proposal kp - copy
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 Proposal KP - Copy
1/11
A. JUDUL : KAJIAN TEKNIS PEMBORAN DAN PELEDAKAN UNTUK
MENCAPAI SASARAN PRODUKSI PELEDAKAN BATUAN PENUTUP
PADA PENAMBANGAN BATU GAMPING DI PT SEMEN TONASA,
SULAWESI SELATAN.
B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Adapun alasan pemilihan judul ini adalah sbb :
1. Selain penggunaan alat mekanis, peledakan merupakan sarana yang
efektif untuk membongkar batuan dalam industri pertambangan. Pada
penambangan batu gamping peledakan digunakan untuk membongkar
lapisan tanah penutup (overurden). Lapisan overburden biasanya
terdiri dari lapisan batupasir, batulanau, batuserpih serta jenis batuan
sedimen lain yang secara fisik cukup keras dan akan menyulitkan bila
menggunakan alat-alat mekanis dalam membongkarnya.
2. Dengan perencanaan yang baik mencakup pemilihan alat bor yang
tepat, penentuan geometri peledakan, pola pemboran, pola peledakan
dan pemilihan bahan peledak serta pelaksanaan di lapangan yang
sesuai dengan prosedur dan pengawasan yang bertanggung
jawab akan sangat menentukan keberhasilan proses pembongkaran
overburden tersebut.
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan kajian teknis
pemboran dan peledakan dalam upaya peningkatan produksi peledakan
batuan penutup sehingga dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan
perusahaan.
1
-
7/27/2019 Proposal KP - Copy
2/11
D. DASAR TEORI
1. Pengertian peledakan
Peledakan mempunyai tujuan membongkar, melepas, memecah,
memindahkan serta membuat rekahan pada massa batuan. Teknik
peledakan yang dipakai tergantung pada tujuan dan proses lanjutan setelah
peledakan. Dalam mendesain peledakkan perlu mempertimbangkan faktor-
faktor antara lain :
Diameter lubang bor
Ketinggian jenjang
Burden dan spacing
Struktur batuan
Fragmentasi
Kestabilan jenjang
Pengaruh terhadap lingkungan
Type bahan peledak yang digunakan.
Suatu operasi peledakan dinyatakan berhasil dengan baik pada kegiatan
penambangan apabila (Koesnaryo, 2001):
Target produksi terpenuhi (dinyatakan dalam ton/hari atau
ton/bulan).
Penggunaan bahan peledak efisien yang dinyatakan dalam jumlah
batuan
yang berhasil dibongkar per kilogram bahan peledak (disebutpowder
factor).
Diperoleh fragmentasi batuan berukuran merata dengan sedikit
bongkah
(kurang dari 15 % dari jumlah batuan yang terbongkar per
peledakan).
2
-
7/27/2019 Proposal KP - Copy
3/11
Diperoleh dinding batuan yang stabil dan rata (tidak ada overbreak,
overhang, retaka-retakan). Aman
Dampak terhadap lingkungan (flyrock, getaran, kebisingan, gas
beracun,
debu) minimal.
2.Rancangan PemboranSebelum kegiatan peledakan dilakukan maka pekerjaan yang perlu
dilakukan terlebih dahulu adalah pembuatan lubang bor. Dimana di dalam
lubang bor ini akan diisi sejumlah bahan peledak yang akan diledakan.
Waktu Edar Pemboran
Merupakan waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu lubang ledak
dengan kedalaman tertentu, termasuk adanya hambatanhambatan yangterjadi selama kegiatan pemboran berlangsung.
Persamaan waktu edar pemboran untuk batang bor tunggal :
Ct = Pt + Bt + St + Dt
Keterangan :
Ct = Waktu edar pemboran
Pt = Waktu untuk mengambil posisi mesin bor ke titikpemboran
Bt = Waktu untuk membor
St = Waktu untuk meniup cutting, mengangkat, melepas dan
menyambung batang bor
Dt = Waktu untuk mengatasi hambatan
(komponen waktu dinyatakan dalam menit)
3
-
7/27/2019 Proposal KP - Copy
4/11
Pengamatan siklus pemboran dilakukan berkalikali sampai diperoleh
data yang cukup. Semakin banyak jumlah pengamatan (n) hasilnya akan
memberikan gambaran kondisi nyata dilapangan.
Persamaan siklus pemboran ratarata :
Ctr = Ct / n
Kedalaman ratarata lubang bor :
Hr = H / n
Kecepatan pemboran ratarata (average drilling rate atau gross
drillingrate)
Dari pengamatan akan diperoleh kecepatan pemboran ratarata yaitu
kecepatan pemboran yang dicapai per satuan waktu dengan telah
memperhitungkan seluruh eleman waktu yang diperlukan untuk operasi
pemboran dalam satu putaran peledakan, dinyatakan dalam m/menit.
