bab 5 dinding precast

16
28 BAB V DINDING PRACETAK (PRECAST) A. Tinjauan Umum Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan / membentuk ruangan. Pada bangunan rumah tinggal maupun gedung tinggi, sampai sekarang masih banyak yang menggunakan dinding bata merah maupun bata ringan. Metode pasangan dinding bata konvesional harus disusun bergerigi atau bertangga dengan perkuatan balok dan kolom praktis setiap jarak 2,5 meter. Seiring dengan kemajuan teknologi kontruksi bangunan gedung yang semakin pesat mulai beralih ke metode yang lain. Salah satu inovasi dibidang bangunan adalah adanya dinding pracetak (precast). Dinding precast concrete adalah suatu metode percetakan komponen secara mekanisasi dalam pabrik atau workshop dengan memberi waktu pengerasan dan mendapat kekuatan sebelum di pasang. Produk precast concrete dapat dipasang dengan cepat dan kualitasnya sangat baik dari sisi struktur (kekuatan dan kekakuannya), maupun dari sisi arsitektur (kerapihan dan keindahan). Pada umumnya metode dinding precast adalah untuk komponen-komponen yang berulang (repetitif), sehingga bisa dibuat satu sebagai contoh dan apabila memuaskan dapat dikerjakan berulang dengan kualitas yang sama. Metode ini biasanya digunakan untuk proyek-proyek apartemen dan bangunan tinggi lainnya dengan alasan praktis dan rapih. Seperti yang dilaksanakan pada proyek apartemen Malioboro City Apartement . B. Bahan Bangunan dikatakan baik jika memiliki kekuatan struktur. Kekuatan struktur erat kaitannya dengan kekuatan bahan. Kekuatan bahan tergantung jenis dan kualitasnya, cara pengerjaannya dan perawatannya. Bahan bangunan merupakan komponen yang sangat mempengaruhi mutu dari hasil pekerjaan. Maka bahan bangunan yang akan digunakan sedapat mungkin merupakan yang terbaik dan

Upload: eko-agrelyo-pratama

Post on 08-Dec-2015

125 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

fsafasfasfasf

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 5 Dinding Precast

28

BAB V

DINDING PRACETAK (PRECAST)

A. Tinjauan Umum

Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan

/ membentuk ruangan. Pada bangunan rumah tinggal maupun gedung tinggi,

sampai sekarang masih banyak yang menggunakan dinding bata merah maupun

bata ringan. Metode pasangan dinding bata konvesional harus disusun bergerigi

atau bertangga dengan perkuatan balok dan kolom praktis setiap jarak 2,5 meter.

Seiring dengan kemajuan teknologi kontruksi bangunan gedung yang

semakin pesat mulai beralih ke metode yang lain. Salah satu inovasi dibidang

bangunan adalah adanya dinding pracetak (precast). Dinding precast concrete

adalah suatu metode percetakan komponen secara mekanisasi dalam pabrik atau

workshop dengan memberi waktu pengerasan dan mendapat kekuatan sebelum di

pasang.

Produk precast concrete dapat dipasang dengan cepat dan kualitasnya sangat

baik dari sisi struktur (kekuatan dan kekakuannya), maupun dari sisi arsitektur

(kerapihan dan keindahan). Pada umumnya metode dinding precast adalah untuk

komponen-komponen yang berulang (repetitif), sehingga bisa dibuat satu sebagai

contoh dan apabila memuaskan dapat dikerjakan berulang dengan kualitas yang

sama. Metode ini biasanya digunakan untuk proyek-proyek apartemen dan

bangunan tinggi lainnya dengan alasan praktis dan rapih. Seperti yang

dilaksanakan pada proyek apartemen Malioboro City Apartement .

B. Bahan

Bangunan dikatakan baik jika memiliki kekuatan struktur. Kekuatan struktur

erat kaitannya dengan kekuatan bahan. Kekuatan bahan tergantung jenis dan

kualitasnya, cara pengerjaannya dan perawatannya. Bahan bangunan merupakan

komponen yang sangat mempengaruhi mutu dari hasil pekerjaan. Maka bahan

bangunan yang akan digunakan sedapat mungkin merupakan yang terbaik dan

Page 2: Bab 5 Dinding Precast

29

sesuai dengan kebutuhan dan pertimbangan biaya yang ada, disesuaikan dengan

ketentuan yang ada dalam Rencana Kerja dan Syarat (RKS).

Semua bahan yang akan dipakai di proyek melalui persetujuan pengawas

sehingga sesuai dengan persyaratan dalam RKS dan dapat menjamin mutu

pekerjaan dilapangan. Bahan yang akan dipakai hendaknya menggunakan bahan

yang masih baru dan masih terjaga mutunya.

