prosiding seminar nasional iptek olahraga c....
TRANSCRIPT
Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga C. 1
PENGELOLA
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ILMU KEOLAHRAGAAN
(SENALOG II)
SENALOG II
Volume 2 Nomor 1, 2019
SENALOG merupakan prosiding hasil penelitian dalam bidang olahraga yang diantaranya
membahas olahraga pendidikan, kesehatan, prestasi, kepelatihan dan ilmu yang terkait dalam
bidang olahraga.
Penanggung Jawab:
Dekan Fakultas Olahraga dan Kesehatan
Redaktur:
Wawan Setiawan, M.Pd
Penyunting/Editor:
Agus Mursidi, M.Pd (UNIBA)
Gatut Rubiono, MT (UNIBA)
Ikhwanul Qiram, MT (UNIBA)
Wiwin Indiarti, M.Hum (UNIBA)
Rachmaniah Mirza Hariastuti, M.Pd (UNIBA)
Danang Ari Santoso, M.Pd (UNIBA)
Desain Grafis:
Slamet
Sekretariat:
Puji Setyaningsih, M.Pd
Alamat Redaksi:
Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas PGRI Banyuwangi
Jalan Ikan Tongkol No. 22, Telp. (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416
Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga C. 2
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL IPTEK OLAHRAGA
(SENALOG II)
Universitas PGRI Banyuwangi, Banyuwangi, Indonesia
03 Agustus 2019
Sekretariat:
Fakultas Olahraga dan Kesehatan
Universistas PGRI Banyuwangi
Jl. Ikan Tongkol No. 22, Kertosari, Banyuwangi, Jawa Timur 68416
Email: [email protected]
Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga C. 3
SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI
Salam Olahraga,
Sejarah perjalanan bangsa Indonesia membuktikan bahwa olahraga tidak hanya sebagai sarana peningkatan pola hidup sehat dan prestasi, tetapi sekaligus sebagai media perjuangan dan pemersatu bangsa. Olahraga juga mulai diperhatikan sebagai sebuah olahraga prestasi yang mampu membawa nama negara menggaung di kancah dunia. Olahraga juga berperan penting dalam dunia pendidikan. Tentunya untuk menjadikan olahraga sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang wajib diketahhui oleh anak bangsa, kita perlu seorang tenaga pendidik yang profesional. Kita harus menyadari juga bahwa olahraga adalah media perjuangan untuk menunjukkan kepada dunia tentang eksistensi bangsa Indonesia sebagai sebuah negara yang berdaulat.
Seminar Nasional bertema ”Optimalisasi Olahraga Sebagai Daya Tarik Pariwisata Yang Berkelanjutan Dan Berdaya Saing” ini merupakan kegiatan tahunan pertama di Fakultas Olahraga dan Kesehatan. Tema yang diusung sesuai ciri khas yang diarahkan untuk selalu berbasis perkembangan olahraga di Indonesia secara umum dan berbasis kearian lokal secara khususnya. Seminar ini diharapkan dapat menambah pengetahuan ataupun menjadikan mahasiswa, dosen maupun guru olahraga yang berkesempatan hadir di seminar ini menjadi lebih professional, mampu mengoptimalkan keilmuan berbasis kearifan lokal yang dikemas dalam bentuk Sports Tourism dan tentunya melalui pengembangan pariwisata berbasis olahraga juga dapat meningkatkan SDM yang berkualitas serta berkarakter.
Olahraga berbasis pariwisata kini menjadi tren bagi setiap destinasi yang ada di Indonesia. Namun, masih banyak orang yang belum cukup memahami konsep secara utuh dalam pelaksanaannya. Sports Tourism cenderung masih menggunakan konsep yang sederhana walaupun di berbagai daerah sudah menggunakan konsep yang lebih modern. Banyak destinasi wisata yang sudah mengembangkan olahraga berbasis pariwisata sebagai daya tarik pengunjung. Maka dari itu konsep olahraga berbasis pariwisata ini perlu dipahami oleh masyarakat yang berada di sekitar destinasi tersebut. Hal ini tidak lepas oleh pemikiran akademisi dan masyarakat itu sendiri dalam mengembangkan serta berkolaborasi dengan pihak terkait.
Akhir kata, saya ucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah bekerja keras menyelenggarakan kegiatan ini. Panitia, Tuan Rumah (Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Olahraga dan Keshatan, Univ. PGRI Banyuwangi), Para Pemakalah dan Peserta, dan para reviewer. Penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada Pembicara Utama.
Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Salam Olahraga
Dekan Fakultas Olahraga dan Kesehatan
Danang Ari Santoso, M.Pd
Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga C. 4
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. Wb. Alhamdulillahi rabbil’alamin. Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga prosiding ini dapat
terselesaikan dengan baik. Prosiding ini berisi kumpulan makalah dari berbagai ilmu dalam
olahraga yang telah dipresentasikan dan didiskusikan dalam Seminar Nasional Iptek
Olahraga yang diadakan oleh Prodi Penjaskesrek, Fakultas OLahraga dan Kesehatan
Universitas PGRI Banyuwangi pada hari Sabtu, 03 Agustus 2019. Seminar ini mengangkat tema
“Optimalisasi Olahraga Sebagai Daya Tarik Pariwisata Yang Berkelanjutan Dan Berdaya Saing”.
Prosiding ini disusun untuk mendokumentasikan gagasan dan hasil penelitian ilmu-ilmu
yang terkait dalam bidang olahraga. Selain itu, diharapkan prosiding ini dapat memberikan
wawasan tentang perkembangan dalam olahraga pariwisata dan upaya-upaya yang terus
dilakukan demi terwujudnya olahraga berbasis pariwisata yang berkualitas. Dengan demikian,
seluruh pihak yang terlibat dalam dunia olahraga pariwisata dapat terus termotivasi dan
bersinergi untuk berperan aktif membangun olahraga berbasis pariwisata khususnya destinasi
yang ada pada setiap daerah di Indonesia.
Dalam penyelesaian prosiding ini, kami menyadari bahwa dalam proses
penyelesaiaannya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
panitia menyampaikan ucapan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya,
kepada :
1. Rektor Universitas PGRI Banyuwangi, Dr. H. Sadi, MM., yang telah memberikan
dukungan dan memfasilitasi dalam kegiatan ini.
2. Dekan Fakultas Olahraga dan Kesehatan, D anang A r i S ant os o, M .P d . , atas
segala support dan motivasi dalam kegiatan ini.
3. Ka.Prodi Penjaskesrek, Moh. Agung Setiabudi, M.Pd, atas segala bantuan serta masukan
demi lancarnya kegiatan ini.
4. Seluruh pembicara tamu, Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd., Prof. Dr. Tandiyo Rahayu,
M.Pd., dan Ir. Januarani Razak serta Drs. Ach. Yani, M.Pd., atas kesediannya menjadi
narasumber dalam kegiatan ini.
5. Bapak/Ibu seluruh dosen, guru dan pejabat instansi penyumbang artikel hasil
penelitian dan pemikiran ilmiahnya dalam kegiatan seminar nasional ini.
6. Bapak/Ibu/Mahasiswa seluruh panitia yang telah meluangkan waktu, tenaga, serta
pemikiran demi kesuksesan acara ini.
Kami menyadari bahwa prosiding ini tentu saja tidak luput dari kekurangan, untuk itu
segala saran dan kritik kami harapkan demi perbaikan prosiding pada terbitan tahun yang akan
datang. Akhirnya kami berharap prosiding ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak.
Wassalamualaikum wr. wb.
Bayuwangi, 03 Agustus 2019 Ketua Panitia
Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga C. 5
DAFTAR ISI
Halaman
SAMBUTAN DEKAN FOK C 03
KATA PENGANTAR C 04
DAFTAR ISI C 05
KEYNOTE SPEAKER Komodifikasi Olahraga Untuk Penguatan Daya Tarik Pariwisata Minat Khusus
Agus Kristiyanto KEY 1-8
KATEGORI OLAHRAGA PARIWISATA
Analisis Perkembangan Pariwisata Berbasis Event di Kabupaten Banyuwangi
Sadi OR-PAR 01-05
Analisis Potensi Tari Gandrung Banyuwangi Sebagai Tarian Wisata Olahraga (Sport Tourism)
Nurida Finahari Gatut Rubiono Ikhwanul Qiram
OR-PAR 06-10
Rekontruksi Bangker Jepang Sebagai Obyek Pariwisata Melalui Sarana Olahraga (Studi Kasus Gumok Kantong Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi)
Agus Mursidi Dhalia Soetopo
OR-PAR 11-13
KATEGORI KEPELATIHAN OLAHRAGA
Menuju Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Jawa Timur Tahun 2019: Analisis Kondisi Fisik Cabang Olahraga Petanque
Yulingga Nanda Hanief Ardhi Mardiyanto Indra Purnom
Kepelatihan- Or 01-04
Studi Kondisi Fisik Dan Status Gizi Atlet Puslatkot Kota Kediri 2019
