proposal penelitian dasar

26

Click here to load reader

Upload: oncophyllus8046

Post on 08-Jun-2015

4.445 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Proposal penelitian dasar 2006 mengenai iles-iles untuk functional food penderita diabetes

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Penelitian Dasar

USUL PENELITIANPROGRAM PENELITIAN FUNDAMENTAL DI PERGURUAN TINGGI

TAHUN ANGGARAN 2005/2006

IDENTIFIKASI POTENSI GLUKOMANNAN ILES-ILES LOKAL (Amorphophallus oncophillus) SEBAGAI FUNCTIONAL FOOD BAGI

PENDERITA DIABETES

Oleh

Dr. Reki Wicaksono Ashadi, Ir, M.Agr.

UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR

Maret 2005

No. Identitas :

Page 2: Proposal Penelitian Dasar

HALAMAN PENGESAHAN USUL PENELITIAN FUNDAMENTAL

Judul : IDENTIFIKASI POTENSI GLUKOMANNAN ILES-ILES LOKAL (Amorphophallus oncophillus) SEBAGAI FUNCTIONAL FOOD BAGI PENDERITA DIABETES

Peneliti Utama

Nama : Reki Wicaksono Ashadi, Ir, M.Agr, Ph.DJenis Kelamin : Laki-lakiNIP : 131 929 373Pangkat Golongan : Lektor madya / IIICJabatan Sekarang : Ketua Lembaga Penelitian Universitas Djuanda Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Pertanian Jurusan Teknologi Industri

PertanianPerguruan Tinggi : Universitas Djuanda BogorAlamat Kantor : Jl. Tol Caiwi No. 1 Bogor

Telp. 0251 240773 Fax. 0251 240985 e-mail ; [email protected]

Alamat Rumah : Komp. IPB Jl. Nusa Indah No. 4 Sindangbarang Bogor 10160 Telp./Fax 0251 328018 e-mail [email protected]

Usul Jangka Waktu Penelitian : 10 bulanBiaya yang diusulkan : Rp. 40.000.000

Mengetahui, Bogor, 29 April 2005

Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Ketua Peneliti

(Sri Rejeki Retna Pertiwi, Ir., MS) (Reki Wicaksono Ashadi, Ir, M.Agr, Ph.D) NPP. NIP 131 929 373

MenyetujuiKetua Lembaga Penelitian

(Reki Wicaksono Ashadi, Ir, M.Agr, Ph.D)NIP 131 929 373

Page 3: Proposal Penelitian Dasar

1. URAIAN UMUM

1.1. Judul Usul : IDENTIFIKASI POTENSI GLUKOMANNAN ILES-ILES LOKAL (Amorphophallus oncophillus) SEBAGAI FUNCTIONAL FOOD BAGI PENDERITA DIABETES

1.2. Ketua Peneliti- Nama lengkap : Reki Wicaksono Ashadi, Ir, M.Agr, Ph.D- Jabatan : Ketua Lembaga Penelitian UNIDA- Unit Kerja : Universitas Djuanda- Alamat Surat : Jl. Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos Ciawi 35 Bogor 16720- Telepon : (0251) 240773- Faksimile : (0251) 240985- E-mail : [email protected]

1.3. Anggota PenelitiNo NAMA DAN GELAR

AKADEMIKBIDANG

KEAHLIANINSTANSI ALOKASI

WAKTU(JAM/MINGGU

1 Mardiah, Ir., M.Si Rekayasa Pangan dan Gizi

Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi UNIDA

6

1.4. Subyek penelitian adalah tanaman iles-iles (Amorphophallus oncophillus) yang merupakan tanaman asli Indonesia diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk functional foods. Purifikasi menggunakan metode alcohol bertujuan untuk mendapatkan glukomannan yang terpisah dari protein, lemak dan karbohidrat lainnya. Uji fisik gel yang terbentuk ditujukan untuk mengetahui perilakunya jika kemudian diaplikasikan pada suatu bahan pangan. Uji pengaruh konsumsi glukomannan terhadap kadar kolesterol, asam lemak dan HDL kolesterol Glukosa darah dan jumlah bakteri probiotik pada tikus yang diberikan ransom hipercholesterolaemic di teliti apakah tepung glukomannan dari A. oncophillus produk lokal berpotensi untuk dijadikan sebagai functional foods.

