prosiding - universitas bengkulurepository.unib.ac.id/17168/1/proseding unib 25 juli 2017.pdf ·...
TRANSCRIPT
ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ILMU KOMUNIKASI (ASPIKOM) WILAYAH BENGKULUIKATAN SARJANA KOMUNIKASI INDONESIA (ISKI) DAERAH BENGKULU
MAGISTER ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BENGKULUBekerja Sama Dengan
Penyelenggara :
BENGKULU 2017
PR
OSID
ING
SEMIN
AR
NA
SION
AL D
AN
CALL FO
R PA
PER
2017
Penguatan Literasi Publik di EraKeberlimpahan Informasi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER
Tema
PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER TAHUN 2017PenerbitUNIB PressPusat Penerbitan dan PercetakanLPPM Universitas BengkuluTelp. (0736) 21170, 21884 Faksimilie (0736) 21038Email : [email protected]
978-979-9431-90-5
Hotel Santika Bengkulu, 06-08 Agustus 2017
Magister Ilmu Komunikasi
PROSIDING
Penguatan Literasi Publik di EraKeberlimpahan Informasi
Tema
Penyelenggara :
ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ILMU KOMUNIKASI (ASPIKOM) WILAYAH BENGKULUIKATAN SARJANA KOMUNIKASI INDONESIA (ISKI) DAERAH BENGKULU
MAGISTER ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BENGKULUBekerja Sama Dengan
BENGKULU 2017
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER
PENERBIT :UNIB Press
Pusat Penerbitan dan PercetakanLPPM Universitas Bengkulu
PENANGGUNGJAWAB :Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Bengkulu
DEWAN REDAKSI :Dr. Lely Arrianie, M.Si
Drs. Azhar Marwan, M.SiDwi Aji Budiman, MA
Rasiana Br. Saragih, M.Si
EDITOR :Dr. Dhanurseto Hadiprashada, M.Si
Dr. Gushevinalti, M.SiDr.Lisa Adhrianti, M.Si
Penyelenggara :Magister Ilmu Komunikasi Universitas Bengkulu
Bekerjasama Dengan :Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikas (ASPIKOM) Wilayah Bengkulu
Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Daerah Bengkulu
Seminar Nasional dan Call For PaperPROSIDING
Penguatan Literasi Publik di EraKeberlimpahan InformasiTempat : Hotel Santika Bengkulu
Tanggal : 06-08 Agustus 2017
Tema
�SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 6-8 Agustus 2017
Con t oh
PENERBIT :UNIB Press
Pusat Penerbitan dan PercetakanLPPM Universitas Bengkulu
PENANGGUNGJAWAB :Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Bengkulu
DEWAN REDAKSI :Dr. Lely Arrianie, M.Si
Drs. Azhar Marwan, M.SiDwi Aji Budiman, MA
Rasiana Br. Saragih, M.Si
EDITOR :Dr. Dhanurseto Hadiprashada, M.Si
Dr. Gushevinalti, M.SiDr.Lisa Adhrianti, M.Si
Penyelenggara :Magister Ilmu Komunikasi Universitas Bengkulu
Bekerjasama Dengan :Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikas (ASPIKOM) Wilayah Bengkulu
Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Daerah Bengkulu
Seminar Nasional dan Call For PaperPROSIDING
Penguatan Literasi Publik di EraKeberlimpahan InformasiTempat : Hotel Santika Bengkulu
Tanggal : 06-08 Agustus 2017
Tema
��SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER
Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 06-08 Agustus 2017
Con t oh
Undang undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak CiptaLingkup Hak CiptaPasal 2 :Hak Cipta adalah hak ekslusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ketentuan PidanaPasal 72 :Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1(satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7(tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
Perpustakaan NasionalKatalog Dalam Terbitan (KDT)
Universitas Bengkulu. 2017. PROSIDING SEMINAR NASIONAL dan CALL FOR PAPER, Tema: Penguatan Literasi Publik di Era Keberlimpahan Informasi : Program Studi Magister Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Bengkulu Bekerjasama dengan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Wilayah Bengkulu, dan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Bengkulu .
ISBN : 978-979-9431-90-5Editor : Dr. Dhanurseto Hadiprashada, M.SiDr. Gushevinalti, M.SiDr.Lisa Adhrianti, M.Si
Desain Sampul : RNS & ShanyTata Letak : ShanyCetakan I : Agustus 2017
Penerbit :UNIB PressPusat Penerbitan dan PercetakanLPPM Universitas BengkuluTelp. (0736) 21170, 21884 Faksimilie (0736) 21038Email : [email protected]
Penyelenggara :Magister Ilmu Komunikasi Universitas Bengkulu
Bekerjasama Dengan :Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikas (ASPIKOM) Wilayah BengkuluIkatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Daerah Bengkulu
���SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 6-8 Agustus 2017
Con t oh
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji serta syukur senantiasa hanya kita sampaikan kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah serta inayahNya, sehingga prosiding Seminar Nasional ini dapat naik cetak. Untuk itu sudah sepantasnyalah kami atas nama ketua panitia menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu berjalannya kegiatan seminar nasional ini, oleh karena itu izinkanlah kami dalam kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Gubernur Provinsi Bengkulu atas bantuan serta dukungannya2. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota Bengkulu yang ikut membantu acara ini3. Ketua Aspikom Provinsi Bengkulu yang telah menggagas Seminar Nasional ini4. Ketua Program Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Bengkulu5. Ketua ISKI Provinsi Bengkulu6. Para Narasumber yang telah bersedia hadir dalam acara seminar nasional ini7. Para pemakalah yang telah ikut menghidupkan jalannya seminar nasional ini8. Seluruh Panitia Pelaksana yang tidak kenal lelah mempersiapkan kegiatan seminar
nasional ini hingga berjalan lancar 9. Semua partisipan, para donatur serta semua pihak yang telah ikut membantu
menyukseskan acara Seminar Nasional ini
Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memfasilitasi jalannya seminar ini agar berjalan baik dan lancar, namun sudah barang tentu disana sini masih dirasakan banyak kekurangannya. Untuk itu atas nama seluruh teman-teman panitia pelaksana kami mohon maaf. Semoga dalam pelaksanaan seminar serupa dimasa yang akan datang, persiapan dan pelaksanaannya akan lebih baik. Atas bantuan, partisipasi serta dukungan dari semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, selagi lagi kami mengucapkan terima kasih.
Bengkulu, Juli 2017Ketua Panitia,
Drs. Azhar Marwan, M.Si
�vSEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER
Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 06-08 Agustus 2017
Con t oh
KATA PENGANTAR
Ditengah perkembangan arus informasi baik yang berkaitan dengan peristiwa hukum, sosial, politik, ekonomi, budaya, pendidikan, pemerintahan pertahanan keamanan dan bahkan berkaitan dengan dunia media itu sendiri. Baik media mainstream maupun media konvensional, makin dirasakan betapa semua informasi itu seolah saling menembus satu sama lain. Tidak ada jarak yang membedakan, apakah itu informasi yang berkaitan hanya dengan satu bidang saja atau informasi itu sesungguhnya bisa diseret kemana-mana sesuai keinginan dan kepentingan si pemberi informasi. Lalu secara tiba-tiba, Informasi itu menjadi pesan berantai yang sulit dihentikan. Padahal boleh jadi kebenaran atas informasi itu masih perlu dipertanyakan.