Reo Prasetiyo Herpandika Dhedhy Yuliawan Muhammad Yanuar Rizky
Kepelatihan- Or 05-08
Studi Kondisi Fisik Ditinjau Berdasarkan Strata Pendidikan Dan Letak Geografis Di Kota Kediri
Dhedhy Yuliawan Reo Prasetiyo Herpandika
Kepelatihan- Or 06-14
Pengembangan Model Latihan Renang Gaya Dolphin Untuk Pemula
Arief Darmawan Citra Destiasari
Kepelatihan- Or 15-18
Pengaruh Metode Box Jump Dan Skipping Rope Terhadap Peningkatan Kemampuan Trik Ollie Dalam Olahraga Skateboard Pada Skater Beginner Di Msd Skateboarding Muncar
Adityas Firda Yasmira Danang Ari Santoso Wawan Setiawan
Kepelatihan- Or 19-22
Perbandingan Kemampuan Daya Tahan Otot Lengan Setelah Aktivitas Eksentrik Dengan Mengkonsusmsi Glukosa Dan Kopi
Ahmad Ilham Habibi Ary Artanty
Kepelatihan- Or 23-30
Perbedaan Kadar Asam Laktat Dan Tingkat Kelelahan Anaerobic Setelah Diberikan Jus Semangka Kuning Dan Aktivitas Anaerobik
Afif Rusdiawan
Ahmad Ilham Habibi Kepelatihan- Or 31-37
Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga C. 6
Peningkatan Ketrampilan Teknik Dasar Gateball Melalui Penggunaan Media Adobe Flash Player
Fajar Arif Indrajaya Sugiyanto Agus Kristiyanto
Kepelatihan-Or 39-40
KATEGORI PEMBELAJARAN OLAHRAGA
Pengembangan Buku Saku Mobile Learning Berbasis
Android Tentang Signal-Signal Wasit Bolavoli Kota Kediri Nur Ahmad Muharram Rendhitya Prima Putra
Pembelajaran-Or 01-06
Pengembangan Model Pembelajaran Passing Bawah
Bolavoli Kelas VII Di SMP Negeri 1 Rogojampi
Banyuwangi
Sujito Pembelajaran-Or 07-11
Peran Pengembangan Media Terhadap Keberhasilan
Pembelajaran PJOK di Sekolah Mislan Danang Ari Santoso
Pembelajaran-Or 12-16
Pengembangan Permainan Futsal dengan Menggunakan
Bola Karet untuk Siswa Sekolah Dasar Ervin Dwi Rahayu Achmad Afandi
Pembelajaran-Or 17-20
Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Futsal Melalui
Penggunaan Media Video pada Mahasiswa Putra
Penghobi Futsal
Adi Surya Hutomo Agus Kristiyanto Sapta Kunta Purnama
Pembelajaran-Or 21-24
Pengembangan Buku Ajar pada Mata Kuliah
Perkembangan Motorik Berbasis Aplikasi Lectora untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan PJKR
IKIP Budi Utomo Malang
Achmad Afandi Ratno Susanto
Pembelajaran-Or 25-28
Pengaruh Bahan Ajar Berbasis Qr Code Terhadap
Motivasi Belajar Dan Keterampilan Dasar Bermain Tenis
Meja
Guntur Firmansyah Didik Hariyanto Rubbi Kurniawan
Pembelajaran-Or 29-31
KATEGORI PENDIDIKAN OLAHRAGA
Pembangunan Olahraga Ditinjau dari SDI Guna
Peningkatan Kualitas Pendidikan Jasmani Berwawasan
Konservasi
Ipang Setiawan Ricka Ulfatul Faza
Pendidikan-Or 01-07
Kemajuan Pembangunan Pendidikan Jasmani Dan
Olahraga Dalam Upaya Penguatan Karakter Masyarakat
Berwawasan Konservasi Di Jawa Tengah
Endro Puji Purwono Roas Irsyada
Pendidikan-Or 08-13
Time Management Sebagai Sarana Pencapaian Progam
Ontime Graduatiation
Soegiyanto Ipang Setiawan Roas Irsyada
Pendidikan-Or 14-15
Peningkatan Kompetensi Guru Pendjasorkes Melalui
Pelatihan Cabang Olahraga Hockey sebagai Alternatif
Pengembangan Prestasi dalam Cabang Olahraga Beregu
di Kabupaten Demak
Fery Darmanto Rumini Imam Santoso C. W Supriyono Lutfhi Abdil Khuddus
Pendidikan-Or 16-20
Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga C. 7
Perancangan Buku Istilah Berbahasa Inggris
di Cabang Olahraga Sepakbola (Soccer Term Glossary)
Sutami Dwi Lestari Wulan Wangi
Pendidikan-Or 21-24
Tingkat Pembangunan Olahraga Ditinjau Melalui Sport
Development Index (SDI) di Kecamatan Banyuwangi
Wawan Setiawan Bayu Septa Martaviano Triaditya
Pendidikan-Or 25-28
KATEGORI MANAJEMEN OLAHRAGA
Analisis Manajemen Pengurus Provinsi Federasi
Olahraga Petanque Indonesia (Fopi) Jawa Tengah Dalam
Mendukung Prestasi Olahraga Indonesia
M. Fatchurrahman Bagus Saputra1 Agus Kristiyanto Muchsin Doewes
Manajemen-Or 01-06
Pengaruh Manajemen Keuangan PTMSI Kabupaten
Cilacap Terhadap Prestasi Atlet
