proposal tugas akhir tangga precast

23
PROPOSAL TUGAS AKHIR SEGMEN TANGGA PRACETAK DENGAN BETON RINGAN Diusulkan Oleh : MUHAMMAD RIDHO IKHTIAR 3112110036 / 2012 SAMUEL RUMINGGAS SIAHAAN 3112110042 / 2012 PROGRAM STUDI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI JAKARTA DEPOK 2015

Upload: muhammad-sarajevo

Post on 12-Feb-2016

136 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Tugas akhir segmen tangga precast

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Tugas akhir tangga precast

PROPOSAL TUGAS AKHIR

SEGMEN TANGGA PRACETAK DENGAN BETON RINGAN

Diusulkan Oleh :

MUHAMMAD RIDHO IKHTIAR 3112110036 / 2012

SAMUEL RUMINGGAS SIAHAAN 3112110042 / 2012

PROGRAM STUDI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

DEPOK 2015

Page 2: Proposal Tugas akhir tangga precast

PROPOSAL PENGAJUAN TUGAS AKHIR

LEMBAR PENGESAHAN

Judul TA : SEGMEN TANGGA PRACETAK DENGAN BETON RINGAN

1. Subjek TA : BAHAN

2. Nama Mahasiswa : Muhammad Ridho Ikhtiar 3112110036 / 2012

Samuel Ruminggas Siahaan 3112110042 / 2012

3. Pembimbing yang diusulkan : Pratikto ST, Msi

NIP. 19610725 198903 1 002

Depok, 13 Februari 2015 Diajukan oleh,

Mahasiswa Mahasiswa

Muha mmad R id ho I kht iar S amue l Ru minggas S ia haa n

NIM 3112110036 NIM 3112110042

Mengetahui, Ketua KPK Bahan

Drs. Muhtarom Riyadi, SST. M Eng

NIP. 19591230 198503 1 002

Page 3: Proposal Tugas akhir tangga precast

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………... ...I

D

AFTARISI..............................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............... ........................................................................................1

1.2 Permasalahan...........................................................................................................1

1.2.1 Pembatasan masalah…………………………………………………….2

1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2. 1 Pengertian Tangga ………………………………………………………………….3

2. 2 Beton Pracetak…………………………………………………………………..3

2. 3 Pengujian slump …………………………………………………………………..4 - 5

BAB III METODOLOGI

3.1 Metode Penulisan....................................................................................................... 6

3.2 Sistematika Penulisan..................................................................... ............................ 6 - 7

3.3 Metodelogi Pelaksanaan ……………………………………………………………7 - 8

3.4 Schedule……………………………………………………………………………. 9

3.5 Objek / Lokasi………………………………………………………………………9

BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………..10

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………11

Page 4: Proposal Tugas akhir tangga precast

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Prospek bisnis properti terus meningkat dan tahun 2012 ini dipandang sebagai

kebangkitan bisnis properti. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik, turunnya suku

bunga, dan meningkatnya daya beli masyarakat menjadi faktor utama bangkitnya bisnis

properti Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ) yang semakin maju dan

semakin canggih, membuat teknologi beton mempunyai potensi yang lebih luas dalam

bidang kontruksi. Kebutuhan akan perumahan setiap tahun semakin bertambah baik rumah

bertingkat ataupun rumah susun. Kepadatan penduduk yang membuat lahan-lahan untuk

perkantoran, pemukiman dan bangunan umum lainnya menjadikan banyak orang atau

kontraktor yang membuat konstruksi rumah bertingkat demi mendapatkan ruang yang lebih

banyak dengan lahan yang sempit dan memakai tangga sebagai penghubung antar lantai.

Beton merupakan bahan yang dominan karena memiliki durability atau tingkat

keawetan yang tinggi dibanding bahan material lain walaupun mempunyai berat sendiri

yang besar. Pemakain beton sudah umum dalam pembuatan tangga dengan metode

pengecoran ditempat. Beton sangat baik untuk konstruksi karena dalam pembuatannya

lebih mudah, lebih kuat dan lebih tahan lama. Pemakaian beton juga sangat baik dalam

pembuatan tangga karena bisa mengurangi beban yang diterima oleh struktur dengan

membuat rongga pada penampang tersebut.

