proposal proyek akhir -...

17
Proposal Proyek Akhir Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 1

Upload: trantruc

Post on 06-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Proyek Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19546-3110040708-paper...Proposal Proyek Akhir Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan

Proposal Proyek Akhir

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 1

Page 2: Proposal Proyek Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19546-3110040708-paper...Proposal Proyek Akhir Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan

Proposal Proyek Akhir

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 2

Page 3: Proposal Proyek Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19546-3110040708-paper...Proposal Proyek Akhir Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan

Proposal Proyek Akhir

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Kota Kediri merupakan daerah dengan ketinggian sedang yang berada di ± 67 m atas

permukaan air laut dan terletak antara 11105’ - 11203’ BT dan 745’ - 755’ LS. Luas wilayah Kota

Kediri adalah 63,40 Km2, yang secara administratif terbagi dalam 3 kecamatan yaitu Kecamatan

Mojoroto, Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren. Adapun batas wilayahnya adalah sebagai

berikut :

Batas Utara : Kecamatan Gampengrejo (Kab. Kediri)

Batas Timur : Kecamatan Wates dan Gurah (Kab. Kediri)

Batas Selatan : Kecamatan Kandat dan Ngadiluwih (Kab.Kediri)

Batas Barat : Kecamatan Kandat dan Ngadiluwih (Kab.Kediri)

Dari aspek topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 m diatas permukaan laut,

dengan tingkat kemiringan 0-40%. Kota ini dibelah sungai Brantas yang membujur dari Selatan ke

Utara sepanjang 7 km, dengan lebar sungai 40-60 m. Sungai ini membagi Kota Kediri menjadi 2

wilayah, bagian Barat Sungai (Kecamatan Mojoroto) dan bagian Timur Sungai (Kecamatan Kota

Kediri dan Kecamatan Pesantren).

Di sebelah Barat pada Kecamatan Mojoroto terdapat Gunung Klotok (472 m) yang sekaligus

merupakan batas administrasi. Sedangkan pusat kota berada di daerah Timur. Wilayah Kota Kediri

terbagi menjadi 3 Kecamatan dan 46 Kelurahan. Kecamatan Mojoroto memiliki luas 2.460,10 Ha

terdiri dari 15 Kelurahan, Kecamatan Kota memiliki luas 1.490,0 Ha terdiri dari 17 Kelurahan dan

Kecamatan Pesantren memiliki luas 2.390,3 Ha terdiri dari 15 Kelurahan.

1.2. Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan kota Kediri saat ini yang cukup pesat menuntut adanya

penyediaan sarana dan prasarana kota yang semakin baik dan memadai. Salah satu penyediaan sarana

dan prasarana perkotaan diwujudkan dengan adanya pengelolaan persampahan suatu kota. Pengelolaan

Persampahan ditujukan untuk menanggulangi dan mencegah pencemaran lingkungan baik yang

ditimbulkan oleh sampah domestik maupun non domestik, sehingga pengelolaan dan penyedia sarana

secara optimal akan dapat menciptakan lingkungan hidup perkotaan yang sehat dan nyaman.

Page 4: Proposal Proyek Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19546-3110040708-paper...Proposal Proyek Akhir Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan

Proposal Proyek Akhir

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 4

Dalam operasional persampahan itu sendiri sangatlah erat kaitannya dengan kebutuhan akan

sarana dan prasarana yang memadai antara lain pewadahan , alat angkut, Tempat Pembuangan Sampah

Sementara serta ketersediaan Lahan Tempat Pembuangan Akhir Sampah. Khususnya di Kota Kediri

yang akhir-akhir ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat ditandai mulai munculnya

pusat-pusat perbelanjaan besar serta munculnya perumahan yang semakin padat, membuat perubahan

gaya hidup masyarakat , perubahan tata guna lahan, pertumbuhan penduduk karena migrasi dari

daerah lain ke kota Kediri serta dampak-dampak lain. Hal-hal tersebut tentu saja mempengaruhi

adanya perubahan timbulan sampah yang dihasilkan baik sampah domestik maupun sampah komersiil.

Perubahan tersebut menuntut adanya evaluasi terhadap kebutuhan akan sarana dan prasarana

persampahan yang memadai.

