proposalta si
TRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS BERBASIS CLIENT –
SERVER DAN WEB SERVICE
Usulan Penelitian untuk Skripsi
diajukan oleh:
Adi Nugroho04018155
Kepada
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAFAKULATAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
Yogyakarta, Januari 2008
A. Latar Belakang Masalah
IT (Information Technology) telah berkembang begitu pesatnya hingga
mempengaruhi setiap aktivitas manusia. Kualitas produk dan waktu menjadi
kunci sukses bisnis pada masa sekarang. Untuk mendukungnya perusahaan atau
instansi memerlukan suatu manajemen data dan proses yang cepat dan akurat
serta didukung oleh konektivitas jaringan yang baik. Semua tuntutan tersebut bisa
dipenuhi dengan teknologi berbasis komputer (IT) yang akan memberikan
informasi serta solusi alternatif bagi peningkatan produktivitas kerja. Dengan
adanya aplikasi bantu tersebut proses pemasukkan data, pengolahan data, serta
keluaran informasi yang diinginkan dapat dilakukan dengan cepat, akurat, dan
efisien. Report (laporan) semua aktivitas atau proses produksi juga dengan mudah
dibuat, belum lagi ditambah adanya dukungan keamanan dan kemudahan backup
data yang akan memudahkan penyimpanan dan pencarian setiap record data
produksi perusahaan atau instansi.
Rekam medis mempunyai fungsi antara lain untuk memberikan
perlindungan hukum(aspek legal) bagi para profesional (dokter/perawat),
manajemen rumah sakit maupun pasien itu sendiri. Rekam medis dapat menjadi
bukti autentik dalam masalah hukum, seperti untuk identifikasi jenazah korban
kecelakaan atau korban pembunuhan, selain itu rekam medis masih mempunyai
banyak kegunaan dalam pendidikan terutama ilmu kesehatan dan kedokteran,
penelitian dan informasi kesehatan.
Rekam medis merupakan data tertulis pada kartu yang mengandung
informasi yang lengkap dan akurat tentang identitas pasien, diagnosis, perjalanan
penyakit, proses pengobatan dan tindakan medis serta dokumentasi hasil
2
pemeriksaan. Sudah merupakan kewajiban dokter terhadap pasiennya untuk
membuat rekam medis sebagai bukti tentang pelayanan kesehatan yang telah
diberikan kepada pasien.
Sampai saat ini masalah penyimpanan rekam medis timbul bila ruang
tempat penyimpanan rekam medis terbatas. Rekam medis yang baru terus
bertambah, sementara ruangan tempat rekam medis tidak mungkin menampung.
Jalan keluar yang dapat ditempuh adalah dengan menyingkirkan sebagian dari
rekam medis yang pasti diperkirakan tidak akan dipakai lagi. Lama penyimpanan
data rekam medis ditetapkan dalam Permenkes tahun 1989, pasal 7 yaitu :
1. Lama penyimpanan rekam medis sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
terhitung tanggal terakhir pasien berobat
2. Lama penyimpanan rekam medis yang beraitan dengan hal-hal yang
bersifat khusus dapat ditetapkan sendiri
Dalam pengolahan data rekam medis pasien selama ini yang digunakan
oleh dokter-dokter praktek di rumah sakit masih banyak yang menggunakan cara
manual dengan dicatat pada buku besar. Sehingga ditakutkan nantinya jika dua
atau lebih pasien yang memiliki nama yang sama bisa tertukar dalam
pengambilan diagnosisnya, dalam dunia kesehatan salah diagnosa menjadi
permasalahn bagi dokter yang belum terpecahkan selain lambatnya pencarian
data rekam medis terhadap pasien.
Masalah yang merepotkan bagi pasien adalah ketika seorang pasien ingin
dirujuk atau dipindahkan ke rumah sakit, klinik, atau dokter lain setelah pasien
tersebut melakukan perawatan medis di tempat sebelumnya, maka pasien
3
tersebut harus membawa sendir data rekam medis tersebut. Hal ini akan sangat
riskan apabila rekam medis tersebut hilang saat dalam perjalanan. Jika data
rekam medis pemeriksaan sebelumnya pasien rujukan tersebut tidak ada maka
perlu dilakukan pemeriksaan dari awal lagi sehingga akan memperlama
penanganan yang sesungguhnya lebih diperlukan.
