proposal kp - copy

Upload: jefryanda-adesta-pokote

Post on 14-Apr-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Proposal KP - Copy

    1/11

    A. JUDUL : KAJIAN TEKNIS PEMBORAN DAN PELEDAKAN UNTUK

    MENCAPAI SASARAN PRODUKSI PELEDAKAN BATUAN PENUTUP

    PADA PENAMBANGAN BATU GAMPING DI PT SEMEN TONASA,

    SULAWESI SELATAN.

    B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL

    Adapun alasan pemilihan judul ini adalah sbb :

    1. Selain penggunaan alat mekanis, peledakan merupakan sarana yang

    efektif untuk membongkar batuan dalam industri pertambangan. Pada

    penambangan batu gamping peledakan digunakan untuk membongkar

    lapisan tanah penutup (overurden). Lapisan overburden biasanya

    terdiri dari lapisan batupasir, batulanau, batuserpih serta jenis batuan

    sedimen lain yang secara fisik cukup keras dan akan menyulitkan bila

    menggunakan alat-alat mekanis dalam membongkarnya.

    2. Dengan perencanaan yang baik mencakup pemilihan alat bor yang

    tepat, penentuan geometri peledakan, pola pemboran, pola peledakan

    dan pemilihan bahan peledak serta pelaksanaan di lapangan yang

    sesuai dengan prosedur dan pengawasan yang bertanggung

    jawab akan sangat menentukan keberhasilan proses pembongkaran

    overburden tersebut.

    C. TUJUAN PENELITIAN

    Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan kajian teknis

    pemboran dan peledakan dalam upaya peningkatan produksi peledakan

    batuan penutup sehingga dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan

    perusahaan.

    1

  • 7/27/2019 Proposal KP - Copy

    2/11

    D. DASAR TEORI

    1. Pengertian peledakan

    Peledakan mempunyai tujuan membongkar, melepas, memecah,

    memindahkan serta membuat rekahan pada massa batuan. Teknik

    peledakan yang dipakai tergantung pada tujuan dan proses lanjutan setelah

    peledakan. Dalam mendesain peledakkan perlu mempertimbangkan faktor-

    faktor antara lain :

    Diameter lubang bor

    Ketinggian jenjang

    Burden dan spacing

    Struktur batuan

    Fragmentasi

    Kestabilan jenjang

    Pengaruh terhadap lingkungan

    Type bahan peledak yang digunakan.

    Suatu operasi peledakan dinyatakan berhasil dengan baik pada kegiatan

    penambangan apabila (Koesnaryo, 2001):

    Target produksi terpenuhi (dinyatakan dalam ton/hari atau

    ton/bulan).

    Penggunaan bahan peledak efisien yang dinyatakan dalam jumlah

    batuan

    yang berhasil dibongkar per kilogram bahan peledak (disebutpowder

    factor).

    Diperoleh fragmentasi batuan berukuran merata dengan sedikit

    bongkah

    (kurang dari 15 % dari jumlah batuan yang terbongkar per

    peledakan).

    2

  • 7/27/2019 Proposal KP - Copy

    3/11

    Diperoleh dinding batuan yang stabil dan rata (tidak ada overbreak,

    overhang, retaka-retakan). Aman

    Dampak terhadap lingkungan (flyrock, getaran, kebisingan, gas

    beracun,

    debu) minimal.

    2.Rancangan PemboranSebelum kegiatan peledakan dilakukan maka pekerjaan yang perlu

    dilakukan terlebih dahulu adalah pembuatan lubang bor. Dimana di dalam

    lubang bor ini akan diisi sejumlah bahan peledak yang akan diledakan.

    Waktu Edar Pemboran

    Merupakan waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu lubang ledak

    dengan kedalaman tertentu, termasuk adanya hambatanhambatan yangterjadi selama kegiatan pemboran berlangsung.

    Persamaan waktu edar pemboran untuk batang bor tunggal :

    Ct = Pt + Bt + St + Dt

    Keterangan :

    Ct = Waktu edar pemboran

    Pt = Waktu untuk mengambil posisi mesin bor ke titikpemboran

    Bt = Waktu untuk membor

    St = Waktu untuk meniup cutting, mengangkat, melepas dan

    menyambung batang bor

    Dt = Waktu untuk mengatasi hambatan

    (komponen waktu dinyatakan dalam menit)

    3

  • 7/27/2019 Proposal KP - Copy

    4/11

    Pengamatan siklus pemboran dilakukan berkalikali sampai diperoleh

    data yang cukup. Semakin banyak jumlah pengamatan (n) hasilnya akan

    memberikan gambaran kondisi nyata dilapangan.

    Persamaan siklus pemboran ratarata :

    Ctr = Ct / n

    Kedalaman ratarata lubang bor :

    Hr = H / n

    Kecepatan pemboran ratarata (average drilling rate atau gross

    drillingrate)

    Dari pengamatan akan diperoleh kecepatan pemboran ratarata yaitu

    kecepatan pemboran yang dicapai per satuan waktu dengan telah

    memperhitungkan seluruh eleman waktu yang diperlukan untuk operasi

    pemboran dalam satu putaran peledakan, dinyatakan dalam m/menit.