1.5. Masa Pelaksanaan Mulai : Mei

Berakhir : Februari

1.6. Jumlah Biaya yang Diusulkan : Rp. 40.000.000

1.7. Lokasi penelitian : Universitas Djuanda Bogor, PAU Hayati IPB, Lab. Bioteknologi Departemen Ilmu Gizi Bogor

1.8. Perguruan tinggi pengusul : UNIVERSITAS DJUANDA

1.9. Instansi yang terlibat : Pusat Antar Universitas Hayati IPB, Departemen Ilmu Gizi Bogor

1.10. Keterangan lain yang dianggap perlu :

Page 4: Proposal Penelitian Dasar

1. KAITAN TEMA DENGAN JUDUL

Penelitian mengenai khasiat tanaman sejenis iles-iles yang berasal dari Jepang

yaitu Amorphopallus konjac telah banyak dilakukan dan di klaim memiliki khasiat

sebagai penurun obesitas, cholesterol dan gula darah dalam tubuh. Akan tetapi

penelitian mengenai jenis Amorphophallus oncophillus (iles-iles) yang merupakan

tanaman khas Indonesia masih sedikit dilakukan dari segi khasiat iles-iles tersebut

terhadap tubuh dan sifat fisiko kimianya apabila digunakan sebagai functional food.

Penelitian ini diharapkan dapat mendukung dan meningkatkan nilai iles-iles tersebut

sebagai salah satu tanaman yang berpotensi sebagai obat/jamu.

2. ABSTRAK RENCANA PENELITIAN

Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat Indonesia maka perubahan pola

makanan menjadi hal yang umum, munculnya berbagai jenis fast food yang relative

kurang baik untuk kesehatan menyebabkan timbulnya beberapa penyakit seperti

obesitas, kolesterol tinggi, arterisclerosis. Sejalan dengan hal tersebut muncul pula

berbagai alternative obat dan suplemen untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Umbi dan tepung iles-iles diperoleh dari Saradan kabupaten Madium kemudian

diekstrak glukomannan dengan metode penggilingan dan dimurnikan dengan metode

alcohol, dikeringkan untuk dijadikan tepung iles-iles murni. Tepung iles-iles tersebut

dianalisis sifat fisiko kimia meliputi analisis proksimat dan uji kekenyalan dari gel

yang dihasilkan menggunakan penetrometer, uji rheologi, uji kapasitas mengembang,

analisis komponen oligosakarida dengan mendegradasinya secara parsial dengan

ensim selulase.

Khasiat iles-iles terhadap tubuh di analisis menggunakan tikus jenis Spraque

Dawley yang diberi perlakukan. Untuk analisis kemampuan iles-iles sebagai pangan

prebiotik, dilakukan dengan cara memberi perlakuan Tikus-tikus tersebut pada

pakannya yaitu diberi tambahan tepung glukomannan dengan konsentrasi 2,5 dan 10

persen. Kandungan bakteri probiotik dihitung dari feses tikus tersebut, serta bakteri

yang terdapat pada usus halus, dan pH usus tersebut. E. Coli pada feses juga ikut

dianalisis untuk mengetahui hubungan antara jumlah bakteri probiotik dengan jumlah

bakteri E. coli.

Page 5: Proposal Penelitian Dasar

Analisis pengaruh glukomannan untuk menurunkan gula darah dilakukan dengan

cara menyuntikan alloxan yang berperan sebagai penginduksi diabetes pada tubuh

tikus. Tikus-tikus tersebut kemudian diberikan perlakuan penambahan glukomannan

dalam ransom/pakannya. Darah dari hewan tersebut kemudian diambil setiap 7 hari

sekali untuk dianalisis kandungan gula darahnya.

