proposalta si

43
SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS BERBASIS CLIENT – SERVER DAN WEB SERVICE Usulan Penelitian untuk Skripsi diajukan oleh: Adi Nugroho 04018155

Upload: adi-nugh

Post on 18-Jun-2015

441 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: proposalTA SI

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS BERBASIS CLIENT –

SERVER DAN WEB SERVICE

Usulan Penelitian untuk Skripsi

diajukan oleh:

Adi Nugroho04018155

Kepada

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAFAKULATAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Yogyakarta, Januari 2008

A. Latar Belakang Masalah

Page 2: proposalTA SI

IT (Information Technology) telah berkembang begitu pesatnya hingga

mempengaruhi setiap aktivitas manusia. Kualitas produk dan waktu menjadi

kunci sukses bisnis pada masa sekarang. Untuk mendukungnya perusahaan atau

instansi memerlukan suatu manajemen data dan proses yang cepat dan akurat

serta didukung oleh konektivitas jaringan yang baik. Semua tuntutan tersebut bisa

dipenuhi dengan teknologi berbasis komputer (IT) yang akan memberikan

informasi serta solusi alternatif bagi peningkatan produktivitas kerja. Dengan

adanya aplikasi bantu tersebut proses pemasukkan data, pengolahan data, serta

keluaran informasi yang diinginkan dapat dilakukan dengan cepat, akurat, dan

efisien. Report (laporan) semua aktivitas atau proses produksi juga dengan mudah

dibuat, belum lagi ditambah adanya dukungan keamanan dan kemudahan backup

data yang akan memudahkan penyimpanan dan pencarian setiap record data

produksi perusahaan atau instansi.

Rekam medis mempunyai fungsi antara lain untuk memberikan

perlindungan hukum(aspek legal) bagi para profesional (dokter/perawat),

manajemen rumah sakit maupun pasien itu sendiri. Rekam medis dapat menjadi

bukti autentik dalam masalah hukum, seperti untuk identifikasi jenazah korban

kecelakaan atau korban pembunuhan, selain itu rekam medis masih mempunyai

banyak kegunaan dalam pendidikan terutama ilmu kesehatan dan kedokteran,

penelitian dan informasi kesehatan.

Rekam medis merupakan data tertulis pada kartu yang mengandung

informasi yang lengkap dan akurat tentang identitas pasien, diagnosis, perjalanan

penyakit, proses pengobatan dan tindakan medis serta dokumentasi hasil

2

Page 3: proposalTA SI

pemeriksaan. Sudah merupakan kewajiban dokter terhadap pasiennya untuk

membuat rekam medis sebagai bukti tentang pelayanan kesehatan yang telah

diberikan kepada pasien.

Sampai saat ini masalah penyimpanan rekam medis timbul bila ruang

tempat penyimpanan rekam medis terbatas. Rekam medis yang baru terus

bertambah, sementara ruangan tempat rekam medis tidak mungkin menampung.

Jalan keluar yang dapat ditempuh adalah dengan menyingkirkan sebagian dari

rekam medis yang pasti diperkirakan tidak akan dipakai lagi. Lama penyimpanan

data rekam medis ditetapkan dalam Permenkes tahun 1989, pasal 7 yaitu :

1. Lama penyimpanan rekam medis sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun

terhitung tanggal terakhir pasien berobat

2. Lama penyimpanan rekam medis yang beraitan dengan hal-hal yang

bersifat khusus dapat ditetapkan sendiri

Dalam pengolahan data rekam medis pasien selama ini yang digunakan

oleh dokter-dokter praktek di rumah sakit masih banyak yang menggunakan cara

manual dengan dicatat pada buku besar. Sehingga ditakutkan nantinya jika dua

atau lebih pasien yang memiliki nama yang sama bisa tertukar dalam

pengambilan diagnosisnya, dalam dunia kesehatan salah diagnosa menjadi

permasalahn bagi dokter yang belum terpecahkan selain lambatnya pencarian

data rekam medis terhadap pasien.

Masalah yang merepotkan bagi pasien adalah ketika seorang pasien ingin

dirujuk atau dipindahkan ke rumah sakit, klinik, atau dokter lain setelah pasien

tersebut melakukan perawatan medis di tempat sebelumnya, maka pasien

3

Page 4: proposalTA SI

tersebut harus membawa sendir data rekam medis tersebut. Hal ini akan sangat

riskan apabila rekam medis tersebut hilang saat dalam perjalanan. Jika data

rekam medis pemeriksaan sebelumnya pasien rujukan tersebut tidak ada maka

perlu dilakukan pemeriksaan dari awal lagi sehingga akan memperlama

penanganan yang sesungguhnya lebih diperlukan.