    Persamaan kecepatan pemboran rata-rata :

    Keterangan :

    Drr = Kecepatan pemboran rata-rata, meter/menit

    Hr = Kedalaman lubang bor rata-rata, meter

    Ctr = Waktu siklus pemboran rata-rata

    Efisiensi kerja

    Efisiensi kerja pemboran dinyatakan dalam persen waktu produktif

    terhadap waktu kerja terjadwal. Waktu produktif adalah waktu yang

    digunakan untuk kerja pemboran.

    4

    %100=WT

    WPEK

    tr

    r

    rr

    C

    HD =

  • 7/27/2019 Proposal KP - Copy

    5/11

    Persamaan efisiensi kerja dinyatakan :

    Keterangan :

    Ek = Efisiensi waktu pemboran, %

    WP = Waktu yang digunakan untuk kerja pemboran, menit

    WT = Jumlah waktu kerja terjadwal, menit

    Volume Setara

    Volume setara (equivalent volume, Veq) menyatakan volume batuan

    yang diharapkan terbongkar untuk setiap meter kedalaman lubang ledak

    yang dinyatakan dalam m3/m.

    Persamaannya :

    Keterangan :

    Veq = Volume setara, m3/m

    V = Volume batuan yang diharapkan terbongkar, m3

    H = Kedalaman lubang ledak, m

    Berat batuan dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

    W = A x L x dr

    Keterangan :

    W = Berat batuan yang akan diledakkan, ton

    A = Luas daerah yang akan diledakkan,m2

    L = Tinggi jenjang, m

    dr = Bobot isi batuan, ton/m3

    Produksi Mesin Bor

    5

    H

    VV

    eq

    =

  • 7/27/2019 Proposal KP - Copy

    6/11

    Produksi mesin bor tergantung pada kecepatan pemboran mesin bor,

    volume setara dan penggunaan efektif mesin bor. Produksi mesin bor

    dinyatakan dalam satuan m3/jam.

    Persamaan produksi mesin bor adalah :

    P = Drr x Veq x Ek x 60

    Keterangan :

    P = Produksi mesin bor, m3/jam

    Drr = Kecepatan pemboran rata-rata, m/menit

    Veq = Volume setara, m3/m

    Ek = Efisiensi kerja pemboran, %

    60 = 1 jam dinyatakan dalam menit

    3. Mekanisme Pecahan Batu

    Konsep yang dipakai adalah konsep pemecahan dan reaksi-reaksi

    mekanik dalam batuan homogen. Dimana sifat mekanis dalam batuan yang

    homogen akan berbeda dari batuan yang mempunyai rekahan-rekahan dan

    heterogen seperti yang dijumpai dalam pekerjaan peledakan.

    Proses pecahnya batuan akibat dari peledakan dibagi dalam tiga

    tingkatan yaitu dynamic loading, quasi-sttic loading, dan release of loading.

    Proses pemecahan tingkat I (dynamic loading)

    Pada saat bahan peledak meledak, tekanan tinggi menghancurkan

    batuan di daerah sekitar lubang ledak. Gelombang kejut yang meninggalkan

    lubang ledak merambat dengan kecepatan 3000 5000 m/det, akan

    mengakibatkan tegangan tangensial yang menimbulkan rekahan yang

    menjalar dari daerah lubang ledak. Rekah pertama menjalar terjadi dalam

    waktu 1 2 ms.

    Proses pemecahan tingkat II (quasi-static loading)

    6

  • 7/27/2019 Proposal KP - Copy

    7/11

    Tekanan sehubungan dengan gelombang kejut yang meningkatkan

    lubang ledak pada proses pemecahan tingkat I adalah positif. Apabila

    mencapai bidang bebas akan dipantulkan, tekanan akan turun dengan

    cepat, kemudian berubah menjadi negatif dan timbul gelombang tarik.

    Gelombang tarik ini merambat kembali di dalam batuan. Oleh karena batuan

    lebih kecil ketahanannya terhadap tarikan daripada tekanan, maka akan

    terjadi rekahan rekahan primer disebabkan karena tegangan tarik dari

    gelombang yang dipantulkan. Apabila tengangan regang cukup kuat akan

    menyebabkan slambing atau spalling pada bidang bebas. Dalam proses

    pemecahan tingkat I dan tingkat II fungsi dari gelombang kejut adalah

    menyiapkan batuan dengan sejumlah rekahan rekahan kecil. Secara

    teoritis energi gelombang kejut jumlahnya antara 5 15 % dari energi total

    bahan peledak. Jadi gelombang kejut menyediakan kesiapan dasar untuk

    proses pemecahan tingkat akhir.