3. MASALAH YANG DITELITI

a. Karakteristik gel glukomannan dari A. oncophillus

b. Jumlah bakteri probiotik pada tikus

c. Kandungan gula darah tikus

d. Bobot tubuh

4. KAJIAN PUSTAKA/HASIL YANG SUDAH DICAPAI DAN KAJIAN PENDAHULUAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN

Menurut Backer dan Brink (1968) serta Watanabe (1970), tanaman iles-iles

adalah termasuk divisio Anthophyta; phylum Angiospermae; kelas

Monocotyledoneae; family Araceae; dan genus Amorphophallus. Iles-iles memiliki

siklus pertumbuhan periode vegetasi selama 5-6 bulan pada musim hujan dan

periode istirahat pada musim kemarau (Soedarsono dan Abdulmanap, 1963).

Menurut Tye (1991) penggunaan tepung iles-iles (konjac flour) telah

dimanfaatkan sejak lebih dari seribu tahun yang lalu di Asia timur untuk membuat

produk gel yang disebut dengan konnyaku.bahwa kandungangan karbohidrat dari

iles-iles berupa pati, mannan serta kandungan gula lainnya. Berikut komposisi dari

beberapa jenis iles-iles dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi kimia umbi beberapa jenis Amorphophallus

Jenis Kadar air (%)

Bahan kering

(%)

Pati (%) Mannan (%)

Poliosa (%)

Serat kasar (%)

Gula bebas (%)

A. campanulatusA. variabillisA. oncophyllusA. bulbifer A. Konjac

70,178,479,780,080,0

29,221,620,320,020,0

77,027,02,070,010,6

0,044,055,05,564,0

14,20,014,013,05,0

8,56,08,010,05,0

09,0000

Ohtsuki (1968)

Page 6: Proposal Penelitian Dasar

Glukomannan yang terkandung dalam tepung iles-iles merupakan polimer dari D-

glukosa dan D-manosa dengan perbandingan 2:3 dengan ikatan -1,4 dan disubtitusi

secara random oleh grup asetil pada posisi yang tidak diketahui dengan pasti. Berat

molekul glukomannan adalah sekitar 1000-2000 kilo dalton. Glukomannan dalam

air pada temperatur ruangan akan memberikan kekentalan yang tinggi dan akan

membentuk gel bila ditambahkan air kapur (Sugiyama et al, 1972). Glukomannan

dalam air memiliki kemmapuan mengembang hingga mencapai 138 sampai 200

persen dan memiliki sifat mencair menyerupai agar sehingga dapat digunakan dalam

medium pertumbuhan mikroba pengganti agar (Boelhasrin et al, 1970).

Viskositas yang tinggi menurut Jacon et al (1993), diakibatkan oleh interaksi

antara komponen molekul terlarut berukuran besar dibanding oleh proses hidrasi.

Tepung iles-iles menghasilkan viskositas yang lebih tinggi dibanding dengan yang

dihasilkan oleh gum guar atau pektin (Gambar 1). Hal ini berarti bahwa tepung ini

dapat menghasilkan tekstur kekentalan yang diinginkan hanya dengan menggunakan

sedikit konsentrasi (Doi et al, 1981).

Gambar 1. Perubahan viskositas larutan tepung iles-iles,

gum guar dan pektin (Doi et al, 1981)

Pengolahan umbi iles-iles

menjadi tepung dapat dilakukan

dengan cara mengiris-iris dengan

ketebalan setengah sentimeter.

Pengirisan yang terlalu tipis akan

menyebabkan umbi lengket

sedangkat jika jika terlalu tebal proses pengeringannya berjalan lambat. Gaplek iles-

iles yang sudah kering kemudian digiling menjadi tepung iles-iles yang kemudian

Page 7: Proposal Penelitian Dasar

dipisahken tepung glukomannannya dengan mengandalkan perbedaan partikelnya

(Murtinah, 1977)

Ekspor produk iles-iles dalam bentukan kripik maupun tepung terus mengalami

peningkatan. Volume perdagangannya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Volume dan nilai ekspor iles-iles Indonesia tahun 1995-1999

Tahun Volume (Kg) Nilai (Dollar US)1995 207.212 546.6561996 280.338 618.8791997 - -1998 260.774 303.1051999 199.828 267.104

