proses industri kimia-bioetanol
DESCRIPTION
bioethanolTRANSCRIPT
Page 2
Etanol
Etanol (C2H5OH) dikenal dengan nama garam alkohol atau alkohol, ethyl alcohol atau methyl carbitnol. Merupakan produk hasil fermentasi dari substrat yang mengandung karbohidrat. Etanol merupakan cairan tidak berwarna dan memiliki bau khas. Selain itu etanol adalah zat yang biodegradable, memiliki kadar racun yang rendah dan sangat sedikit menimbulkan polusi bagi lingkungan apabila tertumpah.
Page 3
Etanol
Tabel 1. Sifat Fisik dan Kimia EtanolNo Sifat Fisik & Kimia Keterangan
1 Nama IUPAC Ethanol
2 Rumus Molekul C2H5OH
3 Berat Molekul 46,07 g/mol
4 Synonims Alcohol, Ethyl Alcohol, Methyl Carbitnol
5 Wujud Cairan bening tidak berwarna
6 Kemurnian 95% - 99%
7 Melting Point -114oC
8 Boiling Point 78,3oC
9 Flash Point 14oC
10 SP. Grav. 0,7864 (pada 20oC)
11 Nilai Kalor 7080 Kcal/kg
12 Kelarutan Larutan sempurna
Sumber: MEL, 2008
Page 4
Etanol (C2H5OH) adalah senyawa kimia yang dihasilkan dari proses fermentasi dari bahan baku glukosa dan pati dengan mikroorganisme khamir atau yeast. Glukosa dapat dihasilkan dari tanaman yg mengandung gula dan pati. Gula dihasilkan dari tanaman yg mengandung gula seperti tebu dan aren, sedangkan pati dihasilkan dari tanaman seperti ubi kayu, ubi jalar, jagung, dan sagu. Tanaman penghasil gula dan pati merupakan tanaman penghasil pangan yg biasa ditanam rakyat hampir diseluruh Indonesia, sehingga jenis tanaman tersebut merupakan tanaman yg potensial sebagai sumber bahan baku pembuatan bioethanol. Bioetanol memiliki fungsi yang bermacam-macam, baik dalam industri makanan, obat-obatan maupun industri kimia.
Etanol
Page 5
Etanol
Tabel 2. Kegunaan Ethanol dalam Industri
No Industri Kegunaan
1 Painting/Coating Solvent Pewarna
2 Pharmatical Solvent pengharum, solven obat, antibiotik
3 Makanan Bahan baku asam cuka
4 Cosmetic Blending Solvent
5 Detergent Blending Solvent
6 Tinta Solvent pewarna
7 Chemical Intermediate Ethyl Acrylate, Ethyl Acetate, Ethylamines, Ethoxypropanol.
8 Bahan bakar Additive bensin
Sumber: MEL, 2008
Page 6
Jika dibakar Etanol (C2H5OH) menghasilkan karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Dengan mencampurkan etanol dan bensin, maka dapat dihasilkan bahan bakar campuran yang dapat terbakar dengan sempurna serta dapat mengurangi emisi pencemaran udara pembakaran. Bahan bakar campuran ini telah banyak digunakan secara luas di Amerika Serikat.
Etanol merupakan salah satu produk industri hilir. Produksi etanol cendrung meningkat dalam 10 tahun terakhir ini. Etanol digunakan sebagai pelarut dan zat antara di industri farmasi dan kimia. Etanol dapat diproduksi dengan dua cara: (1) Sintesis dan (2) Fermentasi.