Disisi lain maraknya penggunaan media sosial yang seperti tanpa kontrol, bahkan UU ITE pun seolah tidak bias mencegah seseorang atau sekelompok orang untuk menyebarkan sebuah informasi, yang boleh jadi informasi itu sekedar Hoax. Dipenuhi unsur kebohongan. Kebencian, Penghinaan, Kemarahan dan sebagainya sehingga seolah semua pelaku komunikasi latah memainkan semua media penyampai pesan. Lewat jemarinya. Tuturannya, tanpa tau apa akibat yang akan ditimbulkan dari penyebaran informasi itu baik terhadap apa dan siapa yang diinformasikannya , maupun bagi dirinya sendiri. Maka Magister Komunikasi Universitas Bengkulu dengan menggandeng ASPIKOM Wilayah Bengkulu beserta Aspikom Pusat. ISKI wilayah Bengkulu merasa perlu untuk menggelar dialog dan seminar sekalugus call paper ini agar semua pelaku komunikasi menyadari betapa pentingnya literasi public ditengah arus keberlimpahan media yang terus meneribis dinding penglihatan
Pendengaran dan percakapan publik. Agar ke depan kita semua mempunyai rambu untuk bisa menyeleksi setiap informasi pesan dan segala sesuatu terutama yang berkaitan dengan kepentingan publik sekaligus untuk membangun peradaban dalam komunikasi bangsa ini. Kami atas nama semua komponen penyelenggara. Mengucapkan terima kasih atas keikutsertaan insane komunikasi dalam acara ini mulai dari call paper sampai dengan seminar nasional yang kami laksanakan. Semoga ini semua dapat menjadi kontribusi kita untuk menguatkan literasi public ditengah keberlimphan informasi dari waktu ke waktu. Sekali lagi kami sampaikan terima kasih atas partisipasinya.
Bengkulu, Juli 2017Salam Komunikasi,
Dr. Lely Arrianie, M.Si
vSEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 6-8 Agustus 2017
Con t oh
KATA PENGANTAR
Teknologi membawa babak baru bagi peradaban manusia. Daya jangkau yang luas membuat interaksi manusia dalam dimensi ruang dan waktu semakin tak terbatas. Perangkat teknologi pada dasarnya memang diciptakan untuk memudahkan manusia dalam menjalani berbagai aktivitas kehidupan. Seiring berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu, gaya hidup manusia berubah dan dominan dengan sentuhan digital. Sekarang ini arus informasi begitu deras menerjang. Informasi berserak dan melimpah di mana-mana dan datang dalam berbagai wujud. Begitu juga di media-media maainstream seperti televisi, radio dan koran bahkan media baru tak henti-hentinya mengumbar informasi. Secara sadar atau tidak keberlimpahan informasi yang disambut dengan ketidaksiapan kita menerimanya akan membawa dampak yang tidak baik. Namun, era keberlimpahan menghasilkan sebuah ironi. Kita berlomba mengumpulkan segala sesuatu dalam ukuran kuantitas, tapi makin menurunkan “makna” dan “signifikansi” dari kepemilikan itu.
Perkembangan Teknologi informasi dengan munculnya internet mempunyai dampak signifikan pada perubahan cara berkomunikasi dalam masyarakat. Munculnya beragam gadget dengan berbagai vitur telah mengubah gaya hidup manusia dalam bersosialisasi dengan memanfaatkan perangkat teknologi informasi yang ada. Semua ini sudah merupakan konsekuensi logis dari globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat. Informasi yang beredar sedikit banyak telah membantu kita menyelesaikan berbagai hal. Pengguna juga dengan mudah dan cepat mengetahui kondisi di belahan dunia lain, pengguna menjadi tak terisolasi. Semakin berkembang biaknya berbagai macam sarana yaitu teknologi yang membantu manusia dalam berkomunikasi. Padahal manusia memiliki pola komunikasi yang beragam, sehingga moral dan etika dalam berkomunikasi pun relative berbeda-beda tergantung keyakinan masing-masing individu.
Dibeberapa temuan penelitian menyebutkan bahwa perkembangan pesat teknologi komunikasi tidak dibarengi dengan literasi pengguna dengan baik. Dari informasi yang peroleh tersebut, pengguna berlomba-lomba untuk menyebarluaskannya. Pengguna tak ingin kalah cepat sebagai penyebar informasi. Sekarang kecepatan menjadi andalan, tapi lemah dalam akurasi. Informasi yang didapat diterima mentah-mentah. Sangat sedikit keinginan untuk mencari kebenaran dan informasi penyeimbang. Yang penting share, share dan share. Akhirnya informasi hoax menjamur dan susah dihindari karena selalu dijadikan referensi oelh pengguna yang tidak paham hoax. Di satu sisi kecenderungan tersebut menguntungkan, sebab, pengguna tak akan pernah kekurangan informasi semisal kabar terbaru dan trend yang sedang hype. Namun di sisi lain, keberlimpahan informasi juga membuat hidup pengguna terlalu “penuh”. Informasi menarik tak selalu benar. Begitu juga informasi yang viral, belum tentu juga benar. Disinilah pentingnya literasi publik (khususnya pengguna) dalam mengakses informasi di era keberlimpahan informasi.
Bengkulu, Juli 2017Ketua ASPIKOM Wilayah Bengkulu
Dr. Gushevinalti, M.Si
v�SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER
Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 06-08 Agustus 2017
Con t oh
KATA PENGANTAR
Keberlimpahan informasi pada era digital ibarat dua sisi mata uang, berlawanan tapi tak bisa terpisahkan. Di satu sisi, keberlimpahan informasi saat ini memberikan keuntungan karena masyarakat tidak kekurangan informasi tentang hal-hal terbaru dan booming. Akan tetapi, pada sisi yang lain, keberlimpahan informasi juga membuat hidup kita terlalu “penuh”. Adanya keberlimpahan informasi dan kemudahan untuk mengaksesnya membuat segala sesuatu berubah, termasuk perubahan perilaku manusia.
Seperti yang dikatakan oleh Bill Kovach, jurnalis terkemuka dan Chief di New York Times, bahwa manusia sedang dilanda “tsunami” informasi. Saat ini informasi begitu deras menerjang kita. Informasi berserak dan melimpah di mana-mana. Mulai kita membuka mata di saat fajar, beranjak dari tempat tidur hingga kembali ke tempat tidur saat malam hari, kita dijejali dengan beragam informasi.
