proposal penelitian opick
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia pada saat ini telah
mengalami kemajuan yang sangat menggembirakan. Perkembangan
perbankan syariah di Indonesia di tandai dengan banyak berdirinya Bank
Umum Syariah. Bank umum syariah adalah bank yang secara penuh
bertransaksi dan bukan merupakan unit usaha. Bank umum syariah
menerapkan sistem independent pada sistem syariahnya.
Perkembangan perbankan terus berkembang sampai dalam kurun waktu
terakhir ini mulai muncul lembaga keuangan yang berbasis syariah.
Perkembangan lembaga keuangan syariah setiap tahunnya mengalami
peningkatan dan semakin kuat dengan ditetapkannya dasar-dasar hukum
operasional melalui UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang telah
dirubah dalam UU No. 10 tahun 1998, UU No. 23 tahun 1999, UU No. 9
tahun 2004 tentang Bank Indonesia, dan UU No. 21 tahun 2008 tentang Bank
Syariah.1
Keberhasilan sistem keuangan syariah saat ini tidak hanya karena
adanya dukungan dari pemerintah, tetpati juga dikarena faktor lain seperti
kualitas dan pelayanan dari lembaga keuangan syariah tersebut. Lembaga
keuangan syariah yang dalam hal ini adalah perbankan syariah secara umum,
dianggap oleh sebagian orang sebagai alternatif bagi masyarakat yang sudah
1
jenuh dengan sistem ekonomi kapitalis. Namun di sisi lain, ada juga yang
beranggapan bahwa lembaga keuangan syariah ini hanya untuk masyarakat
muslim saja.
Paradigma fanatisme terhadap Agama masih kental terlihat di
masyarakat kita, sehingga pandangan masyarakat terhadap lembaga keuangan
syariah ini hanya untuk masyarakat muslim saja dan bukan untuk masyarakat
non muslim. Padahal, sistem bagi hasil yang merupakan salah satu elemen
penting dari pasar syariah sudah sejak lama diterapkan Negara-negara Eropa,
terutama Inggris. Jadi persepsi bahwa pasar konvensional selalu lebih
menguntungkan dan pasar syariah adalah “pasarnya” kaum muslim tidak
tepat.2
Melihat dari fenomena tersebut, masyarakat mulai sadar bahwa bank-
bank yang memakai sistem konvensional itu tidak dapat menjadi solusi tebaik
dari masalah-masalah yang mereka hadapi, sehingga mereka mulai melirik
ajaran Islam yang menerapkan sistem bagi hasil yang bebas dari riba.
Riba menurut pengertian bahasa berarti tambahan (az-ziyadah),
berkembang (an-numuw), meningkat (al-irtifa’), dan membesar (al-‘uluw).
Dengan kata lain, riba adalah penambahan, perkembangan, peningkatan, dan
pembesaran atas pinjaman pokok yang diterima pemberi pinjaman dari
peminjam sebagai imbalan karena menangguhkan atau berpisah dari sebagian
modalnya selama periode tertentu.3
2 3
Pelarangan riba ternyata tidak hanya terdapat dalam Islam, melainkan
jauh sebelum Islam ada. Di India Kuno, hukum yang berdasarkan Weda,
kitab suci tertua agama Hindu, mengutuk riba sebagai sebuah dosa besar dan
melarang operasi bunga. Dalam agama Kristen, pelarangan atau restriksi
keras atas riba berlaku selama lebih dari 1400 tahun. Secara umum, semua
kontrol ini menunjukkan bahwa penarikan bunga apapun dilarang.4
Mengutip dari bukunya M. Syafi’i Antonio yang berjudul ”Bank
Syariah Dari Teori Ke Praktek” menyatakan bahwa: Orang-orang Yahudi
dilarang mempraktikan pengambilan bunga. Pelarangan ini banyak terdapat
dalam kitab suci mereka, baik dalam Old Testament (Perjanjian Lama)
maupun Undang-undang Talmud.