Sumber : BPS, 1999

Menurut Ohtsuki (1968) glukomannan dapat diperoleh dari umbi iles-iles dengan

cara mekanis atau kimia. Cara mekanis yang dilakukan oleh BBIHP adalah dengan

cara menggilingnya menggunakan multimill yang hasilnya kemudian diayak dengan

ayakan bertingkat dimana tepung yang dapat melewati ukuran saringan 0,212mm

tetapi tertahan pada ukuran 0,18mm. Cara lain adalah dengan menggunakan

pemisahan sistem blower, dimana kecepatan angin yang digunakan adalah

3,75m/detik (BBIHP, 2001)

Cara kimia dilakukan dengan melarutkan tepung iles-iles ditambahkan dengan air

yang dipanaskan sekitar 45C yang kemudian ditambahkan etanol dan dipisahkan

endapan yang dihasilkannya. Endapan kemudian dikeringan pada suhu 35C.

Beberapa penelitian dalam bidang medis menyatakan bahwa konsumsi tepung

iles-iles (konjac flour) dapat menurunkan gula darah, menurunkan tekanan darah

serta kadar kolesterol. Menurut Blackburn et al (1984) mekanisme iles-iles dalam

menurunkan kandungan glukosa adalah diakibatkan oleh kemampuannya

menurunkan absorpsi glukosa dalam usus halus (intestine). Laboratorium David

Jenkins di Universitas Toronto (Vuksa et al, 1989) melakukan uji terhadap 9 orang

pengidap penyakit diabetes terhadap biskuit yang disubtitusi dengan tepung konjac

dengan yang tidak disubtitusi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan

yang nyata (99%) nilai indeks glikemia antara yang disubtitusi (37±5). dengan yang

Page 8: Proposal Penelitian Dasar

tidak disubtitusi (94±8). Tepung konjac dapat menurunkan respon glikemia hingga

70-75% jauh lebih tinggi dibanding dengan gum guar atau pektin yang juga

dilaporkan dapat menurunkan respon glikemia sebesar 30-35% (Wolever, 1985).

Mekanisme penurunan kandungan kolesterol darah oleh tepung konjac

kemungkinan diakibatkan oleh meningkatnya sekresi kelenjar empedu (Doi, 1995).

Dalam percobaannya diketahui bahwa konsumsi tepung konjac akan meningkatkan

kecepatan transpor melalui usus halus dan meningkatkan berat dari feces dan sekresi

kelenjar empedu.

5. DESAIN DAN METODE PENELITIAN

Metode penelitian meliputi 2 tahap yaitu uji karakteristik dari glukomannan, uji in

vivo pada tikus untuk mengetahui kemampuannya sebagai funcional food.

Karakterisasi gel yang terbentuk dari glukomannan diteliti untuk mengetahui

kemampuan fisiknya apabila kemudian digunakan untuk campuran produk makanan

tertentu nantinya sebagai fungsi functional food.

A. Ekstraksi Glukomannan (Sanjun Gao et al, 2003)

Ekstraksi glukomanan cara kering menggunakan bahan baku tepung iles-iles

hasil penggilingan dari keripik iles-iles. Tepung tersebut kemudian dilakukan

pemisahan antara ampas dan kristal glukomannan dengan cara melalukannya

pada aliran angin dimana selain glukomannan akan terbawa oleh arus angin.

Proses dilanjutkan dengan menambahkan ethanol dimulai dengan konsentrasi

50%; 80% dan terakhir absolute. Bubuk yang diperoleh kemudian dikeringkan

dengan menggunakan open vacuum.

Gaplek iles-iles

Penggilingan

Pemisahan menggunakan udara

Tepung Glukomannan

Komponen selain glukomannan

Page 9: Proposal Penelitian Dasar

Gambar 1. Diagram alir proses pembuatan tepung glukomannan dari tepung konjak

B. KARAKTERISTIK TEPUNG A. oncophillus

Perilaku Lengket dan Gelatinisasi

Perilaku Lengket dari suspensi glukomannan diukur menggunakan Brabender

Amylograph (model VS-5) dengan sensitifitas 500 cmg. Pengoperasiannya

dilakukan pada kecepatan 75 rpm, dan temperatur meningkat dari 50ºC hingga 95º

dengan kecepatan peningkatan 1.5ºC/min, dan dipertahankan selama 95ºC selama

10 menit, diturunkan kembali menjadi 50ºC pada kecepatan penurunan yang sama

dan dipertahankan selama 30 menit.