Penyimpanan bahan bangunan perlu diperhatikan, agar bahan bangunan

yang dipakai tetap dalam kondisi yang layak pakai. Apabila selama penyimpanan

bahan menjadi tidak layak pakai, maka pengawas akan meminta pelaksana selaku

penanggungjawab agar mengganti dengan bahan yang sesuai persyaratan. Bahan

yang memenuhi syarat yaitu bahan yang sesuai dengan peraturan-peraturan

standar yang berlaku di Indonesia. Bahan-bahan yang dipergunakan dalam

pekerjaan dinding pracetak (precast) pada proyek Malioboro City Apartement

adalah:

1. Beton Ready Mix

Beton ready mix adalah adukan beton siap pakai yang dibuat dipabrik

(batching plant). Mutu beton yang dipakai pada proyek ini untuk pekerjaan dinding

precast K-300 (fc’= 250Mpa). Alasan utama dipakai beton ready mix adalah mutu

beton yang dihasilkan lebih sesuai dengan mutu beton yang direncanakan sehingga

lebih mendekati dari hasil hitungan, disamping itu waktu yang digunakan akan lebih

efisien.

Gambar 5.1 Beton ready mix

2. Baja Tulangan

Pada proses produksi dinding precast pada proyek ini tulangan baja

yang digunakan adalah tulangan polos U-24 (fy = 240 mpa), wremesh U-50

(fy = 500 mpa), tulangan ulir U-40 (fy = 400 mpa).

Page 3: Bab 5 Dinding Precast

30

Gambar 5.2 Tulangan Wremesh

Gambar 5.3 Tulangan Polos

Gambar 5.4 Tulangan Ulir

3. Kawat Bendrat

Kawat bendrat adalah kawat yang terbuat dari baja lunak berdiameter

minimum 1 mm yang memiliki fungsi untuk mengikat rangkaian baja

tulangan agar kedudukannya tidak berubah dan kawat bendrat juga berfungsi

memperkuat hubungan antar sambungan tulangan sehingga sambungan dapat

bekerja sama menahan beban yang bekerja.

Page 4: Bab 5 Dinding Precast

31

Gambar 5.5 Kawat Bendrat

4. Plat baja

Plat baja adalah baja lembaran yang mempunyai dimensi ukuran tebal x

panjang x lebar . Pada dinding precast digunakan untuk menyambungkan

dinding precast ke struktur bangunan.

Gambar 5.6 Plat baja Embeded

Gambar 5.7 Plat baja Braket

Page 5: Bab 5 Dinding Precast

32

5. Mur dan Baut

Mur dan baut sangat banyak digunakan , sebab fungsi mur dan baut

sebagai alat penyambung atau pengikat komponen yang satu dengan yang

lainnya.

Gambar 5.8 Mur dan Baut

C. Alat-alat yang Digunakan

Alat kerja merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam

menciptakan hasil kerja yang memuaskan. Kontraktor harus mengadakan semua

peralatan atau perlengkapan kerja yang lengkap untuk melaksanakan pekerjaan.

Pemilihan dari jumlah kebutuhan ditetapkan berdasarkan macam pekerjaan,

rencana kerja, keadaan lapangan, dan volume pekerjaan yang akan dikerjakan.

Alat kerja tersebut harus cukup memadai baik dari segi kualitas maupun

kuantitasnya, agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi saling pinjam akibat

kurangnya alat serta harus memperbaiki alat terlebih dahulu karena alat tersebut

sebetulnya sudah tidak layak dipakai. Konsultan pengawas berhak untuk

mengintruksikan kapada kontraktor untuk melengkapi atau menambah jumlah

peralatan jika dirasa peralatan yang tersedia kurang memadai dalam usaha

mencapai target prestasi.

Alat–alat yang digunakan dalam pelaksanaan proyek, baik itu alat berat

maupun ringan bertujuan untuk menunjang kelancaran pekerjaan proyek.

Beberapa tujuan secara umum :

1. Mempercepat penyelesaian pekerjaan.

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan

3. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas pekerjaan.

Page 6: Bab 5 Dinding Precast

33

4. Menghemat biaya

Dalam pemilihan alat yang akan digunakan dalam pelaksanaan proyek

harus disesuaikan dengan besar volume pekerjaan yang ada, dengan kata lain

harus ada keseimbangan antara jumlah pekerjaan yang ada dengan alat yang akan

dioperasikan dengan hasil yang optimal. Adapun alat-alat yang di gunakan adalah:

a. Cetakan Precast

Alat yang dibuat untuk mencetak beton sesuai ukuran yang diingikan,

biasanya cetakan ini terbuat dari besi atau baja.

Gambar 5.9 Cetakan Precast

b. Mesin bor

Alat ini adalah suatu jenis mesin yang gerakannya memutarkan alat

yang arah mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan

pelubangan).

Gambar 5.10 Mesin Bor

Page 7: Bab 5 Dinding Precast

34

Gambar 5.11 Bor tangan

c. Alas las dan travo las

Alat yang digunakan untuk menyambungkan logam dengan cara

mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan dan atau

tanpa tekanan yang akan menghasilkan sambungan yang kontinyu.