Persamaan kecepatan pemboran rata-rata :
Keterangan :
Drr = Kecepatan pemboran rata-rata, meter/menit
Hr = Kedalaman lubang bor rata-rata, meter
Ctr = Waktu siklus pemboran rata-rata
Efisiensi kerja
Efisiensi kerja pemboran dinyatakan dalam persen waktu produktif
terhadap waktu kerja terjadwal. Waktu produktif adalah waktu yang
digunakan untuk kerja pemboran.
4
%100=WT
WPEK
tr
r
rr
C
HD =
-
7/27/2019 Proposal KP - Copy
5/11
Persamaan efisiensi kerja dinyatakan :
Keterangan :
Ek = Efisiensi waktu pemboran, %
WP = Waktu yang digunakan untuk kerja pemboran, menit
WT = Jumlah waktu kerja terjadwal, menit
Volume Setara
Volume setara (equivalent volume, Veq) menyatakan volume batuan
yang diharapkan terbongkar untuk setiap meter kedalaman lubang ledak
yang dinyatakan dalam m3/m.
Persamaannya :
Keterangan :
Veq = Volume setara, m3/m
V = Volume batuan yang diharapkan terbongkar, m3
H = Kedalaman lubang ledak, m
Berat batuan dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
W = A x L x dr
Keterangan :
W = Berat batuan yang akan diledakkan, ton
A = Luas daerah yang akan diledakkan,m2
L = Tinggi jenjang, m
dr = Bobot isi batuan, ton/m3
Produksi Mesin Bor
5
H
VV
eq
=
-
7/27/2019 Proposal KP - Copy
6/11
Produksi mesin bor tergantung pada kecepatan pemboran mesin bor,
volume setara dan penggunaan efektif mesin bor. Produksi mesin bor
dinyatakan dalam satuan m3/jam.
Persamaan produksi mesin bor adalah :
P = Drr x Veq x Ek x 60
Keterangan :
P = Produksi mesin bor, m3/jam
Drr = Kecepatan pemboran rata-rata, m/menit
Veq = Volume setara, m3/m
Ek = Efisiensi kerja pemboran, %
60 = 1 jam dinyatakan dalam menit
3. Mekanisme Pecahan Batu
Konsep yang dipakai adalah konsep pemecahan dan reaksi-reaksi
mekanik dalam batuan homogen. Dimana sifat mekanis dalam batuan yang
homogen akan berbeda dari batuan yang mempunyai rekahan-rekahan dan
heterogen seperti yang dijumpai dalam pekerjaan peledakan.
Proses pecahnya batuan akibat dari peledakan dibagi dalam tiga
tingkatan yaitu dynamic loading, quasi-sttic loading, dan release of loading.
Proses pemecahan tingkat I (dynamic loading)
Pada saat bahan peledak meledak, tekanan tinggi menghancurkan
batuan di daerah sekitar lubang ledak. Gelombang kejut yang meninggalkan
lubang ledak merambat dengan kecepatan 3000 5000 m/det, akan
mengakibatkan tegangan tangensial yang menimbulkan rekahan yang
menjalar dari daerah lubang ledak. Rekah pertama menjalar terjadi dalam
waktu 1 2 ms.
Proses pemecahan tingkat II (quasi-static loading)
6
-
7/27/2019 Proposal KP - Copy
7/11
Tekanan sehubungan dengan gelombang kejut yang meningkatkan
lubang ledak pada proses pemecahan tingkat I adalah positif. Apabila
mencapai bidang bebas akan dipantulkan, tekanan akan turun dengan
cepat, kemudian berubah menjadi negatif dan timbul gelombang tarik.
Gelombang tarik ini merambat kembali di dalam batuan. Oleh karena batuan
lebih kecil ketahanannya terhadap tarikan daripada tekanan, maka akan
terjadi rekahan rekahan primer disebabkan karena tegangan tarik dari
gelombang yang dipantulkan. Apabila tengangan regang cukup kuat akan
menyebabkan slambing atau spalling pada bidang bebas. Dalam proses
pemecahan tingkat I dan tingkat II fungsi dari gelombang kejut adalah
menyiapkan batuan dengan sejumlah rekahan rekahan kecil. Secara
teoritis energi gelombang kejut jumlahnya antara 5 15 % dari energi total
bahan peledak. Jadi gelombang kejut menyediakan kesiapan dasar untuk
proses pemecahan tingkat akhir.
