proses manajemen
DESCRIPTION
Perancangan OrganisasiTRANSCRIPT
Pengertian Manajemen dan Manajer
Pengertian Manajemen
Dalam suatu perkumpulan atau organisasi, untuk mencapai suatu tujuan
bersama, dibutuhkan suatu manajemen. Hal ini agar segala sesuatu yang dirumuskan
untuk menjadi tujuan bersama tersebut dapat tercapai dengan sempurna. Segala sesuatu
yang berhubungan dengan pencapaian tujuan tersebut akan terorganisir dengan baik.
Sehingga definisi manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan,
seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, yang dilakukan
untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Berikut ini fungsi dalam manajemen :
Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
Pengertian Manajer
Allen (1961) memberi batasan bahwa manajer adalah “orang yang mencapai
hasil-hasil melalui orang-orang lain dengan jalan spesialisasi dalam pekerjaan
memimpin, merencanakan, menyusun dan mengawasi serta meneliti”.
Dalam buku Dasar-dasar Manager Profesionil terjemahan dari buku The
Profession of Management karangan Chan Mu, dkk. Terdapat pengertian manajer yaitu:
“orang yang mendapatkan hasil semata-mata melalui orang lain, mulai dari para
pengawas dilapisan paling bawah, terus naik sampai ke direktur utama perusahaan
paling atas, lewat semua tenaga yang berada diantara mereka”.
Dalam Kamus Administrasi The Liang Gie (1972) manajer adalah seorang
pejabat atau petugas yang memimpin dan bertanggungjawab atas segenap proses
penyelenggaraan dalam usaha kerjasama manusia.
Apabila diperhatikan uraian pengertian manajer di atas dapat disimpulkan bahwa
manajer berhubungan dengan masalah orangnya yaitu orang yang menjalankan kegiatan
manajemen. Secara singkat dapat dirumuskan bahwa manajer ialah orang yang
mengkoordinasikan kegiatan orang-orang dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
dengan menjalankan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan.
Terdapat berbagai jenis manajer, dengan tugas dan tanggungjawab. Manajer
dapat diklasifikasikan melalui tiga kategori: manajer lini pertama (tingkat bawah),
menengah dan manajer tingkat atas (manajer atas atau top manajer).
1. Manajer lini pertama
Jenjang atau tingkat terendah di dalam organisasi, bertugas hanya mengarahkan
pekerjaan para tenaga operasional dan mereka tidak menyelia atau memberi supervisi
kepada manajer-manajer lainnya.
2. Manajer menengah
Setingkat lebih tinggi dari manajer lini pertama, tanggung jawabnya yang utama
mengarahkan kegiatan dan pekerjaan manajer lainnya dalam rangka penerapan
kebijaksanaan serta menyeimbangkan tuntutan pihak atasan dengan kemampuan para
bawahannya.
3. Manajer atas
Terdiri dari satu kelompok kecil eksekutif perusahaan, dan bertanggung jawab
atas keseluruhan manajemen dari organisasi yang bersangkutan. Mereka menetapkan
kebijaksanaan operasional dan membimbing interaksi organisasi dengan lingkungannya.
Sebutan umum bagi jabatan manajer atas adalah kepala eksekutif (Chief Executive
officer – CEO), Presiden Direktur dan lain-lainnya.
Berdasarkan ruang lingkup aktivitas organisasi yang menjadi tanggung jawab
mereka, yakni manajer fungsional dan manajer umum, ialah sebagai berikut:
1. Manajer Fungsional
Manajer yang hanya mempunyai tanggung jawab kekhususan satu kegiatan
organisasi, contoh: produksi, pemasaran, penjualan, keuangan. Pembantu Dekan I
bidang akademik.
2. Manajer umum
Sebaliknya dari manajer fungsional yang diberi tanggungjawab atas semua
kegitan yang beraneka ragam dalam unit organisasi yang kompleks, seperti: perusahaan,
anak perusahaan, dan atau sebuah divisi yang beroperasi secara mandiri.
Bidang-Bidang Manajemen:
1. Manajer Personil
Manajer personil yaitu manajemen yang menitikberatkan perhatiannya kepada soal-
soal kepegawaian atau personalia dalam sesuatu badan (organisasi) tertentu
2. Manajer Finansial
Manajer finansial yaitu manajemen yang mempersoalkan tentang urusan keuangan
dalam suatu usaha kerjasama dalam organisasi.
