Prosedur Silika (menggunakan instrumen Spektrofotometer uv-vis 100 conc)

1. Masukkan 25 mL sampel ke dalam gelas kimia

2. Tambahkan HCl 1:1 sebanyak 0,5 mL

3. Tambahkan larutan Ammoniummolibdat sebanyak 1 mL, lalu campuran

tersebut didiamkan selama 10 menit

4. Alat spektrofotometer dikalibrasi terhadap blanko dan larutan standar pada

panjang gelombang 410 nm

5. Catat kadar SiO2

Prosedur Fe

(mengunakan instrumen Spektrofotometer Serapan Atom AA240FS)

1. Persiapan sampel a. Pipet 50 mL sampel ke dalam gelas piala 100 mL b. Tambahkan 5 mL HNO3 pekat, tutup dengan kaca arlojic. Panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 mL – 20 mL d. Jika destruksi belum sempurna (tidak jernih), maka tambahkan lagi

2,5 mL HNO3 pekat, kemudian tutup gelas piala dengan kaca arlojie. Bilas kaca arloji dan memasukkan air bilasannya kedalam gelas pialaf. Pindahkan sampel masing-masing ke dalam labu ukur 25 mL

(menyaringnya terlebih dulu) dan tambahkan air bebas mineral sampai tepat tanda tera dan homogenkan;

g. Sampel siap diukur serapannya.2. Pembuatan larutan induk logam besi 100 mg/L3. Pembuatan larutan induk logam besi 10 mg/L4. Pembuatan kurva kalibrasi

a. Operasikan alat dan optimasikan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengukuran besi;

b. Masukkan larutan blanko ke dalam SSA-nyala kemudian atur serapan hingga nol;

c. Masukkan larutan kerja satu persatu ke dalam SSA-nyala, lalu ukur serapannya pada panjang gelombang 248,3 nm, kemudian catat

d. Lakukan pembilasan pada selang aspirator dengan larutan pengencer (pure water)

e. Buat kurva kalibrasi dan menentukan persamaan garis lurusnya5. Pengukuran sampel

a. Masukkan sampel ke dalam SSA-nyala lalu ukur serapannya pada panjang gelombang 248,3 nm. Bila diperlukan, lakukan pengenceran

Catat hasil pengukuran