makalah spektro yang fix

33
MAKALAH Spektrofotometri Sinar Tampak dan Ultraviolet Disusun oleh : KELOMPOK 5 SALLY HERVIANTY (I 21111006) DEA THENDRIANI (I 21111008) MARIA VERONIKA (I 21111016) DERRY WIDYANSYAH (I 21111030) NOVADYANTY AURELIA (I 21111035) Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran

Upload: qisti-rahmawati-husna

Post on 05-Aug-2015

111 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Spektro Yang Fix

MAKALAH

Spektrofotometri Sinar Tampak dan Ultraviolet

Disusun oleh :

KELOMPOK 5

SALLY HERVIANTY (I 21111006)

DEA THENDRIANI (I 21111008)

MARIA VERONIKA (I 21111016)

DERRY WIDYANSYAH (I 21111030)

NOVADYANTY AURELIA (I 21111035)

Jurusan Farmasi

Fakultas Kedokteran

Universitas Tanjungpura

Pontianak

2012

Page 2: Makalah Spektro Yang Fix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-Nya

kami mampu menyelesaikan makalah dengan judul Spektrofotometri Sinar

Tampak dan Ultraviolet. Makalah Spektrofotometri Sinar Tampak dan Ultraviolet

ini merupakan tugas mata kuliah Kimia Analisis II.

Makalah yang berjudul Spektrofotometri Sinar Tampak dan Ultraviolet ini

diharapkan dapat menunjang nilai kelompok kami di dalam mata kuliah Kimia

Analisis II. Selain itu, dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan informasi

yang dapat menjadi pengetahuan baru bagi pembacanya.

Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Bambang Wijianto,M.Sc.,Apt selaku dosen pemegang mata kuliah serta kepada

seluruh pihak yang terlibat di dalam penulisan makalah Spektrofotometri Sinar

Tampak dan Ultraviolet ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan di

dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan

saran yang konstruktif untuk perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Pontianak, 06 september 2012

Penulis

i

Page 3: Makalah Spektro Yang Fix

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii

DAFTAR TABEL...................................................................................................iv

BABI

PENDAHULUAN....................................................................................................1

1.1         Latar Belakang...............................................................................................1

1.2         Tujuan ...........................................................................................................1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3

2.1     Spektrofotometri……………………………………....................................3

2.2     Spektrofotometer UV-Vis………..................................................................4

2.2.1 Prinsip Kerja Spektrofotometri UV-Vis................................................6

2.3         Absorbsi.........................................................................................................7

2.4        Komponen Spektrofotometer UV-Vis dan fungsinya....................................8

2.5      Keuntungan Spektrofotometer.....................................................................11

BAB III. KESIMPULAN

3.1         Kesimpulan..................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................v

ii

Page 4: Makalah Spektro Yang Fix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Spektrofotometer............................................................

Gambar 2. Lampu Tungsten................................................................

Gambar 3. Lampu Deuterium...............................................................

Gambar 4. Prisma..................................................................................

Gambar 5. Grating (kisi difraksi).............................................................

Gambar 6. Celah optis...............................................................................

Gambar 7. Filter..........................................................................................

Gambar 8. Detektor.......................................................................................

iii

Page 5: Makalah Spektro Yang Fix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Spektrum warna.......................................................................

Tabel 2. Spektrum cahaya tampak (visibel)............................................

Tabel 3.Bahan kuvet sesuai panjang gelombang ..................................

Tabel 4. Jenis-jenis detektor berdasarkan panjang gelombang .............

iv

Page 6: Makalah Spektro Yang Fix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

Istilah spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya pengabsorpsian

energi cahaya oleh suatu sistem kimia sebagai fungsi dari panjang gelombang

radiasi, demikian pula pengukuran pengabsorpsian yang menyendiri pada suatu

panjang gelombang tertentu. Spektrofotometri merupakan salah satu metode

dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel

baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi

dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam spektrofometri

disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV

dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang

lebih berperan adalah elektron yang ada pada atom maupun molekul yang

bersangkutan.