Dengan permasalahan tersebut pemerintah melalui Departemen Kesehatan
menetapkan suatu peraturan undang-undang bagi dokter praktek bahwa semua
dokter praktek harus memiliki Sitem Rekam Medis yang dinamis, fleksibel, serta
memudahkan dalam penanganan pasien dan sudah dalam sistem yang
terkomputerisasi tentunya.
Sistem Informasi Rekam Medis dikhususkan untuk digunakan di rumah
sakit oleh para dokter. Sistem ini juga bisa digunakan untuk dokter yang
membuka praktek di kediamannya ataupun dokter yang memiliki klinik
tersendiri. Dalam kasus ini seorang dokter dituntut harus dapat memberikan
pelayanan kepada pasien dengan cepat dengan ketelitian tinggi, memudahkan
pasien dalam melakukan pendaftaran, membayar dan mendapatkan informasi
lainnya, selain itu peraturan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang
mengharuskan setiap Dokter dengan spesialis apapun harus memiliki sistem
rekam medis yang sudah ter-komputerize dan dengan media penyimpanan data
yang terpusat dalam memenuhi pelayanan kesehatan bagi pasien. Inti dari suatu
sistem pelayanan kesehatan adalah terdapatnya suatu sistem yang komprehensif
dan terintegrasi yang mempunyai kemampuan dalam mengakses dan mamantau
4
informasi tentang pasien serta terhadap terhadap pergerakannya dari awal sampai
akhir kesembuhannya.
Pada Sistem Informasi Rekam Medis diharapkan bisa membantu para
dokter dan rumah sakit untuk penanganan data pasien dan dapat membantu
dalam hal sistem pengambilan keputusan bagi para dokter tersebut terhadap
pasiennya. Bagi pasien dengan adanya rekam medis yang media penyimpanan
datanya secara terpusat diharapkan akan dapat mempermudah perawatan pasien
rujukan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Selain itu sebagai warga
negara Indonesia yang baik sudah kewajiban kami untuk membantu pemerintah,
mengabdi pada bangsa dan negara dalam bentuk membantu pengadaan Sistem
Rekam Medis. Sehingga diperoleh sistem informasi yang efektif dan efisien yang
dapat membantu dalam mengoperasionalkan data pasein rawat jalan.
Manfaat yang bisa didapat oleh dinas kesehatan Republik Indonesia adalah
dapat memantau kinerja dokter berupa pelayanan dan kemampuan menangani
pasien. Tingkat kesehatan masyarakat juga bisa dipantau oleh dinas kesehatan
dengan adanya seitem informasi rekam medis ini.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, dapat didefinisikan masalah
sebagai berikut :
1. Sistem penanganan data pasien pada rumah sakit atau yang biasa diguanakan
para dokter umumnya masih manual dengan buku besar.
5
2. Dokter sering salah mendiagnosa pasien karena data pasien pada
pemerikasaan sebelumnya tidak ada dan jika sudah ada bisa saja tertukar
dengan pasien yang mungkin memiliki nama yang sama
3. Pasien sering menerima akibatnya yang disebabkan oleh kesalahan diagnosa
dokter karena data rekam medis pemeriksaan sebelumnya tidak ada atau
tertukar dengan pasien lain.
4. Perlunya penanganan data rekam medis yang telah lama tersimpan sejak
terakhir pasien pemilik data rekam medis tersebut berobat.
5. Pemerintah melalui Departemen Kesehatan membutuhkan data rekam medis
yang akan diteruskan ke Departemen Kesehatan pusat untuk melihat tingkat
kinerja dokter dan mendata tingkat kesehatan penduduk negara Indonesia.
C. Batasan Masalah
Permasalahan yang dibahas adalah data rekam medis pasien, yang meliputi:
input data dokter, data pasien berdasarkan No. Regristrasi Pasien dan Nomer
Rekam Media Pasien, data diagnosa dan tindakan pasien, dan penulisan laporan
data pasien masuk ataupun keluar yang masing-masing terdiri dari laporan
perperiodik dengan sistem penyimpanan data terpusat dan terintegrasi. Data
rekam medis yang sudah lama tersimpan atau data tersebut sudah tidak terpakai
lagi bisa dibuatkan data warehouse
Pengguna dari aplikasi sistem informasi rekam medis ini adalah dokter,
perawat dan dinas kesehatan sebagai penerima laporan.