3. Manajer Pendidikan
Manajer pendidikan yaitu manajemen yang menitik-beratkan perhatiannya kepada
soal-soal pendidikan
4. Manajer Pemasaran
Manajer pemasaran yaitu manajemen yang titik persoalannya tentang pemasaran,
perdagangan.
5. Manajer Perkantoran (Office Management)
Manajer Perkantoran yaitu manajemen yang mempersoalkan masalah perkantoran
atau manajemen yang penerapannya dalam suatu kantor.
6. Manajer SDM
Manajer SDM ialah manajer yang merekrut dan melatih karyawan, menilai kinerja,
dan dana menetapkan kompensasi.
7. Manajer Operasi
Manajer operasi ialah yang bertanggungjawab untuk untuk menyerahkan produk
dari produsen ke konsumen.
8. Manajer Informasi
Manajer Informasi ialah merancang dan mengimplementasikan sistem untuk
mengumpulkan,mengorganisasi, dan menditribusikan informasi.
Tingkatan Manajemen
Dilihat dari tingkatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
1. Manajemen Puncak
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditimbulkan dari keputusan-
keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Keahlian yang dimiliki para manajer
untuk membuat dan merumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer
dibawahnya. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama.
2. Manajemen Menengah
Manajemen menengah harus memiliki keahlian interpersonal atau manusiawi,
artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer
bertanggungjawab melaksanakan dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal:
manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
3. Manajemen Bawah
Manajer bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan
oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tingkatan ini juga memiliki keahlian yaitu
keahlian teknis, artinya keahlian yang mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan
keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
Tingkatan Manajer
Pada organisasi, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer
tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk
piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
1. Manejemen lini pertama (first-line management)
Manajemen lini pertama dikenal pula dengan istilah manajemen operasional,
yang merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan
mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka
sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor,
manajer departemen, atau mandor (foreman).
2. Manajemen tingkat menengah (middle management)
Manajemen tingkat menengah mencakup semua manajemen yang berada di
antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung
antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian,
pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3. Manajemen puncak (top management)
Manajemen puncak (top management) dikenal pula dengan istilah executive
officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan
mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief
Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Maka dari itu, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan
menggunakan bentuk piramida ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan
sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah,
berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan
pekerjaan.
Peran Manajer
Didalam melaksanakan tugas, setiap tingkatan manajer harus mempunyai
keahlian yang berbeda yaitu:
1. Keahlian Teknik (Technical Skill)
Keahlian Teknik yaitu keahlian tentang bagaimana cara mengaerjakan dan
menghasilkan sesuatu yang teriri atas pengarahan dengan motivasi, supervisi, dan
kemunikasi
2. Keahlian Manajerial (Managerial Skill)
Keahlian Manajerial yaitu keahlian yang terkait dengan hal penetapan tujuan
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengawasan.
Menurut Henry Mintzberg para manajer itu memiliki sepuluh peran berbeda-beda,
dari kesepuluh peran tersebut dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :
1. Informational atau Peran informasional
2. Interpersonal atau peran antar pribadi
3. Decisional atau Peran pengambilan Keputusan
Berikut keterangannya dibawah ini :
1. Informational atau peran informasional, ada 3 peran, yaitu :
Monitor atau Pegawasan
Monitor atau Pegawasan maksudnya adalah Tugas meliputi operasi internal
menilai, keberhasilan departemen dan masalah dan peluang yang mungkin timbul.
Semua informasi yang diperoleh dalam kapasitas ini harus disimpan dan dipelihara.
Misalnya : Mencari dan memperoleh pekerjaan yang berhubungan dengan informasi,
membaca berita perdagangan, majalah, laporan, menghadiri seminar dan pelatihan, serta
menjaga kontak relasi.