Suhu gelatinisasi diukur menggunakan mikroskop Kofler hot-stage polarisasi.Volume Mengembang

Volume mengembang ditentukan dengan menimbang 0.5 g tepung glukomannan

kedalam 50 ml tabung sentrifugasi dan kemudian ditambahkan 45 ml air destilasi.

Sampel dibiarkan pada suhu 25ºC selama 5 menit, kemudian dipanaskan selama

Pengeringan dengan pompa vacuum 60ºC

selama 4 jam

Tepung Glucomannan

Pemurnian dg Alkohol 1:350%; 80% dan 100%

Page 10: Proposal Penelitian Dasar

30 menit pada temperatur tertentu (55-95ºC) pada kondisi pengadukan. Sampel

kemudian didinginkan hingga temperatur ruangan dan disentrifus pada 1000 g

selama 15 menit. Ketinggian dari gel diukur dan dikonversi ke volume dari gel

per unit berat dari sampel.

Degradasi dengan Ensim Selulase

Ensim selulase pada dasarnya adalah ensim yang dapat memecah ikatan β-1,4

glukanase antara 2 gugus glukosa pada rantai selulosa. Inkubasi ensim selulase

pada medium mengandung glukomannan diharapkan dapat memutuskan ikatan-

ikatannya membentuk oligomer-oligomer yang sangat baik digunakan untuk

probiotik. Analisis oligomer tersebut akan dilakukan dengan menggunakan

HPLC dan Thin Layer kormatografi.

C. Analisis Bakteri probiotik

Tiga group tikus jenis Spraque Dawley yang masing-masing terdiri dari 5 ekor

tikus diberikan makanan standard dan tepung iles-iles secara bersamaan.

Prosentase tepung glukomannan terhadap ransom adalah sebesar 2,5% dan 10%.

Analisis kandungan Lactobacillus sp. dilakukan dengan cara menganalisis feses

dari tikus pada hari ke 0, hari ke 7 dan hari ke 15.

Feses sebanyak 1 gram dihancurkan kemudian dilarutkan dengan aquades dan

ditumbuhkan pada media yang sesuai. Untuk menghitung total Lactobacillus sp

digunakan media agar Rogosa Asetat (Difco) yang ditambahkan vancomycin

(Sigma). Untuk menghitung strain Bifidobacterium digunakan agar TPY dengan

penambahan 12 ug/ml asam nalidixic (Sigma) sedangkan Clostriduim perfringens

dihitung menggunakan agar Clostridium perfringen. Seluruh media kemudian

kemudian diinkubasi pada suhu 37oC pada anaerobic jar selama 48 jam.

Sedangkan C. perfringen inkubasinya dilakukan selama 3 hari (Lorenzo, et al,

2003).

D. Analisis Kadar Gula Darah Pada Tikus Diabetes

Tikus putih jenis Sparque Dawley dibagi menjadi 3 kelompok dengan masing-

masing terdiri dari 5 tikus diberi perlakuan yaitu : 1) Kelompok control, hanya

diberi ransom standard; 2) kelompok perlakuan injeksi alloxan dengan pakan

Page 11: Proposal Penelitian Dasar

yang ditambah tepung glukomannan sebanyak 2,5 % dan ; 3) kelompok perlakuan

injeksi alloxan dengan pakan tepung glukomanna sebanyak 10%. Konsentrasi

injeksi sebesar 80 mg/kg berat badan tikus. Alloxan monohidrat (Sigma

Chemical Co.) digunakan untuk menginduksi terjadinya diabetes pada tikus

(Retnaningsih, 2001).

