prosedur percobaan

4
PROSEDUR PERCOBAAN A. PersiapanPercobaan 1. Memperhatikan dengan seksama model plant Flow Rate. 2. Mengisi reservoir air sampai sekitar 80% ketinggian. 3. Menjalankan kompresor udara dengan meng”on” kan sumber listrik. 4. Menset tekanan udara untuk instrumen sehingga pengukurannya sampai 1,4 kg/cm 2 g. 5. Membuka penuh katup penutup (stop valve) 3 dan 5 serta katup jarum (needle valve) 2. Menutup semua katup yang lain. 6. Menset kontroler pada posisi manual dan membuka penuh katup pengatur (control valve). 7. Menjalankan pompa dengan memindahkan ke posisi ”on” pada panel. 8. Menghilangkan udara yang masuk ke transmitter dengan mengatur katup keseimbangan A dan A’. Dengan cacatan udara akan terbawa berupa gelombung, jika belum hilang maka akan ditutup katup penutup 3 sedikit demi sedikit dan setelah udara tidak terlihat lagi, mengembalikan kedudukan katup seperti semula. 9. Mengatur katup jarum dan katup pengatur sehingga pencacat (recorder) menunjukkan 580 L/jam. Dengan catatan jika penunjukkan recorder tidak sama dengan flow meter maka diatur orifice transmitter sehingga kedua penunjukkan ini sama. 10. Pengoperasian controller sebagai berikut : a. Menset petunjuk ke mode ”M” sebelum meng”on” kan sember listrik untuk instrumentasi. b. Mengoperasikan secara manual. i. Menset harga SV dengan menekan knop SV atau dengan menggunakan ”data entry unit”. ii. Menekan knop MV sehingga nilai PV akan sama dengan nilai SV (nilai MV tidak dapat diset pada ”data entry unit”). iii. Untuk memperoleh nilai MV yang tepat, menekan knop yang terdapat didepan panel, maka nilai SV dapat dipakai untuk membaca nilai MV (nilai MV dapat dibaca pula pada ”data entry unit”).

Upload: ratrikiranaprabaningtyas

Post on 26-Sep-2015

4 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

sxsxsx

TRANSCRIPT

PROSEDUR PERCOBAAN

A. PersiapanPercobaan

1. Memperhatikan dengan seksama model plant Flow Rate.

2. Mengisi reservoir air sampai sekitar 80% ketinggian.

3. Menjalankan kompresor udara dengan mengon kan sumber listrik.

4. Menset tekanan udara untuk instrumen sehingga pengukurannya sampai 1,4 kg/cm2g.

5. Membuka penuh katup penutup (stop valve) 3 dan 5 serta katup jarum (needle valve) 2. Menutup semua katup yang lain.

6. Menset kontroler pada posisi manual dan membuka penuh katup pengatur (control valve).

7. Menjalankan pompa dengan memindahkan ke posisi on pada panel.

8. Menghilangkan udara yang masuk ke transmitter dengan mengatur katup keseimbangan A dan A. Dengan cacatan udara akan terbawa berupa gelombung, jika belum hilang maka akan ditutup katup penutup 3 sedikit demi sedikit dan setelah udara tidak terlihat lagi, mengembalikan kedudukan katup seperti semula.

9. Mengatur katup jarum dan katup pengatur sehingga pencacat (recorder) menunjukkan 580 L/jam. Dengan catatan jika penunjukkan recorder tidak sama dengan flow meter maka diatur orifice transmitter sehingga kedua penunjukkan ini sama.

10. Pengoperasian controller sebagai berikut :

a. Menset petunjuk ke mode M sebelum mengon kan sember listrik untuk instrumentasi.

b. Mengoperasikan secara manual.

i. Menset harga SV dengan menekan knop SV atau dengan menggunakan data entry unit.

ii. Menekan knop MV sehingga nilai PV akan sama dengan nilai SV (nilai MV tidak dapat diset pada data entry unit).

iii. Untuk memperoleh nilai MV yang tepat, menekan knop yang terdapat didepan panel, maka nilai SV dapat dipakai untuk membaca nilai MV (nilai MV dapat dibaca pula pada data entry unit).

SV

PV

MV

400

400,3

77%

450

450,3

65,4%

500

500,3

52,6%

c. Mengoperasikan secara otomatis.

i. Jika set petunjuk pada posisi A, lampu A akan menyala.

ii. Menset SV sebagaimana yang dilakukan pada operasi manual.

iii. Menset nilai PID controler dengan menggunakan data entry unit sehingga karakteristik proses ini dapatdiketahui.

iv. Jika nilai PID tidak diketahui maka set P dan I pada nilai maksimumnya dan D pada nol, atau biarkan sebagaimana adanya sebelum di set ke automatik.

v. Menset penunjuk kontroler ke posisi A.

SV

PV

MV

400

401

77,3%

450

446,5

65,9%

500

499,7

52,5%

B. KarakteristikSistem yang Dikontrol1. PercobaanKarakteristikStatik

a. Melakukan persiapan sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

b. Menset controller ke posisi otomatis.

c. Menset controller pada 400 dan 550 L/jam. Mencatat keluaran (output) kontrol pada pengontrol setelah stabil - dalam %.

Tabel pengamatannya sebagai berikut:

Laju alir/SV (L/jam)

400

550

Keluaran/MV (%)

77,3%

35,5%

PV

401

548

C. KarakteristikSistemPengontrol1. Percobaan Step Response dengan pengesetan sebagaimasukan

a. Melakukan persiapan sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

b. Menset controller ke posisi otomatis A.

c. Menset controller pada 400 L/jam.

d. Setelah gambar stabil, mengubah setting controller secara tiba-tiba. (Menaikkan ke 550 dan setelah stabil menurunkan lagi ke 400 L/jam).

e. Mencatat laju aliran yang dihasilkan melalui recorder.

f. Membahas mengenai: Atenuasi, Overshoot, dan Setting Time.

g. Sebelum mengubah setting sebagaimana disebut dalam d, mengubah terlebih dahulu harga PID controller dan melakukan prosedur yang sama seperti di atas.

(data grafik PRC)

Kecepatan kertas : 30 s/kotak

D. MetodePengaturan Optimum 1. MetodeZiegler-Nichols-Ultimate sensitivity

Metode ini digunakan untuk menentukan harga pengaturan optimum didasarkan pada cycling data sistem.

a. Menset Integral Time ke harga maksimum (Ti) 3276,6

b. Menset Derivative Time ke harga minimum (Td) 0

c. Secara perlahan-lahan mengurangi Proportional Band sampai mulai terjadi cycling/osilasi yang ditunjukkan pada recorder. Harga ini dibagikan terhadap angka 100 maka hasilnya disebut sebagai sensitifitas optimum (Ku)

d. Menghitung juga periode cycling (Pu) dengan menggunakan stop watch

e. Konstanta PID dapat dihitung dengan menggunakan tabel di bawah ini :

Kp

Ti

Td

P action

1,315

-

-

PI action

1,1835

2,49

-

PID action

1,6569

1,5

0,375

f. Mencatat nilai-nilai P, Ti, dan Td yang dihasilkan pada percobaan ini.

Pu = 3 s

Ku = 2,63

P P38

Tiimax

Td0

PIP

Ti

Td

PIDP

Ti

Td

(data grafik PRC)