tidak terafiliasi dan tidak ada hubungan kredit No. B.449-DIS/TCS/03/2016 tanggal 28 Maret 2016. BRI tidak mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan melebihi 25% dari jumlah obligasi yang diwaliamanati dan/atau tidak merangkap sebagai penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan Obligasi, dan/atau kewajiban Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang Obligasi, sesuai dengan Peraturan No. VI.C.3. BRI sebagai Wali Amanat telah melakukan penelaahan/uji tuntas (due diligence) terhadap Perseroan, dengan Surat Pernyataan No.B.490-DIS/TCS/03/2016 tanggal 28 Maret 2016 sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor KEP-412/BL/2010 Peraturan Nomor VI.C.4. 1. Umum

Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (untuk selanjutnya disebut BRI) didirikan dengan nama De Poerwokertosche Sparbank der Inslandsche Hoofden atau Bank Priyayi yang didirikan oleh Raden Wiriadmadja dan kawan-kawan pada tanggal 16 Desember 1895. Anggaran dasar BRI telah mengalami beberapa kali perubahan. BRI berubah statusnya menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 tahun 1992 tanggal 29 April 1992. Dengan Akta No. 113 tanggal 31 Juli 1992 yang dibuat oleh Muhani Salim, SH., Notaris di Jakarta, maka BRI diberi nama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan keputusan No. C2-6584.HT.01.01.TH.92 tanggal 12 Agustus 1992, telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan No. 2155-1992 tanggal 15 Agustus 1992 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 11 September 1992, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 3a tahun 1992. Anggaran Dasar terakhir dimuat dalam akta Nomor: 1 tanggal 01-04-2015 (satu April dua ribu lima belas) dibuat dihadapan Fathiah Helmi S.H., Notaris yang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar-nya telah diterima dan di catat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-AH.01.03-0054353 tanggal 08-04-2015 (delapan April dua ribu lima belas) sedangkan susunan Direksi dan Dewan Komisaris yang terakhir sebagaimana dimuat dalam akta Nomor: 13, tanggal 12-08-2015 (dua belas Agusus dua ribu lima belas) dibuat dihadapan Fathiah Helmi S.H., Notaris yang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Datanya diterima dan di catat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Nomor: AHU-AH.01.03-0956798 tanggal 13-08-2015 (tiga belas Agustus dua ribu lima belas).

2. Permodalan Wali Amanat

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia No. 38 tertanggal 24 November 2010, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, telah ditetapkan Persetujuan Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split) dan Perubahan Pasal 4 Anggaran Dasar PT Bank Rakyat Indonesia terkait dengan Pemecahan Nominal Saham.

Page 330: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

306

Atas hal tersebut diatas, berdasarkan Surat Keterangan Daftar Pemegang Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang dikeluarkan oleh PT. Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek per 30 Juni 2015, maka komposisi modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh BRI menjadi sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp250,- per Saham Persentase

Kepemilikan Saham (%)

Jumlah Lembar Saham

Jumlah Nilai Saham (Rp)

Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna 1 250 0,00 - Saham Biasa Seri B 59.999.999.999 14.999.999.999.750 100,00 Jumlah Modal Dasar 60.000.000.000 15.000.000.000.000 100,00

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia - Saham Seri A Dwiwarna 1 250 0,00 - Saham Biasa Seri B Publik (masing-masing

dibawah 5%) 13.999.999.999 3.499.999.999.750 56,75

- Saham Biasa Seri B 10.669.162.000 2.667.290.500.000 43,25 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