Dian Imam Saefulah Muchsin Doewes Sapta Kunta Purnama
Manajemen-Or 07-10
KATEGORI BIOMEKANIKA OLAHRAGA
Analisis Pola Pantulan Bola Tenis Berdasarkan Variasi Ketegangan Senar Raket
M. Rizal Dwi Maulana Bayu Septa Martaviano T Wawan Setiawan
Mekanika-Or 01-04
Analisis Pantulan Bola Dengan
Pemodelan Massa Benda - Kekakuan Pegas Anas Mukhtar Gatut Rubiono
Mekanika-Or 05-07
Analisis Gerak Aktivitas Kerja Sehari-hari
Sebagai Potensi Gerak Dasar Lontar Martil Edi Irwanto Gatut Rubiono
Mekanika-Or 08-12
KATEGORI PSIKOLOGI OLAHRAGA
Profil Peran Psikologi Olahraga Dalam Meningkatkan Prestasi Atlet di Serang-Banten Menuju Jawara
Irwanto Muslimah Zahro Romas
Psikologi-Or 01-15
KATEGORI PERMAINAN TRADISIONAL
Permainan Tradisional Sebagai Pengembangan Daya
Tarik Parawisata Sugito Akbar Husein Allsabah
Per.Tradisional-Or 01-06
KATEGORI FISIOLOGI OLAHRAGA
Tingkat Kemampuan Motorik Kasar Siswa Sekolah Dasar Laboratorium Universitas Nusantara PGRI Kediri Tahun 2019
Septyaning Lusianti Puspodari
Fisiologi-Or 01-06
Hubungan Status Gizi Dengan Kemampuan Motorik Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Se Kecamatan Rejotangan
Nanda Iswahyudi Muhammad Kharis Fajar
Fisiologi-Or 07-12
Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga, 2019, ISSN 2622-0156
Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi Kepelatihan-Or. 5
Studi Kondisi Fisik Dan Status Gizi Atlet Puslatkot Kota
Kediri 2019
Reo Prasetiyo Herpandika1, Dhedhy Yuliawan2, Muhammad Yanuar Rizky3
1,2,3 Pendidikan Jasmani, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Jl. KH. Achmad Dahlan No 76 Kelurahan Mojoroto, Kota
Kediri, 64112, Provinsi Jawa Timur, Indonesia
E-mail: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak — Penelitian ini berdasarkan pada hasil observasi dan pengamatan peneliti tentang keterbatasanannya data
tentang kondisi fisik dan status gizi di puslatkot Kota Kediri. Hal ini ditunjukan oleh minimnya monitoring tentang
kondisi fisik dan status gizi pada program latihan puslatkot Kota Kediri. Penelitian ini juga diambil dari tes
pengukuran kondisi fisik dan status gizi atlet puslatkot Kota Kediri sebanyak 54 atlet. Dari atlet yang menjadi sampel
maka data yang dihasilkan dijadikan penarikan kesimpulan, sehingga penelitian ini termasuk dalam penelitian
deskripsi kuantitatif dengan pendekatan survei dengan tes pengukuran. Dari hasil analisis data sendiri didapatkan
Studi kondisi fisik dan status gizi atlet puslatkot Kota Kediri menunjukan kategori Baik dan Normal dengan persentase
76,63% dan 31%. Sehingga dapat disimpulkan Studi kondisi fisik dan status gizi atlet puslatkot Kota Kediri baik dan
normal.
Kata Kunci — Kondisi fisik, status gizi.
PENDAHULUAN
Pembangunan nasional disebuah negara sangat
memerlukan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal ini dikarenakan SDM yang dapat memberikan dan
merubah hingga membangun sebuah negara menjadi
lebih baik. Meskipun demikian SDM sendiri
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor
kesehatan dan gizi yang baik menjadi penentu kualitas
SDM. Artinya jika kesehatan dan gizi yang tidak
memenuhi syarat maka kualitas SDM juga tidak akan
lebih baik. Faktor kesehatan dan gizi yang baik
menajadi kunci dalam rangka mengoptimalkan SDM
untuk menjaga pembangunan bangsa. Hal ni menjadi
dasar sebuah negara untuk memperhatikan kedua
faktor tersebut, sehingga negara memiliki sebuah aset
dalam rangka pembangunan negara. Wujud salah satu
pembangunan negara adalah melalui prestasi olahraga
yang menjadi suatu kebanggaan. Dari olahraga suatu
negara mampu mmberikan wujud eksistensinya
didunia. Prestasi olahraga juga dapat memberikan
kemajuan diberbagai bidang, dari sosial, ekonomi
sampai politik. Dengan olahraga negara dapat sebuah
arti kejayaan dengan prestasi sehingga dapat
mengumandangkan lagu kenegaraan di kancah dunia.