Dalam interaksi materi dengan cahaya atau radiasi elektromagnetik, radiasi

elektromagnetik kemungkinan dihamburkan, diabsorbsi atau diteruskan sehingga

dikenal adanya spektroskopi hamburan, spektroskopi absorbsi ataupun

spektroskopi emisi. Pengertian spektroskopi dan spektrofotometri pada dasarnya

sama yaitu didasarkan pada interaksi antara materi dengan radiasi

elektromagnetik. Namun pengertian spektrofotometri lebih spesifik atau

pengertiannya lebih sempit karena ditunjukan pada interaksi antara materi dengan

cahaya (baik yang dilihat maupun tidak terlihat). Sedangkan pengertian

spektroskopi lebih luas misalnya cahaya maupun medan magnet termasuk

gelombang elektromagnetik.

Ketika cahaya dengan berbagai panjang gelombang (cahaya polikromatis)

mengenai suatu zat, maka cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja yang

akan diserap. Di dalam suatu molekul yang memegang peranan penting adalah

elektron valensi dari setiap atom yang ada hingga terbentuk suatu materi.

Elektron-elektron yang dimiliki oleh suatu molekul dapat berpindah (eksitasi),

berputar (rotasi) dan bergetar (vibrasi) jika dikenai suatu energi.

1

Page 7: Makalah Spektro Yang Fix

Jika zat menyerap cahaya tampak dan UV maka akan terjadi perpindahan

elektron dari keadaan dasar menuju ke keadaan tereksitasi. Perpindahan elektron

ini disebut transisi elektronik. Apabila cahaya yang diserap adalah cahaya

inframerah maka elektron yang ada dalam atom atau elektron ikatan pada suatu

molekul dapat hanya akan bergetar (vibrasi). Sedangkan gerakan berputar elektron

terjadi pada energi yang lebih rendah lagi misalnya pada gelombang radio. Atas

dasar inilah spektrofotometri dirancang untuk mengukur konsentrasi suatu zat

yang ada dalam suatu sampel, dimana zat yang ada dalam sel sampel disinari

dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu.

Ketika cahaya mengenai sampel sebagian akan diserap, sebagian akan

dihamburkan dan sebagian lagi akan diteruskan. Cahaya yang diserap diukur

sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang dihamburkan diukur sebagai

transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau Hukum Beer,

berbunyi: “jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan

sebagainya) yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan

suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan”.

Sinar ultraviolet (UV) mempunyai panjang gelombang antara 200-400 nm,

dan sinar tampak (visible) mempunyai panjang gelombang 400-750 nm.

Spektofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible) sendiri merupakan salah satu dari

sekian banyak instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu senyawa

kimia. Pengukuran spektrofotometri menggunakan alat spektrofotometer UV/Vis

melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis,

sehingga spektrofotometer UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif

dibandingkan kualitatif. Pada pengukuran secara kuantitatif konsentrasi dari analit

di dalam larutan bisa ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang

gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert-Beer.

Data-data yang dikeluarkan oleh UV atau VIS dapat berupa absorbansi

atau transmitansi yang langsung dibaca pada spektrofotometer. Namun untuk UV,

VIS, UV-VIS dan IR data yang dikeluarkan dapat berupa spektrum jika telah

dihubungkan dengan komputer. Pita melebar dari spektrum UV-VIS disebabkan

karena energi yang dimiliki selain menyebabkan transisi elektronik terjadi pula

rotasi dan vibrasi elektron dalam molekul.

2

Page 8: Makalah Spektro Yang Fix

1.2 Tujuan

a. Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Analisis II

b. Mengetahui Pengertian spektrofotometri UV-Vis

c. Mengetahui   Prinsip dasar dan Cara Kerja Spektrofotometer UV-Vis

d. Mengetahui Komponen Spektrofotometer UV-Vis dan fungsinya

e. Mengetahui Keuntungan Analisis menggunakan Spektrofotometer

UV-Vis

3

Page 9: Makalah Spektro Yang Fix

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1     Spektrofotometri

Spektrofotometri adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan

spektrofotometer. Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer

dan fotometer. Spektofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur

energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau

diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Spektrofotometer

menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu, dan

fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang

diabsorpsi. Jadi, spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif

jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi

dari panjang gelombang (Harjadi, 1986).

Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang

gelombang dari sinar putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat

pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar

dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari

berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang

gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang

gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang

gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang

yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya

seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak

yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau

blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan

blangko ataupun pembanding (Khopkar,1990).

Gambar 1. Spektrofotometer

4

Page 10: Makalah Spektro Yang Fix

2.2     Spektrofotometer UV-Vis

Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik

yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-

380nm) dan sinar tampak (380-780nm) dengan memakai instrumen

spektrofotometer. Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi elektronik yang

cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis

lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif

(Rivai,1995).