24.669.162.000 6.167.290.500.000 100,00

Saham Dalam Portepel 35.330.838.000 8.832.709.500.000 3. Pengurus dan Pengawasan

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk No.02 tanggal 1 April 2015 jo. Nomor: 13, tanggal 12 Agustus 2015 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama/Independen : Mustafa Abubakar Wakil Komisaris Utama : Gatot Trihargo Komisaris Independen : Fuad Rahmany Komisaris Independen : Ahmad Fuad Komisaris Independen : Adhyaksa Dault Komisaris Independen : Sony Keraf Komisaris : Vincentius Sonny Loho Komisaris : Jeffry W. Wurangian Komisaris : Gatot M. Suwondo*) Keterangan: *)Telah mengundurkan diri dan dilaporkan kepada OJK tertanggal 29 Mei 2015. Direksi Direktur Utama : Asmawi Syam Wakil Direktur Utama : Sunarso Direktur : Djarot Kusumayakti*) Direktur : Gatot Mardiwasisto Direktur : A. Toni Soetirto Direktur : Randi Anto Direktur : Susy Liestiowaty Direktur : Zulhelfi Abidin Direktur : Donsuwan Simatupang Direktur : Haru Koesmahargyo Direktur : Mohammad Irfan Direktur : Kuswiyoto**) Keterangan: *)Pada tanggal 8 Juni 2015 sudah tidak efektif lagi dan dilaporkan kepada OJK tanggal 12 Juni 2015. **) Efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 331: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

307

Atas hal tersebut diatas, berdasarkan Surat Keterangan Daftar Pemegang Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang dikeluarkan oleh PT. Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek per 30 Juni 2015, maka komposisi modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh BRI menjadi sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp250,- per Saham Persentase

Kepemilikan Saham (%)

Jumlah Lembar Saham

Jumlah Nilai Saham (Rp)

Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna 1 250 0,00 - Saham Biasa Seri B 59.999.999.999 14.999.999.999.750 100,00 Jumlah Modal Dasar 60.000.000.000 15.000.000.000.000 100,00

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia - Saham Seri A Dwiwarna 1 250 0,00 - Saham Biasa Seri B Publik (masing-masing

dibawah 5%) 13.999.999.999 3.499.999.999.750 56,75

- Saham Biasa Seri B 10.669.162.000 2.667.290.500.000 43,25 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

24.669.162.000 6.167.290.500.000 100,00

Saham Dalam Portepel 35.330.838.000 8.832.709.500.000 3. Pengurus dan Pengawasan

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk No.02 tanggal 1 April 2015 jo. Nomor: 13, tanggal 12 Agustus 2015 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama/Independen : Mustafa Abubakar Wakil Komisaris Utama : Gatot Trihargo Komisaris Independen : Fuad Rahmany Komisaris Independen : Ahmad Fuad Komisaris Independen : Adhyaksa Dault Komisaris Independen : Sony Keraf Komisaris : Vincentius Sonny Loho Komisaris : Jeffry W. Wurangian Komisaris : Gatot M. Suwondo*) Keterangan: *)Telah mengundurkan diri dan dilaporkan kepada OJK tertanggal 29 Mei 2015. Direksi Direktur Utama : Asmawi Syam Wakil Direktur Utama : Sunarso Direktur : Djarot Kusumayakti*) Direktur : Gatot Mardiwasisto Direktur : A. Toni Soetirto Direktur : Randi Anto Direktur : Susy Liestiowaty Direktur : Zulhelfi Abidin Direktur : Donsuwan Simatupang Direktur : Haru Koesmahargyo Direktur : Mohammad Irfan Direktur : Kuswiyoto**) Keterangan: *)Pada tanggal 8 Juni 2015 sudah tidak efektif lagi dan dilaporkan kepada OJK tanggal 12 Juni 2015. **) Efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. KEGIATAN USAHA

Selaku Bank Umum, BRI melaksanakan kegiatan usaha perbankan sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang No. 7 tahun 1992 berikut perubahannya dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan. Dalam rangka mendukung dan mengembangkan kegiatan usahanya, BRI juga melakukan penyertaan pada entitas anak sebagai berikut :

Nama Perusahaan Bidang Usaha ProsentaseK

epemilikan PT Bank BRI Syariah PT Bank Agroniaga BRIngin Remittance Company, Ltd PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera

Perbankan Perbankan Lembaga Keuangan Bukan Bank Perusahaan Asuransi

99,9% 86,426%

100% 91,001%

Dalam rangka mengembangkan Fee Based Income dan pengembangan Pasar Modal di Indonesia, BRI saat ini melayani jasa Wali Amanat (Trustee), Agen Pembayaran (Paying Agent), Agen Jaminan (Security Agent), Sinking Fund Agent dan Jasa Kustodian. 1. Jasa Wali Amanat (Trustee) Obligasi yang menggunakan Jasa Wali Amanat BRI posisi per 31 Januari 2016 adalah sebagai berikut : a. Telecommunication