Disseminator atau Penyebar Informasi
Disseminator atau penyebar informasi menyoroti faktual atau nilai pandangan
eksternal berbasis ke dalam organisasi dan bawahan. Hal ini membutuhkan baik
penyaringan dan keterampilan delegasi. Misalnya : Berkomunikasi atau menyebarkan
informasi kepada orang lain dalam organisasi, mengirim memo dan laporan
menginformasikan staf dan bawahan dari keputusan
Spokesperson atau Juru Bicara
Spokesperson atau juru bicara berfungsi dalam kapasitas PR dengan
menginformasikan dan melobi orang lain untuk menjaga stakeholder kunci diperbarui
mengenai operasi organisasi. Misalnya : Berkomunikasi atau mengirimkan informasi
ke luar Menyampaikan memo, laporan dan bahan informasi: berpartisipasi dalam
pertemuan dan laporan kemajuan.
2. Interpersonal atau peran antar pribadi, yang memiliki 3 peran, yaitu:
Figurehead atau Tokoh sebagai Simbol pemimpin perusahaan
Figurehead adalah orang yang memiliki peranan penting dalam kantor, tetapi secara
de facto tidak sedikit kekuatan sebenarnya, paling sering dibatasi oleh Konvensi, bukan
hukum. Semua inspirasi, sosial, kewajiban hukum dan seremonial. Dalam hal ini,
manajer dipandang sebagai simbol status dan otoritas suatu perusahaan. Misalnya:
melaksanakan tugas-tugas sosial dan hukum, bertindak sebagai pemimpin simbolis
dengan menyapa pengunjung, menandatangani dokumen hukum, menghadiri upacara
pemotongan pita, tuan rumah resepsi, dan lain-lain.
Leader atau Pemimpin
Tugas dari pemimpin adalah jantung dari hubungan mencakup penataan dan
memotivasi bawahan, mengawasi kemajuan mereka, mempromosikan dan mendorong
perkembangan mereka, dan menyeimbangkan efektivitas.
Liaison (Penghubung atau Duta Perwakilan)
Liaion mamiliki tugas membangun dan memelihara kontak dalam dan diluar
organisasi, bisnis korespondensi, partisipasi dalam pertemuan dengan perwakilan
dari divisi lain atau organisasi.
Menjelaskan kewajiban informasi dan komunikasi manajer. Satu harus berjejaring dan
terlibat dalam pertukaran informasi untuk mendapatkan akses ke basis pengetahuan.
3. Decisional atau peran pengambilan keputusan memiliki 4 peran, yaitu :
Entrepreneur atau Berjiwa Pengusaha
Entrepneur ialah mengidentifikasi ide-ide baru dan memulai proyek perbaikan
dengan menerapkan inovasi dalam rencana untuk masa depan. Misalnya : mendorong
para rekan manajer untuk membuat proyek-proyek perbaikan dan bekerja untuk
mendelegasikan, memberdayakan dan mengawasi tim dalam proses pembangunan.
Disturbance Handler atau Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah berkaitan dengan mengatasi situasi krisis, seperti sengketa atau
masalah dan mengambil tindakan korektif, menyelesaikan konflik antara bawahan,
dengan mencari jalan keluar alternative yang strategis,
Resource Allocation atau Alokasi sumber daya
Memiliki kewenangan dalam mengendalikan penggunaan sumber daya organisasi.
Misalnya : Menjelaskan tanggung jawab mengalokasikan dan mengawasi keuangan,
material dan sumber daya personel. Menentukan di mana untuk menerapkan sumber
daya Draft dan persetujuan rencana, jadwal, anggaran, prioritas Set
Negotiator atau Negosiasi
Negosiasi ialah berpartisipasi dalam kegiatan negosiasi dengan organisasi lain dan
individu. Misalnya : membela kepentingan bisnis, berpartisipasi dalam dan
mengarahkan negosiasi dalam tim, departemen, dan organisasi.
Keterampilan Manajer
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat
konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep
tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk
mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana
kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning.
Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan untuk
membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan
keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang
disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu
diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang
persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan
kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi
diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang
lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu
pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin,
membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki
manajer, yaitu :
1. Keterampilan Manajemen Waktu
Keterampilan Manajemen Waktu merupakan keterampilan yang merujuk pada
kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara
bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun
2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan
bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji
Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana
dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan
perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil
dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset
berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi
produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan Membuat Keputusan
Keterampilan membuat keputusan merupakan kemampuan untuk mendefinisikan
masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat
keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok
manajer atas. Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama,
seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang
dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap
alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan
terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta
mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Proses Manajemen
Proses manajemen adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan. Proses manajemen terdiri dari:
Perencanaan atau Planing
Pengorganisasian atau Organizing
Pengarahan atau Leading
Pengawasan atau Controlling
Untuk melaksanakan proses tersebut , sarana dan prasarana yang diperlukan antara
lain :
Kekuasaan
Tujuan
Orientasi
Sumber daya
Macam Proses Manajemen
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan
secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses
perencanaan, proses pengorganisasian, proses pengarahan dan proses pengawasan,
dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.
1. Perencanaan
Proses perencanaan meliputi gagasan bahwa manajemen mengantisipasi berbagai
kondisi seperti peluang dan kendala di masa depan, dan berusaha menetapkan rencana
lebih dulu dengan apa yang harus mereka lakukan dan apa yang akan mereka capai.
Rencana memungkinkan :
Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber daya yang diperlukan untuk
mencapai tujuan.
Para anggota organisasi melaksanakan kegiatan organisasi yang konsisten
dengan tujuan dan prosedur terpilih.
Kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga tindakan korektif dapat
diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan.
Perencanaan ialah :
Pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi.
Penetapan strategi, kebijakan proyek, program, prosedur, sistem, anggaran dan
standar yang dibutuhkan.
Empat langkah pokok perencanaan adalah:
Tetapkan tujuan
Rumuskan keadaan saat ini
Identifikasi pendukung dan penghambat tujuan
Kembangkan rangkaian tindakan untuk mencapai tujuan
2. Pengorganisasian
Proses pengorganisasian merupakan sumber daya dan kegiatan menjadi struktur
yang logis. Setelah manajer menetapkan tujuan dan menyusun program, maka merka
perlu merancang dan mengembangkan suatu organisasi yang akan dapat melaksanakan
berbagai program. Adapaun menempatkan orang dan sarana prasarana dan sumberdaya
dalam suatu tata hubungan yang kondusif untuk bekerja sama menuju sasaran bersama.
Pengorganisasian memiliki unsur :
Penetuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
Perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan membawa hal-hal
tersebut ke arah tujuan.
Penugasan tanggung jawab.
Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu untuk melaksanakan
tugasnya.
3. Pengarahan
Manajer memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan. Setelah
membuat rencana, organisasi dibentuk dan disusun, maka langkah berikutnya ialah
menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan.
Pengarahan ialah :
Membuat karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan
sesuai intruksi.
Melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan
kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi, dan disiplin
.
4. Pengawasan
Pengawasan ialah memantau kerja perusahaan untuk menjamin perusahaan mencapai
tujuannya. Seluruh fungsi tidak akan efektif tanpa fungsi pengawasan.
Pengawasan ialah :
Penemuan dan penerapan cara
Peralatan untuk menjamin bahwa rencanatelah dilaksanakan sesuai dengan yang
telah ditetapkan.
Dalam hal ini pengawasan memiliki dampak positif dan dampak negatif:
Pengawasan positif ialah mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi
dicapai dengan efisien dan efektif.
Pengawasan negatif ialah mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak
diinginkan tidak terjadi.
Daftar Pustaka
Farhan (2011). Tingkatan Manajemen. From http://farhan24.blogspot.com/2011/11/tingkatan-manajemen.html, 20 September 2014
Hasan, Ibnu (2012). Tingkatan manajer. From http://ibnuhasanhasibuan.wordpress.com/tingkatan-manajer/ 2012, 20 September 2014
Martini, Lilis (2012). Pengertian Manajemen dan manajer. From http://lilismartini.blogspot.com/2012/10/pengertian-manajemen-dan-manajer.html 2012, 20 September 2014
Suhardiman, Chandra (2012). Mintzberg Para Manajer. From http://chandrasuhardiman.blog.binusian.org/2012/11/22/mintzberg-para-manajer-memiliki-sepuluh-peran/ 2012, 20 September 2014
Swaladi, Juli (2011). Proses Manajemen. From http://sangjawara.blogspot.com/2010/01/proses-manajemen.html, 20 September 2014