Kitab Deuteronomy (Ulangan) pasal 23 ayat 19 menyatakan :
“Janganlah engkau membungakan uang kepada saudaramu, baik uang
maupun bahan makanan, atau apapun yang dapat dibungakan”.5
Bank Syariah terbukti bukan hanya dapat dinikmati oleh umat Islam,
banyak nasabah non muslim, bahkan etnis Tionghoa yang bergabung sebagai
nasabah Bank Syariah. Berdasarkan tesis yang ditulis oleh Ratu Humaemah
sebanyak 43% nasabah Bank Syariah Mega Indonesia berasal dari kalangan
China non muslim.6
Perkembangan Bank Syariah di Kota Tembilahan tidak lepas dari minat
mayarakat untuk menjadi nasabahnya. Masyarakat yang menjadi nasabah di
Bank Syariah tidak hanya masyarakat muslim, tetapi ada juga masyarakat
4 5 6
yang non muslim. Hal ini menunjukkan bahwa adanya minat dari nasbah non
muslim untuk menabung di Bank Syariah. Dari latar belakang inilah penulis
mengambil judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MINAT NASABAH NON MUSLIM MENJADI NASABAH DI BANK
SYARIAH TEMBILAHAN”.
B. Rumusan Masalah
Faktor apa yang mempengaruhi minat nasabah non muslim menjadi
nasabah di Bank Syariah Tembilahan ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang
mempengaruhi minat nasabah non muslim menjadi nasabah di Bank
Syariah Tembilahan.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:
a. Bagi praktisi, khususnya dari pihak perbankan syariah, hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
manajemen bank untuk menarik minat nasabah.
b. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan media untuk menerapkan apa
yang telah diperoleh di bangku kuliah dan sebagai syarat untuk
mendapatkan gelar S1.
c. Bagi peneliti lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai referensi bagi penelitian lanjutan atau penelitian yang
berkelanjutan.
d. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat menjadi informasi bagi
masyarakat tentang perbankan syariah di Tembilahan.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam proposal penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menuraikan tentang latar belakang, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta
sistematika penulisan.
2. Bab II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini diuraikan beberapa teori yang dapat digunakan
sebagai landasan penelitian. Hal yang dikemukakan dalam landasan teori
diantaranya meliputi beberapa teori mengenai bank syariah, bunga bank
dan riba, teori minat, teori lokasi, pelayanan, religius stimuli, reputasi,
profit sharing, promosi dan beberapa penelitian terdahulu, kerangka
pemikiran teoritis, model penelitian dan hipotesis.
3. Bab III Metode Penelitian
Dalam bab III ini diuraikan tentang jenis penelitian dan sumber
data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, operasionalisasi
variabel penelitian serta teknik analisis data yang digunakan oleh penulis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan
yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta
memberikan jasa-jasa bank lainnya. Sedangkan pengertian lembaga
keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak dibidang keuangan
di mana kegiatannya apakah hanya menghimpun dana atau hanya
menyalurkan dana atau kedua-duanya.7
Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2008 yaitu : “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat.”8
Cara operasi bank syariah ini hakikatnya sama saja dengan bank
konvensional biasa, yang berbeda hanya dalam masalah bunga dan
praktek lainnya yang menurut syariat Islam tidak dibenarkan.9
Pada umumnya yang dimaksud dengan bank syariah adalah
lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-
7 8 Undang-Undang Perbankan Syariah 2008, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm, 3.9 Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hlm, 95.
jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.10
b. Kegiatan Bank Syariah
Kegiatan dan usaha bank akan selalu berkait dengan komoditas
antara lain :
1. Pemindahan uang
2. Menerima dan membayar kembali uang dalam rekening koran
3. Mendiskonto surat wesel, surat order maupun surat-surat berharga
lainnya
4. Membeli dan menjual kembali surat-surat berharga
5. Membeli dan menjual cek wesel, surat wesel, kertas dagang
6. Memberi kredit, dan
7. Memberi jaminan kredit.11
c. Tujuan Bank Syariah
Selain bertujuan meraih keuntungan sebagaimana layaknya bank
konvensional pada umumnya, bank syariah juga mempunyai tujuan
diantaranya sebagai berikut :
1. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara
Islam, khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan,
10 11
agar terhindar dari praktek-praktek riba atau jenis-jenis
usaha/perdagangan lain yang mengandung unsur gharar (tipuan).
2. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan jalan
meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi
kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan pihak
yang membutuhkan dana.
3. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka
peluang berusaha yang lebih besar terutama kelompok miskin,
yang diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju
terciptanya kemandirian usaha.
4. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang pada umumnya
merupakan program utama dari negara-negara yang sedang
berkembang.
5. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter.
6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank
non syariah.12
d. Fungsi dan Peran Bank Syariah
12
Fungsi dan peran bank syariah yang diantaranya tercantum
dalam pembukuan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI,
sebagai berikut:
1. Manajer Investasi, bank Islam dapat mengelola investasi dana
nasabah.
2. Investor, bank Islam dapat menginvestasikan dana yang
dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.