- Obligasi Indosat V Tahun 2007 - Sukuk Ijarah Indosat II Tahun 2007 - Obligasi Indosat VI Tahun 2008 - Obligasi Indosat VII Tahun 2009 - Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 - Obligasi Indosat VIII Tahun 2012 - Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 - Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 - Obliigasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 - Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 - Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015 - Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015 - Obligasi Tower Bersama Infrastructure Group Berkelanjutan I Tahap 1 2013

b. Financial Company - Obligasi Berkelanjutan I ASF Tahap I Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I ASF Tahap III Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap I Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap II Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap III Tahun 2014 - Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap IV Tahun 2014 - Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap V Tahun 2015 - Obligasi XII ASF Tahun 2011 - Medium Term Notes III ASF Tahun 2015 - Medium Term Notes I Buana Finance Tahun 2013 - Medium Term Notes II Buana Finance Tahun 2015 - Obligasi Berkelanjutan I FIF Tahap I Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I FIF Tahap II Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan I FIF Tahap III Tahun 2014 - Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap I Tahun 2015 - Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap II Tahun 2015 - Obligasi MFIN Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 - Obligasi MFIN Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 - MTN II MFIN Tahun 2014 - Obligasi I PNM Tahun 2012 - MTN SAN F III Tahun 2012

Page 332: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

308

- MTN SAN F IV Tahun 2013 - MTN SANF V Tahun 2013 - MTN SANF VI Tahun 2014 - MTN SANF VII Tahun 2015 - Obligasi SAN F Berkelanjutan I Tahap 1 2013 - Obligasi SAN F II Tahun 2012 - Obligasi SAN F Berkelanjutan I Tahap II 2014 - Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahap III 2015 - Obligasi SMF Berkelanjutan I Tahap I 2011 - Obligasi SMF Berkelanjutan I Tahap II 2012 - Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap 1 2012 - Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap II 2013 - Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap III 2014 - Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap IV 2014 - EBA-SP SMF-BTN01 2015 - Obligasi TAF III Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan I TAFS Tahap I 2014 - Obligasi Berkelanjutan I TAFS Tahap II 2015 - Obligasi Berkelanjutan I TAFS Tahap III 2015

c. Infrastructure - Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005

d. Property & Construction - Obligasi I APLN Tahun 2011 - Obligasi II APLN Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap I Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap II Tahun 2014 - Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap III Tahun 2014 - Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap IV Tahun 2015 - MTN Adhi Persada Properti I Tahun 2015

e. Food & Beverage - Obligasi Fast Food Indonesia I Tahun 2011 - MTN Forisa Nusapersada II Tahun 2012 - Obligasi SAT Berkelanjutan I Tahap I 2014 - Obligasi SAT Berkelanjutan I Tahap II 2015

f. Shipping - Obligasi APOL II Tahun 2008 - MTN Syariah Ijarah APOL II Tahun 2008

g. Entertainment - Obligasi I Global Mediacom Tahun 2012

h. Transportation - Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014

i. Bank - MTN I ICBC 2014 - Sukuk Mudharabah BNI Syariah I Tahun 2015 - Obligasi VII Bank Nagari Tahun 2015 - Sukuk Mudharabah II Bank Nagari Tahun 2015

2. Jasa Agen Pembayaran (Paying Agent)

Berkewajiban membantu Perseroan melaksanakan pelunasan jumlah pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi dengan cara melakukan pembayaran-pembayaran atas nama Perseroan menurut ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Agen Pembayaran dan Perjanjian Perwaliamanatan.