Spektroskopi UV-Vis merupakan metode penting yang mapan, andal dan

akurat. Dengan menggunakan spektroskopi UV-VIS, substansi tak dikenal dapat

diidentifikasi dan konsentrasi substansi yang dikenal dapat ditentukan. Pelarut

untuk spektroskopi UV harus memiliki sifat pelarut yang baik dan memancarkan

sinar UV dalam rentang UV yang luas (Rivai,1995).

Spektrofotometer UV-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur

transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang

gelombang. Spektrofotometer sesuai dengan namanya merupakan alat yang terdiri

dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum

dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas

cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorbsi. Jadi spektrofotometer

digunakan untuk mengukur energi cahaya secara relatif jika energi tersebut

ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang

gelombang. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum sinar tampak

yang sinambung dan monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan

absorbsi antara cuplikan dengan blanko ataupun pembanding (Rivai,1995).

Spektrofotometer UV-Vis merupakan spektrofotometer yang digunakan

untuk pengukuran didaerah ultra violet dan didaerah tampak. Semua metode

spektrofotometri berdasarkan pada serapan sinar oleh senyawa yang ditentukan,

sinar yang digunakan adalah sinar yang semonokromatis mungkin (Rivai,1995).

Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible) adalah salah satu dari

sekian banyak instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu senyawa

5

Page 11: Makalah Spektro Yang Fix

kimia. Spektrofotometer umum digunakan karena kemampuannya dalam

menganalisa begitu banyak senyawa kimia serta kepraktisannya dalam hal

preparasi sampel apabila dibandingkan dengan beberapa metode analisa

(Rivai,1995).

Spektrofotometri UV-Vis adalah pengukuran serapan cahaya di daerah

ultraviolet (200–350 nm) dan sinar tampak (350 – 800 nm) oleh suatu senyawa.

Serapan cahaya uv atau cahaya tampak mengakibatkan transisi elektronik, yaitu

promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke

orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi (Khopkhar, 1990).

Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan warna komplementer

dari warna yang teramati. Beberapa warna yang diamati dan warna

komplementernya terdapat pada tabel berikut ini (khopkhar,1990) :

Tabel 1 Spektrum Warna

Panjang gelombang (nm) Warna terlihat Warna Komplementer

400-450 Lembanyung (violet) Kuning-Hijau

435-480 Biru Kuning

480-490 Hijau-Biru Jingga

490-500 Biru-Hijau Merah

500-560 Hijau Ungu (purple)

560-580 Kuning-hijau Lembayung (violet)

Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkas oleh cermin

yang berputar pada bagian dalam spektrofotometer. Berkas pertama akan

melewati kuvet berisi blanko, sementara berkas kedua akan melewati kuvet berisi

sampel. Blanko dan sampel akan diperiksa secara bersamaan. Adanya blanko,

berguna untuk menstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase dari sumber

cahaya (Khopkhar, 1990).

Tabel 2 spektrum cahaya tampak (visibel)

Warna Interval λ Interval ν

Red 625 to 740 nm 480 to 405 THz

Orange 590 to 625 nm 510 to 480 THz

Yellow 565 to 590 nm 530 to 510 THz

Green 520 to 565 nm 580 to 530 THz

Page 12: Makalah Spektro Yang Fix

Cyan 500 to 520 nm 600 to 580 THz

Blue 430 to 500 nm 700 to 600 THz

Violet 380 to 430 nm 790 to 700 THz

Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkas oleh cermin

yang berputar pada bagian dalam spektrofotometer. Berkas pertama akan

melewati kuvet berisi blanko, sementara berkas kedua akan melewati kuvet berisi

sampel. Blanko dan sampel akan diperiksa secara bersamaan. Adanya blanko,

berguna untuk menstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase dari sumber

cahaya (Khopkhar, 1990).