    Proses pemecahan tingkat III (release of loading)

    Dibawah pengaruh takanan yang sangat tinggi dari gasgas hasilpeledakan maka rekahan radial primer (tingkat II) akan diperlebar secara

    cepat oleh kombinasi efek dari tegangan tarik disebabkan kompresi radial

    dan pembajian (pneumatic wedging). Apabila massa batuan di depan lubang

    ledak gagal dalam mempertahankan posisinya bergerak ke depan maka

    tegangan tekan tinggi yang berada dalam batuan akan dilepaskan. Efek dari

    terlepasnya batuan adalah menyebabkan tegangan tarik tinggi dalam massa

    batuan yang akan melanjutkan pemecahan hasil yang telah terjadi padaproses pemecahan tingkat II. Rekahan hasil dalam pemecahan tingkat II

    menyebabkan bidang bidang lemah untuk memulai reaksi reaksi

    fragmentasi utama pada proses peledakan.

    E. METODOLOGI PENELITIAN

    1.Studi Literatur

    Dalam hal ini dilakukan dengan menggabungkan antara teori dengan

    data-data di lapangan, adapun bahan-bahan diperoleh dari Instansi

    7

  • 7/27/2019 Proposal KP - Copy

    8/11

    yang terkait dengan penelitian ini dan perpustakaan kampus dan daerah

    yang mana dapat berupa :

    a. Literatur

    b. Brosur-brosur

    c. Karya-karya ilmiah,dll.

    2.Penelitian Langsung di lapangan

    Hal ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu :

    a. Observasi lapangan

    Yaitu dengan melihat langsung kondisi lapangan daerah penelitian, luas

    serta kesampaian daerah serta mencocokkan dengan data-data yang

    diperoleh.

    b. Penentuan titik pengamatan

    Yaitu dengan menentukan batas-batas tempat atau lokasi yang

    nantinya akan dilakukan pengambilan data.

    a. Cek kembali perumusan masalah

    Yaitu dengan menyesuaikan data-data yang diperoleh agar apa yang

    telah di dapat sesuai dengan yang dibutuhkan untuk masalah yang

    akan dipecahkan.

    3.Pengambilan Data

    Dalam penelitian ini pengambilan data diperoleh dari :

    Perusahaan yang bersangkutan, baik melalui para karyawan secara

    lisan maupun dokumen.

    Instansi yang terkait, seperti P3TM dan pusat informasi lainnya

    Perpustakaan, baik perpustakaan kampus maupun perpustakaan

    daerah.

    4.Akuisisi Data

    Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengolahan data, diantaranya

    :

    Pengumpulan dan pengelompokan data

    Menghitung jumlah data dengan metode statistik

    8

  • 7/27/2019 Proposal KP - Copy

    9/11

    5.Mengolah Data

    Macam pengolahan data dipergunakan rumus-rumus

    6. Penyusunan Laporan

    Menyusun laporan yang telah di ambil dari perusahaan tempat kerja

    praktetk.

    F. JADWAL KEGIATAN.

    Catatan : Jadwal dapat disesuaikan dengan kesepakatan dan ketentuanpihak perusahaan PT. SEMEN TONASA Tbk

    G. Penutup

    Demikian proposal permohonan kerja praktek ini sebagai salah satu

    pertimbangan bagi pihak Human Resources Department (HRD) PT. SEMEN

    TONASA Tbk. Besar harapan kami agar kiranya proposal ini disambut dengan

    Waktu DESEMBER JANUARI FEBRUARIKegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    Persiapan

    Kajian pustaka

    Pengambilan

    DataPengolahan Data

    Pembuatan Draft

    9

  • 7/27/2019 Proposal KP - Copy

    10/11

    senang hati, kesempatan yang diberikan oleh pihak perusahaan tentunya

    akan dimanfaatkan semaksimal mungkin.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Hemphill b., Gary, Blasting Operation, First Edition, Mc. Graw Hill Inc.,

    New York

    2. Langefors U., and Kihlstrom, B., The Modern Technique of Rock Blasting,

    Second Edition, A Heelsted Press Book John Willey & Sons, New York,1973

    3. Moelhim Karthodharmo, Irwandy Arif, Suseno Kramadibrata., Teknik

    Peledakan, Diktat Kuliah Jilid I, Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas

    Teknologi Mineral, Institut Teknologi Bandung, 1984

    4. Koesnaryo, S., Bahan Peledak dan Metode Peledakan, Jurusan Teknik

    Pertambangan, UPN Veteran Yogyakarta, 1985

    10

  • 7/27/2019 Proposal KP - Copy

    11/11

    5. Samhudi, Teknik Peledakan , Departemen Pertambangan dan Energi,

    Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Pusat Pengembangan Tenaga

    Pertambangan, 1994.

    6. Ir. Edy Purwanto ME. (2002), Diktat Kursus Perencanaan Tambang Terbuka, Pusat

    Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Mineral dan Batu gamping, Bandung.

    fungsi blasting ratio terhadap parameter2nya di Minesite X

    11