Dalam rangka pembentukan dan pembinaan
prestasi olahraga, bagian kecil dari usaha negara
adalah dengan diadakannya pusat pelatihan. Pusat
Pelatihan untuk atlet-atlet yang dipilih untuk
pembinaan dari tingkat daerah. Dengan adanya Pusat
Pelatihan pembinaan maka pembinaan menjadi
terstruktur dan termonitor. Didalam Pusat Pelatihan
akan diberikan sebuah pelathan menurut kecabangan
olahraga masing-masing. Sehingga ketika suatu
negara ingin mengikuti even olahraga, maka seleksi
atlet akan lebih terorganisir dengan adanya pusat
pelatihan. Salah satu contoh Pusat Pelatihan tingkat
daerah yang dalam peneltian ini adalah Kota Kediri.
Di Kota Kediri memilki Pusat Pelatihan dengan 28
Cabang olahraga. Masing-masing cabang olahraga
memilki perangkat pelatihan sendiri, seperti pelatih,
manajer, atlet, dan tempat latihan. Sehingga proses
latihan berjalan cukup baik dan terorganisir dengan
baik pula.
Prestasi dari Kota Kediri sendiri juga cukup
memuaskan, meskipun masih tertinggal dari Kota
Surabaya. Namun melihat dari kemajuan Kota Kediri
yang mampu memilki Pusat Pelatihan adalah wujud
keseriusan pemerintah dalam keikutsertaan
membangun bangsa melalui bidang olahraga.
Meskipun demikian data-data yang mendukung
kelancaran proses pelatihan cenderung sedikit. Data
yang dimaksudkan adalah data yang diambil untuk
dasar maupun landasan proses latihan berlangsung.
Contohnya data tentang kondisi fisik dan Status Gizi
atlet Puslatkot Kota Kediri belum diperhatikan. Maka
peneliti mempunyai keinginan untuk memberikan
data kondisi fisik dan status gizi atlet Puslatkot Kota
Kediri untuk mendukupng kemajuan prestasi
Olahraga Kota Kediri.
Melihat dari analisis masalah di atas, maka
penelitian ini akan berfokus pada analisis Kondisi
Fisik dan Status Gizi Atlet Puslatkot Kota Kediri
untuk membantu pelatih dalam menyusun program
latihan. Disamping itu dalam rangka membangun
bangsa melalui olaraga data tersebut dapat menjadi
salah satu faktor prestasi olahraga Kota Kediri.
Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga, 2019, ISSN 2622-0156
Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi Kepelatihan-Or. 6
Berdasarkan latar belakang maslah di atas maka
rumusan penelitian ini adalah sabagai berikut: (1)
Bagaimana status kondisi fisik atlet Puslatkot Kota
Kediri Tahun 2019?, (2) Bagaimana status gizi atlet
Puslatkot Kota Kediri Tahun 2019?. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk memberikan data kondisi
fisik dan status gizi atlet Puslatkot Kota Kediri sebagai
data kajian dalam merumuskan program latihan dalam
rangka menuju Kediri emas Porprov 2019.
A. Konndisi Fisik
Kondisi fisik terdiri dari dua kata yaitu “kondisi”
dan “fisik” kondisi dapat diartikan “keadaan”
sedangkan fisik dapat diartikan “tubuh”. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik dapat
diartikan “keadaan fisik” atau “keadaan tubuh”.
Kondisi fisik adalah salah satu kesatuan utuh dari
komponenkomponen yang tidak dapat dipisahkan
begitu saja, baik peningkatanya, pemeliharaanya [1].
Dengan demikian kondisi fisik memegang peranan
penting bagi manusia dalam menjalani kehidupan
sehari-hari, apalagi bagi para atlet.
Kondisi fisik meliputi: kekuatan (strength), daya
tahan (endurance), daya ledak otot (muscular power),
kecepatan (speed), koordinasi (coordination),
fleksibilitas (flexibility), kelincahan (agility),
keseimbangan (balance), ketepatan (accuracy), reaksi
(reaction). Kondisi fisik bagi atlet merupakan hal yang
mutlak dan wajib dimiliki oleh seorang atlet dalam
cabang olahraga apapun. Kodisi fisik adalah satu
kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak
dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan
maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa di dalam
usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh
komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun
disana-sini dilakukan dengan sistem prioritas sesuai
keadaan atau status tiap komponen itu dan untuk
keperluan apa keadaan atau status yang dibutuhkan
tersebut.
