proposal pkm indri dkk
DESCRIPTION
Proposal Kreatifitas mahasiswaTRANSCRIPT
1
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“Pengembangan Wirausaha Sirup Apple Mangrove Sebagai Minuman
Menyegarkan dan Menyehatkan Untuk Bisnis yang Prospektif dan Fleksibel
dengan Berbasis Home Industri”
Bidang Kegiatan:
PKM Kewirausahaan
Diusulkan oleh :
Indri Paramita Agitya (2011 12 066)
Ita Muspita (2011 12 083)
Lia Handayani (2011 12 075)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BONTANG
BONTANG
2014
2
PROPOSAL PROGAM KREATIFITAS MAHASISWA
A. JUDUL PROGAM
Pengembangan Wirausaha Sirup Apple Mangrove Sebagai Minuman
Menyegarkan dan Menyehatkan Untuk Bisnis yang Prospektif dan Fleksibel
dengan Berbasis Home Industri
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Apple Mangrove (Sonneratia sp.) merupakan pohon bakau dengan akar
nafas yang muncul vertikal dari dalam tanah. Tumbuhan ini mampu menangkap
dan menahan endapan, menstabilkan tanah habitatnya, serta bertindak sebagai
Pionir yang memagari daratan dari kondisi laut dan angin dalam pembentukan
formasi hutan bakau di kawasan pantai. Buah Apple Mangrove dapat dimakan
secara langsung. Rasa asam dan aroma yang khas, serta tekstur buah yang lembut
membuat Apple Mangrove cocok diolah menjadi sirup. Pengolahan fisik buah
Apple Mangrove menjadi sirup merupakan bentuk pengawetan buah yang
memiliki kuantitas buah yang tinggi dalam masa 2 kali panennya. Hal tersebut
juga merupakan bentuk dari pemanfaatan yang efektif dan marketable karena
hasil olahan tersebut memiliki rasa, aroma yang khas, selain itu juga memiliki
nilai keunggulan tersendiri yang mampu bersaing dengan produk sirup buah yang
lain.
Nilai keunggulan dari sirup Apple Mangrove berdasarkan penelitian
(Raindly,dkk. ,2006), antara lain adalah kandungan vitamin C cukup tinggi (50,1
mg/100 gr sirup), dan mengandung iodium dengan kadar 0,68 mg/kg sirup. Dalam
tubuh vitamin C berfungsi sebagai antioksidant, sedangkan Iodium untuk sistesis
hormon tiroksin, yaitu suatu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang
sangat dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan, dan kecerdasan.
Berdasarkan penelitian (Raindly dkk, 2006) sirup “Apple Mangrove” telah layak
dan aman untuk dikonsumsi karena bebas dari bahan berbahaya dan beracun (B3),
3
memenuhi syarat mutu sesuai dengan SNI 01-3544-1994 (untuk sirup), sehingga
aman untuk dikonsumsi dan diproduksi secara kontinyu.
Sirup Apple Mangrove yang memiliki rasa dan aroma yang khas, serta
beriodium dan bervitamin C yang bermanfaat bagi kesehatan dapat dijadikan
prospek untuk terus mengembangkan wirausaha ini, diharapkan dapat
memberikan nilai tambah bagi mangrove baik dari sisi ekologi maupun ekonomi.
Pemanfaatan Hutan Mangrove secara seimbang dapat tercapai, agar nantinya
dapat menjaga kelestarian regenerasi mangrove itu sendiri.
C. PERUMUSAN MASALAH
Rumusan Masalah dalam Program Kreativitas Mahasiswa dalam bidang
Kewirausahaan ini adalah:
1. Bagaimana terus mengembangkan kegiatan wirausaha sirup Apple
Mangrove sebagai minuman yang menyegarkan dan menyehatkan untuk
pemberdayaan masyarakat pesisir yang berbasis home industri
2. Bagaimana Memasarkan produk sirup Apple Mangrove agar menjadi
Trademark khas buah tangan Bontang.
3. Bagaimana Analisa Feasibility dari Bisnis Pembuatan sirup Apple
Manggrove.
D. TUJUAN PROGAM
Tujuan dari Program Kreativitas Kemahasiswaan dalam bidang kewirausahaan
ini adalah:
1. Mengembangkan wirausaha yang telah ada dengan membuka cabang
baru melalui usaha pembuatan sirup Apple Mangrove sebagai minuman
menyegarkan dan menyehatkan untuk pemberdayaan masyarakat
pesisir yang berbasis Home Industri.