Dengan permasalahan tersebut pemerintah melalui Departemen Kesehatan

menetapkan suatu peraturan undang-undang bagi dokter praktek bahwa semua

dokter praktek harus memiliki Sitem Rekam Medis yang dinamis, fleksibel, serta

memudahkan dalam penanganan pasien dan sudah dalam sistem yang

terkomputerisasi tentunya.

Sistem Informasi Rekam Medis dikhususkan untuk digunakan di rumah

sakit oleh para dokter. Sistem ini juga bisa digunakan untuk dokter yang

membuka praktek di kediamannya ataupun dokter yang memiliki klinik

tersendiri. Dalam kasus ini seorang dokter dituntut harus dapat memberikan

pelayanan kepada pasien dengan cepat dengan ketelitian tinggi, memudahkan

pasien dalam melakukan pendaftaran, membayar dan mendapatkan informasi

lainnya, selain itu peraturan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang

mengharuskan setiap Dokter dengan spesialis apapun harus memiliki sistem

rekam medis yang sudah ter-komputerize dan dengan media penyimpanan data

yang terpusat dalam memenuhi pelayanan kesehatan bagi pasien. Inti dari suatu

sistem pelayanan kesehatan adalah terdapatnya suatu sistem yang komprehensif

dan terintegrasi yang mempunyai kemampuan dalam mengakses dan mamantau

4

Page 5: proposalTA SI

informasi tentang pasien serta terhadap terhadap pergerakannya dari awal sampai

akhir kesembuhannya.

Pada Sistem Informasi Rekam Medis diharapkan bisa membantu para

dokter dan rumah sakit untuk penanganan data pasien dan dapat membantu

dalam hal sistem pengambilan keputusan bagi para dokter tersebut terhadap

pasiennya. Bagi pasien dengan adanya rekam medis yang media penyimpanan

datanya secara terpusat diharapkan akan dapat mempermudah perawatan pasien

rujukan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Selain itu sebagai warga

negara Indonesia yang baik sudah kewajiban kami untuk membantu pemerintah,

mengabdi pada bangsa dan negara dalam bentuk membantu pengadaan Sistem

Rekam Medis. Sehingga diperoleh sistem informasi yang efektif dan efisien yang

dapat membantu dalam mengoperasionalkan data pasein rawat jalan.

Manfaat yang bisa didapat oleh dinas kesehatan Republik Indonesia adalah

dapat memantau kinerja dokter berupa pelayanan dan kemampuan menangani

pasien. Tingkat kesehatan masyarakat juga bisa dipantau oleh dinas kesehatan

dengan adanya seitem informasi rekam medis ini.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, dapat didefinisikan masalah

sebagai berikut :

1. Sistem penanganan data pasien pada rumah sakit atau yang biasa diguanakan

para dokter umumnya masih manual dengan buku besar.

5

Page 6: proposalTA SI

2. Dokter sering salah mendiagnosa pasien karena data pasien pada

pemerikasaan sebelumnya tidak ada dan jika sudah ada bisa saja tertukar

dengan pasien yang mungkin memiliki nama yang sama

3. Pasien sering menerima akibatnya yang disebabkan oleh kesalahan diagnosa

dokter karena data rekam medis pemeriksaan sebelumnya tidak ada atau

tertukar dengan pasien lain.

4. Perlunya penanganan data rekam medis yang telah lama tersimpan sejak

terakhir pasien pemilik data rekam medis tersebut berobat.

5. Pemerintah melalui Departemen Kesehatan membutuhkan data rekam medis

yang akan diteruskan ke Departemen Kesehatan pusat untuk melihat tingkat

kinerja dokter dan mendata tingkat kesehatan penduduk negara Indonesia.