Page 333: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

309

- MTN SAN F IV Tahun 2013 - MTN SANF V Tahun 2013 - MTN SANF VI Tahun 2014 - MTN SANF VII Tahun 2015 - Obligasi SAN F Berkelanjutan I Tahap 1 2013 - Obligasi SAN F II Tahun 2012 - Obligasi SAN F Berkelanjutan I Tahap II 2014 - Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahap III 2015 - Obligasi SMF Berkelanjutan I Tahap I 2011 - Obligasi SMF Berkelanjutan I Tahap II 2012 - Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap 1 2012 - Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap II 2013 - Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap III 2014 - Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap IV 2014 - EBA-SP SMF-BTN01 2015 - Obligasi TAF III Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan I TAFS Tahap I 2014 - Obligasi Berkelanjutan I TAFS Tahap II 2015 - Obligasi Berkelanjutan I TAFS Tahap III 2015

c. Infrastructure - Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005

d. Property & Construction - Obligasi I APLN Tahun 2011 - Obligasi II APLN Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap I Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap II Tahun 2014 - Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap III Tahun 2014 - Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap IV Tahun 2015 - MTN Adhi Persada Properti I Tahun 2015

e. Food & Beverage - Obligasi Fast Food Indonesia I Tahun 2011 - MTN Forisa Nusapersada II Tahun 2012 - Obligasi SAT Berkelanjutan I Tahap I 2014 - Obligasi SAT Berkelanjutan I Tahap II 2015

f. Shipping - Obligasi APOL II Tahun 2008 - MTN Syariah Ijarah APOL II Tahun 2008

g. Entertainment - Obligasi I Global Mediacom Tahun 2012

h. Transportation - Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014

i. Bank - MTN I ICBC 2014 - Sukuk Mudharabah BNI Syariah I Tahun 2015 - Obligasi VII Bank Nagari Tahun 2015 - Sukuk Mudharabah II Bank Nagari Tahun 2015

2. Jasa Agen Pembayaran (Paying Agent)

Berkewajiban membantu Perseroan melaksanakan pelunasan jumlah pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi dengan cara melakukan pembayaran-pembayaran atas nama Perseroan menurut ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Agen Pembayaran dan Perjanjian Perwaliamanatan.

Obligasi yang menggunakan Jasa Agen Pembayaran BRI saat ini sebagai berikut : - Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005.

3. Jasa Agen Jaminan (Security Agent)

Fungsi Agen Jaminan adalah membantu Wali Amanat dalam pengawasan nilai jaminan Obligasi,

mendaftarkan jaminan kepada Kantor Fidusia setempat dan memelihara dokumen jaminan obligasi dengan baik. Obligasi yang menggunakan Jasa Agen Jaminan BRI saat ini sebagai berikut: : - Obligasi I Global Mediacom Tahun 2012 - MTN Adhi Persada Properti I Tahun 2015 - Obligasi Berkelanjutan I ASF Tahap I Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I ASF Tahap III Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap I Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap II Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap III Tahun 2014 - Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap IV Tahun 2014 - Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap V Tahun 2015 - Obligasi XII ASF Tahun 2011 Seri D - Medium Term Notes III ASF Tahun 2015 - Medium Term Notes I Buana Finance Tahun 2013 - Medium Term Notes II Buana Finance Tahun 2015 - Obligasi Berkelanjutan I FIF Tahap I Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I FIF Tahap II Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan I FIF Tahap III Tahun 2014 - Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap I Tahun 2015 - Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap II Tahun 2015 - Obligasi MFIN Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 - Obligasi MFIN Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 - MTN II MFIN Tahun 2014 - MTN SAN F III Tahun 2012 - MTN SAN F IV Tahun 2013 - MTN SAN F IV Tahun 2013 - MTN SANF V Tahun 2013 - MTN SANF VI Tahun 2014 - MTN SANF VII Tahun 2015 - Obligasi SAN F Berkelanjutan I Tahap 1 2013 - Obligasi SAN F II Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahap III 2015 - Obligasi SMF Berkelanjutan I Tahap 1 2011 - Obligasi SMF Berkelanjutan I Tahap II 2012 - Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap 1 2012 - Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap II 2013 - Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap III 2014 - Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap IV 2014 - Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap I Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap II Tahun 2014 - Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap III Tahun 2014 - Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap IV Tahun 2015 - Obligasi I APLN Tahun 2011 - Obligasi II APLN Tahun 2012 - Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 - MY Bond of Tuban Petro - MTN APP I Tahun 2015

