proposal motivasi belajar siswa terhadap materi pai di kelas x mm smk negeri 10 malang rev 1

Download Proposal Motivasi Belajar Siswa Terhadap Materi Pai Di Kelas x Mm Smk Negeri 10 Malang Rev 1

If you can't read please download the document

Upload: matthelosh

Post on 18-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Draft

TRANSCRIPT

9

PROPOSAL SKRIPSI

MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP MATERI PAI DI KELAS X MM DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA SMK NEGERI 10 MALANG

OLEH:

MUHAMMAD SOLEH

201110010322125

DIBIAYAI OLEH:

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH

2015

MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP MATERI PAI DI KELAS X MM DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA SMK NEGERI 10 MALANG

Latar Belakang

Media merupakan hal yang mutlak ada dalam proses pembelajaran. Tanpa adanya media,pembelajaran tidak akanberhasil, karena informasi atau ide yang ada dalam pikiran guru tidakakan sampai ke dalam pikiran peserta didik.Media merupakan sarana transportasi yang mengantarkan informasi dari guru menuju siswa. Oleh karena itu, media memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting selain komponen pembelajaran yang lain.

Media pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan situasi dan kondisi kelas.Ketika media pembelajaran dibangun asal-asalan dan tidak sesuai dengan situasi-kondisi, maka akan terjadi miscommunication antara guru dan peserta didik dan akibatnya proses pembelajaran menjadi tidak efektif dan tidak menarik.

Media pembelajaran juga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Ketika peserta didik menilai bahwa apa yang ditampilkan oleh guru tidak menarik maka peserta didik akan datar saja dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sebaliknya ketika materi pembelajaran dibungkus sedemikian rupa menggunakan media yang menarik di samping metode yang tepat akan membawa peserta didik ke dalam alam pembelajaran yang menyenangkan. Sehingga di dalam hati peserta didik tertanam bahwa pembelajarannya sangat menyenangkan, hal ini menimbulkan keinginan yang kuat dalam peserta didik untuk mengikuti pembelajaran seterusnya.

Pendidikan Agama Islam seperti yang kita ketahui menghadapi berbagai tantangan dalam merebut hati peserta didik di berbagai lembaga pendidikan formal. Tantangan tersebut dimulai dari kurikulum PAI sendiri, waktu pembelajaran yang sedikit, kurangnya dukungan dari pihak sekolah, maupun persoalan yang lebih kompleks seperti globalisasi yang membawa dampak kejiwaan dan sosial terhadap masyarakat khususnya peserta didik dalam konteks pendidikan. Globalisasi yang membawa informasi dari seluruh penjuru dunia dengan keberhasilan ilmu pengetahuan -nya dalam menyelesaikan segala persoalan dan kebutuhan manusia membuat banyak masyarakat secara perlahan meninggalkan agamanya karena menganggap ilmu pengetahuan dan teknologi telah memenuhi kebutuhannya dan tidak lagi memerlukan agama.

Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu lembaga pendidikan dan pelatihan yang mengutamakan keterampilan praktis sering mengesampingkan sisi religiusitas peserta didik sehingga sering kali porsi pendidikan agama sedikit diterima oleh peserta didik. Hal ini klop dengan motivasi peserta didik terhadap pendidikan agama. Peserta didik di sekolah sering kali menganggap pelajaran agama hanya pelajaran pelengkap saja dan tidak ada hal yang menarik dari pelajaran agama. Di sinilah peranan media sebagai pendukung metode pembelajaran sangat penting.

Kreativitas guru menjadi satu hal yang penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Kebanyakan peserta didik saat ini menggandrungi produk teknologi informasi seperti media sosial dan Games Online. Hal ini dapat kita lihat di warnet - warnet yang selalu ramai dan dipenuhi anak usia sekolah. Bahkan di sekolah pun mereka masih sempat mengakses media sosial. Tentu hal ini sangat menghambat proses pendidikan yang mereka tempuh.

Jika pada jaman dulu pulang sekolah siswa biasanya mengerjakan tugas rumah dengan kelompoknya, sekarang kebanyakan mereka berkelompok di tempat yang menyediakan Games Online. Bertambahlah tantangan bagi pendidikan, khususnya sekolah dan para pengajar dalam merebut hati para siswanya.

Faktor penghambat motivasi belajar lain yang tak kalah hebatnya adalah hasil dari modernisme seperti hedonisme dan budaya hura-hura yang menyebabkan seorang lebih memilih bersenang-senang dari pada belajar. Anak perempuan saat ini cenderung lebih suka dibilang cantik atau seksi dari pada pintar dan cerdas.