Di Kota Kediri masalah utama yang dominan pada persampahan adalah ketersediaan TPA

yang telah mengalami over capacity atau telah melewati masa pakainya, hal ini merupakan bagian dari

kebutuhan sarana dan prasarana persampahan yang harus dipenuhi. Jumlah armada alat angkut baik

berupa gerobak maupun truk sampah juga dinilai kurang memadai ditandai dengan adanya sampah-

sampah yang menumpuk di beberapa tempat. Keberadaan TPS masih terlihat belum merata di

beberapa wilayah di Kota Kediri, dan terjadi ketidak seimbangan pembagian tampungan buangan.

1.3. Perumusan Masalah

Berdasar uraian di atas maka permasalahan persampahan yang ada di Kota Kediri harus segera

diatasi dan permasalahan yang muncul adalah :

a. Bagaimana kondisi serta hasil evaluasi eksisting sarana dan prasarana persampahan di Kota

Kediri;

b. Bagaimana analisis kebutuhan sarana dan prasarana kota Kediri agar lebih memadai

1.4. Batasan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas di dalam proyek akhir ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

a. Evaluasi terhadap eksisting sarana dan prasarana persampahan di Kota Kediri;

b. Penyajian analisis dan perencanaan untuk kebutuhan sarana dan prasarana persampahan

yang meliputi alat angkut skala TPS ke TPA, Evaluasi TPS dan kebutuhan TPA sampai 15

tahun mendatang

1.5. Tujuan

Tujuan dari penulisan proyek akhir ini adalah :

a. Mengevaluasi eksisting sarana dan prasarana persampahan di Kota Kediri

b. Menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana persampahan untuk 15 tahun kedepan

Page 5: Proposal Proyek Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19546-3110040708-paper...Proposal Proyek Akhir Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan

Proposal Proyek Akhir

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 5

1.6. Manfaat

Manfaat dari penulisan proyek akhir ini adalah :

a. Dapat menjadi masukan bagi Dinas Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan (DTRKP)

Kota Kediri untuk evaluasi terhadap kebutuhan sarana dan prasarana persampahan.

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi DTRKP Kota Kediri dalam upaya pemenuhan kebutuhan

sarana dan prasarana persampahan.

Page 6: Proposal Proyek Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19546-3110040708-paper...Proposal Proyek Akhir Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan

Proposal Proyek Akhir

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sampah

2.1.1. Pengertian Sampah

Menurut SNI 19-2454-2002, sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik

dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan

lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Menurut Dharma Gunadi (Kebijakan Pengelolaan

Sampah Linats Kabupaten/ Kota, 2004), sampah adalah limbah atau buangan yang bersifat padat,

setengah padat yang merupakan produk sampingan dari kegiatan perkotaan atau siklus kehidupan

manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan.

2.1.2. Karakteristik Sampah

Menurut Thobanoglous, Theisen dan Vigil (Intregated Solid Waste Management Engineering

Principles and Management Issues, 1993), berdasarkan identifikasi karakteristik sampah domestik,

jenis sampah dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

1. Sampah Organik.

2. Sampah Anorganik.

3. Bahan Berbahaya Beracun (B3). Sampah B3 merupakan sampah yang keberadaannya secara

subtansial membahayakan kesehatan atau lingkungan atau kehidupan organisme. Sedangkan

sampah B3 menurut Environmental Protection memiliki sifat korosif, mudah terbakar, reaktif

dan beracun (baterai, tempat bekas bahan bakar, pupuk kimia, cat, pestisida dan lain-lain).

2.1.3. Klasifikasi Sampah

Berdasarkan SNI 19-3241-1994, tipe atau jenis sampah umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Sampah organik basah (garbage), yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan organik dan

mempunyai sifat mudah membusuk.

b. Sampah organik kering (rubbish), yaitu sampah yang susunannya terdiri dari bahan organic

maupun yang cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme sehingga sulit membusuk

c. Sampah yang berukuran besar (bulky waste), dalam kategori ini termasuk sampah yang

berukuran besar dan berat.

d. Sampah abu (ashes), yaitu sampah padat yang berasal dari pembakaran kayu, batu bara atau

insenerator. Ukurannya kecil, lembut, ringan dan mudah terbawa angin.

e. Sampah berupa lumpur dari pengolahan air bersih dan air limbah. Lumpur dari kolam

pengolahan harus dihindarkan langsung masuk ke air permukaan.