Page 334: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

310

Produk dan Jasa Lainnya

Saat ini, BRI juga telah menjalani dan mengembangkan jasa Pasar Modal lainnya, antara lain : a. JasaTrust & Corporate Serviceslainnya :

- Jasa Agen Sinking Fund - Jasa Agen Escrow - Jasa Agen Konversi - Jasa Arranger Sindikasi

b. Custodian Services c. Jasa Trustee d. DPLK BRI

5. PERIZINAN BRI

a. Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 tahun 1992, tanggal 29 April 1992, perihal status BRI menjadi Perusahaan Perseroan;

b. Anggaran Dasar BRI No. 113 tanggal 31 Juli 1992 yang dibuat oleh Muhani Salim, SH., Notaris di Jakarta;

c. Surat Tanda Terdaftar dari Bapepam dan LK No.08/STTD-WA/PM/1996, tanggal 11 Juni 1996, perihal Pemberian Ijin BRI sebagai Wali Amanat;

d. SK Bank Indonesia No. 5/117/DPwB24, tanggal 15 Oktober 2003, perihal Pemberian Ijin BRI sebagai Bank Devisa;

e. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) BRI dari Pemerintah Propinsi DKI Jakarta No. 09.05.1.65.37895 tanggal 7 Maret 2011, masa berlaku ijin usaha sampai dengan 11 Februari 2016.

6. KANTOR CABANG BRI

Sejalan dengan perkembangan kegiatan usahanya, jaringan operasional BRI terus meluas. Data per 31 Desember 2015, BRI telah memiliki kantor yang terdiri 1 (satu) kantor pusat, 19 kantor wilayah, 18 kantor inspeksi, 465 kantor cabang, 598 kantor cabang pembantu, 982 kantor kas, 1 kantor cabang khusus, 5.331 BRI unit, 3.141 Teras BRI, 401 Teras keliling BRI, 2 kantor cabang luar negeri di Cayman Islands dan Singapura, 2 kantor perwakilan di New York dan Hongkong, dan 4 entitas anak yaitu PT Bank BRI Syariah, PT BRI Agroniaga Tbk, BRI Remittance Co. Ltd. Hongkong., dan PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera.

7. TUGAS POKOK WALI AMANAT

Sesuai dengan Pasal 51 Undang-Undang Pasar Modal, dan kemudian ditegaskan dalam Perjanjian Perwaliamanatan, tugas pokok Wali Amanat adalah mewakili kepentingan Pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan dalam melakukan tindakan hukum yang berkaitan dengan kepentingan Pemegang Obligasi dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia khususnya peraturan di bidang Pasar Modal.

8. PENUNJUKAN, PENGGANTIAN DAN BERAKHIRNYA TUGAS WALI AMANAT

Berdasarkan Peraturan No. VI.C.4, ketentuan mengenai penunjukan, penggantian, dan berakhirnya tugas Wali Amanat, paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut: a. Penunjukan Wali Amanat untuk pertama kalinya dilakukan oleh Emiten; b. Penggantian Wali Amanat dilakukan karena sebab-sebab sebagai berikut:

- Izin usaha bank sebagai Wali Amanat dicabut; - Pencabutan atau pembekuan kegiatan usaha Wali Amanat di Pasar Modal; - Wali Amanat dibubarkan oleh suatu badan peradilan atau oleh suatu badan resmi lainnya

atau dianggap telah bubar berdasarkan ketentuan perundang-undangan; - Wali Amanat dinyatakan pailit oleh badan peradilan yang berwenang atau dibekukan

operasinya dan/ atau kegiatan usahanya oleh pihak yang berwenang; - Wali Amanat tidak dapat melaksanakan kewajibannya;

Page 335: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

311

Produk dan Jasa Lainnya

Saat ini, BRI juga telah menjalani dan mengembangkan jasa Pasar Modal lainnya, antara lain : a. JasaTrust & Corporate Serviceslainnya :