C. Batasan Masalah

Permasalahan yang dibahas adalah data rekam medis pasien, yang meliputi:

input data dokter, data pasien berdasarkan No. Regristrasi Pasien dan Nomer

Rekam Media Pasien, data diagnosa dan tindakan pasien, dan penulisan laporan

data pasien masuk ataupun keluar yang masing-masing terdiri dari laporan

perperiodik dengan sistem penyimpanan data terpusat dan terintegrasi. Data

rekam medis yang sudah lama tersimpan atau data tersebut sudah tidak terpakai

lagi bisa dibuatkan data warehouse

Pengguna dari aplikasi sistem informasi rekam medis ini adalah dokter,

perawat dan dinas kesehatan sebagai penerima laporan.

6

Page 7: proposalTA SI

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan

menjadi pembahasan penelitian adalah :

1. Bagaimana merancang suatu implementasi sistem informasi rekam medis

yang mampu memudahkan penentuan diagnosa penyakit beserta tindakan

terhadap pasien oleh dokter.

2. Bagaimana mengimplemantasikan perangkat lunak (software) yang

dihasilkan mampu memberikan informasi yang akurat kepada pengguna

(user) mengenai diagnosa penyakit pada pasien.

E. Tujuan Penelitian

1. Dapat membuat suatu aplikasi rekam medis yang berguana dalam

pengambilan keputusan bagi seorang dokter terhadap pasiennya berupa

diagnosa dan tindakan.

2. Membantu memberikan informasi tentang riwayat kesehatan pasien

3. Membantu meningkatkan pelayanan kesehatan dengan cara pembuatan rekam

medis dengan penyimpanan data yang terpusat.

4. Membantu dinas kesehatan dalam memantau kinerja dokter dan tingkat

kesehatan masyarakat.

7

Page 8: proposalTA SI

F. Kegunaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu :

1. Dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan,

khususnya dalam hal sistem informasi yang dapat membantu sistem

pendukung keputusan.

2. Bagi pengguna program, diharapkan dapat membantu mempermudah

melakukan diagnosa penyakit dan tindakan pada pasien.

3. Dapat menerapkan pengetahuan yang didapat dalam bidang akademis dan

menambah pengetahuan tentang sistem informasi dan sistem pendukung

keputusan

G. Kajian Pustaka

1. Kajian hasil penelitian terdahulu

Penelitian sebelumnya yang telah dilaksanakan adalah “Sistem

Informasi Rekam Medis Dokter Gigi” yang merupakan Tugas Proyek S1

Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan oleh tim yang terdiri dari

Doan Astrian dan kawan – kawan [2], pada penelitian ini tim tugas proyek

terebut membuat aplikasi untuk satu spesialis bidang kedokteran yaitu

kedokteran gigi yang hanya digunakan secara perseorangan.

Tugas Proyek S1 Teknik Informatika oleh tim Dedi Firman Ahmad

dan kawan – kawan [1] yang berjudul “Sistem Informasi Rekam Medis

Pasien Rawat Jalan Berbasis Web”, penelitian tugas proyek tersebut tentang

rekam medis pasien rawat jalan di Klinik Semar yang berbasis web.

8

Page 9: proposalTA SI

Rinny Nuraeni [3] dalam skripsinya yang berjudul “Sistem Informasi

Rekam Medik Di Rumah Sakit Lanud Sulaiman Berbasis Client Server”, yang

membahas tentang pembuatan sistem informasi rekam medis di salah satu

rumah sakit di daerah Bandung Selatan yaitu Rumah Sakit Lanud Sulaiman.

Dengan pemakain interface berupa bahasa pemograman Borland

Delphi 7, user dapat dengan mudah meng-install aplikasi ini di komputer.

Aplikasi ini juga lebih murah dan lebih efisien karena dapat digunakan

kapanpun. Tetapi hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, dapat

dijadikan sebagai acuan dalam melakukan penelitian ini, sehingga bisa

mendapatkan hasil yang baik. Untuk itu, peneliti mencoba melakukan sebuah

penelitian yaitu pembuatan aplikasi sistem informasi rekam medis yang bisa

terintegerasi lebih dari satu rumah sakit dengan penyimpanan data yang

terpusat di server utama dalam hal ini Dinas Kesehatan. Aplikasi bisa dibuat

dengan menggabungkan aplikasi Desktop dan Website disesuaikan dengan

kebutuhan.

2. Kerangka Teori

a Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-

komponen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Komponen-

komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat lepas

sendiri-sendiri. Subsistem-subsistem tersebut saling berinteraksi dan

saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau

sasaran sistem dapat tercapai.

9

Page 10: proposalTA SI

b Konsep Dasar Informasi.

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk

yang penting bagi si penerima informasi dan mempunyai nilai yang nyata

atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang akan datang.