1.2 PERMASALAHAN

Permasalahan yang timbul adalah sulitnya pembuatan tangga sebagai penghubung antar

lantai, sehingga perlu dikembangkan metode pembuatan yang baru agar dapat

mempermudah pembuatan tangga dan efisien waktu. Sehingga permasalahan yang kami

bahas adalah:

Bagaimana cara membuat segmen tangga pracetak.

Bagaimana cara membuat beton ringan.

Page 5: Proposal Tugas akhir tangga precast

2

1.3 PEMBATASAN MASALAH

Dari permasalahan diatas peneliti membatasi masalah sebagai

berikut : Pembuatan segmen tangga pracetak dengan beton ringan.

1.4 TUJUAN PENULISAN

Di dalam penelitian ini bertujuan untuk membuat segmen tangga pracetak dengan

beton ringan.

Page 6: Proposal Tugas akhir tangga precast

3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tangga

Tangga adalah konstruksi yang dirancang untuk menghubungkan dua tingkat

vertikal yang memiliki jarak satu sama lain (Broto, 2007). Beberapa syarat-syarat

umum tangga ditinjau dari segi Penempatan, Kekuatan dan bentuk. Penempatan adalah

diusahakan sehemat mungkin menggunakan ruangan, mudah ditemukan oleh semua

orang , mendapat cahaya matahari pada waktu siang dan tidak mengganggu lalu lintas

orang banyak. Kokoh dan stabil bila dilalui orang ataupun barang sesuai dengan

perencanaan dan bentuknya sederhana, layak, sehingga mudah dan cepat

pengerjaannya serta murah biayanya. Kerapihan, indah, serasi dengan keadaan sekitar

tangga itu sendiri.

2.2 Beton Pracetak

Beton Pracetak adalah Elemen atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan

yang dicetak terlebih dahulu sebelum dirakit menjadi bagian dari struktur bangunan.

Segmental tangga adalah bagian dari plat tangga pracetak yang akan disusun menjadi

bentuk elemen tangga dalam lebar yang lebih kecil – 20cm.

Gambar segmental tangga pracetek

Pada bagian segmental tangga banyak terdapat tempat2 yang sempit akibat rongga yang

digunakan untuk mengurangi beban berat sendiri. Untuk mengatasi keropos beton

akibat bagian yang sempit ini digunakan bahan tambah beton superplasticizer.

Bahan Tambah ini menurut ASTM C494 dan British Standard 5075 adalah bahan

kimia tambahan yang mengurangi air dan menambah kekuatan. Dengan pemakaian

bahan tambah ini diperoleh adukan dengan faktor air semen lebih rendah pada nilai

Page 7: Proposal Tugas akhir tangga precast

4

kekentalan adukan yang sama atau diperoleh adukan dengan kekentalan lebih encer

dengan faktor air

Page 8: Proposal Tugas akhir tangga precast

4

semen yang sama, sehingga kuat tekon beton lebih tinggi. Perhitungan tulangan

untuk tangga adalah : (Edward G Nawy, 1996).

Gambar segmental tangga pracetak

Kebutuhan untuk beton adalah 0,5 m3 dan tulangan D10 sebanyak 20 batang. Untuk

cetakan segmental beton tangga ini menggunakan plywood yang diperkuat oleh kayu

kaso

6/8 dan rongga pipa pralon 1/2”. Untuk pembeban tangga, mengacu pada peraturan (SKBI ,1987).

Self compacted concrete (SCC) juga merupakan hal yang baru bagi teknologi

beton di Indonesia. Beton ini tidak memerlukan proses pemadatan atau tidak perlu

menggunakan alat vibrator seperti pada beton konvensional dan hanya akibat berat

sendiri beton ini akan menjadi padat. Beton ini dapat mengisi bagian bagian yang sulit

dijangkau oleh alat vibrator (Okamura, 2003).