Hal ini senada dengan kisah yang diceritakan oleh Lisa Bloom, pengarang Think: StraightTalk for Women toStay Smart Ni a Dumbed-Down World. Dalam bukunya, ia menunjukkan bahwa 15-18% anak perempuan di bawah usia dua belas tahun saat ini sudah memakai makeup. Kepercayaan diri anak perempuan menurun kalau tidak merasa cantik Yoga Kartika, Jangan Puji Anak Perempuan Cantik, http://whatanews.net/jangan-puji-anak-perempuan-cantik/, diakses pada tanggal 15/11/2014 jam tanggal 9.29..

Pendidikan khususnya PAI menghadapi tantangan yang sangat berat. Hedonisme dan materialisme telah menyebabkan segala hal spiritual menjadi tidak menarik dan kolot. Oleh karena itu, guru PAI harus bekerja keras dan mengembangkan kreativitas guna menarik perhatian peserta didik dalam pembelajaran PAI.

SMK Negeri 10 Malang merupakan Sekolah kejuruan teknologi yang berada di pinggiran kota Malang. Tepatnya di Jl. Raya Tlogowaru Kec. Kedungkandang Malang. Penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang PAI di SMK Negeri 10 Malang karena di SMK Negeri 10 Malang yang menyelenggarakan pendidikan teknologi yang notabene dalam ulasan di atas menjadi salah satu kendala dalam pengembangan motivasi belajar PAI. Di samping itu, letak SMK Negeri 10 yang menjadi titik pertemuan antara peserta didik dari pedesaan dan perkotaan memungkinkan adanya pengaruh motivasi keagamaan yang berbeda antara peserta didik dari kota dan desa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru PAI, yaitu Bapak Ali AR Holle, S.PdI ada beberapa permasalahan yang terkait dengan pembelajaran PAI di SMK Negeri 10 Malang. Diantara permasalahan tersebut ialah kurangnya dukungan dari orang tua terhadap pembelajaran PAI di sekolah karena dianggap tidak termasuk dalam UN, pengaruh pergaulan remaja dan adanya pengaruh lingkungan yang mempengaruhi karakter keberagamaan siswa yang kesemuanya itu mengerucut pada satu masalah, yakni motivasi belajar siswa terhadap PAI di SMK Negeri 10 Malang. Adapun metode yang Beliau gunakan dalam pembelajaran adalah ceramah dan penugasan mandiri. Sedangkan media, beliau menyatakan jarang menggunakan media berbasis audio visual meski perangkatnya tersedia.Ali AR. Holle, MotivasiBelajar PAI Siswakelas X MM di SMK Negeri 10 Malang, Malang, 12 Januari 2015.

Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengetahui lebih jauh tantang motivasi belajar siswa terhadap materri PAI dan dengan melakukan penelitian tentang Motivasi Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya terhadap Pendidikan Agama Islam Siswa kelas X MM di SMK Negeri 10 Malang Tahun Pelajaran 2014/2015.

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana motivasi belajar PAI siswa kelas X MM SMK Negeri 10 Malang?Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar PAI siswa kelas X MM SMK Negeri 10 Malang?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas X MM SMK Negeri 10 Malang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Manfaat Penelitian

Melalui penelitian in diharpakan manfaat yang didapat adalah:

Bagi peneliti, sebagai pelajaran untuk menambah pengetahuan dalam bidang penelitian ilmiah. Dengan melakukan penelitian akan mengetahui secara langsung motivasi belajar PAI dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di kelas X MM SMKN 10 Malang.Bagi guru (Khususnya guru bidang studi PAI), dengan penelitian ini diharapakn dapat menambahkan wawasan terhadap guru tentang motivasi siswanya terhadap PAI dan sebagai tambahan bahan kebijakan dalam pemngembangan pembelajaran PAI dan metode pembelajaran PAI.Bagi siswa, dengan adanya penelitian ini diharapkan siswa dapat mengetahui tentang motivasi belajar dan faktor penghambatnya sehingga siswa dapat meminimalisir faktor-faktor penghambat tersebut.

Bagi calon guru, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang penelitian ilmiah dan dapat memantapkan diri sebagai calon guru, sehingga kelak menjadi guru yang kompeten dan profesional.

Tinjauan Pustaka

Metode Penelitian

Metode menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai cara yang teratur berdasarkan pemikiran yang matang untuk mencapai maksud.PusatBahasaDepartemenPendidikanNasional, KamusBesarBahasa Indonesia (Jakarta: PusatBahasa, 2008) hal. 952. Sedangkan penelitian diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.Mardalis, MetodePenelitianSuatuPendekatan Proposal (Jakarta: BumiAksara, 2006) hal. 24.

Jenis Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif karena data-data yang dihasilkan berupa deskriptif. Menurut Catherine Marshal yang dikutip oleh Jonathan Sarwono menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu proses yang digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia. Catherine Marshal dan Gretchen B Rossman, Designing Qualitive Research (California: Sage Publication, 1995), dikutip oleh Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitaif & Kualitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), hal. 193

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu mengumpulkan informasi dan membuat penjelasan atau deskripsi tentang suatu fenomena, yaitu keadaan fenomena menurut apa adanya.