Ketidaksiapan masyarakat dalam menerima keberlimpahan informasi ini bisa memberikan dampak yang buruk dan luas. Dengan demikian, diperlukan adanya upaya untuk memberikan informasi terkait dengan era keberlimpahan infromasi ini agar masyarakat sadar dan mampu secara bijak menggunakan informasi. Melalui Seminar Nasional dan Call for Paper dengan mengangkat tema Penguatan Literasi Publik di Era Keberlimpahan Informasi menjadi krusial bagi setiap individu dalam masyarakat.
Bengkulu, Juli 2017Ketua ISKI Bengkulu,
Dr.Lisa Adhrianti, M.Si
v��SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 6-8 Agustus 2017
Con t oh
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................. iiiDaftar Isi ............................................................................................................................ vii
Literasi Media Dan New Media ......................................................................................... 1
1. Potensi Media Sosial Dalam Promosi Pariwisata Kabupaten Pesisir Selatan Dengan Pendekatan Reinventing Government (Studi Pada Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat) Betti Dasaisa Dan Septria Nevita .................................................................................. 3
2. Makna Privacy Bagi Pengguna Media Sosial Path (Studi Etnografi Virtual Pada Pengguna Path Aktif) Intan Kurnia Syaputri Dan Budi Irawanto ..................................................................... 21
3. Kedewasaan Literasi Di Media Sosial Pada Wanita Indonesia Dalam Pendekatan Teori Kritis Jurgen Habermas Ruzqiyah Ulfa ............................................................................................................... 37
4. Literasi Media Baru Dan Perilaku ‘Potong Kompas’ Dita Verolyna ................................................................................................................ 51
5. Fenomena Kehadiran Media Sosial Dalam Membentuk Gaya Hidup Remaja Kota Bengkulu. Hafri Yuliani & Delfan Eko Saputra .............................................................................. 63
6. Pemilihan Dan Penggunaan New Mediadalam Menjalankan Online Shop Di Kota Bengkulu Ria Mustika ................................................................................................................... 77
7. Pemanfaatan New Media Dalam Kegiatan Promosi Pariwisata Bengkulu (Studi Penggunaan Media Sosial Instagram Pada Akun “Visit Bengkulu”) Dyaloka Puspita Ningrum ............................................................................................. 93
8. Multikultural Komunikasi Dalam Dunia Kerja Estika Mayang Sari ....................................................................................................... 107
9. Kajian Kekuatan Media Sosial Di Forum Komunikasi Dosen Unib (Forkom-senib) Berdasarkan Technological Determinism Theory Indria ............................................................................................................................ 117
10. Aktivitas Jurnalisme Warga Melalui Aplikasi Radio Republik Indonesia 30 Detik Dalam Melibatkan Partisipasi Publik Marli Efendi .................................................................................................................. 127
v���SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER
Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 06-08 Agustus 2017
Con t oh
11. Bias New Media Terhadap Gaya Hidup Remaja Kota Bengkulu Septa Agustina ............................................................................................................. 141
12. Analisis Literasi Media Remaja Bengkulu Pada Penggunaan New Media Instagram Tri Novrida Sari Zeta .................................................................................................... 153
13. Pemanfaatan Media Blog Oleh Komunitas Blogger Bengkulu Di Era Teknologi Informasi Ika Pasca Himawati ...................................................................................................... 161
14. Hubungan Pesan Billboard Tentang Bahaya Rokok Dengan Perubahan Perilaku Perokok Aktif (Studi Pada Siswa SMP PGRI Sawah Lebar Kota Bengkulu) Yuriska, Gushevinalti & Rasiana Br. Saragih ................................................................ 177
15. Aktivitas Organisasi Mahasiswa Di Universitas Bengkulu Dalam Sosialisasi Kegiatan Melalui Akun Instagram @unibkita Saras Pratiwi, Gushevinalti & Khairil Buldani .............................................................. 189
16. Makna Hashtag Social Media Instagram Pada Akun @mytrip_myadvntr Dalam Keterkaitannya Memberikan Informasi Mely Eka Karina ........................................................................................................... 203
17. Pengalaman Komunikasi Pengguna Ojek Berbasis Aplikasi (Studi Fenomenologi Komunikasi Transportasi Berbasis Teknologi On-line) Nirbita Jovenisa Pramesti, Dr. Atwar Bajari M.Si & Duddy Zein, Drs., M.Si .................................................................................................. 217
18. Fenomena Penggunaan Gadget AndroidDi Kalangan Anak-Anak (Studi Fenomenologi Anak Pengguna Gadget Android di Kelurahan Jembatan Kecil Kota Bengkulu) Ikhsan Ade Wiratama ................................................................................................... 231
19. Analisis Pelaku Bisnis Di Kota Bengkulu Yang Memanfaatkan Media Massa Sebagai Upaya Meningkatkan Ekonomi Chairunnisah Putri Ayu Ningsih ................................................................................... 24520. Ruangbelajar : Upaya Peningkatan Literasi Media Internet Para Kontributor Hipwee Comunity Meria Octavianti, Lusy Theresia Saragih,& Slamet Mulyana ........................................ 253
Multikultur dan Komunikasi ....................................................................................... 2691. Analisa Budaya Betawi Dalam Kampanye Politik Pemilihan Kepala Daerah Dki Jakarta 2017 Martriana PS ................................................................................................................ 271
�xSEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 6-8 Agustus 2017
Con t oh
2. Kesenian Kuda Lumping Sebagai Media Tradisional Komunikasi Antar Budaya Masyarakat Jawa Di Bengkulu (Studi Fenomenologi Masyarakat Desa Air Petai, Kec. Putri Hijau, Bengkulu Utara) Joko Saputro, Dhanurseto Hadiprashada & Evi Hafizah ............................................... 291
3. Analisis Multikultur Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bengkulu Tengah Dian Mercy Andriani ..................................................................................................... 295
4. Implementasi Literasi Media Untuk Mengurangi Dampak Buruk TV Berbasis Keluarga Dyah Noor Intan ............................................................................................................ 311
5. Peranan Rbtv Dalam Manajemen Konflik Melalui Program Acara “Bengkulu Berdialog” Unga Erya Rizal ............................................................................................................ 3176. Komunikasi Kelompok Pada Komunitas Lensa Mata Sebagai Media Edukasi Sinematografi Anggie Putrawan .......................................................................................................... 3317. Testimoni Produk Sebagai Penunjang Minat Beli Online Di Facebook Arla Foodndrink Tokoarla Bengkulu Yori Manis Tika ............................................................................................................. 339
8. Analisis Tanggung Jawab Sosial Lpp Rri Pro 2 Bengkulu Dalam Program Siaran Coffe Morning Dete Konggoro .............................................................................................................. 353
9. Pengaruh Video Mata Lensa Di Youtube Terhadap Teknik Fotografi Komunitas “Cophy” Dio Andreas Ardhan ..................................................................................................... 363
10. Fenomena Postingan Meme Dalam Penggunaan New Media (Media Baru) Instagram Terhadap Citra Diri Kepala Daerah Nofika Anggreni ........................................................................................................... 375
11. Peran Pusat Pelayanan Informasi Publik Dalam Pemberian Informasi Publik Di KPU Kabupaten Seluma Rosdi Efendi ................................................................................................................. 391
12. Harian Rakyat Bengkulu Sebagai Media Informasi Pariwisata Dan Budaya Lokal Pihan ............................................................................................................................ 403
13. Analisis Faktor Motivasi Entrepreneurship Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Bengkulu Dedi Supriyadi .............................................................................................................. 417
14. Komunikasi Antar Budaya Dan Manajemen Konflik: Refleksi Konflik Agama Dan Budaya Di Indonesia Cici Eka Iswahyuningtyas ............................................................................................. 431
xSEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER
Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 06-08 Agustus 2017
Con t oh