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan
menjadi pembahasan penelitian adalah :
1. Bagaimana merancang suatu implementasi sistem informasi rekam medis
yang mampu memudahkan penentuan diagnosa penyakit beserta tindakan
terhadap pasien oleh dokter.
2. Bagaimana mengimplemantasikan perangkat lunak (software) yang
dihasilkan mampu memberikan informasi yang akurat kepada pengguna
(user) mengenai diagnosa penyakit pada pasien.
E. Tujuan Penelitian
1. Dapat membuat suatu aplikasi rekam medis yang berguana dalam
pengambilan keputusan bagi seorang dokter terhadap pasiennya berupa
diagnosa dan tindakan.
2. Membantu memberikan informasi tentang riwayat kesehatan pasien
3. Membantu meningkatkan pelayanan kesehatan dengan cara pembuatan rekam
medis dengan penyimpanan data yang terpusat.
4. Membantu dinas kesehatan dalam memantau kinerja dokter dan tingkat
kesehatan masyarakat.
7
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu :
1. Dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
khususnya dalam hal sistem informasi yang dapat membantu sistem
pendukung keputusan.
2. Bagi pengguna program, diharapkan dapat membantu mempermudah
melakukan diagnosa penyakit dan tindakan pada pasien.
3. Dapat menerapkan pengetahuan yang didapat dalam bidang akademis dan
menambah pengetahuan tentang sistem informasi dan sistem pendukung
keputusan
G. Kajian Pustaka
1. Kajian hasil penelitian terdahulu
Penelitian sebelumnya yang telah dilaksanakan adalah “Sistem
Informasi Rekam Medis Dokter Gigi” yang merupakan Tugas Proyek S1
Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan oleh tim yang terdiri dari
Doan Astrian dan kawan – kawan [2], pada penelitian ini tim tugas proyek
terebut membuat aplikasi untuk satu spesialis bidang kedokteran yaitu
kedokteran gigi yang hanya digunakan secara perseorangan.
Tugas Proyek S1 Teknik Informatika oleh tim Dedi Firman Ahmad
dan kawan – kawan [1] yang berjudul “Sistem Informasi Rekam Medis
Pasien Rawat Jalan Berbasis Web”, penelitian tugas proyek tersebut tentang
rekam medis pasien rawat jalan di Klinik Semar yang berbasis web.
8
Rinny Nuraeni [3] dalam skripsinya yang berjudul “Sistem Informasi
Rekam Medik Di Rumah Sakit Lanud Sulaiman Berbasis Client Server”, yang
membahas tentang pembuatan sistem informasi rekam medis di salah satu
rumah sakit di daerah Bandung Selatan yaitu Rumah Sakit Lanud Sulaiman.
Dengan pemakain interface berupa bahasa pemograman Borland
Delphi 7, user dapat dengan mudah meng-install aplikasi ini di komputer.
Aplikasi ini juga lebih murah dan lebih efisien karena dapat digunakan
kapanpun. Tetapi hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, dapat
dijadikan sebagai acuan dalam melakukan penelitian ini, sehingga bisa
mendapatkan hasil yang baik. Untuk itu, peneliti mencoba melakukan sebuah
penelitian yaitu pembuatan aplikasi sistem informasi rekam medis yang bisa
terintegerasi lebih dari satu rumah sakit dengan penyimpanan data yang
terpusat di server utama dalam hal ini Dinas Kesehatan. Aplikasi bisa dibuat
dengan menggabungkan aplikasi Desktop dan Website disesuaikan dengan
kebutuhan.
2. Kerangka Teori
a Konsep Dasar Sistem
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-
komponen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Komponen-
komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat lepas
sendiri-sendiri. Subsistem-subsistem tersebut saling berinteraksi dan
saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau
sasaran sistem dapat tercapai.
9
b Konsep Dasar Informasi.
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk
yang penting bagi si penerima informasi dan mempunyai nilai yang nyata
atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang akan datang.