Pencapain latihan akan dapat diketahui dengan
melakukan test-test yang nantinya akan
memperlihatkan apakah pemain tersebut sudah
mempunyai kualitas kondisi fisik yang diharapkan
[2]. Beberapa komponen fisik yang perlu diperhatikan
untuk dikembangkan adalah daya tahan
kardiovaskular, daya tahan kekuatan, kekuatan otot,
kelentukan, kecepatan, stamina, kelincahan, power.
Komponen-komponen tersebut adalah yang utama
harus dilatih dan dikembangkan atlet [3].
Untuk mencapai prestasi olahraga yang baik
diperlukan sistem pembinaan olahraga yang sesuai
dengan tujuan yang diinginkan. Agar tugas pokok
latihan tersebut mencapai sasaran yang dikehendaki,
ada faktor-faktor latihan dasar yang dipadukan dalam
suatu program latihan secara keseluruhan. Latihan
adalah suatu proses atau dinyatakan dengan kata lain
periode waktu yang berlangsung selama beberapa
tahun sampai olahragawan atau olahragawati tersebut
mencapai standar penampilan yang tinggi [4]. Proses
ini yang direncanakan dan sistematis, meningkatkan
kesiapan untuk tampil dari seorang olahragawan atau
olahragawati.
Prestasi olahraga sekarang ini menjadi ciri khusus
tujuan utama serta merupakan tolok ukur keberhasilan
pembinaan olahraga. Terdapat faktor-faktor latihan
meliputi latihan fisik, teknik, taktik, dan psikis yang
dilakukan secara teoritik maupun praktik. Sebuah
rencana latihan mencakup semua tindakan yang
diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran latihan.
Ada rencana jenis jangka pendek, jangka menengah,
dan rencana jangka panjang. Rencana-rencana latihan
demikian disusun khusus untuk satu sesi latihan
mingguan, bulanan, tahunan, dan jangka waktu yang
lebih panjang.
B. Status Gizi
Bicara tentang status gizi merupakan kajian tentang
keadaan tubuh manusisa yang dilihat dari gizi. Status
Gizi merupakan salah satu indikator untuk
mengetahui keadaan tubuh dalam proposianal
kenormalan atau tidak. Gizi adalah makanan diambil
dari bahasa Arab yaitu “ghidza” dan jika dalam bahasa
Inggris yaitu “nutrion”. Dalam makanan mengandung
beberapa zat yang dibutuhkan tubuh untuk selalu
mendapatka kondisi yang baik. Zat gizi sendiri adalah
yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan serta mengatur proses-proses
kehidupan [5]. Secara biologis zat gizi dibutuhkan
pada anak dalam masa pertumbuhan, sehingga kondisi
tubuh akan selalu terjaga kesehatannya. Selain itu
anak akan mampu melakuka aktivitas jasmani sesuai
dengan perkembangan tubuhnya. Kondisi tubuh yang
diindikatorkan dari gizi merupakan salah satu bentuk
status gizi manusia.
Karakteristik anak dalam masa pertumbuhan dapat
terganggu jika status gizi anak tersebut tidak sesuai
dengan perkembangannya. Zat gizi yang tepat
merupakan dasar utama bagi penampilan prima
seorang atlet pada saat bertanding. Selain itu, zat gizi
ini dibutuhkan pula pada kerja biologik tubuh untuk
penyediaan energi pada saat seorang atlet melakukan
berbagai aktivitas fisik, misalnya pada saat latihan
(training), bertanding dan saat pemulihan baik setelah
latihan maupun setelah bertanding [6]. Gizi yang baik
merupakan landasan kesehatan yang dapat
mempengaruhi kekebalan tubuh, kerentanan terhadap
penyakit, serta pertumbuhan dan perkembangan fisik
dan mental. Gizi yang baik akan menurunkan
kesakitan, kecacatan dan kematian sehingga dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia [7].
Melihat dari penjelasan sebelumnya maka dapat
dikatakan status gizi sangat erat hubungannya dengan
kesehatan seseorang. Jadi atlet yang mengikuti Pusat
Pelatihan selain dituntut untuk mempunyai kondisi
fisik yang bagus, maka atlet itu juga harus memiliki
Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga, 2019, ISSN 2622-0156
Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi Kepelatihan-Or. 7
gizi yang baik juga. Hal ini dikarenakan agar proses
latihan berjalan dengan maksimal. Status gizi
seseorang tergantung dari asupan gizi dan
kebutuhannya, jika antara asupan gizi dengan
kebutuhan tubuhnya seimbang, maka akan
menghasilkan status gizi baik. Perubahan fisik karena
pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status
kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan antara
asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan
masalah gizi, baik itu berupa masalah gizi lebih
maupun gizi kurang [8].