Proses pemecahan tingkat III (release of loading)
Dibawah pengaruh takanan yang sangat tinggi dari gasgas hasilpeledakan maka rekahan radial primer (tingkat II) akan diperlebar secara
cepat oleh kombinasi efek dari tegangan tarik disebabkan kompresi radial
dan pembajian (pneumatic wedging). Apabila massa batuan di depan lubang
ledak gagal dalam mempertahankan posisinya bergerak ke depan maka
tegangan tekan tinggi yang berada dalam batuan akan dilepaskan. Efek dari
terlepasnya batuan adalah menyebabkan tegangan tarik tinggi dalam massa
batuan yang akan melanjutkan pemecahan hasil yang telah terjadi padaproses pemecahan tingkat II. Rekahan hasil dalam pemecahan tingkat II
menyebabkan bidang bidang lemah untuk memulai reaksi reaksi
fragmentasi utama pada proses peledakan.
E. METODOLOGI PENELITIAN
1.Studi Literatur
Dalam hal ini dilakukan dengan menggabungkan antara teori dengan
data-data di lapangan, adapun bahan-bahan diperoleh dari Instansi
7
-
7/27/2019 Proposal KP - Copy
8/11
yang terkait dengan penelitian ini dan perpustakaan kampus dan daerah
yang mana dapat berupa :
a. Literatur
b. Brosur-brosur
c. Karya-karya ilmiah,dll.
2.Penelitian Langsung di lapangan
Hal ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu :
a. Observasi lapangan
Yaitu dengan melihat langsung kondisi lapangan daerah penelitian, luas
serta kesampaian daerah serta mencocokkan dengan data-data yang
diperoleh.
b. Penentuan titik pengamatan
Yaitu dengan menentukan batas-batas tempat atau lokasi yang
nantinya akan dilakukan pengambilan data.
a. Cek kembali perumusan masalah
Yaitu dengan menyesuaikan data-data yang diperoleh agar apa yang
telah di dapat sesuai dengan yang dibutuhkan untuk masalah yang
akan dipecahkan.
3.Pengambilan Data
Dalam penelitian ini pengambilan data diperoleh dari :
Perusahaan yang bersangkutan, baik melalui para karyawan secara
lisan maupun dokumen.
Instansi yang terkait, seperti P3TM dan pusat informasi lainnya
Perpustakaan, baik perpustakaan kampus maupun perpustakaan
daerah.
4.Akuisisi Data
Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengolahan data, diantaranya
:
Pengumpulan dan pengelompokan data
Menghitung jumlah data dengan metode statistik
8
-
7/27/2019 Proposal KP - Copy
9/11
5.Mengolah Data
Macam pengolahan data dipergunakan rumus-rumus
6. Penyusunan Laporan
Menyusun laporan yang telah di ambil dari perusahaan tempat kerja
praktetk.
F. JADWAL KEGIATAN.
Catatan : Jadwal dapat disesuaikan dengan kesepakatan dan ketentuanpihak perusahaan PT. SEMEN TONASA Tbk
G. Penutup
Demikian proposal permohonan kerja praktek ini sebagai salah satu
pertimbangan bagi pihak Human Resources Department (HRD) PT. SEMEN
TONASA Tbk. Besar harapan kami agar kiranya proposal ini disambut dengan
Waktu DESEMBER JANUARI FEBRUARIKegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Kajian pustaka
Pengambilan
DataPengolahan Data
Pembuatan Draft
9
-
7/27/2019 Proposal KP - Copy
10/11
senang hati, kesempatan yang diberikan oleh pihak perusahaan tentunya
akan dimanfaatkan semaksimal mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hemphill b., Gary, Blasting Operation, First Edition, Mc. Graw Hill Inc.,
New York
2. Langefors U., and Kihlstrom, B., The Modern Technique of Rock Blasting,
Second Edition, A Heelsted Press Book John Willey & Sons, New York,1973
3. Moelhim Karthodharmo, Irwandy Arif, Suseno Kramadibrata., Teknik
Peledakan, Diktat Kuliah Jilid I, Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas
Teknologi Mineral, Institut Teknologi Bandung, 1984
4. Koesnaryo, S., Bahan Peledak dan Metode Peledakan, Jurusan Teknik
Pertambangan, UPN Veteran Yogyakarta, 1985
10
-
7/27/2019 Proposal KP - Copy
11/11
5. Samhudi, Teknik Peledakan , Departemen Pertambangan dan Energi,
Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Pusat Pengembangan Tenaga
Pertambangan, 1994.
6. Ir. Edy Purwanto ME. (2002), Diktat Kursus Perencanaan Tambang Terbuka, Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Mineral dan Batu gamping, Bandung.
fungsi blasting ratio terhadap parameter2nya di Minesite X
11