2.2.1 Prinsip kerja

Pada prinsipnya spektroskopi UV-Vis menggunakan cahaya sebagai

tenaga yang mempengaruhi substansi senyawa kimia sehingga menimbulkan

cahaya.Cahaya yang digunakan merupakan foton yang bergetar dan menjalar

secara lurus dan merupakan tenaga listrik dan magnet yang keduanya saling tagak

lurus. Tenaga foton bila mmepengaruhi senyawa kimia, maka akan menimbulkan

tanggapan (respon), sedangkan respon yang timbul untuk senyawa organik ini

hanya respon fisika atau Physical event. Tetapi bila sampai menguraikan senyawa

kimia maka dapat terjadi peruraian senyawa tersebut menjadi molekul yang lebih

kecil atau hanya menjadi radikal yang dinamakan peristiwa kimia atau Chemical

event (Sujadi, 2000)

Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut: Sinar

dari sumber radiasi diteruskan menuju monokromator, cahaya dari monokromator

diarahkan terpisah melalui sampel dengan sebuah cermin berotasi, Detektor

menerima cahaya dari sampel secara bergantian secara berulang-ulang, Sinyal

listrik dari detektor diproses, diubah ke digital dan dilihat hasilnya, perhitungan

dilakukan dengan komputer yang sudah terprogram (Sujadi,2000).

Gambar 2. Rangkaian alat spektrofotometer 7

Page 13: Makalah Spektro Yang Fix

Gambar ini menjelaskan mekanisme kerja spektrofotometer yang mana cahaya putih dibiaskan oleh prisma menjadi sejumlah cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda. Cahaya tersebut akan melewati sampel dan kemudian melewati tabung/kuvet yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik yang digunakan untuk mengukur densitas sampel tersebut (Campbell et al., 2011). 

Spektroskopi UV-Vis digunakan untuk cairan berwarna. Sehingga sampel

yang akan diidentifikasi harus diubah dalam senyawa kompleks. Analisis unsur

berasal dari jaringan tanaman, hewan, manusia harus diubah dalam bentuk larutan,

misalnya destruksi campuran asam (H2SO4+ HNO3 + HClO4) pada suhu tinggi.

Larutan sample diperoleh dilakukan preparasi tahap berikutnya dengan pereaksi

tertentu untuk memisahkan unsur satu dengan lainya, misal analisis Pb dengan

ekstraksi dithizon pada pH tertentu. Sampel Pb direaksikan dengan amonium

sitrat dan natriun fosfit, pH disesuaikan dengan penambahan amonium hidroksida

kemudian ditambah KCN dan NH2OH.HCl dan ekstraksi dengan dithizon

(Sujadi,2000).

Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hukum Lambert Beer, bila

cahaya monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya

tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It)

(Khopkar, 1990).

2.3   Absorbsi

Absorbsi cahaya UV-Vis mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi

electron-electron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital

keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi. Energi yang terserap kemudian

terbuang sebagai cahaya atau tersalurkan dalam reaksi kimia. Absorbsi cahaya

tampak dan radiasi ultraviolet meningkatkan energi elektronik sebuah molekul,

artinya energi yang disumbangkan oleh foton-foton memungkinkan electron-

electron itu mengatasi kekangan inti dan pindah ke luar ke orbital baru yag lebih

tinggi energinya. Semua molekul dapat menyerap radiasi dalam daerah UV-

tampak karena mereka mengandung electron, baik sekutu maupun menyendiri,

yang dapat dieksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi (Harjadi,1993).

2.4  Komponen Spektrofotometer UV-Vis dan fungsinya

1. Sumber cahaya

Page 14: Makalah Spektro Yang Fix

Sumber cahaya pada spektrofotometer harus memiliki panacaran radiasi

yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber  cahaya pada spektrofotometer

UV-Vis ada dua macam (Skogg,1965) :

a. Lampu Tungsten (Wolfram)

Lampu ini digunakan untuk mengukur sampel pada daerah tampak.

Bentuk lampu ini mirip dengna bola lampu pijar biasa. Memiliki panjang

gelombang antara 350-2200 nm. Spektrum radiasianya berupa garis

lengkung. Umumnya memiliki waktu 1000jam pemakaian.

Gambar 2. Lampu Tungsten

b. Lampu Deuterium

Lampu ini dipakai pada panjang gelombang 190-380 nm. Spektrum

energi radiasinya lurus, dan digunakan untuk mengukur sampel yang

terletak pada daerah UV. Memiliki waktu 500 jam pemakaian.

Gambar 3. Lampu deuterium

2. Monokromator

Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya polikromatis

menjadi cahaya tunggal (monokromatis) dengan komponen panjang

gelombang tertentu. Bagian-bagian monokromator, yaitu :

a.    Prisma

Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin

supaya di dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.

Page 15: Makalah Spektro Yang Fix

Gambar 4. Prisma

b.    Grating (kisi difraksi)

Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi.