2. Dapat memasarkan produk sirup Apple Manggrove agar menjadi
Trademark khas oleh-oleh Kota Bontang
4
3. Dapat menunjukkan bahwa bisnis ini sangat Fleksibel untuk dijalankan
mengingat besarnya potensi dari bisnis ini..
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Sedangkan Luaran yang dapat diperoleh dalam jangka panjang adalah:
1. Terwujudnya ketrampilan berwirausaha bagi mahasiswa, sehingga
mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata untuk mengurangi
pengangguran dengan menyerap tenaga kerja melalui usaha pembuatan
sirup Apple Mangrove, mengingat usaha ini menggunakan prinsip padat
karya.
2. Terciptanya masyarakat yang sehat dengan mengkonsumsi minuman
beryodium dan bervitamin C.
3. Terbentuknya kepedulian mahasiswa serta masyarakat terutama dalam
upaya pelestarian dan eksplorasi ekosistem mangrove secara sustainable.
4. Peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dengan pembuatan industri
sirup ini yang berbasiskan home industri dan padat karya.
F. KEGUNAAN PROGRAM
1. Meransang kreativitas dan daya inovasi mahasiswa untuk menghasilkan
produk innovatif yang bermanfaat
2. Membuka wawasan mahasiswa dan meningkatkan keterampilan dalam
berwirausaha sehingga mampu mengadapi pesaingan bebas dengan cara
menjadi entrepreneur muda indonesia.
3. Membuka wawasan masyarakat untuk memanfaatkan bagian non-kayu
(bagian generatif) dari ekosistem Mangrove
4. Membantu memberikan kontribusi positif bagi pemerintah dalam usaha
pemanfaatan Mangrove yang seimbang antara ekonomis-ekologis
5. Memberikan stimulus untuk menciptakan lapangan pekerjaan secara
mandiri terutama bagi masyarakat pesisir pantai terutama penciptaan
lapangan kerja berbasis potensi lokal.
5
G. GAMBARAN UMUM USAHA
1. Ide Produk
Saat ini ekosistem mangrove sangatlah diperhatikan dari berbagai pihak,
banyak terjadi reboisasi kembali kawasan hutan mangrove di sekitar pesisir pantai
di wilayah Bontang. Kegiatan penanaman ini terjadi karena masyarakat belum
memahami tentang pentingnya nilai mangrove baik secara ekologis maupun
ekonomis. Ide pembuatan usaha ini berasal dari adanya keinginan untuk
meningkatkan nilai ekonomis hutan mangrove dengan tetap memperhatikan
kelestarian ekosistem mangrove. Buah Mangrove Apple dipilih sebagai bahan
baku karena buah tersebut memiliki rasa, aroma, dan tekstur yang khas sehingga
berpotensi untuk dijadikan sirup. Keamanan, kelayakan konsumsi serta
keunggulan dari sirup dapat diketahui dari hasil penelitian pada tahun 2006 oleh
Raindly dkk. Penelitian memberikan hasil yang menunjukkan bahwa sirup
Mangrove Apple telah layak dan aman untuk dikonsumsi sesuai SNI 01-3544-
1994. Selain itu sirup Mangrove Apple ini memiliki keunggulan yang belum
ditemui pada produk sirup di pasaran secara umum yaitu memiliki kandungan
yodium dan kaya vitamin C.
2. Deskripsi Usaha
Hasil penelitian Raindly dkk (2006) mempunyai peluang besar untuk
dijadikan suatu inovasi wirausaha baru berskala home industri. Wirausaha baru di
bidang sirup Apple Mangrove ini sangat potensial menjadi unit usaha baru karena
produk tersebut merupakan suatu inovasi baru di bidang industri sirup, selain itu
keunggulan yang dimiliki produk tersebut masih jarang dijumpai pada produk
sirup yang ada dipasaran. Nilai lebih dari produk tersebut adalah pemanfaatan
sumberdaya alam yang melimpah namun belum banyak dimanfaatkan secara
langsung oleh masyarakat. Oleh karena itu pasokan bahan baku produk ini sangat
melimpah di Indonesia. Keunggulan dari produk ini antara lain manfaatnya bagi
tubuh kita yaitu sangat baik untuk pertumbuhan, perkembangan, kecerdasan,
6
meningkatkan daya tahan tubuh dan perlindungan terhadap radikal bebas
penyebab sel kanker.