Informasi akan berguna bagi seseorang sesuai dengan tujuan,
ketelitian yang sesuai kebutuhan, tepat waktu, tersedia pada tempat dan
waktu yang tepat, serta dalam bentuk yang dapat dipergunakan secara
efektif dan tafsiran yang tepat serta jelas bagi penerimanya.
Hubungan antara data dengan informasi adalah seperti bahan baku
sampai barang jadi. Dengan kata lain, sistem pengolahan informasi
mengelola data menjadi informasi. Gambar 3.1 menunjukkan trasformasi
data menjadi informasi.
Gambar 1. Transformasi Data Menjadi Informasi
c Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sebuah sistem manusia atau mesin yang
terpadu (intergrated), untuk manyajikan informasi guna mendukung
fungsi operasi manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware), dan
10
Penyimpanan data
Data Pengolahan Informasi data
perangkat lunak (ssoftware) komputer, prosedur pedoman, model
manajemen, keputusan dan sebuah database.
Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, dan
mengeluarkan hasilnya. Model dasar sistem informasi adalah : Data,
Pengolahan dan Informasi. Gambar 3.2 menunjukkan model dasar sistem
informasi.
Gambar 2. Model dasar sistem informasi
Kualiatas dari suatu Informasi tergantung tiga hal, yaitu :
1) Informasi harus akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan, tidak
banyak gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi.
2) Informasi harus tepat waktu
Informasi yang diterima tidak boleh terlambat. Informasi yang
terlambat menjadi tidak bernilai lagi karena informasi merupakan
landasan dalam pengambilan keputusan.
3) Informasi harus relevan
Informasi yang dihasilkan harus mempunyai manfaat bagi
pemakainya.
Data Pengolahan
Informasi data
11
d Sistem Informasi Berbasis Komputer
Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam bidang bisnis
difokuskan pada data kemudian ditentukan pada informasi dan dukungan
keputusan. Saat ini komunikasi dan konsultasi menjadi perhatian utama.
Selama era komputer, perusahaan pada umumnya mengabaikan
informasi yang dibutuhkan oleh manajer. Praktek ini berlanjut seperti
pada komputer generasi pertama, dimana penekanannya untuk penerapan
akutansi selama periode ini, hingga pertengahan tahun 1960-an
dinamakan Elektronik Data Prosessing (EDP).
Beberapa orang memiliki pandangan atau pemikiran kedepan
yang mengetahui bahwa komputer dapat melakukan lebih dari sekedar
pengolahan data. Diantaranya adalah HP. Luhn dan Stephen E, Furth dari
IBM, yang mengembangkan pemakai komputer yang dikenal dengan
nama Information Retrieval, yaitu penggunaan komputer sebagai sistem
informasi. Pada tahun 1964, suatu generasi baru penerapan komputer
yang diperkenalkan mempunyai pengaruh kuat dalam penerapan
komputer. Suatu perusahaan dapat maju dan berkembang melalui
komputer dengan kapasitas unit penyimpanan yang lebih besar dan
peralatan komunikasi data. Konsep penggunaan komputer sebagai sistem
informasi dipromosikan oleh perusahaan komputer dalam pengembangan
perlengkapannya. Konsep ini di kenal sebagai penerapan komputer yang
harus di laksanakan untuk memenuhi tujuan utamanya yaitu
menghasilkan suatu informasi.
12
e Konsep Basis Data
Hampir semua aspek dalam sebuah organisasi atau perusahaan
mempunyai hubungan dengan basis data. Dalam suatu organisasi atau
perusahaan biasanya digunakan sebagai pengelolaan sistem informasi,
yang sudah menjadi keharusan demi untuk meningkatkan efisiensi dan
kecepatan operasional di dalam organisasi atau perusahaan tersebut.
Tidak ada sistem informasi yang dapat dibuat tanpa adanya basis data.
Basis data dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip, sebuah
lemari arsip menerapkan suatu aturan tertentu tentang bagaimana
keseluruhan arsip-arsip tadi disusun. Hampir semua lemari arsip memiliki
aturan dalam penyusunan arsip-arsip di dalamnya, pengelompokan arsip-
arsip ditentukan menurut kronologisnya.