Darah yang diperoleh dari tikus yang diikat pada alat retroorbital bleeding selama

16 jam dibawah pengaruh anestesi isofluranne. Analisa ensimatis untuk total

kolesterol, kolesterol HDL, kolesterol tidak teresterifikasi, trigliserida dan asam

lemak bebas menggunakan alat Biomek 2000. Kolesterol LDL/VLDL dihitung

dengan mengudari kolesterol HDL dari total kolesterol

6. LUARAN PENELITIAN

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendukung tepung iles-iles local (A.

oncophillus) dalam hal karakteristik serta kemampuannya sebagai functional food.

Penggunaan metode blower untuk memisahkan glukomannan dengan komponen

lainnya telah banyak digunakan tetapi pemurnian menggunakan alkohol adalah hal

yang masih sedikit diteliti. Hasil tepung glukomannan yang diperoleh dapat menjadi

bahan baku untuk produk-produk pangan lainnya sehingga analisis karakteristik fisik

gel glukomannan dilakukan. Hasil analisis ini akan memberikan landasan utama

dalam membuat suatu produk pangan.

Penelitian kandungan prebiotik dan analisis darah pada tikus dilakukan dengan

upaya untuk mendukung bahwa produk tepung glukomannan lokal juga memiliki

nilai tinggi sebagai functional food.

Penelitian tepung iles-iles (A. oncophillus) sebagai sumber produk makanan

fungsional diharapkan dapat mengangkat nilai produk tersebut salah satunya yang

dapat bersaing dengan produk impor tepung konjac (A. konjac).

7. RINCIAN ANGGARAN PENELITIAN

PERINCIAN PENGELUARAN UANG JUMLAH (Rp)

1. Gaji dan Upah (maksimum 30%) 12.000.000

2. Bahan Habis Pakai (Material Penelitian)

Page 12: Proposal Penelitian Dasar

24.500.000

3. Biaya Perjalanan 1.000.000

4. Biaya Pengeluaran Lain-lain, meliputi Biaya Pemotretan/ Scanning Sampel Biaya Dokumentasi dan Pembuatan Laporan Fotokopi dan Penjilidan Administrasi Surat-Menyurat Biaya Pemeliharaan Alat

300.000500.000500.000200.000

1.000.000JUMLAH 40.000.000

8. DAFTAR PUSTAKA

Backer, A. and Brink, R.C.D.B. 1968. Flora of java. Vol III. Wolters Noodroff. Gronongen.

Watanabe, K., Kato, K and Matsuda, K. 1970. Studies on chemical structure of konjack mannan. Part II. Isolation and characterization of oligosaccharides from the enzymatic of the mannan. Agric. Biol. Chem. 34 : 532-539

Soedarsono dan Abdulmanaf. 1963. Berbagai keterangan mengenai iles-iles. PDIN. Jakarta: 20-35

Tye, R.J. 1991. Konjac Flour: Properties and Applications. Food Tech, 45:82-92

Ohtsuki, T. 1968. Studies on reverse carbohydrate of flour Amorphophallus sp with special reference to mannan. Botanical magazine Tokyo 81: 119-126

Sugiyama, N., Shimara, S and Ando, T. 1970. Studies on mannan and related compounds I. The purification of konjac mannan. Bulletin Chem. Soc. Of Japan 45:561-563

Boelhasrin., Sudana dan Budiman, T. 1970. Iles-iles dan penggunaannya dalam teknologi. Acta Pharmaceutica I : 1-5

Page 13: Proposal Penelitian Dasar

Jacon, S.A., Rao, M.A., Cooley, H.J. and Walter, R.H. 1993. The isolation and characterization of a water extract of conjact flour Gum. Carbohydrate Polymers, 20: 35-41

Doi, K., Matsuura, M., Kawara, A., Uenoyama, R and Baba, S. 1981. Effect of glukomannan (Konjac Fiber) on glukose and lipid metabolism in normal and diabetic subject. Genetic Evironmental interaction in diabetes melitus. Proceedings of the third symposium on diabetes melitus in Asia and Oceania. Excerpta Medica Amsterdam.

Murtinah, S. 1977. Pembuatan kripik dan isolasi glukomannan dari umbi iles-iles. Balai Penelitian Kimia. Semarang.