Setelah melihat dari beberapa pendapat di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa status gizi dapat
memberikan pengaruh terhadap status kondsi fisik
manusia. Dengan kata lain, kondisi fisik manusia yang
membutuhkan asupan makanan yang baik untuk
menunjang kinerja maksimal suatu aktivitas. Selain
itu status gizi memberikan gambaran manusia
bagaimana keadaan asupan makanannya. Sehingga
status kondisi yang baik akan mendukung status
kondisi fisik yang baik pula dan dapat membantu atlet
untuk mencapai prestasi puncak.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif dengan pengambilan data menggunakan
tes. Penelitian ini berdasarkan dari hasil tes yang
dilakukan dilapangan tanpa memanipulasi sampel dan
tanpa pengajuan hipotesis. Sehingga hasil dilapangan
memberikan gambaran sebenar-benarnya yang
menjelaskan variabel penelitian. Jenis penelitian ini
merupakan survei dengan tes pengukuran kondisi fisik
dan status gizi atlet puslatkot kot Kediri.
Dalam menentukan sampel penelitian, peneliti
menggunakan cara random sampling dengan undian
cabang olahrga yang dipilih. Karena masing-masing
cabang olahraga memiliki peluang yang sama untuk
menjadi sampel. Setelah dilakukan pengundian maka
didapatkan 5 cabang olahraga yaitu bola voli, renang,
selam, tarug derajat dan wushu. Keseluruhan jumlah
sampel adalah 54 atlet. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan tes
parameter yang disusun oleh UN PGRI Kediri 2018
yang dirujuk dari [9]. Untuk macam-macam tes pada
prinsipnya mengukur 10 komponen kondisi fisik
manusia, namun disesuaikan dengan komponen
kondisi fisik yang dominan digunakan dalam
kecabangan. Maka anatar cabang satu dengan yang
lain berbeda item tes kondisi fisiknya. Selanjutnya
untuk mengetahui data Indeks Massa Tubuh Atlet
dalam penelitian ini menggunakan rumus berat badan
per tinggi badan (m)2 [10].
IMT = Berat Badan (Kg)
Tinggi Badan (m)2
TABEL 1
NORMA INDEKS MASSA TUBUH KEMENKES 2013
Interval Kategori
≥ 27 Obesitas
≥ 25 - > 27 Berat Badan Berlebih
≤ 18,5 - < 24,9 Normal
< 18,5 Kurus
(Sumber : [10]
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari analisis data yang dilaksanakan dalam
penelitian ini, didapatkan data penelitian dan
dianalisis menggunakan persentase. Hasil penelitian
tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 2
DISTRIBUSI FREKUENSI KONDISI FISIK
Interval Frek Ketegori Frekuensi
Relatif
29,1-36,3 15 Baik Sekali 28%
21,9-29,1 17 Baik 31%
14,6-21,8 9 Sedang 17%
7,3-14,5 13 Kurang 24%
0-7,2 0 Sangat Kurang 0%
54 100%
Dari tabel di atas didapatkan perentase terbesar
adalah dalam kategori baik yaitu sebesar 31% dengan
frekuensi 17 atlet. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kondisi fisik atlet puslatkot Kota Kedri masuk dalam
kategori baik. Sehingga studi kondisi fsik atlet
puslatkot Kota Kediri masuk dalam Kategori Baik
dengan persentase sebesar 31%. Jika digambarkan
menggunkan Hstogram adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Histogram Kondisi Fisik
TABEL 3
DISTRIBUSI FREKUENSI STATUS GIZI
Interval Frek Kategori Freki
Relatif
≥ 27 3 Obesitas 5,56%
≥ 25 - > 27 8 Berat Badan
Berlebih 14,81%
15 179 13
00
1020
Fre
ku
ensi
Interval
Histogram Kondisi Fisik
Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga, 2019, ISSN 2622-0156
Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi Kepelatihan-Or. 8
≤ 18,5 - < 24,9 43 Normal 79,63%
< 18,5 0 Kurus 0,00%
53 100%
Dari tabel di atas ditemukan bahwa Indeks Massa
Tubuh Atlet Puslatkot Kota Kediri 5,56% dalam
kategori Obesitas, 14,81% dalam Kategori Berat
Badan Berlebih, 79,63% dalam Kategori Normal, dan
0% dalam Kategori Kurus. Jadi dari hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa Indeks Massa
Tubuh Atlet Puslatkot Kota Kediri dalam Kategori
Normal yaitu sebanyak 79,63%. Jika disajikan dalam
bentuk hitogram dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2. Histogram Status Gizi
KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi fisik
atlet puslatkot Kota Kediri dalam kategori Baik
dengan persentase perolehan sebesar 76,63%.