2.3 Pengujian

Untuk menguji apakah beton ini tidak perlu proses pemadatan manual , digunakan

metode slump flow test berbeda dengan slump test pada beton normal. Slump flow test (

T500 atau T20) metode pengujian sesuai standar ASTM C161 1 atau JIS dengan

menggunakan alat abram’s cone test sesuai ASTM C143M, Alat ini ditempatkan diatas

papan uji slump dan kemudian diisi dengan beton SCC dengan posisi normal ( diameter

besar dibawah ) atau posisi terbalik dengan diameter kecil dibawah. Kerucut abram’s

Page 9: Proposal Tugas akhir tangga precast

5

diangkat keatas kurang lebih 4 detik derngan ketinggian sekitar 300 mm. Beton SCC

mempunyai nilai slump dengan diameter 560 – 760 mm. Slump flow test T500 artinya

waktu yang dibutuhkan

Page 10: Proposal Tugas akhir tangga precast

6

oleh beton untuk mengalir sampai diameter 500mm atau 20inch dan waktu yang

dibutuhkan sekitar 2 – 5 detik tergantung derajat viskositas beton ( Stefan,2006).

Untuk mendapatkan kriteria tersebut diatas diperlukan admixture sesuai dengan dosis

aturan yang ada. Penggunaan superplasticizer saat ini telah berkembang pesat. Tujuan dari

penggunaan superplasticizer di antaranya untukmeningkatkan mutu beton dan meningkatkan

kelecakan (workability).

secara umum Superplasticizer juga mampu memberikan flowability dan retention yang baik.

Pemakaian dosis superplasticizerdianjurkan untuk melakukantrial-error terhadap campuran

beton sehingga tidak menimbulkan pengaruh pada kekuatan akhir.

PratiktodanSusilowati,2010meneliti Pemanfaatan

superplasticizerpadabetonringan struktural beragregat limbah botol plastik jenis PET.

Bahan tambah ini dapat mencegah agregat yang ringan dan berkumpul disatu tempat pada

kadar silika fume 5% dan superplasticizer 5%.

Dengan menggunakan beton SCC akan mengurangi biaya proses pemadatan

dengan vibrator dan dijamin beton akan memadat setelah proses pengeringan. Tetapi total

biaya belum tentu dapat direduksi kecuali pada proyek ber skala besar. Jadi beton SCC ini

dapat memperbaiki mutu beton dibandingkan dengan beton konvensional (Okamura,2002).

Page 11: Proposal Tugas akhir tangga precast

7

BAB III

METODOLOGI

3.1 Metode Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini kami menggunakan metode sebagai berikut :

Studi lapangan

Studi lapangan adalah sebuah metode dalam pengumpulan data berdasarkan

kondisi pelaksanaan di lapangan untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan.

Studi literatur

Studi literatur adalah suatu metode dalam pengambilan keputusan dan

pengumpulan data berdasarkan buku – buku yang memberikan gambaran secara

umum terhadap masalah diatas.

3.2 Sistematika Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini disusun dalam bab-bab sehingga pembaca dapat memahami

isi dari Tugas Akhir ini, secara garis besar Tugas Akhir ini disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini berisikan Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Permasalahan, Pembatasan

Masalah, Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan

yang diajukan dan dilengkapi dengan sumber yang dipakai.

BAB III METODE PELAKSANAAN

Bab ini menjelaskan metode-metode yang mengunakan didalam mengumpulkan data

maupun dalam menganalisis data dalam menyelesaikan permasalahan yang dikemukakan.

Page 12: Proposal Tugas akhir tangga precast

8

BAB IV ANALISIS DATA

Bab ini membahas mengenai pembuatan segmen tangga pracetak dengan mengunakan

beton ringan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang Kesimpulan dan Saran dari penelitian yang

dibahas. DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

3.3 Metedeologi Pelaksanaan

Penelitian ini berlokasi di laboratorium Uji Bahan Jurusan Teknik Sipil Politeknik

Negeri Jakarta dan laboratorium lain. Tangga pracetak yang digunakan pada rumah

bertingkat adalah typikal dengan elevasi yang umum pada perumahan adalah 3m. Tangga

pracetak ini dibagi menjadi 4 bagian yang sama. Untuk pelaksanaan tangga pracetak ini

dimulai dari mempersiapkan denah tangga yang disesuaikan dengan denah atau ukuran

rumah minimalis modern. Perencanaan struktur tangga dari perhitungan beban, gaya

dalam, penulangan dan detailing tangga. Tahap selanjutnya membuat cetakan segmen

tangga dan membuat campuran beton ringan.