- Jasa Agen Sinking Fund - Jasa Agen Escrow - Jasa Agen Konversi - Jasa Arranger Sindikasi

b. Custodian Services c. Jasa Trustee d. DPLK BRI

5. PERIZINAN BRI

a. Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 tahun 1992, tanggal 29 April 1992, perihal status BRI menjadi Perusahaan Perseroan;

b. Anggaran Dasar BRI No. 113 tanggal 31 Juli 1992 yang dibuat oleh Muhani Salim, SH., Notaris di Jakarta;

c. Surat Tanda Terdaftar dari Bapepam dan LK No.08/STTD-WA/PM/1996, tanggal 11 Juni 1996, perihal Pemberian Ijin BRI sebagai Wali Amanat;

d. SK Bank Indonesia No. 5/117/DPwB24, tanggal 15 Oktober 2003, perihal Pemberian Ijin BRI sebagai Bank Devisa;

e. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) BRI dari Pemerintah Propinsi DKI Jakarta No. 09.05.1.65.37895 tanggal 7 Maret 2011, masa berlaku ijin usaha sampai dengan 11 Februari 2016.

6. KANTOR CABANG BRI

Sejalan dengan perkembangan kegiatan usahanya, jaringan operasional BRI terus meluas. Data per 31 Desember 2015, BRI telah memiliki kantor yang terdiri 1 (satu) kantor pusat, 19 kantor wilayah, 18 kantor inspeksi, 465 kantor cabang, 598 kantor cabang pembantu, 982 kantor kas, 1 kantor cabang khusus, 5.331 BRI unit, 3.141 Teras BRI, 401 Teras keliling BRI, 2 kantor cabang luar negeri di Cayman Islands dan Singapura, 2 kantor perwakilan di New York dan Hongkong, dan 4 entitas anak yaitu PT Bank BRI Syariah, PT BRI Agroniaga Tbk, BRI Remittance Co. Ltd. Hongkong., dan PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera.

7. TUGAS POKOK WALI AMANAT

Sesuai dengan Pasal 51 Undang-Undang Pasar Modal, dan kemudian ditegaskan dalam Perjanjian Perwaliamanatan, tugas pokok Wali Amanat adalah mewakili kepentingan Pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan dalam melakukan tindakan hukum yang berkaitan dengan kepentingan Pemegang Obligasi dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia khususnya peraturan di bidang Pasar Modal.

8. PENUNJUKAN, PENGGANTIAN DAN BERAKHIRNYA TUGAS WALI AMANAT

Berdasarkan Peraturan No. VI.C.4, ketentuan mengenai penunjukan, penggantian, dan berakhirnya tugas Wali Amanat, paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut: a. Penunjukan Wali Amanat untuk pertama kalinya dilakukan oleh Emiten; b. Penggantian Wali Amanat dilakukan karena sebab-sebab sebagai berikut:

- Izin usaha bank sebagai Wali Amanat dicabut; - Pencabutan atau pembekuan kegiatan usaha Wali Amanat di Pasar Modal; - Wali Amanat dibubarkan oleh suatu badan peradilan atau oleh suatu badan resmi lainnya

atau dianggap telah bubar berdasarkan ketentuan perundang-undangan; - Wali Amanat dinyatakan pailit oleh badan peradilan yang berwenang atau dibekukan

operasinya dan/ atau kegiatan usahanya oleh pihak yang berwenang; - Wali Amanat tidak dapat melaksanakan kewajibannya;

- Wali Amanat melanggar ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan Pasar Modal;

- Timbulnya hubungan Afiliasi antara Wali Amanat dengan Emiten setelah penunjukan Wali Amanat, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah;

- Timbulnya hubungan kredit yang melampaui jumlah sebagaimana diatur dalam Peraturan No. VI.C.3; atau

- Atas permintaan Pemegang Obligasi; c. Berakhirnya tugas, kewajiban, dan tanggung jawab Wali Amanat adalah pada saat:

- Obligasi telah dilunasi baik pokok, bunga termasuk denda (jika ada) dan Wali Amanat telah menerima laporan pemenuhan kewajiban Emiten dari Agen Pembayaran atau Emiten;

- Tanggal tertentu yang telah disepakati dalam Perjanjian Perwaliamanatan setelah tanggal jatuh tempo pokok Obligasi;