Etanol
Page 7
Etanol
Produksi etanol secara sintesis merupakan proses esterifikasi-hidrolisis etilen (CH2CH2) menggunakan asam sulfat, dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
3CH2CH2 + 2H2SO4 CH3CH2OSO3H + (CH2CH2)2SO4
CH3CH2OSO3H + H2O CH3CH2OH + H2SO4
Ada 2 proses utama untuk mensintesis etilen menjadi etanol yakni hidrasi tidak langsung dan hidrasi langsung. Pada tahun 1930, Union Carbide Corporation mengembangkan proses hidrasi tidak langsung, dimana ada berbagai nama sebutan seperti proses asam sulfat pekat – etilen, etil sulfat, esterifikasi – hidrolisis, atau sulfitasi – hidrolisis.
Page 8
Etanol
Ada 3 tahapan untuk proses esterifikasi – hidrolisis untuk menghasilkan etanol, yaitu:A. Absorpsi etilen dalam konsentrasi asam sulfat membentuk monoetil sulfat dan dietil sulfat.
CH2 = CH2 + H2SO4 CH3CH2OSO3H
2CH 2 = CH2 + H2SO4 (CH3CH2O)2SO2
B. Hidrolisis etil sulfat membentuk etanol.
CH3CH2OSO3H + H2O CH3CH2OH + H2SO4
(CH3CH2O)2SO2 + 2 H2O 2 CH3CH2OH + H2SO4
(CH3CH2O)2SO2 + CH3CH2OH CH3CH2OSO3H + (CH3CH2)2O
Page 9
C. Rekonsentrasi Asam Sulfat Encer
Etanol
Dietil eter merupakan hasil samping dari reaksi etanol dan dietil sulfat. Proses rekonsentrasi asam sulfat encer merupakan salah satu masalah dari proses ini, karena memerlukan biaya operasi yang besar.
Pada proses hidrasi langsung yang pertama kali dilakukan orang, yaitu etilen menjadi etanol melalui fasa cair yang dikatalisis oleh asam sulfat encer. Ada dua proses utama pada hidrasi langsung etilen menjadi etanol, yaitu proses fasa uap dan fasa campuran. Pada fasa uap terjadi pengontakan katalis padat atau cair dengan reaktan berupa gas. Sedangkan pada fasa campuran terjadi pengontakan katalis padat atau cair dengan reaktan berupa cairan dan gas.
Page 10
Tabel 3. Pembuatan Etanol secara Sintesis dan Fermentasi
Etanol
No Parameter Sintesis Fermentasi
1 Bahan Baku Produk minyak bumi berupa etilen
Biomassa berupa gula, pati dan selulosa.
2 Proses Hidrasi langsung dan hidrasi tak langsung (menggunakan katalis)
Fermentasi langsung, sakarifikasi-fermentasi-simultan, Hidrolisa-fermentasi (keduanya menggunakan mikroorganisme berupa yeast dan bakteri
3 Kondisi Operasi Suhu tinggi (250-300oC), memerlukan material khusus untuk reaktor
Suhu sedang (30–50oC)
4 Kebutuhan Energi Besar Kecil, karena mendapatkan suplai energi dari sisa bahan baku yg tidak digunakan
Page 11
EtanolFermentasi Etanol
Fermentasi merupakan suatu proses perubahan substrat menjadi produk tertentu dengan bantuan aktivitas mikroorganisme sebagai biokatalis.Fermentasi etanol adalah proses pemecahan asam piruvat menjadi etanol. Etanol hasil proses fermentasi adalah merupakan produk metabolisme sel khamir. Proses fermentasi yang menghasilkan etanol pada umumnya dilakukan pada kondisi anaerob. Etanol yg dihasilkan pada proses fermentasi anaerob jauh lebih banyak daripada etanol yang dihasilkan dari proses fermentasi aerob.Secara stoikiometri,glukosa diubah menjadi etanol melalui reaksi: C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2
Glukosa yang diubah menjadi etanol berasal dari substrat yang digunakan sebagai bahan baku fermentasi. Substrat tersebut harus mengandung karbohidrat.