Informasi akan berguna bagi seseorang sesuai dengan tujuan,

ketelitian yang sesuai kebutuhan, tepat waktu, tersedia pada tempat dan

waktu yang tepat, serta dalam bentuk yang dapat dipergunakan secara

efektif dan tafsiran yang tepat serta jelas bagi penerimanya.

Hubungan antara data dengan informasi adalah seperti bahan baku

sampai barang jadi. Dengan kata lain, sistem pengolahan informasi

mengelola data menjadi informasi. Gambar 3.1 menunjukkan trasformasi

data menjadi informasi.

Gambar 1. Transformasi Data Menjadi Informasi

c Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sebuah sistem manusia atau mesin yang

terpadu (intergrated), untuk manyajikan informasi guna mendukung

fungsi operasi manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah

organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware), dan

10

Penyimpanan data

Data Pengolahan Informasi data

Page 11: proposalTA SI

perangkat lunak (ssoftware) komputer, prosedur pedoman, model

manajemen, keputusan dan sebuah database.

Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, dan

mengeluarkan hasilnya. Model dasar sistem informasi adalah : Data,

Pengolahan dan Informasi. Gambar 3.2 menunjukkan model dasar sistem

informasi.

Gambar 2. Model dasar sistem informasi

Kualiatas dari suatu Informasi tergantung tiga hal, yaitu :

1) Informasi harus akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan, tidak

banyak gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi.

2) Informasi harus tepat waktu

Informasi yang diterima tidak boleh terlambat. Informasi yang

terlambat menjadi tidak bernilai lagi karena informasi merupakan

landasan dalam pengambilan keputusan.

3) Informasi harus relevan

Informasi yang dihasilkan harus mempunyai manfaat bagi

pemakainya.

Data Pengolahan

Informasi data

11

Page 12: proposalTA SI

d Sistem Informasi Berbasis Komputer

Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam bidang bisnis

difokuskan pada data kemudian ditentukan pada informasi dan dukungan

keputusan. Saat ini komunikasi dan konsultasi menjadi perhatian utama.

Selama era komputer, perusahaan pada umumnya mengabaikan

informasi yang dibutuhkan oleh manajer. Praktek ini berlanjut seperti

pada komputer generasi pertama, dimana penekanannya untuk penerapan

akutansi selama periode ini, hingga pertengahan tahun 1960-an

dinamakan Elektronik Data Prosessing (EDP).

Beberapa orang memiliki pandangan atau pemikiran kedepan

yang mengetahui bahwa komputer dapat melakukan lebih dari sekedar

pengolahan data. Diantaranya adalah HP. Luhn dan Stephen E, Furth dari

IBM, yang mengembangkan pemakai komputer yang dikenal dengan

nama Information Retrieval, yaitu penggunaan komputer sebagai sistem

informasi. Pada tahun 1964, suatu generasi baru penerapan komputer

yang diperkenalkan mempunyai pengaruh kuat dalam penerapan

komputer. Suatu perusahaan dapat maju dan berkembang melalui

komputer dengan kapasitas unit penyimpanan yang lebih besar dan

peralatan komunikasi data. Konsep penggunaan komputer sebagai sistem

informasi dipromosikan oleh perusahaan komputer dalam pengembangan

perlengkapannya. Konsep ini di kenal sebagai penerapan komputer yang

harus di laksanakan untuk memenuhi tujuan utamanya yaitu

menghasilkan suatu informasi.

12

Page 13: proposalTA SI

e Konsep Basis Data

Hampir semua aspek dalam sebuah organisasi atau perusahaan

mempunyai hubungan dengan basis data. Dalam suatu organisasi atau

perusahaan biasanya digunakan sebagai pengelolaan sistem informasi,

yang sudah menjadi keharusan demi untuk meningkatkan efisiensi dan

kecepatan operasional di dalam organisasi atau perusahaan tersebut.

Tidak ada sistem informasi yang dapat dibuat tanpa adanya basis data.

Basis data dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip, sebuah

lemari arsip menerapkan suatu aturan tertentu tentang bagaimana

keseluruhan arsip-arsip tadi disusun. Hampir semua lemari arsip memiliki

aturan dalam penyusunan arsip-arsip di dalamnya, pengelompokan arsip-

arsip ditentukan menurut kronologisnya.