Nilai positif usaha ini adalah masih sedikitnya usaha sejenis di pasaran,
sehingga produk ini belum memiliki kompetitor yang banyak memiliki kesamaan
produk dengan produk kami. Pembuatan sirup ini secara massal dilakukan
minimal dua kali selama setahun yaitu pada masa panen buah tersebut. Terkait
dengan kontinuitas produk sirup ini memiliki waktu produksi yang lebih baik
dibandingkan dengan sirup markisa. Sirup markisa diproduksi secara massal
hanya sekali dalam setahun pada masa panen markisa. Rencana untuk membuat
usaha sirup mangrove apple ini berawal dari animo masyarakat yang sangat
antusias menyambut hadirnya produk ini. Dari hasil uji coba diperoleh tanggapan
sangat positif dari masyarakat dengan hadirnya produk ini. Menurut mereka
produk ini aneh, unik, enak dan belum ada produk lain yang menyamai.
Tanggapan positif dari masyarakat ini membuat mereka penasaran dengan produk
sirup kami dan banyak yang memesan untuk dijadikan sebagai minuman
konsumsi sehari-hari.
Penyediaan produksi sirup yang sudah kami lakukan, memiliki kendala
dalam hal pemodalan usaha. Oleh sebab itu kami berinisiatif untuk menjadikan
PKM kami tentang sirup ini menjadi PKMK yang bertujuan untuk
memberdayakan masyarakat pesisir dan mengajak masyarakat umum untuk
membudidayakan ekosistem mangrove di daerah pesisir.
3. Tahap Pemasaran yang Telah Dilakukan
Meskipun banyak manfaat yang dapat diperoleh dari ekosistem mangrove
namun sayangnya sebagian besar dari pemanfaatan ekosistem mangrove yang
telah dilakukan oleh masyarakat umum cenderung bersifat merusak. Hal ini
disebabkan karena masyarakat belum banyak yang tahu tentang pemanfaatan
bagian generatif dari ekosistem mangrove yang dapat bernilai ekonomis. Belum
banyaknya ragam makanan dan minuman olahan yang diolah dari mangrove di
pasaran merupakan faktor utama yang memberi peluang produk sirup kami lebih
mudah bersaing dengan produk lain dan dapat diterima di pasaran. Selama ini
7
yang memanfaatkan produk olahan dari mangrove ada di balikpapan, penjualan
yang mereka lakukan pun dalam jumlah yang terbatas. Di luar negeri yang sudah
mulai memanfaatkan mangrove sebagai produk olahan dan ekowisata adalah
singapura.
Kondisi diatas kami anggap sebagai peluang untuk menggembangkan
sebuah inovasi wirausaha baru di bidang sirup mangrove yang akan dipasarkan
dengan merk dagang “Mangrove Apple”. Kelebihan produk ini adalah bervitamin
C dan beryodium. Selama ini di Negara kita belum dijumpai adanya produk sirup
yang mengandung yodium. Yodium sangat bermanfaat bagi tubuh untuk
perkembangan, pertumbuhan dan kecerdasan. Dibandingkan produk sejenis sari
buah yang ada di pasaran harga sirup mangrove apple cenderung lebih murah
yaitu 20 ribu untuk botol berukuran 750ml dan 10 ribu untuk botol berukuran
350ml.
Pemasaran berorientasi kepada produk dan pasar. Pemasaran yang
berorientasi pada pasar berarti memahami bahwa konsumen membeli manfaat,
bukan sekedar rasa produk yang enak dan unik, sehingga pengusaha harus
bersikap aktif dan kreatif dalam mencari dan menemukan kegunaan tambahan zat
lain pada bahan baku sirup yang belum diteliti lebih lanjut.yang dapat ditawarkan
pada konsumen. Didalam memasarkan kami menggunakan beberapa strategi yaitu
strategi produk, harga, promosi dan distribusi .
1. Strategi Produk
Strategi produk dilakukan dengan upaya diversifikasi terhadap produk
yang dihasilkan. Diversifikasi merupakan hasil inovasi yang patut ditelaah lebih
jauh. Dalam hal ini dimungkinkan adanya penambahan zat-zat lain yang tidak
berbahaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk.