Page 7: Proposal Proyek Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19546-3110040708-paper...Proposal Proyek Akhir Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan

Proposal Proyek Akhir

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 7

f. Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua sampah yang berupa bangkai binatang,

g. Sampah sapuan jalan yaitu segala jenis sampah atau kotoran yang berserakan di jalan karena

dibuang oleh pengendara mobil ataupun masyarakat yang tidak bertanggung jawab.

h. Sampah konstruksi. Umumnya berupa logam, beton, kaca, pipa, plumbing dan kayu.

i. Sampah B3 merupakan buangan berbahaya dan beracun bersifat toksik karena itu perlu

penanganan khusus. Banyak dihasilkan dari kegiatan industri ataupun produk yang dipakai

sehari-hari. Semakin banyak industri yang berdiri akan semakin beragam limbahnya.

Berdasarkan SNI 19-3241-1994, sumber sampah dapat dibagi sebagai berikut :

a. Sampah dari kegiatan rumah tangga dan komersil.

b. Sampah institusional

c. Sampah konstruksi dan penghancuran bangunan

d. Sampah dari kegiatan pelayanan perkotaan

e. Sampah dari pengolahan di pabrik dan residunya

f. Sampah padat industri

g. Sampah pertanian

2.1.4. Timbulan Sampah

Timbulan sampah adalah banyaknya sampah yang dihasilkan per orang per hari dalam satuan

volume atau berat. Mengenali jenis dan sumber sampah, disertai dengan data komposisi dan jumlah

sampah yang dibuang merupakan dasar merancang dan mengoperasikan elemen-elemen penting dalam

pengelolaan sampah.

Berdasarkan SNI 19-3964-1994, spesifikasi sumber sampah berasal dari :

a. Perumahan

b. Non Perumahan

c. Besaran timbulan sampah berdasarkan klasifikasi kota adalah sebagai berikut :

Tabel. 2.1. Besaran Timbulan Sampah Berdasarkan Klasifikasi Kota

No.

Klasifikasi Kota

Volume

(Liter/Orang/Hari)

Berat

(Kg/Orang/Hari)

1.

2.

Kota Sedang

(100.000 < p > 500.000

Kota Kecil

(p < 100.000)

2,75 – 3,25

2,5 – 2,75

0,70 – 0,8

0,625 – 0,70

Page 8: Proposal Proyek Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19546-3110040708-paper...Proposal Proyek Akhir Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan

Proposal Proyek Akhir

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 8

Menurut Peavy (Environmental Engineering, 1995), jumlah timbulan sampah yang diakibatkan oleh

aktivitas kota dipengaruhi faktor-faktor antara lain :

a. Pertumbuhan penduduk

b. Perkembangan sosial, ekonomi dan budaya

c. Perkembangan industri

d. Kenaikan pendapatan perkapita

2.1.5. Pengolahan Sampah

Pengolahan sampah merupakan upaya untuk mengurangi volume sampah atau merubah bentuk

sampah antara lain dengan cara pembakaran, pengomposan, pemadatan, penghancuran, pengeringan

dan daur ulang.

Konsep penanganan sampah dikenal dengan istilah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) atau dengan istilah

lain 3M :

A. Reduce (Mengurangi), upaya mengurangi volume sampah.

B. Reuse (Menggunakan Kembali), upaya menggunakan kembali sampah tanpa perubahan untuk

kegiatan lain yang bermanfaat.

C. Recycle (Daur Ulang), upaya mendaur ulang sampah menjadi benda bermanfaat.

Untuk mengetahui cara pengolahan sampah yang tepat bagi suatu daerah perencanaan, perlu

diketahui karakteristik dan jumlah timbulan sampah yang akan diolah. Kita mengenal beberapa teknik

pengolahan sampah sebagai berikut :

a. Komposting

Komposting adalah salah satu cara pengolahan sampah dengan cara memanfaatkan proses

biologis yaitu pengembangan masa mikroba yang tumbuh selama proses terjadi

(Tchobanoglous, Theisen dan Vigil, Integrated Solid Waste Management, 1993). Proses

pengomposan merupakan suatu proses yang relatif paling mudah dan menimbulkan suatu

dampak lingkungan yang paling rendah.

Kompos banyak mengandung unsur hara mikro, sehingga tanah menjadi lebih gembur dan

lebih mampu menyimpan air (Warmadewanthi dan Tangahu, 2004).