Basis data adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan,
sedangkan basis data di bagi atas 2 kata, yaitu “basis” dan “data”. Basis
dapat diartikan sebagai markas atau gudang, sedangkan data adalah
representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti
manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya,
yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa basis data adalah
kumpulan data yang saling berhubungan dan disimpan secara bersama
tanpa pengulangan yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai
kebutuhan.
13
Prinsip utama dari basis data adalah pengaturan data dengan
tujuan untuk kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan data. Di
dalam basis data terdapat suatu sistem yang dapat membuat dan
memelihara suatu basis data untuk para penggunanya yang disebut
sebagai sistem manajemen basis data.
Model basis data yang sering digunakan adalah basis data model
relational. Basis data relational ini menyimpan data dalam sebuah tabel
sebagaimana tabel yang sebenarnya yang terdiri atas kolom dan baris.
Basis data dapat menangani data mulai dari data yang sederhana sampai
pada data yang rumit. Data dalam jumlah sedikit sampai pada data dalam
jumlah besar, bahkan untuk satu pengguna atau banyak pengguna, yang
semuanya disebut dengan kompleksitas basis data.
f Sistem Manajemen Basis Data
1) Pengertian Sistem Manajemen Basis Data
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) merupakan kumpulan
program yang memungkinkan pengguna (user) untuk membuat dan
memelihara suatu basis data. Sistem manajemen basis data pada
dasarnya adalah program komputer yang memungkinkan pengguna
untuk membuat dan memelihara basis data sehingga pengguna dapat
memasukan, mengubah, menghapus, memanipulasi, dan memperoleh
kembali data tersebut dengan mudah.
14
2) Abstraksi Data
Tujuan utama DBMS (DataBase Management Sistem) adalah
untuk menyediakan fasilitas antarmuka (interface) dalam melihat data
yang lebih ramah (user oriented) kepada pemakai. Maka dari itu
sistem menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan
dipelihara.
Ada tiga level bagaimana melihat data dalam sebuah sistem
basis data, yaitu:
a) Level Fisik (Physical Level)
Merupakan level terendah dalam abstraksi data yang
menunjukan bagaimana sesungguhnya suatu data disimpan. Pemakai
melihat data sebagai gabungan dari struktur datanya sendiri. Pemakai
juga berkompeten dalam mengetahui bagaimana representasi fisik
dari penyimpanan/pengorganisasian data.
b) Level Logic / Konseptual (Conceptual Level)
Level ini menggambarkan data apa yang sebenarnya (secara
fungsional) disimpan dalam basis data dan hubunganannya dengan
data yang lain. Pemakai mengetahui bahwa data
disimpan/dipresentasikan dalam beberapa file/level.
c) Level Penampakan (View Level)
Merupakan level tertinggi dari abstraksi data yang hanya
menunjukan sebagian dari basis data. Pemakai dalam sistem basis
15
data tidak akan terlihat dengan semua data/informasi yang
ada/disimpan karena para pemakai hanya membutuhkan sebagian
data/informasi dalam basis data yang kemunculannya dimata pemakai
diatur oleh aplikasi end user.
Pengguna basis data :
1. Administrator basis data.
2. Perancang basis data.
3. Pengguna Aplikasi:
a Casual end Users : orang yang perlu informasi yang berbeda
pada setiap waktu.
b Native end Users : orang yang secara tetap melakukan query
dan update.
c Sophisticated end Users : orang yang memerlukan data yang
kompleks.
d Stand alone Users : orang yang menggunakan basis data untuk
keperluan sendiri.
4. Pemrogram dan sistem analis.
g. Data Warehouse
Data Warehouse adalah Data yang menampung data sejarah yang
cukup panjang dapat 5 sampai dengan 10 tahun. Data warehouse akan
sangat diperlukan karena kebutuhan suatu organisasi akan data sangat
besar, tetapi sering tidak mempunyai kemampuan untuk memprosesnya..
Hal tersebut sama halnya dengan otak kanan yang bertugas untuk
16
menangkap dan menyimpan data dalam volume yang besar, sementara
otak kiri tidak tahu bagaimana memakainya. Kemampuan manajer untuk
menganalisis data yang sangat besar tersebut sangat terbatas sehingga
perlu dilakukan pengaturan tertentu sehingga lebih mudah untuk
dianalisis.