Basis data adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan,

sedangkan basis data di bagi atas 2 kata, yaitu “basis” dan “data”. Basis

dapat diartikan sebagai markas atau gudang, sedangkan data adalah

representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti

manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya,

yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa basis data adalah

kumpulan data yang saling berhubungan dan disimpan secara bersama

tanpa pengulangan yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai

kebutuhan.

13

Page 14: proposalTA SI

Prinsip utama dari basis data adalah pengaturan data dengan

tujuan untuk kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan data. Di

dalam basis data terdapat suatu sistem yang dapat membuat dan

memelihara suatu basis data untuk para penggunanya yang disebut

sebagai sistem manajemen basis data.

Model basis data yang sering digunakan adalah basis data model

relational. Basis data relational ini menyimpan data dalam sebuah tabel

sebagaimana tabel yang sebenarnya yang terdiri atas kolom dan baris.

Basis data dapat menangani data mulai dari data yang sederhana sampai

pada data yang rumit. Data dalam jumlah sedikit sampai pada data dalam

jumlah besar, bahkan untuk satu pengguna atau banyak pengguna, yang

semuanya disebut dengan kompleksitas basis data.

f Sistem Manajemen Basis Data

1) Pengertian Sistem Manajemen Basis Data

Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) merupakan kumpulan

program yang memungkinkan pengguna (user) untuk membuat dan

memelihara suatu basis data. Sistem manajemen basis data pada

dasarnya adalah program komputer yang memungkinkan pengguna

untuk membuat dan memelihara basis data sehingga pengguna dapat

memasukan, mengubah, menghapus, memanipulasi, dan memperoleh

kembali data tersebut dengan mudah.

14

Page 15: proposalTA SI

2) Abstraksi Data

Tujuan utama DBMS (DataBase Management Sistem) adalah

untuk menyediakan fasilitas antarmuka (interface) dalam melihat data

yang lebih ramah (user oriented) kepada pemakai. Maka dari itu

sistem menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan

dipelihara.

Ada tiga level bagaimana melihat data dalam sebuah sistem

basis data, yaitu:

a) Level Fisik (Physical Level)

Merupakan level terendah dalam abstraksi data yang

menunjukan bagaimana sesungguhnya suatu data disimpan. Pemakai

melihat data sebagai gabungan dari struktur datanya sendiri. Pemakai

juga berkompeten dalam mengetahui bagaimana representasi fisik

dari penyimpanan/pengorganisasian data.

b) Level Logic / Konseptual (Conceptual Level)

Level ini menggambarkan data apa yang sebenarnya (secara

fungsional) disimpan dalam basis data dan hubunganannya dengan

data yang lain. Pemakai mengetahui bahwa data

disimpan/dipresentasikan dalam beberapa file/level.

c) Level Penampakan (View Level)

Merupakan level tertinggi dari abstraksi data yang hanya

menunjukan sebagian dari basis data. Pemakai dalam sistem basis

15

Page 16: proposalTA SI

data tidak akan terlihat dengan semua data/informasi yang

ada/disimpan karena para pemakai hanya membutuhkan sebagian

data/informasi dalam basis data yang kemunculannya dimata pemakai

diatur oleh aplikasi end user.

Pengguna basis data :

1. Administrator basis data.

2. Perancang basis data.

3. Pengguna Aplikasi:

a Casual end Users : orang yang perlu informasi yang berbeda

pada setiap waktu.

b Native end Users : orang yang secara tetap melakukan query

dan update.

c Sophisticated end Users : orang yang memerlukan data yang

kompleks.

d Stand alone Users : orang yang menggunakan basis data untuk

keperluan sendiri.

4. Pemrogram dan sistem analis.

g. Data Warehouse

Data Warehouse adalah Data yang menampung data sejarah yang

cukup panjang dapat 5 sampai dengan 10 tahun. Data warehouse akan

sangat diperlukan karena kebutuhan suatu organisasi akan data sangat

besar, tetapi sering tidak mempunyai kemampuan untuk memprosesnya..

Hal tersebut sama halnya dengan otak kanan yang bertugas untuk

16

Page 17: proposalTA SI

menangkap dan menyimpan data dalam volume yang besar, sementara

otak kiri tidak tahu bagaimana memakainya. Kemampuan manajer untuk

menganalisis data yang sangat besar tersebut sangat terbatas sehingga

perlu dilakukan pengaturan tertentu sehingga lebih mudah untuk

dianalisis.