Dari hasil penelitian Warmadewanthi dan Tangahu (Penambahan IMF dalam Proses

Komposting aerobik, 2004), kompos dapat dimanfaatkan untuk :

- Memperbaiki unsur tanah

- Sebagai pupuk organik

- Menjaga kesuburan tanah

- Meningkatkan kapasitas tanah untuk mengikat tanah.

b. Pembakaran dengan incinerator

Page 9: Proposal Proyek Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19546-3110040708-paper...Proposal Proyek Akhir Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan

Proposal Proyek Akhir

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 9

Metode pembakaran merupakan suatu teknik pengolahan sampah dengan membakar sampah

secara terkendali, sehingga terjadi perubahan bentuk/reduksi sampah padat menjadi abu, gas

dan cair. Metode pembakaran dilakukan dengan alat incinerator.

c. Daur Ulang

Daur ulang merupakan salah satu metode “Resources Recovery” yaitu memanfaatkan kembali

benda-benda yang masih mempunyai nilai ekonomis, seperti : plastik, karet, kaca, besi, dsb.

Pengolahan sampah dengan cara daur ulang, disamping mempunyai nilai ekonomis juga apat

mengurangi volume setelah sampah tersebut dibuang ke TPA.

2.2. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah

Prinsip dasar dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah adalah untuk memusnahkan

sampah domestik atau yang diklasifikasikan yang sejenisnya, ke suatu tempat pembuangan akhir

dengan cara penimbunan sehingga tidak atau seminimal mungkin menimbulkan gangguan terhadap

lingkungan sekitarnya. Adapun persyaratan TPA pada umumnya adalah :

a. Ekonomis dan dapat menampung sampah yang ditargetkan

b. Mudah dicapai oleh kendaraan-kendaraan pengangkut sampah

c. Aman terhadap lingkungan sekitarnya

d. Lokasi kedap air

e. Daerah tidak produktif untuk pertanian

f. Dapat dipakai minimal 5-10 tahun

g. Tidak membahayakan atau mencemarkan sumber air

h. Jarak daerah pelayanan ± 10 km

i. Daerah bebas banjir.

Menurut Wedahuditama (Pre-studi Masalah Sampah. Studi Kasus : Kota Surabaya, 2004) ada

beberapa macam teknologi pengolahan akhir sampah, yaitu : Metode Open Dumping, Metode Sanitary

Landfill, Metode Pengepakan sampah (Baling Method), Metode Pembakaran (Incineration/Thermal

converter), Metode Kompos, Metode ATAD (Autogeneus Thermophilic Aerobic Digestion). Metode

dengan kualitas terendah adalah Metode Open Dumping. Metode peralihan dari Open Dumping ke

Sanitary Landfill adalah Metode Controlled Landfill.

2.3. Usia Pakai Tempat Pembuangan Akhir

Usia pakai TPA adalah lamanya lahan TPA dapat dipergunkan untuk menampung sampah dari

suatu kota. Tempat pembuangan akhir diperlukan untuk menempatkan atau mengkarantinakan sampah

kota yang kemudian ditimbun agar tidak menimbulkan efek yang negatif bagi alam dan masyarakat

terutama yang tinggal di sekitar TPA.

Page 10: Proposal Proyek Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19546-3110040708-paper...Proposal Proyek Akhir Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan

Proposal Proyek Akhir

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 10

Daya tampung lokasi yang digunakan untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebaiknya dapat

menampung sampah minimal 5 tahun operasi. Hal ini dipengaruhi oleh metode lahan urug yang

digunakan, kedalaman dasar tempat pembuangan akhir, ketinggian timbunan, volume sampah yang

dibuang, kepadatan sampah dan kemampuan pengurangan volume sumber.

Perhitungan Kapasitas TPA :

Rumus : Q = ቀ . ୢቁ : F

Dimana :

Q = Kapasitas TPA(m3/tahun)

V = Volume sampah padat (m3/Org/hari)

N = Jumlah penduduk terlayani

d = Tinggi kedalaman sampah (m)

F = Faktor pemadatan

2.4. Proyeksi Jumlah Penduduk

Proyeksi jumlah penduduk diperlukan untuk memproyeksikan timbulan sampah pada suatu

daerah. Data tersebut dapat digunakan sebagai dasar perancanaan dan pengembangan sistem

pengelolaan sampah.