15. Fenomena Identitas Budaya Masyarakat Bali Di Desa Rama Agung, Kecamatan Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara (Analisis Teori Identitas Kultural (Cultural Identity) Collier Dan Thomas) Parmin .......................................................................................................................... 443
16. Komunikasi Antarbudaya Etnis Bali Dan Rejang (Studi Komunikasi Verbal dan Non Verbal pada Masyarakat Bali dan Rejang di Desa Rama Agung Bengkulu Utara) Nasution ....................................................................................................................... 453
17. Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultural Di Desa Pegayaman Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng Ilham Gemiharto & Atwar Bajari .................................................................................. 463
18. Fungsi Komunikasi Massa Dalam Program Siaran Wayang Golek Di Radio Inayah 100,8 Fm Kota Tasikmalaya Roni Pratama, Leili Kurnia Gustini, Dian Wardiana Sjuchro ......................................... 475
19. Pergeseran Penggunaan Bahasa Suku Serawai Ke Bahasa Melayu Bengkulu (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Bengkulu Asal Suku Serawai) Arsiswan, Lisa Adhrianti & Rasianna Br. Saragih ........................................................ 485
20. Pemberdayaan Masyarakatusaha Kecil Berbasis Teknologi Informasi Di Desa Talang Pauh Kabupaten Bengkulu Tengah Helda Martawati ........................................................................................................... 495
Media Komunikasi Dan Tantangan Ke Depan .................................................................. 509
1. Framing Analysis Of Kompas.com And Tempo.co On Drug Dealer’s Death Penalty In Jokowi’s Government Era Yuri Alfrin Aladdin ........................................................................................................ 511
2. Analisis Resepsi Audiens Terhadap Personal Branding Raditya Dika Dalam Rvlog (Raditya Video Log) Melalui Youtube Channel Raditya Dika Rettria Oktasari Dan Novi Kurnia ................................................................................. 527
3. Tumbuh Kembang Anak Yang Diasuh Oleh Gadget Handini Dwi Saputri ...................................................................................................... 547
4. Konvergensi Media Implikasi Pada Khalayak Studi Pada Media Onlinestart Up Beautynesia.id Rossa Rikha Putri Rachim ............................................................................................ 5595. Sistem Informasi Manajemen Samsat Corner Di Bencoolen Mall Kota Bengkulu Ahmad Iman Mulyadi .................................................................................................... 571
6. Kekuatan Iklan Partai Politik Di Televisi Pribadi ( Studi Tentang Iklan Mars Perindo Di Mnc Group) Edi Syahrial .................................................................................................................. 583
x�SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 6-8 Agustus 2017
Con t oh
7. Pemanfaatan Media Sosial Facebook Untuk Promosi Bisnis (Studi Pada Grup Facebook Jual Beli Tanah Dan Rumah Bengkulu) Ranti Putria .................................................................................................................. 599
8. Media Komunikasi Dan Tantangan Ke Depan Pada Masyarakat Pedesaan Melinda ......................................................................................................................... 607
9. Personal Brand Politik Ferry Ramli Pada Pilkada Bengkulu Tengah 2017 Bintara Santika Putra ................................................................................................... 619
10. Media Komunikasi Dan Tantangan Ke Depan (Ganguan Dan Tantangan Facebooksebagai Media Komunikasi Visual) Rasman ........................................................................................................................ 627
11. Pengaruh Tayangan Berita Jurnal Sore Di Esa TV Terhadap Kepuasan Menonton Masyarakat (Studi Pada Masyarakat Rw 2 Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Gading Cempaka) Mardhan Kurniawan Putra ........................................................................................... 639
12. Pengaruh Tayangan Beritatentang Lesbian, Gay, Biseksual Dan Trans Gender Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga Akhyar Radi .................................................................................................................. 647
13. Pemanfaatan Media Sosial Grup Whatsapp Sebagai Media Komunikasi Kelompok Sulit Air Sepakat Di Perantauan Mukhlizar ..................................................................................................................... 655
14. Konglomerasi Media Sebagai Wujud Komunikasi Pemasaran Politik Pilkada Serentak 2015 Aliantor Harahap .......................................................................................................... 669
15. Dampak Hegemoni Media Massa Pada Pola Hidup Masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara Aris Silaswan ................................................................................................................ 677
16. Konstruksi Sosial Komunitas Film Kota Bengkulu Eko Pebryan Jaya ......................................................................................................... 689
17. Penerapan Pasal 1 Kej Dalam Pemberitaan Kampanye Capres Prabowo-jokowi Di Surat Kabar Harian Nasional Kompas, Republika, Media Indonesia, Seputar Indonesia Dan Harian Tempo Dwi Aji Budiman ........................................................................................................... 705
x��SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER
Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 06-08 Agustus 2017
Con t oh
18. Strategi Komunikasi Pemasaran Sriwijaya Radio Palembang (Studi Penelitian Kualitatif pada Strategi Komunikasi Pemasaran Sriwijaya Radio Palembang dalam Meningkatkan Jumlah Pengiklanan) Sepriadi Saputra........................................................................................................... 719
19. Korupsi Dalam Film Sebelum Pagi Terulang Kembali Azhar Marwan .............................................................................................................. 733
20. Konglomerasi Media Terhadap Kepemilikan Media Group Milik Surya Paloh Tri Wahyuniarti ............................................................................................................. 743
21. Whatsapp, Media Komunikasi Politik Politisi Atwar Bajari dan Sumartono ........................................................................................ 757
22. Strategi Media Komunikasi Badan Narkotika Nasional Kabupaten Musi Rawas Dalam Mensosialisasikan Program Pencegahan Dan Pemberantasan, Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Indah Nurjanah ............................................................................................................. 767
23. Tantangan Monopoli Kepemilikan Media Dan Sistem Pers M. Iqbal Fitra Kasuma .................................................................................................. 781
���SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 6-8 Agustus 2017
Con t oh
Kesenian Kuda Lumping Sebagai Media Tradisional Komunikasi Antar Budaya Masyarakat Jawa Di Bengkulu
(Studi Fenomenologi Masyarakat Desa Air Petai, Kec. Putri Hijau, Bengkulu Utara) Joko Saputro, Dhanurseto Hadiprashada, Evi Hafizah
Universitas Bengkulu [email protected]
ABSTRAK
Kuda Lumping, atau tarian ini juga sering di sebut “Jaran Kepang” karena bentuk dari kuda
yang di hiasi dengan rambut tiruan terbuat dari tali plastik dan di hias dengan cara di kepang. Selain menyuguhkan gerak tari, tarian ini juga terdapat unsur magik karena setiap pertunjukannya ada beberapa penari yang kesurupan dan beberapa ritual yang di lakukan dalam tarian ini. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak pula kreasi yang di tambahkan oleh para seniman Kuda Lumping pada setiap pertunjukannya. Hal ini di lakukan dalam rangka melestarikan dan membuat pertunjukan lebih menarik, namun tetap tidak meninggalkan ciri khas dari kesenian tersebut. Kesenian ini juga membuat masyarakat jawa di Bengkulu lebih berbaur dengan masyarakat lokal dan masyarakat pendatang lain selain suku Jawa. Tulisan ini melihat bagaimana kesenian Kuda Lumping menjadi media komunikasi antar budaya masyarakat Jawa di Bengkulu. Metode penelitian dalam tulisan ini dengan penulisan deskriptif. Jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keanekaragaman budaya yang ada di Desa Air Petai ini, kesenian Kuda Lumping menjadi jembatan sebagai media tradisional yang dapat mempererat kedekatan antar budaya yang berbeda. Kata kunci : kuda lumping, sosial, jawa, dan air petai
���SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER
Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 06-08 Agustus 2017
Con t oh
PENDAHULUAN
Komunikasi berhubungan dengan perilaku manusia dan kepuasan terpenuhinya kebutuhan
berinteraksi dengan manusia-manusia lainya. Hampir setiap orang membutuhkan hubungan sosial
dengan orang lain, dan kebutuhan terpenuhi melalui pesan yang berfungsi sebagai jembatan dalam
berkomunikasi (Mulyana 2003). Media tradisional sebagai bentuk ekspresi dari gaya
hidup dan kebudayaan sebuah masyarakat yang berkembang selama bertahun-tahun.