Gambar metode pembuatan beton pracetak

Page 13: Proposal Tugas akhir tangga precast

9

Diagram alur pembuatan beton ringan pracetak

Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu persiapan bahan, desain/model

tangga dan pengujian dari beton serta pembahasan dan analisa hasil pengujian. Tahapan

mendesain tangga sesuai dengan denah atau desain rumah minimalis modern, selanjutnya

membuat gambar detail rencana panel tangga dan membuat rancangcampuran beton.

Pembuatan campuran beton dengan komposisi sbb PC : A : FA : SP. Sedangkan bahan-

bahan yang digunakan untuk pembuatan beton SCC adalah semen portland, agregat, air,

mengambil dari beton instant seperti : indocon. Penambahan fly ash (10%) dan

superplasticizer(2%)

sesuai dengan dosis yang terdapat pada kemasan superplasticizer . Proses perawatan selama

28 hari untuk segmen tangga. yang nantinya setelah priode tersebut beton akan diuji

coba dengan memberikan beban dhorizontal ataupun yang miring dirakit menjadi panel

tangga dengan tulangan D10 dan mortar special seperti mortar utama. Panel Tangga

dijadikan satu kesatuan yang akan membentuk tangga. Dan tahapan akhir adalah uji

pembebanan yang disesuaikan dengan standard SNI.

Page 14: Proposal Tugas akhir tangga precast

1

3.4 Jadwal pelaksanaan

No kegiatan februari maret april mei juni 03-Jul1. persiapan bahan penelitian2. pembimbingan tugas akhir3. pengujian bahan dan pembuatan benda uji4. pembuatan mix desan beton ringgan5. bekisting pengecoran dan perawatan6. pengujian benda uji7. anlisa data

3.5 Objek / Lokasi

Penelitian ini berlokasi di laboratorium bahan POLITEKNIK NEGERI JAKARTA.

Page 15: Proposal Tugas akhir tangga precast

1

BAB IV

PENUTUP

Demikian proposal tugas akhir ini penulis ajukan. Penulis meminta dengan hormat

kepada dosen pembimbing untuk membantu penulisan dalam peyusunan tugas akhir ini.

Atas perhatian penulis ucapkan terimakasih.

Depok,februari 2015

Dosen KPK Tugas Akhir Pembimbing Tugas Akhir

Drs. Muhtarom Riyadi, SST. M Eng Pratikto ST, Msi

NIP. 19591230 198503 1 002 NIP. 19610725 198903 1 002

Page 16: Proposal Tugas akhir tangga precast

1

DAFTAR PUSTAKA

Nawy, E. G.,2009, Reinforced concrete: a fundamental approach, singly reinforced concrete, Prentice Hall., pages 120-195.

EFNARC, “Specification and guidelines for Self Compacting Concrete”, February 2002 Okamura, H., and

Ouzi, M., 2003, Self compacting concrete , Journal of advance concrete technology Vol. 1 No.1 April

2003, Japan Concrete Institute

Nawy, E. G.,2009, Reinforced concrete: a fundamental approach, singly reinforced concrete, Prentice Hall., pages 120-195.

Pratikto, dan Susilowati, A., 2011, Beton mutu tinggi tanpa proses pemadatan Manual (High Strength of Self

Compacted Conrete), Laporan PenelitianUnggulan, Politeknik Negeri Jakarta. ‘

SNI T-03-3449-2002 , Tata Cara Rencaba Pembuatan Campuran Beton Ringan dengan agregat Ringan , Departemen Pekerjaan Umum, Yayasan LPMB Bandung.

Septana, 2012, h tt p :// se p t a n a b p .w o r d p r e ss . c o m / t a g /t a ngg a - b e t on / (diakses tanggal, 5 september 2014, jam 20.00).

SKBI-1.3.53.1987, UDC 624-042; “Pedoman peraturan beban untuk rumah dan

gedung”,Departemen Pekerjaan Umum, Yayasan Penerbit PU, Jakarta Tatang, 2011, h tt p : / / t a t ang w . b l og s po t . c o m / 2011 / 0 4 / baha n -s upe r p l a s t i c i ze r- u n t uk -

beton.html (diakses tanggal, 5 september 2014, jam 20.00).

Page 17: Proposal Tugas akhir tangga precast

12