Gambar 5.12 Alat las

Gambar 5.13 Travo las

d. Truk Aduk Beton (Concrete Mixer Truck)

Truk aduk beton adalah truk beton yang dilengkapi dengan mesin

gerak pengaduk beton (drum type concrete mixer) yang terpisah

dengan mesin truknya. Truk aduk beton ini berguna untuk mengangkut

adukan beton ready mix. Selama truk berjalan membawa adukan beton

dari tempat percampuran sampai ke lokasi proyek, silinder berputar

terus-menerus searah jarum jam dengan kecepatan balapan sampai dua

Page 8: Bab 5 Dinding Precast

35

belas kali permenit. Untuk mengeluarkan adukan di dalamnya silinder

diputar sedemikian rupa sehingga jika silinder diputar berlawanan

dengan arah jarum jam, adukan beton terangkat keluar. Truk aduk

beton dengan kapasitas bak pengaduk/molen maksimal 7 m3.

Gambar 5.14 Truk aduk beton (Mixer Truck)

e. Corong cor

Corong cor digunakan untuk mempermudah proses pengecoran agar

beton segar mudah masuk kedalam cetakan.

Gambar 5.15 Corong cor

f. Tower crane dan Mobil crane

Alat ini memiliki fungsi utama sebagai alat lalulintas material dari

bawah keatas ataupun sebaliknya, misalnya saat melakukan pekerjaan

pengecoran beton dengan cara mengangkat beton dengan bucket dari

truck mixer menuju lokasi pengecoran, fungsi lainnya juga dapat

digunakan sebagai mobilisasi tulangan atapun bahan-bahan kontruksi

ke area pekerjaan dan kedua mobil ini juga digunakan pada saat tahap

penyimpanan (stronge), penumpukan (stacking), dan pemasangan (site

erection).

Page 9: Bab 5 Dinding Precast

36

Gambar 5.16 Tower Crane

Gambar 5.17 Mobil Crane

D. Metode Pelaksanaan

Berikut ini adalah metode yang dipakai dalam membuat dinding pracetak

(precast) pada proyek pembangunan Malioboro City Apartement :

1. Fabrikasi penulangan dinding dan sambungan

Adalah merangakai tulangan pokok dengan sengkang pada tulangan

dinding precast. Dimana hal ini dikerjakan dilokasi lain, sebelum dipasang

pada cetakan dinding precast. Pada tahap ini yang dikerjakan antara lain

pembuatan tulangan, plat besi embeded, breket, dan anchor.

Page 10: Bab 5 Dinding Precast

37

Gambar 5.18 Fabrikasi tulangan dinding

Gambar 5.19 Fabrikasi breket

Gambar 5.20 Fabrikasi plat embedded

Gambar 5.21 Fabrikasi anchor

2. Penyetelan dan pembersihan cetakan

Penyetelan dan pembersihan cetakan ditujukan agar cetakan sesuai ukuran

dan bersih dari kotor-kotoran yang ada di sekitar lokasi fabrikasi.

Page 11: Bab 5 Dinding Precast

38

Gambar 5.22 Penyetelan dan pembersihan cetakan

Gambar 5.23 Penyetelan dan pembersihan cetakan

3. Pemasangan tulangan dinding

Tulangan dinding yang telah dirangkai dipasangkan pada cetakan yang

telah disiapkan, lalu dilakukan juga pemasangan anchor dan plat embedded.

Gambar 5.24 Pemasangan tulangan

4. Pengecoran dinding precast

Proses pengecoran ini mengunakan corong cor yang diangakt mengunakan

tower crane atau mobil crane, kemudian dipadatkan menggunakan vibrator.

Page 12: Bab 5 Dinding Precast

39

Gambar 5.25 Proses pengecoran

Gambar 5.26 Proses pengecoran

Gambar 5.27 Proses perapihan beton segar

5. Perawatan beton (Curing)

adalah kegiatan penjagaan beton paska pengecoran dan finishing

pengecoran agar beton tetap lembab dengan cara menyiram beton.

6. Pemindahan dan penyimpanan

Setelah beton kering (4 hari), proses berikutnya adalah pelepasan beton

dari cetakan kemudian dipindahkan dengan mengunakan mobil crane lalu

disimpan ditempat penyimpanan.

Gambar 5.28 Proses pelepasan beton

Page 13: Bab 5 Dinding Precast

40

Gambar 5.29 Proses pemindahan beton

Gambar 5.30 Proses penyimpanan beton

7. Pemasangan dinding precast

Pemasangan dinding precast mengunakan bantuan alat berat berupa mobil

crane atau tower crane, dinding precast yang telah siap lalu diangkat dengan

alat berat, setelah itu dilakukan penyetingan posisi mengunakan ploting dan

pemasangan sambungan berupa breket dengan mengunakan alat las, setelah

itu baru dilakuakan pemasangan baut mengunakan mesin bor tangan.

Page 14: Bab 5 Dinding Precast

41

Gambar 5.31 Proses pemasangan dinding

Gambar 5.32 Proses ploting

Page 15: Bab 5 Dinding Precast

42

Gambar 5.33 Proses penyambungan

Gambar 5.34 Proses pemasangan baut

Gambar 5.35 Dinding precast tampak luar

Page 16: Bab 5 Dinding Precast

43

Gambar 5.36 Dinding precast tampak dalam