Adanya media tradisional turut membangun kedekatan antar rakyat bahkan menjadi pengikat,
pengakuan juga penghargaan identitas diri sebagai salah satu anggota dari masyarakat itu
sendiri. Seperti halnya kesenian kuda lumping yang berada di Desa Air Petai, Kecamatan Putri
Hijau, Bengkulu Utara, menjadi perekat dalam keragaman budaya. Dari hasil pra penelitian, Desa
Air Petai, Kecamatan Putri Hijau, Bengkulu Utara, merupakan sebuah Desa Transmigrasi Jawa
pada tahun 1982, berjarak kurang lebih 125 KM dari pusat kota Bengkulu dan terletak di sebelah
barat Provinsi Bengkulu. Mayoritas masyarakat Desa Air Petai adalah suku Jawa, tetapi ada
beberapa suku pendatang lain seperti, suku Batak, Minang, Sunda, dan suku Pekal yang merupakan
suku asli Bengkulu. Kesenian yang masih ada dan dilestarikan sampai saat ini adalah kesenian
Kuda Lumping.
Kuda Lumping, atau tarian ini juga sering di sebut “Jaran Kepang” karena bentuk dari kuda
yang di hiasi dengan rambut tiruan terbuat dari tali plastik dan di hias dengan cara di kepang. Selain
menyuguhkan gerak tari, tarian ini juga terdapat unsur magik karena setiap pertunjukannya ada
beberapa penari yang kesurupan dan beberapa ritual yang di lakukan dalam tarian ini. Selain itu ada
beberapa atraksi berbahaya yang di pertontonkan seperti memakan beling, menyayat diri, berjalan
di atas pecahan kaca dan beberapa atraksi berbahaya lainnya. Tarian ini merupakan pengembangan
dari kesenian “Jatilan”. Walaupun masih terdapat beberapa unsur seperti kesurupan dan atraksi
berbahaya, namun pada Kuda Lumping ini lebih mengutamakan gerakan tari yang menggambarkan
jiwa kepahlawanan para prajurit berkuda dalam peperangan.
Pertunjukan Kuda Lumping ini biasanya dikawal oleh beberapa pawang atau dukun untuk
mengantisipasi hal – hal yang tidak di inginkan. Sebelum pertunjukan dimulai biasanya ada
beberapa ritual yang dilakukan oleh para dukun yaitu memberikan sesaji dan membacakan doa agar
di jauhkan dari mara bahaya. Selain melakukan ritual, dukun juga ditugaskan untuk mengawal para
penari yang kesurupan saat melakukan atraksi agar tidak terjadi hal – hal yang tidak di inginkan dan
menyembuhkan para penari dari keadaan kesurupan. Kostum yang di gunakan dalam pertunjukan
Kuda Lumping biasanya adalah pakaian para prajurit dengan menggunakan baju lengan panjang
atau pendek, namun ada juga yang menggunakan rompi, bahkan tidak memakai baju. Pada bagian
���SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 6-8 Agustus 2017
Con t oh
bawah menggunakan celana pendek sampai bawah lutut dan di hiasi dengan beberapa hiasan warna
– warni dan kain bermotif batik. Untuk bagian kepala biasanya menggunakan mahkota atau
blangkon . Aksesoris yang di gunakan adalah gelang tangan, gelang kaki, ikat pinggang, keris dan
penutup dada. Perlengkapan yang di gunakan dalam pertunjukan Kuda Lumping ini adalah kuda
kepang, namun setiap bagian penari berbeda-beda. Untuk penari wanita pada bagian pertama
biasanya menggunakan selendang sebagai perlengkapan , karna untuk bagian wanitayang di
utamakan adalah tarian para penarinya. Namun ada juga yang menggunakan perlengkapan seperti
pedang unuk penari pria. Karena pada bagian ini menggambarkan para prajurit berkuda di Medan
perang. Untuk bagian ketiga biasanya menggunakan pecut. Pada bagian ini para penari menari
menunggangi kuda dengan memainkan pecut seirama dengan musik pengiring sehingga
menimbulkan suara yang khas. Dalam pertunjukan Kuda Lumping biasanya di iringi dengan
beberapa instrument musik gamelan seperti kendang, bende, gong, kenong, demung, kecek dan lain
– lain.
Di Desa Air Petai, pertunjukan Kuda Lumping ini tidak hanya di sukai masyarakat Jawa
Bengkulu saja, namun juga masyarakat dengan budaya berbeda, juga sangat menyukainya, mereka
terhibur ketika melihat atraksi permainan Kuda Lumping tersebut. Tarian ini sering diadakan di
berbagai acara seperti penyambutan tamu terhormat, festival budaya daerah, acara pesta pernikahan
atau khitanan, acara peringatan kemerdekaan RI 17 Agustus, dan terkadang sebagai kegiatan rutin
untuk pelestarian budaya . Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak pula kreasi yang
di tambahkan oleh para seniman Kuda Lumping pada setiap pertunjukannya. Hal ini di lakukan
dalam rangka melestarikan dan membuat pertunjukan lebih menarik, namun tetap tidak
meninggalkan ciri khas dari kesenian tersebut. Kesenian ini juga membuat masyarakat jawa di
Bengkulu lebih berbaur dengan masyarakat lokal dan masyarakat pendatang lain selain suku Jawa.