Perhitungan proyeksi jumlah penduduk didasarkan pada 3 metode, yaitu metode aritmatik, geometrik

dan eksponensial. Metode proyeksi jumlah penduduk yang digunakan dari ketiga metode tersebut

didasarkan pada nilai regresi yang terbesar. Proyeksi Sampah di TPA

Dengan bertambahnya waktu dan timbulan sampah di kota maka jumlah volume sampah yang dibuang

ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan meningkat, hal ini akan dipengaruhi oleh prosentase

pelayanan dan reduksi. Proses timbulan sampah kota sampai dengan volume sampah yang dibuang ke

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terlihat pada Skema Bagan Alir Pengolahan Persampahan sebagai

berikut :

Timbulan Reduksi Prosentase Volume Sampah

Sampah Kota Sampah Pelayanan di TPA

2.5. Prosentase Pelayanan Persampahan

. Kriteria pelayanan menurut Departemen Pekerjaan Umum Cipta Karya adalah sebagai berikut :

Kriteria Pelayanan Persampahan

Page 11: Proposal Proyek Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19546-3110040708-paper...Proposal Proyek Akhir Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan

Proposal Proyek Akhir

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 11

No.

Kepadatan (Jiwa/Hari)

Prosentase Pelayanan

1.

2.

3.

4.

Kawasan Permukiman

>150

100 – 150

50 – 100

< 50

Kawasan Komersil

Jalan Protokol dan Taman

Pasar

100%

75% atau sesuai permintaan

50% atau sesuai permintaan

Tergantung potensi

80%

100%

100%

Sumber : SK SNI 04-1993-03

Page 12: Proposal Proyek Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19546-3110040708-paper...Proposal Proyek Akhir Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan

Proposal Proyek Akhir

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 12

BAB III METODOLOGI

3.1. Bagan Alir Metodologi Penelitian

Pada bab metodologi akan menjelaskan alur pikir, tahapan yang akan dilakukan dan

menguraikan segala sesuatu yang berhubungan dengan proyek akhir yang antara lain

berhubungan dengan hal-hal ya ng diperlukan beserta urutan pelaksanaan proyek akhir ini. Hal

teknis serta upaya pencarian data primer maupun sekunder didasarkan dari studi terdahulu,

pengalaman berbagai pihak dalam teknik yang berhubungan dengan analisis kebutuhan sarana

dan prasarana persampahan. Rincian kegiatan dalam tahapan proyek akhir dapat dijelaskan

melalui bagan alir sebagai berikut:

IDE PROYEK AKHIR

PERIJINAN - ITS - DTRKP Kota Kediri -BPS

SURVEY LOKASI

IDENTIFIKASI MASALAH

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

STUDI LITERATUR Definisi Sampah Sumber Sampah Jenis Sampah Perlakuan Sampah Jenis-jenis sarana prasarana

Persampahan

PENGUMPULAN DATA Data Primer Data Sekunder

- pengamatan lapang -Jumlah Penduduk

-wawancara dengan pengelola -Data Statistik

-Data-data kedinasan

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 13: Proposal Proyek Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19546-3110040708-paper...Proposal Proyek Akhir Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan

Proposal Proyek Akhir

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 13

3.2. Ide Proyek Akhir

Adanya perkembangan ekonomi dan infrastruktur yang pesat di Kota Kediri kurang

diimbangi dengan sarana dan prasarana persampahan . Pemenuhan sarana dan prasarana

mutlak dibutuhkan untuk operasional persampahan sehingga perlu diadakan analisa

terhadap hal tersebut.

3.3. Perijinan

Pencarian data langsung dilaksanakan ke masing-masing instansi terkait yaitu :

DTRKP Kota Kediri, BPS Kota Kediri dan Bappeda Kota Kediri. Setelah terlebih dahulu

melakukan konfimasi dengan instansi yang bersangkutan.

3.4. Survey Lokasi

Dengan melihat secara langsung lokasi studi serta menginventarisasi temuan

maupun kejadian yang ada di lapangan

3.5. Identifikasi Masalah

Pengolahan data dari hasil survey menjadi materi-materi dan dikumpulkan kedalam

identifikasi masalah.