BPS. 1999. Journal ekspor statistik perdagangan luar negeri Indonesia. Vol 2: 1029-1038

BBIHP. 2001. Glukomannan : polimer alami asal iles-iles. Seminar Prospek polimer alami untuk industri pangan, kosmetika dan farmasi (Januari 2001).

Blackburn, N.A., Redfern,J.S., Jargis, H., Holgate, A.M., Haning, I., Scarpello, J.H.B., Johnson, I.T. and Read, N.W. 1984. The mechanism of action of guar gum in improving glucose tolerance in Man Clinical Science. 66: 329-336

Vuksa, V., Wolever, T.M.S., Spadafora, P., Kaminsky, T. and Jenkins, D.J.A. 1989. Exceptionally low blood glucose response of konjac mannan (glukomannan) enriched biscuit in normal and diabetic volunteers. Unpublished report.

Woelever,T.M.S. and Jenkins, D.J.A. 1985. The effect of fiber and foods on carbohydrate metabolism. Handbook of dietary fiber. Ed. Spiller, G. CRC Press, Bocca Raton.

Doi, K. 1995. Effect of konjac fiber (glucomannan) on glucose and lipids. Eur. J. of. Clin. Nutr. 49: 190-197.

Abbot, P.J. 1999. Konjac Fluor. Food Science and Safety Section, National Food Authority, Canberra, Australia

Morelli, L., Zonenschain, D., Callegari, M.L., Grossi, E., Maisano, and Fusillo, M. 2003. Assessment of a new symbiotic preparation in healthy volunteers: survival, persistence of probiotic strain and its effect on the indigenous flora. Nutrition Journal 2003, 2:11. Milan Italy.

Retnaningsih, C., Zuheid, N., dan Marsono, Y. 2001. Sifat hipoglikemik pakan tingkat tinggi protein kedelai pada model diabetic induksi alloksan. Jurnal Teknol dan Industri Pangan, Vol. XII, No. 2. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. Bogor.

Page 14: Proposal Penelitian Dasar

Gao, S and Nishinari K. 2003. Effect of degree of Acetylation on Gelation of Konjac Glucomannan. Biomacromolesules, 5 (1), 175-185Biomacromolecules, 5 (1), 175 -185

LAMPIRAN 1.

PERINCIAN PENGELUARAN UANG JUMLAH (Rp)

Page 15: Proposal Penelitian Dasar

Gaji Ketua peneliti (Rp. 500.000/bulan, 10 bulan) Anggota Peneliti (Rp. 400.000/bulan, 10 bulan) Tenaga Laboran 2 orang (Rp. 250.000/bulan, 4 bulan) Tenaga administrasi 1 orang (Rp. 100.000/bulan, 10

bulan)

5.000.0004.000.0002.000.0001.000.000

SUB TOTAL 12.000.000Bahan Habis Pakai Tepung iles-iles Alkohol Tikus putih Pakan tikus Analisis glukosa darah Bahan induksi diabetes Medium pertumbuhan bakteri Lactobacillus Alat laboratorium (cawan Petri, erlen meyer, gelas piala) Alat uji mikrobiologi anaerobic Analisis proksimat, HPLC Analisis karakteristik gel glukomannan Analisis HDL/LDL, asam lemak bebas, glukosa,

kolesterol dll Pembelian tikus Spraque Dawley, ensim selulase,

standard monosakarida, oligosakarida

500.000500.000

1.000.0001.000.0002.500.0001.500.0002.000.000

2.000.0003.000.000

7.000.000

3.500.000

SUB TOTAL 24.500.000Biaya PerjalananPerjalanan localBiaya antar kota

500.000500.000

SUB TOTAL 1.000.0004. Biaya Pengeluaran Lain-lain, meliputi Biaya Pemotretan/ Scanning Sampel Biaya Dokumentasi dan Pembuatan Laporan Fotokopi dan Penjilidan Administrasi Surat-Menyurat Biaya Pemeliharaan Alat

300.000500.000500.000200.000

1.000.000

TOTAL 40.000.000

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 16: Proposal Penelitian Dasar