2. Strategi Harga
Strategi harga kami lakukan berdasarkan harga pasar, harga produk yang
ditetapkan adalah dibawah harga pasar, atau dengan kata lain harga produk kami
lebih rendah bila dibandingkan dengan pesaing sirup yang berasal dari sari buah
8
asli lainnya. Dalam memperluas pemasarannya maka diperlukan kerjasama
dengan penyalur untuk menyampaikan produknya ke konsumen .
3. Strategi Distribusi dan Promosi
Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan digunakan
beberapa distributor dan agen untuk memasarkan produk khususnya di kampus,
sekolah dan instansi pemerintahan yang dekat dengan daerah pesisir. Tujuan
dilakukannya distribusi khususnya di daerah pesisir adalah agar mereka lebih
peduli terhadap kelestarian ekosistem mangrove dan mulai berfikir untuk
memanfaatkan mangrove secara lestari dengan nilai ekonomis tinggi. Selain itu
diharapkan distribusi tersebut dapat memperluas daerah pemasok bahan baku
sirup mangrove apple. Sementara pemasaran masih di lakukan di daerah Bontanng
Kuala, Bontang yang letaknya dekat dengan pesisir. Selain itu akan ada sistem
layan antar bagi konsumen yang berada di daerah lain. Dengan adanya sistem
layan antar ini diharapkan akan memberikan kemudahan dan kepuasan bagi
konsumen. Sistem pembayaran yang sudah kami lakukan sebagai berikut:
- Pembayaran dimuka yaitu pembayaran kontan untuk pemesanan produk yang
tidak diambil langsung
- Pembayaran kontan yakni pembayaran lunas terhadap produk yang diambil
pada saat itu.
Promosi penjualan yang telah dilakukan adalah penyebaran brosur produk,
promosi dari mulut ke mulut, penekanan pada pendekatan perorangan khususnya
di Lingkungan STITEK dan masyarakat di sekitar Bontang.
4. Analisa Pemasaran Produk
Strategi pemasaran yang kami gunakan adalah :
Strategi Produk
Strategi produk dilakukan dengan melakukan diversifikasi terhadap
produk yang dihasilkan. Diversifikasi merupakan hasil inovasi yang patut
ditelaah lebih jauh. Pada awal masa produksi akan diterapkan sistem Job
Shop dimana produk akan mulai diproduksi ketika ada pesanan, namun
9
sistem ini akan berganti dengan sistem flow shop ketika permintaan
meningkat.
Strategi Distribusi
Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan digunakan
beberapa distributor dan agen untuk memasarkan produk. Daerah
pemasaran masih dalam lingkup Pulau Kalimantan Timur, meliputi
wilayah pemasaran Bontang, Sangatta, Samarinda. Selain itu akan ada
sistem layan antar bagi konsumen yang berada di daerah. Dengan adanya
sistem layan antar ini diharapkan akan memberikan kemudahan dan
kepuasan bagi konsumen.
Strategi Harga
Strategi harga dilakukan berdasarkan harga pasar, harga produk yang
ditetapkan adalah dibawah harga pasar dengan tetap menjaga kualitas
produksi, dengan kata lain harga produk diusahakan lebih rendah bila
dibandingkan dengan pesaing.
Strategi Promosi
Publikasi produk untuk promosi dilakukan dengan mengikuti sejumlah
pameran yang berhubungan dengan makanan, dan ikut serta dalam Bazar
kampus serta mengadakan beberapa pelatihan yang berhubungan dengan
Kewirausahaan. Promosi penjualan yang telah dilakukan adalah
penyebaran brosur produk, promosi dari mulut ke mulut, penekanan pada
pendekatan perorangan, dan mengikuti pameran serta melakukan
penjualan dalam daerah Bontang.