Intinya adalah volume data tidak relevan jika tidak
diorganisasikan, dengan mengorganisasikan data kita memperoleh nilai
tambah dari data tersebut. Padahal, nilai bagi sebuah organisasi berarti
bagaimana mengubah data menjadi informasi untuk mengambil
keputusan.
Datawarehouse mendukung kemampuan melakukan query untuk
mendukung pengambilan keputusan. Perkembangan jaringan komputer
memungkinkan adanya sistem basis data tesebar, Internet yang semakin
global menjadi tulang punggun dari perusahaan, teknologi media
penyimpanan yang berkapasitas besar serta makin cepat dan murah, serta
perkembangan platform baru akan mewarnai masa depan dari data
warehousing.
h. Client – Server
Client/server adalah solusi terbaik untuk mendapatkan aplikasi
database yang handal dalam hal sekuritas dan fault-tolerance serta
mampu mengurangi kepadatan lalu-lintas jaringan. Arsitektur jaringan
Client – Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang
membedakan fungsi komputer apakah sebagai client atau server. Secara
17
absolut client tidak mempunyai kontrol atas data yang berada di server,
dalam hal ini client hanya perlu membuat permintaan untuk semua
aktifitas yang diinginkan.
Mekanisme keamanan data yang diterapkan pada sistem
client/server sangat tinggi, menyebabkan aplikasi client tidak dapat
membuka file-file data secara langsung, dalam hal ini client cukup
melakukan log-in dan jika userid serta password yang dimasukan benar
maka kemudian aplikasi server akan memberikan servis untuk membuka
database yang diminta oleh user, servis yang diberikan juga masih
ditentukan oleh hak akses (access granted) yang dimiliki oleh user
tersebut.
Komponen Client Server pada dasarnya dibentuk oleh tiga komponen
yaitu :
1) Client
Merupakan terminal yang digunakan oleh pengguna untuk
meminta layanan tertentu yang dibutuhkan. Terminal dapat berupa
PC. Peran client adalah mengirimkan pesan berupa permintaan
layanan ke server.
2) Middleware
Komponen perantara yang memungkinkan client dan server
untuk saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Client
dapat megirimkan pesan atau permintaan kepada server,
menerjemahkan pesan dari client agar dapat dimengerti oleh server,
18
menerjemahkan hasil proses dari server dan mengirimkan hasil
proses yang telah diterjemahkan kembali ke client.
3) Server
Merupakan pihak yang menyediakan layanan, dapat berupa
basis data, monitor TP, atau Web. Secara umum server berperan
menerima pesan permintaan layanan dari client, memproses
permintaan tersebut dan mengirimkan hasil permintaan kepada client.
Pada sistem client/server, client cukup mengirim sebuah
statemen SQL ke server. Sebagai ilustrasi misalnya seorang user ingin
mendapatkan informasi Pasien yang namanya dimulai dengan 'Fuad'
maka dalam hal ini aplikasi client (yang dibuat dengan Visual FoxPro
6.0) akan mengrim statemen SQL ke aplikasi server (MySQL Database
Server) sebagai berikut;
SELECT * FROM pasien WHERE nama LIKE 'fuad%'
Selanjutnya server akan merespon statemen SQL yang dikirim
tersebut dengan hanya mengirim kembali recod-record (rows) yang
memenuhi kriteria saja untuk ditampilkan pada komputer workstation,
jadi proses yang berhubungan dengan basis data dilakukan pada
komputer server.
19
Dengan sistem client server maka kuantitas data yang
ditransmisikan dapat di reduksi, mengakibatkan waktu akses menjadi
semakin singkat.
i. Web Service
Merupakan suatu system perangkat lunak yang didesain untuk
mendukung interaksi antar computer dalam jaringan. Web service
memiliki antarmuka dalam format yang dapat dibaca oleh komputer
seperti WSDL (Web Service Description Language). Sistem lain
berinteraksi dengan web service melalui message yang dikirimkan
dengan protokol HTTP. Aplikasi yang dibuat dengan berbagai macam
bahasa pemrograman dan berjalan pada berbagai platform dapat saling
bertukar data melaui web service.