Dari pemaparan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah tentang bagaimana
kesenian Kuda Lumping menjadi media komunikasi antar budaya masyarakat Jawa di Bengkulu.
���SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER
Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 06-08 Agustus 2017
Con t oh
TINJAUAN PUSTAKA
Kesenian Kuda Lumping
Kuda lumping adalah tarian tradisional Jawa yang menampilkan sekelompok prajurit
tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu yang
dianyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Anyaman kuda ini dihias dan dicat dengan
kain beraneka warna. Tarian Kuda Lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit
berkuda akan tetapi beberapa pertunjukan Kuda Lumping juga menyuguhkan atraksi
kesurupan, kekuatan magis seperti atraksi memakan beling dan aksi kekebalan tubuh terhadap
deraan pecut (Megantara, 2012). Fungsi Pertunjukan Kuda Lumping antara lain, Fungsi Rekreatif
yaitu sebagai media hiburan masyarakat dalam acara-acara tertentu. Seperti acara perayaan
hari kemerdekaan, hajatan (pernikahan) dan lain-lain. Selanjutnya Fungsi Religi dan Magic yaitu
sebagai pelestarian adanya kekuatan magik. Kesenian kuda lumping tersebar di daerah-daerah
yang masyarakatnya dipandang masih berpegang pada tradisi kejawen, dalam arti masyarakat
yang masih kuat mempercayai kekuatan-kekuatan magik dan komunitas Islam Abangan.
Media Tradisional
Tarian Sebagai Media Tradisional Dalam Komunikasi Antar budaya, Ranganath dalam
(Dilla,2007:137) mendefinisikan media tradisional sebagai ekspresi hidup tentang gaya
hidup dan kebudayaan sebuah masyarakat yang lahir dan berkembang selama
bertahun-tahun. Media rakyat mempunyai banyak ragam bentuk: teater rakyat,
pewayangan, penceritaan atau kisah-kisah, tarian rakyat, balada dan lawakan hidup,
keteladanan, simbol-simbol, ritual, cita-cita budaya, dan nilai (baik dan buruk). Selain itu,
ada beberapa tujuan penggunaan media rakyat (tradisional), yakni: Membangun
hubungan kedekatan, Pengikat atau perekat transaksi sosial, Pengakuan atau penghargaan
identitas diri dan eksistensi budaya, Penyeimbang dominasi media modern, Menghilangkan
pembatas sistem tradisional dan modern
Komunikasi Antarbudaya
Komunikasi dan kebudayaan merupakan dua konsep yang tak dapat dipisahkan. Pusat
perhatian komunikasi dan kebudayaan terletak pada variasi langkah dan cara manusia atau
kelompok sosial. Berkomunikasi tanpa memahami konsep antarbudaya, sama saja dengan berbicara
sendirian. Karena kita gagal mengenali perbedaan-perbedaan penting yang harus menjadi dasar
���SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 6-8 Agustus 2017
Con t oh
dalam menyesuaikan komunikasi kita. Sejak manusia yang berbeda budaya dan kebiasaan di bumi
ini mengadakan hubungan, maka komunikasi antarbudaya akan terus berlangsung.
Proses Komunikasi Antarbudaya
Dalam proses komunikasi antar budaya, lambang-lambang selain bahasa, mendapat
perhatian untuk diketahui. Penekanan pesan non-verbal pada pesan verbal dapat melengkapi dan
mewarnai pesan-pesan sehingga mudah diinterpretasikan oleh pembawa pesan kepada penerima
pesan melalui pesan yang dilambangkan seperti bahasa, gambar, warna, gerak tubuh dan artifak.
Kesalahpahaman dalam menginterpretasikan pesan sering diakibatkna karena pembawa pesan
(komunikator) tidak memahami latarbelakang budaya penerima pesan (komunikan) atau salah
dalam memakai saluran/tempat berlalunya pesan.
Teori komunikasi yang digunakan
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konstruksi sosial yang terdapat
dalam tradisi sosiokultural. Teori konstruksi sosial adalah menjelaskan tentang identitas suatu objek
merupakan hasil dari bagaimana kita membicarakan objek bersangkutan, bahasa yang digunakan
untuk menuangkan konsep kita, dan cara bagaimana kelompok sosial memberikan perhatianya
kepada pengalaman bersama mereka. Teori ini menyatakan bahwa dunia sosial tercipta karena
adanya interaksi antara manusa.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penulisan deskriptif. Pengertian
penelitian kualitatif. Jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi. Penelitian
fenomenologi berorientasi untuk memahami, menggali, dan menafsirkan arti dan peristiwa-
peristiwa, dan hubungan dengan orang-orang yang biasa dalam situasi tertentu. Ini biasa disebut
dengan penelitian kualitatif dengan menggunakan pengamatan terhadap fenomena-fenomena atau
gejala-gejala sosial yang alamiah yang berdasarkan kenyataan lapangan (empiris) (Iskandar,
2008:204; Moleong, 2007:17). Teknik yang digunakan oleh peneliti dalam menentukan informan
adalah teknik Snowball (bola salju), peneliti mengawali untuk mendapatkan informasi dengan
menemui narasumber yang dirasa peneliti mengetahui mengenai kesenian Kuda Lumping dan ikut
perpartisipasi dalam kesenian Desa Air Petai tersebut. Teknik ini juga dipilih untuk menguatkan
keabsahan dari data penelitian. Penelitian akan dilakukan di desa Air Petai Kecamatan Putri Hijau,
Kabupaten Bengkulu Utara. Sasaran penelitian ini adalah organisasi kesenian Kuda Lumping , dan
��0SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER
Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 06-08 Agustus 2017
Con t oh
masyarakat Desa Air Petai khususya masyarakat yang sering menoton pertunjukan Kuda Lumping.
Secara umum, penelitian ini difokuskan pada bagaimana pertunjukan kesenian Kuda Lumping yang
dilaksanakan dengan masyarakat yang berbeda budaya.Teknik pengumpulan data merupakan
bagian terpenting dalam sebuah penelitain, karena teknik pengumpulan data sangat mempengaruhi
terhadap kualitas dari hasil penelitian.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kualitatif dengan
menggunakan medote deskriptif. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan disempurnakan ke
dalam satu pola tertentu. Penulis memfokuskan pada tiga pokok persoalan. Ketiga pokok persoalan
itu yaitu : konsep dasar, menemukan tema dan merumuskan hipotesis kerja, dan bekerja dengan
hipotesis (Poerwandi 2005) Konsep dasar dalam analisis data sebuah penelitian kualitataif terdiri
dari beberapa yang harus dijadikan sebagai pondasi dalam penelitian.