H. METODOLOGI PEMBUATAN PRODUK
Metode pendekatan program dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
A. Tahap Pembuatan Produk
Tempat produksi sirup Apple Mangrove ini adalah di daerah Bontang
Kuala, Bontang. Untuk merealisasikan pengembangan usaha pembuatan
sirup Apple Mangrove makan telah dilaksanakan tahapan kerja sebagai
berikut :
10
1. Persiapan perlengkapan Produksi
Pada tahap ini dilakukan pembelian peralatan yang dibuthkan untuk
melaksanakan program, peralatan tersebut antara lain :
Pisau
Baskom
Panci
Sendok Sayur
Panci Blirik
Kain Blacu
Panci Teflon
Kompor Listrik
Juicer
Gelas Ukur
Galon
Botol Kemasan
Plastik Sealer
2. Pengolahan ”Apple Mangrove”
Bahan yang diperlukan pada pengolahan sirup ”Apple Magrove” ini
adalah buah mangrove jenis Sonneratia sp. Denganbahan tambahan
berupa gula sebagai pemanis, dan Asam benzoat sebagai pengawet.
Metode pembuatan sirup ”Apple Mangrove” meliputi:
a. Pelumatan Sortasi
Pada tahap sortasi, buah dipilih yang sudah matang dan kondisinya
baik.
Tabel 1 : Standar Bahan Baku Pembuatan Sirup “Apple Mangrove”
No. Parameter Karakteristik
1. Ukuran Buah ukuran ± 44 mm.
11
b. Pencucian Buah
Pencucian buah, dilakukan menggunakan air mengalir berasal dari
PDAM.
c. Pengupasan Buah
Buah dikupas dengan menggunakan pisau anti-karat, agar tidak
mempengaruhi hasil akhir sirup. Digunakan pisau anti-karat karena
sifat buah yang sangat masam dapat menyebabkan karat pada pisau
yang terbuat dari bahan yang mudah mengalami korosi. Pengupasan
buah bertujuan untuk memisahkan daging buah dari kulit buah.
d. Pelumatan Buah
Pelumatan buah dilakukan dengan penambahan air, untuk
memudahkan dalam proses pelumatan. Proses pelumatan buah
dilakukan dengan menggunakan alat pelumat buah.
e. Penyaringan
Penyaringan dilakukan sebanyak 2 kali. Penyaringan pertama
dilakukan untuk memisahkan daging buah dengan biji. Sedangkan
penyaringan ke dua, dilakukan untuk memisahkan sari buah dengan
2. Warna Buah bagian bawah buah berwarna merah,
3. Tekstur Buah Lunak, seperti buah yang matang pada
umumnya
4. Aroma Buah Aroma khas buah Apple Mangrove yang
matang
3. Kondisi
Buah
Kelopak bagian bawah mudah lepas, Lunak
dan tidak terserang larva lalat buah.
12
ampas. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan kain blacu,
karena memiliki pori-pori yang kecil.
f. Penambahan Gula
Penambahan gula dilakukan dengan menambahkan sedikit demi
sedikit gula ke dalam proses pemasakan sari buah, diikuti dengan
proses pengadukan, sehingga gula terlarut sempurna.
g. Pemasakan dan Sterilisasi Sari Buah
Sebelum dimasak menjadi sirup, sari buah dimasak terlebih dahulu
selama 15 menit pada suhu konstan ± 80 ºC. Tujuan proses pemasakan
ini untuk membunuh mikroba serta menginaktifkan enzim yang
terdapat dalam sari buah sehingga bisa diawetkan lebih lama (Team
penelitian proyek balai penelitian kimia daerah istimewa Aceh, 1984).
Selain itu pemasakan sari buah dalam waktu yang lama dan suhu
tinggi dapat merusak komponen-komponen yang memberi rasa dan
aroma khas pada sari buah.
h. Penyucian Botol, Sterilisasi Botol
Penyucian botol dilakukan dengan menggunakan kaporit 60
ppm. Proses pencucian diawali dengan melarutkan ± 2 gr kaporit ke
dalam 1 liter air. Botol direndam selama 1 jam kemudian dibilas
dengan air panas. Sterilisasi botol dilakukan dengan memasukkan air
PDAM ke dalam botol, lalu direbus selama ± 1 jam. Hal ini dilakukan
untuk membunuh mikroba yang terdapat di dalam botol.
i. Pasteurisasi
Setelah dilakukan penyucian dan sterilisasi botol, sirup
dimasukkan ke dalam botol, dan dipasteurisasi. Pasteurisasi dilakukan
dengan cara merebus botol yang sudah berisi sirup ke dalam panci
yang berisi air dengan suhu konstan ±800C selama 2 jam. Pasteurisasi
13
dilakukan selama 2 jam, untuk membunuh mikroba yang masih
terdapat dalam sirup. Suhu yang digunakan pada pasteurisasi tidak
boleh terlalu tinggi karena dapat merusak vitamin C pada sirup.
j. Pemberian Bahan Pengawet
Pemberian bahan pengawet ini bertujuan menghambat
pertumbuhan mikroba. Pengawet yang digunakan adalah asam benzoat
dengan takaran 250 mg/l sirup.