Keuntungan web service adalah sebagai berikut :
1) Web service memungkinkan aplikasi yang
berjalan dalam berbagai platform untuk dapat saling berinteraksi
2) Web service menggunakan standar protokol
yang terbuka
3) Dengan menggunakan protokol HTTP, web
service dapat melalui berbagai macam firewall tanpa harus banyak
mengubah konfigurasi firewall tersebut.
20
4) Web service memungkinkan penggabungan
aplikasi layanan dari berbagai perusahaan
XML kependekan dari eXtensible Markup Language,
dikembangkan mulai tahun 1996 dan mendapatkan pengakuan dari W3C
pada Februari 1998. XML sering digunakan untuk mendeskripsikan suatu
obyek beserta propertinya. Seperti halnya HTML, XML juga
menggunakan elemen yang ditandai dengan tag pembuka (diawali ‘<’
dan diakhiri ‘>’), tag penutup (diawali ‘</’ diakhiri ‘>’) dan atribut
elemen. Seperti contoh berikut yang digunakan untuk mendeskripsikan
objek sebuah buku
<buku>
<judul>Pemrograman ASP</judul>
<pengarang>Mr. X</pengarang>
<penerbit>PT. YG</penerbit>
<tahun>2008></tahun>
</buku>
XML memungkinkan pengembang software untuk meng-
expose sumber daya berharga pada bentuk yang memilki interoperabilitas
tinggi, dimana sumber daya ini adalah semua tipe aplikasi atau
pnyimpanan data yang digunakan oleh antar organisasi. Arsitektur XML
Web services mendefinisikan mekanisme standard untuk menyediakan
sumber daya melalui pengiriman pesan XML. Untuk mengakses sumber
21
daya hanya dengan mentransmisikan pesan-pesan XML melalui protokol
standard seperti TCP, HTTP, atau SMTP. Kata “Web Service”
(singkatnya “service”) mengacu pada bagian kode yang
mengimplementasikan interface XML menjadi sumber daya.
H. Metode Penelitian
1. Subjek dan Alat Penelitian
Pada penelitian ini, yang menjadi subjek adalah membuat aplikasi sistem
informasi rekam medis yang dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit
pada pasien beserta tindakan beserta solusi dan obat yang dapat digunakan
untuk menanganinya. Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini
berupa Hardware dan Software, sebagai berikut:
a. Hardware
1) Processor Intel Core 2 Duo
2) Harddisk 120 GB
3) Memori 1024 DDR 2
4) Monitor Samsung Sync Master 15’
5) Mouse dan Keyboard
6) Printer HP Deskjet 3900
b. Software
1) Sistem Operasi Microsoft Windows XP
2) Aplikasi Pemrograman Borland Delphi 7
3) Ms SQL Server 2000
22
c. Kebutuhan Sistem
1) Prosesor Intel Pentium 4, AMD Sempron
2) Memori 256 MB
3) Harddisk 120 GB
4) Lan Card
5) Switch Hub
6) Monitor resolusi 1024x768
7) Keyboard dan Mouse
2. Metode Pengumpulan Data
a. Studi Pustaka yang sebagian besar berasal dari buku-buku referensi yang
berkaitan dengan dunia kedokteran dan rekam medis
b. Metode Interview, yaitu mengadakan wawancara langsung dengan dokter
atau pegawai dinas kesehatan terkait.
c. Observasi (Penelitian Langsung), yaitu sebuah metode pengumpulan data
atau fakta yang cukup efektif dengan cara melakukan pengamatan dan
pencatatan dengan peninjauan langsung ke lapangan atau lokasi yang
bersangkutan untuk memperoleh informasi yang diperlukan sebagai bahan
penelitian.
3. Perancangan dan Pembuatan Aplikasi
a. Analisis Data
23
Analisis data merupakan tahap selanjutnya setelah data diperoleh.
Tahap analisis ini untuk menentukan kebutuhan aplikasi serta bagaimana
aplikasi tersebut dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan.
b. Perancangan sistem
Bagian ini termasuk pembuatan prototype, serta menterjemahkan
pengetahuan menjadi aturtan-aturan. Perancangan sistem ini meliputi
perancangan form, perancangan menu, perancangan input, perancangan
proses, perancangan output.
1) Perancangan Form
Perancangan form ini dibuat untuk interaksi pemakai dalam
menjalankan aplikasi.