3.6. Studi Pustaka

Studi Pustaka dilakukan dengan mengumpulkan literatur yang berhubungan serta

relevan terhadap penelitian yang akan dilakukan seperti buku panduan, makalah, tesis dan lain-

lain

3.7. Metode Pengumpulan Data

Data Primer adalah data yang peroleh langsung melalui pengamatan langsung dan

wawancara dengan petugas pengelola, sedangkan Data sekunder berasal dari data yang

diperoleh dari laporan kegiatan dari dinas terkait yaitu DTRKP, Bappeda dan BPS.Adapun

yang ada meliputi:

a. Data Eksisting

Hal-hal yang berkaitan antara lain mengenai pewadahan, alat kumpul, TPS, container, alat angkut serta

TPA yang ada beserta kondisinya.

b. Data Primer

Jumlah Alat-alat persampahan

Page 14: Proposal Proyek Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19546-3110040708-paper...Proposal Proyek Akhir Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan

Proposal Proyek Akhir

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 14

Sistem yang dipakai dalam pengelolaan sampah

Luasan prasarana persampahan yang ada

c. Data Sekunder

Antara lain adalah data kependudukan, peta administrasi, plot peta sarana dan prasarana

persampahan

3.8. Analisis dan Pembahasan

Tahapan analisis dan pembahasan untuk merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana

persampahan sampai 15 tahun ke depan. Adapun tahapan yang dilakukan adalah:

Proyeksi penduduk dengan memilih salah satu dari 3 metode (Aritmatik, Geometrik dan

Least square) sampai 15 tahun kedepan.

Menganalisis kebutuhan pewadahan individu yang meliputi model, jumlah dan

pengambilannya.(memakai metode SNI)

Menganalisis kebutuhan alat pengumpul yang meliputi jumlah dan modelnya (memakai

metode SNI)

Menganalisis kebutuhan TPS beserta kontainer (memakai metode SNI)

Menganalisis kebutuhan Truk berdasarkan ritasi yang ada (memakai metode SNI)

Menganalisis upaya reduksi sampah khususnya metode Komposting.

3.9. Kesimpulan dan Saran

Hasil ini yang akan menjadi pedoman kebutuhan sarana dan prasarana persampahan diKota Kediri

yang meliputi pewadahan , pengumpulan, TPS, Container, Alat Angkut serta upaya reduksi

sampah. Akan diketahui pula model dan jumlah dari masing-masing sarana dan prasarana yang

dibutuhkan.

Pada bab saran akan mengulas hal-hal apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkan persampahan

yang ideal sebagai dasar penyediaan sarana dan prasarana persampahan di Kota Kediri.

Page 15: Proposal Proyek Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19546-3110040708-paper...Proposal Proyek Akhir Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan

Proposal Proyek Akhir

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 15

BAB IV JADWAL KEGIATAN

Penyusunan Proyek Akhir ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai dengan Januari 2012

dengan rencana kegiatan sebagai berikut:

Tabel Rencana Kegiatan Penyusunan Proyek Akhir

No Uraian Oktober Nopember Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

1 Ijin Penelitian

2 Survey Lokasi

3 Pengumpulan Data

4 Evaluasi Eksisting

5 Analisa Data

6 Perhitungan kebutuhan Pewadahan dan alat angkut

7 Perhitungan Kebutuhan TPS dan TPA

8 Penyusunan hasil Proyek Akhir

Demikian proposal ini kami ajukan sebagai syarat pembuatan laporan proyek akhir bagi

mahasiswa DIV TPLP, semoga mendapat persetujuan. Atas bantuan serta arahan dosen pembimbing dan semua pihak saya mengucapkan terimakasih, Tuhan Memberkati.

Surabaya , Oktober 2011 Pemohon

Sigit Nugroho H.P NRP. 3110040708

Page 16: Proposal Proyek Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19546-3110040708-paper...Proposal Proyek Akhir Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan

Proposal Proyek Akhir

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 16

DAFTAR PUSTAKA

Damanhuri. 1995. Pengelolaan Sampah Kota : Minimasi Sampah Terangkut dan Optimasi TPA.

Prosiding Seminar Nasional Daur Ulang Sampah Kota Secara Terpadu 2000. Surabaya.

SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan. Badan Standarisasi

Nasional.

Tata Guna Matra. 2010. Laporan Akhir Studi Timbulan dan Karakteristik Sampah Kota Kediri,

Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Jawa Timur.

Thobanoglous, G; Theisen, H; Vigil, S.A. (1993). Intregated Solid Waste Management

Engineering Principles and Management Issues, Mc. Graw – Hill, New York

Peavy H. S. Rowe D.R and Tchobanoglous G (1995). Environmental Engineerinng, Mc. Graw

Hill Publishing Company, New York

Wedahuditama, F. (2004). Pre-studi Masalah Sampah. Kasus studi : Kota Surabaya. Jurnal Percik

Vol 5 Tahun I.

Page 17: Proposal Proyek Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19546-3110040708-paper...Proposal Proyek Akhir Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan

Proposal Proyek Akhir

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 17