Page 12
Aplikasi di Dunia Industri
Fermentasi Etanol Pabrik Medco Etanol Lampung
Deskripsi ProsesSecara garis besar, keseluruhan proses yang terdapat di pabrik Medco Etanol Lampung terbagi menjadi 4 bagian utama, yaitu:1.Unit Utilitas2.Unit Pretreatment3.Unit Proses4.Unit Pengolahan Produk
Page 13
Aplikasi di Dunia Industri
1. Unit Utilitas
Unit utilitas merupakan unit yang mengelola dan menyediakan sarana untuk menunjang unit-unit lain, sehingga proses dapat berjalan dengan baik.
1. Unit utilitas ini terdiri dari:2. Unit water intake3. Unit Pengolahan Air4. Unit Pembangkit Steam5. Unit Pembangkit Listrik6. Unit Pengolahan Air Pendingin (Cooling water)7. Unit Pengolahan Limbah Padat dan Cair (Waste
Management)
Page 14
Aplikasi di Dunia Industri
2. Unit Pretreatment
Unit pretreatment merupakan unit yang berfungsi untuk mengolah bahan baku, yaitu ubi kayu segar (cassava) menjadi bubur (cassava slurry) sebelum bahan baku diolah di proses. Unit pretreatment terdiri dari:
1. Penimbangan Singkong2. Penghilangan Tanah/kulit ari3. Pencucian4. Pencacahan5. Pemarutan
Page 15
Aplikasi di Dunia Industri
3. Unit ProsesUnit ini berfungsi untuk menghasilkan etanol dengan cara
memecah pati menjadi dekstrin dengan menggunakan enzime α-amilase, lalu dekstrin dipecah menjadi glukosa dengan menggunakan enzim glukoamilase dan glukosa difermentasi menjadi etanol dengan menggunakan yeast.
Kemudian etanol dimurnikan dengan menggunakan distilasi agar didapatkan etanol dengan kemurnian 96%.
Dalam unit ini terdapat 3 unit utama, yaitu:1. Liquefaksi2. Fermentasi3. Distilasi
Page 16
Aplikasi di Dunia Industri
4. Unit Pengelolaan ProdukUnit ini berfungsi untuk mendistribusikan etanol. Pada proses
pendistribusiannya, digunakan 2 tahap, yaitu: 1. Menggunakan road tanker sebagai transportasi ke
pelabuhan2. Memindahkan etanol dari road tanker ke ship tanker.
Tiap road tanker memiliki kapasitas 20 KL dan ship tanker rata-rata memiliki kapasitas 2000 – 3000 KL.
Page 17
BAHAN BAKU
Bahan Baku UtamaPada proses pembuatan bioetanol, MEL menggunakan 80% singkong jenis Kasesa dan Thailand.
Kasesa
Singkong jenis Kasesa adalah jenis singkong tahunan yang berumur lebih panjang (±12 bulan), tahan hujan dan penyakit, serta mempunyai kadar pati yang lebih bagus.
Thailand
Singkong jenis Thailand berumur lebih pendek (±6-8 bulan), tidak tahan hujan, dan kadar patinya lebih rendah.
Pabrik etanol PT. MEL dalam proses pembuatan bioetanol menggunakan singkong dengan
kadar pati rata-rata 25% yang difermentasi hingga menghasilkan etanol dengan konsentrasi
97%. Kadar pati dalam singkong tergantung pada jenis singkong, umur singkong, dan
iklim/ musim.
Page 18
BAHAN BAKU
Bahan Baku Penunjang
1. Saccharomyces cerevisiae
1. Enzim α-amilase
2. Enzim Glukoamilase
3. NH4OH
4. H2SO4 atau HNO3
5. Antifoam
Page 19
Keterangan :
•Saccharomyces cerevisiae
Saccharomyces cerevisiae merupakan salah satu spesies khamir yang
memiliki daya konversi gula menjadi etanol sangat tinggi. Produk
metabolik utamanya adalah etanol, CO2 dan air sedangkan beberapa
produk lain dihasilkan dalam jumlah sangat sedikit. Khamir ini
bersifat fakultatif anaerobik. Saccharomyces cerevisiae memerlukan
suhu 30oC dan pH 4,0-4,6 agar dapat tumbuh dengan baik.
