proses terjadinya hujan
TRANSCRIPT
Nama Kelompok:
Primadina Cahyati (201110100311138)
Halimah Mardhyah (201110100311139)
Lissari (201110100311140)
Endah Kusumahati (201220100312301)
PROSES TERJADINYA HUJAN
1. Pengertian Hujan
Hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer yang kemudian
menjadi butiran air yang cukup berat dan akhirnya jatuh ke atas permukaan
bumi. Dalam prosesnya hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer
tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es yang dekat diatas
permukaan bumi.
Jumlah air hujan diukur menggunakan pengukur hujan atau ombrometer. Ia dinyatakan
sebagai kedalaman air yang terkumpul pada permukaan datar, dan diukur kurang lebih 0.25mm.
Satuan curah hujan menurut SI adalah milimeter, yang merupakan penyingkatan dari liter per
meter persegi.
2. Bentuk Air Hujan
Air hujan sering digambarkan sebagai berbentuk "lonjong", lebar di bawah dan menciut
di atas, tetapi ini tidaklah tepat. Air hujan kecil hampir bulat. Air hujan yang besar menjadi
semakin leper, seperti roti hamburger; air hujan yang lebih besar berbentuk payung terjun. Air
hujan yang besar jatuh lebih cepat berbanding air hujan yang lebih kecil. Biasanya hujan
memiliki kadar asam pH 6. Air hujan dengan pH di bawah 5,6 dianggap hujan asam.
3. Proses Terjadinya Hujan
Meski dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah terlepas dari
fenomena hujan, tetapi mungkin diantara kita masih ada yang belum
mengetahui bagaimana siklus atau proses terjadinya hujan tersebut. Untuk
mempelajari hal tersebut, maka akan diuraikan secara jelas kepada Anda
berikut ini.
Hujan terjadi akibat dipengaruhi oleh konveksi di atmosfer bumi dan
lautan. Konveksi merupakan sebuah proses pemindahan panas oleh gerak
massa suatu fluida dari suatu daerah ke daerah yang lainnya. Air yang terdiri
dari air laut, air sungai, air limbah dan sebagainya pada umumnya akan
mengalami proses penguapan atau evaporsi akibat dari panas sinar
matahari. Uap air yang melayang ke udara akhirnya akan terus bergerak
menuju langit yang tinggi, dan akhirnya menjadi kumpulan uap air yang
sangat besar.
Uap air yang telah berkumpul di langit yang tinggi kemudian akan
mengalami proses pemadatan atau secara ilmiah disebut juga dengan
kondensasi, sehingga akan membentuk awan.
Akibat terbawa angin yang bergerak, awan-awan tersebut saling bertemu
dan membesar dan kemudian menuju ke atmosfir bumi yang suhunya lebih
rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air.
Karena terlalu berat dan tidak mampu lagi ditopang angin akhirnya
butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi, proses ini
disebut juga proses presipitasi. Karena semakin rendah, mengakibatkan
suhu semakin naik maka es/salju akan mencair, namun jika suhunya sangat
rendah, maka akan turun tetap menjadi salju.
4. Jenis-jenis Hujan
1. Berdasarkan Proses Kejadiannya
a. Hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadi karena udara panas yang
naik disertai dengan angin berputar.
b. Hujan zenithal, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah sekitar
ekuator, akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin
Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk
gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat
awan menjadi jenuh dan turunlah hujan.
c. Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi karena angin yang
mengandung uap air yang bergerak horizontal. Angin tersebut
naik menuju pegunungan , suhu udara menjadi dingin sehingga
terjadi kondensasi. Terjadilah hujan di sekitar pegunungan.
d. Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila massa udara yang
dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat
pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Karena
lebih berat, massa udara dingin menjadi lebih berada di bawah.
Di sekitar bidang front inilah sering terjadi hujan lebat yang
disebut hujan frontal.
e. Hujan muson, atau hujan musiman, yaitu hujan yang terjadi
karena angin musim.
f. Hujan Buatan
Hujan Buatan merupakan bentuk usaha manusia untuk
meningkatkan curah hujan yang turun secara alami dengan
mengubah proses fisika yang terjadi di dalam awan. Proses fisika
yang dapat diubah meliputi proses tumbukan dan penggabungan
(Collison dan Coalescense), proses pembentukan es (ice
nucleation). Untuk menerapkan usaha hujan buatan diperlukan
tersedianya awan yang mempunyai kandungan air yang
cukup,sehingga dapat terjadinya hujan yang sampai ke tanah
2. Berdasarkan ukuran butirnya
a. Hujan gerimis, yaitu diameter buturannya kurang dari 0,5 mm.
b. Hujan salju, yaitu terdiri dari Kristal-kristal es yang suhunya
berada di bawah 0° Celcius.
c. Hujan batu es, curahan batu es yang turun dalam cuaca panas
dari awan yang suhunya di bawah 0°.
d. Hujan deras, yaitu curahan air yang turun dari awan dengan
suhu di atas 0° dengan diameter ±7 mm.
3. Berdasarkan besarnya Curah Hujan
a. Hujan sedang, 20-50 mm per hari.
b. Hujan lebat, 50-100 mm per hari.
c. Hujan sangat lebat, di atas 100 mm per hari.
Soures:
1. http://www.beritaterhangat.net/2013/01/siklus-proses-terjadinya-hujan.html.
2. http://www.slideshare.net/TitaniaIntan/proses-terjadinya-hujan.