proposal penelitian opick

34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia pada saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat menggembirakan. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia di tandai dengan banyak berdirinya Bank Umum Syariah. Bank umum syariah adalah bank yang secara penuh bertransaksi dan bukan merupakan unit usaha. Bank umum syariah menerapkan sistem independent pada sistem syariahnya. Perkembangan perbankan terus berkembang sampai dalam kurun waktu terakhir ini mulai muncul lembaga keuangan yang berbasis syariah. Perkembangan lembaga keuangan syariah setiap tahunnya mengalami peningkatan dan semakin kuat dengan ditetapkannya dasar-dasar hukum operasional melalui UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang telah dirubah dalam UU No. 10 tahun 1998, UU No. 23 tahun 1999, UU No. 9

Upload: taupik-milanisti

Post on 28-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Penelitian Opick

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia pada saat ini telah

mengalami kemajuan yang sangat menggembirakan. Perkembangan

perbankan syariah di Indonesia di tandai dengan banyak berdirinya Bank

Umum Syariah. Bank umum syariah adalah bank yang secara penuh

bertransaksi dan bukan merupakan unit usaha. Bank umum syariah

menerapkan sistem independent pada sistem syariahnya.

Perkembangan perbankan terus berkembang sampai dalam kurun waktu

terakhir ini mulai muncul lembaga keuangan yang berbasis syariah.

Perkembangan lembaga keuangan syariah setiap tahunnya mengalami

peningkatan dan semakin kuat dengan ditetapkannya dasar-dasar hukum

operasional melalui UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang telah

dirubah dalam UU No. 10 tahun 1998, UU No. 23 tahun 1999, UU No. 9

tahun 2004 tentang Bank Indonesia, dan UU No. 21 tahun 2008 tentang Bank

Syariah.1

Keberhasilan sistem keuangan syariah saat ini tidak hanya karena

adanya dukungan dari pemerintah, tetpati juga dikarena faktor lain seperti

kualitas dan pelayanan dari lembaga keuangan syariah tersebut. Lembaga

keuangan syariah yang dalam hal ini adalah perbankan syariah secara umum,

dianggap oleh sebagian orang sebagai alternatif bagi masyarakat yang sudah

1

Page 2: Proposal Penelitian Opick

jenuh dengan sistem ekonomi kapitalis. Namun di sisi lain, ada juga yang

beranggapan bahwa lembaga keuangan syariah ini hanya untuk masyarakat

muslim saja.

Paradigma fanatisme terhadap Agama masih kental terlihat di

masyarakat kita, sehingga pandangan masyarakat terhadap lembaga keuangan

syariah ini hanya untuk masyarakat muslim saja dan bukan untuk masyarakat

non muslim. Padahal, sistem bagi hasil yang merupakan salah satu elemen

penting dari pasar syariah sudah sejak lama diterapkan Negara-negara Eropa,

terutama Inggris. Jadi persepsi bahwa pasar konvensional selalu lebih

menguntungkan dan pasar syariah adalah “pasarnya” kaum muslim tidak

tepat.2

Melihat dari fenomena tersebut, masyarakat mulai sadar bahwa bank-

bank yang memakai sistem konvensional itu tidak dapat menjadi solusi tebaik

dari masalah-masalah yang mereka hadapi, sehingga mereka mulai melirik

ajaran Islam yang menerapkan sistem bagi hasil yang bebas dari riba.

Riba menurut pengertian bahasa berarti tambahan (az-ziyadah),

berkembang (an-numuw), meningkat (al-irtifa’), dan membesar (al-‘uluw).