2) Perancangan Menu
Perancangan menu digunakan untuk menampilkan menu-menu
yang ada untuk merepresentasikan dari fungsi-fungsi yang disediakan.
3) Perancangan Input
Perancangan input digunakan untuk menyediakan input oleh
program.
4) Perancangan Proses
Yaitu pengolahan data dari masukan (input) menggunakan
Borland Delphi 7. Proses merupakan kegiatan implementasi dari
masukan (input) menjadi bentuk keluaran (output).
5) Perancangan Output
24
Perancangan output ini untuk mengelola output yang dihasilkan
oleh program.
4. Pengujian Sistem
Pengujian program yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu dilakukan
dengan metode Black Box Test dan Alpha Test.
a. Black Box Test
Pengujian program dengan mengamati perangkat lunak apakah output
aplikasi sudah sesuai dengan masukan yang diberikan dan dilakukan oleh
orang yang mempunyai pengetahuan dan kompetensi dalam hal yang
diuji. Dalam pengujian ini, panguji tidak mengetahui prosesnya, yang
terpenting hanya input dan output sudah sesuai kebutuhan.
b. Alpha Test
Pengujian Alpha Test yang melibatkan user secara langsung. Kemudian
pengguna tersebut diminta untuk mengisi beberapa pertanyaan yang telah
terpadu.
I. Jadwal Penelitan
Tabel 1. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan
Bulan Februari Maret April MeiMinggu II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Proposal Penelitian x x2 Analisis Sistem x x x x x
3Perancangan Sistem x x x x
4 Pengujian Sistem x x5 Pembuatan Laporan x x x x x x x x6 Pendadaran x x
25
Daftar Pustaka
[1] Dedi Firman Ahmad dkk, 2007, Sistem Informasi Rekam Medis Pasien Rawat
Jalan Berbasis Web, Tugas Proyek S1, Universitas Ahmad Dahlan,
Yogyakarta
[2] Doan Astrian dkk, 2007, Sistem Informasi Rekam Medis Dokter Gigi, Tugas
Proyek S1, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
[3] Renny Nuraeni, 2007, Sistem Informasi Rekam Medik Di Rumah Sakit Lanud
Sulaiman Berbasis Client Server, Skripsi S1, Unikom, Bandung.
[4] Samuel Prakoso, Budi Sutejo Dharma Oetomo, Eddy Hartono, Ester Wibowo,
2006, Konsep dan Aplkasi Pemrograman Client Server dan Sistem
Terdistribusi, Andi, Yogyakarta.
[5] Teddy Marcus, Agus Prijono, dan Josef Widiadhi, 2004, Delphi Developer dan
SQL Server 2000, Informatika, Bandung.
[6] Tedy Setiadi, 2006, Modul Analisis dan Desain Sistem Informasi, Universitas
Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
[7] Tim Pengajaran DSS, 2005, Managerial Decision Making and Decision Support
System, Universitas Gunadarma, Jakarta.
[8] Uke Kurniawan Usman, 2005, Konsep Layanan Informasi Untuk Pasien Di Suatu
Rumah Sakit Dengan Menggunakan Sms, Laboratoria SISKOM, STT Telkom,
Bandung.
[9] http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=13466
[10] http://www.wimpermana.web.ugm.ac.id/budi_s/wp-content/client_server.pdf
[11] http://komputasi.inn.bppt.go.id:80/semiloka06/Gani_Soehadi.pdf
26
[11] http://www.depkes.go.id
[12] http://id.wikipedia.org
[13] http://www.dentisia.com/paper/upload/
1186977928_MANUAL_REKAM_MEDIS.pdf
[14] http://fkuii.org/tiki-download_wiki_attachment.php?
attId=147&page=3.%20PERSETUJUAN%20TINDAKAN%20MEDIK
%20DAN%20INFORMED%20CONSENT
27
Usulan Penelitian
SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS BERBASIS CLIENT –
SERVER DAN WEB SERVICE
diajukan oleh
Adi Nugroho
04018155
kepada
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Ahmad Dahlan
telah disetujui oleh :
Pembimbing I,
Dewi Soyusiawati, S.T., M.T.
Pembimbing II,
Sri Winiarti, S.T.
Mengetahui,
Pembantu Dekan I
Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T.
28