Penulis dalam penelitian kali ini akan berusaha mendeskripsikan secara menyeleuruh dengan menganalisa kejadian, persitiwa, aktifitas, sikap, kepercayaan dan persepsi dari individu maupun kelompok yang diperoleh dari data wawancara, observasi maupun dokumentas. Beberapa deskripsi ini nantinya digunakan untuk menjelaskan dan menyimpulkan kondisi motivasi belajar siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya terhadap Pendidikan Agama Islam di kelas X MM SMK Negeri 10 Malang.

Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan SampelPopulasi

Populasi adalah sebagai seperangkat unit analisis yang lengkap yang sedang diteliti.Jonathan Sarwono, MetodePenelitianKuantitatifdankualitatif (Yogyakarta: GrahaIlmu, 2006), hal. 111. Menurut Suharsimi (2006), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. SuharsimiArikunto, ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik (Jakarta: RinekaCipta, 2006), hal.130.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MM 1, X MM 2 dan X MM 3 SMKN 10 Malang tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 105 siswa.

Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik non-propabilitas, yaitu suatu teknik pengambilan sampel yang tidak didasarkan pada rumusan statistik tetapi lebih pada pertimbangan subyektif peneliti dengan didasarkan pada jangkauan dan kedalaman masalah yang diteliti. JonathanSarwono, MetodePenelitianKuantitatif dan kualitatif, hal. 205

Pada penelitian kali ini sampel yang akan dijadikan sebagai informan adalah sebagai berikut:

Kepala Sekolah, sebagai pemangku jabatan tertinggi yang diharapkan dapat memberikan informasi seputar profil sekolah, jumlah siswa, kurikulum yang digunakan, serta kebijakan-kebijakan lain terkait pembelajaran PAI di SMK Negeri 10 Malang.Guru PAI kelas X MM, sebagai ujung tombak pembelajaran PAI di SMK Negeri 10 Malang diharapkan dapat memberikan informasi seputar materi PAI, metode pembelajran, media, dan keadaan peserta didik saat mengikuti pembelajaran PAI di kelas.Siswa kelas X MM, sebagai pelaku langsung yang mengikuti pembelajran PAI diharapkan dapat memberikan informasi terkait pembelajaran yang disampaikan, metode, media yang digunakan serta bagaimana ketertarikannya terhadap pembelajran PAI. Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik simple random sampling, yakni dengan memberikan suatu nomor yang berbeda kepada setiap anggota populasi, kemudian memilih sampel dengan menggunakan angka-angka random.Ibid, hal. 114.

Metode Pengumpulan Data

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu:

Metode Obeservasi

Pengertian observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis mengenai fenomena yang diteliti.Sutrisno Hadi, Metodologi Research JIlid 2 (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), hal. 151. Penulis menggunakan metode ini untuk mengetahui tentang pelaksanaan pembelajaran PAI di kelas dan bagaimana kondisi kelas.

Peneliti dalam hal ini mendatangi langsung kelas X MM yang sedang melakukan kegiatan pembelajaran.

Metode Wawancara

Wawancara dimulai dengan mengemukakan topic yang umum untuk membantu peneliti memahami perspektif makna yang diwawancarai. Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, hal. 225 Dalam hal ini peneliti akan mengadakan kesepakatan dengan pihak terkait seperti Kepala Sekolah dan pihak terkait untuk wawancara terkait penelitian ini. Jika kesepakatan terwujud, peneliti akan menggunakan wawancara tersstruktur dengan pertanyaan secara urut dan terarah. Tetapi apabila sulit terjadi ketersediaan diwawancarai, penulis akan menggunakan teknik bertanya freetalk untuk memeperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yakni tentang motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas X MM di SMK Negeri 10 Malang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Metode Dokumentasi

Menurut Jonathan Sarwono, kajian dokumentasi adalah sarana pembantu peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca surat-surat, pengumuman, iktisar rapat, pernyataan tertulis, kebijakan tertentu dan bahan-bahan tulisan lainnya. Jonathan Sarwono, Metode Penemitian Kuantitatif & Kualitatif, hal. 225 Dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan metode dokumentasi dengan membaca dokumen yang terkait dengan motivasi belajar. Dalam hal ini, seperti absensi kehadiran siswa, buku raport siswa, dll.

Teknik Analisis Data

Analisis kualitatif merupakan analisis yang mendasarkan pada adanya hubungan semantis antar variabel yang sedang diteliti. Ibid, hal. 239 Pada penelitian kali ini, penulis menggunakan teknik analisa domain, yaitu analisis yang digunakan untuk mencari dan memperoleh gambaran umum atau pengertian yang bersifat secara menyeluruh. Hasil yang diharapkan ialah pengertian di tingkat permukaan mengenai domain tertentu atau kategori-kategori konseptual. Ibid, hal. 240