Page 20
Keterangan :
Enzim α-amilase
Enzime α-amilase diproduksi oleh mikroorganisme, seperti
Bachillus lichenformis, Bacillus subtilis, dan tersedia dalam
beberapa konsentrasi yang berbeda. Enzim ini digunakan pada
proses Likuifaksi untuk memutus gula yang berantai panjang
(starch) menjadi gula yang berantai lebih pendek (dekstrin).
Untuk menstabilkan enzim ini dapat digunakan ion Ca yang
ditambahkan dalam bentuk CaCl.
Page 21
Enzim Glukoamilase
Glukoamilase dihasilkan dari Aspergilus niger. Enzim ini akan
memotong ikatan alfa-1,4 pada molekul pati pada proses
sakarifikasi sehingga dihasilkan glukosa.
NH4OH
NH4OH akan ditambahkan pada cassava slurry dalam tangki
penampungan sementara sebelum masuk fermentor jika pHnya
kurang dari 5,5. NH4OH yang digunakan selain dapat
mengontrol pH agar tidak terlalu rendah juga dapat menjadi
nutrisi bagi yeast berupa nitrogen.
Page 22
H2SO4 atau HNO3
H2SO4 akan ditambahkan pada cassava slurry dalam tangki
penampungan sementara sebelum masuk fermentor jika pHnya
lebih dari 6,6.
Antifoam
Antifoam digunakan untuk menghilangkan busa (foam) di unit
fermentasi yang timbul akibat adanya reaksi perubahan glukosa
menjadi etanol oleh enzime saccharomyces cerevisiae. Karena
dengan adanya busa (foam) yang timbul pada saat reaksi akan
mengakibatkan reaksi tidak berjalan dengan sempurna.
Page 23
Unloader
Hopper
Hopper Root Peeler
Weighing Pretreatme
nt
Conveyor
Metric Screw
Choper
Conveyor A Conveyor B
Washer
Tangki T-105 Starch Mill
Slurry tank
Rasper
Process water
Process water
Liquefaction process
Gambar Blok Diagram Unit Pretreatment
Page 24
T-214
A/B/C
T-335
A/B
T-212 T-215
T-213
H-211 A/B
H-212 A/B
T-334 R-311 – R-316
Slurry dari pre-treatment
T-211
T-216H-213dibuang
Cooling water
Blok Diagram Proses Likuifaksi & Sakarifikasi Fermentasi
Page 26
Limbah
Setiap proses pengolahan bahan baku menjadi produk akan
diikuti dengan terbentuknya produk yang tidak bernilai jual atau
limbah. Selain tidak berguna limbah juga dapat mencemari
lingkungan sekitar pabrik. Namun di MEL limbah yang dihasilkan
dari proses produksi etanol dapat dimanfaatkan kembali. Limbah
yang dihasilkan MEL beserta kegunaannya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Page 27
Limbah Kapasitas KegunaanWet cake 150 ton/ hari Dijual ke PT. NEA untuk dijadikan
bahan glukosaThin slop 60 ton/hari Sebagian digunakan untuk pengencer
pada proses fermentasi jika viskositas terlalu tinggi dan sebagian lagi dikirim ke methane reactor untuk diolah menjadi biogas.
Cassava skin & menir
1300 m3/ hari Dapat dijadikan pupuk organik.
CO2 160 ton/ hari Dapat dijadikan bahan industri lainnya seperti urea dan minuman berkarbonasi, namun untuk saat ini belum diterapkan.
Biogas 27,450 Nm3/ hari Dijadikan bahan bakar untuk mencukupi kebutuhan energi di MEL, namun masih dalam tahap persiapan.
Tabel Limbah dan Kegunaannya