Intinya adalah volume data tidak relevan jika tidak

diorganisasikan, dengan mengorganisasikan data kita memperoleh nilai

tambah dari data tersebut. Padahal, nilai bagi sebuah organisasi berarti

bagaimana mengubah data menjadi informasi untuk mengambil

keputusan.

Datawarehouse mendukung kemampuan melakukan query untuk

mendukung pengambilan keputusan. Perkembangan jaringan komputer

memungkinkan adanya sistem basis data tesebar, Internet yang semakin

global menjadi tulang punggun dari perusahaan, teknologi media

penyimpanan yang berkapasitas besar serta makin cepat dan murah, serta

perkembangan platform baru akan mewarnai masa depan dari data

warehousing.

h. Client – Server

Client/server adalah solusi terbaik untuk mendapatkan aplikasi

database yang handal dalam hal sekuritas dan fault-tolerance serta

mampu mengurangi kepadatan lalu-lintas jaringan. Arsitektur jaringan

Client – Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang

membedakan fungsi komputer apakah sebagai client atau server. Secara

17

Page 18: proposalTA SI

absolut client tidak mempunyai kontrol atas data yang berada di server,

dalam hal ini client hanya perlu membuat permintaan untuk semua

aktifitas yang diinginkan.

Mekanisme keamanan data yang diterapkan pada sistem

client/server sangat tinggi, menyebabkan aplikasi client tidak dapat

membuka file-file data secara langsung, dalam hal ini client cukup

melakukan log-in dan jika userid serta password yang dimasukan benar

maka kemudian aplikasi server akan memberikan servis untuk membuka

database yang diminta oleh user, servis yang diberikan juga masih

ditentukan oleh hak akses (access granted) yang dimiliki oleh user

tersebut.

Komponen Client Server pada dasarnya dibentuk oleh tiga komponen

yaitu :

1) Client

Merupakan terminal yang digunakan oleh pengguna untuk

meminta layanan tertentu yang dibutuhkan. Terminal dapat berupa

PC. Peran client adalah mengirimkan pesan berupa permintaan

layanan ke server.

2) Middleware

Komponen perantara yang memungkinkan client dan server

untuk saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Client

dapat megirimkan pesan atau permintaan kepada server,

menerjemahkan pesan dari client agar dapat dimengerti oleh server,

18

Page 19: proposalTA SI

menerjemahkan hasil proses dari server dan mengirimkan hasil

proses yang telah diterjemahkan kembali ke client.

3) Server

Merupakan pihak yang menyediakan layanan, dapat berupa

basis data, monitor TP, atau Web. Secara umum server berperan

menerima pesan permintaan layanan dari client, memproses

permintaan tersebut dan mengirimkan hasil permintaan kepada client.

Pada sistem client/server, client cukup mengirim sebuah

statemen SQL ke server. Sebagai ilustrasi misalnya seorang user ingin

mendapatkan informasi Pasien yang namanya dimulai dengan 'Fuad'

maka dalam hal ini aplikasi client (yang dibuat dengan Visual FoxPro

6.0) akan mengrim statemen SQL ke aplikasi server (MySQL Database

Server) sebagai berikut;

SELECT * FROM pasien WHERE nama LIKE 'fuad%'

Selanjutnya server akan merespon statemen SQL yang dikirim

tersebut dengan hanya mengirim kembali recod-record (rows) yang

memenuhi kriteria saja untuk ditampilkan pada komputer workstation,

jadi proses yang berhubungan dengan basis data dilakukan pada

komputer server.

19

Page 20: proposalTA SI

Dengan sistem client server maka kuantitas data yang

ditransmisikan dapat di reduksi, mengakibatkan waktu akses menjadi

semakin singkat.

i. Web Service

Merupakan suatu system perangkat lunak yang didesain untuk

mendukung interaksi antar computer dalam jaringan. Web service

memiliki antarmuka dalam format yang dapat dibaca oleh komputer

seperti WSDL (Web Service Description Language). Sistem lain

berinteraksi dengan web service melalui message yang dikirimkan

dengan protokol HTTP. Aplikasi yang dibuat dengan berbagai macam

bahasa pemrograman dan berjalan pada berbagai platform dapat saling

bertukar data melaui web service.