3. Uji Organoleptik
Uji organoleptik adalah rancangan respon dari panelis yang untuk
mengukur tingkat kesukaan terhadap warna, rasa, aroma, dan tekstur
produk yang diujikan. Dalam menentukan mutu suatu produk, sifat
pertama kali yang menentukan diterima tidaknya suatu produk oleh
konsumen adalah sifat organoleptik yang dimilikinya. Uji organoleptik
dilakukan dengan melibatkan 13 orang panelis, di Laboratorium BPKI
Surabaya. Hasil pengujian organoleptik didapatkan dari hasil pengisian
kuisioner, setelah mencoba sampel sirup yang diberikan kepada panelis.
I. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan telah dirinci dan ditetapkan sebagai
berikut: Kegiatan ini berlansung selama 4 bulan yaitu dibagi menjadi perminggu
mulai bulan September hingga Desember.
No. AgendaBulan
1 2 3 4 5 6
1 Produksi tahap awal
2
Pemasaran & penjualan
tahap awal skala
laboratorium
3 Survei pasar lanjutan
14
4Legalisasi Dinas Keamanan
Pangan
5 Pendaftaran Merk Dagang
6 Labeling Kemasan
7Produksi tahap lanjut Sirup
Apple Mangrove
8Analisa Usaha (Pemasaran
,Promosi, dll.)
9 Penyusunan Laporan Akhir
Keterangan :
= Agenda telah dilaksanakan
= Agenda dilaksanakan setelah proposal disetujui
= Watu pelaksanaan kegiatan
J. NAMA DAN BIODATA KETUA DAN ANGGOTA KELOMPOK
1. Ketua Pelaksana Kegiatan:
a. Nama Lengkap : Indri Paramita Agitya
b. NIM : 2011 12 066
c. Fakultas/Progam Studi : Teknik Informatika
d. Perguruan Tinggi : STITEK
e. Waktu Untuk Kegiatan PKM : 6 jam/minggu
2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Ita Muspita
b. NIM : 2011 12 03
c. Fakultas/Progam Studi : Teknik Informatika
d. Perguruan Tinggi : STITEK
e. Waktu Untuk Kegiatan PKM: 6 jam/minggu
a. Nama Lengkap : Lia Handayani
b. NIM : 2011 12 075
15
c. Fakultas/Progam Studi : Teknik Informatika
d. Perguruan Tinggi : STITEK
e. Waktu Untuk Kegiatan PKM: 6 jam/minggu
I. NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING
1. Nama Lengkap dan Gelar : Deny Kurniawan
2. Golongan Pangkat dan NIP : -
3. Jabatan Fungsional : -
4. Jabatan Struktural : -
5. Fakultas/Progam Studi : Teknik Elektro / Pilihan Non Engenering
6. Perguruan Tinggi : STITEK
7. Bidang Keahlian :
8. Waktu Untuk Kegiatan PKM : 2 jam/minggu
K. BIAYA
PEMASUKAN
NO. SUMBER PEMASUKAN
1. Dikti Rp. 6.000.000,00
2. Dana Lain Rp. 500.000,00
TOTAL Rp. 6.500.000,00
PENGELUARAN
A. Biaya Pelaksanaan dan Operasional Awal Pembuatan Sirup Apple Mangrove
No Pemanfaatan jumlah
(buah)
harga
satuan
total biaya
1.Modal Awal
Operasional Usaha
2,000,000.00
2. Biaya pemasaran 700,000.00
16
3.Pembelian mesin
segel
1,300,000.00
3 Labeling Kemasan 500,000.00
4Biaya Legalisasi
Dinas Kesehatan
500,000.00
5Biaya Pendaftaran
Merk Dagang
700,000.00
6 Transportasi 400,000.00
7 Komunikasi 400,000.00
jumlah Rp.
6,500,000.00