HASIL PENELITIAN
Dari hasil pendekatan penelitian fenomenologi dengan melakukan observasi partisipan yang
peneliti lakukan selama beberapa hari, peneliti mendapatkan data bahwa media tradisional kesenian
Kuda Lumping sangat berpengaruh dalam konteks komunikasi antar budaya yang ada di Desa Air
Petai tersebut. Pengamatan dan keikutsertaan peneliti dalam kesenian tersebut menghasil data
bahwa kesenian tersebut merupakan hasil dari inisiatif masyarakat dalam rangka untuk
mempersatukan keragaman budaya dan menjadikan kesenian Kuda Lumping sebagai identitas
kesenian budaya yang ada di Desa tersebut. Dari observasi partisipan peneliti mengikuti seluruh
proses acara dalam kesenian Kuda Lumping tersebut, di hasilkan bahwa kesenian Kuda Lumping di
perankan atau dimainkan oleh masyarakat dengan beragam budaya yang berbeda- beda. Ketua
organisasi kesenian ini merupakan masyarakat asli suku Sunda sedangkan sesepuh dan penasihat
dalam kesenian ini adalah asli orang Banyumas Jawa Tengah, selain itu keberagaman penari terlihat
jelas dalam pementasan kesenian ini, ada penari yang berasal dari suku Batak dan pribumi asli
orang Bengkulu.
Komunikasi dan kebudayaan merupakan dua konsep yang tak dapat dipisahkan. Pusat perhatian
komunikasi dan kebudayaan terletak pada variasi langkah dan cara manusia atau kelompok sosial.
Kesenian ini merupakan kelompok sosial yang mana di dalamnya terdapat orang-orang yang
berlatar belakang budaya yang berbeda. Dari perbedaan tersebut melahirkan sebuah karya seni yang
menarik dan bisa diterima oleh masyarakat desa Air Petai, interaksi baik secara internal maupun
eksternal yang terjadi dalam pertunjukan Kuda Lumping menjadikan fenomena sosial yang menarik
���SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 6-8 Agustus 2017
Con t oh
dalam konteks komunikasi antarbudaya. Analis proses komunikasi antarbudaya tersebut di kaji
menggunakan teori Konstruksi Sosial yang terdapat dalam tradisi sosiokultural.Tradisi
Sosiokultural dalam teori komunikasi membahas bagaimana pengertian makna,norma, peran dan
aturan yang ada dan saling berinteraksi dalam proses komunikasi. Tradisi sosialkultural berfokus
pada pola interaksi antar manusia daripada hal – hal yang terkait dengan sifat atau jiwa yang
dimiliki seseorang individu. Dari tradisi komunikasi Sosiokultural ini dapat di terapkan bahwa
kesenian Kuda Lumping di Desa Air Petai ini merupakan interaksi manusia yang berbeda latar
belakang budaya, interaksi yang terjadi secara terus menerus menjadi perubahan sifat dimiliki oleh
setiap individu, perubahan inin di buktikan dengan berbaurnya masyarakat menjadi seragam tidak
seperti sebelumnya yang masih membedakan status budaya masing – masing dan kelompok
tersendiri dari etnis tertentu.
Pemikiran tradisi Sosiokultural secara jelas menunjukan ketertarikanya dalam proses
komunikasi yang terjadi pada situasi yang sebenarnya. Tradisi ini juga cenderung tertarik pada
bagaimana makna diciptakan dalam interaksi sosial. Dari tradisi sosialkultural dalam kesenian Kuda
Lumping menempatkan kebersamaan dalam sebuah hiburan tradisional untuk semua kalangan
masyarakat yang beragam budaya . interaksi sosial terjadi dari proses kesenian Kuda Lumping ini
dari awal mulai pertunjukan kesenian kuda lumping berlangsung, interaksi terjadi antar pemain
dengan pemain, atau pemain dengan penonton, dan bahkan interaksi yang terjadi antara penonton
dengan penonton. Dari tradisi komunikasi Sosiokultural peneliti mengkaji hasil penelitian dengan
teori Konstruksi Sosial, teori Konstruksi Sosial yang di hasilkan oleh Peter Berger dan Thomas
Luckman. Teori ini beramsusi bahwa interaksi manusia di bangun melalui interaksi sosial, Berger
dan Luckmann untuk memahami Konstruksi Sosial dimulai dengan mendifinisikan apa yang
dimaksud dengan kenyataan dan pengetahuan. Kenyataan sosial dimaknai sebagai sesuatu yang
tersirat didalam pergaulan sosial yang diungkapkan secara sosial melalui komunikasi lewat bahasa,
bekerjasama melalui bentu-bentuk organisasi sosial dan sebagainya. Kenyataan sosial ditemukan
didalam pengalaman individu. Dalam kesenian Kuda Lumping di desa Air Petai, Kontruksi Sosial
di bangun melalui interaksi individu maupun kelompok. Interaksi individu terjadi selama
pertunjukan kesenian berlangsung, baik interaksi antar pemain secara interpersonal, maupun pemain
dengan penonton secara personal. Kemudian interaksi kelompok terjadi antar sekumpulan
organisasi yang ada dalam masyarakat, antar kelompok kesenian Kuda Lumping dengan Ormas
yang ada di lingkungan Desa Air Petai.
Media tradisional sebagai alat komunikasi yang sudah lama sebelum kebudayaannya tersentuh
oleh teknologi modern dan sampai sekarang masih digunakan di desa Air Petai tersebut. Dalam hal
ini proses keberlangsungan kesenian Kuda Lumping dapat menjadi suatu media dalam komunikasi
���SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER
Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 06-08 Agustus 2017
Con t oh
antar budaya, membentuk sikap dan interaksi baik secara individu maupun kelompok. Proses
perubahan sikap dan tingkah laku yang di lakukan penonton dalam menikmati pertunjukan kesenian
kuda lumping tersebut, membuktikan bahwa kesenian Kuda Lumping dapat di kategorikan sebagai
media tradisional dalam komunikasi antar budaya. Kelebihan media tradisional oleh peneliti dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kesenian kuda Lumping Tri mnaunggal Baru, adalah kesenian yang tumbuh dan
berkembang di masyarakat, sehingga dianggap sebagai bagian atau cermin kehidupan
masyarakat. Disamping apa yang disuguhkan sebagai media hiburan, Kuda Lumping juga
menjadi media dalam mempersatukan keberagaman budaya di dalam masyarakat. melalui
media tradisional Kuda Lumping juga bisa diselipkan pesan pembangunan, toleransi
dalam berbudaya dan menumbuhakan rasa tenggang rasa atar sesama mewujudkan
keberagaman adat istiadat yang mencerminkan keharmonisan dalam betetangga dan
bernegara yang sesuai dengan semboyan bangsa Bineka Tunggal Ika.
2. Media tradisional seperti kesenian Kuda Lumping adalah milik rakyat harus dinikmati
semua kalangan masyarakat tanpa ada perbedan. Dari hasil penelitaian di hasilkan bahwa
media tradisional kesenian Kuda Lumping bisa dinikmati semua lapisan masyarakat.