Keuntungan web service adalah sebagai berikut :

1) Web service memungkinkan aplikasi yang

berjalan dalam berbagai platform untuk dapat saling berinteraksi

2) Web service menggunakan standar protokol

yang terbuka

3) Dengan menggunakan protokol HTTP, web

service dapat melalui berbagai macam firewall tanpa harus banyak

mengubah konfigurasi firewall tersebut.

20

Page 21: proposalTA SI

4) Web service memungkinkan penggabungan

aplikasi layanan dari berbagai perusahaan

XML kependekan dari eXtensible Markup Language,

dikembangkan mulai tahun 1996 dan mendapatkan pengakuan dari W3C

pada Februari 1998. XML sering digunakan untuk mendeskripsikan suatu

obyek beserta propertinya. Seperti halnya HTML, XML juga

menggunakan elemen yang ditandai dengan tag pembuka (diawali ‘<’

dan diakhiri ‘>’), tag penutup (diawali ‘</’ diakhiri ‘>’) dan atribut

elemen. Seperti contoh berikut yang digunakan untuk mendeskripsikan

objek sebuah buku

<buku>

<judul>Pemrograman ASP</judul>

<pengarang>Mr. X</pengarang>

<penerbit>PT. YG</penerbit>

<tahun>2008></tahun>

</buku>

XML memungkinkan pengembang software untuk meng-

expose sumber daya berharga pada bentuk yang memilki interoperabilitas

tinggi, dimana sumber daya ini adalah semua tipe aplikasi atau

pnyimpanan data yang digunakan oleh antar organisasi. Arsitektur XML

Web services mendefinisikan mekanisme standard untuk menyediakan

sumber daya melalui pengiriman pesan XML. Untuk mengakses sumber

21

Page 22: proposalTA SI

daya hanya dengan mentransmisikan pesan-pesan XML melalui protokol

standard seperti TCP, HTTP, atau SMTP. Kata “Web Service”

(singkatnya “service”) mengacu pada bagian kode yang

mengimplementasikan interface XML menjadi sumber daya.

H. Metode Penelitian

1. Subjek dan Alat Penelitian

Pada penelitian ini, yang menjadi subjek adalah membuat aplikasi sistem

informasi rekam medis yang dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit

pada pasien beserta tindakan beserta solusi dan obat yang dapat digunakan

untuk menanganinya. Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini

berupa Hardware dan Software, sebagai berikut:

a. Hardware

1) Processor Intel Core 2 Duo

2) Harddisk 120 GB

3) Memori 1024 DDR 2

4) Monitor Samsung Sync Master 15’

5) Mouse dan Keyboard

6) Printer HP Deskjet 3900

b. Software

1) Sistem Operasi Microsoft Windows XP

2) Aplikasi Pemrograman Borland Delphi 7

3) Ms SQL Server 2000

22

Page 23: proposalTA SI

c. Kebutuhan Sistem

1) Prosesor Intel Pentium 4, AMD Sempron

2) Memori 256 MB

3) Harddisk 120 GB

4) Lan Card

5) Switch Hub

6) Monitor resolusi 1024x768

7) Keyboard dan Mouse

2. Metode Pengumpulan Data

a. Studi Pustaka yang sebagian besar berasal dari buku-buku referensi yang

berkaitan dengan dunia kedokteran dan rekam medis

b. Metode Interview, yaitu mengadakan wawancara langsung dengan dokter

atau pegawai dinas kesehatan terkait.

c. Observasi (Penelitian Langsung), yaitu sebuah metode pengumpulan data

atau fakta yang cukup efektif dengan cara melakukan pengamatan dan

pencatatan dengan peninjauan langsung ke lapangan atau lokasi yang

bersangkutan untuk memperoleh informasi yang diperlukan sebagai bahan

penelitian.

3. Perancangan dan Pembuatan Aplikasi

a. Analisis Data

23

Page 24: proposalTA SI

Analisis data merupakan tahap selanjutnya setelah data diperoleh.

Tahap analisis ini untuk menentukan kebutuhan aplikasi serta bagaimana

aplikasi tersebut dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan.

b. Perancangan sistem

Bagian ini termasuk pembuatan prototype, serta menterjemahkan

pengetahuan menjadi aturtan-aturan. Perancangan sistem ini meliputi

perancangan form, perancangan menu, perancangan input, perancangan

proses, perancangan output.

1) Perancangan Form

Perancangan form ini dibuat untuk interaksi pemakai dalam

menjalankan aplikasi.