Dengan kata lain, riba adalah penambahan, perkembangan, peningkatan, dan

pembesaran atas pinjaman pokok yang diterima pemberi pinjaman dari

peminjam sebagai imbalan karena menangguhkan atau berpisah dari sebagian

modalnya selama periode tertentu.3

2 3

Page 3: Proposal Penelitian Opick

Pelarangan riba ternyata tidak hanya terdapat dalam Islam, melainkan

jauh sebelum Islam ada. Di India Kuno, hukum yang berdasarkan Weda,

kitab suci tertua agama Hindu, mengutuk riba sebagai sebuah dosa besar dan

melarang operasi bunga. Dalam agama Kristen, pelarangan atau restriksi

keras atas riba berlaku selama lebih dari 1400 tahun. Secara umum, semua

kontrol ini menunjukkan bahwa penarikan bunga apapun dilarang.4

Mengutip dari bukunya M. Syafi’i Antonio yang berjudul ”Bank

Syariah Dari Teori Ke Praktek” menyatakan bahwa: Orang-orang Yahudi

dilarang mempraktikan pengambilan bunga. Pelarangan ini banyak terdapat

dalam kitab suci mereka, baik dalam Old Testament (Perjanjian Lama)

maupun Undang-undang Talmud.

Kitab Deuteronomy (Ulangan) pasal 23 ayat 19 menyatakan :

“Janganlah engkau membungakan uang kepada saudaramu, baik uang

maupun bahan makanan, atau apapun yang dapat dibungakan”.5

Bank Syariah terbukti bukan hanya dapat dinikmati oleh umat Islam,

banyak nasabah non muslim, bahkan etnis Tionghoa yang bergabung sebagai

nasabah Bank Syariah. Berdasarkan tesis yang ditulis oleh Ratu Humaemah

sebanyak 43% nasabah Bank Syariah Mega Indonesia berasal dari kalangan

China non muslim.6

Perkembangan Bank Syariah di Kota Tembilahan tidak lepas dari minat

mayarakat untuk menjadi nasabahnya. Masyarakat yang menjadi nasabah di

Bank Syariah tidak hanya masyarakat muslim, tetapi ada juga masyarakat

4 5 6

Page 4: Proposal Penelitian Opick

yang non muslim. Hal ini menunjukkan bahwa adanya minat dari nasbah non

muslim untuk menabung di Bank Syariah. Dari latar belakang inilah penulis

mengambil judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

MINAT NASABAH NON MUSLIM MENJADI NASABAH DI BANK

SYARIAH TEMBILAHAN”.

B. Rumusan Masalah

Faktor apa yang mempengaruhi minat nasabah non muslim menjadi

nasabah di Bank Syariah Tembilahan ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang

mempengaruhi minat nasabah non muslim menjadi nasabah di Bank

Syariah Tembilahan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:

a. Bagi praktisi, khususnya dari pihak perbankan syariah, hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

manajemen bank untuk menarik minat nasabah.

Page 5: Proposal Penelitian Opick

b. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan media untuk menerapkan apa

yang telah diperoleh di bangku kuliah dan sebagai syarat untuk

mendapatkan gelar S1.

c. Bagi peneliti lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan

sebagai referensi bagi penelitian lanjutan atau penelitian yang

berkelanjutan.

d. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat menjadi informasi bagi

masyarakat tentang perbankan syariah di Tembilahan.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam proposal penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bab I Pendahuluan

Bab ini akan menuraikan tentang latar belakang, pembatasan

masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta

sistematika penulisan.

2. Bab II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini diuraikan beberapa teori yang dapat digunakan

sebagai landasan penelitian. Hal yang dikemukakan dalam landasan teori

diantaranya meliputi beberapa teori mengenai bank syariah, bunga bank

dan riba, teori minat, teori lokasi, pelayanan, religius stimuli, reputasi,

Page 6: Proposal Penelitian Opick

profit sharing, promosi dan beberapa penelitian terdahulu, kerangka

pemikiran teoritis, model penelitian dan hipotesis.

3. Bab III Metode Penelitian

Dalam bab III ini diuraikan tentang jenis penelitian dan sumber

data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, operasionalisasi

variabel penelitian serta teknik analisis data yang digunakan oleh penulis.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 7: Proposal Penelitian Opick

A. Landasan Teori

1. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan

yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat

dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta

memberikan jasa-jasa bank lainnya. Sedangkan pengertian lembaga

keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak dibidang keuangan

di mana kegiatannya apakah hanya menghimpun dana atau hanya

menyalurkan dana atau kedua-duanya.7

Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun

2008 yaitu : “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat.”8

Cara operasi bank syariah ini hakikatnya sama saja dengan bank

konvensional biasa, yang berbeda hanya dalam masalah bunga dan

praktek lainnya yang menurut syariat Islam tidak dibenarkan.9

Pada umumnya yang dimaksud dengan bank syariah adalah

lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-

7 8 Undang-Undang Perbankan Syariah 2008, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm, 3.9 Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hlm, 95.

Page 8: Proposal Penelitian Opick

jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang

beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.10

b. Kegiatan Bank Syariah

Kegiatan dan usaha bank akan selalu berkait dengan komoditas

antara lain :

1. Pemindahan uang

2. Menerima dan membayar kembali uang dalam rekening koran

3. Mendiskonto surat wesel, surat order maupun surat-surat berharga

lainnya

4. Membeli dan menjual kembali surat-surat berharga

5. Membeli dan menjual cek wesel, surat wesel, kertas dagang

6. Memberi kredit, dan

7. Memberi jaminan kredit.11

c. Tujuan Bank Syariah

Selain bertujuan meraih keuntungan sebagaimana layaknya bank

konvensional pada umumnya, bank syariah juga mempunyai tujuan

diantaranya sebagai berikut :

1. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara

Islam, khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan,

10 11

Page 9: Proposal Penelitian Opick

agar terhindar dari praktek-praktek riba atau jenis-jenis

usaha/perdagangan lain yang mengandung unsur gharar (tipuan).

2. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan jalan

meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi

kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan pihak

yang membutuhkan dana.

3. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka

peluang berusaha yang lebih besar terutama kelompok miskin,

yang diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju

terciptanya kemandirian usaha.

4. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang pada umumnya

merupakan program utama dari negara-negara yang sedang

berkembang.

5. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter.

6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank

non syariah.12

d. Fungsi dan Peran Bank Syariah

12

Page 10: Proposal Penelitian Opick

Fungsi dan peran bank syariah yang diantaranya tercantum

dalam pembukuan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI,

sebagai berikut:

1. Manajer Investasi, bank Islam dapat mengelola investasi dana

nasabah.

2. Investor, bank Islam dapat menginvestasikan dana yang

dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.

3. Penyediaan Jasa Keuangan dan Lalu Lintas Pembayaran, bank

Islam dapat melakukan kegiatan jasa-jasa layanan perbankan

sebagai mana lazimnya.

4. Pelaksanaan Kegiatan Sosial, sebagai suatu ciri yang melekat pada

entitas keuangan syariah.13

e. Ciri-ciri Bank Syariah

Bank syariah memiliki ciri-ciri berbeda dengan bank

konvensional, adpun ciri-ciri bank syariah adalah sebagi berikut :

1. Beban biaya yang disepakatibersama pada waktu akad perjanjian

diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal, yang besarnya tidak

kaku dan dapat dilakukan dengan kebebasan untuk tawar-menawar

dalam batas wajar.

2. Penggunaan persentase dalam hal kewajiban untuk melakukan

pembayaran selalu dihindari.

13

Page 11: Proposal Penelitian Opick

3. Dalam kontrak-kontrak pembiayaan proyek, bank syariah tidak

menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang pasti yang

ditetapkan di muka.

4. Pengerahan dana masyarakat dalam bentuk deposito tabungan oleh

penyimpan dianggap sebagai titipan (al-wadiah) sedangkan bagi

bank dianggap sebagai titipan yang diamanatkan sebagai penyeraan

dana pada proyek-proyek yang dibiayai bank yang beroperasi

sesuai dengan prinsip syariah sehingga pada penyimpanannya tidak

dijanjikan imbalan yang pasti.

5. Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas mengawasi

operasionalisasi bank dari sudut syariahnya.

6. Fungsi kelembagaan bank syariah selain menjembatani antara

pihak pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan dana, juga

mempunyai fungsi khusus yaitu fungsi amanah.14

f. Persamaan dan Perbedaan Bank Syariah dengan Bank

Konvensional

Persamaan

Persamaan antara Bank Syariah dengan bank konvensional

adalah:

Dalam sisi teknis penerimaan uang.

Mekanisme transfer.

Teknologi Komputer yang digunakan.

14

Page 12: Proposal Penelitian Opick

Perbedaan15

Berikut ini perbedaan bank syariah dengan bank

konvensional :

Tabel 1.1

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

No Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional

1 Falsafah

Tidak berdasarkan

bunga, spekulasi dan

ketidak jelasan

Berdasarkan bunga

2 Operasional

- Dana masyarakat

berupa titipan dan

investasi baru akan

mendapatkan hasil jika

di usahakan terlebih

dahulu.

- Penyaluran pada usaha

yang hala dan

menguntungkan.

- Dana masyarakat

berupa simpanan yang

harus dibayar bunganya

pada saat jatuh tempo.

- Penyaluran pada sektor

yang menguntungkan

aspek halal tidak

menjadi pertimbangan

utama.

3 Aspek Sosial

Dinyatakan secara

eksplisit dan tegas yang

tertuang dalam visi dan

misi

Tidak diketahui secara

tegas

4 OrganisasiHarus memiliki Dewan

Pengawas Syariah

Tidak memiliki Dewan

Pengawas Syariah

2. Bunga Bank dan Riba

a. Bunga Bank

Teori bunga muncul sejak manusia mulai melakukan pemikiran

ekonomi. Secara leksikal, bunga sebagai terjemahan dari kata Interest. 15

Page 13: Proposal Penelitian Opick

Bunga adalah tanggungan pada pinjaman uang, yang biasanya

dinyatakan dengan persentase dari uang yang dipinjamkan.16 Bunga

bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang

berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang menjual atau

membeli produknya. Bunga bagi bank juga dapat diartikan sebgai

harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan)

dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah

yang memperoleh pinjaman).17

Dalam perekonomian Islam, sektor perbankan tidak mengenal

instrumen suku bunga. Sistem keuangan Islam menerapkan sistem

pembagian keuntungan dan kerugian (profit and loss sharing), bukan

kepada tingkat bunga yang telah menetapkan tingkat keuntungan di

muka.18

b. Riba

Riba menurut pengertian bahasa berarti tambahan (az-ziyadah),

berkembang (an-numuw), meningkat (al-irtifa’), dan membesar

(al-‘uluw). Dengan kata lain, riba adalah penambahan, perkembangan,

peningkatan, dan pembesaran atas pinjaman pokok yang diterima

pemberi pinjaman dari peminjam sebagai imbalan karena

menangguhkan atau berpisah dari sebagian modalnya selama periode

tertentu.19

16 17 18 19

Page 14: Proposal Penelitian Opick

Secara garis besar, riba dikelompokkan menjadi dua. Masing-

masing adalah riba utang-piutang dan riba jual-beli. Kelompok

pertama terbagi lagi menjadi riba qard dan riba jahiliyah. Adapun

kelompok kedua, riba jual-beli, terbagi menjadi riba fadh dan riba

nasiah.20

Riba Qard adalah suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu

yang disyaratkan terhadap yang berhutang (muqtaridh).

Riba Jahiliyah adalah utang yang dibayar lebih dari pokoknya

karena si peminjam tidak mampu membayar utangnya pada waktu

yang ditetapkan.

Riba Fadhl adalah riba yang timbul akibat pertukaran barang yang

sejenis yang tidak emenuhi kriteria yang sama kualitasnya, sama

kuantitasnya, dan sama waktu penyerahannya.

Riba Nasiah yaitu riba yang timbul akibat utang-piutang yang tidak

memenuhi kriteria untung muncul bersama resiko dan hasil usaha

muncul bersama biaya.

3. Teori Minat

Minat merupakan kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu.21

Minat dalam pandangan Islam, Al-Qur’an membicarakan tentang minat

20 21

Page 15: Proposal Penelitian Opick

terdapat dalam surat pertama turun. Pada ayat pertama dari surat pertama

turun perintahnya adalah agar kita membaca. Membaca yang dimaksud

bukan hanya membaca buku atau dalam artian tekstual, akan tetapi juga

semua aspek. Apakah itu tuntutan untuk membaca cakrawala jagad yang

merupakan tanda kebesaran-Nya, serta membaca potensi diri, sehingga

dengan-Nya kita dapat memahami apa yang sebenarnya hal yang menarik

minat kita dalam kehidupan ini.22

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat

Sukron dalam Skripsinya yang berjudul Faktor yang Mempengaruhi

Minat Nasabah Non Muslim Menjadi Nasabah di Bank BNI Syariah

Cabang Semarang faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat

yaitu : lokasi, pelayanan, religius stimuli, reputasi, profit sharing dan

promosi.23

a. Lokasi

Lokasi bank adalah tempat dimana diperjualbelikannya produk

perbankan dan pusat pengendalian perbankan. Bank yang terletak

dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam

berurusan dengan bank.

Secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi

adalah sebagai berikut :

1) Dekat dengan pasar / konsumen.

22 23

Page 16: Proposal Penelitian Opick

2) Tersedia sarana dan prasarana.

3) Dekat dengan pusat pemerintahan.

4) Kemudahan untuk melakukan ekspansi.

b. Pelayanan

Pelayanan yaitu suatu kegiatan yang menolong menyediakan

segala apa yang diperlukan orang lain atau konsumen dengan

penampilan produk yang sebaik-baiknya sehingga diperoleh kepuasan

pelanggan dan usaha pembelian yang berulang-ulang.

c. Religius Stimuli

Religius stimuli merupakan faktor pengetahuan dan pengalaman

keberagamaan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu

tindakan ekonomi. Variabel ini memiliki dua dimensi, yaitu dimensi

pemahaman produk dan ketaatan terhadap agama.

d. Reputasi

Reputasi bank diartikan sebagai suatu bangunan sosial yang

mengayomi suatu hubungan, kepercayaan yang akhirnya akan

menciptakan brand image bagi suatu perusahaan. Reputasi yang baik

dan terpercaya merupakan sumber keunggulan bersaing suatu bank.

Adanya reputasi yang baik dalam sebuah perusahaan bank akan

menimbulkan kepercayaan bagi nasabahnya.

e. Profit Sharing

Bagi hasil menurut terminologi asing (Inggris) dikenal dengan

profit sharing.33 Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan sebagai

Page 17: Proposal Penelitian Opick

pembagian laba. Secara definitif profit sharing diartikan: “distribusi

beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan”.34

Secara syari’ah prinsip bagi hasil (profit sharing) berdasarkan pada

kaidah Mudharabah. Dimana bank akan bertindak sebagai Mudharib

(Pengelola dana) sementara penabung sebagai Shahibul Maal

(Penyandang dana).

f. Promosi

Promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk

mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan

produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian

mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan Rifa’tul Machmudah dalam penelitianya

yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah non muslim

menjadi nasabah di Bank Syariah (studi pada Bank CIMB Niaga Syariah).

Hasil analisis regresi menghasilkan urutan besarnya pengaruh variabel-

variabel independen yang berbeda. Ini terlihat dari besarnya koefisien regresi

dari yang terbesar pengaruhnya sampai yang terkecil berturut-turut adalah

profit sharing (23,7), Pelayanan (22,2), Promosi (18,5), Lokasi (12,7),

Reputasi (12,2), dan Religius Stimuli (7,9). Semua variabel independen

(secara parsial) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah

Page 18: Proposal Penelitian Opick

non muslim menjadi nasabah di bank syariah (Bank CIMB Niaga Syariah

Cabang Semarang) dengan dilakukan uji secara parsial.24

Penelitian yang dilakukan Sukron dalam penelitiannya yang berjudul

Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim Menjadi Nasabah di

Bank BNI Syariah Cabang Semarang dengan kesimpulan faktor minat

berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah non muslim menjadi nasabah

di Bank BNI Syariah Cabang Semarang. Pengaruh yang paling besar adalah

lokasi yang mempunyai pengaruh sebesar 28%, pengaruh terbesar kedua

setelah lokasi adalah reputasi yang memberikan kontribusi cukup besar yaitu

sebesar 20.3%, pengaruh di urutan ke tiga adalah Pofit Sharing, yang

mempunyai pengaruh sebesar 15.1%, pengaruh di urutan ke empat adalah

pelayanan yang memberikan kontribusi sebesar 13%, pengaruh di urutan ke

lima adalah promosi yang mempunyai pengaruh sebesar 12.4%, dan pengaruh

di urutan ke enam adalah religius stimuli yang mempunyai pengaruh sebesar

10.2%.25

C. Kerangka Berfikir

Religius stimuli kerangka berfikirnya yaitu dorongan agama

yang mempengaruhi minat nasabah non-muslim menjadi

nasabah di bank syari’ah mencakup pemahaman produk dan

ketaatan terhadap agama.

24 25

Page 19: Proposal Penelitian Opick

Reputasi adalah persepsi kualitas berkaitan dengan

nama dan akan mempengaruhi konsumen serta menyediakan

jaminan bila ada kendala-kendala kecil di perusahaan.

Variabel yang diukur atas dasar indikator: Nama baik bank

dan Keberadaan bank.

Profit sharing dalam kerangka fikirnya adalah imbalan bagi

hasil yang ditawarkan oleh pihak perbankan kepada nasabah.

Yang diukur dalam profit sharing adalah nisbah bagi hasil, dan

keuntungan yang diperoleh pihak bank.

Promosi kerangka pikir yang digunakan adalah iklan,

serta media danpemberian insentif yang diberikan kepada

masyarakat.

Berdasarkan pada tinjauan pustaka maka kerangka pemikiran yang

disajikan dalam penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

Dimana : Y adalah variabel dependent

X adalah variabel independent

FAKTOR MINAT(X)

Lokasi Pelayanan Religius Stimuli Reputasi Profit Sharing Promosi

MINAT NASABAH NON MUSLIM

(Y)

Page 20: Proposal Penelitian Opick

D. Hepotesis

Dari kerangka pemikiran tersebut, maka hepotesis penelitian ini adalah

Faktor Lokasi, Pelayanan, Religius Stimuli, Reputasi Profit Sharing dan

Promosi berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah non muslim menjadi

nasabah di Bank Syariah Tembilahan.

Page 21: Proposal Penelitian Opick

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, karena

permasalahan penelitian sudah jelas dan peneliti ingin mendapatkan informasi

yang lebih luas dan nyata. Penelitian ini tentang nasabah non muslim yang

berminat di Bank Syariah.

Penelitian kuantitatif adalah tipe penelitian dimana data yang

dikumpulkan adalah berupa data kuantitatif atau jenis data lain yang dapat

dikuantitaskan, dan diolah dengan teknik statistik.26 Disebut penelitian

kuantitatif dikarenakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik.27

B. Sumber dan Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan disatukan secara

langsung dari obyek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang

bersangkutan. Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan dan

26 27

Page 22: Proposal Penelitian Opick

disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai

instansi lain.28

C. Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel acak

(probabilitas). Sampel acak (probabilitas) adalah suatu metode pemilihan

ukuran sampel di mana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang

sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.29

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah

sebagai berikut:

1. Metode Survei

Metode survei adalah teknik penelitian di mana informasi

dikumpulkan dari sekelompok manusia sebagai sampel dan biasanya

menggunakan daftar pertanyaan. Dalam pelaksanaannya survei dapat

dilakukan melalui telepon, dengan surat ataupun dengan wawancara

langsung.30

2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakakan untuk mengumpulkan beberapa

informasi tentang data dan fakta yang berhubungan dengan masalah dan

tujuan penelitian, baik dari sumber dokumen yang di publikasikan atau

28 29 30

Page 23: Proposal Penelitian Opick

tidak di publikasikan, buku-buku, jurnal ilmiah, Koran, majalah, website

dan lain-lain.31

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupkan suatu yang menjadi titik perhatian atau

obyek dari penelitian. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel

independent (X) yang terdiri dari lokasi, pelayanan, religius stimuli, reputasi,

profit sharing, dan promosi. Sedangkan variabel dependen (Y) adalah minat

nasabah.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

menggunakan metode analisis kuantitatif. Analisis yang dilakukan terhadap

data antara lain: Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

dan Uji Analisis Regresi Linier Berganda.

31