- Setelah diangkatnya Wali Amanat baru. -

9. LAPORAN KEUANGAN BANK RAKYAT INDONESIA

Berikut ini adalah kutipan dari Ikhtisar Laporan Keuangan BRI per 31 Desember 2015, per 31 Desember 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2015

(audited) 31 Desember 2014 (audited)

31 Desember 2013 (audited)

Total aset 878.426.312 801.955.021 626.182.926 Total liabilitas 765.299.133 704.217.592 546.855.504 Total ekuitas 113.127.179 97.737.429 79.327.422

Laba Rugi Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 2015

(audited) 31 Desember 2014

(audited) 31 Desember 2013

(audited) Laba operasional 30.512.907 28.361.877 26.120.921 Pendapatan non

operasional bersih

1.981.111 2.497.196 1.789.145 Laba sebelum pajak 32.494.018 30.859.073 27.910.066 Beban pajak (7.083.230) (6.605.228) (6.555.736) Laba tahun berjalan

setelah pajak bersih

25.410.788 24.253.845 21.354.330

Rasio Penting (dalam %)

Uraian 31 Desember 2015

(audited) 31 Desember 2014

(audited) 31 Desember 2013

(audited) Capital Adequate Ratio

(CAR) 20,59 18,31 16,99

Return On Asset (ROA) 4,19 4,73 5,03 Return On Equity (ROE) 29,89 31,19 34,11 Net Interest Margin 8,13 8,51 8,55 Non Performing Loan

Ratio (Gross) 2,02 1,69 1,55

Alamat Wali Amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

Bagian Trust & Corporate Services Divisi Investment Services

Gedung BRI II lt.30 Jl. Jend.Sudirman Kav.44-46

Jakarta 10210 www.bri.co.id

[email protected] Tel. (021) 5758144, 5752362

Faks. (021) 5752444

Page 336: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

312

XXI. AGEN PEMBAYARAN

Perseroan telah menunjuk KSEI sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran No. 74 tanggal 29 Maret 2016 yang dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta. Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana Tanggal Pembayaran jatuh pada bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya. Alamat Agen Pembayaran adalah sebagai berikut:

PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lantai 5

Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 - Indonesia Telepon: (021) 5299 1099 Faksimili: (021) 5299 1199

Page 337: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

313

XXI. AGEN PEMBAYARAN

Perseroan telah menunjuk KSEI sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran No. 74 tanggal 29 Maret 2016 yang dibuat di hadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta. Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana Tanggal Pembayaran jatuh pada bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya. Alamat Agen Pembayaran adalah sebagai berikut:

PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lantai 5

Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 - Indonesia Telepon: (021) 5299 1099 Faksimili: (021) 5299 1199

XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi yang tertera dibawah ini:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI

PT CIMB Securities Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia Lt.11

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Telepon: (021) 515 4660 Faksimili: (021) 5154661

PT Danareksa Sekuritas Gedung Danareksa

Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta 10110

Telepon: (021) 2955 5777 Faksimili: (021) 350 1817

PT DBS Vickers Securities Indonesia

DBS Bank Tower Lt. 32, Ciputra World Jakarta 1

Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5 Jakarta 12940

Telepon: (021) 30034900 Faksimili: (021) 30034945

PT Indo Premier Securities

Wisma GKBI, Lantai 7 Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No. 28

Jakarta 10210 Telepon: (021) 57931168 Faksimili: (021) 57931167

PT Mandiri Sekuritas Plaza Mandiri Lt. 28

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190

Telepon: (021) 5263445 Faksimili: (021) 5263507

PT MNC Securities MNC Financial Center Lt. 14-16

Jl. Kebon Sirih No. 21-27 Jakarta 10340

Telepon: (021) 2980 3111 Faksimili: (021) 3983 6868

PT RHB Securities Indonesia Wisma Mulia Lt. 20

Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42 Jakarta 12710

Telepon: (021) 2783 0888 Faksimili: (021) 2783 0777

Page 338: PROSPEKTUS - sanfinance.com · Tersebar di kota: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak PENAWARAN UMUM

314

Halaman ini sengaja dikosongkan