2) Perancangan Menu

Perancangan menu digunakan untuk menampilkan menu-menu

yang ada untuk merepresentasikan dari fungsi-fungsi yang disediakan.

3) Perancangan Input

Perancangan input digunakan untuk menyediakan input oleh

program.

4) Perancangan Proses

Yaitu pengolahan data dari masukan (input) menggunakan

Borland Delphi 7. Proses merupakan kegiatan implementasi dari

masukan (input) menjadi bentuk keluaran (output).

5) Perancangan Output

24

Page 25: proposalTA SI

Perancangan output ini untuk mengelola output yang dihasilkan

oleh program.

4. Pengujian Sistem

Pengujian program yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu dilakukan

dengan metode Black Box Test dan Alpha Test.

a. Black Box Test

Pengujian program dengan mengamati perangkat lunak apakah output

aplikasi sudah sesuai dengan masukan yang diberikan dan dilakukan oleh

orang yang mempunyai pengetahuan dan kompetensi dalam hal yang

diuji. Dalam pengujian ini, panguji tidak mengetahui prosesnya, yang

terpenting hanya input dan output sudah sesuai kebutuhan.

b. Alpha Test

Pengujian Alpha Test yang melibatkan user secara langsung. Kemudian

pengguna tersebut diminta untuk mengisi beberapa pertanyaan yang telah

terpadu.

I. Jadwal Penelitan

Tabel 1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

 Bulan Februari Maret April MeiMinggu II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Proposal Penelitian x x2 Analisis Sistem x x x x x

3Perancangan Sistem x x x x

4 Pengujian Sistem x x5 Pembuatan Laporan x x x x x x x x6 Pendadaran x x

25

Page 26: proposalTA SI

Daftar Pustaka

[1] Dedi Firman Ahmad dkk, 2007, Sistem Informasi Rekam Medis Pasien Rawat

Jalan Berbasis Web, Tugas Proyek S1, Universitas Ahmad Dahlan,

Yogyakarta

[2] Doan Astrian dkk, 2007, Sistem Informasi Rekam Medis Dokter Gigi, Tugas

Proyek S1, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

[3] Renny Nuraeni, 2007, Sistem Informasi Rekam Medik Di Rumah Sakit Lanud

Sulaiman Berbasis Client Server, Skripsi S1, Unikom, Bandung.

[4] Samuel Prakoso, Budi Sutejo Dharma Oetomo, Eddy Hartono, Ester Wibowo,

2006, Konsep dan Aplkasi Pemrograman Client Server dan Sistem

Terdistribusi, Andi, Yogyakarta.

[5] Teddy Marcus, Agus Prijono, dan Josef Widiadhi, 2004, Delphi Developer dan

SQL Server 2000, Informatika, Bandung.

[6] Tedy Setiadi, 2006, Modul Analisis dan Desain Sistem Informasi, Universitas

Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

[7] Tim Pengajaran DSS, 2005, Managerial Decision Making and Decision Support

System, Universitas Gunadarma, Jakarta.

[8] Uke Kurniawan Usman, 2005, Konsep Layanan Informasi Untuk Pasien Di Suatu

Rumah Sakit Dengan Menggunakan Sms, Laboratoria SISKOM, STT Telkom,

Bandung.

[9] http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=13466

[10] http://www.wimpermana.web.ugm.ac.id/budi_s/wp-content/client_server.pdf

[11] http://komputasi.inn.bppt.go.id:80/semiloka06/Gani_Soehadi.pdf

26

Page 27: proposalTA SI

[11] http://www.depkes.go.id

[12] http://id.wikipedia.org

[13] http://www.dentisia.com/paper/upload/

1186977928_MANUAL_REKAM_MEDIS.pdf

[14] http://fkuii.org/tiki-download_wiki_attachment.php?

attId=147&page=3.%20PERSETUJUAN%20TINDAKAN%20MEDIK

%20DAN%20INFORMED%20CONSENT

27

Page 28: proposalTA SI

Usulan Penelitian

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS BERBASIS CLIENT –

SERVER DAN WEB SERVICE

diajukan oleh

Adi Nugroho

04018155

kepada

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Ahmad Dahlan

telah disetujui oleh :

Pembimbing I,

Dewi Soyusiawati, S.T., M.T.

Pembimbing II,

Sri Winiarti, S.T.

Mengetahui,

Pembantu Dekan I

Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T.

28