A. Nama Lengkap dan gelar: Tempat, Tanggal Lahir:

Mardiah, Ir., M.Si Banda Aceh, 8 Oktober 1968

Latar Belakang Pendidikan :

Universitas/Institut dan Lokasi

GelarTahunSelesai

Program Studi

IPB BogorIr

(Sarjana)1992 Teknologi Pangan dan Gizi

IPB M.Si 2002 Ilmu Pangan

Penelitian / Publikasi1. Sifat fungsional dan nilai gizi tepung tempe serta aplikasinya dalam

pembuatan makanan tambahan bagi anak2. Pengaruh penambahan Na Benzoat dan CMC pada pembuatan sari buah

tomat3. Studi pemberian makanan tambahan pendamping ASI (MPASI) pada

anak usia bawah dua tahun (Baduta) untuk mencegah penyusutan protein otot

4. pemanfaatan pati biji alpokat untuk pembuatan makanan ringan (snack) yang bergizi

5. Dampak penyuluhan gizi terhadap makanan tambahan pada anak.

Pengalaman1. Wiraswasta produk jelli2. Pelatihan untuk ibu-ibu desa mengenai makanan Balita3. Pembinaan UKM-UKM di wilayah Ciawi bekerjasama dengan BOGASARI4. Penulisan Buku makanan pencegah kanker

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 17: Proposal Penelitian Dasar

B. Nama Lengkap dan gelar: Tempat, Tanggal Lahir:

Dr. Reki Wicaksono Ashadi, Ir., M.Agr

Bogor, 16 Agustus 1966

Latar Belakang Pendidikan :

Universitas/Institut dan Lokasi

GelarTahunSelesai

Program Studi

IPB BogorIr

(Sarjana)1988 Teknologi Industri Pertanian

Miyazaki Jepang M.Agr 1994 Kimia Pertanian

Kagoshima Jepang Ph.D 1997 Biotechnology

Penelitian / Publikasi 1. Breeding of shochu yeast at high temperature and producing a large

quantity of aroma compounds. Bulletin of Faculty of Agriculture Miyazaki University (1997)

2. The mechanism of enzymatic cellulose degradation (II). Mode of action of cellulose hydrolyzing enzyme from Aspergillus niger. Journal Applied Microbiology, 42 93-102 (1996)

3. The mechanism of enzymatic cellulose degradation (I). Purification and some properties of cellulolytic enzymes from Aspergillus niger UC. Journal General Applied Microbiology, 42. 103-108 (1996)

4. Purification and proterties of microcrystalline cellulose (Avicel) hydrolyzing cellulose (Avicelase) derived from Aspergillus niger UC. Proceeding MIE BIOFORUM 93.

5. Transfer of cellulolytic character of Aspergillus niger Aspergillus kawachii by their protoplast fusion. J. Applied Microbiology, 39. 442-452 (1993)

6. Evaluasi dan Perbaikan sistem Agrobisnis beras Propinsi Jawa Barat. Bagian Proyek Pengembangan Mutu Intensifikasi Padi Propinsi Jawa Barat. (Survei)

7. Studi pemberdayaan UKM bekerjasama dengan PT. Bogasari Fluor Mills.

8. Khasiat ashitaba sebagai tumbuhan pencegah kanker (Seminar Tanaman Obat Indonesia)

Page 18: Proposal Penelitian Dasar

9. Pengaruh Iradiasi Sinar Gamma dalam Menghambat Pertumbuhan Tunas Pada Bawang Merah (Allium ascalonicum) Buletin Penelitian Universitas Djuanda Vol. 8 No. 1. 2004 (ISSN 0853-067X)

10. Fortifikasi mie dengan karoten dari ekstrak rumput laut. Seminar & workshop Fortified wheat flour and cooking oil 19-20 Maret 2002

11. Iles-iles (Amorphophallus sp.) dan Pemanfaatannya

12. Studi Perbandingan aktifitas enzim selulolitik dan oksidasi pada beberapa jamur kayu. Dipublikasikan pada Buletin Penelitian Universitas Djuanda Vol. 8 No. 3. 2004