Sedangkan Hasil penelitian menunjukan bahwa
kondisi fisik atlet puslatkot Kota Kediri dalam
kategori Baik dengan persentase perolehan sebesar
31%. Hal ini menunjukan bahwa atlet puslatkot Kota
Kediri menunjukan bahwa dalam keadaan baik.
Artinya kondisi fisik yang baik dipengaruhi oleh
proses latihan yang baik pula. Sehingga dalam
mencapai tujuan latihan dapat dicapai dengan
maksimal. Studi kondisi fisik dalam penelitian ini jika
melihat dari hasil tes sangat jelas menunjukan
kategori baik. Jadi dalam proses latihan secara
terprogram dapat memberikan gambaran jelas, bahwa
kondisi fisik atlet tergantung dari proses latihan.
Selain itu dalam rangka menjaga kondisi fisik yang
baik serta proses latihan dapat berjalan sesuai
program, maa harus diperhatikan pula status gizi atlet.
Karena pada penelitian ditunjukan bahwa status giz
atlet juga normal, hal ini dapat menjadikan acuan
bahwa untuk memberikan program lathan yang baik
maka harus diperhatikan juga status gizi atlet.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami berterima kasih kepada Direktorat Riset dan
Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan
Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi atas hibah yang kami dapatkan
pada skim Penelitian Dosen Pemula (PDP) tahun
anggaran 2019 sehingga penelitian ini dapat
terselesaikan dan semoga hasil temuan pada penelitian
ini dapat bermanfaat dan dapat dikembangkan lebih
lanjut..
DAFTAR PUSTAKA [1] W. H. Agung, “Profil Kondisi Fisik Siswa Ekstrakurikuler
Bola Basket Putra Sma N 02 Ungaran Tahun 2012,” Journal
of Sport Sciences and Fitness, 2014. .
[2] A. J. M. Lumban Toruan, “Evaluasi Anthropometri dan
Kondisi Fisik Atlet Futsal Bintang Timur Surabaya,” Journal
Prestasi Olahraga, vol. 2, no. I, pp. 1–11, 2017.
[3] R. Sinaga Martin Luhut, Jualita Ardiah, “The Improvement
of Arms Muscle Power and Shoulder by Using The Pull
Down Exercise For Woman Boxing Athlete Club Histom
Boxing,” Journal Online Mahasiswa, vol. 3, no. 2, pp. 1–10,
2016.
[4] Jusman, “Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap
Kemampuan Tolak Peluru Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1
Mowewe,” Universitas Halu Oleo Kendari, Kendari, 2016.
[5] S. Nugraheni and G. S. Mukti, Ilmu gizi 1, 1st ed. Jakarta:
Tim Direktorat Pembinaan SMK, 2013.
[6] D. Nur haedah, Djunaidi M and N. Nawir, “Gambaran Status
Gizi Antropometri Dan Status Hemoglobin Siswa Sekolah
Sepak Bola Anyelir Dan Sekolah Sepak Bola Bangau Putra
Makassar Tahun 2013 Describe the Nutritional Status of
Students of Anthropometry and Hemoglobin Status Anyelirs
School Football an,” Jurnal MKMI, no. September, pp. 1–11,
2013.
[7] I. G. A. Suharidewi and G. I. Pinatih, “Gambaran Status Gizi
Pada Anak Tk Di Wilayah Kerja Upt Kesmas Blahbatuh Ii
Kabupaten Gianyar Tahun 2015,” E-Jurnal Medika
Udayana, vol. 6, no. 6, pp. 1–6, 2017.
[8] P. D. Y. Masthalina Herta, Laraeni Yuli, “Pola Konsumsi
(Faktor Inhibitor Dan Enhancer Fe) Terhadap Status Anemia
Remaja Putri,” Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. 8, no. 2,
pp. 113–120, 2013.
[9] A. Fenanlampir and M. F. Muhyi, Tes dan Pengukuran
Dalam Olahraga, I. Yogyakarta: CV Andi Offset, 2015.
[10] I. W. Sugiritama, I. S. Wiyawan, I. Arijana, and I.
Ratnayanti, “Gambaran IMT (Indeks Massa Tubuh) Kategori
Berat BAdan Lebih dan Obesitas Pada Masyarakat Banjar
Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli,” Universitas
Udayana, 2015.
3 843
00
50
≥ 27 ≥ 25 - > 27
≤ 18,5 -< 24,9
< 18,5
Frek
uen
si
Interval
Histogram IMT Atlet Puslatkot