Dispersi sinar akan disebarkan merata, dengan pendispersi yang sama, hasil

dispersi akan lebih baik. Selain itu kisi difraksi dapat digunakan dalam

seluruh jangkauan spektrum.

Gambar 5. Kisi Difraksi

c.    Celah optis

Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang

diharapkan dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat,

maka radiasi akan dirotasikan melalui prisma, sehingga diperoleh panjang

gelombang yang diharapkan.

Gambar 6. Celah optis

d.   Filter

Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang

diteruskan merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang

gelombang yang dipilih.

Page 16: Makalah Spektro Yang Fix

Gambar 7. Filter

3.    Kompartemen sampel

Kompartemen ini digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet. kuvet

merupakan wadah yang digunakan untuk menaruh sampel yang akan dianalisis.

Pada spektrofotometer double beam, terdapat dua tempat kuvet. Satu kuvet

digunakan sebagai tempat untuk menaruh sampel, sementara kuvet lain digunakan

untuk menaruh blanko. Sementara pada spektrofotometer single beam, hanya

terdapat satu kuvet.

Kuvet yang baik harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :

a. Permukaannya harus sejajar secara optis

b.      Tidak berwarna sehingga semua cahaya dapat di transmisikan

c.       Tidak ikut bereaksi terhadap bahan-bahan kimia

d.      Tidak rapuh

e.       Bentuknya sederhana

Terdapat berbagai jenis dan bentuk kuvet pada spektrofotometer. Umumnya

pada pengukuran di daerah UV, digunakan kuvet yang terbuat dari bahan kuarsa

atau plexiglass. Kuvet kaca tidak dapat mengabsorbsi sinar uv, sehingga tidak

digunakan pada saat pengukuran di daerah UV.  Oleh karena itu, bahan kuvet

dipilih berdasarkan daerah panjang gelombang yang digunakan. Gunanya agar

dapat melewatkan daerah panjang gelombang yang digunakan.

• UV : fused silika, kuarsa

• Visible : gelas biasa, silika atau plastik

• IR : KBr, NaCl, IRTRAN atau kristal dari senyawa ion

Tabel 3 Bahan Kuvet Sesuai Panjang Gelombang

Bahan Panjang gelombang

Silika 150-3000

Gelas 375-2000

Plastik 380-800

Page 17: Makalah Spektro Yang Fix

9

4.    Detektor

Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar

kemudian diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder

dan ditampilkan dalam bentuk angka-angka pada reader (komputer).

Gambar 8. Detektor

Terdapat beberapa jenis detector pada spektrofotometer :

Tabel 4. Jenis-jenis detektor berdasarkan panjang gelombang

Jenis detector λ range (nm) Sifat pengukuran

Phototube 150 – 1000 arus listrik UV

Photomultiplier 150 – 1000 arus listrik UV/Vis

Thermocouple 600– 20.000 arus listrik IR

Thermistor 600– 20.000 hambatan listrik IR

Syarat-syarat ideal sebuah detector adalah :

Mempunyai kepekaan tinggi

Respon konstan pada berbagai panjang gelombang

Waktu respon cepat dan sinyal minimum tanpa radiasi

Sinyal listrik ayng dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi

5.      Visual display

Merupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat listrik,

menyatakan dalam bentuk % Transmitan maupun Absorbansi.

Absorbsi untuk transisi electron seharusnya tampak pada panjang

gelombang diskrit sebagai suatu spectrum garis atau peak tajam namun

ternyata berbeda. Spektrum UV maupun tampak terdiri dari pita absorbsi,

lebar pada daerah panjang gelombang yang lebar. Ini disebabkan

terbaginya keadaan dasar dan keadaan eksitasi sebuah molekul dalam

subtingkat-subtingkat rotasi dan vibrasi. Transisi elektronik dapat terjadi

Page 18: Makalah Spektro Yang Fix

dari subtingkat apa saja dari keadaan dasar ke subtingkat apa saja dari

keadaan eksitasi. Karena berbagi transisi ini berbeda energi sedikit sekali,

maka panjang gelombang absorpsinya juga berbeda sedikit dan

menimbulkan pita lebar yang tampak dalam spectrum itu (Harjadi,1993).