3. Seni tradisional Kuda Lumping sifatnya lebih menghibur sehingga lebih mudah
mempengaruhi sikap masyarakat. Disamping itu, kesenian tradisional Kuda Lumping juga
menjadi jembatan antar keberagaman budaya dalam komunikasi antar budaya.
Adanya keragaman bentuk sajian Kuda Lumping yang ada di Desa Air Petai membuktikan
bahwa masyarakat pelaku mempunyai kesadaran yang tinggi dalam menempatkan seni. Mereka
mampu melestarikan kesenian Kuda Lumping untuk permersatu antar keberagaman dan sekaligus
sebagi detinasi wisata di Desa Air Petai. Mereka memahami fungsi kesenian terkait dengan
konteksnya di dalam masyarakat sehingga tidak semata-mata terjadi komersialisasi seni tradisional
secara penuh. Perkembangan kesenian Kuda Lumping tidak lepas dari faktor internal dan eksternal
yang melatar belakanginya. Faktor internal meliputi motivasi pelaku, partisipasi masyarakat Desa
Air Petai, nilai-nilai tradisi masyarakat yang masih dijaga, dan adanya upaya pewarisan (regenerasi
kesenian). Adapun faktor eksternal meliputi adanya interaksi sosial,dalam masyarakat dan adanya
perkembangan arus teknologi dan informasi yang ada di Desa Air Petai.
���SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 6-8 Agustus 2017
Con t oh
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan mengenai komunikasi antar budaya dalam kesenian Kuda Lumping
sebagai media tradisional masyarakat Jawa di Bengkulu, di desa Air Petai Kecamatan Putri Hijau,
Bengkulu Utara. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesenian Kuda Lumping menjadi
media tradisional masyarakat Desa Air Petai yang memiliki budaya dan latar Belakang yang
berbeda. Dalam proses komunikasi antarbudaya dan pembentukan identitas budaya sangat di
pengaruhi oleh budaya yang dominan yaitu Jawa, tetapi toleransi dan partisipasi masyarat budaya
lain sangat tinggi dalam pelestarian kesenian Kuda Lumping tersebut. Dengan keragaman budaya di
Desa Air Petai tersebut, Kuda Lumping menjadi media tradisional hiburan dari semua budaya yang
ada di desa tersebut. Dari hasil pembahasan kesenian Kuda Lumping sebagai media tradisional
dapat disimpulkan bahwa :
1. Keanekaragaman budaya yang ada di Desa Air Petai ini, kesenian Kuda Lumping
menjadi jembatan sebagai media tradisional yang dapat mempererat kedekatan antar
budaya yang berbeda. Dengan demikian kesenian Kuda Lumping dapat di simpulkan
sebagai kesenian yang bisa di terima oleh masyarakat dari segala kalangan yang da di
desa tersebut
2. Dalam menjaga dan melestarikan kesenian Kuda Lumping yang ada di desa Air Petai,
kecamatan Putri Hijau, Bengkulu Utara, pemerintah desa bekerja sama dengan
pemerintah daerah untuk bersama – sama melestarikan kesenian Kuda Lumping dengan
memfasilitasi kelengkapan alat kesenian dan tempat untuk latihan rutin setiap
minggunya.
3. Partisipasi masyarakat Desa Air Petai menjadikan kesenian ini masih terjaga sampai
sekarang ini, pelestarian kesenian ini karena adanya regenerasi penerus dalam kelompok
kesenian ini, untuk kesenian Kuda Lumping Tri Manunggal Baru yang ada di desa Air
Petai ini merupakan kesenian pembaruan oleh generasi muda. Sebelumya kesenian
Kuda Lumping bernama Tri Manunggal Satu yang artinya kesenian untuk pemersatu
masyarakat yang beragam budaya transmigran. Sampai saat ini kesenian Tri Manunggal
Baru masih aktif karena adanya antusias pemuda yang sangat besar sekaligus
banyakanya dukungan masyarakat desa Air Petai.
���SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER
Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 06-08 Agustus 2017
Con t oh
4. Komunikasi antar budaya yang terjadi di Desa tersebut, terjalin secara terus menerus,
kemudian pembauran budaya terjadi secara perlahan. Budaya dominan memang
berpengaruh besar dalam proses terjadinya peleburan budaya. Dengan demikian budaya
Jawa lebih mendominasi dalam proses komunikasi antar budaya yang terjadi di desa Air
Petai tersebut. Tetapi toleransi dan partisipasi masyarakat suku lain sangat tinggi, ini di
buktikan banyaknya keikutsertaan masyarakat budaya lain dalam proses pementasan
kesenian Kuda Lumping, kemudian mereka menjadi anggota kelompok dalam kesenian
tersebut.
5. Banyak masyarakat Desa Air Petai ikut terlibat dalan kegiatan kesenian tradisional
Kuda Lumping bukan dari paksaan dari siapapun melainkan datang dari kesadaran diri
pribadi.
6. Unsur magik dalam kesenian tradisional Kuda Lumping tidak dapat dipisahkan hal ini
tercermin di mana penari Kuda Lumping mengalami kesurupan pada puncak
pertunjukan akhir babak.
7. Ritual-ritual yang dilakukan pawang seperti memberi sesaji dan berdoa untuk leluhur
tetap dilaksanakan sebagai bentuk tradisi yang harus dijalankan meskipun zaman sudah
berkembang lebih maju.
8. Kesenian tradisional Kuda Lumping di Desa Air Petai seiring majunya zaman telah
mengalami perkembangan dalam aspek gerak tarian, musik pengiring, kostum dan tata
rias serta manajemennya.
DAFTAR PUSTAKA Mulyana.Deddy 2003. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Moleong, (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : CV Rosdakarya
Poerwandari E.K, 2005. Pendekatan Kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Jakarta : Perfecta LPSP3 fakultas Psikologi UI.
Morissan, 2013.Teori Komunikasi Individu Hingga Masssa. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup
sekarjagad.co.id/berita-kesenian-kuda lumping Kantor desa Air Petai, Kecamatan Putri Hijau, Bengkulu Utara
���SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 6-8 Agustus 2017
Con t oh
���SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER
Penguatan L�teras� Publ�k d� Era Keberl�mpahan Informas�Hotel Santika Bengkulu, 06-08 Agustus 2017
Con t oh
ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ILMU KOMUNIKASI (ASPIKOM) WILAYAH BENGKULUIKATAN SARJANA KOMUNIKASI INDONESIA (ISKI) DAERAH BENGKULU
MAGISTER ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BENGKULUBekerja Sama Dengan
Penyelenggara :
BENGKULU 2017
PR
OSID
ING
SEMIN
AR
NA
SION
AL D
AN
CALL FO
R PA
PER
2017
Penguatan Literasi Publik di EraKeberlimpahan Informasi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER
Tema
PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER TAHUN 2017PenerbitUNIB PressPusat Penerbitan dan PercetakanLPPM Universitas BengkuluTelp. (0736) 21170, 21884 Faksimilie (0736) 21038Email : [email protected]
978-979-9431-90-5
Hotel Santika Bengkulu, 06-08 Agustus 2017
Magister Ilmu Komunikasi