3. Penyediaan Jasa Keuangan dan Lalu Lintas Pembayaran, bank
Islam dapat melakukan kegiatan jasa-jasa layanan perbankan
sebagai mana lazimnya.
4. Pelaksanaan Kegiatan Sosial, sebagai suatu ciri yang melekat pada
entitas keuangan syariah.13
e. Ciri-ciri Bank Syariah
Bank syariah memiliki ciri-ciri berbeda dengan bank
konvensional, adpun ciri-ciri bank syariah adalah sebagi berikut :
1. Beban biaya yang disepakatibersama pada waktu akad perjanjian
diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal, yang besarnya tidak
kaku dan dapat dilakukan dengan kebebasan untuk tawar-menawar
dalam batas wajar.
2. Penggunaan persentase dalam hal kewajiban untuk melakukan
pembayaran selalu dihindari.
13
3. Dalam kontrak-kontrak pembiayaan proyek, bank syariah tidak
menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang pasti yang
ditetapkan di muka.
4. Pengerahan dana masyarakat dalam bentuk deposito tabungan oleh
penyimpan dianggap sebagai titipan (al-wadiah) sedangkan bagi
bank dianggap sebagai titipan yang diamanatkan sebagai penyeraan
dana pada proyek-proyek yang dibiayai bank yang beroperasi
sesuai dengan prinsip syariah sehingga pada penyimpanannya tidak
dijanjikan imbalan yang pasti.
5. Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas mengawasi
operasionalisasi bank dari sudut syariahnya.
6. Fungsi kelembagaan bank syariah selain menjembatani antara
pihak pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan dana, juga
mempunyai fungsi khusus yaitu fungsi amanah.14
f. Persamaan dan Perbedaan Bank Syariah dengan Bank
Konvensional
Persamaan
Persamaan antara Bank Syariah dengan bank konvensional
adalah:
Dalam sisi teknis penerimaan uang.
Mekanisme transfer.
Teknologi Komputer yang digunakan.
14
Perbedaan15
Berikut ini perbedaan bank syariah dengan bank
konvensional :
Tabel 1.1
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
No Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional
1 Falsafah
Tidak berdasarkan
bunga, spekulasi dan
ketidak jelasan
Berdasarkan bunga
2 Operasional
- Dana masyarakat
berupa titipan dan
investasi baru akan
mendapatkan hasil jika
di usahakan terlebih
dahulu.
- Penyaluran pada usaha
yang hala dan
menguntungkan.
- Dana masyarakat
berupa simpanan yang
harus dibayar bunganya
pada saat jatuh tempo.
- Penyaluran pada sektor
yang menguntungkan
aspek halal tidak
menjadi pertimbangan
utama.
3 Aspek Sosial
Dinyatakan secara
eksplisit dan tegas yang
tertuang dalam visi dan
misi
Tidak diketahui secara
tegas
4 OrganisasiHarus memiliki Dewan
Pengawas Syariah
Tidak memiliki Dewan
Pengawas Syariah
2. Bunga Bank dan Riba
a. Bunga Bank
Teori bunga muncul sejak manusia mulai melakukan pemikiran
ekonomi. Secara leksikal, bunga sebagai terjemahan dari kata Interest. 15
Bunga adalah tanggungan pada pinjaman uang, yang biasanya
dinyatakan dengan persentase dari uang yang dipinjamkan.16 Bunga
bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang
berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang menjual atau
membeli produknya. Bunga bagi bank juga dapat diartikan sebgai
harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan)
dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah
yang memperoleh pinjaman).17
Dalam perekonomian Islam, sektor perbankan tidak mengenal
instrumen suku bunga. Sistem keuangan Islam menerapkan sistem
pembagian keuntungan dan kerugian (profit and loss sharing), bukan
kepada tingkat bunga yang telah menetapkan tingkat keuntungan di
muka.18
b. Riba
Riba menurut pengertian bahasa berarti tambahan (az-ziyadah),
berkembang (an-numuw), meningkat (al-irtifa’), dan membesar
(al-‘uluw). Dengan kata lain, riba adalah penambahan, perkembangan,
peningkatan, dan pembesaran atas pinjaman pokok yang diterima
pemberi pinjaman dari peminjam sebagai imbalan karena
menangguhkan atau berpisah dari sebagian modalnya selama periode
tertentu.19
16 17 18 19
Secara garis besar, riba dikelompokkan menjadi dua. Masing-
masing adalah riba utang-piutang dan riba jual-beli. Kelompok
pertama terbagi lagi menjadi riba qard dan riba jahiliyah. Adapun
kelompok kedua, riba jual-beli, terbagi menjadi riba fadh dan riba
nasiah.20
Riba Qard adalah suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu
yang disyaratkan terhadap yang berhutang (muqtaridh).
Riba Jahiliyah adalah utang yang dibayar lebih dari pokoknya
karena si peminjam tidak mampu membayar utangnya pada waktu
yang ditetapkan.
Riba Fadhl adalah riba yang timbul akibat pertukaran barang yang
sejenis yang tidak emenuhi kriteria yang sama kualitasnya, sama
kuantitasnya, dan sama waktu penyerahannya.
Riba Nasiah yaitu riba yang timbul akibat utang-piutang yang tidak
memenuhi kriteria untung muncul bersama resiko dan hasil usaha
muncul bersama biaya.
3. Teori Minat
Minat merupakan kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu.21
Minat dalam pandangan Islam, Al-Qur’an membicarakan tentang minat
20 21
terdapat dalam surat pertama turun. Pada ayat pertama dari surat pertama
turun perintahnya adalah agar kita membaca. Membaca yang dimaksud
bukan hanya membaca buku atau dalam artian tekstual, akan tetapi juga
semua aspek. Apakah itu tuntutan untuk membaca cakrawala jagad yang
merupakan tanda kebesaran-Nya, serta membaca potensi diri, sehingga
dengan-Nya kita dapat memahami apa yang sebenarnya hal yang menarik
minat kita dalam kehidupan ini.22
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat
Sukron dalam Skripsinya yang berjudul Faktor yang Mempengaruhi
Minat Nasabah Non Muslim Menjadi Nasabah di Bank BNI Syariah
Cabang Semarang faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat
yaitu : lokasi, pelayanan, religius stimuli, reputasi, profit sharing dan
promosi.23
a. Lokasi
Lokasi bank adalah tempat dimana diperjualbelikannya produk
perbankan dan pusat pengendalian perbankan. Bank yang terletak
dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam
berurusan dengan bank.
Secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi
adalah sebagai berikut :
1) Dekat dengan pasar / konsumen.
22 23
2) Tersedia sarana dan prasarana.
3) Dekat dengan pusat pemerintahan.
4) Kemudahan untuk melakukan ekspansi.
b. Pelayanan
Pelayanan yaitu suatu kegiatan yang menolong menyediakan
segala apa yang diperlukan orang lain atau konsumen dengan
penampilan produk yang sebaik-baiknya sehingga diperoleh kepuasan
pelanggan dan usaha pembelian yang berulang-ulang.
c. Religius Stimuli
Religius stimuli merupakan faktor pengetahuan dan pengalaman
keberagamaan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu
tindakan ekonomi. Variabel ini memiliki dua dimensi, yaitu dimensi
pemahaman produk dan ketaatan terhadap agama.
d. Reputasi
Reputasi bank diartikan sebagai suatu bangunan sosial yang
mengayomi suatu hubungan, kepercayaan yang akhirnya akan
menciptakan brand image bagi suatu perusahaan. Reputasi yang baik
dan terpercaya merupakan sumber keunggulan bersaing suatu bank.
Adanya reputasi yang baik dalam sebuah perusahaan bank akan
menimbulkan kepercayaan bagi nasabahnya.
e. Profit Sharing
Bagi hasil menurut terminologi asing (Inggris) dikenal dengan
profit sharing.33 Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan sebagai
pembagian laba. Secara definitif profit sharing diartikan: “distribusi
beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan”.34
Secara syari’ah prinsip bagi hasil (profit sharing) berdasarkan pada
kaidah Mudharabah. Dimana bank akan bertindak sebagai Mudharib
(Pengelola dana) sementara penabung sebagai Shahibul Maal
(Penyandang dana).
f. Promosi
Promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan
produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian
mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Rifa’tul Machmudah dalam penelitianya
yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah non muslim
menjadi nasabah di Bank Syariah (studi pada Bank CIMB Niaga Syariah).
Hasil analisis regresi menghasilkan urutan besarnya pengaruh variabel-
variabel independen yang berbeda. Ini terlihat dari besarnya koefisien regresi
dari yang terbesar pengaruhnya sampai yang terkecil berturut-turut adalah
profit sharing (23,7), Pelayanan (22,2), Promosi (18,5), Lokasi (12,7),
Reputasi (12,2), dan Religius Stimuli (7,9). Semua variabel independen
(secara parsial) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah
non muslim menjadi nasabah di bank syariah (Bank CIMB Niaga Syariah
Cabang Semarang) dengan dilakukan uji secara parsial.24
Penelitian yang dilakukan Sukron dalam penelitiannya yang berjudul
Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim Menjadi Nasabah di
Bank BNI Syariah Cabang Semarang dengan kesimpulan faktor minat
berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah non muslim menjadi nasabah
di Bank BNI Syariah Cabang Semarang. Pengaruh yang paling besar adalah
lokasi yang mempunyai pengaruh sebesar 28%, pengaruh terbesar kedua
setelah lokasi adalah reputasi yang memberikan kontribusi cukup besar yaitu
sebesar 20.3%, pengaruh di urutan ke tiga adalah Pofit Sharing, yang
mempunyai pengaruh sebesar 15.1%, pengaruh di urutan ke empat adalah
pelayanan yang memberikan kontribusi sebesar 13%, pengaruh di urutan ke
lima adalah promosi yang mempunyai pengaruh sebesar 12.4%, dan pengaruh
di urutan ke enam adalah religius stimuli yang mempunyai pengaruh sebesar
10.2%.25
C. Kerangka Berfikir
Religius stimuli kerangka berfikirnya yaitu dorongan agama
yang mempengaruhi minat nasabah non-muslim menjadi
nasabah di bank syari’ah mencakup pemahaman produk dan
ketaatan terhadap agama.
24 25
Reputasi adalah persepsi kualitas berkaitan dengan
nama dan akan mempengaruhi konsumen serta menyediakan
jaminan bila ada kendala-kendala kecil di perusahaan.
Variabel yang diukur atas dasar indikator: Nama baik bank
dan Keberadaan bank.
Profit sharing dalam kerangka fikirnya adalah imbalan bagi
hasil yang ditawarkan oleh pihak perbankan kepada nasabah.
Yang diukur dalam profit sharing adalah nisbah bagi hasil, dan
keuntungan yang diperoleh pihak bank.
Promosi kerangka pikir yang digunakan adalah iklan,
serta media danpemberian insentif yang diberikan kepada
masyarakat.
Berdasarkan pada tinjauan pustaka maka kerangka pemikiran yang
disajikan dalam penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
Dimana : Y adalah variabel dependent
X adalah variabel independent
FAKTOR MINAT(X)
Lokasi Pelayanan Religius Stimuli Reputasi Profit Sharing Promosi
MINAT NASABAH NON MUSLIM
(Y)
D. Hepotesis
Dari kerangka pemikiran tersebut, maka hepotesis penelitian ini adalah
Faktor Lokasi, Pelayanan, Religius Stimuli, Reputasi Profit Sharing dan
Promosi berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah non muslim menjadi
nasabah di Bank Syariah Tembilahan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, karena
permasalahan penelitian sudah jelas dan peneliti ingin mendapatkan informasi
yang lebih luas dan nyata. Penelitian ini tentang nasabah non muslim yang
berminat di Bank Syariah.
Penelitian kuantitatif adalah tipe penelitian dimana data yang
dikumpulkan adalah berupa data kuantitatif atau jenis data lain yang dapat
dikuantitaskan, dan diolah dengan teknik statistik.26 Disebut penelitian
kuantitatif dikarenakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.27
B. Sumber dan Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan disatukan secara
langsung dari obyek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang
bersangkutan. Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan dan
26 27
disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai
instansi lain.28
C. Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel acak
(probabilitas). Sampel acak (probabilitas) adalah suatu metode pemilihan
ukuran sampel di mana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang
sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.29
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Metode Survei
Metode survei adalah teknik penelitian di mana informasi
dikumpulkan dari sekelompok manusia sebagai sampel dan biasanya
menggunakan daftar pertanyaan. Dalam pelaksanaannya survei dapat
dilakukan melalui telepon, dengan surat ataupun dengan wawancara
langsung.30
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakakan untuk mengumpulkan beberapa
informasi tentang data dan fakta yang berhubungan dengan masalah dan
tujuan penelitian, baik dari sumber dokumen yang di publikasikan atau
28 29 30
tidak di publikasikan, buku-buku, jurnal ilmiah, Koran, majalah, website
dan lain-lain.31
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupkan suatu yang menjadi titik perhatian atau
obyek dari penelitian. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel
independent (X) yang terdiri dari lokasi, pelayanan, religius stimuli, reputasi,
profit sharing, dan promosi. Sedangkan variabel dependen (Y) adalah minat
nasabah.
F. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode analisis kuantitatif. Analisis yang dilakukan terhadap
data antara lain: Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
dan Uji Analisis Regresi Linier Berganda.
31