10

Absorptivitas (a) merupakan suatu konstanta yang tidak tergantung pada

konsentrasi, tebal kuvet dan intensitas radiasi yang mengenai larutan

sampel. Absorptivitas tergantung pada suhu, pelarut, struktur molekul, dan

panjang gelombang radiasi. Satuan a ditentukan oleh satuan-satuan b dan

c. Jika satuan c dalam molar (M) maka absorptivitas disebut dengan

absorptivitas molar dan disimbolkan dengan ε dengan satuan M  -1cm-1 atau

liter.mol-1cm-1. Jika c dinyatakan dalam persen berat/volume (g/100mL)

maka absorptivitas dapat ditulis dengan E1%1cmA1%

1cm (Harjadi,1993).

2.6  Keuntungan Spektrofotometer UV-Vis

 Keuntungan dari spektrofotometer adalah yang pertama penggunaannya

luas, dapat digunakan untuk senyawa anorganik, organik dan biokimia yang

diabsorpsi di daerah ultra lembayung atau daerah tampak. Kedua sensitivitasnya

tinggi, batas deteksi untuk mengabsorpsi pada jarak 10-4 sampai 10-5 M. Jarak ini

dapat diperpanjang menjadi 10-6 sampai 10-7 M dengan prosedur modifikasi

yang pasti. Ketiga selektivitasnya sedang sampai tinggi, jika panjang gelombang

dapat ditemukan dimana analit mengabsorpsi sendiri, persiapan pemisahan

menjadi tidak perlu. Keempat, ketelitiannya baik, kesalahan relatif pada

konsentrasi yang ditemui dengan tipe spektrofotometer UV-Vis ada pada jarak

dari 1% sampai 5%. Kesalahan tersebut dapat diperkecil hingga beberapa puluh

persen dengan perlakuan yang khusus. Dan yang terakhir mudah,

spektrofotometer mengukur dengan mudah dan kinerjanya cepat dengan

instrumen modern, daerah pembacaannya otomatis (Skoog, DA, 1965)

Page 19: Makalah Spektro Yang Fix

2.7. Hambatan/Galat dalam Metode Spektrofotometri UV-Vis

Galat dalam pengukuran spektrofotometri dapat timbul dari sejumlah

sebab. Banyak yang dapat dilawan dengan keseksamaan dan akal sehat. Sel

sampel harus bersih. Beberapa zat (misalnya protein) kadang-kadang menempel

dengan sangat kuat pada sel dan sukar dicuci bersih. Bekas jari dapat menyerap

radiasi ultraviolet. (Underwood, 2002)

Penempatan sel dalam berkas haruslah dapat diulang (reproduksibel).

Gelembung gas tidak boleh ada dalam jalan optis. Kalibrasi panjang gelombang

instrumen hendaknya kadang-kadang diperiksa dari hanyutan (drift) atau

ketidakstabilan dalam rangkaian harus dikoreksi. Ketidakstabilan sampel dapat

menimbulkan galat jika pengukuran tidak ditentukan waktunya dengan seksama.

Intinya untuk menghindari galat, sampel harus bersih dari zat-zat lain serta dari

sidik jari, sampel harus encer, tidak boleh terdapat gelembung udara dalam sel

sampel,dan sel harus reproduksible serta kalibrasi panjang gelombang harus

diperiksa. (Underwood, 2002)

11

Page 20: Makalah Spektro Yang Fix

BAB III

KESIMPULAN

1.1 Kesimpulan

a. Sperktrofotometri UV-Vis adalah alat yang digunakan ntuk mengukur

transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplika sebagai fungsi dri

panjang gelombang.

b. Prinsip kerja spektrofotometri UV-Vis adalah interaksi yang terjadi antara

energy yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi

yang berupa molekul.

c. Spektrofotometri memiliki beberapa bagian yaitu Sumber cahaya,

Monokromator, Kompartemen sampel,detektor dan visual display.

d. Cara kerja spektrofotometri yaitu sinar diteruskan menuju monokromator

dan diarahkan terpisah melalui sampel kemudian sinar diterima oleh

detektor untuk diproses dan dilihat hasilnya.

e. Spektrofotometri memiliki keuntungan diantaranya memiliki sensitivitas

tinggi, selektivitasnya sedang sampai tinggi,memiliki tingkat ketelitian

yang baik dan mudah digunakan.

12

Page 21: Makalah Spektro Yang Fix

jDAFTAR PUSTAKA

Harjadi, W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT Gramedia

Harjadi W, 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT Gramedia

Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Ilmu Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia

Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: UI-Press.

Skogg. 1965. Analytical Chemistry. Edisi keenam. Florida: Sounders CollegePublishing

Sudjadi. 2000. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Underwood, A.L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga